DiAN TARA 2014

Page 1

EDISI 10 TAHUN 2014

MEDIA ANAK SANTA CLARA


Dengan semangat Santa Clara dan Inesian, SMP Katolik Santa Clara Surabaya mewartakan kabar gembira melalui kegiatan yang bermutu dan berkarakter sesuai dengan perkembangan zaman.

• • •

Visi : SMP Katolik Santa Clara Surabaya memancarkan terang, membentuk manusia yang beriman, cerdas, berkarakter, terampil, terbuka pada perubahan jaman dan memiliki semangat nasionalisme.

• • •

Misi : • Mengembangkan nilai-nilai spiritual dengan semangat Santa Clara yaitu kegembiraan, kesederhanaan, dan kepercayaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

• •

Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan. Menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan eisien. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (SDM). Membentuk pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan santun. Menumbuhkembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik. Membekali penguasaan IPTEK serta kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi globalisasi. Menyediakan sarana prasarana pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. Menyiapkan kader-kader bangsa/gereja.


sharing

Setiap Kelas Berbaur Cepat

K

esanku selama tiga tahun sekolah di Sanclar itu, ketat banget. Peraturannya di sana sini. Memang rasanya nggak enak tapi semua itu demi kebaikan murid juga. Toh, semua itu tidak kentara lagi, karena di Sanclar itu murid-muridnya asyik-asyik , dan baik-baik. Setiap kelas berbaur dengan cepat, nggak suka geng-geng-an. Guyonannya arek-areka Sanclar itu nggak pernah ada matinya. Pokoknya, temenan sama arek Sanclar itu nggak ada bosannya. Yang patut diacungi jempol, murid Sanclar itu pinter-pinter. Persaingan nilai antarsiswa itu ketat banget. Anaknya juga rajin-rajin, bersemangat semua. Apalagi, kalau pas lomba ke sekolah lain, arek Sanclar biasanya menang paling banyak, bikin bangga.

FOCUS Aku juga nyaman sekolah di sini, karena gurunya gaulll semua. Mau dari yang masih muda sampai yang senior, semuanya seru. Paling kelihatan seru ketika pas pas study tour atau pergi bareng. Nggak keliatan banget kala mereka dalam kesehariannya guru yang tertib banget. Pesan buat Sanclar, semoga tetep menjadi sekolah yang bermutu dan bisa mendidik murid-muridnya sukses. Tapi, kalau ulangan bahannya jangan banyak ya, Pak, Bu. Wkekekekekekeke, becanda. Udah gini aja, pokoke SANCLAR IS THE BEST. (Audrey Soetanto, 9A)

A

1

Beautiful Moment *Panik saat Rekaman Hilang..........26

Short*My Story Secret Boy.....28

Cover*Kena Story Cegat

Awalnya Takut walnya, saya takut gitu masuk ke Sanclar. Soalnya denger-denger, Sanclar itu susah pelajarannya, tugasnya banyak, ketat. Udah kayak di neraka aja. Tapi ternyata enggak, di Sanclar itu meski pelajaran dan tugasnya banyak, kita masih bisa menikmati semua itu bersama-sama dengan guru dan teman-teman yang ramah, baik, dan asik seru. Kita dilatih untuk membiasakan bahwa tugas banyak dan pelajaran berat itu kebiasaan, begitu juga dengan kedisiplinannya. Kedisiplinan Sanclar bisa dinilai 9 dari 10 poin. Hampir semua muridnya memenuhi peraturan yang diberikan. Contohnya, saja peraturan yang menyuruh murid

*Prestasi Bukan Sekadar Angka......17

Satpam........63 putri menguncir rambut yang panjang pada saat ujian. Maka, semua muridnya akan menguncir rambutnya yg panjang karena murid-murid tahu. Itu semua demi dirinya sendiri agar bisa lebih konsentrasi dalam ujian. Memang, awalnya terasa sedikit berat karena belum kenal dengan teman-teman dan guru-guru, apalagi masih belum terbiasa dengan pelajaran dan kedisiplinannya. Tapi, lama-lama akan terbiasa dan merasakan bahwa semuanya ini seru. Pesan saya untuk Sanclar, semoga menjadi sekolah yang lebih baik dari sebelumnya, dan tetap mempertahankan kualitasnya menjadi sekolah terbaik. Saya bangga menjadi alumnus Sanclar. (Aloysia Anita, 9A)

Our Teacher *Fun Weekend in Bangkok........64 Terima kasih untuk teman-teman yang sudah meluangkan waktu untuk menjadi model majalah edisi kali ini (Michelle Guanto, Sheinna Yendri, Stephanie Gabriella Aimee, Andrew Theodore Tjondrowidjojo, Vincentius Christopher Calvin). Terima kasih juga kepada para nara sumber yang merelakan diganggu buat wawancara. Mohon maaf kalau tidak semua hasil reportase dimuat utuh karena terbatasnya halaman.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


Editor's Note

Haloo…… Apa kabar frenzz .Bahagia rasanya redaksi DIAN TARA dapat menyapa kalian lagi. Tak terasa kita akan mengakhiri semester genap ini dan menuju ke jenjang yang lebih tinggi. Tentu kita akan semakin dewasa dan memiliki harapan baru yang ingin dicapai seperti majalah kita yang tercinta ini, yang juga memiliki harapan dam impian baru di tahun mendatang.

S

eperti setiap kali penerbitan, DIAN TARA selalu membawa kabar yang mengasyikkan dan membanggakan. Ya, kabar apalagi kalau bukan kiprah anak Sanclar yang terus eksis merajut prestasi dari hari ke hari. Redaksi juga memberikan beragam info sebagai bacaan yang berkualitas dan inovatif dari edisi ke edisi.

Kali ini, DIAN TARA mengangkat tema ‘Dreams of Sanclar’, diawali dengan kiprah teman–teman kita dalam membuat film ‘Nafas Terakhir’ . Bagaimana cara pembuatannya diulas dalam Behind The Scenes. Teman – teman juga bisa melihat kegiatan Open House yang diadakan sekolah kita. Selain itu, tak ketinggalan prestasi teman–teman kita

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

yang berhasil mengharumkan nama Santa Clara di berbagai lomba dan kompetisi. Tak salah memang kalau sekolah kita merupakan sekolah impian bagi siswa-siswi berprestasi. Akhirnya, mengakhiri pengantar kali ini segenap redaksi DIAN TARA mengucapkan selamat membaca edisi, selamat bertemu di tahun ajaran baru.

2


editor's note

Tim Tema Tim Foto Tim Artikel Tim Liputan 3

Pelindung Sr Benedicta Suhananti MC Pembina Hariyanto Koordinator Tiffany Natasha (8E-37) Wakil Koordinator Albert Lucano E (8D-1) Sekretaris Regine Vienneta (8B-27) Tim Redaksi Audrey Geraldine Tanara (8A-6) Graciella (8A-18) Marchella Claudia (8A-21) Rosa Virginia Melinda (8A-27) Sherelle Clairine (8A-28) Agnes Putri Prima (8B-2) Ghenoveva Chesaria (8B-15) Irene Tania (8B-16 Jessica Saptajaya (8B-19) Meliana Jesslyn (8B-22) Yoanna Listiyani (8B-35) Ansheilla (8C-4) Audrey Gabriella (8C-6) Cynthia Clarissa W (8C-9) Gabriella Audi (8C-15) Gracia Orpa (8C-20) Graciella (8C-21) Laurentius Jeffrey (8C-25) Tahsya (8C-36) Vincentia (8C-39) Brigitta Patricia (8D-3) Cindy Florencia (8D-7) Ivana Faustina (8D-21) Lavenia (8D-26) Michelle (8D-29) Michelle Yuhono (8D-30) Nicholas Sean Otis (8D-32) Daniel Hartono (8E-7) Georgeanne Elaine (8E-13) Gisela Kiara AR (8E-15) Leon Sutanto (8E-21) Nicole Verena (8E-27) Rosseline Veronica (8E-31) Alamat Redaksi Jl Ngagel Madya No 1 Surabaya Telp : 031-5032171 Faks : 031-5049435 Website Sekolah www.sanclar-mc.sch.id Email sekolah info-smp@sanclar-mc.sch.id Untuk Kalangan Sendiri

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


editor's note

Sudah Dasawarsa Oleh : Hariyanto

Tidak ada lilin berbentuk angka 10. Tidak ada kue tart karena sengaja tidak memesan. Tidak terdeteksi, ternyata majalah sekolah kita sudah berumur 10 tahun, dasawarsa. Saya tidak menemukan kapan persis, tanggal lahirnya. Karena itu, maaf, tidak ada pesta buat kalian semua.

2009

K

2010

2011 2012

2013

alau ada ucapan ulang tahun, itu dari diri saya sendiri. Terkaget-kaget ketika menuliskan majalah edisi 2014 ini adalah Edisi 10. Wah, DIAN TARA sudah cukup lama eksis di kalangan kita. Kehadirannya sudah ikut mewarnai usia sekolah yang sudah melewati kepala empat. Ketika mendapat mandat menerbitkan majalah ini tahun 2009 saya sempat ragu, apa bisa? Tapi, waktu itu saya terbantu oleh beberapa guru pendamping ekstra jurnalistik. Yang pertama harus dibenahi adalah menemukan konsep dan nama halaman (rubrikasi). Akhirnya, bisa terbit juga. "Wah, majalahnya bagus," kata seorang guru baru waktu itu. Guru yang kemudian populer itu dan sekarang sudah mengundurkan diri itu banyak mendukung konten dari majalah kita ini. Terima kasih. Semoga membaca tulisan ini. Majalah adalah produk media, hasil karya jurnalistik. Kadang orang tidak pernah tahu proses yang terjadi. Tahunya hanya membaca dan menikmati. Begitulah karakter produk media. Padahal, siapa tahu, anak-anak ekstra jurnalistik harus jungkir balik, berpacu dengan waktu, bahkan mengorbankan ulangan atau ujian kenaikan kelas. Menaati deadline adalah pekerjaan paling sulit dan bikin stres. Kesulitan, konflik, indisiplineer, dicerca, dikritik karena belum memuaskan semua pihak, adalah makanan sehari-hari menerbitkan media, seperti majalah DIAN TARA ini. "Tapi, menurut saya, DIAN TARA itu best," kata Edward Hartanto, fotografer sekolah dan juara pertama jurnalis DBL 2012. Majalah DIAN TARA, mungkin saja, terbit sejak 1994. Tidak diketahui apakah rutin setiap tahun. Tapi sejak 2009, memang ada perubahan drastis. Perwajahan halaman, pilihan huruf, rubrikasi, dan tentu editing kontennya, dapat berjalan lebih baik seiring lahirnya ekstra jurnalistik di SMP Katolik Santa Clara ini. Selamat Dasawarsa DIAN TARA.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

4


moment

Oleh : Albert Lucano

Ones

The Missing

B

5

eberapa waktu lalu, sering terlihat beberapa teman membawa seperangkat kamera dengan satu set alat fotografi. “Ngapain ya?” Ini jawabannya. Mereka itu, tim Anonymous Films dari Sanclar, yang sedang dalam proses pembuatan film. Ya, mereka membuat film indie. Dibintangi Erick Christian dan Mitchell Theny, yang menceritakan detektif indigo yang menyelidiki kasus pencurian untuk eksploitasi data komputer. Si detektif dibantu seorang rekan yang ahli komputer. Mereka menyelidiki kasus ini. Boleh kasih bocoran dulu, film Nafas Terakhir, karya pertama Anonymous Film, memenangi kategori People Choice yang diselenggarakan SMA Muhamadiyah 5. Film itu bercerita tentang bullying. “Lumayan dapat People Choice Award,” tutur Adian Pratama, sutradara film ini. “Selanjutnya, kita ada film action detektif den-

gan judul The Missing Ones.” Proses syuting film terbilang cukup sederhana. Properti hanya tripod, dan boom mic. “Kostum menyesesuaikan, dan kali ini menggunakan darah buatan,” tukas Make Up Design, Kevin Sungkono. Setelah perwakilan tim majalah DIAN TARA datang melihat proses syuting, ternyata lumayan sulit berakting dengan baik. Satu adegan rata-rata membutuhkan minimal delapan kali take atau bahkan lebih. Kadang aktor lupa dialog atau salah akting. Tapi, dari kesalahan itu, kru dan aktor dapat mengoreksi dan mengatasinya. Sebenarnya, pembuatan film terbagi menjadi lima tahap, yaitu pembuatan naskah cerita, penentuan adegan, pemilihan dan tes aktor, proses syuting dan sound recording, yang merupakan proses paling sulit dan yang terakhir adalah editing video. “Syuting makan waktu sangat lama dan paling sulit. Harus benar-benar dicermati. Kalau tidak, harus mengulang dari awal lagi,” kata Adian. Untuk editing video juga harus hatihati. Butuh ketelitian, kreativitas dan kemampuan khusus. Menurut Ezra Juninho sebagai Director of Video Editing, dalam proses dia dibantu Andrew Gani untuk cutting dan trimming video, sedangkan animasi, effect film dan yang lain, Inho sendiri yang handle. Editing film membutuhkan tiga software, yaitu animation software, sound effect software, dan video manager software. “Kita biasanya membuat animasi dan efeknya dan menyetingnya lebih dahulu,” papar siswa Kelas 8D ini. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our activities

Serunya Estafet

Karet Kalau ingat jadi malu, apalagi pas ngumpul sama kelompok. Wah, kita seperti koran saja

Laporan : Chynthia dan Audi

T

EMA Suroboyoan muncul saat masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) tahun 2013. Menurut Kevin Austin Widjaja sebagai salah peserta, acaranya sangat menyenangkan dan asyik. “Seru!”, ujarnya. Bagian yang paling seru adalah ketika permainan estafet karet menggunakan sedotan dan kuis di setiap pos yang tersebar di lingkungan sekolah. Lantas siapa ya yang berhasil menaklukkan kakakkakak panitia di MOPDB? Ya, Raymond Geraldi dari Kelas 7B dan Natasha VW dari kelas 7A. Hadiahnya, pengalungan selendang unik yang dirangkai dari permen. Keduanya tidak cuma kaget. Mereka juga bangga saat dipanggil ke depan oleh para panitia untuk menjadi putra putri MOPDB. Dengan ketekunan mengumpulkan tandatangan kakak kelas, panitia, dan sesama anggota MOPDB, keduanya dinilai menaati semua peraturan yang ada. Tapi masih seperti tradisi sebelumnya, peserta MOPDB wajib berparade memakai baju tas kantong plastik dan tali rafia warna-warni. Mereka juga tidak lepas dari hukuman. “Kalau ingat jadi malu, apalagi pas ngumpul sama kelompok. Wah, kita seperti koran saja,” ujar Phoebe dari Kelas 7C yang tertangkap salah mengenakan sepatu dan terpaksa membungkusnya dengan kantong plastik. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

6


our activities Laporan : Cindy

B

anyak lomba tiap kali Hari Kemerdekaan atau Agustusan. Saat-saat menghebohkan ketika wakil-wakil kelas berlaga mewakili teman-temannya. Tapi, tahun 2013, ada yang baru. Lomba softball sangat heboh dibicarakan saat lomba Agustusan. Memang ada sedikit gesekan saat fi-

Tetap Semangat Guys!

7

nal meski akhirnya Kelas 9B keluar sebagai pemenang. Erick Christian Kurniawan, pengatur posisi dalam lomba softball di Kelas 8D mengungkapkan, cukup susah untuk dapat menaklukkan lawan di pertandingan itu. “Perjuangannya sudah sekuat tenaga tapi nggak berhasil,” kata siswa kelahiran 8 Desember 2000 ini. Awalnya, tim Kelas 8D yang beranggotakan Erick, Moniq, Patricia, Merrygold, Eric S, Inho, Michael, Sheinna, Stephany dan Lisa, sempat tertinggal jauh di bawah skor 9B, dan membutuhkan perjuangan yang keras untuk menyusul. Sayangnya, di partai puncak itu, gagal menyamakan posisi apalagi melewati skor tim Kelas 9B. “Nggak juara nggak papa. Kami sudah cukup bangga lolos ke final dan memperoleh juara 2,” kata Erick Christian. Lalu, kira-kira semangat apa yang dimiliki hingga dapat berhasil mencapai final? “Ya tetap semangat sampai final dan bila masuk di final kalah, jangan putus asa dan terus berjuang, juga ada dukungan dari anak-anak 8D lainnya,” jawab Erick. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our activities

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

8


our activities

Gara-gara

Origami

Laporan : Cindy, Lavenia, Cynthia

S

uasana heboh menggema di Kelas 73 ketika disebut sebagai juara 1 lomba menghias kelas pada 16 Desember 2013. Perasaan suka cita melanda seluruh anggota kelas. “Semua ini berkat Alex.” Hampir serempak mereka menjawab ketika ditanyak kenapa bisa menang. “Ya, idenya dari Origami,” tukas Alex, yang sempat diwawancarai pada istirahat kedua di sekolah. Origami adalah kesenian tradisional melipat kertas ala Jepang, sejak pertengahan 1900-an. Kini telah berkembang

9

menjadi seni modern. Seni ini berupaya mengubah kertas menjadi bentuk-bentuk lipatan melalui teknik-teknik melipat, sehingga tidak diperlukan lem lagi. “Origami itu adalah hobi saya, jadi coba saya pakai di Kelas 7E juga,” terang Alex. Bila melihat suasana kelas dari luar terlihat banyak magic snow dan snow flakes di jendela-jendelanya, dengan tempelan hiasan pohon Natal di atasnya. Hiasan gambar kaus kaki Natal dan lonceng juga ikut terpampang bersama magic snow. Pada bagian luar dinding kelasnya terdapat tulisan besar “Merry Christmas” yang dihias dengan indah. Di dalam kelas tak kalah me-

riah. Pohon Natal yang memiliki tinggi sekitar 80 cm itu terbuat dari potongan-potongan buffalo dengan bentuk segitiga yang disusun-susundan diletakkan di bawah papan tulis. Di bagian langit-langit kelas, ada gantungan origami yang dikaitkan dengan benang, berbentuk Santa Klaus dan kaus kaki. Puncak Natal bagi siswa SMP Katolik Santa Clara berlangsung 10 Januari 2014. Misa dipimpin Romo Sigit Tridrianto CM. “Natal berarti berdamai dengan Tuhan. Tuhan menawarkan Damai dengan mengutus Putra tunggalNya lahir menjadi manusia. Ciri orang yang berdamai dengan Tuhan adalah mampu bersyukur dan bekerja keras untuk kebaikan diri, sesama dan lingkungan,” kata Romo dalam homilinya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


