MOST EDISI I 2015-2016

Page 1

Magazine of Saint Agnes EDISI I 2015-2016


Non scholae sed vitae discimus Kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup.


AKTUAL

K

EMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan, sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 (K-13) maupun kurikulum 2006 (K-6), pelaksanaan serta materi ujian nasional (Unas) pada 2016, akan disamakan. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud, Ramon Mohandas mengatakan, Unas 2016 tetap dilaksanakan dalam satu konsep, meski sejumlah sekolah masih menggunakan kurikulum yang berbeda. “Kita ambil praktisnya saja. Karena secara teknis pelaksanaan Unas dengan dua pendekatan dan kurikulum berbeda sulit dilakukan,� ujarnya. Prinsip dari ujian itu adalah materi yang diujikan harus pernah diajarkan kepada siswa. Meski secara teknis belum dibuat butirbutir soal ujian, Ramon menjamin siswa tidak akan kesulitan mengerjakan Unas 2016. Karena itu, cara termudah mencari titik singgungan antara materi dalam K-6 dan K-13. Dengan sistem mencari titik singgung itu, diharapkan para siswa yang menempuh pendidikan berbasis K6 tidak mengalami kesulitan mengerjakan soal Unas. Begitu juga dengan siswa yang belajar dengan K-13, tidak boleh merasa kesulitan karena soal ujiannya tidak pernah dipelajari lagi.

Kemendikbud tidak mau mengambil risiko Unas menjadi berantakan karena membuat Unas versi K-6 dan versi K-13. Akhirnya, disepakati, untuk menggunakan materi yang bersinggungan di K-6 dan di K-13. Rencananya, Unas 2016 akan digelar di awal semester genap. Selama ini, Unas digelar di penghujung semester genap atau sekitar April sampai Mei. Ramon menuturkan pada tahun pelajaran 2015/2016 yang dimulai Juli, implementasi K-13 di sekolah sudah berjalan penuh. Ini berarti, para siswa mulai dari kelas 1-6 SD, 7-9 SMP, hingga 10-12 SMA/SMK, sudah menerapkan K-13 semuanya. Jumlah sekolah yang menjadi sasaran implementasi K-13 mulai 2013, mencapai 16.991 unit. Ramon menegaskan, tahun ini tidak akan ada penambahan jumlah unit sekolah sasaran implementasi K-13. Artinya, jumlah sekolah yang menjalankan kurikulum baru itu masih tetap 16.991 unit atau setara 6% dari total populasi sekolah di Indonesia. "Tahun ini kita fokus pelatihan guru dan merevisi konten kurikulum," paparnya.

Kemendikbud menargetkan, sekolah pelaksana K-13 mencapai 25% dari pupulasi sekolah. Kemudian 2017/2018, sekolah implementasi K-13 menjadi 60%. Puncaknya, 2018/2019, seluruh sekolah mengimplementasikan K13. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Supriyanto menambahkan, pendaftaran Unas dilakukan kepala dinas pendidikan. Pelaksanaannya berbasis cetak dan berbasis komputer. Kisi-kisi soal Unas adalah irisan dari kurikulum KTSP 2006 dan kurikulum 2013. Kisi-kisi yang dikeluarkan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersifat makro, sesuai ketuntasan kurikulum." Pelaksanaan Unas 2016 sama dengan Unas 2015, tidak menjadi penentu kelulusan. Sementara, ujian perbaikan juga tidak wajib, jadi pesertanya bisa sedikit. "Pelaksanaannya bukan oleh masing-masing sekolah, tapi rayon," tambahnya. (*)

Jadwal Unas 2016 Unas berlangsung 3 kali : 22 Februari, 4 April, dan Juni-September. Pada 22 Februari : peserta Unas 2015 yang belum memenuhi standar kompetensi lulus pada satuan mata pelajaran dan berkeinginan mengulang. Pada 4 April : Unas utama bagi peserta SMA/SMK yang akan lulus pada 2016. Pada Juni-September : Unas perbaikan untuk peserta yang tidak memenuhi standar kompetensi lulus pada satuan mata pelajaran. Sumber : Kemendikbud

Magazine of Saint Agnes

1 1

Edisi I 2015-2016


Tim Redaksi Pelindung Sr Ludovica SSpS Med Pembina Hariyanto Tim Redaksi Siswa peserta Ekstra Jurnalistik Kelas X dan XI Alamat Redaksi Jl Mendut 7 Surabaya 60131 Telp 031-5026540 Fax 031-5013567 Website www.smak-stagnes.com E-mail smak_stagnes@yahoo.com.

SPESIAL

M

ENYANYI merupakan salah satu yang disukainya. Dua tahun terakhir, cewek Kelas XI-IPA 2 ini bergabung dengan Santa Agnes Choir (SAC). Sudah dua lomba yang diikutinya : Brawijaya Choir Games dan Karangturi Choir Games. "Harus pintar-pintar bagi waktu. Kalau ada lomba, minimal dua bulan persiapan. Latihan bisa 3 kali seminggu," tutur Nydia Marella saat diwawancara. Bahkan, kadang sebulan sebelum lomba, latihan menyanyi bersama itu bisa setiap hari. Penyuka film, musik dan membaca novel ini, butuh kepandaian memanajemen waktu agar ada keseimbangan belajar dan kegiatannnya itu. Bagaimana cara menjaga agar suara tetap merdu? Cewek kelahiran Palangkaraya, 24 Maret 2000 yang akrab dipanggil Ella ini menyahut dengan riang. "Mudah kok, cukup minum air putih, jangan yang manismanis atau es. Dan, nggak boleh makan gorengan," tuturnya. Lomba terjauh yang pernah diikuti Ella adalah paduan suara di Semarang. Di sini, kebetulan tidak ada tingkatan seperti nasional dan lainlain. Setidaknya, 38 tim paduan suara dari berbagai daerah berkompetisi selama tiga hari (5-7 November 2015) di Gedung The Sien Tjo. Mereka terbagi dalam sejumlah kategori, yakni kategori Children A, Children B, Mixed Youth, Mixed dan Folklore. Ada lima juri nasional dan juri dari Filipina, yakni Mark Anthony Carpio. Lantas apa pesan Ella kepad juniornya? "Makin banyak berlatih, jangan males, generasi baru harus makin giat membawa nama baik Santa Agnes," ucap Ella yang bercita-cita menjadi dokter ini. (Felicia Yuwono)

Sebagian foto dan Ilustrasi di majalah ini diambil dari Google. COVER Foto sampul oleh Sheila Abigail : Salah satu penampil dalam drama Hari Pahlawan di sekolah.

Untuk Kalangan Sendiri

Magazine of Saint Agnes

2 2

Edisi I 2015-2016


SPESIAL

B

ANYAK orang bisa menyanyi, tapi tidak semua bersuara indah. Glenn Martin Mihewu, siswa Kelas X-1 punya kelebihan di bidang itu. Sejak kecil, memang anak Kalimantan ini suka bernyanyi. "Bukannya sombong, aku di rumah, punya tempat karaoke sendiri. Aku sering latihan dan mengasah suara di tempat itu," katanya.

Glenn akhirnya bergabung dengan paduan suara di SMAK Santa Agnes agar suaranya semakin terasah. Dia juga ikut berlomba di Karangturi Choir 2015. Sebaliknya, Jose Anderson yang hobi menyanyi, sudah memutuskan ingin menjadi penyanyi sungguhan. Di internal sekolah, suaranya dikenal bikin merinding. "Aku ingin bernyanyi dan terus bernyanyi," ucap cowok kelahiran Surabaya, 5 November 1999 ini.

Glenn Martin

Magazine of Saint Agnes

3 3

Jose pernah ikut lomba dan paling jauh, pernah ke Jakarta. Dia bergabung dengan Santa Agnes Choir karena ingin mengembangkan taletna yang dimilikinya. "Aku senang bisa ikut dan diperbolehkan bergabung. Kelompok ini kuat banget kekeluargaannya, aku udah anggap sebagai keluarga kedua," tandas Jose. Hampir senada, Denny dan Marcelina Irene merasa nyaman di kegiatan ekstra paduan suara. Keduanya ingin mencapai target, mewujudkan dan meneruskan impian Santa Agnes Choir. Music is My Life adalah moto hidup Denny sedangakan bagi Irene, moto hidupnya, Music Gives Strenght to the Soul. Santa Agnes Choir dalam keseharian di sekolah dilatih oleh Bapak Arens. Ketika lomba di Karangturi mendapat dukungan dari Mas Bagus dan Kakak Bea. Latihannya cukup keras. Anggotanya diminta push up sambil menyanyi, kemudian angkat kaki sejengkal sembari menyanyi. (*) Laporan : Angelina Putu, Gabriel Valentino, Noella Osama, Mayumi Sihotang, Priskila Maria, Vany Melinia.

Edisi I 2015-2016


SPESIAL

J

UARA UBS Zoome Dance Competition 2015 telah ditetapkan. Namun, dari ketiga sekolah yang berhasil menjadi pemenang, satu tim menyimpan cerita perjuangan anggota dance-nya. Dialah, Ragazze dari SMAK Santa Agnes Surabaya, yang menyabet tempat ketiga. Dua tahun terakhir, Ragazze mampu mencapai Best Three, tahun ini kemenangan tim dance dibarengi dengan cerita kerja keras mereka. Sangat minim dukungan, baik personal atau material. Ketua Ragazze, Brigitta Sally menuturkan, sering apa yang telah dilakukan tidak mendapat respons positif. "Kami sudah promosi untuk dukungan. Bahkan, kami haru rela menunggu menunggu hingga malam hari guna mendapatkan tempat latihan di GOR," katanya.

Magazine of Saint Agnes

4 4

Ya, tim dance bergantian berlatih dengan tim basket putra dan putri yang berlaga di DBL 2015. Alhasil, jam latihan mereka bisa sampai 8 atau 9 malam. Tapi, yang patut dibanggakan dari Ragazze, meski kurang mendapat dukungan dan rela bermalammalam di sekolah, tugas sebagai pelajar tak pernah lupa. Mereka tidak mengorbankan jam pelajaran untuk latihan. Mereka ikhlas pulang larut malam, hanya demi membanggakan nama sekolah. B Beberapa anggota Ragazze bahkan sempat menderita sakit karena hembusan angin yang begitu kencang di malam hari di tempat latihan. “Kalian sudah berjuang. Latihan pulang sekolah sampai malam, tanpa mengambil jam pelajaran,� tulis akun Instagram @fridoo_ milik Frida Tanigo, yang merupakan pelatih Ragazze. Banyaknya keluhan yang terkadang dilontarkan anggota Ragazze, tidak lantas membuat Frido, panggilan akrab Frida Taniago, kesal. Dia terus memberikan arahan terbaik bagi anak asuhnya. Kerja keras Sally dkk hanya mampu menempatkan mereka di posisi tiga. Semua Ragazze merasa puas dengan pencapaian itu. Setidaknya, kerja keras mereka tidak terbuang siasia. "Yang pertama buat Tuhan, kalau bukan karunianya, kami semua nggak mungkin seperti sekarang. Yang kedua, buat pelatih-pelatih kami, yang sudah susah payah membimbing kami yang nakal-nakal ini,� ujar Sally saat ditanya kepada siapakah kemenangan ini mereka persembahkan. (dikutip dari tulisan Berliana NKL, SMAK Frateran Surabaya)

Edisi I 2015-2016


SPESIAL

ol

ot b n i l pu m u k a

y e s r e j i m

Rel

de

E

kstra dance di SMAK Santa Agnes, setidaknya, telah melahirkan sejumlah dancer andal. Salah satunya, Irena Florencia. Cewek cantik ini telah bergabung sejak Kelas X, dan sudah punya jam terbang cukup tinggi di sejumlah kompetisi. Padahal, semula sempat bingung memilik kegiatan ekstra. "Karena saya suka liat orang ngedance sejak TK, ya, akhirnya saya pilih piliah ekstra dance saja," tutur Irena. Dari pengalaman tampil, rupanya, Irena begitu terkesan saat berlaga di SMAN 5 Surabaya. Dia tergabung dengan Tim A. Mereka hanya latihan kurang dari seminggu. Gerakannya menggunakan konsep lama. Konsep lama itu pernah diperagakan saat kompetisi dance DBL 2015. Hanya sedikit mengganti formasi. "Kami sempat gugup karena belum hapal gerakannya,� tandas Irena. Sepertinya Tuhan berkehendak lain. Ketika gagal menggapai juara pertama di DBL 2015, tim dance Santa Agnes justur menjadi juara pertama di Smala. "Itu semua ngak jauh dari berkat Tuhan dan kerja keras kami seminggu," papar Irena. (Priskila Maria, Vany Melinia)

