MABRUK KMIS EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018

Page 1


Ѕuѕunаn Ѕuѕunаn

Rеdаkѕі Rеdаkѕі

Pemimpin Redaksi Vempi Satriya Editor Angga Hermawan Redaksi Masyitha Retno Angga Hermawan Robi Kurniawan Arie Pujiwati Hafiyan Prafianto Halida Rahmania

Layout dan Desain Masyitha Retno Yan Fahmi Swastiraras

Dаftаr Dаftаr

ӏѕіӏѕі 3

Kajian Inovasi, Penelitian & Peradaban

6

Inspirasi Muhamad Shoufie Ukhtary

9

Sejarah Ahmad Bin Fadhlan Pembawa Islam ke Negeri Rusia

1 2 Liputan

Serunya Ajang Falling Walls Lab

1 4 Serba-serbi

Informasi Untuk Warga Muslim Baru di Sendai


Inovasi, Penelitian& Peradaban

M

uslim adalah pihak yang mempabrikasi dan menyebarkan kertas secara global pertama kali. Penyebarannya meliputi wilayah India modern sampai wilayah Madrid sekarang. Meskipun penemu kertas adalah bangsa China. China telah menggunakan kertas untuk media tulisan sejak beberapa abad sebelum masehi. Meskipun secara resmi, penemuan kertas dinisbatkan kepada Cai Lun, pejabat di era dinasti Han (25–220). China menyebut kertas dengan istilah “Khaghiz�. Sampai saat ini, istilah ini masih digunakan di Pakistan untuk menyebut kertas. Di masa sebelumnya ataupun di daerah lain, papyrus (kata paper konon berasal dari sini) yang relatif tebal dan susah dilipat masih lazim digunakan. Pada saat itu, Eropa belum mengenal kertas. Mereka masih berselimutkan kegelapan. Menurut beberapa catatan sejarah, muslim mengembangkan kertas pasca perang Talas. Pertempuran ini terjadi antara Dinasti Abbasiah

dengan sebagian penguasa daratan China. Peperangan ini terjadi di dekat kota Samarkand, saat ini masuk wilayah Uzbekistan pada tahun 751 M. Dalam peperangan ini, pasukan muslimin dapat menahan beberapa orang pihak China yang mempunyai keahlian dalam pembuatan kertas. Mendapatkan tawanan penting, pasukan muslimin membawanya ke ibukota mereka saat itu, Baghdad. Sebagai bagian dari negosiasi, tawanan perang tersebut dibebaskan dengan syarat mau mentransfer ilmu pembuatan kertas. Setelah menguasi teknik pembuatan kertas, pabrik pertama kertas di daerah Mediterania dibangun di Samarkand. Bukan hanya menguasai teknik pembuatan kertas, mereka juga meneliti dan mengembangkannya dengan kualitas yang lebih baik. Pada saat itu dikenal ada beberapa jenis kertas, antara lain kertas Sulaiman, Dawud, dsb. Penyebaran kertas bertambah luas tatkala pemerintahan Islam pada saat itu mengadopsi


kertas dalam komunikasi resmi. Penggunaan kertas pun meluas seantero kekuasaan dinasti Abbasiah, dari Madrid-Andalusia (Spanyol sekarang), Algeria, Maroko, Mesir, Arab, Damaskus, Palestina sampai perbatasan dengan China modern sekarang, Uzbekistan dan Tajikistan. Bermula dari kertas, berkembanglah penggunaan buku. Berkembangnya penulisan buku menghadirkan implikasi lain. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Dari kumpulan buku menjadi perpustakaan. Hingga, terbentuklah insititusi itu kemudian kita kenal dengan nama universitas. Islam lah yang menginisiasi pendidikan untuk orang dewasa. Universitas dengan perpustakaan terbesar pada masa itu dibangun. Catatan ini didasarkan oleh penelitian yang dilakukan oleh George Magdesse dalam bukunya “The Rise of College in Islam�. Kertas telah menjadi media utama dalam pendidikan pada masa itu.

Pelajaran lain yang bisa kita petik adalah pentingnya inovasi. Inovasi didapatkan dari penelitian. Langkahlangkah kecil, tahap demi tahap. Inovasi tidak dapat dilakukan tanpa ada spesialisasi. Mengembangkan mesin cetak, membangun gedung perlu spesialisasi. Di sinilah peran kita. Di sisi lain, Eropa masih terkungkung dalam kegelapan pada masa tersebut. Dunia barat baru mengenal kertas pada era perang salib, saat mereka masuk ke Jerusalem. Tertarik, mereka lantas membawanya ke daratan Eropa. Meskipun demikian, pada saat itu mereka belum tahu cara memproduksi kertas, sampai mereka dapat merebut Andalusia, Spanyol. Barulah mereka melihat pertama kali produksi kertas. Sebagaimana dicatat sejarah, mereka mengusir seluruh muslim dari Andalusia, kecuali segelintir orang yang mengetahui teknik pembuatan kertas. Orang yang dapat mentransfer teknik pembuatan kertas

kepada Eropa. Dari Andalusia, orang Eropa mengetahui teknik pembuatan kertas. Menyebar ke penjuru Eropa. Sampai mereka membangun bubur kertas besar di Italia. Dengan penelitan, mereka dapat meningkatkan kualitas kertas. Kertas yang dikembangkan dari muslim ke eropa, mulai sekitar abad ke 13. Sekitar dua abad kemudian, mereka telah dapat menghasilkan kertas dengan kualitas yang bahkan lebih baik dari produksi muslim. Bahkan mereka menjual kertas ini ke daerah yang masih dikuasi muslim. Kertas dan buku adalah tanda peradaban dan pendidikan pada masa itu. Seiring dengan tu, terjadi kemajuan signifikan dalam perkembangan pengetahuan di Eropa. Reformasi protestan, renaissance, terjadi pada era yang sama dengan diperkenalkannya kertas.

