DIAN TARA 2012

Page 1

SPARKLING FRIENDSHIP

EDISI 8 TAHUN 2012

Aku Bisa, Kamu Juga 3


Visi Sekolah Menengah Pertama Katolik Santa Clara, pendidikan umum yang menyelenggarakan pendidikan dengan output yang memiliki kemampuan intelegensia, leadership, life skilss, dan kepribadian yang utuh untuk menghadapi globalisasi dalam suasana kasih untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

sebagai bekal kehidupan.

4. Menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa dan gereja melalui wadah organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

5. Memberikan pembekalan

tuntas tercapai.

2. Mengupayakan pendidikan

Misi

akademis yang berkualitas.

1. 1. Melaksanakan manaje-

3. Memberikan peluang kepada peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bakat dan minat

men pembelajaran secara efektif dan eisien sehingga target pembelajaran

4

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012

penguasaan ilmu dan teknologi serta kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi globalisasi.

6. Membangun budaya kehidupan dan cinta terhadap almamater.

7. Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan. l


Essay

Keep Smiling!!!

Buat ngomongnya aja sih gampang, tapi ngelakuinnya itu yang sulit. Kita harus bangkit dari suatu keterpurukan yang benerbener buat kita down, sehingga kita tidak bisa melakukan segala sesuatu dengan baik. Kalau dalam istilah percintaan, kita salting. Tapi salting dalam hal ini, punya arti kita salah tingkah terhadap masalah yang kita hadapi. JESSICA CLAUDIA 8D/20

T

ERDIRI dari 3 kata, yaitu life, goes, dan on. Life punya arti hidup atau kehidupan. Goes merupakan bahasa Inggris dari pergi yang ditambahkan verb-es. Dan on artinya menyala. Kalau disatukan, maknanya jelas berbeda dengan arti bila kata-kata itu berdiri sendir. Life Goes On artinya adalah hidup terus berlanjut. Nah, untuk maksudnya, tergantung kita mau memasangkan kata “Life Goes On” itu dengan peristiwa apa. Misalnya saja, saat kita mendapatkan nilai jelek. Kalau anak yang normal dan masih memikirkan masa depan mereka, tentunya mereka pasti sedih. Nah, sedih sih boleh, tapi jangan lamalama. Masih banyak hal baik lainnya yang patut kita kejar. Bisa saja hal baik itu nilai mata pelajaran lain yang kita masih bisa kita pertahankan. Nah, kita masih punya kehidupan untuk dilanjutkan, maka dari itu kita perlu Life Goes On dengan semangat!

Terus, gimana kalo Life Goes On dalam hal lain seperti cinta? Life Goes On yang terjadi dalam hal cinta terjadi setelah ‘fenomena’ yang kita sebut MOVE ON. Move On adalah proses dimana kita harus bangkit dari kesedihan kita sehabis putus sama pacar. Entah itu diputusin atau mutusin, pasti masih ada lah berapa persen rasa sayang kita sama mereka. Dan setelah berpisah sama mereka … sedihnyaaaa bikin galau! Bener nggak?? Contoh lain, untuk peristiwa Life Goes

On adalah di saat kita ditinggal oleh orang yang kita sayang. Kita bisa sedih berlarutlarut karena peristiwa itu. Bagaimanapun juga, bila orang yang kita sayang itu telah meninggalkan kita entah untuk selamanya atau hanya sementara (sekolah di luar negeri,dll). Pasti ada yang terasa kurang saat kita menjalani hari. Kesedihan dalam peristiwa ini, merupakan yang paling sering mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Sehingga, buat yang masih pelajar nilainya bisa turun. Dan buat yang udah kerja, kerjaannya nggak ada yang beres. Nah, mesti Life Goes On tuh! Kayaknya ya, Life Goes On yang paling susah tuh yang ketiga. Kalau yang pertama sama kedua pasti cuma sementara, dijamin nggak bakal lama udah sembuh sedihnya. Tapi kalau udah ngalamin yang ketiga, wososss … susaahh banget rasanya. Itu karena banyak hal di kehidupan sehari-hari kita yang berpotensi besar untuk mengingatkan kita kepada orang tersayang yang udah ninggalin kita itu. Wuuuuuu, sabar yaaa! Keep smiling buat yang ngalamin! (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

1


Feedback

INDEX

FOCUS Aku Bisa, Kamu Juga...............8 Paradoks Kehidupan..............11

RELIGIOUSITY Hati-hati dengan Lelucon.......13

BEAUTIFUL MOMENTS We Always Remember This Day.................................23

SHORT STORY Move On................................31

OUR SCHOOL Refleksi Satu Tahun Penerapan SMM ISO..............37

Kualitas Lengkap S

ALAH satu wali murid, Ibu Acintya menuturkan, Santa Clara merupakan sekolah yang sangat bagus dan memiliki kualitas lengkap. “Sampai sekarang kesan saya masih sama terhadap Santa Clara, semua fasilitas lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan Karin di sekolah� ujar ibu Karin S dari Kelas 8D ini. Saat diminta memberikan kritik dan saran, Ibu Acintya tidak memberikan, justru ia mengatakan merasa sangat puas menyekolahkan anaknya di Santa Clara dan sangat puas dengan semua pelayanan dari sekolah. (Laporan : Yvonne dan Caroline)

Sekolahnya Bermutu AGATHA SARASWATI 7C/2

H

AMPIR semua keluarga besarku kebanyakan lulusan Santa Clara. Sejak TK aku sudah masuk Santa Clara. Awalnya, memang orangtua yang milihin. Soalnya, mama, om, semua alumni Santa Clara. Maksudku, keluarga mamaku. Setelah SD milih-milih SMP. Kan sudah mulai ngerti tentang banyak hal, ya aku milih Santa Clara. Aku maumau saja sekolah di sini, karena memang sekolahnya bermutu. Temen-temennya asik, gurunya baik-baik. Maksudnya

Banyak Ekstranya Laurensia Nurkusuma Dewi 7A/15

S INSIGHT Gebyar Seni, Banyak Nyanyi.......................72

22

bermutu itu, menurut aku, karena materinya lumayan berat dan up to date sama hal-hal baru. Kata mamaku, itu bagus buat aku. (*)

EKOLAH Santa Clara itu sudah terkenal dengan berbagai prestasi yang diraih. Seperti lomba-lomba gitu. Trus sekolahnya juga bagus. Santa Clara juga memberikan tawaran berbagai ekstrakurikuler yang dapat diikuti. Jadi, bagi murid yang bersekolah

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

di sini bisa mengembangkan talentanya. Saya kalau ekstra wajibnya ikut ekstra modern dance dan ikut ekstra hari Jumat, yaitu public speaking. Talenta saya tentu saja berkembang. Dengan mengikuti ekstra modern dance, saya jadi lebih bisa mendalami tentang dance. Sedangkan ekstra public speaking membuat saya yang malu untuk menjadi presenter, menjadi tidak malu lagi jika ditunjuk untuk menjadi presenter. (*)


Editor’s Note Aku Bisaa, Kamu Jug

Annyeonghaseyo‌!!!

Ketua Umum

Sr Benedicta Suhananti MC Koordinator Pelaksana

Haryadi AMd Penanggung Jawab

Hariyanto Koordinator Tim

Theresa Puspanadi Wakil Koordinator

Garry William Sekretaris

Jessica Claudia Tim I:

Jessica Claudia Richard Bianca Rizka Siennia Jevina

Tim II

Lola Anindita Surya Sidharta Veryl Albert Adisty William A Niken Billy Clara Alyssa Marvel Richman

Tim III

Maureen Sonya Adiwangsa Melita Luke Baskoro Edward WK Yvonne Catherine Caroline

Tim Foto

Edward Hartanto Daniel Edgar Michella Theofany Sally Kurniawan Nancy

Alamat Redaksi SMP Katolik Santa Clara Jl Ngagel Madya 1 Surabaya (031) 5032171 Untuk Kalangan Sendiri

N

GOMONG-ngomong, pada kangen sama DIANTRA, ga sih? Apa? Kangen banget? Pas banget kalo gitu. Karena majalah DIANTARA punya obat yang dijamin mujarab untuk rasa kangen kalian. Tim redaksi sudah menyiapkan obat tema special untuk majalah edisi tahun 2012 ini. Tema merupakan hal yang paling penting dalam suatu majalah. Ibaratnya, tema itu nyawanya majalah gitu deh. Maka dari itu pemilihan tema majalah harus melibatkan seluruh tim redaksi majalah DIANTARA. Ada beberapa usulan tema, tetapi tema inilah yang paling banyak disetujui para tim redaksi, karena dianggap paling sesuai dengan saat sekarang ini. Dan, tema kita kali ini adalah (berhenti sebentar untuk efek dramatis): LIFE GOES ON. Tema ini kami ambil karena melihat banyaknya populasi galauers di Santa Clara yang terus meningkat. Prihatin, kami pun mencoba untuk mengupas habis serba-serbi tentang kegalauan di masyarakat dan ber-

bagi tips kepada para galauers di Santa Clara, tentang cara-cara untuk moving on alias melanjutkan hidup ala Chef Farah Quinn. Eh, salah. Ala Diantara, maksudnya. Tapi jangan salah, yang nggak galau juga boleh baca kok. Siapa tahu bisa menginspirasi kalian untuk terus menjalani kehidupan yang penuh liku-liku ini. Eeeaahh‌ Curcol deh! Selain itu kita juga punya berbagai info-info menarik seputar sekolah kita tercinta, seputar dunia hewan, artikel- artikel seru dan masih banyak lagi yang sayang kalau dilewatkan. Tim redaksi berharap majalah DIANTARA dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian, membuat kalian makin cinta sama SMPK Santa Clara, dan tentunya dapat membuat kalian makin semangat dalam menjalani kehidupan yang indah ini. So, silakan dibuka lembar demi lembarnya dan selamat menikmati sajian dari kami. Best regards, Redaksi

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

33


Editor’s Note

Tim Foto

Tim Artikel

Tim Liputan

4

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Tim Tema


Creativity

Ve-Mour Gown Gaun panjang yang menyapu lantai, memang berkesan serius. Tetapi, dengan bahan dan model yang simpel, Anda dapat mengenakannya pada pesta yang beratmosfer santai.

MELITA RP 8C/24

G

AUN baru 2012 ini merupakan evolusi gaun era 1980-an. Saya mendesain gaun ini setelah melihat gaun-gaun di toko model tahun 1980-1990-an. Untuk era sekarang, saya membuat bagian sampingnya terbuka. Ini berbeda dengan masa dulu, yang modelnya panjang-panjang. Dalam desain ini, saya mengevolusikan 2 warna pada gaun. Umumnya, kalau gaun era 1980-an, hanya cukup satu warna saja. Model gaun saya ini dilengkapi banyak aksesori, dengan 2 pewarnaan. Cocok untuk perempuan usia 30-40 tahunan, yang hendak tampil cantik dan menawan di acara semipesta. Topi dengan variasi bulu dan bunga pada era 1990-an yang banyak dikenakan perempuan di Eropa bisa menambah pesona pemakainya. Bagian atas gaun didesain transparan, mengadopsi sepeti bajubaju ala China dan model Prancis untuk bagian bawahnya. Untuk mengesankan keglamoran, bisa menambahkan perhiasan yang mencolok. Misalnya, menggunakan high heels yang saya desain dengan 3 warna, dengan satu untaian mutiara di bagian tengah tali sepatu hak tinggi itu. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

5


Fokus

Yang Galau, Yang Ceria Hari masih pagi, jarum jam di dinding baru menunjukkan pukul 06.25 WIB. SMPK Santa Clara belum terlalu ramai. Tengok saja Kelas 8B. Masih banyak tempat duduk kosong, tapi ada juga yang duduk berkerumun. Laporan : Jevina, Rizka, Siennia, Thea.

D

I sebuah pojok kelas. Kerumunan itu ngerumpinya macam-macam. Dari masalah pelajaran, PR, tugas atau ulangan nanti siang, sampai berita tentang terbaru dari artis-artis luar negri. Ekspresi mereka beragam. Yang lagi belajar, bisa ditebak, mukanya kusut dan rambutnya acak-acakan (bekas garuk-garuk kepala tanda kebingungan). Tapi yang lagi ngebahas para artis dan halhal seru lainnya, mukanya selalu berseriseri, entah kenapa selalu begitu.

66

Itu sedikit cerita dari dalam kelas. Ada juga siswa-siswi yang menunggu bel masuk kelas sambil berdiri-bersandar di pinggiran balkon depan kelasnya. Pose favorit mereka bersandar sambil menumpuk tangan jadi satu lalu memandang (atau ngelamun) ke arah lapangan. Selain balkon, tempat favorit anak-anak untuk ngumpul, terutama cewek, juga berada di toilet. Untungnya, toilet SanClar itu bersih dan wangi. Kalo nggak, mana betah ngerumpi di toilet! Tak terasa, 10 menit telah berlalu, sekarang pukul 06.35 WIB. Bel masuk kelas baru saja berbunyi. Para murid satu

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

demi satu masuk kelas. Mereka mengikuti pelajaran sampai bel istirahat berbunyi. Kali ini, para murid berbondong-bongdong keluar kelas, jauh lebih cepat daripada masuk biasanya. Suasana istirahat selalu ramai. Kebanyakan murid memanfaatkan istirahat pertama ini untuk makan. Mereka berkelompok, entah di kantin, di kelas dan sekitarnya atau di spot-spot lain untuk makan bersama. Tapi jangan dikira mereka makan sambil berdiam diri. Justru makannya nggak habis-habis karena kebanyakan ngobrol. Yang diobrolin bisa apa saja, dari materi pelajaran, kejadian di kelas, film tadi malam, dan lain-lainnya. Tak jarang, malah istirahat sambil mengerjakan tugas atau belajar. Rajin amat, Amat aja nggak terlalu rajin (Amat, sorry ya bro, jangan marah :p). Selain makan dan kerja tugas, ada pula sebagian murid, kebanyakan sih cowok, berkumpul di lapangan. Buat apa lagi kalau bukan buat main basket rame-rame. Intinya, suasana jam istirahat itu seru dan asyik banget. Kecuali kalau sudah bicara menyangkut pelajaran, jadi serius lagi. Suasana istirahat pun tak berbeda jauh. Cuma mungkin di sekitar kelas lebih sepi, karena para murid turun ke Lantai 1. Tapi selalu saja ada anak yang berdiri