RELIGIOUSITY

Rasa Syukur Oleh : Stefanus Muryadi

K

alau kita mencermati kisah–kisah Yesus di kitab suci dan merenungkannya, kita mendapatkan gambaran perjuangan dalam pewartaanNya, yaitu keselamatan umat manusia. Inilah inti pewartaan Yesus, sekaligus menjadi visi dan misi kehadiranNya ke dunia. Keselamatan sejati dalam pandangan katolik adalah percaya kepada Yesus Kristus sebagai jalan kebenaran dan hidup (Yoh 14:6). Salah satu ciri seorang yang diselamatkan adalah memiliki rasa syukur. Rasul Paulus, adalah contoh orang yang diselamatkan Yesus, masuk jalan kebenaran, berulangkali memberi nasehat untuk bersyukur. Ucapakanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus, kepada Allah dan Bapa kita (Ef 5:20). Lalu, bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur (Kol 4:2), atau selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus (Kol 1: 3-5). Dapat dikatakan, bahwa syukur atau bersyukur adalah ciri orang beriman. Dalam kehidupan sehari-hari, bersyukur atau memiliki rasa syukur merupakan hal sangat penting. Sebuah situs di jejaring sosial mengungkap tentang rasa syukur. Bahkan untuk hal itu, rela mengeluarkan dana riset tentang pentingnya rasa syukur bagi manusia. Penelitian menyimpulkan, bersyukur adalah sebentuk manifestasi yang tidak bisa dipisahkan dari standar moral. Dia juga merupakan komponen integral dari kesehatan, pelengkap kekurangan, dan kesejahteraan. Masih menurut penelitian, bersyukur mempunyai pengaruh dan kekuatan terhadap kesehatan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

fisik dan psikologis seseorang. Hidup di zaman yang banyak memberi kemudahan dan sekaligus banyak masalah, bersyukur mempunyai tantangan tersendiri. Orang mudah tergoda untuk mengesampingkan rasa syukur karena merasa semua adalah hasil jerih lelahnya sendiri. Syukur terhadap diri sendiri dirasa membuang waktu dan energi. Godaan lain lagi adalah hidup yang dirasa berat, menjadi beban, sehingga masalah menjadi pusat perhatian sehingga rasa syukur sulit mendapat tempat dalam hidup. Ketika orang fokus pada diri sendiri, membandingbandingan dengan keberhasilan dan kesusahan orang lain, di sini bersyukur atau rasa syukur menjadi sulit hadir dalam hidupnya. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk bersyukur. Memuliakan Allah lewat doa baik secara pribadi maupun mengundang sesaman. Menolong sesama yang menderita, berusaha hidup lebih baik, memelihara kehidupan kita sendiri. Misalnya, dengan cara menjaga kesehatan, kebersihan, menjauhi hal-hal yang dilarang. Menjaga kehidupan orang lain, seperti Mother Teresa dari Kalkuta, yang menolong orang-orang miskin dan terbuang. Ada cara sederhana untuk membiasakan bersyukur atau mempunyai rasa syukur atas peristiwa hidup. Bisa saat bangun tidur di pagi hari atau sebelum tidur malam hari. Namun beberapa orang yang sudah terbiasa mengatakan saat bangun lebih bagus. Lakukan setiap hari, paling kurang 10 hari berturut-turut untuk bersyukur saat bangun tidur paling kurang atas 20 hal. Misalnya, bersyukur karena punya pikiran sehat, kesadaran yang baik, punya dua mata, dan lanjutkan sampai minimal 20 hal. (*)

10


focus

Laporan : Jessica S, Ivana Faustine

Sebuah impian memberitahukan arah pada kita Sebuah impian meningkatkan tingkat potensi kita Sebuah impian membantu kita membuat prioritas Sebuah impian menambah nilai pada pekerjaan kita Sebuah impian memprediksi masa depan kita

K

alimat itu datang dari seorang motivator. Lupa namanya. Tapi, sepertinya mewakili tema majalah edisi kali ini. Redaksi DIAN TARA mengajak warga SMP Katolik Santa Clara untuk sejenak menata kembali ‘apa mimpi kita’ sebenarnya di sini, ‘apa mimpi kita’ tentang sekolah kita, meski kita tidak lagi berada di sini. Dan, tentu ‘apa mimpi kita’ sendiri. Sang motivator melanjutkan, hal yang besar dalam dunia ini bukanlah di mana kita berada, melainkan ke arah mana kita menuju. Hal ini juga salah salah satu hal terbesar tentang memiliki sebuah impian. Anda dapat mengejar impian dimanapun Anda berada pada hari ini. Dan, apa yang terjadi di masa lalu tidak

11

sepenting apa yang tersedia di masa depan. Redaksi DIAN TARA percaya, masing-masing dari kita memiliki impian di dalam hati. Jadi, beranikah untuk bermimpi dan bertindak berdasarkan impian itu? “Aku penginnya, ya ningkatin nilai aja,” ungkap Vito Anthoni Stanpo saat ditanya impiannya saat berusia 15 tahun. Jawaban yang singkat, padat, dan jelas ini menjadi impian utama di kehidupan sekolahnya. Untuk soal nilai, tampaknya cowok kelahiran 29 Agustus 1999, belum puas. Padahal, di luar itu, dia sudah banyak memenangkan lomba akademik. Beda dengan Veronika Christina Angeline, yang bermimpi ingin menulis sebuah buku yang bermanMEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


focus faat bagi banyak remaja. Alasannya, banyak remaja salah memilih pergaulan dan merugikan dirinya sendiri. Semakin banyak cewek yang mudah dipengaruhi teman-teman nya. Pergaulan yang buruk bisa merusak kehidupan masa depan para remaja nantinya. Impian siswi Kelas 8A yang juga anggota Santa Clara Choir ini tak lepas dari kegemarannya membaca novel. Bahkan, dia juga senang membuat cerita fiksi untuk mengurangi kejenuhan. Bagi Vero, membuat cerita adalah suatu hiburan. Dia bisa mengeluarkan imajinasi dan ide yang ada di kepalanya. Sedangkan Raynard Susanto bermimpi ketika usianya 15 tahun nanti dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri. Belajar, belajar dan belajar adalah usahanya untuk menggapai impiannya. Siswa kelahiran 22 Maret 2001 itu ingin memenangkan penghargaan di bidang akademik agar membantunya mewujudkan impian nya. “Kalau saya bisa sekolah di luar negeri, agar orangtua saya bangga dan mendapatkan pelajaran yang berkualitas untuk masa depan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

nanti. Orangtua mendukung impian saya ini,” tutur Raynard. Impian mulia disampaikan Adrian Arif. Cowok yang di kelas sering dijuluki ‘Romo’ ini, berharap pada usia 15 tahun dapat menjadi motivator bagi semua orang. Kelihatannya impiannya ini cocok dengan sifatnya yang religius. Apalagi, dalam pelajaran Matematika yang sulit, Adrian terlihat menonjol. Tidak salah jika dia bisa mewujudkan impian itu. “Bayangkan, kalau di kelas, soal matematika yang dikerjain kira-kira 10 menit lebih oleh teman-teman lain, dia bisa mengerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Dia memberi inspirasi,” kata seorang temannya. Cerita teman-teman di atas barangkali saja, sepele dan hanya sebuah khayalan semata. Tapi siapa tahu, mimpi-mimpi itu memang menjadi salah satu tujuan mereka. Tak ada yang tidak mungkin. Teman-teman dan kita semua, dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan. Tentu masih ingat, pesan dalam film ‘Sang Pemimpi’ karya Andrea Hirata, yaitu, “Bukanlah seberapa besar mimpi Anda, tapi seberapa besar Anda untuk mimpi.” (*)

12


focus

Jadi Nomor

Satu

13

Pengantar : Banyak harapan untuk sekolah kita. Bukan hanya sekarang tapi ke depan juga. Gracia dan Verena menemui sejumlah teman untuk menangkap aspirasi mereka. Berikut laporannya.

G

arant Fortino berharap Sanclar menjadi nomor satu di mana-mana dan selalu mendidik siswanya agar ikut aktif memajukan bangsa. Penyuka sepak bola dan ingi jadi dokter ini berpesan agar belajar tidak berhenti setelah lulus tapi sejak sekarang. “Rajinlah mengerjakan tugas, PR, dan tentu berbakti pada guru serta pantang menyerah,” kata cowok kelahiran 9 Juli 1999 ini. Sebaliknya, Shella Angeline yang hobi berenang bermimpi sekolahnya tercinta ini bertambah maju dan semakin berkualitas. “Terus gurunya tambah baik, tambah sabar, gitu,” ujar cewek kelahiran 5 September 1999 itu. “Lakukan yang terbaik dan tidak aneh-aneh,” timpal Roseline Alimsantoso. Sedangkan, Stefanus Diovan Ardito yang ingin menjadi sutradara film memberi saran supaya kreativitas anak-anak Sanclar mendapat dukungan, bukan malah dikekang. “Ya, tentu saja, kreativitas yang positif ya,” ujar cowok kelahiran 10 September 1998 yang mengaku hobinya membuat orang lain bahagia. “Jangan malu dan takut untuk berbuat hal yang kita anggap benar. Tapi, kalau nyontek itu salah, jangan dilakukan,” tambahnya. Meski Sanclar sudah cukup eksis sekarang ini, tapi menurut Fransiskus Ivan Sumartoyo, apabila suatu sekolah hanya memiliki banyak penggemar tapi tidak menghasilkan prestasi apa-apa, maka tidak ada gunanya sekolah tersebut didirikan. Sekolah sudah semakin berkembang. Bahkan, menambah satu paralel kelas, hal itu menunjukkan kualitas sekolah semakin meningkat. “Rajinlah belajar dan raih prestasi, sekaranglah saatnya,” pesan penggemar piano dari Kelas 8A ini. Pesan hampir senada disampaikan Michael Valentino Tjandra supaya SMP Katolik Santa Clara ke depan dapat menjadi lebih baik lagi, gurunya lebih sabar, dan murid-murid yang lebih rajin belajar. “Jangan pernah memberi nama julukan kepada guru-guru dan teman-teman yang lain,” pesan murid Kelas 8E yang memiliki cita-cita sebagai pemain NBA ini. Sedangkan Felix Surya dari Kelas 8C berharap agar sekolah semakin terkenal di kalangan orang banyak dan juga menjadi sekolah favorit bagi anak-anak yang sedang mencari sekolah SMP. “Tetap semangat belajar dan janganlah mudah putus asa dalam menghadapi segala rintangan dalam belajar,” tambahnya. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


focus

Banyak Mimpi, Tiga Terwujud

Laporan : Ansheilla, Melinda

Mimpi besar menggantung di benak para pengurs OSIS SMP Katolik Santa Clara tahun ini. Sudah ada niatan menjalankan beberapa program. Yang sudah terlaksana antara lain membangun koperasi sekolah, lomba fotoblog, dan lomba Sanclar Berpendapat. Program-program ini adalah mimpi dari bidang-bidang di OSIS.

K

oordinator Bidang Kreativitas dan Kewirausahaan Laurentius Jeffrey Hutomo mengatakan, tujuan dibentuknya koperasi sekolah ini adalah untuk menyejahterakan OSIS di bidang keuangan dan pelatihan kemampuan berwirausaha. “Ide mengenai program ini muncul secara tidak sengaja. Koperasi sekolah ini tiba-tiba muncul karena waktu itu sudah terdesak dead line,” katanya. Saat pembukaan koperasi, Jeffrey mempersiapkan mulai dari

barang yang akan dijual, sistem pendataan dan pembayaran, denah luar dan dalam koperasi, serta publikasi. Koperasi ini pertama kali dibuka pada 10 Februari 2014di Ruang OSIS. Meski ada beberapa pelanggan yang masih kurang puas, Jeffrey tetap merasa lega dan senang karena programnya berjalan dengan baik. Ternyata, program yang muncul secara tidak sengaja ini membawa manfaat bagi siswa-siswi SMPK Santa Clara, yaitu harganya yang murah dan tidak repot untuk beli di luar sekolah. Sedangkan lomba fotoblog dijalankan oleh bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Albert Lucano Effendi sebagai koordinator. Lomba ini untuk mengasah kemampuan siswasiswi yang memiliki kemampuan di bidang itu. Usai membuat foto selama 9-12 Desember 2013, pada 13 Desember 2013, peserta mengedit foto di Ruang Kelas 9B dan 9C untuk edit foto. Selain kesesuaian tema, kreativitas, disiplin mengunggah foto ke blog menjadi unsur penilaian.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

“Kalau tidak upload sehari, nilai dikurangi,” kata Albert. Hasilnya, setelah dilakukan penjurian, maka tim Tiffany Natasha dan Kevin Sungkono (8E) sebagai juara 1, disusul Katrin dan Jessica (9A) sebagai juara 2, serta Farrell dan Veve (8A) sebagai juara 3. Albert merasa bangga, senang, dan puas karena programnya ini berjalan lancar dan sukses. Pesannya, “Jangan pernah menyerah ketika kamu memimpikan sesuatu, teruslah berusaha agar mimpi itu dapat tercapai.” Selanjutnya, dalam Sanclar Berpendapat yang diadakan bidang Demokrasi dan HAM dengan Angela Clarissa dari Kelas 7A sebagai koordinatornya, terselenggara 13 Desember 2013, di Ruang Diskusi. Tema lomba ‘HAM di Kalangan Remaja’ dikawal Libby Lisandra (8C) dan Angela Clarissa (7A) dan juri, Bu Sri Rahayu Prihatin, Bu Maria Setyo Rianti, dan Bapak Romanus Wiyoko. Meski ada beberapa anak tidak taat aturan lomba dimenangkan Rosa Virginia Melinda (8A), Laurensia Nadya Widjadja (9B), Stefanus Diovan Arditosunu (9C). ”Saya deg-degan menunggu pengumuman,” kata Melinda. Masih ada beberapa program OSIS yang juga baru pertama kali di SMP Katlik Santa Clara, tapi belum realisas seperti Lomba Drama, Rally Game Kerohanian, dan Poster Kerohanian. (*)

14


focus

Saya ingin kuliah di NTU (Nanyang Technological University), dan kalau lulus mencari pekerjaan dan menetap di Singapura

Ikuti Jejak Kakak

Laporan : Ansheilla, Melinda

Bekerja keras dan berdoa, itulah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu impian. “Memang, untuk mencapai salah satu impian saya sekarang ini,saya harus bekerja keras, mau belajar, tetap semangat dan tidak lupa untuk berdoa,” kata Vincentia.

C

ewek pendiam yang akrab disapa Vivin ini berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Singapura, tepatnya di CHIJ (Convent of The Holy Infant Jesus) School. Sekolah ini merupakan sekolah berbasis Katolik,yang didirikan khusus untuk anak perempuan. Semua berawal dari ketidaksengajaan. Ada teman dari kakak Vivin, yang tidak tertarik dengan program beasiswa ini. Brosur lantas diberikan kepada kakak Vivin. Karena tertarik, sang kakak memberikan kepada mamanya. Tidak lama sejak kejadian itu, mamanya mengikuti seminar tentang program beasiswa yang bernama School-Based Scholarship itu. Mereka memutuskan untuk mencoba, dan ternyata kakaknya berhasil mendapatkan beasiswa itu. Karena keberhasilan kakaknya,Vivin ikut mencoba. Untuk berhasil mendapatkan beasiswa ini,tidaklah mudah. Siswi Kelas 8 SMP Katolik Santa Clara ini, harus menjalani bimbingan belajar selama enam bulan di St.Ignasius. Setelah melakukan persiapan cukup panjang, akhirnya Vivin mengikuti tes di Jakarta . Di ibu-

15

kota, Vivin menjalani dua2 macam tes, yaitu tes GAT, semacam tes IQ di Santa Laurensia dan tes di bidang Bahasa Inggris dan Matematika di Redtop Hotel. Pada tengah malam, hasil tes baru keluar. Vivin berhasil menjalani tes itu dengan baik dan lolos. Keesokan harinya, Vivin menjalani interview dan dilanjutkan jalan–jalan di kota Jakarta, bersama teman-teman dari St.Ignasius yang juga mengikuti tes di Jakarta. “Beasiswa ini atas inisiatif saya sendiri, dan kedua orangtua saya mendukung,” tutur cewek kelahiran Surabaya, 22 Januari 2000 ini. “Dua mimpi saja terpenuhi sekaligus, sekolah dan jalan-jalan ke luar negeri.” Ketika ditanya bagaimana perasaannya karena berhasil mengikuti beasiswa ini, Vivin yang hobi membaca ini berkata,”Saya sangat senang dan bersyukur kepada Tuhan, yang telah menyertai saya dalam perjuangan memperoleh beasiswa untuk sekolah di Singapura ini.” Vivin bertekad tidak akan menyia-nyiakan peluang ini, dan ingin meraih nilai yang bagus agar dapat membanggakan orangtua dan mengharumkan nama sekolah. Dia juga berharap dapat lulus dengan nilai yang bagus agar dapat melanjutkan pendidikan di sekolah favorit. “Saya ingin kuliah di NTU (Nanyang Technological University), dan kalau lulus mencari pekerjaan dan menetap di Singapura,” tandas Vivin yang punya motto ‘Always believe in God’ ini. Kepada teman-teman di SMP Katolik Santa Clara, Vivin berpesan agar selalu bekerja keras, mau belajar dan berlatih, pantang menyerah, dan tidak lupa untuk berdoa. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


focus

Terfavorit Terbaik

Karakter Bagus DARI sarana dan prasarana, Santa Clara sudah bagus dan secara akademik siswa-siswinya sudah membuahkan prestasi gemilang. Menurut Yustina Iin NIS atau akrab dipanggil Bu Iin, untuk ke depan agar lebih mengembangkan karakter Sekolah Santa Clara yang sesungguhnya, yaitu budaya 3S (Senyum, Sapa, dan Salam) dan Tomat (tolong, maaf, dan terima kasih). "Pertahankan budaya kita ini dalam semangat dan karakter Santa Clara," kata guru mata pelajaran Fisika Kelas 8 ini saat diwawancarai tentang harapan sekolah mendatang. Guru yang suka jalan-jalan ini juga mengingatkan perlunya mempertan-

yakan dalam hati, misalnya, apakah visi misi sudah tercapai atau bagaimana cara mewujudkan visi dan misi (sekolah) itu? Karena menurut Bu Iin, sekarang itu tidak cukup mengembangkan kepintaran tapi juga harus mengembangkan iman dan berusaha menjadi seorang Katolik yang baik. "Kembangkan karakter itu, bisa dengan mengurangi pelanggaranpelanggaran, seperti terlambat dan mengerjakan PR," tambah Bu Iin. (Agnes Putri/Roseline)

Tak Hanya saat Berseragam GURU yang biasa dipanggil Miss Natalia ini mengharapkan, nilai-nilai yang diterapkan tidak hanya berlaku saat berseragam Santa Clara namun ketika menjadi alumni. Jadi, tidak sia-sia selama tiga tahun menempuh pendidikan dan belajar tentang jujur, tanggung jawab dan disiplin. "Di kehidupan sekitar nanti dapat membanggakan nama Santa Clara dan

bisa lebih sukses," ujar pemilik nama lengkap Natalia M Yosefa RU ini. Guru conversation yang mengidolakan Oprah Winfrey dan juga menyukai travelling ini berpesan kepada seluruh siswa agar lebih mendengarkan dan menerapkan apa yang menjadi nasihat para guru dan yang diajarkan oleh mereka. “Tolong, tidak hanya dianggap sebagai nasihat yang hanya didengarkan saja tapi juga benar-benar dilaksanakan di kehidupan sehari-hari," tambah Miss Natalia. (Agnes Putri/Roseline)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

BU Priza atau Marghareta Priza Kusumahargi menginginkan agar Santa Clara terus menjadi sekolah terfavorit dan terbaik. Para siswanya tidak hanya pintar tapi memiliki nilainilai kehidupan yang menjadi pegangan di jenjang pendidikan berikutnya. "Kami tentu sangat bangga jika Santa Clara dapat menghasilkan lulusan yang kompeten� jelas guru Matematika yang mengidolakan Agnes Monica dan Anies Baswedan ini. Sekarang banyak murid-murid Santa Clara yang multitalenta. Ada yang pintar di akademik dan banyak juga yang punya bakat dan tersalurkan lewat ekstrakurikuler. “Saya percaya, dengan kesopanan dan kejujuran dalam pekerjaan, akan membuahkan hasil yang diharapkan,� ujar guru kelahiran 25 September 1986 ini. (Agnes Putri/ Roseline)

16


focus

Prestasi Bukan Sekadar Angka Laporan : Melinda, Ansheilla

S

MP Katolik Santa Clara pada Tahun Ajaran 20142015 memberlakukan Kurikulum 2013. Beberapa perubahan sudah dan akan dilakukan oleh sekolah. Kepala Sekolah Sr Benedicta Suhananti MC berharap, dengan banyaknya murid, prestasi dan nilai yang akan dan sedang dikembangkan di sekolah, dapat meningkat. Misalnya, ‘Jujur, Disiplin,Tanggung Jawab,dan Santun’. Suster yang telah menjabat sejak 2008 ini memiliki harapan bahwa untuk mengembangkan hal itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama, lebih dari 1,2,3 tahun, bahkan terus menerus. “Maka, butuh persatuan dan kebersamaan antarsiswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan orangtua murid,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya. Dengan payung motto Yayasan Puspita Kencana, ‘Educar Para La Vida’ yang berarti mendidik untuk hidup dan bekerja sama dengan Fuente de La Luz (sumber terang) Pusat Layanan Bimbingan Sekolah Santa Clara, akan membantu warga sekolah untuk membimbing, mendidik, dan mendampingi muridmurid supaya nantinya dapat membawa terang di dalam masyarakat, bahkan terbuka bagi orangtua murid yang membutuhkan. “Dengan situasi dunia teknologi informasi yang begitu cepat saat ini, saya berupaya bekerja sama dengan tim, supaya nilai-nilai khas SMP Katolik Santa Clara yang sudah ditanamkan, bisa sungguhsungguh dihidupi,” kata Suster Bene. Kebun El Paraiso, ekstrakurikuler yang ditingkatkan, tenaga yang disiapkan dengan matang , dan

