Majalah YDBA Edisi IV Tahun 2022

Page 1

Bersama UMKM Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca

MAJALAH
EDISI 2022 DESEMBER

TOPIK UTAMA

03 05 06

Dampak Gulita Selepas Efek Rumah Kaca

Langkah Kecil Memulihkan Bumi Lebih Baik

Mengurangi Gas Rumah Kaca melalui Pelestarian Hutan Bakau di Manggarai Barat

KEGIATAN YDBA

08 09 10

Kehadiran UMKM Kerajinan YDBA di Trade Expo Indonesia 2022

#NgobrolPinter Bertani dengan Teknologi

#NgobrolPinter Produk Kuliner Menarik di Mata Pelanggan

Launching Program Pembinaan UMKM Pertanian di Puncak Dua, Jawa Barat

YDBA Hadirkan Aksesoris Berkendara Motor yang Laris di Pameran IMOS 2022

Astra Melalui YDBA Dukung Rantai Pasok Industri Manufaktur di Indonesia

Kolaborasi YDBA dan Pama dalam Mendukung Produk Buatan UMKM Indonesia

17

Perkuat Kolaborasi, YDBA Hadirkan 4 Stakeholder ke Banyumas Dalam Rangka Link and Match Bersama UMKM

REVIEW PRODUK UMKM

19 20 21 22

Dari Tegal hingga Pulau Rote: Furnitur Sekolah Produksi Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia

Brounis Paris: Rasa Manis yang Melanglang Buana

Valerie Crochet Baby: Produk Kesenangan Sang Buah Hati

Hidroponik KWT D'Shafa: Penyulap Lahan Tidur Jadi Penghasil Sayur

PROFIL UMKM

23 25

Hendra Sugiono, Ulet Menggagas Praktik Baik untuk Bengkel yang Lebih Baik

Isep Gojali, Dari Bisnis Rumahan menjadi Perusahaan yang Turut Bina UMKM

11 13 15 16
DAFTAR ISI

DARI

REDAKSI

Semangat Pagi Sahabat Hebat, Gas Rumah Kaca adalah gas yang menahan sinar matahari di atmosfer sehingga terperangkap di permukaan bumi, dan membuat bumi semakin panas. Gas ini menimbulkan kondisi yang disebut sebagai efek rumah kaca, yang merupakan penyebab pemanasan global. Kondisi bumi yang semakin panas berdampak bagi seluruh makhluk hidup di dalamnya. Dengan kemampuan memiliki akal budi, manusia dapat berkontribusi dalam mengurangi efek gas rumah kaca. Pada akhir tahun 2022 ini, redaksi mengangkat tema Majalah YDBA tentang “Bersama UMKM Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca”.

Dalam rubrik Topik Utama, Anda dapat memahami tentang gas rumah kaca serta dampaknya bagi manusia. Sebagai pelaku usaha yang melakukan berbagai aktivitas, UMKM juga dapat menerapkan beberapa tips dalam mengurangi efek gas rumah kaca. Selain itu, pada rubrik Topik Utama juga membahas bagaimana Program Pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA dalam mengurangi efek gas rumah kaca, yakni pelestarian hutan bakau di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Selama bulan September hingga November 2022, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan YDBA antara lain Kehadiran UMKM Kerajinan YDBA di Trade Expo Indonesia 2022, #NgobrolPinter Bertani dengan

Teknologi, #NgobrolPinter Produk Kuliner Menarik di Mata Pelanggan, Soft Launching LPB Sukawangi Majeng Sareng, Partisipasi UMKM YDBA di Indonesia Motorcycle Show 2022, Motorcycle Show 2022, YDBA Dukung Rantai Pasok Industri Manufaktur di Indonesia, Kolaborasi YDBA dan Pama dalam mendukung Produk Buatan UMKM Indonesia, serta YDBA hadirkan 4 Stakeholder ke Banyumas dalam Rangka Link and Match bersama UMKM. Seluruh kegiatan tersebut bisa Anda baca selengkapnya dalam rubrik Kegiatan YDBA. Empat produk UMKM Binaan YDBA juga hadir kembali di rubrik Review Produk UMKM, antara lain furnitur sekolah dari Tegal Manufaktur Indonesia; Brounis Paris dari Yogyakarta; Valerie Crochet Baby dari Tangerang, Banten; serta Hidroponik KWT D’Shafa dari Cakung, Jakarta Timur. Sedangkan untuk rubrik Profil Pengusaha akan mengulas dua pengusaha sukses yang telah dibina oleh YDBA, yaitu Hendra Sugiono, Pemilik Bengkel Maju Motor, serta Isep Gojali Direktur PT Sarandi Karya Nugraha.

Tanaman buah naga bertumbuh lebat Kalau dimakan bikin tubuh sehat Selamat membaca edisi keempat Semoga menginspirasi Sahabat Hebat

Yuk dukung terus UMKM Indonesia! #HebatnyaUKM

: Yayasan Dharma Bhakti Astra

: @ydba_astra

: @ydba_astra

: Yayasan Dharma Bhakti Astra

SUSUNAN REDAKSI Penasihat Pemimpin Umum Penanggung Jawab Pemimpin Redaksi REDAKTUR PELAKSANA Nurlaily Prabandari Agustin Anastasia Pangastuti Kevin Eka Putra Tito Tri Kada STAFF REDAKSI Edison Monoarfa Aloysius Daniel Harbianto Yeyen Hermawati ALAMAT REDAKSI Yayasan Dharma Bhakti Astra Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II, Jakarta Utara HUBUNGI KAMI Telp : (021) 65310146 Fax : (021) 65310147 Website : ydba.astra.co.id IKUTI MEDIA SOSIAL KAMI Facebook Fanpage Instagram Twitter YouTube PENERBIT Yayasan Dharma Bhakti Astra KORESPONDEN Suyanto (LPB Tegal), Wisni Kristanti (LPB Yogyakarta), Eko Wandiro (LPB Banyumas), Ha za R. Dharmaputri (LPB Klaten), Hendra (LPB Pama Banua Etam), Suryo Aji (LPB Pama Bessai Berinta), Atmaji Priyo Hutomo (LPB Pama Daya Taka), Anugrah (LPB Tarikolot), Dimas Wahyu Ashary (LPB Solo), Dani Kurnia (Project Lebak), Azzuhri Tri Ahara (LPB Banyuwangi), Yunita Nursan Hasanah Loilatu (LPB Manggarai Barat), Egi Nugraha (LPB Cakung), dan Fauziyah (LPB Sukawangi Majeng Sareng).
berfungsi sebagai media komunikasi
informasi bagi seluruh UMKM
YDBA
upaya untuk
Majalah YDBA
dan
Binaaan
dan stakeholders dalam
meningkatkan wawasan pengetahuan dan informasi
serta tali silaturahmi. Diberikan secara gratis dan tidak diperjualbelikan. Redaaksi menerima kiriman tulisan dan foto sesuai dengan misi majalah. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi dan maknanya. : Gita Ti ani Boer : Sigit P. Kumala : Ida R. M. Sigalingging : Rahmat Handoyo

Dampak Gulita Selepas Efek Rumah Kaca

sebagian panas dari matahari dipantulkan, sebagian lagi terperangkap atmosfer

CO2 dan gas-gas lainnya di atmosfer memerangkap panas

Proses terjadinya efek rumah kaca.

Bertahun-tahun ke depan, akan ada lebih banyak nyamuk di sekitar kita. Chuck McCuthcheon dalam bukunya What are Global Warming and Climate Change? Answer for Young Readers menerangkan bahwa iklim yang makin panas membuat populasi hewan yang memakan nyamuk seperti capung dan katak makin berkurang. Ancaman ini merupakan satu dari banyak dampak perubahan iklim, yang salah satu penyebabnya ialah peningkatan gas rumah kaca di atmosfer.

Gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari itu disebut gas rumah kaca, yang akan menimbulkan efek buruk jika frekuensi emisinya berlebihan. Termasuk di dalamnya karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Penamaan “gas rumah kaca” pada prinsipnya mengacu pada kondisi yang terjadi pada sebuah rumah kaca dalam pemaknaan literal, di mana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi meningkat, serupa dengan analogi rumah kaca yang umumnya kondisi di dalamnya

akan tetap hangat, bahkan selama musim dingin. Melihat dalam skala yang lebih kecil, aktivitas sehari-hari manusia pun dapat menjadi penyebab efek rumah kaca, seperti penggunaan pupuk kimia, penggunaan bahan bakar fosil, produksi limbah rumah tangga dan peternakan, hingga penggunaan plastik dan tisu secara berlebihan. Tanpa respons yang baik dan bijak, kondisi bumi akan makin memprihatinkan yang juga berdampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia.

Angin Sejuk jadi Angin Lalu Melansir Katadata, National Aeronautics and Space Administration (NASA) merilis data bahwa suhu permukaan bumi pada tahun 2021 telah meningkat 0,85 °C dibanding suhu rata-rata tahunan selama periode 1951-1980. Sementara dalam satu dekade terakhir, suhu permukaan bumi juga sempat meningkat hingga 1,02 °C pada tahun 2016 dan 2020. Efek rumah kaca merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Kehadirannya memberikan dampak bagi manusia, sesederhana rasa tidak nyaman saat cuaca lingkungan makin panas dari hari ke hari.

MAJALAH YDBA
03 | TOPIK UTAMA

Bumi Perlahan Tenggelam

Salah satu konsekuensi pasca-pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Es yang berada di daratan yang kemudian mencari akan meningkatkan volume air dan membuat permukaan air laut naik. Imbasnya akan mengarah kepada kerusakan ekosistem, dan lebih parahnya dapat menenggelamkan daerah-daerah yang rendah.

Ancaman Kanker Kulit

Gas rumah kaca yang menimbulkan banyak emisi berdampak pada menipisnya lapisan ozon. Satu atom klor dapat menyebabkan hancurnya ribuan molekul ozon. Kerusakan ini menyebabkan fungsi ozon untuk menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu tidak efektif. Paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih merupakan salah satu penyebab paling umum dari kanker kulit manusia.

Makhluk

Sumber: wikipedia.com

Tidak Bisa Makan Ikan

Akibat tercemar CO2 yang berlebihan, tingkat keasaman laut dapat naik. Kondisi ini akan mengancam ekosistem laut di Indonesia bahkan dunia, termasuk melihat ancaman tercemarnya berbagai makhluk hidup di laut, baik ikan, terumbu karang, ataupun tumbuh-tumbuhan laut.

Sumber:

Terjadinya efek rumah kaca ditandai dengan peningkatan konsentrasi gas karbon dioksida dan gas lainnya di atmosfer. Peningkatan gas ini adalah dampak dari aktivitas penggunaan bahan bakar fosil, baik minyak bumi ataupun batu bara, oleh manusia. Langkah kecil seperti penghematan listrik, memilih beralih ke energi bersih, hingga meminimalkan penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil jadi pilihan yang dapat diterapkan kini, guna bumi yang lebih lestari.

Mencairnya es kutub yang dapat meningkatkan volume air laut. Sumber: gatra.com
MAJALAH YDBA TOPIK UTAMA | 04
hidup di laut dapat terancam kehidupannya akibat terkontaminasi dengan CO2 secara berlebihan. Paparan sinar UV secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjangkit kanker kulit. tribunnews.com

Langkah Kecil Memulihkan Bumi Lebih Baik

sumber: perstorp.my

Bijak Mengelola Sampah

Langkah kecil yang amat mungkin diterapkan UMKM dapat dimulai dengan memisahkan sampah. Pemisahan ini didasarkan pada jenisnya, yakni organik, anorganik, serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Pemisahan ini juga akan lebih baik jika dibarengi dengan upaya mengolah sampah menjadi produk. Misalnya sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan anorganik menjadi seni kriya/kerajinan.

Menggunakan Pupuk Organik

Penggunaan pupuk berbahan dasar (NH4), 2SO4, dan urea secara intensif turut berperan dalam pembentukan gas CH4 atau metana dari lahan sawah. Sebagai gantinya, UMKM pertanian lebih baik menggunakan pupuk berbahan dasar amonium seperti sulfat-amonium ((NH3)2 SO4) yang tetap dapat menjaga produktivitas tanaman, tetapi rendah emisi metan. Pilihan lain yang lebih mudah dapat juga menggunakan pupuk organik lain, seperti kompos. Selain hemat dan ramah lingkungan, proses pembuatannya pun mudah termasuk juga bahan dasar yang mudah dicari. Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV mendorong perlunya penggunaan pupuk organik sebagai suatu keharusan petani, meskipun tanpa subsidi dari pemerintah. Instruksi ini menjadi landasan yang berorientasi pada kepedulian bumi dari ranah pertanian.

sumber: istock.com

Efisiensi Penggunaan Listrik

Penggunaan listrik yang efisien berdampak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. UMKM dapat mengembangkan pola pengelolaan usahanya dengan langkah bijak ini, langkah-langkah di dalamnya seperti mematikan lampu dan lepas tusuk kontak alat listrik saat tidak digunakan membuat ventilasi pencahayaan yang baik di tempat UMKM, memilih lampu berdaya rendah, hingga memanfaatkan timer dalam penggunaan listrik juga jadi opsi yang dapat dilakukan untuk berkontribusi terhadap iklim yang lebih baik.

Mengadaptasi Konsep Ekonomi Hijau Konsep dari ekonomi hijau didasari dengan pencarian keseimbangan yang berkelanjutan antara sisi ekonomi dan lingkungan. UMKM bisa turut memprioritaskan program-program lingkungan yang sejalan dengan tujuan bisnis, tanpa harus mengorbankan salah satunya. Untuk mengimplementasikan kajian terkait konsep ini, UMKM dapat memaksimalkan platform Low Carbon Development Indonesia (LCDI), termasuk di dalamnya akan diarahkan terkait detail pembuatan strategi yang lebih implementatif, strategis, dan mampu mengakomodasi kebutuhan yang selaras dengan nilai-nilai lingkungan.

05 | TOPIK UTAMA
MAJALAH YDBA

Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca Melalui Pelestarian Hutan Bakau Di Manggarai Barat

2004, salah seorang warga setempat mulai merestorasi hutan mangrove yang rusak di Desa Golo Sepang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hutan mangrove bermanfaat dalam mengoptimalisasi penyerapan karbon dan perlu dijaga kelestariannya.

Pada tahun 2015 sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (Koperasi Rumah Biru Sejahtera) mulai terlibat dalam upaya restorasi ini. Namun dalam inisiatifnya menghadapi kendala dalam mempertahankan restorasi hutan.

Hal ini tidak didukung oleh para nelayan di Desa Golo Sepang yang biasa berburu kepiting di hutan bakau dan tetap menimbulkan kerusakan. Walaupun pada tahun 2019, Koperasi Rumah Biru Sejahtera kemudian membuat inisiatif lain dengan membuat tambak untuk membudidayakan kepiting di lahan yang tidak terpakai, namun tetap tidak berhasil.

Sejak tahun 2021 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bekerjasama dengan Koperasi Rumah Biru Sejahtera dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, PT Astra International Tbk Divisi Environment and Social Responsibility, Koperasi 1000 Desa Ekspor, serta Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Flores Bajawa berusaha mencarikan solusi terbaik dalam hal penggarapan budidaya kepiting di tambak.

Langkah ini dibuktikan nyata dengan pendirian Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Manggarai Barat pada 2 Desember 2021 sebagai pendamping para nelayan di Manggarai Barat.

YDBA memberikan pelatihan kepada para nelayan, baik dalam bentuk in class maupun praktik langsung di lapangan. Pelatihan dimulai dari pelatihan mentalitas dasar di Desa Golo Sepang, kemudian berlanjut dengan Benchmark Teknis Budidaya Kepiting Bakau ke Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) di Jepara, Jawa Tengah pada bulan Mei 2022.

Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, para nelayan dapat meningkatkan kompetensinya dalam membudidayakan kepiting, mulai dari merancang tambak, pemilihan benih, rekayasa pakan, pengendalian hama dan penyakit kepiting, cara panen yang efektif, sortir sesuai dengan grading, hingga pengemasan yang aman.