Inovasi dan pergeseran peradaban

Sekitar tahun 1450, Johannes Gutenberg mengembangkan mesin cetak. Beberapa sumber menyebutkan Gutenberg mengembangkan mesin ini dari daratan China dan Korea. Sebelum ditemukannya mesin cetak, untuk menyalin sebuah kitab, katakanlah tafsir Ibnu Katsir, orang perlu menulis ulang, huruh demi huruf, kata demi kata, baris demi baris, lembar demi lembar. Dengan menggunakan mesin cetak, produksi masal buku dapat dilakukan dengan mudah. Mesin cetak adalah salah satu penemuan terpenting dalam sejarah manusia. Dalam bidang komunikasi, penemuan ini bahkan disebut lebih signifikan dampaknya dibanding penemuan komputer. Dengan menggunakan mesin cetak, produksi masal buku dapat dilakukan. Dengan pencetakan buku secara masif, percepatan transfer pengetahuan dapat diraih. Buku Isaac Newton mengenai alam dan pengetahuan dapat menyebar dengan cepat. Dengan dasar ilmu ini, perkembangan pengetahuan dapat dicapai secara masif. Sebagian besar orang dapat mengakses ilmu dengan cepat.


Di sisi lain, pihak muslim sudah mendengar lompatan besar melalui mesin cetak. Akan tetapi, mereka sudah punya era kejayaan, lebih dari 10 abad mereka adalah frontier dalam pengetahuan. Saat itu, ada kecenderungan mereka tidak mau menerima perubahan. Mereka melarangnya masuk ke wilayah kekuasaanya. Salah satu alasannya, ini adalah penemuan orang kafir. Bukan hanya itu, buku yang dicetak dengan mesin dilarang peredarannya. Bahkan, di tahun 1485, penguasa saat itu akan memenjarakan orang yang menggunakan mesin cetak atau buku yang diproduksi dari mesin tersebut. Penggunaan buku dan mesin cetak semakin masif di Eropa. Seiring majunya pengetahuan, kekuasaan yang dilandaskan keagamaan pun memudar. Walaupun, Martin Luther menggunakan mesin cetak untuk memproduksi Injil di Jerman. Di era sebelumnya, saat mereka berkeyakinan bahwa bumi itu datar, penggunaan mesin cetak dilarang. Beberapa tokoh di masa ini yang terkenal antara lain Galileo dan Newton. Seiring dengan majunya pendidikan. Eropa pun berubah. Kecuali di wilayah kekuasaan Muslim, mesin cetak pun menyebar luas di era setelahnya, abad 17 dan 18. Bahkan, beberapa daerah terpencil seperti Hawai dan Tahiti telah memiliki mesin cetak dalam bahasa lokal di tahun 1830. Di Mesir, Kitab Shahih Bukhori tidak ditemukan dalam versi cetak. Oleh karena itu, kita tidak menjumpai manuskrip berbahasa arab yang diproduksi dari mesin cetak di tahun 1500-1700.

Sebaliknya, manuskrip berbahasa Inggris, Latin, bahkan Swahili ditemukan melimpah. Orang yang pertama kali membawa mesin cetak adalah Napoleon Bonaparte ketika mereka menginvasi Mesir. Sekitar tahun 1840, buku terkait Islam yang dihasilkan dari mesin cetak pun pertamakali diproduksi. Ketika muslim menyadarinya, sudah terlambat. Beberapa dekade sebelum runtuhnya khilafah Utsmaniyah. Mencampurkan kebanggan agama dengan kejayaan budaya, kita harus bangga sebagai muslim. Tentu. Kita tentu bersyukur Allah Ta'ala telah memberikan Qur`an dan Sunnah. Tetapi Keduanya tidak bertentangan dengan modernitas. Kita harus paham, apa yang tidak boleh berubah dan apa yang seharusnya berubah. Pelajaran lain yang bisa kita petik adalah pentingnya inovasi. Inovasi didapatkan dari penelitian. Langkah-langkah kecil, tahap demi tahap. Inovasi tidak dapat dilakukan tanpa ada spesialisasi. Mengembangkan mesin cetak, membangun gedung perlu spesialisasi. Di sinilah peran kita. Catatan: Tuisan ini merupakan saduran bebas dari kuliah Dr. Yasir Qadhi (2018) yang berjudul: Muslims Invented Colleges and Universities. Selain itu, pada tulisan ini juga disertakan referensi tambahan dari: Gunaratne, S.A., 2001. Paper, printing and the printing press: A horizontally integrative macrohistory analysis. Gazette (Leiden, Netherlands), 63(6), pp.459-479.


