

Dr. Phil. Hendricus Andy Simarmata, IAP
Nabil Rizki Mulya Widodo S.PWK.
Rissa Listy Andini S.PWK
Rissa Listy Andini, S.PWK
Aisyah Sinta Suharta, S.PWK
Miftahul Jannah J. R. S, PWK
Fachrully Ichsan, S.PWK
M. Ghulam Kamil, S.PWK
Mirza Permana S.T., M.S.
Dilarang memperbanyak/mencopy sebagaian atau keseluruhan isi bulletin dalam bentuk apapun tanpa seizin dari IAP Indonesia. Setiap berita dan narasi yang diambil dalam bulletin ini yang dipakai untuk kebutuhan publikasi lain, harus menggunakan kutipan sumber
Peristilahan yang digunakan dalam isi konten bulletin ini mewakili pendapat dari penasehat dan penanggungjawab tim redaksi
Salam Redaksi, Halo Planners!
Dalam publikasi kali ini, kami akan merangkum kegiatan IAP dalam periode satu tahun, di 2023 lalu
Mulai dari Headline News yang menceritakan kegiatan besar di tahun 2023, Event Nasional yang diselenggarakan PN IAP, berita dari teman-teman pengurus IAP Provinsi, serta intermezzo yang menceritakan topik spesifik akan kami tuangkan dalam tulisan ini
Selain itu, akan ada informasi terkait Jurnal IAP dan informasi mengenai open submission bagi para pembaca, untuk dapat menuangkan tulisannya pada IAP Newsletter periode berikutnya!
Semoga para pembaca dapat menikmati IAP Newsletter edisi spesial kaleidoskop 2023, dan jangan lupa untuk menantikan IAP Newsletter edisi selanjutnya!
IAP ada, IAP bisa, IAP mendunia!
Rissa LA Pemimpin Redaksi
Apa yang akan terjadi di kota, desa dan wilayah kita di tahun di massa depan? Apa yang perlu kita persiapkan dari sisi perencanaan wilayah dan kota?
Apa saja kontribusi perencana untuk masa depan?
Selangkapnya di Youtube IAP Indonesia
Henricus
Ketua
Apa saja peluang yang dapat dimanfaatkan di Tahun 2023?
Pertama, adanya peluang transisi energi hijau. Pada pertemuan G20 tahun 2022 terdapat hasil kesepakatan yaitu mekanisme transisi energi, khususnya untuk Indonesia memperoleh komitmen dari Just Energy Transition Programme sebesar 20 Miliar USD. Dengan komitmen tersebut, perencanaan kota harus memberikan ruang bagi energi hijau (energi yang berbasis sumber daya yang dapat diperbaharui) sehingga kedepannya transisi energi dapat terus berkembang dan berkelanjutan
Kedua, peluang transformasi digital. Bagi perencanaan kota, transformasi digital menjadi peluang untuk merencanakan kota yang berbasis digital atau pendekatan smart city yang akan menghadirkan satu layanan kota yang lebih efisien, efektif, tepat sasaran dan menjangkau semua lapisan masyarakat
Tantangan di tahun 2023
Pertama, kita akan mengalami pemilihan serentak (Pilpres dan Pilkada) di tahun 2024 dan pada oktober 2023 kita akan menghadapi
banyak kampanye, program - program dari calon kepala pemerintah baik dipusat maupun di daerah. Kita perlu membangun awareness mengenai bagaimana mereka akan mengembangkan kota, provinsi, wilayah, nasional Selanjutnya, reset waktu perencanaan di tahun 2025 dengan mempersiapkan integrasi perencanaan di 2023 yaitu terdiri dari RPJP (development planning) dan RTRW (spatial planning) yang diarahkan untuk enerapkan prinsip sustainability dan resilience. bagaimana kita menyelesaikan masalah desentralisasi, kita dihadapkan dengan perjalanan UU Cipta Kerja, dimana Cipta Kerja menginginkan percepatan layanan untuk kegiatan pusat dan investasi. MK memberikan waktu sampai tahun depan untuk mengevaluasi perjalanan penerapan omnibus law (cipta kerja). Hal tersebut menjadi kesempatan kita dalam memberikan masukan dari sistem perizinan berbasis risiko tidak hanya meningkatkan investasi tetapi juga menjamin investasi dapat berkelanjutan dan bagaimana rencana tata ruang yang kita susun dapat menjadi kompas navigasi dimana investasiinvestasi tersebut akan tumbuh dengan baik. (AS)
IAP telah secara resmi merilis Indonesia Most Livable City Index (MLCI) 2022, yaitu survei di Indonesia yang mengukur tingkat kelayakhunian kota-kota berbasis persepsi warganya. MLCI
IAP telah berlangsung lima kali semenjak tahun 2009. Survey pada tahun 2022 lalu melibatkan lebih dari 20.000 responden, diselenggarakan di 52 kota dan 32 Provinsi, dan melibatkan surveyor dari 32 IAP Provinsi
Konsep dari MLCI adalah untuk melihat persepsi warga terhadap kota tempat tinggalnya serta mengukur kualitas hidup mereka, memberikan masukan dan umpan balik kepada para pemangku kepentingan dalam proses perencanaan dan Pembangunan perkotaan, dan yang terakhir yaitu mengidentifikasi faktor – faktor Pembangunan pada masing – masing kota (identifying the Hot Spot) sehingga akan memberikan gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan kota tersebut
“ ”
MLCI di tahun 2022 juga menghasilkan indeks rata
– rata nasional yaitu sebesar 69 dari 100 dengan kota yang memiliki nilai tertinggi yaitu Kota Solo.
MLCI menggunakan 28 indicator dari Livabability City yang terdiri dari pelayanan kota dan aspek lainnya yang mendukung tingkat kenyamanan dan keamanan suatu perkotaan. Dari hasil perhitungan MLCI di tahun 2022, Livability City berbasis persepsi warga dapat menghasilkan
25 kota yang memiliki indeks livability di atas rata – rata, 9 kota dengan index livability rata –rata dan 18 kota yang berada di bawah rata – rata. (AS)
Sumber: KLHK, 2022
Penetapan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH) diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan lingkungan hidup dalam memenuhi kebutuhan manusia tanpa menyebabkan terjadinya degradasi fungsi Dalam D3TLH, dinamika hubungan sosial dan ekologi terlihat dimana produktivitas lingkungan hidup menghasilkan jasa lingkungan yang mampu memenuhi kebutuhan manusia. D3TLH bernilai penting guna tercapainya tujuan akhir (ultimate goals) berupa kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berkelanjutan sehingga semakin nyaman untuk dihuni.
Melalui D3TLH, Sustainability Development Goals (SDGs) dinilai dapat tercapai karena sesuai dengan tujuan dan target global yaitu melindungi dan mempertahankan lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan manusia secara berkelanjutan. D3TLH berkonsep dasar menjaga keseimbangan antara penyediaan (supply) dari sisi lingkungan dan pemanfaatan (demand) dari sisi sosial, budaya dan sistem ekonomi. Supply digambarkan sebagai jumlah penyediaan yang bergantung kondisi alami dan dipengaruhi input manusia dalam pengelolaannya Sedangkan demand digambarkan sebagai proses makhluk hidup memenuhi kebutuhan dasar dan kegiatan ekonomi yang bersumber dari sumber daya alam
Dokumentasi bersama para tim penyusun D3TLH dan pengurus IAP Provinsi
Oleh karena itu, mengingat informasi D3TLH Nasional penting sebagai dasar dalam pemanfaatan sumber daya alam, maka ditentukan dan ditetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor melakukan penyusunan petunjuk teknis ini dalam bentuk unit analisis nasional berskala 1:250.000. Penentuan dan penetapan D3TLH sebelumnya telah menyepakati metodologi pada petunjuk teknis, petunjuk teknis ini dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Daerah Provinsi dalam menentukan dan menetapkan D3TLH Provinsi Metodologi penentuan dan penetapan pada Petunjuk Teknis masih bersifat dinamis, formula yang telah disepakati masih memungkinkan untuk disempurnakan.
Kegiatan kick off meeting ini menjadi sarana dalam mengkordinasikan semua elemen internal dan eksternal IAP, yang diharapkan dapat memberikan gambaran awal terkait dengan penyusunan Daya Dukung Daya Tampung Nasional. Berikut ringkasan pelaksanaan kick off meeting yaitu, mengumpulkan dan mengkordinasikan semua kelompok tenaga ahli (TA), tim penulis dan tim kordinator dengan KLHK. Menyepakati timeline penyusunan D3TLH Nasional dalam 4 bulan kedepan dan Menyepakati metodologi yang akan dipakai dalam penentuan D3TLH mulai dari aspek biogeofisik hingga sosial ekonomi dan budaya. (AS)
Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan dan Peluang Perencanaan Infrastruktur
”
World Water Forum merupakan pertemuan internasional terbesar di sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yang diselenggarakan bersama oleh World Water Council dan kota tuan rumah. WWF diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dan telah berlangsung sejak 1997. WWF bukan hanya sebuah konferensi: forum ini mencakup fase persiapan selama tiga tahun (fase persiapan), acara selama satu minggu (fase acara), dan presentasi hasil (fase sintesis) dengan dukungan yang berkelanjutan untuk aksi kolektif
Dalam rangka Road to 10th World Water Forum 2024, IAP dan BPIW bermaksud menyelenggarakan seminar nasional dan eksibisi mini dengan tema “Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan dan Peluang Perencanaan Infrastruktur”. Tentunya tema yang akan diusung memiliki subtema pembahasan terkait. Sub tema tersebut terdiri 5 poin utama yaitu:
1. Pembahasan implementasi kota ramah air di luar negeri dan best practice yang sudah diterapkan di Indonesia
2. Pembahasan program rencana aksi hutan kota dan solusi berbasis alam yang bermanfaat dalam menjaga keberlanjutan siklus hidrologi di kawasan perkotaan
3. Pembahasan rencana yang sudah diterapkan oleh generasi muda dalam mewujudkan kota ramah air
4. Pembahasan perencanaan Infrastruktur Air yang Berkelanjutan
Diharapkan 5 poin tersebut dapat mengantarkan sharing knowledge kepada pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan praktisi dalam mendukung pencapaian dalam World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali.