17

kerja sama dengan orangtua yang lebih baik, merupakan beberapa hal yang ingin dilakukan suster untuk memajukan sekolah. Demi Masa Depan Mengulas kembali tentang Kurikulum 2013 yang diterapkan mulai Kelas VII, sekolah telah menyiapkan tenaga pendidik, agar sekolah ini siap menyongsong pemberlakukan kebijakan pendidikan yang baru itu, dan membawa sekolah lebih baik. Bukan hanya dalam hal nilai angka, tetapi yang paling penting menyiapkan siswa demi hidup di masa depan. Untuk mewujudkan semua mimpinya ini, Suster Bene menjalin komunikasi intensif dengan Komite Sekoah, guna melihat apa yang kira-kira yang dapat ditingkatkan. Dalam waktu dekat, sekolah berniat meningkatkan mutu kantin sekolah, dari segi makanan. Tidak sembarang makanan dapat dijual di kantin sekolah. Bahkan, untuk program ‘Cinta dan Ramah Lingkungan’, aka nada larangan sterofoam masuk lingkungan sekolah karena bahan itu tidak dapat diuraikan. Sebelum mengakhiri wawanara,

Suster Bene mengingatkan kembali akan semangat Beata Maria Ines, pendiri Misionaris Claris (MC) kepada murid-murid Santa Clara, antara lain tentan semangat kegembiraan, kesederhanaan, cinta persaudaraan dan saling menerima satu sama lain. “Hati-hati dalam bersikap, berbuat, berkata. Ingat motto sekolah ‘Lux Est Vita’, terang adalah kehidupan. Murid Santa Clara hendaknya berani membawa terang bagi sesama , baik di sekolah,di rumah maupun di masyarakat agar SMP Katolik Santa Clara tetap eksis dan semakin dipercaya masyarakat,” tegas Suster Bene. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


moment

S

iswa Kelas 8 SMP Katolik Santa Clara yang mengikuti workshop jurnalistik selama tiga hari (12-14 Desember 2013) berhasil melahirkan enam koran baru. Masing-masing bernama Kompor, Obor Pos, Bakar, Positif, Harian Sanclar dan Kodak. Workshop untuk membangun media sekolah yang unggul itu difasilitasi oleh Tim Jurnalistik SMAK Santa Maria Surabaya. Dipimpin oleh Bapak FX Prasetyo, didampingi Bapak Asep, Bapak Cornel dan alumnus Sanclar, Jessica Claudia. “Saya bangga dan takjub, ternyata anak-anak bisa membuat karya sedemikian luar biasa. Tata letaknya bagus dan isinya tak kalah dengan koran beneran,” kata Ibu Yanti, salah satu juri. Bapak Pras, begitu dipanggil, sejak hari pertama sudah membekali peserta dengan pengetahuan tentang berita, dilanjutkan Bapak Asep dengan materi fotografi dan lay out. Pada hari kedua dan ketiga, peserta boleh hunting berita sesuai dengan rencana isi koran selembar itu. Materi berita kemudian diketik, lalu diprint, serta dipotong sebelum ditempel. “Tidak mudah menyelesaikan koran ya, saya harus begadang, dan baru tidur pukul 3 pagi,” ujar Albert, salah satu siswa Kelas 8 yang ikut serta. Salah satu juri, Ibu Maria menambahkan, alangkah baiknya jika koran selembar itu juga mampu menghiasi papan pengumuman secara periodik. Jadi, bisa memberikan informasi sekaligus sarana belajar yang efektif bagi siswa. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

18


comic

19

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

20


comic

21

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

22


beautiful moment

‘Monyet-monyet‘ yang

Membanggakan

Laporan : Yoana Listiyani

Siapa yang selalu setia mendampingi laga basket putra maupun putri Sanclar selama DBL Junior 2013? Pastinya Saint-Ex, julukan tim dance SMP Katolik Santa Clara Surabaya. Lolos seleksi adalah tiket utama untuk menjadi anggota dance ini. Ke-11 siswa terbaik telah dipilih untuk mewakili sekolah dalam ajang Dance Competition Junio JRBL 2013.

S

etelah mengantongi gelar Best Five Dance Competition 2012, Saint-X yakin menjadi lebih baik di tahun 2013. Konsep monyet yang mencari pisang adalah koreografi yang sepakat mereka pilih untuk ditampilkan di ajang paling bergengsi itu. “Pertama–tama sih malu, tapi akhirnya kami enjoy dengan tema monyet itu,” kata Gabriella Aimee, salah satu anggota Saint-Ex. Kurang lebih enam bulan mereka dilatih dengan tiga pembina, Kak Akbar, Kak Erick, dan Kak Arief, untuk menguasai koreo-koreo, terutama menghadirkan karakter monyet. Ekspresi muka juga salah satu unsur pentingnya. Apa bedanya tampil di sekolah dengan di DBL Arena ? “Kalau di sekolah itu lebih enjoy karena hanya dilihat oleh warga sekolah, tapi kalau di DBL, terkadang malu tapi juga bangga karena ditonton oleh orang lain,” tambah Aimee dan Brenda. Grogi nggak saat tampil? “Tentunya grogi saat pertama-tama tampil, tapi kami mencoba untuk percaya diri dan bercanda-canda untuk menghilangkan rasa grogi,” lanjut Aimee, yang hobi mendengar musik. Mendekati puncak lomba, personel Saint-Ex berlatih lebih keras. Mereka rela waktunya hilang agar mampu tampil sebaik mungkin. Ketika masuk Top Ten, jadwal latihan dari semula hanya seminggu sekali, lalu ditambah sepulang sekolah dan mengambil waktu pelajaran. Tapi siapa sangka, di sela konsentrasi latihan itu

23

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


beautiful moment mereka dikejutkan dengan kabar meninggalnya Kak Arief, salah satu pelatih mereka. Mereka sangat terpukul, karena Kak Arief yang selama ini menjadi pelatih dan kunci sukses di balik gemilangnya prestasi Saint-Ex. Tanpa dikomando, dalam hati masing-masing personel Saint-Ex terpatri tekad kuat meraih gelar Champion. “Kami ingin membahagiakan Kak Arief atas apa yang telah dia berikan semasa hidup kepada kami,” papar Aimee. Tingkah lincah dan menggelitik para monyet-monyet cantik itu akhirnya membawa Priscilla Primadona dkk merebut tiket lima besar. Koreografi ‘minion’ memukau ribuan penonton di DBL Arena. Kenapa memilih minion ? “Karena menurut kami, minion itu lucu, termasuk baru juga, dan yang pasti satu tema, yaitu Banana,” tukas Brenda. Menuju final, tim dance semakin sering berlatih. Konsep minion sukses mencuri perhatian ribuan mata. Monyet-monyet kebanggaan Sanclar, dengan lincah menari di atas lapangan basket yang mereka sulat menjadi arena dance. Juri memilih tim dance SMPK Santa Clara itu sebagai Champion Dance Competition Junio JRBL 2013, mengalahkan keempat saingan mereka. “Terima kasih kepada sekolah, teman-teman, dan orangtua yang telah mendukung kami. Para pelatih yang berusaha sekuat tenaga membimbing kami. Kami juga sangat senang karena dapat membanggakan pelatih kami, Kak Arief,” papar Aimee. Harapan mereka tahun ini untuk menjadi seorang Champion telah berhasil. Lalu apa harapan kapten dance Santa Clara untuk tahun-tahun yang akan datang ? “Bisa selalu menjadi champion dan selalu membawa nama baik Santa Clara,” tutur Priscilia Primadona. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

24


beautiful moment

Kadang Terlalu

Ajang Kenal Wajah Baru

Sabar

Laporan : Patricia, Tania, Veva

Laporan : Yoana Listiyani

A

cara ini tak pernah absen untuk menghibur semua siswa-siswi SMP Katolik Santa Clara. Apalagi kalau bukan DBL Road Show. Mampu membuat ratusan siswa-siswi Sanclar berkumpul di lapangan dalam seketika. Road JRBL 2013 Surabaya Series di SMP Katolik Santa Clara ini disambut dengan sangat meriah oleh pihak sekolah. Acara ini tidak hanya sebagai awal dari kompetisi basket, tapi sekaligus ajang perkenalan wajah-wajah baru tim basket SMPK Santa Clara dan kesempatan tim basket untuk mencari dukungan. Tahun 2013, DBL Road Show dimeriahkan dengan MC yang kocak dan heboh sehingga mereka berhasil membuat suasana sekolah menjadi ramai dan seru. Setelah selesai ajang perkenalan masingmasing tim basket, mereka mengajak beberapa orang dari tim basket untuk ikut main dalam games yang telah mereka siapkan. Games tersebut berhasil membuat semua anak merasa terhibur dan tidak lupa tetap berhubungan dengan bola basket tentunya. Acara yang berlangsung kurang lebih dua jam ini berhasil membuat suasana sekolah semakin ceria dan menyenangkan. Diakhir acara Saint-Ex,tim dance sanclar, menutup acara dengan tarian memukau. (*)

Inspirasi Orangtua Laporan : Graciella

B

est guard kita, LIVIA NATASHA yang pinter dan cantik bermotto "do the best, baru mulai bermain basket waktu Kelas 7. Biasanya, kalau talentanya seperti Livia, mainnya sejak kecil. Semua karena dorongan orangtuanya. "Awalnya, hanya ingin nurunin berat badan. Tertariknya di basket. Orangtua dulu, pemain basket," tutur Livia yang berlatih lima kali dalam seminggu. Gelar Best Guard di JRBL DBL 2013 tidak pernah terpikir di pikiran Livia. Semua berkat motivasi besar dari orangtua, teman satu tim, coach Pak Gun, Pak Har, dan pendukung Sanclar serta prinsip 'always doing the best for school and team'. Saking kerennya, teman-teman setim bilang "nyagar gila" dan tentu mereka bangga sama Livia sementara orangtuanya hanya mengatakan "good job". Cewek yang ingin menjadi "business woman" ini senang dan bangga saat menerima gelar Best Guard. "Mungkin saya hanya main basket sampai kuliah, karena bagi saya, prestasi utama tetap di akademik," tambahnya. Good luck to Livia Natasha.

25

K

emampuannya di bidang dance, siapa tak kenal Kak Arief? Jerih payahnya bersama Saint-Ex berhasil membuahkan hasil di lomba dance DBL Junior 2013. Konsep dance monyet sukses mengantarkan Priscilla Primadona dkk menjuarai event antar-SMP itu. Banyak yang bisa dikenang dari sosok Kak Arief, yang semoga tidak salah dipanggil Tuhan, pada 3 Oktober 2013. Salah satunya, sikapnya yang selalu peduli dan ramah kepada anggota Saint-Ex. "Dia selalu mendampingi kita, ngadepi kita dengan sabar," tutur Rhenata. "Tapi kadangkala, Kak Arief itu terlalu sabar. " Bagaimana pendapat yang lain? "Kak Arief itu, sering tidak tahu malu, hehhhaha, tapi baik hatinya, super keren.... gendut unyu, dan kayak cewek kalau pas menari," timpal Emily. Saat latihan, Kak Arief yang pernah menjadi ‘Champion of One on One All Style Battle tahun 2002, sangat perhatian dan serius. Bahkan, sampai urusan sepatu dan mencoba kostum, dia selalu memberikan saran dan solusi. Tentu saja itu semua demi kebaikan anggota Saint-Ex. "Kalau dia lihat kita sekarang, pasti Kak Arief bangga karena Saint-Ex bisa jadi Champion dan perjuangan yang Kak Arief berikan tidak sia-sia," tambah Cielo. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


beautiful moment

Panik saat Rekaman Hilang Oleh : Agatha Carolina Putri

S

atu kalimat singkat, setengah terkejut, keluar. "Hah? Aku." Kata-kata itu sontakter lempar saat Cathy (Catherine Kasih) mengajak ikut kompetisi jurnalis JRBL 2013. Semula, aku menolak karena nggak yakin bisa. Belakangan, Cathy terus membujuk, dan luluh penolakanku. Karena nggak mau ngecewain siapapun, aku dan Cathy berjuang habis-habisan. Bayangin, pulang sekolah langsung kena udara panas di arena, dan malamnya masih mengerjakan tugas sekolah. Seminggu pertama nggak terasa. Setelah itu, badan mau remek rasanya. Usai laga final JRBL 2013, aku sama Cathy sudah harus nentuin naskah dan foto yang akan kami pakai. Setelah konsultasi sama Pak Hari, guru jurnal kita yang berperan besar terhadap keberhasilan kami di kompetisi ini, aku memutuskan menulis naskah mengenai Andre Kurniawan. Dia adalah sosok pelatih muda yang mampu membawa anak asuhnya, tim basket putra SMP Petra 4 Sidoarjo, menjadi champion. Sehari setelah final, Minggu pagi, aku langsung membuat naskah. Waktu lagi ndengerin rekaman hasil wawancara, nggak tau kenapa tiba-tiba jariku nggak sengaja memencet tombol ‘DELETE’. Aku langsung panik. Nggak bisa mikir. Badan lemes semua. Untungnya, aku punya kontak BBM dengan sang narasumber. Setelah berjam-jam, BBM dibalas. Langsung deh, aku serbu pelatih itu dengan pertanyaan-pertanyaan. Justru, data yang kudapat dari wawancara ini lebih lengkap. Saat hari pengumuman tiba, aku dan Cathy degdegan. Pertama yang diumumkan adalah gelar Best Spirit. Wouw.....gelar itu jatuh ke tangan kami. Ketika berdiri di depan, diumumkan Best Writer, ternyata jatuh ke naskahku.Dari lima hingga dua, tidak ada nama kami. Kemudian, saat diumumin 1st place. Nggak nyangka, nama sekolah kita yang disebut. "Loh, beneran kita ta, Gat," tanya Cathy. Tiga gelar, dua piala, tiga piagam dan hadiah lain kami bawa pulang. Nggak sia-sia perjuangan kita. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

26


beautiful moment

Kewalahan Bawa Hadiah Oleh : Laurentius Jeffrey

K

ami, saya dan Albert Lucano mewakili SMP Katolik Santa Clara ikut Jurnalist Blog Competition 2K13 yang diselenggarakan pertengahan November 2013. Tidak terduga, kami memperoleh juara keempat. Sayangnya, Albert nggak datang waktu pengumumannya, saya kewalahan bawa piala dan hadiah lain. Keseharian kami di DetEksi Convention (Detcon) sangat sibuk. Setiap hari saya memutar otak mencari bahan artikel. Begitu juga Albert yang sampai repot-repot bawa tangga kecil demi mendapat foto yang bagus. Awalnya, masih bingung sehingga artikel dan foto kami kurang baik. Bahkan, menurut saya artikel itu adalah artikel terjelek yang pernah saya buat. Setiap hari, kami harus upload foto dan artikel dengan batas waktu pukul 17:00. Karena koneksi internet yang lambat dan fasilitas komputer yang selalu penuh, panitia memberi kelonggaran 10 menit. Bahkan, kami para peserta boleh merevisi artikel dan foto pada hari terakhir. Walau begitu, kami tidak lekas santai, melainkan tetap bekerja keras untuk mendapat hasil terbaik. Setelah beberapa artikel dan foto, mulai terlihat kemajuan. Sayangnya, saya maupun Albert tidak mendapat Article of the Day maupun Photo of the Day. Saat-saat paling sibuk adalah saat Red A DetEksi Model Competition. Bayangkan, kami baru bisa pulang jam 00:00. Acara itu sangat melelahkan, apalagi kami peserta penulis Journalist Blog Competition hanya bisa melihat dari belakang ruang ballroom. Makan juga tidak sempat. Hari terakhir Detcon datang. Itu adalah saat terakhir kami mencari bahan foto dan artikel. Perasaan kami campur aduk, senang karena tidak perlu capek-capek lagi dan sedih karena Detcon segera selesai. Acara Detcon diakhiri sangat mengharukan. Segenap peserta Journalist Blog Competition berfoto bersama dilanjutkan tanda tangan di Bulletin Board. Perasaan senang kami membuncah ketika tiba-tiba muncul Azrul Ananda. Ketika pengumuman pemenang di Gedung Graha Pena, Surabaya, Albert tidak bisa datang. Panitia mengatakan, setelah melihat semua artikel dan foto, diumumkan pemenang. "Juara 4... SMPK Santa Clara Surabaya!� seru salah satu panitia. Saya kaget dan merasa sangat senang. Karena Albert tidak datang, saya maju sendiri. Piala yang diberikan sangat bagus, berupa Det yang dipahat pada kaca plastik. Orang pertama yang saya hubungi adalah orangtua Saya. Mama dan Papa saya memberi selamat pada saya dan Albert. (*)

27

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


short story

Oleh : Regina Nathalia EP 9D-6 Maria Felicia Limanjaya 9B-28

S

atu hari lagi yang membosankan, ditenggelamkan dalam lautan buku perpustakaan yang usang dan tua. “Renee.” mendengar namaku disebut, otomatis aku memalingkan wajah dari buku yang sedang kubaca ke arah wanita yang kini berdiri di ambang pintu. Wanita itu adalah Bu Nana, guru penjaga perpustakaan. Beliau tersenyum, “Ibu mau ke toilet sebentar kemudian mengambil stok buku baru. Bisa nggak kamu jaga perpustakaannya sebentar?” Tanpa banyak bicara, aku mengangguk pelan. Wajah Bu Nana menunjukan sebuah kelegaan menerima persetujuanku. “Baiklah, tolong ya.” Kemudian beliau menghilang di balik pintu perpustakaan. Kini hanya tersisa aku dan buku-buku tua yang tertata rapi di rak-rak itu. Aku mengeluarkan buku sketsa, dan tepak pensil, tempat alat-alat menggambarku. Ketika aku menoleh ke luar jendela, sosok itu tak ada barku dari hadapannya. Nampaknya perlakuanku itu di sana. cukup membuatnya bingung setengah mati. Akhir-akhir ini, aku mendapati wajahku berpalBagaimana tidak? Selama ini, aku mengawasi dan ing dari buku yang kubaca ke arah jendela. Tanganku melukis wajahnya diam-diam! Di luar dugaan, pemuda bergerak untuk mencetak sosok wajah itu pada buku itu tersenyum padaku. Ah, senyumnya yang menawan sketsaku. Sosok itu begitu indah. Seorang pemuda itu. “Namaku Rick, kau?” Ia menanyakan namaku, aku tinggi dengan wajah yang unik dan mata sewarna menjawab dengan suara pelan. “Renee.” emerald yang menawan. Tanpa kusadari, aku tertarik “Oh, Renee! Nama yang bagus. Apa kau menggampada sosok itu. barku?” Pertanyaan itu menusuk sekali ke hatiku, dan Aku mulai mengikutinya. Setiap hari aku ada di berhasil membuatku panik sehingga langsung perpustakaan untuk menatapnya dan melanmeminta maaf padanya “Ma-maaf, aku jutkan menggambar wajahnya. Haha, “Apa bukannya mau menstalkingmu atau kalian pasti berpikir aku ini stalker keapapun!” Aku panik,“A-aku..” Tamlas teri, ‘kan? Terserah, yang kutahu, itu aku?” paknya seluruh kalimatku tercekat tiba-tiba saja buku sketsaku sudah Suara itu mempada tenggorokan, tapi Rick tak dipenuhi oleh wajahnya. Hampir buyarkan lamunanku. kelihatan marah “Aku suka, kok.” tiap halaman itu. Ketika aku mengangkat “Apa itu aku?” Suara itu memDia tersenyum. kepala, sosok itu berada buyarkan lamunanku. Ketika “Kenapa kamu di sini sendirdi hadapanku, menatapku aku mengangkat kepala, sosok ian?” Sekali lagi pertanyaan itu lekat-lekat, dengan itu berada di hadapanku, menabagaikan peluru yang telak menkedua iris hijaunya yang tapku lekat-lekat, dengan kedua genai jantungku. “A-aku nggak seakan menghisap. iris hijaunya yang seakan mengpunya teman. “Eh? Kenapa?” Duh, hisap. orang ini nggak peka atau apaan, Aku yakin benar sekarang warna sih? Hal seperti itu hal pribadi! Kenapa wajahku adalah merah. Dengan gerakan aku harus menceritakannya pada orang refleks, aku berdiri dan menarik buku gamasing macam dirimu? MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