Muhamad Shoufie Ukhtary Pada edisi kali ini, alhamdulillah tim Mabruk mendapat kesempatan untuk membagikan cerita singkat namun inspiratif dari Dr. M. Shoufie Ukhtary. Beliau merupakan seorang fisikawan muda yang baru saja menyelesaikan studi S3-nya di Tohoku University. Semoga melalui sesi tanya jawab di bawah ini, pembaca dapat mengambil manfaat dan lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu. Yukkk dibaca.


Assalamu alaikum, Apa kabar, Shoufie? Waalaikum salam, Kabar baik :)

Apa tantangan yang kamu alami selama mengerjakan riset?

Setelah wisuda saya masih kerja di lab Saitosensei.

Tantangan nomer satu adalah diri sendiri yang selalu merasa tidak percaya diri tentang penelitian kita. Sering sekali merasa penelitian kita tidak ada apa-apanya dan selalu membandingkan diri dengan yang lain.

Boleh cerita sedikit tentang penelitiannya?

Gimana cara kamu menjaga agar motivasi tidak surut?

Setelah wisuda September lalu, sekarang kesibukannya apa saja?

Riset saya tentang interaksi cahaya dengan material. Contoh fenomenanya mengenai surface plasmon dan pembiasan negative.

Kenapa sih tertarik sama topik tersebut?

karena sudah banyak terapannya, seperti fenomena yang saya sebutkan tadi. Sebagai contoh dengan pembiasan negative kita bisa membuat "perfect planar lens" atau dengan surface plasmon bisa dimanfaatkan untuk penghantar signal.

Gimana awalnya bisa terjun ke riset tersebut?

Alasannya tidak muluk-muluk, karena awalnya sensei saya memberikan topik tersebut, jadi saya pelajari.

Motivasi saya dalam riset adalah diri sendiri yang merasa harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai dengan baik. Juga, tidak usah membandingkan diri dengan orang lain, selalu berdoa dan bersyukur. Itu saja caranya.

Apa kegiatan yang sering kamu lakukan untuk mengisi waktu luang? Saya sering jalan-jalan sambil mengambil foto atau menonton film.

Menurut kamu, gimana peran muslim dalam peradaban science yang dulu dan sekarang?

Ada berapa paper yang sudah diterbitkan? Impact Factor (IF) nya berapa?

Peradaban science kita sekarang sangat berdasarkan pada peradaban science muslim zaman dahulu. Menurut saya ilmuan muslim zaman dahulu benar-benar memiliki rasa ingin tahu yang jauh lebih tinggi daripada ilmuanilmuan sekarang sehingga mereka bisa mencapai kejayaan science.

Sudah pernah dapat award yaa? award apa?

Menurut kamu, adakah kendala yang dihadapi seorang muslim dalam akademik internasional? kalau iya, kendala seperti apa?

Penulis pertama dan kedua alhamdulillah sudah 9. IF nya berkisar 2 - 6.7.

Alhamdulillah ada dua. Paper award dari Japanese Society of Applied Physics dan Aoba Society Award di Tohoku University. Bersyukur sekali berkat bantuan Saito-sensei, Mas Ridwan dan Mas Heski.

Kendala ilmuan muslim sekarang mungkin adalah rasa ingin tahu yang kurang dibandingkan ilmuan muslim dahulu, selain itu kurangnya kerja sama dalam science antara sesama muslim atau dengan ilmuan-ilmuan lainnya. Sekarang mereka lebih menekankan kerja sama dalam isu-isu non-science.


Apa rencana kamu ke depan?

Rencana ke depan saya ingin menjadi peneliti yang lebih baik (ingin postdoc dan cari kerja sebagai peneliti). Kalau rencana kehidupan, ingin berkeluarga segera.

Terakhir, adakah pesan-pesan untuk warga KMIS?

Jangan putus tali silaturahmi sesama warga KMIS dan jangan mudah menyerah menghadapi tantangan-tantangan hidup di Jepang termasuk tantangan penelitian di kampus.

" Motivasi saya dalam riset adalah diri sendiri yang merasa harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai dengan baik. Juga, tidak usah membandingkan diri dengan orang lain, selalu berdoa dan bersyukur. Itu saja caranya." -Shoufie-


I

slam adalah rahmat bagi seluruh alam. Dengan izin Allah Ta’ala, kita bisa mendapati berbagai wilayah berpenduduk Muslim di berbagai penjuru dunia. Wilayah dengan mayoritas Muslim bisa kita dapati mulai dari Senegal di ujung barat, Indonesia di ujung timur, dan pesisir Mozambik di ujung selatan. Dalam tulisan ini, insya Allah akan dibahas mengenai sejarah tersebarnya Muslim di sisi utara, di wilayah Republik Tatarstan yang sekarang bagian dari Rusia. Seorang tokoh penting yang melalui dakwahnya Allah Ta’ala memberi hidayah bagi penduduk Tatarstan adalah Ahmad bin Fadhlan.

Tatarstan, yang dalam Bahasa Persia berarti Negeri Tatar, adalah salah satu dari 21 republik (wilayah otonomi) di Federasi Rusia. Kota terbesarnya bernama Kazan, dibangun di tepi Sungai Volga (sungai terpanjang di Eropa). Kebanyakan penduduknya berasal dari Suku Tatar. Nenek moyang Suku Tatar adalah Suku Bulgar yang masuk Islam di abad ketiga Hijriah/abad kesepuluh Masehi. Islam sampai ke daerah itu melalui perdagangan; Sungai Volga adalah jalur dagang penting yang menghubungkan perniagaan antara Bangsa Norse (Viking) dan Kekhalifahan Abbasiyah.


Setelah mengenal Islam, Raja Almisy, pemimpin Suku Bulgar, mengirimkan delegasi kepada Amirul Mu’minin Khalifah al-Muqtadir. Delegasi itu sampai di Baghdad pada tahun 309 H (921 M). Mereka meminta kepada Khalifah untuk mengirim orang yang bisa mengajarkan perintahperintah Allah Ta’ala dan hukum-hukum Islam, orang yang bisa membangun masjid dan menaikkan mimbar, serta untuk memberi bantuan dana untuk membangun benteng-benteng untuk mempertahankan negara dari musuh-musuhnya. Khalifah menyetujui permintaan itu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kekhalifahan mengirimkan delegasi Muslim ke wilayah nun jauh di utara itu. Untuk memberi pelajaran dalam hal agama, Khalifah menyiapkan tim fuqaha yang dipimpin oleh Ahmad bin Fadhlan.

Tidak banyak diketahui mengenai asal usul dan masa kecil Ahmad bin Fadhlan. Ia adalah seorang faqih di Baghdad dengan pengetahuan fiqih yang dalam, dan Khalifah mempercayainya untuk perjalanan dakwah tersebut. Dia menulis catatan mengenai perjalanan itu dengan sangat rinci, menggambarkan flora dan fauna di daerah yang dilalui dan kebudayaan berbagai kaum yang ia temui, di antaranya Kaum Oghuz, Bashkir dan Viking. Walaupun terpotong-potong, sebagian besar naskahnya ditemukan pada tahun 1923 M. Walaupun satu milenium telah berlalu, tetapi para sejarawan masih bisa menapak tilas jejak delegasi itu. Delegasi berangkat dari Baghdad di Bulan Safar 309 H, bertepatan dengan Juni 921 M. Rute yang diambil melalui Hamadan, Rey (Teheran), Neyshabur, dan Bukhara. Mereka mencapai Khwarizm, saat itu ujung dunia Islam, pada Bulan Rajab (November). Di tempat itu, mereka harus berhenti karena berhadapan dengan rintangan berat yang belum pernah dihadapi kebanyakan penduduk Baghdad: musim dingin yang membeku. Ahmad bin Fadhlan mengisahkan bahwa setiap kali ia pulang dari pemandian umum janggutnya beku setelah sampai di rumah. Sungai Jayhun (Amu Darya) membeku dari ujung ke ujung, dan kuda bisa melintasinya sebagaimana ia melintasi jalan. Delegasi menghabiskan Bulan Sya’ban, Ramadhan, dan Syawal di Khwarizm, menunggu sungai mencair dan musim semi datang. Selama itu, mereka mempersiapkan perbekalan, pakaianpakaian tebal, dan bertawakal, menyerahkan segala urusan kepada Allah Ta’ala. Mereka banyak mendengar dari penduduk lokal mengenai betapa bahayanya rute yang akan mereka lintasi. Mereka harus melintasi stepa (padang rumput) yang sangat luas dan dihuni negeri-negeri kafir. Delegasi bertolak dari Khwarizm di awal Dzulqaidah 309 H (Maret 922 M). Mereka menembus dalam ke padang rumput, tidak bertemu dengan seorangpun selama berhari-hari, dan


mengalami kesulitan demi kesulitan. Walaupun Bulan Maret telah datang, hawa dingin bersilih ganti dengan badai salju yang membuat hari-hari mereka di Khwarizm terasa seperti musim panas. Seseorang di delegasi bertanya kepada Ahmad bin Fadhlan, “Apa yang Tuhan inginkan dari kita? Di sini Dia menyiksa kita dengan hawa dingin, dan jikalau kita tahu apa yang Dia inginkan dari kita, pasti akan kami berikan!” Ahmad bin Fadhlan menjawab, “Dia ingin agar kita terus berkata, ‘La ilaha illallah’.” Beberapa saat kemudian, pertolongan Allah Ta’ala datang. Mereka menemukan hutan penuh dengan kayu, yang kemudian mereka bakar untuk menghangatkan diri dan mengeringkan pakaian. Setelah 70 hari perjalanan penuh dengan ujian kesabaran, mereka mencapai Kerajaan Bulgar pada tanggal 12 Muharram 310 H, bertepatan dengan 12 Mei 922 M, tanggal yang masih diperingati hingga kini di Tatarstan. Mereka disambut baik oleh Raja Almisy, yang kemudian mengganti namanya menjadi Ja’far bin Abdullah. Ahmad bin Fadhlan dan timnya menetap di Kerajaan Bulgar selama setengah tahun dan selama

