e Paper Koran Madura 14 November 2013

Page 6

6

Parpol Berebut 45 Kursi

Warga Resah

Anjal Merajalela

Membangun Konsolidasi Kader untuk Mendekati Rakyat PROBOLINGGO - Sebanyak 45 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014-2019. Dari puluhan kursi tersebut kini menjadi rebutan para partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 mendatang. Untuk meraih kursi tersebut parpol sudah mulai memanaskan mesin politiknya terutama para caleg yang akan bertarung di setiap daerah pemilihannya (Dapil) dalam pesta demokrasi Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan digelar pada 9 April 2014. Semua parpol yang akan bertarung dalam pesta rakyat tersebut sudah mulai menyiapkan para calegnya. Upaya politik pencitraan sudah mulai dilakukannya. Seperti halnya turun kepara konstituennya yakni masyarakat grass root atau akar rumput. Beberapa parpol dalam menargetkan perolehan kursi tersebut sangat variatif. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten

Probolinggo, Hanafi. Untuk kursi yang ditargetkan oleh PKB, kata Hanafi, yakni minimal memperoleh 14 kursi di DPRD. Karena relialita politik saat ini peserta papol yang ikut pemilu semakin sedikit dibanding dengan pemilu 2009 sebanyak 12 parpol saja.“ Persaingan antar caleg parpol di daerah cukup ketat dibandingkan dengan pemilu tahun 2009 kemarin,” katanya, Rabu (13/11). Menurutnya, jumlah kursi legislatif dalam pemilu 2009 lalu, PKB di Kabupaten Probolinggo memperoleh kursi sebanyak 9 dari 7 daerah pemilihan (Dapil) . Tetapi menurutnya, tidak menutup kemungkinan PKB akan tembus lagi menjadi partai pemenang dalam pemilu 2014. Karena semua komponen PKB

terus melakukan pendekatan kepada masyarakat bawah “Dari 9 kursi akan tembus menjadi 14 kursi itu akan terwujud” terang Hanafi dengan nada optimis.

Sementara itu, Partai Demokarsi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Probolinggo menargetkan kursi pada pemilu 2014 sebanyak 9 kursi. Hal itu diungkapkan oleh bendahara DPC

PEMERINTAHAN DESA

Cakades petahana (incumbent) itu menilai, meski biaya penyelenggaraan Pilkades digotong bareng semua Cakades, tetap saja memberatkan. “Soalnya, selain menanggung biaya penyelenggaraan Pilkades, Cakades masih harus menyiapkan dana untuk kampanye,” ujarnya. Bahkan sejumlah Cakades mengaku harus menyiapkan dana ratusan juta untuk kampanye. “Kampanye sekarang gak ada uangnya ya garing. Paling tidak ada yang dibagi-bagi ke masyarakat seperti sembako dan uang rokok,” ujarnya. Beratnya beban yang harus ditanggung Cakades juga terkait “tradisi” selamatan menjelang hari ‘H’ pencoblosan. “Sudah biasa, beberapa hari menjelang Pilkades, banyak tamu bertandang ke rumah Cakades, mosok tidak diberi makan-minum,” ujarnya. Sementara itu Ketua Komisi A DPRD, Lukman Hakim mengakui, penyelenggaran Pilkades diatur melalui Perda Nomor 30/2010. “Hanya saja Perda tersebut tidak mengatur secara rinci biaya penyelenggaraan Pilkades,” ujarnya, Rabu (13/11). Akhirnya biaya penyelenggaran Pilkades diserahkan sepenuhnya kepada panitia Pilkades di masing-masing desa. Panitia Pilkades pun membuat perhitungan sendiri terkait biaya penyelenggaraan Pilkades. Biaya penyelenggaraan Pilkades di setiap desa tidak sama, berkisar

PDI PerjuanganKabupaten Probolinggo, Suhud. Menurut Suhud, jumlah tersebut merupakan target yang diinginkan oleh PDI-P Kabupaten Probolinggo. PDIP pada Pemilu 2009 lalu memperoleh jumlah kursi sebanyak 7. “Tergetnya ada penambahan 2 kursi saja, itu dinilai sudah maskimal,” ucapnya. Ia menjelaskan, kursi yang ingin diproleh oleh partainya memang tidak terlalu muluk-muluk. Karena pihaknya, menyadari untuk memperoleh 1 kursi saja perjuangannya cukup berat. Bahkan, DPC PDIP Kabupaten Probolinggo beralasan parpol yang akan besaing dalam pemilu tersebut sudah mulai mempersiapkan diri untuk memperoleh kursi di DPRD. “Perebutan suara dam persaingan antar caleg dalam parpol lain di setiap dapil dinilai cukup ketat,” tandas, Suhud yang juga menjabat sebagai wakil Ketua DPRD ini. Suhud juga mengharapkan, kepada segenap pengurus PDI-P mulai dari tingkat DPC sampai dengan ranting, untuk