28


short story Tanpa kusadari, butiran air hangat mengalir turun dari pelupuk mataku dan membasahi pipiku. Ah, aku bodoh sekali, menangis seperti orang cengeng begini di hadapannya, malu banget! Di luar dugaanku, Rick mengulurkan tangannya dan meraih kepalaku, kemudian menempelkan dahinya dengan dahiku. Wajah kami begitu dekat, membuatku bahkan tak berani menatapnya. Aku yakin wajahku memerah sekarang. Suaranya yang lembut mengalir di telingaku. “Tenang saja, aku akan menjadi temanmu. Ah, saatnya aku pergi!” Dia melirik jam yang telah menunjukan pukul 3 sore, kemudian melambaikan tangannya padaku. “Bye, Renee.” *** Hari itu, semua terasa begitu berbeda. Aku mengikuti nasihat Rick, dan kau tahu? Teman-temanku mulai bicara padaku. Mereka bahkan meminjamiku beberapa komik dan bahkan minta aku menggambar wajah mereka. Kini, buku gambarku telah penuh, dan berangsur-angsur wajah itu menghilang dari buku sketsaku. Aku mulai jarang mengunjungi perpustakaan. Aku jarang menemuinya. Aneh juga kalau dipikir. Aku satu sekolah dengannya, tapi aku tak pernah menemuinya di luar perpustakaan sejak hari itu. Penasaran, aku mengunjungi

29

perpustakaan hari itu. Jam demi jam berlalu, aku bernostalgia ketika aku dulu masih di sini sendirian, tak memiliki teman dan hanya memandangnya dari kejauhan. Lucu, bagaimana aku bisa berubah dalam beberapa hari karena orang yang baru kukenal sehari saja. Aku terus menunggu, hingga akhirnya jam 3 sore berlalu. Ke mana dia? Aku tak melihatnya. “Apa dia tak datang, ya?” Aku mendesah, dan Bu Nana si penjaga perpustakaan mendengarku. “Kau menunggu siapa?” “Ah? Teman, namanya Rick” “Rick? Aku tidak pernah mendengarnya” Aku tersenyum “Dia sering bermain di halaman, aku melihatnya dari jendela perpustakaan, ini ada gambar wajahnya.” Aku membuka buku sketsaku, dan betapa terkejutnya aku menemukan bahwa buku itu telah kosong, dan gambar-gambar wajah Rick menghilang dari sana. “Ti-tidak mungkin!” aku melangkah ke belakang hingga menabrak lemari buku, dan bukubuku di belakangku berjatuhan. Salah satu buku yang cukup tebal jatuh dan terbuka di sampingku, di sana ada sebuah foto. Orang dalam foto itu tak asing bagiku. Aku langsung mengambil buku itu dan memperlihatkannya pada Bu Nana. “Ini, Bu! Ini Rick! “ wajahku nampak girang, tapi anehnya, wajah Bu Nana nampak sedih. Aku memasang raut kebingun-

gan, kenapa dia sedih? Bu Nana memegang pundakku. Air mata mengalir melalui pipinya yang telah dipenuhi kerutan. “Rick itu alumnus sekolah tiga tahun yang lalu. Dia meninggal tiga tahun yang lalu, karena kecelakan jam tiga sore..” Iris mataku melebar. Aku tak percaya apa yang dikatakan Bu Nana. “Bohong!” pekiku. “Aku kemarin berbicara padanya! Dia ada!” Aku memegangi dahiku. Kemarin dahinya menempel di sini.” Air mataku menetes, aku tak percaya. Aku berlari ke luar dari perpustakaan, menuju halaman di mana Rick biasanya berada, dan menemukan sosok itu, beridiri di samping sepetak tanah dengan banyak bunga tulip bermekaran di sana. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum, “Hei, Renee.” “Rick.. Kamu..”. Dia langsung menukas, “Iya, aku sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Aku selalu di sini, menanti seseorang melihatku dan menyapaku, dan kau ada di sana.” Dia memetik salah satu tulip, dan memberikannya padaku. “Kau tahu arti bunga tulip?” Aku menggeleng pelan. Dia mendekatkan wajahnya padaku, kemudian berbisik di telingaku, “Artinya, aku mencintaimu.” Sedetik setelah mengucapkan kalimat itu, Rick menghilang, menguap, entah ke mana.. Menyisakanku beridiri sendirian di sana, menggenggam bunga tulip yang ia berikan. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


article

Anak Super di Era Digital

P

ara pelajar atau anak-anak kita sekarang ini sudah sangat super dalam penguasaan alat komunikasi modern. Untuk mendapingi siswa super maka diperlukan orangtua dan sekolah super. "Bagi orangtua, mengenal sarana komunikasi modern adalah keharusan," kata Pak ERROL JONATHAN, Direktur Utama Radio Suara Surabaya (SS) saat menjadi pembicara depan wali murid SMP Katolik Santa Clara. Namun pengenalan dan penggunaan alat komunikasi harus terus dibarengi dengan perjumpaan langsung, kontak langsung, berbicara langsung dalam semangat kebersamaan dengan anak. Pihak sekolah sendiri juga harus terus mendampingi perkembangan siswa, dengan berbagai kegiatan humanis. “Di sini, saya lebih percaya diri berbicara tentang siswa super di era digital daripada menjadi orangtua hebat di era digital,” terang Pak Errol. Tidak kompetennya itu karena dia merasa belum bisa menjadi orangtua yang hebat bagi anak-anaknya. Kepala SMP Katolik Santa Clara, Sr Benedicta Suhananti MC sebelumnya mengungkapkan, akan pesatnya perkembangan alat komunikasi sehingga diharapkan tidak menjadi budak alat komunikasi itu. Sebaliknya, menjadikan alat komunikasi sebagai sarana untuk peduli dan berbelarasa pada sesama. Dalam Surat Gembala untuk Hari Komunikasi Sedunia yang ke43, Paus Benediktus XVI mengajak umat, khususnya kaum muda yang hidup di era digital ini, untuk memaknai secara baik dan benar pelbagai sarana komunikasi yang muncul akibat perkembangan zaman. “Saya ingin berbagi dengan mereka (generasi digital) khususnya tentang gagasan-gagasan menyangkut potensi unggul dari teknologi apabila dipergunakan untuk memajukan pemahaman dan rasa kesetiakawanan manusia,” kata Paus dalam alinea pembukaan suratnya. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

30


instaclass

Terkenal heboh tapi tetap smart. Kelas dengan 36 anak ini dipimpin Allen Widhiwiratama, dibantu wakilnya Nathasya VW. Urusan tulis menulis dikerjakan Felix T dan pembantunya Bryan Kenneth yang jujur.

Kelas

7A 31

W

alau begitu semua pengurus kelasnya tetap bertanggung jawab, kok! Kami semua dibimbing oleh wali kelas kami, Bu Tutik, guru Bahasa Indonesia Kelas 7. Kelas yang mendapat penghargaan sebagai terdisiplin saat MOPDB ini punya penyegar suasana. Andriyan Handjaja. Kita juga punya otak paling encer di kelas, Angela Clarissa, yang nggak pernah stres dan selalu hepi. Suasana kelas selalu kondusif berkat si ‘satpam’ kelas Vincentius CM. Overall, Kelas 7A ini asyik. Anaknya pinter-pinter. Dan, pastinya selalu kompak dan tak lupa disiplin. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


instaclass

Kelas

Inilah 7B, kelas yg dipimpin oleh Cecilia Tiffany Sardjono dan wakilnya Dave Gerald Gunawan, dengan sekretaris Paula Andrea Soesanto dan Theresia Vanesa Adriana. Dan bendaharanya Felicia Liemiani dan Christopher Gratia Gunawan.

7B D

i Kelas 7B, yang sering membuat suasana bergairah adalah Raymond Geraldi, Eric Budiono, Vincent Adiwangsa, Edwin Ciputra, dan lain-lain. Wali kelas kami adalah Bu Anna yang mengajar bahasa Jawa. Kelas ini terkenal pintar berkat William Sumargo si genius dan ketua kelas yg sering dapet nilai 100. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

32


instaclass

Kelas

Inilah kelas paling kocak! Kelas ini dikomandani bapak yang keren abis, yaitu Pak Vincent! Ketua kelas Michelle Angelica yang pintar main musik dan serta wakilnya Ardi Djuniarto, si pemain futsal dan basket.

7C U

ntuk urusan tulis menulis diserahkan ke Vanessa Lie yang dibantu Angeline Patricia. Kalau urusan keuangan kelas dan buku tabungan diserahkan kepada Jessica Jennie dan Phoebe. Banyak ragam di kelas ini. Ada yang dari luar kota, yaitu Banyuwangi dan Maluku. Di Kelas 7C, ada nama-nam kembar, Patty YPatty L, Ardi D–D Adri, C Audrey–G Audrey, Nico CP–Nico TJ. (*)

33

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


instaclass

Kelas

Kelas 7D adalah salah satu kelas paling unik. Ada 40 anak yang menghuni dengan Bu Maria sebagai wali kelasnya. Kami kelas yang baik dan kreatif. Kenzie H sebagai ketua kelas, Sherina G sebagai wakil ketua kelas, Raymond J & M Keiko sebagai sekretaris serta Christophorus W dan Tiara sebagai bendahara.

7D B

agi kami, 7D itu sangat menyenangkan. Berbagai macam karakter dan talenda ada di sini. Ada yang suka melawak sampai yang pendiam. Meski kami kadang nakal, tapi kami selalu kompak dan bersatu untuk berusaha menjadi yang kelas kondusif. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

34


instaclass

Kelas

Terletak di sebelah toilet perempuan dan Kelas 7D, 7E. Kami kelas yang cukup berprestasi meski murid-muridnya ‘mini-mini’. Dikomandani guru IPS paling cetar, Bbu Agnes dan ketua kelas Eduardo Dominikus Putra dan wakilnya Darren Surjaputra yang otaknya encer banget.

7E D

idampingi, dua sekretaris, Marvellous Jason dan Regiena Shaelynne serta bendahara Agatha Adela dan Adeline Vania. Kelas ini sering banget loh menangin lomba2 yang diadakan sekolah seperti lomba entrepreneur day, lomba menghias kelas, dan lain-lain.BRAVO 7EXTRADIVERGENT

35

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


instaclass

Kelas

8A

Kamilah 8A, yeah! Diketuai Michelle Guanto ditemani wakilnya Mario K. Untuk urusan tulis menulis ada Ein dan Andrew T yang matematikanya jangan diragukan lagi.

N

ggak cuma Ein, ada Veve, Sherelle, Celine, Migu, Feni, Mario K dan Tiffani, yang tergabung dalam SCC. Soal keuangan ada Caca si jago dance dan Feni si jago menggambar.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

Selama setahun terakhir kami dikomandoi Bu Atiek yang jago bahasa Indonesia. Beranggotakan 37 anak, kelas ini begitu kompak. Ada motivator utama, Dave, Ivan si Detektif beserta rekannya Farrell & Richard. Kami juga punya prestasi. Di bidang akademis, ada Melinda yang kejeniusannya tidak diragukan lagi. Lalu, Sella yang menjuarai berbagai lomba bahasa Inggris dan Andrew T, yang lolos OSN tahun ini! Di non-akademis, ada Caca & Michelle Wang, champion dance bersama Saint–Ex. (*)

36


instaclass Lokasinya, di antara toilet dan Kelas 8A serta toilet lantai 2. Wali kelas tercinta bernama Ms Lily, dengan koordinator lokal, Claudia Clarensia dan wakil, Gervasius Wisely Bongo.

37

A

da juga yang suka nulis di papan evaluasi seperti jadwal ulangan dan lain-lain, yakni Matthew Stevano si jambul, dibantu Shinta Christy. Bagian ngitung uang adalah Felix Hartono dan Patricia Dewi. Inilah kelas pertama yang ditangani Ms Lily. Punya beberapa murid jenius, yaitu Beatrice Adelaide dan Adrian Arif. Kelas 8B itu seru dan tetap kompak meskin terdiri dari anak yang beda-beda. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

Kelas

8B


instaclass

Kelas

8C

Inilah kelas paling seru. Itu menurut kami lho. Diketuai si jenius Ansheilla, dengan wakilnya Felix Surya dan Sekretaris 1 yang memiliki suara merdu, Libby Lisandra dan bendahara 2, Giovanni Garry.

A

da juga si brilian Synrivia yang udah sering menang lomba menjadi bendahara 1 dan bendahara 2 si anak SCC, Antonio Erson. Kelas 8C punya panutan, Bu Priza, guru matematika. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

38


instaclass Kelas di lantai 3 ini memang spesial. Seru, kompak, kreatif. Kelas dibimbing guru IPS yang nggak kalah serunya, Pak Wiyoko. Ketua Kelas 8D adalah Lisa Gunawan, dibantu Albert Lucano.

D

alam urusan tulis menulis ada Arianne Roselina dan Elizabeth Merrygold. Dalam urusan keuangan ada Rachmaniar Larasati & Gerald Bryan.

39

Banyak anak berbakat di Kelas 8D ini. Feli, Merrygold dan J Michael adalah anggota SCC. Ada anak basket seperti Randy dan Calvin. Jago teknologi, Mitchell & Inho. Ada Albert dan Michelle Y dalam urusan fotografi. Dalam bidang musik, 8D punya banyak jagoan seperti Kimberly, Xena, Febi, Niar, Anne, Elvita, Catherine dan masih banyak lagi. Yang hebat menggambar juga ada, Maeve. Di bidang bahasa Inggris, ada Dominique. Tak lupa, Sheinna dan Calvin yang jago Matematika. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

Kelas

8D


instaclass

Kelas

Siapa tidak tahu kelas ini. Dihuni 38 remaja berjiwa superstar sehingga menjadi kelas yang spektakuler. Komandan kelas adalah sosok yang disiplin dan bertanggung jawab, Ibu Sri Rahayu ini.

8E A

da ketua kelas, Belinda Pangestu, didampingi wakilnya Elaine Suwondo. Kelas 8E punya ahli menulis, Sally C dan sang ketua OSIS, M Jason. Untuk hitunghitungan, tugasnya V Marvin dan Leon S. Boleh jadi inilah kelas juara. Ada Matthew Bryan, Eka Raharja, Sherry Efendy, Ferlly Wiyanto,dan Glory Hanaga, anggota basket DBL, serta Cielo dan Rhena di tim Saint-X, yang berjaya di DBL. Ada juga Cathleen, Dion, dan Belinda, yang suaranya berkelas di SCC. Dan masih banyak lagi. Gak percaya? Check it out! (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

40


instaclass Keren dan berpendidikan? Itu 9A banget! Kelas paling eksis di kalangan guru-guru karena kealiman dan kecerdasannya. Dipimpin Bu Setyo Rianti, yang dikenal senior dan jago banget bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Tjandra yang jago gambar. Keadaan kelas 9A punya pembuat trending topic, Garant & Kevin, sampaisampai satu kelas membeli pensil yang sama. Kelas ini lebih berwarna dengan hadirnya Jeff Sebastian yang mengaku sebagai si golden talent. (*)

K

oordinator lokal, duet Anita Rachmad dan Dhia Imani. Masalah tulis menulis, ada Giselle Nadja yang jago renang dan Michael Adisasmita. Masalah uang, urusannya Billiarta dan Radityo. Kelas 9A banyak melahirkan anak berprestasi. Sebutlah, karena kelas ini diisi dengan berbagai murid berprestasi, coAgatha Carolina yang selalu jadi juara 1. Untuk Matematika, Alicia Maydeline, juga Audrey Soetanto yang jago bahasa Inggris. Yang nonakademik, ada Steven Benedictus sang kapten basket, Cathy Kasih the photographer, Luke Adrian & Olivia Michelle, pinter menyanyi dan Fanny

41

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

Kelas

9A


instaclass

Kelas

9B

Yeah! Kelas 9B, adalah anakanak Mam Erny, begitu nama wali kelas kita dipanggil. Kelas satu ini nggak pernah sepi. Ada yang nggak bisa diem, Adrian, Axel, Gio dan Richard. Kita juga punya cewek-cewek yang riuh rendah, Venus, Fabyola, Frishella, dan Lauren.

N

ah, kelas ini dikomandani Venus Sabrina dan wakilnya Billy. Ada tukang catet-catet, Audrey Byastira dan Abraham Billy dan urusan duit ada di tangan Mary Vanessa dan Robert Ricardo. Meski kelas heboh kami berprestasi lho. Banyak yang pinter. Ada Mary, Frishella, Lauren, Stella, Vito masternya fisika, dan masih banyak lagi. Nggak akan cukup kata tentang 9B, deh. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

42


instaclass

Kelas

9C K

ami beranggotakan 35 orang. Kami dipimpin oleh ketua kami, 'fearless leader' Alexander Irvan Kaware, dibantu wakil ketua si tinggi langsing, Angelica Dewi. Urusan tulis diurus sekretaris, Teresa Avilla yang suaranya aduhai, dan William Sunur. Urusan keuangan kami diatur para bendahara yaitu Jonatha Hasimjaya dan Christopher FW. Kepala Keluarga kami, bukan lain guru kesayangan semua angkatan, yakni Ibu Anastasia Nenik. This is our legendary 9C. Ok Family. (*)

43

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


Instaclass

Kelas

Boleh jadi ini kelas paling luas. Paling dekat dengan ruang guru. Dikomandani ibu guru kocak, keren. Siapa lagi kalau bukan Bu Titik. Tapi, tetap tegas lho dalam membimbing murid-muridnya.

9D K

elas 9D diketuai Kristoforus Sastrabudi yang bijaksana, dengan wakil, Alfred Aditirta, yang merasa dirinya ganteng. Ada Lisa Puspitasari Santoso yang imut sebagai sekretaris 1 untuk mengatur jurnal kelas. Dibantu sekretaris 2, Juro Susantra yang selalu on time mencatat absen. Kadang, Kevi Koesomo membantu mencatat jadwal ulangan di papan evaluasi, lewat tulisannya yang rapih dan indah. Soal uang, itu menjadi bagian si jangkung, Geonata Garinda dan Shania Liang. Keduanya rajin mengumpulkan uang tabungan setiap minggu. Kelas 9D lebih ceria oleh aksi Jerry Nico Hartono, ditambah Ernesto “Scotland” yang “pandai ”berbahasa Inggris' dengan aksen British English. Ada juga Nathanael Sebastian 'Anak Emas Einstein”, yang suka membantu anak yang kesulitan pelajaran. Nggak rugi masuk kelas multitalenta ini. We love 9D and Bu Titik is the best. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

44


organization

Laporan : Jonathan 7B-19 dan Melinda

Estafet kepemimpian bergulir dengan lancar dari Ketua OSIS 2012-2013, Juro Sutantra kepada Marcellino Jason. Dalam perhitungan suara di suatu siang, Jason mendapatkan dukungan suara terbanyak, menyisihkan sejumlah kandidat lain.

