DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Page 1

EDISI 12 TAHUN 2016

MEDIA ANAK SANTA CLARA

Have Fun Positive Thinking


Lux Est Vita Terang adalah Kehidupan Dengan semangat Santa Clara dan Inesian, SMP Katolik Santa Clara Surabaya mewartakan kabar gembira melalui kegiatan yang bermutu dan berkarakter sesuai dengan perkembangan zaman. Visi : SMP Katolik Santa Clara Surabaya memancarkan terang, membentuk manusia yang beriman, cerdas, berkarakter, terampil, terbuka pada perubahan jaman dan memiliki semangat nasionalisme. Misi : *Mengembangkan nilai-nilai spiritual dengan semangat Santa Clara yaitu kegembiraan, kesederhanaan, dan kepercayaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan. * Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan. * Menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien. * Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (SDM). * Membentuk pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan santun. * Menumbuhkembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik. * Membekali penguasaan IPTEK serta kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi globalisasi. * Menyediakan sarana prasarana pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. * Menyiapkan kader-kader bangsa/ gereja.


Inspiration Kisah Christina dan si Kumbang Oleh : Eric Christopher

U

SAI Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Yohannes Pemandi, Surabaya, Christina Mujiati laki-laki muda sedang tugas parkir bersama Orang Muda Katolik (OMK). Sebut saja Kumbang (nama samaran), anak kedua pasangan Anggrek dan Melati (nama samaran juga). Sepengetahuan Christina, keluarga si Kumbang tinggal di rumah kontrakan, kawasan Wonokromo. Merasa sudah pernah kenal, Christina mengajak Kumbang berbincang. Dialog itu membuka keseharian hidup Kumbang dan keluarganya. Sejak SD, telah yatim. Rasa ibanya muncul. Hati nuraninya berdetak, memanggil Christina mengulurkan tangan sesuai kemampuannya. Kepribadian Kumbang yang apa adanya dan pekerja keras meyakinkan niat Christina memberikan bantuan. “Semangat hidupnya tinggi. Saya terharu dengan kejujurannya, bahkan seolah, saya menganggapnya anak saya,” sebut perempuan kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini. Selama komunikasi dan perjumpaan, Christina belajar banyak dari sikap dan perilaku si Kumbang. Dalam kekurangannya, Kumbang tidak segan, bahkan ikhlas membantu orang lain. Sebuah perwujudan sejati seperti kisah janda miskin (Lukas 21:4): ”Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” Kumbang berhasil menyelesaikan sekolah hingga jenjang sarjana. Lantas bekerja dan tetap setia dengan kepedulianya terhadap sesama. Hasil kerja kerasnya sebagai marketing tidak digunakan sendiri. Sebagian untuk membiayai kuliah adiknya dan memenuhi kebutuhan keluarga. “Saya harus bisa membelikan ibu rumah,” ucap laki-laki ketika ditemui. Meski relatif mandiri, hampir setiap bulan Christina pergi bersama Kumbang ke supermarket. Mereka membeli beberapa kebutuhan Kumbang dan keluarganya sehari-hari seperti minyak,

3

beras, sabun dan lainnya. Kurang lebih dua tahun hal itu berjalan. Menurut Christina, janji adalah utang. "Kalau saya ada, pasti saya bantu,” tukas guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah swasta di Surabaya. Selain guru BK, dia ikut pendampingan iman di gereja, memberikan pelajaran komuni dan krisma di berbagai sekolah. Filosofi hidupnya, manusia itu harus berguna bagi orang lain. Perempuan 49 tahun ini merasa hidup lebih indah ketika mampu membagikan sesuatu dengan mereka yang membutuhkan. Benarlah, iman tanpa perbuatan adalah mati. Injil 1 Yohannes 4:7 menegaskan : “Saudarasaudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” Boleh jadi, keputusan Christina membantu si Kumbang sebagai hal biasa, sederhana tapi justru yang seperti itu sering terabaikan. Dalam tahun Yubileum Kerahiman, Gereja Katolik mengajak umat mewujudkan tujuh aksi kasih jasmani dan tujuh aksi kasih rohani. Tidak perlu hal besar, cukup seperti yang dijalankan Christina. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Here We AreBest Moment Ever Oleh : Adeline Vania

I

NI kali pertama, aku memiliki piala pemenang lomba fotografi di SanMarFest setelah dua kali ikut. Aku dan penulisku, Regiena, tak mengira. Masuk Santa Maria di Jl Darmo, kami langsung digiring untuk registrasi di aula. Mataku keliling liat kamera teman–teman seperjuangan. Mentorku yang paling kece sejagat raya, Pak Hari alias Mr Day bilang, kalau “lensa bagus ga selalu menang.” Kata-kata itu membuatku terpacu untuk berusaha. Aku dan Regiena lari sana lari sini cari objek. Regiena sih bagian minta–minta orang jadi model. Contohnya, ce Rose. Langsung ditarik, digandeng. Wow, Mr Day yang awalnya duduk, ikut tertarik moto ce Rose 'modus detected'. Sorenya Sandra kirim BBM, aku, Regiena, Laurdy sama Christo Lambert, masuk final. Sudah dua kali masuk final, aku bertekad kali ini harus menang. Sesi foto berakhir, aku dan Regiena mulai mengedit dan menulis caption dari foto yang aku pilih. Pak Hari akhirnya memberikan kebebasan aku menentukan. Foto B yang aku pilih dan Regiena sudah sibuk meminta koreksian caption

ke Pak Hari. Tiba saatnya, MC mengatakan “lomba fotografi, juara ke...”. Juara ke 3 bukan SanClar, juara kedua bukan, sudah putus asa pake banget. Sampai sudah mau pulang, MC mengatakan “Juara 1 Fotografi, Santa Clara Tim A, Adeline Vania dan Regiena Shaelynne”. Regiena loncat di tempat dan aku cuman bisa diem, speechless. Kita berdua naik panggung dan menerima trofi, gabus dan piagam. Seneng banget pokoknya. Best Moment Ever! (*)

Rebut Tempat Ketiga JUNIO JRBL 2015 Surabaya Series usai 7 November 215. Hasilnya, Laurdy Hans dan Wahyuning Tyas Krisnawati Wibowo (Ayu) merebut tempat ketiga. Ayu sekaligus memenangkan trofi Best Writer. "Memang sulit banget karena sebelumnya aku nggak tahu tentang basket. Tapi, aku mau belajar dengan cari tahu banyak hal tentang basket. Sebab, kalau pengin nulis dengan hasil yang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

bagus, harus mengerti apa yang mau dibahas,’’ ungkap Ayu. Ayu berani mengangkat tema tulisan yang cukup out of the box. Ketika penulis lain membahas soal SMP Petra 3 Surabaya yang menjadi champion Junio JRBL 2015 Surabaya, Ayu justru berani menulis tentang tim runner-up SMP Angelus Custos 1 Su ra baya (AC 1). (*)

4


Editor's Note Pelindung Sr Benedicta Suhananti MC Pembina Hariyanto Koordinator Eric Christopher (8A) Tim Redaksi Caecilia Elva (8A) Anastasia Palmasih (8B) Benedict Davon (8B) Evan Leonard (8B) Sava Wirandhika (8B) Sebastian Chandra (8C) Wahyuning Tyas K (8C) Yeuron Benefio J (8D) Joshua Etnasa H (8E) Michael Christoper (8E) Renaldi (8E) Stevanus Christian S (8E) Vincentius Kenny (8E) Sisil (7A) Dandy Laksana BA (7B) Mario Mikhael (7C) Vincentia Angeline (7D) Agatha Eugenia (7E) Joseph Havika (7E) Fenny (7E) Sebastian Farrel (7E) Alamat Redaksi Jl Ngagel Madya No 1 Surabaya Telp : 031-5032171 Faks : 031-5049435

Tim Liputan

Tim Foto

Tim Tema

Website Sekolah www.sanclar-mc.sch.id Email sekolah info-smp@sanclar-mc.sch.id Sebagian Ilustrasi di Majalah ini berasal dari Google Untuk Kalangan Sendiri

5

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Focus

Have Fun, Positive Thinking

Laporan : Ayu, Eric, Evan

K

ESEHARIAN Marsella Febby Liemmuel nyaris tidak berbeda dengan pelajar lain seusianya. Bangun pagi, mandi, makan pagi, terus berangkat sekolah. Belajar kurang lebih tujuh jam. Pulang, istirahat sebentar, mandi, dan kemudian les Matematika dan Fisika. Kalau tidak les, kembaran dari Margaretha Felly Liemmuel ini, biasanya memilih menghabiskan waktu dengan membaca novel, main game, main gitar, nonton drama Korea, atau belajar untuk ulangan esok harinya. Setelah itu, beranjak tidur. “Hidup itu cukup dijalani. Yang penting, have fun dan selalu positive thinking (berpikir positif),” ujar siswi Kelas 8A ini. Hari Sabtu dan Minggu, Febby dan keluarga pergi ke gereja, lalu jalan-jalan. Bisa ke mal atau kalau libur agak panjang, pergi ke luar kota. Kegiatan-kegiatan alternatif itu menjadi pengisi waktu senggangnya, sehingga tidak merasa bosan. Tidak tertarikkah Febby untuk lebih mengekspresikan talenta dirinya? Dara satu ini memang jarang tampil di kompetisi akademik dan nonakademik. Padahal, ketika SD sering ikut lomba, bahkan sampai tingkat kecamatan. “Bukannya tidak termotivasi lomba, tapi bingung aja mau ikut lomba apa,” sahut cewek yang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

jago gambar itu. Selain bingung, Febby punya alasan lain yang cukup unik. Di saat murid lain berlomba-lomba ‘escape’ dari kelas (pelajaran), dirinya malah tidak ingin keluar kelas. “Soalnya, nyari catatan yang benar-benar lengkap itu susah,” jelas Febby. Hampir senada dengan Febby, ada Chrisanta Charmenita. Cewek yang akrab dipanggil Nita ini sudah merasa cukup menikmati aktivitas rutin setiap hari. “Pernah sih ngerasa bosan, tapi bisa dihilangkan dengan main game,” ujar mantan bendahara OSIS ini. (*)

6


Rutinitas Pelajar di Jepang

Focus

K

ALAU di Indonesia, diajarkan kebiasaan bangun pagi-pagi, beribadah, mandi dan dilanjutkan sarapan pagi, lalu memakai seragam dan berangkat sekolah. Bel sekolah pukul 06.30 atau ada yang 07.30. Jika Senin, ada Upacara Bendera, baru proses kegiatan belajar mengajar. Ada dua kali istirahan, sebelum bel pulang sekolah. Pernah lihat serial Doraemon? Pernah menyaksikan Nobita bangun kesiangan, dan buru-buru ke sekolah. Dia tidak naik mobil, termasuk Suneo walau mampu tapi ke sekolah dengan berjalan kaki. Begitulah negara Jepang. Untuk jenjang SD-SMP sekolah ditentukan pemerintah setempat. Orangtua harus mendaftarkan anaknya bersekolah di balai kota. Pemerintahnya yang menentukan tempat anak nantinya bersekolah. Jarak rumah dan sekolah menjadi faktor penentu. Anak wajib berjalan kaki, jadi tidak ada istilah macet akibat orangtua mengantar anak ke sekolah. Dengan diaturnya anak bersekolah, tidak ada sekolah favorit. Semua sekolah rata, tidak ada cerita orangtua rebutan cari sekolah favorit untuk anaknya. Di Jepang, juga tidak perlu upacara sekolah, tapi soal nasionalisme anak-anak Jepang jangan ditanya. Di SD, anak-anak tak perlu memakai seragam sekolah, kecuali ketika pelajaran olah raga (tidak berlaku di semua sekolah). Percaya atau tidak, untuk jenjang SD, semua murid memiliki tas yang sama, Hanya beda warna, biru dan hitam untuk laki-laki, dan perempuan bisa warna-warni. Harganya 3000 yen, bergaransi, 6 tahun dan hanya sekali pakai, tidak bisa diwariskan ke adiknya. Dipakai selama SD saja.

Jam pelajaran SD mulai pukul 08.00-16.00. Mata pelajarannya hanya Matematika, Bahasa Jepang, Seni, Olah Raga dan Life Skill. Dari kelas 1 SD sampai kelas 2 SD, pelajaran Matematika hanya berkutat pada penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, ini terus diulang terus menerus hingga paham. Sedangkan, Bahasa Jepang ditargetkan untuk menghafal huruf Kanji, dan untuk IPA, murid langsung terjun ke alam. Saat liburan musim panas (selama 45 hari), semua murid wajib membaca dan menyelesaikan satu buku project. Project ini kemudian wajib dibuat dan itu dinilai sebagai tugas sekolah Dan, terakhir, meski Jepang termasuk negara canggih, murid di sekolah dilarang membawa gadget. Bentuk komunikasi dari keluarga ke anak, lewat satu pintu, yakni sekolah. Ini termasuk salah satu bentuk kesederhanaan negara Jepang selain berjalan kaki ke sekolah. (*)

Kiat Biar Nggak Jenuh

PERNAH merasakan jenuh atau bosan dengan keadaan sekarang? Merasa tak bisa ke mana-mana dan terjebak dalam rutinitas? Setiap orang pernah mengalami tapi ada beberapa cara untuk melewatinya. Pertama, berusaha tidak mengeluh dengan yang dialami. Cari hal-hal yang bisa disyukuri. Ada banyak anugerah dari Tuhan, yang terkadang tak diminta namun datang. Misalnya, kesehatan. Kedua, mengingat kembali segala hal hingga sampai keadaan sekarang. Mungkin, ada doa-doa dari orang lain yang mungkin mengalir. Ada banyak harapan yang bergantung pada diri kita. Ingat lagi tentang tujuan hidup. Ketiga, bukalah peluang baru untuk hal-hal baru. Meski 'terjebak' rutinitas bukan berarti hanya melakukan itu-itu saja. Buatlah inovasi, tak harus luar biasa, mulai yang kecil dari diri kita. Keempat, belajar tidak berarti harus membaca buku, dengan judul atau pembahasan ilmiah. Bukan buku psikologi dengan tujuan menenangkan diri. Belajar bisa dari sekitar kita, memahami karakter orang lain, belajar membaca suasana. Dari proses ini, akan lebih mudah menghilangkan kejenuhan. Kelima, tataplah semua hal yang akan dijalani dengan kesiapan, bukan dengan hembusan nafas yang jenuh. Yuk, nggak sekadar Stand, tapi berani Speak, dan Show Up. Semangat guys!! (*)

7

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Focus

Komentar

Belajar Oke, Prestasi Oke Laporan : Ayu, Eric, Evan

B

ANYAK yang mengenal Santa Clara sebagai sekolah yang berat, ulangannya susah, banyak tugas, dan peraturannya ketat. Otomatis, anak-anaknya sibuk semua. Belum lagi, kegiatan lain yang menyita waktu. Di balik itu, toh, ada beberapa anak yang mampu menunjukkan prestasi di sela-sela padatnya pelajaran. Saint-Ex, sebutan tim dance SMP Katolik Santa Clara, terdiri atas sembilan cewek dan dua cowok. Anggotanya berhasil membuktikan kemampuan ‘berjoget’ melalui trofi-trofi kemenangannya selama 2015-2016. Lewat konsep Pinocchio, Saint-Ex menyabet gelar 1st Place JRBL Dance Competition, Juara I di SMAK Santo Stanislaus dan SMAK Kosayu Malang, serta Juara II di Surabaya Night Carnival. Theresia Dhevina, salah satu anggota Saint-ex, merasa senang, bangga, dan terharu atas prestasi timnya. Apalagi, saat bersaing di JRBL Dance Competition tahun 2015. “Deg-degan dan taku, tim dance sekolah lain bagus-bagus,” ungkap cewek berambut panjang ini. Tidak hanya minat di bidang dance, Dhevina mengalokasikan waktunya untuk ikut kegiatan misdinar. “Biar makin aktif dalam kegiatan gereja. Mungkin juga ini panggilan dari Tuhan,” tambah siswi Kelas 8 itu. Awalnya, ikut-ikutan teman tapi kegiatan misdinar sekarang termasuk yang digemarinya. Tidak peduli meski repot mengurus ini dan itu. Dia berani 'memanggul' tugas, sebagai sekretaris misdinar. Padatnya pelajaran di sekolah, tak membuat Victoria Agatha Syafitrie surut mengikuti kegiatan debat. Cewek berambut cokelat ini mengambil ekstrakurikuler itu sejak naik Kelas 8. "Debat itu ekstra paling membahagiakan, efeknya bisa sampai seminggu,” katanya. Bersama teman-teman setim, dia menggali pengetahuan sebanyak mungkin dan terus berlatih. Hasil didikan Pak Wiyoko ini membuahkan hasil nyaris sempurna : membawa pulang piagam dan piala bertuliskan ‘Juara 2 Debat’ di Sanmarfest. Selain debat, Victoria mengikuti lomba IPS OSN dan di SMAK Santo Albertus Malang, Bahasa Inggris di SMAN 19, dan Fashion Show saat Pensi 'Kemilau 1001 Bintang' (31 Januari 2016). Sebaliknya, Victoria Alexandra yang merupakan kembaran dari Virginia Alouisia, aktif kegiatan di dunia musik dan tarik suara. Talenta yang dimilikinya tidak datang dengan sendirinya. Semua itu berkat kerja kerasnya sejak usia empat 4 tahun. Alhasil, berbagai kompetisi berhasil diraih. Walau telah ahli di bidangnya, dalam setiap penampilan, selalu ada rasa gugup. “Kalau gugup, ya sudah wajar, tapi saya berusaha untuk tenang,” ucap Victoria Alexandra, yang akrab dipanggil Vicky ini. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

WALAU ikut les Matematika, Fisika, dan bahasa Ingris, yang berarti waktu aku berkurang banyak, aku tetap berani berpartisipasi dalam berbagai lomba. Awalnya takut nilai turun, tapi akhirnya berani juga. Soalnya, aku butuh pengalaman yang menantang. (Theresia Devina) PRESTASI itu tidak harus di bidang akademik. Bisa juga di bidang nonakademik. Seperti saat ini, aku mengikuti les piano. Aku pengen bisa berprestasi lebih di bidang nonakademik. Biar nggak selalu tentang sekolah. Mengiringi lagu saat upacara atau misa itu ikut mengasah kemampuanku. (Victoria Alexandra)

AKU tidak mengikuti les apapun. Aku menganggap lomba itu sebagai kesempatan untuk keluar kelas. Kunci pelajaran, menurut aku, ada di catatancatatan yang diberikan dan beberapa penjelasan dari catatan itu. Jadi, lomba-lomba itu sama sekali tidak mengganggu pelajaran sekolahku. (Victoria Agatha)

8


Our Activities

Be A Light Laporan : Sesil, Fanny, Havika dan Dandy

T

IGA gelombang retret Kelas 7 mengalir sejak 4-20 September 2015. Urutannya, Gelombang I (7C pada 4–6 September), II (7D dan 7E pada 11–13 September) dan III (7A dan 7B pada 1820 September). Tema “Be A Light" membawa banyak pelajaran berharga bagi seluruh peserta retret untuk lebih disiplin, bangun pagi, selalu tepat waktu dalam segala kegiatan, melawan rasa bosan, dan rajin berdoa. “Banyak sekali pelajaran yang bisa aku dapat dari retret ini, belajar mandiri dan selalu menjadi terang bagi orang lain," ungkap Veve dari 7A. Banyak sekali permaian. Misalnya, berjalan melewati holahop dengan kaki saling terikat dengan teman lain, menyusun balok huruf menjadi kalimat yang ada di kitab suci, mengoper tepung dan air, memindahkan bola ping pong dan lain-lain. Yang paling seru itu outboundnya. Permainannya sederhana tapi susah juga. Carina kesulitan memindahkan tepung yang ditampung di kedua telapak tangan, melewati atas kepala mulai dari barisan terdepan sampai paling belakang, diberikan tanpa boleh melihat ke belakang. "Aku termotivasi menjadi remaja yang lebih baik lagi ke depannya. Dukanya, jauh dari papa, mama, dan cece selama beberapa hari,“ tutur Carina dari Kelas 7E. Hampir senada, Willy yang ikut retret di GSV Prigen, Pandaan itu, menyoroti hidangannya yang cukup enak dan sehat. Apalagi, udara cukup dingin, bebas polusi, jauh dari keramaian, membuat semua peserta serasa satu keluarga. (*)

Salah Materi Laporan : Agatha dan Angeline LOMBA oleh OSIS ini menarik perhatian Louise Angeline Christy atau Angie. Cewek cantik berambut cokelat ini belum puas dengan hasil Lomba Debat di sela kegiatan Agustusan. Murid Kelas 7E ini kalah karena kesalahan pembelajaran materi. "Nggak tau lagi sih, mungkin ada lomba lain yang menarik perhatianku,“ kata Angie yang ingin menjadi penyanyi ini. Menurut cewek kelahiran 21 November 2002 ini, materinya sedikit susah. Temanya 'Siswa yang hamil di luar nikah'. ‘. Angie nyaris lolos babak berikutnya dengan mengalahkan Kelas 7D yang diwakili Anita Angraini, Hans, dan Ivan.

9

Sayang, karena beberapa kesalahan, dia tersingkir. Anita dkk akhirnya merebut tempat pertama. "Aku belajar materinya baru hari H,” ungkap cewek kelahiran 14 Agustus 2003 ini. Setelah kerja keras, Anita dkk menjuarai lomba Debat Sosial. Lomba ini juga telah membuat cewek penyuka tari itu semakin menyukai hal—hal dalam debat. “Dan pasti, keberanian berbicara," katanya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Our Activities

Kecebur Danau Laporan : Ayu dan Yeuron

S

IAPA tidak suka jalan-jalan ke Batu. Apalagi bersama teman-teman satu geng. So, pasti seru.. hitung-hitung refreshing. Jalan-jalan itu menjadi bagian outbound Kelas 8 SMP Katolik Santa Clara di Kampoeng Kidz, 26-30 Oktober 2015. Gregorius Alvin Setiawan dari Kelas 8C mengungkapkan, outbound kali ini jauh lebih seru dan variatif dibanding Kelas 7. Tidak hanya yang manis, cowok berkacamata ini punya pengalaman kurang menyenangkan. Ya, dia jatuh! Lebih tepatnya, kecebur, bukan di kolam renang yang airnya bersih tapi danau! You know, air danau itu kotor. "Jatuhnya kepala duluan, untung di danau jadi nggak sakit," cerita Alvin sambil nyengir malu. Sebaliknya, Francis Alexander, cowok yang jago taekwondo, merasa senang karena bisa beraktivitas bareng teman-teman. Dia suka sekali bermain "menjaga keseimbangan". Di daerah penuh lumpur setinggi lutut, di tengahnya ada bambu melintang sebagai titian dan seutas tali untuk pegangan. Bambu itu dilumuri lumpur sehingga yang menaikinya bisa terpeleset. "Harus memfokuskan diri, kalau tidak ya jatuh," jawab cowok kelahiran Surabaya ini. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Saya senang ikut permainan yang diadakan para pembina Kampoeng Kidz. Saya mendapat pengalaman baru di sini, melatih kerja sama dengan teman-teman, yang sebelumnya nggak dekat jadi agak dekat sih. Untuk persiapan, agak repot sedikit. Saya membawa baju ganti, snack, dan peralatan mandi. (Alicia/8D)

Senang banget bisa main-main di sini. Kakak pembinanya juga baik-baik. Rasanya nggak mau pulang deh. (Angel/8E)

10


Our Activities Selfie di Pantai Pandawa Oleh : Clarissa Angeline

P

ASIR putih, lembut, dan halus. Aku merasakan ketika menginjakkan kaki di Pantai Pandawa, Bali. Tebing bertuliskan “Pantai Pandawa” menghiasi di depan pantai ini. Cukup ramai saat aku, teman-teman, dan para guru berkunjung. Sejumlah teman yang aku tanya mengakui, pemandangan di Pantai Pandawa tidak kalah bagus dari Pantai Kuta. Suasananya tidak sepanas Kuta. Bahkan, bisa menyewa kano seharga Rp 50.000 (isi 3 orang) untuk berkeliling menikmati pemandangan laut dari dekat. Setelah beberapa lama kuamati, aku baru menyadari, entah mengapa wisatawan luarnya lebih sedikit dibanding orang lokal. Beberapa orang yang aku wawancara menilai, kemungkinan karen lokasi Pantai Pandawa yang kurang mendukung. Beda dengan Pantai Kuta yang dekat pusat kota, termasuk hotel, resto, toko oleh-oleh dan lain-lain. Pantai Pandawa berada di belakang tebing kapur, di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Tak terasa setengah jam aku habiskan bersama teman-teman. ”Bagi rombongan SMPK Santa Clara, waktu telah habis, silakan kembali ke bus masing-masing.” Ah, suara dari sentral kami dengar. Sebelum pergi, kami berselfie sekali lagi. (*)

Sensasi Tidur di Bus Oleh : Raymond Jonathan IAPA sih yang enggak capek bepergian seharian. Apalagi sampai malam hari? Itulah yang dialami para peserta Study Tour Bali, 1-5 September 2015 yang notabene merupakan siswa Kelas 9. Perjalanan yang ditempuh sangat jauh, khususnya pada hari pertama dan terakhir. Karena itu, banyak peserta study tour terpaksa tidur di bus saat malam hari. Bahkan, kadang tertidur siang hari ketika menuju tempat wisata. Beberapa teman yang pernah tidur di bus, yaitu Christopher Gartia dan Felicia Liemiani. "Tidur di bus enak ya. Bisa coba

S 11

berbagai posisi, misalnya kayak selonjoran atau duduk. Tapi ada yang enggak enak juga, difoto terus dishare di media sosial,” ujar Chris, cowok yang hobi basket. Ungkapan mirip datang dari Felicia Liemiani. “Tidur di bus itu nggak nyaman. Baru tidur bentar udah sampai tempatnya. Tapi ada untungnya, bisa jahilin teman yang edang tidur. Misalnya, difoto atau dipukul pakai bantal." (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Our Activities

Secuil Pizza untuk Feifei Oleh : Emmanuela Sutan

S

TUDY Tour Kelas 9 ke Pulau Dewata bukan hanya pergi ke pusat oleh-oleh, mengunjungi objek wisata, tapi ada pengalaman mengesankan lainnya. Saya dan beberapa teman, berkesempatan pesta makan pizza di kamar hotel. Di malam kedua, saya, Feifei, Shannen, Grace, Andrea, Jane, Philips, Rayjo, Christodan William, berencana memesan Domino Pizza dan memakannya bersama-sama di lobi. Alih-alih makan di lobi, akhirnya kami malah makan pizza itu di kamar. Itu idenya Shannen dan Grace yang ingin mencoba bagaimana rasa pizza, gerai yang tidak ada cabangnya di Surabaya itu. Kami sepakat patungan, dengan pertama-tama meminjam uang Philips. Kami menunggu antara pizza sambil main UNO di lobi hotel. Kurang lebih 45 menit, pizza datang. Saat hendak menyantap di restoran hotel, tiba-tiba salah satu staf hotel mendatangi dan mengatakan tidak boleh makan pizza di sana. Tak kehabisan akal, William mengusulkan agar makan di kamarnya saja, dan kami langsung setuju. Kecuali Grace, yang entah di mana, kami langsung menyerbu pizza bertoping keju itu. Taksadar, pizza itu hanya memiliki 8 slice, dan yang makan 9 orang. Yang tidak kebagian Feifei. Dia hanya mencuil setengah dari pizza milik saya. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu. Kami kaget, kala guru, gimana? Langsung kami cari tempat sembunyi seadanya. Ada yang bersembunyi di kamar mandi, seperti saya, Feifei, dan William. “Aku wedi ketahuan,” kata William. Ada juga yang bersembunyi di bawah tempattidur, MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Shannen dan Andrea. “Abis, aku nggak tau mau sembunyi di mana lagi. Ya udah, ikut Shannen kekolong ranjang,” tukas Andrea. Rayko bertugas membuka pintu. Dia agak gugup saat berbicara dengan orang di balik pintu itu. Lalu, Rayjo tertawa bersama Christo. Ternyata, tidak ada guru yang datang. Yang pura-pura jadi guru itu Christo, dan kami tertawa-tawa sendiri mendengar penjelasan itu. Kami kembali melanjutkan makan pizza dengan damai sejahtera tanpa gangguan. “Halah, trus lapo aku singitan di kamar mandi…” komentar William setelah mendengar penjelasan Christo. “Lain kali kalo ada kesempatan kayak gini, aku ikut yo,” sahut Andrea. (*)

12


Moment Belajar Menerima Kritik

Oleh : Veronica Winata

M

ANUSIA berbuat kesalahan itu sudah biasa. Teguran atau kritikan, baik membangun maupun pedas merupakan risiko yang harus diterima oleh seseorang yang melakukan kesalahan tadi. Hal itu saya rasakan saat rangkaian Pentas Budaya 2015 pada 31 Januari 2015. Saya menjadi pembawa acara atau MC. Tidak hanya saya yang mendapat kritikan, tetapi rekanrekan MC serta guru pendamping kami. Ada Bryan Kenneth (Kelas 9D) dan Alexandra Grace (Kelas 8B). Tak ketinggalan, guru pendamping kami, Kak Ruli ikut menerima kritikan. Kritikan datang dari berbagai kalangan. Mulai guru pendamping sie acara, rekan-rekan penga-

13

tur sound system, dan teman-teman. Salah satunya yang mengatur sound system dan dan telah mengamati saya dan Bryan saat berlatih membawakan penutupan acara. Saya masih ingat betul betapa pedasnya. Dia menyatakan, cara saya dan Bryan membawakan acara mirip orang yang ingin buang air kecil. Saat itu juga, saya langsung down dan bad mood. Saya hampir menangis. Untung, masih ada Bryan dan Kak Ruli yang menyemangati saya. Keduanya membuat saya lebih percaya diri lagi. Saya termotivasi tampil lebih baik. Mereka juga menenangkan saya, agar saya tidak down lagi. Ada lagi kritikan kepada kami saat hari 'H' pelaksanaan Pentas Budaya 2015. Seorang guru pendamping sie acara dan teman-teman yang lain mengungkapkan kata-kata yang membuat Bryan 'ngedown'. Bukan kritikan, tapi peringatan. Peringatan dari guru pendamping itu tercetus karena Bryan salah segmen ketika membawakan acara. Yang seharusnya belum waktu bicara, Bryan malah mulai bicara terlebih dahulu. Langsung dari jauh datang guru tadi sambil sedikit marah-marah. Bryan langsung membanting kertas naskah di tangannya. Saya bersama Kak Ruli menenangkan agar dia mau tampil lagi. Setelah banting kertas, dia sempat menolak kembali ke panggung, padahal segmen itu adalah bagiannya. Setelah kami menenangkan, dia mau perform di segmen itu. Grace, rekan MC dari Kelas 8 mendapat kritikan mengenai suaranya. Banyak yang mengkritik, mirip suara bebek alias cempreng. Ia merasa malu dengan suaranya itu. Tapi karena kami saling menyemangati, kendala-kendala tadi kami anggap sebagai sisi lain yang membangun keberania kami berbicara di depan orang banyak. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Religiousity Anggur Baru Kantong Baru Oleh : Stefanus Muryadi

