DIAN TARA 2013

Page 1

EDISI 9 TAHUN 2013

MEDIA ANAK SANTA CLARA



Welcome

Tetap Waspada dan Bijaksana Sr Benedicta Suhananti MC Kepala Sekolah SMP Katolik Santa Clara Surabaya

T

AHUN pelajaran 2012-2013 adalah tahun yang berarti bagi SMP Katolik Santa Clara, karena di tahun ini, sekolah genap berusia 40 tahun, tepatnya pada 1 Januari 2013. Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan bimbingannya yang telah diberikan kepada Sekolah Santa Clara, khususnya kepada SMP Katolik Santa Clara sampai saat ini. Dengan tema ‘Jadilah Cahaya yang Menerangi’, kita dapat menjadi secercah cahaya yang dapat menerangi dalam kehidupan ini. Apalagi, dalam zaman teknologi, informasi yang begitu hebat dan luar biasa ini. Janganlah kita lengah, tetapi waspada dan bijaksana dalam memanfaatkannya. Ada tertulis : “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23)

Dalam rangka 40 tahun ulang tahun sekolah, diadakan berbagai kegiatan antara lain, wisata rohani ke Jogjakarta, lomba SanClar Cup VI (basket dan paduan suara tingkat sekolah dasar), seminar, bakti sosial, lalu pentas seni dan Misa Syukur. Sungguh dengan berbagai kegiatan itu, panitia yang terdiri dari suster, Bapak/Ibu Komite Sekolah, Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi Kelas 9 merasakan perlunya kerja sama, koordinasi, saling mendukung, saling mengerti. Dan, tentu saja, selalu berharap akan berkat dan kasih Tuhan, sehingga dapat kita rasakan bahwa berbagai kegiatan mampu terlaksana dengan baik dan sukses. Semoga di usia 40 tahun ini, menjadi momentum agar SMP Katolik Santa Clara bisa lebih maju, berkembang, dan mau belajar terus menerus, pantang menyerah demi kemuliaan Tuhan. Dalam kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Kongregasi Misionaris Claris (MC) yang telah mendirikan Sekolah Santa Clara. Terima kasih kepada Sr Maria Veronica Endah Wulandari MC, yang

telah membina sekolah ini. Terima kasih kepada Yayasan Puspita Kencana yang telah mendukung kegiatan ini, terima kasih kepada para suster, Bapak/Ibu guru, karyawan yang telah berupaya meningkatkan pendidikan di Sekolah Santa Clara. Tak lupa, terima kasih kepada panitia, Bapak/Ibu Orangtua/Wali murid, Alumni dan para donatur yang telah dengan senang hati mensukseskan acara 40 tahun SMP Katolik Santa Clara. Marilan kita maju bersama, bertumbuh bersama, berjuang bersama, mengupayakan supaya sekolah dapat lebih memberikan diri demi kemajuan pendidikan di Kota Surabaya dalam konteks ‘SURABAYA BELAJAR’, dengan menerapkan nilai disiplin, jujur dan bertanggung jawab. Harapannya, warga sekolah menjadi warga yang sukses, tidak hanya dalam ilmu pengetahuan, juga terutama dalam kehidupan. Educar para la Vida, belajar untuk hidup. Sukses Santa Clara, sukses untuk kita semua. Tuhan memberkati. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Editor's Note Pelindung : Sr Benedicta Suhananti MC Pendamping : Sr Marselina Siu MC Hariyanto Koordinator Tim : Maureen (9C/27)

Halo teman-teman….

A

PA apa kabar? Senang sekali rasanya dapat menyapa kalian semua di edisi DIANTARA yang ke-9, yang sangat spesial, karena terbit bersamaan dengan ulang tahun SMPK Santa Clara ini. Biasanya, majalah sekolah kita ini, dibagikan bareng rapor akhir semester genap. Nah, tahun ini, hadir lebih awal sebagai apresiasi atas usia 40 tahun sekolah. Rubrikasinya tidak banyak berubah, yang berbeda adalah kontennya (isinya). DIANTARA kali ini, khusus membahas, menyajikan dan berharap memberikan ‘sesuatu’ terhadap tema ulang tahun sekolah ‘Jadilah Cahaya yang Menerangi’ (Let the Light Shine Within). Kami, anggota redaksi san-

gat senang sekaligus bangga karena mendapatkan kesempatan menyelesaikan majalah ini. Sebagian besar materi ini telah direncanakan, dan dibuat oleh teman-teman dari Kelas Ekstra Jurnalistik, termasuk yang tergabung dalam Tim Buku Kenangan. Namun, bahan-bahan itu masih ‘mentah’, dan perlu diolah dan diselesaikan menjadi lebih sempurna. Itulah kenapa, tim redaksi gabungan dari Kelas 8 dan Kelas 9. Tradisi selama ini, Kelas 8 yang ikut Ekstra Jurnalistik-lah yang merancang dan menyelesaikan majalah. So, tanpa basa-basi lagi, komitmen kami selaku anggota redaksi ingin memberikan yang terbaik dan sesuatu yang menarik untuk dibaca kalian. Jangan sampai kalian semua melewatkan setiap halaman yang telah disajikan. Dan, terakhir, kami berharap kalian semua yang akan menjadi bagian dalam redaksi DIANTARA edisi selanjutnya. Tetaplah menjadi cahaya bagi orang lain, dengan menyajikan majalah yang lebih baik dan lebih bervariasi. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

• • • • • • • • • • • • • •

Tim Redaksi : Jessica Claudia (9C/20) Theresa Puspanadi (9D/37) Carolina Angela (9B/6) Adisty Pavitasari (9B/1) Siennia Dwi Santoso (9B/34) Gary William (9D/18) Verylian Nathan (9D/28) Patricia Gunawan (8B/28) Felicia Limanjaya (8D/23) Pamela Andriani (8D/29) Alicia Maydeline (8D/3) Gabriella Widjaja (8D/13) Marcella Jesslyn (8B/22) Shania Liang (8A/28)

• • • • • •

Tim Foto : Edward Hartanto (9D/17) Billy Pratama (9D/1) Stevanus Hendranata (9A/35) Novia Sari (8C/31) Chaterine Kasih (8C/6) Giselle Nadja (8C/14) Supporting Naskah : Anak-anak Ekstra Jurnalistik Kelas 7, 8 dan 9, Alamat Redaksi : SMPK Santa Clara Jl Ngagel Madya 1 Surabaya, (031) 5032171. Untuk Kalangan Sendiri


Essay

I Don’t Wanna Lose Sanclar! Oleh : Jessica Claudia

N

GGAK terasa nih ya, 3 taun aku dan teman-teman seangkatanku sekolah di sini, SMPK Santa Clara. Bentar lagi mau lulus dan kami merasa nggak rela buat lulus. Selama itu, temen-temen yang aku dapetin nggak sedikit. Mereka membawa pengaruh besar buat aku. Lebih dewasa, lebih tau tentang pertemanan. Mereka juga baik, seru. Sanclar, kami dididik keras di sini. Belajar giat, disiplin tinggi, sopan, ramah, dan masih banyak lagi. Hal ini juga yang bikin aku nggak rela buat lulus. SMA emang lebih seru, tapi kayaknya SMP yang paling seru deh. Di SMA, kami akan menempuh

hal-hal baru yang lebih sulit lagi. Nggak lupa, guru-gurunya. Kami sudah terbiasa dengan sistem pengajaran Sanclar yang seperti ini, dan tiba-tiba harus beradaptasi kembali dengan guru-guru, yang kami nggak tau cara ngajarnya gimana. Kami juga akan sangat-sangat kangen dengan seragam Sanclar yang bagus banget. Ya, meski ketat banget peraturan pemakaiannya. Kayak nggak boleh ngeluarin atasan, dan lain-lain. Yang sulit banget buat dituruti semua siswa! Kalo lagi mengahadiri seminar atau pertemuan pelajar antar sekolah, kami anak Sanclar serasa gimana gitu. Yang lain seragamnya hampir-hampir sama, tapi seragam kami beda sendiri. Kami cinta seragam Sanclar!

Focus Let the Light Shine Within 4 Balapan Main Karambol 7 Dihukum Gara-gara Bom Kentut Life Begins at Forty 5 Gallery Santa Clara Melukis article Tiap Tahun Tambah Buku

3

short story Wo Ai Ni Number 0 Saksi Bisu

58 8

our school Dari Kuncup hingga Mengembang Ingin English Day

65 69

here We are Juara Umum Lagi Salah Presentasi Sempat Ngira Didiskualiikasi

70 7 73

Lalu, Speaker Cerewet, begitu aku biasa menyebutnya. Kotak suara di pojok atas kelas, menyanyikan lagu London Bridge is Falling Down atau menyampaikan suara Bapak/Ibu Guru yang berbicara lewat sentral. Yang paling asik, suara dari Speaker Cerewet inilah yang ditunggu-tunggu, yaitu suara bel! Hehehe. Tapi apa mau dikata, emang nggak rela sih buat ninggalin Sanclar, tapi masak nggak lulus nih? Kan nggak juga, hahaha.. Yang pasti, kami akan sangat kangen dengan Sanclar saat sudah jadi alumni nanti. Kalian adikadik kelas yang masih sekolah Sanclar, jangan sia-siakan waktu kalian di Sanclar karena kalian juga bakalan ngerasain hal yang sama kayak kami nanti waktu lulus, muahahaha. (*)

orGanization Seleksi lewat Running Games

78

ProFile Sanclar Punya Anak Kembar

75

4 43

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Focus

Let the Light Shine Within Laporan : Theresa Puspanadi, Siennia DS

S

ORE itu, sepulang kerja perempuan cantik yang berprofesi sebagai guru itu memeriksa buku agendanya. Ada satu poin yang menarik hatinya. “cari subtema untuk pentas seni, tema besar : Jadilah Cahaya yang Menerangi”. “Bu Maria minta dicarikan subtema untuk pensi yang pakai bahasa Inggris. Saya memikirkan tentang cahaya,” ujar Fransisca Yovita atau akrab disapa Ma’am Sisca, pengajar bahasa Inggris di sekolah kita ini. Dan, terlintaslah kalimat “Let the Light Shine Within” di kepalanya. Lulusan IKIP Sanata Dharma Jogja itu segera mencatat deretan kata ini di agendanya. Selanjutnya, perburuan tema tak berjalan lancar. Sudah banyak kamus yang dibuka. Tak ada yang benarbenar cocok di hati. Akhirnya, usulan subtema itu dibawa ke rapat panitia. Banyak usulan lain dari para guru dan siswa. Yang terpilih “Let the Light Shine Within.” Ketika ditanya makna tema

ini, guru kelahiran Malang ini menuturkan, bahwa, ‘Light’ itu maksudnya cahaya, semangat dalam diri kita. Jika kamu punya sesuatu yang menyala dalam dirimu (semangat), orang-orang yang ada di sekitarmu pasti akan ikut meyala (bersemangat). “Maksudnya, supaya yang perform di panggung pentas seni nanti punya cahaya itu dalam diri mereka, yang diharapkan dapat membuat penonton ikut menyala,” jelas Ma’am Sisca, lantas tersenyum. Guru yang berulang tahun setiap 2 Januari ini mengungkapkan, tema ini sekaligus menjadi cita-cita para guru untuk terus mengobarkan semangat dalam diri anak-anak. Ia merasakan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

sendiri di kelas. “Kalau saya masuk kelas, dengan perasaan sedih, banyak masalah, nggak enak, suasana di kelas pasti ikut jadi nggak enak. Kalau saya masuk dengan perasaan senang, suasana kelas pasti akan bangkit,” tuturnya. Kalau guru selalu menyemangati para murid, lantas apa atau siapa yang membuat para guru, khususnya Ma’am Sisca bersemangat? “Bagi saya pribadi, kamu dan teman-temanmu. Saya semangat terus itu ya gara-gara kamu dan teman-temanmu. Karena kelas, ada guru, tapi nggak ada murid, it’s so boring,” jawab istri Bosco Satriyo ini mantap. Wouw, Ma’am Sisca bukan basa-basi lho. Dia punya pengalaman pribadi. Pernah suatu hari, guru yang sudah mengajar di SMPK Santa Clara selama 4 tahun ini datang ke sekolah, dalam keadaan sangat sedih. Banyak masalah dari rumah. Ia turun dari mobil yang mengantarkannya sambil menahan tangis. Parahnya lagi, hari itu dia mengajar full day, selama 7 jam. Ma’am Sisca mencoba terseny-

4


Focus um, menutupi kesedihannya. Lalu, datanglah seorang siswa menyapa. “Dia lihat mata saya yang berkaca-kaca, terus dia tanya, ‘Kenapa Ma’am? Ada apa?’. Langsung saya jawab, ‘I’m okay, everything is undercontrol.” Kata-kata itu tak hanya menenangkan si siswa tapi juga dirinya. Beban pikirannya terasa lebih ringan. Tapi, hari itu baru saja dimulai. Mantan karyawan kantoran ini harus mengajar jam pertama di Kelas 7C. Ia mempersiapkan diri di toilet. Untuk menyembunyikan mata yang merah, ia beri obat tetes sebanyak-banyaknya. Ia juga selalu menghindari eyecontact dengan para siswa. Di kelas, ia mencoba menyapa

5

dengan riang,”How are you class? I’m okay, How about you?’.” Setelah itu, anak-anak heboh. Beban hati Ma’am Sisca, sedikit demi sedikit berkurang. Dan, sorenya, ia pulang ke rumah. Ia mencoba menyelesaikan masalah dengan pikiran jernih, ternyata berhasil. Hikmah dari pengalaman ini banyak. Salah satunya, adalah sulitnya mempertahankan semangat. Guru juga manusia, punya hati dan perasaan. Ma’am Sisca berpesan, apapun yang terjadi, meski ada banyak masalah pribadi, tetaplah punya semangat belajar, agar semangat itu, menular ke siswa-siswi. “Dan, tentu, kalian, tanpa terkecuali, bisa live their dreams. Nggak hanya berangan-angan, tapi menjalani tapak-tapak menuju mimpi, dengan penuh semangat pastinya,” tambah pemilik anjing golden retriver bernama Brandon von Straus ini. (*)

‘Cahaya’ ala Oprah

K

ENAL Oprah Gail Winfrey? Pasti ya. Dialah host ‘The Oprah Winfrey Show’, acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Tema acaranya selalu sarat nilai kemanusiaan, moralitas, dan pendidikan. Pilihan itu tak lepas dari masa lalu Oprah sendiri yang cukup buram. Ayahnya mantan sardadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedangkan ibunya seorang pembantu rumah tangga. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Didikan itu membawanya terpilih menjadi wakil siswi SMA ke Gedung Putih. Lalu, meraih beasiswa saat masuk perguruan tinggi. Karier dunia TV dibangun di usia 19 tahun. Dia menjadi wanita kulit hitam pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun lokal. Oprah memulai debut talshow dalam acara “People Are Talking”. Keputusannya ke Chicago akhirnya menggiringnya ke puncak karier. Acara ‘The Oprah Winfrey Show’ telah diputar hampir seluruh penjuru bumi. Oprah menawarkan ‘cahaya’ bagi pemirsa yang menonton acaranya itu. Acara ini memberikan dan menularkan semangat dan keberanian Oprah. Semangat menjadi diri sendiri. Acara itu menyebarkan hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin karena keberanian untuk berubah. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Focus

Hidup Ini Bukan Seutas Tali Usia 40, kalau itu manusia, sedikit banyak memasuki kematangan jiwa. Makin bijak dan bisa menjadi teladan bagi orangorang di sekitarnya. Tapi bagaimana jika menyangkut sebuah lembaga, seperti institusi pendidikan? Berikut laporan Patricia Gunawan mengenai kenyataan dan harapan warga di komunitas SMPK Santa Clara.

B

ELAJAR, belajar dan belajar, inilah rutinitas Nathanael Sebastian Haryono. Hari-harinya diisi dengan memelajari hal-hal baru, tidak hanya pelajaran sekolah, tapi juga pengetahuan umum. Akibatnya ia menjadi berpengetahuan luas, sampai-sampai tahu ilmu astronomi dan psikologi. “Belajar bukan sekadar menghafal, tetapi memahami ilmu itu,” kata siswa Kelas 8 ini yang mengaku sekolah mampu membimbingnya untuk makin berkembang. Menurut Nathan, tema 40 tahun SMPK Santa Clara sarat makna, menjadi inspirasi dan harapan bagi semua orang. Tema mencakup segala aspek kehidupan. Bagi sekolah di bidang pendidikan, bagi kita di bidang pertemanan. Sekolah harus menjadi sumber terang melalui sosialisasi yang baik di bidang edukasi dan religius. Misalnya, memberikan pembinaan dan pengadaan kegiatan yang secara tak langsung telah mendukung terwujudnya tema ini, seperti adanya bimbingan konseling, kegiatan bakti sosial. “Jangan pernah menyerah karena kesulitan-kesulitan dalam hidup. Hidup ini bukanlah seutas tali. Bertemanlah dengan hidup dan hidup akan berteman dengamu,” demikian Nathan. (*)

CEWEK satu ini berbakat di bidang matematika. Ya, Agatha Carolina Putri selalu mendapat ranking 1 sejak kelas 3 SD. Tak heran, ia banyak mengikuti berbagai macam lomba, seperti lomba Bahasa Inggris dan Matematika. Dalam kegembiraan ulang tahun ke40, bagi Agatha, cahaya yang menerangi itu bagai sebuah lilin yang menyala di antara lilin-lilin lain yang tidak menyala. Lilin itu bisa memberikan cahaya bagi sekitarnya. Lilin yang menyala itu memberikan sedikit api yang ia miliki. Dalam kehidupan ini, kita bisa berMEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

tindak seperti lilin. Bagaimana cara kita menjadi inspirasi bagi banyak orang? “Kita dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan menyemangati orang lain yang sedang drop, memberikan motivasi seperti menjelaskan pada teman jika ada materi yang mereka kurang mengerti,” jelasnya. (*) SALAH satu guru yang sangat mendukung ulang tahun Sanclar yang ke-40 ini adalah Maria Setyo Rianti. Guru yang sudah mengabdi selama 30 tahun ini, telah melihat banyak hal di sekolah, dari generasi ke generasi. “Menurut saya, anakanak Sanclar itu pada dasarnya semuanya baik, aktif, kreatif, pintar, serta santun. Saya senang setiap hari bertemu dengan generasi muda yang terbuka, saya lebih senang di sekolah daripada rapat PKK,” ujar Bu Yanti. Pengajar bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ini selalu bahagia bertemu dengan murid-muridnya, meski harus menempuh perjalanan pulang pergi setiap hari Surabaya-Mojokerto. Perjalanan yang memakan waktu itu tidak membuatnnya lelah. Selamat tiga dekade bekereja di Sanclar, hanya sedikit duka yang pernah dialami, seperti ketika muridnya gagal dalam ulangan. Bu Yanti merasa sedih karena tidak bisa berbuat apa-apa. “Kegagalan murid adalah juga kegagalan kita sebagai guru,” katanya. Menurutnya, sekolah berkembang pesat. Secara isik dari empat paralel kelas, mulai 2012 sudah lima paralel (Kelas 7). Prestasi anak-anak semakin meningkat, sampai-sampai harus menambah rak piala yang baru lagi. “Semoga keberhasilan Sanclar ini terus berlanjut dan anakanak Sanclar menjadi garam dan terang dunia bagi masyarakat di sekitarnya,” tambah Bu Yanti. (*)

6


Focus

Balapan Keluar Kelas Hanya untuk Main Karambol Banyak talenta muda dididik dan ditempa di sekolah ini, mulai 973. Banyak cerita dari generasi ke generasi. Merekalah saksi sekaligus pelaku sejarah. Redaksi DIANTARA menerima sejumlah cerita untuk berbagi dan bernostalgia tentang SMPK Santa Clara.

B

ELIAU ini lulusan 1979, kini Direktur di PT Vilnox Indonesia, sebuah perusahaan yang melayani aneka macam ilter udara (air ilter) dan dust collectors untuk kebutuhan rumah sakit, farmasi, industri makanan-minuman, pembangkit listrik, dan berbagai industri lain. Vincentius Kuori menceritakan dirinya yang kalau kalau duduk maunya dekat pintu kelas. Maklum, waktu itu kelas masih di bawah semua. Tidak ada lantai atas. “Jadi, kalau bel berbunyi waktu istirahat saya inginnya buru-buru lari keluar, ke depan kantoran kep-sek (Madre Ima), mau main karambol. Karena tempatnya terbatas untuk 4 orang saja, makanya

7

rebutan, balapan,” kenangnya. Meski jago balapan keluar kelas, alumnus SMA St Louis dan ITS Surabaya ini, mengaku paling susah olahraga. Dia ikhlas jika selalu terpinggirkan setiap kali ada kegiatan berbau olahraga. Namun, Vincent Kuori bangga karena ada teman-teman sekelas yang jago-jago olahraga seperti Helly, Lilis, dan lain-lain, yang terkenal smash-nya di bola voli. Seperti pelajar masa kini, di era sekolah tahun-tahun ini, teman-teman sekelas seringkali menggunakan nama olokan untuk memanggil naman temannya. Namanya juga anak muda. Nama olokan itu menyerempet kondisi orangtua masing-masing. Memang tak semua melakukan itu, dimotori anak-anak tertentu saja. “Saat reuni di Prigen kemarin, kita ingat kenakalan itu. Hhahaa, tertawa juga, padahal dulu sering kurang enak hati dipanggil dengan nama-nama julukan aneh-aneh,” paparnya. Mengenai guru idola, Vincent Kuori menyebut Pak Rak Ruinus, guru olagraga, yang gaya bicaranya khas, selalu mengatakan : “macam (abc) saja”. Kalau Pak Aji, guru

matematika, pasti ingat urusan angka-angka. Waktu bertemu di reuni, yang dibahas ya urusan angka. “Yang bikin kaget, rambut beliau sudah habis sebagian,” terangnya. Ia menyebut pula, Pak Budi, guru Fisika, yang sering senyum dan bergurau. Itu ciri khasnya yang tak pernah hilang. Lalu, Bu Agnes, guru bahasa Indonesia. Dia satu-satunya guru yang melarang murid-muird memanggil namanya dengan sebutan Kuori dan satu teman lagi dengan Tanto, karena itu nama keluarga. “Kalau Bu Sutarmaji, guru bahasa Inggris, sayang sudah meninggal, kita masih ingat gaya mengajarnya dulu,” tambahnya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Focus

Main Bola Habiskan Kaca Jendela

S

ETIAP angkatan di SMPK Santa Clara membawa cerita tersendiri. Meski masa belajar cukup singkat, 3 tahun, tapi sudah mampu menorehkan kesan yang mendalam, dan akan selalu teringat. Interaksi orang-orang, peristiwa menjadi bagian sejarah hidup dalam diri setiap siswa-siswi. • Dulu main sepak bola di lapangan sekolah, sedang sekolah hanya satu lantai. Buyung Sutikno mengambil bola yang jatuh di atas genteng. Lalu tangga yang dipakai Buyung naik, diambil Madre Martha, dan mamanya Buyung dipanggil ke sekolah. Mamanya Buyung bingung melihat anaknya nongkrong di atas genteng, nggak bisa turun. • Main sepak bola di lapangan sekolah menghabiskan berapa kaca jendela kelas yang pecah berantakan. Pasti membuat pusing para madre. • Bobby Maengkom, Eddy Pramono, dan V Sutanto (Tanto) suka kotekan (main tabuh-tabuhan) di kelas. Kemudian disetrap (dihukum) sama Pak Ruinus. • Sewaktu Kelas 2 SMP, lagilagi, dengan Pak Ruinus sebagai guru kelas. Waktu itu, juara kelas pertamanya Nugroho, Vincent Kuori di posisi nomor dua. Sewaktu cocok-cocokan nilai rapor di tempat parkir sepeda, ternyata nilai Vincent Kuori lebih tinggi dari nilai Nugro-

Dulu Ada Ekstrakurikuler Lempar Cakram Laporan : Marcella Jesslyn dan Shania Liang

S

ho. Sempat tanya kriteria juara satu ke Pak Ruinus, oh ternyata harus aktif di kelas. • Dulu rata-rata pergi dan pulang sekolah naik sepeda. Jadi kita pulang kadang beriringan karena sebagian rumahnya di daerah Ngagel dan Pucang Anom. Sedang Kalibokor saat itu sebagian masih ada area sawah. Jadi, kadang suka lihat-lihat kepik, belalang, dan sebagainya, kalau pulang sekolah. • Angkatan 1979 akan selalu mengingat dan mengenang: *Pak Karel Purba (sudah alm), guru pembukuan.... kan beliau khas banget kalau ngajar. Kemarin sewaktu reuni, ada teman yang mengira bahwa Pak Aji Busono itu Pak Karel Purba, maklum, sama-sama sudah habis rambut.

OSOK satu ini sangat dikenal, tapi apa semua tahu, kalau Pak Didik Soenarko, adalah alumnus SMPK Santa Clara? Ia mengecap pelajaran di tahun 978- 979. Benar, Pak Didik, satu angkatan dengan Pak Vincent Kuori. “Dulu, kelasnya sangat kompak, rukun, sampai sekarang ini masih bisa berkomunikasi,” kenang pengajar di SDK Santa Clara itu. “Kita bangga, banyak jago olahraga, voli, basket, dan lempar cakram.” Di masa itu, lempar cakram, salah cabang atletik ini, digemari banyak orang sehingga sekolah Santa Clara mengadakan kegiatan ekstrakurikuler lempar cakram. Tapi sekarang, kalau ada ekstra ini, barangkali sudah tak ada yang mau ikut. Saat Pak Didik, satu kelas bisa lebih 40 anak. Jalanan becek dan belakang sekolah adalah sawah. Dulunya Menur adalah lapangan sepak bola yang luas. Situasi sekolah lebih disiplin dan itu yang dipertahankan hingga sekarang. Disiplin mengajarkan supaya murid-murid menjadi terbiasa melakukan segala sesuatu tepat waktu. “Sekarang dengan fasilitas dan lingkungan yang lebih baik, semoga kebersamaan antara guru dan murid di kelas semakin kuat. Bantu teman-teman yang memerlukan, supaya kerja sama yang kalian lakukan terbawa hingga kalian dewasa,” pesannya. (*)

• Bu Ninik, istri Pak Karel Purba...mengajar bahasa Indonesia juga....dulu. Seingat kita manis imut. • Pak Makmuri, guru geograi....mirip Pak Budi, suka senyum ramah....mata pelajaran yang banyak disukai.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

8


Focus

9

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Focus

Harus Tetap Ada, Pendidikan Moral Beragama

Oleh : George Tanara

M

ASIH segar dalam ingatan saya, berangkat ke sekolah naik sepeda, bermain bola di halaman sambil menunggu bel berbunyi, berbaris di halaman sambil mendengarkan wejangan pagi dari suster kepala sekolah atau bapak dan ibu guru. Masuk kelas mengikuti pelajaran sampai selesai. Itulah rutinitas saya dari hari Senin hingga Sabtu. Saya menjadi bagian dari SMPK St Clara pada 1984 hingga 1987. Sebelumnya, saya mulai mengenal sekolah Katolik St Clara mulai 1975, saat mengenyam pendidikan TK. Setelah kurang lebih 25 tahun, banyak sekali perubahan, baik isik bangunan sekolah (sangat mewah dibandingkan zaman saya dulu). Tak pernah kita impikan bersekolah dengan AC dan proyektor di setiap ruangan, lift, fasilitas lain yang ada, bahkan kamar mandi yang sebaik sekarang. Beberapa materi pelajaran berubah, seperti matematika, dulu 3 bagian (aljabar, aritmetika dan geometri), PMP menjadi PKN.

Dulu ada prakarya, bergantian dari elektro, kerajinan tangan, menjahit, bahkan memasak. Yang hilang, pelajaran tata buku/pembukuan sederhana yang menjadikan dasar buat kami yang pada saat kuliah mengambil jurusan ekonomi. Dari segela perubahan karena zaman, ada satu yang tetap ada dan akan terus ada, yaitu pendidikan moral beragama. Menurut saya, ini dasar dari segala dasar yang harus menjadi pedoman dan pegangan hidup dalam kita mengarungi hidup ini. Apalagi, di saat usia remaja yang masih mencari jati diri seperti seusia kalian. Saya yakin, ini pasti menjadi salah satu pertimbangan, atau bahkan pertimbangan utama orangtua kalian menyekolahkan kalian di sini. Guru yang masih mengajar saat ini, Bu Nus (isika), Bu Yanti(bahasa

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Indonesia) dan Mam Evy (bahasa Inggris). Entah berapa banyak siswa yang berhasil mereka didik, berapa banyak suster kepala sekolah yang telah mereka dampingi sampai saat ini. Setelah sekian

lama, saat ini saya dipilih sekolah dan wali murid sebagai anggota komite (dulu BP3) SMPK St Clara dengan masa jabatan September 2011 hingga 2013. Ada rasa senang karena bisa berbuat sesuatu untuk sekolah. Kini, setelah usia 40 tahun, besar sekali harapan saya agar SMPK St Clara semakin maju dan berkembang, menghasilkan generasi penerus yang bermoral, cerdas dan bertanggung jawab, sehingga tercapai juga misi Misionaris Claris serta kesejahteraan para Mitra Kerja sekolah. Selamat ulang tahun yang ke40, jadilah selalu “Cahaya yang menerangi� bagi seluruh keluarga besar SMPK St Clara. (*)

0


Focus

Dihukum Suster Gara-gara Bom Kentut Sejuta ketika di masa remaja Ingin kita kembali, bertegur sapa Canda dan tawa, di mana batas tak ada Begitu berharga, luangkan waktu Kembali temu, satu saat saja Laporan : Theresa Puspanadi

B

ARIS kata indah di atas adalah kalimat yang bisa dilihat di blog milik alumni SMPK St Clara angkatan lulus 1981. Nuansa dan rasa yang terlontar dari kalimat itu menjadi penyemangat sekaligus pengusir kerinduan akan teman-teman yang sudah terpencar. Bayangan tentang alamamaternya, SMPK Santa Clara juga masih kuat mengental di benak Indriani Reinaldi. Lulusan tahun SMP Katolik Santa Clara 1993 ini tampak mudah saja mengingat hari-harinya selama menimba ilmu di SMP, seakan baru terjadi kemarin. Ia masih ingat nama-nama guru yang telah membimbingnya melewati masa-masa SMP. Ada Ibu Yanti yang menjadi wali kelasnya di Kelas 9A, Bapak Frans yang kocak, Ibu Nus, Ibu Christine, Bapak Agus, Bapak Beni, dan masih banyak lagi. Baginya setiap hari yang dilewatinya di sekolah yang tengah merayakan hari jadinya yang ke-40 ini selalu mempunyai kesan tersendiri. Ada saat di mana suasana sekolah terasa sangat menyenangkan, ada juga saat di mana mereka harus mengalami pengalaman pahit, di saat lain mereka juga harus berjuang keras. Namun tentu saja ada

pula saatsaat seru dan asyik yang penuh kebersamaan bersama teman-teman di sekolah. Salah satu dan yang paling diingatnya yaitu pada saat ia duduk di Kelas 9A. Waktu itu sebagian bangunan SMP Katolik Santa Clara sedang direnovasi, otomatis kan ruang kelasnya berkurang. Beberapa kelas terpaksa pindah ke ruangan lain. Kelas Bu Indri, pindah ke perpustakaan lama yang sempit, tapi tetap dipaksa ditempati 50 anak. “Jadinya ya di perpustakaan itu sempit-sempitan. Jarak antarbangku itu mungkin cuma ada 30 cm,� kenang wanita kelahiran Surabaya 35 tahun silam itu lantas tersenyum lebar. Karena renovasi yang memakan waktu tersebut, kelasnya terpaksa menempati ruang perpustakaan sampai selama kurang lebih 1 tahun. Memang terasa kurang nyaman harus belajar di ruang sempit sambil berdesak-desakan. Namun justru itu yang dirasanya makin memperkuat ikatan antar teman sekelasnya. Baru sekitar satu atau dua bulan setelah ujian, renovasi bangunan SMP rampung, sehingga Indriani berserta teman-temannya dapat kembali menempati kelas mereka. Memang, angkatan Indriani memiliki keistimewaan tersendiri. Angkatan 1990-1993 ini merupakan angkatan pertama yang terdiri dari 3 kelas. Sebelumnya, hanya ada 2 kelas per paralel di SMP Katolik Santa Clara. Perempuan yang berprofesi sebagai arsitek ini, juga merasa bahwa angkatannya merupakan angkatan yang sangat heterogen, terdiri dari siswa-siswi dari latar belakang yang berbeda-beda. Dari anak orang mampu sampai anak orang nggak mampu. Dari anak orang berada sampai anak yang punya warung depan sekolah, semuanya ada di angkatannya. Tapi semua bisa berbaur dengan baik. MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Focus

“Nggak ada gap-gap di antara kita, nggak ada yang hedonis. Mungkin itu yang bikin masa SMP saya di Sanclar sangat berkesan,” tuturnya. Angkatan istri Haris Reinaldi ini juga merupakan salah satu angkatan yang paling kompak dan jahil. Terbukti, pada saat mereka duduk di bangku Kelas 8, mereka kerap melakukan kejahilan-kejahilan terhadap guru-guru mereka. Saat Kelas 8 itu zamannya bom kentut. Pokoknya, kalau kelasnya terasa nggak enak atau membosankan, pasti kelasnya dibom kentut. Kalau sudah begitu, gurunya memilih keluar ruangan. “Ya udah, nggak jadi ada pelajaran,” kisahnya lantas tertawa. Parahnya, aksi tersebut tidak hanya dilakukan sekali-dua kali, tapi hampir setiap guru pernah merasakan dibom kentut. Bahkan, pernah dalam satu minggu mereka beraksi sam-

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

pai dua-tiga kali berturut-turut. Akhirnya suster mendengar kejadian iut dan memergoki langsung para murid sedang beraksi. Suster yang geram itu menghukum mereka semua dengan menyuruh mereka tetap berada di kelas mereka yang baru saja dibom kentut. “Lumayan juga, sih. Lumayan bau, bau minta ampun malahan,” ujar Indri lalu terkekeh. Pelahab aneka buku dan pehobi jalan-jalan ini mengakui bahwa angkatannya memang banyak yang nakal. Tapi mereka semua sangat dekat dan akrab satu sama lain, bahkan lebih dekat dari teman-teman di SMA. Mungkin karena teman SMP itu kebanyakan sudah teman sejak SD. Lagi pula, kalau di SMA itu rasanya berbeda dengan di SMP, gapnya (jarak) lebih terasa sehingga teman-teman dekat Indri, justru teman-teman SMP. Kedekatan teman-teman SMP itu masih terjaga sampai sekarang. Hampir tiap minggu mereka mengadakan reuni kecil-kecilan, bertemu untuk sekadar ngobrol atau makan-makan bersama teman lama. “Biasanya sih suami saya tiap Jumat ada lunch bareng sama alumni SMPK Santa Clara, terus main bareng. Kan, suami saya satu angkatan sama saya,” jelas ibu dari Nara, siswa di PG Santa Clara. Indri merasa bersyukur pernah mengenyam pendidikan di SMPK Santa Clara. Di hari jadi SMPK Santa Clara yang ke-40 ini Indriani mengucapkan selamat dan sukses serta semakin berkembang. (*)


3

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Focus

Hadapi dengan Senyuman Laporan : Theresa Puspanadi

P

ANCARKANLAH semangat, keceriaan dan seluruh aura positif dalam dirium, supaya kami bisa menjadi cahaya di dalam kegelapan. Itulah salah satu makna terdalam ‘Let the Light Shine Within’. Ngomong-ngomong tentang menjadi terang, sebenarnya di dalam lingkup sekolah kita ini, sudah ada belum sih orang-orang yang menjadi cahaya bagi sekitarnya? Ah, ya jelas ada dong. Banyak malahan. Di antara yang banyak itu, DIANTARA berhasil mewawancarai satu di antaranya : Vriciana Vebby Irwanto, yang akrab disapa Vebby. Sebagian temannya dan bapak ibu guru menganggapnya sebagai anak yang selalu riang gembira dan bersemangat setiap hari. Dalam mengerjakan tugas-tugasnya dia sangat gesit dan nggak pernah menyerah. Meski pernah gagal, Vebby nggak akan menyerah dan tetap semangat serta ceria. “Ya… Mungkin karena aku merasa melakukan hal-hal yang biasa aja, seperti yang orang lain lakukan. Tapi kalau menurut mereka apa yang aku lakukan

menyenangkan, ya nggak tahu lagi, ya,” ujarnya lantas tertawa. Tapi cewek kelahiran Surabaya, 7 Januari 1998 ini nggak bisa nyangkal kalau dirinya disebut sebagai anak yang periang. Memang,

apa sih yang membuat Vebby selalu riang gembira, ceria, dan bersemangat? “Hmm… mungkin sudah prinsipku ya. Aku punya prinsip untuk menjalani hidup yang penuh likaliku ini dengan senyuman dan selalu bahagia,” tuturnya. WOW banget! Nggak cuma memiliki, Vebby juga suka menularkan keceriaan, semangat, dan aura positif dari dalam dirinya kepada orang-orang di sekitarnya. Balerina yang suka menyanyi ini

Banyak Tugas Beruntun Laporan : Siennia DS NAMA lengkapnya, Kevin Chrismanto Nugroho Wilopo, tapi panggil saja Kevin. Lulusan SMPK Santa Clara tahun 2007 ini kini mengambil dua gelar di dua universitas di Surabaya. “Saya bangga sekolah di Santa Clara, saya merasakan betul hasilnya saat di SMA dan sekarang ketika kuliah,” katanya. Memang, kadang menyebalkan, karena banyak tugas dan ulangan yang beruntun, tapi bisa dilihat efeknya nanti di SMA, seperti masuk di sekolah berat seperti SMAK St Louis atau SMAK Santa Maria. Selama tiga tahun mengenyam pendidikan sejak MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

sering menyemangati dan menghibur teman-temannya kalau mereka lagi sedih karena nilai ulangan yang tidak sesuai ekspektasi, atau sedih karena gagal dalam lomba atau hal lain. “Misalnya Tiffany dapat nilai jelek, ya aku kasih saran ke di supaya belajar lebih giat lagi. Dia juga suka tanya ke aku tentang Matematika atau Fisika, ya aku jawab,” kisahnya. Hal ini diamini Tiffany Samantha Dermawan, teman dekat Vebby. Cewek berkacamata ini merasa Vebby adalah seorang teman yang benar-benar bisa memotivasi dirinya. Seperti saat sedang sedih karena nggak berhasil mendapat gelar juara I di suatu lomba. Vebby menyemangatinya dan berkata: “Belajar lagi, pasti suatu saat kamu bisa jadi juara I”. Atau, sebelum ulangan, Tiffany sering merasa takut dan nervous. Vebby pasti akan berkata: “Kamu pasti bisa. Nggak usah khawatir.” Kalau Vebby secara tidak langsung bisa memancarkan cahayanya di antara teman-temannya, gimana dengan kamu? Seperti kata Vebby : kamu pasti bisa. (*)

2004, Kevin tetap mengingat wali kelasnya : Pak Agustinus Subiyanto (Kelas 7), Ibu Nus Siti Kuntari (Kelas 8) dan Ibu Maria Setyo Rianti (Kelas 9). Kevin berpendapat, almamaternya sekarang sudah semakin maju dan modern, berfasilitas AC, lapangan yang lengkap, kantin bagus, toilet bersih. Dulu maih kipas angin, kantinnya antre berjubel, toiletnya hanya 4 ruangan dan antre serta kecil sekali ruangan. Dengan fasilitas yang semakin memadai para murid mesti bersyukur. Banggalah terhadap guru-guru, Nakal boleh nakal, tapi belajarlah untuk menomersatukan kewajiban. “Tanggung jawab itu nomor satu. Anda tak salah memilih SanClar, ini sekolah yang mendasari Anda di jalan yang benar,” pesan Kevin. (*)

4


Focus

Life Begins at Forty Oleh : Maria Magdalena Verawati Koordinator Pelaksana Ulang Tahun SMPK Santa Clara

K

ALIMAT bijak ini sering diucapkan. Walau saya belum memasukinya dalam kehidupan pribadi, tapi saya sudah bisa merasakan gairah hidup yang muncul di usia ini. Itu semua karena saya bergabung di institusi yang sudah berusia empat puluh. Bukan tua tapi matang, bukan semakin sombong tapi

bisa kami bagikan. Kalau kami sudah berkesempatan berbagi, maka kami juga ingin membuka diri lebih lagi terhadap semua saran dan kritik yang memajukan. Per jalanan kami masih panjang. Rute kami mungkin akan rumit. Dan tantangan sudah menanti di depan, namun selama masyarakat masih mempercayai dan terang Kristus masih bersinar, maka kami meyakini bahwa sekolah kami dapat menjadi salah satu institusi yang dapat memberikan pendidikan terbaik di Surabaya. Nantinya kami, keluarga besar SMP Katolik Santa Clara dapat membawa terang kepada sesama seperti yang dislogankan, Lux Est Vita. Seperti yang disampaikan seorang seniman, William Butler Yeats: Pendidikan bukanlah mengisi ember, tetapi menyalakan api. Di usia 40, kami terus belajar untuk menjadi terang bagi masyarakat. Menjadi cahaya yang menerangi, yang bersinar di atas gunung bukan di bawah gantang. Akhirnya, selamat berpesta, selamat bereleksi dan selamat menapaki usia baru dengan cahaya yang akan selalu menerangi kita semua. Tuhan menyertai. (*)

semakin rendah hati. Dengan segala warna-warni perkembangan jaman yang akan selalu menuntut dunia pendidikan mengikutinya, kami belajar bertoleransi. Kami belajar menjadi terang sekecil apapun demi jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada sekolah kami. Kalau hingga hari ini, di usia 40 kami masih dipercaya menyentuh jiwa anak-anak, itu semua karena cinta anak-anak, kepercayaan para orang tua dan masyarakat juga cahaya Kristus yang menerangi. Mungkin kami tidak berjalan di jalan yang penuh bunga, tapi kami selalu melihat warna cerah di mata anak-anak. Mungkin kami tidak selalu berjalan di cuaca yang cerah, tapi kami selalu melihat pelangi di tingkah anak-anak. Begitu besar rasa syukur kami di usia ini, hingga begitu banyak keinginan kami untuk berbagi. Kami sadar dengan keterbatasan yang dimiliki, semuanya akan bertahap. Rangkaian perayaan 40 tahun sekolah bukan semata euforia sesaat. Kami ingin berbagi di tahun-tahun berikutnya, entah hingga kapan. Sanclar Cup ke VI pada November 2012 lalu, Pentas seni, Bakti Sosial, Seminar dan Misa Syukur di bulan Juni 2013 mendatang adalah sedikit yang

5

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery

Aduh, Emil Tertusuk Jarum!!! Laporan : Theresa Puspanadi

S

EDIKITNYA 24 anak mengikuti membuat benda pakai dari kain lanel dalam rangkaian kegiatan ulang tahun ke-40 SMP Katolik Santa Clara. Lomba berlangsung 29 Oktober 2012, pukul 14.10 WIB sampai 16.10 WIB. Respon siswa-siswi terhadap ajakan untuk mengikuti lomba ini cukup baik. Mayoritas berasal dari kelas 7. Salah satunya, Emily Yubilina Pranoto dari Kelas 7E. Cewek yang hobi berenang dan nonton TV ini punya pengalaman yang agak mengerikan selama

lomba. Saat ia sedang menjahit bros, tangannya sempat tertusuk jarum. Aduh, Emil, hati-hati dong! “Tapi tanganku gapapa, kok,” ujarnya. Walau mengalami kejadian buruk saat lomba, namum ia cukup puas dengan hasil jepit rambut dan bros karyanya. Beda dengan Emil, Pamela Andriani dari Kelas 8D merasa kurang puas dengan bantal domo dan gantungan kunci moustache karyanya. Masalahnya, walaupun ia sudah sering membuat kreasi dari kain lannel, tapi ia harus menghadapi masalah lain, yaitu sempitnya waktu. “Pas tanggal itu, aku ada les. Jadi jam 15.30 aku harus sudah pulang. Padahal, waktu yang diberi panitia masih sampai jam 16.00. Jadinya, aku terpaksa kerja cepet-cepetan dan hasilnya malah nggak maksimal,” tuturnya sedih. Bagaimana-

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

pun juga, pengalaman mengikuti lomba lannel kali ini benar-benar mengesankan baginya. “Yang paling berkesan itu waktu membuat gantungan moustache. Kan bentuknya agak aneh, jadi menjahit dan mengisi dakronnya agak susah,” tukas Pamela. Nah, buat yang nggak tahu rasanya megang-megang kumis, boleh tanya sama Pamela, deh. Hehehe. Selain peserta, para panitia menganggap lomba ini begitu berkesan bagi mereka. Misalnya, Gabriella Nancy atau yang akrab disapa Nancy. Cewek yang berulang tahun tiap 6 Februari ini mengaku senang dan bangga menjadi panitia lomba lanel. Meski pada awalnya mereka harus berhadapan dengan masalah kurangnya jumlah peserta, namun pada akhirnya lomba ini dapat terlaksana juga. Bahkan jumlah peserta lomba melebihi ekspektasi panitia. “Hasilnya bagus-bagus dan kreatif semua.” timpal Agnes Kalika, panitia lomba lanel yang lain. Penilaian hasil karya peserta oleh dewan juri yang terdiri dari Bu Rahayu, Bu Christine, dan Bu Eliz dilaksanakan segera setelah lomba berakhir. Dewan juri menetapkan 6 nama yang menjadi pemenang lomba ini yang kemudian diumumkan pada Senin, 5 November 2012. Wah, selamat ya buat para pemenang. Hasil karya kalian dan teman-teman yang lain menjadi hak milik panitia. Jangan salah sangka dulu, karena karya-karya ini akan dijual untuk menambah dana pentas seni Februari 2013. (*)

6


Gallery

Coba-coba malah Juara

Laporan : Vergina Natasha (9A/36)

S

EKOLAH mengadakan lomba desain, salah satunya desain baju yang diikuti oleh anak– anak Kelas 7, Kelas 8 dan Kelas 9. “Saya tertarik ikut karena hadiahnya print baju yang dijual dan sertiikat,” tutur Keziana Halawa dari Kelas 9C yang memetik juara pertama. Desain yang dibuat Kezia bagus banget lohh. Dia membuat desain yang cocok buat anak–anak remaja dengan tulisan ‘ALL YOU NEED IS A SPARKLE LOVE’ dan diberi hiasan–hiasan sedikit. Kezia yang mengaku pada 10 menit pertama blank, dan hanya tolah toleh kemudian dia mencoba-coba di kertas dan menggabungkan dengan gambar yang biasanya ia gambar. Akhirnya, semuanya itu dapat menghasilkan desain yang menjadikkannya juara pertama. “Saya nggak hobi desain kaus, hanya suka gambar biasa (Doodle),” terangnya. Terpikir gak ya bagi dia bisa menang lomba ini? Kezia saat ditanya mengatakan “Pertamanya agak ragu–ragu soalnya ada Jansen (9D) dan Letecia (9C) yang suka gambar. Tapi setelah anak–anak bilang bisa menang ya wes optimistis.” (*)

7

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery

Berebut Gambar Terbaik

Laporan : Lisa Puspitasari (8A/17) dan Stefani Amelia (8D/33)

S

UASANA saat lomba foto sangat ramai. Banyak sekali penonton yang datang untuk melihat lomba itu. Lomba diadakan secara bersamaan even saat itu, seperti misalnya ketika Fashion Show. Hampir 30 siswa-siswi berusaha saling mendahului dan mendekat agar mandapatkan gambar yang terbaik. “Saya hapus foto-foto lama di memori sebelum ikut lomba supaya nggak kehabisan tempat,” kata Nadja dari Kelas 8. Cewek berkacamata dan jago renang ini meny-

eret sahabat karibnya, Novia untuk ikut serta dalam lomba foto. “Semalaman, saya charge baterai, biar segalanya siap saat lomba,” tambah Novia, yang suka mengumbar senyum lebar ini. Nadja dan Novia hanya segelintir anak yang hobi fotograi. Ternyata, banyak sekali talenta di sekolah dalam kegemaran potret memotret ini. Hampir semuanya menggunakan kamera canggih (DSLR). “Semua fotografer bagus-bagus, juara atau tidak juara itu nomor dua, yang penting kita mau belajar menjadi lebih baik dalam fotograi,” kata Nadja dan Novia hampir berbarengan. Selain lomba fashion show di bagian lain dan dalam waktu berbeda, Panitia Pre-Pensi Ulang Tahun SMPK Santa Clara menggelar lomba piano, menyanyi serta memainkan gitar. Lomba seni ini semakin mengukuhkan bakat-bakat terpendam siswa yang ada selama ini. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

8


Gallery

Pilih Tema Persahabatan Laporan : Clara Alveria (9B/9) dan Jessica F (9D/23)

H

EBOH, penuh teriakan terjadi saat hampir semua lomba boyband dan girlband tampil di pentas lomba di sela-sela lomba band di tempat yang sama pada 31 Oktober 2012. “Wouw, kita juara,” kata Lika, salah satu personel S-Crew yang dinobatkan juri beberapa hari kemudian. Lika menggandeng sejumlah temannya dalam kelompok itu, yakni Kezia, Zita, Letecia, Fabyola, Sekar, Amel, Angel, Livia dan Venus. Menurut Zita, S-Crew terbentuk secara tak sengaja. Huruf ‘S’ adalah huruf ke-9 dalam alfabet. “Awalnya, kita 9 orang, terus kita rekrut Kezia jadi anggota ke 10. Istilahnya anggota awal tambah anggota akhir, jadi 19 gitu,” paparnya.

