JatamersNEWS
JatamersNEWS
Lucu-Lucu
Penanggung Jawab : Syahrudin Ariestal Douw, SH. Pimpinan Redaksi : Moh. Taufik. Redaktur Pelaksana : Alkiyat JD. Sekretaris : Susanti Idris. Bendahara : Rahma. Dewan Redaksi : Aristan, Isman, SH, Moh. Hamdin, Amran Tambaru, Dedi Irawan. Kontributor Kota Palu : Ramadhani. Banggai : Asrianto. Tolitoli : Tauhid. Buol : Firdaus, Morowali : Nadine. Layout : Yayan S
JATAM Sulteng adalah organisasi non pemerintah yang bekerja untuk meluaskan informasi dan advokasi dampak-dampak negatif industri tambang. Melakukan pendampingan korban, memfasilitasi pembangunan institusi berbasis korban ditingkat komunitas, dan berjuang hak masyarakat adat dan perempuan.
Salam Redaksi Pembaca yang budiman‌. Kita tahu, bahwa sepanjang tahun 2016 hingga 2017, eksploitasi pertambangan banyak yang berhenti. Namun, di balik itu, ada ketidakwajaran yang dihasilkannya—adalah reklamasi pasca tambang. Ada apa dengan reklamasi pasca tambang tersebut? Pertanyaan yang menggelitik itu kiranya perlu di jawab. Jatam Sulawesi Tengah mencatat, bahwa banyak perusahaan tambang yang pergi pasca di tetapkannya Kepres nomor 1 tahun 2014. Kepergian perusahaan-perusahaan kecil tersebut, meninggalkan kerusakan hutan yang luar biasa. Mereka mengobrak-abrik hutan dan kemudian tidak di reklamasi seperti semula. Akibatnya, kerusakan hutan berlarut-larut. Pun juga, akan mencelakakan manusia di sekitar kampung tersebut. Inilah yang kemudian menjadi masalah besar. Sementara, dana pasca tambang masuk di rekening-rekening pemerintah yang entah ke mana uang itu beredar. Di sisi lain, perjuangan rakyat terhadap eksploitasi pertambangan tersebut menuai masalah, yakni, kriminalisasi, intimidasi, dan lain sebagainya. Problem utama atas eksploitasi sumber daya alam di Sulawesi Tengah ini begitu kompleks. Mulai dari perizinan hingga pasca tambang begitu sulit di akses oleh masyarakat sipil. Informasi untuk public rupanya selalu saja disembunyikan oleh 19
Kata Berita
JatamersNEWS
JatamersNEWS
Pengantar Redaksi
(1) UU. No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
Provinsi dalam menata kawasan hutan di
menyatakan, perubahan peruntukan dan
Sulawesi Tengah. Hal ini menandakan
fungsi kawasan hutan ditetapkan oleh
bahwa sektor petambangan masih
Pembaca yang baik...
pemerintah dengan didasarkan pada hasil
dipandang sebagai primadona dalam
penelitian terpadu. Ini menegaskan bahwa
meningkatkan pendapatan daerah,
alih fungsi kawasan hutan tidak boleh
meskipun harus mengesampingkan masa
dilakukan secara sembarang. Juga telah
depan ribuan jiwa masyarakat Sulteng yang
ditegaskan bahwa hutan yang dapat
menggantungkan hidupnya pada Sumber
dialihfungsikan adalah hutan yang dapat
Daya Hutan.
Selain dari masalah di atas, hak veto rakyat selalu terabaikan dalam pertarungan perebutan ruang. Ruang hidup rakyat menjadi nomor “kesekian� dalam pengambilan kebijakan. Sehingga, rakyat banyak menjadi penonton di tanahnya sendiri. Pasal 33 UUD 1945 hanyalah menjadi sebuah pajangan terindah dalam Negara ini. konstitusi itu tak berlaku ketika para kepala daerah mengobral sumber-sumber kekayaan di negeranya sendiri. Rakyat, yang seharusnya punyai andil dalam penentuan pembangunan daerah, hanya menjadi korban keganasan pembangunan berbasis sumber daya alam. Dan pada akhirnya, hak veto rakyat menjadi lemah.
dikonversi. Namun pada kenyataanya di
Â
Sulawesi Tengah banyak kawasan Hutan
Eksekutif Advokasi & Kampanye
Lindung, bahkan Hutan Konservasi yang
JATAM Sulawesi Tengah
dijadikan sebagai lahan pertambangan.