P

EMERINTAHAN Presiden Joko Widodo mencanangkan revolusi mental dalam hidup berbangsa dan bernegara. Gerakan ini berhadapan dengan orang-orang dan struktur masyarakat yang telah lama menghidupi mentalitas lama. Cara hidup korupsi, menyulap anggaran, ngarang biji/ngaji, mencontek, menjiplak, menyuap, menyulap dokumen dan lain-lain telah dan masih menguasai cara hidup sebagian orang, lembaga atau masyarakat Indonesia. Di dunia pendidikan, kelulusan diserahkan satuan pendidikan masing-masing sebagai lembaga yang mendidik, mendampingi proses pembelajaran. Hal ini sekaligus menempatkan guru sebagai pihak yang paling mengenal kemampuan serta karakter peserta didik yang mempunyai kedaulatan menentukan lulus atau tidaknya peserta didik. Suatu penghargaan setelah sekian lama haknya “diambil� namun sekaligus tantangan yang memerlukan mentalitas baru. Apalagi, masih masih segar dalam ingatan, segala sesuatu yang berkaitan dengan ujian nasional sebelumnya, sangat fenomenal. Dari mana harus dimulai? Dalam dunia pendidikan, Satuan Pendidikan dengan segala komponennya yang pertama harus mengambil inisiatif. Berpatokan dan bersandar pada regulasi yang ada, satuan pendidikan harus berani mengubah pola pikir dan menyelaraskan penyelenggaraan pendidikan. Membuat evaluasi diri sebagai kebutuhan bukan lagi formalitas, dan menyusun program strategis yang melibatkan para pemangku kepentingan. Menempatkan pendidikan sebagai proses dan memberi porsi sama kepada semua pelajaran. Memotivasi peserta didik bahwa proses pembelajaran salah satunya adalah evaluasi, sehingga segala jenis evaluasi tidak lagi menakutkan. Aksi nyata juga bisa dimulai (salah satunya) dari penyusunan jadwal ulangan atau ujian dengan porsi setiap pelajaran yang sama. Merotasi jadwal ulangan secara periodik dengan tujuan membangun persepsi positif bahwa semua pelaMEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

jaran yang diberikan sama pentingnya. Evaluasi atau penilaian secara otentik dan berkelanjutan dengan memperkuat pemahaman tentang evaluasi, sehingga para pendidik melangkah maju dengan pasti dan berani tanpa ketakutan yang tak beralasan. Selain satuan pendidikan, orangtua peserta didik harus berani berubah. Keberhasilan putra-putrinya tidak dilihat pertama-tama perolehan nilai dari suatu penilaian yang tinggi, yang bisa membuat anak-anak menjadi merasa terbebani. Mendampingi putra-putri dalam perkembangannya sehingga bisa bertanggungjawab terhadap dirinya serta mengembangkannya sesuai talenta yang dimilikinya. Membuat anak-anak belajar dengan senang bukan pertama-tama demi nilai ulangan adalah salah satu usaha yang perlu lagi ditegaskan. Apabila satuan pendidikan mampu berubah dan juga orangtua peserta didik, harapan besar pasti dengan sendirinya membawa perubahan pada para peserta didik. Para peserta didik juga harus mau berjerih lelah. Sesuatu yang dicapai dengan jerih lelah dibarengi doa sangat membahagiakan. Hasil cepat akan hilang secara cepat pula. Perubahan mental hanya mungkin jika ada aksi nyata dengan titik berangkat yang jelas karena 'Tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula� (Luk. 5:37-38). Mari belajar dari pengalaman kisah berikut agar kita tidak terlambat. "Andaikan yang pertama kuubah adalah Diriku, maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah Keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun mampu memperbaiki Negeriku; kemudian siapa tahu, akupun bisa mengubah Dunia." Tulisan yang mengharukan dia tas dipahat di atas sebuah makam Westminster Abbey, Inggris dengan catatan tahun 1100 Masehi. (*)

14


Instaclass

Kelas 7A KEISTIMEWAAN kelas kami, banyak anak pintar, banyak cogan dan cecan. Kompak melakukan apa saja. Kelas 7A beranggotakan 36 anak, 19 perempuan dan 17 laki-laki. Ada yang pintar menyanyi dan bermain musik, main basket. Kami selalu bergembira bersama. Jika ada yang sedih, kami selalu berusaha menghibur. Pokoknya, 7A asyik deh...! (*)

Kelas 7B

Pengurus Kelas Ketua : Gabrielle Nicole S Wakil : JB Krisna Arianta Sekretaris 1 : Djayawati Poetri Dewantara Sekretaris 2 : G Aldine Bendahara 1 : Kharisma Bendahara 2 : Mareo

15

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Instaclass Kelas 7C KELAS kami sangat kompak kerja sama dan berani melontarkan pendapat saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas. Jadinya, Kelas 7C itu seru, asik dan kreatif. Maklum, ada banyak programmer, gamers, dan rapper. Bakat lainnya, jagoan nonakademik seperti nge-dance dan drama. (8)

Kelas 7D KELAS kami penuh berbagai macam sifat dan karakter. Yang dikenal aktif ternyata bisa ranking 1-10. Kami juga pandai sosialisasi lho, dengan para guru. Punya waktu ketawa bareng. Meski sedikit nakal tapi kami ini siswa siswi yang bertanggung jawab. Pastilah karena 'bos' kami adalah Pak Vincent, yang sangat sabar. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

16


Instaclass Kelas 7E WALI kelas kami, Ibu Maria Agustina, yang juga guru pendamping ekskul unggulan Santa Clara Choir. Tak heran, ada 5 anak masuk SCC. Kelas kami memang super duper menyenangkan. Selalu ada canda tawa. Kocak, cool, pokoknya kece. Di balik itu, punya prestasi cukup baik. Kelas 7E sudah seperti satu keluarga, saudara dan teman. Kami selalu mendukung satu sama lain. Friendship is a part of our life. (*)

Pre Pensi 2016 17

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Instaclass Kelas 8A BERKAT bimbingan Ms Natalia, banyak anak Kelas 8A yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Dua anak pintar, Febby dan Fanny, yang hebat musiknya Michael C, Vicky U dan Patricia A. Yang menari seperti Stefannie O, Dhevina dan Gabby. Jago basket? Ada, Darren, Vincent, Monica. Bahkan, badminton : AB, Elva, Vicky U, Eric. Kelas makin berwarna karena ada Vincent, Aaron, Darren, Michael, James dan Eric. Ditambah aktivis OSIS yaitu Ryan, Niko dan Fanny. Beberapa mirip Google berjalan, karena tahu banyak hal, seperti Albert dan Wilson. (*)

Kelas 8B KELAS asuhan Bu Priza ini memiliki berbagai keistimewaan. Ada yang pintar bermain piano seperti Vicky dan ada juga yang pandai menyamyi seperti Melo, William, Matthew dan Patricia. Kelas kami juga terkenal seru. Kevin Nicholas, Bryant Vicenzo, Marcellino, Samuel, Vincent dan Dhika adalah murid yang membuat kelas menjadi lebih hidup. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

18


Instaclass Kelas 8C KELAS yang dikenal dengan ‘kehebohannya’, tidak kenal waktu dan unik. Komandannya Patrick Adiwangsa, mampu menghidupkan suasana berkat anak-anak seperti Fredrick, Kevin H, Oscar, Arnold, Steven K, dan masih banyak lagi. Kami juga menyimpan anak berprestasi seperti Tiffany, Filbert, Ivana, Belinda, Oscar, Ivonne, Ayu, dan lain-lain. Kelas 8C kelas yang kompak di bawah bimbingan Bu Atik. Kami bahumembahu menciptakan generasi bangsa yang lebih baik. (*)

Kelas 8D KELAS kami yang diasuh Bu Agnes, di sebelah 8E, di Lantai 2 . Kami ini kelas yang punya talenta besar. Sebut saja, Victoria, Jason, dan Amel yang top di pelajaran. Ada pula Caryn, Vanessa, Gwyneth, Jeremy (Dance), Patrick (Karate, Taekwondo, Gitar), John, Reiner, Fanie Basket), Victoria, Patrick, Conie, Eugene (Debat), Gwyneth (Ballet, Piano), Jovita, Kevin, Gaby, Kezia (SCC), Nicolas (Badminton). Selain itu ada yang unik yaitu Hans dan anak-anak yang sangat aktif. (*)

19

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Instaclass Kelas 8E KAMI berada di sebelah Ruang OSIS. Bu Anna berhasil menghimpun bakatbakat kami di kelas. Misal basket, Tricia, dan Bianca. Ada juga yang SCC, Virginia dan Dharma. Anak Saint-Ex yang jago nge-dance juga ada, yaitu Arcel. Ada anak yang pintar seperti Felly, Caroline. Ada juga si Wildan dan Raymond yang selalu bikin suasana kelas jadi lebih hidup. (*)

Parade Gamelan Suroboyo Night Carnival 19-21 Januari 2016

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

20


Instaclass Kelas 9A KAMI berisi 26 anak di bawah komando Mami Anas. Tak sendiri, Mami ditemani dengan enam pengurus kelas. Bagi kami, 9A adalah kelas yang sangat menyenangkan, karena selalu kompak, Buktinya, saat Lomba Kebersihan Kelas yang diadakan OSIS, kami menyabet Juara III. Tidak hanya kompak, setiap anggota kelas berusaha menciptakan suasana belajar di kelas menjadi nyaman dan takmembosankan. (*)

Kelas 9B SIAPA nggak kenal 9B? Bersama Pak Wiyoko sebagai wali kelas dan komandan kelas Allen Widhi Wiratama si master debat, kami merupakan kelas yang unik. Di 9B, ada seorang yang unik karena tingkahnya setiap hari, yang selalu ada saja, yaitu Joshua dengan sahabat karibnya Leonardo. (*)

21

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Instaclass Kelas 9C KAMi adalah 9C, pojokan Lantai 2. Kelasnya cukup besar dan yang pasti sejuk. Dikepalai Bu Yanti yang luar biasa, diketuai oleh Alberto Mario Aubin Gustyadisa. Semau ada di kelas kami : penyuka drakor, anime, west series, lengkap deh. Ada juga group LGBT : Lelaki Gagah Baik dan Taken. Makin seru kelas karena hadirnya si Lola, si kece Raynard, Mitri, Jerry dan Koko. Motto kami "berbeda-beda tetapi tetap satu". Saking dekatnya, kehilangan pen ditanyakan ke grup. Ya, karena kami bukanlah teman melainkan sebuah keluarga. (*)