Fokus sambil ngelamun di pinggir balkon depan kelas. Kesannya dia lagi galau banget deh. tapi ada juga yang berdiri disekitar balkon sambil ngobrol sama teman atau pacarnya. Cieehh.... Bikin iri aja deh! Saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.35. Saatnya pulang ke rumah. Usai doa pulang, para siswa berbondongbondong keluar kelas. Kali ini wajah mereka tampak lebih cerah ceria. Kenapa? Karena pelajaran hari ini telah berlalu. Tugas-tugas dan PR-PR udah dikumpulin, ulangan pun udah lewat. Tinggal PR dan tugas buat beberapa hari kedepan dan ulangan-ulangan lain yang harus dipikirkan. Tapi mikirinnya di rumah aja. Masa pulang sekolah mukanya tetep galau? Sekolah itu buat belajar supaya pintar, bukan untuk belajar supaya galau. Apa hubungan-

nya, ya? Ga tau lah! Menjadi Rutinitas Datang pagi, masuk kelas, istirahat,

Amelia

pulang sekolah, banyak tugas, PR, belum Surabaya 7 Oktober 1998 ini. lagi les-les di sore atau malam hari, menjadi Lain lagi dengan Johanna. Siswi kelahiran Surabaya, 16 Februari 1998 itu, rutinitas sebagian besar dari siswa Sanclar. Mungkin juga bagi pelajar zaman sekarang. ternyata tidak rutin belajar, tetapi nilainya Hampir di semua jenjang pendidikan, harus tetap bagus. Johanna selalu memperhatikan selama guru mengajar, melengkapi catatan diakui, terlihat gambaran seperti cerita di (hasil pijaman dari kelas lain). atas. Menurutnya, catatan yang lengkap dan Yang mampu bertahan tentu saja, tetap rapi sangat membantunya dalam hal belajar. enjoy, menikmati jati diri sebagai pelajar. Hasilnya..... jangan Tapi, kadang terjadi juga, ditanya! Sejak Kelas ada yang stress, merasa ter7, dia selalu berada di tekan, yang akhirnya malah peringkat tiga besar. meruntuhkan semangat Tapi Johanna tetap belajar. Kalimat terakhir merupakan seorang ini, pasti tidak berlaku bagi manusia biasa seperti anak-anak Sanclar. kita, yang pernah menCoba, tengok saja, aktivigalami masa masa stres tas di Regina dari Kelas 7A. belajar. Solusinya??? Cewek yang suka meng“Ya,biasanya aku nongambar komik dan bikin ton video-video Korea novel ini, kadang kala tak di laptopku.” terlalu ambil pusing dengan Wow..... ternyata beban pelajaran di kelasJohanna Kpopers juga nya. Bahkan, pernah karena Johanna ya. By the way, cara menulis novel sampai larut ini cukup ampuh buat ngilangin stres. Tapi malam, Regina lupa kalau besoknya ada hati-hati, jangan sampai ketagihan!! Kalau ulangan. “Aku baru ingat setelah diingatkan teman udah sampai ketagihan bisa lupa belajar dan nilai malah jadi jelek deh! (*) seantar jemputku. Jadi, aku belajar selama perjalanan ke sekolah. Ajaibnya, aku dapat nilai 82 untuk mata pelajaran itu. Hahahah, tentu yang ini, nggak patut ditiru ya,” katanya lalu tertawa lebar. Sedangkan Amelia Christanti mengaku dia asik-asik saja menjalani pendidikan sebagai pelajar di masa kini. Sepulang sekolah, ia masih bisa bersantai. “Tapi, kalau sudah banyak ulangan, apalagi ulangan biologi, membuatku stress,” ujar cewek kelahiran

Nih, Biar Kamu Lebih Semangat

F

RIENDS, all you need is some encouragement to move forward. So, sit back and relax, mungkin sambil ngopi atau/ ngeteh, silakan menenggelamkan dirimu dalam quotesquotes inspiratif yang khusus ini. *Life is not always easy. Kita harus menghadapi berbagai situasi berbeda tiap harinya. Ada saat kita merasa bagaikan terbang ke langit ke tujuh. Jauh tinggi di atas awan, menari bersama para bidadari di khayangan. Ada saat kita merasa pingin ngubur diri dalam-dalam. Atau dimakan hiu di laut juga boleh. Only those who dare to fail greatly can ever achieve greatly. (Robert F Kennedy)

The past cannot be changed, the future is still in your power. (Hugh White) If you can imagine it, you can create it. If you can dream it, you can become it. (William Ward) Anyone who has never made a mistake has never tried anything new. (Albert Einstein) I have not failed. I’ve just found 10,000 ways that won’t work. (Thomas Alva Edison) A pessimist sees the difficulty in every opportunity; an optimist sees the opportunity in every difficulty. (Winston Churchill) Eh? Ga ngerti artinya? Ya... silakan tanya sama guru Bahasa Inggris, atau sama Mas Google Translate, aja ya. Anyway, life must go on. Whatever happened in our lives, bad or good, we have to move forward. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

7


Fokus

Dia Bisa, Aku Juga Besok itu ada tugas penelitian Biologi, PR bahasa Inggris 5 lembar, belum lagi ulangan Fisika dan Sejarah 2 bab. Belum lagi bikin tugas ekonomi dan komputer buat besok lusa. Bagaimana ini?” keluh Paimin. Sementara temannya, Paijo terlihat sangat santai. Apa rahasianya?

88

Laporan : Jevina, Rizka, Siennia, Thea.

T

ERNYATA si Paijo baru dapat tips dari temannya. Kata Christian Owen, biar gak stres belajar, di kelas harus memperhatikan guru baik-baik dan berusaha memahami pelajarannya. Cowok kelahiran Surabaya, 25 Oktober 1997 yang ‘langganan’ juara sempoa ini juga mempunyai tips untuk belajar setiap hari supaya pelajarannya makin ‘nyantol’ dan usahakan catatan selalu lengkap. Cowok yang sekarang duduk di Kelas 8A ini punya cara yang unik dalam belajar, yaitu belajar sambil mendengarkan lagunya Taylor Swift. Buat CO, sebutan akrabnya, hal itu bisa menghilangkan stres dalam belajar. “Main futsal tiap Sabtu juga lumayan buat refreshing,” terangnya. Hasilnya? CO kerap masuk jajaran 5 besar di kelasnya. Nah, kalau kakak kelas kita yang satu ini, Primadita Esther Rosita atau Esther yang berulang tahun tiap 15 April ini punya segudang tips dalam belajar. Di antaranya: sebelum belajar jangan keburu stres duluan, nanti malah ga masukmasuk pelajarannya. “Terus kalau mau belajar, cari tempat yang cocok dan nyaman, biar belajarnya enak,” katanya. Selain itu, sempatkan tidur sejenak sebelum belajar supaya otaknya fresh, dan ngafalinnya nggak usah plek (sama) dengan catatan/ paket, pokoknya kalian ngerti inti/ konsepnya. Yang paling penting, usahakan untuk nyicil belajar tiap hari. Cewek yang hobi menyanyi ini punya cara khusus untuk menghilangkan stres belajar, yaitu dengan mengungsikan diri ke tempat yang terbuka dan segar, terus langsung aja lanjut belajar di sana sambil ngemil atau mendengarkan musik. Eh, tips-tips di atas terbukti jitu loh! Habis Esther sering banget mengisi daftar 3 besar di kelasnya. Keren! Nah, dari kawan-kawannya Paijo belajar bahwa di saat-saat sulit kita tidak boleh menyerah dan harus terus berusaha. Life Goes on. Hidup nggak berhenti saat nilaimu hancur lebur, bahkan saat kamu nggak naik kelas. Jadi, tetaplah berusaha melewati segala kesulitan dengan senyuman. CO dan Esther bisa. Kita juga pasti bisa. Semangat! (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Fokus

Enak Sekarang Lah‌ Perubahan zaman menjadi semakin modern membuat perubahan aktivitas kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Ada banyak perbedaan antara sekolah zaman sekarang dan zaman dahulu. Kira-kira apa saja? Berikut dialog Tim DIANTARA bersama dengan Ibu Nus Siti Kuntari dan Christian Ananta (8D/8). Laporan : Bianca, Jansen, Richard, Theq, Rizka, Siennia, Jevina Sicilia. Narasi : Jessica Claudia. T : Apakah ada perbedaan antara sekolah atau pendidikan zaman sekarang dengan zaman dulu? Bu Nus : Tentu ada. Contohnya, kalau cari tugas, referensinya dari buku. Tugasnya ditulis tangan, kalau perlu diketik itu menggunakan mesin tik yang masih bersuara keras itu. Dulu juga, tidak ada yang namanya KKM. Hanya tata tertibnya yang hampir sama. Hanya dulu sepatu olahraganya tidak ditentukan, kesadaran diri masing-masing. Dulu, bila gurunya sudah masuk kelas muridnya tenang. Kalau gurunya keluar juga tetap tenang. Christian : Oya tentu beda. Di bidang teknologi itu jelas beda. Dulu, teknologinya tidak secanggih sekarang. Mata pelajarannya juga lebih banyak sekarang. T : Apa saja kegiatan setelah pulang sekolah? Bu Nus : Kalau saya ya, pulang sekolah ya pulang. Di rumah mengerjakan pekerjaan rumah, seperti cuci piring, nyapu, dll. Christian : Kadang les, tapi ada hari yang tidak. Jadi, tidak tentu. Kadang masih bisa main dulu, baru belajar tapi belajar sendiri kalau lagi tidak les. T : Mata pelajaran dulu sama sekarang beda atau sama? Bu Nus : Kalau perbedaan pasti. Dulu, itu belum ada pelajaran T.I.K dan Bahasa Mandarin. Jadi, lebih banyak sekarang pelajarannya. Christian : Beda. Lebih banyak dan lebih beragam sekarang. T : Ada les atau tidak? Bu Nus : Ada, namanya bimbingan belajar. Tapi jarang yang ikut. Kalau saya sih, belajar sendiri. Kadang-kadang saja minta bantuan. Christian : Ada, tapi tidak setiap hari. T : Berangkat dan pulang sekolah jam berapa? Bu Nus : Dulu itu, berangkat jam 07.00, pulangnya jam 13.00. Christian : Berangkatnya jam 06.00, pulangnya ya kan, jam 13.35. T : Dulu sama sekarang enak mana? Bu Nus : Enak sekarang. Karena sekarang teknologi sudah maju, zaman sudah modern. Hidup sudah tidak sesulit dulu. Christian : Enak sekarang, teknologinya sudah maju.

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

9


Fokus Pengantar : Kita pasti pernah mengalami jatuh. Bisa down karena nilai kita selalu buruk. Kita juga sedih setiap kali cinta kita tak berbalas atau ditolak. Mungkin juga kita pernah ditinggal orang yang kita sayang. Berikut cerita dari guru-guru kita.

Masa Paling Menyenangkan

M

ASA SMP menurut Cecillia Yessi Vergina atau Bu Yessi, adalah masa paling menyenangkan. Masa itu saatnya lebih banyak mengenal orang dan mendapat pengalaman-pengalaman yang baru. “Dulu, anakanak lebih disiplin dan gampang ‘diomongi’, beda dengan sekarang,” tuturnya kepada Michelle, Alicia dan Dominique yang mewawancarainya. Seperti Bu Priza, Bu Yessi juga menilai anak-anak sekarang jauh lebih kreatif. Punya kesempatan menikmati banyak kegiatan ekstra di sekolah dan mudahnya memperoleh les atau bimbingan belajar. Menurut penyuka membaca ini, soal nilai jelek itu wajar, pasti ada karena saat pembelajar tentu tidak semua anak memahami. “Kalau kita sungguhsungguh, apapun bisa kok. Tinggal motivasinya. Kalau mau maju pasti banyak yang bantu,” kata Bu Yessi. (*)

Pernah Dapat Nol

S

IAPA mengira, guru matematika kita, Bu Priza atau lengkapnya Margaretha Priza Kusumahargi, pernah dapat nilai nol (0) saat ulangan matematika. “Waktu SMP itu, saya memang kurang belajarnya,” katanya saat diwawancara oleh Agatha Carolina Putri dan Laurensia Widjaja. Tapi Bu Priza nggak sedih. Nilai buruk itu jadi cambuk buat perbaikan diri. Diapun lebih tekun mendengarkan penjelasan gurunya. “Dulu, kita bisa banyak belajar dari guru, tapi sekarang, kok, anak-anak selalu merasa kurang, sampe lebih suka mendengarkan penjelasan guru lesnya.” Menurut Bu Priza, anak-anak sekarang justru lebih kreatif, aktif dan berani. Hanya saja, seringkali mudah menyerah. Untuk itu, pehobi jalan-jalan ini berharap, meski banyak hiburan seperti games, BBM, anak-anak dapat lebih bertanggung jawab dengan tugasnya. (*)

Membolos untuk Cari Jangkrik

P

AK Dodit atau lengkapnya Dodit Wahyudi Mulyanto, dikenal nakal tapi pintar saat SMP. Kadang ia membolos sekolah dengan teman-temannya. Agar tak ketahuan, ia membuat surat palsu, yang ditandatanganinya sendiri. “Padahal, cuman mau ke sawah, cari jangkrik,” katanya saat diwawancarai Felicia Nadia, Regina Nathasya dan Steffi Ardelia. Suatu ketika, pulang dari sawah, ia tertangkap basah oleh ketua kelasnya. Pak Dodit berusaha sembunyi di tangki air kosong di musala sekolahnya. “Hei, mudhun (turun),” teriak ketua kelasnya. Esok harinya, Pak Dodit dihukum gurunya karena membolos itu. Penggemar gitar dan biola ini kapok. (*)

10

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Fokus

Paradoks Kehidupan

Selalu ada celoteh para orangtua pada periode pendaftaran anak masuk sekolah, di level manapun. Tanya jawab yang berlangsung seterusnya akan mengarah pada pembandingan satu sekolah dengan sekolah lainnya. Hengki Setiawan dan Josephine Ratna Orangtua Ignasius Krisnanta Setiaputra

I

NFORMASI apa yang biasa saling dibagikan. Saling sharing kenalan atau tetangga yang punya pengalaman tertentu, maaf, biasanya yang dikemukakan adalah pengalaman negatif. Sebab, tujuan dari pembicaraan adalah jangan sampai membuat kesalahan yang sama dari pengalaman orang lain. Coba simak : “Udah daftar? Enaknya masuk mana ya?”; “Wih…bingung nih, katanya orang-orang mending jangan di sekolah (ini/itu), fasilitasnya ngga oke, bayar terus”; “Rungokno aku, trust me…. pilih sini ae…parkiran gampang, gurune fleksibel, anak seneng, nggak pake banyak PR, orangtua hepi”; “Harus cari yang disiplin, anakku bandel dan males…nanti yang

disalahin mertua ya aku tho…”. Atau ada respons : “Cari yang deket, hemat transport, tapi mutu nggak kalah”; “Apa kata anakku deh…yang penting dia happy dan janji mau belajar baik..”; “Lebih sreg kalau kenal kepala sekolah dan gurunya dan kira-kira tahu model anak-anak yang sekolah di situ, uang bisa diusahakan”. Kalau saat itu saya ditanya, saya lebih banyak menjawab “masih dipertimbangkan beberapa pilihan”…. Dan saya yakin, sesungguhnya aspek utama pemilihan sekolah bukan hanya apa yang dilontarkan dalam pernyataan di atas. Orangtua memiliki beberapa pertimbangan utama yang lebih prioritas dari sekadar menilai bangunan, fasilitas, jarak dan lainlain, yang lebih pada pertimbangan teknis dan praktis.

