FAJAR BALI EDISI SABTU, 21 JULI 2013

Page 2

METROKOTA

2 Kasus Gunaksa Diexpose di Kejati DENPASAR-Fajar Bali Seolah tak mau kalah dengan yang lain, Kejaksaan Negeri (Kejari) Klungkung mulai gencar menbidik kasus dugaan korupsi. Bahkan yang terbaru, Kejari Klungkung menyerahkan surat kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Surat itu adalah rencana expose atau gelar perkara kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga Pelabuhan Gunaksa di Kabupaten Klungkung. Hal itu dibenarkan oleh Kasipenkum Kejati Bali, Ashari Kurniawan. Dia membenarkan bila pihaknya sudah menerima surat dari Kejari Klungkung. "Kami sudah menerima surat yang isinya rencana expose kasus di Kejati Bali, Ashari, pada Jumat (19/7) kemarin. Dikatakan pula, surat itu akan terlebih dahulu diberikan untuk menentukan perihal yang harus dilakukan. Menurut dia, apabila Kejari dari daerah tersebut mengalami kesulitan dalam menanganinya, maka perkara itu akan diselidiki oleh Kejati Bali. Sebelumnya Bali Corruption Watch (BCW) mendesak jajaran Kejati Bali untuk menindaklanjuti hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan terkait dugaan penyimpangan APBD. "Kejati harus segera mengusut temuan BPK mengenai adanya penyimpangan yang menimbulkan kerugian negara," kata Ketua BCW Putu Wirata Dwikora. Ada beberapa penyimpangan yang salah satunya adalah terkait pembangunan Dermaga Gunaksa. Pihaknya sangat berharap Kejati Bali bisa menyelidiki secara serius tentang berbagai temuan tersebut sehingga tidak ada lagi uang negara yang dikorupsi untuk kepentingan pribadi saja. Seperti diketahui proyek pembangunan dermaga itu saat ini menuai protes dari masyarakat karena sudah bertahun-tahun tak kunjung selesai. W-007

FB/IST

BCW Desak Menkumham Usut Kasus Sunarta DENPASAR – Fajar Bali Kasus berkeliarannya Sunarta di Bandara nampaknya masih menjadi isu yang menarik di Bali. Meski keberadaan terpidana kasus kurupsi itu karena program asimilasi. Namun, BCW tetap tidak yakin dan menuding ada hak istimewa bagi napi kasus korupsi di Lapas Kerobokan. BCW mendesak agar Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana segera melakukan investigasi dan menduga ada permainan di Lapas Kerobokan. Ketua BCW Putu Wirata Dwikora mengatakan aneh ke-

tika seorang koruptor ditahan dua tahun, tapi bisa mendapat hak istimewa. Pertama janggalnya, apakah benar asimilasi itu diberikan sesuai aturan. “Ini jelas janggal, kenapa harus koruptor yang dapat keistimewaan. Apakah napi lain diberikan hak sama untuk asimilasi, kenapa napi berduit seperti itu mendapatkan keistimewaan," jelasnya sembari mengatakan ini wajib diinvestigasi. Kejanggalan lain, kata Wirata, bagaimana bisa napi yang sedang asimilasi muncul di Bandara dengan alasan menjemput tamu. Setahunya, asimi-

lasi dapat diberikan kepada napi dibengkel atau perkantoran dan kemudian sorenya bisa kembali ke Lapas Kerobokan. Keanehan lainnya, pemberian hak istimewa bagi napi korupsi tidak sejalan dengan semangat PP 99 tahun 2012, tentang penghilangan hak istimewa bagi napi korupsi, narkoba dan teroris. Yang menghilangkan remisi, asimilasi dan lainnya kecuali dengan syarat syarat tertentu. Dengan kondisi ini, jika Kanwil Hukum dan Ham Bali menangani seperti kurang tegas. Sehingga kasus ini mes-

DENPASAR – Fajar Bali Berkurangnya jumlah anggota yang hadir dalam apel siang, Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi langsung menginstruksikan agar digelar Apel Luar Biasa setiap harinya. Gelar ini dilakukan untuk memacu semangat anggota yang malas mengikuti apel. Seperti terlihat kemarin (19/07) di halaman belakang Mapolda Bali. Jumlah personil yang mengikuti apel kali ini sangat banyak, sekitar 900 orang. Padahal, biasanya personil yang mengikuti apel hanya puluhan orang. Apel Luar Biasa ini langsung dipantau Wakapolda Bali Brigjen Pol Dewa Putu Anom. Tampak dalam pengamatan, ratusan polisi itu terpaksa dijemur karena harus menunggu absensi dari anggota Provos. Apel kali pertama ini dipimpin langsung Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Gede Alit Widana. Begitu jarum jam menunjukkan pukul 02.45 wita, terdengar terompet apel siang memanggil anggota Polda Bali untuk segera menuju lapangan. Bahkan, personil yang melaksanakan tugas khusus diwajibkan mengikuti apel. “Anggota Provos langsung cek siapa yang tidak hadir. Cek absen satu persatu,” tegas mantan Kapolresta Denpasar ini. Melihat jumlah personil yang harus diabsensi cukup banyak, ratusan personil terpaksa dijemur di terik matahari selama 30 menit. Bahkan, disela sela

