1 minute read

Ketua Dewan Dicecar

Pasalnya,

Imlek Cemburu

Advertisement

INI tidak akan terjadi di Indonesia: hura-hura di malam tahun baru Imlek. Tapi ini di Amerika: begitu banyak orang berpesta di ballroom, nyanyi-nyanyi, dansa-dansi, dan.... DOR! DOR! DOR! Tidak ada yang meleset: 10 orang tewas di lantai dansa, 10 lainnya dilarikan ke rumah sakit. Yang tewas itu 5 perempuan, 5 laki-laki. Anda sudah tahu kejadiannya di mana: Monterey Park. Anda sudah pernah ke sana: itulah kota yang hampir 2/3 penduduknya Tionghoa, Vietnam, dan Jepang. Saya pernah makan mie di dekat ballroom itu. Diajak drg Irawan, sahabat Disway yang tinggal di Arcadia, kota tetangga.

Jabatan 9 Tahun

masa jabatan kepala desa sembilan tahun tengah jadi sorotan. Wacana ini mulai menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju, tak sedikit juga yang menolak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Karawang, Wiwiek Krisnawati melalui Kabid Pemdes Andry Irawan mengatakan, ada dua dampak besar yang akan dihadapi pemerintah daerah jika wacana perpanjangan masa jabatan kades ini disahkan pemerintah.

Dampak tersebut adalah penyesuaian jadwal Pilkades yang akan berubah serta proses pengelompokan kades yang berakhir masa jabatannya. “Pertama pasti jadwal harus disesuaikan, karena berbeda dari kabupaten/kota lain yang (pelaksanaan Pilkades) nyaris serentak satu kali. Kalau di Karawang yang berakhir masa jabatannya terdiri menjadi empat kelompok,” ungkap Andry saat di- dan anggota DPRD wakarta memenuhi undangan untuk diklarifikasi terkait dugaan gratifikasi tersebut. Hari ini, Selasa (24/1) giliran Ketua DPRD Purwakarta, Ahmad Sanusi dan beberapa anggota dewan lainnya yang mendatangi kantor Kejari Purwakarta di Jalan Siliwangi. Sementara, Ahmad Sanusi atau yang kerap disapa Haji

Nasib Tragis Konsumen Meikarta Uang Habis, Unit Tidak Ada, Malah Dituntut

(2 Pandeglang, Banten) ada ekstrakurikuler teater. Teater Agata membukakan pintu untuk saya mengembangkan minat di dunia seni pertunjukan hingga sekarang,” tutur pemuda 23 tahun itu kepada Jawa Pos Senin (9/1) dua pekan lalu.

Begitu masuk jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga (Unair), kepiawaiannya mencipta dan membaca puisi semakin matang. Berbagai kompetisi skala regional hingga internasional dia sikat. Di bidang seni peran, Adnan menceburkan dirinya ke dua teater sekaligus: Teater Gapus Fakultas Ilmu Budaya Unair dan Teater Mata Angin Unair. ’’Ortu (orang tua)

This article is from: