Eco-Marina
A Hope for Fisherfolks
Miskin di laut yang kaya merupakan idiom yang melambangkan para nelayan miskin di indonesia. Kemiskinan yang dialami nelayan menandakan kerentanan mereka pada ranah ekonomi. Faktor pemicu kemiskinan pada nelayan adalah biaya operasional yang terus meningkat namun pendapatan semakin menurun. Disisi lain nelayan lokal juga menghadapi musim paceklik ikan yang berdampak terhadap pendapatan mereka karena tidak dapat melaut.
Perencanaan kembali kawasan pesisir Muara angke bertujuan untuk memberikan solusi atas kemiskinan nelayan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan yang tidak seimbang. Perancangan ini menangani masalah kerentanan terhadap nelayan ketika menghadapi musim paceklik dan berbagai masalah lingkungan yang berdampak pada penurunan produktivitas Fisherfolks di Kampung Muara Angke.
Project Data
Location: Muara Angke, Jakarta Utara
Area: 50.000 m2 (5 Ha)
Project type: Coastal
Year: 2024
25
“Hope is often overlooked, but when hope dies so does motivation”
Jenny donovan
24
Eco-Marina
A Hope for Fisherfolks
Miskin di laut yang kaya merupakan idiom yang melambangkan para nelayan miskin di indonesia. Kemiskinan yang dialami nelayan menandakan kerentanan mereka pada ranah ekonomi. Faktor pemicu kemiskinan pada nelayan adalah biaya operasional yang terus meningkat namun pendapatan semakin menurun. Disisi lain nelayan lokal juga menghadapi musim paceklik ikan yang berdampak terhadap pendapatan mereka karena tidak dapat melaut.
Perencanaan kembali kawasan pesisir Muara angke bertujuan untuk memberikan solusi atas kemiskinan nelayan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan yang tidak seimbang. Perancangan ini menangani masalah kerentanan terhadap nelayan ketika menghadapi musim paceklik dan berbagai masalah lingkungan yang berdampak pada penurunan produktivitas Fisherfolks di Kampung Muara Angke.
Project Data
Location: Muara Angke, Jakarta Utara
Area: 50.000 m2 (5 Ha)
Project type: Coastal
Year: 2024
25
Muara Angke
Kampung Muara Angke merupakan sebuah kota pelabuhan tua yang berkembang dari abad ke-16 di Jakarta Utara. Muara Angke tumbuh menjadi pusat pelabuhan perikanan tradisional terbesar di ibu kota. Nelayan dari berbagai daerah datang ke sini untuk berdagang dan menjual hasil tangkapan laut. Pelabuhan ini menjadi tempat bertemunya berbagai budaya, tradisi, dan kehidupan sehari-hari.
CONTEXT 26
Mangrove
Ship-Port
Illegal Housing Slums
Muara Angke Fish-Market
Street Market
Muara Angke Fish-Auction
Fisherfolks Vertical Housing
Fish Industry
Well-developed residences
School
Parking lot
PORTOF KALI ADEM MUARA ANGKE FISHI-PORT SITE 4 4 3 7 7 7 7 1 1 9 P 2 8 8 6 6 5 N 4 3 7 8 1 9 P 2 6 5
CONTEXT 27
Paceklik
Effect
Poverty
Slums
Fisherfolks
Low
Income Natural disaster 1 2 3 NATURAL CAUSES ISSUE 28
The Chronic Stress of Muara Angke
Natural Causes
Paceklik Effect
Paceklik Effect di wilayah pesisir adalah musim dimana nelayan tidak dapat melaut akibat adanya angin barat serta gelombang tinggi, Musim angin barat berlangsung dari awal desember hingga pertengahan februari, sehingga pada masa tersebut nelayan terpaksa membuat strategi bertahan dan beradaptasi sampai
Paceklik Effect berakhir
Selain menghadapi musim paceklik, nelayan lokal Muara Angke memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap kemiskinan, yang diperparah oleh penggunaan lahan yang buruk, pendapatan rendah, serta natural disaster.
Natural disaster
Tidal Flood merupakan bencana yang seringkali dihadapi oleh Fisherfolks. Tidal Flood merupakan fenomena yang terjadi ketika air laut pasang dan memasuki sungai atau daerah pesisir, menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
Fisherfolks poverty
Aside from overcrowding, the physical conditions of slums in Muara Angke are deteriorating further due to drought and natural disasters. Both factors hinder the community from improving their economic well-being due to decreased income and increased costs for repairing homes as a result of frequent natural disasters.
As a result, the people of Muara Angke continue to face poverty.