P

erjalanan menuju pemilihan ketua OSIS ini membutuhkan waktu cukup lama karena banyak tahapan yang harus dilakukan. Setelah perwakilan dari tiap kelas, kemudian ada seleksi yang akhirnya mengerucut menjadi beberapa calon ketua. "Saya ini kepengin sekali masuk OSIS tapi gagal, ya sudahlah, nggak perlu sedih meski sedikit kecewa," ujar Michael Cahyadi saat diwawancara. Menurutnya, seleksi untuk masuk organisasi intra sekolah itu susah sekali. Apalagi saat sesi wawancara. Michael mengaku kemungkinan dia gagal sewaktu wawancara karena merasa sangat lama setiap kali harus menjawab pertanyaan yang diberikan. "Ya, ya, mungkin, saya gagal gara-gara kelamaan njawab waktu wawancara," ucapnya cowok kelahiran Pasuruan ini. "Kalau tahun depan ada, saya mau ikut lagi." Pengurus baru OSIS 2013-2014 dengan pembina, Ibu Verawati, memiliki enam pengurus inti ditambah 10 bidang garapan. Masing-masing bidang ada koordinatornya. Secara keseluruhan, personel OSIS berjumlah 40 siswa. Yang paling sedikit anggotanya hanya bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi dan bidang Komunikasi Bahasa Inggris.

BERANI LAYANI SESAMA Meski ada pelatihan internal, sebagian anggota OSIS sempat mencicipi pelatihan kepemimpinan dasar di luar sekolah. Misanya, Jason yang ikut LDKS yang diselenggarakan Koarmatim, lalu sejumlah siswa lagi (Moniq, Bebe, Via, Rhenata, Melinda, Jason, Bryan, Rafael, Kent dan Raymond), mengikuti LDKS-BKS SMP-SMA-SMK se-Kevikepan Surabaya.

45

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


organization Pengurus OSIS Periode 2013-2014

LDKS di kompleks sekolah Santo Carolus, Jemursari, 1112 Januari 2014 itu bertema 'Pergilah, Jangan Takut dan Layanilah’. “Di sana kami tidur di lantai, beralaskan tikar, tapi acaranya seru dan membuat iman kita semakin bertumbuh”, kata Moniq. Para wakil dari sekolahsekolah mendapatkan banyak pengetahuan. Misalnya, dari Romo Ignatius Suparna CM yang membawakan ‘Being Catholic, Being Fruitful and Generous’, lalu Sr Agatha Lim OSU menjelaskan tentang ‘Gereja sebagai Ibu yang Berbelas kasih’, darn 'Militansi Iman Kaum Muda' oleh Romo Didik. Latihan dasar kepemimpinan sekolah ditutup dengan Perayaaan Ekaristi oleh Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono Pr. Dalam homilinya, dia berpesan, “Kalian remaja-remaja Katolik, kalianlah yang akan menjadi penerus Gereja, jangan malas untuk belajar dan meraih citacitamu, teruslah bertumbuh dalam iman. Banggalah menjadi seorang Katolik." (*)

PELINDUNG : Sr Benedicta Suhananti MC Pembina : MM Verawati KETUA : Marcellino Jason (8E-22) Wakil Ketua : Alicia Clara Gosari (7D-2) Sekretaris I : Claudia Clarensia (8B-7) Sekretaris II : Cecilia Rhenata (8E-5) Bendahara I : Gerald Bryan (8D-17) Bendahara II : Sherina Gunawan (7D-34) BIDANG PEMBINAAN  Kerohanian Koordinator : Rosa Virginia Melinda (8A-27) Anggota : Thalia Noviani (8A-30), Elaine Suwondo (8E-13), Benedicta Riona ( (7A-9) Pengembangan Diri Koordinator : Beatrice Adelide (8B-3) Anggota : Agnes Putri (8B-2), Emmanuelle Sutan (7B-12), Raymond Jonathan (7D-31) Kebangsaan Koordinator : Audrey Liviana (8C-7) Anggota : Valentine Valery (8A-32), Clarissa Audrey (7C-16), Agatha Adella (7E-2) Seni Koordinator : Elizabeth Merrygold (8D-9) Anggota : Gisela Kiara (8E-15), Isabella Nadia (7E-18), Raffael Matthew (7C-35) Demokrasi dan HAM Koordinator : Libby Lisandra (8C-24) Anggota : Monica (8A-25), Angela Clarissa (7A-5), Mario Benedictus (7A-26) Kreativitas dan Kewirausahaan Koordinator : Laurentius Jeffrey (8C-23) Anggota : Vincentia (8C-39), Adeline Vania (7E-1) Jasmani dan Kesehatan Koordinator : Kent Putera (7E-22) Anggota : Ardi Djoeniarto (7C-5), Felicia Ristanto (7A-12) Sastra dan Budaya Koordinator : Synrivia (8C-35) Anggota : Maximilian Limanlee (8C-27), Isabella Sophie (7D-15), Veronica Winata (7B-34) Teknologi Informasi dan Komunikasi Koordinator : Albert Lucano (8D-1) Anggota : Pieter Chehan (7E-33) Komunikasi Bahasa Inggris Koordinator : Dominique Alexandra (8D-8) Anggota : Regine Viennetta (8B-27)

Saya ini kepengin sekali masuk OSIS tapi gagal, ya sudahlah, nggak perlu sedih meski sedikit kecewa Michael Cahyadi

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

46


organization

Boleh Lho Beli Sayuran

Laporan : Tania dan Meliana

Berjalan-jalan di El Paraiso, taman yang ada di atap sekolah, sangat menyegarkan mata. Tidak hanya melihat tanaman indah, subur nan hijau namun juga yang langka. Salah satunya, kepel. Dengar namanya saja sudah terasa janggal. Ada juga tanaman merambah, pare, timun, kacang panjang, labu botol, bunga pasif flora dan lain-lain.

M

eski terdapat banyak tanaman tapi satu yang istimewa, yaitu anggrek. Tanaman dengan warna eksotik dan buag yang tahan lama terbukti cocok

47

sebagai bunga potong dan punya nilai ekonomi tinggi. Nah, ngomong soal ekonomi , El Paraiso ini juga maju dalam kegiatan jual beli. Bahkan ada pola swalayan dalam transaksi ini. “El Paraiso swalayan yang laris dalam menjual hasil panennya. Yang laris itu, jamur, sinom dan sayur – sayuran,” tutur Ibu Zuli yang sudah tiga tahun merawat ‘kebun surga’ kebanggaan sekolah ini. Nama swalayan itu St Fransiscus. Menurut Ibu Zuli, swalayan biasa buka pada hari Selasa dan Kamis, di lantai bawah dan diperbolehkan para bapak dan ibu guru serta wali murid untuk mengunjungi, termasuk tentu saja, memborong hasil panenan El Paraiso. El Paraiso yang berarti surga dibuat sebagai sarana pembelajaran

bagi para murid. Berdiri dan dirintis 2009 oleh Bapak Hadi Muryono (almarhum). Dua tahun kemudian koleksi sudah relatif lengkap, roof garden ini diresmikan. Saat ini, kurang lebih 70 –100 macam tanaman yang berasal dari sumbangan para murid sebagai penitensi dari hukumannya, serta orangtua murid yang bersedia menyumbang. “Setiap tahun jumlah tanamannya meningkat sekitar 10 persen,” ungkap Ibu Tama yang ikut mendampingi Bu Zuli. Dengan perkembangan ini, pantas jika El Paraiso menjadi juara kategori Urban Framing se-Surabaya yang diselenggarakan Tunas Hijau. “Sekarang bila ke El Paraiso, juga dapat menemukan Gua Maria, cocok untuk tempat berdoa saat ada waktu luang.” (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


organization

Cukup Menyenangkan Laporan : Graciella, Tania

K

enapa harus saya? Kenapa bukan orang saja? Pertanyaan ini bergelayut di benak David Vincentius Budihardjo ketika terpilih menjadi Ketua Komite SMP Katolik Santa Clara. Kegiatan yang lain sudah menyita waktunya. "Saya akhirnya menerima, karena menjadi pengurus komite di Santa Clara ini cukup menyenangkan, bisa berkenalan dengan Suster-Suster, guruu dan orangtua murid," kata penyuka kuliner ini. Menjadi pengurus komite di Santa Clara berbeda dengan sekolah lain. Sebagian besar semua sudah diprogramkan bersama sekolah dan pengurus komite tinggal membantu pelaksanaannya saja. Banyak orangtua murid rela membantu sehingga antara sekolah dan orangtua murid mampu bekerjasama. Bagaimana membagi waktu? Kebanyakan pertemuan untuk persiapan suatu kegiatan dilakukan sebelum jam kerja dan kegiatannya lebih banyak dilakukan saat orang tidak terlalu sibuk bekerja. "Jadi, tidak ada masalah, bisa terlaksana dengan lancar dan baik," terang Pak David yang sebelumnya,

bapak dua puteri ini pernah menjadi pengurus Komite SD. Program kerja Komite Sekolah tidak terlalu rumit. Hanya meliputi empat bidang yakni pendidikan, kesejahteraan guru dan karyawan, berkaitan dengan orangtua/wali murid. Dari tahun ke tahun, program komite terlaksana 100% karena diselenggarakan bersama sekolah. (*)

Fuente de La Luz Laporan : Gisela Kiara, Michelle Gozali

W

ah, apa lagi ini? Konon, artinya bercahaya. Ya, cahaya itu ada di lingkungan El Paraiso, menempati sebuah ruangan khusus. Di dalam ruangan itulah bekerja Ibu Theresia Natalia, seorang psikolog baru SMP Katolik Santa Clara. “Sebenarnya, sudah lima tahun saya menjadi mitra sekolah,� katanya. Hadirnya Fuente de La Luz menjadi salah satu jawaban terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013. MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

Kebijakan pendidikan itu nantinya mengharuskan ada rekomendasi bagi siswa mengenai arah penjurusan yang tepat. Untuk itulah, SMP Katolik Santa Clara tidak tanggung-tanggung memberikan nilai lebih, dengan menempatkan psikolog khusus ini. “Tugas kami adalah menyelesaikan kasus-kasus yang belum bisa ditangani oleh Bimbingan dan Konseling (BK). Psikolog membantu untuk mnegatasi masalahnya dan membantu anak yang kurang dalam potensi akademis,� papar Ibu Natalia yang lulusan S2 Psikologi Universitas Airlangga (Unair). Menurut ibu kelahiran Blitar, 31 Desember 1985 ini, berkerja di Santa Clara itu nyaman, karena selain dalam lingkungan seagama juga lingkungan kerja dan mitra kerjanya enak dan yayasannya sangat terbuka. (*)

48


organization

Misionaris Claris di Mamuju Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah, Minggu (2 Februari 2014) menjadi waktu yang dipilih untuk meresmikah kehadiran Misionaris Claris (MC) di Kevikepan Sulawesi Barat, khususnya Paroki Santa Maria, Mamuju.

U

skpu Agung Makassar, Mgr John Liku Ada meresmikan sekaligus memberkati rumah biara MC. Dua setengah jam sebelumnya berlangsung Perayaan Ekaristi. Uskup didampingi Romo Vikep Sulbar, Martinus Pasomba Pr, Pastor Paroki St Maria Mamuju, Semuel Sirampun Pr dan Romo Paroki St Yusuf Pekerja Baras, Cosmas Kopong Boro Pr. Ada 300-an umat yang hadir. Mereka datang dari wilayahwilayah Paroki St Maria Mamuju, komunitas suster JMJ dari Messawa. Perayaan makin syahdu dengan suara koor “Ecclesia” dari umat Mamuju, yang menyanyikan “Tebar Jala”. Menurut laporan RD Martinus Pasomba dan Anton Ranteallo yang diterima majalah DIAN TARA, misa berlangsung di “gereja transisi”, istilah untuk menyebut tempat beribadat sementara umat Katolik Stasi Kota Mamuju, karena gedung gereja paroki dalam proses pembangunan. Pimpinan Regional MC, Sr Maria Veronica Endah Wulandari mengatakan, sekarah besar telah terjadi melalui pembukaan dan peresmian biara di Jl Bau Maseppe No 14, Mamuju. “Kami sangat serius datang dan dalam waktu tidak lama, kami akan memulai misi kami di bidang pendidikan," tegas suster. Sebelumnya, wakil ketua umat Petrus Tandilodang mengucapkan terima kasih atas kehadiran suster MC yang memang sudah lama didambakan umat di Bumi Manakarra (mana’=pusaka dan karra=sakti), yang sering dimakni sebagai “tanah terjanji”. Senada, Uskup Mgr John mengucapkan terima kasih karena peresmian biara MC bertepatan dengan 22 tahun dirinya ditahbiskan menjadi uskup. “Kedatangan suster MC ini merupakan berkat Tuhan. Semoga menemukan saudara-saudari seiman dan bergandengan tangan mewartakan Kristus di tempat ini," ujarnya. Dalam ramah tamah yang dipandu ibu Clara Surya Parerung selama 90 menit, diperkenalkan para suster MC antara lain Sr Vero (pimpinan regional), Sr Benedicta Suhananti (anggota dewan), Sr Klara Immakulata They (bendahara). Yang akan berdomisili di Mamuju adalah Sr Bernadetha Ngole MC, Sr Margareta Maria MC, Sr Fransiska Borgias Sri Susanti MC. (*)

49

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


WANDERLUST

short story

Oleh : Venus Sabrina 9B-15

“I was wondering, how did you ‘save the world’ exactly?” Garant, a close friend of Audrey asked. “What a pleasant surprise to get such a question. I haven’t heard that in years!” Audrey exclaimed

G

arant shrugged, “Well like i said, i was just wondering.. But you wouldn’t mind to share your story, right?” “Well, no, not really i guess.” Garant said with a slight giggle, “Okay then.. Go on.” Sure.. it all started when.... the fourth world war ended, and the apocalypse occurred as a supposedly symbol of anger from God because of the chaotic world war. I awaken in my hometown, Idaho, with a police badge that i was holding in my hand with my name on it. I stood up and heard a broad casted voice. It told us, the so-called survivors to go to Washington DC, a safe haven for survivors to gather together. I went to DC and it was close from Idaho. After approximately 5 days, eating everything remaining along the way, I arrived. I heard a voice- a speech, that was held by MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

U.S’ vice president, Teresa Slovaskia. She explained a system which we will have to live by, and that this system also occurs in every other country. She explained on how we needed to unite and prioritize teamwork to gather needs, we also need to keep the population balanced so that we can survive with little amount of food. She also said that the president, Irvan Kaware died so she feels obligated to step in. After the speech, she screamed, “ USA!” with the survivors following the scream. The survivors said hello to each other, while i was lost in thoughts. Suddenly, a man introduced himself to me “Hey, my name’s Robert.”. And I replied with a smile. But out of sudden, a bomb, followed by missiles hit DC. Teresa said while analyzing the missile’s characteristic features. “It looks like Russia refuses to make peace” , bombs and missiles kept hitting and I know i need to run, but before i can ruminate anything, a bomb landed beside me and i was thrown into a wall, and i fell unconscious. *** A man’s voice woke me up. When i opened my eyes, i saw a familiar figure, but nonetheless, i didn’t remember him. He explained how Russia bombed the whole North America. He said that he’s Robert, who had a plan to go

50


short story search for the survivors, as we need to unite. As we were calling out to search for survivors continuously, we finally realize that we were alone. I also realized that the possibility Russia may bomb other sides of US is pretty big. So we decided to live up to his plan to search every side of U.S. We went to U.S’ Air Force military base and used their plane. After preparing ourselves, we set off. The flight was smooth, until a bomb that was intended to attack South America hit the right wing of our plane. Causing it to not be able to fly. I jumped out of the plane, out of Robert’s order. Robert followed to jump. The waves rolling down the sea pushed me up the shore. I can’t do anything but close my eyes and disregard my thoughts for hours. When i woke up, Robert’s gone. I went to the city, and it was Mexico City. And when i entered, the environment was broken. It seems that it was also attacked by Russia. As I was getting deeper, i heard a voice with a Mexican accent, and Robert’s. Robert was convincing the Mexican survivor to join, but instead, he got his arm slashed. The Mexican boy with a switchblade was with his little sister. I approached and explained calmly about Russia’s attacks. Magically enough, after a few deliberates and argues, he joins. Robert then said that if Russia keeps attacking, then it would be way better if we take revenge on Russia to stop them, instead of searching survivors. The Mexican boy directed us to Mexico’s military base. We arrived and we prepared ourselves. We took every weapon. Sniper rifles, grenades, combat shotguns, etc. we boarded to what Robert says as a thunder chief , describing his fascination of planes and automobiles. We got into the plane, with Robert flying the thunder chief. In the middle of the flight, the Mexican introduced himself and his sister as Jerry and Agatha, respectively. As the smooth flight ends, we arrived. Moscow looks very fine, it is only damaged by the apocalypse, as it seems. Robert then explains on how we will spy on the Russians while Jerry and Agatha will hide far from Russians. Robert and i then quietly sneaked and hid behind a Skyscraper building. And when we arrived, Russia was holding a speech. And Robert peeked, turning his head around. And then he looked and me, with a

51

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


short story

surprised look. He whispered to me “ It’s Teresa Slovaskia.” I was, shocked certainly. The speech tells Russians on how Russia will unite, and will destroy those who deceives and created the world war. Which is very ironic to me. Suddenly, the speech stopped for awhile and a girl’s scream was heard. And i was sure that it was Agatha’s scream. I was struggling to get out and help her, but Robert held me so that i can’t move. Then, Teresa suddenly pointed to the skyscraper building we hid behind and screamed something in Russia that i was sure meant “ SHOOT THEM !!!” Bullets kept attacking us. I dodged the bullets swiftly. Thinking that they lost our track, we calmed down. But as always, we’re not completely safe. Teresa and her Russian pack marched and exclaimed loudly that they held Agatha. Teresa then lets go of Agatha, Agatha asked where her brother, Jerry, is. Which Teresa replies by saying that he is now a semi survivor. Horrified by his brother’s death, she cried. Robert decided to make up a plan. He loaded his gun when Teresa’s right hand man, Geonata notifies Teresa that Robert’s got a gun. When all eyes are on Robert, i snatched Agatha quickly and ran to somewhere far away. After 15 minutes of hiding, i heard Robert’s somewhat unclear screaming voice, but i was sure that it was “ Run Away!!”. But i thought of another plan. I lured the Russians far away, with us ending up in a ruined factory. I was preparing a grenade that i brought earlier, so that when the Russians and i head face to face, i’d bomb the place, and let Agatha run, killing myself. As the Russians arrived, i saw Robert nowhere to be found. Teresa had an evil smirk. I took a deep breath and threw the grenade, 2 meters away from me. A ‘boom’ quickly formed. I sheltered myself and Agatha. But nevertheless, we were hit. I thought to myself, I have failed. A song sang along in my head as i woke up, reluctantly, badly bruised, wounded and also singed. I woke up, weak and screamed out to Robert and Agatha. Around me was Russian’s dead body. But no Teresa whatsoever. I walked, with a little amount of energy left. I eventually fell down, and a voice surprised me. It was Teresa, MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

with Agatha whom she brutally held, with a gun on her right hand, placed on Agatha’s head. She explained how Robert was the one who leads her here, and that Agatha survives the grenade, but Robert didn’t. I was breathing slow, and ruminates all the things that she had said. I know either me or Agatha will survive. She then suddenly released Agatha, and pulled me up violently. She stabbed me in the thigh with a spear that cuts deeply through my flesh, and pierced it to the ground, so that i can’t move. Then, she pointed the gun to Agatha again. And said something i truly remember.. “You know something.. I Killed Irvan Kaware, he never gave US the peace we wanted.. “ Teresa said while putting on a smirk. And then she explained how she wants to rule the world, because it is her symbol of revenge, as US’ violent ways, and Irvan Kaware’ s hatred for poverty killed her only child, and her only family left when they were living in poverty. Her son stole fruits out of extreme hunger and was shot when trying to run away, yet Teresa was still blamed for letting her son be so ‘reckless’. She said that i was responsible for her loss.. That’s when i remembered, that i was the cop who shot the kid accidentally, which explains the police badge that i had. As i was thinking that i will die of hemorrhage, Teresa pointed the gun to another target, me. She said “You will die quick, i still have pity. This is for my son.. BUDI! Goodbye--” as she wanted to finish her last word, Robert suddenly said, loud and clear.” Welcome to the afterlife, Teresa Slovaskia.” Teresa turns around, she pointed her gun at Robert, but it’s too late. The bullet hit her, on the head. Bulls eye. Robert went closer to save me, and i was watching Teresa’s blank, dead eyes. He pulled out the spear from my thigh. I stood up, and tangled myself around Robert to not fall. Agatha, who was still traumatized by the event walked along. Robert said to me “ Let’s live up to our original plan” i nodded. He also informs Agatha that now, Jerry is in a safe haven. I sighed in relief as everything has finished. Years later, Me, Robert, and Agatha lived up to the original plan, to collect all the survivors all around the world. Survivors from all around the world gathered in Russia to respect Teresa Slovaskia, who is free now with the only thing she has ever loved, Budi.” ***

“So.. that’s the story?” Garant asked Audrey. “yes, that’s as far as i can tell right now.” Audrey said with a chuckle, while sipping a glass of water that Garant prepared for her. (*)

52


here we are HASIL SINLUI HOT 2013. English Competition : SMP Ciputra Surabaya (Helena Faustune, Michelle Harli, Regina Mutiara Devi K, SMP Ciputra Surabaya (Rex Gosal, Mario Aaron, Niko), SMPK St Agnes Surabaya ((Maria Tiffany, Christianto, Emily Abigail), SMPK St Clara Surabaya (Graciella, Audrey Byastira, Venus Sabrina), SMPK St. Clara Surabaya (Antoni Saputro, Dominique Alexandra, Audrey Susanto) Debat Sosial : Tim SMPK Kolose St Yusuf 2 Malang, SMPK St Clara, SMPK St. Clara, SMPK St Maria 2 Malang, Best Speaker : Brigitta Chrisnanda Eka (SMPK Kolose St. Yusuf 2 Malang) Matematika Emas : Billy Kurniawan (SMP Angelus Custos 1), Christiana (SMPK Maria Fatima Jember). Perak : Verren Pramita (SMP Kr Petra 3), Cheryl Immanuela (SMP IPH Surabaya), Andrew Theodore (SMPK St Clara Surabaya) Perunggu : Josaphat Deo Kusno (SMPK St Carolus), Kevin Yuwono (SMP TNH Mojokerto), Brigitta Dica Budijono (SMPK St. Yusuf 2 Malang), Cathlyn Florensia (SMP Kr Petra 3), Adrian Arif (SMPK St Clara Surabaya) Fisika Emas : Nathaniel Sebastian (SMPK St Clara Surabaya), Nicholas Alexander (SMP Kr Petra 3). Perak : Randy Stefan Tanuwijaya (SMPK Maria Fatima Jember), Adelia Jostanto (SMPK St Maria Surabaya), Vito Anthoni Stanpo (SMPK St. Clara Surabaya). Perunggu : Johanes (SMPK Angelus Custos 1), Ansheilla Tjahjono (SMPK St Clara Surabaya), Robby Hermawan (SMPK Maria Fatima Jember), Elvin Stefano (SMPK St Maria 2 Malang), Leonardo Edgar (SMP Kr Petra 3).