Dengan membudidayakan kepiting, ukuran kepiting menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran kepiting hasil berburu di hutan bakau. Selain itu, budidaya kepiting dapat mempercepat produksi kepiting serta mengontrol pemeliharaan kepiting. Sehingga ke depannya, program pembinaan ini dapat turut berkontribusi dalam mengurangi kerusakan hutan bakau di Manggarai Barat.

Dengan keberhasilan program ini, diharapkan dapat menarik minat nelayan lainnya untuk menjadi pembudidaya kepiting. Saat ini sudah ada peningkatan jumlah nelayan yang beralih menjadi pembudidaya kepiting sebanyak 560% dibandingkan saat awal pembinaan.

Atas hal tersebut, hutan bakau menjadi tumbuh lebih cepat dan meluas sehingga memberikan kondisi iklim yang lebih sehat dan pendapatan nelayan meningkat dengan pesat.

Bila hutan bakau tumbuh subur, maka hutan bakau dapat menjadi penahan abrasi serta mampu menahan gelombang air laut. Selain itu hutan bakau juga turut menyerap karbon dioksida sehingga mampu mencegah perubahan

Wilayah hutan mangrove sebelumnya seluas 215 hektar pada tahun 2015. Setelah melalui proses restorasi, wilayah hutan mangrove kini mencapai 356

iklim.
TOPIK UTAMA | 06
hektar per Juli 2022. Pada tahun
MAJALAH YDBA

Melalui program ini, produksi pun meningkat 300 persen per bulan untuk setiap nelayan. Hal ini juga berdampak pada sisi pendapatan yang meningkat sebanyak 320 persen per bulan.

Area pemasaran pun juga meluas tak hanya di daerah Manggarai Barat saja namun juga hingga ke Jakarta dan luar negeri.

MAJALAH YDBA TOPIK UTAMA | 07

Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (tengah) dan Advisor YDBA, Tonny Sumartono (kanan) berinteraksi dengan Pemilik UMKM Jasti Leather, Abigail A.Y.P.D. Sasongkojati (kiri), di TEI.

Kehadiran UMKM

Kerajinan YDBA di Trade Expo Indonesia 2022

Trade Expo Indonesia (TEI), pameran dagang skala internasional terbesar di Indonesia kembali dihelat dan telah berlangsung pada 19–24 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan. YDBA yang bergerak dalam pembinaan UMKM turut berpartisipasi dalam memfasilitasi UMKM binaan YDBA untuk memperkenalkan produk-produknya melalui pameran tersebut. Langkah YDBA menghadirkan ragam UMKM selaras dengan nilai yang dimiliki, yakni “Beri kail bukan ikan” dalam konteks membuka peluang seluas-luasnya.

Sejumlah tujuh UMKM binaan YDBA berpartisipasi pada pameran ini, yakni Jasti Leather, Valerie Crochet, Oppu Company, Angga Silver, DNayy & Hegira, Kreasi Batu Alam, dan Batik Namburan. Ketujuh UMKM ini bergerak di bidang kerajinan dengan berbagai bentuk pengolahan dan bahan dasar, seperti rajut, kulit, hingga batu-batuan. Misalnya Jasti Leather, yang merupakan UMKM binaan YDBA sejak 2020 yang memproduksi produk kerajinan yang terbuat dari kulit sapi, domba dan kambing. Untuk meningkatkan omset usaha di masa pandemi, sejak 2020 Jasti Leather melakukan inovasi dengan mengikuti tren, yaitu menciptakan produk kerajinan kulit dengan ecoprint yang

berhasil memulihkan omset saat pandemi hingga lebih dari 70%.

UMKM kerajinan lainnya ada Angga Silver, UMKM asal Yogyakarta yang memproduksi berbagai macam aksesori tembaga mulai dari gelang sampai dengan bros. Valerie Crochet asal Jakarta yang memproduksi pakaian, sepatu, mainan, dan boneka rajut. Oppu Company UMKM asal Solo dengan produknya berupa baju lurik, sandal, tas, dan topi. Batik Namburan, UMKM asal Yogyakarta yang memproduksi batik formal dan mode sehari-hari. Kreasi Batu Alam UMKM asal Jakarta dengan produk-produk aksesori dari batuan alam. Serta, DNayy & Hegira asal Depok dengan produk pakaian wanita dan mukena.

Langkah YDBA dengan memboyong UMKM binaan ini diharapkan mampu menarik animo masyarakat untuk percaya pada kualitas produk dalam negeri. Tak dipungkiri, secara kualitas, produk-produk dalam negeri amat mungkin bersaing dalam skala internasional, selain di samping itu instruksi kampanye Bangga Buatan Indonesia pun perlu terus diamplifikasi untuk senantiasa mendorong perekonomian Indonesia jadi lebih maju.

Keikutsertaan dalam pameran dagang ini membuka jejaring yang luas bagi UMKM Binaan YDBA terkait potensi pembeli dari berbagai negara setelahnya. Beberapa UMKM seperti Jasti Leather, Valerie Crochet, dan Kreasi Batu Alam mendapatkan potensi pembeli dan kerja sama dari negara luar, yakni Malaysia, Dubai, India, serta Afrika.

MAJALAH YDBA 08 | KEGIATAN YDBA

Bertani dengan Teknologi #Ngobrol

Pada 5 Oktober 2022, YDBA berkesempatan untuk mengadakan #NgobrolPinter mengenai “Bertani dengan Teknologi”. Para UMKM binaan YDBA mendapatkan kesempatan untuk belajar dari CEO dan Founder Agrisocio, Alfi Irfan.

Dalam pembukaan acara, Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala memaparkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami inflasi diberbagai daerah dan salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, saat ini Indonesia mengalami inflasi tahunan mencapai 5,96%, tertinggi semenjak Oktober 2015. Maka dari itu YDBA terus mendukung pemerintah terutama dalam sektor pertanian.

Alfi merupakan founder dari Agrisocio, yang bergerak di bidang agrievent, planting & trading, local brand, serta consultant & rural development, memaparkan materi-materi antara lain: Beberapa teknologi yang ditemukan dan diterapkan oleh Agrisocio seperti mendeteksi parameter pertumbuhan secara real time, dan juga smart irrigation yang telah menyumbangkan peningkatan produktivitas hingga 147 persen dengan kualitas yang baik.

• • • •

Potensi penduduk Indonesia sangat besar mengingat jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 200 juta penduduk, dan bahwa pertanian mempunyai potensi yang sangat besar untuk menopang Indonesia menjadi lebih baik lagi di tahun mendatang. Melalui Agrisocio yang sudah tersebar di 21 desa di Indonesia dengan 95 mitra strategis.

Salah satu perwakilan UMKM LPB Pama Banua Etam, juga berbagi pengalamannya, antara lain:

Bagaimana teknologi mampu membantu mereka untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil peternakan mereka. Teknologi sangat membantu besar sekali dalam penyediaan pakan peternakan, karena dalam sebuah peternakan, pakan ternak adalah salah satu kebutuhan terbesar. Dari kualitas pakan tentu saja meningkat semenjak menggunakan teknologi, yang sebelumnya menggunakan hijauan segar dari alam yang tidak terukur kandungan gizinya akhirnya beralih menggunakan mesin chopper hijauan yang dapat memproduksi pakan sesuai dengan takaran gizi yang sesuai.

Limbah peternakan pun dapat bertambah nilai jual dan kualitasnya dengan bantuan tangki alumunium dan mesin alkon, selain kualitasnya meningkat tentu saja untuk tampilan menjadi lebih berkualitas.

Ketua Pengurus YDBA bersama Alfi Irfan dan petani LPB Pama Banua Etam yang akan berbagi mengenai Bertani dengan teknologi.
MAJALAH YDBA KEGIATAN YDBA | 09
Beberapa hasil produksi yang menggunakan teknologi, menjadi lebih menarik secara packaging dan juga kualitas dari hasil ternaknya.

Pinter: Produk Kuliner Menarik di Mata Pelanggan

Pada 25 Oktober 2022, YDBA berkesempatan untuk kembali mengadakan #NgobrolPinter yang pada kali ini mengangkat tema “Produk Kuliner Menarik di Mata Pelanggan”. Acara ini dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu perwakilan dari Indonesia Marketing Association (IMA), Erik Hidayat selaku Vice President UMKM & Entrepreneurship, dan Andrew Setiawan selaku owner Poffen Snack & Bakery.