itu mereka memberi berbagai pelajaran mengenai Islam, cara membaca al Qur’an, hukum waris, membujuk agar pemandian pria dan wanita dipisah, dan berbagai hal lainnya. Setelah Bulan Mei datang Bulan Juni, dan di tempat yang sangat jauh di utara itu, malam sangat singkat. Ahmad bin Fadhlan mencatat beberapa ijtihad mereka mengenai penyesuaian. Karena waktu maghrib hanya beberapa menit dan waktu isya’ tidak sampai dua jam, di masjid maghrib selalu dijama’ dengan isya. Mereka menyarankan orang tidak tidur malam agar tidak terlewat subuh. Setelah delegasi kembali ke Baghdad, penduduk negeri berusaha menjalankan Islam sejauh kemampuan mereka, walaupun kadangkadang cobaan datang. Di abad ke-13, Mongol dan sekutunya datang dari timur dan menghancurkan negara mereka, tetapi setelah itu dengan izin Allah Ta’ala beberapa khan mereka masuk Islam. Seorang dari mereka mendirikan Kekhanan Sibir di Tyumen, yang kemudian menyebarkan Islam sampai ke Khanty-Mansi. Di abad ke-16, Kekaisaran Rusia datang dari barat dan sejak itu wilayah itu masuk ke Rusia, tetapi secara umum Islam ditolerir. Di awal abad ke-20, pemberontakan komunis terjadi di Rusia dan seluruh agama ditekan dan berbagai kegiatan keagamaan dilarang. Komunisme runtuh di tahun 1991. Sekarang, di abad ke-21, Kazan dengan jumlah penduduk kurang lebih sebanyak Semarang adalah kota terbesar keenam di Rusia. Masjid-masjid kembali dibuka, dan sejarah panjang wilayah itu membuat menjadi daya tarik bagi para turis. Wallahu a’lam bisshowab. Rujukan: James E. McKeithen, “The Risalah of Ibn Fadlan: An Annotated Translation with Introduction,” PhD dissertation, Department of Near Eastern Languages and Literatures, Indiana University, 1979. Salah Zaimeche, “The Travels of Ibn Fadlan”, http://www.muslimheritage.com/article/travels-ibn-fadlan


F

alling Walls Lab competition di Sendai sudah berakhir beberapa minggu lalu. Acara tersebut diadakan pada tanggal 31 Angustus 2018 di Tokyo Electron House of Creativity, Tohoku Univ. Katahira, Sendai. Falling Walls Lab sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Falling Walls Fondation dan terhelat di lebih dari 60 negara di penjuru dunia. Seperti namanya, acara Falling Walls Lab sendiri sebenarnya diprakarsai untuk merayakan runtuhnya tembok pemisah Berlin timur dan Berlin Barat. Karena itulah pada setiap 9 November, hari dimana tembok Berlin runtuh, 100 scientist muda dengan ide terbaik dari seluruh dunia akan diundang untuk mempresetasikan ide tersebut di Berlin, Jerman. Forum Falling Walls Lab pertama kali diadakan pada tahun 2011 di Berlin sebelum konferensi Falling Walls dihelat. Atas kesuksesan acara tersebut, sejak tahun 2012 forum Falling Walls Lab diglo-balkan di seluruh dunia. Inti dari kompetisi ini adalah untuk menginspirasi setiap orang dari seluruh dunia untuk ikut serta menghancurkan tembok pembatas di dunia science dan social. Falling Walls Lab sendiri mengakomodasi setiap scientist muda dengan berbagai latar belakang untuk saling membagiakan ide brilliant mereka. Ide tersebut haruslah original, kreatif, inovatif, memiliki dampak besar secara positif yang dapat dirasakan untuk semua dan solutif untuk memecahkan mas-

alah global yang dihadapi bersama. Tantangan sebenarnya dari kompetisi ini adalah peserta hanya memiliki waktu sekitar 3 menit untuk mengutarakan ide tersebut kepada setiap partisipan yang datang. Dalam 3 menit tersebut, peserta akan mempresentasikan ide selama 2.5 menit, dan 30 detik sisanya akan diberikan kepada panel juri untuk bertanya. Ada banyak juri dengan latar belakang ilmu berbeda yang siap untuk mengkritisi ataupun bertanya mengenai ide yang kita sampaikan. Dari sinilah forum Falling Walls Lab menjadi acara forum bergengsi tempat setiap peneliti muda bisa memiliki kesempatan besar pertemu para pakar yang lain dan berdiskusi bersama. Ada banyak keuntungan menjadi partisipan di acara forum bergengsi ini. Keuntungan pertamaadalah kita akan diundang untuk diberikan kesempatan untuk membagikan ide brilliant yang dapat menjadi solusi untuk memecahkan masalah bersama. Forum tersebut juga akan mempertemukan setiap scientist muda yang memiliki visi yang sama untuk ikut berkontribusi positif, sehingga sangat diharapkan realisasi dari ide setiap partisipan menjadi lebih nyata. Dalam forum tersebut juga akan ada banyak pakar lain dengan berbagai fokus penelitian yang beragam, sehingga acara ini juga menjadi ajang untuk membangun relasi. Semua scientist dengan berbagai background research bisa mengikuti acara forum Falling Walls