9

S-Crew tertarik ikut lomba juga karena nggak sengaja. Awalnya, pengin lomba band,tapi karena nggak ada yang bisa main drum, rencana itu dibatalin. Waktu tahu yang ikut lomba boyband/ girlband cuman sedikit, kemudian S-Crew, beralih minat. Soal pilihan lagu Count On Me karena menduga grup lain akan memilih lagu romance. “Jadilah, kami menggunakan tema persahabatan,” jelas Zita yang jago menulis cerpen ini. Sementara itu di lomba band, Vigaz menyabet juara pertama dan kelompok Regina cs berhasil menghentak dan menguasi panggung dance. Vigaz yang dikomando Stanley itu mengaku sempat melihat potensi besar kelompok, terutama dari Kelas 7. “Saingan terberat dari anak Kelas 8, itu yang drummernya Daniel Suhendra. Mereka tampil apik dan kompak,” kata Stanley. (*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery

‘Yamko Rambe Yamko’ Juara Laporan : Clara Alveria (9B/9)

M

EMBAWAKAN lagu wajib ‘Anak Gembala’ dan lagu bebas ‘Yamko Rambe Yamko’, kelompok paduan suara SDK Santa Clara II berhasil menyisihkan empat pesaingnya dalam lomba 24 November 2012. SD Dapena dan SDK Santa Clara I juga menampilkan yang terbaik tapi kedua juri yang hadir dan menilai lomba mengatakan, dengan berat hati hanya memilih tiga juara dari lima peserta. Urutan kedua ditempati SD IPH dan SD Vita merebut peringkat ketiga. Perbedaan skor antara SDK Santa Clara II dan SD IPH sangat tipis, hanya 2 poin. SDK Santa Clara II membawakan lagu wajib dan bebas dengan sangat apik dan unik. Tarian dan hentakan membuat para penonton berdecak kagum dengan aksi mereka.”Kami optimistis menang soalnya udah disiapin dari bulan lalu,” kata kak Anton, pelatih paduan suara SDK Santa Clara II usai lomba. SD IPH memainkan lagu bebas “Ampar-Ampar Pisang” dengan sangat energik. Kostum dan gerakan mereka mirip suku Indian beserta tabuhan-tabuhan gendang yang memperlengkap penampilan mereka. Sedangkan SD VITA menggapai juara ketiga lewat lagu bebas “Cublak-Cublak Suweng”. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

0


Gallery

Kalah Menang Nyanyi Bersama Laporan : Michella Theofany (9D/30)

S

UASANA kekeluargaan membaur di pentas lomba paduan suara antar-sekolah dasar dalam rangka ulang tahun ke-40 SMPK Santa Clara. Usai penyerahan piala, semua peserta maju untuk menyanyi di panggung. “Saya terharu, baik yang menang maupun yang kalah menyanyikan lagu Anak Gembala dengan bersemangat, seolah ini bukan lomba,” kata salah satu wali murid yang duduk di belakang. Suasana bertambah seru karena sebagian besar peserta ingin menyanyi lagi. Pembawa acara mempersilakan termasuk panitia baik di panggung atau di sekitar panggung. “Senang sekali bisa juara,” kata Paula dari SDK Santa Clara II yang wajahnya terlihat berseri-seri. Demikian pula, salah satu anggota

Amazing Voice dari SD IPH mengaku awalnya sempat deg-degan. “Yang paling ngeri, waktu pengumuman. Syukurlan, kami juara dua, senang sekali.” Selain lomba, hadir sebagai penghibur tim SCC (Santa Clara Choir), paduan suara kebanggaan Santa Clara itu mengiringi lagu penutup Tanduk Majeng, Aku Ingin menjadi Anak Tuhan, dan Terbang. Tim paduan suara SDK Santa Clara II mempersembahkan lagu Becak dan SDK Santa Clara I menyanyikan Guru dan Jesus Love All the Children over the World, yang dalam tampilannya itu menunjukan cinta mereka kepada guru . Kemudian penampilan dari IPH yang pertama menyanyikan lagu Price Tag ciptaan Jessie J yang diiringi oleh 2 anak anggota paduan suara yang memainkan piano untuk lagu kedua mereka menyanyikan lagu Pantai Tanjung Perak. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery

Laporan : Jessica Claudia

T

IM basket putra SD Cita Hati dan tim putri SD Santa Angela berjaya dalam turnamen Sanclar Cup V selama lima hari, 5-9 November 2012. Keduanya nyaris menghasilkan angka sempurna, karena tidak pernah kalah sekalipun. “Selamat atas kemenangan kalian, dan jangan berkecil hati bagi yang kalah. Kalian telah memperlihatkan sportiitas dan kejujuran dalam bertanding, itu yang penting,” kata Kepala SMPK Santa Clara, Sr Benedicta Suhananti, di sela penyerahan hadiah dan sertiikat saat closing ceremony. Kemenangan demi kemenangan yang ditorehkan tim putra SD Cita Hati di laga Sanclar Cup VI sungguh mengesankan. Salah satunya karena kontribusi menonjol William Rivaldi Kosasih, pemain dengan postur 175 cm, yang menjadi kapten sekaligus playmaker. Laga terakhir memastikan gelar peringkat pertama bagi tim

basket putra SD Cita Hati dalam Sanclar Cup VI 2012 yang dihelat oleh SMPK St Clara, Kamis (8/11/2011). SD Cita Hati menggilas SD Dapeda, 30-4. Soal permainan William yang menonjol, ayah William yang selalu menemani bertanding mengatakan, sejak dalam kandungan, ia telah dipersiapkan menjadi pemain basket. “Keinginan saya, dia menjadi pemain andal dan menjadi penerus saya,” terang ayah William saat ditemui. Sementara itu, SD Angela pantas berterima kasih kepada Theressa Evelyn, Kimberly Agatha dan tentu saja, yang hampir di tiap lagi mendulang angka terbanyak. Bahkan, pemain lain, Nathania Margaretha membombardir keranjang tim basket putri SD Santa Clara (Sanclar) dalam Sanclar Cup VI, Kamis (8/11/2012). Dengan kemenangan besar 42-2, SD Angela sepertinya tidak mendapatkan lawan yang sepadan lagi karena di pertandingan putri, hanya diikuti tiga tim saja. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Cita Hati dan Angela Berjaya


Gallery

Klasemen Akhir Putra SD Cita Hati 4 4 0 96-36 SD Angela 4 3 1 71-31 SD IPH 4 2 2 53-48 SD Sanclar 4 1 3 20-53 SD Dapena 4 0 4 13-85

8 7 6 5 4

Klasemen Akhir Putri SD Angela 2 2 0 56-12 4 SD IPH 2 1 1 23-14 3 SD Sanclar 2 0 2 2-42 2

3

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery

Gores ‘40 TH’

T

REVIN dari Kelas 7 menebar senyum. Hobi melukisnya seolah tersalurkan. Terik matahari pagi tak dihiraukannya. Ia fokus melukis di kertas. Ya, Trevin berada di antara ratusan siswa SMPK Santa Clara yang pada 7 Desember 2012, menggelar ‘Santa Clara Melukis.” ”Saya melukis Lambang 40 tahun sekolah, dengan pensil cat air sama kuas. Memang saya senang menggambar, dan tadi mengalir saja,” ungkapnya. Memperingati hari jadi sekolah yang berdiri sejak 1973 berdiri, 492 siswa SMPK Santa Clara Surabaya melukis angka 40 dalam tema ”Awesome 40 TH Birthday” sejak pukul 06.35 WIB. Sebelum kegiatan dimulai, peserta melukis memanjatkan doa, dan even itu dimulai secara simbolis, dengan pencoretan empat tas oleh empat

orang suster bertulisakan ”40 TH”, sekaligus simbol ulang tahun sekolah. Kaur Kesiswaan SMPK Santa Clara, Maria Magdalena Verawati menyatakan, ide Santa Clara melukis awal munculnya ialah terusan dari mata pelajaran seni budaya yang telah dipelajari anak-anak. Tak hanya siswa, sekitar 60-an guru mengikuti ajang melukis massal ini. “Ini sebagai bagian dari terusan dari pembelajaran seni budaya dikelas. Para guru dan peserta umum banyak yang ikut juga,” paparnya. Kegiatan bertujuan agar hembusan napas 40 tahun ulang tahun sekolah dapat dirasakan bersama dan dirayakan bersama, terutama para siswa. Nantinya, hasil karya lukis ini diabadikan dalam goody bag agar anak-anak bangga akan karyanya. Mengenai kriteria lukisan, pastinya harus ada angka 40 dan penilaian juga berdasar kerapian siswa menggambar, dikarenakan menggunakan cat air dan cat poster. ”Ini juga sebagai ajang pengembangan kreatiitas,” tambah Ibu Vera. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

4


Gallery

DARI KIRI KE KANAN : Sr Maria Veronica Endah W MC (Pimpinan Regional Suster MC di Indonesia), Sr Bernadetha Ngole MC (Ketua Yayasan Puspita Kencana, pengelola Sekolah Santa Clara), Sr Maria Lordes Uran MC (Pengurus Sekolah Santa Clara), Sr Benedicta Suhananti MC (Kepala SMP Katolik Santa Clara)

5

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery

Beautiful in White Laporan : Gabriella Widjaja dan Pamela Andriani

K

AGET, tak menyangka, itulah yang dirasakan Devina Setiwan, salah satu siswa yang masuk 15 besar lomba Fashion Show. Kini, ia bersiap memperebutkan enam besar di acara inal. Siswi Kelas 8D ini mengatakan, persiapan yang dilakukannnya, seperti membeli baju baru. Warna bajunya menyesuaikan dengan tema pilihannya “Beautiful In White”. Devina juga menyiapkan high heels berwarna hitam dengan

tinggi 8 cm, meminjam aksesoris dari mamanya, latihan pose dan jalan di rumah. “Sempat grogi di catwalk, ada banyak fotografer, dan waktu jalan, saya takut terpeleset,” tuturnya.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Sementara itu, Gibson Jozario juga mengaku tak percaya dirinya masuk 15 bear. Siswa Kelas 9 ini mengatakan bahwa persiapan yang dilakukannya untuk lomba ini terlalu mendadak, karena ini baru pertama kalinya ia mengikuti fashion show. Untuk babak penyisihan itu, ia mengenakan kostum miliknya sendiri. “Tapi, nanti, saat inal di panggung pensi, kostumnya sudah ditentukan dari sekolah,” jelasnya. (*)

6


Gallery

Pemenang Pre-Pensi 2012/2013 • Benda Pakai dari Kain Flanel Juara I : Theresa Puspanadi (9D/37) Juara II : Cynthia Clarissa W (7C/7) Juara III : Sally Cationa (7A/35) Harapan I : Michella Theofany (9D/30) Haraan II : Gabrielle Angeline (7B/11) Harapan III : Pamela Andriani (8D/29) • Desain Sticker Juara I : Fenicia (7E/21) Juara II : Chandya (9B/7) Juara III : Fanny Tjandra (8D/13) • Desain Kaus Juara I : Keziana Halawa (9C/22) Juara II : Letecia Sunur (9C/23) Juara III : Alexander Bernadus (9D/3) • Desain Pin Juara I : Claudia Clarensia (7E/11) Juara II : Agnes Kalika (9D/2) Juara III : Maria Jaquelline (9D/29) • Gitar Tunggal Juara I : Hansel Vincent (9C) Juara II : Christian Ananta (9A) Juara III : Aulia Zita (9B)

7

• Nyanyi Solo Juara I : Luke Adrian (8D/21) Juara II : Dhia Imami (8C/10) Juara III : Yoanita Kathlyn (7C/39) Juara Harapan I : Inigo Mario (8A/12) Juara Harapan II : Regina Hanurita (9C/33) Juara Harapan III : Vincentia Michelle (7D/38) • Piano Kategori A Juara I : Laurentius Jeffrey (7B/28) Juara II : Fransiscus Ivan (7B/22) Juara III : Monica (7B/10) Kategori B Juara I : Clarissa Adi Guna (9D/13) • Band Juara I : Stanley, Christoforus Putro, Samuel, Christian Ananta, Felix Juara II : Daniel Suhendra, Michelle Yang, Williem C, Hansen, Luke Adrian, Dhia Imami • Dance Juara I : Regina H, Karin Saraswati, Felicia Aileen, Kevina Irma, Laurensia Belinda

Juara II : Seraina, Regina, Maria Jessica, Gabriella Aimme Juara III : Diva Danica, Aliena Soesilo, Nurkusuma Dewi, Clara Diana, Edwina Hartanti • Boyband/Girlband Juara I : Angelica Dewi, Amelia Chrisanta, Fabyola Ristanto, Livia Natasha, Aulia Zita, Letecia Sunur, Agnes Kalika, Keziana, Venus Sabrina, Margaretha Sekar Juara II : Christopher, Corleone, Jerry Leonard, Matthew Ricky, Michael Aldi K, Nicholas Billy Juara III : Benedicta Avena, Pricilla Adelia, Brigitta Roseline, Vriciana Vebby, Maria Sonya, Stella Natasya • Fashion Show ( 5 Besar) Regina Hanurita, Mary Vanessa, Devina Setiawan, Adeline Margaret, Lucas Alexander, Karin Saraswati, Clara Diana, Gibson Jozario, Billy Gozali, Felicia Aileen, Siennia DS, Debora Vianne, Daniel Suhendra, Jacklyn Caroline, Rosaline. (Final dilangsungkan saat Pentas Seni)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Gallery Ucapan Terima Kasih untuk Segenap Pihak yang Langsung atau Tidak Langsung Membantu Kelancaran Perayaan Ulang Tahun ke-40 SMPK Santa Clara Surabaya Pelindung/Penasihat Penanggung Jawab

: Sr Maria Lordes Uran MC : Sr Benedicta Suhananti MC

Koordinator Pelaksana : BMM Verawati Sekretaris : Elisabeth Artanti Bendahara : Sandrawati Susilo, Henny Widayati, Lusia Padmasari Koordinator Pentas Seni : BMM Verawati Ketua : Jesika Althea WN Sekretaris : M Verrylian Bendahara : Ardelia Seksi Acara : Felicia, Khrisma, Belinda, Nancy, Adisty, Karin, Rizka, Roseline, Vebby, Avena, Ayu, Sony, Lika, Stella dengan pendamping : B Maria Agustina, B Fransisca Yovita, B Lianawati, Bp Dodit Wahyudi. Seksi Perlengkapan : Kevin K, William K, Erick, Gundo, Galih, Felix, Alvin, Christo C, Howard, Billy, Josef, Oktavian, Cliff. Seksi Publikasi : Bianca, Siennia, Allysa, Clara Diana. Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Mediana. Seksi Dokumentasi : Edward Hartanto Seksi Konsumsi : Metta, Michelle, Elfa, Kristo C, Agatha, Jevina, Shinta, Kenneth, Maureen, Rosaline, Seraina, Aldi, Clarissa, Maria, Riana, Christo A. Seksi Penerima Tamu : Verto, Patrick, Rico, Leonardo DP, Samuel, Stefany, Camilia, Jacklyn, Devina, Ola, Gary. Seksi Dana : Jimmy, Diva, Aaron, Caroline, Ricky, Kezia, Jeniffer, Cliff. Seksi Keamanan : Calvin, Reynaldo, Jojo, Alian, C Andrew, Marvin, Kevin F, Erick, William A. Seksi Buku Kenangan : Michella, Richard, Sally, Clara A, Jessica C, Jessica F, Maureen, Niken, Roseline, Evan, Siennia, Marvelia, Theresa, Daniel dengan pendamping : Sr Marselina Sie MC, Bp Hariyanto. Koordinator Lomba : Stefanus Muryadi Ketua : Andrew Sekretaris : Theresa Puspanadi Bendahara : Johanna Seksi Acara : Basket : Diva, Lika, Letecia, Lukas, Rio. Paduan Suara : Christo PD, Michelle, Vidjerinalisa, Vebby, Tiffany. Pendamping : B Rahayu, B Agnes, B Tutik, Bp Bangkit, Bp Dicky. Seksi Perlengkapan : Albertus A, Felio, Albert T, Jeremia, A Martin, Anthony, Alex, Andri. Seksi Publikasi : Sally, Jessica Claudia, Marvelia, Vergina. Seksi Dokumentasi : Daniel, Evan. Seksi Konsumsi : Melita, Vita, Vergina, Agatha, Clara Diana, Michelle Reyner, Esterlita. Seksi Penerima Tamu : Verto, Patrick, Rico, Leonardo DP,

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Sharon, Stefany, Camila, Jacklyn, Michelle. Seksi Keamanan : Calvin, Reynaldo, Jojo, Alian, Marvin, Kevin F. Koordinator Bakti Sosial : B Maria Setyo Rianti Ketua : Vincentius Surya S Sekretaris : Anindita Lola Bendahara : Michella Vanessa Seksi Acara : Nancy, Regina, Richmand, Raymond, Felix, Kevina dengan pendamping : B Rahayu, Bp Vincent. Seksi Perlengkapan : Jojo, Alian, Jeremia, Martin C, Andrew, Jerry, Reynaldo, Stanley. Seksi Publikasi : Clara Alveria, Debora, Niken Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Mediana. Seksi Dokumentasi : Esterlita Seksi Konsumsi : Jessica F, Rosaline, Ivena, Marcella Seksi Penerima Tamu : Monica Ursula, Leonardo, Andra, Hansel, Kevin P, Feliana, Budi Seksi Dana : Calvin, Clarissa, Yvonne, Helena, Adelia, Jerry, Jansen Seksi Keamanan : Christian A, Samuel, Owen S, William A, N Billy. Koordinator Seminar : B Yessi Vergiana Ketua : Devina Sekretaris : Garry William Bendahara : Angelica Diana Seksi Acara : Jesicalina, Helena, Andra, Jansen dengan pendamping : Sr Marcelina MC, B Christine. Seksi Perlengkapan : Stanley Seksi Publikasi : Feliana, Michella Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Mediana Seksi Dokumentasi : Evan Seksi Konsumsi : Riana, Seraina, Jevina, Shinta Seksi Penerima Tamu : Sonya, Ivena, Karin, Rico, Patrick, Verto, Christian A. Seksi Keamanan : Billy, William A, Owen S Koordinator Misa Syukur : Sr Marselina Siu MC Ketua : Juro Sutantra Pendamping Seksi Perlengkapan : Bp Wiyoko, Bp Beni, Bp Lamto Pendamping Seksi Publikasi : B Evie, B Nancy, B Vero Pendamping Seksi Dekorasi : Bp Haryadi, Bp Supriyono Pendamping Seksi Dokumentasi : Bp Dodit Wahyudi Pendamping Seksi Konsumsi : B Titik, B Atik, B Christine Pendamping Seksi Penerima Tamu : B Nus, B Iin Pendamping Seksi Dana : Bp George Tanara, Bp Andrias Samuel, B Yanti, Bp Vincent, B Erni, B Priza, B Anastasia Pendamping Seksi Keamanan : Bp Bangkit, Bp Moko

8


9

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

30


Comic

3

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

3


Comic

33

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Karawitan

Xtra

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Laporan : Celine Tanaya (8C/7) dan Pamela Andriani

E

KSTRA ini sudah bergulir sejak 2008 di bawah pembinaan Bapak Pelog Marsudi. Tujuannya amat positif, mengenalkan budaya Jawa, khususnya gamelan, mengajarkan kerja sama tim, dan tentu dapat memainkan gamelan itu sendiri. “Untuk yang baru awal, latihan sederhana dulu, main instrumen dulu baru nanti menggarap gending,� kata Bapak Pelog. Selain mengenalkan gamelan, yang awalnya hanya dari satu alat musik saja, yakni gong, Pak Pelog menceritakan, selanjutnya ada tambahan sejenis gong kecil yang disebut bonang. Seiring dengan kebutuhan musikalitas dari zaman ke zaman yang berkembang, barulah ada penambahan alat-alat lainnya. “Seni mengolah bunyi benda atau alat bunyibunyian (instrumen) tradisional gamelan, nantinya kita sebut seni karawitan,� jelasnya. Karawitan berasal dari bahasa sansekerta, yakni rawit, yang punya arti keharmonisan, elegan dan kehalusan. Pendapat lain menyebutkan, karawitan berasal dari kata pangrawit yang berarti orang atau subjek yang memiliki perasaan harmonis dan halus. Adapula yang berpendapat bahwa karawitan itu berasal dari kata ngerawit yang dalam bahasa Jawa artinya sangat rumit. Jadi, memainkan karawitan itu tidak hanya sekadar menghasilkan bunyi-bunyian tapi harus memaknainya secara mendalam melalui gending (lagu-lagu). SMPK Santa Clara memiliki perangkat gamelan yang tidak saja untuk belajar siswa SMP tapi juga SD serta guru dan karyawan. Karawitan bukan hanya bermain di kelas tapi tampil untuk even-even di sekolah dan di luar sekolah. Yang di sekolah seperti pentas seni dan bazar. (*)

34


Xtra

M

ENEMPATI ruang khusus serta peralatan pendukung yang relatif lengkap, ekstra band menjadi salah satu pilihan favorit warga SMPK Santa Clara. Hampir setiap tahun, ekstra ini menyeleksi calon pesertanya karena kuotanya yang terbatas. Menurut Bapak Wincensius Harisson, yang diajarkan dalam ekstra band, antara lain pelajaran dasar dalam bermusik, cara memainkan alat muik, sampai bermain lagu. “Dan yang terpenting, di sini kita juga belajar bersosialisasi dan teamwork dengan bermain bersama teman satu grup band,” katanya. Menurut Bapak Horisson, setiap tahun berbeda memiliki peserta yang berbeda. Meski sudah ada seleksi, tetap saja ditemui siswa yang masih yang kesulitan, meski sedikit sekali jumlahnya. “Kalau saya lihat bakatnya kuat, itu menjadi tugas saya mengajarinya, tinggal saya melihat sampai di mana dulu kemampuannya. Dari titik itulah, saya mulai,” jelasnya. (*)

35

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Xtra

Paduan Suara

M

AU mendengarkan lagu-lagu yang riang, rancak, mendayudayu ataukah lagu-lagu misa, bisa mendengarkan Santa Clara Choir (SCC) saat tampil di lomba atau di gereja. Bahkan, salah satu lagunya ‘Bendera” yang populer oleh band Cokelat dapat dinikmati di dunia maya (youtube) dan situs lain. Klik saja, Santa Clara Choir, maka kita dapat mengunduhnya. SCC adalah bagian dari ekstra paduan suara di SMPK Santa Clara. Ekstra ini dibimbing oleh Kak Atta atau lengkapnya Arzde Widarta. Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi. Umumnya suatu kelompok paduan

suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme). Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara itu. Paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walau dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara. “Di ekstra paduan suara, kita belajar menyanyikan lagulagu buat tugas misa gereja. Kalau nggak ada tugas, kita tetap belajar lagu-lagu lain, sehingga selalu siap dan punya koleksi lagu banyak,” kata salah seorang peserta ekstra ini. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

36


Xtra

Ensemble

K

OMBINASI beberapa jenis alat musik yang mampu dimainkan secara harmonis, itulah ensemble. Menurut jenis alat musik yang terlibat, ensemble digolongkan menjadi duets, trios, quartets, quintets, dan seterusnya. Alat musik penyusun ini dipilih sedemikian rupa sehingga saling menguatkan. Kombinasi umum adalah paduan dari alat musik ritmis dengan alat musik melodius. Meski demikian ada juga yang sekadar dipadukan karena warna suaranya, misal alat musik tiup dipadu dengan alat musik petik. Ekstra ensemble mengajarkan memainkan lagu-lagu sesuai dengan peralatan yang ada. Pilihannya bisa lagu dari dalam negeri atau luar negeri, tergantung kesepakatan peserta ekstra. Karena pesertanya membeludak, Bapak Dodit Mulyanto harus melakukan seleksi terhadap peserta sementara untuk penguasaan alat, Kelas 9 memainkan biola, gitar, recorder sama piano dan lute. Untuk Kelas 7 dan Kelas 8 memainkan piano, biola dan gitar. “Saya ikut ekstra ini karena ingin bisa main biola,� tutur Tiffany Darmawan yang sebenarnya sedikit banyak menguasai alat musik piano seperti diperlihatkan saat menjadi juara di lomba piano classic di Universitas Ciputra, 4 November 2012. (*)

37

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Xtra

Basket

Laporan : Ansheilla (7E/6)

M

ENGENAKAN kaus oranye dan celana panjang, siang itu, Bapak Gunawan Budi, pembina basket, berteriak kepada peserta ekstra basket untuk membuat barisan. Sesekali peluit yang ada di bibirnya berbunyi keras. Peserta ekstra kemudian terbagi dalam enam baris dan ada delapan anak yang membawa bola basket. Untuk setiap baris, Pak Gun memberikan instruksi secara tegas. Sesuai aba-aba, dari setiap baris, secara bergiliran, anak-anak mendrible bola. Begitulah gambaran sekilas MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

mengenai pelajaran ektra bola basket di SMPK Santa Clara. Ekstra ini boleh diikuti siswa-siswi Kelas 7, 8 dan 9. Pada akhirnya, dari banyak peserta itu, Pak Gun akan memilih beberapa untuk menjadi tim utama basket untuk berlomba di sejumlah turnamen. Basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masingmasing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Olahraga yang ditemukan sejak 15 Desember 1891 itu kini menjadi kegemaran pelajar karena semakin enak ditonton. Bisa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. (*)

38


Xtra

Modern Dance Laporan : Stephanie Cindy (8D/34) dan Stefanie Amelia (8D/33)

E

KSTRA ini tak kalah menarik dari lainnya. Nama kelompok dance, Saint-EX berhasil menerobos Big Five dalam Dance Competition di DBL Junior 2012, dan juara II lomba dance di SDK Santa Clara. “Dance yang sulit dipelajari adalah balet dan yang paling mudah adalah dangdut,” kata Arief Wicaksono, pembina dance yang masih aktif di Group Surabaya Kejang. Cowok kelahiran 11 November 1988 ini sudah menari selama 10 tahun, dan empat tahun terakhir menjadi pelatih di Excedio, Private Class dan Sanclar serta pernah mengikuti Indonesia Got Talents di Jakarta. “Di saat saya menari, saya merasa senang. Tiap kali ada waktu kosong, saya sempatkan menari,” tutur Priscilia Primadona yang ikut Ekstra Modern Dance ini.