Salah satu konsep yang dijabarkan dalam acara tersebut adalah Water-sensitive City (WSC). Konsep ini berangkat dari evolusi panjang pengelolaan sumber daya air yang membahas keterkaitan faktor sosial ekonomi dan intervensi teknis kepada sumber daya air yang dicetuskan Toni Wong dan Rebecca Brown dari Monash University. Di Indonesia konsep WSC sudah pernah coba diterapkan mulai dari tahun 2018 di Bogor Raya dan Jakarta dan sampai saat ini masih berkembang yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya
Konsep WSC ini mengintegrasikan fungsi penyediaan air, sanitasi, pengendalian banjir, dan perlindungan lingkungan untuk mendukung kepastian dan keberlanjutan pembangunan kota yang layak huni, tangguh, dan sejahtera. Oleh karena itu, WSC dapat diartikan sebagai kota ramah air (KRA) yaitu kota yang menempatkan ruang air dan jasa lingkungan air sebagai bagian penting kota dan mengadaptasikan ruangnya dengan dinamika air tersebut. (AS)
Wokshop Kiat-kiat Penulisan dari CPD IAP untuk meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah.
04 April
Peringatan HUT IAP ke-52 pada 13 April, memberikan refleksi kepada para perencana untuk terus berkomitmen dan berkontribusi dalam mewujudkan kemajuan dan pembangunan negeri.
Rilis Indonesia Most Livable City Index 2022, sebagai survey di Indonesia yang mengukur tingkat ke layak hunian kotakota berbasis persepsi warganya Untuk hasil publikasi dapat dilihat pada http://bit.ly/mlci22iap
Penandatanganan MoU
Advokasi IAP dengan
KLHK pada kegiatan
Swakelola Tipe III dalam penyusunan dan penetapan D3TLH
Nasional.
Seminar RCES di UI, sebagai konferensi internasional yang membahas mengenai penguatan urbanrural linkage.
09 September
07 Juli
08 Agustus
Workshop : Percepatan Proses dan Penguatan Substansi Perencanaan
Detail Tata Ruang sebagai sarana knowledge sharing.
RAKERNAS IAP yang
dihadiri pengurus
daerah, untuk
membahas program
advokasi IAP
Penandatangan MoU dengan Korea Planing Association (KPA), Pusan National University (PNU), dan Singapore Institute of Planners (SIP) dalam rangka pengembangan praktik keprofesian
10 Oktober
Kementerian ATR/BPN dan Bappenas, mengisi special session pada Urban Economy Forum dan 59th ISOCARP World Planning Congress di Toronto, Canada 05 Mei
Delegasi IAP bersama dengan
Kick Off D3TLH Nasional, dalam rangka advokasi penyusunan D3TLH
Nasional yang akan diturunkan untuk D3TLH Provinsi.
Seminar kolaborasi IAP bersama FISIP UNDIP, berkaitan dengan agenda Rancangan UndangUndang Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam.