Rp 80-160 juta. “Biaya penyelenggaraan Pilkades memang ditetapkan panitia Pilkades, tetapi kalau bisa jangan sampai memberatkan Cakades,” ujar Bambang Agung, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo. Bambang Agung mengaku, banyak menerima keluhan dari Cakades. “Kasihan para Cakades, belum tentu jadi klebun atau petinggi desa sudah harus menanggung biaya besar,” ucapnya. Terkait Perda 30/2010 yang belum mengatur secara rinci biaya Pilkades, Bambang Agung mengusulkan, Perda tersebut direvisi. “Perda perlu direvisi sehingga kelak mencakup biaya secara detil hingga tata cara Pilkades,”imbuhnya. Terkait biaya penyelenggaran Pilkades, Kabag Pemerintahaan Kabupaten Probolinggo, Sjaiful Effendi mengatakan, sudah diatur dalam Perbup 30/2012. Disebutkan dalam Perbup tersebut, biaya Pilkades untuk desa dengan sekitar 5.000 pemilih, maksimal Rp 105 juta. “Panitia Pilkades sebaiknya berpedoman pada Perbup itu dalam menentukan biaya Pilkades,” bebernya. Disinggung Perbup itu terbitnya terlambat, Sjaiful mengatakan, panitia Pilkades tentu punya pertimbangan tersendiri dalam mematok biaya Pilkades. “Tetapi kalau bisa jangan sampai memberatkan,” pungkasnya.(hud)

PROBOLINGGOHujan yang mulai turun bebarapa hari terakhir membuat petani Bawang merah, mulai beralih menanam padi di sawahnya. Hal ini disebabkan pada musim tersebut jenis tanaman tersebut sangat cocok untuk ditanam. Dari pantauan Koran Madura di lapangan, petani yang sudah mulai musim tanam di antaranya di desa Randu Pitu Kecamatan, Gending Desa Ngepoh Kecamatan Dringu dan desa Sumberbulu Kecamatan Tegalsiwalan. Di sejumlah desa tersebut, umur tanaman padi rata-rata mencapai satu sampai dua minggu. Namun, penanaman tersebut belum dilakukan secara serempak oleh petani. Masih ada sejumlah petani

Kantor yang berada diwilayah kota tersebut, diantaranya Kantor Badan Penanggulangan Bencaran Daerah (BPBD), Kantor Dinas Perhubungan (Dishub), Kantor Dinas Koperasi Dan UKM, Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Kantor PU Bina Marga, Kantor Badan Pemberdayaan

“Kalau caleg dan pengurus giat dalam berjuang di tengah-tengah masyarakat. Maka kursi PDI-P di legisaltif tentunya akan bertambah, bahkan bisa saja melebihi targed yang diinginkannya,” pungkasnya. (fud)

kantor pemerintah Kabupaten Probolinggo, di wilayah pemerintahan Kota Probolinggo, karena tidak lepas dari sebuah sejarah berdirinya Kabupaten Probolinggo. “Dulu Kota Probolinggo itu masih belum terbentuk, sehingga pemerintahan yang ada itu hanya pemerintahan Kabupaten Probolinggo saja. Secara otomatis kantor milik pemkab banyak yang berdiri di wilayah kota,” tandasnya. Dalam bulan Januari 2014 mendatang, lanjut dia, kantor yang ada disekretariat akan pindah. Karena kantor baru yang sudah dibangun sudah selesai sebagian. Hanya saja, belum bisa pidah semua karena ruangannya belum lengkap. “Untuk gedung sayap kiri dan kanan sudah ram-

yang baru memulai pengolahan tanah, Bahkan adan juga patani yang menabur benih padinya. “Cepat tanam, biar nanti cepat panen. Setelah itu, bisa cepat tanam bawang lagi mas” ujar Budiono (30) salah satu petani desa Negepoh Kecamatan Dringu Rabu (13/11). Budiono mengaku, hujan yang turun saat ini masih berintensitas rendah. Namun, perairan di sawah terbantu dengan datangnya pasokan air dari perairan dam taposan di desa itu. Untuk membantu masuknya air dari sungai ke sawah, dia memanfaatkan para petugas penyulu air yang ada di desanya . “Untuk pengairan air di desa saya memang ada jadwalnya. Jadi penggunanya bergantian, dan tergantung