Kelas 9D WELCOME....Kelasnya Ma'am Erny yang ekstra gokil tapi tetap berprestasi. Ada anak band Dave Gerald, Rafael Matthew, Ardi Djoen, Eric Budiono, dan Bryan Kenneth yang bikin hidup. Makin hidup dengan aksi Gregorio dkk. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

22


Instaclass Kelas 9E POPULASI kami, 38 siswa, 18 cewek dan 20 cowok, di bawah komando Ibu Nus Siti Kuntari. Kelas 9E sangat mudah ditemukan, sebelah lift Lantai 2. Kami heboh tapi mencetak prestasi lho. Sebut saja, Alex Chandra yang juara logic Sanmarfest, Christopher Hedy jawara matematika, Alicia Clara di bahasa Inggris, serta Timotius Maxmilian, jagoan Three Point Contest JRBL 2015. (*)

Pisah tapi Tetap Kangen Perpisahan Kelas 9 di Tristar Intenational Resto, 19 Mei 2016. Banyak kenangan terpendam mencair kembali. RASA kekeluargaan di Sanclar itu tinggi, jadi berasa memiliki keluarga di sekolah. Buat adik kelas, belajar yang rajin, jangan malas, jangan main games terus. (Isabela Sophie) SENANG bisa menemukan teman-teman yang baik, seru, yang kalau pastinya pisah masuk SMA, bikin kangen. (Stephanie Nathania) GURU-gurunya serasa teman sendiri, kenal banyak orang, punya teman yang bakal ngangenin kalau pisah. (Sandra) SANGAT senang selama tiga tahun di Sanclar. Guru-gurunya enak, bisa diajak bercanda, nggak bikin jenuh murid-muridnya saat mendekati ulangan. (Margaretha Ferline Kristanto)

23

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Comic

Jalan Pintas

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

24


Comic

25

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

26


Comic

27

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


X-Tra Selamat Datang Bahasa Jepang Karena peminatnya cukup banyak, akhirnya sekolah memutuskan menyelenggarakan ekstrakurikuler bahasa Jepang. Ini menjadi ekstrakurikuler wajib, menambah jumlah yang sudah ada dan berlaku mulai tahun ajaran 2015/2016.

S

ISWA Sanclar sangat antusias dengan masuknya ekstra satu ini. Salah satunya Mandy Edgina. Siswi kelas 8C yang memang penggemar berat anime Jepang. Dia sering mempromosikan ekstra yang sudah diikutinya sejak bulan Agustus lalu. Anggota OSIS yang satu ini mengatakan akan membuat acara yang menyangkut Jepang. Misalnya permainan-permainan khasJepang, dan lain sebagainya. “Senang sekali ada ekstra bahasa Jepang, apalagi Sensei (guru) yang ngajar baik,� kata Mandy. Pembina Ekstra Bahasa Jepang, Nico Takadewa mengaku senang bergabung dengan SMPK Santa Clara. Sebuah tantangan baru mengajar siswa dengan jumlah banyak. "Antusiasme mereka tinggi, kreatif, dan nggak terlalu banyak membantah," katan Nico, alumnus Sastra Jepang Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 2014 ini. (*)

Menikmati Ekstrakurikuler Oleh : Jonathan Dharma SETIAP jam yang kita lewati tentulah menyisakan momen-momen manis maupun pahit. Setiap hari yang kita lewati tentulah berarti, meski kita sendiri tidak menyadarinya. Di antara beratus-ratus atau beriburibu kenangan itu, satu, pasti ada yang selalu kita ingat. Begitulah kiranya, entah itu di rumah, di tempat wisata, atau di

sekolah. Meski belum genap 4 bulan Andrey Akira mengikuti ekstrakurikuler Bahasa Jepang, siswa Kelas 9B ini menyatakan betapa dia menikmati momen terbaiknya selama mengikuti ekstra. "Saat itu, Nico-sensei memutar film "Princess Kaguya", untuk tugas. Walau itu tugas, saya, pastinya senang, namanya juga nonton film," papar Andrey. Lain lagi dengan Juan Alexandro, peserta setia ekstrakurikuler catur. "Terlalu banyak momen "indah"nya. Saya kira yang paling menyenangkan adalah saat saya mengalahkan Hansel, 5 babak berturut-turut," tutur peraih peringkat 10 Petra Chess Competition ini. Siswa Kelas 9C ini mengaku tidak selalu bisa menang dalam bermain catur. Dia juga pernah kalah. "Saya pernah kalah, itu pasti, tapi itu bukan momen buruk, hahaha..," tambah Juan. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

28


X-tra Perjalanan Saint-Ex Monyet Lucu (Junio DBL 2013) TIM dance SMP Katolik Santa Clara, Saint-Ex yang tampil dengan konsep monyet-monyet lucu. Make-up dan ekspresi total, membuat Saint-Ex sukses menghadirkan karakter monyet itu. Bersama properti pelengkap seperti pohon dan pisang mainan, mereka menggelitik siapapun yang melihat. "Kemenangan ini kami persembahkan untuk pelatih kami. Semoga beliau tenang di alam sana," ujar Priscila Primadona, kapten tim dance Sanclar. Saint-Ex menyabet juara pertama. (*)

Go Green (Junio DBL 2014) DENGAN konsep Go Green, anak-anak Saint-Ex, sebutan tim dance SMP Katolik Santa Clara, mengajak penonton mencintai lingkungan melalui koreografinya. Konsep ditunjang penampilan total. Kostum menyerupai daun-daun plus mahkota berbentuk kelopak bunga. Bahkan, membawa replika batang pohon serta pot-pot bunga. "Keberhasilan tahun lalu menjadi tolok ukur kami supaya tampil lebih baik lagi," ucap Elisabeth Jessica, Leader Saint Ex. Sayang, berhenti di Big Five. (*)

Pinocchio (Junio DBL 2015) ONCE upon a time, ada seorang kakek perajin kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin punya anak laki-laki. Sampai suatu malam, seorang peri mengabulkan doanya dan menghidupkan salah satu boneka kayu buatannya. Then, Pinocchio is alive! Itulah cerita Saint-Ex, tim dance SMP Katolik Santa Clara. 'Karakter kakek Geppetto, peri, dan Pinocchio ada dalam dance kami. Apalagi, kami tampil total dengan hidung panjang dari kayu dan kostum mirip aslinya,: ' ungkap Alexandra Grace, kapten Saint-Ex. Dan, tim dance akhirnya merengkuh juara pertama. (*)

29

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Here We Are Prestasi SMP Katolik Santa Clara 2015/2016

Kompetisi : SanmarFest 2015 Penyelenggara : SMAK Santa Maria Waktu : 11-12 September 2015 Hasil : Juara I Matematika (Christopher Hedy, Reyhan Ardiyanto, Nicholas K Jonathan), Juara I Fotografi (Adeline Vania, Regiena), Juara I Debat Sosial (Allen Widhi W, Ardi Djeniarto E, Benedicta Riona Keiko), Juara II Debat Sosial (Victoria Agatha S, Patrick Antonio, Bryant Vicenzo B), Juara I Logic (Isabela Nadia B, Alex Chandra, Pieter Chehan S), Juara II Bahasa Inggris (Angela Clarissa, Alicia Clara, Eric Budiono) Kompetisi : St Louis Exhibition Competition Talent Penyelenggara : SMAK St Louis 1 Waktu : 19-20 September 2015 Hasil : Emas Matematika (Reyhan Ardiyanto), Perunggu Matematika (Christopher Hedy), Perak Biologi (Jonathan Dharma Widjana), Perunggu Biologi (Steven Irawan), Harapan I Bahasa Inggris (Alicia C, Angela C, Eric B), Juara I Paduan Suara, Lagu Wajib Terbaik, Gold Medal Choir, Juara II Basket Putra Kompetisi : Expo Forum Pastoral Kategorial Penyelenggara : Keuskupan Surabaya Waktu : 16-18 Oktober 2015 Hasil : Juara III Vocal Group (Paula Andrea, Daisy Eka Cahyani, Tiara Priscilla, Maria Keiko Widyastuti, Jessica Vania, Eric Budiono)

Kompetisi : Mathematics Competition Revolution (MCR) Penyelenggara : FMIPA Universitas Negeri Surabaya Waktu : 18 Oktober-1 November 2015 Hasil : Juara II Matematika Tingkat SMP/sederajat (Reyhan Ardiyanto) Kompetisi : Junio DBL 2015 Penyelenggara : DBL Indonesia Waktu : 16 Oktober-7 November 2015 Hasil : Juara I Dance Competition (Gabrielle, Theresia Dhevina Andoko, Steffanie Olivia Suyanto, Alexandra Aurelia Grace Sarwono, Belinda Christiana, Gwyneth Patricia, Caryn Sukwan Putra, Jeremy Effrain, Vanessa Saptadjaja, Margareth Arcelia Carissa, Kelso Lineus, Big Eight Tim Putri (Megan Cahyono, Jesslyn, Bianca Charleen, Stephanie Sudarko, Angelina Nathania Wijaya, Monica Oktaviane AS, Gisela Clarissa Muljono, Tricia Madeline, Sherina Gunawan, Isabela N Budijanto, Felicia Ristanto, Yemima Anindya P, Juara III Journalist Junio DBL, Best Spirit dan Best Writer (Laurdy Hans, Wahyuningtyas Krisnawati W)

Kompetisi : Dempo Cup XI Penyelenggara : SMAK St Albertus Malang Waktu : 24 Oktober 2015 Hasil : Juara I Bahasa Inggris (Angela Clarissa, Alicia Clara, Eric Budiono), Juara II Bahasa Inggris (Gerarldine Audrey, Bryan Kenneth, Stephanie Aurelia), Juara II MIPA (Reyhan A, Jonathan D, Pieter Chehan), Juara II Rally IPS (Benedicta Riona, Victoria Agatha, Gerarldy Kianta)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

30


Here We Are

Kompetisi : Modern Dance Competition Penyelenggara : SMAK St Stanislaus Waktu : 12 November 2015 Hasil : Juara I Dance Competition Kompetisi : Math & Logic Competition Penyelenggara : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Waktu : 23 November 2015 Hasil : Juara II Matematika (Reyhan Ardiyanto, Christopher Hedy)