Lab, baik mahasiswa bachelor, master, PhD degree, maupun setiap entrepreneurs, engineers, dan young professionals. Batas umur aplikan adalah minimal 18 tahun. Dalam acara Falling walls Lab kemarin yang diadakan di Sendai, beberapa warga KMIS juga ikut serta berpartisipasi, diantaranya Halida Rahmania (Graduate School of Agricultural Science), Asya Fathya Nur Zakiah (Graduate School of Agricultural Science), Amalia Nur Kumalaningrum (Graduate School of Agricultural Science), dan Grasianto (Institute of Multidisciplinary Research for Advanced). Dalam acara tersebut, ada sedikitnya 28 orang yang ikut berpartisipasi untuk membagikan ide mereka. Falling Walls Lab Sendai diadakan pada tanggal 31 Agustus 2018 DI Katahira Campus, Tohoku University. Acara dimulai dengan pembukaan dan pengenalan kembali apa itu Falling Walls Lab. Selanjutnya 28 partisipan tersebut diberi kesempatan untuk mempresentasikan ide mereka di depan panel juri selama 3 menit. Ada 7 panel juri yang akan mengkritisi dan bertanya lebih dalam mengenai ide yang direpresentasikan, diantaranya Prof. JeanYves CAVAILLÉ, Prof. Tadahiro Hayasaka, Dr. Mei Kobayashi, Prof. Masao Ogaki, Mr. Naoto Okihara, Prof. Noriko Osumi, dan Dr. Matthieu PY. Disela-sela waktu presentasi juga disediakan coffee break. Sesi inilah yang paling ditunggu, karena sesi ini dimanfaatkan setiap orang yang hadir untuk bisa saling berdiskusi dengan partisipan lain dengan suasana yang lebih santai. Di akhir acara, juri akan mengumumkan para pemenang. Para pemenang dari Falling Wall Lab Sendai kali ini adalah Yuri Sasaki sebagai juara ketiga dengan judul presentasi Breaking the Wall of Cycling Leg Fatigue, Fabien Dalsheimer sebagai juara kedua dengan ide presentasi Breaking the Wall of Heart Transplant Candidates’ Quality of Life, dan Yuanyuan Guo sebagai juara pertama dengan judul presentasi Breaking the Wall of Brain-Machine Interface. Spesial untuk tahun ini juga ada juara favorit hasil voting dari setiap partisipan (Audience award). Dia adalah Ronnapee Chaichaowarat dengan judul presentasi Breaking the Wall of Cycling Leg Fatigue. Keempat juara akan diterbangkan ke Berlin untuk

mengikuti Forum final Falling Walls Lab yang akan mempertemukan semua scientist muda dari selutuh penjuru dunia. Tiga juara akan ikut serta dalam mempresentasikan kembali ide mereka, sedangnkan pemenang audience award juga diundang sebagai partisipan yang ikut serta menghadiri acara tersebut pada tanggal 8-9 November 2018 dengan akomidasi yang telah ditanggung oleh sponsorship. Tiga pemenang selanjutnya akan dipilih kembali dan akan memdapatkanuang tunai dan diberi kesempatan untuk mempresentasikan kembali ide mereka di Falling Walls Conference keesokan harinya. Ada beberapa hal yang bisa menjadi tips jika kalian tertarik untuk mengikuti ajang Falling Walls Lab kedepannya. Pastikan ide kalian original dan benar benar solutif dan aplikatif untuk memecahkan masalah. Karena waktu yang diberikan untuk mempresentasikan sangat sempit, pastikan jangan menggunakan kalimat yang berbelit. Ingat, partisipan yang hadir adalah dari banyak background studi, diusahakan gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua. Slide presentasi hanya boleh 3 slide (sudah termasuk judul), jadi pastikan kalian buat presentasi menarik dan sesimpel mungkin. Ada beberapa kriteria yang dilihat juri dari setiap presentasi yang ditampilkan : the breakthrough factor (apakah ide benar benar inovatif, aplikatif, original), relevansi dan impact dari ide tersebut, dan juga presenter dan cara presentasi itu sendiri. Yang paling penting adalah berlatih dan berlatih, ajak teman untuk ikut serta mengkritisi isi presentasi kalian, dan jangan lupa banyak berdoa. Semangat!


T

inggal di negara minoritas muslim pastinya menimbulkan banyak kekhawatiran atau pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari. Masalah yang kerap dipikirkan tersebut dapat berupa makanan, penerimaan orang asing terhadap Islam, tempat sholat, dan lain-lain. KMIS mencoba memberikan info singkat dan dasar tentang kehidupan muslim di Kota Sendai. Semoga bermanfaat.

Q: Bagaimana cara masyarakat Jepang dan foreigners lainnya memperlakukan warga muslim di kota Sendai?

Pada umumnya, masyarakat Jepang cukup toleran kepada orang lain termasuk kepada muslim foreigners. Walaupun masyarakat Jepang terbiasa dengan monokultur, namun kebanyakan dari mereka tidak bersikap diskriminatif terhadap foreigners.. Di kota besar, masyarakat Jepang sudah tidak asing lagi melihat sosok muslimin, terutama muslimah berjilbab. Namun demikian, muslimin sangat jarang ditemukan di kota kecil. Oleh karena itu, keberadaan muslimah berjilbab akan sedikit menarik perhatian masyarakat pedesaan.

Apabila kita berkunjung ke daerah pemukiman atau pedesaan, bersikap ramah lah dan ucapkan aisatsu (greetings) kepada masyarakat setempat.

Q: Adakah komunitas muslim Indonesia di Sendai?

