2 minute read

Hewan Kurban dari Luar Daerah

Madiun, Memorandum

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun meminta masyarakat mengambil sapi lokal dan tidak mendatangkan sapi dari luar daerah. Selain itu, sapi kurban wajib dilakukan pengecekan oleh tim Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan.

Advertisement

Kabid Peternakan DKPP Kabupaten Madiun Bagus Sri Yulianta mengatakan, kebijakan itu dilakukan guna mengantisipasi perpindahan penyakit.

Untuk hewan ternak yang berasal dari luar Kabupaten Madiun diwajibkan membawa bukti vaksin PMK minimal vaksin pertama.

“Kita sampaikan kepada para penjual untuk tidak mengambil ternak dari luar daerah kecuali sudah divaksin minimal satu kali,” kata Bagus Sri Yulianta di sela inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Hewan Bajulan, Kecamatan Saradan, Jumat (9/6). Pengecekan dilakukan terhadap hewan yang masuk pasar, bahkan sejumlah hewan di scan barcode un- tuk mengetahui asal usul ternak yang diperjualbelikan. “Sementara tidak ada temuan baik PMK maupun LSD,” ungkapnya.

Pun, pengawasan dilakukan petugas Puskeswan masing-masing kecamatan. Pemantauan dikemas dalam kegiatan sidak random di sejumlah titik pasar hewan dan akan dilanjutkan di rumah penjual hewan kurban baik yang ada dirumahan maupun di pinggir jalan.

“Pemeriksaan kesehatan hewan mulai dari mulut, kulit, kaki. Kita cek semua sehat atau tidak termasuk powel tidaknya, kaki cacat atau tidak karena menjaga ternak kurban benar-benar layak dikurbankan,” tandasnya.

Sementara, salah stau pedagang sapi Heri Prasetyo mengatakan hingga menjelang hari raya kurban daya beli masih standar. Sejumlah sapi yang sudah laku adalah yang berukuran besar dan siap untuk di sembelih pada waktu kurban.

“Hari ini yang laku adalah sapi jumbo-jumbo yang dicari sekarang untuk Iduladha mulai dari harga Rp 20 juta sampai Rp 30 juta. Bahkan ada yang sampai Rp 50 juta,” katanya. (dry/lis)

Dokumen Bacaleg di Ngawi

Ngawi, Memorandum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi telah memulai proses verifikasi administrasi (vermin) dokumen persyaratan bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD

Ngawi untuk Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Hasil pengawasan Bawaslu dalam proses verifikasi, ditemukan sejumlah dokumen bacaleg yang belum memenuhi syarat, sehingga perlu diperbaiki.

“Memang ada beberapa yang menjadi temuan Bawaslu di antaranya masih banyak bacaleg yang dokumennya dilegalisir, penulisan nama yang kurang tepat bahkan indikasi nama ganda,” kata anggota Bawaslu Ngawi Chairul Anam,

Jumat (9/6). Pihaknya berharap partai politik (parpol) dapat terus memantau dan melakukan perbaikan terhadap dokumen kelengkapan bacaleg yang diajukan. “Baik terkait keterpenuhan kelengkapan, juga kebenaran dan keabsahan dokumen yang diserahkan,” pungkasnya. (aa/lis)

Ngawi, Memorandum Penjual hewan kurban jenis sapi maupun kambing di beberapa lokasi di Kabupaten Ngawi jelang Iduladha 1444 Hijriah panen rezeki. Pantauan di Pasar Hewan Ngawi, Jumat (9/6), baik hewan kurban sapi maupun kambing banyak pembeli datang dan bertransaksi.

Seperti diungkapkan Agus Hendro (45), salah seorang pedagang hewan kurban di Pasar Hewan Ngawi. Penjualan hewan kurban mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. “Biasanya hanya bisa menjual 20 ekor sapi saat ini bisa 25 ekor hingga 30 ekor sapi,” ungkapnya, Jumat (9/6).

Agus menuturkan, harga hewan kurban sapi juga mengalami

Pemkot Madiun Sabet Penghargaan dari BKN kenaikan. Sapi jenis biasa sekitar Rp 15 juta menjadi Rp 17 juta per ekor dan untuk jenis sapi limousin dari harga Rp 25 juta menjadi Rp 35 juta per ekor. Kenaikan harga tersebut sejak satu bulan ini. “Harga hewan kurban yang dijual cukup bervariasi, sesuai dengan berat dan ukuran badannya,” ujarnya. Peningkatan volume penjualan hewan kurban dibenarkan. Untuk setiap pasarannya, penjualan hanya sekitar 100 ekor sapi, saat ini sudah tembus 500 ekor sapi. “Dibanding dengan tahun lalu, penjualan hewan kurban saat ini meningkat sebab tahun lalu ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” katanya. (aa/lis)