ISSUE
29
Paceklik Effect
Paceklik berdampak pada pekerjaan nelayan di Muara Angke. Sebelum dan selama Paceklik, terjadi perubahan perilaku yang signifikan dalam setiap aktivitas, serta pendapatan yang tidak stabil yang mengarahkan mereka ke dalam kemiskinan.
Terjadi penurunan ekstrem terhadap penghasilan Fisherfolks Muara Angke ketika menghadapi musim paceklik. Hal ini membuat para Fisherfolks yang sebelumnya mendapatkan penghasilan dibawah garis kemiskinan semakin diperburuk karena adanya Paceklik Effect.
<Rp 992.000 (30.733/day) <Rp 133.000 (4.433/day) 63% 20% 20% 17% 17% 83% Rp 922.000 - 1.983.000 >Rp. 1.983.000 Rp 133.000 - 266.000 >Rp. 266.000 B EFOREPACEKLI K WHENPACEKL I K <Rp 32.745/day = Poverty Source: World bank PACEKLIK EFFECT 1 30
Fisherfolks Job before “Paceklik Effect”
Fisherfolks Job when “Paceklik Effect”
Data source: jakarta.bps.go.id
Fisherfolks Job
Mayoritas fisherfolks di muara angke bekerja sebagai nelayan. Fisherfolks Muara Angke cenderung memiliki profesi yang fokus di bidang perikanan.
Terdapat signifikansi perubahan behavior dari setiap aktor yang terdampak oleh musim paceklik terutama nelayan. Ketika terjadi musim paceklik, persentase tertinggi adalah nelayan yang tidak bekerja. Hal ini membuktikan bahwa musim paceklik sangat berdampak besar pada pekerjaan nelayan. Namun disisi lain beberapa nelayan beralih pekerjaan yang masih relevan dengan “coastal environment”.
TOURISM GUIDE 23% PACEKLIK EFFECT
1 31
The disappearance of the coastal shield What causes the natural disaster?
Sebelum didominasi oleh industri perikanan, Muara Angke dipenuhi dengan hutan mangrove yang berperan sebagai Shield. Namun, dengan perkembangan pemukiman dan industri perikanan, mangrove di Muara Angke menjadi Neglected. Hal ini menunjukkan ketidakseimbangan antara ekonomi dan lingkungan.
Oleh karena itu, karena tidak adanya perisai untuk menahan bencana lingkungan, komunitas nelayan harus menghadapi "Tidal Flood" yang menghambat aktivitas sehari-hari mereka.
ENVIRONMENTAL DISASTER
32
2
ACTIVITY PATTERN
Local & Tourism
Existing Mangrove
Mangrove existing yang tersisa dimanfaatkan sebagai destinasi ekowisata, hadirnya ekowisata existing mendatangkan para tourism local.
Namun eksistensi mangrove sebagai ekowisata belum memenuhi kriteria
Main Activity: Wisata edukasi from/ to port
SITE
PORT
OF KALIADEM LOCAL ACCESS ECOMARINE DOCK ECOMARINE DOCK MANGROVE BRIDGE Locals Guide Planting Sightseeing Walk Around
33
3560
Muara Angke slums in
2023
Slums On Site 337
Pemukiman kumuh di Muara Angke merupakan dampak dari Kemiskinan serta coastal environment yang tidak mendukung.
Beberapa nelayan pendatang membangun permukiman di atas rawa yang berbatasan langsung dengan budidaya mangrove. Mereka memanfaatkan lahan yang tak cukup luas untuk membangun rumah, dan kebanyakan rumah di kawasan ini terbuat dari bangunan semi permanen.
SLUMS
SLUMS
3
Avg Area: 21-35 m2 Floor: 2
space Floor: 1 Avg Area: 25-35 m2
Avg Area: 18-24 m2 Floor: 1 & 2
House as a commercial
HOUSE AS A STORAGE
34
HOUSE AS A SHELTER
Fishermens Before Paceklik season
House Wife
Paceklik season
when paceklik season comes, fishermen’s behavior changes
BEHAVIORAL PATTERN A B A B C A B
Wandering Stay at home A B Tour guide Ship tour A B Go home C Street vending A Go home C A B C D Store fish D Go home A Ship Maintenance B Fishing C
Buying house needs Processing Household duties A B C A B C Wandering Stay at home A B
Jobless 35
The Importance of Hope
Fullify Fisherfolks Basic needs
Sebelum mencapai resiliensi, pemenuhan basic needs merupakan tahap awal. Setelah memenuhi basic needs, proses sebuah kota berlanjut ke penerapan Resiliensi terhadap ekonomi dan lingkungan (Montgomery, 2013). Oleh karena itu pemenuhan basic needs berupa food, shelter, dan security merupakan landasan sebelum menuju ke tahap selanjutnya.
