DAFTAR ISI
04 Sekilas Astra dan YDBA
04. Meningkatkan Kemandirian UMKM
Melalui Asesmen yang Komprehensif
Kegiatan Astra melalui YDBA
15. Astra Dukung Semangat Kolaborasi
Demi Masa Depan UMKM Indonesia
dalam Perayaan HUT Ke-44 YDBA
24. 50 UMKM Binaan Astra di Bazar Sarinah
05. Mengapa Value Creation Penting bagi UMKM?
Asah
27. Pilih Jawabanmu, Ada Hadiah Untukmu
Profil
33. Alfri Bagus Rupawan: Dari Tukang
Bengkel Jalan Kaki hingga Punya
Bengkel Sendiri
35. Abadikan Momen Bersama Majalah YDBA dan Raih Hadiahnya!
Ingin Beriklan di Majalah YDBA? Temukan di sini infonya!
SUSUNAN REDAKSI
PENASIHAT : Gita Tiffani Boer
PEMIMPIN UMUM : Rahmat Samulo
PENANGGUNG JAWAB : Ema Poedjiwati
PEMIMPIN REDAKSI : Rahmat Handoyo
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI :
Edison Monoarfa, Aloysius Daniel Harbianto, Yeyen Hermawati
REDAKTUR PELAKSANA:
Anastasia Pangastuti, Nur Laily Prabandari, Agustin, Kevin Eka Putra, Anne Nur Apriani
KORESPONDEN:
Suyanto (YDBA Tegal), Wisni Kristanti (YDBA Bantul), Eko Wandiro (YDBA Banyumas), Hendra (LPB Pama Banua Etam), Rifki Maulana (LPB Pama Bessai Berinta), Rusdi Asri (LPB Pama Daya Taka), Anugrah (YDBA Bogor - Citeureup), Dimas Wahyu Ashary (YDBA Solo), Dani Kurnia (YDBA Lebak), Azzuhri Tri Ahara (YDBA Banyuwangi), Yunita Nursan Hasanah Loilatu (YDBA Manggarai Barat), Hermanto (LPB Cakung), Fauziyah (LPB Sukawangi Majeng Sareng), Rahmat Faisal Gunawan (YDBA Manggarai Timur), Amirullah (LPB Hadaduhup Itah Parajakian), Ike Agustin Hartanto Putri (Project Tangerang), Asti Aprilia Susanti (Project Bandung ), Anastasia Nadya Kusumawardhani (Project Resta 456), dan Rendu Aprio Zani (LPB UT Tanjung).
PENERBIT:
Yayasan Dharma Bhakti Astra
ALAMAT REDAKSI:
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Jl. Gaya Motor I No. 10
Sunter II, Jakarta Utara
HUBUNGI KAMI:
Telp : (021) 65310146
Fax : (021) 65310147
E-mail : hello@hebatnyaukm.org
Website : ydba.astra.co.id
IKUTI MEDIA SOSIAL KAMI:
Facebook Fanpage:
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Instagram:
@ydba_astra
Twitter: @ydba_astra
YouTube:
Yayasan Dharma Bhakti Astra
DARI REDAKSI
Semangat Pagi Sahabat Hebat,
Majalah YDBA Edisi II Tahun 2024 mengangkat tema “Pentingnya Value Creation pada Produk UMKM” dengan dilandasi beberapa latar belakang krusial. Pertama, persaingan pasar UMKM yang kian ketat dan pergeseran perilaku konsumen menuntut para pelaku usaha untuk menciptakan nilai unik yang membedakan produk mereka. Kedua, kemampuan berinovasi dan menciptakan produk yang bernilai menjadi kunci keberhasilan UMKM dalam menghadapi perubahan zaman dan kebutuhan pasar yang dinamis.
Lebih lanjut, peningkatan daya saing, dukungan terhadap keberlanjutan bisnis, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi terhadap perekonomian nasional menjadi faktor pendorong utama pengambilan tema ini. Tema ini selaras dengan fokus pemerintah dan momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi, sehingga diharapkan dapat menginspirasi dan membekali para pelaku UMKM dengan strategi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.
Dalam rubrik Topik Utama, pembaca dapat menyimak pentingnya value creation pada produk UMKM serta contoh penerapan value creation di masing-masing bidang UMKM binaan Astra melalui YDBA. Redaksi menyajikan rubrik-rubrik menarik seperti Sekilas Astra dan YDBA, Sustainability for MSMEs, Kegiatan Astra melalui YDBA, Arena HBBA, #YukExplore Wisata Indonesia, Inspirasi untuk Berbagi, Tren Kekinian, serta Profil Pengusaha yang pastinya bermanfaat bagi para pembaca.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik bagi para pembaca Majalah YDBA beruntung! Untuk informasi lebih lanjut silakan bisa lihat pada rubrik Momen Bersama Majalah YDBA dan Asah Otak.
Bagi yang ingin bertanya lebih lanjut mengenai potensi kerja sama dengan UMKM Binaan YDBA atau ingin bergabung menjadi UMKM Binaan YDBA dapat langsung menghubungi Instagram @ydba_ astra.
Mari ciptakan nilai unik dan berkelanjutan pada produk dan jasa kalian! Dengan menerapkan strategi value creation, UMKM dapat meningkatkan daya saing, menjangkau pasar yang lebih luas, dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional.
UMKM Indonesia bisa dan hebat! #HebatnyaUKM
Majalah YDBA berfungsi sebagai media komunikasi dan informasi bagi seluruh UMKM Binaaan YDBA dan stakeholders dalam upaya untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan informasi serta tali silaturahmi. Diberikan secara gratis dan tidak diperjualbelikan. Redaksi menerima kiriman tulisan dan foto sesuai dengan misi majalah. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi dan maknanya.
Sekilas Astra dan YDBA
Meningkatkan Kemandirian UMKM Melalui Asesmen yang Komprehensif
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Kontribusi mereka dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipungkiri. Namun, banyak UMKM yang masih terhambat dalam mencapai kemandirian.
Untuk itu, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) menghadirkan program Asesmen Kemandirian UMKM. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam mengukur sejauh mana mereka telah menerapkan manajemen yang baik dalam usahanya.
Proses asesmen dilakukan dengan mengacu pada 5 kriteria utama, yaitu:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): Penilaian bagaimana UMKM mengelola dan mengembangkan SDM, termasuk aspek rekrutmen, pelatihan, dan motivasi karyawan.
2. Produksi: Penilaian bagaimana UMKM mengelola operasional untuk mencapai standar Quality, Cost, Delivery, (QCD).
3. Pemasaran: Penilaian bagaimana UMKM menjangkau dan memelihara customernya, termasuk strategi marketing, branding, dan customer service.
4. Keuangan: Penilaian bagaimana UMKM merencanakan dan mengelola keuangan secara efektif, termasuk aspek budgeting, cash flow, dan profitabilitas.
5. Environment Health Safety (EHS) dan Corporate Social Responsibility (CSR): Penilaian bagaimana UMKM berkontribusi pada kesehatan karyawan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Khusus untuk UMKM Kategori Kecil (memiliki omset penjualan maksimal 15 Milyar Rupiah), asesmen
hanya menggunakan tiga kriteria, yaitu produksi, pemasaran, dan keuangan.
Dari hasil asesmen, akan diperoleh level kemandirian UMKM yang terbagi menjadi empat kategori:
• Pemula (nilai 0-24): UMKM masih perlu meningkatkan QCD-nya.
• Madya (nilai 25-49): UMKM sudah menunjukkan kemajuan dalam penerapan manajemen, namun masih perlu meningkatkan kompetensi dan kapabilitas.
• Pra Mandiri (nilai 50-74): UMKM sudah cukup mandiri dalam menjalankan usahanya, namun masih perlu melaksanakan Operational Excellence
• Mandiri (nilai 75-100): UMKM sudah mandiri dalam menjalankan usahanya dan mampu bersaing di pasar.
Manfaat asesmen bagi UMKM binaan Astra:
• Mengetahui kondisi usaha saat ini: Asesmen membantu UMKM dalam memahami kekuatan dan tantangan usahanya.
• Meningkatkan kapabilitas: Hasil asesmen menjadi dasar bagi YDBA untuk memberikan pendampingan dan pelatihan yang tepat sasaran.
• Membangun branding: UMKM yang mengikuti asesmen dan menunjukkan kinerja yang baik akan mendapatkan sertifikat dan logo kemandirian UMKM Astra.
Astra melalui YDBA berkomitmen untuk membantu UMKM Indonesia dalam mencapai kemandirian dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Untuk informasi lebih lanjut tentang asesmen kemandirian dapat menghubungi Saudari Adhelia melalui email di adhelia.afrialita@ydba.astra.co.id
Topik Utama
Mengapa Value Creation Penting Bagi UMKM ?
Di tengah ketatnya persaingan bisnis, penciptaan nilai atau value creation menjadi kewajiban bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bertahan dan berkembang. Value creation adalah strategi yang berfokus pada memberikan manfaat dan keunggulan kepada pelanggan, sehingga mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi dibandingkan produk atau layanan pesaing.
Manfaat Value Creation bagi UMKM:
• Meningkatkan daya saing: Dengan menawarkan nilai yang unik dan berbeda, UMKM dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar.
• Meningkatkan keuntungan: Pelanggan yang puas dengan nilai yang ditawarkan akan lebih loyal dan bersedia membeli lebih banyak produk atau layanan. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan UMKM
• Membangun citra merek yang kuat: Value creation yang konsisten dapat membantu UMKM membangun citra merek yang kuat dan dipercaya oleh pelanggan
• Meningkatkan ketahanan bisnis: UMKM yang memiliki nilai yang kuat akan lebih tahan terhadap persaingan dan perubahan kondisi pasar
Referensi
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fsoc.2022.980816/pdf https://jurnal.unissula.ac.id/ https://rumahukm.com/
Tips Menerapkan Value Creation pada UMKM:
• Pahami kebutuhan dan keinginan pelanggan: Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda.
• Kembangkan produk/layanan yang unik dan berbeda: Pikirkan cara-cara kreatif untuk membedakan produk/layanan Anda dari pesaing.
• Fokus pada kualitas: Pastikan produk/ layanan Anda berkualitas tinggi dan memenuhi standar yang ketat
• Berikan layanan pelanggan yang excellent: Latih karyawan Anda untuk memberikan layanan pelanggan yang excellent.
• Bangun hubungan yang kuat dengan pelanggan: Jalin komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pelanggan Anda.
Komitmen Generasi Kedua PT Kawani
Tekno Nusantara menuju Zero Claim
Customer
PT Kawani Tekno Nusantara (Kawani) telah berdiri sejak tahun 2008, pada saat sang pemilik, Yadi Taufik Nugraha memutuskan untuk mendirikan usahanya sendiri di Bandung, Jawa Barat. Kawani bergerak di bidang manufaktur dan fabrikasi dengan karakteristik job order.
Sejak tahun 2022, anak Yadi, Muhamad Amjad Ram Nugraha, ikut mengelola Kawani secara profesional setelah selesai pendidikan perguruan tingginya. “Dulu pas masih kuliah di tahun 2019 cuma bantubantu dulu,” ujar Amjad yang merupakan lulusan Politeknik Manufaktur Bandung.
Sebelum Amjad lulus kuliah, Amjad sempat berdiskusi dengan ayahnya terkait rencananya setelah lulus. “Awalnya kepikiran mau kerja di perusahaan lain, baru tiga sampai lima tahun kemudian balik lagi ke Kawani,” kata Amjad. Tapi rencana tersebut berubah ketika pamannya Amjad, yang juga bekerja di Kawani, memutuskan untuk mengundurkan diri dan Amjad diminta untuk menggantikan posisi pamannya.
“Papa juga bilang karena papa sudah tua. Jadi bisa terusin buka lapangan kerja,” ujar pria kelahiran tahun 1998 ini. Amjad pun kini menjadi Wakil Direktur Kawani dengan membawahi sekitar 35 karyawan, serta mendampingi ayahnya yang menjadi Direktur Kawani.
Aktif Lakukan Improvement Semenjak Rutin Ikut Program Pembinaan
Semenjak aktif di Kawani, Amjad secara rutin mengikuti program pembinaan Astra melalui YDBA. “Biasanya ikut training empat bulan sekali. Kalau ada materi presentasinya pasti akan saya share lagi ke karyawan-karyawan,” kata Amjad.
Dari beragam program pembinaan Astra melalui YDBA, yang paling terasa dampak bagi Amjad dan Kawani adalah saat mengimplementasikan 5R. “Kami sudah bentuk komite improvement juga,” ujar pria yang berhasil mengantarkan tim Kawani meraih juara 1 5R Kategori Manufaktur A dalam Konvensi UMKM YDBA Tahun 2024.
Melalui semangat improvement di Kawani, Amjad bersama para karyawan merasakan dampak positifnya, salah satunya lingkungan kerja lebih nyaman. “Apalagi waktu kemarin juara 5R jadi semakin banyak yang kenal dan dicari-cari. Karena promosi tidak langsung, jadinya Kawani dapat customer baru,” jelas Amjad sambil menyebutkan beberapa customer baru baik dari dalam maupun dari luar kota Bandung, seperti Stallion, Ibara Lioho Indonesia, Komatsu, dan Semen Indonesia.
Kawani menjadi salah satu UMKM Manufaktur binaan Astra melalui YDBA yang mendukung program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada perusahaan besar, dengan memproduksi dan mendistribusikan komponen pada mesin di site lokal.
Komitmen Tingkatkan Kualitas Produk
Amjad terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk yang dikirimkan ke customer hingga ke depannya dapat menuju Zero Claim Customer. Sebelum produk dikirimkan ke customer, produk tersebut harus dilakukan pengecekan oleh beberapa bagian di tim Kawani. Bahkan bila ada produk yang Not Good (NG) sampai ke customer, tim Kawani tidak segan untuk mendatangi customer dan memperbaiki produk tersebut.
“Memang belum bisa sepenuhnya gak ada komplain sama sekali. Moga-moga nanti bisa 100% gak ada komplain dari customer,” ujar pria yang dulunya sempat bercita-cita menjadi atlet olahraga ini.
Tantangan Jadi Pemimpin Usaha Manufaktur di Usia Muda
Menjadi sosok pemimpin di usaha manufaktur tentunya Amjad lalui dengan berbagai tantangan,
Bersama dengan karyawan, Amjad (kiri) konsisten melakukan pengecekan produk untuk meningkatkan komitmen Zero Claim Customer.
salah satunya terkait kendala komunikasi untuk kebutuhan operasional dan produksi Kawani. “Saya sering ribut sama papa, karena biasalah anak muda kan sukanya ambil risiko. Debatnya itu bahkan sampai ke rumah,” ujar Amjad.
Meskipun begitu, Yadi sebagai Direktur Kawani sudah menyerahkan operasional usaha kepada Amjad. Jika ada keputusan yang cukup besar, Amjad tetap mengajak ayahnya untuk berdiskusi menentukan yang terbaik. Para karyawan pun juga lebih terbuka dalam mengemukakan pendapatnya kepada Amjad, sehingga Amjad bisa menjembatani aspirasi para karyawan kepada ayahnya.
Pemilik Prioritas Jaya AC Tanamkan
Mindset Pebisnis Bengkel Milenial untuk Semangat Belajar
Yoyon Yunianto, atau akrab disapa Yoyon, merupakan seorang anak desa di Palembang, Sumatra Selatan. Orang tuanya asli Jawa Timur namun keluarganya bertransmigrasi ke Sumatra. Saat ayah kandung meninggal, ibu merantau ke Jakarta dan Yoyon yang masih berusia tiga tahun dibesarkan oleh kakek dan neneknya.
Saat berusia 14 tahun, Yoyon menyusul ibunya ke Jakarta. Disinilah Yoyon mulai diasuh oleh ayah sambungnya. Meskipun bukan kandung, ayah sambungnya sangat baik dan mulai memperkenalkan Yoyon pada dunia mekanik. Sejak saat itulah Yoyon memiliki mimpi untuk memiliki usaha bengkel sendiri suatu saat nanti, meskipun Yoyon hanya lulusan Sekolah Dasar (SD).
Selama 14 tahun, Yoyon telah bekerja di beberapa bengkel di Jakarta Barat dan di Jakarta Timur. Saat bekerja inilah, Yoyon bertemu dengan sang calon istri dan menikahinya pada tahun 2007.
Terbuka untuk Belajar semenjak Buka Bengkel
Menginjak usia 28 tahun, Yoyon memutuskan untuk membuka bengkel di tahun 2014 dengan nama “Prioritas Jaya AC” atau disingkat PJA. Tiga tahun kemudian, pada tahun 2017, PJA bergabung menjadi binaan Astra melalui YDBA. “Semenjak kenal YDBA, baru sadar kalau saya seperti katak dari tempurung,” kata Yoyon.
Pelan-pelan Yoyon mengajak istrinya, Dedeh Syahadah, untuk mulai mengurus PJA. Untuk pekerjaan teknis di lapangan menjadi tanggung jawab Yoyon, sedangkan untuk bagian manajemen termasuk keuangan dipegang oleh Dedeh. “Awalnya istri tidak mau ikutan kelola bengkel, tapi saya selalu sabar dan berikan motivasi ke dia,” ujar Yoyon.
Semenjak aktif mengikuti program pembinaan Astra melalui YDBA, Yoyon menyadari bahwa PJA harus punya value yang disebutnya sebagai “DNA”. “DNA PJA itu berkualitas, punya pelayanan yang baik, tepat analisis, tepat waktu, harga wajar, dan pastinya pelanggan puas”, ujar Yoyon yang barubaru ini sudah lulus Sekolah Kejar Paket B.
Karena sempat over kapasitas entry mobil di PJA. Yoyon memutuskan membuka cabang baru PJA. Saat ini sudah ada tiga cabang bengkel PJA yang berada di Cibubur, Jakarta Timur (dua cabang) dan di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat (satu cabang).
Pelayanan Terbaik Berawal dari Kelola SDM Sebaik Mungkin
Terkait pelatihan YDBA yang paling ‘mengena’, Yoyon mengungkapkan bahwa pelatihan Human Resources Development (HRD) lah jawabannya. Dengan pelatihan HRD, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi aset yang penting untuk membangun usaha. Yoyon juga mendapat insight waktu mengikuti program Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) di Jepang, “Indonesia masih punya kesempatan untuk melahirkan orang-orang kaya baru karena Indonesia masih punya banyak generasi muda yang produktif.”
Karena SDM penting, Yoyon pun mengajak seluruh karyawan PJA melakukan standar pelayanan bengkel yaitu dengan membudayakan Service Advisor (SA) dalam melayani setiap customer yang datang ke PJA. “Target PJA satu customer bisa dapat review lima bintang di Google. Tiap malam saya pantau, kalau ada yang bintangnya kurang dari lima langsung saya screenshot dan saya langsung bahas di grup WhatsApp,” kata Yoyon.
Selain memberikan pelayanan yang terbaik, PJA juga rutin mengadakan program loyalitas pelanggan dalam bentuk voucher bagi setiap customer yang melakukan perbaikan dengan minimal transaksi sebesar Rp 1 juta. Setiap voucher yang ditukar akan
Yoyon (kanan) secara rutin melakukan monitoring operasional bengkelnya.
diundi secara live melalui media sosial PJA untuk mendapatkan beragam hadiah menarik.
Mindset Pebisnis yang Tekun, Jujur, dan Mau Belajar
Selama 10 tahun menjalani bisnis bengkel, pria berusia 38 tahun ini menanamkan mindset tekun dan jujur. “Sampai harus minta ke karyawan untuk tidak bohong. Kalau bengkel lagi sepi berarti harus belajar apa yang harus dikembangkan. Kalau bengkel lagi ramai harus bersyukur,” kata Yoyon yang saat ini sedang aktif menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA). Selain itu, bagi Yoyon, menjadi pebisnis harus selalu semangat belajar dan jangan ragu untuk berkoneksi dengan dunia luar supaya semakin banyak ilmu yang didapat.
Olahan Jamu Kekinian dari Rempah-Rempah hingga ke Ampasnya
Dapur Jamu Ibu (DJI) didirikan oleh Indah Purnamasari sejak tahun 2018 dan bergabung menjadi binaan LPB PAMA Bessai Berinta sejak Juli 2022. Nama “Dapur Jamu Ibu” memiliki makna tersendiri bagi Indah. “Berharap ada keberkahan doa ibu di setiap perjalanannya. Karena awalnya orang tua tidak memperbolehkan saya berbisnis jamu ini,” jelas Indah. Maka dari itu, Indah sangat berharap keberkahan doa ibu, untuk mewujudkan cita-cita bisa menjadi bisnis yang tumbuh berkembang lewat jamu ini.
Variasi Produk Berkualitas Dapur Jamu Ibu
Dapur Jamu Ibu memiliki empat jenis produk antara lain ready to drink dengan 18 varian, serbuk instan dengan tiga varian, jamu ice dengan delapan varian, dan sirup rempah dengan dua varian. Jenisjenis produk ini disesuaikan dengan target pasar dan kebiasaannya dalam mengkonsumsi produk minuman, serta cara pengelolaannya.
“Jamu ice merupakan minuman rempah yang sudah di mix and match dan dikemas dalam bentuk gelas
cup serta cocok dinikmati untuk generasi gen Z. Yang ready to drink kemasannya dalam botol dan varian rasanya lebih cocok untuk ibu-ibu yang suka banget sama jamu,” kata Indah saat menjelaskan varian produk jamunya yang cukup unik.
Bahan utama produk Dapur Jamu Ibu yaitu jahe merah, kunyit, kencur, dan rempah-rempah lainnya. Produk Dapur Jamu Ibu bisa dikatakan berbeda dengan produk jamu lainnya karena diolah dengan standar pengolahan yang baik dan benar, bersertifikasi BPOM dan halal, menggunakan bahan-bahan segar dan terbaik, serta bisa memesan komposisi rempahnya sesuai keinginan.
“Untuk pengolahan jamu serbuk instan menggunakan mesin produksi berkapasitas besar mencapai 30 kilogram per jam dan pengemasannya sudah siap untuk kebutuhan ekspor,” kata wanita kelahiran tahun 1996 ini.
Indah berharap agar produk Dapur Jamu Ibu dapat dijadikan sebagai minuman rempah andalan
keluarga, sehingga kalau sakit tidak langsung minum obat tetapi minum jamu dulu.
Olah Limbah Hingga Ampasnya
DJI menerapkan bisnis yang zero waste dalam pengolahannya. Limbah-limbah hasil produksi diolah kembali oleh Indah menjadi produk baru seperti ransum pakan ternak dan rempah bubuk untuk memasak.
Untuk proses pengolahan ampas jamu menjadi ransum pakan ternak, langkah-langkahnya yaitu: pertama, siapkan limbah produksi jamu ready to drink. Kedua, limbah dijemur dibawah terik matahari selama 2-3 hari. Ketiga, setelah kering, limbah dikemas dan siap untuk dijual. Ransum pakan ternak ini dapat dicampur dengan dedaknya. Dengan ransum pakan ternak ini dapat meningkatkan imunitas hewan dan nafsu makan hewan ternak.
Untuk pemasaran ransum pakan ternak ini, Indah dibantu suami karena suami pecinta hewan dan juga sebagai juru sembelih halal sehingga dapat lebih mudah dijual ke networking sang suami.
Sedangkan untuk pengolahan ampas jamu menjadi rempah bubuk untuk memasak, limbah yang digunakan adalah limbah jahe merah saja. Setelah itu dijemur dibawah terik matahari selama 2-3 hari lalu diblender supaya lebih lembut sebelum dikemas dan siap untuk dijual. Saat ini penjualan rempah bubuk tersebut di outlet Dapur jamu ibu, retail modern serta di pasar tradisional.
Proses penjemuran limbah produksi jamu.
Inovasi yang Berbuah Prestasi
Berkat inovasi tersebut, Dapur Jamu Ibu melalui PT Odah Bakau Indah meraih beberapa penghargaan di YDBA Awards 2024, antara lain Special Recognition untuk UMKM yang memiliki Inovasi bertema Sustainability, Juara 1 Lomba QCC UMKM Kerajinan/ Kuliner, serta Juara 2 Lomba 5R UMKM Kerajinan/ Kuliner.
Bagaimana cara menjadi seorang pebisnis kuliner yang inovatif? Menurut Indah, harus siap beradaptasi dengan perilaku konsumen dan pandai dalam memahami situasi bisnis sesuai perkembangan zaman.
Petani Milenial Terapkan Profesionalitas
untuk Vanili Berkualitas
Agustinus Aru, atau akrab disapa Gusti, sudah biasa merawat kebun vanili sejak masih duduk di bangku SMP, bersama dengan orang tuanya. Saat sudah lulus SMA, Gusti memutuskan untuk merantau dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ke Bali untuk bekerja sebagai asisten koki pada tahun 2015. Selama lima tahun bekerja di Bali, Gusti mampu menjadi tulang punggung keluarga dan menyekolahkan adiknya hingga wisuda.
Pada saat awal pandemi COVID-19 di tahun 2020, sektor pariwisata di Bali cukup berdampak signifikan sehingga berakibat banyak karyawan yang dirumahkan, termasuk Gusti. Menghadapi situasi yang tidak pasti, akhirnya Gusti memutuskan kembali ke rumahnya di Desa Loha, Manggarai Barat. Gusti menghabiskan waktunya dengan menanam jagung dan vanili di kebun keluarga.
Berkenalan dengan YDBA
Pada tahun 2021, Astra melalui YDBA memulai program pembinaan UMKM di Manggarai Barat bagi 28 petani vanili. “Waktu itu tetangga sering ikut program YDBA, saya penasaran. Akhirnya saya diajakin,” kata Gusti. Karena Gusti merasa diuntungkan serta dapat diikuti gratis, Gusti pun jadi rutin untuk mengikuti program pembinaan Astra melalui YDBA.
“Mau gak mau saya harus lebih rajin ke kebun, namanya juga dikasih pelatihan harus kita praktikkan di kebun sendiri,” ujar Gusti. Selama sedang tidak ada acara adat atau acara keluarga, Gusti selalu menyempatkan waktunya setiap hari untuk mengolah sekitar 500 pohon vanili yang ada di kebunnya secara mandiri. “Kalau gotong royong biasanya cuma pas buat teraseringnya saja,” ujar Gusti.
Melalui program pembinaan Astra melalui YDBA, Gusti mendapatkan banyak ilmu baru seperti cara membuat pupuk organik, cara membuka lahan baru, cara menerapkan 5R di lahan pertanian, serta cara mengolah vanili menjadi produk turunan seperti lilin aromatherapy, yang saat ini cukup digandrungi oleh masyarakat Indonesia.
Pastikan Vanili Berkualitas sampai ke Customer
Saat YDBA Manggarai Barat bekerja sama dengan
Desa Ekspor, Gusti dipercayakan menjadi bagian Quality Control (QC) untuk memastikan kualitas vanili yang dikirim ke customer sesuai Standard Operating Procedure (SOP). Gusti memiliki cara untuk memastikan kualitas vanilinya. “Kalau vanilinya mentah mungkin tidak bisa dibedakan, tapi kalau sudah dijemur baru bisa dibedakan. Vanili dengan kualitas kurang bagus itu kalau saat dijemur cepat kering, selain itu kalau ada yang berjamur, berarti tidak bisa dikirim,” kata pria kelahiran tahun 1992 ini.
Tentunya ada tantangan tersendiri ketika Gusti melakukan sortir vanili sesuai standar. “Ada salah satu petani yang masih ada hubungan keluarga disortir vanilinya, ternyata kualitasnya kurang bagus, jadi gak bisa kita terima. Mereka marah-marah jadinya,” ungkap Gusti. Namun Gusti tetap tegas dan profesional untuk memastikan vanili yang dikirim ke Desa Ekspor merupakan vanili yang berkualitas, sekalipun harus menolak vanili dari kerabat keluarganya.
Bagi Gusti, YDBA itu seperti sekolah yang menjanjikan, khususnya untuk petani di Manggarai Barat. “Biasanya setelah wisuda, kita belum tentu langsung dapat pekerjaan. Tapi kalau di YDBA, begitu selesai pelatihan, kita langsung praktik, langsung kerjain,” kata Gusti.
Kegiatan Astra melalui YDBA
Morning Talks With MSMES: #Langkah Sederhana Menjadi Digital Preneur dan Cerdas Mengelola Aset
Kegiatan ini bagian dari kampanye kehumasan #LangkahSederhana yang diinisiasikan oleh Asuransi Astra dalam mewujudkan empat poin SDGs diantaranya Pendidikan Bermutu, Kesetaraan Gender, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Asuransi Astra bersama YDBA menggelar literasi keuangan yang dibungkus melalui acara talkshow, Morning Talks with MSMEs #LangkahSederhana menjadi Digitalpreneur & Cerdas Mengelola Aset secara luring di YDBA Gallery, sekaligus dalam rangka menyambut Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2023. Hal ini juga merupakan upaya Asuransi Astra dalam mendukung arahan OJK dalam peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia di tahun 2024, yang mana salah satu di antara lima sasaran prioritas kegiatan literasi dan inklusi ini adalah para pelaku UMKM.