Dalam acara ini, Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala menyampaikan bahwa bisnis kuliner saat ini sudah mulai berkembang dari segi produksi, penyajiannya, konsumsinya, dan jenis kuliner yang semakin banyak. Melihat peluang yang begitu besar dari bisnis sektor kuliner perlu diimbangi dengan strategi yang baik untuk dapat bersaing di pasaran.

Erik Hidayat memberikan materi mengenai:

Cara meningkatkan nilai sebuah produk, yang dapat dilakukan dengan cara mencari tahu apa yang dibutuhkan konsumen dan mencari tahu apa yang menjadi faktor

konsumen mau membeli produk kita.

Nilai produk yang baik adalah ketika konsumen yang membeli barang kita merasa sesuai dengan harga yang konsumen bayarkan.

Pada sesi selanjutnya, Andrew Setiawan memaparkan materi mengenai:

• Memasarkan produk kuliner di media sosial yang menarik bagi konsumen. Cara untuk menggugah selera konsumen adalah mempersiapkan produk yang menarik secara rasa, tampilan, foto produk yang menarik, menentukan influencer yang tepat sesuai target pasar, dan melakukan kolaborasi dengan brand / influencer.

Media sosial merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif di zaman ini. Untuk meningkatkan engagement di media sosial, hal yang perlu dilakukan adalah selalu konsisten dalam membagikan konten, memberikan promo khusus, dan melakukan kerja sama dengan influencer.

MAJALAH YDBA KEGIATAN YDBA | 10
Para narasumber #NgobrolPinter “Produk kuliner menarik di mata pelanggan” dengan Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R.M. Sigalingging dan pembawa acara #NgobrolPinter. Andrew Setiawan sedang memberikan contoh tampilan Instagram yang menarik bagi bisnis kuliner melalui Instagram Poffen Snack

Launching Program

Puncak, Jawa Barat - Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mendukung peningkatan perekonomian di negeri ini. Salah satu sektor tersebut adalah komoditas hortikultura yang dibutuhkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari - hari.

Pada 30 Juni 2022, Astra melalui YDBA bersama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Kementerian Keuangan RI berkolaborasi melakukan pembinaan UMKM di wilayah Puncak Dua dengan fokus pada pembinaan UMKM pertanian hortikultura.

Pembinaan UMKM di Puncak Dua ini merupakan upaya perluasan program pembinaan yang dilakukan YDBA sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa. YDBA terus berupaya untuk mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global yang diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut juga sejalan dengan program Astra, yaitu Desa Sejahtera Astra (DSA) yang merupakan program pengembangan ekonomi desa yang berfokus pada pengembangan produk unggulan desa.

pupuk organik dalam budidaya pertanian untuk membasmi bakteri pada tanaman yang sedang dibudidayakan oleh para petani.
Pembinaan UMKM Pertanian
melalui YDBA Bersama Pusat Investasi Pemerintah, Kementerian Keuangan RI
MAJALAH YDBA 11 | KEGIATAN YDBA
Astra
di Puncak Dua, Jawa Barat

Hal ini sejalan dengan program PIP sebagai Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan yang menjalankan mandat sebagai koordinator pendanaan di bidang UMKM dan saat ini fokus dalam pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi para pelaku usaha ultra mikro. Untuk menunjang scaling-up atau peningkatan usaha para debiturnya, PIP juga melakukan program pemberdayaan dan pendampingan usaha bagipelaku UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, melengkapi dari sisi legalitas dan membantu pemasaran.

Program pembinaan UMKM pertanian hortikultura ini di-launching pada 31 Oktober 2022 yang ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara YDBA yang diwakili oleh Ketua Pengurus, Sigit P. Kumala; PIP yang diwakili oleh Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan, Muhammad Yusuf serta perwakilan petani di wilayah Puncak Dua, Elan dan disaksikan secara virtual oleh Direktur Utama PIP, Ririn Kadariyah dan secara langsung oleh offtaker petani binaan, Budiarto.

Turut hadir dalam kegiatan secara offline, yaitu Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging dan Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto, Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Karya Baitul Mandiri, Novan Rahayu sebagai penyalur pembiayaan UMi bagi para petani Desa Sukawangi, Puncak Dua, Bogor.

Program pembinaan UMKM pertanian hortikultura ini melibatkan 20 petani yang telah mengikuti program pembinaan dasar pemberdayaan UMKM Hortikultura sejak Agustus - Oktober 2022, program dasar tersebut antara lain Pelatihan Basic Mentality, Pelatihan & Pendampingan Pembukuan Sederhana serta Pelatihan Teknis Sarana dan Prasarana Pertanian.

Dalam kegiatan ini, para petani yang telah mengikuti program dasar pembinaan tersebut sangat antusias dan turut memperlihatkan progres setelah mengikuti program dasar, seperti pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai pestisida organik untuk hama yang berdampak pada penurunan biaya pengeluaran petani hingga 70%.

Setelah mengikuti program pembinaan, mereka menyadari pentingnya mentalitas dasar dalam menjalankan bisnis sebagai petani, bahkan saat ini mereka mampu membuat MOL sebagai pupuk organik dalam budidayanya. Miptahudin mewakili petani di Puncak Dua juga menyampaikan harapan ke depan dari program pembinaan ini. Mereka berharap program pembinaan dapat terus meningkatkan kompetensi dalam budidaya pertanian organik, menjadikan kelompok tani yang mandiri dan memiliki generasi, meningkatkan hasil serta mengurangi biaya dalam budidaya serta menjadikan pertanian hortikultura di wilayahnya sebagai sentra produk sayuran sehat.

Penandatanganan

offtaker petani binaan, Budiarto (kanan) di Puncak Dua, Jawa Barat (31/10).

Petani binaan YDBA dan PIP, Kementerian Keuangan, Miptahudin (kiri) saat berinteraksi mengenai pembuatan MOL sebagai pupuk organik dalam budidaya pertanian dengan Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (kanan); Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R.M. Sigalingging (tengah); Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf (kedua kiri) serta Offtaker petani binaan, Budiarto (kedua kanan) di tengah kegiatan Soft Launching Program Pembinaan UMKM di Wilayah Puncak Dua, Jawa Barat (31/10).

MAJALAH YDBA KEGIATAN YDBA | 12
komitmen bersama antara YDBA yang diwakili oleh Ketua Pengurus, Sigit P. Kumala (kedua kiri); PIP, Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf (kedua kanan) serta perwakilan petani di wilayah Puncak Dua, Elan (kiri) dan disaksikan secara virtual oleh Direktur Utama PIP, Ririn Kadariyah dan secara langsung oleh

YDBA Hadirkan Aksesoris Berkendara Motor yang Laris

di Pameran IMOS 2022

Sebagai komitmen Astra untuk terus mendukung UMKM agar terlibat dalam industri otomotif nasional, Astra melalui YDBA mengikuti pameran otomotif roda-2 terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022.

Selain menghadirkan komponen otomotif roda-2 yang diproduksi oleh UMKM binaan YDBA untuk dipasok ke tier 1 maupun langsung ke Agen Pemegang Merek (APM) PT Astra Honda Motor, dalam ajang pameran yang digelar 2 – 6 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) ini juga, YDBA menghadirkan berbagai produk buatan UMKM, antara lain berbagai alat kesehatan, mesin pulper & roasting untuk kopi, sepeda listrik, cangkul merah putih, aksesoris berkendara serta berbagai produk lainnya.

Aksesoris berkendara, seperti jaket dan sarung tangan yang terbuat dari kulit kambing / domba menjadi salah satu idola para pengunjung yang laris dalam pameran ini. Produk dari UMKM binaan YDBA, Pheryno Leather asal Yogyakarta ini laris dengan jumlah penjualan lebih dari 100 pcs. Kualitas dan harga yang cukup terjangkau menjadikan produk ini banyak diminati para pengunjung.

MAJALAH YDBA 13 | KEGIATAN YDBA
Beberapa produk handicraft yang diproduksi oleh UMKM binaan YDBA, Pheryno Leather.

