Kajian Strategi 2022

Page 1

KAJIAN STRATEGI Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kabinet Aksatanaya 2022
[i]
KAJIAN STRATEGI ⓒ 2022 Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku kajian strategi yang terdiri dari kajian strategi program kerja dan kajian isu ini. Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan buku ini. Akan tetapi, sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah maka penulisan buku ini mungkin tidak sempurna dan masih ditemukan adanya beberapa kesalahan dalam penulisannya.

Kami sangat menyadari bahwa tanpa adanya dorongan, motivasi, dan berbagai masukan yang diberikan oleh berbagai pihak mungkin kami tidak dapat menyelesaikan buku kajian strategi ini dengan baik dan lancar. Selama satu tahun kepengurusan bersama Kabinet Aksatanaya HIMA PBSI UNY 2022, tentunya kami sudah mendapat banyak pengalaman yang luar biasa dari orang-orang hebat di dalamnya. Dengan adanya program kerja kajian strategi, kami berharap dapat sedikit membantu para penanggung jawab program kerja dalam membuat sebuah perencanaan program kerja yang perlu dikaji. Selain itu, kami juga dapat membudayakan budaya riset melalui kegiatan kajian strategi serta membudayakan forum diskusi di kalangan pengurus HIMA PBSI UNY. Dengan adanya buku kajian strategi maka kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh pengurus terlebih untuk kepengurusan HIMA PBSI UNY di periode berikutnya.

Yogyakarta, 2 Januari 2023

PRAKATA
[ii]
DAFTAR ISI PRAKATA................................................................................ DAFTAR ISI............................................................................. Bagian I Kajian Strategi Program Kerja Riset Kajian Strategi antara Lomba Baca dan Cipta Puisi atau Musikalisasi Puisi…................................................................... Pelaksanaan Lomba Baca dan Cipta Puisi Tingkat Nasional yang Diselenggarakan Pertama Kali oleh HIMA PBSI UNY 2022 dalam Rangka Menyambut Bulan Bahasa........................ Kajian Strategi Divisi
PBSI............................ Kajian
PBSI........................................................ Kajian
Kajian
Dimensi.................................................. Kajian
#10............................... Kajian
#10........................................................... Bagian II Kajian Strategi Isu Mengapa Masih Banyak Kekerasan Seksual?............................ Ada Apa dengan Babarsari?....................................................... Bagaimana Tingkat Kesiapan Para Mahasiswa PBSI dalam Melaksanakan Kuliah Luring?................................................... Pemicu Depresi pada Mahasiswa............................................... LAMPIRAN.............................................................................. [iii] ii iii 2 19 22 25 28 33 34 37 40 44 47 52 57
Komjar: Liputan
Akhir Liputan
Strategi Divisi Kepenulisan: Majalah Dimensi..............
Akhir Majalah
Strategi Divisi Komjar: Ekstasi
Akhir Ekstasi

BAGIAN I: KAJIAN STRATEGI PROGRAM KERJA

[1]

Riset Kajian Strategi antara Lomba Baca dan Cipta Puisi atau Musikalisasi Puisi

Lomba Baca dan Cipta Puisi

“Lomba Cipta dan Baca Puisi dalam Rangka Dies Natalis Universitas Pattimura ke-59 Tahun 2022”

Lomba diselenggarakan oleh Universitas Pattimura, dalam rangka Dies Natalis ke-59. Tema perlombaan sudah ditentukan, peserta lomba terdapat 2 kategori (SMA & Mahasiswa). Lamanya pendaftaran dan pengumpulan karya adalah kurang lebih selama 10 hari. Pelaksanaan lomba tersebut tidak ada biaya pendaftaran.

[2]

“Piala Sasindo 2022”

Lomba ini diselenggarakan oleh HMD Sasindo Universitas Airlangga. Dalam acara tersebut, terdiri dari beberapa perlombaan. Para panitia menyediakan gdrive yang berisikan petunjuk pelaksanaan. Kemudian diadakan juga Technical Meeting bagi para peserta lomba setelah melakukan pendaftaran.

[3]

“1st Nadacomfes”

Lomba tersebut diselenggarakan oleh UKM UIN SUKA. Rentang waktu pendaftarannya cukup lama, yaitu sekitar 3 bulan. Video pembacaan puisi hanya diunggah melalui Instagram maupun YouTube.

[4]

“Lomba Cipta Puisi dan Cerpen Tingkat Nasional” Lomba tersebut diselenggarakan oleh HMPBSI KM FKIP UNSRI. Tidak dipungut biaya pendaftaran bagi para calon peserta lomba. Terkait tema sudah ditentukan oleh panitia, yaitu “Keberagaman” dan “Kehidupan Pascapandemi”. Lomba ini terbuka untuk umum sehingga dapat diikuti dari berbagai kalangan usia.

[5]

“Porseni 2021 Lomba Cipta Baca Puisi” Lomba tersebut diselenggarakan oleh BEM Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan tema "Pandemi". Biaya pendaftaran lomba adalah sebesar Rp30.000,00/orang. Peserta diwajibkan untuk mengunggah twibbon yang sudah disediakan oleh panitia. Juara lomba akan mendapat uang pembinaan dan seluruh peserta mendapatkan E-sertifikat.

[6]

“Lomba Pidato dan Cipta Baca Puisi #KejarMimpi” Lomba pidato dan cipta baca puisi ini diselenggarakan oleh Kejar Mimpi Lhokseumawe dalam rangka memperingati Hardiknas. Lomba tersebut dibuka gratis untuk umum dengan rentang usia 17-21 tahun. Total hadiah jutaan rupiah dan para peserta juga akan mendapatkan E-sertifikat. Video peserta kemudian akan diunggah melalui channel YouTube milik Kejar Mimpi Lhokseumawe. Lomba ini cukup banyak diikuti oleh banyak orang sebab terdapat lebih dari 100 video pidato dan baca puisi yang diunggah oleh channel YouTube tersebut.

[7]

“Sayembara Video Pembacaan Puisi Penghujung 2020 Tingkat Mahasiswa Nasional” Lomba tersebut merupakan lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta dengan mengusung tema “Tetap Kreatif dan Optimis Menghadapi Pandemi”. Total hadiah jutaan rupiah dan panitia tidak memungut biaya pendaftaran bagi para calon peserta lomba.

[8]

“Lomba Cipta dan Baca Puisi” Lomba ini diselenggarakan oleh Mahasiswa BK UNNES dengan mengusung tema “Memulai Kehidupan Kembali, Meski Tak Sama Lagi”. Lamanya pendaftaran dibuka hingga 19 hari. Biaya pendaftaran tergantung dari jumlah karya yang dikumpulkan, yaitu 1 karya Rp20.000,00/orang, 2 karya Rp30.000,00/orang, dan 3 karya Rp40.000,00/orang.

[9]

“Lomba Cipta dan Baca Puisi Virtual Pelajar Jombang 2021”

Lomba Cipta dan Baca Puisi Virtual Pelajar Jombang 2021 digelar oleh Jawa Pos Radar Jombang. Lomba tersebut membuka pendaftaran selama 35 hari. Tema yang diangkat adalah “Peran Generasi Muda dalam Mengisi Kemerdekaan”. Video pembacaan puisi oleh peserta, maksimal berdurasi 5 menit. Penilaian dari lomba tersebut adalah untuk cipta puisi maka akan dilihat dari kesesuaian puisi dengan tema, keutuhan dan keselarasan, diksi dan gaya bahasa. Sedangkan untuk baca puisi maka yang akan dilihat adalah penjiwaan, meliputi ekspresi dan gestur; pemahaman isi puisi; vokal yang meliputi intonasi, artikulasi, kekuatan, dan tempo. Teknis perekaman video dan gambar diambil menggunakan satu kamera statis dari arah depan saja. Gambar diambil dengan menggunakan pencahayaan yang cukup, dapat terlihat dan terdengar dengan baik. Selain itu, video tidak boleh diedit, baik audio maupun gambar.

[10]

Lomba Musikalisasi Puisi

"23 Years with Informative Sources and Fields of Creativity"

Lomba ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Lembaga Pers Mahasiswa Natural Fakultas Farmasi UMS. Selain mengadakan lomba musikalisasi puisi, juga terdapat lomba podcast dan menyanyi dengan biaya pendaftaran Rp10.000,00/karya.

“CRENOLOGY: Creation Psychology”

Lomba tersebut diselenggarakan oleh BEMF Pendidikan Psikologi UPI dengan total hadiah jutaan rupiah dan setiap peserta mendapatkan E-sertifikat. Terdapat dua gelombang pendaftaran dengan biaya yang berbeda. Selain lomba musikalisasi puisi, Crenology juga mengadakan lomba desain poster.

[11]

"Apsi Creativity Project 2022"

Lomba Musikalisasi Puisi ini diselenggarakan oleh UKM Kampus Seni Raharja beserta lomba band, akustik, tari kreasi, dan lukis dengan tema "Sosial Budaya". Dengan biaya pendaftaran lomba musikalisasi puisi sebesar Rp75.000,00. Dibuka untuk SMA/SMK/Sederajat juga umum se-Jabodetabek. Hadiah berupa uang tunai, sertifikat, dan merchandise ACP.

[12]

“Lomba Musikalisasi Puisi Nasional” Lomba tersebut diadakan oleh HIMA Teknik Kimia Itenas yang dapat diikuti dengan berkelompok 2-5 orang dengan biaya pendaftaran lomba Rp50.000,00/kelompok. Total hadiah adalah jutaan rupiah dan para peserta juga akan mendapatkan Esertifikat.

[13]

“Lomba

Musikalisasi Puisi Se-Jatim”

Lomba ini diadakan oleh UKM Teater Jala Citra Sandia dalam rangka Dies Natalis Univ Hang Tuah Surabaya ke-32. Dibuka untuk umum dengan rentang usia 15-25 tahun tanpa biaya pendaftaran. Kuota lomba tersebut dapat dikatakan terbatas dengan jumlah anggota kelompok maksimal 5 orang. Satu kelompok menampilkan satu musikalisasi puisi dengan naskah puisi yang telah ditentukan oleh panitia. Hadiah berupa uang jutaan rupiah, piala, dan sertifikat.

[14]

“Musikalisasi Puisi”

Lomba ini diadakan oleh HIMA PBSI Universitas Suryakancana dengan biaya pendaftaran Rp25.000,00/orang. Syarat usia peserta 13-22 tahun dengan maksimal 5 orang per kelompok. Video wajib diunggah melalui akun Instagram para peserta. Hadiah berupa piala, uang apresiasi, dan sertifikat cetak bagi juara 1, 2, dan 3. Serta E-sertifikat bagi semua peserta. Berdasarkan jejak digital yang tersisa, ditemukan 8 kelompok yang ikut serta dalam lomba ini.