Magazine of Saint Agnes

B

ASKET dan DBL adalah dua hal yang sangat berkaitan erat. DBL (Developmental Basketball League) yang sebelumnya bernama DetEksi Basketball League ini adalah sebuah kompetisi liga bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia. Berbicara tentang basket, dan DBL tentu sangat erat hubungannya dengan tim DBL Santa Agnes 2015. Tim DBL sekolah ini patut untuk kita acungi jempol. Bagaimana tidak? Selain latihan keras selama berbulanbulan, mereka rela mengumpulkan dana guna membeli jersey untuk kostum kompetisi. Salah satu anggota tim basket putra Stag, Adika menjelaskan, awalnya tantangan sang pelatih untuk membiayai 12 jersey setiap tim basket, baik tim cewek dan cowok, dengan hasil kerja mereka sendiri. "Jadi, pelatih kami, memberi kami tantangan untuk membuat 12 jersey basket, dan gimana caranya biayanya itu, nggak boleh minta ortu. Caranya terserah kami, asalkan halal,� jelas Adika yang memiliki tinggi 183 cm ini. Selain itu, mereka juga mengumpulkan dana dengan menjual minuman. Modalnya berasal dari penjualan sebagian botol bekas yang telah mereka kumpulkan. Semua ini telah mulai mereka lakukan sejak bulan september lalu, guna mempersiapkan DBL, yang tanding Agustus 2015. (Christine Limbara, Emilia)

55

Edisi I 2015-2016


B

INSPIRASI

ERKULIT hitam dan lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ya, remaja ini melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi. Suatu hari, sang ayah memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya. “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini? Dia menjawab,"Mungkin 1 dolar.” "Bisakah pakaian bekas ini dijual seharga 2 dolar? Kalau berhasil, berarti kamu telah membantu ayah dan ibumu," tukas sang ayah. "Saya akan mencobanya," sahut si anak yang beranjak dewasa itu. Dia lantas membawa pakaian itu ke sebuah stasiun kereta bawah tanah. Selama lebih dari enam jam di berputar-putar, berkeliling, mendekati orang satu per satu, menawarkan pakaian bekas itu. Hasilnya, dia berhasil menjual seharga 2 dolar. Berlarilah dia pulang ke rumah. Suatu hari yang lain, sang ayah kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepada si anak ini. "Coba kamu menjual seharga 20 dolar." Kali ini si anak berkilah. "Bagaimana mungkin ayah. Pakaian bekas ini paling banter hanya akan laku 2 dolar." Ayahnya menukas dengan cepat. "Mengapa kamu tidak mencobanya lebih dulu nak." Tidak mau berdebat dengan sang ayah, remaja ini memutar otak. Dia mendapatkan ide. Dia datangi sepupunya dan meminta bantuan untuk menggambarkan Donald Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal. Begitu melihat hasilnya, dia lalu menjualnya pakain bekas itu di sekolah anak orang kaya. Seseorang membelinya dengan harga 25 dolar. Beberapa hari kemudian, lagi-lagi sang ayah menyodorkan selembar pakaian bekas. "Apakah kamu mampu menjualnya dengan harga 200 dolar." Kebetulan, waktu itu, ada artis film serial televisi populer “Charlie Angels”, Farrah Fawcett sedang berada di New York. Usai konferensi pers, si anak ini dengan nekat menerobos penjagaan keamanan dan meminta Farrah Fawcett membubuhkan tanda tangan di pakaian bekasnya. Hasilnya, pakaian itu terjual 1.500 dolar. Malam harinya, sang ayah bertanya,"Nak, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian, apa yang kamu pahami.” Si anak menjawab,"Selama mau berpikir, pasti ada cara. Ayahnya menggelengkan kepala,"Kamu tidak salah." Sang ayah bertutur, bukan maksudnya ingin memberitahu tentang sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar dan dapat ditingkatkan nilainya.

Magazine of Saint Agnes

6 6

Tapi, sebagai manusia, semua sama, tak ada bedanya. Semua punya peluang yang sama jika ada keinginan kuat dan semangat mewujudkannya. Sejak itu, si anak belajar lebih giat. Dia juga menjalani latihan lebih keras. Duapuluh tahun kemudian, namanya terkenal ke seluruh dunia. Dia adalah Michael Jordan. (*)

Edisi I 2015-2016


FOKUS

K

EDAMAIAN itu seperti terkoyak. Tiba-tiba saja, belasan tentata Belanda berpakaian merah dan hitam, menyerbu, menendang membabi-buta apa saja yang ada di depannya. Semua benda, orang dan barang, dilempar. Tempat itu menjadi sangat berantakan. Bumi yang damai, penuh dengan keharmonisan, antara warga dan alamnya, berubah total. Wajah Tanah Air menyiratkan kedukaan mendalam. Tidak ada lagi tarian beraneka ragam, tidak ada lagi cakap canda ria. Semua dalam ketegangan. Lagu „Ibu Pertiwi‟ mengalun sendu dan dalam sekejap mata, Indonesia yang damai dan makmur menjadi porak poranda karena tentara colonial itu datang membawa kesengsaraan. “Keluarga saya ikut dibantai kok, ya saya ikut menghayati,” tutur Ibu Utami, yang berperan sebagai seorang petani lengkap dengan caping di kepala dan terluka di bagian kaki. Bu Utami merupakan sosok yang mendapat sambutan hangat usai „Drama Kolosal‟ perayaan Hari Pahlawan di GOR Santa Agnes, 10 November 2015. Penonton juga mengapresiasi Pak Bowo yang melakoni soso Bung Tomo.

Magazine of Saint Agnes

7 7

Edisi I 2015-2016


FOKUS

S

AYA sagat bangga kepada semua anak kelas XI-IPS yang berhasil menampilkan drama kolosal mengenai perjuangan para pahlawan dengan latihan yang cukup singkat. Saya berharap kegiatan ini memberikan semangat agar anak-anak yang melihat dan berperan lebih menghargai dan terus memupuk semangat para pahlawan terdahulu. Semula saya mendenga, drama kolosal Sr Ludovica akan diadakan di lapangan sebelah taman Mundu, Jalan Tambaksari. Saya sebenarnya menyambut baik tapi karena banyak faktor yang tidak mendukung, akhirnya di GOR Santa Agnes saja. Ke depan, saya ingin agar acara seperti ini dapat terselenggara lagi, supaya semakin membukakan hati anak-anak yang kurang bersemangat dalam belajar. Semoga ide-ide terus berkembang dengan baik, dari tahun ke tahun. (*)

Magazine of Saint Agnes

8 8

Lagu „Bangun Pemudi Pemuda‟ digunakan menyulut semangat arek-arek Suroboyo yang mulai lemah. Sebagian lagi telah rela mengorbankan nyawa di ujung peluru para tentara kolonial. Semangat tergambar dari raut para siswa yang memainkan masing-masing. Pekik suara Bung Tomo menggelegar, membangkitkan api semangat. Penonton dibawa pada suasana nasionalisme yang sangat kuat. Para pemudi dan pemuda berlatih keras guna menghadapi penjajah. Lagu „Maju Tak Gentar‟ menambah kekentalan suasana heroik drama kolosal. “Yang paling lucu itu waktu latihan yang kayak senam itu,” tutur siswa Kelas X-5, yang mengabadikan adegan demi adegan drama dengan gadgetnya. Pertempuran hebat akhirnya tidak terelakkan. Sebagian besar arek-arek Suroboyo terkapar tak berdaya setelah mendapat berondongan peluru bertubi-tubi. Senjata tradisional dan bamboo runcing tak kuasa menahan gempuran timah panas. Lagu „Gugur Bunga‟ mengiringi kepergian para pahlawan, yang sebenarnya adalah warga sipil yang enggan menolak penjajahan dari bangsa lain. Para pemudi menangisi rekan-rekannya

Edisi I 2015-2016


FOKUS

MERDEKA! Saudara-saudara tukang becak, bakul-bakul soto, bakul-bakul tahu, Saudara-saudara orang-orang Madura, Saudara-saudara orangorang kampong Suroboyo, Saudara-saudara arek-arek Suroboyo, dan saudara-saudara semua, pemuda-pemuda Indonesia. Hai orang-orang Inggris, Inilah jawaban kita: Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah, yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah pada siapapun juga! Semboyan kita tetap, MERDEKA ATAU MATI!

Magazine of Saint Agnes

9 9

Edisi I 2015-2016


FOKUS

yang tertembak. Puisi haru biru tersuguh melengkapi duka cita mendalam bumi pertiwi yang berlumuran darah para pejuang. Demi negeri kau korbankan waktumu Demi bangsa rela kau taruhkan nyawamu Maut menghadang di depan kau bilang itu hiburan Nampak raut wajahmu tak segelintir rasa takut Semangat member di jiwamu Taklukan mereka penghalang negeri Hari-harimu diwarnai pembunuhan, pembantaian, dihiasi bunga-bunga api Mengalir sungai darah di sekitarmu Bahkan tak jarang mata air darah itu Muncul dari tubuhmu Namun tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu Darah itu merah jenderal

Ya, darah telah tertumpah di bumi pertiwi. Bukan untuk diri sendiri, tapi demi generasi masa kini. Pengorbanan itu memberikan salah satu jalan Kemerdekaan Indonesia. Lagu „Syukur‟ mengalun, para pemuka agama berdoa, mengajak penonton bersyukur, sebagai tanda penghargaan kepada para pahlawan yang telah gugur. Beberapa pemuda kemudian menyobek warna biru dari bendera Merah Putih Biru milik Belanda. Jadilah, sang saka Merah Putih. Arek-arek Suroboyo menyambut gegap gempita. “Drama ini bagus, mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan saat merebut kemerdekaan,” tutur seorang siswa Kelas XII-IPA1. (*) Laporan : Vanessa Angela, Aprilia Lukas, Veronica Valencia Fotografer : Anastasia Julia, Stefi Heriyanto, Sheila Abigail

Magazine of Saint Agnes

B

ANYAK suka duka dalam drama kolosal Peringatan Hari Pahlawan 2015. Misalnya, Yohanes Wibowo atau kerap disapa Pak Bowo, yang merasakan kebanggaan memerankan tokoh kebanggaan kota Surabaya itu. Bagi Guru Bahasa Indonesia ini, drama kolosal berarti peluang dirinya menvisualisasikan peristiwa bersejarah 10 November. “Kalau dukanya, banyak tenaga dan waktu yang harus dikorbankan seperti mengatur anak-anak dalam melakukan drama kolosal ini,” katanya. Bersama para guru lain, Pak Bowo membuat konsep visualisasi drama kolosal, memilih peran yang cocok bagi anak-anak, mempersiapkan berbagai macam properti seperti becak, sepeda tua, senjata mainan, bambu runcing, dan berbagai properti lainnya. Drama kolosal juga memberi kesan mendalam bagi Daniel Nicholas, siswa Kelas XI-IPS4 yang memerankan tentara Belanda. Cowok ini merasa beruntung karena tidak semua siswa dapat memrankan peran itu. Daniel lumayan lama mempersiapkan drama kolosal. Dia harus berlatih berkalikali agar tidak gugup meski sempat juga menahan tawa ketika melihat dirinya dan temantemannya beraksi. Daniel berharap, ke depan bukan hanya drama kolosal tapi ada lombalomba bernuansa kepahlawanan. Sindy NW dari Kelas X-6 mengakui, adegan paling menarik dalam drama memang ketika sejumlah tentara Belanda mengacaukan segalanya. “Kekurangan drama itu karena tidak ada adegan dialog sehingga jika tidak mengikuti dengan baik, jalan ceritanya sukar dimengerti,” ucapnya. (*) 10 10

Edisi I 2015-2016


XTRA

Tahun Depan

C

ARA menulis cerpen menjadi focus utama kegiatan Bulan Bahasa di SMAK Santa Agnes. Kegiatan terselenggara Jumat, 23 Oktober 2015 di Ruang Kelas X-3 dan X-4. Pesertanya, siswa dari tiap-tiap kelas sebagai perwakilan. Selain sharing dengan penulis novel terkenal, sekolah menampilkan beberapa drama dari Kelas XI Bahasa dan XII Bahasa. Kegiatan berlangsung lebih kurang 5 jam secara nonstop (tanpa istirahat), mulai pukul 09.05 hingga 14.00. “Kami senang sekali ikut kegiatan ini, menarik banget. Kami mendapat wawasan tambahan,” tutur Fabianus Irawan dan Christophorus Jodi, perwakilan Kelas X-7. Narasumber yang datang cukup bagus dalam menyampaikan informasi mengenai cerpen. Hanya saja, kekurangannya, narasumber kurang aktif dengan para siswa yang duduk di bagian belakang. Menurut Fabianus, bagian yang paling menyenangkan dari „Menulis Cerpen‟ adalah ketika praktik membuat cerpen. Para siswa mendapat kesempatan maksimal berimajinasi dan menyalurkan apa yang telah dipelajari.

