MABRUK-MAJALAH KMI SENDAI AGUSTUS 2018

Page 1


Susunan

Redaksi Pemimpin Redaksi Vempi Satriya Editor Angga Hermawan Redaksi Masyitha Retno Nailul Hasan M. Alfiyandy H. Angga Hermawan Layout dan Desain Masyitha Retno Yan Fahmi Swastiraras Fotografer Vempi Satriya

Wendi Cahya Setiadi

Daftar

Isi 1

Kurban: Bukti Cinta pada Ilahi

4

Liputan Idul Adha 1439 H di Sendai

8

KMI SENDAI 2018-2019: Sendai Berhijrah

11 14

Kabar Warga Teka Teki Santai


Kurban:

Bukti Cinta pada Ilahi Nailul Hasan

orang-orang yang berbuat baik. Sejarah Kurban: Meneladani kisah Nabi Ibrahim kepada Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang ‘alaihissalam Allah berfirman mengisahkan Nabi Ibrahim nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” (Ash-Shaaffaat: 102-107) dan Nabi Ismail ‘alaihimassalam: Nabi Ibrahim ‘alaihissalam diuji ketaatan dan cintanya kepada Allah dengan perintah menyembelih putranya Ismail ‘alaihissalam, tentu hal itu sangat sulit dan menurut akal kita tidak masuk akal. Nabi Ibrahim dengan perintah Allah dengan penuh dan bahkan putranya berserah diri kepada Allah. Begitu gambaran seorang muslim sejati dengan keimanan yang sempurna, mereka tidak mengedepankan akal mereka untuk menolak perintah Allah. Mereka letakkan akal mereka dibawah perintah Allah. Mereka selalu berbaik sangka kepada Allah apapun yang “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) diperintahkan tanpa bertanya mengapa. berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, Dalam syariat Islam yang dibawa Nabi ‘Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam Muhammad, Allah perintahkan kita berkurban mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah untuk meneladani Ibrahim ‘alaihissalam apa pendapatmu!’ Ia menjawab, ‘Hai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan termasuk orang-orang yang sabar’. Tatkala keduanya berqurbanlah.” (Al-Kautsar: 2) telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran Hukum berkurban Para ulama berselesih pendapat tentang keduanya). Dan Kami panggillah dia, ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah mebenarkan mimpi itu’, hukum berkurban*. Mayoritas ulama berpendapat sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan sunnah muakkad (sangat dianjurkan) sedangkan