[15]

“Lomba Musikalisasi Puisi Unika Semarang” Lomba musikalisasi puisi ini mengusung tema “Suarakan Bumi Kita”. Lama pendaftaran adalah 14 hari dengan biaya pendaftaran sebesar Rp40.000,00/orang. Terdapat Technical Meeting sebelum pengiriman video lomba. Hadiah berupa total uang jutaan rupiah, piala, dan E-sertifikat.

[16]

“Lomba Musikalisasi Puisi SMA/MA/MK 2020 Daerah Istimewa Yogyakarta” Lomba ini diadakan oleh Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat diikuti oleh seluruh siswa SMA/MA/SMK di DIY. Lomba ini merupakan lomba berkelompok dengan jumlah anggota sekitar 3-6 orang yang didaftarkan oleh setiap sekolah. Total hadiah puluhan juta rupiah dan pemenang terbaik I dan II akan mewakili DIY dalam ajang Festival Musikalisasi Puisi Digital yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

[17]

“Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat SLTA Se-Jawa Barat” Lomba musikalisasi tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Siliwangi dengan tema “Memperoleh Eksistensi Bahasa dan Sastra Indonesia di Masa Pandemi Covid-19”.

[18]

Pelaksanaan Lomba Baca dan Cipta Puisi Tingkat Nasional yang Diselenggarakan Pertama Kali oleh HIMA PBSI UNY 2022 dalam Rangka Menyambut Bulan Bahasa Lomba Baca Puisi merupakan salah satu lomba yang diadakan HIMA PBSI UNY dalam rangka memperingati Bulan Bahasa PBSI UNY 2022. Lomba Baca Puisi ini dilaksanakan untuk siswa/siswi SMA/SMK/Sederajat tingkat nasional secara luring. Melalui Lomba Baca Puisi ini diharapkan mampu mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa/siswi SMA/SMK/Sederajat dalam bidang membaca puisi dan dapat mengenalkan HIMA PBSI UNY ke pihak eksternal terutama pada sekolah-sekolah menengah atas yang ada di seluruh Indonesia.

Dalam rangka mempersiapkan lomba maka salah satunya dilakukanlah kajian strategi yang diusung oleh tim kastrat dan penanggung jawab program kerja. Dilakukannya pengkajian terhadap program kerja lomba tersebut bertujuan untuk menentukan jenis lomba mana yang lebih memungkinkan untuk dilakukan oleh Divisi Bakat dan Minat HIMA PBSI UNY 2022. Langkah-langkah yang dilakukan salah satunya adalah dengan mencari beberapa referensi lomba terkait dengan lomba baca dan cipta puisi serta lomba musikalisasi puisi yang sudah pernah diadakan sebelumnya oleh instansi lain. Setelah mencari beberapa referensi, langkah selanjutnya adalah dengan membuat deskripsi dan membandingkan seluruh data yang telah disusun.

[19]

Melalui data-data yang telah dikumpulkan maka penanggung jawab dapat membuat pertimbangan terkait jenis lomba apa yang memiliki peluang lebih besar untuk diadakan oleh Divisi Bakat dan Minat HIMA PBSI 2022.

Berdasarkan hasil kajian strategi yang telah dilakukan maka dapat ditentukan jenis lomba yang berpeluang untuk dilaksanakan adalah Lomba Baca dan Cipta Puisi. Dari total responden yang telah mengisi survei kastrat, sejumlah 62,2% responden lebih memilih Lomba Baca dan Cipta Puisi. Dipilihnya lomba tersebut juga tidak terlepas dari berbagai alasan dan juga latar belakang yang dikemukakan oleh para responden melalui Google Form yang telah disebar. Salah satu latar belakang yang melandasinya adalah karena kebanyakan siswa dari SMA/MA/MK/Se-derajat masih belum begitu mengetahui materi terkait musikalisasi puisi sehingga tidak semua siswa akan mengetahui lomba musikalisasi puisi apabila diselenggarakan untuk tingkat SMA. Hal tersebut berbeda dengan baca dan cipta puisi yang mana hampir seluruh siswa pasti sudah mengenal puisi, bahkan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.

Lomba Baca dan Cipta Puisi yang diadakan oleh Divisi Bakat dan Minat HIMA PBSI 2021 mengusung tema “Mengukir Semangat Juang Melalui Bahasa dan Sastra dengan Balutan Puisi Lama”. Kemudian pendaftaran dibuka mulai tanggal 4-20 Oktober 2022 bersamaan dengan waktu pengumpulan karya.

[20]

Lamanya pendaftaran dan pengumpulan karya Lomba Baca dan Cipta Puisi adalah 16 hari dengan biaya pendaftaran sebesar Rp75.000,-. Hadiah yang disediakan oleh panitia untuk para pemenang lomba juara 1 – juara 3 adalah berupa piala rektor, sertifikat, dan uang pembinaan dengan total jutaan rupiah. Dalam pelaksanaannya, didapati bahwa jumlah peserta dari Lomba Baca Puisi ini, yaitu sejumlah 49 peserta dari berbagai macam sekolah menengah di Indonesia. Sementara dana yang masuk dan digunakan untuk Lomba Baca Puisi ini terdiri dari 3 jenis dana, yaitu dana DIPA sebesar Rp1.250.000,- dana sponsorship sebesar Rp460.000,- dan dana pendaftaran sebesar Rp3.675.000,-. Agenda Lomba Baca Puisi ini dapat dikatakan sudah terlaksana dengan cukup lancar walaupun dilakukan secara full daring. Hal tersebut tidak terlepas dari diadakannya pengkajian lebih mendalam terkait program kerja yang diusung dengan melakukan kajian strategi terlebih dahulu. Kastrat dilakukan dengan memberikan formulir peminatan lomba ke beberapa sekolah jauh sebelum Lomba Baca Puisi ini dilaksanakan. Kegiatan kastrat yang dilakukan tersebut dapat membantu untuk mengkaji lomba manakah yang lebih banyak diminati oleh siswa/siswi SMA/SMK/Sederajat. Setelah mendapatkan hasil kastrat tersebut, Lomba Baca Puisi ini berhasil dilaksanakan dan berjalan dengan lancar sesuai harapan.

[21]

Kajian Strategi Divisi Komjar: Liputan PBSI

Liputan PBSI merupakan salah satu program kerja baru yang diadakan oleh Divisi Komunikasi dan Jaringan HIMA PBSI UNY 2022. Program kerja ini ditujukan untuk memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di jurusan, terutama terkait dengan program kerja HIMA PBSI UNY 2022 melalui YouTube maupun media sosial HIMA PBSI UNY lainnya. Dengan program kerja ini diharapkan informasi mengenai pelaksanaan program kerja HIMA PBSI UNY 2022 dapat tersampaikan dan terpublikasikan dengan baik sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang. Sebelum program kerja ini dilaksanakan, maka penanggung jawab program terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Dewan Pertimbangan Organisasi dan melakukan riset skala kecil dengan menyebarkan angket melalui Google Form untuk mengetahui minat dan antusias mahasiswa PBSI terkait program kerja Liputan PBSI. Berdasarkan proses pencarian data tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Kesukaan Terhadap Informasi

Berdasarkan 45 responden yang telah menjawab survei, seluruhnya menyatakan suka terhadap informasi. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa mahasiswa PBSI membutuhkan banyak informasi terutama yang berkaitan dengan kegiatankegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus HIMA PBSI sehingga program kerja Liputan PBSI ini cocok diselenggarakan guna menyampaikan dan mempublikasikan informasi tersebut kepada mahasiswa PBSI.

[22]

2. Presenter atau Reporter

Berdasarkan hasil survei, sebagian besar responden lebih memilih reporter dengan alasan seorang reporter dapat terjun langsung ke tempat kejadian untuk mengetahui situasi, mengambil informasi, mengolah informasi, dan melaporkannya secara langsung pada khalayak umum. Sedangkan responden yang memilih presenter, memiliki alasan menjadi seorang presenter tidaklah serumit menjadi seorang reporter. Di mana seorang presenter lebih fleksibel dan tertata dalam menyampaikan suatu informasi atau kejadian. Berdasarkan hasil tersebut, tingginya animo mahasiswa PBSI terhadap reporter maka akan dipertimbangkan kembali terkait jumlah reporter yaitu 1 atau 2 orang dalam satu kegiatan liputan.

3. Lama Waktu Mengakses YouTube

Berdasarkan hasil survei, jawaban responden terkait lama waktu mengakses platform YouTube adalah pada kisaran waktu 1-3 jam. Sehingga, sebelum video liputan diunggah ke YouTube akan ada penyebaran isu terlebih dahulu sebagai bentuk promosi yang diunggah melalui berbagai media sosial yang dapat dijangkau oleh seluruh mahasiswa PBSI.

[23]

4. Bentuk Liputan

Dalam survei bentuk liputan kami memberikan tiga opsi yaitu formal, non-formal, dan semi formal. Hasilnya adalah didapati 2 responden memilih bentuk liputan formal, 23 responden memilih bentuk liputan non-formal, dan 20 responden memilih bentuk liputan semi formal. Berdasarkan hasil survei tersebut, maka Liputan PBSI akan dikemas secara menarik dan tidak terlalu formal atau monoton. Lebih tepatnya akan dilakukan secara semi formal dengan maksud meningkatkan animo mahasiswa PBSI terhadap Liputan PBSI.

[24]

Kajian Akhir Liputan PBSI

Berdasarkan hasil survei, didapatkan sebanyak 45 responden yang terdiri dari 29 mahasiswa angkatan 2021, 10 mahasiswa angkatan 2020, 4 mahasiswa angkatan 2019, dan 1 tanpa keterangan, dan 1 tidak mengisi kolom bagian angkatan. Berdasarkan jawaban dari keseluruhan responden, pada pertanyaan pertama semua responden memilih suka dengan informasi. Keakuratan data adalah 100% dari hasil survei. Kemudian, pertanyaan kedua terkait dengan pemilihan reporter dan presenter. Persentasenya lebih besar pada reporter dengan jumlah persentasenya adalah 55,6% dan presenter dengan persentase sebesar 44,4%.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa alasan kebanyakan responden memilih reporter adalah sebab tidak jauh-jauh dari jawaban berupa, reporter dapat terjun langsung ke lapangan (langsung berada di tempat kejadian perkara) dan dapat mengambil informasi secara langsung, reporter dapat bertemu banyak orang dan mengetahui situasi secara langsung, bisa terlibat langsung dalam mengolah informasi yang didapatkan di lapangan dan melaporkannya kepada umum.