Moh. Taufik
pemerintah daerah kita saat ini. sehingga, public tidak dapat berpartisipasi dalam mengambil sebuah kebijakan public.
Jatamers yang budiman... Jatam Sulteng selalu konsisten dalam mengadvokasi kasus-kasus pertambangan di Sulawesi Tengah, yang dianggap telah merugikan Negara, rakyat, dan ummat manusia. Pada tahun 2014, Jatam melakukan beberapa kali dialog terhadap pemerintah dan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus-kasus agraria.
kehutanan, bahwa dilarang keras malakukan
Bulletin Jatamers kali ini mengangkat isu kehutanan dan reklamasi pasca tambang, yang tidak dilakukan sebagaimana di sebutkan dalam peraturan perundang-undangan. Selain itu, bulletin Jatamers ini selalu memperkuat posisi rakyat untuk merebut sumber daya alamnya sendiri (memperkuat hak veto rakyat). Akhirnya, kami mengucapkan:
aktivitas penambangan dalam kawasan hutan
Selamat membaca.
Padahal telah jelas ditegaskan dalam pasal 38 ayat (4) UU No 41 tahun 1999 tentang
lindung, dan bagi yang melanggar itu adalah tindak pidana. Melalui ini, JATAM Sulteng berpandangan bahwa tidak ada ketegasan dari pemerintah
18
3
JatamersNEWS
Kata Berita
JatamersNEWS
PT. Gorontalo Sejahera Mining. Selain itu,
Binangga. PT. Tri Menara Larasindo di
terhitung ada 85 izin pertambangan yang
Kabupaten Donggala yang luasnya mencapai
masuk dalam kawasan Hutan Lindung.
419 Ha yang masuk dalam kawasan cagar
Pemberian Izin Usaha Pertambangan di
Alam Gunung Sojol.
Kawasan Hutan Konservasi dan Kawasan
Dalam peraturan perundang-undangan, alih
Hutan Lindung di Sulawesi Tengah menurut
fungsi
hemat kami (JATAM Sulteng) merupakan hal
diperbolehkan. Namun perlu digarisbawahi,
yang sangat fatal, mengingat status kawasan
ada aturannya. Bahwa dalam pasal 19 ayat
kawasan
hutan
memang
ini sebagai fungsi penyangga disemua Kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah. Apalagi pemberian izin usaha pertambangan ini tak tangung-tanggung luasannya mencapai ratusan hektare seperti izin yang di kantongi PT. Genesis Berkat Utama di Kabupaten Tolitoli yang masuk dalam kawasan Cagar Alam Tinombala yang mencapai 1192 Ha, PT. PT. Bumi Makmur Raya di Kabupaten Poso seluas 297 Ha yang masuk kawasan Taman Nasional Lore Lindu. PT. Carlie Sapa Prima 936 Ha di Kabupaten Parigi Moutong yang masuk dalam kawasan Cagar Alam Pangi 4
17
JatamersNEWS
Kata Berita
JatamersNEWS
Laporan Investigasi
Foto : Ilustrasi
Latar Belakang Investigasi Melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
masuk dan beroperasi dalam kawasan hutan
Nomor 869 Tahun 2014, Provinsi Sulawesi
konservasi yakni: PT. Citra Palu Mineral; PT.
Tengah memiliki luas kawasan hutan sekitar
Banggai Kencana Permai; PT. Bangun Bumi
4.274.687 Ha. Atau mencakup 65,24 persen
Makmur; PT. Indonikel Karya Pratama; PT.
dari luasan wilayah Provinsi yang berkisar
Cahaya Triwiana; PT. Mitra Celebes Stell
6.552.672 Ha. Penduduk yang berada di
Indonesia; PT. Mutiara Alam Perkasa; PT.
dalam dan sekitar kawasan hutan 429.245
Trimenara Larasindo; PT. Gema Ripah
jiwa atau mencapai 25 persen dari jumlah
Pratama; PT. Mahkota Mega Lestari; PT. Sinar
penduduk Sulteng.