Ratusan Polisi terpaksa “dijemur” karena tidak pernah apel pagi siang dan malam.

tapkan tersangka baru har u s te rc u ku p i s e ku ra n g kurangnya dua alat bukti," ujarnya. Dia mengatakan, saat ini penanganan beberapa ka s u s ko r u p s i i t u m a s i h dalam tahan evaluasi dan meminta hasil audit untuk mengetahui kerugian negara secara pasti. Sebelumnya, kejaksaan mengajukan permohonan kepada Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit keuangan Disbud Provinsi Bali dan IHDN Denpasar terkait kasus korupsi yang dalam proses penyidikan. "Kami sudah bersurat kepada BPKP Provinsi Bali untuk mengaudit kedua institusi tersebut," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi Bali Ashari Kurniawan di Denpasar. P i h a k nya s a a t s e d a n g m e n u n g g u j awa b a n d a r i BPKP untuk melakukan audit di kedua institusi tersebut. Namun sampai sekarang belum ada jawaban, mungkin karena harus menunggu jadwal yang tepat untuk pelaksanaan audit itu. W-007

tinya menjadi perhatian khusus oleh Wakil Menteri Hukum dan Ham Deny Indrayana, yang lagi semangat – semangatnya mengurusi kasus – kasus macam ini. Seperti diberitakan Sunarta napi terlibat korupsi mendapatkan dua kali vonis. Pertama pada 1 Maret 2012 di vonis satu tahun penjara oleh Hakim Ketua IGAB Wijaya Adhi. Dia dipenjara 1 tahun karena terbukti korupsi pengadaan marka jalan. Kemudian masih dalam posisi ditahan Sunarta kembali terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan alat uji emisi. Dalam kasus ini dia juga

divonis satu tahun penjara. Vonis pada 31 Juli 2012, vonis diputus oleh Hakim Ketua Sugeng Riyono. Namun, beberapa hari yang lalu, seorang Hakim memergoki Sunarta melali di Bandara Ngurah Rai Tuban. Kalapas Kerobokan mengatakan bahwa Sunarta menerima program asimilasi karena sudah menjalani hukuman 10 bulan, masuk pada 2 per tiga masa hukumannya dari 2 tahun. Kemudian sudah membayar subsider Rp 100 juta dan syarat lainnya sesuai dengan aturan yang tertuang dalam UU 12 tahun 1995 tentang tata cara dan hak warga binaan. W-007

Males Apel, Ratusan Polisi Dijemur

Status Tersangka Ditentukan Perampas Motor Dicurigai Usai Gelar Perkara Pembobol Warung DENPASAR-Fajar Bali Dalam menangani tiga kasus korupsi, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali nampaknya sangat hati-hati. Buktinya, sampai sekarang Kejati Bali belum juga menemukan tersangka lain di tiga kasus tersebut. Hal ini seperti disampaikan Asisten Pidana Khusus Kejati Bali Putu Gede Sudharma. Namun demikian, Sudharma mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru usai dilaksanakan gelar perkara ketiga kasus korupsi itu. "Kemungkinan akan ada tersangka baru untuk untuk perkara korupsi di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar,"akunya yang ditemui di Kejati Bali, pada Jumat (19/7) kemarin. Dikatakan pula, dalam tindak pidana itu tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja, karena itu dia mengaku perlu adanya gelar perkara. "Nah saat gelar perkara itu akan terlihat fakta-fakta yang bisa mengarahkan kepada tersangka baru. Akan tetapi untuk mene-

FAJA R BALI Sabtu, 20 Juli 2013, Tahun XIII

DENPASAR – Fajar Bali Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Agustiawan menegaskan, bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka perampas sepeda motor pelajar, Suprianus Jefri Ribero (32). Tersangka mengaku, motor hasil rampasannya digadai ke pemulung sebesar Rp 200 ribu. Sementara polisi menduga tersangka kerap membobol warung milik warga. “Dia jual sepeda motor korbannya sebesar Rp 200 ribu ke pemulung. Dia ini pemakai narkoba,” terangnya kemarin. Sementara pemulung yang menerima gadaian sepeda motor dari tersangka sudah dijadikan saksi. Pemulung yang tinggal dibelakang Restorant Bumbu Desa, Renon itu masih diperiksa. Iptu Agustiwawan mengatakan, tersangka Suprianus tidak memiliki tempat tinggal menetap di Denpasar. Namun hingga kini pihaknya belum bisa memastikan apakah tersangka residivis atau bukan. “Kami belum melihat file kejahatannya dia ini residivis atau bukan. Masih kami buka data pelaku criminal,” tegasnya.