Tentu ada! Komunitas muslim Indonesia di Sendai bernama Keluarga Muslim Indonesia di Sendai (KMIS). Berikut link media KMIS: Website: http://kmi-s.ppisendai.org Facebook: https://www.facebook.com/kmi.sendai, Instagram: https://www.instagram.com/kmisendai,


FB group: https://www.facebook.com/groups/kmi.sendai Khusus untuk muslimah, kita mempunyai acara “Kemuslimahan� yang melaksanakan pertemuan setiap dua pekan. Kita juga mempunyai Tohoku University Muslim Cultural Association (TUMCA) (https://www.facebook.com/TUMCA) sebagai komunitas internasional mahasiswa muslim Tohoku University, dan tentu saja, Islamic Cultural Centre Sendai (ICCS) atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Sendai. Alhamdulillaah, kegiatan keislaman di Sendai cukup banyak walaupun kita tinggal di Jepang.

yang dijual di Jepang dapat kita konsumsi. Berikut adalah informasi singkat tentang jenis kandungan makanan/minuman yang tidak boleh dikonsumsi, kami ambil dari halal card oleh Tohoku University Muslim Cultural Association (TUMCA): Daging babi Daging sapi Daging domba Daging ayam Shortening dari lemak babi Alkohol dan turunannya Alhamdulillaah, Sendai memiliki sebuah Masjid Gelatin (di Jepang pada umumnya terbernama Islamic Cultural Centre Sendai (ICCS) buat dari babi) yang berlokasi di Hachiman 7-chome 7-24. Akses transportasi umum ke Masjid bisa mempergunMengapa daging sapi, ayam, dan domba tidak akan bus kota nomor 840, 845, 850, 855, 860 dari boleh dikonsumsi muslimin? Sendai station. Selain itu, Sato-san (presiden Karena penyembelihan hewan tersebut di Jepang ICCS) secara Istiqamah menjemput muslimin di pada umumnya tidak dilakukan dengan cara yang Sanjomachi dan Hachiman untuk shalat subuh halal. Namun bila menemukan produk daging dan Isya berjama’ah di Masjid. tersebut berlabel halal, maka tentu saja boleh dikonsumsi. Selain memeriksa ingredients, hal lain yang harus diperhatikan adalah proses pembuatannya yang Sebagai umat Islam, tentunya kita mengkonsumsi tidak tercampur dengan zat yang haram. Untuk makanan/minuman yang halal dan baik (thayyib). hal satu ini, banyak sekali produk yang mencanNamun demikian, memang tidak semua makanan tumkan zat-zat yang mungkin saja tercampur

Q: Adakah Masjid di Kota Sendai?

Q: Makanan apa yang boleh dikonsumsi di Jepang?


atau memakai peralatan produksi yang sama dengan zat yang haram. Sebagai contoh, beberapa produk mencantumkan bahwa proses menggunakan peralatan yang sama dengan produk mengandung daging babi, daging ayam, atau daging sapi. Penjelasan ini dapat ditemukan di bawah kotak ingredients. Bila kita ragu, maka jangan segan-segan menanyakan kandungan bahan makanan atau cara pembuatannya kepada penjual atau produsen nya. Menanyakan ingredients dan proses produksinya adalah hal yang wajar di Jepang sebagai hak konsumen. Hal ini disebabkan masyarakat Jepang sangat sensitif kepada alergen (zat pemicu alergi) sehingga ingredients harus disampaikan dengan benar dan aktual. Sebaiknya kita memberi tahu sensei, atasan, dan teman-teman tentang diet halal kita.

Q: Di mana kita bisa membeli produk makanan/minuman halal/muslim friendly di Sendai?

Ada banyak tempat yang menjual produk halal/muslim friendly. Beberapa contoh supermarket menjual banyak sekali produk import termasuk yang berlabel halal, sebagai contoh Gyomu Super , Sato Sokai , Kaldi Coffee, dan Jupiter. Convenience store (konbini) seperti seven eleven juga banyak sekali mengeluarkan produk yang muslim friendly, seperti onigiri, yoghurt, oyatsu (snack), beverages.

Kita juga dapat mengkonsumsi beberapa produk (tidak semua) dari restoran seperti kaisen misakiko, gyutan yamajo, kappa sushi, T’s tantan ramen, Saizeriya, Ootoya, dan Marumatsu. Ada juga restoran India atau timur tengah yang produknya bisa kita konsumsi, seperti Namaskar (halal), Nan Tandori (halal), Zaytoon (halal), dan Tajuk. Bila anda pertama kali mendengar nama restoran tersebut , mohon tanyakan tentang jenis produk yang boleh dikonsumsi oleh muslim ke warga lama atau melalui berbagai sosial media (contoh: Enjoying Tohoku food for muslims and vegetarians) atau ke pelayannya. Patut juga kita perhatikan, bahwa ingredients di Jepang mudah sekali berubah. Oleh karena itu, banyak produkproduk yang dahulu bisa dikonsumsi namun sekarang menjadi haram, begitu juga sebaliknya. Bagaimana dengan di kampus? Alhamdulillaah, ada banyak produk yang berlogo halal maupun muslim friendly di kantin kampus Tohoku University. Bahkan di kantin engineering, setiap hari Rabu disediakan chicken shoyu ramen halal. Ada juga donat (muslim friendly) yang dijual di kantin Kawauchi/Aobayama hanya selama 2 hari di setiap bulannya. Ada juga Tohoku University coop lunch box and halal di dekat Aobayama Eki (lantai 2 gedung Lawson). Selain toko dan restauran, kita juga dapat berbelanja produk halal di berbagai toko online, seperti Toko Indonesia, Sariraya, Padma, Ajinatori, dan lain-lain. Nah selain itu, kabar gembira bagi yang kawan-


kawan yang merindukan makanan Indonesia, di Izumi juga terdapat rumah makan milik orang Indonesia, yaitu rumah makan Mbak Sari Asute.