Morokarta Perkasa; PT. Charlye Sapa
Hampir di semua Kabupaten yang ada di
Prima;PT. Bumi Makmur Raya; PT. Ermus
sulawesi Tengah, teridentifikasi ada
Energindo; PT. Genesis Berkat Utama; PT.
sebanyak 18 perusahaan pertambangan
Ina Abacus Mining;PT. MBH Multi Resource;
16
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat tumbuhnya berbagai tanaman. Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas).Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia.Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Kerusakan lahan akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca pertambangan. Dampak yang ditimbulkan akan berbeda pada setiap jenis pertambangan, tergantung pada metode dan teknologi yang digunakan. Kebanyakan kerusakan lahan yang terjadi disebabkan oleh perusahaan tambang yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan adanya penambangan tanpa izin (PETI) 5
JatamersNEWS yang melakukan proses penambangan secara liar dan tidak ramah lingkungan.
Tujuan Investigasi Tujuan dilakukannya investigasi yaitu untuk mengambil titik koordinat lokasi tambang kabupaten ToliToli, Kecamatan Baolan dan Dondo dan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas yang dilakukan serta mencari informasi dari warga setempat dan hal lainnya yang terkait dengan segala bentuk aktivitas pertambangan. GAMBARAN UMUM LOKASI Kabupaten Tolitoli Kabupaten Tolitoli adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Tolitoli. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.079,6 kmƒ”2; dan berpenduduk sebanyak 173.840 jiwa. Kabupaten Tolitoli sebelumnya bernama Kabupaten Buol Tolitoli, namun pada tahun 2000 berdasarkan UU No. 51 Tahun 1999 daerah ini dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tolitoli sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Buol sebagai kabupaten hasil pemekaran.
6
Laporan Investigasi
Kata Berita
JatamersNEWS
Batas Wilayah Sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dondo. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Dampal Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.
IUPK, maka ini juga momen yang harus
minggu kemudian. “Kami akan Kepoda
berlaku bagi semua pemegan Kontrak
Sulteng satu Minggu lagi, untuk
Karya. Termasuk PT. CPM. Kontrak Karya
melakukan aksi kembali, jika apa yang
CPM juga harus dicabut dan digantikan
menjadi tuntutan kami kurang di respon”
dengan IUPK”, sebutnya.
kata Moh Taufik.
Geografis Secara Geografis Kabupaten Toli-toli terletak di antara 0,35o - 1,20oLintang Utara dan 120o 122,09o Bujur Timur.
tindak lanjut dari pihak kepolisian maka aksi
Moh Taufik juga menegaskan, jika tidak ada
unjuk rasa akan kembali mereka lakukan satu
Sumber : Radar Sulteng/ Edisi : Kamis, 23 Februari 2017
Topografi Topografi wilayah Kabupaten Tolitoli mempunyai sifat dan karakter topografi di Pulau Sulawesi pada umumnya yaitu datar berbukit hingga pegunungan, dimana dataran rendah umumnya tersebar disekitar pantai dan letaknya bervariasi. Tingkat kemiringan lahan dan luasnya disajikan sebagai berikut : · 0 – 15% seluas 128.988 Ha = 31,10% · 15 – 40% seluas 176.516 Ha = 43,28% · 40% seluas 102.473 Ha = 25,62%
15
Kata Berita
JatamersNEWS
JatamersNEWS
dapatkan dari dinas kehutanan Sulawesi
campur tangan oleh pihak perusahaan PT.
tengah, bahwa terhadap 100 hektar lahan
Citra Palu Mineral (CPM) yang statusnya
Tahura yang dijadikan lokasi pertambangan.
bersifat Kontrak Karya. Itu sama halnya
Bukan hanya lahan tahura yang di gunakan,
dengan PT. Freeport di Papua. Menurut
kata Moh Taufik, segalah aktifitas tambang
pengunjuk rasa jika sistem kontrak karya
yang ada di Kelurahan poboya ilegal,
yang
karena tidak ada izinya. “Data Dinas
pertambangan, maka seluru urusan
Kehutanan di Tahura, lahan yang rusak
manejemen dan oprasional di serahkan
Iklim Iklim di daerah ini tergolong tropis dengan kelembaban udara berkisar antara 82 – 86 persen, suhu udara antara 31,40°C – 33,70°C dengan curah hujan tahunan mencapai 1.760,6 mm dengan hari hujan rata-rata 142 hari pertahun, dimana Wilayah Iklim Kabupaten Tolitoli terdiri atas Dua Musim yaitu Musim Hujan antara Bulan Oktober – Maret dan Musim Kemarau antara Bulan April – September.
sudah 100 heta. Dinas ESDM juga
sepenunya kepada pihika perusahaan.