MABRUK | Agustus 201 8 1


Imam Ahmad berpendapat wajib dengan dalil dalam masalah ini. Seekor kambing cukup untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, qurban satu keluarga, dan pahalanya mencakup seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak atau bahkan yang sudah meninggal “Barangsiapa yang memiliki kemampuan namun dunia. Sebagaimana hadits Abu Ayyub tidak berqurban, makan jangan sekali-kali radhiyallahu’anhu yang mengatakan, “Pada masa mendekat ke tempat sholat kami.” (HR. Ahmad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai dan Ibnu Majah) *Para ulama berselesih pendapat tentang hukum qurban bagi dirinya dan keluarganya.” (HR. Tirmidzi dan beliau menilainya shahih, lihat Minhaajul berkurban. Pendapat pertama adalah wajib, ini adalah pendapat adalah Rabi’ah (guru Imam Muslim, 264 dan 266). Imam An-Nawawi berkata : Malik), Al Auza’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya, Laits bin Sa’ad serta sebagian ulama pengikut Imam Malik Diantara dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123, Al “Seekor kambing kurban memadai untuk satu Hakim 7672 dan dihasankan oleh Syaikh Al orang, dan tidak memadai untuk lebih dari satu orang. Tetapi kalau salah seorang dari anggota Albani). Pendapat kedua menyatakan Sunnah keluarga berkurban dengan satu ekor, maka Mu’akkadah (ditekankan). Dan ini adalah memadailah syiar Islam di keluarga tersebut. Ibadah kurban dalam sebuah keluarga itu sunah pendapat mayoritas ulama yaitu Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam kifayah. Masalah ini sudah dibahas di awal bab.” An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Ahmad. Diantar dalil pendapat kedua riwayat dari (Lihat Abu Mas’ud Al Anshari radhiyallahu ‘anhu. Beliau Muhadzdzab, Juz 8, Halaman 397). Seekor Sapi dijadikan qurban untuk 7 orang. mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang tidak akan berqurban. Padahal aku adalah orang yang Sedangkan seekor onta untuk 10 orang. Dari Ibnu radhiyallahu’anhu beliau berkelapangan. Itu kulakukan karena aku khawatir Abbas kalau-kalau tetanggaku mengira qurban itu mengatakan, “Dahulu kami penah bersafar bersama adalah wajib bagiku.” (HR. Abdur Razzaq dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu tibalah hari raya Iedul Adha maka kami pun berserikat Baihaqi sepuluh orang untuk qurban seekor onta. Sedangkan dengan sanad shahih). untuk seekor sapi kami berserikat sebanyak tujuhorang.” (Shahih Sunan Ibnu Majah 2536, Al Hewan yang boleh dikurbankan Hewan yang dibolehkan untuk diqurbankan Wajiz, hal. 406) adalah Bahiimatul Al An’aam (hewan ternak tertentu) yaitu onta, sapi (termasuk kerbau) atau Larangan Untuk yang Berkurban kambing dan tidak boleh selain itu. Sebagian Seseorang yang hendak berkurban dilarang untuk ulama menukil adanya ijma (kesepakatan ulama) memotong kuku dan rambut ketika sudah

2 MABRUK | Agustus 201 8


memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari kurbannya disembelih. Dalilnya hadis dari Ummu Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Salamah dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ''Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.'' Mereka bertanya, ''Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?'' Beliau “Barangsiapa yang telah memiliki hewan yang menjawab, ''Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali hendak diqurbankan, apabila telah masuk tanggal orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu memotong sedikitpun bagian dari rambut dan apapun”. (HR Al Bukhari) kukunya hingga dia selesai menyembelih.” (HR. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Muslim 5236, Abu Daud 2793, dan yang lainnya). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Larangan ini hanya berlaku untuk kepala keluarga (shohibul kurban) dan tidak berlaku bagi seluruh anggota keluarganya dengan 2 alasan: Zahir hadis menunjukkan bahwa larangan ini hanya berlaku untuk yang hendak berkurban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berkurban untuk dirinya dan keluarganya. Namun belum ditemukan riwayat bahwasanya nabi “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan melarang anggota keluarganya untuk memotong dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. kuku maupun rambutnya. Demikian, penjelasan Puasa Asyuro (10 Muharram) akan Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. dalam Syarhul Mumti’ (7:529). Muslim no. 1162) Terakhir, marilah kita bersemangat mengisi Semoga Allah memberikan taufiq dan awal-awal bulan Dzulhijjah dengan amal shalih, memudahkan kita untuk beramal shaleh di bulan terutama berkurban dan berpuasa arafah. Karena Dzulhijjah ini. keutamaan awal bulan ini seperti dijelaskan Aamiin. dalam hadist,

MABRUK | Agustus 201 8 3


Liputan

Idul Adha di Sendai Jepang

Umat muslim dari berbagai negara menghadiri sholat 'Ied di Masjid Sendai.