Selain jaket dan sarung tangan, Pheryno Leather juga menampilkan berbagai produk kulit lainnya, seperti pouch, tas, ikat pinggang pria, dompet hingga topi dengan berbagai variasi dari kulit sapi yang menarik perhatian para pengun jung.

Pameran IMOS ini menjadi salah satu program Astra melalui YDBA untuk memberikan akses pemasaran bagi para UMKM. Dengan diikutser takannya UMKM di ajang IMOS tersebut, diharapkan UMKM bukan hanya mendapatkan buyer yang melakukan transaksi saat pameran saja, namun juga tindak lanjut potensi bisnis ke depannya. Sehingga, terjadi transaksi bisnis yang berkelanjutan.

Turut berkunjung ke booth YDBA dalam pamer an IMOS 2022, yaitu Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita serta Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. Dalam kunjungan tersebut, keduanya disambut dengan hangat oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging; Bendahara Pengurus YDBA, Tarsi sius Wijaya dan Advisor YDBA, Tonny Sumarto no.

Melalui keterlibatan dalam IMOS 2022, UMKM mendapatkan sebanyak 114 transaksi selama pameran serta 55 calon buyer yang dapat ditin-

daklanjuti untuk bekerja sama setelah pameran berlangsung. Hal ini mendukung salah satu program pembinaan YDBA yang membantu

kan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
MAJALAH YDBA KEGIATAN YDBA | 14
Salah seorang pengunjung saat memotret produk komponen otomotif roda-2 yang diproduksi UMKM binaan YDBA di YDBA dalam ajang Pameran IMOS 2022 di JCC beberapa waktu lalu.

Astra melalui YDBA

Dukung Rantai Pasok Industri Manufaktur di Indonesia

Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong rantai pasok dan optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang melibatkan IKM di Indonesia, Astra melalui YDBA terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) agar masuk dalam rantai pasok perusahaan besar di Indonesia.

Salah satu langkah yang dilakukan Astra melalui YDBA, yaitu dengan terlibat dalam kegiatan Link & Match yang digelar Kementerian Perindustrian RI serta Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) beberapa waktu lalu di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, YDBA diwakili Ketua Pengurus, Sigit P. Kumala bersama 16 Perusahaan Tier 1 PT Astra Honda Motor serta 32 IKM bidang manufaktur binaan YDBA menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) / perjanjian kerjasama terkait program pembinaaan & fasilitasi akses pemasaran IKM.

Dalam perjanjian tersebut, perusahaan tier 1 akan membeli produk IKM binaan YDBA yang telah memenuhi standar quality, cost dan

delivery (QCD) yang diberikan oleh perusahaan tier 1 tersebut, sedangkan IKM dapat membuat produk berdasarkan QCD yang ditetapkan YDBA sendiri berperan memberikan pembinaan manajemen kepada IKM yang terlibat untuk mendukung IKM tersebut menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh perusahaan tier 1.

Turut menyaksikan dalam proses penandatanganan MoU, yaitu Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita; Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN), M. Arsjad Rasjid P.M. serta Direktur PT Astra International Tbk, Gita Tiffani Boer.

Kontribusi YDBA dalam membina IKM merupakan bagian dari Community Development, aspirasi ke-9 dari Astra 2030 Sustainability Aspirations. Gita Tiffani Boer berharap kolaborasi yang melibatkan berbagai perusahaan tier 1 dan IKM ini dapat terus berlangsung dan melibatkan lebih banyak lagi perusahaan tier 1 dan IKM di Indonesia. Direktur PT Astra International Tbk ini juga berharap kegiatan ini dapat terus mendukung tumbuhnya industri komponen otomotif di Indonesia.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala bersama 16 Perusahaan Tier 1 PT Astra Honda Motor serta 32 Industri Kecil Menengah (IKM) bidang manufaktur binaan YDBA. Sambutan Direktur PT Astra International Tbk, Gita Tiffani Boer dalam kegiatan Link & Match Industri Kecil Menengah (IKM) yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian RI dan KADIN beberapa waktu lalu di Gedung Kementerian Perindustrian RI, Jakarta.
MAJALAH YDBA 15 | KEGIATAN YDBA

Kolaborasi YDBA dan PAMA dalam

Mendukung Produk Buatan UMKM Indonesia

Irvan disaksikan oleh

Pada 15 November 2022 sejalan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pama untuk mendukung Pendidikan di Indonesia melalui pengadaan alat sekolah berupa meja dan kursi, Pama berkolaborasi dengan YDBA dalam pengadaan produk yang melibatkan UMKM manufaktur binaan YDBA, yaitu Dewoz Art.

Sebelumnya pada Agustus lalu, Pama mempercayakan YDBA dalam pengadaan 20 set meja dan kursi yang didistribusikan ke SDN 4 Cileungsi yang merupakan Sekolah Adiwiyata Pama di Kabupaten Bogor. Kali ini, Pama mempercayakan kembali YDBA dengan memesan 40 set alat sekolah yang diproduksi langsung oleh UMKM binaan YDBA dan akan didistribusikan ke sekolah yang sama.

Penyerahan produk UMKM diserahkan langsung oleh Pemilik Dewoz Art, Bayu Agusworo kepada Dept. Head CSR Pama, Maidi

Dalam momen penyerahan tersebut, Sigit P. Kumala berharap semangat Pama dalam mendukung pendidikan di Indonesia ini dapat terus berdampak positif kepada UMKM Indonesia melalui pengadaan produk UMKM. Sigit juga berharap apa yang dilakukan oleh Pama dapat pula dilakukan oleh perusahaan lain di Indonesia. Sigit menambahkan, semoga kesempatan yang diberikan Pama kepada UMKM, khususnya Dewoz Art dapat dimanfaatkan oleh UMKM sebaik mungkin dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan standar QCD.

Sedangkan Maidi Irvan dalam penyerahan alat sekolah tersebut menyampaikan, bahwa produk yang dihasilkan UMKM binaan YDBA sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh Pama. Maidi sangat mengapresiasi produk buatan UMKM tersebut. Maidi berharap, semoga ke depan Pama akan terus mendukung dan berkontribusi kepada UMKM melalui pengadaan produk yang dibutuhkan.

Kolaborasi menjadi semangat Astra melalui YDBA dalam mengembangkan UMKM di tanah air. Salah satu kolaborasi yang tengah dilakukan, yaitu bersama Grup Astra, PT Pamapersada Nusantara (Pama). Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala serta Dept. Head Security External Relations Pama, Gunawan Setiadi di Dewoz Art, Tarikolot Bogor. Pemilik Dewoz Art, UMKM Binaan YDBA, Bayu Agusworo (kiri) saat menjelaskan produk meja dan kursi yang diproduksinya kepada Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (kedua kanan); Dept. Head CSR Pama, Maidi Irvan (kedua kiri) dan Dept. Head Security External Relations Pama, Gunawan Setiadi (kanan) saat acara kunjungan dan penyerahan produk meja dan kursi oleh Dewoz Art kepada Pama. Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (kiri); Dept. Head CSR Pama, Maidi Irvan (kedua kanan); Dept. Head Security External Relations Pama, Gunawan Setiadi (kedua kiri) didampingi Pemilik Dewoz Art, UMKM Binaan YDBA, Bayu Agusworo (kanan) saat melihat proses pembuatan produk meja dan kursi yang diproduksi oleh Dewoz Art.
MAJALAH YDBA KEGIATAN YDBA | 16

Perkuat Kolaborasi, YDBA Hadirkan

4 Stakeholder ke Banyumas dalam Rangka Link and Match Bersama

UMKM

Kolaborasi menjadi semangat Astra melalui YDBA dalam mengembangkan UMKM di tanah air. Kolaborasi dilakukan YDBA baik bersama Grup Astra maupun eksternal Grup Astra, seperti PT Eka Cahaya Tunas Mitra atau dikenal Tokpas, Indonesia Chef Association (ICA), Koperasi 1000 Desa Ekspor Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI).

Pada 17 November 2022 YDBA menghadirkan 4 stakeholder di atas untuk melakukan link and match bersama UMKM binaannya di Banyumas, antara lain UMKM Kuliner Semedo Manise dan UMKM Pande Besi yang tergabung dalam Komunitas Gayeng Ruyeng. Dalam kegiatan ini, YDBA juga mengajak 4 stakeholder tersebut mengunjungi UMKM Bengkel Primamitra Auto Service.

Link and Match dilakukan untuk memperkuat kolaborasi yang telah terjalin antara YDBA dengan stakeholder selama ini. Sebelumnya YDBA telah berkolaborasi dengan Tokpas dalam fasilitasi pemasaran produk UMKM melalui

pasar online. YDBA juga berkolaborasi dengan ICA dalam rangka mengembangkan produk pisau UMKM Pande Besi di Desa Pasir Wetan, Kab. Banyumas. Bersama Koperasi 1000 Desa Ekspor Indonesia, YDBA berkolaborasi dalam pembinaan dan fasilitasi pemasaran bagi UMKM komoditas vanili dan mete yang berada di wilayah Kab. Manggarai Barat, NTT. Sedangkan bersama APJI, YDBA berkolaborasi dalam fasilitasi pemasaran produk pisau yang diproduksi oleh UMKM Pande Besi di Banyumas.

Turut hadir dalam kegiatan link and match tersebut, antara lain Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging dan Bendahara Pengurus YDBA, Tarsisius Wijaya.

Sigit P. Kumala dalam kegiatan tersebut berharap, link and match ini dapat menghasilkan kolaborasi baru yang memberikan manfaat kepada lebih banyak lagi UMKM binaan YDBA, khususnya di wilayah Banyumas.

MAJALAH YDBA 17 | KEGIATAN YDBA
Para stakeholder melihat produk pisau produksi UMKM Pande Besi binaan YDBA di Banyumas yang tergabung dalam Komunitas Gayeng Ruyeng saat kegiatan link & match (17/11).

Komunitas Gayeng Ruyeng merupakan sekumpulan UMKM pande besi yang berada di Desa Pasir Wetan Kab. Banyumas. UMKM ini mengolah bilah-bilah sisa besi dan baja menjadi berbagai ragam alat pertanian, pertukangan dan juga berbagai jenis pisau. Usaha yang dijalankan oleh para UMKM ini merupakan usaha turun temurun dari orangtuanya yang sudah ada sejak puluhan tahun silam. Atas dasar semangat ingin maju dan berkembang bersama, maka terbentuklah kelompok yang beranggotakan 16 orang UMKM pande besi ini.

Semedo Manise merupakan UMKM kuliner binaan YDBA yang didirikan Akhmad Sobirin pada tahun 2012 dengan fokus dalam menjalankan bisnis gula semut kelapa yang melibatkan 9 kelompok tani dengan jumlah anggota lebih dari 200 petani penderes yang menghasilkan produk olahan gula kelapa. Untuk meningkatkan kompetensi pada petani tersebut, Semedo Manise melalui YDBA mengikutsertakan para petani dalam program pembinaan, antara lain pelatihan, pendampingan dan program lainnya.

Bengkel Primamitra Auto Service didirikan pada tahun 2009 dengan dilatarbelakangi hobi pemilik terhadap dunia otomotif. Bermula membuka jasa cuci mobil, saat ini bengkel roda empat tersebut memiliki pelayanan, antara lain service, tune up, engine, scanner, ECU, Over Houle, AC,

Sekilas UMKM Binaan YDBA di Banyumas
MAJALAH YDBA KEGIATAN YDBA | 18
radiator hingga body repair. Pemilik UMKM Bengkel Primamitra Auto Service Binaan YDBA, Suwadi (kedua kanan) tengah menjelaskan bisnis bengkelnya kepada Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (kanan); Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging (ketiga kiri), Bendahara Pengurus YDBA, Tarsisius Wijaya (ketiga kanan) dan 4 stakeholder YDBA dari Tokpas, ICA, Koperasi 1000 Desa Ekspor Indonesia dan APJI. Pemilik UMKM Kuliner Semedo Manise Binaan YDBA, Akhmad Sobirin (kanan) tengah menjelaskan bisnis kulinernya kepada Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (kiri) serta 4 stakeholder YDBA dari Tokpas, ICA, Koperasi 1000 Desa Ekspor Indonesia dan APJI.

Dari Tegal hingga Pulau Rote :

Furnitur Sekolah Produksi

Koperasi Tegal Manufaktur

Indonesia

2018 silam, Tri Sukamto dan rekan-rekannya mengokohkan Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI) sebagai badan yang memiliki legalitas, setelah bertahun-tahun sebelumnya hanya menggunakan nama Kelompok Usaha Bersama (KUB). Koperasi TMI ini merupakan salah satu koperasi di Kabupaten Tegal yang beranggotakan para pelaku UMKM perajin logam.

Koperasi TMI memiliki unit usaha yang bernama Material Center yang berfokus pada empat lini bisnis yaitu consumable berupa penyedia kebutuhan UMKM Logam seperti sarung tangan, kawat las, batu gerinda, galon, (2) jasa permesinan, berupa bentuk jasa penyewaan mesin milling dan mesin sharing, (3) jasa logistik, berupa jasa pengantaran produk, dan (4) material, yakni terkait penjualan material kebutuhan UMKM Logam.

Pasca-reorganisasi di awal tahun 2022, koperasi ini memnangkan tender yang diadakan Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) untuk membuat meja dan kursi sekolah.

Saat ini, LPB Tegal fokus mendampingi Koperasi TMI untuk memperkuat manajemen koperasi melalui Program Pembinaan YDBA hingga lima

tahun ke depan. Tender yang didapatkan oleh Koperasi TMI digunakan untuk memasok furnitur-furnitur sekolah di tiga sekolah menengah pertama (SMP) di Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Koperasi TMI dalam proyek tersebut melibatkan 8 UMKM, di antaranya CV Target, PT Hansei Putra Nusatama, PT TBM, UD Bayu Reksa, PT Bimuda Karya Teknik, PT Berkah Jaladara, CV Mekar Bersama, dan PD Utama. UMKM tersebut memproduksi kebutuhan furnitur sekolah mulai dari kursi, meja, lemari, rak, tiang bendera, hingga lemari sekolah untuk beragam kebutuhan. Unggulnya lagi, produk yang dibuat dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan pelanggan, termasuk permintaan desain ataupun detail tertentu. Kualitas pengecatan produk juga mendapat jaminan bahwa tiap produknya menggunakan cat dari kelas terbaik yang tidak pudar hingga 5 tahun lamanya.

Tidak hanya berbasis tender, produk ini juga dapat dipesan oleh pelanggan dari seluruh Indonesia dengan kisaran rentang harga 400 ribu hingga 5 juta rupiah bergantung tipe produk yang dipesan. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan dapat mengirimkan Direct Message (DM) ke Instagram @ydba_tegal.

MAJALAH YDBA 19 | REVIEW PRODUK UMKM
Kursi dan meja buatan koperasi yang sudah diserahkan ke SMPN 1 Rote Barat. Proses pembuatan rangka furnitur meja dan kursi di salah satu UMKM anggota koperasi TMI.

Brounis Paris:

Bermula di tahun 2016, lidah Trisno (Pemilik UMKM Brounis Paris) tidak memungkiri rasa enak kue bronis yang dibuat istrinya. Tak lain didasari pula karena kecintaan dan pengalaman sang istri terhadap dunia baking. Bronis yang saat itu hanya tersaji di meja makan keluarga, perlahan mengetuk rumah-rumah sekitar yang turut tertarik dengan aroma kue cokelat ini.

Bisnis yang dinamai Brounis Paris ini kemudian makin besar di 2020, sejak pandemi melanda Trisno kehilangan pekerjaan dari kantornya, dan memutuskan untuk mengembangkan bisnis ini. Fokusnya di tahun tersebut bukan saja membuat bronis terjual ke rumah-rumah tetangga, ia mengharapkan karyanya dan istrinya bisa melanglang buana.