Dalam kesempatan ini, UMKM Mandiri Binaan Astra melalui YDBA, Leony Agus Setiawati berbagi cerita mengenai penerapan digitalisasi dalam usahanya secara bertahap. Di akhir sesi, Leony juga menyampaikan mengenai pentingnya value dalam berbisnis, pentingnya mengoptimalkan digital baik dalam hal marketing & manajemen serta mengajak para peserta untuk terus belajar, praktik dan kolaborasi dalam menjalankan bisnis.
“Di Hari Perempuan Internasional ini, kami berharap Ibu-Ibu yang hadir pada hari ini bisa menunjukkan perannya dalam dunia bisnis. Mari kita buktikan, bahwa Perempuan bisa berkontribusi untuk Indonesia,” Tutur Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio.
Pada sesi berikutnya, talkshow Morning Talks with MSMEs dibawakan oleh Business Unit Manager Financial Institutions & Banking Asuransi Astra, Aprilia Sri Wulandari. Dalam pemaparannya, Aprilia menekankan pentingnya memberikan perlindungan yang tepat untuk aset hingga kesehatan pelaku usaha sendiri guna menghindari risiko tak terduga yang merugikan.
“Kami percaya dengan memulai mengambil langkah dari yang kecil ini, kita dapat membuat kemajuan secara konsisten, membangun momentum yang baik, dan memperjelas tujuan yang ingin diraih sehingga menciptakan peace of mind pada setiap lembaran hidup,” Tutur Head of PR, Marcomm, & Event Asuransi Astra, L. Iwan Pranoto.
Talkshow Morning Talks with MSMEs membahas mengenai pentingnya manajemen risiko terhadap aset yang dimiliki yang dibawakan oleh Business Unit Manager Financial Institutions & Banking Asuransi Astra, Aprilia Sri Wulandari.
Kegiatan literasi keuangan, talkshow Morning Talks with MSMEs bagi para pelaku UMKM perempuan yang berkolaborasi dengan YDBA ini merupakan bagian dari kampanye kehumasan #LangkahSederhana yang diinisiasikan oleh Asuransi Astra dalam mewujudkan empat poin SDGs diantaranya Pendidikan Bermutu, Kesetaraan Gender, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Astra melalui YDBA
Adakan Rekrutmen Fasilitator di Universitas Kristen Satya Wacana untuk Menjaring Generasi Muda
menjadi Pemberdaya
Astra melalui YDBA kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Pada 22 Maret 2024 lalu, YDBA mengadakan Rekrutmen Fasilitator secara offline di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah. Acara ini bertujuan untuk menjaring generasi muda yang berminat dan memiliki potensi untuk menjadi fasilitator dalam program pembinaan UMKM yang dijalankan oleh YDBA.
Sebanyak 27 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Barat hadir dalam acara rekrutmen tersebut. Para peserta antusias mengikuti rangkaian acara yang terdiri dari presentasi program pembinaan UMKM oleh YDBA, sesi tanya jawab, dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD).
Dalam presentasi, YDBA menjelaskan tentang program pembinaan UMKM yang dijalankan, termasuk tujuan, sasaran, dan manfaat program bagi para UMKM. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan narasumber dari YDBA.
Selanjutnya, para peserta mengikuti FGD yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Dalam
UMKM
FGD, para peserta diminta untuk mendiskusikan sebuah kasus terkait UMKM dan kemudian mempresentasikan hasil diskusinya. FGD ini bertujuan untuk menilai kemampuan analisis, komunikasi, dan kerjasama tim para peserta.
Para peserta menunjukkan keaktifan dan kemampuan analisisnya dengan baik dalam FGD. Mereka saling bertanya dan mengemukakan pendapatnya dengan antusias. Para peserta juga menunjukkan kreativitasnya dalam menyampaikan presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil FGD, beberapa peserta terpilih untuk melanjutkan ke tahapan rekrutmen berikutnya, yaitu psikotest dan wawancara. YDBA berharap dapat menemukan fasilitator-fasilitator terbaik yang dapat membantu dalam program pembinaan UMKM dan membawa manfaat bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Rekrutmen Fasilitator di UKSW merupakan salah satu upaya YDBA untuk menjaring generasi muda yang peduli terhadap kemajuan UMKM di Indonesia. YDBA yakin bahwa generasi muda memiliki potensi dan semangat yang besar untuk menjadi agen perubahan dalam pemberdayaan UMKM.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembinaan UMKM Kuliner & Kerajinan di Bandung antara Astra melalui YDBA yang diwakili oleh Ketua Pengurus YDBA Periode 2020 - 2024, Sigit P. Kumala (tengah); Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio (kedua kiri) dan UNPAR yang diwakili oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR, Prof. J. Dharma Lesmana (kedua kanan) dan disaksikan oleh Advisor YDBA, Tonny Sumartono (kiri) dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis UNPAR, Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. (kanan).
Penandatanganan komitmen bersama dalam menjalankan pembinaan UMKM yang diselenggarakan Astra melalui YDBA dan UNPAR.
Perkuat Kolaborasi dengan Perguruan
Tinggi, Astra melalui
YDBA Lakukan Kolaborasi Pembinaan UMKM dengan
Universitas Katolik Parahyangan
Astra melalui YDBA berkolaborasi dengan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) untuk melakukan pembinaan UMKM, khususnya 25 UMKM UNPAR di Bandung bidang Kuliner dan Kerajinan.
Peresmian kolaborasi pembinaan sendiri diselenggarakan YDBA bersama UNPAR di Bandung pada 25 Maret 2024. Hadir dalam peresmian tersebut, yaitu Ketua Pengurus YDBA Periode 20202024, Sigit P. Kumala; Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio; Advisor YDBA, Tonny Sumartono; Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis UNPAR, Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. ; Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR, Prof. J. Dharma Lesmana; Ketua Pusat Studi Multidisiplin Center of Excellence in Small and Medium Enterprise Development (CoE SMED) UNPAR, Dr. Margaretha Banowati Talim, Dra., M.Si., dan Direktur Urusan Internasional Kerja Sama dan Alumni UNPAR, Bapak Reinard Primulando Ph.D.
Peresmian secara simbolis dilakukan dengan penandatangan perjanjian kerjasama pembinaan UMKM antara YDBA dan UNPAR, dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen pembinaan UMKM oleh perwakilan UMKM UNPAR bidang kuliner dan kerajinan.
Sebagai langkah awal kolaborasi, YDBA bersama UNPAR telah menyelenggarakan beberapa kegiatan, seperti salah satunya keikutsertaan UMKM UNPAR di Booth YDBA dalam Inacraft 2024.
Ketua Pengurus YDBA Periode 2020 – 2024, Sigit menyampaikan bahwa pembinaan UMKM akan dilakukan melalui berbagai program, antara lain pelatihan, pendampingan dan fasilitasi pemasaran. Sigit berharap kolaborasi tersebut dapat memberikan manfaat dan dapat diikuti oleh UMKM dengan sungguh-sungguh serta bisa mendukung kemajuan usahanya masing-masing.
Tak hanya mendampingi secara umum, UMKM juga nantinya akan
mendapatkan berbagai benefit melalui pelatihan disediakan YDBA melalui Project Bandung nantinya.