Orangtua zaman sekarang (nampaknya) memiliki ekspektasi tinggi dalam layanan pendidikan karena mayoritas (saya yakin) sudah sangat sadar pentingnya pendidikan sebagai salah satu (bukan satu-satunya) dasar pembangunan karakter dan modal keberhasilan anak-anak di masa depan. Pada dasarnya, orangtua berharap memilih yang terbaik dan kalau bisa tidak membuat anak dan mereka sebisa mungkin mencegah kesulitan dan permasalahan di kemudian hari. Perilaku antisipasi atas nama kasih sayang pada anak. *** “Anakku di Sanclar, kamu?”…adalah pernyataan saya dan suami dan tidak butuh waktu lama untuk tegas menyatakan pilihan ini. Pernyataan kami ini biasanya

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

11


Fokus menggiring pada diskusi positif dengan orangtua lain yang justru membuat kami menjadi lebih mantap dengan pilihan dan tidak menjadi bingung, karena kami lebih memokuskan pada hal positif. Hal mendasar yang kami berdua yakini adalah, ‘di manapun anak kami menimba ilmu, dia pasti akan belajar menghadapi miniatur masyarakat yang sesungguhnya dengan semua tantangannya (aturan, nilai dan harapan social, keterbatasan, kebebasan)’. Oleh karenanya, kami berdua lebih memokuskan pada hal-hal yang memberikan kesempatan bagi semua pihak (orangtua, siswa, guru, pihak luar) untuk berkembang bersama selama kami berada di sebuah institusi pendidikan. Observasi kami lebih pada bagaimana sekolah memberi ruang buat anak berkembang, memberi batasan yang tegas namun sesuai perkembangan zaman, membantu orangtua untuk menjadi partner dalam mendidik dan tentu saja kami berharap bahwa keimanan yang lebih kuat akan membantu anak kami untuk tangguh dan tidak mudah putus asa. Anak kami, Ignasius Krisnanta Setiaputra (Ignas), adalah alumni TK Sanclar, tapi tidak meneruskan di SD Sanclar karena ia tipe anak yang bila sudah senang akan sesuatu maka akan mendorongnya untuk berprestasi dan kreatif serta mampu mengembangkan apa yang dipelajarinya. Berbekal rasa senang belajar inilah, ia lolos tes masuk, di mana dengan ketekunan dan kesadaran penuh, Ignas belajar dan berjuang untuk masuk kembali ke Sanclar. Saat dinya takan lolos, kami melihat binar kebanggaan dan kepuasan atas perjuangannya. Pen-

12 12

galaman ini membantu kami mengajarkan tentang perjuangan yang sesungguhnya dengan tetap mengedepankan pentingnya rasa gembira saat belajar. Bertemu dengan teman lama (temannya saat di TK) membuat Ignas mampu beradaptasi dan membina hubungan dengan teman dan lingkungan baru dengan lebih mudah. Ia paham berada di tempat yang mengharuskannya berhadapan dengan situasi yang lebih kompleks, adanya ekspektasi prestasi sekaligus kemampuan untuk mengolah emosi (yang pada masa remaja adalah hal penting yang harus mereka lalui) dalam miniatur masyarakat yang sebenarnya. SMPK Sanclar membantu kami mengajarkan kenyataan adanya paradoks kehidupan seperti sukses yang bisa dicapai setelah kegagalan, perjuangan lama untuk mengalami kemenangan sesaaat, mengalami kebahagiaan setelah tangis. Kami tidak kesulitan sama sekali membangkitkan

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Ignas saat ia jatuh, karena prinsip paradoks kehidupan ini. Pengalaman ini disempurnakan dengan komitmen kami sebagai orangtua untuk mendampinginya 1000%. Keinginan kami untuk belajar darinya tentang hal baru serta keterbukaan dari pihak sekolah yang melibatkan orangtua dalam pendidikan anak. Universalitas dan komitmen implementasi nilai Katolik dalam situasi nyata merupakan kekuatan sebenarnya yang kami lihat sangat menonjol di SMPK Sanclar, yang tentu saja terus berkembang dan disempurnakan bukan ada begitu saja. Keterlibatan orangtua, siswa, guru dan pihak luar menjadi kunci tercapainya hasil yang lebih baik dari waktu ke waktu. Ignas berkembang menjadi pribadi yang lentur, berani mencoba, tidak cemas menghadapi tantangan dan selama ia sudah mengusahakan yang terbaik, maka apapun hasilnya akan ia terima. Ia berani menerima kritik, bertanya bila tidak jelas dan mengakui bila melakukan kesalahan. Dan yang membanggakan kami, ia saat ini sudah bekerja dan berjuang mendapatkan pemasukan sendiri karena sudah tidak menerima uang saku dari kami. Ketangguhan yang kami tahu dibentuk lebih kuat saat berada di SMPK Sanclar. Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa selama 3 tahun di SMPK Sanclar, yang menjadi modal Ignas di Kelas 11 Melville Senior High School Perth, berada di peringkat atas di semua mata pelajaran yang diambilnya. Mohon doa restu untuk cita-citanya memelajari penerapan sains melalui teknologi nano (nanotechnology). (*)


Religiousity

Hati-hati dengan Lelucon Ketika saya mengikuti sebuah workshop, seorang pembicara memaparkan hasil surveinya tentang kotbah romo atau pastor.Yang masih saya ingat, kotbah yang berkenan di hati umat (pendengar) adalah yang menyertakan humor atau ada humornya.

Stefanus Muryadi SAg Guru Agama SMPK Santa Clara

D

I sebuah majalah pendidikan dan juga di “DIANTARA” pernah dimuat hasil polling tentang cara guru menyampaikan materi. Urutan pertama, guru yang memiliki rasa humor paling disenangi oleh siswa. Juga kalau kita saksikan acara TV, ada begitu banyak acara yang bernuansa humor dan bisa bertahan sampai lama.

Humor sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun begitu berhati-hatilah dalam membuat humor. Atau jangan sembarangan membuat humor. Ada beberapa contoh, maunya humor tapi berujung petaka. Di Jerman, ada seorang lelaki harus menghadapi tututan tiga tahun penjara karena menjadikan pidato Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman, sebagai nada dering di telepon genggamnya. Mungkin pria Jerman ini melakukanya hanya untuk iseng dan lucu-lucuan. Namun ada wilayah tertentu yang tidak bisa dijadikan bahan lelucon. Di Jerman ada larangan penggunaan simbol-simbol Nazi. Dalam skala lebih kecil, di sekolah kita, Santa Clara, kadang terjadi kelewatan batas dalam membuat lelucon sehingga menyakiti orang lain. Sudah berapa “kasus” karena alasan iseng dengan teman akhirnya membawa hal yang tidak diinginkan. Mulai dari bermain-main yang dianggap lucu tetapi justru menuai rasa sakit tidak terhankan dari teman bermain kita dan membuat orang tua kawatir.

Iseng menyebut nama teman atau menulis nama teman dengan ditambahi atau dikurangi hurufnya yang motivasinya membuat lucu-lucuan tetapi akhirnya harus berurusan dengan bapak/ibu guru tatib, wali kelas, suster kepala sekolah, bahkan pengurus yayasan dan juga orang tua. Apakah itu berarti kita tidak boleh membuat lelucon? Tentu saja tidak. Gandi pernah berkata: “Jika di surga tidak ada humor, maka saya tidak ingin hidup di sana”. Lelucon adalah bagian dari cara kita merayakan hidup dengan suka cita. Meski begitu kita perlu tahu batas-batas dalam membuat lelucon, yaitu lelucon yang berguna dan membangun orang lain. Lelucon yang membuat hidup menjadi tambah semangat, martabat pribadi seseorang semakin dihargai, dan persaudaraan atau pertemanan semakin akrab. Lucu jadinya kalau karena lelucon kita harus berusan dengan banyak pihak karena tersinggung atau terganggu. Namun lucu juga kalau hidup ini tidak ada yang bisa membuat lelucon. Nasihat Rasul Santo Paulus berikut bisa menjadi bahan pertimbangan jika kita ingin membuat lelucon. “Segala sesuatu diperbolehkan”. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan”. Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. 1Kor 10:23. (Inspirasi dari Blessing)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

13


Religiousity

Burung Kertas Reo dan July adalah sepasang kekasih serasi meski berasal dari keluarga berbeda latar belakang. Keluarga July kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanya seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan. Yulius Haryadi Guru Agama SMPK Santa Clara

R

EO telah selesai melipat 1000 burung kertas untuk July dan July menggantungkan burung-burung kertas itu di kamarnya. Dalam tiap burung kertas, Reo menuliskan harapannya kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”, ”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”, ”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”, dsb. Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke-1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan sebelumnya. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata: “ July, ini burung kertasku yang ke-1001. Aku mengharapkan kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku segera melamarmu dan kita menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua. “ Mendengar itu, July menangis. Katanya : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tapi aku memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orangtuaku!” Reo terkejut, bak disambar geledek. Ia marah dan menyebut July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Reo pergi sambil berlinang air mata. Hatinya terbakar, semangatnya justru menyala-nyala. Ia bertekad, harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat sebagai kepala cabang, dan setahun kemudian menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide. Tak lama, ia membeli 50% saham perusahaan itu. Sekarang,

14 14

tak seorangpun tak kenal Reo, ia bintang kesuksesan. Suatu hari Reo berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya suami-istri tua tengah berjalan di tengah derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo penasaran dan mendekati. Ternyata, keduanya orangtua July. Reo berpikir untuk ‘membalas dendam’ tapi hati nuraninya melarang. Reo memilih membuntuti kedanya. Reo sangat terkejut ketika orangtua July itu masuk sebuah makam yang penuh burung kertas. Hatinya tambah galau ketika melihat foto July dalam makam itu. Reo bergegas turun dari mobil dan berlari ke makam untuk menemui orangtua July. ”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang kena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orangtua July menyerahkan surat kumal kepada Reo. Reo membaca surat itu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

lakukan, aku akan membuatmu jatuh. Aku tahu kamu karaktermu yang baik. . Aku mencintaimu Reo.” Reo menangis. Ia telah berprasangka buruk kepada July. Dalam benaknya, terbayang, betapa July kesepian dalam kesakitannya itu hingga maut menjemputnya. Ia semakin menyadari, cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman, tapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita. (Sumber : my_real_heart@yahoo.com)


Activity

Speechlees saat Diomeli MOS berlangsung 3 hari, 11-13 Juli 2011 sekaligus memilih putra dan putri MOS. Terpilih King Kong dan Queen Kong, yakni Garant Fortino dan Agatha Carolina Putri dari Kelas 7C. KAGET, perasaan Agatha saat namanya disebut salah satu panitia, Kristian Pranata atau Kak Tinong. Ia harus naik ke panggung bersama 11 anak lain guna mendapat hukuman. Hukuman itu adalah menari ‘Pok, Pok, e, karya Kak Tinong. Maka menarilah Agatha dan 11 teman sebanyak 10 kali. Penderitaan belum berakhir. Ketika kaki hendak turun panggung, tiba-tiba Kak Tinong berteriak,”Hei, Agatha dan Garant, sapa suruh turun. Kembali ke tengah panggung.” Lalu, Kak Tinong mengomel. “Apa kamu merasa nggak punya kesalahan. Menurut kamu, kesalahan apa yag membuat kamu dihukum.” Tentu saja, Agatha menjawab tidak karena merasa tak berbuat salah. “Apa yang sudah kamu lakukan selama MOS,” tanya lagi Kak Tinong. Agatha menjawab,”Minta tanda tangan.” Kak Tinong menukas,”Semua anak juga.” Jawaban ini membuat muka Agatha memerah, malu. Iapun merasa speechless. Lalu, dengan nada tinggi Kak Tinong berkata,”Kalian telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Karena kalian telah menjadi Queen dan King of MOS 2011 Sanclar.” (*)

Kuncir Air Mancur Masa Orientasi Siswa atau dikenal dengan MOS tahun 2011/2012, berjalan sangat seru. Pengalaman itu khususnya bagi murid putri, yang wajib menguncir rambutnya ala air mancur. Laporan : Jessica Claudia

A

TURAN di MOS, kuncir air mancur itu setiap harinya bertambah 2, dengan warna pita yang telah ditentukan panitia untuk masing-masing kelas. “Kadang malu, kadang merasa gila,” tutur Cindy dari Kelas 7B. Bagi Mary Vanessa dari Kelas 7b, menguncir rambut membentuk air mancur adalah hal paling memalukan. Ditambah lagi pemakaian keplek atau tanda pengenal bagi peserta MOS yang bergambar

macam-macam dan berukuran cukup besar. Tahun ini, gambar-gambar yang dipilih adalah gambar kartun. Bermacammacam gambar kartun, seperti Dora, Kung-Fu Panda, Doraemon, dan masih banyak lagi. Hal seru lainnya, ketika peserta MOS berburu tanda tangan. “Yang paling mengasyikkan saat minta tanda tangan 5 orang yang sudah ditentukan oleh pembina, yaitu Rico, Tasya, Cindy, Jessica F, sama Tinong,” jelas Alicia Gabriella dari Kelas 7C. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

15


Activity

Hadiah yang Mengejutkan Tahun 2012, Hari Valentine tak seberapa menarik tapi tetap mengesankan. Acara berlangsung di kelas, tukar kado, makan bersama dan beberapa games unik. Beatrix Maria 7D/08

S

UDAH diumumkan sejak seminggu sebelumnya. Menu selama perayaan Valentine, disediakan oleh beberapa murid sukarelawan. Di kelasku, Gio yang suka iseng membawa cupcake, Richard membawa fruitea. Lalu, Didi yang berambut unik membawa teh botol Sosro, dan Jamie yang kurang suka bergaul dengan anak perempuan, membawa cupcake yang enak sekali.