39

Modern dance adalah sebuah seni tari modern, gerakan tari ini dibuat oleh setiap orang atau penari sesuai dengan penafsiran masing-masing dengan mengikuti irama musik atau dengan kata lain, tarian ini tidak mengikuti gerakan-gerakan yang ter struktur. Modern dance mulai dikembangkan pada tahun 1990, tarian ini dianggap sebagai cerminan dari jiwa seseorang, ini adalah tentang kebebasan gerakan dengan keselarasan musik, lalu dikomunikasikan dengan penonton. Ini adalah salah satu bentuk terbaik dari komunikasi non-verbal. Bagi cewek kelahiran 16 Oktober 1998 ini, gerakan dalam dance tidak susah, semuanya terasa mudah selama mau berlatih terus menerus. “Do not forget, dance is to express is not impress,” tandas Priscilla yang sudah memelajari hip hop, sexy dance dan modern dance ini. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Xtra

Catur R

ACHMANIAR tersenyum lebar. Dia bersyukur karena bakat caturnya sekarang tertampung di SMPK Santa Clara. Mulai tahun ajaran 2012/2013, sekolah membuka ekstrakurikuler catur dengan pembina Bapak Kunto dari Garry Chess School. “Saya memang suka sekali dengan catur sejak di sekolah dasar. Hobi saya sekarang tersalurkan, dan kemampuan saya semakin terasah di sini,” tutur Niar, panggilan akrab Rachmaniar luluan SDK Santa Clara. Selain dasar bermain, ekstra mengajarkan juga beragam strategi bermain bidak-bidak ini karena catur cara memenangkan ‘perang’ tapi sekaligus melatih kesabaran. Seringkali, catur disebut permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai. “Mainnya diam, gak rame-rame, tapi seru,” kata Pak Bangkit yang seringkali hadir di ekstra ini. (*)

Dari Hobi Jadi Prestasi Laporan : Ansheilla (7D/6)

S

YLVESTER Mario memenangkan kompetisi catur yang diselenggarakan MDC School. “Lawan-lawan di sana cukup berat,” tutur siswa SMPK Santa Clara yang hobi catur sejak Kelas 1 SD. Sebulan sebelum lomba, Mario mempersiapkan diri. Ia berlatih intensif dan berdoa menghadapi laga yang diikuti pecatur SD dan SMP se-Kota Surabaya itu. “Tidak sia-sia, saya bisa juara ketiga,” kata Mario. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

40


Xtra

Jurnalistik

E

kstra jurnalistik tidak hanya mengajarkan melakukan pengamatan, kemudian wawancara dengan orang, tapi pada intinya, jurnalistik adalah belajar menulis. Bukan tulisan ilmiah, tapi yang sederhana dan mampu dimengerti oleh orang banyak. Pengamatan dan wawancara adalah bagian dari proses menulis itu sendiri. Karena itu, sebaiknya tidak merasa puas atau berhenti bekerja ketika sudah mendapatkan info dari pengamatan dan wawancara. “Sejak pertama kali mengenal jurnalistik di SD, saya telah jatuh cinta pada ekstrakurikuler ini. Saya bisa mengembangkan imajinasi saya dalam berbagai tulisan dan gambar,� kata Regina NE Panjaitan, yang suka menulis novel dan menggambar komik ini. Ekstra jurnalistik membuat sejumlah karya nyata seperti koran dinding, mengisi tulisan untuk majalah sekolah, dan dalam salah satu pelajarannya ada fotograi. Hal ini untuk mengakomodasi peminat foto karena lomba-lombanya sendiri cukup banyak. Di Kelas 7 lebih banyak bela-

4

mengikuti saat semester ganjil saja. Di Kelas 9 itu, seharusnya sudah dalam tingkat penulisan kreatif sehingga sangat disarankan punya dasar jurnalistik di kelas sebelumnya. “Aku memilih ekstra ini karena ingin belajar bagaimana mewawancari orang lain dengan sopan tanpa menyinggung perasaan orang itu, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menuangkan dalam bentuk tulisan yang menarik dan dipahami orang lain,� papar Alicia Maydeline, yang sering merebut juara di Olimpiade Matematika ini. (*) jar dasar-dasar jurnalistik dalam mencari informasi, lalu memperdalam penulisan saat di Kelas 8. Untuk level ini, maka ekstra jurnalistik berlangsung dalam dua semester sedangkan Kelas 9 hanya boleh

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Xtra

Mading on the Spot

Kolintang & Taekwondo

Laporan : Felicia Nadia

Laporan : Agatha Carolina Putri

ALAH satu even tahunan yang dapat diikuti peserta ekstra jurnalistik adalah Journalist Blog Competition, Mading on the Spot di Deteksi, serta Journalist DBL untuk turnamen basket antarpelajar se-Surabaya dan sekitarnya. Inilah cukilan cerita, pengalaman teman-teman peserta

DA tiga ekstra baru sejak tahun ajaran 2012/2013, yakni taekwondo, catur, dan kolintang. Untuk taekwondo dilatih oleh Bapak Budi Siswanto yang kalau ekstra sering dipanggil Sabom Nim Budi. Ekstra berlangsung seitap Kamis, pukul 14.0015.30 WIB di Aula SDK Santa Clara. Ekstra taekwondo mengajarkan pomsae meliputi taeguae, gibon are makin, gion momtongaki dan lain-lain, ighting, tendangan dan yang terbaru, taekwondo dance. Sementara itu, kolintang sendiri telah menjadi bagian dari seni yang terus dipelihara di Sekolah Santa Clara. Di ekstra kolintang, para murid diajarkan cara bermain alat musik kolintang dan angklung. Setiap anak dibebaskan memilih untuk bermain kolintang atau angklung. Akan tetapi pemain kolintang biasanya lebih banyak dibandingkan pemain angklung karena dalam kolintang. Harus ada pemain melodi, bass, pb ,pk , dan pm. Berkat asuhan guru kolintang sekolah kita yang hebat, Pak Deddy Wahaha, para anggota ekstra hampir setiap minggu dapat memainkan lagu yang diajarkan pada hari itu. Selain itu, walaupun kolintang dan angklung termasuk sebagai alat musik tradisional, lagu-lagu yang mereka pelajari bukan hanya lagulagu daerah, akan tetapi mereka juga sering mempelajari lagu-lagu barat. Alasan ikut ekstra ini, beragam. Dominique dari Kelas 7, ikut karena dia sudah mengikuti ekstra kolintang sejak kelas 4 SD. Sedangkan Pricilla, anak Kelas 8 yang kerap dipanggil Sasa, ia mengikuti ekstra kolintang karena menurutnya bermain musik kolintang itu seru walaupun cukup melelahkan. (*)

S

mading on the spot, meski belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Menurut Maria Veliana, awalnya, saat mempersiapkan pembuatan mading 2k12, sempat beberapa kali berganti tema. Tapi pada akhirnya memilih tema Believe It or Not’, berisikan tentang hal yang tak terduga dan aneh. Sejak terpilih (satu tim 5 orang), mulailah merancang sejumlah bentuk dan ukuran serta komponen mading. Latihan membuat mading, berlangsung di rumah dan sekolah serta tak lupa, mempersiapkan semua material yang dibutuhkan. Saat techni-

A

cal meeting (TM) pada 30 September 2012, tim semakin paham apa yang harus lakukan tapi juga gamang, karena pesaingnya sangat banyak. “Sehari sebelum lomba, kami sempat menemui kendala untuk membawa material ke tempat lomba di PTC. Belum ada kepastian kendaraan yang kami pergunakan untuk mengangkut,” tukas Celine Tanaya. Panitia lomba memberi waktu 8 jam, terbagi dalam dua sesi, yakni sesi I (9 November 2012) selama 5 jam dan sesi II (10 November 2012) selama 3 jam. Saat lomba, kami merasa gugup di awal, apalagi melihat material yang mereka bawa lebih ‘hebat’ dari kami. Target hari pertama, kami menyelesaikan bagian pertama mading. Pada sesi kedua, kami merapikan dan mulai mengecat bagian gabus (stereofoam). Ketika tinggal setengah jam, kami mengalami masalah di stereofoam untuk artikel dan gambar. “Kami benar-benar panik. Apalagi, bahan-bahan kami berserakan di manamana,” papar Giselle Nadja. Lalu, bagian penutup, tinggal menyalakan lampu kecil yang mengelilingi mading kami. Dan, astaga, semua hampir terpekik : mading tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

4


Article

Tiap Tahun Wajib Tambah Buku Laporan : Patricia Gunawan

T

ERLETAK di Lantai 4 SMPK Santa Clara, ruangan yang luasnya 12 x 9 m2 ini dilengkapi banyak buku, seperti buku pelajaran, sastra, novel, sampai komik. Ya, perpustakaan sekolah, mulai dikembangkan tahun 1981 dan direnovasi tahun 2007. Saat ini, dikoordinasi oleh Laurensius Lamto, atau akrab dipanggil Pak Lamto. Perpustakaan sekolah memiliki 12 kategori dengan 3.910 judul buku. Buku-buku itu ditata rapi dalam 37 rak buku dan dipisah-pisah sesuai dengan jenisnya, yaitu karya umum, psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu terapan, teknologi, olahraga & kesenian, kesusastraan, sejarah umum, iksi, dan referensi. Menurut Pak Lamto, tujuan dibangun perpustakaan ini untuk menambah, menunjang pengetahuan bagi warga sekolah SMPK ini, meski masih ada hambatannya, seperti hal dana. “Buku-buku baru sekarang kan sudah lebih mahal, ruangannya kurang besar, dan belum ada internet,” papar bapak yang Pak Lamto sudah mengabdi selama 11 tahun di SMPK Santa Clara ini. Untuk urusan pinjam meminjam, murid yang ingin meminjam buku harus memberikan jaminan, yaitu kartu pelajarnya dan batas maksimal pinjamnya adalah 1 minggu. Kalau melebihi 1 minggu, sudah melanggar tata tertib. Ada sanksinya? “Sank-

43

sinya kartu pelajarnya disita dan tidak boleh pinjam buku lagi sesuai waktu yang ditentukan, bisa 5 hari, 1 minggu, macam-macam,” jelas Pak Lamto. Mengenai koleksi sejak direnovasi terus ditingkatkan. Sejak ada ISO, sekarang dipasang target, kalau dulu tidak. Target seperti apa? Setiap tahun, harus ada berapa tambahan

buku, bukunya bisa didapat dari beli dan bantuan. “Tahun ini, ada 43 tambahan,” terangnya. Menurut beberapa murid, perpustakaan kita ini sudah tergolong bagus, “Kalau menurutku, perpus kita lumayan bagus, kursinya cukup banyak, bukunya juga lengkap, tapi sayangnya kadang-kadang sepi,” komentar Stella Vania, siswi Kelas 8B. Begitu juga dengan Nathan, siswa kelas 8A, menurutnya, perpustakaan sekolah saat ini sudah bagus, bisa menunjang sarana belajar, cukup lengkap, tapi koleksi bukunya masih perlu dikembangkan lagi. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

44


Instaclass

KELAS 7A

K

ELAS yang paling pertama di sekolah SMPK Santa Clara ini dipimpin oleh Albert Lucano, dengan wakil ketua kelasnya Rachmaniar Larasati. Kresna dan Regina memegang jabatan sebagai sekretaris di kelas, sedangkan Bebe dan Bryan memegang jabatan sebagai bendahara. Kelas yang paling gokil, humoris, dan kompak ini mempunyai wali kelas yang mempunyai profesi sebagai guru seni bu-

45

daya, yaitu Bu Maria. Kelas ini juga mempunyai murid kebanggan yaitu Bebe, karena ia memiliki prestasi yang membanggakan. Kelas 7A didaulat sebagai kelas yang terunik, bagaimana tidak di kelas ini pelajaran yang semula membosankan jadi seru lagi karena pasti banyak humor dan guyonan. Menurut para guru Kelas 7A adalah kelas yang paling heboh dari semua kelas yang ada. Kelas yang seia dan sejua

ini, memiliki bakat di bidang kesenian. Dengan mengemban nama wali kelas, Bu Maria maka murid–murid 7A membuat semboyan kelas yang bernama “7Artistic� yang berarti 7Kesenian. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas : Albert Lucano Wakil ketua : Rachmaniar L Sekretaris 1 : Kresna Sekretaris 2 : Regina Bendahara 1 : Bebe Bendahara 2 : Bryan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Instaclass

KELAS 7B

H

ALO-HALO! Selamat datang di kelas kami. Tau kan kelas ini?Ituloh...yang ada di lantai 3 dan selalu terkenal dengan keramaiannya...Tapi, kelas ini tetap pintar, seru dan selalu kompak. Berkat bimbingan bu Tutik yang baik dan bijaksana, Kelas 7B yang 24 siswi dan 16 siswa ini, punya banyak karakter di dalamnya. Jadi, kami dapat mengetahui sifat-sifat yang ada dalam diri teman-teman kami semuanya. Yang kami banggakan dari kelas kami adalah

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

kelas kami dapat bekerja sama dalam melakukan segala hal. Kami selalu bersama-sama menghadapi kesulitan maupun kesenangan. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas Wakil Ketua Kelas Sekertaris 1 Sekertaris 2 Bendahara 1 Bendahara 2

: Sheinna Yendri : Marcellino Jason : Synclair Chendranaga : Monica : Fransiskus Ivan Sumartoyo : Synrivia Gunawan

46


Instaclass

KELAS 7C

K

EUNIKAN dari Kelas 7C adalah kekompakan kami dan sifat teman-teman yang berbedabeda sehingga kami bisa saling belajar menghormati. Selain itu, ada beberapa teman yang berasal dari luar kota contoh : Banyuwangi, Kalimantan, dan lain-lain. Tapi kalau dari julukannya, pasti tau kalo Kelas 7C isinya cool, crazy, dan pastinya champion. Kelas 7C diketuai Patricia Dewi Ratih ditambah wakilnya Prasidha Lambadi Hanjaya yang penampilannya nggak kalah cantik. Lalu, ada 2 cewek ayu Yoanita Kathlyn dan Glory Hangga yang suaranya medru sebagai seketaris kelas dan Agnes yang pinter gambar dengan Eka ‘The King of CSO’ sebagai bendahara. Ada juga

47

para pelawak, Calvin si jenius, Kiki si raja mancing, Richard Soegiantoro dan Maxwell yang sering lebay. Ada juga Caca, calvin, Kiki, Brenda dan Maxi yang pandai dan rajin. Kelas 7C diwakili oleh Bu Rahayu yang membimbing kami dengan baik, dan bijaksana. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas Wakil ketua Sekertaris 1 Sekertaris 2 Bendahara 1 Bendahara 2

: Patricia Dewi : Prasidha Lambadi Hanjaya : Glory Hanaga Surya : Yoanita Kathlyn : Agnes Gracia A : Eka Rajharja

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Instaclass

KELAS 7D

K

ELAS 7D punya keunikan juga lho. Banyak murid baru yang berasal dari luar kota, maupun luar pulau. Banyak juga yang suka menghibur anak-anak di Kelas 7D. Selain itu, kelas 7D ada motto ‘Love, Respect, Say No to Bully!’. Kebanggaan yang dimiliki, yaitu persahabatan yang erat, yang setiap harinya selalu menghibur. Kelas 7D yang dipimpin oleh Mam Sisca ini termasuk kompak dalam segala hal dan seru. Kami punya Mitchell Theny, anak paling bersemangat kalau ada drama, termasuk jika ada tugas membaca di depan dan jika ada tugas upacara. Ada yang jago menggambar yaitu Maeve Anindya. Waktu luang, istirahat, dimanfaatkannya meng-

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

gambar sementara kalau bicara tinggi badan, pasti menunjuk Steven Adrian (172 cm). Dan, yang paling humoris, lucu, suka melawak, dan pastinya membuat 7D menjadi lebih seru, yaitu Michael Valentino. Ia bisa membuat apa yang dilihat orang biasa dapat ia buat menjadi bahan lelucon. (8) Pengurus Kelas Ketua kelas : Wakil ketua : Sekretaris 1 : Sekretaris 2 : Bendahara 1 : Bendahara 2 :

Mario K Chloe Dominique Pamela Suharli Martinus Harijadi Febriana Hartanto Maeve Anindya

48


Instaclass

KELAS 7E

W

ALAU kelas baru, baru tahun ini, paralel sampe lima kelas, tapi kelas ini extraordinary bangetzzzz!!! Extraordinarynya aja udah keliatan dari wali kelasnya yaitu, Bu Priza dengan matematikanya. Pengurus kelasnya extraordinary. Sebut saja Matthew Bryan yang jago basket sebagai ketua dan Anastasia Tiffani sebagai wakilnya. Urusan jurnal-menjurnal ada V Marvin yang jago basket dan Agnes. Nah, di bagian uang� alias money ada Aimee, dengan bakat dancenya dan Felix Surya yang jago basket dan voli.

49

Kelas 7E juga unik banget karena ada Adrian Arif yang otaknya encer banget. Ada juga yang jago catur yaitu S Mario dan jago matematika, Andrew T. And we love our best teacher and our class. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas : Wakil ketua : Sekretaris 1 : Sekretaris 2 : Bendahara 1 : Bendahara 2 :

Matthew Bryant Tiffany V Marvin Agnes P G Aimee Felix Surya

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Instaclass

KELAS 8A

K

ELAS ini diketuai oleh Angelica Dewi beserta wakilnya yang mengaku dirinya alim, yaitu Jeff Sebastian. Seketarisnya yang imut dan pintar Laurensia Nadya dan Kevin Koesoemo, yang selalu On Time. Bendahara kelas yang alay Sudarno Andy dan rekannya

yang pinter Frishella Gunawan, bersama dengan wali kelas yang juga gokil Bu Agnes. Seperti biasa, untuk tiap kelas ada yang membuat onar, yaitu Dito yang humoris dan Andy dengan tingkah uniknya. Kelas ini juga dimeriahkan oleh “bangsawan�, Jeff dan Michael

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Adisasmita.(*) Pengurus Kelas Ketua kelas : Angelica Dewi Wakil ketua : Jeff Sebastian Sekretaris 1 : Laurensia Nadya Sekretaris 2 : Kevin Koesoemo Bendahara 1 : Sudarno Andy Bendahara 2 : Frishella G

50


Instaclass

KELAS 8B

I

NILAH kelas yang terdekat dengan toilet di lantai 2. Nah, Kelas ini dikomandani seorang yang supel, kocak, dan gayanya keren, siapa lagi kalo bukan Bapak Vincentius Suryanto! Di bawah Bapak Vincent,terpilihlah seorang pecinta gundam sebagai ketua kelasnya, Amelia Chrisanta, ditemani anak terpintar di kelas yang super rajin, Agatha Carolina Putri. Untuk urusan tulis menulis diserahkan kepada si anak “Angka�, yaitu Marcella Jesslyn...Eits Marcella tak kerja sendiri lho, dibantu manusia suara baja, Irvan Kaware! Kalau tukang tagih utang? Venus Sabrina si jago Inggris dan pembantunya Garant Fortino.