Belajar dan Belajar Laporan : Vincentia dan Verena

B

elajar dan belajar menjelang Sinlui Hot 2013 menghiasi rutinitas SHEENA MAE. Peraih medali emas ini tidak hanya belajar dari buku pelajaran tapi juga membeli bukubuku rangkuman biologi untuk menambah pengetahuannya. Ia rela menggunakan waktunya untuk memelajari materi-materi lomba di saat teman-temannya yang lain bersenang-senang. Meski begitu, Sheena tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang berat dan melelahkan, karena ia sangat bersemangat dalam belajar biologi. Selain itu latihan bersama guru biologi, Bu Vera, membuat Sheena semakin siap dan semangat mengikuti lomba. Memang benar yang dikatakan orang, kalau kita akan menuai apa yang kita tanam. Berkat kerja kerasnya, Sheena meraih juara pertama dan memberikan kontribusi penting sehingga SMP Katolik Santa Clara kembali menjadi juara umum. Bagi Sheena, biologi telah menarik minatnya sejak di Kelas 8. "Biologi itu sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan tidak akan menjadi sia-sia," katanya. (*)

Biologi Emas : Sheena Mae (SMPK St Clara), Joana Gunawan (SMP Kr. Petra 3) Perak : Pierre Yosia Edward (SMP Vita), Laurensia Vianna Dwi (SMP St. Maria 2 Malang), Rosalyn Surya (SMPK Maria Fatima Jember). Perunggu : Yonathan (SMP Angelus Custos 1), Gabriela Nathania (SMPK St Maria Surabaya), Roseline Alimsantoso (SMPK St. Clara Surabaya), Vania Jolie (SMPK St Maria 2 Malang), Antonius Eko (SMPK Wijana Jombang). Juara Umum : SMP Katolik Santa Clara Surabaya Paduan Suara : SMPK Cor Jesu Malang, SMPK St Clara Surabaya, : SMPK St. Carolus, SMPK Stanislaus 1, SMPK Maria Fatima Jember.

53

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


here we are

Bukan Eyel-eyelan Oleh : Laurensia Nadya 9B-12

D

ebat!!! Pasti yang pertama kali ada di benak kalian adalah adu ngeyel antara dua orang atau dua kubu. Sebenarnya, 'debat' sama 'eyel-eyelan' jauh beda. Debat adalah adu argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan dan logis disertai fakta yang ada. Sedangkan eyel-eyelan adalah adu suara keras dan argumennya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Nah, di SMP Katolik Santa Clara, ada ekstra debat sosial yang dibina Bapak Romanus Wiyoko. Aku ikut ekstra debat sejak Kelas 8. Awalnya, sih nggak pede ngomong dan lebih sering baca naskah. Tapi, berkat bimbingan Pak Wi, anak-anak bisa berkembang. Aku ikut lomba debat pertama kali di SMAK Kolese Santo Yusuf Malang, satu tim dengan Arditosunu dan Agatha Carolina. Nggak menang, tapi sebagai tim yang masih baru, berada di peringkat empat sudah cukup membanggakan. Masuk Kelas 9, kami ikut dua lomba di SMAK St Louis 1 dan SMAK Kolese Santo Yusuf. Kali ini, aku satu tim dengan Agatha Carolina & Steffi Ordelia. Nggak mau pulang dengan tangan kosong lagi, kami dengan tim B (Felicia Budisetiawan, Juro Sutantra, & Arditosunu) giat berlatih bahkan sampai larut. Kita bahkan pernah stay di kantin sekolah sampai jam 9 malam buat cari bahan debat. Ternyata, benar-benar menyita pikiran dan fisik. Gimana nggak? Kita dituntut peka dengan dunia politik, ekonomi, dan sosial. Harus sering baca koran plus nonton berita. Di SMAK St. Louis 1, dengan tema Euthanasia, kami lolos ke babak berikutnya, hingga semifinal. Di babak semifinal, tim A atau timku kandas dan harus memperebutkan piala juara 3 sementara tim Juro melaju ke final. Setelah Sinlui, kita fokus untuk Kosayu. Rasanya lebih berat memang, karena kita harus menghapal argumentasi lebih dari 10 bahan secara langsung. Tapi kami bertekad membawa pulang piala. Suasana pertandingan di Kosayu lebih menegangkan, karena kita nggak hanya dituntut mengemukakan argumen dan sanggahan yang logis, tetapi harus benar-benar menggunakan bahasa Indonesia baku. Susah memang, karena ketika berdebat, kadang mangkel sama lawan dan jadi nggak peduli lagi sama urusan bahasa. Kami bertanding sampai babak perempat final. Di babak ini, tim B gugur sementata team kami ke semifinal. Di semifinal, jujur aku nggak tampil maksimal. Beruntung Agatha dan Steffi bisa mengimbangi. Puji Tuhan, kami lolos ke final tapi harus puas di urutan kedua. Kami kalah dengan retorika pembicara tengah tim lawan. Makasih Pak Wi! (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

54


here we are

Dua Medali dari EksoSanMara Laporan : Tiffany Natasha

F

elicia Budi dan Nathanael Sebastian mempersembahkan medali emas dalam lomba antarsiswa SMP di EksoSanMara (SMAK Santa Maria Surabaya), 6-7 September 2013. Satu medali perak diperoleh tim fotografi, Tiffany Natasha dan Audrey Geraldine Tanara. Peserta lomba mencapai 450 peserta hingga aula di lantai 4 padat. Kepala SMAK Santa Maria, Sr C Fitri Murniati OSU mengatakan agar peserta berkompetisi dengan sehat dan berharap EksoSanMara menjadi bagian proses pembelajaran juga. Usai pembukaan peserta terlebih dahulu menjadi stanstan yang telah disediakan oleh panitia. Di lantai 3 laboratorium Biologi memamerkan alat peraga mereka sekaligus mempraktikkan fungsi dan kegunaannya, seperti pengambilan darah dan multimedia cara pembedahan katak. Sekitar pukul 10.30 WIB, kompetisi dimulai. EksoSanMara mempertandingkan lomba Bahasa Inggris, Logic, Fisika, Matematika, Debat, dan Fotografi. (*)

55

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


here we are

Tersisa Inggris dan MIPA Graciella, Audrey S dan Dominique menyabet tempat kedua (runnerup) dalam English Amazing Race pada Dempo Cup IX 2013 di SMAK Santo Albertus, Malang, Sabtu (19/10/2013).

Laporan : Vincentia, Graciella, Patricia

T

otal poin hanya terpaut tujuh poin dari Tim Bahasa Inggris SMPK Santa Maria 2 Malang. Di posisi ketiga juga, ditempati SMPK Santa Maria 2 Malang. "Awalnya, kami sempat tidak yakin karena banyak game-nya," kata Audrey. Pada babak final, panitia memberi ujian permainan dakon. Sebelum bermain, masing-masing peserta yang sudah berhadapan harus menjawab pertanyaan. Siapa yang dapat menjawab, dia yang berhak menjalankan permainan. "Kebetulan, saya dapat soal yang mudah, jadi beruntung sekali," kata

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

Graciella yang menorehkan 79 poin, tertinggi dibanding Audrey dan Dominique. Sayang poin tinggi tidak mampu melewati nilai SMPK Santa Maria 2, yang membukukan 85 poin. Di lomba lain, tiga Tim MIPA masuk 10 besar terbaik. Tapi hanya Sheena, Nathanael dan Andrew yang mampu mempersembahkan juara. Ketiganya harus mengakui keunggulan Tim MIPA dari SMPK Santo Yusuf Malang (juara I) dan SMP Kr Petra 5 Surabaya (juara II). Sementara itu, Frishella meraih prestasi gemilang dalam perlombaan Vita Challenge, 28 September 2013, dengan menjadi juara 2. "Sadari kemampuanmu, terus belajar, dan jangan lupa berdoa. Ingat, kalau kita berusaha, kita pasti bisa,� ujarnya. (*)

56


profile

M

otto hidup cowok satu ini simpel : 'Jadikan belajar sebagai hal yang menyenangkan'. Prinsip ini mengantarkan Nathan Sebastian Haryono memenangkan beberapa perlombaan, khususnya di bidang Fisika. “Belajar yang menyenangkan itu bila semua materi yang dipelajari dapat dimengerti dengan baik,� katanya. Saat belajar yang paling tepat, yaitu malam hari saat semua anggota keluarga tidur, karena suasananya yang sepi sehingga dapat berkonsentrasi lebih baik. Ketertarikan Fisik baru sejak Kelas 8.

Meski sudah beberapa kali juara tapi belum membuatnya puas. Cara belajar Nathan relatif sederhana. Kalau merasa kurang paham terhadap suatu pelajaran, dia akan belajar sampaibenar-benar mengerti pelajaran itu. Apa makna dari banyak perlombaan yang diikuti. "Lomba bukan kompetisi tpi suasana di mana kita menunjukkan kemampuan kita. Jadi, jangan menyerah walau pernah kalah," tambahnya. (Audrey Gabriella)

S

Pilih yang Sepi

atu-satunya siswa Kelas 7 yang mendapat juara di bidang akademik adalah Andrew Theodore Tjondrowidjojo. Sang juara ini mulai menggemari Matematika sejak Kelas 5 SD. Bahkan, 40 piala sudah dikoleksi selama di sekolah dasar. Meski tidak menjadi juara pertama, Andrew selalu menembus

k a y n a B l a o S n Latiha

H

ardships makes it perfect. Inilah perjuanganku ketika mengikuti lomba bahasa Inggris di SMAN 1 Jember. Pas Valentine, 14 Februari 2014, Gunung Kelud yang meletus memuntahkah abu ke udara. Abu itu menggagalkan perjalanan dengan pesawat. "Pilihannya, aku terpaksa mengejar kereta api, dan menunggu di Stasiun Sidoarjo," tutur Graciella. Untung saja, masih ada tiket ke Banyuwangi. Pagi harinya, diantar mama dan sarapan dua kotak susu dan dua roti, Shella meluncur ke Jember. Perjalanan melewati Gunung Kumitir dan memakan waktu tiga jam. Di lokasi lomba, bertemu teman dan saingan semasa SD. Dari 12 peserta, di babak penyisihan, Shella menduduki urutan 6. "Gara-gara ngantuk, jadi salah menghitami jawaban," katanya. Ketika babak final, dia lebih teliti. Di

57

semifinal. "Matematika itu dunia yang menarik. Kuncinya cuman satu, giat mengerjakan latihan soal-soal," tuturnya. Kepiawaiannya dalam mata pelajaran ini membawa Andrew mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 di Padang. Cowok yang selama menunggu pengumuman itu tampak gugup sebelum namanya lolos seleksi mewakili Provinsi Jatim. (Roseline)

sela menunggu pengumuman, seorang panitia lomba bertanya tentang asal sekolah karena seragamnya kurang familiar. "Anak saya di SMP Katolik Santa Clara," jawab mama Shella. Tak disangka, si panitia tadi menukas,"Kayaknya juara pertama." Benar juga. Shella meloncat kegirangan. Perjuangan yang berawal dari kesusahan membuahkan kebahagiaan. Untuk story telling, Shella juga patut berbangga karena mampu membawa harum nama sekolah. Dia menjadi juara kedua dari 68 peserta dalam lomb story telling di Kantor Diknas, Jl Jagir Wonokromo, Surabaya. Apa makna dari lomba itu? "Aku belajar, di dunia ini, tidak ada yang dapat berjalan mulus. Ada halangan, halangan dan halangan. Kita belajar menjadi lebih baik lagi," tutur Shella. (Agnes Putri)

Tak Ada yang Mulus

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


insight

Semua Ada di Open House Laporan : Jeanie DJ 9C-33, Audrey Byastira 9B–24, Faustina 9B-19 , Rosaline L 9C-10

Coba tebak, event terbaru apa di tahun ajaran ini? Kalau ada yang nebak lomba 17-an yang diadakan lebih lama, jawaban kalian salah. Event terbaru itu 'Sanclar Open House', 8-9 November 2013. Acara ini sempat membuat anak-anak Kelas 9 dan guru ketar-ketir.

Y

a, karena waktu. Penyelenggaraannya berdempetan dengan kepulangan anak-anak Kelas 9 setelah study tour ke Bandung. Walau tugas kepanitiaan sudah dibagi beberapa hari sebelumnya, tapi masih ada kendala. Persiapan belum sampai 50 persen. Toh, akhirnya, bisa juga menata acara lumayan apik. Dengan sistem tiket yang dirobek tiap kali ingin masuk, beberapa membuat adik kecil yang masih SD tertarik melihat karya-karya pembelajaran di SMP Katolik Santa Clara. Contohnya, Studio Keterampilan, Studio Jurnalistik, Lab Biologi dan masih banyak lagi. Tidak cuma itu, di lapangan basket, ada panggung besar yang menampilkan bebeberapa aksi ekstra yang menarik seperti band, taekwondo dan kulintang. Di Koridor I bertebaran stan makanan dan minuman yang dijajakan oleh perwakilan kelas. Mereka bersaing dengan stan Ekstra Bioterapan dan stan Ekstra Home Industry. Sanclar Open House beda dengan bazar! Tentu saja, acara pertama kali ini tidak hanya panggung besar, stan, ada lomba buat adik-adik SD sejak 5 November 2013. Yang paling heboh adalah basket. Di final, 8 November 203, tim SDK Santo Xaverius bertemu SD YPPI. Tapi, akhirnya SDK Xaverius menjadi pemenang, disusul SD YPPI, dan juara ketiga, SDK Santa Clara. Seorang pengunjung, Shinta Christy mengungkapkan, Open House seru. “Banyak studio yang bisa dikunjungi. Acaranya nggak membosankan, terutama makanan yang dijual enak–enak. Paling bagus sih studio komputer, bisa mainan sepuasnya," kata anak Kelas 8 yang datang di hari kedua Open House. Di lain tempat, Pak Bambang selaku wali murid Sasa dari Kelas 7 menyatakan,"Ludruknya lucu sekali dan menggunakan bahasa Jawa seharihari jadi lebih mudah dimengerti." Ketika ditanya bagian yang paling difavoritkan, dia menjawab Seksi Kerohanian, karena dapat menonton film bertema 'Yesus' dan AC-nya sejuk. Sementara itu, Bu Lily, wali murid dari Egie Kelas 9 menuturkan, suasana sekolah sangat berbeda dengan zamannya ketika bersekolah dahulu, yaitu fasilitasnya. “Dulu tidak ada sekolah yang punya lift, dan juga, sekolah ini ada laboratorium kultur jaringan. Kebetulan, Egie ikut Ekstra Bioterapan," paparnya. Orangtua William Lemuel yakni Ibu Yenny Novita mendukung Open House dan proses pendidikan di Sanclar. Sekolah ini berhasil mendidik anaknya berubah, dari yang suka mengganggu dan memukul orang menjadi pribadi yang lebih nice dan penurut. Ibu Fransisca mengakui pula, Sanclar telah membuatnya sukses seperti sekarang ini dan terbersit keinginan untuk menyekolahkan anaknya di di Sanclar. "Di tengah kemajuan teknologi, Sanclar terbukti masih berkualitas dan jauh lebih baik dari zaman saya sekolah di sini dulu," tambahnya. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

58


insight

Laris Manis Kentang Sosis Laporan : Audrey Cinara 7C-16, Dea 7B-28, Felicia 9A-19, Maria Felicia 9B-28

K

alau ada yang senyumsenyum selama Open House, tak lain pedagang kentang dan sosis. Stan di dekat pintu masuk itu tidak berhenti melayani pesanan. Sejak hari pertama, dipenuhi pembeli. Begitu pula hari keduanya. “Harga satu porsi kentang dan sosis Rp 12.000. Sedikit mahal tapi sepadanlah sama rasanya. Saya penasaran saja mencobanya," tutur seorang pembeli yang anak Kelas 8. Tapi menurut bapak penjualnya, harga Rp 12.000 itu tidak mahal, karena porsi kentang dan sosis itu banyak. Selain itu, rasa enak. “Kalau disuruh menilai dari angka 1 sampai 5, dan 5 adalah nilai yang paling baik. Saya pilih angka 4, karena bumbu kentang dan sosisnya hanya ada di atas, jadi rasa

59

kentang dan sosis di bagian bawah tidak seperti yang di atas. Tapi, enak kok,� tambah si pembeli. Stan makanan memang lebih menggoda karena aromanya menyebar ke mana-mana. Seperti kentang dan sosis, penjaga stan burger juga sibuk melayani pembeli. Pak Moko yang menjaga stan dengan tiga temannya mengaku sudah berjualan pada saat acara-acara di Santa Clara, kurang lebih tujuh tahun. "Acara di sekolah ini, sangat ramai, dahsyat, menyenangkan dan seru. Kalau bisa, acara seperti ini dapat terus ada," kata Pak Miko. Tidak hanya stan makanan, stan minuman juga ada. Contohnya, teh Tong Tji. Bisa pesan milk tea, lemon tea, dan sebagainya, panas atau dingin. Ada dua Tong Tji, satu di lantai pertama, di dekat tangga dan di lantai 4, karena ada lomba Paduan Suara di Aula Maria Ines. Yang menarik, praktik Ekstra Bioterapan yang menjajakan yoghurt

di kantin. Semua menu benar-benar habis pada hari pertama Open House sedangkan yoghurt masih tersisa empat buah di hari terakhir. Keuntungan mencapai Rp 300.000 dalam dua hari. "Kami sangat senang, karena ini dapat melatih kami menjadi entrepreneur muda, latihan melayani pembeli, dan yang paling saya sukai, cara pembuatan yoghurt unik," ujar Gracia dari Kelas 8. Untuk persiapan Open House, Ibu Zuli yang memimpin stan ini menggelar rapat dua kali dengan para anggota yang berjualan. Rapat juga yang menyepakati menjajakan 'Semanggi' walau harus membelinya. "Kami ingin ikut melestarikan makanan tradisional ini,' tukas Ibu Zuli. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


insight

Laporan : Nathasya Merry 9C-18, Frishella 9B-25

Sempat terbersit tidak seramai saat bazar tapi semua komponen Open House bertekad Open House terlaksana dengan baik. Panitia berusahan keras menarik perhatian para pengunjung. Akhirnya, beberapa pengunjung tertarik dengan kelas atau studio yang terletak dari lantai 1 hingga 4.