Magazine of Saint Agnes

Fabianus dan Jodi sepakat memberikan kritikan yang membangun agar pelaksanaan kegiatan serupa menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang. Misalnya, istirahat yang kurang dan konsumsi untuk peserta.

11 11

“Oh ya, dramanya juga kurang mengena, tidak jelas yang ingin ditampilkan, terkesan membosankan. Tapi, overall, kami mau ikut lagi kalau ada tahun depan,” kata mereka. (Florencia Raharjo, Vania Limantara)

Edisi I 2015-2016


XTRA

K

REATIVITAS siswa bisa lahir dari mana saja dan oleh siapa saja. Ekstra robotik membutuhkan imajinasi dan daya nalar agar dapat diciptakan dalam bentuk tertentu. Bahkan, temuan-temuan sederhana dari siswa kadang membuat para guru tercengang. Bukan hanya di kegiatan ekstra, daya kreasi siswa SMAK Santa Agnes juga terasah lewat pembuatan karya seni keterampilan menggambar. Medianya bisa apa saja, yang penting hasil akhirnya, benar-benar menarik. Berbeda dengan sebelumnya. Pelajaran seni budaya, misalnya, melatih siswa untuk berkreasi dan mengembangkan bakat menggambar. Contohnya adalah Grace dan Yasinta, mereka ini adalah siswa yang punya bakat menggambar dan melukis. Dari mata pelajaran ini, keduanya bisa mengeluarkan bakat mereka dengan ide-ide yang sangat menarik. Mereka mulai mengembangkan bakatnya sejak TK dan SD. Inspirasinya dari lingkungan sekitar. (Natasya Veronica, Yeni Lawrensia)

Magazine of Saint Agnes

12 12

Edisi I 2015-2016


S

EORANG anak-kecil membawa uang satu dolar masuk-keluar toko. Bolakbalik yang ditanya : "Jual Tuhan tidak." Semua pemilik toko mengusir dia, menganggap si anak ini hanya pembuat keonaran saja. Menjelang malam, si anak masuk ke toko yang ke-29. Toko terakhir dia masuki. Seorang laki-laki tua, berumur kurang lebih 60 thnan menerima anak itu dengan ramah. Dia menanyakan kepada anak itu : “Nak, siapakah namamu. Kamu mau membeli Tuhan untuk apa. Coba kamu ceritakan !" Anak itu menjawab : "Nama saya Bondi. Sejak kecil kedua orangtua saya sudah meninggal. Pamanlah yg merawat saya selama ini.” Lantas, si anak menuturkan, pamannya bekerja di sebuah proyek. Beberapa hari yang lalu sang paman terjatuh dari lantai 3. Sekarang koma di RS. Menurut dokter, sang paman itu sudah tidak punya harapan lagi, cuma Tuhan yang bisa menolong. Dengan terisak menahan tangis si anak melanjutkan kisahnya,”Saya berpikir, Tuhan itu pasti obat ajaib! Maka itu saya mau membeli Tuhan untuk menolong paman saya." Mendengar cerita si Bondi, mata orangtua itu, tanpa bisa dibendung, berlinang air mata. Dia berkata kepada Bondi : "Nak, di sini ada Tuhan dan kebetulan harganya satu dolar, tepat seperti uang yang kamu miliki." Dari dalam lemari, orangtua itu kemudian mengeluarkan satu botol minuman bertuliskan „KASIH TUHAN‟. Katanya,”Ambilah ini Nak. Pamanmu akan sembuh

Magazine of Saint Agnes

RENUNGAN

Setelah mengucapkan terima kasih dengan pemberian minuman itu, Bondi berlari dengan penuh semangat ke rumah sakit. Harapannya, sangat besar sekali terhadap kesembuhan sang paman. Tiba di rumah sakit, anak kecil yang periang ini, berteriak-teriak. “Paman, paman ....aku berhasil membeli Tuhan. Lihatlah ini, setelah minum TUHAN, paman pasti sembuh!" Beberapa hari kemudian, ada satu tim dokter dari rumah sakit ter kenal datang ke rumah sakit tempat paman Bondi dirawat. Mereka membawa serta peralatan yang canggih. Dengan sigap, para dokter dan perawat itu memberikan operasi khusus kepada paman Bondi. Selang beberapa minggu, sembuhlah paman si Bondi. Dia mulai banyak makan dan wajahnya terlihat berseri-seri. Ketika akan meninggalkan rumah sakit, dan begitu melihat tagihan perawatan, paman Bondi hampir pingsan. Biayanya yang sangat besar. Namun pihak rumah sakit buruburu mengutarakan kepada paman Bondi. “Tidak usah cemas. Semua sudah dibayar oleh seorang laki-laki tua. Beliau dulu bos perusahaan besar. Setelah pension, dia membeli satu toko di daerah ini. Usaha kecil-kecilan untuk kesibukan. Beliaulah yang memanggil tim dokter dan membiayai semua." Mendengar penuturan pihak rumah sakit, Bondi dan pamannya cepat-cepat pergi ke took yang dimaksud. Toko itu sepi. Menurut orang sekitar itu, tokonya baru saja dijual dan pemiliknya sedang berjalan-jalan ke luar negeri. Beberapa bulan kemudian, paman Bondi mendapat surat dari lakilaki tua yang baik hati itu. Di dalam surat itu tertulis “Hai, anak muda, kamu sangat beruntung punya keponakan bernama Bondi. Dengan satu dolar, dia pergi ke mana-mana, hendak membeli Tuhan untuk menolongmu. Dialah yang menyambung nyawa kamu. Tetapi kamu harus ingat : TUHAN sesungguhnya, adalah HATI orang yang punya KASIH. (*) 13 13

Edisi I 2015-2016


SPESIAL

B

AHASA Jawa merupakan kendala berkomunikasi bagi siswa yang berasal dari Bali ini. Berkat bantuan teman sekelas, Andrea Lousia atau Sasa ini mulai memahami sedikit demi sedikit. Misalnya, arti kata pipis di Surabaya pasti semua tahu yakni buang air kecil. Berbeda dengan di Bali, pipis berarti uang. Hal seperti membuat Sasa sedikit kebingungan. Sasa memutuskan ke Surabaya, karena termotivasi untuk ingin mandiri. Asrama merupakan tempat dia tinggal sekarang, sama seperti halnya di Bali. Bagi siswa Kelas X-4 ini, asrama, di Bali jauh lebih santai dalam arti aturannya tidak seketat asrama di Surabaya. “Saya memilih SMAK Santa Agnes sebab fasilitas dan kualitas yang dimiliki membantu saya untuk mengembangkan bakat saya, basket,� katanya. (Janice Santoso, Nathania Vianney)

D

Louisa Alexis

I zaman moderen ini teknologi semakin maju. Bersamaan dengan majunya teknologi, industri anime pun meroket. Berbekal dengan gambar kualitas HD dan alur cerita yang menarik, anime semakin banyak diminati khususnya oleh kaum remaja. Sebut saja Louisa dari Kelas X-2. Dia hobi menonton anime sejak duduk di kelas VII. Anime pertamanya berjudul HunterXHunter. Louisa menonton HunterXHunter pertama kalinya di laptop. Karakter yang paling ia sukai dari anime tersebut adalah Killua karena ia ganteng dan lucu. Killua merupakan anak ketiga dari keluarga Zoldyieck, keluarga pembunuh bayaran yang tinggal di Gunung Kukuru. Sedangkan anime favorit Louisa adalah Another. Menurutnya, jalan cerita yang misterius dan sadis serta grafik yang bagus adalah daya tarik utama anime itu. Louisa memang suka dengan anime bergenre hor-

ror dan action. Sedangkan Jesslyn dari Kelas X-6 menyukai anime yang berjudul Clannad sejak Kelas 3 SMP, karena ceritanya lucu sekaligus mengharukan. Karakter favoritnya adalah Nagisa karena menurutnya Nagisa itu sabar, lucu, dan baik hati. Genre anime favoritnya adalah komedi dan horror. (Olivia Lanutama, Angelin Nastasia) Jesslyn Stefany

Magazine of Saint Agnes

14 14

Edisi I 2015-2016


SPESIAL

C

EWEK-CEWEK lain pasti ingin seperti Frederika Bella Kriscianto ini. Siswa Kelas XI-IPA3 ini bisa menjadi model, hanya gara-gara suka berselfie ria. Nggak percaya? Mulanya iseng saja menerima ajakan. Usai memperkuat tim dance Stag di DBL 2015, Bella mendapat tawaran kru UBS buat foto di booth produsen perhiasan itu. Iseng saja Bella mengiyakan, dan jadilah dia berfoto.

Magazine of Saint Agnes

Beberapa hari kemudian, telponnya bordering. Ternyata dari UBS, yang meminta Bella ikut Technical Meeting dan pemotretan di Hotel Harris. Tak percaya, dia mengecek instagram UBS. “Saya masuk 20 besar UBS Deteksi Model,” ucapnya. 15 15

Ketika pertemuan itu, Bella diminta mempersiapkan materi untuk public speaking. Temanya tentang remaja yang selalu mengikuti tren. Kurang seminggu, dia berhasil menyelesaikan apa yang diminta. Beberapa teman membantunya. Misalnya, mahasiswa Widya Mandala untuk penampilan, lalu pembuatan materi oleh Pak Bowo. Maklum, pesaingnya sangat berbakat semuanya. Meski tidak menjadi juara model, Bella terpilih sebagai First Girl Fashion Gold Jewelrey Show Competition, dan First Most Favourite. “Aku bersyukur dan berterima kasih banget sama Tuhan. Aku sampai di sini bukan karena aku tapi dukungan keluarga, teman, guru, terutama Pak Arens dan karena cinta kasihNya,” kata Bella. (Priskila Maria, Vany Melinia)

Edisi I 2015-2016


SPESIAL

S

EKARANG banyak siswi yang ikut taekwondo sudah banyak, namun sedikit yang kembar dan keduanya suka dengan dunia beladiri itu? Inilah Vina dan Veni Gunawan, siswi SMAK Santa Agnes. "Kami menyukai taekwondo karena itu adalah hal yang seru, berani dan menantang," ujar Vina. Awalnya kembar yang lebih tua, Veni mengikuti taekwondo hanya iseng-iseng. Kemudian, diikuti Vina yang melihat kakaknya begitu menikmati olahraga itu. Tahun 2009, mereka berdua mulai menekuni bersama.

Magazine of Saint Agnes

Lantas, bagaimana si kembar mendalami taekwondo? Tentu saja dengan belajar dasar-dasar tendangan dan pukulan bervariasi. SMAK Santa Agnes memang memiliki ekstrakulikuler taekwondo, namun untuk mengembangkan skill-nya lebih lagi, Vina dan Veni juga berlatih di Gedung Olah Raga Dapena dan Dojang Budi Rahayu. Mereka berlatih 2 jam setiap hari yang merangkum pemanasan, lari dan teknik.