11 November
6th Spatial Planning Platform (SPP) Conference, dalam agenda integrasi penataan ruang dan pertanahan
Seminar Nasional Kota Ramah Air dan agenda rekognisi Menteri PUPR, serta BPIW, dalam rangkaian peringatan World Water Forum 10 Oktober
Soft release buku Trilogi
Penataan Ruang, yang
bertemakan Perencanaan
Tata Ruang, Pemanfaatan
Yang Terencana, serta
Pengendalian Tata Ruang
Berkelanjutan
11 November
Forum Kepala Bappeda dan Tata Ruang, menjadi bentuk kolaborasi dari IAP, WRI, APEKSI, yang difasilitasi Pemkot Surabaya, juga sebagai agenda penyerahan policy brief penerapan SbA untuk Kota dan penandatanganan MoU antara IAP dan APEKSI
Seri IAP Talks - Post Disaster City: Merencanakan Kota Pasca Bencana (Kasus: Kota Palu), menghadirkan yang membahas Rencana Tata Ruang berbasis Pengurangan Risiko Bencana dan perencanaan Kota Palu Pasca Bencana, sebagai bentuk lesson learned
12 Desember
Desember
Pelatihan Pemanfaatan Big Data untuk Memperkuat Substansi Rencana Tata Ruang, sebagai bentuk pengayaan keahlian profesi perencana. Pelatihan berfokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam menguasai berbagai alat analisis Big Data.
Young Planners Goes To Baduy! Kegiatan ini menjadi ajang bagi young planners untuk bisa menceritakan pengalaman menarik dari kegiatan umum, dalam sudut pandang planners
” Ragam kegiatan Dari IAP Provinsi
3.353 anggota
IAP terus mengembangkang sayapnya di seluruh wilayah Indonesia, hingga saat ini anggota IAP mencapai 3308 anggota yang tersebar pada seluruh provinsi di Indoensia. Jumlah ini terus bertambah setiap bulannya yang diharapkan IAP dapat mewujudkan menjadi wadah kolaborasi para perencana untuk melakukan berbagai macam terobosan baru dalam perencanaan dan pengembangan wilayah guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
International Short Course 2023 ( 16 - 24 September )
Urban Dialogue #1 - #9 ( Sepanjang tahun 2023 )
Sabtu Bersama IAP Jatim #1 - #2 ( 15 Agustus, 3 Oktober )
Cangkroean #10 ( 5 Juli )
Sekolah Semanggi ( 8 – 25 November )
FGD Menjajaki Peluang Investasi Pengembangan Kawasan ( 4 Maret )
Sosialisasi Young Planners ( 31 Juli )
Rembug Gayeng #22 ( 27 Juli )
Urban Regeneration Studio Undip ( 16 Mei )
IAP Talks 1 &Ngobrolin Banten ( 26 Maret )
Urban Planning Debate Competition ( 8 Maret )
FGD Redevelopment Kawasan Ex Bandara Polonia ( 14 Juni )
Open Donation – Planner Berbagi ( 30 Maret )
Kegiatan Bimtek BNPP (8 Desember )
Seminar Nasional RUU SP-SDA ( 6 Oktober )
Sosialisasi Pengembangan Keprofesian ( 7 Mei )
FGD Dengan Badan Riau Creative Network (9 Agustus )
Sosialisasi Dan Pembekalan Proses Pengurusan SKK (18 Juni )
Diskusi Dengan Pemerintah
Kabupaten Bulungan (7 Maret ) IAP Kalimantan Utara IAP Kalimantan Timur
Sosialisasi Pengenalan PKB dan Sertifikasi LSP PWK ( 12 April )
Bekesahan Tata Ruang Vol. I ( 5 Mei )
Seminar Memperingati Hantaru ( 18 November )
Pelatihan SIG Tingkat Dasar ( 12 Maret )
Sangkepan #1 ( 21 Agustus )
Evaluasi Fasilitasi Penyusunan RTR ( 11 Agustus )
Baomong Tata Ruang #1 - #2 ( 10 Februari, 14 Maret )
Seminar Hantaru (10 November)
Silaturahmi Dengan Pemda Mamasa (16 November) IAP Gorontalo IAP Sumatera Barat
Seminar Nasional - Meruang (10 November)
Seminar Pembahasan RUU SP-SDA (5 Mei)
Pelatihan Geodetik & GIS (10 November)
Seminar Pembahasan RUU SP-SDA (26 November)
Sangkepan #1 - #2 ( 27 Maret, 16 April )
Seminar Nasional IAP Lampung (14 Mei)
Sangkepan #1 ( 21 Agustus )
Evaluasi Fasilitasi Penyusunan RTR ( 11 Agustus )
Baomong Tata Ruang #1 - #2 ( 10 Februari, 14 Maret )
Acara ini dilakukan untuk pembekalan dan persiapan fasilitator IAP Provinsi, agar dapat memaparkan hasil dari D3TLH ke daerahnya masing-masing
Menindaklajuti Kick Off D3TLH, fasilitator IAP Provinsi menyampaikan dan berdiskusi dengan pemerintah dearah terkait hasil D3TLH pada dearahnya masing-masing
”
Kota-kota saat ini memiliki perkembangan yang cepat. Selain menghadapi tantangan lingkungan dari pembangunan yang tidak berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi yang ada di perkotaan belum berasosiasi secara positif dengan kelestarian fungsi lingkungan perkotaan Termasuk juga dengan inklusivitas sosial budaya yang masih sulit dirasakan oleh semua kelompok masyarakat di perkotaan. Dewasa ini, paradigma perkembangan kota mulai mengarah pada kemunculan Solusi berbasis Alam (SbA).