Kompetisi : Lomba Karya Tulis dan Komik Rohani Penyelenggara : Paroki Santa Maria Tak Bercela Surabaya Waktu : 8 Mei 2016 Hasil : Juara III Karya Tulis (Evan Leonard)

Kompetisi : Kosayu Dance Competition Penyelenggara : SMAK Kolese St Yusup Malang Waktu : 31 Januari-6 Februari 2016 Hasil : Juara I Dance Competition Kompetisi : Olimpiade Matematika Penyelenggara : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Waktu : 6 Februari 2016 Hasil : Juara Harapan III (Reyhan Ardiyanto, Christopher Hedy) Kompetisi : Smanexix English Competition Penyelenggara : SMAN 19 Surabaya Waktu : 27 Februari 2016 Hasil : Juara I Story Telling (Katarina Resita Ardiana) Kompetisi : Modern Dance & Band Festival se-Jatim Penyelenggara : Suroboyo Carnival Park Waktu : 23-25 Februari 2016 Hasil : Juara III Modern Dance Kompetisi : Fespa Ubaya Penyelenggara : Universitas Surabaya Waktu : 7-8 Mei 2016 Hasil : Silver Medal

31

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Moment Sandal Sesean Oleh : Clarissa Angeline

P

ERNAH kehilangan sandal? Mungkin ya, tapi kehilangan dan bikin malu? Mungkin tidak banyak. Saya pernah kehilangan sandal ketika di Kelas 8. Sandal itu berwarna hijau, terdapat tulisan warna putih. Ceritanya, waktu outbond sekelas, saya ikut berbagai macam permainan yang berhubungan dengan lumpur. Contohnya mengumpulkan air menggunakan rompi, mengambil bola di tengah kolam berlumpur, memindahkan bendera dengan menyeberangi kolam. Semua itu tanpa alas kaki alias tidak perlu sandal. Sesaat selesai permainan, saya kembali ke tempat berkumpul. Tiba-tiba kakak pembina tiba-tiba memanggil saya dengan kelompok saya. Dia mengatakan sebelum kembali harus menyelesaikan permainan terakhir. Saya cukup penasaran. Saya yang sudah memakai sandal menuju tempat permainan itu. Masih belum tahu nama permainan. Tempatnya seperti terowongan, gelap dan sangat becek. Saya tidak peduli karena penasaran dan ingin mengambil kenangan keseruan permainan itu. Permintaan saya terwujud sekaligus jadi pengalaman buruk. Saya masuk urutan 4 atau 5, lupa, berpegangan dengan anak yang di depan saya. Susah payah melangkah menggunakan sandal yang tersendat karena lumpur. Saat hampir keluar, sandal saya terjepit di lumpur dan susah ditarik. Karena masih ada anak di belakang, saya lepas saja. Begitu si anak lewat, saya menggali lumpur, mencari sandal itu. Sayang, hasilnya nihil. "Celaka, saya harus pake satu sandal ini," gumam saya. Rupanya, teman yang membantu menggali tahu perasaan saya. Jalan dengan satu kaki tanpa alas, sakit juga. Jengkel dengan cara berjalan saya, teman saya meminjamkan sebuah sandal. Akhirnya, saya menggunakan sandal sesean (selen atau berbeda). (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

32


Our School

Pilih 5 Kandidat Laporan : Evan dan Davon

P

EMILU untuk memilih ketua OSIS SMPK Santa Clara periode 2015-2016 berlangsung 23 September 2015. Sehari sebelumnya, 21-22 September 2015, para calon ketua OSIS mengampanyekan visi misi mereka. Panitia pelaksana pemilu menyediakan tida titik pemungutan suara : di Ruang OSIS Lantai 2, Ruang Mutimedia Lantai 3 dan Ruang OSIS lama di Lantai 4. Lima kandidat ketua OSIS bersaing. Mereka adalah Benedict Davon M (urut 1), Geraldus Wilsen (2), Grace Celine Florensia (3), Aloysius Albert (4), dan Geraldo Vincent Chandra (5). Penghitungan suara mulai puku 10.45 dan selesai

pukul 13.25. Benedict Davon (1) berhasil mengumpulkan suara terbanyak, dan terpilih sebagai ketua OSIS periode 2015-2016. ”Saya terkejut, dan merasa sangat senang,” ujarnya. Perjalanan panjang calon-calon ketua OSIS dimulai beberapa bulan sebelumnya. Panitia pelaksana menyeleksi guna mendapatkan calon ketua OSIS terbaik. Setiap kelas boleh mendaftarkan 10 orang. Total terdaftar 63 orang. Berikutnya tes logika dan wawancara. Panitia memutuskan merekrut 30 peserta terbaik. Lewat rally game tersaring menjadi 25 orang. Dari jumlah itu menjadi 15 orang untuk tes mental dan 10 orang tersisa diuji memimpin rapat. Dari sini tinggal 5 kandidat. (*)

Tegang tapi Bangga

K

LDK OSIS

EPALA sekolah Sr Benedicta Suhananti MC melantik pengurus OSIS pada 19 Oktober 2015 di sela upacara bendera hari Senin. Dalam pelantikan itu, kepala sekolah memberhentikan dengan hormat jabatan pengurus OSIS periode 2014/2015. Meski sekadar mengucapkan janji pengurus OSIS, tanya jawab dengan suster kepala sekolah, mengucapkan sumpah, dan sebagainya, acara itu cukup menegangkan. Sekaligus membawa kebanggaan tersendiri bagi diri mereka. “Aku resmi menjadi pengurus OSIS baru. Aku nggak nyangka, tegang, tapi aku juga bangga bisa ikut OSIS. Tentunya aku sangat senang.“ tutur Aya dari Kelas 7B, yang mempunyai tulisan rapi dan bagus ini. Carmel dari Kelas 7E mendapat dukungan penuh dari orangtuanya, guru, dan sahabatnya. “Aku ingin belajar berorganisasi dan mendapat banyak teman,“ tukas Carmel, yang menjadi pengurus bidang kewirausahaan dan kreativitas. (*)

33

TIGA hari (5-7 November 2015) pengurus OSIS periode 2015/2016 mengikuti serangkaian kegiatan pemmbekalan seperti admistrasi dalam organisasi, kerja sama, belajar tampil, belajar bekerja dalam tim dan banyak hal lain lagi. Di hari terakhir, diadakan penutupan LDK 2015, yaitu upacara bendera di Kebun Bibit II. Semua pengurus OSIS maju satu per satu melakukan penghormatan kepada bendera Merah putih dilanjutkan penciuman bendera. Semua pengurus OSIS melakukan upacara bendera dengan khusuk dan hikmat, dengan pembina upacara adalah Ibu MM Verawati. Sayonara merupakan kata terakhir dari puncak acara LDK 2015. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Our School Pengurus OSIS Periode 2015-2016 Pelindung : Sr Benedicta Suhananti MC Pembina : Yustinus Wandha Privanhadi Ketua : Benedict Davon Martono Wakil Ketua : Gabrielle Nicole Sekretaris 1 : Vanessa Sapatjaja Sekretaris 2 : Louisa Christy Vallerin Bendahara 1 : Grace Celine Florensia Bendahara 2 : Mandy Edgina Bidang Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa Koordinator : Aloysius Albert Anggota : Hillary Pruverna Linadi Bidang Budi Pekerti Luhur dan Akhlak Mulia Koordinator : Jason Matthew Anggota : Niko Kristanto, Stefano Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Koordinator : Geraldus Wilsen Anggota : Michelle Natalia Tjokronoto Bidang Prestasi Akademik, Seni dan Olahraga Koordinator : Alexander Jason Anggota : Fenny Cahyawati Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan dan Toleransi Sosial. Koordinator : Gwyneth Patricia Anggota : Geraldo Vincent Chandra Bidang Kreativitas, Ketrampilan dan Kewirausahaan Koordinator : Cornelia LaksmiBayu Anggota : Carmellia Lanny Pringadi Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Koordinator : Jonathan Ryan Darmawan Anggota : Christopher Ryan, Michael Liem Bidang Sastra dan Budaya Koordinator : Stephanie Aurelia Anggota : RivaldoAnanda, Eustaquio Richard

Presentasi Bahasa Inggris Oleh : Davon

O

SIS SMPK Santa Clara mengadakan lomba Quiz Berbudaya ASEAN pada 28 April 2016 di Ruang Perpustakaan mulai pukul 10.00. Peserta mendapat waktu pengerjaan 90 menit. Lomba ini bertujuan mempersiapkan murid-murid menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Koordinator Lomba Quiz Berbudaya ASEAN, Stephanie Aurelia berharap, agar dengan lomba ini murid-murid dapat sedikit demi sedikit memahami apa dan bagaimana MEA itu. Lomba memainkan 2 babak. Nah, babak 1, pengerjaan soal sebanyak 50 buah (40 pilihan ganda dan 10 isian). Di babak ini, 10 tim dieliminasi menjadi 3 tim, yang akan lanjut ke babak 2 (final). Peserta yang lolos ke final mempresentasikan materi tentang negara. Tentu sesuai dengan pengundian. Pada babak 1, tim dari setiap kelas maju untuk mengerjakan soal. Ada tim yang santai, ada juga tim yang terlihat sangat serius. Semua peserta terlihat lega setelah selesai walau ada tim yang menjawab asal-asalan. Pada babak 2, tim yang lolos yaitu Kelas 8A, 8D dan 7D, sangat tegang karena presentasi pada babak kedua harus menggunakan bahasa Inggris. Babak kedua dilaksanakan di Ruang Ekstra Ansembel. Peserta mendapat briefing terlebih dahulu oleh Fanie (Koordinator Lomba) dan diawali doa pembuka oleh Ketua OSIS, Davon. Peserta yang belum mendapat giliran maju menunggu di Ruang OSIS lama. Tim yang maju lebih dulu, Kelas 7D yang terdiri atas Albert Einstein, Anita Anggraini dan Valencio Nathanael, yang mendapatkan materi tentang Singapura. Setelah itu, Kelas 8D yang terdiri atas Victoria Agatha, Eugenia Shineeca dan Amelia Syatriadji, dengan materi Malaysia. Tim terakhir, Kelas 8A yang terdiri atas Eric Christoper, Chrisanta Charmenita dan Marsella Febby dengan materi tentang Indonesia. Babak kedua ini dimulai pukul 10.00 dan selesai pukul 11.15. Dan, pemenang dari lomba ini, Juara I Tim Kelas 8A, Juara II Tim Kelas 8D dan Juara III Tim Kelas 7D. Selamat kepada tim yang memenangkan lomba ini. (*)

Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Koordinator : Yohanes Wisnu Brata Anggota : Djayawahti Poetri Dewantara Bidang Komunikasi Bahasa Inggris Koordinator : Naomi Devina Surya Saputra Anggota : Matthew Eucaristo Santoso

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

34


Moment

35

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Cover Story Gara-gara Pertukaran Pelajar CERITA sampul DIAN TARA kali ini tentang si kembar Angela Clarissa Gosari dan Alicia Clara Gosari yang lahir 17 Januari 2001. Keduanya memang istimewa, pernah aktif di OSIS, menjadi pengurus kelas, dan tentu, setiap tahunnya nyaris menorehkan prestasi gemilang dalam lomba bahasa Inggris.