16

Sesudah makan bersama, ada acara yang seru. Pengurus kelas telah menentukan games, yakni games menebak lagu. Woi, sangat seru dan kreatif. Usai itu, barulah tukar kado. Hatiku berdebar, mengambil kado hasil undian. Kubuka satu per satu lapisan pembungkusnya. Wah, kadoku dibungkus berlapis-lapis koran, yang makin membuatku penasaran.

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Dan......oh, sebuah earphone. Ini hadiah yang kunanti-nanti. Tapi, bel berbunyi. Aduh, mengapa waktu gembira segera berubah menjadi waktu belajar. Hari Valentine memang mengambil beberapa jam pelajaran. Meski waktunya terbatas, aku merasa berkesan. Kegiatan ini membuat kita saling berbagi. Wali kelas meminta murid-murid membawa kue. Rencananya, dimakan sendiri dan sebagian dibagikan. Ternyata, tidak cukup. Akhirnya, semua sepakat, kue diberikan kepada para guru dan petugas cleaning service. Tahun ini, aku mendapat pelajaran berharga yang sangat berguna bagi hidupku. Pertama, kebersamaan yang akan selalu kurindukan, dan kedua, berbagi. Itu sangat indah. Dan, ketiga, rela berkorban, yang sangat menakjubkan. (*)


Activity

Jeruk Melaku sampai Soccer Daster Sudah tradisi, setiap Hari Kemerdekaan, sekolah menggelar lomba. Untuk peringatan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2011, aneka lomba wajib diikuti setiap kelas. Meriah, penuh teriakan. Laporan : Luke Baskoro, William Andreas

K

ALAU tak salah, ada 8 jenis lomba. Sebutlah, basket, soccer daster, sebrang taplak, bolpen botol, jeruk melaku, makan kompyang, kelereng dalam air dan lingkar bola ikat pinggang. “Ternyata, memasukkan bolpen ke dalam botol, nggak gampang ya. Butuh waktu lama,” kata seorang peserta. Lomba ini melibatkan kelompok, terdiri 5 orang. Nah, cara mainya, tali rafia diikatkan ke pinggang setiap anak. Botol ditaruh di tengah. Lalu 5 orang ini berjalan dari tepi lapangan dalam keadaan terikat. Yang menarik, barangkali, lomba ‘gress’, yakni soccer daster. Satu tim berisi 7 orang (5 pemain inti, dan 2 cadangan). Syaratnya, harus mengenakan daster yang panjangnya melebihi lutut. Bayangkan, main bola tapi dasternya kepanjangan. Kalau nendang, kadang harus kesrimpet. Kelas 8D harus berjibaku mengalahkan Kelas 7C. Bahkan, kemenangan diperoleh lewat adu penalti. “Kita menang lho di lomba jeruk melaku. Bikin bangga kelas kami,” tutur Andrew Tirta dari Kelas 8D. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

17


Comic

18 18

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Comic

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

19


Comic

20

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Creativity

Mau Diprint, Naskah

Hilang Baju Pesta karya Cyntia 9C/04

Pada 14 Februari 2012, OSIS mengadakan beberapa lomba untuk merayakan Valentine. Ada lomba fotografi, membuat cerpen, desain baju, dan membuat karikatur. Untuk lomba cerpen, karya Zita Lopulalan dari Kelas 8C, dinyatakan sebagai juara pertama. Laporan : Jessica Claudia

C

Baju Sekolah karya Johanna 8C/21

Baju Pesta karya Celine Tanaya 7D/09

ERPEN berjudul Move On itu dibuat sebanyak 7 halaman. “Iya bener 7 halaman, pertamanya itu berupa tulisan tangan di kertas binderku, terus baru aku ketik,” tutur Zita. Menurut gadis yang cukup pintar memainkan gitar itu menjawab simpel, tema Life Goes On tidak banyak dipilih peserta lainnya. Memang, untuk perlombaan cerpen sendiri, panitia memberikan 2 pilihan tema, yaitu “Life Goes On” dan “Love is …” dan peserta lebih banyak memilih tema kedua. Cerpen Move On bercerita tentang tim basket putri di suatu sekolah yang hampir dibubarkan karena jarang, bahkan tidak pernah menang. Mendengar kabar seperti itu, seluruh anggota tim putus asa. Sang kapten tidak tinggal diam Meski ada beberapa pihak yang menentang, permainan tim akhirnya meningkat. Di satu saat, ada perlombaan basket antar sekolah yang membawa nama baik sekolah. Di perlombaan

itu, tim putri membuktikan bahwa mereka pantas untuk tetap ada. Di balik kemenangannya, ada cerita menegangkan tentang pengumpulan karya lomba. Zita berniat mengumpulkan naskah di hari terakhir. Tapi, di malam sebelumnya, kejadian buruk menimpa. Naskah yang mau ia print hilang. Cewek penyuka lagu-lagu klasik itu telah mencari di semua dokumen di dalam komputer dan flashdisk-nya namun hasilnya nihil. Esoknya, Zita menceritakan kejadian itu kepada salah satu panitia. Panitia memberi kesempatan kepada Zita untuk mengumpulkan naskah esok harinya. Peluang itu dimanfaatkan betul. Benar, akhirnya cerpen itu masuk dan karya Zita, termasuk dalam peringkat pertama terbaik dari tiga cerpen terpilih. Panitia juga memilih desain Baju Pesta karya Cyntia dari Kelas 9C/04 sebagai karya terbaik pertama, disusul Baju Sekolah karya Johanna (Kelas 8C/21) dan peringkat ketiga diperoleh Celine Tanaya (Kelas 7D/09) dengan karya Baju Pesta. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

21


Short Story

Like The First Time

Hari-hari yang sepi. Tak mampu untuk hidup lagi. Anda semua itu mimpi. Ah, itulah kenyataan yang dialami oleh Clarin.

Faustina 7C/15

S

EJAK meninggalnya Alex, hidup Clarin seakan hampa tanpa warna. Ingin dirinya melupakan masa lalunya, sampai ia bertemu dengan Louis. Awalnya, Louis meminta Clarin menceritakan segalanya. Karena kegigihannya, Clarin mengalah dan menceritakan segalanya dari awal. Berawal dari 2 tahun lalu, saat pertama kali Clarin bertemu Alex di kampusnya. Alex adalah mahasiswa pindahan dari Canberra, Australia. Saat itu, mereka saling bertabrakan tanpa sengaja. Kesan pertama yang menggoda. Clarin terpa-

na menatap mata Alex yang biru, memancarkan harapan. Setahun kemudian, keduanya resmi berpacaran. Terlintas bayangan saat Alex memainkan gitar dan menyatakan cinta kepadanya, di taman di rumah Clarin. Kebahagiaan itu kini sirna. Tiga bulan lalu, Alex meninggal dalam suatu kecelakaan motor. Saat itu, Clarin tengah menunggu di rumah. Telepon berdering memberitahu. Clarin hanya bisa termenung di pojok kamar. Cerita berhenti. Seperti mengulang tiga bulan lalu, air mata Clarin terburai deras. Alex mencoba menyeka, Clarin terkejut dan mundur. Tak bisa dipungkiri, Clarin selalu menolah Louis, ia masih shock dan takut memulai lagi. Lambat laun, Clarin merasakan kehangatan

Tiket Persahabatan Felicia Nadia 7C/16

P

ULANG sekolah, Rina menghilang. Vani terkejut melihat Rina masuk ke sebuah toko. Iapun menguntit. Rina keluar masuk toko membawa botol-botol minuman. Dari si pemilik toko, Rina memperoleh sejumlah lembar uang sebagai bayaran. “Jangan-jangan, dia......” Pikiran Vani melayang, membayangkan temannya itu bekerja keras guna membeli tiket konser Greyson Chance. Esok harinya, Rina tak kelihatan di kelas. Siangnya, Tante Rosa, mama Rina, datang ke rumah, menitip tugas sekolah ke Vani. Karena sibuk, Vani meninggalkan titipan tugas itu tergeletak di mejanya. Ia baru ingat saat sudah sampai di rumah. “Hai, maaf aku

22

Greyson Chance mau konser di Jakarta. Dalam hal tokoh idola, Vani dan Rina bersaing. Vani sudah mengantongi 2 tiket, dan Rina belum punya.

sakit, nggak bisa masuk. Gimana titipan tugasku,” tanya Rina dari ujung telepon. “Oh, su...ssudah aku serahkan,” tukas Vani berbohong. Paginya, saat masuk kelas, Vani mengecek mejanya. Lembar tugas Rina tidak ada. Waktu istirahat dihabiskan untuk mencari, tapi tidak ketemu. “Aduh, gimana nanti aku harus menjelaskan soal ini,” gumam Vani sedikit gugup. Sore harinya, Vani pamit mamanya untuk menyambangi Rina. Dua tiket konser Greyson Chance dalam genggamannya. Ternyata, Rina tidak setelah ia menceritakan kecerobo-

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

bersama Louis. Apalagi, Louis memainkan gitar dan menyatakan cinta kepadanya. Air matanya kembali menetes. Kali ini, air mata bahagia. Toh, hati tetap tak bisa ditipu. Clarin teringat dengan kehangatan biru laut mata Alex. Iapun lari dan menangis tersedu-sedu. Louis mengikuti dari belakang. “Clarin, aku Alex,” kata Louis. Clarin tak percaya. Alex sudah meninggal. Saat itulah, dari tubuh Alex muncul secercah cahaya terang, itulah ruh dari Alex. Jadi, selama ini, kehangatan yang diperoleh Clarin berasal dari ruh Alex yang tinggal di dalam Louis. Kini, Clarin merasa bahagia, bersama Louis, ia tetap merasa seperti bersama Alex, seperti pertama kali saat bertemu. (*)

hannya. Lembar tugasnya berada di kolong meja Rina, diletakkan oleh anak yang piket. “Sudahlah, Van, simpan saja tiketmu,” tutur Rina, menolak secara halus. “Tapi, tapi, kamu kan pengin lihat konser itu, dan aku sudah so....” Belum lagi selesai bicara, Rina menukas,”Yang penting, tugasku kan masih ada dan tak hilang.” Vani tetap ngotot. “Rin, aku punya dua tiket, satu buat kamu, satu untuk aku.” Akhirnya, Rina menerima usulan Vani. Keduanya akhirnya terbang ke Jakarta, menonton konser Greyson Chance. Uang hasil penjualan botol minuman buat sangu selama berada di sana. (*)


Beautiful Moments

We Always Remember This Day

Siapa sih yang nggak tau DBL? Ajang kompetisi basket paling bergengsi di seluruh Indonesia, khususnya di Surabaya. Tim Putra Sanclar berhasil meraih juara 2 setelah mengalahkan beberapa sekolah. Laporan : Clara, Allysa Akane

job Sanclar. We always love you,” kata Lisa Puspitasari Santoso. MPIAN tim putra Proses menuju prestasi ANGGOTA TIM PUTRA BASKET SMPK Santa Clara ini tak mudah. Para pemain Felix Tjandra (13) merebut champion inti harus rela menyantap Ignatius Stifan (4) DBL Junior 2011 kandas. Kevin Roderico (5) latihan keras seminggu Di final party yang ber2 kali. Bahkan, seminggu Dionisius Fernando (10) langsung 29 Oktober 2011, Hansen Kaware (15) sebelum DBL Junior 2011 Sanclar, sebutan SMPK berputar, pelatih memberiSebastianus Pradipta (7) Santa Clara, harus meny- Nikodemus Marco (14) kan porsi latihan setiap hari Eric Evan (8) erah kepada lawannya, dalam satu minggu. Tadeus Lestyanto (11) SMP YPPI 2 Surabaya, Final Party menjadi William Kevin (9) dengan skor 59-80. unforgettable moment buat Howard Saputra (12) Namun hasil ini relatif Sanclar. Peristiwa ini menGibson Jozario (6) lebih baik setelah tim putri gukir sejarah, karena inilah Sanclar lolos ke Big Eight untuk kali pertama Sanclar pada DBL Junior 2010. Defense ketat yang menembus final. Walau banyak halangan dimainkan Felix dkk gagal menghadang yang membuat down para pemain, tapi pergerakan Widyanta Putra, forward andamereka tetap sportif dan jujur. lan SMP YPPI 2. “Thanks sudah main all-out hari ini. “Nggak papa dapat juara 2, itu udah Sukses trus tim basket putra!!! We always cukup bagi kami smua. Thanks and good remember this day,” ujar Kevin Chris. (*)

I

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

23


Beautiful Moments

Ada Kemauan, Hasil Maksimal Siang hari, cukup terik. Lapangan basket sekolah sudah dipenuhi anak-anak yang ikut ekstra basket. Ada yang berlari-lari kecil, sedang mengikat tali sepatu, atau bercanda dengan sesama teman. Laporan : Felicia Nadia, Allysa Akane

S

EBUAH teriakan keras menyeruak. Anak-anak sigap menuju kepada si pemilik suara. “Hari ini, kita akan latihan dribble bola, sekarang baris sesuai dengan tempat yang sudah disediakan,” kata laki-laki yang mengenakan kaus lengan pendek dan celana training itu. Si pemilik suara adalah Gunawan Budi Sugianto atau akrab disapa Pak Gun, yang tak lain adalah pembina ekstra basket sekaligus pelatim tim basket SMPK Santa Clara. Puluhan anak yang ikut ekstra basket kemudian mengambil posisi. Mereka terbagi menjadi empat barisan. Setiap baris ada 10 kursi ditata memanjang dengan jarak yang sama. Satu per satu, anak membawa bola, melewati kursi-kursi itu secara zigzag. Setelah kursi ke-10, si anak kembali ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya. Pak Gun terus menyimak dan mengawasi langkah dan cara membawa bola setiap anak. Bagi yang salah langsung saja ditegur. Latihan zig zag hanya salah satu dari sekian banyak teknik latihan yang diterapkan pria berusia 34 tahun itu. Lewat latihan seperti ini, Pak Gun menjaring talenta-talenta untuk tampil mewakili sekolah di sejumlah kompetisi basket. Dan, warga Sanclar di tahun 2011 mencatat, tim putra basket mampu menembus final Development Basketball

League (DBL). ”Bangga dan sedikit kecewa karena kemauan dari dulu kan menang,” tutur Pak Gun. Persiapan memang sudah sangat matang. Tiga bulan sebelum DBL, tim berlatih intensif 3 kali seminggu. Dua kali saat ekstra wajib ditambah hari Kamis. Selama 4,5 tahun dirinya mengajar di SMPK Santa Clara, tahun 2011 termasuk tahun terbaiknya. Banyak lomba dimenangkan tim basket sekolah berkat sentuhannya. Setelah Runner Up di DBL, tim basket putra menyabet juara pertama di Santa Agnes Cup. Ngomong-ngomong, gimana syarat menjadi bagian tim basket? Menurut Pak Gun, sebenarnya mudah, asalkan ada kemauan. “Kalo nggak ada kemauan ya pasti nggak bisa maksimal, bisa-bisa malah males latihan. Percuma, buat apa ikut basket tapi nggak ada kemauannya dan nggak mau ikut latihan,” paparnya. Untuk kesan mengajar di Sanclar, Pak Gun mengatakan, merasa guru-guru, karyawan dan juga suster memiliki persaudaraan yang kuat dan saling memberikan dukungan yang positif. Murid-muridnya juga berpotensi buat main basket. Sayangnya, banyak juga yang masih bersikap kekanak-kanakan, suka mencari perhatian. “Pesan saya, buat murid–murid, selalu berpikiran positif serta selalu mengandalkan kekuatan dan berkat dari Tuhan,” tambah Pak Gun. (*)

Hoki Jadi Kapten Deretan prestasi tim basket putra juga tak lepas dari peranan kapten tim. Kebetulan, Felix Tjandra terpilih memimpin temantemannya, mengharumkan nama Sanclar. Berikut hasil wawancaranya Felix Tj dengan Clara dan Marvel. T : Gimana perasaanmu saat mengetahui menjadi kapten basket? FT : Aku bisa jadi kapten basket ya senang pastinya, ngerasa hoki aja, soalnya menurutku, di tim basketku ini, gak cuman aku yang jago bermain, tetapi malah

24

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

aku yang bisa terpilih. T : Selama kamu jadi kapten, kamu main di mana saja? FT : Di IPH Cup, DBL, SanClar Cup sama Stag Cup. T : Punya nggak kejadian menyenangkan selama menjadi anak didik Pak Gun? FT : Yaa, bisa main bareng sama anak-anak, bercanda dan belajar basket bareng. T : Selama ikut even dan pertandingan-pertandingan yang sudah kamu ikuti, kompetisi mana

yang paling berkesan? FT : Waktu bisa lawan YPPI 2 di final DBL, ya soalnya bangga aja bisa bertanding di DBL sampai sejauh itu dan bisa melawan YPPI 2. T : Dari yang telah kamu dan tim berikan dalam membawa nama sekolah, apa yang bisa kamu share dan harapkan buat generasi selanjutnya? FT : Aku berharap generasi selanjutnya bisa lebih baik lagi, dan menjadi 1st champion di DBL Arena maupun even-even lainnya. (*)


Beautiful Moments

Kami Ini Sanclarmania Prestasi tim basket putra di DBL Junior 2011 tak lepas dari peran suporter. Berasal dari beberapa siswa Kelas 7, 8, dan 9, koordinasi dilakukan Rendy dari Kelas 9D dengan bimbingan Bu Vera dan Bu Rahayu. Laporan : Surya, Clara, Alyssa, Marvel

H

ANYA persiapan tak lebih dari 5 hari, tak disangka panitia DBL menobatkan suporter Sanclar sebagai suporter terbaik. “Sangat tidak terduga,” kata Rendy yang mendapat bantuan beberapa temannya seperti Kristian, Austin, Richard, Magda, dan Nadine. Suka duka tak terlewatkan. Hanya punya dukungan dana tak lebih dari Rp 500.000 dan seringkali Rendy harus marah karena anggota suporter agak susah diatur. “Saya termotivasi suporter Sinlui, mereka tetap menggebu-gebu walau sudah kelelahan,” jelas cowok berkacamata ini. Bagi Rendy, pertandingan paling berkesan saat Sanclar melawan Neirro, tim SMPN 2 Surabaya. Ada pertikaian antara pelatih Neirro Surabaya dengan wasit yang menyebabkan pelatih Neirro di-fall out. Ada juga suporter dari SMPN 2 yang melempar koran ke lapangan sebagai ekspresi kekesalan. “Setelah sukses tahun 2011, saya berharap di tahun berikutnya tim suporter dan tim basket dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi,” harap Rendy. Maka, teruslah nyanyikanlah yel, yel ini : “Kami Ini Sanclar Mania, kami datang dukung Santa Clara, di

sana kau berada, di sana kami ada, karena kami Sanclar mania.” “Kalo capek itu pasti, tapi itu gak sebanding dengan apa yang anakanak tim basket lakukan, kan di DBL anak-anak basket yang bertanding,” tutur Maria Shinta. Sementara Inge Caroline mengatakan, kelebihan tim basket putra harus ditiru dan dipertahankan. Mereka yang nanti terpilih jadi anggota tim wajib disiplin latihan dan jujur selalu. “Walau juara 2, bagi kita para tim basket itu udah ngelakuin yang terbaik dan our heroes gitu,” tukas Serafina Tadine. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

25


Beautiful Moments

Good Team Work = Good Result Wakil SMPK Santa Clara, Nadine Nathania (penulis) dan Jennifer Cicillia (fotografer) menyabet predikat first place Journalist DBL Junior 2011. Saat pengumuman 8 November 2011, keduanya menyisihkan 45 tim jurnalis lain dari berbagai sekolah di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Berikut petikan wawancara dengan Nadine (NN) dan Jennifer (JC).

Laporan : Alyssa Akane, Niken. T : Gimana perasaan kamu saat diumumkan menjadi juara? JC : Aku speechless, nggak bisa berkatakata, nggak tahu harus bilang apa. NN : Awalnya, aku mengira yang menjadi juara itu SMP Gloria I Surabaya, soalnya fotografernya jadi best photographer. Namun

mereka malah masuk five place dan kami jadi first place. Jujur itu seperti mimpi bagi kami. T : Menurut kamu kenapa naskahmu bisa jadi juara? NN : Waktu lihat Sanclar kalah di final kalah melawan SMP YPP 2 Surabaya, aku sempet nangis. Tapi aku berusaha profesional dengan meliput perayaan kemenangan SMP YPPI 2. Ternyata itu malah jadi kunci kemenangan kami. T : Benarkah kamu sempat ditolak wawancara karena dari Sanclar? NN : Setelah final saya mau wawancara dengan kapten SMP YPPI 2, Joshua Wilson, tapi ditolak. Saya tidak menyerah. Dia akhirnya bisa saya wawancarai walau lewat BlackBerry Messenger (BBM). Materi wawancara ini, saya jadikan materi di naskah. T : Gimana sebenarnya meliput lomba DBL Junior itu? NN : Ya, kadang harus pulang malam, pelajaran terganggu, ditambah lagi waktu itu, jadwal UTS yang semakin dekat. T : Apa saja yang kalian peroleh dari lomba itu? JC : Apapun, susah itu ada ya, tapi ada senangnya juga dong. Kita bisa mendapat

26

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

teman baru dan menambah pengalaman. T : Ngomong-omong, gimana persiapan kalian, kok bisa juara? NN : Aku sama Jennifer, sudah latihan. Aku latihan menulis dan Jennifer latihan foto sejak SanClar Cup. Kami bisa menang, karena saling bekerja sama dalam kelompok. Tentu juga, berkat doa dan dukungan dari orangtua, teman-teman, suster. PRESTASI DBL JUNIOR 2011

w Runner-up Tim Basket Putra w Supporter Award w First Place Journalist DBL Competition


Activity

Bina Rohani telah berlansung beberapa tahun ajaran. Ya, rekoleksi ke Puh Sarang, Kediri menjadi kewajiban Kelas 7 SMPK Santa Clara. Tempat yang sama tapi selalu menghadirkan kenangan berbeda.

Terlibat Profesi Warga Laporan : Veryl dan Richman BINA Rohani di Puh Sarang mengambil tema “Aku Mau Aku Bisa”. Pembinanya bernama Pak Dawer dan Pak Daniel. Menurut Bu Tutik selaku Wali Kelas 7C yang ikut berkunjung Oktober 2011, meski terasa agak monoton, tahun ini sedikit berbeda. “Ada kunjungan kepada warga dan anak-anak ikut terlibat kegiatan profesi warga yang dikunjungi. Kegiatan ini cukup baik agar siswa merasakan apa yang dialami warga,” tutur guru Bahasa Indonesia ini. Bagi Bu Tutik, aktivitas selama di Puh Sarang, sangat baik, karena memacu semangat rohani dan mengajak semakin rajin untuk berdoa. Untuk ke depan, disarankan,

agar persiapan lebih dimatangkan, termasuk koordinasi para siswa. Bagaimana dengan mereka yang ikut? “Wah, senanglah, bisa lebih rajin berdoa., apalagi kami boleh main air di sungai,” ungkap Audrey Byastira dari Kelas 7D. Sedangkan Arnalady Atanasius Samuel, biasa dipanggil Arnaldy, siswa kelas 7C, menyatakan kegembiraannya ketika jalan salib. Ditanya kenapa dipilih Puh Sarang, Bu Tutik mengutarakan alasannya. “Mungkin karena tempatnya nyaman, sunyi, dan bersih ya.” Perkiraan itu juga dikemukakan Audrey maupun Arnaldy. Apapun itu, Bina Rohani, janganlah dilihat dari wujud atau bentuk fisiknya, tetapi manfaatnya, untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengasah kepedulian terhadap sesama. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

27


Activity

Larut dalam Kebersamaan Kegiatan outbound masih di Ubaya Training Center (UTC), Trawas. Kloter I, Kelas 8A dan 8B berangkat 4 November 2011, dan Kloter II, Kelas 8C dan 8D, mendapat giliran 11 November 2011. Di sana, anak-anak langsung disambut dan diberi serangkaian acara menarik.

28 28

Laporan : Surya, Richman, Richard, Billy

T

ANPA terasa dua hari, satu semalam, seperti berjalan dengan sangat cepat. “Kami larut dalam acara yang rata-rata mengutamakan kebersamaan, kekompakan, dan kecerdikan,” tutur Jennifer dari Kelas 8A. “Rasanya pengin nambah waktu lagi di sini.” Dibimbing sejumlah Pembina, anak-anak menyatu dalam permainan Flying Fox, Waterfall, Perahu Dayung, Palang A, Smack Down, Estafet Bola, serta banyak mini games lain. Meski ada yang mengalami cuaca yang kurang mendukung, semangat dan kegembiraan peserta outbound mengalahkan dinginnya kucuran air hujan. Apalagi, ada beberapa

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

pos menarik yang mengharuskan mereka berbasah-basah dan berkotor ria. “Kegiatan outbound ini, sangat mengena, tinggal kita sekarang, mau atau tidak, nilai-nilai kebersamaan, kekompakan dalam kehidupan sehari-hari,” terang Clarrisa. Dari tantangan dan segala rintangan yang diberikan dalam game-game di outbound ini tampak memberikan pesan bahwa walaupun dalam segala hal yang menantang peserta harus tetap menikmati dan termotivasi untuk tetap terus maju tanpa menghiraukan segala yang menghambat untuk maju. (*)


Activity

Song of The Sea lalu Belanja hingga Larut

Study Tour ke Singapura, 23-25 Oktober 2011, diikuti 89 peserta. Persiapannya setahun. Kalau sebelumnya ke Bali atau lokasi lain seperti Bandung dan Jakarta, kali ini mencoba Negeri Singa. Laporan : Garry dan Verryl

B

ERANGKAT dari Surabaya pukul 07.00 WIB melalui Juanda dengan Singapore Airlines, dua jam kemudian tibia di Changi dan langsung ke Gold Kist Beach Resort di kawasan 1110 East Coast Parkway, East Coast, Singapore. Sejenak meletakkan barang bawaan lalu perjalanan dilanjutkan ke Snow City dan Science Center. Setelah makan siang, acara bebas. Hingga larut malam, nyaris semua memuaskan dahaga belanja. Esoknya seusai makan pagi di hotel, rombongan bergerak ke Universal Studio Singapore. Para peserta menghibur diri hingga pukul 17.00 WIB. Lalu keliling Sentosa Island dan nonton “Songs of The Sea”. Hingga larut, anak-anak menikmati keindahan warna-warni lampu yang memancar ke langit pesisir selatan Singapura. Dan inilah, hari

yang ditunggu, Shopping Day. Semua orang menginjakan kaki ke Orchard Road, China Town, Little India Bugis. “Aku nggak seberapa suka di China Town mungkin karena waktunya mepet, hanya sejam. Sampaisampai Vincent (9B)sama Pak Dodit hampir

tertinggal,” tutur Adeline. Di Orchard, mereka tak lupa tradisi wajib, makan Es Potong di depan Mall Paragon. Harganya Rp 7.000 atau 1 dolar Singapura. “Waktu di Orchard, banyak yang ke Takashimaya SC, Lucky Plaza sama iSetan,” jelas Adeline. Setelah shopping ria mereka tak lupa menyempatkan diri ke Merlion Park, berfoto bersama lalu membeli oleh-oleh dan melanjutkan perjalanan ke bandara Changi. Ditanya suka dukanya, Adeline menuturkan suka dengan diadakannya kegiatan study tour kali ini. “Saranku untuk tahun depan, kalau diadakan, diusahakan supaya dibentuk kelompok-kelompok yang diorganisasi oleh para guru yang ikut, supaya tidak menimbulkan masalah di sana seperti peserta hilang dan lainnya,” tambahnya. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

29


Activity

Berbagi Bersama Anak Panti Peserta ekstra Pramuka menggelar kemping, 27-29 April 2012. Lokasinya di Madiun, lebih jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Targetnya, bukan senang-senang tapi membentuk karakter peserta kemping. Laporan : Lola, Mary Vanessa, Alicia Maydeline