16 16

Kegemaran si kembar akan taekwondo sempat tidak disetujui orang tuanya. Wajar, orangtua manapun pasti khawatir pada putri-putrinya yang mengikuti olah raga yang begitu keras. Namun, setelah mereka mendapat medali pertama, orang tua mereka mulai mendukung dan kekhawatiran itu walaupun masih ada, tidak membuat papa mama Vina dan Veni melarang mereka menekuni taekwondo. "Inspirasi kami adalah Lee Dae Hoon. Dia adalah atlet taekwondi asal Korea Selatan. Kami kagum dengan tendangannya dan speed powernya juga sangat bagus," ujar Vina ketika ditanya siapa idolanya di dunia taekwondo. Cita-cita mereka untuk menjadi atlet taekwondo profesional layaknya Lee Dae Hoon tidak jauh dari genggaman. Semoga si kembar terus sukses dan memenangkan lebih banyak medali taekwondo. (Emily Abigail, Agnes M)

Edisi I 2015-2016


CERPEN

T

IDAK aku sangka begini akhirnya. Andai aku bisa mengulang segala yang terjadi, andai aku bisa menghentikan waktu, apapun akan kulakukan. Memang ini sebagain adalah salahku. Ah, penyesalan, mengapa kau selalu datang terakhir dan menghantuiku? Aku corat coret di buku usang, isi hatiku itu. Bukan, bukan pacar atau kekasih yang kusesali. Tapi, keluargaku. Apalagi, ketika makau memutuskan untuk lari dari rumah. Dan, bagian buruknya adalah, masalah ini, timbul karena aku. Ya, tiga bulan lalu, aku menemukan surat ketika membersihkan kamar mama. Surat yang sudah kusut itu seperti habis terkena air. Ternyata, di dalamnya ada foto diriku dan tulisan tangan mana. Isinya, membuat hatiku dan seluruh sendi badanku bergolak tidak karuan.

Maaf, Chan, maaf, selama ini aku tak punya keberanian untuk memberitahumu. Apa yang terjadi malam itu adalah kesalahan besar. Tapi, aku harus berterima kasih padamu karena telah menganugerahkan bayi perempuan yang manis. Aku namai Lisa. Matanya persis dengan matamu. Maaf, aku tidak akan pernah bisa mempertemukan kamu dengannya. Semua itu demi kebaikan kita semua. Terima kasih. Vera.

Oleh : Emily Abigail

Mulutku diam seribu bahasa. Jantungku berdebar-debar dan sepertinya sempat berhenti berdetak. Menurutku itu adalah reaksi yang umum saat kamu mengetahui kalau „KAMU ANAK ORANG LAIN‟. Marah bercampur kecewa dan bingung melintasi otakku. Dengan membabi-buta aku mencari mama yang sedang membersihkan ruang tamu bersama papa. “APA INI MA?! Siapa Chandra ini dan kenapa mama bilang aku anaknya?! Mamaku tercengang danheran. Dengan terbata -bata, ia berkata, “Um, ummm, itu..di.. di mana kamu temukan?” “Ada apa ini, Ver?” tanya papa sambil merampas surat itu dan membacanya. “Bukan, bukan, apaapa. Itu hanya surat…,” tukas mama. “Apa maksud mu, Lisa bukan anakku.” Mamaku yang sepertinya tidak dapat mengelak lagi. Posisinya memang sangat tidak menguntungkan. Bukti surat itu sungguh tidak mampu dibantah lagi. Dia terpojok untuk tidak berbohong lagi, dan akhirnya mengakui. “Bukan. Maafkan aku. Itu kesalahan besar saatkita baru menikah dan saat bertengkar aku...” Belum selesai berkata, papaku tak tahan danmeninggalkan ruangan. “Lis, maafkan mama.” “Yang bener aja ma!” Dan, aku pergi. Sejak kejadian itu, mama dan papa tidak per-

Magazine of Saint Agnes

17 17

Edisi I 2015-2016


CERPEN nah akur. Semakin hari semakin aku menyesali perbuatanku itu. Mengapa aku tidak membicarakannya dulu dengan mama? Harusnya keluargaku baik-baik saja sekarang. Tak lama kemudian, saat aku tidur, mama masuk ke kamarku, membelaiku sementara aku pura-pura tidur. “Lis, mama menyesal. Sungguh, mama menyesal. Tapi mama besyukur mama dikaruniai anak secantik, sebaik dan sepintar kamu. Mama juga manusia, Lis. Lelah menghadapi amarah papa. Lelah minta maaf tapi tidak dimaafkan. Mama pergi dulu. Mama akan menemui kamu di sekolah sekali-sekali. Jaga diri ya, mama sayang Lisa,” pesan mama dengan terisak-isak. Sejujurnya, aku sudah memaafkan mama walaupun tak menghalalkan perbuatannya. Dengan hanya satu tas berisi baju, mama keluar dari rumah, meninggalkan aku dan papa. Semenjak itu, papaku jarang makan dan aku sering mendengarnya mengigau merindukan mama. Sedangkan mama tinggal bersama kakaknya. Terkadang mama ke sekolah mencari aku, menanyakan keadaan rumah dan papa. Setiap kalinya aku selalu berkata, “Ma. ayo pulang.” Tapi mamaku masih ragu-ragu. Tak seperti anak dari keluarga broken home lain, aku tidak maujadi kacau. Kata para ahli, orang yang memiliki masalah harus mengeluarkanpikirannya. Aku sudah mencoba berbicara dengan teman, tapi mereka tidak berguna. Nasihat mereka tidak masuk akal. “Culiklah mamamu, bawalah pulang!” atau „Mungkin kamuharusmencoba mencari ayah kandungmu,” atau “Minum obat ini, kamu tidak akan kepikiran lagi,” sambilmenyodorkan pil warna-warni. Karena teman-temanku tidak membantu sama sekali, aku memutuskan untuk mencari jurnalku. Jurnal ini awalnya adalah tugas dari guru SMPku untuk melatih kesehatan psikis dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai menulis lagi sebab memang kondisi psikisku kurang baik. Setiap hari aku hanya bisa menyesal, tapi hari ini berbeda. Aku sadar ini tidak bisa kuatasi sendiri. Aku mulai mengandalkan Tuhan. Kamutahu kan rasanya ketika masalah datang mengacaukan hidupmu tanpa ampun? Tapi berbeda hari ini. Ketika aku berdoa dan benar-benar menyerahkan masalahku pada Bapa, damai itu kembali. Rasa nyaman dan lega di hatiku kembali! Walau mama dan papa belum rujuk lagi, tapi rasa kepastian bahwa merekaakan rujuk benar-benar menyegarkan hatiku. “Ternyata, jawabannya ada di depanku selama ini!” tulisku di jurnal. Hari-hari berikutnya terasa berbeda. Senyuman ceriaku telah kembali. Aku masih mendoakan mamaku supaya pulang. Suatu hari, aku bertemu mama di sekolah. “Ma, antarkan aku pulang hari ini. Aku takut jalan sendiri, banyak laki-laki di pinggir jalan akhirakhir ini yang usil.”“ Mamaku mengangguk. Sesampaiku di rumah, tanganku tetap menggandeng mama. “Ayo masuk, sapalah papa dulu.” “Mama harus pulang, Lis.” “Inilah rumah! Kita sudah pulang.” Lalu papa keluar. Pandangan itumasih kuingat. Pandangan orangtuaku yang terkejut dan penuh rindu. Belum semenit mereka berpandangan, papa memeluk mama sambil menangis. (*)

Magazine of Saint Agnes

18 18

Semesta nan Indah

(Oleh : Valeri Evania)

Suara merdu kicauan burung terdengar Tanda sang pagi telah bangun dari tidur nyenyaknya Tampak sang surya Menembus dedaunan hijau Embun pagi menetes membasahi tanah Bunga-bunga tersenyum berseri-seri Angin sepoi-sepoi meniup rerumputan Menyapa sang bumi Hewan-hewan kecil tampak bersemangat Bekerja di pagi nan indah Laut biru melatarinya Ombaknya menerpa pantai Membasahi pasir pantai yang kering Lumba-lumba berengan kegirangan Menyapa hangatnya pagi Oh, indahnya alam semesta ini

Edisi I 2015-2016


I

NILAH salah satu kegiatn paling ditunggu-tunggu siswa Kelas XI SMAK Santa Agnes. Livein bukan sekadar tinggal bersama dan menyatu dengan warga lokal tapi sekaligus refreshing. Bayangan hidup di desa memang sesuatu yang bikin penasaran. Setiap tahun live-in diadakan dengan tujuan mendidik siswa menjadi pribadi yang lebih rajin dan bersyukur. Bagaimana dengan live-in tahun ini? Live in berlangsung di Desa Sitiarjo, Malang Selatan, 1-4 Oktober 2015. Sitiarjo adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Letaknya, 60 km arah selatan dari pusat kota Malang. Berbatasan dengan Desa Sumberagung (utara), Desa Kedungrampal (barat), Desa Kedungbanteng (timur) dan Desa Sendang Biru dan Bajul Mati (selatan). Desa ini memiliki 12 Rukun Warga dan 60 Rukun Tetangga. Setiap RW punya nama kampung yang berbeda-beda. Misalnya, Pulungrejo, Pegat, Sumberembang, Sumber Gayam, Palung. Kemudinan, Gunung Tumo, Tumpak nAngklik,Kulon Gunung, Tadah Batok, Rowotrate, dan Tumpak Rejo. Daerah ini terkenal tempat yang indah dan banyak pantai. Salah satunya, Goa Cina. Sayangnya, para siswa tidak diizinkan jalan-jalan ke pantai sendirian tanpa orang tua.

Magazine of Saint Agnes

MOMEN

19 19

Kegiatan live ini diketuai oleh Ibu Titien, warga asli Malang Selatan. Para siswa tersebar di tiga dusun : Sitiarjo, Gunung Tumo dan Sumberbak. Di setiap dusun, mereka masih dibagi ke beberapa RW. Tidak semua rumah dapat menampung siswa. Supaya lebih mendalami kegiatan, para guru menyita semua gadget siswa. Mereka juga memastikan siswa tidak membawa uang lebih dari Rp 50.000 agar siswa lebih fokus bekerja dan menghargai pemberian bapak-ibu angkatnya. Keluarga angkat siswa beragam. Ada yang petani, peternak, wirausaha, dan lain-lain. Siswa-siswa harus ikut bekerja bersama orangtuanya. "Aku di sana membuat salib untuk dibawa pulang, membuat asbak, naik gunung, cari jagung,� ujar Jemmy dari Kelas XI-IPS3, yang orang tuanya tukang kayu. Anak kota tinggal di desa yang begitu sederhana harus memotong kayu, memandikan hewan ternak, naik-turun gunung, tampaknya sengsara bukan? Tapi tidak, justru mereka sangat menikmati kegiatan live in. "Di sana nyaman sekali. Kita bisa semacam refreshing otak. Kita juga nongkrongnya lebih enak karena nggak ada gadget,� komentar Valentino, siswa Kelas XIIPS 1. (Emily Abigail, Agnes M)

Edisi I 2015-2016


MOMEN

L

IVIA Conny mendapat tempat di Dusun Gunung Tumo, Sitiarjo. Siswa Kelas XI-IPS3 ini tinggal bersama keluarga Bapak Hendro dan Ibu Christie. Keluarga ini sangat terbuka, menerima dan menganggap Livia seperti anak sendiri. Saat live in Livia membantu memasak makanan, mencari dan mengangkat pasir, menjaga anak dan mengisi air. Semua dilakukan dengan senang hati. Cewek 16 tahun ini menganggap kegiataan live in menambah pengalaman baru dan jarang bisa dilakukan di Surabaya. Selvia Rumondang Tampubolon juga mendapat kesan ramah dan sambutan menyenagkan di keluarga yang ditinggalinya. Cewek berikat rambut yang lahir 26 Oktober 1999 ini menggangap live in sebagai ajang bertemu orang-orang baru, keluarga baru. “Saya sangat, jadi tahu bagaimana cara hidup di desa yang beda dengan cara hidup masyarakat kota," kata cewek Kelas XI-IPA1 yang tinggal bersama keluarga Bapak Adadi Tamoy dan Ibu Mustiti. Sementara itu bagi Jansen (XI-IPA2), live in selama 4 hari 3 malam mengajarka hidup mandiri dan merasakan hidup di tengahtengah keluarga yang sederhana sekali di desa.

Banyak nilai kehidupan seperti tanggung jawab, disiplin, bersyukur, berkorban, kemandirian, selalu bergembira, kebersamaan, cinta, dan banyak lagi. "Di sini kami diajarkan banyak hal. Kami tahu tentang bagaimana kehidupan yang selalu mengandalkan alam, bukan instan,� tukas Wanda, Kelas XI-IPA 2. (*)

M

EMBERI makan sapai adalah pengalaman baru yang dirasakan Grace Wilona dan Diana Gunawan. Meski tidak berada dalam satu keluarga baru yang sama, keduanya mendapat kesempatakan memberi makan sapi waktu kegiatan live in. Ada juga kegiatan lain yang tidak kalah mengesankan bagi Grace, yakni memasak, mengambil rumput, membuat sapu lidi, mencuci piring, jalan-jalan ke pantai. "Kalau aku, pergi ke sawah atau ladang kelapa," tukas Diana. Grace tinggal di Dusun Sumberembang, pada keluarga Bapak Yurianto dan Ibu Nari. Keluarga itu sangat sederhana, giat

Laporan : Anastasia Julia, Melania Riskia, Rudy Santoso, Vallery Azalia, Velicia Oktaviani.

Magazine of Saint Agnes

20 20

Edisi I 2015-2016


bekerja, dan rajin mencari rumput untuk ternaknya. Sedangkan Diana, di Gunung Tumo. "Sebuah pengalaman yang berbeda, banyak pengalaman baru, orangtua baru, yang belum pernah kami rasakan di kota," kata Grace dan Diana serempak. Yang agak berbeda, mungkin, Christian Yosias (Kelas XIIPS3), yang tinggal bersama keluarga yang mata pencahariannya sebagai guru. Di sana, dia tidak melakukan pekerjaan berat seperti yang lain. Hanya menjaga toko dan membersihkan rumah. Meski begitu, cowok yang tinggal di asrama ini tetap mendapatkan pelajaran hidup seperti cara untuk mandiri. Selama live ini, Christian tidak memegang gadget atau alat komunikasi lain. Tidak menggunakan kendaraan bermotor. “Pengalaman live ini menyadarkan saya akan indahnya kebersamaan di tengah kesederhanaan. Live ini mengajarkan, kesederhanaan bukanlah beban tapi sebuah pelajaran tentang hidup,� katanya. (Novita, Amelia Yolanda, Sheila Abigail, Retnaning Indria)

Christian Yosias

Magazine of Saint Agnes

MOMEN

L

IVE in merupakan kegiatan rutin yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas XI SMA Katolik Santa Agnes, tidak terkecuali dengan tahun ini. Perjalanan yang sangat panjang pun ditempuh menggunakan kereta dan dilanjutkan dengan menaiki minibus, cukup menghabiskan tenaga para siswa-siswi Stag. Awalnya, seluruh siswa dikumpulkan di balai desa untuk pengarahan lalu mereka ke tempat pertemuan masing-masing untuk bertemu orang tua angkat mereka. Selama di sana, mereka akan mengikuti semua kegiatan orang tua angkat mereka dan diharapkan mampu mengambil pelajaran hidup dari semua itu. Begitupun dengan Natali, banyak kesan yang ia dapatkan sesudah Live in. Ia menjelaskan jika ternyata desanya tidak disangka sudah cukup maju dan orang-orangnya adalah sosok pekerja keras dan ramah. “Yaa.. ternyata sekarang di desa udah maju, mesio gak semaju di kota, di sana orang-orangnya pekerja keras, ramah-ramah, selalu bersyukur dengan keadaan sesusah apapun itu, dan saling peduli.� Jelas Natali. Dirinya pun mengakui bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terbukti banyak pelajaran hidup baik dirinya maupun teman-temannya dapatkan setelah mengikuti Live In ini.(*) Suhu udara di Desa Sitiarjo, yang dialiri Sungai Penguluran dan Mbambang, panas dan lembap. Kedua sungai menyuplai areal persawahan warga sejak 1896. Hasil pertanian adalah padi, kelapa, dan pisang. Curah hujan tinggi membuat sungai sering tidak mampu menampung debit air. Banjir hampir tiap tahun melanda desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen ini. 21 21

Edisi I 2015-2016


MOMEN

K

ALAU ditanya apa yang menarik dari gladi rohani akhir September 2015? “Yang paling mengesankan itu, sesi Malam Gelap Hidupku. Di situ, kita berjalan tengah malam. Sendirian pula, sangat menakutkan dan melatih keberanian," kata Gabriella, anak Kelas X. Pendapat yang sama disampaikan Martha dari Kelas X7. Menurutnya, saat kegiatan Malam Gelap Hidupkum, dia tidak merasa takut saat berjalan dalam kegelapan. Tapi bagi Fabianus, permainan bergelantungan seperti orang hutan di sesi outbound gladi rohani merupakan pengalaman sangat menantang. "Pertama kali coba langsung berhasil,� ucapnya

Magazine of Saint Agnes

Sedangkan Vincent dan William sepakat, game paling menantang adalah memasukkan bola berlubang ke tiang tinggi karena butuh pemikiran agar dapat memecahkan rintangan. Sedangkan game paling tidak disukai adalah membawa bola diapit 2 buah papan dengan 6 utas tali karena susah dan butuh keseimbangan. Gabriella Menurut William, game termudah adalah memanjat jaring. Tarzan dipilih sebagai game menyebalkan karena teman-temannya tidak mau melompat. Game Tarzan mengharuskan pemain menyeberang melewati kolam berlumpur menggunakan seutas tali dengan cara mengayun. Selama outbound, William merasa terhibur dengan ketakutan teman -temannya saat menjalani berbagai macam rintangan. "Kalau diberi kesempatan, aku ingin mengulang game tarzan karena hampir berhasil tapi telat menjatuhkan diri sehingga hanya menggantung di tengah kolam lumpur," tuturnya. Kegiatan gladi rohani yang wajib bagi anak Kelas X itu memberikan banyak nilai. Selama 3 hari di Wisma Dharmaningsih, Pacet, diajarkan banyak hal. Mulai rasa saling menghargai sesama, saling bersimpati dan berempati, sikap disiplin, tanggung jawab, dan bekerja sama. Vincent dan William berharap, gladi rohani terus dilaksanakan, karena selain dapat berkumpul bersama Fabianus juga semakin mendekatkan diri dengan Tuhan dan dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang salah terhadap sesama. (*) Laporan : Janice Santoso, Nathania Vianney, Valeri Evania, Elvira Pangestu, Beatrix Regina, Olivia Lanutama, Angelin Nastasia, Katherine Evelyn, Margareth Yunita. 22 22

Edisi I 2015-2016


K

EVIN Santoso merasa antusias dengan acara Retret Kelas 12 yang diadakan SMAK Santa Agnes di Khalwat Syalom, Batu, Jatim, akhir Oktober 2015. "Ini retret pertama bagi aku," kata cowok Kelas 12 IPA 2 ketika diwawancarai. Kevin Santoso, salah satu anak Kelas XII-IPA2, yang juga mengikuti ekstra taekwondo ini, awalnya merasa sangat antusias karena dalam pikirannya merupakan acara yang menarik dan bagaikan liburan. Waktu di sana acaranya mirip gladi rohani pada Kelas X, yaitu hanya mendengarkan ceramah dari suster tetapi yang berbeda, pada waktu malam anakanak yang dibebaskan untuk bergadang sampai tengah malam. Di rumah Khalwat Syalom, Batu, mereka tinggal seperti di rumah-rumah penduduk. Hal terutama yang Ia dapat dari sana sangatlah banyak seperti bagaimana cara menghargai hidup dan sesama mulai dari hal terkecil sampai hal yang terbesar.

Magazine of Saint Agnes

MOMEN

“Apa yang ada ada dalam bayangan saya sebelumnya terwujud dan saya merasa puas,� tutur Kevin. Puncak dari masa-masa SMA adalah Kelas XII, biasanya saat kita Kevin Santoso sudah mencapai kelas 12 kita akan sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional. Retret terakhir ini sangat dinikmati oleh siswa-siswi SMAK Santa Agnes. Apalagi, Rumah Khalwat Syalom milik para Suster SSpS, yang tidak lain berada satu yayasan dengan pengelola sekolah. Rumah ini sebelumnya merupakan bekas Novisiat Maria Josepha. Kini, rumah Khalwat Syalom dapat melayani tamu dalam 2 kelompok pada saat bersamaan. Retret atau mundur sejenak dari rutinitas keseharian adalah saatsaat yang sangat berarti karena mungkin saat terakhir kumpul-kumpul bareng temen, terus bisa mendapatkan kesan tersendiri sebelum meninggalkan masa SMA. Lavenia Hans, siswi Kelas XII IPA SMAK Santa Agnes misalnya, saat retret tidak takut karena sudah tahu retret ini.

23 23

Edisi I 2015-2016


MOMEN Hampir sama dengan retret yang dulu pernah diikutinya pada saat Kelas IX SMP. Tempat retret sekarang sama retret yang dulu kelas 9 sama walau yang SMA sedikit lebih belakang dari yang dulu. Ketika SMP sesi-sesi atau materi-materinya dibawakan oleh Romo, sedangkan yang sekarang dibawakan oleh Suster. “Bagaimanapun retret ini tetap nikmat karena sebagian besar teman-teman baru, dan tidak dijumpai pada saat retret SMP,� kata Lavenia. (Aprilia LuSalah satu sudut rumah retret

Magazine of Saint Agnes

Y

UVENTIA Vania yang terlebih dahulu mengikuti kegiatan retret di Syalom, Batu pada tangggal 10-12 Oktober 2015, mengungkapkan, kegiatannya seru, asik serta santai. Perasaan Yuven sangat senang karena bisa berkumpul bersama teman-teman, belajar banyak hal serta lebih dekat dengan Tuhan. Kakak pembina dalam acara tersebut adalah Kak Canggih, Kak Cien, Kak Mumun, Suster Maria dan Suster Odelyne. Itulah kesan Yuven yang berasal dari Kelas XII-IPS2 selama retret. Sama halnya dengan Kevin Djatmiko atau Dj, mengunggkapkan bahwa kegiatan retret tersebut seru. Cowok Kelas XII-IPS1 mengikuti retret pada hari Jumat sampai Minggu. Kegiatan retret adalah saling sharing tentang perubahan hidup, ibadat malam dan pagi serta foto-foto. Perasannya Dj sangat senang, karena disana di ajarkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Pesan dari Dj & Yuven adalah agar materinya sedikit dikurangi karena agak membosankan. (Anastasia Julia, Melania Riskia)

24 24

Edisi I 2015-2016


KUIS

1. Apakah hal ini terjadi secara tiba-tiba? 2. Apakah Anda sangat cemburuan dan marah bila seseorang mentertawakan Dia? ntuk mengetahui 3. Bila sedang tidak bersama-sama, apakah Anda membayangkan, apakah Anda memelamunkan dirinya, dan tidak dapat mengerjakan apa-apa selain mang jatuh cinta memikirkannya? sungguhan atau 4. Apakah perasaan cinta Anda lebih besar bila sedang berada berbukan, gampang saja, kok. sama-sama dibandingkan bila sedang sendirian? Jawab pertanyaan berikut 5. Apakah menurut Anda dia merupakan orang yang paling dengan : Ya atau Tidak. sempurna di seantero dunia? 6. Apakah Anda tidak bahagia dengan kedua orang tua Anda? 7. Apakah Anda tahu pendapat kekasih Anda mengenai uang dan anak-anak? rasa cintanya. 8. Bila akan bertemu dengannya, Anda selalu berusaha Cemburu memang wajar untuk berpenampilan sebaik mungkin? MAKNA dialami oleh dua orang 9. Banyak orang berpendapat, cinta sejati hanya bagi yang saling mengasihi, DI BALIK mereka yang memiliki kepentingan yang sama? tetapi cemburu yang PERTANYAAN 10. Seandainya orang yang Anda cintai pergi keluar mengarah pada rasa 1. Cinta sejati negeri dan mengirimkan surat yang romantis, apakah memiliki bukanlah cinta. tidak datang tiba-tiba. Anda akan memperlihatkannya kepada teman-teman Pada saat seseorang sekerja? 3. Melamunkan mengatakan, “Saya orang yang dicintai jatuh cinta pada panmerupakan tandadangan pertama,� arti NILAI & ARTI tanda dari rasa teryang sebetulnya adalah Beri nilai 10 untuk gila-gila, bukan orang yang dicintainya setiap jawaban Tidak cinta. memiliki banyak perdan 0 untuk jawaban samaan dengan bayanYa, kecuali pertanyaan 4. Cinta tidak gan ideal yang selama no. 7 (10 untuk jawaberkurang bila seini telah terekam di seorang berada jauh ban Ya dan 0 untuk dalam pikirannya. jawaban Tidak) dari orang yang 70-100 Tampaknya Anda memang dicintai. Tetapi bila 2. Rasa cemburu sedang jatuh cinta rasa cinta Anda terbukan merupakan tanda 50-60 Hm, Anda masih diselimuti kerahadap seseorang -tanda dari cinta sejati. guan. lebih besar pada Salah satu kesalahan 0-40 Kedekatan hubungan Anda dasaat bersama-sama, terbesar yang sering pat mengarah kepada perasaan cinta. maka hal ini merudialami oleh kaum muda pakan indikasi dari adalah percaya, secinta yang supermakin cemburu seseofisial. rang, semakin besar