Kemudian pada bagian presenter, secara umum didasari dengan alasan dapat melatih public speaking serta tugas seorang presenter biasanya tidak akan serumit menjadi reporter (lebih fleksibel dengan membaca dan mengetahui susunan acaranya, lebih sempat menyiapkan bahasan presentasi secara menyeluruh serta waktu yang tersedia juga lebih banyak/lama untuk menyiapkannya) dan lebih tertata dalam segala hal.

[25]

Terkait waktu yang digunakan untuk menggunakan YouTube, jawaban dari responden berada pada kisaran 1-5 jam dan tidak ada yang melebihi 5 jam. Jawaban terbanyak adalah sekitar 1-3 jam. Pada pertanyaan keempat terkait bentuk liputan yang nyaman ditonton, responden tidak ada yang memilih dalam bentuk formal. Persentase sebesar 51,1% dari 45 responden, memilih bentuk liputannya adalah non-formal (santai). Sedangkan, sejumlah 44,4% responden memilih bentuk liputannya adalah semi formal.

Terkait kesimpulan dari harapan Mahasiswa PBSI untuk kegiatan liputan ini adalah informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi semuanya, dapat dikemas dengan menarik dan disukai oleh banyak orang terutama mahasiswa PBSI sendiri, dapat meliput acara yang menarik dan menyajikannya dengan ciri khas dan keunikan, serta mengangkat topik yang masih hangat diperbincangkan dan relevan dengan keadaan sebenarnya.

Dari beberapa hasil survei, kami dapat menyimpulkan bahwa memang informasi ini dibutuhkan oleh semua orang terutama bagi warga PBSI. Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh warga PBSI adalah terkait dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus HIMA PBSI 2022. Maka dari itu, kegiatan liputan ini memang cocok diselenggarakan untuk memberikan dan juga menyampaikan informasi. Kemudian, jika melihat dari survey ini, mahasiswa PBSI lebih banyak yang tertarik pada reporter dibandingkan presenter. Maka dari itu, mungkin kami selaku PJ akan mempertimbangkan kembali untuk jumlah reporter yang terlibat dalam satu kegiatan liputan sejumlah satu atau dua orang.

[26]

Namun jika melihat animo dan ketertarikan mahasiswa PBSI, kebanyakan mereka lebih tertarik dengan reporter. Kemudian, mahasiswa PBSI menggunakan platform YouTube tidak lebih dari 5 jam, dan paling banyak menuliskan jawaban pada kisaran waktu 1-3 jam. Maka dari itu nantinya apabila video liputan akan diposting melalui platform YouTube, kami akan memberikan isu terlebih dahulu dan juga sebagai bentuk promosi lewat instagram HIMA, grup WhatsApp, dan media komunikasi yang lain yang sekiranya dijangkau oleh mahasiswa PBSI. Selanjutnya, mahasiswa PBSI kurang tertarik apabila bentuk liputan dilaksanakan terlalu formal. Dari jawaban responden, harapannya dapat kami jadikan acuan nantinya saat diskusi dengan talent supaya bentuk liputan dapat kami kemas dengan menarik dan tidak terlalu formal dan monoton. Kami akan mengemas secara semi formal dengan mengajak mahasiswa PBSI melalui penayangan video kegiatan liputan ini agar merasa tergerak untuk meningkatkan animo pada video kegiatan liputan. Dan terakhir, terkait harapan akan kami cermati dan semaksimal mungkin, kami sebagai PJ akan mewujudkan harapan Mahasiswa PBSI untuk kegiatan liputan ini. Agar nantinya juga kegiatan liputan ini bisa mendapatkan feedback yang baik dari mahasiswa PBSI. Dipertengahan nanti juga kami sembari melihat perkembangan dan juga bahan evaluasi setiap kegiatan liputan.

[27]

Kajian Strategi Divisi Kepenulisan: Majalah Dimensi

Salah satu program kerja tahunan yang rutin dilakukan oleh Divisi Kepenulisan dari HIMA PBSI adalah program kerja pembuatan Majalah Dimensi. Melalui penerbitan majalah tersebut, para mahasiswa PBSI diberikan ruang untuk menyumbangkan karyakarya mereka yang kemudian dapat diterbitkan. Memasuki masa transisi setelah pandemi Covid-19 yang sempat merajalela selama hampir 2 tahun, dibutuhkan adanya tema-tema yang segar untuk diangkat menjadi topik utama dalam penerbitan Majalah Dimensi. Berdasarkan beberapa referensi yang telah dikumpulkan, didapatkan beberapa tema menarik sebagai berikut.

1. Peran Sastra dalam Sebuah Karya

Sebagai mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, berkarya dengan sastra bukanlah hal yang asing. Jika diibaratkan sastra adalah makanan sehari-hari mahasiswa PBSI. Karya sastra menunjukkan kreativitas dan juga identitas dari diri para mahasiswa sendiri. Melalui Majalah Dimensi mahasiswa PBSI menuangkan karya-karya sastranya. Mereka dapat berkarya tanpa ada batasan apapun. Jiwa sastra dalam karya mereka akan menghidupkan jati diri sebagai mahasiswa PBSI.

[28]

2. Sastra Cyber: Wajah Baru dalam Berkarya Sastra Cyber merupakan aktivitas pengerjaan karya sastra dengan memanfaatkan teknologi internet atau informatika. Dalam pengerjaan sastra cyber ini biasanya menggunakan media komputer. Kemajuan teknologi saat ini menjadikan sastra cyber pilihan yang cocok untuk berkarya. Dengan memanfaatkan sastra cyber banyak kemudahan yang akan didapatkan. Tak sedikit penulis yang melihat sastra cyber sebagai ladang baru untuk mengembangkan kreativitas dalam berkarya. Selain itu sastra cyber juga dianggap sebagai jalan yang cukup mudah bagi penulis untuk mendapatkan atensi untuk karyanya. Berbeda dengan karya yang melalui penerbit di mana tidak semua karya bisa lolos untuk terbit, dengan sastra cyber semua karya berkesempatan untuk tampil.

3. Eksistensi Sastra di Era Digital

Di waktu sekarang ini segala hal telah berubah menjadi digital. Segala pekerjaan dikerjakan dengan cepat dan praktis menggunakan media digital. Gawai, komputer, dan internet sudah berkembang dengan pesat dan dapat ditemukan dimanamana. Di era digital ini karya-karya sastra pun tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Sastra dan perkembangan teknologi dapat berjalan beriringan. Dengan menjamurnya media digital dapat dimanfaatkan dalam lahirnya sebuah karya. Melalui media digital karya sastra dapat dipublikasikan dan diterbitkan dengan cara yang lebih efisien dan cepat.

[29]

4. Berkarya dengan Sastra Cyber

Banyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk berkarya. Berbagai inovasi juga dilakukan demi memenuhi kepuasan pribadi maupun penikmat karyanya. Saat ini mungkin tidak banyak orang terutama kaum milenial yang dapat menikmati serta mengapresiasi karya sastra dalam bentuk cetak. Terdapat beberapa alasan yang menjadikan kaum milenial kurang dapat menikmati karya sastra salah satunya adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menyuguhkan banyak hal baru dan kemudahan yang dianggap lebih menarik bagi kaum milenial. Karya sastra maupun karna non sastra lainnya dianggap kurang praktis untuk dinikmati pada kehidupan sehari-hari terutama yang berbentuk cetak. Karenanya sastra cyber dapat menjadi jalan untuk berkarya maupun menikmati suatu karya sastra. Dengan mempublikasi sastra ke platform digital memberi kemudahan baik bagi penulis maupun pembaca. Penulis dapat melakukan publikasi terhadap karyanya tanpa ada seleksi khusus seperti jika karya diterbitkan. Selain itu penulis memiliki kesempatan lebih besar untuk karyanya dinikmati oleh lebih banyak orang. Sastra cyber juga memberikan kemudahan untuk diakses dimanapun dan kapanpun melalui alat elektronik yang dimiliki. Karenanya tidak sulit untuk mencari berbagai jenis karya sastra cyber.

[30]

5. Transformasi Karya Sastra Setelah Pandemi

Telah diketahui bahwa pandemi covid-19 telah merubah banyak hal di dunia ini. Membuat segala macam perubahan menjadi terhambat dan berjalan lebih lambat dalam ruang yang sempit. Tak terkecuali dalam hal berkarya sastra. Banyak hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh penulis untuk membuat karyanya maupun menjangkau pembacanya. Namun penulis tak kehilangan cara untuk berkarya. Berbagai inovasi dilakukan agar dapat tetap berkarya di tengah keadaan yang terbatas. Usaha yang dilakukan selama pandemi terbawa hingga saat ini. Dimana saat ini, meskipun pandemi belum usai namun kehidupan mulai dapat berjalan berdampingan dengan pandemi. Hal tersebut menimbulkan perubahan dalam karya sastra. Perubahan yang paling terlihat adalah pada pempublikasian karya. Jika dahulu sebuah karya akan dapat dinikmati dengan baik apabila dicetak, kini tidak harus. Tema-tema yang diangkat oleh penulis pun kini lebih beragam dan lebih luas.

6. Mental Health: Berkarya untuk Mengurangi Kecemasan dan Depresi Kecemasan, depresi, dan gangguan psikologis merupakan suatu hal yang tak dapat dianggap remeh. Kini mulai banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan mental. Tidak hanya kesehatan tubuh yang kita butuhkan sebagai manusia, kesehatan mental juga amat penting.

[31]

Dalam hal ini karya sastra memiliki perannya sendiri. Dengan berkarya banyak orang dapat menuangkan emosi yang dirasakan, bercerita mengenai keluh kesahnya, dan melampiaskan perasaan yang selama ini terpendam. Oleh karena itu, dengan berkarya khususnya karya sastra dapat mengurangi perasaan cemas dan juga depresi yang dialami oleh orang-orang.

7. Karya Sastra dalam Penyebaran Informasi dan Pengetahuan Dalam kegiatan literasi banyak orang yang menginginkan hiburan dari bacaan yang mereka baca. Terkadang orang ingin membaca bacaan ringan yang dapat dibaca sebagai pengisi waktu luang. Namun, tak sedikit karya sastra semacam novel dan cerpen yang tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga mengedukasi para pembacanya. Dari alur cerita pada novel ataupun cerpen terkadang penulis memberikan informasi tersirat mengenai suatu hal. Dengan begitu pembaca yang tadinya hanya menginginkan hiburan dapat juga menambah informasi dan ilmu baru.

[32]

Kajian Akhir Majalah Dimensi

Berdasarkan hasil survei, didapatkan sebanyak 35 responden yang terdiri dari 23 mahasiswa angkatan 2021, 7 mahasiswa angkatan 2020, 3 mahasiswa angkatan 2019, 1 mahasiswa angkatan 2018 dan 1 tanpa keterangan. Dengan tema pilihan awal yang tidak kami publikasikan, kami ingin mengembangkan tema tersebut dengan melakukan survei kepada mahasiswa aktif PBSI UNY. Berdasarkan pertanyaan mengenai isu atau topik yang diajukan, ditemukan tujuh jawaban kesamaan isu tersebut dengan tema Sastra Cyber: Wajah Baru dalam Berkarya, Eksistensi Sastra di Era Digital, Berkarya dengan Sastra Cyber. Isu atau topik tersebut yakni teknologi digital dalam pendidikan, bahasa dan sastra Indonesia di media sosial, sastra cyber, manusia dikendalikan oleh ciptaan sendiri, internet sebagai wahana utama di era 4.0, sastra di era generasi Z, dan kreatifitas mahasiswa di era modern. Ditemukan enam Isu atau topik yang memiliki kesamaan dengan tema Mental Health: Berkarya untuk Mengurangi Kecemasan dan Depresi. Isu atau topik tersebut yakni mengolah stress ketika menghadapi kesibukan, kesehatan mental, mental health: 2, kondisi psikologis yang dialami korban pembegalan/klitih setelah berhasil melawan pelaku kejahatan dan akhirnya korban ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan, dan kesehatan mental remaja.

[33]

Kajian Strategi Divisi Komjar: Ekstasi #10

Ekspresi Talenta Mahasiswa PBSI atau yang dikenal dengan Ekstasi merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Bulan Bahasa yang diadakan oleh HIMA PBSI. Kali ini kegiatan tersebut sudah menginjak pelaksanaannya yang ke-10 sehingga dapat disebut sebagai Ekstasi #10. Beberapa pementasan yang biasanya ditampilkan pada acara tersebut berupa pementasan dari setiap angkatan, penampilan dari ormawa FBS, penampilan dari bintang tamu, dan masih banyak lagi. Pada pelaksanaannya yang ke-10 kali ini, HIMA PBSI ingin membuat inovasi serta konsep yang baru sehingga diadakannya kajian strategi terkait konsep acara Ekstasi #10.

Diperlukan analisis lebih lanjut terkait inovasi baru yang dikemas sekreatif mungkin dan berbagai penampilan agar meningkatkan antusiasme warga PBSI UNY dalam Ekstasi #10. Sehingga tema yang dipiliha adalah Gemerlap Bahasa Nusantara Menghiasi Budaya Tempo Doeloe, di mana selaku PJ ingin mengangkat Bahasa-bahasa yang ada di nuasntara terlebih beberapa mahasiswa PBSI UNY yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, hal ini dilakukan dengan menambahkan berbagai Bahasa daerah mulai dari pembawa acara hingga partisipan dalam pementasan, selain itu kami ingin mengangkat sastra-sastra tempo dulu di kalangan remaja sekarang supaya mereka mengetahui mengenai sastra-sastra tersebut, hal ini dilakukan dengan cara mengambil sastra tempo dulu sebagai dasar cerita mereka untuk penampilan yang akan dilakukan.

[34]

Sebelum program kerja ini dilaksanakan, maka penanggung jawab program terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Dewan Pertimbangan Organisasi dan melakukan riset skala kecil dengan menyebarkan angket melalui Google Form untuk mengetahui minat dan antusias mahasiswa PBSI terkait program kerja Ekstasi #10. Berdasarkan proses pencarian data tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Konsep Ekstasi #10

Konsep yang menarik bagi mayoritas mahasiswa jatuh kepada “Budaya Nusantara” dengan akumulasi suara sebanyak 47,8% kemudian disusul dengan “Budaya Tempoe Doeloe” dengan akumulasi suara sebanyak 31,9% kemudian terdapat konsep “Bahasa di Berbagai Daerah” dengan akumulasi suara sebanyak 14,5%. Disisi lain, terdapat beberapa konsepan-konsepan pilihan mahasiswa sendiri, seperti “Keberagaman Budaya di Indonesia”, “Budaya Thailand”, “Medley Budaya Nusantara dan Budaya Luar negeri” serta “Hogwarts atau Fiksi”.

2. Tema Ekstasi #10

Tema yang didapatkan cukup beragam, namun rata-rata responden memilih Tema mengenai “Budaya” entah budaya Nusantara ataupun budaya tempo dulu. Hal ini dibuktikan dengan rekapitulasi suara yang memilih “Budaya” sebagai tema dengan jumlah 35 partisipan. Selain itu, terdapat partisipan yang memilih Sastra tempo dulu, tema tentang hogwarts, tema tentang budaya thailand, dan ada beberapa partisipan yang memilih tema “menarik” saja.

[35]

3. Inovasi Ekstasi #10

Banyaknya inovasi yang ditulis oleh responden menghasilkan berbagai opsi inovasi baru yang dapat ditampilkan dalam Ekstasi#10. Namun, mayoritas responden memilih sebuah inovasi “kolaborasi kebudayaan” sebagai suatu inovasi yang ada pada Ekstasi#10. Selain Kolaborasi, beberapa responden juga memilih inovasi baru yang lebih kreativ dan inovatif dan tentunya mampu mengenalkan berbagai kebudayaan yang ada di berbagai daerah. Selain itu, ada beberapa responden yang tidak mengisi kolom inovasi.

4. Penampilan dalam Ekstasi #10

Penampilan yang menarik bagi partisipan kastrat (mahasiswa PBSI) jatuh kepada Tari daerah dengan jumlah suara sebanyak 40 (58%). Kemudian ada penampilan dari akustik sebanyak 37 (53,6%). Lalu, 3 penampilan dari musikalisasi puisi, medley lagu, serta teatrikal puisi memperoleh hasil yang sama sebanyak 32 (46,4 %). Lalu, terdapat penampilan visualisasi puisi yang mendapat suara sebanyak 17 (24,6 %). Adapun pilihan lainnya dari para responden yang masing-masingnya memperoleh 1 suara (1,4 %) yaitu ada penampilan dari teater, tari kreasi, lagu jawa, pementasan drama bahasa, menampilkan lagu jawa, dandutan, serta drama, monolog, dance yg basicnya tradisional x modern (lathi) sabii. Dari penampilan-penampilan yang telah dipilih oleh mahasiswa PBSI, terlihat bahwa perolehan suara terbanyak ada di penampilan tari daerah, akustik, musikalisasi puisi, medley lagu, teatrikal puisi, dan visualisasi puisi.

[36]

Kajian Akhir Ekstasi #10

Kegiatan Ekstasi atau yang disebut juga sebagai Ekspresi Talenta Mahasiswa PBSI ini telah terlaksana secara rutin selama 10 tahun lamanya, hingga tahun ini dinamakan Ekstasi #10. Kegiatan Ekstasi merupakan kegiatan di mana nantinya mahasiswa PBSI khususnya angkatan 2021 dan angkatan 2022 dapat menampilkan sebuah penampilan, seperti penampilan medley lagu daerah, teatrikal puisi, mini teater/drama, dan juga tari daerah. Ekstasi #10 juga merupakan sarana untuk menjalin hubungan antar anggota HIMA PBSI, Ormawa, DPO, alumni, serta pihak-pihak yang pernah bekerja sama dengan HIMA PBSI. Ekstasi juga sebagai sebuah kegiatan untuk mengenalkan HIMA PBSI ke eksternal kampus atau masyarakat umum, serta sarana untuk mahasiswa PBSI menampilkan kemampuannya di bidang non akademik.

Dalam serangkaian acara yang telah dilakukan oleh Bulan Bahasa PBSI UNY 2022, Ekstasi #10 berhasil menggaet peserta yang hadir hingga 496 peserta. Adapun peserta yang hadir terdiri dari dosen PBSI UNY, tamu undangan, dpo/alumni, mahasiswa PBSI, serta berbagai ormawa. Sementara dana yang masuk dan digunakan untuk ekstasi sendiri terdapat 3 dana, yaitu dana DIPA, HIMA, dan Sponsorship. Dana DIPA sebesar Rp 1.350.000, dana HIMA sebesar Rp 750.000, dan dana Sponsorship sebesar Rp 4.725.000.

[37]

Sebelum terselenggaranya Ekstasi #10 ini dengan begitu meriah, tentunya Ekstasi meminta bantuan berupa kastrat. Kastrat memegang peranan penting dalam menentukan tema yang sedang hype serta relate bagi mahasiswa PBSI tentunya. Bukan hanya itu, kastrat juga membantu Ekstasi dalam memenuhi keinginan mahasiswa PBSI mengenai penampilan apa yang menarik untuk ditonton secara offline dan mahasiswa PBSI juga lebih mudah mengutarakan inovasi apa yang dibutuhkan saat Ekstasi berlangsung. Setelah mengadakan kastrat, Ekstasi berhasil membuat sebuah kegiatan seperti yang diharapkan.

[38]

BAGIAN II: KAJIAN STRATEGI ISU

[39]

Sumber ilustrasi

https://www liputan6 com/regional/read/4899575/legi slator-geram-terduga-pelaku-pelecehan-seksual-diiain-gorontalo-belum-ditindak

Sejak zaman dahulu bahkan hingga sekarang, banyak orang sudah tidak asing lagi dengan istilah “kekerasan seksual”. Walaupun begitu, faktanya masih banyak orang yang masih belum begitu mengerti terkait dengan kegiatan apa saja yang dapat digolongkan sebagai tindakan kekerasan seksual atau pelecehan. Padahal kekerasan seksual tidak hanya yang berhubungan dengan tindakan fisik saja, tetapi dapat juga dalam bentuk verbal maupun psikis yang ditujukan untuk merendahkan perempuan. Selain itu minimnya pengetahuan masyarakat terkait dengan isu kekerasan seksual pun menjadi alasan yang kuat mengapa masih maraknya kasus kekerasan seksual yang sering terjadi di Indonesia.

[40]
Mengapa Masih Banyak Kekerasan Seksual?