Demi mencapai tujuannya itu, kredibilitas merek dagang ini pula perlu terus ditingkatkan. Brounis Paris adalah salah satu contoh bisnis yang memiliki kapabilitas desain kemasan yang siap dari segi estetika ataupun bentuk. Selain itu, bronis yang bertekstur lembut di dalam, tetapi kering di luar ini juga turut menyajikan tiga jenis ,

serta memiliki beragam almond, choco chips, peanut, mixed

Pilihan produksi dengan ukuran travel pack dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara individual yang menantikan produk ini untuk dinikmati sendiri ataupun untuk kebutuhan berwisata, dan unggulnya lagi bronis dengan kemasan jenis ini dapat bertahan dalam rentang 14 hari pada suhu ruang hingga 20 hari pada pendingin; waktu ketahanan yang lebih lama daripada bronis-bronis pada umumnya.

Isi utuh Brounis Paris.

Perjalanan merintis bisnis ini amat bermakna bagi Trisno dan istri yang dibina LPB Yogyakarta sejak tahun 2021. Pasalnya, bisnis yang kini dikelola hanya oleh tiga orang karyawan, belakangan ini perlahan mendapatkan banyak sorotan dari media karena kualitasnya. Kue yang mengandung triple choco, dua di antaranya merupakan dark chocolate ini memiliki after taste yang berbeda dari bronis biasanya. Komposisi ini yang juga menjadi kunci bagi Brounis Paris agar tetap eksis di pasaran. Terkait segi pemasaran, produk ini tersedia di puluhan toko oleh-oleh di Yogyakarta, serta dijual luas melalui marketplace, dengan kisaran harga 20 hingga 60 ribu rupiah. Untuk informasi lebih lanjut, produk ini dapat diakses melalui Instagram @brounisparis.

MAJALAH YDBA
Brounis Paris dengan kemasan travel pack.
Rasa Manis yang Melanglang Buana REVIEW PRODUK UMKM | 20

Valerie Crochet Baby: Produk Kesenangan Sang Buah Hati

Sejak diperolehnya hasil USG kehamilan di tahun 2016 menunjukkan anak yang akan lahir adalah perempuan, menjadikannya momen membuat 12 pasang sepatu rajut untuk dikenakan sang bayi sehari-hari.

Setelah kelahiran putri keduanya, Deasy selalu mengunggah momen kehangatan dengan buah hati di media sosial. Banyak temannya tertarik dengan sepatu rajut yang digunakan anaknya dan berniat membeli. Deasy pun menjual beberapa pasang yang sudah tersedia dan membuat 24 pasang lagi. Tak disangka, banyak temannya tertarik dan membelinya lagi. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk mengembangkan bisnis kerajinan rajutan untuk bayi dan anak, yang dinamainya sebagai Valerie Crochet Baby.

Saat ini tidak hanya sepatu, Valerie Crochet juga memproduksi & menjual topi rajut, mantel, boneka, hingga rattle bayi. Proses pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan anak, yakni menggunakan benang yang bertekstur halus dan tidak membuat gatal, serta dakron khusus untuk isian

boneka. Seluruh karyanya juga diusahakan untuk tidak menggunakan lem, melainkan dijahit agar lebih aman dan kuat. Berkat kualitas yang diberikan, produk ini mampu menarik animo berbagai lapisan masyarakat, dari dalam ataupun luar negeri seperti Singapura dan Korea untuk membeli hasil kerajinan Valerie Crochet.

Produk dari bisnis UMKM Binaan LPB Yogyakarta sejak tahun 2019 ini juga berupaya terus menyatukan nilai kreativitas, komersial, dan sosial. Pandemi tahun lalu, Valerie Crochet membagikan boneka rajut kepada anak-anak penderita Covid-19, baik pelanggan ataupun bukan, hanya dengan menunjukkan bukti positif hasil tes. Upaya ini dilakukannya untuk menghibur anak-anak serta memfasilitasi orang tua untuk menjalin kehangatan dengan sang buah hati melalui boneka ataupun finger dolls. Deasy melalui Valerie Crochet percaya bahwa menjalankan bisnis juga perlu selaras dengan upaya memberikan dampak sosial. Alhasil, produk-produk kerajinan yang dijual mulai dari 85 ribu rupiah ini tetap mendapatkan hati di masyarakat. Selengkapnya terkait produk ini dapat mengunjungi Instagram @valerie_crochet_baby.

Produk sepatu, topi, dan baju rajut Valerie Crochet Baby. Boneka berbentuk beruang rajut Valerie Crochet Baby.
MAJALAH YDBA 21 | REVIEW PRODUK UMKM

Hidroponik KWT D'Shafa: Penyulap Lahan Tidur Jadi Penghasil Sayur

Ibu-ibu di Kelurahan Malaka Sari sepakat bahwa gangnya perlu diikutsertakan dalam lomba gang hijau di tahun 2018. Sejak saat itu, lingkungan sekitar kemudian disulap jadi lebih hijau dengan beragam jenis tumbuhan. Hasilnya bukan main, Kelurahan Malaka Sari dinobatkan jadi juara gang hijau di tingkat nasional.

Awal ini juga yang mempelopori lahirnya Kelompok Wanita Tani (KWT) D’Shafa, yakni kelompok pengembang bisnis UMKM yang melakukan penanaman sayur menggunakan metode hidroponik. KWT D’Shafa memanfaatkan lahan tidur, baik yang kosong ataupun tidak digunakan, seperti area yang tadinya digunakan sebagai tempat sampah sembarangan, area masjid, hingga gang-gang di kampung tersebut diubahnya menjadi lahan pertanian hidroponik. Namun, usaha yang kini tumbuh besar, dulunya sebatas kelompok tani kecil yang menjual hasil panennya ke tetangga sekitar saja.

Kualitas yang bagus dari pertanian hidroponik ini mendorong makin banyak pelanggan yang datang untuk membeli produknya. Ragam sayur

yang ditanam berikut harganya yakni bayam Brazil yang dijaja 15 ribu per 100 gram, kale 15 ribu per 100 gram, pakcoy 11 ribu per 250 gram, selada seharga 25 ribu per 500 gram, seledri 15 ribu per 250 gram, caysim 10 ribu per 250 gram, kangkung 10 ribu per 250 gram, kailan 15 ribu per 250 gram, daun mint, serta samhong.

Langkah KWT D’Shafa yang dibina oleh LPB Cakung sejak tahun 2020, menjadi solusi urban farming atau pertanian di perkotaan dengan pemanfaatan lahan yang terbatas. Meski terbatas, dalam tiga bulan terakhir UMKM ini mampu meraup keuntungan hingga 10 juta rupiah, dan saat diwawancarai Haryati (Pengelola UMKM Hidroponik KWT D’Shafa) dan timnya tengah memanen semua sayur sebab ada pemborong yang membeli seluruh hasil taninya.

Tidak hanya melayani sayur, KWT D’Shafa juga membuka jasa instalasi hidroponik, penyediaan nutrisi, bibit, hingga layanan edukasi terkait green house. Untuk mendapatkan produk ini, dapat menghubungi Instagram @kwt.dshafa ataupun media lainnya yang dapat diakses melalui linktr.ee/kwt.dshafa.

MAJALAH YDBA REVIEW PRODUK UMKM | 22
Aktivitas pertanian hidroponik KWT D’Shafa

Hendra Sugiono: Ulet Menggagas

Praktik Baik

Untuk Bengkel Yang Lebih Baik

Kecintaannya terhadap dunia bengkel, mendorong Hendra Sugiono melanjutkan usaha ayahnya, Bengkel Maju Motor, sejak tahun 2005. Sebagai bengkel baru, di tahun tersebut Maju Motor hanya melayani servis sederhana seperti tune up dan servis rem. Nikmat tak dapat ditolak, usahanya makin berkembang tahun ke tahun setelahnya. Bengkel tersebut kini mampu memberikan pelayanan secara general, yang lebih lengkap dan komprehensif sesuai ragam kebutuhan pelanggan.

Jauh sebelum itu, Hendra telah berkecimpung di dunia bengkel sejak SMP, dan juga menempuh perkuliahan di jurusan yang selaras, yakni Teknik Mesin, Universitas Trisakti. Untuk memperkuat kapasitasnya di bidang ini, beliau juga turut menempuh pendidikan kursus Teknik Otomotif di Vocational Education Development Center (VEDC) Malang. Pendidikan-pendidikan ini yang menguatkan kapabilitas dirinya untuk berkarir di industri dengan mendirikan bengkel. Setahun setelah Maju Motor berdiri, tepatnya pada tahun 2005, YDBA hadir mendampingi langkah Hendra dan usahanya untuk terus berkelanjutan dan meningkat kapasitasnya.