Solusi ini dinilai mampu mengatasi permasalah pembangunan perkotaan, yang memiliki sebab masalah dari tren peningkatan urbanisasi, dampak perubahan iklim, pencemaran lingkungan, serta degradasi biodiversitas SbA dalam konteks humanitarian settings, dengan teknologi yang disesuaikan berdasar karakteristik jasa lingkungannya. Mulai dari fungsi proteksi, restorasi, hingga pengadaan ruang hijau pada perkotaan, dapat menjadi contoh aplikasi SbA di lingkup perkotaan.
Contoh Penerapan SbA sesuai dengan karakteristik lingkungan
dari
Implementasi SbA akan memanfaatkan alam perkotaan, untuk mengembalikan fungsi, melindungi, membangun kembali, dan mengoptimalkan fungsi ekosistem perkotaan Dengan ini, ruang biru dan hijau perkotaan akan terjaga dari permasalahan perkotaan yang dinamis
Intervensi SbA pada perkotaan juga menjadi bentuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, yang memiliki multi-purpose benefit. Selain untuk merespon tantangan kebencanaan, pendekatan SbA juga diarahkan untuk membawa manfaat secara ekonomi dan sosial
Sumber: Infrastructure Pathways, 2023
Selain memanfaatkan teknologi hijau, pengembangan SbA dapat dikombinasikan dengan infrastruktur abu yang saat ini sudah mendominasi pembangunan perkotaan. Intervensi SbA, apabila diintegrasikan dalam penataan ruang dan pengelolaan perkotaan dapat melindungi ekosistem perkotaan dan menjadikan pembangunan yang ada di perkotaan mampu memitigasi, serta mendorong upaya adaptasi dampak perubahan iklim.
Pada Jumat, 24 November 2023, IAP bersama dengan WRI, APEKSI, dan Pemerintah Kota Surabaya melangsungkan Forum Bappeda & Tata Ruang Kota 2023, yang bertujuan untuk membahas isu perencanaan pembangunan daerah pada masa transisi.
Selain mengambil manfaat dari aspek lingkungan, konsep SbA yang diadopsi dalam RDTR dapat memberikan manfaat pada aspek ekonomi secara sinkron dari pusat dan daerah, untuk mewujudkan perkotaan yang berkelanjutan dan berketahanan
Terletak di Jl. Tambak No. 21, Sekretariat Pengurus Nasional IAP sudah berdiri dari tahun 2000, hingga saat ini Sekretariat yang saat ini ditempati, merupakan aset hibah dari (Alm.) Ir. Nuryasin, selaku salah satu tokoh yang berperan dalam awal pendirian IAP. Pada masa kepemimpinan Hendricus Andy Simarmata, sekretariat IAP banyak bertransformasi dengan tujuan untuk memaksimalkan fungsi ruangan di setiap lantai Saat ini, di lantai satu gedung sekretariat PN IAP digunakan untuk menerima tamu, baik dari IAP Provinsi yang ingin mengunjungi PN IAP, maupun tamu lain yang bersangkutan.
Ruang di lantai dua pada gedung ini, difungsikan sebagai Kantor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PWK, yang juga berguna bagi para planners yang ingin melakukan konseling terkait sertifikasi. Selanjutnya, pada lantai tiga difungsikan untuk ruang kerja staf PN IAP.
Forum yang bertemakan “Solusi Berbasis Alam Untuk Perkotaan” ini, sekaligus menjadi ajang kolaborasi bagi IAP, WRI, APEKSI, dan dukungan Pemerintah Kota Surabaya, untuk menyampaikan hasil studi terkait pengarusutamaan Solusi Berbasis Alam dalam pembangunan kota berupa policy brief dari WRI Indonesia dan IAP. Selanjutnya, diharapkan dari transformasi Sekretariat PN IAP ini, akan menumbuhkan beragam kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi para pengurus nasional dan provinsi, senior planner, young planner, hingga khalayak umum (RLA)
Lantai empat dan lima pada saat ini masih dalam tahap rekonstruksi, yang difungsikan sebagai ruang komunal untuk diskusi santai dan dapat dimanfaatkan secara umum bersyarat
Hari Tata Ruang Nasional atau World Town Planning Day diperingati setiap tanggal 8 November dan sudah dirayakan sejak tahun 2008. Peringatan WTPD ditetapkan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat, dalam bidang penataan ruang dan kebijakan pemerintah Hal ini juga sejalan dengan tujuan bersama untuk dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
Peringatan WTPD di tahun 2023, bertepatan dengan penutupan acara “6th Spatial Planning Platform Conference: National Spatial Planning and Sustainable Territorial Development” di Balikpapan, Kalimantan Timur. Hendricus Andy Simarmata, selaku ketua IAP dalam press conference memperingati WTPD, menyampaikan ajakan bagi para stakeholders untuk meningkatkan kinerja masing-masing secara bersama. Selanjutnya, beliau menyampaikan, bahwa perwujudan itu ditujukan untuk membangun dan memperbaiki kota sebagai lingkungan hunian yang nyaman bagi seluruh unsur makhluk hidup.