Berdasarkan data Komnas Perempuan (2020) bahkan menunjukkan bahwa sebanyak 70% kasus kekerasan seksual umumnya justru dilakukan oleh orang-orang terdekat korban. Mirisnya adalah seakan tidak ada ruang yang aman bagi perempuan untuk dapat terhindar dari risiko mengalami kekerasan seksual bahkan di lingkungan keluarga sekalipun. Dengan begitu maka diperlukan usaha yang lebih bagi para penegak hukum serta orang-orang yang peduli dalam meminimalisir tingginya kasus kekerasan seksual di Indonesia. Diperlukan juga kerja sama antara penegak hukum serta seluruh masyarakat Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak-anak dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Menelisik sejarah dari fenomena kekerasan seksual, ternyata sudah dikenal sejak abad ke-17, seperti yang disinggung oleh Bu Sasiana Gilang Pratika sebagai narasumber dalam agenda Temu Wicara yang diselenggarakan oleh PSDM HIMA PBSI 2022 tempo lalu. Pada abad tersebut kekerasan seksual bahkan dianggap sebagai sebuah seni serta pengumbaran libido dan termasuk dalam sebuah keindahan. Akan tetapi pada Era Victoria, kekerasan seksual sudah mulai dianggap sebagai hal yang tabu serta tidak boleh dikatakan ataupun dilakukan. Namun tampaknya karena ketidaktahuan tersebut kemudian memicu rasa ingin tahu yang semakin besar hingga mengakibatkan munculnya banyak tindakan kekerasan seksual di zaman tersebut.

[41]

Terkait dengan bentuk-bentuk kekerasan seksual, telah diatur dan dijabarkan pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2022 yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk kekerasan seksual terdiri dari aborsi, kontrasepsi, seksual fisik, seksual nonfisik, perkosaan, perbudakan, penyiksaan seksual, dan pelacuran. Bahkan selain bentuk-bentuk yang sudah disebutkan tersebut, kenyataannya masih terdapat juga bentuk tindakan kekerasan seksual lainnya yang umumnya dilakukan melalui media maya. Hal ini tentunya cukup memprihatinkan ketika kemudahan akses internet justru malah menjadi sarana bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan yang tidak senonoh. Banyak terjadinya kasus kekerasan seksual tentu saja tidak luput dari kurang adanya aturan yang jelas dalam penanganan kasus tersebut. Bahkan sering kali korban-korban kekerasan seksual malah menjadi pihak yang selalu disudutkan dan dianggap salah. Kurang tegaknya hukum yang mengatur terkait dengan kasus kekerasan seksual yang kemudian didukung dengan kurangnya perhatian dari pemerintah karena dianggap tidak penting membuat grafik terjadinya kekerasan seksual tiap tahun semakin meningkat. Selain itu penyebab lain yang mendukung maraknya terjadi kasus tersebut adalah karena adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang. Hal tersebut dibuktikan dengan banyak ditemukannya kasus kekerasan seksual yang terjadi antara guru dan murid, anak dan orang tua, bawahan dan atasan, serta masih banyak contoh lainnya.

[42]

Jika biasanya kekerasan seksual banyak terjadi di ranah publik maka sekarang kasus kekerasan seksual pun sudah mulai masuk ke dunia pendidikan, terutama dalam lingkungan kampus. Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama, pasalnya dunia pendidikan merupakan sebuah dunia yang intelek dan orang-orang yang berada di dalamnya juga pasti bukanlah merupakan orang yang sembarangan. Akan tetapi karena sudah rusaknya moral dan akal sehat, sekarang ini kasus kekerasan seksual pun dapat terjadi di mana saja terlepas dari riwayat baik para pelakunya. Berdasarkan banyaknya fakta-fakta yang telah ditemukan di lapangan maka kita semua tidak boleh menutup mata terkait dengan kasus kekerasan seksual yang terjadi di berbagai bidang.

[43]

Ada Apa dengan Babarsari?

Sumber ilustrasi

https://www.ajnn.net/news/pelajar-smk-dan-smatawuran-di-aceh-tamiang-dua-alami-luka/index.html

Babarsari merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penyebutan Gotham City dalam film Batman maupun komik biasanya digambarkan sebagai daerah yang penuh dengan penjahat yang dikuasai oleh banyak mafia sehingga sebutan ini pun sesuai untuk daerah Babarsari. Beberapa kerusuhan terakhir di daerah Babarsari adalah terjadinya kerusuhan antar kelompok pada Juli 2022 yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan.

[44]

Kerusuhan ini berawal dari penganiayaan salah seorang warga Papua pada Sabtu, 2 Juli 2022 di pagi hari. Kejadian diawali pada hari Sabtu 2 Juli 2022 pukul 01:45 WIB di Glow Karaoke, terjadi perkelahian antara kelompok Luis (warga NTT) dengan kelompok Kece (warga Maluku). Sebelumnya Luis dan anak buahnya menolak bayar uang karaoke dan memilih untuk pergi dari tempat tersebut pada jam 01:30 WIB. Oleh karena kejadian tersebut, kemudian memancing kemarahan Kece dan anak buahnya sehingga terjadilah kerusuhan di depan dan di dalam tempat karaoke.

Tidak hanya itu saja, tepatnya pada tahun 2020 pernah terjadi penganiayaan antara ojek online dengan debt collector hingga keduanya terlibat aksi saling lempar batu di lokasi tersebut. Terjadinya berbagai kerusuhan tersebut tentu sangat merugikan banyak pihak yang tidak terlibat secara langsung dan tidak tahu apaapa, seperti banyak toko yang dijarah, jalan yang terpaksa ditutup, hingga rusaknya fasilitas umum. Dosen dan Peneliti Sosiologi Perkotaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Derajad Sulistyo Widhyharto, M.Si., mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi di Babarsari baru-baru ini bukanlah persoalan ras kedaerahan, tetapi merupakan sebuah masalah kelompok-kelompok tertentu.

Pada kenyataannya Babarsari sendiri merupakan sebuah kawasan dengan penduduk yang heterogen. Mulai dari penduduk kelahiran Jogja, penduduk dari Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah, bahkan Indonesia bagian timur.

[45]

Kondisi yang memiliki berbagai macam latar belakang tersebut kemudian membuat Babarsari menjadi daerah yang rawan terjadi konflik, baik konflik antar individu maupun kelompok. Seringkali konflik individu dapat menyeret ke individu lain dengan latar belakang yang sama, sebab kebanyakan orang beranggapan bahwa adanya persamaan ras, suku, kelompok, maupun agama dapat mendorong tumbuhnya solidaritas kekeluargaan di antara mereka. Kemudian faktor lain yang melatarbelakangi terjadinya kerusuhan di daerah Babarsari adalah kegagalan migran mahasiswa di Yogyakarta yang telah mendeklarasikan sebagai daerah istimewa dan multikultur. Dapat dikatakan juga bahwa dengan tumbuhnya kota Yogyakarta menjadi kota industri pariwisata yang sejatinya merupakan kota pelajar dan mahasiswa membuat kerusuhan ataupun kekerasan dianggap sebagai kunci penyelesaian masalah ketika kaum terpelajar bertemu dengan bisnis. Berbagai upaya tentu telah dilakukan untuk menanggulangi kerusuhan yang sering terjadi di daerah Babarsari. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan meminta seluruh pendatang di Yogyakarta menghargai dan menjunjung tinggi budaya setempat. Sultan juga menyatakan bahwa tindak kekerasan fisik merupakan suatu hal yang tidak dibenarkan di Yogyakarta sehingga apabila terjadi konflik sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusuhan adalah dengan menindak tegas pelaku kerusuhan agar mereka jera sebab apabila dibiarkan terus-menerus maka akan bertentangan dengan normanorma yang berlaku di masyarakat.

[46]

Sumber ilustrasi

https://www.uny.ac.id/sites/default/files/202112/Kumbara%20Rektorat%20small 0.jpeg

Bertepatan dua tahun lamanya setelah UNY menetapkan bahwa perkuliahan dilakukan secara daring, maka memasuki semester ganjil tahun 2022, UNY secara resmi mengumumkan bahwa perkuliahan mulai dilakukan secara hybrid dengan 50% daring dan 50% luring. Hal ini tentunya membuat seluruh mahasiswa UNY harus beradaptasi kembali terkait dengan pelaksanaan perkuliahan yang awalnya dilakukan secara daring penuh. Terutama bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang sejak awal belum pernah merasakan perkuliahan secara luring.

[47]
Bagaimana Kesiapan Para Mahasiswa PBSI dalam Melaksanakan Kuliah Luring?

Oleh karena beredarnya ketentuan tersebut, mahasiswa pun mau tidak mau harus memikirkan tentang segala persiapan yang diperlukan jika perkuliahan benar-benar dilakukan secara luring, terutama bagi beberapa mahasiswa yang tempat tinggalnya cukup jauh dari kampus. Mulai dari persiapan kos, transportasi, perlengkapan kuliah, dan masih banyak hal lainnya. Tidak hanya itu, mahasiswa pun juga harus beradaptasi kembali terkait dengan metode pembelajaran yang akan dilakukan secara luring dan daring. Tentu saja hal ini cukup berbeda jika dibandingkan ketika mereka melakukan perkuliahan secara daring. Kondisi ini nampaknya akan cukup berbeda jika dibandingkan dengan para mahasiswa baru angkatan 2022 yang saat ini sudah mulai melakukan perkuliahan secara luring dan daring di awal pembelajaran, mereka tidak perlu beradaptasi kembali terkait sistem pembelajaran yang berubah di lingkungan kampus UNY.

Menanggapi fenomena perkuliahan hybrid yang telah dilaksanakan selama beberapa bulan ini, Muhammad Wildan

Alghofari yang merupakan salah satu mahasiswa PBSI Angkatan 2021 memberikan pendapatnya terkait segala persiapan yang sudah dilakukan sejauh ini. Ia mengatakan bahwa perlu adanya adaptasi yang dilakukan setelah hampir dua tahun melaksanakan perkuliahan daring. Segala persiapan tersebut, antara lain mempersiapkan diri, mental, fisik, dan manajemen waktu.

[48]

Kemudian yang tidak kalah penting adalah harus senantiasa menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan perkuliahan secara luring. Setelah hampir satu bulan lebih melaksanakan perkuliahan hybrid, menurutnya perlu diadakan kajian yang lebih dalam oleh pihak kampus sebab jika 50% mahasiswa melaksanakan perkuliahan daring dan 50% lainnya melaksanakan perkuliahan secara luring, maka bagaimana nasib beberapa siswa yang terkendala sinyal ketika mengikuti perkuliahan daring? Selanjutnya, menurut Dwi Citra Utami yang merupakan mahasiswa PBSI Angkatan 2021, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan, mulai dari kebutuhan untuk mengikuti perkuliahan offline, seperti alat tulis hingga mempersiapkan mental. Sebabnya, selama dua semester kemarin ia hanya mengikuti perkuliahan secara daring sehingga ketika melakukan perkuliahan luring untuk yang pertama kalinya tentu ada rasa gugup dan takut. Adaptasi dari perubahan sistem perkuliahan daring menjadi hybrid juga dialami oleh mahasiswa PBSI Angkatan 2020 yang dapat dikatakan sudah melaksanakan perkuliahan secara daring penuh selama hampir dua tahun lamanya. Perkuliahan hybrid sudah barang tentu menjadi suatu hal yang sangat baru bagi mereka. Hal ini membuat para mahasiswa tersebut harus banyak melakukan adaptasi baik dari segi material maupun mental. Salah satu mahasiswa PBSI Angkatan 2020, Mita Luthfiana, menyampaikan bahwa ia sangat merasakan perbedaan antara kuliah luring dan daring.