Kecamatan Dondo
menyatakan, izin pemkot palu setelah
Namun, negara dalam hal ini tidak memeliki
berlakunya UU Nomor 23 tentang
kontrol sama sekali. Lebih jauh lagi, Moh
diberlakukan
pada
aktifitas
Kecamatan Dondo memiliki 11 (sebelas) Desa yaitu : Bambapun, Lais, Luok Manipi, Malala, Malomba, Malulu, Ogogasang, Ogogili, Ogowele, Salumbia dan Tinabogan.
pemerintah daera tahun 2014, itu tidak ada
Taufik juga menuntut agar kontrak karya yang
izin yang keluar di Kelurahan Poboya,”
saat ini di perpanjang PT. CPM, harus
tambahnya. Menurut Jatam Sulteng, sesuai
segerah dicabut. Karena saat ini, kontrak
data-data yang di himpun oleh beberapa
karya PT. Freeport akan digantikan dengan
Ada dua perusahaan yang menjadi fokus investigasi yang dilakukan di Kabupaten Tolitoli yaitu PT. GLOBAL AKSES SINERGI dan PT. INDONESIA EKARISTI ALPHA. Masing-masing perusahaan tersebut terletak di Desa Siapo, Kecamatan Baolan dan Desa Ogowele, Kecamatan Dondo.
LSM
Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Aktivitas Perusahan
pertambangan yang awalnya dikelolah oleh
“Jika PT. Freeport didorong untuk
masyarakat di kelurahan Poboya, kini ada
merubah menjadi Kontrak Karya menjadi
PT. Global Akses Sinergi Perusahaan dengan unit bisnis nikel ini merupakan salah satu perusahaan tambang
14
diwilaya
Kota
Palu,
wilaya
Laporan Investigasi yang ada di Indonesia tepatnya berada di Desa Tambun, Dusun Siapo. kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Dengan luas wilayah 3.342 ha dan berdasarkan SK : 188.45/0109/DISPESDAM pada tanggal 6 januari 2010. Setahun setelah SK diterbitkan kegiatan eksplorasi dilakukan pada tahun 2011 selama 1 bulan. Setelah melakukan pengambilan sampel perusahaan tersebut tidak melakukan aktivitas produksi. Menurut keterangan kepala Dusun Bpk. Asri, alasan mengapa perusahaan tersebut tidak lagi beroperasi karena kadar nikel yang masih muda. Dan dalam 6 Tahun terakhir sama sekali belum ada kelanjutan proses produksi dari perusahaan tersebut.Adapun titik koordinat yang kawasan eksplorasi perusahaan ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara dengan kadus siapo menjelaskan bahwa PT. GAS hanya melakukan Eksplorasi dan yang membiayai aktivitas perusahaan PT GAS yaitu perusahaan PT. MBH (Mitra Buana Harpus). 7
Laporan Investigasi
JatamersNEWS
Selain di siapo PT. GAS juga melakukan pengambilan sampel di daerah Lakatan. PT. Indonesia Ekaristi Alpha Perusahaan dengan unit bisnis molybdenum terletak di Desa Ogowele, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli. Luas wilayahnya yaitu 5.045 ha dan mengantongi SK : 540/ 3406-PU/DESDM pada tanggal 20 November 2014. Menurut warga setempat perusahaan ini belum melakukan tindakan eksplorasi ataupun hal lain yang berhubungan dengan aktivitas pertambangan, hal ini disebabkan karena adanya penolakan dengan berbagai alasan oleh masyarakat setempat. Dan adanya beberapa kekeliruan di dalam amdal PT Indonesia Ekaristi Alpha dimana beberapa nama masyarakat yang di
cantumkan di dalam amdal tidak sesuai dengan tempat tinggaal mereka. Kuat dugaan terjadi indikasi pencatutan nama yang di lakukan pihak perusahaan. Setelah melakukan konfirmasi dengan masyarkat setempat ternyata nama yang di catutkan di dalam amdal tidak pernah tinggal di desa tersebut. Banyak masyarakat yang belum mengetahui perusahan PT Indonesia Ekaristi Alpha. Sedangkan Molybdenum sendiri telah dikenal sepanjang sejarah, tetapi unsurnya ditemukan (dalam arti membedakannya sebagai entitas baru dari garam mineral dan logam lainnya) pada tahun 1778 oleh Carl Wilhelm Scheele. Logamnya pertama kali diisolasi pada tahun 1781 oleh Peter Jacob Hjelm.