5

Di Kelas 8B, ada anggota Osis inti yang merangkap sebagai pemain basket : Fabyola Risanto! Di bidang kerohanian ada Romo Kevin serta 2 pendampingnya, Felicia Budi dan Teresa Avila. Banyak guru bilang, Kelas 8B super meriah lho, kompak, terbukti menjadi juara umum pada lomba 17 Agustus-an. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas : Wakil ketua : Sekretaris 1 : Sekretaris 2 : Bendahara 1 : Bendahara 2 :

Amelia Chrisanta Agatha Carolina Marcella J Irvan Kaware Venus Sabrina Garant Fortino

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Instaclass

KELAS 8C

W

OUW, kamilah 8SWAG-C! Apa sih yang kurang nge-swag di 8SWAGC?! Itu semua berkat guru kita Pak Wiyoko yang terkenal suka becanda. Ketua kelasnya yaitu Kris, si kawat besi dengan suara super lengking. Wakil ketua kelas yang paling bisa bikin suasana asik yaitu Novia, si Seungri lovers. Tidak hanya itu, pengurus kelas seperti Juro yaang menjabat sebagai sekretariss 1 dan ketua OSIS juga merupakan kebanggaan tersendiri. Sekretaris 2 yaitu Maria si “emo�, bendahara 1 Edward, dan bendahara 2 yaitu si Cel. Anggota

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

kelas tidak kalah seru. Ada Richard yang hiperaktif bersama gengnya Sekar, Aldo, dan Ernesto, yang selalu membuat suasana kelas menjadi hidup. Ada Catherine, Tata, Nadja, dan Didi yang nge-swag banget. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas : Kris Sastrabudi Wakil ketua : Novia Sari Sekretaris 1 : Juro Sutantra Sekretaris 2 : Maria Veliana Bendahara 1 : Edward Ciputra Bendahara 2 : Celine T

5


Instaclass

KELAS 8D

K

ELAS kami berada di Lantai 3. Punya ketua kelas yang tegas dan keras tapi wakilnya dikenal lemah lembut. Untuk tulis menulis jadi urusan Stevan dan Audrey, dan hitung menghitung uang ada Billy, bapak segala bangsa dibantu Patricia. Suasana kelas, 100% bergantung pada Adrian. Kalau dia sedang mood, kelas menjadi riang, tapi bila lagi galau, wouw, dipastikan, kelas bakalan sepi. Guru-guru dibikin heran, terutama Ms Lily, guru bahasa Inggris kami. Keterkenalan kelas ini, salah satunya, karena menyimpan talenta matematika atas nama Alicia

53

Maydeline. Ia bisa berhari-hari tidak masuk kelas, karena ikut berbagai kejuaraan, termasuk olimpiade. We love our class, thank to bu Yanti yang sangat baik membimbing kami semua. (*) Pengurus Kelas Ketua kelas : Wakil ketua : Sekretaris 1 : Sekretaris 2 : Bendahara 1 : Bendahara 2 :

Adrian Pamela A Audrey Stefan Lieman Billy Patricia

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Instaclass

KELAS 9A

M

ENDENGAR kata 9A, pasti ingat letaknya.... Ya memang, kelas ini terpencil karena berada di pojok, tapi kelas ini tidak bisa diremehkan. 9A berketuakan Lucas si jangkung yang menjulang, wakilnya Melita yang jago Mandarin. Dalam urusan tulis menulis disini ada Michelle Valerie yang alay, dan Jojo yang kecil ( caberawit

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

). Dalam urusan keuangan kita ada Sheilla si jenius dan Vita si Bule. Wali kelas kita Bu Titik yang lincah dan seru. Kelas ini termasuk kelas yang kompak banget. Tertawa bareng, rame bareng, sampai dimarahin juga bareng. Ga bakal nyesel deh masuk kelas 9A, anaknya friendly semua. (*)

54


Instaclass

KELAS 9B

B

ERISIKAN 38 anak, dengan wali kelas Ibu Anas dan diketuai Meidiana Hidayat dengan wakilnya Stanley Sebastian, sekretaris 1 adalah Sally Kurniawan, sekretaris 2 adalah Maria Shinta, serta bendahara 1 : Erick Hardian, dan bendahara 2 adalah Yvonne Audrey. Kelas 9B merupakan kelas yang ramai tapi prestasinya tetap bagus. Di kelas ini ada Andrew T dan Yeremia Ronaldo Manurung sebagai anak yang pintar dibidang Matematika. Juga ada Aulia Zita yang pintar dibidang Fisika. Anak–anak di Kelas 9B banyak yang memper-

55

oleh prestasi yang membanggakan, salah satunya Andrew T, Yeremia Ronaldo, dan Aulia Zita yang pernah meraih juara di ajang lomba Sinlui Hot. Ada juga Chandya Liman yang meraih juara 2 dalam lomba desain sticker, dan Reimons Santoso dengan Siennie Dwi Santoso yang meraih juara dalam lomba membaca puisi. Selain itu, ada Kevin Febrian, Erick Hardian dan Gibson Jozario yang bermain basket di DBL. Ada dancernya juga yang ikut bertandingdan berhasil masuk ke babak big 5 adalah Adisty Pavitasari, Aliena Amabel Soesilo dan Karin Saraswati Hoyaranda. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Instaclass

KELAS 9C

K

OMPAK dan suka menolong, itu 9C. Kelas ini diketuai oleh Richard yang kalem dan diem, tapi kreatif, jago gambar, dan pinter. Wakilnya William, yang merupakan leader di sini. Urusan jurnal kelas, buku absensi, dan papan evaluasi diserahkan pada Andrew dan Regina sebagai Sekretaris 1 dan 2. Sedangkan soal kerjaan keuangan, buku tabungan, dan kas kelas dipegang oleh Diana dan Maureen sebagai Bendahara 1 dan 2. Kelas yang letaknya di sebelah toilet guru lantai 2 ini mempunyai banyak ‘bintang’. Ada Marvin yang puinter buanget, ada sang ketua kelas yang gambarnya indaaahhh banget. Ada beberapa anggota tim inti basket sekolah,

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

yaitu Howard, Billy, Kevin, Kezia, Rose, Vena, dan Eca. Ada juga nih, Jece yang pinter nulis dan juara Jurnalistik DBL, Regina yang anggota tim inti dance sekolah yang pernah masuk Top 5 DBL, dan nggak lupa Felix yang bandel tapi jago ngeband. Kami dibimbing oleh wali kelas bernama Ibu Anastasia Suprapti atau akrab disapa Bu Atik. Beliau baik banget, dan nggak ada capeknya menasehati kami biar jadi semakin baik. Anggota kelas kami terdiri dari bermacammacam perbedaan. Ada yang suka Bigbang (K-Pop), One Direction, dan masih banyak lagi. Ada yang kocak, ada juga yang diem. Sekali lagi, kompak! (*)

56


Instaclass

KELAS 9D

K

OMANDAN terdepan kelas ini Bu Erny Ambarwati, dibantu kabinetnya Edward Hartanto sebagai ketua kelas, wakilnya yang hitam manis Oktavian. Urusan tulis menulis dan surat-menyurat diserahkan kepada Jennifer dan Jansen yang lucu. Sementara itu, Jessica Faustine sibuk mengurus keuangan kelas bersama Billy Pratama yang gokil dan ditakuti karena sering memarahi ang-

57

gota untuk pelunasan uang kas. Berbagai murid berprestasi ada di kelas kita. Saja Gary William yang multitalenta dan seru. Nggak kalah juga Jansen dan kawan-kawan yang banyak akal untuk mengatasi permasalahan di kelas. Inilah Kelas 9D, banyak siswa yang berprestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik. All love Ma’am Erny! (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Short Story

Oleh : Jessica Claudia

A

KU sudah cukup bosan duduk diam selama 3 jam hanya untuk menatap layar LCD sambungan laptop Bu Magda. Tentu saja 3 jam, this is the last day’s meeting. “Sekian dulu rapat hari ini. Semoga hari pertama besok bisa berjalan dengan lancar,” tutup Bu Magda akhirnya. Rapat itu membahas BritaniCup hari pertama besok. Bukan hanya aku yang kesal, Carla Teresa, sobatku yang berambut keriting sudah tertidur pulas di pundakku tanpa sepengetahuan Bu Magda. “Curly, come on! Wake up! The meeting is over!” ucapku sedikit keras setelah semua peserta rapat keluar. Ya, aku memang memanggilnya Curly, karena hal paling mencolok di dirinya adalah rambut. “Mana sarapanku?” igaunya. ‘Demi apa, siang bolong gini, anak udah gede ini masih bisa aja ngigau?’ tanyaku dalam hati. “Sarapan apaan? Curlyyyy, ini di sekolah sayang!” tuturku lantang, akhirnya. “What? Are you kidding me? Jadi aku ketiduran gitu di sekolah?” sahutnya setelah sadar. Dan yang ingin aku ucapkan adalah, “Menurut elooooo?” tapi yang keluar hanya kata, “Iya.” “Ya maaf, habis ngantuk banget dengerin Bu Magda nerangin BritaniCup besok,” jawabnya sok polos. Emang bener sih, ngantuk banget rasanya. “Tapi kan gimana pun harus ditahan, ini rapat tera-

khir!” kataku. BritaniCup adalah ajang kompetisi basket putra yang diadakan oleh Britani-Wales International School, sekolahku. Untuk putri, namanya WalesCup digelar tiap tahun ber-angka ganjil, sedangkan BritaniCup yang genap. Keduanya sama-sama acara bergengsi tingkat SMP se-Surabaya. Dan tentunya, yang menjadi panitia acara ini adalah orang yang sangat beruntung! Aku, Arianne Savira, ketua panitianya. “Baiklah. Aku mengalah, Anne sayang,” Carla pun menyerah. “Gini, aku jelasin ya, isi rapat tadi. Ada 1 sekolah tambahan untuk acara ini. Udah ada 4 sekolah kan, jadi 5 sekolah sekarang. BritaniWales School, Brooklyn School, SMP Permata, Trinity School, dan sekolah tambahannya adalah Velicity School,” singkat ceritaku. Aku melanjutkan, “Dan, Bu Magda memutuskan, sistem pertandingannya adalah setengah round. Jadi nggak sampai inal.” “Oh, yaya. Mengerti, Ibu Ketua!” goda Carla. “Oke, pulang yuk, aku udah dijemput nih, kayaknya.” Carla mengangguk dan berlari mengikutiku yang sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya. *** Aku mendengar namaku dipanggil saat jam istirahat kedua. Oleh siapa? Aku sendiri sedang mencoba mencari tahu. Suaranya sih, familiar. “Anneeee!!” dan ternyata itu Bu Magda. “Ada apa, Bu? Saya masih punya hutang tugas soal BritaniCup?” tanyaku penasaran. “Bukan. It’s time to work! SMP Permata dateng cepet hari ini. Tuh, mereka udah di pintu masuk. Sekarang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

kamu panggil semua panitia yang bertugas hari ini lewat central,” perintah guru biologi yang merangkap jadi kaur kesiswaan itu. “Siap, Bu!” dengan lantang aku menjawab. Maklum, kebiasaan. ‘Selamat siang. Kepada seluruh panitia BritaniCup yang bertugas hari ini, harap berkumpul di ruang kepala urusan dengan membawa tas masing-masing. Terima kasih.’ Aku mengumumkan itu lewat mic central di ruang tata usaha. Tak perlu menunggu lama, seluruh panitia sudah berkumpul di ruang kepala urusan. Aku segera membagi tugas. “Ayo Curly, kita harus segera ke meja depan! Kita petugas registrasi tim hari ini!” teriakku dari luar toilet pada Carla yang masih buang air kecil. “Wait a minute! Aku segera keluar!” Tak lama, Carla keluar. Kami lantas berlari ke meja depan, dan di sana sudah ada 1 tim putra yang mengantri untuk registrasi. Aku langsung duduk dan mengeluarkan kertas absensi untuk SMP Permata, sedangkan Carla menyediakan bolpoin. “Silakan bertanda-tangan sesuai dengan nama kalian masing-masing di sini,” terangku pada tim ini. Aku memperhatikan mereka satu-persatu.

58


Short Story Tinggi mereka bikin aku dan Carla jadi minder. Sekitar 170 cm-an tingginya, sedangkan aku dan Carla hanya 160 cm-an. Ganteng-ganteng sih, Carla aja jadi salah tingkah sendiri. Aku sih, biasa aja. Soalnya aku bukan tipe orang yang suka memperhatikan penampilan, tapi banyak orang iri padaku. Mereka bilang, meskipun aku tidak suka memperhatikan penampilan, aku tetap terlihat cantik dan rapi. Setelah melalui tim demi tim yang registrasi untuk pertandingan hari ini, aku dan Carla pun beranjak dari meja registrasi. Aku meletakkan data-data tim di ruang kepala urusan, sedangkan Carla entah ke mana. Aku dan Carla bukan sahabat yang nempel terus kayak lem. Kami juga kadang berpisah. Kami bukan orang yang suka dibatasi dalam hal pertemanan. Jadi kalau Carla pergi tanpaku, itu sudah biasa. Begitu pula sebaliknya. Hari ini tim sekolahku tidak bertanding, jadi aku menjagokan tim favoritku selain Britani, yaitu Velicity! Mereka mainnya bagus banget, berkualitas. Dan ternyata bukan cuma aku yang jagoin mereka, tementemen cewekku yang lain juga. Aku yakin itu karena ada pemain nomor jersey 10 itu, Wisnu Alexander. Pada genit semua nih. *** “Wisnu! Ayo Wisnu! Aaaaaaa!” Aku sudah hampir gila duduk di meja wasit selama pertandingan 5 hari ini mendengarkan teriakan cewek-cewek Wisnu Lovers di belakangku. Padahal apa sih istimewanya dia? Aku benci Wisnu, dia awal dari kegilaan manusia-manusia centil ini. “Arianneeee!” aku dikejutkan oleh suara itu. “Kamu di sini ternyata! Aku dari tadi nyari kamu tau, mau ngajak kamu buat jadi Wisnu Lovers juga. Ayuukk!” itu Carla. Aku kaget bukan main. Tunggu, nggak kaget sih sebenernya. Temenku yang satu ini kan emang gitu. “Ga mau ah, apa sih istimewanya dia? Semua pada tergila-gila kayaknya,” tolakku mentah-mentah. “Dia itu ganteng, mainnya bagus, aduh banyak deh istimewanya!” tutur Carla. “Udah ayo ikut aku aja!” Emang sih, dia top scorer terus di setiap pertandingan. Cuma kan, ga perlu segitunya juga. Kesalku bertambah. *** Pertandingan pertama, Velicity vs Britani sudah selesai. Velicity menang, dan itu artinya mereka champion BritaniCup tahun ini karena di tiap pertandingan, mereka juaranya. Aku sudah di ruang kepala urusan untuk istirahat. Carla? Entah itu anak. Setelah ngajak aku pergi, tiba-tiba dia ninggalin aku gitu aja di sini. Ngejar idolanya itu kali, kan ini hari terakhir. Tiba-tiba, sosok yang dikejar-kejar banyak cewek

59

itu masuk ke ruang kepala urusan dengan sendirinya. “Eh, eh, ngapain kamu masuk sini? Ada keperluan apa?” tanyaku judes. “Aku disuruh ke sini sama salah satu panitia. Katanya mau diwawancara,” jawabnya polos. ‘Wawancara?’ gumamku. Aku adalah satu-satunya jurnalis sekolah, dan aku tidak pernah merencanakan wawancara apapun sama cowok satu ini. “Tapi…,” belum selesai aku berbicara, Carla masuk dan langsung menarik tanganku ke ujung ruangan. “Anne cantik dan baik, tolong dong, wawancara dia. Aku yang nyuruh dia ke sini. Minta pin bbnya ya, terus kamu wawancara apa kek. Ayolah kumohon, kan dia tuh yang jadi tokoh atas menangnya Velicity,” Carla menampangkan wajah memelasnya. Asal kalian semua tahu, aku adalah orang yang paling tidak tega melihat orang yang kusayangi memasang wajah memelas. “Huh, baiklah.” Aku segera menuju meja depan. “Silakan duduk,” sambutku sok ramah pada idola para cewek Britani-Wales itu. Kuambil secarik kertas dan kuminta dia menuliskan data diri serta pin bb seperti permintaan Carla tadi. Karena ini wawancara dadakan, jelas aku sedikit tersendat-sendat dalam menanyakan sebuah hal. Meskipun aku sudah terbiasa wawancara dadakan, tapi kali ini beda entah mengapa. MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Short Story “Oke, kita mulai wawancaranya ya,” kataku mengulur waktu sembari memikirkan pertanyaan. Wisnu tersenyum. Dan sekarang aku mengerti mengapa cewek-cewek di sini tergila-gila padanya. Senyumnya sangat menawan. Aku sempat terpukau dan terdiam beberapa saat sampai. “Hellooo,” Wisnu mencoba menyadarkanku dari keterpukauanku akan dia. “Kamu manis saat terdiam tadi,” pujinya seraya tersenyum lebih manis. Aku yakin 100% pipiku merah merona sekarang! Aku malu! Tuhan, apa yang sudah kulakukan di depan cowok ganteng ini?! Apakah aku juga suka padanya? Tidak, tidak. Aku terpukau, bukan suka alias naksir. Lagian aku benci kok sama dia. Tapi, aku deg-degan banget waktu dia memuji aku. “Te..terima kasih,” jawabku mengumbar senyum seraya berpikir, ‘Oh tidak! Aku terkena virus Wisnu Lovers!’ *** Semenjak wawancara itu, aku dan Wisnu sering berkontak-kontakan lewat Blackberry Messenger alias BBM. Dia sering bercerita banyak cewek yang ‘meneror’-nya termasuk Carla dengan maksud mendekatinya. Dia menanggapi itu, tapi hanya sebatas teman. Carla sudah tau akan hal ini, tentang aku dan Wisnu yang kian lama kian dekat. Dia sempat cemburu dan memarahiku. Tapi tak lama, dia pun akhirnya maklum pada kami. Aku sendiri tak tahu perasaanku pada Wisnu. Namun sepertinya, aku suka dia. Tapi dia tak kunjung menyatakan cintanya padaku. “ARIANNE SAVIRAA!” lengkingan suara Carla yang khas membuatku terpaksa menutup telinga. “Kamu harus dengerin aku kali ini!” “Iya, iya. Ada apa sih, Curly? Bikin kaget aja,” sahutku kesal. “Your lovely Wisnu!” “Iya kenapa dia?” desakku tak sabar. “Dia kecelakaan di depan sekolah kita sekarang! Velicity libur kan hari ini? Dia mau ketemu kamu! Nggak taunya dia ketabrak mobil di depan!” nafas Carla tak beraturan. Aku diam. Tak percaya, kaget, dan menganggap ini semua hanya bercanda. ‘Ini nggak mungkin. Tenang Anne, Carla bohong.’ Tak sadar, air mataku jatuh. Aku menangis, semua bayangan buruk menghujam pikiranku. “Kamu pasti bercanda, Curl, ” hanya kata itu yang keluar dari mulutku untuk Carla. “I’m not, Anne! Ikut aku sekarang!” Aku berlari mengikuti gandengan tangan Carla dengan kepala menunduk dan air mata bercucuran. MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Aku masih syok. Aku sayang dia, dan dia kecelakaan. Itu memukulku. “SURPRISE!” Aku mendongak. Tampak di depanku, di depan sekolahku, spanduk merah muda bertuliskan, ‘Hey you beautiful, Arianne Savira, would you be my girlfriend?’ Di samping tulisan itu, berdiri seorang Wisnu Alexander sehat walaiat, tak ada luka apa pun dengan senyumnya yang paling aku suka. Di satu sisi aku bersyukur tak terjadi apa-apa pada anak satu ini, tapi di satu sisi aku ingin mengkarate¬ mahkluk-mahkluk cerdas yang merencanakan ini semua, termasuk Carla. Aku menghapus air mataku, dalam keadaan yang masih syok. ‘Tenangkan dirimu, Anne. It’s over.” Aku bingung apa yang harus kulakukan. Tiba-tiba, Carla mengulurkan sebuah pedang. “Kalau kamu terima dia kamu jatuhkan pedang ini, tapi kalau kamu menolak dia, sobek spanduk itu,” jelasnya. Aku tersenyum. Tanpa pikir panjang, kujatuhkan pedang itu. Aku memeluk Wisnu diiringi dengan tepukan tangan dan sorakan semua orang yang menyaksikan kami. Aku tersenyum diam, terlarut dalam kebahagiaan ini. Ya, hanya 2 kata! AKU BAHAGIA. Dan hanya 1 doaku, semoga hubungan ini berjalan panjang dan berakhir bahagia seperti saat dimulai. (*)

Satu-satunya di Indonesia, rumah pengasuhan anak yang berbasis leadership character building. Di bawah pengawasan dokter, psikolog dan pengasuh anak yang berkompeten, buah hati anda akan dipantau tumbuh kembangnya. Ragam Jasa Layanan : Voucher 1. Children Daycare Rp 50.000,untuk layanan 2. Baby Spa / Baby Massage kursus 3. Kursus : * English * Mandarin * Sempoa * Baca Tulis * MAFIA (Matematika, Fisika, Kimia)

Alamat : Ngagel Madya Utara 28 Telp : 031 – 5031811 / 031 – 91096874 Email : aichildrencare@gmail.com SURABAYA

60


Feedback

Amazing Experiences Oleh : Felicia Halim, St Clara JHS (2011) Now studying at The High School of Moorpark College, California, USA

I

had such amazing experiences when I was one of the students of St Clara Junior High School. Three years had passed so quickly and I miss that time for sure, not only the school but also my teachers and friends. I think the process of being part of high school students is like the process of painting something, you started with nothing, just a blank piece of paper, then you ended up with a beautiful painting that has meanings in it. When it was the irst time I went to St Clara, I feel like I came there with nothing, but once I graduated, I feel like this long period of time was associated with pleasant memories of various kinds that I won’t ever forget. I was one of the OSIS, and I had really great times, I was participated in a lot of school contests that matches my best interest, like sticker design or drawing contest, then I was asked to design the backdrop of the stage at the performing arts event. And I was also participated on the DETEKSI 2k9 wall magazine competition. All of these activities had so many roles in the formation of my character. Being active in school, academic or non-academic, it wasn’t just fun, but it also trained my responsibility, work ethic, and leadership. The point is you are learning to become a better

6

person, but at the same time you are still having fun and creating new experiences. In short, I am glad to say that I passed my school days very happily. For the younger classes, don’t be scared of trying, whatever that is, because that is the experiences that you probably couldn’t have later. And never give up! So, just have fun while you can? (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

6


63

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Cover Story

Laporan : Catherine CK

D

I Ruang Diskusi, kami diskusi lagi, mengenai foto cover buat Majalah DIANTARA. Entah ini diskusi yang keberapa. Tak terhitung sejak pembina ekstra jurnalistik meminta merancang usulan foto cover. “Ini tugas tim foto yang belum selesai, cek, dan delegasikan tugas kepada teman-teman foto. Setelah itu, selesaikan foto cover,” begitu permintaan Pak Hari. Edward Hartanto yang menjadi komandan mengiyakan. Usai bagi-bagi tugas, akhirnya diskusi kecil terjadi. Semua sepakat, konsepnya underwater. Tim foto mau sewa studio. Modelnya dari alumni. Ada tiga nama yang masuk nominasi. Sehari kemudian, Edo, panggilan Edward Hartanto, melaporkan sewa studio Rp 300.000 per jam sedangkan Catherine mengaku sudah mengontak satu alumni dan oke, termasuk free biaya model. Ketika kemudian mau booking, semua setuju untuk membatalkan karena butuh persiapan lebih matang. Edo bertanya, apakah ada rencana B dari foto cover? Tentu saja ada. Bertemu lagi di sekolah. Kali ini sepakat, menggunakan model dari teman di sekolah. Lokasinya, di roof garden. Kebetulan, ada Roseline dan Angelica Dewi, turun dari tangga. “Sudah, pakai mereka berdua saja. Propertinya pinjam Bu Vera,” kata Pak Hari.

