Mading Kereta Api Karya Siswa SMP Katolik Santa Clara Surabaya

Page 1

Supported by :

Tim Mading Kereta Api SMP Katolik Santa Clara Surabaya Raymond Jonathan Kelas 8D/29

Pembina : Hariyanto Veronica Winata Kelas 8A/35

Aku dan Kereta Api

Nyaman dan Bersih

B

UNYI nyaring besi bertemu besi, lalu ada percikan api yang beradu dengan baja. Di bagian lain, beberapa orang memasang bagianbagian tertentu. Hampir semuanya adalah bahan-bahan berat. Suasana sangat kental sekali ketika berada di PT INKA, Madiun. Rombongan pelajar, perwakilan dari 18 SMP se-Surabaya, melihat dari dekat workshop INKA, sebuah pabrik kereta api dalam rangkaian 'Travelling by Train yang diselenggarakan PT Kereta Api Indonesia, Kamis (25 September 2014). Di tempat itu, rombongan diajak untuk mengelilingi area perusahaan berstatus BUMN yang berdiri 29 Agustus 1981 itu, melihat tahapan perakitan kereta api. Banyak sekali pekerja pabrik yang merakit kereta api, baik itu lokomotif, gerbong dan bagian– bagian kereta api yang lain. Saya dan Veronica Winata menyaksikan sendiri betapa tidak mudahnya membuat sebuah kereta api. Ada proses panjang sebelum dapat dinaiki oleh para penumpang. Proses itu meliputi tahap pengerjaan pelat, pengelasan, penyusunan struktur hingga pengecatan serta finishing. Perlu kalian tahu, reputasi INKA sebagai produsen kereta api bukan hanya di level nasional tapi juga sudah „go internasional‟ alias mendunia. Bekerjasama dengan Bombardier, salah satu perusahaan manufaktur Eropa, untuk pengadaan 40 rangkaian KRL di Filipina. Bekerjasama dengan Bombardier, salah satu perusahaan manufaktur Eropa, untuk pengadaan 40 rangkaian KRL di Filipina. Pihak Bombardier yang akan memproduksi motor traksi penggerak, dan mengirimkan motor traksi penggerak sedangkan INKA kebagian desain hingga finishingnya. Sebelumnya, INKA telah mendapat pesanan gerbong dari Singapura dan Malaysia. Bahkan, belakangan mencoba menjajaki ekspor kereta ke negara-negara kawasan seperti Myanmar dan Bangladesh. Tentu saja, rencana ini akan semakin mengukukan keberadaan INKA di dunia perkeretapian. Untuk soal KRL, saya melihat, INKA sepertinya sudah teruji. Di sebuah ruangan, saya bisa menyaksikan maket kereta api tiga dimensi yang kemungkinan KRL untuk Jabodetabek. (raymond jonathan)

Felicia Liemani, Kelas 8B

NAIK kereta api? Ya, pasti pernah lah. Kereta api itu salah satu kendaraan favorit saya. Apalagi kalau lagi sama papa dan mama, ingin menikmati perjalanan saat libura. Tapi, pengalaman paling menarik selama ini ketika saya dan tema-teman SD pergi ke Yogyakarta dalam rangka acara perpisahan, Juni 2013. Sekolah menyewa khusus KA Sancaka, berangkat dari Stasiun Gubeng. Perjalananan ke Kota Gudeg itu, begitu cepat. Karena berangkat pagi, siang sudah sampai. Wouw, kebayang, dulu sama keluarga naik mobil, berangkat pagi, sampai Yogya, sore hari. Sempat macet, di daerah Ngawi. Lupa, pokoknya, yang di tepi jalan hanya terlihat hutan saja itu,. Naik kereta api itu berarti saya bisa jalan-jalan. Lihat gerbong di depan saya yang berisi kelas lain, main kartu resmi, karena kursinya kan bisa ditukar. Selama ke Yogya itu, kami juga main hantuhantuan, tebakan, dan lain – lain. Kereta Sancaka fasilitasnya bagus, nyaman dan juga bersih. (*)

Pintu Toilet Gak Bisa Dikunci

KALAU diminta cerita apa punya pengalaman dengan kereta api, tentu saja saya punya. Sudah sebesar ini, masak sih, tidak pernah naik kereta. Nah, pengalaman yang menggelikan ketika saya naik KA Bangunkarta. Tahu nggak Bangunkarta? KA Bangunkarta itu kereta api kelas Eksekutif Satwa dengan rute Surabaya Gubeng ke Jakarta Gambir, lewat Jombang dan sebaliknya. Dulunya sih, hanya berangkat dari Jombang. Di kereta ini, ceritanya, saya hendak buang air kecil ke toilet. Tetapi sesampainya di toilet, pintunya gak bisa dikunci, kemudian keran airnya juga mati. Bisa bayangin kan, sudah kebelet sekali tapi pintu nggak bisa dikunci. Pasti kepikiran, jangan-jangan pas…...ada yang mengintip. Kan malu. Akhirnya saya Antonius Gusti Aditya SPd, Guru Penjasorkes harus pindah ke toilet lain di gerbong sebelah. (*)