“Kerja sama ini sangat menarik dan potensial. Kami dari UNPAR sangat bergembira, karena pendampingan dan pelatihan yang diberikan bukan hanya bersifat umum, tetapi sembilan bulan lamanya betul-betul mendampingi dan melatih. Tak hanya kemampuan teknis dan manajerial, tetapi mentalitas juga dilatih sejak awal,” ucap Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis UNPAR Ir. Catharina Badra.
rangka
Kolaborasi Yayasan Astra dalam
Fasilitasi UMKM di Bulan Ramadhan
Fasilitasi pemasaran bagi UMKM menjadi salah satu program pembinaan Astra melalui YDBA agar UMKM dapat tumbuh dan mandiri. Beberapa kegiatan fasilitasi pemasaran yang dilakukan YDBA, seperti pelibatan UMKM dalam pemeran, mengikutsertakan UMKM dalam link and match dengan berbagai stakeholder dan melibatkan UMKM untuk berkolaborasi dengan Perusahaan Grup Astra dalam memenuhi kebutuhannya.
Dalam edisi Ramadhan tahun ini, YDBA berkolaborasi bersama Yayasan Amaliah Astra (YAA) dengan memfasilitasi UMKM kuliner binaan Astra, D’Dinda, untuk memasok produknya ke Masjid Astra yang dikelola YAA berupa nasi boks sebagai menu berbuka puasa bagi para jamaah Masjid Astra.
YDBA & YAA sendiri merupakan dua dari sembilan yayasan yang didirikan Astra untuk menjalankan kontribusi sosial Astra dan mendukung cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa. Program kolaborasi antara YDBA & YAA ini dilakukan sebagai pilot program kolaborasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada UMKM di Indonesia dan mendukung peningkatan perekonomian UMKM.
Head of Communication & Information System
YDBA, Rahmat Handoyo di tengah penyerahan hidangan buka puasa kepada Jemaah Masjid menyampaikan, bahwa kegiatan kolaborasi ini
sangat bermanfaat untuk UMKM kuliner binaan YDBA dalam memperluas pasarnya. Ke depan, Rahmat juga berharap kolaborasi ini dapat berjalan sustain untuk kegiatan-kegiatan YAA lainnya dan bisa melibatkan lebih banyak lagi UMKM, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar.
Kepada Divisi Administrasi & Keuangan YAA, Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa program berbagai buku puasa di Masjid Astra adalah bentuk kebersamaan antara perusahaan, karyawan dan masyarakat untuk merayakan Ramadhan. Perusahaan dan karyawan berperan sebagai donatur, dan ketika buka puasa hidangannya bisa dinikmati semua.
Astra Dukung Semangat Kolaborasi
Demi Masa Depan UMKM Indonesia
Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa. Pada 2 Mei 2024, Astra melalui YDBA tepat memasuki usia ke-44 tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur, YDBA menggelar perayaan HUT dengan mengangkat tema Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, yang sejalan dengan semangat Astra melalui YDBA untuk terus mengajak stakeholders maupun UMKM agar berkolaborasi menghasilkan karya yang dapat mendukung UMKM dan meningkatkan ekonomi Indonesia.
Seremoni Perayaan HUT ditandai dengan diresmikannya tagline YDBA, yaitu “Siap Beraksi untuk Negeri”. Tagline ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi YDBA, khususnya UMKM untuk terus komitmen berkontribusi kepada Indonesia yang juga sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.
Perayaan diselenggarakan di salah satu UMKM binaan YDBA di Bantul yang bernama Wiroto Craft, UMKM Kerajinan yang berdiri pada tahun 1998 dengan fokus memproduksi berbagai souvenir dari bahan dasar logam. Acara dihadiri oleh Ketua Pembina YDBA, Gita Tiffani Boer; Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo; Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio; Advisor YDBA, Sigit P. Kumala; dan beberapa stakeholders serta UMKM binaan YDBA di Bantul, Yogyakarta. Tidak hanya itu, terdapat 1.000 undangan yang bergabung secara online ikut memeriahkan acara. Beberapa menteri juga memberikan sambutan melalui video, yaitu Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati; Menteri Koperasi dan UKM
Seremoni Perayaan HUT YDBA yang ditandai dengan diresmikannya tagline YDBA, yaitu “Siap Beraksi untuk Negeri”. Tagline ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi YDBA, khususnya UMKM untuk terus komitmen berkontribusi kepada Indonesia yang juga sejalan dengan citacita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.
Republik Indonesia, Teten Masduki; serta Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Reni Yanita.
“Ini juga merupakan ketelatenan dan ketekunan untuk terus memberdayakan UMKM Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholders mulai dari akademisi, pemerintah, pelaku usaha lainnya, asosiasi serta berbagai pelaku UMKM sendiri.” Tutur Sri Mulyani dalam sambutannya.
Ketua Pembina YDBA, Gita Tiffani Boer juga menyampaikan bahwa 44 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Astra melalui YDBA dalam menjalankan pembinaan UMKM. Berbagai tantangan yang awalnya muncul, perlahan dapat diatasi berkat adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga dapat berkontribusi bagi perkembangan UMKM.
Perayaan HUT YDBA dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara, antara lain YDBA Awards yang menghasilkan para pemenang dari lima kategori, yaitu UMKM Mandiri Terbaik, UMKM dengan 5R
Terbaik, UMKM dengan Quality Control Circle (QCC) Terbaik, Instruktur Karyawan Aktif dan Pasca Karyawan Grup Astra Terbaik dan LPB Terbaik. Ada juga Kck Off Apresiasi YDBA untuk Pewarta serta Webinar Cyber Security yang menghadirkan narasumber IT Manager Asuransi Astra, Benny Susilo.
Komisaris
LIMA PULUH UMKM BINAAN ASTRA DI BAZAR SARINAH
Sejak awal tahun 2024, Astra berkolaborasi dengan PT Sarinah (Sarinah) bersama-sama menjalankan pembinaan UMKM, melalui program pelatihan dan fasilitasi pemasaran, antara lain bazar serta pameran. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi dan perluasan pasar UMKM.
Pada Februari lalu, sebanyak dua ratus UMKM binaan Astra secara hybrid mengikuti kegiatan pelatihan mengenai desain produk, merk, packaging dan strategi promosi untuk menarik calon buyer. Dari dua ratus UMKM yang telah mengikuti program pelatihan, terkurasi lima puluh UMKM yang terpilih mengikuti bazar yang digelar Astra dan Sarinah pada 16 – 19 Mei 2024 di Sarinah, Jakarta.
Kegiatan bazar sendiri dibuka secara resmi pada 16 Mei 2024 oleh Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo dan Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati serta disaksikan oleh Komisaris Utama Sarinah Trisni Puspitaningtyas, Sekretaris Pengurus YDBA Ema Poedjiwati Prasetyo, Bendahara Pengurus YDBA Agung K. Sampurno, Dua Advisor YDBA Sigit P. Kumala dan Tonny Sumartono.
Dalam pembukaan Bazar, Rahmat Samulo menyampaikan bahwa program kolaborasi Astra dan Sarinah ini diharapkan dapat dioptimalkan oleh lima puluh UMKM terpilih agar produk-produk UMKM dapat diterima dengan baik di pasar yang luas, baik nasional maupun global. Rahmat Samulo juga menyampaikan dari lima puluh UMKM akan dipilih kembali lima UMKM untuk mengikuti pameran di Sarinah selama tiga bulan. Kelima UMKM tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi best practice yang bisa memotivasi UMKM lain untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan menarik perhatian para customer secara luas.
Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati berharap kolaborasi ini bisa menjadikan UMKM naik kelas hingga go international. Fetty juga menyampaikan bazar ini bukan hanya fokus pada penjualan, tetapi juga exposure, branding dan peluasan networking.