Sesi pemotretan pun berlangsung dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Berpanas-panas tapi sudah ada beberapa foto yang bagus. Foto-foto inilah yang kemudian diserahkan softcopy-nya kepada Suster Bene dan dilihat juga print-outnya oleh Bu Vera. Dan, astaga!!! Satu pose bagus akhirnya terpilih, tapi ternyata properti goodybag yang digunakan, ada yang aneh. Tulisan Sanclar, tidak ada huruf ‘n’-nya, jadi tertulis Sanclar. Bu Vera kemudian memberitahu Edo lewat pesan singkat, yang di-upload ke bbb grup ‘Sanclar Journalists’. Jadilah, sehari kemudian, take ulang pemotretan. Bedanya, hari itu, hanya satu model, yakni Roseline. Hasilnya seperti yang kalian lihat di cover depan majalah ini. Sebelumnya, tim foto juga sempat melakukan foto studio dengan model Teresa Avila. Ini adalah bagian dari rencana lain agar ada pilihan, dan dari pilihan itulah, dapat disaring satu yang terbaik. (*)

Untuk yang Terbaik Butuh Berharihari

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

64


Our School

N

APAK tilas SMPK santa Clara. Dimulai 1972, ketika SD Santa Clara meluluskan 100% muridnya. Agar mereka dapat melanjutkan pendidikan, didirikanlah SMPK Santa Clara pada 1 Januari 1973. Ruangannya masih ‘nebeng’ di SD, dan masuk siang hingga tahun pelajaran 1974. Para Suster MC berusaha mempersiapkan

65

gedung, dan tahun 1975, lengkaplah kelas SMP yaitu kelas I, II, dan III. Berkat kerja sama dari orangtua dan sekolah, sejak tahun itu, sudah punya ruang kelas sendiri, laboratorium biologi, perpustakaan, kantor Kepala Sekolah, tata Usaha, dan ruang guru meski dalam satu ruang yang disekatsekat. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Our School

Educar para la Vida “Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaanpekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu”. (Mazmur 145 : 2 dan 4) Oleh : Sr Bernadeth Ngole MC

B

EGITULAH ungkapan dari lubuk hati saya yang paling dalam saat menyambut perayaan Panca Windu SMPK Santa Clara, 1 Januari 2013. Kegiatannya telah dimulai sejak Oktober 2012 dan akan diakhiri Juni 2013, dengan Perayaan Ekaristi sebagai ucapan syukur kepada Tuhan sebagaimana Mazmur di atas. Saya mengenang kembali saat kali pertama menginjakkan kaki di Kota Surabaya, November 1976, dan tiba di Jalan Ngagel Madya No 1, komplek Sekolah Santa Clara, Biara MC dan pada hari Minggu sebagai Gereja Stasi, yang merupakan cikal bakal Gereja SMTB. Saya begitu sedih karena situasi yang sangat berlainan dengan daerah asal, Flores. Saya berdiri di sudut bangunan lantai II SMPK Santa Clara yang diberkati 1 Februari 1975 dan melihat ke sekitarnya. Hanya ada rawa, sawah, tanah yang datar, dan di tepi tembok sekolah ada beberapa pemulung mendirikan rumah dari barang-barang bekas. Pada 1975, untuk pertama kalinya SMPK Santa Clara mengikuti EBTA dan berkat Tuhan, lulus

100%, dan sampai 2011/2012 para siswa Kelas 9 selalu lulus 100%. Mereka angkatan ke-37. Kami berharap dan yakin, Kelas 9 sekarang akan berusaha giat belajar agar sekolah tetap mendapatkan kelulusan siswa 100%. Dari Surabaya, seminggu kemudian saya ke Madiun untuk memasuki masa Noviciat (masa pendidikan untuk para calon suster Misionaris Claris). Setelah 3 tahun di Noviciat, pada 31 Oktober 1979, saya mengikrarkan Kaul I, dan menerima tugas berkarya di Sekolah Santa Clara Surabaya. Di awal November, saya mengajar di SDK santa Clara karena ada guru yang cuti melahirkan, begitu selanjutnya sampai hari ini Tuhan memperkenankan saya bergelut di dunia pen-

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

didikan. Dari tahun ke tahun, sesuai kehendak Tuhan, saya melaksanakan karya pelayanan ini di TK, SD, SMP, Yayasan, entah sebagai Guru Agama, Bagian Administrasi, Guru Kelas, Kepala Sekolah, Pengurus Sekolah, Koordinator Sarana/Prasarana, Pengurus Yayasan. Begitulah saya harus belajar dari hari ke hari meneladan Kristus yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Satu hal yang memotivasi saya dalam karya adalah pesan Ibu Pendiri MC, Beata Maria Ines : “Jikalau bukan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, sia–sialah hidup ini.” Dan, inilah ladang yang penuh dengan jiwa-jiwa dari angkatan yang satu ke yang lain. Ketika kembali lagi 1979, lingkungan sekitar sekolah sudah sangat berubah. Rawa dan sawah serta tanah datar yang saya lihat telah menjadi bangunan perumahan dengan penduduk yang semakin padat dan berakibat di saat pendaftaran kami harus menolak banyak anak karena tempat terbatas. Kelas-kelas sudah sangat gemuk karena satu kelas berisi 60 siswa, baik di TK, SD maupun SMP. Membangun ke Atas Karena lahan terbatas untuk dapat menampung para siswa yang berminat masuk ke Se-

66


Our School kolah Santa Clara, tak ada jalan lain membangun ruang kelas ke atas. Berkat kemurahan hati para donatur, orantua murid bekerjasama dengan sekolah, maka dibangun lagi ruang-ruang baru di atasnya, sehingga dalam tahun tahun berikut TK menjadi 2 paralel, SD 2 paralel dan pada 1978, SMP 2 paralel. Selain penambahan ruang kelas, dari tahun ke tahun pengurus yayasan yang adalah para Suster Misionaris Claris bersama para guru, dan BP3 yang telah terbentuk sejak 1975, berusaha meningkatkan mutu pendidikan di berbagai bidang. Sekolah mengikutsertakan putra-putri Santa Clara dalam berbagai lomba dan mendapatkan juara, baik di tingkat kecamatan, kota, provinsi maupun tingkat nasional. Berkat rahmat Tuhan, SMPK Santa Clara di tahun 1992 berbenah diri, sehingga di tahun pelajaran 1993/1994, menerima siswa dalam 3 kelas paralel dan punya beberapa ruang untuk pengembangan pendidikan sesuai layaknya tuntutan dunia

67

pendidikan waktu itu. Saya ingat, ketika pelajaran olahraga para siswi lari berebut ke kamar WC untuk ganti baju dan selesai olahraga meski sudah ada kipas angin di tiap ruangan, siswa masih kipas-kipas kepanasan. Lapangan olahraga memang belum memenuhi syarat tapi sangat berarti karena mereka bisa melakukan segala macam olahraga di sana. Kena Banjir Cuaca di Surabaya, dengan curah hujan cukup tinggi membuat kota ini sering kena bencana banjir, tak terkecuali Sekolah Santa Clara. Ada niatan meninggikan fondasi sekolah. Tahun 2007, dibentuklah Panitia Pembangunan untuk merenovasi, terutama untuk SMPK Santa Clara. Berkat kemurahan hati Pimpinan Misionaris Claris beserta dewan, Tanah Biara MC sebagian besar diperuntukkan bagi perluasan SMP. Dimulailah Pembangunan tahap I, dengan merubuhkan bagian Biara. Selesai Bangunan Tahap I, para siswa dapat pindah ke gedung baru dengan segala fasilitas baru, diawali Misa Pemberkatan oleh Mgr Vinsensius Sutikno (Uskup Surabaya). Hadir pula Madre Pimpinan Umum Misio

naris Claris dari Roma bersama wakilnya. Di gedung baru, SMPK Santa Clara memiliki 4 kelas paralel dan beberapa ruang untuk kegiatan pendidikan. Pada 31 Mei 2008 mulai peletakan batu I untuk pembangunan tahap II. Warga merelakan menjual rumahnya di Ngagel Jaya Indah I No 4 dan 6. Maka, bangunan ini dan seluruh bangunan SMP lama dirubuhkan. Ini bagian dari pembangunan tahap II, tanpa mengganggu kegiatan belajar siswa. Kepala Paroki Santa Perawan Maria Tak Bercela, Romo Jelantik Pr memberkati gedung tahap II dalam perayaan Ekaristik pada 1 Juli 2009, bersama Romo Paul CM (Ketua MPK Keuskupan Surabaya). Kini tinggal lahan kosong di lantai IV dan V. Dapatkah digunakan sebagai tempat pembelajaran siswa? Berkat karya yang luar biasa dari Bapa Hadi dan rekan-rekan kerjanya, lahan itu penuh berbagai tanaman subur dan dapat dinikmati siswa dari seluruh unit Santa Clara. Warga Santa Clara dapat berbelanja murah meriah hasil dari kebun di lantai V, sedangkan dilantai IV merupakan tanaman dekorasi dan tanaman obat. Di sini, warga Santa Clara dapat belajar membuat tanaman dekorasi, termasuk melihat keunikan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Our School laboratorium kultur jaringan. Mutu Pendidikan Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, pengurus yayasan bekerjasama dengan PT Aims Consultan untuk mendampingi para mitra kerja dalam persiapan ISO 9001:2008. Untuk itu, jadwal kegiatan belajar mengajar dipadatkan dalam 5 hari kerja dan hari Sabtu sebagai pembinaan mitra kerja. Pada 13 Juli 2011, sertiikat ISO berhasil diperoleh. Upacara penerimaan sertiikat dilaksanakan bersamaan peresmian roof garden El Paraiso oleh Wawalikota Bapak Bambang DH pada 11 Agustus 2011. Seritikat Iso dikeluarkan oleh Bureau Veritas Certiication dan UKAS. Saya bersyukur dan bersukacita dalam Tuhan atas segala usaha yang telah kita mulai ini. Semoga hari demi hari, sekolah kita semakin maju dalam segala hal dalam mewujudkan motto kita “Mendidik untuk Hidup’ (Educar para la Vida) dan ‘Terang adalah Kehidupan’ (Lux Est Vita). Dirgahayu SMPK Santa Clara. Laju berlayar ke Samudra. Laju berkabar ke dunia. VIVA SMPK SANTA CLARA. (*)

Bangga dengan yang Sekarang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Laporan : Felicia Limanjaya, Alicia Maydeline

S

USTER Maria Immaculata Suwarti MC atau akrap disapa Suster Ima menjadi salah satu saksi kunci perkembangan SMPK Santa Clara. Dia jugalah yang menjadi kepala sekolah pertama. “Waktu itu, SMP belum punya gedung sendiri, tidak seperti sekarang. Sekitar sekolah masih semak belukar. Siswa SMP masih pinjam gedung SD dan masuk siang, bergantian dengan SD,” tuturnya. Meski sudah mulai beroperasi 1 Januari 1973, baru tahun 1974, SMP memiliki gedung, yang terdiri atas 3 kelas, yaitu 2 kelas untuk Kelas 1 (SMP), dan satu kelas untuk Kelas 2. Ruang guru malah belum ada, dan lapangan olahraganya tidak terlalu luas. Setahun kemudian, SMP menambah ruang lagi. Ada 4 kelas, yang terdiri 2 kelas untuk Kelas 1, satu kelas untuk Kelas 2, dan satu Kelas untuk Kelas 3. Suster yang lahir di Semarang ini mengatakan, saat itu, sedikit sekali ekstrakurikulernya, hanya bola voli, drama dan menyanyi. “Saya bersyukur dan bangga dengan SMP sekarang, gedungnya bagus, memadai. Anakanaknya pandai dan berprestasi,” ujar Suster Ima yang kini menginjak usia 72 tahun. (*)

68


Our School Laporan : Jessica Claudia

U

SIA 40 tahun dapat dikatakan sebagai usia yang cukup matang bagi suatu subjek maupun objek. Begitu pula bagi SMPK Santa Clara yang sudah mencapai usia 40 tahun di tahun 2013. Tentunya, para warga sekolah mulai dari siswa, guru, sampai karyawan/karyawati punya harapan depannya. Ibu Lianawati atau biasa dipanggil Miss Lili, pengajar Bahasa Inggris untuk Kelas 8 ini mengajukan program English Day, yaitu dalam satu hari di minggu itu, bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi. “Ya, biar warga SMP semakin lancar bicara dalam bahasa Inggris,” ujar perempuan bersuara lembut yang baru 11 bulan mengajar ini. Kelahiran 22 Februari 1985 ini juga menuturkan, bahwa ia terus berharap agar murid-murid Sanclar selalu tumbuh semakin baik baik dalam hati maupun pikiran. Miss Lili berharap agar mereka selalu mematuhi aturan yang ada. Nakal itu boleh, wajar malah, tapi tidak boleh menjurus ke halhal yang kurang aja. Itupun harus pada tempat dan waktu yang tepat. Anak Sanclar punya hati yang baik, hanya perlu dibimbing dan dibina saja agar tidak salah dalam sikap dan pergaulan. Miss Lili yang tinggal di daerah Kenjeran ini mengaku selalu enjoy dan fun dalam mengajar. Ia memaklumi kenakalan anak aman sekarang, tetapi tidak akan pernah menoleransi kekurangajaran mereka. “Mereka nakal, tapi harus tetap sabar,” ucapnya seraya tersenyum. Selain Ibu Lianawati, DIANTARA sempat berbincang-bincang dengan Bapak Benediktus Ugra Rosanto atau lebih dikenal dengan nama Pak Diki. Beliau juga mempunyai harapan yang hampir sama dengan Miss Lili, agar murid tidak bertambah nakal. Pria berumur 33 tahun ini, berharap agar Sanclar lebih baik dalam segala bidang. Selama 9 tahun bekerja di dalam ruangan Kepala Urusan dan menjadi staf penanggungjawab Laboratorium Bahasa, Pak Diki yakin anak Sanclar memiliki kepribadian yang jauh lebih baik daripada murid sekolah lain. “Dan, selalu menjadi lebih baik itu tidak salah, maka ayo kita lakukan,” terangnya mantap. (*)

Ingin English Day Seminggu Sekali

69

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Here We Are

Kembali Juara Umum Oleh : Theresa Puspanadi

U

NTUK kedua kalinya, SMPK Santa Clara meraih juara umum di ajang St Louis exHibition cOmpetition Talent (Sinlui Hot), 21-22 September 2012. Kompetisi untuk siswa SMP se-Jatim ini ada tiga lomba : paduan suara, debat dan sains. Bedanya, untuk sains (matematika dan IPA) dari lomba kelompok sekarang menjadi perorangan. Tapi bukan berarti, satu orang harus mengerjakan soal MIPA yang segebok itu, melainkan lomba dipecah menjadi 3 cabang, yaitu lomba Matematika, lomba Fisika dan lomba Biologi. Aturan baru ini sempat bikin ciut nyali tapi melihat antusiasme tinggi dari tim MIPA Sanclar, dan

adik kelas untuk ikut, optimisme itu mulai terpancar. Berbagai persiapan dilakukan. Mulai dari review materi Kelas 7 dan 8 sampai materi Kelas 9 akhir, bahkan belum pernah disentuh. Selain itu, banyak latihan soal menanti untuk disantap. Untungnya, persiapan ini tak terlalu mengganggu jam pelajaran. Peserta isika memanfaatkan di jam ekstrakurikuler isika. Secara keseluruhan persiapan sudah cukup baik. Dari 10 orang, dalam lomba isika ini, 7 di antaranya masuk semiinal. Pengumuman peserta yang lolos ke semiinal itu sudah sekitar jam pukul 17.30 WIB. Tim beserta Bu

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Nus kembali ke sekolah sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu sepi dan gelap banget. Kami tetap harus naik ke laboratium isika di Lantai 4 untuk berlatih. Kami berdelapan naik lift. Tiba di lab, Bu Nus tanpa ba bi bu langsung menjelaskan apa saja yang perlu diperhatikan dalam setiap praktikum. Nggak mau berlama-lama, tim cabut pulang. Waktu masuk lift, kok ada yang aneh.

70


Here We Are Liftnya longgar? Oh, ada satu anggot tim hilang. Panik. Keluar dari lift, si teman sudah berdiri anteng di depan lift. Usut punya usut, dia turun lewat tangga belakang. Dikiranya terang benderang tapi sampai Lantai 3 dia takut, kok malah makin gelap. Akhirnya, dia lari turun tangga sampai Lantai 1, lebih dulu yang naik lift. Esok harinya, tim kembali ke SMAK St Louis untuk mengikuti semiinal. Puji Tuhan, 4 di antara anggota tim masuk inal dan langsung dikarantina. Satu per satu kemudian dipanggil juri. Saya ada

di nomor urut terakhir, jadi belajarnya lebih panjang. Nggak enaknya, nervousnya numpuk. Saat di depan juri, I’m blank! Eh, tapi juri masih menganggap jawaban saya cukup masuk akal untuk dianugerahi sebuah medali perak. Rasa bangga hari itu berlipat ganda karena SMPK Santa Clara berhasil mendapat perdikat juara umum lomba sains berkat akumulasi medali saya dan teman-teman lain yang sudah berjuang bersama. Berlomba sendiri tidak berarti berjuang sendiri. What a beautiful experience. (*)

SINLUI HOT 0 CHAMPIONS • Lomba Debat Sosial : Tidak juara. • English Competition : Juara I (Leonardo Anthony, Antonius Jansen S, Daniel Edgar). • Lomba Paduan Suara : Juara II. • Lomba Matematika : Andrew Tirtawardhana, Marvin Jesse. • Lomba Biologi : Vincentius Surya Siedharta, Andra Danika, Marcelino Putra Perdana. • Lomba Fisika : Gary William Tanara, Theresa Puspanadi, Johanna, Devina.

Antusias saat Games Oleh : Garry William Tanara

S

MPK Santa Clara mengirimkan beberapa kontingen untuk lomba isika, bahasa inggris, dan debat. Hasilnya memuaskan. Sekolah kita mendapatkan Juara 1 Lomba Bahasa Inggris dan Juara 1 Lomba Fisika. Saya bersama Aulia Zita Lopulalan dan Jeremia Ronaldo Manurung mengikuti lomba isika dan saya akan mengulas lebih dalam lagi, perjuangan kami meraih juara. Sekolah kita mengirimkan 3 tim isika untuk mengikuti lomba isika pada tanggal 27 September 2012. Kami berangkat menuju SMAK Santa Maria Surabaya pada pukul 09.00 dari sekolah, didampingi Bu Nus, guru

7

isika kita. Kami melakukan registrasi ulang. Babak pertama pukul 10.30. Kami mengerjakan sekitar 50 soal pilihan ganda dan sekitar 5 soal uraian. Waktunya kurang dari 2 jam, dan kami berkompetisi dengan sekitar 20 tim dari seluruh Surabaya dan sekitarnya. Kami sangat tergesa–gesa. Setelah makan siang,

babak kedua dimulai. Pada babak kedua ini, kami mendapat soal praktikum, games memindahkan bola dengan hanya tiga utas tali, dan games merakit sedotan untuk melindungi telur dari keretakan. Sehari kemudian, 28 September 2012, saya, Christopher Andrew, dan Luke Baskoro, berangkat ke SMAK Santa Maria Surabaya sepulang sekolah untuk mewakili tim Santa Clara mendengarkan pengumuman juara. Akhirnya, pengumuman juara dimulai. Tim bahasa Inggris dan tim Fisika SMPK Santa Clara Surabaya berhasil mendapatkan juara 1. Kami sangat bahagia, dan kami berharap angkatan–angkatan baru SMPK Santa Clara dapat meneruskan perjuangan kami. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Here We Are

Salah Presentasi Oleh : Jessica Claudia

K

OMPETISI Matematika UNPAR atau biasa di singkat KoMat UNPAR merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh HMPS Matematika UNPAR. Komat UNPAR 2012 ini merupakan kompetisi matematika tingkat SMP dan SMA, 9-10 November 2012. Babak penyisihan dilakukan secara online. Setelah diseleksi, terpilih 80 orang peserta tingkat SMA dan 80 grup tingkat SMP dengan total peserta 240 orang untuk mengikuti babak perempat-inal yang diselenggarakan di Kampus UNPAR di Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung. Perwakilan dari SMPK Santa Clara, Andrew, menyatakan dirinya tidak puas dengan hasil yang ia dapatkan. “Waktu semiinal itu kami peringkat pertama. Tapi karena kesalahan presentasi waktu babak inal, kami langsung turun jadi peringkat 5,” tutur cowok dengan tinggi + 165 cm itu. Meskipun tidak puas, Andrew mengaku tidak menyangka akan masuk babak inal karena menurutnya lomba ini termasuk lomba yang berat. Kelahiran 6 Juni 1998 ini mengungkapkan bahwa lawannya

yang berasal dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat merupakan peraih medali internasional. Menurut Andrew, Alicia Maydeline –partner lombanya- merupakan anak yang mudah untuk diajak kerja sama. “Dia banyak membantu, meskipun kurang aktif bicara,” jelasnya. Untuk persiapan, baik Andrew maupun Alicia belajar sendiri-sendiri. Mereka rutin melakukan les yang waktunya ditambah karena adanya lomba tersebut. “Kebetulan guru lesnya sama, dosen di salah satu institut teknik ternama di Surabaya.”(*)

Road Show DBL di Sekolah

R

OAD JRBL 2012 Surabaya Series di SMP Santa Clara Surabaya, 18 September 2012. Sejak pagi, ratusan pelajar Sanclar, memadati lapangan basket sekolah. Acara ini sekaligus ajang perkenalan tim basket putra Sanclar yang bertanding pada babak utama JRBL 2012. Tahun 2011, tim putra Sanclar yang diarsiteki Gunawan Budi Sugianto meraih runner-up DBL Junior 2011. Pada babak inal, Sanclar dika-

lahkan SMP YPPI 2 Surabaya, yang akhirnya menjadi champion. Dalam road show, Kepala SMPK Santa Clara, Sr Benedicta MC ingin tim basket putranya mampu melampaui prestasi di DBL Junior 2011. Keberhasilan menjadi champion JRBL 2012 Surabaya Series akan menjadi kado manis bagi perayaan ulang tahun ke-40 Sanclar. “Beberapa tahun terakhir prestasi tim basket putra Sanclar

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

menunjukkan graik peningkatan yang cukup pesat,” ucap Sr Bene. Sanclar menghuni Grup E putra bersama SMP Petra 5 Surabaya, SMPN 22 Surabaya, dan SMP Petra 3 Surabaya. Namun, keberuntungan belum berpihak pada Garant dkk yang tidak tembus Big Eight. Demikian juga tim basket putri Sanclar, yang tersisih hanya karena selisih angka. Hanya tim dance yang menoreh sejarah setelah masuk Big Five. (*)

7


Here We Are

Sempat Ngira Didiskualifikasi Oleh : Jessica Claudia

K

Yang satu punya bakat nulis berita, yang satu punya bakat fotografi. Wah, cocok tuh buat ikutan lomba Journalist Competition. Kesempatan itu pula yang aku dan Edward Hartanto manfaatkan untuk menyatukan bakat kami demi mengharumkan nama sekolah di kompetisi jurnalis Junio JRBL 2012. Aku sebagai penulis dan Edo – panggilan Edward Hartanto – sebagai fotografer.

