Migrasi ketenagakerjaan di Indonesia telah sekian lama mewarnai kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Laporan ini merupakan studi kebijakan integratif, di mana hal ini merefleksikan ketentuan yang lama, yakni melalui UU PPTKILN (UU No. 39 tahun 2004) dan sekaligus menggali potensi kerugian yang kemungkinan merugikan buruh migran dan anggota keluarganya mengenai kebijakan migrasi di Indonesia secara resiprokal dari ketentuan yang baru UU PPMI (UU No. 18 tahun 2017). Untuk itu, tujuan laporan ini, pertama, mengetahui perbedaan pelayanan migrasi ketenagakerjaan antara UU No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri (PPTKILN) dengan UU No.18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI). Kedua, mengidentifikasi praktik atau pelaksanaan pelayanan migrasi ketenagakerjaan di beberapa daerah terpilih. Ketiga, menganalisis kesenjangan antara aturan dan pelaksanaan menurut ketentuan yang lama dan ketentuan yg baru berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia.