
1 minute read
SEKILAS Taman di Kantor Camat Tidak Terawat
KABUPATEN BEKASI - Fasilitas umum berupa taman di sejumlah kantor camat di Kabupaten Bekasi banyak yang terbengkalai. Kondisi taman yang kurang terawat pun sudah dikeluhkan masyarakat.
Salah satunya yang terlihat di Kantor Kecamatan Tarumajaya, Sukatani, Cabang Bungin, Tambelang. Kondisi tamannya terlihat kumuh, bahkan sudah rusak seiring berjalannya waktu.
Advertisement
Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini menilai, kondisi itu terjadi karena perawatan fasum bukan menjadi tanggung jawab pihak kecamatan, melainkan dinas terkait. Sehingga dibiarkan terbengkalai tanpa adanya perawatan.
“Perawatan fasum atau taman di kecamatan, bukan tanggung jawab pihak kecamatan, sehingga tidak ada perawatan khusus yang dilakukan,” ujarnya, belum lama ini.
Seharusnya kata Ani, fasum atau taman yang ada di lingkungan pemerintahan baik kecamatan maupun kelurahan, anggaran perawatannya diserahkan kepada masing-masing wilayah, sehingga tidak terbengkalai.
“Ketika ada fasilitas yang sudah dibangun, sudah semestinya ada anggaran untuk pemeliharaan,” terang Ani.
Menurutnya, anggaran untuk pemeliharaan fasum atau taman, itu pasti ada. Tapi apabila kondisinya seperti sekarang, kemungkinan anggaran yang diberikan untuk pemeliharaan, belum maksimal.
Bahkan, tidak hanya taman yang ada di kecamatan, sejumlah bangunan-bangunan pemerintah, kondisinya banyak yang sudah tidak layak, seperti halnya toilet.
“Banyak bangunan kantor di Pemkab Bekasi yang sudah rusak, sehingga terkesan kumuh. Dengan kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi yang cukup besar dibanding daerah lainnya, kondisi seperti ini sudah tidak pantas,” beber Ani. (Bbs/wyd)
TPAS Burangkeng ....
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menceritakan dalam
Awalnya, BLS dan R mendatangi sebuah kontrakan yang terletak bersebelahan dengan minimarket sekira pukul 16.00 WIB. Ketika hendak melukai lubang kunci motor secara paksa menggunakan kunci letter T, aksi mereka dipergoki oleh seorang pegawai minimarket.
Pelaku BLS bahkan sempat meletupkan senpi ke arah warga ketika mereka hendak kabur. Namun, masyarakat berhasil mengamankan BLS meski terdapat warga yang terluka. Sedangkan R pergi melarikan diri.
"Berdua dengan temannya, jadi pada saat mau ditangkap itu temennya sudah terlebih dahulu melarikan diri. Selain membawa senjata api rakitan pelaku juga membawa sajam, kunci letter T," tuturnya.
Polisi mengamankan satu unit senpi, satu pisau, satu kunci letter T, dua anak kunci letter T dan satu unit mo- tor Yamaha R25 yang gagal dicuri oleh pelaku.
Kepada polisi, pelaku mengaku telah beraksi selama 3 bulan terakhir dan telah melakukan pencurian di 30 lokasi berbeda seputar Kabupaten Bekasi.

"Menurut pengakuannya, hasil motor curian dijual ke seorang penadah. Tersangka ini juga residivis. Kami masih dalami juga terkait kepemilikan senpi-nya," ungkap Twedi.
BLS dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. (mil/wyd)