jadwal yang sudah ditentukan,” katanya. Sementara itu, Rohim (32) salah satu waga desa Sumberbulu Kecamatan Tegalsiwalan mengaatakan, beralihanya tanam padi untuk sekarang dikarenakan memang sudah waktunya. Tetapi bertani padi di desanya bukan pertanian andalan petani. Menurutnya, tanaman petani didaeranya yakni tanaman bawang. “Kalau sudah bulan 11 saat ini, petani sudah enggan menanamnya. Karena resiko kerusakan pada tanaman tersebut sudah mulai tinggi. Dari pada tanaman rusak, mendingan menanam padi saja,” ucap Rohim. Penanaman padi pada bulan ini, lanjut Rohim, karena dinilai sangat cocok untuk di-

tanam. Ia beralasan hujan turun, maka tanaman padi akan baik hasilnya.Sedangkan umur padi dari tanam sampai panen, yakni berumur 3 bulanan. “Jadi panennya nanti sekitar bulan februari 2014. Selepas tanam tersebut, petani akan memulai menanam bawang lagi,” tutur pria yang mengaku punya anak satu ini. Dia menambahkan, saat ini petani masih mempersiapakan bibit padi yakni dengan menebar benih padi untuk dijadikan bibit di sawahnya. Kalau sudah berusia satu bulanan bibit padi sudah mulai ditanam. “Selama satu bulan sawahnya masih belum dikerjakan 100 persen untuk dibajak, dan masih menunggu besarnya bibit yang ditebar,” pungkas Rohim (fud)

BERALIH, Salah satu umur tanaman padi petani Kabupaten Probolinggo yang rata-rata mencapai satu sampai dua minggu

Kantor Pemkab Direlokasi Secara Bertahap Masyarakarat (Bapemas), Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag), Kantor Dinas Sosial (Dinsos), dan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Probolinggo. “Untuk kantor yang sudah pindah dari Kota Probolinggo, hanya kantor dinas Kesehatan saja. Pindahnya kantor tersebut yakni ke wilayah Kecamatan Kraksaan,”ujar Dewi Qorina, Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan, Rabu (13/11). Dewi Korina, mengatakan kantor milik pemerintah daerah yang ada di Kota Probolinggo memang masih banyak. Secara bertahap akan dipindah ke Wilayah Kabupaten Probolinggo. Berdirinya

Ia menjelaskan, kursi yang ingin diproleh oleh partainya memang tidak terlalu muluk-muluk. Karena pihaknya, menyadari untuk memperoleh 1 kursi saja perjuangannya cukup berat.

motor nyaris menabraknya dari belakang.”Ulah mereka itu sangat membahayakan,” ujar Ribut menceritakan. Melihat ulah mereka semakin merajalela, warga yang berada di seputar perempatan Randu Pangger itu meminta agar pihak Pemkot segera melakukan penertiban. Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Nanang Agus Santoso saat dikonfirmasi melalui salah seorang stafnya, Sanusi menjelaskan, upaya penertiban itu sudah dilakukan. Bahkan, hampir setiap hari petugas selalu melakukan pengawasan. “Tadi pagi saja, petugas melakukan operasi,” katanya. Namun gelar operasi yang dilakukan oleh petugas itu, tidak membuahkan hasil. Para anjal itu langsung “ngacir” begitu melihat kedatangan petugas. “Mereka langsung kabur begitu melihat petugas,” tandasnya. Sanusi menambahkan, para anjal yang kerapkali mencegat kendaraan truk di jalan raya itu biasanya anjal dari luar kota.”Mereka biasanya hendak nonton konser di kota lain,”pungkasnya. (ugi).

Petani Bawang Merah Mulai Tanam Padi

INSTANSI PEMERINTAHAN

PROBOLINGGO – Beberapa Kantor milik Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang masih berada di wilayah Kota Probolinggo, direncanakan akan pindah secara bertahap.

terus melakukan pendekatan terhadap masyarakat demi memperoleh dukungan suara parpolnya pada pemilu 2014 mendatang.

PROBOLINGGO - Ulah anak jalanan (anjal) di Kota Probolinggo, nampaknya kian merajalela. Bahkan, ulah mereka semakin meresahkan warga sekitar. Terutama bagi pengendara kendaraan yang sedang melintas. Salah satu contoh, di perempatan Randu Pangger, Kelurahan Wiroborang. Di tempat itu, belasan anjal sedang melakukan aksinya, dengan mencegat kendaraan truk yang sedang berjalan. Aksi mereka justru sangat membahayakan. Bahaya itu tak hanya pada mereka, namun juga bagi pengguna jalan lainnya. “Mereka mencegat kendaraan truk yang lagi lewat,” ujar seorang pengendara motor, Ribut kepada wartawan saat ditemui di perempatan Randu Pangger, Rabu (12/11). Aksi mencegat itu, tak hanya mencegat biasa. Melainkan langsung menghadang di tengah jalan raya. Tak pelak, sopir truk yang melihat segerombolan anak muda yang sedang menghadang di tengah jalan itu langsung menghentikan kendaraannya dengan mendadak. Bahkan, saat kendaraan truk tersebut berhenti, sebuah