K

ERETA api sudah berubah lho. Coba saja naik, dari yang kelas ekonomi, bisnis hingga eksekutif, semua dapat tempat duduk. Tidak ada lagi yang berdiri. Tidak akan ada lagi kita temui orangorang yang duduk atau tidur di sepanjang lorong kereta api dalam perjalanan. Aturan ini juga mencegah orang yang nekat naik tanpa tiket dan melakukan “pembayaran” di atas kereta. Tentu saja perubahan itu ada ongkosnya. Sekarang, harga tiket sedikit lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya. Semua itu sepertinya sepadan dengan perubahan pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Bukan tempat duduk saja. Cara beli tiket makin mudah. Bisa beli secara online, 90 hari sebelum berangkat. Tiket harus sesuai nama penumpang, kalau tidak pasti ditolak saat masuk ke ruang tunggu di stasiun.

"Kalau pas ketinggalan pesawat, kereta jadi pilihan saya, pulang ke Surabaya dari Banyuwangi," kata Graciella Saputra, siswi Kelas 9, yang asli kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini. So, pelayanan kereta api memang sudah berubah. Apalagi, sekarang ada yang lucu kalau pas acara tertentu. Siapa lagi jika bukan maskot kereta : si Loko. Boneka berkepala lokomotif seri CC205 itu mengenakan seragam dinas PT KAI sejak setahun terakhir. Si Loko bertugas sebagai duta PT KAI yang akan menyapa lebih dekat para pengguna kereta, khususnya dan stakeholders umumnya di stasiun-stasiun KA dan di setiap kegiatan atau melibatkan PT KAI. Inspirasi si Loko tercipta dari inspirasi bentuk lokomotif seri CC205. Wajahnya khas, melekat dengan bentuk yang menyerupai lokomotif kereta api. (*)

sumber : google

E

NTAH siapa yang memunculkan suara ini. Tapi, itu terdengar di sela derai tawa peserta 'Travelling by Train', yang meluncur dari Stasiun Gubeng menuju tujuan akhir, Madiun. Satu gerbong berisi perwakilan dari 18 SMP seSurabaya, termasuk saya. “Coba simak ya,” katanya. “Ada KRL dari Bekasi ke Madiun, berangkat jam 3, berhenti di Jatinegara 10 menit, Gambir 15 menit. Nah, jam berapa sampe Madiun?” Itung-itung, sampe kepala ini pusing, kok nggak ketemu-ketemu. Lantas, ada yang bersuara : Jam 5 sore, 7 malam, dan sebagainya. Si pembuat soal „yang lebay‟ itu akhirnya menukas : Ya, pasti nggak sampe-sampe lah, kan KRL itu gak ada di Jatim.” Wah, sialam, gumam saya dalam hati. Betapapun, saya tetap harus ketawa.Ya, harus ketawa, apalagi, perjalanan masih panjang. KA Sarangan Ekspres akan menempu waktu sekitar 3,5 jam. Kereta api ini berangkat dari Gubeng pukul 07.30 WIB dan tiba di Madiun, 09.57 WIB. Game-game meluncur terus sepanjang perjalanan, dipandu tim dari PT Kereta Api Indoneisa (KAI) DAOP 8 yang mengundang perwakilan dari SMP se-Surabaya. Rencananya, kami berkunjung ke PT INKA, pusat pembuatan kereta kebanggaan Indonesia. Ketika game nyanyi, ada yang menyanyi tentang Surabaya, seperti Kereta Malam atau Surabaya. Wah, ini perjalanannya mengingatkan akan nostalgia masa lalu, masa papa dan mamaku ketika masih muda. Ada game yang sangat seru, yaitu game menirukan gerak hewan. Ada yang menyebut

ayam, itik, ular dan hewan lainnya. panitia membagikan hadiah-hadiah yang berupa boneka, jam dinding dan kaos serta topi KAI. Saya dan Raymond Jonathan mewakili sekolah, didampingin salah satu guru. Bagi saya ini adalah pengalaman yang menarik. Apalagi, tentu saja, naik kereta secara gratis. Kami ditargetkan untuk sampai di Stasiun Gubeng, kurang lebih pukul 06.00 WIB, karena kereta akan berangkat pukul 07.30 WIB. Setelah boarding (mirip-mirip pesawat yah), kami mendapat sarapan di dalam kereta, masing-masing satu boks makan dan sebotol air mineral.

Ada peserta yang bergurau di kereta. Ada juga yang tertidur, erbincang-bincang. Mereka bergurau tentang guru pendamping mereka, teman mereka maupun tentang cerita-cerita yang mereka bagikan. Kegiatan „Traveling By Train‟ sengaja mengajak pelajar sebagai salah satu sasaran yang ditarget oleh PT KAI. Menurut Passenger Marketing, Tri Noviatri, kegiatan serupa akan diadakan di masing-masing daerah dengan tema dan kereta yang berbeda. Tujuannya, para siswa mengetahui tentang aturan dan layanan yang berlaku di PT KAI pada masa sekarang. “Pengalaman yang dirasakan para siswa selama mengikuti „Traveling by Train‟ nantinya dapat di ceritakan kepada semua siswa atau teman mereka sekembalinya ke sekolah, “ katanya (veronica winata)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.