Menurut Iptu Agustiawan, tersangka Suprianis adalah pecandu narkoba dan sempat menjalani rehabilitasi narkoba. Namun dari informasi tersangka juga kerap membobol warung warga. Aksi perampasan motor ini berawal saat korban Multazam Maulana, 13 pergi dari rumahnya di Jalan Nyangyang Sari 208, Kuta, Badung pada Rabu (9/7) sekitar pukul 15.00 Wita. Korban yang merupakan pelajar SMP ini lalu melintas di Jalan Kubu Anyar, Kuta, Badung dengan mengendarai motor Yamaha Jupiter biru DK 6911 EA. Saat itulah, tiba-tiba pelaku langsung menghentikan korban yang sedang mengendarai motor. Pelaku yang tidak dikenal korban ini lalu mengajak korban jalanjalan dengan menggunakan motornya. Setelah tiba di Jalan Teuku Umar Barat, tersangka memaksa dan menjewer korban. Lalu sepeda motor korban dilarikan. Lantaran ketakutan, korban menangis dan kemudian ditolong warga setempat. Petugas akhirnya menangkap tersangka asal NTT ini di areal RSUP Sanglah. R – 005

pemeriksaan absensi, ada beberapa personil terlihat berlari menuju lapangan. Tak ketinggalan, ada juga perwira menengah yang ikut apel dilapangan. “Bagi anggota yang baru datang langsung bergabung dengan Satker (Satuan Kerja, red),” tegas Kombes Alit dibalik mikropon. Ya n g m e n a r i k , s a a t pengecekan berlangsung beberapa personil tampak galau. Maklum saja, mereka tidak tahan terkena teriknya matahari. Hasil pengecekan anggota Provos, hanya satu anggota yang tidak hadir tanpa keterangan. Dalam himbauannya, Kombes Alit meminta kepada personil untuk terus mengikuti apel siang dan tidak boleh berkurang lagi jumlahnya seperti sekarang ini. “Apel akan kami lakukan setiap hari dan Bapak Kapolda dan Wakapolda memerintahkan saya melaksanakan apel luar biasa setiap saat,” pungkasnya. Kombes Alit menghimbau kepada anggota untuk terus rajin mengikuti apel pagi dan siang. Kehadiran personel dalam jumlah banyak, menurut Kombes Alit diperlukan setiap saat. Karena apabila ada situasi darurat, terutama pada situasi darurat seperti saat rusuh di LP Kerobokan, beberapa waktu lalu. Nantinya, apabila ada anggota yang tidak ikut apel, akan dibariskan dilapangan. R – 005

Lomba Olah TKP Berhadiah Babi TABANAN – Fajar Bali Jajaran Reskrim Polres Tabanan menggelar lomba olah TKP yang diikuti seluruh anggotanya, Jumat (19/7) kemarin. Yang menarik lomba yang digelar di aula Wisnu Hartono Mapolres Tabanan itu berhadiah seekor babi. Lomba digelar untuk meningkatkan kecakapan anggota Unit Reskrim menggunakan alat saat melakukan olah tempat kejadian perkara. Kasat Reskrim AKP Eko Kurniawan menjelaskan, saat ini setiap Polsek di wilayah hukum Polres Tabanan telah memiliki alat-alat untuk olah TKP. Sehingga dipandang perlu menggelar lomba agar personil makin cakap menggunakan alat. "Minimal mereka harus mampu menggunakan alat-alat yang ada. Tujuan lomba ini untuk meningkatkan kemampuan olah TKP bagi anggota unit Reskrim di seluruh polsek. Kami rangsang mereka

dengan hadiah seekor babi," terang Eko Kurniawan. Sementara pada olah TKP kemarin, peserta lomba diminta mengungkap kasus pembunuhan yang berlokasi di jalan Pahlawan Nomor 12 Tabanan. Dimana pada Kamis (19/7) sekitar pukul 09.00 Wita ada dua orang lelaki bertamu ke rumah Victoria (hanya sebatas skenario) di jalan Pahlawan Nomor 12 Tabanan. Pembantu Rumah Tangga yang bernama Rini (bukan nama sebenarnya) melihat ada dua orang datang dengan mengendarai mobil warna hitam dan mengatakan ingin bertemu Victoria. Setelah mempersilakan tamunya duduk, kemudian Rini kembali ke dapur. Berselang 30 menit Rini mendengar dua kali suara letusan dari ruang tamu. Karena takut Rini bersembunyi di dapur, dan melihat dua orang tamu tadi lari tergopoh – gopoh menuju mobilnya. Setelah itu Rini menuju ruang tamu dan melihat tubuh majikannya tergantung di ruang tamu. W-004

FB/IST

 Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram  P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a  R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus  K oor dinator Liputan: A gung P arami ta  Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono  Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja  Sekretaris Redaksi: Ketut Tini  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur)  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat  Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana  Sirkulasi: Wayan Sumadita  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.