Jalin Silaturahmi dengan Pewarta dalam Media Gathering Astra melalui YDBA
Astra melalui YDBA menyelenggarakan Media Gathering di Bukit Air Resto, Bogor, Jawa Barat, pada hari Selasa, 21 Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh 16 wartawan lokal dan nasional untuk memperkuat hubungan dengan media dan menyampaikan informasi penting terkait Astra Sustainability Aspirations, Apresiasi YDBA untuk Pewarta 2024, dan struktur organisasi YDBA yang baru. Media Gathering tahun ini bertemakan #SiapBeraksiUntukNegeri sejalan dengan tagline YDBA.
Memperkuat Kedekatan dengan Media
Media Gathering ini menjadi wadah bagi YDBA untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat engagement dengan para pewarta. Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran media sebagai corong bagi Astra dan YDBA untuk menampilkan keberhasilan UMKM binaan Astra. “Rekan-rekan media menjadi corong bagi Astra melalui YDBA untuk menampilkan keberhasilan UMKM binaan Astra, sehingga akhirnya UMKM bisa memiliki semangat yang lebih tinggi lagi karena terinspirasi,” ujar Samulo.
Apresiasi untuk Pewarta dan Pengenalan Struktur Baru
Head of Communication & Information System Department YDBA, Rahmat Handoyo, turut menyampaikan undangan kepada para wartawan untuk berpartisipasi dalam Apresiasi YDBA untuk Pewarta yang diselenggarakan setiap tahun. “Tahun ini menjadi tahun keempat Astra melalui YDBA untuk menyelenggarakan Apresiasi YDBA untuk Pewarta. Jadi silakan rekan-rekan media untuk lebih semangat lagi memberitakan hal-hal positif dari perkembangan UMKM binaan Astra,” ujar Rahmat.
Acara ini juga menjadi momen bagi YDBA untuk memperkenalkan struktur organisasi baru yang telah mengalami perubahan. Diharapkan dengan struktur baru ini, YDBA dapat semakin optimal dalam menjalankan program-programnya untuk mendukung UMKM binaan Astra.
Sharing Session dan Tips Bisnis
Salah satu highlight dari media gathering ini adalah sharing session dengan salah satu UMKM binaan YDBA, Azkasyah. Pemilik Azkasyah, Leony Agus Setiawati, berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan bisnisnya dari bidang kerajinan hingga merambah ke bisnis kuliner. Leony juga menyampaikan empat poin penting seputar bisnisnya, antara lain cara memulai bisnis yang adaptif, pencapaian bisnis kuliner hingga saat ini, serta tips dan trik menjalankan bisnis.
“Saya tidak bisa menjahit dan tidak bisa memasak padahal saya memiliki bisnis fashion dan kuliner. Ada satu soft skill yang dapat dilakukan yaitu kemampuan untuk me-manage dan memotivasi
Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat bekerja sama dengan kita,” ungkap Leony saat ditanya oleh para wartawan.
Tour dan Makan Siang Bersama
Acara media gathering diakhiri dengan tour mengelilingi Bukit Air Resto, yang merupakan salah satu usaha kuliner milik Leony Agus Setiawati, dan makan siang bersama. Acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara YDBA dan media, serta meningkatkan pemahaman media terhadap program-program Astra melalui YDBA untuk mendukung UMKM binaan Astra.
INILAH PEMENANG
TEBAK JENIS TANAMAN
RUBRIK ASAH OTAK DI MAJALAH YDBA EDISI I TAHUN 2024
Lebih Dari Sekedar Bengkel: Membangun Bisnis yang
Berfokus pada Kepuasan Pelanggan
Oleh: Pemilik Dokmot Corner sekaligus UMKM Bengkel Binaan
Astra melalui YDBA Banyumas,
Imam Susanto
Bengkel saya Dokmot Corner berdiri pada tahun 2017. Waktu itu saya ada beberapa pengalaman di bidang otomotif. Saya pernah bekerja di beberapa bengkel resmi sepeda motor terkemuka di Indonesia dan sempat bekerja di alat berat selama empat tahun.
Saya join di YDBA waktu masih ada cabang di Semarang, lalu berlanjut join di cabang YDBA yang ada di Yogyakarta, hingga akhirnya saya bergabung di HBBA Banyumas.
Sebuah bisnis atau sebuah usaha bengkel roda empat ini tidak hanya sekedar teknis tapi juga harus balance dengan ilmu manajemen, jadi hard skillnya juga oke, soft skill-nya juga oke. Banyak sekali
pelajaran yang saya dapatkan dari YDBA salah satunya adalah standar pelayanan bengkel yang saat ini sedang selalu saya improve, selalu saya pupuk, selalu saya tumbuhkan karena standar pelayanan bengkel itu tidak ada hentinya.
Termasuk beberapa materi misalkan 5R dan standar pelayanan ini saya padukan bagaimana bengkel saya, Dokmot Corner itu bisa menjadi pembeda diantara beberapa bengkel di area sekitar saya. Karena bisnis bengkel ini bisnis yang mudah ditiru. Yang tidak mudah ditiru adalah pembedanya. Jadi saya pikir Dokmot Corner itu harus berbeda dari bengkelbengkel yang lain.
Selanjutnya apa sih yang bisa diberikan oleh Dokmot Corner terhadap calon pelanggan pelanggan ini? Memang dinamikanya tidak sedikit dan tentunya banyak sekali bunga-bunganya dan ini pernah dipelajari di YDBA Banyumas. Bahwa bagaimana kita bisa mengelola pelanggan baik dari kebutuhan emosionalnya, terus mengelola secara administrasinya, mengelola keluhannya, dan lainnya. Jadi inilah yang membuat sampai saat ini Dokmot Corner selalu bisa tumbuh dan meskipun tantangannya tidak sedikit juga. Karena kita dengan kompetitor di sekitar saling berlomba-lomba menjadi yang terbaik.
Dokmot Corner mempunyai sebuah prinsip yang saya rasa juga masih masuk akal, bahwa berubah atau punah merupakan takjub yang selalu digaungkan di Dokmot Corner. Artinya selama kita mau masih terus belajar dan berubah maka kita tidak akan pernah punah.
Selain dengan standar pelayanan, terus pengetahuan tentang teknis juga harus selalu dikembangkan. Layout kenyamanan pelanggan saat mereka menunggu Ini adalah menjadi prioritas. Jangan sampai pelanggan ini atau customer ini merasa tidak nyaman, di saat harus menunggu kendaraannya diperbaiki atau diservis di Dokmot Corner. Semua pelajarannya ini, semua ilmunya ini ada dan ini diberikan oleh YDBA dengan ber-5R. Ini adalah pelajaran yang pertama kali saya dapat Ilmu yang pertama kali saya dapat di YDBA.
Ini merupakan sebagai trigger atau pemicu bagaimana Dokmot Corner bisa menjadi pembeda dan terpilih. Tentunya setelah menjadi terpilih kita juga harus bisa mempertahankan agar selalu menjadi bagian atau selalu menjadi di hati para pelanggan. Ingat bengkel ingat Dokmot Corner.
Bagaimana cara merawat atau menjaganya adalah kita selalu mengelola baik itu secara administrasi maupun secara komunikasi, sehingga kebutuhankebutuhan emosional para pelanggan terpenuhi. Tidak sedikit perintis atau sahabat-sahabat di luar sana yang mencari untuk mencoba membangun usaha bengkel namun gagal. Saya belajar dari sahabat-sahabat yang saat ini belum beruntung. Saya harus selalu siap improve, harus siap belajar. Dan tentunya harus berani keluar dari zona nyaman saya, harus berani belajar lebih giat lagi. Saya harus berani bahwa saya atau Dokmot Corner siap menjadi terbaik dari yang baik.
