3 minute read

Panitia dan Kades Tambaksari

Pasuruan, Memorandum

Kasus pungli redistribusi tanah di Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan akhirnya mendapat kejelasan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan akhirnya menahan dua orang yang dianggap paling bertanggungjawab.

Advertisement

Mereka adalah Kades Jatmiko (57) dan ketua panitia redistribusi tanah, Cariadi (50). Keduanya ditahan

Kejari mulai Kamis (8/6) sore dan dititipkan untuk sementara selama 20 hari di rutan Polres Pasuruan.

Jatmiko (57) dan Cariadi ditahan setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di kantor kejaksaan. Sebelum ditahan, jaksa penyidik meminta bantuan tenaga kesehatan untuk memeriksa kesehatan keduanya. Setelah itu, keduanya menandatangani berita acara pemeriksaan. “Sekitar pukul 17.00, kedua tersangka harus kami tahan sementara di rutan Polres Pasuruan,” ujar Kasi Intel Kejari Kabupaten Pasuruan Agung Tri Raditya, Kamis (8/6) petang.

Menurut Agung, kedua tersangka dijerat pasal berlapis. Yakni diatur dalam primair: Pasal 12 huruf (a) Jo pasal 12 huruf (a) Jo pasal 18 undang-undang RI no 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang RI tahun

2001 tentang perubahan atas undang-undang no 31 tahun

1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Subsider: Pasal 12 huruf (a) Jo pasal 12 huruf (a) Jo pasal 18 undang-undang RI No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang RI tahun

2001 tentang perubahan atas undang-undang no 31 tahun

1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal

55 ayat (1) ke-1 KUHP atau kedua: Pasal 11 Jo pasal 18 undang-undang RI no 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang RI tahun

2001 tentang perubahan atas undang-undang no 31 tahun

1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal

55 ayat (1) ke-1 KUHP.

“Ini sebenarnya program gratis milik pemerintah pusat.

Namun faktanya di lapangan panitia dan diketahui kades memungut biaya untuk redistribusi ini,” kata Agung. Menurut Agung, pihak Kejari juga memiliki dasar penahanan terhadap kedua tersangka. Yakni, berdasarkan surat penetapan tersangka yang dikeluarkan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan tanggal 08 Juni 2023. “Korbannya banyak. Ada 250 orang,” kata Kasi Intel yang juga juru bicara

Kejari ini. Dengan korban sebanyak itu, maka nilai pungli yang dilakukan para tersangka didapat sekitar Rp 1,3 miliar.

Para warga dimintai biaya jutaan. Sehingga, total dana yang terkumpul saat itu diperkirakan mencapai Rp 2,8 miliar. Hanya saja, pihak kejari masih menghitung dari angsuran yang diberikan warga ke panitia, sehingga terkumpul angka sebesar Rp 1,3 miliar. Pihak Kejari juga sempat menyita 1 unit mobil Suzuki Ertiga. Mobil ini diduga dibeli dari uang pungli redistribusi tanah di DesaTambaksari, Kecamatan Purwodadi. (kd/mh/yok)

Jumat Curhat, Kades Minta Pelaku Narkoba Jangan Dilepas

Pasuruan, Memorandum

Kegiatan Jumat Curhat yang diinisiasi Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama, Jumat (9/6) beralih ke wilayah Kecamatan Gempol. Tepatnya di Masjid Darut Taqwa Area Pondok Darut Taqwa, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Acara digelar pagi hari sekira pada pukul 09.00, atau sebelum Jumatan. Ada yang menarik dari Jumat Curhat kali ini. Yakni keluhan Kades

Bulusari Gempol, Siti Nurhayati. Sang Kades mempertanyakan terkait penangkapan pelaku penyalahgunaan narkoba yang ada di wilayahnya.

“Kami mewakili masyarakat di Desa Bulusari

Pasuruan, Memorandum

Menjelang perayaan hari raya Iduladha, ratusan sapi di Kabupaten Pasuruan terserang wabah Lumpy

Skin Disease (LSD). Atau penyakit cacar kulit pada sapi. Data yang dirilis Dinas

Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Pasuruan menyebutkan per 8 Juni 2023 ada 209 sapi yang terserang LSD. Dari data tersebut, sebanyak 185 sapi sudah dinyatakan sembuh. Kemudian yang mati sebanyak 10 sapi. 5 dipotong paksa dan 9 sapi dijual. Sapi yang terserang LSD tersebar di 13

Kecamatan di Kabupaten meminta kepada Bapak Kapolres Pasuruan, agar pelaku penyalahgunaan Narkoba saat tertangkap jangan dilepaskan kembali.

Kami harap agar petugas yang melakukan penangkapan jangan mau disuap untuk membebaskan pelaku. Karena pelaku akan mengulangi perbuatannya dan berpotensi mengajak warga yang lain, terutama para remaja untuk mengonsumsi narkoba,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan ini, Kapolres menegaskan jika Polres Pasuruan sudah mencanangkan terkait darurat narkoba dan perangi narkoba. Sehingga setiap hari selalu melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan bila menemukan pelaku dan barang buktinya,” tegas Kapolres.

Di sisi lain, lanjut Kapolres peran serta orang tua sangat dibutuhkan dalam mendidik anaknya agar tidak sampai terpengaruh pergaulan seperti penyalahgunaan narkoba. “Dan Polres Pasuruan selalu menekankan kepada setiap anggota Polres Pasuruan agar tidak terlibat penyalahgunaan narkoba. Apabila ditemukan ada anggota Polri yang terlibat narkoba, maka akan diproses oleh pihak Propam. Bahkan bisa dilakukan pemecatan berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH),”

Kapolres AKBP Bayu Pratama Gubunagi hadir di Carat, Gempol dalam acara Jumat Curhat.

jawab AKBP Bayu. Kegiatan Jumat Curhat rutin digelar setiap hari Jumat dalam rangka mendengar keluh kesah masyarakat di wilayah setempat. Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi menggelar acara di Gempol dengan dihadiri oleh PJU Polres Pa- suruan, Kapolsek Gempol, Danramil Gempol, Camat Gempol, Kades se Kecamatan Gempol, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa

Carat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Masyarakat Desa Carat. Sambutan diawali oleh Kapolres Pasuruan. Dia mengucapkan terima kasih atas kehadirannya kepada para undangan serta masyarakat yang telah hadir dalam acara Jumat Curhat hari ini.

“Acara hari ini (kemarin, red) bisa kita jadikan ajang untuk menjaring informasi dalam menjaga kamtibmas yang ada di wilayah Kecamatan Gempol, agar tetap dalam situasi yang aman dan kondusif,” ucapnya. Dalam sesi tanya jawab lainnya, salah seorang warga bernama Rere menanyakan perihal pengurusan pembu-

Jelang Iduladha, Ratusan Sapi di Pasuruan Terserang LSD

Pasuruan. Dari 13 Kecamatan itu, wilayah dengan populasi sapi potong terbanyak lebih rentan terkena penyebaran. Di antaranya Kecamatan Sukorejo, Gempol, dan Rembang. “Kalau penyakit kulit yang itu (LSD) belum ada disini. Cuma kadang sakit biasa, seperti kekurangan imun. Kalo di sini rata-rata sapi perah dan jumlahnya tidak terlalu banyak seperti di kecamatan lain,” ungkap Galih, salah satu peternak di Lumbang, Kamis (8/6).

Untuk diketahui, 13 kecamatan yang terjangkit LSD adalah Kecamatan Sukorejo, Rembang, Bangil,