K

EMPING bukan untuk suka-suka sendiri. Anak-anak Sanclar justru diajak berbagi dan melihat hal lain seperti ke panti asuhan Bakti Luhur, lalu ke tempat para bruder

belajar. “Aku terkesan saat di panti asuhan,” tutur Richman yang mampu bercanda dengan beberapa anak yang tinggal di panti asuhan itu. Saat itu, memang anggota pramuka berbaur bersama dengan penghuni panti, dari anak-anak yang kurang mampu, cacat, dan lansia. Mereka bernyanyi bersama. Lagunya, dari ‘Janjimu Seperti Fajar’, ‘Laskar Pelangi’, ‘Que Sera-sera’, ‘Jangan Menyerah’. Lagu-lagu itu mendapat respons. Bergemuruhlah tempat yang dijadikan acara itu. “Kami ikut berbagi sembako, hasil pengumpulkan anak-anak Kelas 7, 8 dan 9,” terang Kak Stefanus, salah satu pembina. Hari kedua, 28 April 2012, sangat ditunggu. Setiap kelompok sudah menyiapkan lagu ciptaan Kak Vincent buat aktivitas outbound. Tiap kelompok juga mendapat peta dan petunjuk. Penjelajahan ini bukan di hutan atau perkebunan, tapi di jalan raya. Setiap pos yang dilewati butuh tantangan sendiri untuk menaklukan. Di Pos 5 misalnya, tiap kelompok harus membuat kreativitas dari tali rafia dan benda yang ada di sekitar pos. Berikutnya, pos merayap di rerumputan, estafet air di atas kepala. Malam harinya, ada atraksi api unggun. Di sini, tiap regu diminta unjuk kreasi, dilanjutkan games seru. Pukul 22.00 WIB, hari itu ditutup dengan ibadat malam bersama para suster biara, tempat peserta kemping menginap. (*)

30 30

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Short Story

Move On

Setelah musim DBL Junior berakhir, dari hari ke hari, yang ikut latihan semakin sedikit. Tak jarang, hanya 5 dari 12 orang yang hadir. Ada saja alasan untuk izin latihan. Coba kalau Lia, kapten basket itu tidak memaksa semua untuk datang latihan, pasti lapangan sepi. Aulia Zita Lopulalan 8C/03

L

IA duduk beristirahat dan mengatur napasnya yang tersengal. Anggota lainnya bersiap-siap di tepi lapangan. “Yang lain mana,” tanya Lia kepada Dika. “Masih jajan. Kamu udah lari,” tanya Dika. Tiba-tiba Tika memecah pembicaraan. “Barusan Pak Anto telepon, dia nggak bisa nglatih kita hari ini, soalnya……” Belum selesai bicara, Lia sudah menyambar,”Terus Kak Satriya mana?” “Wah, kalau itu sih gak tahu, mungkin gak dateng juga,” jawab Tika sambil mengangkat bahu. “Kita gak jadi latihan,” tanya Lia lagi. “Kalau itu sih terserah kapten,” tukas Tika. “Kalau gitu, semua kumpul di kantin, aku mau ngomong sesuatu. Penting, dan gak pake lama,” perintah Lia. Sepuluh menit kemudian, anggota tim putri basket SMPK St Clara ini sudah berkumpul di kantin. “Begini,” kata Lia membuka pembicaraan. “Aku mau ngomong soal Frans Cup. Kenapa sih kalian gak mau ikut. Lagian kita

juga nggak bakal….”. Mulut Dika nyelonong ,”Nggak ada yang pengin dipermalukan dua kali. Jadi kapten, jangan seenaknya sendiri nentuin nasib kita.” “Kenapa harus malu,” tukas Lia. “Kita kan nggak bikin ulah. Emang salah, kalau aku ingin yang terbaik buat tim.” Tika angkat bicara. “Ya, itu sih gampang buat kamu, pemain kesayangan pelatih yang bulan depan ikut kejurda. Kita ini bagai bayangan permainan kamu.” Lia menghela napas. “Berapa kali aku harus ngomong. Basket itu permainan tim. Aku bukan apa-apa tanpa kalian. Michael Jordan gak mungkin jadi legenda NBA tanpa anggota tim yang mendukung. Kenapa kalian berubah sejak musim DBL berakhir. Kenapa. Aku lebih suka kalian yang dulu, ceria dan penuh semangat.” Musim DBL lalu, tim putri mampu menembus Fantastic Four, tapi musim depan justru terdegradasi dan harus berjuang di play off menuju babak utama. Lia menegaskan kembali, keikutsertaan di St Fransiskus Cup bukanlah mengejar kemenangan tapi

mengembalikan semangat. “Aku pengin kalian move on dari keterpurukan. Jadi, siapa mau ikut aku ke Frans Cup.” Dika menumpangkan tangan di atas tangan Lia,”Aku ikut.” Yang lain segera mengikuti. “Sanclar Hebat, Fight, Dahsyat,” teriak mereka dengan penuh semangat. *** Jam pelajaran pertama dibuyarkan oleh bunyi intercom. “Teng, teng, teng….Mohon diizinkan, bagi siswi anggota tim basket untuk segera berkumpul di ruang rapat lantai 3. Terima kasih.” Di ruang rapat sudah berkumpul anggota tim lain. Ada si kembar, Kelly-Nelly, Bridget, Jeanne, Ica, Tika, Claire, Vanessa, dan Rena. Ditambah Lia dan Tasya, lengkap sudah 12 anggota tim basket. “Langsung saja, terima kasih, kalian masih mau mewakili sekolah ke Frans Cup, walau telah mengalami kejadian kurang menyenangkan. Yayasan ingin mengurangi pengeluaran yang dianggap nggak perlu, apalagi tim ini belum memberikan prestasi membanggakan.

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

31


Short Story

Peminat basket putri sedikit,” kata Ibu Kepala Sekolah yang didampingi Guru BP. Suasana hening. Tak ada yang berani bicara. “Kami sudah rapat, dan memberikan kesempatan. Hasil dari pertandingan yang akan menentukan keberadaan tim. Semoga kalian bisa memahami keputusan ini. Tak boleh protes, ibu hanya menjalankan perintah dari yayasan,” tandas Ibu Kepala Sekolah. Esoknya, saat bersiap di Hall SMA St Fransiskus, suasana tegang. Asisten pelatih, Kak Satriya datang terlambat. “Kalian harus bertanding sendiri, Pak Anto tadi malam kecelakaan, hari ini masih di rumah sakit,” katanya. Bridget terlihat paling panik. Lia akhirnya angkat bicara. “Aku sudah punya rencana. Lawan kita, SMP 37, speednya bagus tapi lemah tembakan jarah jauh. Jadi, kita nanti pake zone defense 2-3, fokus pada pertahanan

32 32

di daerah key hole.” Lia kemudian mengambil kertas dan bolpoin. Dia menulis starter pemain, Lia sendiri, lalu Dika, Kelly, Nelly, dan Bridget. *** SMP 37 langsung menyerang. Mereka melakukan operan pendek untuk memecah konsentrasi. Satu gerakan cepat menyusup pertahanan, dan SMPK St Clara ketinggalan dua poin. “Damn,” batin Lia. Angka demi angka saling dicetak. Babak pertama skor 15-5 untuk SMP 37. “Kalian kenapa, main kayak baru belajar saja. Niat main nggak sih,” hardik Lia. “Kita bukan level mereka, mereka mainnya cepat,” tukas Nelly. Pernyataan Nelly membuat Lia sadar, kalau teman-temannya tegang dan takut. Babak kedua, Lia memutuskan show

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

off. Aksi individunya membuat skor seri 15-15. Aksi Lia menyulut semangat temantemannya. Tapi tinggal 15 detik, skor 20-19 untuk kemenangan SMP 37. Lawan terus mengulur waktu. Pada 8 detik terakhir, Dika berhasil merebut bola dan berlari ke depan. Lia mendahului. Tiba-tiba di depan Dika menghadang pemain SMP 37. “Pass,” teriak Lia. Terlambat, ketika Lia menerima bola, peluit panjang berbunyi. Sehari kemudian, tim basket putri SMPK St Clara resmi dibubarkan. Tapi, seminggu kemudian datang tawaran sparring partner dengan SMP Altavita, yang kuat basketnya. Tim putri sekolah ini mencatatkan namanya di Hall of Fame DBL dan dua kali runner up. *** Tanpa menghiraukan keresahan Ibu Kepala Sekolah, pertandingan digelar di GOR Pasifik. Tak disangka tribun penuh oleh suporter kedua sekolah. “Everything is possible, sekarang sudah terlambat untuk mundur, so just go ahead,” kata Lia. Dengan kaki dalam balutan gips, Pak Anto datan mendampingi tim. Ternyata pemain SMP Altavita bukan tim inti, tapi tim B, yang kekuatannya juga tak bisa dianggap enteng. Meski tampak seimbang, toh tim putri SMPK St Clara ketinggal 12-14. Di babak kedua, SMP Altavita mengubah permainan, dari defence menjadi man to man. Nelly berhasil merebut bola. “Fast break,” seru Lia. Bola meluncur, Lia menangkat dan bergerak melakukan lay up. Tapi, perutnya disikut dari samping. Peluit berbunyi, 2 free throw untuk SMPK St Clara. Tembakan Lia


Short Story mulus, skor 18-18. Mendekatik detik-detik terakhir, sesudah center SMP Altavita mencetak angka dan skor 20-18, Lia yang dalam posisi bebas melakukan tembakan tiga angka. Waktu terasa berhenti. Bola menuju ring tanpa dapat dicegah. Ketika peluit panjang berbunyi, bola sampai ke ring, berputar sebentar sebelum menggelinding keluar. Kekalahan kedua dalam satu minggu. Setelah pertandingan itu, tim putri batal dibubarkan. Lia masih tergiang ketika pelatih

SMP Altavita menghampirinya di ruang ganti pakaian. “Atlet berbakat seperti kamu harusnya berada di tempat yang tepat. Kamu mau bergabung dengan tim saya,” bisik si pelatih. Lia menukas,”Apa itu berarti tim basket saya tidak cocok untuk saya, tidak ada harapan bagi saya di situ.” Si pelatih SMP Altavita mengangguk. “Ya, 99% tidak ada harapan.” Sekelebat Lia membayangkan teman-teman yang pernah berjuang bersama di tim. “Maaf, walau harapan hanya 1%, saya akan tetap berpegang pada 1% itu.” Setelah game lawan SMP Altavita, peminat basket di kalangan putri meningkat pesat. Sepertinya, keputusan Lia tidak salah. (*)

Dari Jerapah hingga Burung Heriang Banyak hewan tampak bersih dan rapi meski jarang mandi. Beberapa hewan masih tampak kotor walau termasuk rajin mandi. Inilah lima hewan yang dikenal jorok di dunianya.

Laporan : Camilla Ruslie

T

AHU jerapah, ya binatang dengan tinggi sekitar 6 meter dan berat 1.3 ton itu, butuh banyak air minum untuk tetap bertahan hidup. Air liurnya menjadi sangat banyak, apalagi lidahnya yang 45 cm. Ternyata lidah jerapah bukan hanya untuk membantu melepas daun dari cabang pohon untuk dimakan, taoi kadang untuk membersi-

hkan kotoran pada hidungnya. Ada sapi. Nah, si pemakan rumput ini mampu mengeluarkan setengah galon kentut dalam 1 menit. Tahu kan, rerumputan mengandung gas metan. Gas ini terakumulasi di perut secara konstan dan ‘bocor’ alias kentut. Sedangkan kuda nil yang berbobot 1.800 kg suka sekali lumpur sebagai tabir surya untuk melindungi kulit sensitifnya. Sayangnya, saat bermain di lumpur, mereka saling melemparkan campuran urin dan kotoran satu sama lain. Bagaimana dengan serigala? Benar, hewan penikmat bangkai ini biasa menyimpan daging yang telah membusuk. Para induk mengajari anak mereka tidak membuangbuang makanan. Daging busuk atau bangkai itu dengan enaknya oleh si ibu diberikan kepada anak serigala yang kelaparan. Selain itu, serigala doyan memakan makanan yang telah mereka muntahkan, jika makanannya telah habis. Sementara itu, burung Heriang yang sering muncul di film, dikenal sebagai pemakan

bangkai. Burung ini ternyata tak punya kelenjar keringat. Bisa ditebak, kalau mereka kepanasan, mereka memanfaatkan uap dari bangkai hewan untuk mendinginkan aliran pada pembuluh darah di kulit kakinya. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

33


Organization

Pilih Enam Terbaik

OSIS menggelar pilihan pengurus baru, September 2011. Setelah melewati seleksi, dari 32 kandidat, akhirnya terpilih 6 kandidat yang berhak dicontreng dalam Pemilu 9 September 2011.

34 34

Laporan : Sonya, Vito

P

ENENTUAN kepengurusan OSIS 2011/2012 berbeda dengan tahun lalu. Kalau dulu berasal dari 4 besar, sekarang dari enam kandidat terbaik. Sebelum contrengan, enam besar itu antara lain Surya S, Jessica C, Jessica F, Theresa P, Audrey S, dan Angelica Dewi. Enam besar ini berasal dari 32 anak Kelas 7 dan 8, yang terpilih mewakili kelas masing-masing. Setiap kelas wajib mengirimkan 4 wakilnya. Panitia seleksi kemudian membagi 8 kelompok, masing-masing 4 orang, untuk melakukan permainan yang disebut ‘Running Game’. Permainan ini meminta peserta lari dari pos satu ke pos lain. Setiap pos ada games-nya, seperti susun kartu remi menjadi sebuah menara. Setiap games harus diselesaikan sebelum bel berbunyi. Jika tidak bisa, boleh ditinggal. Setelah Running Game, tinggal 10 orang. Mereka ini memperoleh pertanyaan khusus : “Apakah kamu cocok menjadi OSIS?”. Dari pertanyaan itu, 6 orang akhirnya terseleksi, dan mereka lalu melakukan kampanye untuk pemilihan OSIS. Kampanye tidak lagi dari kelas ke kelas tapi langsung di lapangan (halaman sekolah). Saat pencontrengan, per kelas dipanggil 4

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

anak menuju Ruang Pastoral. Mereka memilih 6 kandidat OSIS, dan memasukkan ke tempat yang sudah tersedia. Pada 17 Oktober 2011, Sr Benedicta Suhananti MC menyematkan rompi biru tanda pelantikan pengurus OSIS periode 2011/2012. Suara terbanyak menempatkan Surya S, sebagai ketua OSIS yang baru menggantikan Kevin Roderico. (*)

OSIS Periode 2010/2011 Ketua : Kevin Roderico Wakil Ketua : C Tasya Sekretaris I : Angelica Diana Sekretaris II : Jessica F Bendahara I : Surya S Bendahara II : Antonius Galih


Organization

OSIS Periode 2011-2012

Impian Jadi Kenyataan Surya Siedharta, itulah nama ketua OSIS periode 2011/2012 ini yang sudah tidak asing lagi namanya. Kali ini kita akan membahas kisahnya saat terpilih menjadi ketua OSIS. Laporan : Sonya