Q: Adakah produk makanan/minuman bersertifikat halal di Jepang?

Tentu ada dan cukup banyak jumlahnya. Tidak seperti di Indonesia di mana sertifikat halal hanya diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), ada banyak lembaga yang dapat memberikan sertifikat halal di Jepang. Selain itu, banyak pula produk yang bersertifikat halal dari negara lain, seperti dari Malaysia, Thailand, Turki, Korea, dan Indonesia.

gedung. Salah satu gedung yang menyediakan fasilitas berwudlu adalah gedung International Exchange Building (A12) Tohoku University di dekat Kawauchi station. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berwudlu di wastafel: Pastikan bahwa wastafel dan lantai toilet kembali bersih dan kering setelah kita berwudlu. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membawa zokin (lap) untuk membersihkan dan mengeringkan wastafel/lantai/kaca. Ingat ya, jangan biarkan wastafel dan lantai becek setelah berwudlu! Masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi etika kesantunan. Mereka akan merasa aneh melihat kita mengangkat dan membasuh kaki di wastafel. Oleh karena itu, pastikan bahwa toilet dalam keadaan sepi apabila kita hendak mengangkat kaki ke wastafel. Bagaimanapun juga, kehidupan sosial menjadi hal yang juga diatur dalam Islam. Kita juga bisa melakukan wudlu tanpa membasuh kaki yaitu dengan mengusap khuff, atau dikenal dengan istilah al-mashu 'ala al-khuffain, sebagai bentuk keringanan dari Allah Ta'ala.

Q: Selain di apato dan masjid, di mana kita bisa sholat?

Apabila sedang bepergian, kita bisa sholat di mana saja asalkan bukan di tempat yang diharamkan (tempat sampah, kuburan, tempat penyembelihan hewan, tengah jalan, kamar mandi, kandang unta, di atas bangunan Ka’bah). Oleh karena itu, bila waktu shalat tiba, segeralah untuk shalat bila telah menemukan tempat yang boleh dan baik untuk shalat. Contoh tempat tersebut adalah di pojok/corner yang sepi, ruang ganti baju pada powder room wanita (contoh di gedung Fujisaki), taman, atau fitting room bila anda sedang berbelanja. Jangan lupa untuk selalu membawa alas shalat, seperti sajadah lipat/travel atau shikimono (terpal kecil, ada di 100 yen shop), mukena (tidak mutlak Kita bisa berwudlu di wastafel di berbagai

Q: Di mana kita bisa berwudlu bila tidak di Masjid atau di apato (apartment)?


diperlukan), atau kaos kaki. Bagaimana dengan di kampus? Alhamdulillaah berbagai gedung memiliki tempat shalat dan peserta shalat jama’ah. Biasanya tempat shalat ini mempergunakan space atau ruang kosong yang jarang dipergunakan. Muslimin juga mengadakan shalat jama’ah di lobi Kaikan (International House Sanjo 1) terutama shalat subuh, Isya, dan juga di saat akhir pekan.

Q: Bagaimana menentukan arah Kiblat di Jepang?

Kita bisa menemukan arah Kiblat dengan mempergunakan berbagai aplikasi penunjuk arah kiblat.. Arah kiblat untuk daerah Sendai dan sekitarnya adalah pada sudut 293 derajat.

Q: Apa tips agar bisa Istiqamah ber-islam di Jepang?

Selain memohon kepada Allah Ta'ala untuk menguatkan iman dan islam, faktor terpenting adalah bergaul dengan komunitas muslim. Tentu saja, mereka bukanlah komunitas malaikat yang tanpa khilaf. Namun setidaknya dengan bergaul dengan lingkungan yang Islami akan senantiasa menambah ilmu, menguatkan ibadah, dan menambah keshalihan, insya Allah. Ayo mari mengikuti berbagai kegiatan KMIS dan pengajian Islam lainnya yang ada di Sendai. Wallohu a'lam bish showwab.


Peraturan Menjawab Kuis Temukan Kata 1. Temukan 10 kata secara vertikal, horizontal ataupun diagonal 2. Jawaban dikirimkan dalam bentuk .txt ke : muslimsendai@gmail.com dengan format KUISMABRUK_BULAN. contoh : KUISMABRUK_SEP-OKT 3. Deadline jawaban : 25 November

4. Pemenang ditentukan dari skor tertinggi dan waktu pengiriman tercepat 5. Pemenang akan diumukan pada MABRUK edisi berikutnya 6. Satu Orang pemenang akan mendapatkan hadiah menarik


JAWABAN KUIS TTS MABRUK EDISI AGUSTUS 2018 Mendatar : 1. Emulsifier, 2. ICCS, 4. Ahad, 5. Lima, 7. Arafah, 9. Dzulhijjah. Menurun ; 2. Ihram, 3. Saba, 6. Kataba, 8. Hafiyan, 10. Alwahhab, 11. Unta PEMENANG : ERLINA YUNITA Pemenang akan dihubungi oleh pihak MABRUK untuk penyerahan hadiah




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.