“Allahu Akbar Allahu Akbar La Ilaha Ilallahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd” Angga Hermawan

Sekitar pukul 7.30 waktu Jepang, kalimat takbir mulai digemakan. Dipimpin oleh salah seorang jamaah dan diikuti oleh jamaah lainnya, kalimat kebesaran Ilahi tersebut syahdu berkumandang. Matahari bersinar cerah, menyeringai dari pepohonan. Terik namun menghangatkan. Satu persatu jamaah berdatangan, baik yang sedang bermukim di Sendai maupun daerahdaerah sekitarnya. Ada yang berjalan kaki, menaiki sepeda ataupun mengendarai mobil. Beberapa jamaah ada yang berangkat sendiri, namun ada juga yang bersama teman maupun sanak keluarga. Jamaah berjalan dengan tertib agar tidak mengganggu keadaan sekitar. Mobilmobil diparkir secara rapih agar tak menghalangi jalan. Kawan-kawan Muslim disini sudah mafhum, walaupun Masjid Sendai yang merupakan satusatunya Masjid di Ibu Kota Prefektur Miyagi ini letaknya agak jauh dari pusat Kota, namun harus tetap bersikap sopan dan santun agar warga yang tinggal disekitar Masjid tidak terusik dengan semua aktivitas keislaman di Masjid. Beberapa orang masih terlihat masygul untuk mempersiapkan tempat sholat, mengecek

speaker dan merapikan tempat berwudhu. Pada malam sebelumnya juga tidak sedikit brother muslim dari berbagai negara, termasuk warga Keluarga Muslim Indonesia di Sendai (KMIS), bahu membahu dalam mempersiapkan pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini tanpa memandang usia, ras, suku dan budaya. Tepat pukul delapan, sholat Idul Adha dimulai. Nailul Hasan, warga KMIS yang baru saja menyelesaikan studi S3 nya, diamanahi menjadi Imam sekaligus Khatib. Dalam khutbahnya, Mas Nailul menekankan bagi kita selaku umat muslim untuk meneladani dan mencontoh perilaku Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang mencintai Allah lebih dari apapun, termasuk anak-anak Beliau. Hal itu dibuktikan dengan dilaksanakannya perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Isma’il ‘alaihissalam. Pada bagian lain, Mas Nailul juga mengajak untuk selalu menjaga dan melaksanakan sholat 5 waktu, karena meninggalkan sholat wajib dengan sengaja adalah dosa besar, yang dosanya melebihi dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri dan minum minuman keras. Selepas sholat, jamaah saling bersalaman dan berpelukan seraya mengucapkan ‘Ied Mubarrak. Tak lupa juga untuk mengabadikan momen berlebaran di tanah rantau dengan saling berfoto bersama. Halida Rahmania, mahasiswi S2 jurusan Food and Biodynamic Chemistry asal Semarang, ketika ditanya oleh tim MABRUK, mengungkapkan bahwa lebaran di Sendai sangat menyenangkan dan tidak terasa seperti di luar negeri. “Semua orang open house, semua orang sholat bareng dan pergi menyambagi rumah orang, muter satu tempat ke tempat lain. Dan setelah dengar cerita dari teman yang berlebaran di sisi lain Jepang, merasa beruntung saya tinggal di Sendai yang kekeluargaannya kerasa banget”, ungkap Halida yang baru tinggal di Kota sendai selama kurang lebih 4 bulan ini.

MABRUK | Agustus 201 8 5


“Dan setelah dengar cerita dari teman yang berlebaran di sisi lain Jepang, merasa beruntung saya tinggal di Sendai yang kekeluargaannya kerasa banget.� Senada dengan Halida, Muhammad Rais Abdillah, mahasiswa yang meraih gelar Ph.D di bidang Geophysics juga merasakan suasana perayaan Idul Adha di Sendai tak ubahnya Idul Adha di Indonesia. “Hanya saja kalau bertepatan dengan bukan hari libur, perayaannya terasa singkat,� tambahnya. Memang, pada tahun ini, Idul Adha 1439 H jatuh pada hari Rabu, dimana aktivitas perkuliahan dan perkantoran berjalan sebagaimana biasa, sehingga sesaat setelah melaksanakan sholat Idul Adha, tidak sedikit yang langsung menuju kampus atau tempat mereka bekerja. Walaupun suasana berlebarannya mirip dengan di Indonesia, namun ada perbedaan yang paling kentara, yaitu penyembelihan hewan kurban. Di kota Sendai dan umumnya di tempat tempat lain di Jepang, tidak ada penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha dikarenakan peraturan pemerintah yang tidak membolehkan pemotongan hewan dengan sembarangan dan harus dilakukan oleh pihak yang memiliki izin seperti peternakan atau tempat pemotongan hewan. Tak ada pembagian daging hewan kurban, bukan berarti tak ada budaya makan-makan.