Foto : Aktivitas Eksplorasi Tambang Nikel di Wilayah Dondo, September 2013 8
Kata Berita
JatamersNEWS
Tuntutan Penegakan Hukum’ di Wilayah Tambang Poboya Palu- Jaringan Advokasi Tambang (Jatam)
para pelaku tambang ilegal. Koordinator
Sulawesi
Posko
lapangan aksi unjuk rasa, Moh Taufik
Perjuangan Rakyat (Pospera) menggelar
menyerukan agar pihak kepolisian segera
unjuk rasa di Polda Sulteng kemarin (23/2).
menangani kasus pertambangan ilegel yang
Mereka menuntut penegakHhukum terhadap
ada di wilaya tahura Kelurahan Poboya.
aksi penambangan ilegal yang ada di
Kontrak Karya PT. CPM Segera Dicabut
Kawasan Taman Hutan Rakyat, Kelurahan
“Kami mendesak polda sulteng agar
Poboya, Kecamatan Mantikolore, Palu.
mengusut tuntas pertambangan ilegalyang
Masa aksi menuntut agar respon terhadap
ada di poboya,” desak Moh Taufik disela-
ktivitas tambang ilegal tersebut bukan hanya
sela aksi mereka kemarin. Moh Taufik juga
pada penghentian aktivitas di lokasi tambang
menambahkan, informasi yang mereka
Tengah
bersama
saja. Namun juga harus memproses hukum 13
JatamersNEWS AMDAL tersebut mengambil beberapa titik koordinat untuk manandai wilayah – wilayah tempat di mana jenis batu – batu tersebut berada. Untuk lebih jelasnya ,titik – titik koordinat tersebut dapat di lihat dalam urain di bawah ini : Pal I , wilayah mantake desa tojo. S – 010 20’ 24,7’’ E – 1210 16’ 53,3’’ Elevation 172m
Pal II, wilayah mantake S – 010 20’ 25,2’’ E – 1210 16’ 58,4’’ Elevation 179m Pal III, wilayah karometake S – 01o 20’ 14,7’’ E – 1210 17’ 00,5’’ Elevation 254m Sungai S – 010 20’ 20,3’’ E – 1210 17’ 03.1’’ Elevation 190m Pal IV, Uwe Lincu S – 01o 20’ 21,9’’ E – 121o 17’ 09,6’’ Elevation 188”
12
Laporan Investigasi
JatamersNEWS
Laporan Investigasi
Pal V, Uwe Lincu S – 010 20’ 17,3’’ E – 1210 17’ 12,1’’ Elevation 218m Pal VI, Uwe Lincu S – 010 19’ 57,7’’ E – 1210 17’ 23,4’’ Elevation 304m Untuk diketahui, lokasi – lokasi tempat pengambilan titik tempat penyebaran kandungan mineral yang dilakukan oleh TIM AMDAL tersebut tepat berada di wilayah hutan produksi desa tojo.
Kabupaten Tojo Una Una adalah salah satu daerah tingkat dua di Sulawesi tengah.sebelumnya merupakan bagian Kabupaten Poso yang dimekarkan berdasarkan Undang Undang No. 32 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 dan peresmiannya dilaksanakan di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 7 Januari 2004 bersamaan dengan 24 kabupaten lainnya di mekarkan saat itu. Kabupaten Tojo Una Una awalnya memiliki 8 kecamatan yang membawahi 6 kelurahan, 94 desa definitif 16 desa persiapan dan 2 desa yang berstatus UPT, sejak tahun 2005 terjadi pemekaran kecamatan sehingga kecamatan keseluruhan
menjadi 9 dengan 6 kelurahan serta 111 desa dan 2 UPT. Wilayah Kabupaten Tojo Una Una terdiri atas wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas wilayah daratan 5.721,51 km2 atau 572.151 Ha dan luas laut 3.566,21 km2, dengan panjang pantai kurang lebih 951,115 km yang mana wilayah daratan terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yakni Kecamatan Tojo, Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Kota dan Kecamatan Ampana Tete serta wilayah kepulauan terdiri dari 4 kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Una – Una, Kecamatan Togean, Kecamatan Walea Kepulauan dan Kecamatan Walea Besar. Kabupaten Tojo
9
JatamersNEWS
Una-Una untuk masa pemerintahan sekarang dipimpin oleh bapak Bupati Mohammad Lahay. Secara geografis, wilayah tojo una – una adalah merupakan wilayah dataran rendah yang di kelilingi pegunungan yang di tumbuhi berbagai macam jenis pepohonan yang menyimpan berbagai hasil hutan di antaranya damar,rotan, kayu manis,kayu eboni. Untuk sector mata pencaharian, masyarakat yang ada di wilayah tojo una – una ini pada umumnya adalah petani dan nelayan. Selain sebagai petani ataupun nelayan, masyarakat