U

Magazine of Saint Agnes

25 25

Edisi I 2015-2016


5. Cinta tidaklah buta akan kesalahan serta kekurangan dari orang yang dicintai. Cinta sejati dapat menerima dan mengerti kekurangan dari orang yang dicintainya. 6. Seseorang yang berasal dari sebuah keluarga yang tidak bahagia biasanya pikirannya terpedaya dengan perasaan jatuh cinta pada seseorang, lalu menikah sebagai sebuah pelarian. 7. Cinta harus praktis. Kedua orang yang saling mencintai harus mengetahui pendapat dan pandangan masingmasing mengenai uang dan anak-anak. Hal ini sebaiknya dibicarakan dari awal untuk menghindari kekecewaan di kemudian hari. 8. Cinta tidakmembuat seseorang dituntut berpenampilan sempurna. Bila sadar dan tahu bahwa diri Anda dicintai sebagaimana adanya, maka Anda akan merasa nyaman dengan kehadiran orang tersebut. 9. Memiliki kepentingan yang sama tidak otomatis berarti jatuh cinta. Setiap pasangan yang saling menyinta harus dapat saling berbagi, baik dalam suka maupun duka.

UNIK

S

EBUAH gambar yang diambil dari database online Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) diklaim memuat penampakan seekor beruang atau mamalia berkaki empat yang sedang berjalan di permukaan Planet Merah (Mars). Database itu berupa koleksi foto yang diposting online oleh pemburu UFO. Editor situs UFO 'Sightings Daily', Scott C Waring menyakini gambar itu menampilkan seekor beruang. Waring yang dikenal kerap memposting berbagai gambar NASA yang diambil oleh 4WD Curiosity Rover. Alien, kepiting, patung, bangunan, benda-benda lain, dan bahkan UFO jatuh tersembunyi di antara bebatuan. Seperti dikutip dari Express.co.uk, akhir Oktober 2015, dia berkata : "Makhluk ini punya rambut asli seperti terlihat dari bayangan di sekitar tubuhnya. Itu bukan patung, tapi makhluk hidup." Sebelumnya, hewan seperti beruang ini telah ditemukan oleh Paranormal Crucible dari Youtube. Dia membuat beberapa penemuan besar akhir-akhir ini. "Saya mengambil screenshot di atas (gambar) langsung dari URL NASA yang dia berikan, dan saya konfirmasikan, itu ada." Paranormal Crucible sendiri justru tidak membuat klaim gambar itu sebagai beruang. Sebaliknya, mengingatkan itu mungkin tikus hybrid atau anjing jenis Prairie, dan menegaskan gambar sebagai bukti hewan yang berevolusi berkeliaran di Planet Merah. "Mars memang memiliki spesies hewan pengerat. Tapi apa pun makhluk aneh ini, itu menegaskan lagi bahwa kehidupan eksotis Mars benar-benar ada di planet Merah,� tutur si paranormal. Meski NASA telah merilis gambar-gambar ke publik, Waring yakin lembaga Antariksa itu sebenarnya sedang berupaya menutupi kenyataan dengan menampilkan gambar hitam dan putih. Diaa kemudian mengatakan akan menyampaikan penemuan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon. "Saya sering mengingatkan mereka tentang penemuan luar biasa ini, tetapi saya belum mendapatkan satu jawaban."

10. Cinta merupakan sesuatu yang bersifat pribadi. Cinta bukan untuk dipublikasikan. Bila cinta dipublikasikan, maka hal itu lebih merupakan suatu gengsi, bukan cinta sejati.

Magazine of Saint Agnes

26 26

Edisi I 2015-2016


UNIK

Terlepas dari heboh penemuan, laman Express menulis, kebanyakan ilmuwan masih belum yakin dengan penemuan tersebut dan mencurigasi klaim sebagai fenomena pareidolia. Pareidolia adalah saat mata menggambarkan objek yang sedang dipikirkan otak, meski dalam kenyataannya objek tidak ada. Mereka juga menunjukkan, sebagian besar yang disebut penemuan itu memiliki tekstur dan komposisi yang sama seperti batu-batu lain di Mars yang mengelilinginya. NASA tidak menjawab pertanyaan spesifik tentang dugaan penemuan ini, tetapi pada Agustus 2015, Badan Antariksa itu yakin, yang digambarkan para pemburu UFO adalah hasil dari pareidolia. Sebelumnya, NASA mendapatkan bukti kuat adanya aliran air di permukaan Planet Mars. Bukti ini diklaim telah menjawab teka-teki yang selama ini menjadi pertanyaan banyak orang. Melalui gambar itu, peneliti mendeteksi tanda-tanda mineral terhidrasi di lereng, tempat ditemukannya garis-garis misterius. Garisgaris gelap ini tampak surut dan mengalir. (*)

Magazine of Saint Agnes

27 27

Edisi I 2015-2016


OSIS

S

AYA awalnya tidak percaya dengan kenyataan bahwa saya benar-benar menjadi ketua OSIS. Akan tetapi saya juga bangga dan dari rasa bangga itulah saya termotivasi untuk melakukan yang terbaik," komentar Jerry Watumlawar. Cowok berusia 16 tahun ini dari Kelas XI-IPS1 ini masuk jajaran kepengurusan OSIS sejak Kelas X. Sebelumnya, dia sempat menjabat Sie Sastra dan Budaya. Karena potensi dan jiwa kepemimpinannya yang menonjol, para guru menunjuknya menjadi kandidat calon ketua OSIS 2015-2016. Setelah pemilu yang diikuti seluruh warga SMAK Santa Agnes pada 19 Oktober 2015 di kafe belajar, Jerry terpilih menjadi ketua OSIS. Dia memilih angin sebagai logonya, karena angin adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan. Begitulah keinginannya untuk OSIS, supaya bekerja di balik layar, bukannya pamer namun manfaat dari pekerjaannya dapat dirasakan sekolah.

Lalu apa saja program kerja OSIS tahun ini? "Sebenarnya, banyak proker OSIS tahun ini, namun proker pengurus inti sendiri ada color run, menghias telur paskah, lomba band, dan kotak saran," paparnya.

Jerry dan Nadiya Galang (Osis Lama)

Magazine of Saint Agnes

28 28

Inspirasi Barack Obama Menjadi ketua OSIS adalah beban yang berat bagi sebagian besar orang. Namun, tidak untuk Jerry. Ia berpendapat bahwa dirinya yang sudah merantau jauh dari rumahnya di Ambon selama 3 tahun harus bisa mengukir prestasi sebanyak-banyaknya. "Saya juga ingin memberikan yang terbaik untuk SMAK Santa Agnes," ujarnya. Ketika ditanya siapakah inspirasinya, Jerry memilih presiden Amerika, Barrack Obama. Dia adalah presiden kulit hitam pertama di Negeri Paman Sam yang terkenal itu. Jerry selalu mengingat kata-kata orang yang pernah tinggal di Indonesia itu. “Tidak ada orang Amerika putih atau orang Amerika hitam, yang ada hanyalah orang Amerika. “ Jerry beranggapan Obama adalah orang yang tidak melihat kanan dan kiri, kepada orangorang yang mencelanya, tapi dia terus memandang lurus ke depan untuk kesejahteraan rakyat. Karena itulah, Jerry membuat moto "Orang dapat menghina, menyakiti dan menjatuhkan saya, tapi satu hal yang tidak dapat orang lain lakukan yaitu mengubah rencana Tuhan dalam hidup saya." (Emily Abigail, Agnes M)

Edisi I 2015-2016


OSIS

S

EBELUM pemilihan ketua osis dan pelantikan pada 28 Oktober 2015, para kandidat terpilih melakukan debat. Jerry Watumlawar mengaku awalnya grogi karena belum pernah. “Semua itu dapat teratasi berkat dorongan dari orangtua dan sahabat,” ujar Jerry Watumlawar saat diwawancara sebelum tampil. Dengan dihadiri MPK dari seriap kelas, MPK inti - perwakilan setiap PRODI dari kelas 12-, moderator -yang terdiri dari Pak Bowo, Pak Aren, Bu Lucy-, dan pembina OSIS, acara ini diadakan di kelas X3 dan X4. Di sini kadiadat calon ketua OSIS memperkenalkan diri, berkampanye, menjawab pertanyaan MPK dan moderator, serta saling bertanya juga menyangga pendapat kadidat lain. Acara baru diadakan tahun ini dan sepertinya tujuannya sudah tercapai. Debat calon ketua osis sangat membantu MPK dan moderator agar bisa mengetahui niat dan kepercayaan diri kandidat. “Debat itu penting karena menguji visi misi, program kerja, cara mengatasi masalah dan mengukur kemampuan kepemimpinan,” begitu salah satu MPK dari Kelas XI-IPS4, Irenius Reza saat diwawancarai. (Anastasia Julia, Melania Riskia)

Magazine of Saint Agnes

F

RANSISCA Natalia punya pengalaman tentang LDKS. Cewek Kelas X-6 ini latihan kepemimpinan dasar itu pada 24 September 2015 di Ubaya Training Centre, Trawas, Mojokerto. Karena banyak sekali kegiatan, anggota SAC ini tidak sanggup mengingat semua kegiatan yang telah dilaksanakan. “Tapi, saya paling suka saat sesi membuat program kerja. Selama pembuatan program kerja, tangan kanan dan kiri anggota dalam kelompok diikat satu dengan yang lain. Itu tantangan banget,” kata cewek yang biasa dipanggil Lia ini. Sebaliknya, Berlin sempat merasa takut jika dirinya akan merasa bosan saat LDKS. Namun ternyata pikirannya salah. Cewek berambut pendek ini merasa senang walau badan terasa capek. “Seru, banyak sesi menyenangkan terutama jurit malam,” tutur anak Kelas X-6 yang mengagumi Kak Joshua, karena humoris dan gampang bergaul sehingga dirinya merasa sangat terhibur di tempat LDKS. Siswi yang telah resmi menjadi anggota OSIS ini mendapatkan banyak manfaat dari LDKS. Bukan saja menempa sisi organisasi, LDKS lebih cepat mengakrabkan pengurus, dapat mengenal satu sama lain, dan menjadi pribadi yang mempunyai jiwa kepemimpinan. (Janice Santoso, Nathania Vianney) 29 29

Edisi I 2015-2016


PROFIL

T

AHU nggak, guru itu sangat sibuk. Bukan sibuk mengurus diri sendiri, tapi justru kesibukannya untuk anak didik mereka. Bahkan, kadang, dapat ditemui, guru yang lebih 'mementingkan' anak orang lain ketimbang anak sendiri. "Kalau hari Sabtu, guruguru tidak libur. Tapi, liburnya hari besar, baru kami ikut libur,” tutur Ma‟am Eni ketika ditanya apakah guru juga saat-saat libur tertentu. Ketika punya waktu luang, Ma'am Eni memanfaatkan kesempatan berharga itu untuk berdiam di rumah saja. Maklum, tugas sebagai guru menuntut banyak. Bukanya mendidik siswa tapi juga menyelesaikan pekerjaan administratif lain. "Kalau saya di rumah, saya biasanya bermain dengan putri saya, menonton TV, atau membaca. Kadang saya googling materi pembelajaran berikutnya,” terang Ma‟am Eni. Lantas, apa ya, motivasi bapak dan ibu guru yang sekarang ini memilih profesi guru, padahal waktu senggangnya sangat singkat? Menurut Pak Deddy, dulu menjadi guru atau mendaftar kuliah guru itu karena keinginan. Kalau sekarang menyadari, menjadi guru merupakan suatu bentuk pelayanan. Kalau begitu bagaimana cara guru mengajari para siswa yang agak ketinggalan dalam pelajaran padahal waktu sengang mereka sangat singkat? “Dijelaskan dengan telaten dan diberi kesempatan untuk bertanya, serta diskusi dengan teman,” ujar Pak Deddy. Oke, guys, guru-guru kita ini memang luar biasa. Sudah sibuk, namun masih bisa menangani keadaan. Sudah seharusnya patut bersyukur punya guru yang sangat kompeten. (Rudy Santoso, Vallery Azalia, Velicia Oktaviani)