WTPD dapat menjadi agenda bagi Indonesia, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Idonesia terhadap kondisi tata ruang sekitar. Agenda tahunan dalam memperingati WTPD ini, sekaligus menjadi ajang refleksi bagi para penggiat perkotaan Diharapkan bagi para stakeholders, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam perencanaan kota untuk menciptakan komunitas yang layak huni
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat risiko kebencanaan tinggi, utamanya pada bencana gempa bumi. Diantara beberapa sebab, kondisi geografis menjadi salah satu hal yang menjadikan tingginya potensi gempa bumi di Indonesia. Palu merupakan satu dari beberapa kota di Indonesia yang memiliki kerawanan gempa bumi tinggi Dalam hal ini, penataan ruang memiliki peran dalam penanggulangan bencana di kota-kota Indonesia yang rawan.
Intervensi penataan ruang dalam kota tanggap bencana, digunakan untuk masa tanggap darurat, pra-bencana sebagai pencegahan/mitigasi dan pengendalian, hingga pasca bencana sebagai acuan rekonstruksi. Sebagai respon dari bencana yang pernah terjadi sebelumnya, di Kota Palu telah direalisasikan berbagai program kerja pemerintah daerah yang berkaitan dengan penanggulangan bencana Konstruksi bangunan tahan gempa, pembangunan gudang logistik bencana, hingga pengembangan kawasan strategis, sebagai bentuk rehabilitasi dan revitalisasi kawasan terdampak bencana, dilakukan dalam tujuan melakukan tata kelola kota-
yang berbasis ekologis dan memperhatikan risiko bencana Selain itu, pendekatan pembangunan infrastruktur Build Back
Better, menjadi salah satu strategi ketahanan bencana untuk meningkatkan keberlanjutan dan ketahanan Kota Palu Perencanaan tata ruang yang memperkirakan potensi bahaya dan pembangunan infrastruktur yang adaptif menjadi kunci dalam pengurangan risiko bahaya dari bencana di perkotaan Perencanaan pembangunan di wilayah perkotaan terdampak, menjadi penting untuk ditetapkan strategi perencanaan yang tepat, sehingga pengembangan akan sejalan menunjang wilayah terkait.(RLA)
Air merupakan bagian penting yang tidak pernah luput dari kehidupan manusia sehari hari Namun, air dapat berpengaruh destruktif apabila pengelolaannya tidak terjaga. Pada perkotaan, krisis air bersih dan sanitasi, hingga bencana hidrologis rawan terjadi. Water Sensitive City (WSC) merupakan satu dari beragam konsep penyelesaian, untuk meminimalisir dampak destruktif air
Konsep WSC memiliki tujuan untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang layak huni dan tangguh Konsep ini merujuk pada penggunaan desain, infrastruktur, dan kebijakan yang meningkatkan kenyamanan hidup, melalui manajemen air yang tepat. Pengelolaan ini termasuk juga pada kolaborasi antar stakeholders untuk membangun ketahanan perkotaan
Perencanaan Kota Ramah Air, akan melindungi cadangan sumber daya air, responsive terhadap perubahan iklim dan bencana hidrometeorologi, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan Contoh mikro dari penerapan konsep kota ramah air di perkotaan adalah dengan mengembangkan rain garden, yang digunakan sebagai strategi bioretensi untuk mengurangi limpasan air hujan. Konsep ini dapat diterapkan di pinggir jalan, yang juga membantu menangkap polutan , dalam memperbaiki kualitas iklim mikro.
Beberapa daerah di Indonesia sudah mulai menggunakan pendekatan perencanaan kota ramah air.
Rectreefying Bogor
Konsep ini mengedepankan pertumbuhan vegetasi hijau yang menerus dan terkoneksi, dengan pusat di tengah area perkotaan
Pemulihan DAS Barito
Hybrid Infrastructure dari rekayasa lahan basah buatan, berfungsi untuk mengatasi limpasan air dan juga berkontribusi untuk mengurangi polutan air, sebelum mengalir ke aliran sungai.