[49]

Menurutnya, ketika perkuliahan dilaksanakan secara daring penuh, mahasiswa menjadi kurang bersemangat. Belum lagi jika perkuliahan dilakukan di rumah masing-masing biasanya terdapat beberapa distraksi, seperti diajak mengobrol dengan anggota keluarga, mengantuk hingga tertidur, dan materi yang tidak tercerna dengan maksimal. Kemudian, ketika perkuliahan dilakukan secara luring biasanya akan terasa lebih bersemangat: dosen yang senang bercerita di kelas dan materi yang lebih mudah diserap sebab dapat berhadapan langsung dengan dosen tanpa terkendala sinyal. Walaupun begitu, perkuliahan yang dilaksanakan secara daring penuh juga dapat dikatakan efektif pada momen-momen tertentu. Perkuliahan daring juga biasanya lebih fleksibel sebab ketika mahasiswa sakit maka ia tetap dapat mengikuti perkuliahan tersebut. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Mitha, selanjutnya ada Nuril Rahma Annisa yang juga merupakan mahasiswa PBSI Angkatan 2020. Mahasiswi yang juga biasa dipanggil Nuril tersebut mengatakan bahwa baik perkuliahan daring dan perkuliahan hybrid, keduanya memiliki plus minusnya masing-masing. Perkuliahan daring biasanya memang lebih simple dan praktis, hal ini karena perkuliahan dapat dilakukan di mana saja, fleksibel, dan hemat tenaga. Namun, kekurangan dari perkuliahan daring tersebut adalah bagi sebagian mahasiswa, mereka merasa sedikit kesulitan dalam memahami materi serta mengerti maksud atau keinginan dari dosen.

[50]

Kemudian, apabila perkuliahan hybrid, biasanya materi lebih mudah dipahami sebab dapat langsung berhadapan langsung dengan dosen. Sedangkan, kekurangan dari perkuliahan hybrid tersebut adalah tidak fleksibel, ribet, serta boros tenaga maupun waktu. Berdasarkan pendapat dari beberapa mahasiswa tersebut, dapat dikatakan bahwa memang baik perkuliahan daring penuh maupun perkuliahan hybrid–keduanya memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kesiapan para mahasiswa dalam menghadapi pelaksanaan perkuliahan hybrid tersebut. Kemudian, berdasarkan pengalaman beberapa mahasiswa terkait perkuliahan hybrid yang sudah dilaksanakan hampir dua bulan ini, dapat dikatakan memang sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi juga masih terdapat beberapa hal yang mungkin harus diperbaiki. Terutama jika sebagian mahasiswa ada yang mengikuti kuliah daring melalui video conference dan sebagian mahasiswa mengikuti perkuliahan di kelas, biasanya dosen lebih fokus terhadap mahasiswa yang hadir secara langsung. Hal tersebut tentu membuat mahasiswa yang hadir secara daring menjadi kesulitan untuk memahami materi yang sedang diajarkan. Belum lagi jika terdapat kendala jaringan atau audio yang tidak terdengar. Walaupun begitu memang sudah seharusnya pembelajaran secara luring perlu dilakukan, dengan begitu maka mahasiswa dapat bersosialisasi dengan teman kuliahnya serta aktif mengikuti banyak kegiatan untuk mengembangkan soft skills mereka di bangku perkuliahan.

[51]

Pemicu Depresi pada Mahasiswa

Sumber ilustrasi

https://majalengka.pikiran-rakyat.com/lifestyle/pr54902839/penyebab-gangguan-kesehatan-mentalpada-anak-yang-wajib-diketahui-guru-di-sekolah

Sejak pertengahan tahun 2022, kehidupan di Indonesia hampir semuanya sudah berjalan dengan normal. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai adanya kelonggaran penggunaan masker, sekolah luring, hingga work from office yang mulai diberlakukan kembali. Tidak menutup kemungkinan juga hampir seluruh orang melakukan adaptasi setelah segala sesuatu yang dilakukan dibatasi karena pandemi, terutama bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun ini melakukan kegiatan perkuliahan secara daring.

[52]

Dewasa ini, hampir semua kegiatan dilakukan secara luring dalam skala besar. Namun dengan adanya perubahan tersebut, tampaknya dapat menjadi salah satu faktor pemicu munculnya depresi pada mahasiswa jika mereka belum siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.

Dalam hal ini, depresi kemudian dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa yang ditandai dengan kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak adanya semangat, merasa tidak berdaya, tidak berguna, hingga putus asa (Dirgayunita, 2016). Rata-rata mahasiswa semester awal sampai dengan semester akhir mengalami masalah yang dapat memicu timbulnya stres dan dapat berubah menjadi depresi (Amelia, 2016). Gejala depresi paling banyak terlihat pada mahasiswa semester satu yang baru memasuki dunia perkuliahan dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru, seperti budaya dan bahasa yang berbeda. Beberapa mahasiswa baru biasanya merasa tidak memiliki teman hingga mengalami homesick setiap harinya. Perubahan atmosfer dari jenjang SMA ke jenjang perkuliahan yang padat, banyak ujian, tugas, serta berbagai kegiatan membuat seorang individu merasa kelelahan. ada masa transisi tersebut, seorang individu biasanya dituntut untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan yang juga ditambah dengan adanya perubahan pola kehidupan yang baru setelah beberapa tahun melakukan kegiatan dari rumah.

[53]

Penyesuaian diri merupakan salah satu faktor yang penting untuk terciptanya kesehatan mental individu. Tidak jarang pula ditemui mahasiswa yang mengalami kecemasan dan depresi karena gagal menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baru dan penuh tekanan. Jika mahasiswa gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada biasanya mereka akan merasa tertekan dan sulit untuk berkembang di lingkungan yang baru tersebut. Tekanan tersebut tentu saja dapat datang dari berbagai hal. Seperti misalnya ketika mahasiswa perantau yang memiliki tuntutan untuk hidup sendiri dan harus mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru. Kondisi tersebut mampu menimbulkan kecemasan yang berlebih sehingga ia tidak dapat memanajemen waktu dengan baik. Tidak jarang juga terdapat mahasiswa aktif yang mengikuti kegiatan non-akademik hingga merasa keteteran dalam mengejar prestasi akademiknya. Tekanan lain juga biasanya datang dari orang tua yang mengharapkan anaknya memperoleh IPK yang tinggi hingga mahasiswa akhir yang diburu-buru dalam menyelesaikan skripsinya.

Penyesuaian diri yang baik dan persiapan yang matang akan membantu mahasiswa meminimalisir depresi yang terjadi. Hubungan yang baik dengan keluarga juga akan membantu mereka dalam menekan faktor pemicu depresi, ditambah jika mahasiswa dapat menjalin relasi pertemanan yang luas maka ia dapat bertukar cerita sehingga mampu membantunya dalam menghadapi suatu masalah.

[54]

Menurut Nora & Widuri (2011), semakin baik komunikasi yang dilakukan ibu dengan anaknya maka semakin rendah tingkat depresi yang terjadi pada remaja, sebaliknya semakin kurang atau tidak baik komunikasi yang dilakukan ibu dengan anaknya maka semakin tinggi tingkat depresi terjadi pada remaja. Hal ini membuktikan bahwa orang tua juga memegang peran yang cukup penting dalam menekan tingkat depresi pada anak-anak mereka yang sedang merantau atau menempuh pendidikan.

[55]

DAFTAR PUSTAKA

Admin IJRS. 2021. Pengetahuan Masyarakat Tentang RUU P-KS Masih Minim. Diakses dari http://ijrs.or.id/.

Amelia, M. A. F. (2016). Perbandingan Tingkat Depresi antara Mahasiswa yang Tinggal dengan Orang Tua dan Tinggal Sendiri pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan. Diakses dari http://repository.umy.ac.id/.

Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(1), 1-14. https://doi.org/10.33367/psi.v1i1.235.

Finani, M Farih. 2022. Bukan Kali Pertama, Ini Sederet Kasus Bentrok di Babarsari Jogja yang Bikin Heboh. Diakses dari https://www.merdeka.com/.

Indriani, Dwi. 2022. Kronologi Kerusuhan Tiga Kelompok di Babarsari Yogyakarta, Berawal dari Bon Karaoke. Diakses dari https://www.suara.com/news/.

Meidinata, Nugroho. 2022. Apa Itu Gotham City, yang Identik dengan Babarsari Yogyakarta?. Diakses dari https://www.solopos.com

[55]

Nora, A. C., & Widuri, E. L. (2011). Komunikasi Ibu dan Anak dengan Depresi pada Remaja. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 8(1), 46-61. http://dx.doi.org/10.26555/humanitas

Syamsi, Srikandi. 2022. Antara Minimnya Pengetahuan Masyarakat dan Tingginys Angka Kekerasan Seksual. Diakses dari https://www.solider.id/baca/7012.

Tim Redaksi.2022. Menyelisisk Cara Akhirir Konflik Babarsari Gotham City di Yogyakarta yang Sudah 15 Tahun Tak Teratasi. Diakses dari https://voi.id/bernas/.

Zahra, Alya Rizkika. 2021. Penyebab Kekerasan Seksual di Sekolah, Pahami Cara Mengatasi dan Mencegahnya. Diakses dari https://edukasi.sindonews.com/.

[56]

LAMPIRAN

Berisi rekam jejak responden dalam angket.