S

EMPAT menjadi pengurus inti OSIS periode sebelumnya, cowok kelahiran Surabaya 17 Mei 1998 ini senang saat terpilih menjadi ketua OSIS. Keinginannya menjadi ketua OSIS ini sudah didambakan sejak Kelas 7 saat menjadi bendahara 1 OSIS. Dan, saat impiannya itu terwujud, Surya menginginkan sekolah Santa Clara, menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Pak Vincent, adalah orang yang mencalonkan saya dan terima kasih kepada warga sekolah yang memilih saya saat pemilihan,� ucapnya. Orangtua Surya sendiri mendukung langkahnya memimpin organisasi intra sekolah itu. Tapi, apa makna setelah terpilih sebagai ketua OSIS? Menurut Surya, semenjak pelantikan dalam sebuah upacara di sekolah, sampai sekarang masih belum

terlihat susahnya. Tetapi pastinya, ia pernah mendapat beberapa masalah saat jadi ketua OSIS, seperti beberapa kegiatan yang masih tertunda. Terkadang jika mau sosialisasi harus pintar dalam menempatkan waktu atau jadwal agar tidak terlalu banyak meninggalkan pelajaran. Menurut cowok yang hobi main bola ini, ia cuek-cuek saja dan sudah terbiasa, bila ada beberapa warga sekolah atau temanteman yang tidak setuju dirinya menjadi ketua OSIS. Sesua dengan kampanyenya, Surya berniat menjadikan OSIS lebih baik. Misinya adalah menambakan beberapa lomba pada acara agustusan, memperbaiki kekurangankekurangan OSIS yang terjadi di periode sebelumnya, mengikutsertakan ekstrakulikuler untuk berperan dalam acara sekolah serta membuat acara yang baru. (*)

Kepala Sekolah : Sr.Benedicta Suhananti MC Pembina OSIS : Yulius Haryadi PENGURUS INTI Ketua I : Surya Siedharta Ketua II : Jessica Claudia Sekertaris I : Audrey Susanto Sekertaris II : Jessica Faustine Bendahara I : Angelica Dewi

(8D) (8D) (7B) (8D) (7D)

SEKSI BIDANG KEROHANIAN DAN PENGEMBANGAN DIRI Koordinator : Adisty Pavitasari Sekertaris : Fabyola Ristanto Anggota I : Marcelino Putraperdana Anggota II : Jesika Althea

(8B) (7A) (8C) (8B)

SEKSI BIDANG SENI BUDAYA Koordinator : Theresia Puspanadi Sekertaris : Amelia Chisanta Anggota I : Agatha Ardelia Anggota II : Audrey Sutanto

(8B) (7C) (8C) (7D)

SEKSI BIDANG SOSIAL Koordinator : Helena Audrey Sekertaris : Abraham Billy Anggota I : Garant Fortino Anggota II : Juro Sutranta

(8B) (7D) (7C) (7A)

SEKSI BIDANG KEBANGSAAN Koordinator : Zita Lopulalan Sekertaris : Novia Sari Anggota I : Kevin Wangsawijaya

(8C) (7C) (7C)

SEKSI BIDANG OLAHRAGA Koordinator : Andrew Tirtawardana Sekertaris : Gregorius Adrian Anggota I : Vito Anthoni

(8D) (7B) (7D)

SEKSI BIDANG JURNALISTIK Koordinator : Anindita Lolla Sekertaris : Mary Vanessa Anggota I : Alicia Maydeline

(8A) (7A) (7B)

SEKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP Koordinator : R.Rizky Rachmadi (8D) Sekertaris : Egan Tavalian (8A) Anggota I : L Nurkusuma Dewi (7A)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

35


Organization Agar Kegiatan Lebih Bervariasi K OMITE sekolah itu menjadi pengawas, pemberi saran, sekaligus membantu pembangunan sekolah agar lebih maju. Nah, teman kita dari DIANTARA, Monica Adisty Pavitasari, berbagi cerita ketika ditanya langsung oleh Deteksi Jawa Pos, 23 April 2012. Berikut kutipannya.

Menurut kamu, penting nggak sih keberadaan komite sekolah? AP : Menurutku sih penting, sebab komite sekolah itu bisa membantu kegiatan di sekolah, jadi lebih bervariasi. Kalau kegiatannya menarik, kita jadi semangat buat ikut. Ceritakan satu contoh hasil keputusan komite sekolah? AP : Kantin sehat. Jadi, dulu wali murid pernah mengusulkan untuk mengadakan kantin yang punya jenis makanan beragam, sehat dan murah. Akhirnya, komite sekolah dan wali murid berinisiatif membuatnya. Sebenernya, kamu senang nggak sih dengan keputusan itu? AP : Senang dong. Makanan di kantin sehat tuh lebih enak dan murah. Kebersihannya juga lebih terjamin. Pernah ada perselisihan antara komite sekolah dan guru di sekolahmu? AP : Pernah sih, namun itu perselisihan kecil saat rapat antara komite sekolah dan guru karena berbeda pendapat. Setelah rapat, perselisihan itu sudah hilang dengan sendirinya. (*)

36 36

Bekerja dengan Hati dan Suka Cita Kalian pernah dengar Komite Sekolah? Apa sih tugasnya selain membantu beberapa kegiatan di sekolah ini? Berikut laporan Catherine (8C) setelah mewawancarari Ibu Henny Widayanti, Bendahara Komite Sekolah SMPK Santa Clara.

KOMITE SEKOLAH 2011-1013

Ketua George Albert Tanara

K

OMITE sekolah itu adalah wakil para orangtua yang membantu sekolah. Mereka menjadi jembatan antara orangtua murid dengan pihak sekolah. Komite itu biasanya dipilih melalui pemungutan suara (voting) oleh wali murid. Nah, tahun 2012 ini voting yang dilakukan melalui kertas edaran yang dibagikan sekolah untuk wali murid. Kemudian, keputusan jabatan masing-masing komite dipilih dari urutan banyaknya suara kepada calon yang ada. Bu Henny terpilih menjadi bendahara komite. Ini baru pertama kalinya dan ia berusaha melakukan yang sebaik-baiknya. Tugas Bu Henny, membantu dalam keuangan komite untuk kepentingan sekolah dan muridmurid. Dia juga membantu orangtua agar dapat berkomunikasi dengan sekolah lebih mudah. “Hanya dengan bekerja menjadi komite, dengan hati dan penuh sukacita, satu tim untuk kepentingan sekolah dan murid-murid,� jelas Bu Henny. Beberapa program yang telah dijalankan dari tahun lalu sampai sekarang adalah bazar, yang diadakan 2 tahun sekali. Program ini sangat sukses, dengan banyaknya murid yang merasa terhibur dengan acara itu. Sekarang Bu Henny dan anggota komite lain sedang merundingkan program-program untuk masa depan sekolah. Ia melakukan banyak persiapan dengan cara kerja sama dengan bapak/ibu guru dan sekolah serta orangtua murid. Bahkan, komite sekolah mengadakan meeting dengan suster kepala. “Santa Clara adalah sekolah yang bagus, disiplin dan terus berkembang (selalu maju). Saya berharap muridmurid SMPK Santa Clara maju demi diri sendiri dan membawa nama baik sekolah,� harap Bu Henny. Menurutnya, beberapa hal yang harus diperhatikan di SMPK Santa Clara ini adalah pelajaran muatan lokal. Pelajaran muatan lokal diharapkan lebih bermanfaat dan tidak menjadi beban bagi murid-murid. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Wakil Andrias Samuel

Bendahara Sandrawati Susilo

Seketaris Henny Widayanti


Our School

Refleksi Satu Tahun Penerapan SMM ISO Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 meminta kita untuk menentukan goal setting untuk setiap produk yang akan dihasilkan, produk dapat berarti benda hasil proses ataupun jasa. Stefanus Muryadi SAg Guru Agama SMPK Santa Clara

S

EBAGAI penyelenggara pendidikan, Yayasan Puspita Kencana Surabaya punya komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Hal itu diwujudkan keputusan menerapkan SMM ISO 9001:2008, satu tahun yang lalu. Konsekuensi dari keputusan ini, yayasan menata SMM sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008, yaitu merencanakan program, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Apa yang dilakukan oleh Yayasan Puspita Kencana telah diakui oleh badan sertifikasi ISO, yang dalam hal ini yayasan menunjuk Bereau Veritas, sebagai auditor eksternal. Bagaimana mutu pelayanan di sekolah setelah setahun ini? Pertanyaan refleksi ini perlu, karena tujuan akhir dari penerapan ISO bukan pada perolehan sertifikat ISO melainkan kepuasan pelanggan. Tidak cukup dengan memiliki sertifikat ISO, dokumen, atau sarana prasarana yang lengkap untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, tetapi harus sampai pada perilaku. “…. Mutu tidak berhenti pada azas pengetahuan dan keterampilan saja. Mutu harus sampai pada perilaku. Inilah bagian tersulit, karena perilaku selalu menyangkut nilai budaya, yang tidak sekedar dirumuskan

dalam slogan-slogan hampa.” (Dr Kirbani Brotopuspita). Keberhasilan SMM ISO 9001:2008 memerlukan dukungan dari seluruh komponen dalam suatu organisasi. Dalam konteks sekolah Santa Clara, komponen itu meliputi : pimpinan puncak (pengurus yayasan dan kepala sekolah), wakil kepala sekolah, kaur, MR, guru dan Mitra Kerja lainnya. Seluruh komponen itu punya peluang untuk meningkatkan mutu pelayanan. Satu hal yang patut disambut baik, dari unsur yayasan yang menunjukkan keseriusannya dalam memberikan pelayan terbaik. Beberapa waktu lalu, yayasan mengeluarkan edaran kepada seluruh mitra kerja untuk meminta masukan demi perbaikan pelayanan yang berkesinambungan. Harapannya, semoga masukan dari mitra kerja bukan menjadi gangguan melainkan merupakan peluang untuk belajar ke arah yang lebih baik lagi. Hal ini menjadi awal yang baik untuk membangun budaya tanggung jawab bersama (sense of belonging). Suatu dasar keberhasilan suatu pelayanan yang berorientasi pada pemberdayaan

manusia. Jadi, tidak berlebihan kalau kita mengatakan, manajemen pemberdayaan SDM mempunyai andil yang sangat besar terhadap keberhasilan SMM. Maka untuk menjawab pertanyaan refleksi bagaimana mutu pelayanan Sekolah Santa Clara, harus dikembalikan kepada seluruh komponen yang terlibat. Apakah sudah merasa berdaya guna dan secara konsisten memberikan yang terbaik untuk bidang kerjanya masing-masing. Sejauh mana itu diemplementasikan dalam pelayanan? Dalam buku “Gurunya manusia”, Munif Chatib menyebutkan, ciri-ciri keberhasilan suatu sekolah yang dengan sistem manajemen internasional. Ada empat ciri : kepercayaan masyarakat sangat besar, jumlah siswa yang mendaftar meningkat, fokus pada peningkatan kualitas guru dengan pelatihan dan pengembangan guru yang terstruktur, dan manajemen sekolah sudah stabil. Ciri-ciri ini bisa menjadi bahan pembanding dalam merefleksikan penerapan SMM ISO 9001:2008 di lingkungan Sekolah Santa Clara. Selamat Ulang Tahun I, ISO 9001:2008 di Sekolah Santa Clara Surabaya. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

37


Our School

Sebuah Profil ala SMART A

PA yang bisa dilakukan lewat Sistem Manajemen Mutu (SMM)? Salah satunya, profil alumni (lulusan). Untuk menentukan seperti apa lulusan itu, bolehlah menggunakan prinsip SMART (specific, measurable, achievable, relevant dan time bound), sehingga jelas arah pengembangan karakter setiap sekolah. Penetapa profil itu tentunya tetap memedulikan visi dan misi sekolah dan peraturan perundang-undangan. Sekolah juga menetapkan kebijakan mutu yang mengandung komitmen dari semua komponen, dalam mencapai dan mewujudkan profil alumni. Profil lulusan yang merupakan target dari proses pendidikan harus diperinci dalam silabus mutu (sasaran mutu) yang menjelaskan langkah-langkah nyata. Sasaran mutu ini mirip rencana strategis (renstra) maupun rencana operasional (renop) sekolah, hanya perlu penyempuranaan dengan prinsip SMART. Sedangkan gambaran interaksi proses yang ada di sekolah harus transparan. Misalnya, mulai dari PSB, MOS, pembelajaran, evaluasi, kelulusan, sarana-prasarana, POMG, keuangan, dan sebagainya.

38 38

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Gambaran inilah yang menjelaskan proses komunikasi dan alur koordinasi yang ada dalam sekolah itu. Pada setiap proses yang telah digambarkan itu, kemudian dibuatlah uraian kerja untuk penanggung jawab masing-masing proses dan standard operational procedur (SOP)-nya. (*)

Beberapa Manfaat Penerapan ISO 9001:2008

4 Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 4 Jaminan Kualitas Produk dan Proses 4 Meningkatkan Produktivitas perusahaan & “market gain� 4 Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan 4 Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan 4 Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok 4 Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk 4 Meningkatkan komunikasi internal 4 Meningkatkan image positif perusahaan 4 Sistem terdokumentasi 4 Media untuk Pelatihan dan Pendidikan


Our School

Laboratorium Kultur Jaringan Plus Budi Daya Ikan

Meski lahan terbatas, Sekolah Santa Clara membangun Mini Agro El Paraiso di atap sekolah. Disebut mini agro, karena fasilitas itu bukan sekadar taman.