ALAU ditanya sulit apa enggak, tentunya jawaban kami sulit. Pertama, dari sisiku dulu, penulis. Aku diminta untuk menulis hanya satu liputan tentang acara Junio JRBL 2012 itu sendiri, boleh dari kompetisi basketnya, dance, ataupun sponsor. Aku harus memilih berita yang nggak biasa dengan gaya menulis yang nggak biasa pula. Jadi tentunya, aku harus mengikuti dari awal babak utama dimulai sampai babak inal berakhir. Begitu pula dengan Edo, yang tugasnya nggak kalah sulit dengan tugasku. Dia harus mendapatkan 8 jenis foto dengan tema

berbeda. Bukan foto sembarangan, melainkan harus dengan angle yang bagus dan tepat. Untuk mendapatkan itu semua, Edo senantiasa nangkring di area pinggir lapangan demi menantikan momen tepat untuk diabadikan di kamera SLR kesayangannya itu. Terkadang, ia berkeliling tribun mencari variasi angle. Pastinya, dia sama denganku, yaitu harus mengikuti pertandingan dari awal sampai akhir. Selain mengikuti pertandingan, baik aku maupun Edo diharuskan mengikuti press conference atau bahasa singkatnya konpers. Di sana, ada berma-

73

cam-macam narasumber yang dihadirkan oleh pihak JRBL, mulai dari pihak sponsor sampai kapten serta pelatih tim pemenang beberapa pertandingan yang ditentukan. Pertanyaan yang diajukan oleh beberapa jurnalis serta jawaban dari narasumber, dikatakan bisa membantu kami untuk menyusun naskah serta caption foto. Bayangin dong gimana capeknya? Buat aku si penulis, mungkin nggak seberapa capek karena aku hanya diminta untuk milih satu berita saja, sedangkan Edo? Cuapek buanget! Edo pernah sampai lemas karena kelelahan mengejar momen, wajahnya pucat tak keruan. Belum lagi kameranya itu! Aku pernah coba bawa 30 menit aja udah males karena tergolong berat, apalagi Edo yang harus bawa seharian. Kami juga harus mengorbankan jam pelajaran karena ada beberapa hari liput wajib yang mengharuskan kami berkumpul sebelum jam sekolah berakhir. Padahal, pelajaran yang kami terima sudah masuk dalam tahap berat karena kami sudah Kelas 9 dan makin dekat dengan ujian kelulusan. Perjuangan kami tak hanya berakhir seiring dengan selesainya babak inal. Justru karena babak inal telah selesai, itulah saatnya kami untuk mengejar pembuatan naskah sambil berkonsultasi dengan pembina jurnal

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Here We Are

kami Pak Hariyanto. Beliau sangat membantu dalam penyusunan naskah maupun pemilihan serta pemberian caption foto. Aku sendiri menulis tentang proil dari Bapak Sandy Sugiono, pelatih SMP Vita Surabaya. Dialah sosok dibalik sukses Vita. Dengan subjudul “Sandy Sugiono, Sosok Di Balik Sukses SMP Vita” dan judul “Menggagas Ekstra, Menelurkan Juara”, aku, Edo, dan Pak Hari menaruh harapan dan doa besar untuk kemenangan kami. Begitu naskah dikumpulkan, agak lega sih, tugasnya udah beres. Tinggal deg-degan dan kepikirannya soal menang apa enggaknya. Meski ortu, teman, guru, bahkan Sr Bene udah menenangkan dengan katakata, nggak cukup dong. Saking kepikirannya soal pengumuman, terbawa mimpilah hal itu. Aku bermimpi sehari setelah pengumpulan naskah. Di situ, aku mengalami kekalahan dengan nama SMPK Santa Clara di peringkat 10, sedangkan SMP Vita di urutan pertama. Kejet-kejet deh waktu bangun. Sayang beribu sayang, aku dan Edo tidak bisa menghadiri pengumuman karena jadwal yang bertabrakan dengan study tour ke Bali untuk Kelas 9. Rasanya pingin ikut, tapi nggak mungkin juga kan ngorbanin 4 hari bareng temen-temen di Bali untuk satu jam pengumuman. Di hari pengumuman, rencana awalnya adalah mama Edo yang datang sebagai perwakilan. Eh ternyata, mama tidak boleh masuk, karena acara itu hanya untuk para jurnalis saja. Aku sempat negative thinking bahwa Sanclar bakalan didiskualiikasi. Lesu, mau nangis, males makan waktu di Bali. Tementemen udah menghibur dengan segala cara, tapi nggak bisa. BBM tak dibalas-balas sama pihak JRBL. Aaaaaa!! Pukul 12.30, aku dan semua temen-temen Kelas 9 lagi belanja di Joger. Aku udah mulai bisa melupakan sejenak tentang pengumuman. MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Tiba-tiba dalam perjalanan balik ke bus, ada BBM masuk dari alumni, “Congrats ya Jece!” “Hah, congrats apa ce?” “Lho, kamu gatau ta? Jurnalismu 2nd Place Jece!” Cuma nge-read BBM. Pertama, senyum. Kedua, mata menyipit. Ketiga, ketawa sambil loncat-loncat kayak orang kesurupan, di depan Joger! Aku bales, “Aku ngga dikasih tau ce sama Edo! Edo lho di bus, aku masih asik belanja! Ohyeaaaaaa!!” Diiringi ucapan congratulation, aku balik ke bus dan mendapatkan Edo lagi pesta duren sama anak Kelas 9D. Karena nggak suka duren, aku cuma ketawa ngeliatnya sambil dicolekcolek daging duren di tangan, mulut, baju, sebagai ucapan selamat. Itu penyiksaan. Tapi nggak papa, yang penting happy! Niatnya sih nggak ngasih tau siapa-siapa, tapi nyatanya, “Kon tau ngggak seh! Jurnalisku 2nd placeee looohhh!” dengan medoknya. Seneng, bersyukur, sedih karena ngggak bisa mejeng di koran. Aku dan Edo mendapatkan uang Rp 1.500.000, troi, piagam, dan berbagai suvenir dari sponsor sebagai hadiah atas keberhasilan kami meraih peringkat kedua.(*)

74


Proile

Sanclar Punya Anak Kembar

Ade-Vena • •

• Laporan : Carolina Angela, Yvonne Audrey (9B/37)

M

ELIHAT anak kembar, apa yang terlintas dalam benak kalian? Pasti selalu sama? Ada kalanya ya, ada kalanya tidak. Pengalaman anak kembar Pricilla Adelia dan Benedicta Avena, sering sakit bergantian, bahkan percaya atau tidak, bila ada suatu pertanyaan, jawaban mereka akan sama. Bahkan Ade, sapaan akrab Pricilla Adelia, bahwa Vena (Benedicta Avena) pemalas, tapi berimajinasi tinggi, dan menganggap kembarannya itu lebih terkenal. Sebaliknya, Vena menganggap Ade itu nakal, usil dan jail. Kembar identik, Marvin Lee dan Martin Lee senang senang dikatakan kembar. Kesukaan sama, kadang bisa sakit yang sama. Marvin bahkan tidak segan memuji Martin sebagai pemain bola andal, rajin, dan pintar. Namun Marvin tidak berkomentar apapun tentang kembarannya itu. Entah ini benar atau tidak, mereka menyatakan, tidak ada hal yang tidak mereka ketahui antara satu dengan yang lain. Sanclar juga punya si kembar Andra Danika The dan Andri Danika The. Bagi Andri, ia senang dikatakan kembar sementara Andra, menganggap biasabiasa saja. Seperti Ade-Vena atau Marvin-Martin, keduanya sering sakit bersamaan dan jawaban mereka terkadang bisa sama. Lucunya ketika ditanya “Apa pendapatmu tentang saudara kembarmu?” AndriAndra memiliki jawaban yang sama “Dia pintar”. Menurut Andri dia tidak mengetahui pacar Andra dan Andra mengatakan bahwa ia tidak tahu status hubungan Andri. Nahh…masihkah kalian menganggap kembar itu sama. (*)

75

Lahir selang 2 menit. Cara membedakan mereka sangat mudah (Ade biasanya menggunakan kacamata). Adelia menyukai Ariana Grande,sedangkan Vena memilih IU Menurut pengakuan Ade, orang lain sering tak menyangka mereka kembar.

Andra-Andri • • • •

Lahir selang 2 menit. Andra penyuka warna merah dan Andri penyuka warna biru. Andri punya tahi lalat di hidung, lebih tinggi daripada Andra dan lebih ptuih dari Andra. Mata Andra lebih bulat dan Andra punya suara lebih ‘berat’ dari Andri.

Martin-Marvin • • •

Lahir selang 5 menit. Saudara pernah salah membedakan mereka. Sama-sama suka bola, Marvin ngefans Cazorla dari Arsenal sedangkan Martin menyukai Rooney dari MU. Martin lebih gendut, Marvin punya wajah lebih tirus.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Proile

Passion dalam Segala Hal Laporan : Pamela Andriani

A

LUMNUS SMPK Santa Clara bikin heboh sekolah siang itu. Para siswa menjerit histeris dan guru-guru berhamburan. Mereka tak lupa ramai-ramai mengeluarkan kertas, sekadar minta tanda tangan. Sang tamu melayani dengan ramah. “Saya dulu sekolah di sini, Kelas 3C,” kata Ken Kurniawan Sutanto, yang sedang naik daun karena ikut kontes memasak Master Chef Indonesia 2 ketika datang 18 September 2012. Mengenang kembali masa sekolah, pria tinggi besar yang tinggal di kawasan Baratajaya ini mengaku suka sekali dengan pelajaran olahraga. Berbeda jauh dengan kegemaran sekaligus profesinya sebagai ‘tukang masak’. MasterChef Indonesia 2 diikuti 18.000 pelamar. Setelah diseleksi, tinggal 60 orang dan kemudian disaring lagi menjadi 20 peserta yang berhak maju di Galeri MasterChef. Salah satunya, Ken. “Semua guru di sekolah ini favorit saya, maaf, apabila saya dulu seringkali nakal. bahkan nakal banget selama bersekolah di sini,” tutur Ken yang mulai mengenal makna memasak sejak bangku Taman Kanak-Kanak ketika diminta sang ibunda mengupas udang hidup. Mengenai kariernya di dunia televisi setelah menjalani pekerjaan terakhir sebagai manajer restoran, Ken punya pesan khusus buat anak-anak Sanclar. “Kalian harus mau bekerja keras, belajar, dan punya passion dalam segala hal. Itulah yang menjad pembeda kalian dengan yang lain,” jelas pria kelahiran 7 Januari 1982 ini. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

My Hobby is Ngaca Laporan : Gabriella Widjaja dan Regina NE (8B/29)

H

OBI? Semua pasti punya, tapi hobi unik? Belum tentu semua orang punya. Aloysia Anita contohnya, siswi Kelas 8D ini mempunyai hobi yang cukup unik, yaitu melihat diri di depan kaca. Hobi tersebut entah kenapa sudah ia lakukan sejak kecil. Ia juga suka membetulkan rambut atau mengecek jerawat. Selain Anita, ada juga Devina Setiawan, siswi kelas 8 ini amat suka membuat dan mengoleksi bintang kertas dan menyimpannya di toples. Ia sudah menyukai hobi ini sejak kelas 5 SD. Baginya, kegiatan itu kadang bisa jadi hiasan. Itu baru beberapa dari banyak orang yang punya hobi unik, bagaimana denganmu? Apa hobi unikmu? (*)

76


77

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Organization

OSIS Periode 2012-2013 Ketua : Juro Sutantra (8C/17) Wakil ketua : Stephanie Audrey S (8C/29) Sekretaris 1 : Devina Setiawan (8D/10) Sekretaris 2 : Valentine Vallery H (7A/38) Bendahara 1 : Fabyola Ristanto (8B/10) Bendahara 2 : Farrell Aditya (7A/19) Koordinator Kerohanian : Felicia Budisetiawan (8B/11) Anggota : Christopher Calvin (7C/35), Steven Budi K (7B/32)

Seleksi lewat Running Games

Koordinator Pengembangan Diri : Theresia Sutanto (8A/32) Anggota : Libby Lisandra (7A/25), Ezra Juninho (7D/13) Koordinator Kebangsaan : Stefanus Diovan (8A/30) Anggota : Inigo Mario Axel (8A/12), Cathleen (7D/5) Koordinator Seni : Laurensia Nadya W (8A/15) Anggota : Novia Sari H (8C/31), Agnes Putri (7E/2), Sheinna Yendri (7B/30) Koordinator Demokrasi & HAM : Amelia Chrisanta (8B/5) Anggota : Glory Hanaga (7C/17), Rosa Virginia M (7E/33), Jevon Trilliun S (7B/19) Koordinator Kreatifitas & Kewirausahaan: Clarissa (8D/9) Anggota : Mathhew Stevano S (7A/26), Edward Ciputra (8C/11), Eugenia Jessica (7C/13) Koordinator Jasmani dan Kesehatan : Livia Natasha (8D/19) Anggota : Eugenius Krisna A (8D/11), Marcellino Jason (7B/24) Koordinator Sastra dan Budaya : Frishella (8A/11) Anggota : Sherelle Clairine H (7C/28), William Raymond (7D/39) Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi : Christopher Randy S (7E/9) Anggota : Gerry Gunawan (8D/14), Mitchell Theny (7D/32) Koordinator Komunikasi Bahasa Inggris : Agatha Carolina (8B/2) Anggota : Garant Fortino (8B/12), Dominique Alexandra S (7E/14) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Laporan : Marcella Jesslyn dan Novia Sari

C

ALON pengurus OSIS SMPK Santa Clara memperoleh pembelajaran seperti running games pada 26 September 2012. Pembelajaran ini merupakan bagian dari seleksi yang diikuti perwakilan dari kelas. “Kita harus pindah dari pos ke pos. Setiap pos ada game yang menantang tapi harus mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit,� tutur Novia Sari dari Kelas 8C. Setelah game selesai, peserta seleksi mengerucut menjadi 12 anak, di antaranya Juro, Yola, Amel, Audrey, Novia, Axel, Veve, Jevon, dan Devina. Sehari kemudian, mereka maju ke fase wawancara. Kali ini anak-anak harus mampu menjawab

mengenai dirinya sendiri di depan Bu Yessi. Akhirnya, dari 12 anak itu, tinggal 6 yang tersisa. Merekalah yang berpeluang besar memperebutkan kursi Ketua OSIS SMPK Santa Clara. Pada 1 Oktober 2012, keenam siswa terpilih (Juro, Yola, Devina,

Veve, Axel dan Audrey), menggelar kampanye di depan para siswa. Kampanye itu berupa paparan visi dan misi kalau menjadi Ketua OSIS. Pemilihan OSIS berlangsung di pagi hari, 2 Oktober 2012 dan siang harinya dihitung di Ruang Maria Ines. Hasilnya, Juro Sutantra berhak menggantikan Surya Sidharta, untuk OSIS periode 2012/2013. (*)

78


Organization

Sempat Takut dan Gugup Laporan : Marcella Jesslyn dan Novia Sari

S

OSOKNYA tinggi untuk ukuran anak SMP. Tapi, ia sempat merasa takut dan gugup ketika menanti pengumuman hasil pemilihan ketua OSIS. “Saya takut malu kalau tidak terpilih. Saya juga gugup karena kandidat lain potensinya hebat-hebat,” kata Johanes Juro Sutantra atau akrab dipanggil Juro. Secara tak terduga, namanya menyodok di antara 6 kandidat pengurus OSIS periode 20122013. Bahkan, cowok kelahiran 3 Juli 1999 ini justru meraup suara

79

terbanyak (217) saat penghitungan suara pada 9 Oktober 2012. Begitu diumumkan lewat radio sekolah sebelum doa pulang sekolah, sontak pendukung Juro bersorak-sorai. Perasaan Juro yang sebelumnya merasa takut dan gugup berubah drastis, gembira dan senang menyelimuti dirinya. Ngomong-ngomong kenapa Juro mau maju sebagai OSIS, bungsu dari 4 saudara ini mengatakan, dirinya diminta Pak Wiyoko, wali kelasnya di 8c, untuk mendamping 4 teman sekelasnya. Kata Juro, saat wawancara, ia menjawab sesuai yang diminta, dengan bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Ketika harus unjuk bakat, ia menunjukkan bakat MC-nya. Bagi cowok berbintan Cancer ini, menjadi ketua OSIS adalah prestasi tertinggi dalam berorganisasi di sekolah. Tahun lalu, Juro adalah salah satu pengurus OSIS. “Terima kasih telah memilih dan percaya kepada saya,” terang pemilik shio Kelinci ini. Sejak awal, orangtua Juro, Lucia Sandrawati dan Michael Wie mendukung putranya aktif berorganisasi di OSIS. Saat mengetahui, kini justru memimpin para siswa di SMPK Santa Clara, mereka semakin bangga dan mendoakan yang terbaik bagi Juro. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

80


8

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Short Story

Oleh : Felicia Nadia (8C/13)

T

ERDENGAR denting suara piano dan biola yang dimainkan dengan indah. Suara itu mengalun pelan mengelilingi sebuah rumah, terletak cukup jauh dari kota. Rumah itu hanya memiliki satu lantai, dan sangat sederhana tapi rapi. Melodi-melodi indah mengalun dari sebuah ruangan kecil yang ada di rumah itu. Di ruangan kecil itu,duduklah seorang anak lakilaki dan seorang anak perempuan di sebuah sofa. Berdirilah seorang anak laki-laki yang memainkan biola dan duduklah disampingnya seorang anak perempuan yang memainkan piano. Mereka berdua memainkan lagu klasik yang menggambarkan suasana liburan sekolah mereka yang akan datang.Keempat anak itu masih berusia 14 tahun. “Ya, seperti biasanya, kau memainkannya dengan bagus,” kata Edward yang duduk di sofa pada si pemain biola. Kata-kata itu cukup memekakan telinga si pemain piano. ”Aku rasa sebaiknya kita pulang,” kata Vina yang duduk disebelah Edward. Saat itu sudah malam. Mereka

segera pulang ke rumah masingmasing. Rumah kecil itu bukan rumah mereka berempat. Rumah itu adalah sebuah rumah kosong yang disewakan pemiliknya pada mereka. ”Kalian pulanglah dulu, aku dan Alicia masih harus merapikan sebuah lagu,”kata Rico pada Edward dan Vina. Alicia segera mengiringi Rico dengan piano setelah kedua sahabatnya pergi. Selesai memainkan lagu itu, mereka segera keluar dari rumah itu. ”Dor! Terdengar suara tembak dari luar rumah itu. Si pemain biola membuka pintu dengan penasaran, lalu menembuslah sebuah peluru ke perutnya setelah pintu terbuka. Peluru itu berasal dari seorang pembunuh yang sudah lama dicari oleh polisi. Pembunuh itu berdiri sekitar 2 meter dari rumah itu. Alicia segera menghampiri temannya, dengan segera menelepon polisi, tapi sinyal di tempat itu tidak ada. Pembunuh tadi segera melarikan diri karena merasa telah salah menembak orang. Alicia segera melakukan berbagai macam pertolongan untuk menolong Rico. Air matanya menetes karena temannya itu sudah tak

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

bernyawa. Ia meninggalkan Rico di rumah itu. Kini ia bingung, karena tidak tahu harus berbuat apa. Sesampainya di rumah,ia segera menelepon Vina, yang satu-satunya teman yang dapat dipercaya. Alicia membeberkan segala kejadian yang baru saja terjadi dihadapannya. Vina yang mendengar itu sangat terkejut. Ia hanya mendengarkan terus rangkaian kata dari kejadian yang tragis itu. Keesokan siangnya, seperti biasa, sepulang sekolah, Edward, Vina, dan Alicia kembali ke rumah tempat tragedi itu terjadi. Sesampainya di sana, polisi yang sudah mereka panggil telah membereskan mayat Rico. Polisi menginterogasi Alicia, Edward, dan Vina. Tapi pembunuh yang dimaksud Alicia itu tidak juga ditemukan. Kasus itu tertunda hingga sebulan. Selama itu, Alicia, Vina, dan Edward masih sering datang ke rumah itu. Mereka bertiga berteman seperti biasa, dan serasa sudah melupakan kejadian mengerikan itu. ”Tapi aku hanya merasa aneh kenapa Rico dibunuh oleh pembunuh itu,” kata Edward pada Vina saat menunggu Alicia

8


Short Story yang belum juga datang ke rumah kecil itu. ”Tapi Alicia jelas-jelas mengatakannya sambil menangis padaku di telepon,” tukas Vina menyandarkan tubuhnya di sofa. ”Apa kau tidak curiga pada Alicia,” tanya Edward pada Vina. ”Hah! Tidak mungkin kalau Alicia melakukannya,” kata Vina nyaris melempar gelas berisi air yang dipegangnya. ”Maksudku, bisa saja Alicia hanya berpurapura menangis. Baiklah, lihat saja, kau pasti pernah membaca novel detektif kan. Apakah seorang teman yang sangat baik akan selamanya seperti yang kau kenal,” tanya Edward sambil mendekat ke arah piano yang biasa dimainkan Alicia. Vina hanya diam, tapi dalam hati ia tidak percaya dengan Edward. ”Coba kau dengarkan bunyi ini.” kata Edward menekan tuts piano pada nada cis. ”Apa kau tahu itu nada apa,” kata Edward lagi. ”Aku

83

jelas melihat tanganmu ada pada tuts cis,” jawab Vina. ”Tapi selain cis, ini juga nada des,” kata Edward melanjutkan. ”Jadi, anggap saja kalau Alicia sama dengan contoh ini. Ia bisa menutupi kesalahannya dengan sikap yang sempurna,” papar Edward mengambil tasnya. Beberapa saat mereka berdua diam sambil menunggu kedatangan Alicia. “Baiklah, aku sudah tidak mood lagi. Aku pulang dulu, bilang saja pada Alicia kalau aku ada sesuatu yang harus dikerjakan,” ujar Edward meninggalkan rumah kecil itu bersama dengan Vina yang masih diam. (*) Beberapa menit kemudian, Alicia datang. ”Oh, sorry, aku baru saja mencari buku not yang sudah lama hilang,” kata Alicia sambil mendekat ke arah pianonya. ”Oh,ya lagu apa yang akan kau mainkan waku pensi nanti,” tanya Vina yang sudah melupakan semua perkataan Edward.

”Lagu Thriller nya Michael Jackson,” kata Alicia mengambil sebuah buku dari tasnya. Mereka berdua menghabiskan waktu dengan bernyanyi dan bermain piano. Hingga jam menunjukkan pukul 5 sore, Vina pamit pulang. ”Ok,aku pulang dulu ya”, kata Vina yang segera membuka pintu rumah itu. Tapi sesampainya di luar : Dor!” dalam sekejap, sebuah peluru yang ditembakkan oleh seorang pembunuh yang dimaksud Alicia itu menembus perut Vina. Segera setelah itu, pembunuh itu kabur. Alicia benar-benar terkejut. Ia tidak menyangka akan terjadi lagi kejadian seperti itu. Air matanya menetes deras. Ia mendekati Vina yang sudah tak bernyawa. Belum sempat ia menelepon polisi, Edward datang ke tempat itu. Kini Alicia ada disamping Vina yang sudah tak bernyawa lagi. Dan seperti yang sudah dikatakan Edward tadi, kini Edward benar-benar percaya pada kata-katanya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Activity

A MOS

Warna-warni

Laporan : Alicia Gabrielle (8B/4) PA yang baru dari masa orientasi siswa (MOS) tahun 2012? Panitianya dari internal sekolah, lalu acaranya miripmiriplah dengan tahun sebelumnya. Bedanya, mungkin, pesertanya. Lho, kali ini, ada lima kelas baru untuk Kelas 7, kurang lebih 200 siswa, lebih banyak dari tahun lalu. Yang menarik lagi, ada pembimbing mengenai tata upacara dan pengibaran bendera Merah Putih dari kakakkakak SMAN 6 Surabaya. Peserta MOS juga memperoleh pembekalan bela negara dari bapak-bapak tentara. Mereka mengajari cara berbaris yang benar. Dan, tentu saja, acara perkenalan antarsiswa yang difasilitasi oleh panitia. “Saya menjadi lebih tahu banyak teman, padahal tadinya cuman kenal beberapa orang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

saja. Dan, itu lho malam inagurasinya bagus banget. Ada drama, nyanyi, dance, lawak,” kata Meliana Darmawan dari Kelas 7D. Sementara itu, Libby Lisandra (7A) dan Christopher Randy Surya (7E) dinobatkan sebagai Putra Putri MOS. “Saya kaget, tau-tau nama saya dipanggil menjadi King, tahun ini,” ujar Randy diamini Libby Lisandra. Keduanya mengaku, kemungkinan besar penghargaan itu diperoleh karena berhasil melaksanakan ‘perintah’ para senior dan tentu, mampu mengumpulkan tanda tangan terbanyak. Tapi bagi Libby Lisandra, pengalaman paling menarik adalah saat kakak-kakak pembina menyuruh rambutnya dikuncir sementara bagi Randy meminta tandatangan berarti sekaligus bisa ‘SKSD’. “Semoga tahun depan, MOS lebih seru, banyak praktik, dan lebih menantang,” harap Libby Lisandra. (*)

84


Activity

Karena Semangatnya Besar Laporan : Alicia Gabrielle (8B/4)

K

OMPAK, kreatif, dan memiliki semangat besar, itulah resep kemenangan Kelas 8B yang mampu menjadi juara umum lomba 17-an, pertengahan Agustus 2012. Dari sekian banyak lomba, Kelas 8B menempatkan wakilnya di posisi juara. Menurut catatan dari panitia, Kelas 8B berhasil menjadi juara III Kempit Balon, lalu juara I Tiup Balon, juara II PBB Variasi, juara I Makan Kerupuk, dan juara II Puisi. “Saat diumumkan Kelas 8B jadi juara umum tahun ini, saya kaget dan nggak nyangka,” kata Ketua Kelas 8B, Amelia Chrisanta. “Saya bangga sama teman-teman yang kreatif.” Suasana setiap lomba berlangsung ramai. Banyakanak yang menonton dan bersorak mendukung perwakilan kelasnya agar melakukan yang terbaik. “Sayang, angin menjatuhkan piramida gelas saya,” kata Regina dari Kelas 8 kepada Stefanie dan Cindy yang mewawancarainya. Sedangkan Billiarta dari Kelas 8A mencoba peruntungan dalam lomba kempit balon. Ia harus menyisihkan setidaknya 26 anak yang ikut lomba ini. “Ternyata nggak mudah kempit balon ya, padahal kalau liat, sepertinya gampang banget,” katanya kepada Bella dan Stefanie yang mewawancarai secara terpisah. (*) Juara I ‘Semarak Santa Clara di Bulan Agustus’ Bola voli : Kelas 9C Kuis Sanclar : Kelas 9A Kempit Balon : Kelas 9C Sumpi kacang : Kelas 9C Tiup Bola : Kelas 8B PBB Variasi : Kelas 8C Piramida gelas : Kelas 7E Makan Kerupuk : Kelas 8B Puisi : Kelas 9B Melukis : Anastasia Natasa (7A)