"Wawancara abis pulang sekolah saja, aku udah bilang Mama, biar njemputnya agak telat," tutur Angela dalam pesan singkatnya. Benarlah, sesuai kesepakatan, keduanya turun dari kelas, menuju Ruang Kaur SMP Katolik Santa Clara. Angela dan Alicia menebar senyum manisnya. Dari dekat, 'kekembaran' mereka langsung terlihat bedanya. Satu lebih bongsor dibandingkan lainnya. Yang satu punya tahi lalat, yang lain tidak. Lebih dari itu, tentu harus bertanya sendiri kepada mereka. "Yang ada tahi lalatnya itu Angela, bukan saya," tukas Alicia yang mengaku posturnya lebih besar dibanding Angela. "Jadi, dari muka saja, orang seharusnya sudah dapat membedakan kami." Toh, di awal-awal masuk Santa Clara, beberapa teman sempat kesulitan. Bahkan, ada guru yang salah panggil. Tapi lama kelamaan, teman-teman dengan mudah membedakan. Apalagi, keduanya tidak berada di kelas yang sama. Untuk tahun 2015/2016, SMP Katolik Santa Clara punya 10 anak kembar. Rinciannya, kembar sama sembilang pasang, dan satu kembar tapi beda jenis kelamin. Empat anak kembar di Kelas 7, empat di Kelas 8 dan dua anak kembar di Kelas 9. Semuanya disebar di kelas berbeda. Berbeda? "Itu sesuai harapan kami. Orangtua juga tidak membiasakan kami dengan hal yang serbasama. Misal, baju harus sama, mainan harus sama. Kalau beda kan bisa tukeran. Orangtua juga minta kami nggak boleh saling tengkar," tukas Angela. Kalau sudah bicara minat sepertinya Alicia dan Angela, ketika diwawancara memang 'berada pada level sama'. Keduanya ikut seleksi tim bahasa Inggris tapi Alicia yang lolos. Tahun berikutnya, Angela menyusul. MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Bahkan, keduanya kemudian menjadi salah satu tim utama Sanclar di berbagai lomba. Alicia dan Angela tampil di SanmarFest 2013, Universtag 2014, Sinlui Hot 2015, Dempo Cup 2015, SanmarFest 2015. Benar-benar kenyang pengalaman kompetisi dalam tiga tahun. Walau semula suka belajar Matematika, Angela dan Alicia berubah haluan ke bahasa Inggris. Saat kelas 4, Angela menang lomba, Alicia kalah, tapi waktu Kelas 5, keduanya menang bareng. Animo bahasa Inggrisnya makin kuat karena di SD ada pertukaran pelajar ke Singapura. "Kami berdua putuskan, ikut bahasa Inggris, dan ternyata bisa ikut pertukaran pelajar itu. Lumayan ya, masih Kelas 5, tapi bisa seminggu di Singapura," papar Angela. Kini, Alicia dan Angela menapak jenjang pendidikan lebih tinggi. Keduanya diterima di SMAK St Louis 1 Surabaya. Bahasa Inggris tetap akan menjadi minat mereka, hanya saja setelah lulus SMA, kemungkinan bisa berbeda. Angela cenderung menyukai dunia sains, sebaliknya Alicia lebih suka gambar menggambar. (*)

36


Cover Story

Pribadi Berbeda

A

NAK kembar selalu punya keunikan, salah satunya Janice dan Janet. Keduanya lahir di Rumah Sakit Putri, Surabaya, 6 April 2003. Masing-masing, 3,15 kg untuk Janice dan 3,20 kg untuk Janet. "Nggak ada yang ada yang dipanggil kakak ataun adik. Kami setara," kata Janice dan Janet. Bagi siswa Sanclar, membedakan mereka cukup mudah. Wajah Janet lebih bulat, wajah Janice lebih kecil. Wajah Janet ada lesung pipitnya. Yang terakhir, Janet punya tahi lalat di atas bibir, Janice di pipi sebelah kanan. "Orangtua pesen, tidak boleh saling iri hati, tetap saling menyayangi, menolong satu sama lain, selalu rukun dan tidak berteng-

kar," tutur Janice. Janet menambahkan, orangtuanya tidak memberikan hal yang sama karena masing-masing dianggap pribadi yang berbeda. Karenanya, Janet dan Janice berpesan, sebagai anak kembar harus tetap punya pribadi yang berbeda, sehingga dalam kehidupan memiliki jalan hidup sendiri. (*)

Anak Kembar di Sanclar • • • • • • • • • •

Pesan orangtua, Jangan suka sama cowok yang sama. (Patricia Angelica)

37

Geraldus Wilsen (7D) dan Gisela Aldine (7B) Adriel Clemens Oswald (7C) dan Nicholas Clemens Oswald (7E) Janet Jasintha (7A) dan Janice Jasintha (7E) Joseph Havika William (7E) dan Johannes Hardy William (7D) Margaretha Felly Liemmuel (8E) dan Marsella Febby Liemmuel (8A) Evan Leonard (8E) dan Eric Christopher (8A) Michelle Christianti Liemantoro (8D) dan Marlyn Christianto Liemantoro (8B) Victoria Alexandra (8B) dan Virginia Alouisia (8E) Patricia Angelica (9B) dan Phriscyla Angelica (9C) Angela Clarissa Gosari (9B) dan Alicia Clara Gosari (9E)

Kalau seleranya sama, nanti bisa memecah persaudaraan. (Phriscyla Angelica)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Our Message Dari : Yustinus wandha privanhadi Untuk : Seluruh siswa smpk santa clara Pesan : Harus yang suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan Dari : Bapak Yosua Beny Barkah Untuk : Kelas 7 dan 8 tahun ajaran 2015 2016 Pesan : Jagalah kesehatanmu tingkatkan prestasimu, peliharalah karaktermu yang baik (jujur, disiplin santun & tanggung jawab) Dari : Bapak Yosua Beny Barkah Untuk : Kelas 7, 8, 9 tahun 2015 2016 beserta alumni Pesan : PLEASE FORGIVE ME !! Minta maaf pada saat mendampingi proses mengajar disekolah, bila belum dapat memberi teladan yang baik dan kurang menyenangkan Dari : Bapak Yosua Beny Barkah Untuk : Semua keluarga besar sekolah santa clara Pesan : Mari kita menikmati anugerah kasih karunia Tuhan yang sempurna dari karya salib Tuhan Yesus di Golgota Dari : Bapak Yosua Beny Barkah Untuk : Kelas 9 thn ajaran 2015 2016 Pesan : Selamat jalan menempuh di SMA dan jenjang yang lebih tinggi

lagi, ingat! Ksih yang hebat diajarkan di SMP Dari : Bapak Yosua Beny Barkah Untuk : Semua petugas upacara mulai dari kls 7a sampai 9e thn ajaran 2015 2016 Pesan : Terimah kasih atas kerja sama yang baik sehingga dapat melaksanakan dengan tertib dan lancar Dari : Aku yang tidak bisa memilikimu Untuk : Yang gak ngerespon sama sekali

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Pesan : semoga kamu bahagia bersama dia, doakan aku semoga aku berlapang dada Dari : Dhika Untuk : Steffanie Olivia Pesan : Tambah baik, tambah cantik, tambah gila-gila an Dari : Elva Untuk : Jecees Pesan : Lope cicak ya !!! Jangan benci sama cicak oke? Lolololololol ^_^

38


Our Message Dari : Fenny Untuk : 7E Pesan : Tetap semangat teman-teman. GBU all. Dari : Sisil Untuk : 7A Pesan : Semoga jadi lebih baik di kelas 8, lebih rajin lagi dan tertib, serta lebih disiplin Dari : Anita Untuk : Pak Vincent Pesan : Pak tetap sabar ya!! Semoga tahun depan tidak mengajar murid yang lebih rame Dari : John Untuk : John KW Pesan : Jok turu tok di kelas. Dari : Aku Untuk : Seseorang Pesan : Kamu cantik! Dari : Mr.X Untuk : Muhammad Fardy Laksana Bambang Tutuka Pesan : START STOP Button, VSA, HSA wkwkwk

pelajaran 2015/2016. Semoga Tuhan memberkati segala usaha dan niat baik kita. Amin. Dari : Alma Untuk : Yuven Pesan : Yuven, jangan baper sama sombong dong sama Alma. Tetep jadi Yuven yang aku kenal ya. Lop yu pul upen

Dari : El Paraiso Untuk : Ekstra Bioterapan Pesan : Semoga anak-anak bisa bekerja sama lebih baik lagi

Dari : Dhika Untuk : Steffanie Olivia Pesan : Maafin aku ya

Dari : Rere 8A Untuk : Kelas 9 Pesan : Until we meet again‌

Dari : Bu Amel Untuk : Bu Atik Pesan : Terima kasih untuk bimbingannya. Terima kasih untuk semuanya

Dari :Bu Vera Untuk :Pengurus OSIS 2015/2016 Pesan :Terus beride,terus berkarya,terus belajar

Dari : Teman baik mu Untuk : Steffanie Sudarko Pesan : Jok salah milih lanang

Dari :Bu Vera Untuk : Semua siswa SMPK Santa Clara Pesan : Ayo belajar jadi orang hebat dengan setia menaati semua peraturan. Kalian bisa! Dari : Bu Vera Untuk : Suster, Bapak, Ibu Guru Pesan :Terima Kasih atas kerjasamanya dalam tahun

Dari : Aaron Macauley Chandra Untuk : Wilson Sukandar Pesan : Semoga ketemu lagi Dari : Aku yang tersakiti ( Cliff ) Untuk : Caryn ku Pesan : Terima kasih untuk segalanya. Dari : Bu Priza Untuk : Pengurus kelas 8B Pesan : Terima kasih untuk kerja keras dan tanggung jawabnya terhadap tugastugas. God Bless ! Dari : Bu Priza Untuk : Kelas 9 Pesan : Selamat menapaki jalan-jalan kehidupan. Tetap semangat dan terus berjuang Dari : Bu Priza Untuk : Anak-anakku 8B Pesan : Terima kasih utk sethun kebersamaan kita. Selamat berproses ya.... Love u all!