juga memanfaatkan hasil hutan yang memang cukup banyak terdapat di wilayah hutan yang berada di tiap – tiap tempat wilayah masing – masing. 10
Laporan Investigasi Seiring perkembangannya, di ketahui kemudian bahwa di wilayah kabupaten ini ternyata selain menyimpan kekayaan hutan, ternyata menyimpan pula kandungan mineral,salah satunya biji besi. Sesuai dengan hasil investigasi yang di lakukan, di dapatkan berbagi informasi bahwa memang benar di beberapa wilayah desa di wil.kab.tojo una – una ini merupakan sebaran terbanyak dari kandungan biji besi. Oleh karena kandungan mineral tersebut, dengan sendirinya menarik berbagai investor yang bergerak di bidang pertambangan untuk datang dan k e m u d i a n menanamkan modalnya di daerah tersebut. Berdasarkan data yang ada, sudah ada 28 perusahaan yang mengantongi izin u s a h a pertamban gan khusus di daerah Kabupaten ini. tepatnya terdapat di wilayah kecamatan Tojo Barat, kecamatan Tojo, ulubongka, Ampana kota, dan ampana Tete. Dengan total luasan penguasaan lahannya
JatamersNEWS seluas 306.556 Ha.sementara untuk luasaan keseluruhan dari wilayah tojo una – una adalah 5.726 Km2 atau mencapai 572.600 Ha. Artinya, kurang lebih 266.044 Ha sisa lahan yang tidak diperuntukkan untuk pertambangan atau sekitar 55% lahan pertambangan. Dari 28 Izin usaha Pertambangan yang ada tersebut, ternyata hanya ada dua perusahan yang melakukan aktifitas sampai pada tahap eksploitasi, yaitu PT.INA TOUNA MINNING yang bergerak di bidang tambang biji besi, dengan wilayah eksploitasi berada di kecamatan Tojo tepatnya di desa Uwe Kuli dan Betaua. Kemudian yang satunya lagi adalah PT. ARTAINDO JAYA ABADI yang terletak di kecamatan yang sama tepatnya di desa Podi dengan jenis pengurukan sumber daya alam yang sama, biji besi. Khusus di wilayah desa tojo yang merupakan objek investigasi ,merupakan desa yang masuk dalam wilayah kecamatan Tojo, secara administrasi, desa ini terdiri atas 5 dusun.kepala desanya saat ini adalah bapak Suaib Alige. Desa yang mempunyai luas wilayah kurang lebih 83.000 Km ini mempunyai komuditas andalan dari sector pertanian dan hutan. Dari sector pertanian terdiri dari kelapa, coklat, dan tanaman – tanaman bulanan, misalnya jagung, tomat, kacang tanah, cabai, kacang hijau, dll.
Laporan Investigasi Sementara dari hasil hutan misalnya damar, rotan, kayu manis dan madu. Sesuai data awal, desa tojo ini di ketahui merupakan wilayah Izin Usaha Pertambangan oleh PT. CITRA MANUNGGAL KARSA dan WADUK MAS PERSADA. Namun, setelah dilakukan investigasi di lapangan, di peroleh informasi bahwa kedua perusahaan tersebut tidak pernah sama sekali melakukan aktifitas baik itu pada tahap eksplorasi apalagi eksploitasi. menurut beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut memberikan informasi kalau sebelumnya di pertengahan tahun 2007, ada salah satu orang yang bernama pak jimi dari palembang datang dan tinggal di desa mereka selama 2 tahun untuk mencari tahu kebenaran keberadaan biji besi di desa tersebut. Awal mula kedatangnnya, dia meminta empat orang masyarakat desa untuk mencari batu – batuan yang bisa menempel magnet. Setelah ke-empat orang masyarakat itu menemukan jenis batu yang di maksud, pak jimi langsung ikut serta untuk membuktikan sendiri keberadaan batu itu. Setelah itu, di awal tahun 2009, dia mendatangkan kurang lebih 30 orang dari luar daerah yang mengatas namakan TIM AMDAL untuk melakukan penelitian mengenai keberadaan dan penyebaran batu – batu tersebut. Dalam penelitiannya, TIM 11