Magazine of Saint Agnes

30 30

P

ASKIBRA itu menantang dan menarik. Tidak hanya baris berbaris tapi belajar untuk tidak egois, saling bekerjasama, disiplin, tegas dan sopan terhadap orang lain. “Tidak masalah kalau pas latihan itu cuaca panas karena ekstranya juga tidak terlalu menguras tenaga,” tutur Vivian Tania Wijaya, siswa Kelas X5. Sebaliknya, Luciana Lim Jaya menilai, Ekstra Paskibra mampu menambah teman pergaulannya. Tidak ada tuntutan khusus selama ekstra berlangsung. Hanya saja, ada beberapa peraturan yang wajib ditaati. “Harus on time, kompak. Satu anak kena hukuman, semuanya harus kena hukuman. Aturan ini mengajarkan, tepat waktu dan benar-benar menghargai teman,” paparnya. Berbeda dengan keduanya, Sherina Tandiono dan Julio Kurniawan memang berminat ekstra ini tapi baru mencoba saat SMA. Sherina ingin belajar lebih bertanggung jawab, dan Julio ingin disiplin terhadap diri sendiri. Ekstra Paskibra berlangsung tiap Sabtu, dilatih oleh Pak Jati dan senior dari Kelas XII. (Nafisy N, Levina S, Nathania S, Stephanie J)

Edisi I 2015-2016


PROFIL

S

YLVANIAN Families, nama tersebut merupakan Jason Jonathan pada koleksi keluarga boneka kecilnya. Anak Kelas XI-IPA1 ini mulai menyukai boneka kecil nan imut sekitar 3 bulan yang lalu. Awalnya kebetulan, saat cowok kelahiran Surabaya, 18 Juni 1999 ini membeli boneka kecil itu untuk adik sepupu. Lama kelamaan, dia melihat boneka itu menarik untuk dikoleksi. Sekarang, banyak boneka kecil serta peralatan khusus boneka itu berjejeran di tempat penyimpanan khusus. “Lucu, kecil– kecil jejer, banyak gitu,” kata Jason. Kini koleksinya ada boneka yang berperan sebagai ayah Sylvanian Families, ada yang berperan menjadi ibu, dan ada 5 orang anak yang merupakan bagian dari Sylvanian Families. Semua boneka itu telah diberi nama oleh cowok yang hobi main game ini. Tidak hanya itu, ada beberapa pelengkap yang makin memberi kesan lucu seperti kereta bayi, dot serta susu botol bayi, ranjang, piring, garpu, kulkas, dan masih banyak lagi. (Katherina Evelyn, Margareth Yunita)

Magazine of Saint Agnes

C

EWEK cantik berkacamata ini memiliki hobi sangat menarik. Verena Linagus suka menari dan menggambar. Dari keduanya, siswa Kelas X-8 ini lebih suka menari meski awalnya hanya iseng saja. Neneknya dulu saat muda adalah seorang pebalet. Beliau mengajarkan Vere tentang balet. Akhirnya, Vere mengikuti les menari sampai SD hingga akhirnya lebih menyukai modern dance daripada balet. Ia mengikuti ekstra modern dance dan berhenti belajar balet. Saat masuk SMP, Vere sangat tertarik dengan Hip-hop karena melihat DBL. Dia sangat berniat untuk mengembangkan bakatnya sehingga dapat menjadi lebih baik. Caranya, dengan mengikuti les menari, belajar menari dari YouTube serta selalu latihan agar lebih mahir dan maju dalam hal menari. “Saya mendapat dukungan penuh dari papa, mama, serta kakek yang membiayai les menari, neneknya yang mengajari balet, juga saudarasaudara dan teman-teman sekolah,” tuturnya. Vere pernah mengikuti beberapa lomba modern dance pada waktu SMP dan mewakili SMPK Santa Agnes. Dalam mengembangkan bakat, Vere banyak terinspirasi idolanya terutama berhubungan dengan K-POP. Vere sangat menyukai K-POP karena lagunya enak didengar serta tariannya bagus dan energik. “Tarian yang dikarang di dalam lagu sangat bagus sehingga enak dilihat,” ucapnya. Dia sangat menyukai tarian Hip-hop, salah satunya adalah BTS, grup musik terbaik versi MAMA 2015, karena tarian mereka sangat bervariasi. Vere sering meniru dan mempelajari tarian mereka. Selain BTS, Vere juga mengadopsi tarian dari grup dance Korea lain, yang bernama 1 Million. “Tarian mereka sangat-sangatlah keren,” tambahnya. (Mechyel Clarita, Valencia Angelina) 31 31

Edisi I 2015-2016


PROFIL

P

INK, warna yang satu ini kerap kali dihubungkan dengan wanita. Tak heran, banyak wanita yang menyukai warna ini. Salah satunya adalah Sarah Devina. Dia telah megoleksi benda benda berwarna pink sejak dia masih TK. “Gak tau sih, kenapa bisa suka sama warna pink. Mungkin karena pink itu feminim dan mencerminkan kelembutan.”, katanya. Sarah telah mengoleksi banyak sekali barang berwarna pink. Mulai dari tas, sepatu, baju, dompet, bahkan pulpennya pun 90% berwarna pink. “Ya memang kalau beli barang pasti yang pertama dilihat itu pink. Kalau pinknya jelek, baru ganti warna. Mungkin putih atau ungu.”, ungkapnya. Tetapi, untuk mengoleksi barang barang di foto atas, bukanlah suatu hal yang mudah. Penghambat utama tentu saja uang. “Paling sering batal beli barang ya karena uang. Beli sepatu (yang ada di gambar) itu saja nabungnya sudh berbulan bulan.”, katanya, lalu tertawa. Meski begitu, ia selalu memakai barang koleksinya dengan wajar. “Buat apa dibeli kalau gak dipakai? Toh, nanti sama saja bakal rusak.”, katanya. (Florencia Raharjo, Vania Limantara)

Magazine of Saint Agnes

32 32

A

PA hubungan chapsa dan basket? Jelas tidak ada. Tapi, status Reynold Ongkowijoyo yang penyuka basket ini tak menggoyahkan dirinya untuk menggemari permainan chapsa. Capsa adalah permainan kartu, yang artinya tiga belas. Permainan ini juga disebut Big Two, karena kartu tertingginya adalah 2 atau Thirteen. Umumnya, permainan ini dimainkan empat orang. Jadi, jika dimainkan, setiap peserta akan mendapat 13 kartu, sesuai jumlah kartu remi adalah 52. "Chapsa itu seru dan perlu percaya diri, serta hoki mendapat kartu bagus," kata siswa Kelas XIIPA2. Reynold yang lahir di Surabaya, 25 November 1999 dan bercita-cita menjadi dokter ini bermain chapsa sejak Kelas 9 SMP. Ia bisa bermain chapsa ini diajari oleh temannya. Permainan chapsa sangat istimewa. Punya beberapa aturan bermain. Salah satunya, tidak boleh curang. Pemainnya harus perlu konsentrasi untuk belajar kartu ini. Sebaliknya Wesley Santoso menilai, permaian chapsa itu sangat asik dan perlu pikiran jernih untuk mengeluarkan kartu. Kalau tidak bisa, maka dia kalah. "Itulah kenapa saya suka permainan kartu ini," kata cowok Kelas XIIPA2. (Mayumi Sihotang)

Edisi I 2015-2016


FILM Batman v Superman : Dawn of Justice (Maret) Dawn of Justice berlangsung beberapa tahun setelah cerita “Man of Steel”, ketika Superman sudah membuktikan dirinya sebagai pahlawan manusia meski masih mendapatkan banyak kritik. Siapa lagi kritikus tersebut kalau bukan Batman. Captain America : Civil War (Mei) Menyusul peristiwa „Age of Ultron‟, pemerintah dunia mengeluarkan undang-undang untuk mengatur semua aktivitas manusia super. Peraturan ini menyebabkan perpecahan antara anggota The Avengers. Pertempuran epik antara dua kubu tak terhindarkan. X-Men : Apocalypse (Mei) Sekuel X-Men yang satu ini dikabarkan jauh lebih besar dari sekuel terdahulunya. X-Men: Apocalypse akan berlatar belakang di era 80-an dan menampilkan mutan-mutan baru.

B

ANYAK film bagus untuk hiburan di tahun mendatang. Beberapa sudah siap tayang. Pada Januari 2016, misalnya, Kungfu Panda 3 siap menggebrak. Bercerita tentant ayah Po yang telah lama hilang, dan tiba-tiba muncul. Mereka bersatu kembali menuju surga rahasia para panda dan bertemu dengan panda-panda lainnya. Tapi ketika penjahat dengan kekuatan super bernama Kai mengalahkan semua master Kung Fu seantero Tiongkok, Po harus melakukan hal yang mustahil, yakni melatih satu desa yang berisi panda lucu dan ceroboh untuk menjadi sekumpulan Kung Fu Panda.

Finding Dory (Juni) Finding Dory terjadi satu tahun setelah peristiwa Finding Nemo dan terfokus pada karakter ikan amnesia bernama Dory. Dory, yang disuarakan oleh Ellen DeGeneres, tersadar ternyata lahir dibebaskan ke lautan saat masih kecil. Mulailah petualangan Dory menemukan orang tuanya. Independence Day 2 (Juni) Setelah peristiwa film pertama, bala bantuan alien tiba di planet bumi untuk menanggapi sinyal marabahaya yang dikirim oleh alien „gelombang pertama‟. I

Masih kurang puas, pada Februari, Deadpool juga tayang. Ceritanya, sekali lagi, Ryan Reynolds akan memukau para wanita dengan mata tajamnya dan perut six-packnya yang sekeras batu. Berdasarkan komik Marvel, ceritanya berfokus pada Wade Wilson, seorang mantan pasukan khusus yang mengalami percobaan „nakal‟. Kekuatan besar dan alter ego dari Wilson kemudian muncul. Ia berencana memburu pria yang telah menghancurkan hidupnya.

Magazine of Saint Agnes

Warcraft (Juni) Warcraft adalah film yang didasarkan dari video game terkenal – World of Warcraft. Film ini menggambarkan kisah awal pertemuan manusia dan Orc. Lokasi atau karakter di game ditampilkan dalam film ini. The BFG (Juli) Steven Spielberg bekerja kembali dengan penulis skenario E.T, Melissa Mathison, untuk mengadaptasi novel karya Roald Dahl. The BFG berkisah tentang seorang yatim piatu yang suatu malam dibawa pergi raksasa baik hati. 33 33

Edisi I 2015-2016


Dari : XXXXX Untuk : Rachael XI IPS 1 Pesan : Kok, aku digantung!

DUDU

Dari : Mr. xxx Untuk : Rachael Oktavia Pesan : Love you full

Dari : Orang Untuk : Samuel Mozart Pesan : Belajar setia dong

Dari : Kamu Untuk : Aku Pesan : Hi!! Apa kabarmu?

Dari : someone Untuk : Kristina Xie XI IPA 1 Pesan : Banyakin senyumnya dong, manis deh kalo senyum..

Dari : Aldo Untuk : Natalia Pesan : I miss you so much :* Dari : Pangsit mie ayam Untuk : eternal gamer Pesan : Len pekah oh ta pliss, aku itu ga bisa di gantungin kayak gini. Dari : Bella Untuk : Reynold Pesan : I miss you too… Dari : Semua yang patah hati Untuk : Yang mematahkan hati Pesan : kamu kok jahat. Aku ga bisa disakitin terus menerus. Dari : Aku Untuk : Pujaan hati Pesan : Mungkin kamu ga sadar keberadaanku, tapi aku selalu ada untuk kamu Dari : Lantai Untuk : Semua orang Pesan : Di saat kamu jatuh aku selalu ada untukmu… Dari : PHP, calon pacar kamu Untuk : Yang merasa Pesan : Kamu jadian sama dia? Dari : Piiboo Untuk : Annabell, Jelangkung, chakki Pesan : The best lah. Selalu ingat, adalah idiot bareng kalian.