39

Dari : Seseorang Untuk : Steffanie Olivia Pesan : Steff sudah 5 tahun ku menunggumu bagaikan film AADC Dari : Elva Untuk : Cia, Vicky, Sheela, Rena, Monica, Gaby Pesan : Thx ya.... udah nemenin aku selama kelas 8. Smoga kelas 9 bisa sekelas lagi !!! ILOPYU ^_^ Dari : Bu iin Untuk : Seluruh warga Sanclar Pesan : Selamat berlibur, semangat untuk tahun ajaran baru Dari : Eric Untuk : Eric Pesan : Hai, Eric! Dari : Rafael Untuk : Rafael Pesan : Halo, Rafael! Dari : Tita Untuk : Vece 8D, Gabby 8D Pesan : Semoga doi kalian cepet peka Dari : Aaron Macauley Chandra Untuk : Bu Amel Pesan : Semoga tambah baik, sabar, pinter. Dari : The man who can't be moved Untuk : Yuven Pesan : Dan kau hadir mengubah segalanya menjadi lebih indah, kau bawa cintaku setinggi angkasa. Berdua bersamamu mengajarkanku apa artinya kenyamanan kesempurnaan cinta. Terlihat jelas di matamu anugrah terindah yang ernah kumiliki.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Our Message Pesan : The right choice is there will be the correct result, there will be a happiness Dari : OM Untuk : TANTE Pesan : I Love You !!! Kini sudah 6 bulan Dari : LT Untuk : Mbul Pesan : Jok marah - marah lol Jeka 141 :) Dari : Someone Untuk : Kelso Lineus Pesan : GTD !!!

Dari : Kelas 7E Untuk : Bu Sari (guru Bilogi Kelas 7 ) Pesan : Bu, yang sabar ya ngadepin kita (selalu jahil dan bercanda), Tambah cantik ya bu Dari : Someone Untuk : Someone else Pesan : I hate you Dari : GC5 Untuk : Katarina Olivia C. ( 8A / 16 ) Pesan : I H8 U Dari : 7E Untuk : Bu Maria Pesan : Terimakasih atas satu tahun yang menyenangkan ini

Dari : Hong-hong 7E / 28 Untuk : Adelia 7E / 01 Pesan : Met apa saja ya? Dari : Hong-hong ( Michael B ) Untuk : Agnes Vianne Pesan : Apa kabar? Dari : Hong - hong Untuk : Adel dan Cathy Pesan : Kamu berdua sangat cantik :) Dari : Hong - hong Untuk : Sheryn Pesan : Jangan lupakan aku Dari : Yeuron Untuk : Megan Pesan : Kenalan yuk!

Dari : Jason Maynard Tedja Untuk : Anak-anak Kelas VIIE (Tahun 2015 - 2016) Pesan : Terimakasih atas kerja sama nya selama 1 tahun ini, semoga 2 tahun kedepannya kita bisa lulus bersama, sekali lagi terima kasih Dari : Lukastjan1 (7E/29) Untuk : Semua pemain Dota 2 dan Growtopia Pesan : Semoga tambah pro (yang main GT gak scam aku) (yang main dota menang lomba), ID : lukastjan1 Dari : 08 Untuk : Pak Matheus Pesan : Makasih buat bahan ulangannya yang "sedikit" Dari : Cecilia21 Untuk : Kornelia Zefanya Pesan : O aja nya Dari : Kornelia Zefanya20 Untuk : ceciliaocto21

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Dari : Mario Wuysang Untuk : Bung Econ Pesan : Tetaplah menjadi komentator paling berisik Dari : Bung Econ Untuk : Vinton Suharjono Pesan : Banyakin reboundnya! Bagus sekali! Dari : Bung Econ Untuk : Prastawa Gozali Pesan : Banyakin 3 pointnya! Bagus sekali Dari : Bung Econ Untuk : Ragil Gozali Pesan : Banyakin Turn overnya! Bagus sekali Dari : Bu Christine Untuk : Siswa-siswi kelas 7 dan kelas 8 yang akan menghadapi UKK Pesan : Berusaha, berdoa dan lakukan yang baik. Selamata menempuh UKK, semoga sukses. Dari : Bu Ririn F Untuk : Siswa-siswi Santa Clara Pesan : Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu Dari : Bu Christine Untuk : Siswa-siswi kelas 9 Pesan : Selamat atas perjuangan kalian di UNBK Dari : Elva Untuk : Cia, Vicky, Sheela, Rena, Monica, Gaby Pesan : Semoga bisa sekelas lagi

40


Special

SCC Goes To Bali

J

EDA setahun, Santa Clara Choir (SCC) memastikan tampil kembali di ajang Bali International Choir Festival ke-5 pada 25-31 Juli 2016 di Denpasar, Bali. Festival menyanyi ini, menurut informasi terakhir, diikuti peserta dari tiga benua, delapan negara, dan 30 provinsi. Acara yang terbuka untuk seluruh paduan suara dari mana saja dan dari kalangan manapun, tahun ini mengambil tagline "More FUN More FRIENDS in BALI!". Para juri merupakan ahli paduan suara dari berbagai negara seperti Amerika, Prancis, Korea, Singapura, dan lainnya. Sebelum ke Bali, SCC melakukan pemanasan di Fespa Ubaya 2016, 7-8 Mei 2016. Hasilnya, merebut tempat ketiga (Silver). Kompetitor terkuatnya, Cor Jesu Teen Choir, yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi nomor satu di gelar Sinlui Hot. Untuk Sinlui Hot 2015, Cor Jesu tersisih di peringkat kedua, SCC nomor satu termauk predikat penyaji lagu wajib terbaik. Tapi, di Fespa Ubaya 2016, SCC harus mengakui kepiawaian mereka. (*)

Fespa Ubaya 2016 Kategori SMP

1. Cor Jesu Teens Choir (Gold/80,08) 2. Canticum Mariae Virginis (Silver/78,54) 3. Santa Clara Choir (Silver/77,29) 4. The One Voice (Silver/76,92) 5. Suara Rholas (Silver/75,33) 6. Swara Dua Choir (Silver/74,63) 7. Spendupan (Silver/71,00)

41

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016


Inspiration Kasih itu Menggerakkan Perbuatan Baik Oleh : Evan Leonard

P

INDAH ke Kota Pahlawan adalah pilihan Ririn Frasasti setelah menyelesaikan kuliah. Sekarang alumnus Universitas Katolik Widya Mandala Madiun itu bekerja di sebuah sekolah swasta favorit di Surabaya, sebagai guru Bimbingan Konseling (BK). Gelar sarjana itu tidak lepas dari uluran tangan Romo Hardi Aswinarno Pr yang memberikannya bantuan (beasiswa). Tidak pernah berharap tapi segalanya memang mungkin terjadi. Hidup dalam keluarga yang beriman, orangtua mengajarkan Ririn Frasasti hidup dalam kasih Allah. Tak heran, sejak kecil, Ririn Frasasti aktif dalam kegiatan gereja. Beasiswa dari Gereja Kornelius Madiun tidak disia-siakan. “Saya tidak menyangka, saya percaya tanpa kehadiran Tuhan itu mustahil,” ujar perempuan kelahiran Desa Kwadungan, Ngawi ini, dalam sharingnya. Hidup dalam kasih Allah, bekerja penuh integritas meski kekurangan di sisi finansial. Masuk kuliah bersamaan dengan adiknya, tidak membuat Ririn Frasasti malu. Bahkan, untuk menggapai cita-citanya menjadi guru, dia rela bekerja di susteran sebagai penjaga kantin. Kepercayaan dan penghargaan dari suster membuatnya selalu kuat dalam pengharapan. Hasil dari penjaga kantin sebagai tabungan masa depan dan membantu orangtuanya membiayai adiknya kuliah. Rindian pernah mendapat beasiswa dari pemerintah tetapi hanya satu tahun. Ketika Ririn dan adiknya menjalani kuliah semester pertama, mereka harus berduka atas meninggalnya sang ayah. Jadilah, Ririn Frasasti menanggung biaya kuliah adiknya. Ikhlas. Sebagai ungkapan terima kasih atas beasiswa dari gereja, Ririn Frasasti yang mendapat dukungan dari tiga temannya, membuat program les gratis bagi anak-anak SD yang kurang mampu. Les gratis ini sebagai jawaban atas belas kasih Tuhan lewat beasiswa yang diterima. Program itu dilaksankan seminggu tiga kali.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Di sela kesibukan menjalani kuliah dan bekerja, Ririn tetap semangat dan berkomitmen menjalankan program les gratis. Sudah empat tahun meski awalnya hanya diikuti tiga siswa. Terakhir ada 12 siswa. Program ini setidaknya membantu. Prestasi anak-anak berkembang. Sikap anak-anak yang sangat sopan dan baik membuatya semakin bahagia. Murid yang paling diingat Ririn Frasasti adalah Yesi, seorang anak yang tidak terlalu pandai tapi punya semangat luar biasa. Yesi seolah mengingatkan akan dirinya. . “Saya sangat bangga karena dapat mendidik mereka dengan baik,” jelasnya. Setelah mereka berempat memperoleh gelar sarjana, program les gratis dilanjutkan oleh adik-adik yang juga memperoleh beasiswa dari gereja yang terletak di Jalan Ahmad Yani No.2, Madiun itu. Bahkan les itu sekarang telah menerima siswa SMP dan SMA. Dalam tahun Yubelium Belas Kasih, gereja mengajak seluruh umatnya untuk melakukan tujuh aksi kasih jasmani dan tujuh aksi kasih rohani. Tidak perlu ‘berteriak’ kepada semua orang, Ririn Frasasti bergerak dan mewujudkan kasih itu kepada sesama. Perempuan kelahiran 5 September 1987 ini mengingatkan akan makan Injil Matius 9:36 : “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.” (*)

42



Akreditasi Sekolah INILAH beberapa sekuel kegiatan persiapan akreditasi sekolah. Penilaian akreditasi sekolah mencakup 8 standar nasional pendidikan, yaitu isi, proses, kompetensi kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan pembiayaan dan penilaian.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.