6 MABRUK | Agustus 201 8

Beberapa keluarga mengadakan open house dikediaman mereka. Hal ini tentu dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai ajang silaturahmi dan tentunya mencicipi makanan dengan cita rasa khas Indonesia. Begitulah suasana berlebaran kami di kota Sendai, Jepang. Tak ada petasan, tak ada hewan kurban. Namun, tak akan pernah mengurangi rasa kesyukuran.


Pemandangan seperti ini sudah menjadi budaya yang khas bagi teman-teman Muslim di Sendai setelah melaksanakan Sholat 'Ied.

MABRUK | Agustus 201 8 7


KMI Sendai 2018-2019

Sendai Berhijrah M. Alfiyandy Hariansyah

“Ditinggal adalah suatu keniscayaan.” Begitu bunyi kalimat yang masih jelas menggema di pikiran saya, sedari rapat Tim Formatur KMIS. Menjadi KMIS-1 seolaholah dituntut untuk mengemban beban berat seorang diri. Beban tanggung jawab yang terkesan dilempar dari satu individu ke individu lain. Tapi saya tahu, saya tidak sendiri. Saya tahu masih banyak kawan, sahabat, dan rekan yang peduli dengan KMIS untuk kemudian bersamasama mewujudkan dan menghidupkan kembali wadah harmoni kebersamaan ini. Tinggal bagaimana kita bisa mengkordinasikan potensi sumber daya yang ada. Berangkat dari semangat itu, saya dan beberapa rekan dari Tim Formatur mencoba meninjau ulang sistem kepengurusan yang selama ini sudah ada di KMIS. Opini yang lahir dari fakta, belum ada distribusi tugas yang “utuh” dalam kepengurusan sehingga membuat tugas terasa berat karena ditokohkan pada beberapa orang saja. Solusi dari hal tersebut adalah penetapan lima divisi yang sesuai dengan lima misi KMIS yang dirumuskan dalam Tim Formatur KMIS. Terdengar kaku? Loh, kok KMIS jadi formal banget? Bukan begitu, KMIS tetap menjadi organisasi kekeluargaan dengan

8 MABRUK | Agustus 201 8

visi menjadi wadah persaudaraan, pembelajaran, dan syiar Islam bagi warga muslim Indonesia di Sendai tanpa ada unsur politik dalam wadah ini. Satu hal yang menjadi perhatian saya, bagaimana KMIS ini bisa merangkul semua warga muslim Indonesia di Sendai dan bisa membuat anggotanya berpartisipasi aktif di dalamnya, karena yang saya rasakan selama ini adalah itu itu saja yang aktif. Berbagai upaya sudah dilakukan di awal, Open Recruitment Pengurus KMIS, Pemilihan Kadiv, Pembahasan Proker, Kotak Saran KMIS dll yang saya rasa semuanya bersifat teknis. Tujuannya tiada lain agar semua bisa terlibat dalam wadah ini. Dengan membawa tagline Sendai Berhijrah, saya pribadi mengajak kawankawan semua untuk berkontribusi dalam “paguyuban KMIS” ini. Kenapa hijrah? Hijrah bukan hanya berkaitan dengan fisik, tapi juga terkait segala sesuatu yang membuat kita semakin dekat dengan Rabb kita, membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Tak perlu menjadi pengurus KMIS untuk berkontribusi, saran dan kritik membangun pun sangat berarti, dan setidaknya kita aware akan adanya wadah kekeluargaan ini yang sudah sepatutnya kita manfaatkan untuk bersama-sama


belajar, mengeratkan ukhuwwah, dan tentunya untuk menggapai ridha Allah Subhaanahu wa Ta’ala. “Eksistensi seorang pemuda pemudi -demi Allah- adalah dengan ilmu dan ketaqwaan. Jika keduanya tidak ada padanya, maka tidak ada jati diri padanya.” (Nashir Al Sunnah, penyelamat sunnah, AlImam Asy Syafi’i)