M

asuk sebuah studio, waktu itu, terisi 10 anak di kelas. Tidak terlalu gaduh, sepi dari hiasan seperti studio lain. Itulah Kelas Trial Class. Hanya terlihat komputer serta LCD. Mereka yang hadir mendapat soal dan menonton video tentang pencernaan (Biologi). Adik-adik kecil itu antusias mendengarkan penjelasan dari Ibu Verawati. "Kami sempat waswas, ternyata perkiraan kami meleset," ungkap Michelle Felicia, salah satu panitia dari Kelas 9A. Menurutnya Trial Class sangat menakjubkan karena para murid antusias. “Tidak tahu mengapa para orangtua tertarik dengan kelas ini tetapi tentu kami (para panitia) bangga dengan hasil kerja keras kami,” jelasnya. Di bagian lain, Sr Marselina menjelaskan Profil Sekolah. Orangtua dan calon siswa dapat bertanya tentang jalur prestasi, jalur tes, dan juga menawarkan trial class agar orangtua dan anak bisa mengetahui metode belajar mengajar di SMP Katolik Santa Clara. Di studio yang penuh pernak pernik ini, pengunjung yang belum jelas bisa mengambil brosur di atas meja. Selain itu, foto dan jersey pemain basket Sanclar, seragam, dan trofi hasil prestasi siswa-siswi Sanclar. “Kalau ramai sekali repot. Lebih enak kalau datangnya bergantian,’ kata Kevin dari Kelas 9D yang berjaga bersama Agatha, Marcella, Kevin, dan Garant. Menurut Pei Cien, salah satu orangtua yang masuk studio ini, siswa-siswi sudah menerangkan cukup jelas. “Saya jadi tahu apa saja persyaratan untuk anak saya yang akan mendaftar di SMP Katolik Santa Clara. Siswa-siswinya juga ramah tidak hanya kepada saya, tapi ke semua orang juga begitu,” ungkap MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

60


insight ibu ini. Dua hari yang padat juga memenuhi Studio Fisika. Studio yang berada di lantai 4 ini mendemonstrasikan 15 percobaan, ditangani enam panitia. Dua percobaan paling menarik pengunjung adalah Gunung Vulkan dan Slinki. Saat percobaan Gunung Vulkan yang menghasilkan lahari, cuka yang merupakan salah satu bahan pokok sempat habis. Percobaan dihentikan kurang lebih 20 menit. Sedangkan percobaan Slinki yang memikat anak-anak TK, sempat dua kali Slinki tersangut satu sama lain. Untung masih ada cadangannya. Di Studio Jurnalistik, yang sebagian besar anak-anak berebut mencoba 'request gambar dan trial class menggambar'. Di sebelahnya, beberapa mencoba belajar memegang kamera yang disiapkan di tripod, untuk belajar memotret. Beberapa anak terlihat gembira ketika disodori kertas dan pensil. Mereka belajar menggambar dengan bimbingan Regina Pandjaitan yang jago komik dan Maria Felicia yang hobi membuat cerpen. Kedua kegiatan ini untuk menunjukkan, pembelajaran jurnalistik mencakup area yang luas. "Ekstrakurikuler jurnalistik secara keseluruhan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mengajar saya banyak hal," tutur Vito Anthoni Stanpo dari Kelas 9 yang mengaku paling terkesan saat membuat Koran Dinding. Vito mengaku ikut jurnalistik sejak Kelas 7 hingga Kelas 9. Menurutnya, belajar menulis berita dan foto membuka pemahaman bahwa sebuah hasil karya memerlukan proses berliku, tidak langsung jadi. Menulis tidak hanya duduk di meja, tapi mengharuskan kita mencari informasi lebih dulu. "Rasanya senang sekali ketika tulisan saya tentang proses pemilihan OSIS periode 2011-2012 dimuat di majalah sekolah," katanya. (*)

61

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


insight

Lukis

Caping

Laporan : Cynthia Clarissa dan Lavenia

Puluhan murid SMP Katolik Santa Clara mengikuti Lomba Lukis Caping di kantin sekolah pada Jumat (8/11/2013) . Selama dua jam sejak pukul 10.00 WIB, peserta harus melukis dengan tema ‘Surabaya’.

S

ebelum memulai lomba para peserta mengambil nomor urut, menerima caping yang akan dilukis dan menyiapkan peralatan. Setiap peserta mencari tempat duduk dan bersiap lomba sesuai aba-aba panitia. Kurang lebih ada 50 peserta. Lomba dimulai. Mereka semua melukis dengan antusias. Ada yang memulai dengan membuat gambaran dengan pensil dan adapun yang langsung melukis. Ada yang melukis Sura dan Baya, Tugu Pahlawan, Bambu Runcing, I Love Surabaya dan ada juga yang menggunakan motif bunga, aksara Jawa. Kira–kira 30 menit kemudian, lukisan–lukisan di atas caping sudah mulai terlihat bentuknya. Setelah kurang lebih 90 menit banyak peserta berhasil menyelesaikan gambar di atas caping mereka. Waktu sudah hampir selesai, mereka semakin antusias dan semangat. Biar bangga kelas yang diwakilinya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

62


cover story

Dua Kali Kena Cegat Satpam Oleh : Audrey Geraldine

Sudah sejak awal Tim Foto Majalah DIAN TARA terbentuk, pembina ekstra kami menyampaikan sedikit demi sedikit tugas yang harus dikerjakan. Salah satunya, mengkreasi cover (sampul depan).

E

ntah berapa kali cover majalah kami bahas, termasuk memilih setting foto pada waktu malam hari, serta merekrut lima orang model anak Kelas 8. Situasi tidak mendukung. Ada hujan abu dari Gunung Kelud, rencana awal gagal. Padahal, kami sudah mengemas janji dengan para model. Ganti ke rencana kedua. Kami tidak mau terhambat lagi. Lokasi foto indoor jadi pilihan. Lokasinya di salah satu studio di kawasan Nginden. Tapi konsekuensinya, kami harus mengeluarkan biaya sewa. Kami menggunakan dua tempat di studio itu. Satu tempat sewanya Rp 180.000. Okelah, rencana jalan. Sempat tersendat karena menunggu properti yang ketinggalan. Kurang lebih dua jam, akhirnya ada opsi foto untuk cover majalah. Salah satunya, yang dipasang di halaman depan luar dan belakang luar majalah ini. Tidak berhenti di situ, karena lokasi outdoor pertama dibatalkan, kami mencari alternatif lain. Dua lokasi menjadi pertimbangkan, dengan beberapa model yang berasal dari Kelas 8. Beruntung, cuaca mendukung rencana kami. "Hei, ada keperluan apa di sini," hardik seorang satpam ketika kami turun dari mobil dan siap melakukan pengambilan foto. Kami jawab mau foto untuk keperluan majalah sekolah.

63

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


Cover Story "Harus ada izin dulu,” kilah si satpam lagi. Syukurlah, ada salah satu dari orangtua Tim Foto yang mengenal pemilik perumahan itu. Sudah pasti para satpam tidak mudah percaya begitu saja dan meminta bukti kepada kami. Akhirnya, teman kami menelepon ayahnya dan memberikan kepada salah satu satpam itu. Setelah perbincangan agak lama, kami diberi izin mengambil foto di tempat pertama itu. Merasa kurang dengan hanya beberapa opsi foto, kami sepakat mengambil pemotretan kedua di sekitar lokasi. Lagi-lagi ditanyai satpam yang berjaga di situ. “Tadi sudah izin satpam yang di depan Pak,” ucap salah satu dari kami. “Namanya siapa satpam di depan," balas salah seorang satpam. Seperti proses dengan satpam pertama, teman kami harus menelepon ayahnya. Ponsel lantas disambungkan ke satpam. Izin kemudian turun, dan kurang lebih tiga jam, kami mengambil foto di tempat itu. Sudah cukup lama, kami kembali ke Galaxy Mall, tempat kami berkumpul untuk lokasi kedua itu. Para model kami ajak makan bersama sekaligus mengucapkan terima kasih karena telah menyediakan waktu kepada kami untuk kepentingan majalah sekolah DIAN TARA. *** “Tim Foto sudah menyelesaikan tugas. Tinggal presentasi ke anak-anak jurnalistik,” begitu kata Pak Hari. Saat jam Ekstra Jurnalistik, kami memaparkan beberapa foto kepada teman-teman dari tim lain. Kami berikan opsi foto terbaik dan menjelaskan alasan kami memilih foto, termasuk menjelaskan tentang pemilihan para model. Setelah diskusi cukup panjang, akhirnya terpilih satu foto yang menurut semua anak Ekstra Jurnalistik Kelas 8, paling baik . Foto itu menggambarkan lima siswa SMP Katolik Santa Clara berada di depan sebuah buku 'raksasa'. Ada yang membawa bola basket. Pesan yang ingin disampaikan dari foto itu, anak Sanclar itu, beprestasi baik akademik dan nonakademik. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

64


Our teacher

Kecil dan Besar

S

Nilai Spiritual

uara merdu dan karya indah, itulah Ibu Maria Agustina Setiayati atau Ibu Maria. “Melakukan hal–hal kecil dengan baik dan bertanggung jawab, maka hal–hal besar dapat dilakukan dengan baik pula," kata pengampu Seni Budaya ini. Menurut Ibu Maria, kemajuan sekolah Santa Clara ini dari tahun ke tahun sangat baik. Setiap tahun ada bidang pelajaran yang maju serta memiliki keunikan dan kelebihan baru. "Anak-anaknya sopan, kekeluargaan dan tidak ada perbedaan dalam berteman," paparnya.

Komitmen

S

iapa yang tidak kenal Dra Sri Rahayu Prihatin atau disapa Ibu Rahayu. "Hidup adalah suatu perjuangan, dalam hidup kita harus tetap berusaha disertai doa." Katakata motivasi ini terpatri dengan baik di benak wanita kelahiran 1963 ini. Wanita yang senang kegiatan sosial di lingkungannya ini telah mengabdi di sekolah SMP Katolik Santa Clara selama 25 tahun dan tentunya sangat tahu pasang surut sekolah ini dari generasi ke generasi. "Secara fisik dan kualitas siswa, semakin meningkat," tutur Bu Rahayu. Pengajar PKn ini memang sejak kecil ingin menjai guru dan berharap murid-murid sekarang tidak hanya pandai ilmu pengetahuan tetapi mampu mengembangkan nilai-nilai spiritual dan punya kepribadian baik dalam berbagai lingkungan, lebihlebih dalam menghadapi era globalisasi. (Danie Hartono/ Michelle Gozali)

65

Mengajar di sekolah Katolik adalah keinginannya karena sejak kecil bersekolah di sekolah negeri. Impian Bu Maria adalah membuat murid–murid yang diajarinya menjadi pandai dan ternyata tercapai. Sebagian besar kini sukses dalam hidupnya. "Kembangkan semua talenta yang diberikan Tuhan,” tambah Bu Maria. (Ghenoveva/ Vincentia)

Barangkali beliau yang satu ini istimewa. Kenapa? Banyak sekali gelar di depan atau belakang namanya setelah 12 tahun. Ya, dia Bapak FX Ervan Fabianto atau akrap disapa Pak Ervan, guru TIK Kelas 9 sejak 1991.

I

dolanya Galileo Galilei karena mampu menentang apapun demi kebenaran. “Setiap hidup pasti ada perjuangan, setiap sukses pasti melalui rintangan, setiap menang pasti melalui per-

tarungan, setiap lulus pasti melalui ujian, dan setiap keberhasilan pasti ada usaha dibaliknya.” Ungkapan Galilie ini selalu menyemangati Pak Ervan yang kini memiliki empat gelar akademik dan satu gelar profesi. Ada gelar Sarjana Teknik Elektro di UK Petra tahun 1993, gelar S2 (Manajemen Keuangan Pascasarjana Unair tahun 2001. Pada 2004 lulus S2 Teknik Informatika Pascasarjana ITS, dan tahun 2006, melanjutkan lulus sarjan Akuntansi di Universitas Katolik Darma Cendika. Pada 2008, lulus dari Pendidikan Profesi Akutansi (PPAk) Unair dan mendapat Register Negara beserta gelar profesi sebagai Akuntan (Ak). Wah, banyak juga. Jika semua gelar digabung akan menjadi FX Ervan Fabianto ST, SE, MM, MKom, Ak. “Ilmu pengetahuan adalah harta dalam diri bagi orang yang mau selalu belajar," ujar Pak Ervan memberi motivasi. "Susah atau tidak, tergantung komitmen." (Meliana Jesslyn/Tania)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our teacher

Fun Weekend in

Bangkok

R

asanya ingin kembali lagi. Itulah perasaan menyesak saat pesawat take off meninggalkan Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit atau lebih dikenal sebagai Kota Bangkok. Tiga hari atau persisnya berangkat 26 Maret 2014 malam dan kembali 29 Maret 2014, menjadi harihari yang sangat berbeda. Beberapa guru Sanclar bersama keluarganya menikmati liburan di masa pendek itu. “Kami menikmati waktu santai di sana karena kami bisa bebas dari kegiatan sehari-hari kami,” tutur Mom Evi. Dengan dukungan sebuah biro perjalanan dan pemandu yang mampu berbahasa Indonesia, memutari Kota Bangkok dan menjelajah Pantai Pattaya, seolah berada di negara sendiri. Rombongan yang berjumlah 18 orang itu ke mana-mana dilayani dengan bus besar kapasitas 40 tempat duduk. Sangat nyaman. Yang mengganggu mungkin suhu udara yang cukup panas di ibukota Negeri Gajah Putih itu. Ratarata setiap hari mencapai 37 derajat Celcius. Bahkan, dalam

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

bulan-bulan tertentu, dapat menyentuh 39 derajat Celcius, sehingga memaksa warga enggan turun ke jalan. Menurut Mom Evi, dalam tiga hari perjalanan yang menyenangkan itu, rombongan mengunjungi floating market buatan di Pattaya, Wat Pho, Wat Arun (vihara terbesar di dunia), lalu ke Gems Factory (tempat pembuatan dan pengolahan batu berharga menjadi perhiasan siap pakai). Kemudian mampir Honey Factory (tempat produksi madu dan berbagai hasil olahan yang terbuat dari madu seperti royal jelly, madu, bee pollen, es krim, balsem dan sebagainya). Kedua tempat itu menjadi salah satu tujuan tur bagi yang ikut biro perjalanan. Pemerintah Thailand memang menyarangkan biro perjalanan membawa rombongan ke sana setiap berkunjung ke Bangkok. “Sebenarnya, yang kami lakukan di sana (Bangkok) itu, hanyalah berdoa, makan dan tertawa,” begitu Mom Evi memaknai perjalanan tiga hari ke negara dengan arus wisatawan paling tinggi se-Asia Tenggara itu. Bukan hanya objek wisata, yang paling ditunggu adalah merelakan isi dompet keluar ketika berbelanja di mal atau pasar yang menawarkan harga murah meriah. Yang paling popular adalah di Mah Boon Krong (MBK) Mall, yang hanya 10 menit jalan kaki dari Siam Discovery, lokasi Museum Lilin Madame Tussauds. Tinggal menyeberang saja. Pusat perbelanjaan itu bagaikan ‘Mangga Dua’nya Bangkok. Di sini kita dapat menemukan berbagai macam barang dengan harga yang jauh lebih murah seperti pakaian, sepatu, elektronik, aksesori dan sebagainya. Karena pas akhir pekan, rombongan sempat menikmati pasar senggol karena saking penuhnya, yakni Chatuchak Market. Pasar tradisional ini menawarkan segala macam barang dan makanan. (*)

66


x-tra

Siap Fisik Siap Mental

Dua tim Pramuka SMP Katolik Santa Clara siap mengikuti Pekan Kekerabatan X di Coban Rondo, Batu, Jawa Timur, 19-26 Juni 2014. Mereka adalah Regu Naga (putera) dan Regu Matahari (puteri). Personel dua H, Kent P, Vincentius S, Fernando, Felix S), dan Regu tim adalah mereka yang lolos kegiatan Matahari (Rince S, Audrey L, Claudia C, Ghenoveva C, lomba tingkat I sebelumnya. Seraphine A, Ferline, Adela).

"L

omba tingkat I untuk evaluasi kegiatan regu penggalang di lingkungan Gugus Depan Persiapan sekolah," ujar Kak Yustinus, salah satu Pembina Pramuka di sela lomba, akhir Januari 2014. Ada dua regu puteri dan dua regu putera yang ikut. Semuanya peserta ekstra pramuka tahun pelajaran 2013/2014 setiap Jumat, didampingi Kak Vera, Kak Priza, Kak Bangkit, Kak Haryadi dan Kak Yustinus. Empat regu itu harus menyelesaikan tugas seperti baris-berbaris, pioneering, pembuatan kaki tiga, pengetahuan kepramukaan, sandi dan kode etik dan kode moral pramuka. Dua regu yang akhirnya terpilih adalah Regu Naga (Eric R, Kevin S, Fernando A, William

67

Untuk persiapan kemah selama seminggu itu, kedua regu melakukan persiapan khusus sejak April 2014, pada hari Sabtu atau hari–hari libur sekolah, seperti penguatan fisik, latihan pengetahuan kepramukaan, olah seni yang akan dipersembahkan dalam pentas budaya, dan masih banyak lagi. Latihan tidak hanya di lingkungan sekolah tapi juga di luar. Misalnya, 1 Mei 2014, tim menggelar latihan fisik sekaligus pelantikan di Wisma Yohanes, Grand Trawas, Trawas. "Kami dilatih untuk melakukan hal–hal yang diperintahkan, nggak boleh mengeluh, dan harus tetap semangat," tutur Seraphine. Di Grand Trawas juga, anggota Regu Naga dan Matahari resmi dilantik dari Pramuka Penggalang Ramu menjadi Pramuka Penggalang Rakit, sekaligus berhak mengenakan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


x-tra

Dari Kuliner hingga Pentas Budaya Hajatan besar sepekan menggalang kekerabatan menampilkan berbagai kegiatan setiap harinya. Begitu datang, peserta masuk area yang disebut kampung. Lalu, diawali upacara penerimaan peserta (19 Juni 2014), dan nantinya, ada misa penutupan (perpisahan), pada 26 Juni 2014.

K

ehidupan kampung dimulai kegiatan pribadi setiap hari pukul 05.00-08.00. Kehidupan kampung adalah dikoordinasi kampung. Bisa kerja bakti, jalanjalan, lomba olah raga, permainan tradisional, pentas budaya, api unggun, dan sebagainya. Dari ragam kegiatan, setiap peserta bakal wajib menyuguhkan makanan khas daerah asalnya ketika sesi 'Festival Kuliner Nusantara', untuk dinikmati bersama oleh seluruh kampung. Tamu undangan dan para pembina yang tidak masuk dalam kampung bisa menikmati Kuliner Nusantara di stan yang ada. Saat pentas budaya, staf Kontingen boleh saling mengunjungi stan kontingen lain untuk bertukar suvenir. Bentuknya, bisa barang khas daerah atau badge yang dicetak khusus. Menurut info terakhir, pada malam terakhir akan diisi Panggung Hiburan Perpisahan, tuan rumah Pekan Kekerabatan X 2014, Kontingen Malang siap menggelar tari Topeng Grebeg Sabrang, diikuti seluruh peserta. Tari massal ini diharapkan dapat memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). (*)

Lokasi Kemah : Wana Wisata Coban Rondo. Akses : 12 km dari Kota Batu atau 24 km dari Kota Malang. Waktu tempuh satu jam. Rute : Surabaya–Purwosari–Lawang–Singosari – Karanglo – Karang Ploso–Kota Batu– Coban Rondo (patung sapi).