85

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Activity

Makin dekat Tuhan Laporan : Michelle Yuhono (7D/31)

K

ELAS 7 menikmati lokasi retret baru. Bukan lagi dari Puhsarang, Kediri, tapi di pertapaan Karmel, Tumpang, Malang. “Sungguh ini retret yang menyenangkan. Begitu datang, kami disambut suster-suster yang ramah,” kata Graciella dari Kelas 7A. Selama dua malam tiga hari, para siswa diajak semakin dekat kepada Tuhan, menarik diri dari rutinitas keseharian, merenung, bereleksi dan tentu juga bersukacita lewat game-game yang diberikan para suster yang baik dan lucu-lucu. Para suster mangajak ‘mengasingkan diri’, dalam kesunyian pertapaan Karmel, berbagi rasa lewat pembasuhan kaki. Semua begitu menikmati setiap kegiatan, bahkan melahap masakan yang lezat seperti nasi goreng. Banyak acara yang menarik. Salah satunya, permainan yang mengajak para siswa memperkuat kerja sama dalam sebuah kelompok seperti menyusun puzzle. “Ret-ret membuat saya makin dekat sama Tuhan, mendapat materi untuk hidup kita, diajarkan bahasa roh, mendapat pencurahan roh kudus. Di Tumpang, kita juga diberi games, diajak bernyanyi bersama suster-suster, sehingga kita menjadi lebih akrab dengan teman-teman,” tambah Meliana Darmawan dari Kelas 7D.(*) MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

86


Activity

Rasakan Kebersamaan Laporan : Alicia Maydeline

S

ETELAH Kaliandra dan Ubaya Training Center (UTC), giliran Kelas 8 tahun ini, pindah tempat kegiatan outbound di Bhakti Alam, Pasuruan. Persisnya, terletak di Nongkojajar, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, pada ketinggian 450-550 di atas permukaan laut. Berjarak kurang lebih 55 km, dengan kualitas jalan yang bagus dan mudah dijangkau. Kelas dibagi menjadi 2 kloter (rombongan). Yang pertama, untuk Kelas 8A dan Kelas 8B, yang diadakan pada 23-24 Oktober 2012, dan kloter kedua, Kelas 8C dan Kelas 8D, pada 24-25 Oktober 2012. “Di sana kami benar–benar dibimbing tentang kedisiplinan dan untuk siap bertanggung jawab atas apa yang kami lakukan” kata Pamela dari Kelas 8D. “Memang, kegiatan hanya berlangsung dua hari satu malam, tapi kami benar– benar merasakan adanya rasa kebersamaan yang ada.” Outbound kali ini lebih bertemakan tentang lingkungan di sekitar kita. Dengan dibimbing para pembina, anak–anak melaksanakan kegiatan seperti menyeberangi palang, lying fox, acara menanam padi di sawah, sampai tarik tambang di atas lumpur serta main air. Tidak ketinggalan jalan pagi hari di hari kedua yang benar– benar mengajak semua peserta untuk berolahraga. Di setiap kegiatan, diajarkan tentang rasa pantang menyerah dan percaya diri bahwa pasti bisa dengan apa yang akan dilakukan. Kegiatan–kegiatan outbound ini kebanyakan dilaksanakan di luar ruangan, seperti pada saat lying fox. “Kami melakukannya di area hutan kecil. Kemudian acara tarik tambang serta kursi duduk dan menanam padi dilakukan di area persawahan,” tukas Regina dari Kelas 8B. Meski beberapa anak mengaku takut tapi acara keseluruhan outbound ini bisa dikatakan seru dan menyenangkan. Malah beberapa anak menyatakan untuk menambah beberapa hari lagi di sana. (*)

87

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Activity

Digoyang di Tengah Laut

Laporan : Maureen

P

ADA 18-21 oktober 2012, murid-murid Kelas 9 bersama-sama pergi ke Bali untuk progam Study Tour. Bagian paling seru adalah ketika sebagian siswa bermain wahana air di Tanjung Benoa, ujung tenggara Pulau Bali, dekat Nusa Dua. Banana Boat meruapakan salah satu kegiatan watersport selain jetski, parasailing, scuba diving, snorkeling, glassbottom plus kunjungan ke Turtle Island (Pulau Penyu) dan Flying Fish. Kurang lebih pukul 10.00, rombongan SMPK Santa Clata tiba di Tanjung Benoa setelah kunjungan dari Pantai Sanur. Sampai di Tanjung Benoa, semua mendapat penjelasan tentang permainan air dan harga yang perlu dibayar. “Saya pilih permainan Banana Boat bersama 4 teman lain. Walau sedikit takut tapi saya bersemangat mencoba permainan ini,” kata Allysa. Banana Boat menggunakan perahu karet tunggal, yang dita-

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

rik speed boat berkeliling pantai dalam 15 menit. Berkapasitas maksimal 4 orang plus 1 orang instruktur. Setelah 20 menit menunggu giliran bermain akhirnya tiba. Semua anak mendapat baju pengaman baru naik ke banana boat. Terdengar bunyi mesin boat dan saatnya melaju. “Wooohoooo,” teriak Michella yang ada di bagian belakang. Angin kencang menerpa dari depan. Dari kejauhan, terlihat Michella dkk panik. Apalagi, ketika si instruktur menggoyang banana boat. Beberapa teman yang lain, sempat kecebur ke laut tapi mengambang karena baju pelampung. Selain Tanjung benoa, selama 4 hari 3 malam Study Tour, Kelas 9 mampir ke Gereja Palasari, Pantai Sanur, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Kuta, melihat pertunjukan Barong di Batubulan, membeli oleh-oleh di Khrisna, cening bagus, dan Joger, dan terakhir Pantai Kuta. (*)

88


89

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

90


Activity Laporan : Audrey Geraldine (7B/2)

M

EMANFAATKAN waktu libur yang cukup longgar, atas prakarsa Komite Sekolah, diadakn wisata rohani 2012. Tujuannya tiga tempat, Ganjuran, Sendangsono dan Gua Kerep di Ambarawa. Dua bus membawa rombongan yang berangkat dari sekolah pada 15 November 2012. Bus menuju Solo lebih dulu untuk berhenti makan siang di Timlo Solo, baru melanjutkan perjalanan ke Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran. Lokasinya, 20 km dari kota Jogja. Persawahan dan pohon mirip cemara menyambut ketika bus memasuki Desa Ganjuran. Gereja Ganjuran dibangun tahun 1924 atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer. Dalam perkembangannya, kompleks gereja disempurnakan dengan pembangunan candi

9

yang dinamai Candi Hati Kudus Yesus tahun 1927. Candi dengan teras berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa itu kemudian menjadi pilihan lain tempat melaksanakan misa dan ziarah, selain di dalam gereja, yang menawarkan kedekatan dengan budaya Jawa. Hingga menjelang petang, rombongan dapat memuaskan hati dan batin untuk berdoa. Malam itu, rombongan beristirahat di Hotel Inna Garuda, Jl Malioboro, sebelum esok paginya melanjutkan perjalanan ke Sendangsono. Lokasi ziarah yang sudah berubah wajah ini tetap memikat para wisatawan religi. Selain berdoa, rombongan membeli suvenir alat-alat ibadah, mengambil air suci dan mengikuti misa yang dipimpin Romo Senti. Rombongan kemudian makan siang sekaligus jamuan ulang tahun Romo Senti dan segera beranjak menuju Gua Karep, Ambarawa. Di sinilah perhentian terakhir, rombongan wisata

rohani SMPK Santa Clara. Dari sini, langsung pulang ke Surabaya, tiba pukul 02.00 WIB. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Activity

Menghias Natal di Kelas PELAJARAN sudah selesai. Tidak ada kegiatan kelas lagi. Kalaupun ada, hanya satu dua, berupa remidi (mengulang ujian) karena nilai dianggap belum memenuhi syarat. Khusus Kelas 7, satu kegiatan bersama dilakukan, yakni menghias pernak-pernik Natal di kelas masing-masing pada 10 Desember 2012. Setiap wali kelas membagi tugas untuk kelompok siswa yang sudah dibentuk. Menghias kelas itu dapat berupa kartu natal , lampion, mading Natal. “Daripada libur di rumah, kegiatan ini sangat positif, menyenangkan,� tutur Elizabeth Cathlee yang sempat kekurangan anggota kelompok. Kegiatan menghias Natal di kelas dimulai pukul 06.4511.00. Ada yang menggunting, menempel, bahkan sempat naik meja untuk menggantungkan hiasan. Semua dilakukan demi menyambut Natal. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

9


Relax

Rumit tapi B Asyik

Laporan : Verylian Nathan dan Garry William

ELAJAR bahasa asing tidak mudah. Apalagi kalau tidak menggunakan huruf Latin, semisal bahasa Mandarin, Jepang, dan lain-lain. Hal itu disadari oleh Ibu Maria Sukveny, selaku guru Bahasa Mandarin di SMPK Santa Clara. Betapa susahnya mengontrol perilaku siswa saat pelajaran Mandarin. Keributan tidak terelakan, dan harus selalu dihadapi setiap jam pelajaran bahasa Mandarin. “Yah, itu mungkin karena mereka sudah menganggap bahasa Mandarin itu susah, jadi tak terlalu peduli di kelas. Meski rumit sebetulnya bahasa ini mengasyikan,” kata Lao Shi Veny. Kesulitan yang dimaksud tak lain adanya tulisan khusus han zi, yang bu-

tuh pemahaman otak kuat untuk menghafalnya dan mengucapkannya secara benar sesuai dengan intonasi. Meski sebagian besar menganggap sulit, ada segelintir siswa yang justru tekun memperhatikan Lao Shi Veny saat menerangkan materi. Ketika ditanya, ia menyebut Chritopher AW (9D) dan Marcellina Melita RP (9A). Dari keduanya, yang paling terlihat ketertarikannya ya Melita. Perempuan yang hobi desain baju ini sangat rajin dalam pelajaran bahasa Mandarin. “Iya, saya sangat menyukai dan tertarik dengan bahasa ini. Mungkin karena saya telah mempelajarinya sejak kecil, melalui bimbingan orangtua, kursus, dan membaca kamus,” ungkapnya. Siswi yang berulang tahun setiap 14 Maret ini mengungkapkan cita– citanya untuk menguasai berbagai bahasa, di antaranya yang sudah dikuasai ialah bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan tentu saja bahasa Indonesia. (*)

Pekerjaan yang Menantang Laporan : Faustina (8A/9) dan Regina (8A/26)

M

ENJADI satpam itu penuh tantangan. Bekerja dari pagi sampai malam atau malam hingga pagi. Menjadi satpam dituntut disiplin waktu. Sedikitnya, sekolah memiliki 11 satpam yang dipekerjakan oleh PT Jagarag dan ditempatkan di SD dan SMPK Santa Clara. Salah satunya, satpam yang sudah bekerja cukup lama, hampir 42 bulan, yakni Muhammad Zainul Arif. “Saya suka bekerja di sini. Siswanya ramah-ramah,” kata bapak dengan satu putra ini. Bukan hanya menjaga keamanan, tugas satpam juga melayani tamu yang belum mengenal area di

93

sekolah. Kadang juga menerima titipan obat dan kacamata, bukan makanan. “Masih banyak orangtua siswa yang menitipkan makanan, padahal itu tidak boleh,” lanjut Pak Zainul Arif yang kadang di pos SD dan juga di parkiran timur SMPK Santa Clara. Sementara itu, rekannya Moh Sukroni H, hampir mirip tugasnya dengan Pak Zainul Arif. Tugasnya berpindah-pindah, bahkan seringkali mendapat tugas tambahan menggantikan salah satu teman yang sakit. “Bagi saya, yang paling susah itu mengatur kendaraan roda dua yang parkir. Syukurlah, semua mau bekerjasama,” jelas Pak Sukroni, yang telah 36 bekerja menjadi satpam ini. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Our Message Dari : Someone from 9D Untuk : Diva Danica mumumu Ucapan : Wherever you are. Wherever you are.I still love you Dari : Juro Umtuk : Fabyola Rist Ucapan : Even thought you are my friend. I hope you want to be my girlfriend forever. Dari : Laurensia (8A) Untuk : USF (Aghata, Amel, Nadja, Mary, Vivi, Audrey, Tere) Ucapan : Stay Fearless ! Dari : Adrian Untuk : Someone Ucapan : HAHAHA

Dari : Bu Zuliana Untuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara Ucapan : Selamat ultah yang ke 40 SMPK Santa Clara dan selamat natal untuk seluruh warga sekolah santa clara Surabaya

Ucapan : Mumumummmmu

Dari : You Secret Admirer Untuk : Karin Lieman Ucapan : I can’t hide these fellings anymore :(

Dari : Jerry(@J_Leo214) Untuk : @GozaliBilly, @iLikeeParamore, @ChristoCorleon, Ricky Ucapan : 5th Avenue always in our heart

Dari : Giselle Nadja Untuk : Catherine Ucapan : Woii, tambah alay you!! XOXO lopelope

Dari : Adrian Untuk : Someon Ucapan : Wkwkwk

Dari : @regejuehh, @maureen_nyo, @brigitaroseline, @ mariasonya_, @Theresialolla_ , @ camiliaruslie, @jessicaclau Untuk : 7GE Ucapan : never be replace, Love you!

Dari : Dhia Untuk : Audrey Ucapan : Hai, lagi apa?

Dari : Suka Teman Untuk : Semua anak Multy Clean di St.Clara Ucapan : Tetap semangat dalam bekerja dalam bekerja dan sukses selalu Dari : Sri Rahayu Untuk : Semua orang Ucapan : Selamat hari Natal dan Tahun Baru. Semoga yang diinginkan menjadi kenyataan & sukses Dari : Bu Yayuk (Roof Garden) Untuk : Suster & Mitra kerja Ucapan : Selamat Natal 2012 & Tahun baru 2013 serta Selamat Ultah ke 40 th SMPK.Santa Clara Surabaya. Sukses selalu. Dari : Pak Hadi (El Paraiso) Untuk : Mitra Kerja St.Clara Ucapan : Selamat Natal dan Tahun Baru 2013. Sukses Selalu

Dari : Tiffany Untuk : 2V_AT’s Ucapan : Best Friend Forever until we die. Tetep keep contact ya friends meskipun Vale pindah ke Ibu kota. Dari : Billy Gozali Untuk : Jerry Leo Ucapan : Buncit adalah sixpack yang tertunda.

Dari : Someone Untuk : Karin Lieman (8D/4) Ucapan : Rin, selama ini aku menyembunyikan perasaanku ini. I Love You.

Dari : Roseline Untuk : Semuanya Ucapan : Terima kasih atas semua bimbingan yang telah diberikan & teman2 yang keren.I Love You XO

Dari : @iLikeeParamore Untuk : @J_Leo214 Ucapan : Ditolak adalah jadian yang tertunda.

Dari : Elaine dan Priscil Untuk : Saint-ex 2012 Ucapan : Saint-ex never die !! Saint-ex ciayooo & cemungutzz Dari : Someone Untuk : Shania Liang Ucapan : Lief goes on,past doesn’t mean anything. Forget the past. Fight for love.Morning Glory Dari : 8A-24 Untuk : 8A Ucapan : Remember our memory together. Dari : Billy Pratama 9D Untuk : Teresa Avila 8B Ucapan : Aku minta maaf kalau aku punya salah sama kamu, tapi aku hanya ingin berteman denganmu. Dari : Adisty Untuk : Saint-ex 2012 Ucapan : will never forget you guys!!! Dari Untuk

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

: Lisa Puspitasari 8A/17 : Aditya Guncoro 8B

Dari : Billy Gozali Untuk : 7GE Ucapan : I love you & I will miss you. Mumumu tralala Dari : Stefanny MK 9A/34 Untuk : Rosaline Alim S 8C Ucapan : always keep smiling. GBU Dari : Adeline Untuk : Adelinatic (Adit(8b)) Ucapan : Tetap syg akuw yach. Pasang dp buat yg syg. PM1X! Lopelope Dari : Someone Untuk : Karin 8D/04 Ucapan : I love you Karin. Will you be my girlfriend?! Dari : Bp Bangkit Untuk : Seluruh siswa/1 SMP Ucapan : Tetap semangat di semester genap, Tingkatkan prestasi! Dari : Bu Sisca Untuk : Sr. Benedicta Suhananti MC, Sr Marselina Siu Ucapan : Selamat Tahun Baru 2013

94


Our Message Dari : Mrs. Sisca Untuk : Anak–anakku kelas 7d Ucapan : Merry Christmas 2012 and happy New Year 2013. Berkat Tuhan selalu besertamu Dari : Pamela Untuk : Sanclar Ucapan : Happy 40th Birthday! Keep ighting! Dari : Adisty, Nina, Jesslyn, Diana moko Untuk : Saint-ex 2012 Ucapan : Ingatlah hari ini Dari : Andy (8A) Untuk : Jozario (9B) Ucapan : I love you, ko. Semoga kita long last !

Dari : Keluarga Besar TK Santa Clara Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Proiciat atas pelayanan selama 40 tahun.Makin jaya, makin sukses. Dari : Bu Maria Untuk : Seluruh warga SMP Ucapan : Selamat ulang tahun yang ke-40 th ya... Semoga dapat melayani lebih baik lagi. Dari : Bu Maria Untuk : Para siswa kelas IX, mulai dari Albertus Andri sampai dengan Tiffany Ucapan : Selamat berjuang menempuh berbagai ujian. Masa depan ada di tanganmu.

SMPK Santa Clara. Tetap semangat dan semoga Santa Clara tetap sukses dan jaya. Dari : Aku Untuk : Kamu Ucapan : I love You Dari : Someone Untuk : Someone Ucapan : Jok nonton TV tros! Dari : Kathlyn Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat ulang tahun SMPK Santa Clara ke-40! Semoga sukses selalu dan selalu eksis & jaya. Dari

: Bp. Yosua Beny Barkah

Dari : WA Untuk : someone Ucapan : Thx for the memories Dari : Jerry Untuk : Kezia Ucapan : I miss you, semoga kita tidak berpisah, walau jauh dimata dekat di hati Dari : Bu Iin Untuk : Siswa–siswi Sanclar Ucapan : Semangat belajar ya Dari : Bpk Vincent Untuk : Semua pembaca dan Geo & Agnes anakku Ucapan : Selamat membaca, “Tuhan memberkati” Dari : B.Yanti Untuk : Seluruh warga SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Tetap semangat ! Dari : B Erny Untuk : Siswa kelas IX Ucapan : It is a must to study hard Dari : Haryadi Untuk : Tim Majalah Diantara Ucapan : Karya kecil akan menjadi besar, apabila dilakukan dengan jiwa besar. Selamat Natal Dari : Juro Untuk : Dhidi Ucapan : Be my girlfriend? Dari : Pak Dicky Untuk : Bu Priza dan Bu Yessy Ucapan : Semoga lekas sembuh dan sehat selalu. Amin

95

Dari : Bu Maria Untuk : Anak-anak VII A Ucapan : Ayo kita berjuang bersama di semester genap. God Bless you. Dari : Bu Maria Untuk : Seluruh panitia pentas seni 2013 Ucapan : Terima kasih untuk ide-ide kreatif & kerja keras Anda. Semoga Tuhan membalas kebaikan anda semua. Dari : Ibu Helena (TK) Untuk : Semua suster, guru, karyawan, dan siswa/i SMPK Santa Clara Ucapan : Proiciat atas 40 thn SMPK Santa Clara. Tetap semangat dan semoga Santa Clara tetap sukses dan jaya. Dari : Ibu Sisilia (TK) Untuk : Semua suster, guru, karyawan, dan siswa/i SMPK Santa Clara Ucapan : Proiciat atas 40 thn

Untuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara termasuk saya Ucapan : Pergunakan seluruh anggota tubuh kita untuk kemulian Tuhan kita tercinta, Tuhan Yesus Kristus! JCLU, amin. Dari : Bp. Yosua Beny Barkah Untuk : SMP Katolik Santa Clara Ucapan : Selamat ulang tahun sekolahku, tempatku bekerja, tempatku mengabdi, engkau sudah membentuk pribadi-pribadi yang luar biasa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi! Terus maju! Dari : Bp. Yosua Beny Barkah Untuk : Bp. Dodit Mulyanto Ucapan: Selamat terus mengembangkan prestasi di tempat tugas yang sangat cocok dengan cita-cita yang belum terjangkau, kreatif, keindahan, yang engkau ciptakan terus selalu diingat! Bless forever Dari : Bp. Yosua Beny Barkah Untuk : Semua para siswa-siswi lulusan dari Sekolah Santa Clara

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013


Our Message Ucapan : Selamat mengabdi di tempat kerja yang dianugerahkan Tuhan dengan bijaksana sehingga dapat membangun bangsa dan untuk kemuliaan Tuhan Yesus! JCLU, amin. Dari : Bp. Yosua Beny Barkah Untuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara termasuk saya Ucapan : Mari kita mengenal dengan lebih sungguh-sungguh lagi Tuhan Yesus, agar kita lebih mengasihiNya! JCLU amin! Dari : Ibu Lisa Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat ulang tahun ke40 sukses selalu & tambah jaya

berprestasi. Tuhan memberkati. Dari : Ibu Yuni Y. Taslim Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat ulang tahun ke40. Semoga semakin sukses dan berprestasi. Tuhan memberkati. Dari : Tiffany Untuk : SMP Santa Clara Ucapan : Happy birthday to Sanclar. Dari : Melita Untuk : 4jendral Ucapan : Tetaplah semangat dalam bertempur sebelum mencapai kemauan.

Untuk : Ytk suster, bapak, ibu guru Ucapan : Tuhan datang dan hadir di tengah kita, bukan untuk dilayani tapi Dia datang dan hadir ke dunia untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita. Selamat Natal 2012, dan Tahun Baru 2013. Mari kita datang kepadaNya. Dari : Jesika Althea Untuk : Diva Ucapan : Baby, thanks for the memories. Don’t forget me. I’ll miss you and I love you, baby. Dari : Lao Shi Fenny Untuk : Suster dan bapak/ibu guru Ucapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 Dari : Pak Bangkit Untuk : Suster dan bapak/ibu guru Ucapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 Dari : Bu Rahayu Untuk : Seluruh siswa kelas 7 dan 8 Ucapan : Berdoalah dan berusahalah untuk meraih impianmu dan ingat hidup adalah perjuangan Dari : Bu Agnes Untuk : Suster dan bapak/ibu guru Ucapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013

Dari : Ibu Diana Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat HUT ke-40. Sukses selalu & makin maju Dari : Ibu Wulansari Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat ultah, sukses selalu & makin maju Dari : Sr. Selly, MC Untuk : Seluruh karyawan multi clean dan keamanan Ucapan : Terima kasih atas pelayanannya di Santa Clara. Tetap semangat, dan semoga Tuhan memberkati. Dari : Ibu Inna Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat ulang tahun ke40. Semoga semakin sukses dan

Dari : Bu Rahayu Untuk : Siswa Kelas 9 Ucapan : Berdoa dan tingkatkan belajar kalian, semoga sukses dalam menempuh ujian Dari : Sr Selly MC Untuk : Bapak/ibu/guru/karyawan dan para siswa Ucapan : Proiciat atas 40 tahun Sanclar dalam pelayanannya. Maju terus, pantang mundur. Tuhan Yesus memberkati. Dari : Bu Vera Untuk : SMPK Santa Clara Ucapan : Selamat merayakan 40 tahun. Smoga cahaya Kristus selalu menerangi karya pendidikan di masa depan. Dari

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Dari : Cancer Untuk : Bapak Vincentius Ucapan : Selamat ya, punya rumah baru Dari : Bu Vera Untuk : Panitia 40 Tahun Sekolah Ucapan : Terima kasih kerja samanya. Semoga semuanya terjadi demi kemuliaan Tuhan Dari : Bu Christine Untuk : Yth para siswa SMP Katolik Santa Clara Ucapan : Damai sejahtera bagi kita sekalian. Mengucapkan Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Semoga dengan datangnya Sang Juru Selamat hidup kita senantiasa diperbaharui. Dan menjadi lebih baik serta Ok! Mari kita tingkatkan semangat kita untuk tetap selau berpegang jujur, disiplin dan bertanggung jawab.

: Bu Christine

96




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.