Untuk mendukung wisata bahari di Wakatobi, dimunculkan inovasi rain barrel untuk memenuhi kebutuhan air, yang diintegrasikan dengan konsep Sustainable Tourism Development.
Dalam acara Seminar Nasional“Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan dan Peluang Perencanaan Infrastruktur”, sebagai salah satu agenda menuju World Water Forum ke-10 di Bali, pada 18-24 Mei, IAP berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), membahas mengenai Kota Ramah Air sebagai inovasi kreativitas
perencanaan infrastruktur perkotaan ke depan. Konsep WSC atau Kota Ramah Air yang dibawakan, mampu menjadi strategi pembangunan perkotaan, dalam mengintegrasikan fungsi penyediaan air, sanitasi, manajemen banjir, serta perlindungan lingkungan yang mendorong keberlanjutan fungsi air. (RLA)
Pada kegiatan ini, Young Planners melakukan perjalanan selama dua hari satu malam menuju Kampung Baduy Dalam dan berkesempatan untuk berbincang langsung dengan warga Baduy Dalam Dalam pembicaraannya, didapat berbagai informasi terkait gaya hidup Suku Baduy yang masih memegang erat hukum adat dari nenek moyang.
“Aman Umat” menjadi pegangan hidup warga Suku Baduy dalam berkegiatan sehari-hari, dengan maksud melindungi alam, menjaga lingkungan sekitar, sehingga dapat terjalin keseimbangan hidup antara bumi (nagara), dengan kehidupan di Kampung Baduy.
Dalam periode Desember 2023, PN IAP melaksanakan program Young Planners, yang dilaksanakan melalui model mengenal alam dengan tujuan ke Kampung Baduy di Lebak, Banten. Kegiatan ini menjadi awal dari program Young Planners mengenalkan isu-isu sekitar perencanaan wilayah dan kota kepada khalayak umum.
Prinsip yang secara teguh dilaksanakan oleh warga Suku Baduy, tercermin dari lingkungan huni mereka. Hutan, ladang, serta perkebunan yang mereka bina terjaga secara baik kealamiannya. Himbauan untuk selalu menggunakan bahan alami, menjadi salah satu faktor pendukung terjaganya lingkungan Kampung Baduy. (RLA)
Menutup tahun 2023, IAP menyelenggarakan pelatihan secara online bagi para planner di Indonesia dengan tema: Pemanfaatan Big Data Untuk Memperkuat Substansi Rencana Tata Ruang
Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 – 17 Desember 2023. Di era data driven yang sangat cepat saat ini, menuntut peningkatan keterampilan dari setiap perencana tata ruang di Indonesia.
Big Data memiliki peran penting dalam penyusunan rencana tata ruang, terutama dalam konteks pengelolaan pertumbuhan kota, penggunaan lahan, dan prediksi pertumbuhan kota di masa depan. Dengan menganalisis data secara cermat, perencana kota dapat menggunakan teknik analisis data untuk menentukan penggunaan lahan yang paling optimal, menghindari pemborosan lahan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mencapai tujuan keberlanjutan. Selain itu, Big Data juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat-
dan tepat Big Data dapat membantu dalam mengatasi tantangan keterbatasan data dan kompleksitas masalah dalam penyusunan rencana tata ruang. Acara dibuka oleh Wasekjen IAP Bidang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) atau Continous Professional Development (CPD) Bapak Raka Wisnu Suryandaru, ST.,M.Sc, IAP. Hadir sebagai trainer Bapak Firman Afrianto, ST., MT., Ph.D (c). Beliau merupakan Sekjen IAP Jawa Timur dan Ahli Utama Perencana Berlisensi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perencanaan wilayah dan kota.
Total peserta yang tergabung dalam kegiatan ini berjumlah 53 orang dari umum dan anggota IAP serta 5 peserta khusus dari Dinas PUPR dan Pertanahan Kabupaten Bintan Mayoritas peserta memiliki latar belakang pekerjaan sebagai praktisi/konsultan 95% merupakan anggota IAP dengan dominan klasifikasi perencana muda.