PERTANIAN

Biaya Pilkades Mahal PROBOLINGGO - Sejumlah calon kepala desa (Cakades) di Kabupaten Probolingo mengeluhkan mahalnya biaya penyelenggaraan pemilihan kepala desa (Pilkades). Sisi lain Pemkab Probolinggo hanya memberikan bantuan sebesar Rp 5 juta/desa yang menggelar Pilkades. Salah seorang Cakades di belahan timur Kabupaten Probolinggo mengatakan, biaya penyelenggaraan Pilkades berkisar antara Rp 80-160 juta. Besar kecilnya biaya penyelenggaraan Pilkades itu tergantung banyaknya warga yang memiliki hak pilih. “Karena subsidi dari Pemkab melalui APBD hanya Rp 5 juta per Pilkades, sebagian besar biaya penyelenggaraan Pilkades harus ditanggung para Cakades,” ujar Cakades yang enggan disebutkan namanya. Dicontohkan, jika di sebuah desa biaya penyelenggaraan Pilkades dipatok Rp 105 juta, maka hanya Rp 5 juta yang ditanggung pemkab. Sisanya Rp 100 juta harus ditanggung para Cakades. “Kalau Cakades-nya hanya dua orang ya berarti masing-masing menanggung Rp 50 juta,” ujarnya. Ditanya siapa yang menentukan biaya penyelenggaraan Pilkades Rp 80-160 juta itu, Cakades itu mengatakan, panitia Pilkades di tingkat desa. Biaya sebesar itu di antaranya untuk makan-minum, sewa tenda, alat tulis, hingga kertas suara.

PROBOLINGGO

KAMIS 14 NOVEMBER 2013 NO.0239| TAHUN II

pung, tinggal gedung utama yang masih belum tergarap. Kemungkinan pada tahun depan pembangunan akan terus dilanjutkan,” terang Dwi Korina. Dewi Korina menambahkan, untuk kantor yang akan pindah, yakni kantor Sekda, asisten, Bagian Kesejahterean Masyarakat, Bagian Informasi dan Komunikasi, Bagian Pengelolaan dan Pengadaan, Bagian Umum, Bagian Hukum, Bagian Pemerintahan, Bagian Organisasi, Bagian Penyusunan Program, Bagian Protokol dan Rumah Tangga, Dinas Pengelolan Keungan Daerah. Termasuk Ruang Bupati dan wakl Bupati juga ikut pindah ke Krkasaan.“Yang tersisa hanya kantor Bappeda dan Insperkotarat saja,” pungkasnya. (fud)

CUACA BURUK

Angin Barat Nyaris Menumbangkan Pohon PROBOLINGGO - Di awal musim penghujan tahun ini, sebagian warga Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo resah. Rabu (12/11) sore kemarin, puluhan pohon nyaris tumbang, akibat angin “barat” (istilah madura, angin beret). Beruntung, angin barat itu tidak sampai menimbulkan kerugian material. Meski demikian, warga sekitar sempat ketakutan. Saking takutnya, sebagian warga berlarian dan bersembunyi di dalam rumah.”Anginnya sangat kencang,” tutur Mbok Mi kepada wartawan. Perempuan yang sudah beranak cucu itu menceritakan, tidak ada warga yang tahu angin barat itu datang dari mana. Tiba-tiba cuaca mendung dan gerimis. Saat

sedang gerimis itulah, tibatiba kemudian datang angin besar.

Untuk meredakan angin barat tersebut, warga punya keyakinan dengan melempar sebagian peralatan dapur yang ada. Seperti pisau dapur dan tutup dandang nasi. Melihat ada angin besar itu, sebagian warga ketakutan. Bahkan, banyak anakanak kecil yang berlarian. Untuk meredakan angin barat

tersebut, warga punya keyakinan dengan melempar sebagian peralatan dapur yang ada. Seperti pisau dapur dan tutup dandang nasi. Benar saja, beberapa waktu kemudian, angin barat itupun mereda. “Itu menurut keyakinan orang desa seperti itu,” terang warga lainnya, Darsun. Menurut dia, melempar sebagian peralatan dapur itu merupakan salah satu keyakinan orang desa untuk menolak bala saat ada angin barat datang. “Biasanya angin itu datang saat pertama musim hujan,” katanya. Meski kejadian angin barat itu tidak sampai merobohkan tanaman pohon, namun sebagian tanaman mangga yang sudah berbunga rontok dan terancam tidak berbuah. (ugi).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.