Nautical Job Horizons
Dalam upaya membangkitkan resiliensi terhadap economy, dibutuhkan recovery process dengan memberikan peluang terhadap pekerjaan nelayan ketika menghadapi musim paceklik, serta mewadahi aktivitas tambahan bagi coastal community yang bergerak di bidang perikanan. Hal tersebut membawa keberagaman lapangan pekerjaan di bidang perikanan dan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemiskinan nelayan.
Coastal shield
Perkembangan sektor ekonomi muara angke membuat mangrove menjadi aspek yang neglectful bagi mereka. Nurturing dalam bentuk ekspansi mangrove sebagai coastal shield dapat berkontribusi secara environment terhadap keberlanjutan aktivitas coastal community di Muara Angke. Dengan adanya sinergi antara kegiatan ekonomi baru dan pelestarian ekosistem laut, membangkitkan resiliensi terhadap economy dan environment di kawasan Muara Angke, sekaligus menjadi attraction point sebagai destinasi wisata baru bagi para wisatawan.
DESIGN STRATEGIES
36
Fullify fisherfolks
Basic needs
Eco-Marina
Creating “Hope” through
Nautical Job Horizons
Coastal shield
Economic & Environment
resilience
DESIGN STRATEGIES
37
Previous conditions
UNDEFINED JOBS WHEN
PACEKLIK
WHAT SHOULD WE DO? WE HAVE NO JOBS ??
WE CAN ONLY DO COASTAL ACTIVITY
New paradigm
NAUTICAL JOBS
PROSPECT
$ $ $ $
SEAFOOD SELLER
FOOD PRODUCTION
FOOD BAZAAR
SOUVENIR SELLER
$ $
NEGLECTED
BUT I’M POTENTIAL!
MANGROVE ARE NURTURING
MANGROVE WILL BE WE ARE THE SHIELD
UNFULLIFIED BASIC NEEDS
FULLIFYING BASIC NEEDS
WE CAN PROVIDE SILVOFISHERY
DESIGN STRATEGIES
SHELTER SECURITY
38
De ine the Shield (Mangrove re orestation)
Mangroves are planted based on the contours of the lowest land. to gain an accessibility for fishermens transportation
Develop an Axis
Re ine the Sea-access to gain a connection between ecomarine & port
Site Approach
Create an Anchor or tourism Settlements & Production one
Anchor is a market centric for tourism also an economic potential for coastal communities
Living zone created nearby a processing zone & other fishermens settlements
Sea-Cullinary to gain more attraction
A secondary anchor will be established near the port to attract attention. The culinary supplies for this come from the production zone.
DESIGN STRATEGIES
Other settlements Processing area fromPort
39
Super-impose
1 Year
Between programme and tourismlocal activities
Tourist’s semester break Australia’s winter season
Holiday peak season #1
Before paceklik season
Features
Fish-Feeding Frenzy
Seafood bazaar (Silvofishery)
Seafood bazaar (Sea Water)
Sea-Market
Ecomarine Bridge
Ship Tour
Fisherfolks
Activities Normal fisherfolks behavior
Fishermens
Housewife
Jobless
Supporting Features
Silvofishery collecting
Silvofishery fish-seeding
“Pakan ikan” Production
Seafood processing
Seafood packing
Programme
Tourist’s semester break
China’s winter season
Holiday peak season #2
Tourist’s christmas holiday
Paceklik season
ew fisherfolks activity Fisherfolks behavior changes
ormal fisherfolks behavior
Mar Jun Aug Jan Dec Feb
N
Store-fish Store-fish Sea-market seller Sea-market seller Seafood bazaar seller Seafood bazaar seller Sea-market seller Ship tour guide Fish ng Fishing Fish ng Ship ma ntenance Ship maintenance Food Packaging Food Packag ng Food Packag ng “Pakan ikan” production “Pakan kan” production Food Processing Food Processing Processing foods
N
40
Silvofishery
fishpond
Ecomarine
Mangrove
Ecomarine Center
Coastal Awareness
Center
Mangrove
Mangrove Boat-tours Food
Planting
Media
Fisherfolks Local Port
Shop-House
Fisherfolks Main Port
Sea-Market
Seafood District
Live-Fish Market
Seafood Cullinary
Gift Shop Seafront deck Seafood restaurant
TourismAccess
Fisherfolks
Living Zone
Storage House Community area House
Seafood Processing Cooking & Marinate Area Packaging Area
Processing Center
zzaaar(event) THE BUBBLES 41
Ba