Magazine of Saint Agnes

Dari : Someone Untuk : Daniel yudha Pesan : Dek, abangmu kok manis sih sama kayak kamu..

Dari : Aku Untuk : Orang yang ku sayang Pesan : Tolong jangan pergi dari hidupku yaa.. I love you so much

Dari : xxx Untuk : Mr. BAT Pesan : Kebanteran manggil waktu UAS, sampe gurunya noleh. Dari : Cindy Natalie Untuk : Bryan Tanaya Pesan : Wo ai ni Dari : Its V11 Untuk : M.F. Cordanis Pesan : Jok males”, spirit belajar Dari : xxx Untuk : Alle Vebrina Pesan : Gue cinta banget sama lo Dari : Annabell Untuk : Jelangkung, Biiboo, Chakki Pesan : Emang temen paling uapik, tepak, All the love, Axx Dari : Roberto Untuk : Frans Pesan : Jangan pacaran melulu, inget temen.. Dari : Someone Untuk : Jeanny, Matthew XI IPA 3 Pesan : Hallo, apa kabar 34 34

Dari : Mr. xxx Untuk : Agnes margaretha XI IPS 4 Pesan : Agnes kamu cantik banget dehh.. Dari : Ciwik-ciwik Untuk : Valentino Agatha XI IPS 1 Pesan : Hallo Valen ganteng.. Dari : Libra Untuk : Virgo / 16 (1109) Pesan : Thankyou sudah mewarnai hidupku You‟re change! Dari : ***** Untuk : Wanda Evelyn XI IPA 2 Pesan : ehem, ehem Dari : Aries Untuk : Leo & Virgo Pesan : Longlast kawan Dari : Blackpaper Untuk : Paprika, Chilli, Chillipaper Pesan : Kita akan tetap bersama! Love you guys Dari : Someone Untuk : Tommy, Brian, penceng, Albert, yoel Pesan : Ayo katae mau touring habis UAS, ngomong tok..

Edisi I 2015-2016


DUDU

Dari : Rachael Octavia Untuk : Someone (XI-IPS3) Pesan : Boleh minta kepastian nggak ya... Dari : Matthew Untuk : Ra++++++ Pesan : Eh PMR, duduk mbe kamu poo..duduk me wanda terus ae Dari : XI-IPS4 Untuk : Veve dan Daniel Pesan : PJ nya mana ya???

Dari : Hellen Intan Untuk : Tommy Pesan : Miss u….

Dari : Hati Untuk : Hati Pesan : Peka itu murah loh…..

Untuk : Imanuel Javier Dari : Anak XI IPA Pesan : hai bang kok senyumnya manis sih.

Dari : Maranatha Untuk : LT-30 Pesan : Yang penting aku sudah usaha

Dari : Zhu Zhu Untuk : Tacik Atom Pesan : Aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Maukah menjadi pacarku

Dari : Fellia Untuk : Billa Pesan : Hai Bill… Gimana kabarmu, apakah kamu baik baik saja?

Dari : JR Untuk : Vianny Anasthasia Pesan : Ce Cing, kalau kamu menawari itu, yang orange sing baek ya to, jok seng uelek ueleklah……

Dari : Someone Untuk : Aprilia Setiadi XI-IPS 2 Pesan : Hallo cantik.. Dari : Agnes Untuk : Vv, April, emak Pesan : Tobat urak‟ane rek

Dari : Maranatha Untuk : LT-30 Pesan : Aku kangen kamu yang dulu...apakah kamu juga merasakannya…

Dari : XI IPS 4 Untuk : Pak Gatut tercinta Pesan : Love you pak…..dari kami semua…

Dari : 4 Untuk : 4 Pesan : Tolong jangan berubah ya!Tetep jadi kamu yang dulu..

Dari : Aspi kelas XII IPS Untuk : Imanuel Javier Pesan : Hii bang, kok mains sih wkwkwk

Dari : XI IPA Untuk : Rachael XI IPS 1 Pesan : Terimalah bunga dariku

Dari : Pembina Jurnal Untuk : Anak2 Jurnal Pesan : Terima kasih supportnya

Magazine of Saint Agnes

35 35

Dari : XII-IPS1/34 Untuk : XI-IPS2/4 Pesan : Be my lopesss Dari : Someone Untuk : Wanda Pesan : Aku….padamu…...iya padamu Untuk : Kak Javi kelas 12 ips 1 Dari : Anak kls sebelas ipa Pesan : Hai bang , kok ganteng sih , manis banget . Noleh dikit dong ke anak kelas sebelas . Jangan cuman kode mulu kak . Gbu kak . Dari : Anak kelas Dua belas Untuk : Angelina Putu winda savira XI IPS 2 Pesan : De cantik amat, senyumnya manis banget , sering lewat depan kelas tapi gak ngelirik namamu aja udh pws , Pw banget liat kamu jadi nya . Boleh minta id line ga? Salam muach ya de. Dari : xxxxxxxx Untuk : Jeanny XI-IPA3 Pesan : Masih single nggak?? Dari : Natalia Ayu Untuk : Timothy Raka Pesan : Hai….apa kabarmu….Sudah lama tidak berjumpa ya…..kangen sekali nich sama kamu.

Edisi I 2015-2016


Dari : Reynold Untuk : Bella Pesan : sayang kamuu Dari : Bella Untuk : Reynold Pesan : aku jga sayang kmuu Dari : Someone yang suka kamu Untuk : Jerico (X-5) Pesan : hay, cowo yang lagi cuek, cepet peka ya, kakak kls mu ini nunggu kmu. Dari : Orang yang ngefans kmu Untuk : Jonathan (X-2) Pesan : kmu manis, apalagi kalo ngelihat aku sama main gitar, ngefans deh. Dari : Alok Untuk : CyBell Pesan : kangen liat senyum kamu Dari : Reyla Untuk : Penggemar reyla Pesan : Thankyouu yaa udh dukung kita selama ini. Dari : Bell bell Untuk : Papa nold Pesan : semoga kita langgeng yaa...

DUDU Dari : Kokor Untuk : Natalia Ayu Pesan: I miss u Dari : Temankalian Untuk : Syalala Pesan : karna setiap kesalahpahaman bisa membuat kita lebih mengenal satu sama lain dan mempererat persahabatan kita. Dari : Raynaldo Untuk : NattNatt Pesan : Aku selalu menunggu kmu Untuk : SGOOM Dari : Bella Kriscianto Pesan : My flaws is yours perfection, thankyou always being there for me, stick together! Dari : NN Untuk : Someone Pesan : Setahun itu bkn waktu yang singkat untuk memandangi mu hanya sebatas dari kejauhan Dari : Christine Untuk : Bella, Natali, Hellen, Margareth Pesan : Jangan bosen ngakak bareng.

Dari : Fio Untuk : Kelas X-1 Pesan : Tetep kompak dan selalu berjuang dalam keadaan apapun Dari : Duhwers Untuk : Velixia Okta (Jurnaliers) Pesan : Tetep selalu jadi teman baik, cepet juga cari jodohwers, Okay Dari : Kristianita Rija Beanal Untuk : Best Friend (Anak-anak Timika) Pesan : Jangan patah semangat teman-teman. Kita harus tetap semangat untuk meraih cita-cita. Thank you Dari : Maria Untuk : Pak Dedi Pesan : Makasih Pak, sudah mau menjadi guru pembimbing saya Untuk : Vany Melinia Dari : Someone Pesan : Mukanya kok tembem sih. Baby face gitu, bikin gemes Untuk : Jonathan / x-2 Dari : Anak kelas XI Pesan : Hai dek, mukanya manis deh.

Dari : Natali Untuk : Mr. X Pesan : Pekaa poâ€&#x;o Dari : Aliong Untuk : Ticha Pesan : Yang sabar ya nunggu, sabar itu disayang Tuhan lho Dari : Saya Untuk : Kamu Pesan : Love u Mr Alienski Dari : Petra Eka Putri Untuk : Totok Pesan : Giliran udah sedang, malah ditinggal‌..

Magazine of Saint Agnes

36 36

Edisi I 2015-2016


ESAI

RHENALD KASALI Ketua Program MM UI

S

EORANG mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya. Sementara itu, temantemannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya. Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilainilai tinggi yang dicapai anakanaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit. Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.

Magazine of Saint Agnes

Hadiah orangtua Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan". Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepatcepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.

37 37

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru -gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya. Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka. Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anakanaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan -rekannya di sekolah. Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan

Edisi I 2015-2016


orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini : "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?" Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah. Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".

ESAI Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan. Panggung orang dewasa Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU. Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis he-

negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang. Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya.

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.

Magazine of Saint Agnes

Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya. Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orangorang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi. Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswamahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu

38 38

Edisi I 2015-2016


Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri. Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup. Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja : orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anakanakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan. (*)

Magazine of Saint Agnes

MOMEN

E

xpo Forum Pastoral Kategorial Keuskupan Surabaya memberikan kesan menyenangkan bagi Gilbert Gunawan dan Alexander Dwiki karena dapat merasakan langsung bertemu banyak orang dan mendapatkan tugas dari guru agama yang seru. Ekspo berlangsung 3 hari (16-18 Oktober 2015) di Convention Hall Lt 6, Tunjungan Plaza Surabaya. Kedua siswa Kelas X-6 itu merasa dapat mengembangkan iman dengan lebih baik. "Tapi ya itu, ramai sekali, dan harus berdesakdesakan," tutur Dwiki, yang mengunjungi expo, Sabtu, 17 Oktober 2015. Expo Kategorial menampilkan berbagai hal terkait sejarah perjalanan Katolik di IndoneAlexander Dwiki sia, mengadirkan berbagai lembaga pendidikan Katolik, termasuk SMAK Santa Agnes. Sekurangnya 43 Paroki di wilayah Keuskupan Surabaya diundang mengikuti kegiatan bertema 'Ut Omnes Unum Sint' itu. Melihat apa yang ada di sana, Dwiki dengan senang hati tetap akan datang meski tidak mendapat tugas dari sekolah. Salah satu stan favoritnya, Heman Salvation Ministry. Sebaliknya, Gilbert mengungkapkan keseruan expo tahun ini. "Saya dapat sebuah rosario gratis dari salah satu stan," ucap Gilbert yang begitu seleGilbert Gunawan sai mengumpulkan brosur dan informasi penting untuk tugas tetap berada di ruang expo untuk menyaksikan sejumlah acara. Menurut Gilbert, walaupun asyik, namun sayang, expo keuskupan sepertinya minim sosialisasi dan iklan sehingga keduanya tidak tahu adanya expo sebelum diberi tugas. (Olivia Lanutama, Angelin Nastasia) 39 39

Edisi I 2015-2016


MOMEN

T

ARIK tambang menjadi salah satu lomba yang dipilih Theresia Nadia dan Nadia Felicia ketika Peringatan HUT ke-70 Republik Indonesia di sekolah, 13 Agustus 2015. Nadia dan Feli berpartisipasi dalam lomba itu karena keduanya tertarik merasakan sensasi beradu kuat dengan kelompok lain. Ketika ditunjuk, awalnya Nadia sedikit terkejut dan tidak percaya. Tapi, hatinya senang sekali. Akhirnya, waktu lomba, Nadia enjoy dengan lomba tarik tambang itu. Berbeda dengan Feli yang merasa biasa-biasa saja karena sudah merasakan begitu tegang dan groginya mengikuti lomba itu. Aturan main dari panitia, satu tim tarik tambah terdiri atas 6 siswa. Nadia dan Feli berada satu tim dengan empat siswa kelas lain, yakni Vitra, Ivana, Jennifer B dan Sisil. Baik Nadia dan Feli beberapa hari sebelumnya sudah persiapan fisik dan makan menu bergizi aga stamina prima saat „adu ototâ€&#x; dengan tim lain. Sayang, tim Nadia dan Feli langsung keok di babak pertama. “Bukan kemenangan yang kami buru, yang penting senang, dan lomba jadi meriah,â€? jawab dua cewek ini serempak. (Novita, Amelia Yolanda)

Magazine of Saint Agnes

40 40

Edisi I 2015-2016




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.