WISATA SABA BUDAYA BADUY: HIDUP SEDERHANA, MENYATU DENGAN ALAM
Oleh: Dani Kurnia, Koordinator YDBA Lebak
“Lojor teu meunang dipotong, pendek teu meunang disambung.
Panjang tak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung.”
Desa Wisata Saba Budaya Baduy berlokasi di Kanekes, Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten. Desa yang dihuni oleh Suku Baduy ini masuk kedalam 50 besar ajang “Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022”, yang diinformasikan pada laman resmi jadesta.kemenparekraf.go.id yang memiliki daya tarik tersendiri.
Saba Budaya Baduy yang bermakna “Silaturahmi Kebudayaan Baduy”, merupakan potensi utama Desa Wisata Baduy yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas. Daya tarik pengunjung ke sana berupa produk wisata alam seperti berjalan-jalan di hutan dan berfoto di spot menarik, menjelajah desa budaya bersama suku asli Baduy, dan belanja souvenir menarik produk ekonomi kreatif seperti kriya, kuliner, dan fesyen. Untuk pembayarannya wisatawan tidak perlu khawatir karena sekarang sudah menerima pembayaran secara non tunai dengan metode pembayaran QRIS.
Lokasi pintu masuk menuju desa wisata ini terletak di Terminal Ciboleger, Bojong Menteng, Leuwi Damar, Lebak, Banten. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dari
Terminal Rangkasbitung.
Harga tiket masuk ke Desa Wisata Saba Budaya Baduy cukup terjangkau yaitu tiket masuk Rp. 5.000,- , parkir motor Rp. 5.000,- (Rp. 15.000,- jika menginap), parkir mobil Rp. 15.000,-. Secara umum desa wisata adat ini tetap buka selama 24 jam, namun biasanya untuk kunjungan dengan waktu terbaik ke desa ini adalah saat pagi hingga sore hari antara pukul 06.00 – 17.00 WIB.
Untuk wisatawan yang masih ingin mendalami gaya hidup masyarakat Baduy, bisa mencoba menginap di rumah warga dengan membayar uang sewajarnya sebagai bentuk dukungan atau terima kasih. Selama menginap wisatawan bisa melihat langsung bagaimana masyarakat Baduy Luar ini hidup dan beraktivitas dengan ciri khasnya yakni cara hidup yang sederhana dan kecintaan terhadap alam.
Sebagai desa yang masih menjaga adat istiadat dari pengaruh luar, fasilitas di desa wisata ini masih cukup terbatas. Meski begitu semua sudah cukup untuk membuat kunjungan wisatawan berkesan, seperti menginap di rumah warga, warung makan, toko oleh-oleh, toilet, tempat parkir dan pelayanan informasi.
Dengan keunikan dan alam serta desanya yang indah dan sedap dipandang mata, Desa Wisata Saba Budaya Baduy ini bisa menjadi tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Jika Anda ingin dapatkan pengalaman unik sekaligus menambah wawasan, tempat ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Inspirasi untuk Berbagi
Tren Kekinian
Alfri Bagus Rupawan: Dari Tukang Bengkel Jalan Kaki
Hingga
Punya Bengkel Sendiri
Alfri Bagus Rupawan merupakan pemilik bengkel yang awalnya membantu tetangga memperbaiki kendaraan, membuka jasa bengkel keliling, membangun bengkel tanpa atap, hingga saat ini mempunyai bisnis bengkel sendiri dan mempunyai beberapa karyawan.
Sejak SMK, Alfri sudah bekerja dan membantu tetangga untuk memperbaiki kendaraan yang dimiliki tetangganya. Dengan latar belakang SMK Otomotif, Alfri sudah mendalami dunia otomotif sejak SMK. Setelah lulus SMK pada tahun 2002, Alfri memulai bisnis bengkel dengan bergabung di bengkel umum selama empat tahun, hingga bengkel umum tersebut tutup.
Namun, hal tersebut bukanlah menjadi suatu alasan untuk menyerah dalam dunia bengkel. Pada tahun 2008, Alfri memulai kembali bisnis bengkel dengan layanan home service yang mendatangkan rumah customer untuk memperbaiki kendaraan customer
Dalam sehari, Alfri mendapatkan 4-5 customers untuk melakukan home service dalam memperbaiki kendaraan. Akan tetapi, kegiatan tersebut membuat kurang efektif dan efisien untuk dilakukan. Setelah satu tahun melayani home service, Alfri memilih untuk menyewa tanah pertanian dengan modal yang masih tergolong murah.
Dengan proses yang bertahap menyesuaikan dengan kemampuan modal yang dimiliki, Alfri mulai membangun bisnis bengkelnya yang bernama Bengkel Wistara. Kondisi bengkelnya masih tanpa atap, setiap cuaca sedang hujan, maka pengerjaan bengkel berhenti. Bisnis bengkel yang dibangun yaitu bengkel kendaraan khusus roda empat.
Alfri mengatakan bahwa motivasi Alfri untuk melanjutkan bisnisnya sampai akhirnya membangun Bengkel Wistara salah satunya adalah ketika YDBA sering melakukan kunjungan antar UMKM bidang bengkel, hingga akhirnya terbuka pandangan Alfri
dari bengkel yang sudah lebih maju. Selain itu, momen tersebut juga dapat dilanjutkan dengan saling berbagi pengalaman antar UMKM Bengkel di Yogyakarta.
Bengkel Wistara bergabung menjadi UMKM Bengkel binaan Astra melalui YDBA sejak Desember 2017. Meskipun Alfri sudah memiliki tempat bengkel sendiri, tetapi Alfri masih melayani customers dengan pelayanan home service dengan sistem yang berbeda seperti sebelumnya, yaitu dengan antar jemput kendaraan customers
Bengkel Wistara mempunyai peningkatan pada fasilitas yang dimiliki dari bengkel keliling sampai akhirnya terbentuk Bengkel Wistara yaitu dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi dan memenuhi kebutuhan customers, Bengkel Wistara menyediakan beberapa layanan. Untuk penataan bengkel, Bengkel Wistara mendapatkan ilmunya dari mengikuti pelatihan dan pendampingan 5R yang diadakan oleh YDBA.
Layanan yang disediakan oleh Bengkel Wistara yaitu menyediakan alat flushing oil matic, the hydrogen carbon cleaning, scanner, dan yang dulu masih menggunakan kunci manual tetapi sekarang sudah menggunakan impact. Jumlah stall yang dimiliki oleh Bengkel Wistara adalah 12 stall, bahkan untuk mobil berukuran kecil dapat memuat hingga 15 stall
Media pemasaran yang dilakukan selain dari pelanggan lama dari tempat kerja bengkel lamanya adalah secara mouth to mouth dan memasangkan lokasi dan kontak Bengkel Wistara di Google Maps.
Bengkel Wistara juga sudah mempunyai satu mitra SMK yang bekerja sama dan mewajibkan pihak sekolah untuk mengirimkan siswanya melakukan PKL di Bengkel Wistara.
Alfri juga menyampaikan harapan yang ia citacitakan untuk Bengkel Wistara yaitu mempunyai lima cabang bengkel di area Yogyakarta, berusaha untuk belajar terus dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, dan aktif mengikuti pelatihan.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan layanan servis mobil roda empat dapat langsung menghubungi Bengkel Wistara melalui media sosial Instagram @bengkelmobilwistara dan hubungi nomor WhatsApp +62 877-3803-7448