Pasca-binaan yang dilakukan oleh YDBA, Maju Motor bertransformasi secara sistem, teknis, manajemen, hingga basic mentality.

Beragam kapasitas yang dimiliki Hendra, mendorongnya mampu membangun bengkel dengan penuh nilai atau value. Direktur Bengkel Maju Motor ini membaginya menjadi lima jenis nilai, yakni (1) kepuasan customer, berupa menciptakan suasana dan melayani dengan sikap sedia, (2) jujur dan amanah, dengan menunjukkan sikap apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikatakan, (3) kompeten dan profesional, dengan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu serta menjunjung tinggi kode etik, (4) bertanggung jawab, dengan berupaya bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan sebaik mungkin, dan (5) super team, dengan berperan aktif dan mengutamakan kepentingan kelompok.

Kelima nilai di atas menjadi acuan bagi tiap karyawan untuk senantiasa menjaga kualitas bengkel dan terus bertumbuh. Acuan tadi kemudian berkembang menjadi beragam praktik baik, misalnya dengan penerapan sistem reward and punishment. Tim mekanik senior dengan masa kerja lebih dari tiga tahun, akan mendapatkan bonus sesuai target dari key performance indicator (KPI) yang telah ditentukan sebelumnya, menerima 1% dari omset, serta memperoleh gaji di atas UMR. Sedangkan untuk punishment menjadi mekanisme yang terjadi apabila terdapat kesalahan teknis yang menyebabkan kerugian bengkel, dengan kontrol yang sistematis. Maksudnya, si empunya kesalahan teknis dapat dideteksi melalui aplikasi pencatatan yang ada, yang di dalamnya memuat orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut, plat nomor kendaraan, hingga nama mekanik terkait.

MAJALAH YDBA
23 | PROFIL UMKM
Hendra Sugiono (kanan) menerima klien dari salah satu mitra.

Langkah nyata dari penerapan praktik baik tersebut dilakukan guna memastikan bahwa pelanggan benar-benar puas terhadap pelayanan bengkel. Tujuh hari setelah pelanggan datang, akan ada WhatsApp blast untuk mereka, yang berisi monitoring kepuasan pelanggan, mencakup dari segi teknis ataupun psikologis.

“Ya, WhatsApp blast ini untuk menanyakan kepada customer, apakah selama atau setelah ke Maju Motor ada keluhan, bagaimana sopan santun karyawan kami, hingga bertanya kondisi mesin/kendaraan pasca-perawatan.” Terang Hendra.

Praktik baik lain yang dilakukan Hendra adalah pengimplementasian sistem manajemen terbuka. Saat ini Bengkel Maju Motor memiliki dua cabang, yakni di Duren Tiga, Jakarta Selatan dan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keduanya memiliki kepala bengkelnya masing-masing yang direkrut berdasarkan performa serta kompetensi dari segi karakter dan keterampilan mereka selama menjadi karyawan. Hendra

menaruh kepercayaan kepada Joko dan Aris, sang karyawannya dulu, untuk mengepalai masing-masing cabang. Sejalan mengemban tugas ini, keduanya akan diberikan saham kosong senilai 20% yang kelak menjadi ladang penghasilan mereka.

Hendra dengan berbagai praktik baiknya bak mengepakkan eksistensinya di dunia perbengkelan. Melalui kedua cabang tersebut, bengkelnya telah bersinergi dengan ratusan mitra baik sektor publik ataupun swasta, dalam melakukan perawatan pada kendaraan. Atas hal tersebut, per bulannya Hendra mampu mengantongi omset senilai 1,5 miliar rupiah. Omset tersebut tidak lepas dari langkah strategis yang telah Hendra lalui. Kini visinya makin kuat untuk terus mengekspansi dunia bengkel dengan membesarkan dan membuka cabang lebih banyak lagi. Visi ini semata-mata jadi harapannya untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, menyejahterakan lebih banyak karyawannya.

MAJALAH YDBA PROFIL UMKM | 24

Isep Gojali: dari Bisnis Rumahan Menjadi Perusahaan yang Turut Bina UMKM

PT Sarandi Karya Nugraha (SKN) merupakan usaha yang bergerak di bidang manufaktur alat kesehatan yang didirikan pada 12 November 1997. Isep Gojali selaku pendiri mengatakan bahwa SKN bermulai dari Kota Cianjur berbentuk bisnis rumahan yang terdiri dari dua orang karyawan. Pada awalnya hanya memproduksi sekitar 10 produk alat rumah sakit saja, hingga pada tahun 1997, setelah bergabung menjadi binaan YDBA, SKN ditawarkan oleh Astra Ventura untuk memperbesar bisnisnya dengan bergabung di sentra bisnis Sukabumi.

Pada 21 April 1998 secara resmi komplek sentra bisnis Sukabumi diresmikan dengan total 40 UMKM binaan YDBA dan Astra Ventura. Sejak saat itu SKN mulai berkembang secara nyata dari bertambahnya luas area usaha, yang dimulai dari 200 m� sampai akhirnya menjadi 10.000

SKN menjadi salah satu UMKM binaan YDBA yang mengikuti pameran IMOS 2022. Salah satu tim YDBA sedang memberikan penjelasan kepada salah satu jurnalis mengenai salah satu produk yang dibuat oleh SKN.

perusahaan binaan YDBA yang saat ini mulai aktif membina UMKM lainnya. Pada tahun 2022 tercatat terdapat 20 UMKM yang sedang dibina oleh SKN.

Saat ini, SKN memiliki 6 sister company yang bergerak di bidang kesehatan dengan sektor yang berbeda dari Sarandi. Semua ini dimulai dari binaan YDBA yang tidak hanya memberikan pelatihan mengenai bagaimana mengambangkan bisnis, tapi juga koneksi yang begitu luas yang dibuka oleh YDBA kepada para UMKM binaannya untuk lebih memperluas dan memperlebar bisnis usahanya agar kelak bisa menjadi usaha mandiri baik dari dalam negeri maupun di luar negeri.

SKN adalah salah satu dari sekian UMKM binaan YDBA yang tidak hanya mengikuti pelati-

MAJALAH YDBA 25 | PROFIL UMKM

han tetapi juga turut mempraktikkan apa yang sudah mereka dapat dari YDBA, mulai dari manajemen sumber daya, manajemen pemasaran yang baik, hingga 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) diterapkan dalam perusahaan. Di sisi lain keseriusan dan kepedulian terhadap konsumen dan lingkungan diaplikasikan dengan melakukan green saving dalam perusahaan dan produksi, mulai dari memanfaatkan tenaga surya untuk penerangan hingga memanfaatkan air hujan untuk pengaliran air di pabrik. Maka dari itu SKN telah memenuhi standar internasional dan standar-standar SA 8000, hingga dapat meraih Astra Green Company pada 9 April 2007.

Pada GIIAS 2022 SKN menjadi salah satu UMKM yang mendapatkan kesempatan untuk

memamerkan hasil produksinya di booth YDBA. Isep mengatakan bahwa produknya adalah satu-satunya produk binaan YDBA yang tidak berhubungan dengan otomotif tapi mendapatkan banyak minat dan koneksi dengan mengikuti pameran di GIIAS. Karena yang menjadi fokusnya bukan business to consumer tapi business to business. Pameran ini menjadi salah satu kesempatan untuk memperluas koneksi.

Bagi Isep, YDBA tidak hanya membina saja, tetapi juga menjadi kunci bagi para UMKM untuk memiliki koneksi untuk mengembangkan bisnis. Koneksi yang dibuka oleh YDBA tidak hanya sekedar melalui perkenalan saja, tetapi juga membuka peluang-peluang kerja sama antara UMKM dengan pihak luar yang terkait.

MAJALAH YDBA PROFIL UMKM | 26
Isep Gojali yang hadir dalam pameran GIIAS didampingi oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala, memberikan penjelasan mengenai produk-produk yang telah diproduksi oleh SKN kepada sekretaris, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Suswijono Moegiarso.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.