Ilmiah, Seminar Pangan dan Obat Halal 3. Divisi Syiar dan Media: Mabit K, Majalah KMIS, Tanya KMI, Standarisasi desain 4. Konsultasi dan Keluarga: Kelas Keluarga, Layanan Konsultasi dan Warga Bicara 5. Humas dan Pelayanan: KMIS bebersih Masjid, Layanan Penjemputan, dan Halal class

Program Kerja KMI Sendai 2018-2019 1. Divisi Ukhuwah Islamiyah: Pertemuan KMI Sendai, Rihlah KMIS, Inventarisasi 2. Divisi Pendidikan: Sendai Mengaji, Tahsin KMIS, Pelatihan dan Penulisan Web Islam

MABRUK | Agustus 201 8 9


-M. Alfiyandy Hariansyah

1 0 MABRUK | Agustus 201 8


Selamat Kami ucapkan kepada Dr. Intan Fatimah Hizbullah Dr. Nailul Hasan Narendra Kurnia Putra, Ph.D Afifah Zahra Agista, M.Agr.Sc Itsna Khoirul Fitriana, M.Sc Astin Nurdiana, M.Env.Sc Putri Zahra Kamalia, M.Sc Murni Ngestu Nur'utami, M.Sc Madam Taqiyya Maulana, M.Sc Nurqadri Syaia Bakti, M.Agr.Sc Qarri Ainaya, B.Agr Kevin Muhamad Lukman, M.Env.Sc

Dr. Abdurro'uf Dr. Muhammad Rais Abdillah Indah Anandya Mahendra, M.Env.Sc Dr. Eng. Syahril Siregar Dr. M. Shoufie Ukhtary Yuliana Hanami, Ph.D Hanna Mutiara Pandjaitan, B.Agr Naomi Hadisumarto, B.Agr Grasianto, M.Sc Rini Purwanti, M.Env.Sc Eilif Kurnia Deda Djamres, M.Env.Sc Anggraini Rizkita Puji, M.Sc

Barakallahu untuk para wisudawan/(i), semoga ilmu yang diperoleh diberkahi dan dinilai ibadah oleh Allah SWT. Juga, dapat diamalkan dalam jalan yang di Ridhoi-Nya. ''Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya'' (QS Al-'Alaq: 1-5). **Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama ataupun gelar.


Mendatar 1. Nyuukazai, inggris 2. Islamic cultural center sendai 4. Hadits yang diriwayatkan oleh orang seorang, atau dua orang, atau lebih tetapi belum cukup syarat untuk memasukkannya kedalam kategori mutawatir 5. Jumlah divisi dalam kepengurusan KMIS 2018-2019 7. Wukuf 9. Bulan ke 12 dalam kalender hijriyah Menurun 2. Rukun haji 3. Surat Alquran ke-34 6. Bentuk lampau menulis, B. Arab

1 2 MABRUK | Agustus 201 8

8. Bendahara KMIS 2013-2014 10. Yang Maha Pemberi Karunia 11. Hewan kurban

Peraturan Menjawab Teka-Teki Santai

1. Jawaban dikirimkan dalam bentuk .txt ke : muslimsendai@gmail.com dengan format TTS_BULAN 2. DEADLINE pengiriman jawaban 25

September 201 8

3. Pemenang ditentukan dari skor tertinggi dan waktu pengiriman tercepat 4. Pemenang akan diumukan pada MABRUK edisi berikutnya 5. 1 orang pemenang akan menadapatkan hadiah menarik




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.