[57]

LOMBA BACA DAN CIPTA PUISI ATAU MUSIKALISASI PUISI

[58]
[59]

Alasan memilih pilihan tersebut (Lomba Baca dan Cipta Puisi/Musikalisasi Puisi)

Karena saya ingin mulai mencoba membaca puisi dan saya lebih percaya diri jika membaca dan menciptakan puisi

Karena saya lebih menyukai musikalisasi puisi, karena menurut saya itu yang lebih asik hehe

Karena mau Cuma ngisi

Karena lomba baca dan cipta puisi sudah pernah dipelajari

Karena lebih sedikit persiapan pada komponen pendukung, sehingga persiapan lebih bisa dimaksimalkan di komponen inti (puisi). Pilihan ini juga lebih familiar bagi para siswa Supaya siswa dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan kekreatifan di dirinya Saya bisa merangkai kata menjadi sebuah jimat indah dan bisa menghayati dalam membaca puisi

Karena pada zaman sekarang banyak pemuda-pemudi yang kurang minat dengan yang namanya puisi mungkin dengan diadakannya lomba musikalisasi puisi dapat menambah keinginan mereka untuk membuat puisi walaupun tidak sematamata hanya berisi puisi dan juga pada zaman sekarang pemudapemudi banyak yang lebih tertarik dengan yang namanya musik mungkin demikian jika puisi dan musik disatukan akan menambah minat para pemuda-pemudi zaman sekarang untuk mengikuti lomba tersebut

[60]

Karena terkesan lebih mudah dibandingkan dengan lomba musikalisasi puisi. Terlebih lagi karena lomba musikalisasi puisi terasa asing di telinga pendengar

Karena saya lebih tertarik pada musikal

Karena saya kurang paham menggunakan alat musik dan menyanyi

Karena lumayan mampu untuk membuat puisi dan bisa membacanya cukup baik. Selain itu, saya juga suka puisi sejak kecil

Karena pernah melaksanakannya

Lomba tersebut sudah familiar dan pastinya banyak yang berminat

Lomba musikalisasi puisi lebih menarik dan tidak membosankan Karena tidak bisa musikalisasi puisi

Menurut saya lomba musikalisasi puisi lebih menarik dan masih jarang diadakan

Karena pernah membaca puisi dan membuat puisi jadi punya sedikit pengalaman

Sepertinya lebih mudah lomba baca dan cipta puisi dibanding dengan musikalisasi puisi

Membaca puisi akan lebih terasa maknanya apabila puisi itu hasil karya sendiri

Lebih menarik

Karena saya suka Entah

[61]

Lebih menarik karena ada musiknya

Karena agar lebih mudah membaca puisi biasa daripada musikalisasi

Karena suka dengan cara pembacaan dan ketika membaca puisi membuat hati tenang dan terkagum kagum dengan puisi Suka hal-hal yang berbau musik

Karena saya suka

Lebih sederhana dari baca dan cipta puisi

Karena saya sendiri sering ikut lomba cipta puisi. Tapi kalau baca puisi, belum pernah

Karena saya suka musik meskipun tidak terlalu suka puisi karena musikalisasi puisi lebih menarik daripada hanya sekadar membaca puisi

Agar siswa lebih kreatif dalam mengekspresikan diri melalui lomba cipta puisi Karena menarik

[62]
^ Pernah Pernah Pernah Tidak Ya Pernah Apakah selama di sekolah, pernah mendapatkan materi terkait “membaca puisi”?
^

Sudah, di SMP. SMA belum sampai babnya Untuk di jenjang SMA, belum Sudah Iya, pernah Iya Belum pernah . Pernah waktu SMP Ada Belum Pernah, waktu SMP Iya

Apakah selama di sekolah, pernah mendapatkan materi terkait “musikalisasi puisi”?

Belum Tidak Pernah Belum pernah Belum Pernah Pernah Belum pernah, tapi sering dengar dan sedikit tahu tentang musikalisasi puisi Belum

[63]

--

-Iya.

-Pernah -Ada tetapi bukan termasuk pelajaran -Sepertinya belum pernah -Ada -Mungkin belum IyaTidak Tidak ada Saran saya untuk lomba puisi yang diadakan nanti agar jumlah halaman puisi ditentukan Kalau saran sih tidak ada hihi Tidak Kasih hadiah yang lumayan Untuk penyaluran info lebih dimaksimalkan, sebab terkadang kami apabila ingin mengikuti perlombaan sering tertinggal Lomba cipta puisi dan baca puisi dengan busana sesuai puisi yang dibuat

Apakah kamu punya saran untuk pelaksanaan lomba yang akan kami adakan?

[64]

Lomba menulis cerpen

Lomba desain poster

Lomba membuat novel Lomba membuat kerajinan seni rupa Lomba selfie kreatif Membuat dan memberikan informasi dengan petunjuk teknis yang jelas Lebih diperhatikan saat pelaksanaan Tidak, lomba diatas sudah menarik dan bagus untuk melatih para peserta yang ikut nantinya Mungkin bisa diadakan secara offline tapi mengingat pandemi akhir-akhir ini, pelaksanaan online juga boleh. Tergantung juga lebih enak seperti apa Untuk sertifikatnya bukan hanya untuk sang juara tapi juga peserta, untuk mengungkapkan bahwa mereka telah mengikuti lomba tersebut dan kalau dia kalah tidak terlalu kecewa Untuk kejuaraan lomba semoga ada banyak

Buat peraturan yang spesifik dan tidak membingungkan peserta Semoga acaranya berjalan dengan lancar Lomba bisa dibuka untuk umum dan dibuat berbeda dari lomba lomba yang pernah diadakan sebelumnya agar menarik dan banyak peminatnya

Tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan Tidak ada. Semangat cari peminat, karena sulit mengadakan lomba di era pandemi

.

[65]

Sarannya yaitu lombanya bersifat individu saja. Karena untuk mengasah atau meningkatkan kemampuan individu apabila baca dan buat puisi)

Lomba public speaking atau story telling Sebaiknya dibentuk kelompok, nanti setiap kelompok diberi tema berbeda

Diusahakan tempat untuk penonton dibuat senyaman mungkin agar penonton bisa mendengarkan puisi dengan nyaman dan untuk panggung dibuat semenarik mungkin Hadiah yang menarik agar peserta tertarik untuk mengikuti lomba Buat lomba seseru dan sekreatif mungkin

Lomba cipta puisi tema RINDU. Apalagi mau puasa, mudik, dan lebaran. Pasti banyak kerinduan. Rindu orang tua, kampung halaman, masakan lebaran, bahkan rindu seseorang yang sudah meninggal

Buatlah lomba yang menarik dan tidak monoton sehingga dapat menarik banyak partisipan

Sarannya supaya mempersiapkan segala kebutuhan lomba, menyusun jadwal agar kegiatan lomba bisa berjalan lancar Tidak punya

[66]

LIPUTAN PBSI

[67]

-

Karena reporter dapat terjun langsung ke lapangan dan dapat mengambil informasi secara langsung. Hal itu merupakan pengalaman yang berkesan

Karena penyampaian beritanya lebih jelas dan mudah dipahami Lebih suka aja

Presenter lebih bagus nada suaranya

Jika Reporter kita lebih bisa mengekspor banyak berita, dan bisa langsung bertemu dengan narasumber, ataupun di lokasi kejadian Bisa membagikan informasi kepada khalayak umum sebagai bentuk kontribusi positif terhadap publik

Karena lebih seru aja

[68]
Apa alasan memilih presenter/reporter?

Lebih kritis dan praktis untuk latihan jurnalisme. Presenter bisa di Public Speaking

Saya hobi berbicara, story telling, dan cenderung senang jika ada orang yang mendengarkan atau menyimak pembicaraan saya Suka ngewawancarain atau nge-roasting orang

Karena lebih mudah dan susunan acaranya sudah tertera tinggal dibaca, sedangkan reporter harus lebih mengingat dan menghafal

Memilih reporter karena ingin merasakan terjun langsung dalam melaporkan/memperoleh sebuah informasi

Lebih suka di dalam ruangan aja

Karena langsung berada di tempat kejadian perkara

Karena berada di tempat terjadinya suatu peristiwa secara langsung

Dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat karena informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber

Bicara tidak terlalu cepat

Reporter langsung berinteraksi dengan si narasumber Enak aja

Karena sepertinya menjadi presenter tidak serumit menjadi reporter Keren

Karena berusaha mencari berita teraktual dan bergerak cepat Sepertinya lebih menantang

[69]

Reporter adalah seseorang yang bertugas melakukan peliputan berita, di lapangan, di tempat terjadinya peristiwa, dan melaporkannya kepada publik, baik dalam bentuk tulisan untuk media cetak atau dalam situs berita di internet.

Terkesan lebih asyik

Lebih fleksibel dan lebih sempat menyiapkan bahasan presentasi secara menyeluruh serta waktu yang tersedia juga lebih banyak/lama untuk menyiapkannya

Karena reporter dapat bertemu banyak orang dan mengetahui situasi secara langsung

Lebih tertata dalam segala hal Presenter lebih santai pembawaannya

Memberikan informasi secara asli dan dihadapkan faktanya Menurut saya, karena reporter dapat memberikan informasi di mana ia terjun langsung ke lapangan dan akan lebih banyak risikonya

Karena lebih menantang untuk diterjunkan ke suatu situasi atau kondisi

Karena jika presenter dapat melatih skill berbicara di depan teks dan membaca cepat

Karena presenter lebih membawakan berita dengan matang Reporter, karena bisa terlibat langsung dalam mengolah informasi yang didapatkan di lapangan dan melaporkannya kepada umum

[70]

Karena reporter bertugas mencari dan mengumpulkan suatu informasi dengan cara datang langsung ke tempat kejadian perkara. Sehingga, kami dapat menyampaikan informasiinformasi penting kepada masyarakat dengan lebih akurat P

Karena presenter lebih sering di dalam ruangan sedang reporter lebih sering di luar ruangan/ terjun ke lapangan, saya tidak suka panas-panasan Menurut saya, karena reporter kerja di lapangan, seperti mengumpulkan informasi secara langsung kemudian membacakan berita tersebut. Lebih repot juga menjadi reporter dalam segi ruang kerjanya. Yang tadinya ada di tempat A bisa langsung disuruh ke tempat B yang bisa saja tempatnya berjauhan. Jadi, menurut saya lebih keren reporter Presenter bisa berkomunikasi dengan narasumber/minimal tanya jawab

Karena lebih mudah jadi presenter daripada reporter, saat jadi presenter sudah ada persiapan apa saja yang mau dibicarakan, tidak spontan Karena pembawaan reporter lebih santai

[71]

MAJALAH DIMENSI

Menurutmu, isu atau topik apa saja yang saat ini menarik untuk diperbincangkan baik di dunia perkuliahan maupun masyarakat?

Isu atau Topik 1

[72]

Isu atau Topik 2

Kekerasan seksual terselubung

Pekerjaan setelah kuliah

Mengelola stress ketika menghadapi kesibukan

Kekerasan seksual pada perempuan

Lemahnya pendidikan karakter

Minat baca mahasiswa

Masa depan dunia kerja pasca pandemi

Politik

Pelecehan seksual

Lebih besar dunia nyata atau dunia maya dan manusia dikendalikan oleh ciptaan sendiri (teknologi)

Politik di Indonesia

Pemberlakuan perkuliahan offline untuk tahun ajaran 2022/2023 Seputar Film/Anime/Drakor

Penyampaian argumen dengan cara demo Cara penulisan artikel

Indonesia's music

Ketimpangan gender

Haphephobia

Sastra dalam dinamika masyarakat

-

Pentingnya sastra bagi pendidikan

Internet sebagai wahana utama di era 4.0

Plagiarisme

Bahasa sastra Indonesia dan pengajarannya

[73]

Langkah yang tepat untuk dapat mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan

Kasus klitih yang merajalela

Kenyamanan yang dirasakan mahasiswa ketika kuliah online dan kesiapan mahasiswa kembali berkuliah secara tatap muka Topik tentang dunia kerja

Kenakalan remaja

Sastra di era generasi Z Kreativitas mahasiswa di era modern

Tips and trik dalam mengerjakan tugas mahasiswa, seperti web parafrase atau tips-tips menggunakan Ms. Word Keadilan untuk wanita

Kejelasan kegiatan kuliah luring Kesetaraan gender

Dari isu atau topik yang kamu tulis di atas, tema apa yang menurutmu cocok untuk Majalah Dimensi PBSI UNY 2022?