Materi yang dibawakan oleh Bapak Firman
Afrianto dan tim sangat menarik. Mulai dari
pengenalan jenis big data, Contoh
Pemanfaatan Dalam Unit Analisis RDTR, Eksplorasi Google POI, Web Scraping, Eksplorasi Google Earth Engine sampai dengan analisis pola ruang dengan pendekatan big data. Untuk pertama kalinya, training IAP memanfaatkan platform classroom untuk kegiatan belajar mengajar Ada beberapa tugas yang harus dikerjakan oleh peserta sehingga mendapatkan sertifikat
IAP berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi para perencana tata ruang di Indonesia melalui webinar, seminar maupun pelatihan/training Diharapkan setiap kegiatan tersebut dapat terlaksana setiap bulan sehingga dapat menjadi untaian ilmu yang berkelanjutan. (MP)
POI
Halo Sobat Planners!
Ingin tulisan kalian masuk dalam publikasi IAP? Kalian dapat berkontribusi untuk menuliskan ide/gagasan/opini kalian kepada tim redaksi IAP Newsletter untuk mewujudkan keinginan tersebut!
Tulisan yang masuk kepada tim redaksi akan disortir dan tulisan terpilih akan kami publish pada IAP Newsletter yang terbit setiap triwulan Apabila terdapat pertanyaan lanjutan dan ingin mengirimkan tulisan kalian, silakan lampirkan draft tulisan/pertanyaan pada tim Redaksi IAP Newsletter, melalui email IAP (iapindonesia1971@gmail.com) dengan subject Newsletter IAP_Draft Submission
Atas segala pencapaian baru, kami ucapkan selamat dan semoga selalu dilimpahkan kelancaran dalam jabatan barunya
Himawan Arif Sugoto
Sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN
Sebagai Penerima Penganugerahan Gelar Profesor Emeritus SAPPK ITB
Sebagai Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian PUPR
Miming Miharja, ST., M.Sc, Eng, Ph.D
Atas segala pencapaian baru, kami ucapkan selamat dan semoga selalu dilimpahkan kelancaran dalam jabatan barunya
Dr.
Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN
Prof. . Ir. Heru Purboyo Hidayat Putro, D.E.A Ir. Dwi Hariyawan S., MA
Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Transportasi Wilayah dan Kota SAPPK ITB
Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang
Atas segala pencapaian baru, kami ucapkan selamat dan semoga selalu dilimpahkan kelancaran dalam jabatan barunya
Togu Pardede, ST., MIDS
Sebagai Direktur Pembangunan Daerah, Kedeputian Bidang Pengembangan Regional, Kementerian PPN/BAPPENAS
Marcia Tamba, MT., MSc
Sebagai Asisten Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penataan Ruang
Ir. Bernardus Djonoputro M.M., IAP
Sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana, Provinsi Jawa Barat
Ketua Majelis Kode Etik IAP Indonesia 2010 –2013, atas kontribusi pada Perkembangan Keilmuan dan Institusi PWK dalam 5 dekade terakhir
yang telah berpulang, senantiasa damai disisi-Nya
Prof. Dr. Ir. Ananto Yudono, M.Eng
Guru Besar Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, UNHAS
Ir. H. Nur Yasin, M.B.A., MT
Wakil Ketua IAP tahun 1999 - 2001
Sekretaris Jenderal IAP tahun 2001 – 2003
Anggota DPR RI tahun 2009 - 2024
Tubagus M. Rais
Founder IAP Indonesia
Wakil Gubernur Jakarta Bidang Ekonomi dan Pembangunan dari tahun 1993 – 1997
Gubernur Jakarta bidang Pembangunan 1997 - 1998
Metropolitan Indonesia: Status Terkini
dan Tantangan ke Depan
Hendiricus Andy Simarmata, dkk IAP Press
Buku Metropolitan Indonesia akan mendeskripsikan status terkini, serta tantangan masa depan Indonesia. Akan dibahas mengenai fenomena metropolitanisasi yang selama ini terjadi di Perkotaan Indonesia.
22 Gagasan Merencana Kota dan Wilayah
22 Gagasan Merencana Kota dan Wilayah
Hendiricus Andy Simarmata, dkk IAP Press
Buku ini bercerita terkait gagasan yang berkembang sebagai respon terhadap permasalahan dan imajinasi masa depan.
22 gagasan yang ada dalam buku ini, berasal dari tiga pemicu, yaitu humanity, adaptability, dan sustainability, yang bisa diterapkan pada perencanaan perkotaan
Trilogi Penataan Ruang: Perencanaan
Tata Ruang, Pemanfaatan yang
Terencana, Pengendalian Tata Ruang Berkelanjutan
Hendiricus Andy Simarmata, dkk IAP Press
Rangkaian buku ini terdiri dari tiga buku yang membahas mengenai Penataan Ruang dengan substansi yang terintegrasi satu sama lain.
Diawali dari Perencanaan Tata Ruang, Pemanfaatan yang Terencana, hingga
Pengendalian Tata Ruang Berkelanjutan, menjadi rangkaian topik yang dibahas.