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

68


x-tra

69

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our activities

Bermain Bajak Laut Laporan : Leon, Nicho, Thasya, Ella

Kepala Sekolah SMA Selamat Pagi menyambut kedatangan peserta outbound dari SMP Katolik Santa Clara. Inti sambutan mengajak siswa meneguhkan iman karena sangat dibutuhkan di masa depan, sehingga hidup menjadi baik dan tidak mudah dibodohi orang lain.

G

elombang outbound Kelas 8 berlangsung lima kali pada 1-5 Oktober 2013, mulai Kelas 8A disusul, 8B, 8C, 8D dan terakhir, 8E. Setiap kelas dibagi dalam empat kelompok berisi 10 anak, dan seharian melakukan aktivitas di Kampoeng Kidz, Kota Batu. Tidak langsung outbound, siswa yang sudah ganti baju diajak membuat yel-yel lucu dan unik dan belajar ke perkebunan tomat. "Nggak mudah ya memilih tomat yang bagi, harus benar-benar memperhatikan warna, tingkat kematangan, bahkan letaknya," ujar Nicho. Kakak pembina yang mendampingi mengizinkan setiap anak memetik lima tomat segar untuk dibawa pulang, gratis tanpa membayar. Dan, tet... tet....tet....permainan mengambil harta karun dari bajak lautpun segera dimulai. Seru. Ada seluncur lumpur, jembatan keseimbangan, merangkak dalam lumpur, melewati terowongan air, sampai meniti papan kecil licin.

Maknanya, mengajarkan keseimbangan, melatih kerja sama, menumbuhkan keberanian. Meski sudah dilewati, harta karun belum diperoleh, masih tersimpan di pulau kecil di tengah danau. Para siswa termasuk guru harus berenang untuk mencapainya. Yang berhasil naik ke pulau kecil segera didorong kembali ke danau oleh para bajak laut. Beberapa puluh menit berkelahi, para bajak laut akhirnya jatuh ke danau. Siswa-siswi pun berhasil merebut harta karun itu. "Bentuknya hanya mainan tapi sarat ilmu. Ini berguna buat masa depan," kata Gerald Bryan. "Senang sekali bisa makin tahu artinya kerja sama antar tim, tolong menolong, dan tidak mementingkan diri sendiri." Usai mandi dan istirahat, sebelum pulang boleh membeli oleh-oleh seperti kerajinan tangan, camilan, mainan, dan lain-lain. Sebelumnya, untuk Kelas 7 ada kegiatan Bina Rohani di Wisma Betlehem Puh Sarang, Kediri, dengan pendamping Sr Maria Lordes Uran MC, Sr Marselina Siu, MC, Bapak Stefanus Muryadi, Bapak Yulius Haryadi dan wali kelas. Pengalaman mereka diharapakan dapat menjadi bekal kehidupan mendatang. Biarkan dirimu disapa oleh Tuhan supaya Tuhan hadir dan berkarya dalam dirimu. (*)

'Nggak mudah ya memilih tomat yang bagi, harus benar-benar memperhatikan warna, tingkat kematangan, bahkan letaknya'

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

70


our activities

Eh, Baru Foto Kabut Turun Laporan : Mary Vannesa 9B-7

H

ari itu tiba juga. Senin, 28 Oktober 2013, siswa Kelas 9 SMP Katolik Santa Clara dengan dukungan Sparta Tour menjalani study tour ke Bandung selama lima hari empat malam. Kegembiraan bercampur kelelahan tapi beberapa dari mereka ada yang berat meninggalkan keluarganya di Surabaya. Padahal, inilah kesempatan untuk semakin dekat dan mengenal satu sama lain. Semua sudah siap pukul 15.00 WIB di Stasiun KA Pasar Turi Surabaya. Banyak yang tidak sabar dan terus menerus melihat jam, “Aduh, berapa lama lagi?” “Eh, sudah jam berapa ini?” “Pak, kapan masuk kereta.” Sisanya lebih asyik main game di gadget masing-masing. Setengah jam kemudian ada panggilan untuk rombongan agar masuk gerbong kereta api. Semua sigap mengambil kopor. Perjalanan SurabayaBandung kurang lebih 14 jam. Meski sudah duduk di kursi masing-masing, banyak juga yang keliling pindahpindah buat tukar tempat. “Biar ngobrolnya asyik,” kata Adrian, salah satu pembuat keramaian Kelas 9B. “Aku ditinggal orangorang pacaran semua. Aku jomblo sama Shella, terus… makanan di kereta nggak enak, soale daging.,” tukas Venus, Ketua Kelas 9B yang memang vegetarian. Kurang lebih pukul 06.00 WIB, tiba di Bandung. Persiapan sebentar di hotel lantas masuk bus menuju Bosscha. Banyak pengetahuan tentang planet dan benda luar angkasa yang bisa dipelajari

71

di sana sebelum berlanjut ke ke Gunung Tangkuban Perahu yang terkenal itu. “Eh, baru 10 menit foto-foto, tiba-tiba kabut dating dan turun hujan. Jadi, harus buru-buru kembali ke bus,” kata Venus yang terlihat kecewa. Keindahan kawah hanya terlihat sebentar. Hujan juga menghalangi rombongan mendapatkan shuttle bus karena jumlah sedikit. Waktu terkuras habis untuk menunggu. Ditimpa gerimis, perjalanan beranjak ke Ciater. Anak-anak terlihat antusias mencoba nikmatnya pemandian air panas itu. Tapi, beberapa tidak tahan lapar, sehingga usai dari Ciater langsung menyantap menu seafood di Resto Rumah Ikan. “Hotelnya enak tapi sayang, dua orang satu kamar. Kurang seru,” ujar Venus sambil mengempaskan badan ke ranjang begitu malam hari tiba di kamar hotel. “Di Bandung kan mau memorable, jadi seharusnya sekamar empat orang atau tiga gitu biar bisa lebih terkenang, hehehe.” Hari pertama penuh kelelahan, karena baru perjalanan lama sudah diteruskan serangkaian acara dan tujuan, apalagiditambah kehujanan. Tetapi, hari esok merupakan hari yang paling ditunggu. Apalagi kalau bukan seru-seruan di Trans Studio Bandung. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our activities Laporan : Alicia Maydeline 9A-9, Andrew Porwanto 9a-25, Stephanie Cindy 9B-14

Jarum jam belum menyentuh angka 7 tapi ruang makan Hotel V Bandung sudah penuh anak-anak berbaju abu-abu. Bahkan, beberapa sudah bercengkerama di lobi hotel atau di bus yang parkir di halaman hotel.

y a D Big

M

enu sarapan hari ketiga cukup lezat dan bervariasi. Ada nasi goreng, mi goreng, bubur ayam, cah kangkung, beberapa roti, croisannt, sereal dan susunya. Tak lupa minuman air minerl, jus jeruk dan jus kiwi. Usai sarapan, empat bus meluncur ke Museum Geologi. Di bangunan dua lantai ini, dapat melihat jenis-jenis tanah, fosil berbagai hewan, dan replika T-Rex atau dinosaurus. "Banyak sekali yang bisa kita pelajari ya di sini," kata Michelle Rasali sambil memotret setiap replika yang dilewatinya. Dua lokasi menjadi tujuan selanjutnya, Museum KAA atau Gedung Merdeka dan Sabuga ITB. Banyak eksperimen tentang alam dan benda di Sabuga. Salah satunya, kaca yang dapat mengingat cahaya. Ketika ada benda menempel atau menghalangi kaca dari cahaya, si kaca bisa menampilkan bayangan dari benda itu dengan warna lebih gelap. Rombongan juga menikmati film tentang penyebaran dan aktivitas gunung di dunia serta dampaknya di ruang multimedia yang atapnya berbentuk kubah. Ketika film diputar, proyektor film itu diarahkan ke atap kubah dan mampu menciptakan kesan tiga dimensi. "Keren banget ya," tutur Garry dari Kelas 9A. Selingan makan siang membuat semangat. Apalagi, ada lima jam untuk dihabiskan di Trans Studio Bandung. Anak-anak bebas memilih wahana mainan, dari Dunlop Transcar, Dunia Lain, Raksasa, Trans Cinema Theater, Vertigo. Sayang, karena alasan cuaca, Yamaha Roller Coaster ditutup. "Habis makan enak, tapi kecewa karena nggak bisa main roller coaster," ucap Michelle yang diamini sejumlah temannya. Hari terakhir study tour, seperti biasa membeli oleh-oleh. Dari Cibaduyut, terus ke CiWalk, hingga pusatnya pisang molen, Kartika Sari. "Tur kali ini seru dan menyenangkan," kata Michael Adisasmita. Kereta akhirnya membawa rombongak Kelas 9 kembali ke Surabaya. Kurang lebih 13 jam perjalanan. Setelah itu, siswa kembali ke sekolah. "Masih kurang," kata semua anak di sekolah setelah libur beberapa hari. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

72


our message Dari : Clarice Gerald Untuk : Bryan Gregorius Pesan : It's crazy how I automatically smile when I see u Dari : Shergun Untuk : My friend Pesan : I hope we can always be friend Dari : Someone Untuk : Bryan Gregorius Pesan : You are every song and I'll sing along Dari : Bu Venny Untuk : Murid Kelas 7ABCDE Pesan : Tingkatkan prestasimu di kelas selanjutnya. Kalahkan musuh kemalasan dengan lebih giat lagi Dari : Pak Bangkit Untuk : Semua Kelas 9 Pesan : Selamat dan sukses Dari : Me Untuk : Bryan Gregorius Pesan : You are everything to me Dari : Bu Atik Untuk : Anak2 Kelas 9 Pesan : Rajin belajar dan sukses selalu Dari : KPS Untuk : Peyek Pesan : Stay work with your heart Dari : Kelas 7A Untuk : Bu Tutik Pesan : Guru kelas paling baik sedunia. Keep smile. Dari : Seseorang Untuk : Beberapa orang Pesan : Kawan-kawan, tetaplah alim dan tingkatkan kerja sama Dari : Bu Maria Untuk : Rekan-rekan Guru di SMPK St Clara tercinta Pesan : Mari bersama-sama menghayati dan melaksanakan 'panggilan' kita dalam mendampingi 'mutiara2' yang dipercayakan

73

Tuhan dan para orangtua kepada kita semua. GBU Dari : Someone Untuk : 8E-30 Pesan : Be mine Dari : Si Pitong Untuk : Agatha NGN (8B) Pesan : Kamu selalu di hatiku Dari : Anonymous Untuk : KPS 8E Pesan : Bikin dong fanbase, nanti aku endorse krupuk yang ada kacangnya Dari : NN Untuk : Somebody Pesan : Follback hatiku dong Dari : Maruin Untuk : Matthew Bryan, Eka R, Edo, Felix, Michael, Leon, Randy, Garry, Daniel, Richard, Nicho Pesan : Halo halo Dari : 5X Untuk : PxBe Couple Pesan : Longlast eapsz Dari : Bu Venny Untuk : Kelas 8ABCDE Pesan : Tidak ada kata terlambat, asal ada kemauan pasti akan sukses. Tingkatkan prestasimu

Dari : Bu Atik Untuk : Kelas 8ABCDE Pesan : Belajar rajin, selamat naik kelas Dari : Bangkit Husada Untuk : Semua anak Kelas 7 dan 8 Pesan : Selamat dan sukses Dari : Bu Maria Untuk : Anak-anak Kelas 9ABCD Pesan : Selamat atas berakhirnya proses studi di SMPK St Clara dan berprestasilah di sekolah yang baru. Jagalah api Lux est Vita Dari : Pak Yosua Benny Barkah Untuk : Alumni SMPK Santa Clara Pesan : Bawa dan jaga baik2 nama sekolah Santa Clara di tempat, di mana engkau diizinkan Tuhan berada. Be Smart Crew Dari : Pak Yousa Benny Barkah Untuk : Teman2 ku pendidik, suster, bapak dan ibu guru dan karyawan Pesan : Mari kita membawa anak2 didik yang dipercayakan kepada kita untuk mengenal Yang Maha Kudus Dari : 8 JAGS Untuk : Our ex Pesan : FYB , DYB (: , (ILY ^^)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our message Dari : Shella Angeline ( IX A) Untuk : Ardito ( IX C) Pesan : Sekarang dan selamanya aku akan menunggumu Dari : 8 JAGS Untuk : Para cowok yang kita sayangi @8 GAS Pesan : Terima kasih Dari : Seluruh crew Anonymous Films Untuk : Om Producer ( Albert Lucano) Pesan : Kalau mau syuting nyiapin kameranya jangan sejam dan jangan lupa bawa memory card setiap syuting. Dari : Kelas 8 Untuk : 7D-1 Pesan : Ojok suka marah–marah ta….. Dari : Someone Untuk : Elizabeth Merrygold Chan Pesan : Walaupun kamu jalan ke utara dan aku jalan ke selatan pada suatu saat nanti kita pasti bertemu Dari : Editor anonymous film Untuk : Teman di 8D ( Cewek) Pesan : Maukah kamu mengedit hatiku

Dari : Pak Yosua Benny Barkah Untuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara Pesan : Ingat, tubuh kita adalah Bait Roh Kudus (1Kor 6:19) Dari : Pak Yosua Benny Barkah Untuk : Siswa siswi Kelas 7, 8, 9 Pesan : Kembangkan talenta dan kapasitasmu dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya untuk kemuliatan nama Tuhan Yesus Dari : Pak Yosua Benny Barkah Untuk : Diri saya sendiri (dan orang lain) Pesan : Tetaplah bersinar seperti lilin walau sinarmu tidak diterima dan dihargai oleh sekitarmu Dari : JT 16 Untuk : MAKW Pesan : I will never forget about you! Dari : Someone Untuk : 7E/26 Pesan : Eh, jangan ngutang terus! Dari : Anonymous film Untuk : Semua yang membaca Pesan : Dukung dan tonton film kami yang berjudul “ The Detectives: The Missing Ones”. Skala Hollywood lho !!!

Dari : Someone Untuk : Aldo 9C Pesan : Halo ko ! : D Dari : RNEP Untuk : Semuanya, teman teman dan guru guru Pesan : Terima kasih atas segalanya, maaf atas kesalahanku. Dari : CHC Untuk : Kevin Prayoega Pesan : Mau nggak? Dari : Maxwell Aurelius Untuk : Antonio Erson Pesan : Jangan kalah terus ? Dari : 8E-16 Untuk : Bu Priza, Bu Rahayu, Pak Wi, Bu Atik, Lao shi Venny, Ms Lili, Bu Ana, Bu Maria, Bu Ver, Bu Iin, Pak Har, Pak Beni, Bu Nancy, Mam Evi Pesan : Terima kasih Dari : Bu Venny Untuk : Kelas 9ABCD Pesan : Selamat dan sukses ya, jangan merasa puas dengan prestasi sekarang, tapi tingkatkan selalu sesuai dengan citacitamu Dari : Bu Maria Untuk : Seluruh siswa Kelas 7, 8, 9 Pesan : Terima kasih atas kerja samanya dalam proses belajar mengajar tahun pelajaran 2013/2014. Sukses selalu. JBU Dari : Someone Untuk : Aldo 9C Pesan : Halo ko ! Dari : Sutradara Anonymous film Untuk : Teman perempuan di kelas #8D Pesan : Maukah kamu menyutradarai lubuk hati saya? Dari : RNEP Untuk : Anak – anak Art Design Pesan : Terima kasih untuk semuanya, semangat selalu, ya!

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

74


our message Dari : Someone Untuk : 9D-31 Pesan : See you next time :D Dari : Alumni Untuk : Guru tercinta Pesan : Semoga sukses dan awet muda Dari : Martinus Harijadi 8C Untuk : Synrivia Gunawan 8C Pesan : Selamat ya sudah lolos audisi tim dance DBL !!!(perfect balet ever) Dari : Someone Untuk : Eric Richardo ( 8B) Pesan : Raihlah “ DPR” sekuat tenagamu !!! Dari : Someone Untuk : Somebody Pesan : Saya udah lama menyimpan perasaan ini. Dari : Pak Hari Jurnal Untuk : Anak2 Kelas 7, 8, 9 Pesan : Untuk yg ikut ekstra, mohon maaf kalau selama setahun ini, tidak mampu membuat kalian lebih baik dari sebelumnya. Dari : 8 JAGS Untuk : SWAG Pesan : Hi ^^ Dari : 8 JAGS Untuk : Our crushes and boyfriend

Pesan : We loved you, we love you, and we will always love you

Untuk : Synrivia 8C Pesan : Aku suka dari kelas 1 SD

Dari : NN Untuk : Meliana J.D(8B) Pesan : Aku suka kamu.

Dari : Priscilia Untuk : Lia,There,Feli Pesan : Keep smile! Jok lupa sama kita semua. I will miss you

Dari : 8E-19 Untuk : 25 Pesan : Jangan pergi ke Jogja Dari : Kimberly Untuk : Lisa Pesan : Halo! Dari Untuk Pesan Dari

75

: Lisa : Kimberly : Hai! : Martin, Vialover

Dari : Bu Maria Untuk : Anak-anakku Kelas 7D yg terkasih Pesan : Jangan pernah lupakan kebersamaan kita di tahun 2013/2014, baik dalam suka, ceria, sedih, gembira, jengkel. GBU Dari : Priscilia Untuk : Saint-Ex Pesan : Don’t forget our

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014


our message memories!Love you all guys Dari : 8 JAGS Untuk : Our crushes,friends,boyfriend Pesan : We love you, open your heart and love us back Dari : Aku Untuk : Kamu Pesan : Love you mumumu! Dari : Edo Untuk : Stephanus Pesan : Love you Dari : Stephanus Untuk : Edo Pesan : Love you too Dari : Me Untuk : Randy Surya Pesan : Ko, aku fans mu :3 Dari : Someone Untuk : Someone Pesan : Jangan deket-deket teruss‌.. Dari : Piggy Untuk : Natasha Kyla Ardhani (8B) Pesan : Aku fans mu,ce !!

Untuk : Jacqueline (8B) Pesan : Selalu disayang Dari : Aku Untuk : Kamu Pesan : Love you ko!! Dari : Someone Untuk : Aldo 9C Pesan : Halo ko Dari : NN Untuk : Elaine 8e-13. Pesan : Terima kasih untuk 3 bulan ini

Dari : Brianna, Billy, Klaus Untuk : Anggota SWAG Pesan : Jangan galau aja Dari : Cogan xxx Untuk : Geka sayangku Pesan : Aku pake baju putih Dari : Seseorang dari 8E Untuk : 8E-32 Pesan : Lav you! Dari : Pak Hari Jurnal Untuk : Stone Face Pesan : Kamu itu istimewa banget

Dari : 2 anon Dari : Brianna & Nicha Untuk : SWAG Pesan : Smoga tetap kompak Dari : Lionel Messi & Neymar Jr. Untuk : Vincentius Vernando Wiyoko (Edo) 8e-39 Pesan : Dibuka : audisi Barcelonista baru. Dari : Four a.k.a Tobias Eaton Untuk : Georganne ES Pesan : I followed you on twitter. Dari : Bu Maria Untuk : Anak-anakku Kelas 7D yang kreatif, heboh, ceria, lucu Pesan : Selamat atas kerja keras kalian selama belajar di Kelas 7D, hingga sukses dangan hasil yang membanggakan MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 10 TAHUN 2014

76



MEDIA ANAK SANTA CLARA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.