Bela mahasiswa/i sebagai pemuas nafsu ke jalur hukum Karir dunia kerja -

Peran sastra dalam peningkatan pendidikan karakter Mahasiswa Pendidikan

Kehidupan sosial

Sastra siber sebagai media kritik terhadap fenomena lost generation

[74]

Kesadaran masyarakat mengenai global warming dan isu politik di negara Indonesia

Belum kepikiran

Argumentasi dimensi Tema menulis sastra Indonesia terkini (?) :D

Ketimpangan gender di kalangan generasi 2000-an

Suatu bahan yang baik untuk kesusastraan Sastra untuk kesehatan mental 1

Pentingnya sastra bagi pendidikan Menjawab tantangan 4.0 di era pandemi

Penggunaan bahasa baku atau pemerolehan bahasa slang

Mengenai pendidikan karakter

Rengkuh rasa aman dengan mendengarkan dan satyakarta membangun dunia

Pergaulan bebas

Sastra Cyber: Gen Z dalam Produktivitas Sastra Kesehatan Milenial

Peran wanita dalam ranah global

[75]

EKSTASI #10

[76]

Tema seperti apa yang kamu inginkan di Ekstasi #10? Kebudayaan Budaya Nusantara Budaya IndonesiaBudaya Sastra Lama dalam Masa Tempo Dulu Tentang kebudayaan beragam Yang merangkum musik dan bahasa Kebudayaan nusantara dan sastra tempoe doeloe KEBUDAYAAN NUSANTARA DAN SASTRA TEMPO DULU Budaya nusantara dan tempo dulu

[77]

Akulturasi Budaya dalam Nuansa Bahasa dan Seni Tema Tempoe Doeloe

Budaya zaman dulu yang sudah sangat berbeda dari zaman sekarang dengan menampilkan adat istiadat yang sudah punah di zaman sekarang Nusantara

Yang menarik pastinya

Apa aja sih yang penting seru Tema yang menarik

Kolaborasi budaya-budaya yang ada di Indonesia

Perbedaan yang menyatukan Keanekaragaman Budaya Nusantara

Kreativitas

Cinta Negeriku Cinta Bahasa Daerahku

Menjaga Budaya Nusantara di Era Budaya Asing yang Melanda Klasik Keberagaman Budaya

Yang menggambarkan nuansa tempoe doeloe Budaya Nusantara sebagai Pemersatu Bangsa

Tema Alam Indonesia

Tema Drama Musikalisasi Puisi dan Akustik Musik Tema kekayaan budaya Indonesia

Keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Indonesia

Uniknya bahasa thai Keberagaman budaya

[78]

Keragaman budaya

Keragaman budaya

Keragaman Budaya

Keberagaman budaya

Gotong royong

Keberagaman Indonesia

Ragam Budaya, Ragam Indonesia

Kebudayaan dan sastra dalam satu bingkai

Bahasa dan budaya daerah

Menelisik nilai luhur budaya

Keberagaman Indonesia

Tema yang mengulik kebudayaan unik atau belum dikenali oleh

kebanyakan orang mengenai budaya-budaya yang ada di nusantara

Melestarikan Budaya Indonesia

Yang baik dan menarik saja

Budaya jati bangsa

Budaya selamanya rasa

Tema kerajaan nusantara pada zaman dulu

Tema orde baru

Tema yang mencakup semua budaya agar adil

Pendidikan

Kebudayaan

Budayakan budaya Nusantara hingga ke mancanegara Magic, hogwarts

[79]

Tema yang mengangkat semua bahasa daerah yang ada di Indonesia, tetapi tetap menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Belum terpikirkan

Tema tema masyarakat budaya zaman dahulu Menarik tidak membosankan

Tema yang menceritakan tiap daerah di Indonesia

Kebudayaan Daerah Tempo Dulu

Tema yang diinginkan seperti “Bergerak Seirama dengan Nusantara” yaitu menyuguhkan tari-tari daerah yang menceritakan tentang Indonesia. Tema ini bertujuan untuk memperkenalkan tari-tari dari berbagai daerah di Indonesia dengan harapan dapat lebih mengenal keberagaman Indonesia dan tercipta rasa saling menghargai antara budaya dan suku di Indonesia. Tari-tari tersebut bisa lebih dari satu daerah. Dengan kata lain, menampilkan tarian-tarian yang maknanya saling berhubungan dan menceritakan tentang sebuah kejadian atau peristiwa yang bermakna, yang bisa dinikmati oleh semua orang

Inovasi yang menurut kamu menarik untuk Ekstasi #10?

-

Belum terpikirkan

.

Penampilan secara live (offline) dari mahasiswa PBSI Pengenalan kebudayaan

[80]

Mengundang lebih banyak ormawa FBS Bazar buku

GAMES CERITA-CERITA LUCU

Memastikan setiap kelas untuk hadir meramaikan OFFLINE OFFLINE OFFLINE

Menampilkan hal baru, yang tidak sedang ramai diperbincangkan saat ini

Sekarang yang terpenting adalah good looking, berbeda dengan jaman dulu, good attitude lebih diutamakan dalam segala aspek

Membuat budaya Nusantara agar lebih menarik untuk dinikmati, terutama pada masa sekarang yang kebanyakan orang tidak peduli dengan budaya Nusantara

Perpaduan antara budaya tradisional dan modern Inovasi

Menjadi wadah untuk mengenalkan budaya nusantara Saling menyatukan Inovasi yang mampu menggambarkan kekayaan budaya nusantara

Gabungan beberapa seni seperti eksmaba Datengin guest star Acara Ekstasi dapat dilakukan dengan merangkul kembali mahasiswa PBSI UNY yang dikumpulkan di satu tempat untuk ikut memeriahkan acara. Setiap kelas bisa ikut menampilkan sebuah pertunjukan. Di akhir acara terdapat konser musik bersama. Perlengkapan atau properti acara sebisa mungkin dibuat sesuai dengan tema dan menarik. Rundown acara tertata dengan jelas

[81]

Bisa menampilkan beberapa pertunjukan dari khas daerahnya masing-masing

Penampilan kolaborasi dari beberapa angkatan Panitia bulba collab dengan mishbah

Pentas Seni

Kolaborasi dengan teater atau musik, tarian, dll Menggunakan pakaian serba zaman dahulu (jadul)

Unjuk tampil kebudayaan dari setiap daerah Adanya pementasan salah satu tradisi di Indonesia

Inovasi kebudayaan

Menampilkan budaya-budaya dan bahasa dari bangsa lain Setiap tampilan memakai baju khas tempo dulu

Memakai baju daerahnya masing-masing

Menampilkan performance dengan adat dan budaya yang ada di Indonesia

Menampilkan sesuai dengan tema yang dipilih setiap penampil Memakai pakaian adat masing-masing

Penampilan mengenakan pakaian adat istiadat dari setiap Nusantara Drama + puisi + medley lagu

Membuat ide secara kreatif dan menarik sehingga ketika dilaksanakan secara offline maupun online para penonton dapat terhibur dan mengambil nilai-nilai dari ekstasi Offline

[82]

Menampilkan beberapa budaya dari setiap daerah di Indonesia, baik tarian maupun lagu dengan diselingi dialog atau monolog menggunakan bahasa daerah

Dibuat kolaborasi yang menarik Medley lagu daerah

Lebih mengasah kreativitas Mencoba mengadakan drama pendek mungkin akan bagus Menampilkan budaya-budaya yang ada di Indonesia

Budayanya

Inovasi dari perpaduan budaya-budaya yang ada di Indonesia

Penampilan-penampilan yang mengangkat tema atau unsur budaya tempoe doloe yang membuktikan bahwa apa yang terjadi sekarang, sudah ada pada suatu karya atau budaya zaman dulu Inovasi yang menggambarkan kehidupan kampus Karena mahasiswa UNY berasal dari seluruh Indonesia, saya berharap akan terjadi kolaborasi dari semua kebudayaan Menambah informasi tambahan

Penggabungan budaya Nusantara dan budaya luar negeri supaya generasi muda mendapat pengetahuan lebih luas mengenai karakteristik masing-masing negara

Kolaborasi dengan Maba untuk mengasah skill dan kemampuan serta melatih rasa percaya diri

-Diadakan talkshow atau podcast, ada photobooth nggak cuman background tapi ada propertinya kek topeng ato tulisan yang ada gagangnya, bazar makanan/merchandise, pameran lukisan/puisi biar menarik ygy, nanti ada space dinding buat nempel-nempelin notes atau ttd

[83]

Untuk inovasinya sendiri saya belum memiliki ide Ditampilkannya macam-macam budaya dari berbagai daerah, baik musik, tari, pakaian adat, dan lainnya Campuran budaya tradisional dengan modern Mungkin dengan memasukkan berbagai unsur-unsur acara yang lebih menarik lagi untuk bisa mengundang keramaian di acaranya nanti, harus ada rangkaian barunya sih

Mengenalkan budaya Yang menceritakan Bhinneka Tunggal Ika Banyak penonton Menurut saya, inovasi yang menarik adalah penggunaan alat musik tradisional atau bisa juga menggunakan bahan-bahan alam sebagai aksesoris tari atau alat musik, seperti menggunakan batok kelapa

[84]

HIMA PBSI UNY merupakan salah satu organisasi mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta yang berada di tingkat jurusan atau program studi. Ada beberapa divisi dalam HIMA PBSI UNY yang salah satunya adalah Divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) yang mewadahi dua subdivisi, yaitu Kaderisasi dan Kajian Strategi (Kastrat). Pada tahun ini Subdivisi Kastrat melakukan kajian terhadap beberapa isu dan program kerja yang hasilnya kemudian dibukukan dan dijadikan menjadi sebuah infografis. Buku ini berisikan kumpulan tulisan hasil kajian terhadap isu-isu terkini dan juga beberapa program kerja yang dijalankan oleh HIMA PBSI UNY 2022.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.