W

AKIL Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartanto terlihat antusias meresmikan Mini Agro El Paraiso di Sekolah Santa Clara, 11 Agustus 2011. Selain sebagai taman, mini agro ini sebagai media pembelajaran siswa. Bambang DH didampingi Plt Kepala Dispendik Surabaya, M Taswin, Ketua Yayasan Puspita Kencana Sr Bernadette Ngole MC, para guru, dan staf sekolah itu. Mini agro itu dibangun dua lantai. Yaitu, di lantai 4 dengan memanfaatkan luas bangunan 250 m2. Sedangkan di lantai 5 atau atap sekolah memiliki luas 500 m2. Begitu naik lantai 4, Bambang DH langsung disuguhi aneka tanaman dekorasi. Bangunan sekolah yang mulanya kosong dan gersang disulap menjadi ‘surga’ tanaman seja 2010. Aneka tanaman dekorasi ada di sana. Mulai gelombang cinta, sri rejeki, palem weregu, palem kuning, kaktus, beras wutuh, andong puring, hingga bougenville. Itu sebabnya, sebelum diresmikan Sekolah

Santa Clara sepakat menamakan mini agro itu dengan El Paraiso, dalam bahasa Spanyol yang berarti surga, dalam hal ini, surga tanaman. Puas mengamati satu per satu tanaman, Bambang DH diajak masuk laboratorium kultur jaringan. Sebelum masuk ruang itu, pengunjung diminta berganti pakaian putih. “Tempat dan peralatan di sini benar-benar steril,” ungkap Hadi Moeryono, penanggung jawab laboratorium kultur jaringan. Setelah berganti pakaian, Bambang DH dan pengunjung melihat kesibukan siswa meneliti berbagai jenis tanaman. Mereka

tak hanya mengenakan pakaian khusus, tapi juga bermasket. Aktivitas yang dilakukan adalah mengembangkan anggrek melalui sistem kultur jaringan. Untuk itu, sekolah kerap mendapat bantuan anggrek dari dinas kebersihan dan pertamanan (DKP). Sebiji anggrek bisa dijadikan ribuan biji angrek. Caranya, dimasukkan dalam sebuah botol. Di dalam botol itu diberi hara dan pupuk, kemudian disterilkan dan dibiarkan selama sebulan. Setelah sebulna, biji anggrek akan tumbuh menjadi ribuan biji. Satu botol menampung enam ribu. “Lantas, satu per satu biji diambil dan dimasukkan botol, ditumbuhkembangbiakkan lagi,” jelas Hadi Moeryono. Tak heran, di dalam laboratorium itu, berjejer rak-rak besar berisi botol-botol biji anggrek. Nantinya akan ditanam di pot dan menjadi salah satu koleksi andalan di mini agro. Sebab, angrek-anggrek itu juga dibikin gantungan untuk suvenir sekolah itu. Selain anggrek ada melati yang diolah menjadi

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

39


Our School parfum. Setiap Selasa dan Rabu, siswa mengikuti praktikum di laboratorium, terutama yang tergabung dalam ekstrakurikuler tentang rekayasa. Murid SMP maupun SD juga bisa memanfaatkan laboratorium untuk mengenal tanaman. Keluar dari laboratorium kultur jaringan, ada lahan seluas 2x2 meter yang diberi batu-batu bulat. Tempat itu untuk pijat refleksi. Tiap pagi, baik guru maupun siswa menggunakanny. Dari lantai 4, Bambang DH dan lainnya, beranjak ke lantai 5 (atap sekolah). Di sini, tamu disambut siswa dan diberi topi petani (caping). Siswa-siswi juga mengenakan topi itu. Mereka memang layaknya petani yang sedang bekerja. Ada yang memupuk tanaman, menyiram, maupun mengerjakan tanaman hidroponik. “Ah, pasti akan bertanam padi seperti taman atap yang katanya ada di Jepang,” celetuk salah seorang anggota rombongan. Ternyata tidak. Di lantai 5, jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, pare, kacang panjang, terong, lobak, dan berbagai jenis jamur. Ada juga berbagai buah-buahan dari

jenis mangga, buah naga, serta sawo kecik. Bahkan, tanaman langka seperti pohon sapu tangan, suku dan kepel. Ada pula tanaman hidroponik. Inilah budi daya tanaman dengan memanfaatkan air. Jenis tanamannya basah. Misalnya, kangkung, sawi, bayam dan kemangi. Air dan batu di dalam poto, kata Hadi Moeryono, diberi unsur hara. Barulah diberi tanaman. “Tentu, 36 hari kemudian bisa dipanen,” ujarnya. Di lantai itu pula, Sekolah Santa Clara membangun kolam ikan seluas 3x4 meter. Tak hanya ingin budi daya tanaman, siswa juga diajari budi daya ikan lele dan nilai. Hasil panen sayur-sayuran, jamur, dan ikan dikelola untuk kebutuhan air, dan bahan-bahan

laboratorium kultur jaringan. Harapannya, kelak Mini Agro El Paraiso benar-benar mandiri. Ketua Yayasan Puspita Kencana, Sr Bernadette Ngole MC mengatakan, ide pembangunan mini agro berkaitan dengan lingkungan sekolah yang cukup gersang sementara lahan sekolah terbatas untuk dibikin taman. Ketika praktik pelajaran biologi, guru juga kesulitan mencari objek atau tempat belajar. Biasanya, guru mengajak siswa ke Tretes untuk belajar aneka tanaman. Kebetulan, Hadi Moeryono, adalah salah seorang wali murid sekolah itu. Dia juga merupakan pensiunan dari DKP Surabaya. Lantas Hadi menggagas pembuatan mini agro. Yakni, dengan memanfaatkan luas lahan bangunan yang tersedia di lantai 4 dan 5. “Dengan komitmen bersama dan keuletan Pak Hadi, jadilah mini agro,” ucap Sr Bernadette Ngole MC. Selain peresmikan Mini Agro El Paraiso, Sekolah Santa Clara membuat perayaan lain karena sekolah yang berlokasi di Jl Ngagel Madya itu, baru saja meraih ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM). (Jawa Pos, 12 Agustus 2011)

Buka Kursus Pertamanan untuk Ibu-ibu Orangnya sudah sepuh tapi masih sigap dan cekatan. Kita seringkali menjumpainya di lantai 4 atau lantai 5. Bersama sejumlah anggota timnya, ia merawat Mini Agro El Paraiso. Siapakah Pak Hadi Moeryono, orang di balik taman Sekolah Santa Clara ini? Laporan : Adisty, Surya, Lola

N

AMANYA tidak asing lagi di telinga warga Santa Clara. Ya, Bapak Hadi Moeryono adalah perancang dan pembangun Mini Agro El Paraiso & Roof Garden di sekolah kita. Awalnya, Pak Hadi ingin memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia untuk dijadikan taman mini . “Daripada tempat itu dibiarkan kosong dan gersang, kan lebih baik dijadikan taman mini, supaya lahan kosong tadi menjadi lebih indah dan menyejukkan daerah sekitar sini,” ujar bapak yang genap berusia 66 tahun pada 28 Februari 2011. Mini agro itu juga dibangun dalam rangka membantu Pemkot Surabaya mewujudkan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan asri. Nama El Paraiso sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti taman surgawi yang indah dan elok. Pria lulusan Arsitek Pertamanan Uni-

40 40

versitas Trisakti Jakarta ini turut berperan dalam pembangunan-pembangunan taman serupa di banyak kota di Indonesia. Salah satunya, di Kabupaten Tabanan, Bali. Agrowisata itu memiliki luas kurang lebih 2 hektare. Pak Hadi juga berperan dalam pembangunan taman-taman kota dalam Surabaya seperti Taman Flora, Taman Bungkul, termasuk juga pemakaman kota Rangkahm Ngagel, Kalianak, dan Kembang Kuning. Lalu, pembangunan Mini Agro Dinas Pertanian Surabaya yang kira-kira seluas 800 m2 yang beralamat di Jl. Pagesangan 2 No. 56, Surabaya, untuk sarana pembelajaran. “Semua itu, tujuannya, sebagai tempat pembelajaran dan budidaya tanaman dan

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

sebagai tempat hiburan serta rekreasi bagi para pecinta lingkungan,” katanya. Sebelumnya, Pak Hadi bekerja di Dinas Pertamanan Kota Surabaya dari tahun 1973 sampai 1998. Pada 1998 sampai 2002, pria kelahiran Bojonegoro ini bekerja di Dinas Pertanian sebagai Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Ia bertugas membina petani dan masyarakat di kecamatan serta lokasi-lokasi yang ada pinggir kota. Kini, di usianya yang cukup matang, Pak Hadi tetap terlibat dalam pembangunan taman. Bahkan, ia membuka kursus di bidang pertamanan untuk ibu-ibu agar dapat memanfaatkan lahan yang tersedia di rumahnya sebagai taman yang indah. (*)


Our School

Beatifikasi Maria Ines Teresa

Pendiri Misionaris Claris ini menjalani salah satu tahap dari proses kanonisasi. Kardinal Angelo Amato, mewakili Paus Benekditus XVI, memberikan pemberkatan di Basilika, Guadalapue, Meksiko, 21 April 2012.

D

ALAM homilinya, Kardinal Amato mengatakan, beatifikasi ini merupakan hadiah Bapa Suci untuk gereja dan masyarakat Meksiko. “Dia (Maria Ines), adalah pribadi yang murah hati dalam pekerjaan, sungguh-sungguh dalam doa, rendah hati, mengorbankan diri dan selalu siap membantu,” tuturnya di depan 12.000-an umat yang menghadiri pemberkatan itu.

Upacara berlangsung sekitar tiga jam, dengan sebuah perayaan konselebrasi yang dipimpin oleh Kardinal Norberto Rivera, dan duta Vatikan, Uskup Agung Christophe Pierre, serta puluhan uskup dari berbagai diosesan dari berbagai Negara.. Tepuk tangan berkepanjangan diikuti pembukaan, sementara peninggalan sebagai bukti mukjizat dibawa dalam prosesi dan ditempatkan di pastoran oleh Ibu Julia Meijueiro dan Francisco Javier Carrillo Guzman, anak yang telah diselamatkan dari kematian, yang memungkinkan Maria Ines Teresa dibeatifikasi. Pada 27 Juni 2011, Paus Benediktus XVI mengesahkan keajaiban itu. Dikenal dengan sapaan akrab sebagai “Manuelita,” Maria Ines Teresa mengawali profesinya di Biara Ave Maria pada 12 Desember 1930. Setelah memenuhi beberapa tahapan kehidupan keagamaan, ia memastikan pelayanan kehidupannya itu pada 14 Desember 1933. Vatikan menyetujui permohonannya mendirikan Misionaris Claris Sakramen Maha Kudus, yang lahir secara resmi 23 Agustus 1945 di Kota Curenavaca. Pada 22 Juni 1951, Vatikan mendukung kongregasi ini. Dalam pemberkatan itu pula, Kardinal Amato mengungkapkan kembali, bahwa beatifikasi ini merupakan pengakuan oleh Gereja terhadap perempuan yang mampu membawa dirinya pada kehidupan rohani yang berkualitas, lewat berbagai teladannya.

“Dia memancarkan parfum kekudusan, cermin dari iman yang mendalam, harapan serta amal yang sangat besar,” papar Kardinal Amato. “Maria Ines Teresa, mengajak orang lain selalu tersenyum setiap kali mereka merasa terganggu. Bahkan senyum abadi ketika dirinya terluka.” (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

41


Class Of The Year

Kelas

7A

Kelas

7B 42 42

I

NILAH kelas yang mendapat award sebagai kelas paling tertib. Itu penghargaan Kelas 7A saat MOS. Ketua kelas Madeline yang cekatan, dibantu William Sunur. Sekretaris Juro Sutantra dan Anastasia Clarissa. Tukang terima uang Livia Natasha dan Nathaniel Sebastian. Kelas 7A bukan kelas pendiam dan tidak aktif. Ada si ‘bibir kelas’, Stefanus Ardito Sunu. Punya prinsip unik, yaitu “Apa saja yang ada di otak saya, saya katakana semua”. Ada Stefan Liemawan dengan kepolosan dan aksen uniknya dalam bahasa Inggris, terbata-bata, cepat, singkat, namun jelas dengan nadanya yang juga berhasil membuat Ms Sisca tertawa. Lalu, Jonathan dan Eugenio yang terkesan selalu nyolot, serta Kevin yang dipanggil ‘Romo’ karena selalu seperti sedang berdoa dalam melakukan segala hal. Kami dibimbing Bu Maria, beliau selalu memberi motivasi dengan bijak. (*)

K

AMI punya wali kelas yang jagoan matematika. Namanya bu Priza. Ketua Kelas 7B adalah Irvan Kaware, dibantuk Edward Ciputra yang dikenal cerewet. Di bagian itungitung uang ada Laurensia dan Leon. Sedangkan tulis menulis jadi urusannya Gary, yang kadang tulisannya susah dibaca..hehehe. Kalau ada pelajar pinter dengan banyak medali, ada Venus. Kelas ini juga rame tiap hari karena polah tingkah Adrian, Jerry, Alfred dan Irvan. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Class Of The Year

Kelas

7C

Kelas

7D

K

AMI dari Kelas 7C, dikenal gokil, dan futsalnya hebat! Bu Tutik adalah komandan kami di depan, dibantu operasional kelas oleh Novia Sari, dan asistennya yang empuk Si Garant Fortino. Lalu, 2 cewek cantik, Agatha Carolina Putri dan Amelia Chrisanta sebagai sekretaris serta bendahara yang ganteng, Kristoforus Sastrabudi dan Kevin Wangsawijaya. Kelas ini sangat keren. Ada Fanny Tj yang pintar menggambar, Agatha Saraswati si Ratu Ngecor, Tere dan Nadja yang gokil abis! Dan Jeff si Sleeping Beauty. (*)

A

DA bintang di Kelas 7D. Sebut saja, Christian, Richard, Gio, Axel dan William. Mereka sering bertengkar tapi tetap saja berteman. Ketua kelas kami, Angelica Dewi yang juga bendahara OSIS. Ia dibantu Hansen yang sangat serius. Sekretarisnya Celine atau sering dipanggil Mbok Cel dan Gwen yang sedikit ‘gila’. Sang penagih uang, Audrey yang mudah senyum dibantu Vito yang pintar. Wali kelas kami, Bu Rahayu, yang baik, perhatian, bijaksana dalam mendidik kami. We always love our class and teacher. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

43


Class Of The Year

Kelas

8A

Kelas

44 44

8B

S

IAPA nggak tau Kelas 8A? Lokasinya di Lantai 3. Punya ketua kelas yang akrab disapa Rico, wakilnya Agnes Kalika. Kelas selalu rame karena ada Nancy dan Felix yang suka bercanda. Anak-anak kelas ini juga superkreatif lho. Waktu Natal tiba, misalnya, kelas dihias dengan sangat menarik. Ini tak lepas dari dukungan wali kelas kami tercinta, Bu Yanti. (*)

H

AAAIIII... welcome to our class. Kelas gokil dengan ketuanya yang juga gokil, yaitu Kevin Febrian. Wakilnya super alay yaitu Adisty. Kelas ini smakin gokil coz ditambahi ma sekretarisnya, Alyssa yang penggila K-POP. Trus juga ada bank duit yaitu Bianca yang matanya agak rabun kalo ma cowok. N Sammy yg giginya super bohai. Ada juga di sini sang master Flowchart, yaitu Omm Martin. Di sini juga ada mobile dictionary, yaitu Sheilla & Nydia. N yang paling penting s‘muanya cintaaaaaaaaaaaaa ma Bu Agnes. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Class Of The Year

Kelas

8C

Kelas

8D

H

ELLLLO!!! Pasti kalian tau 8C donk! Kelas paling ruame, nuakal dan buandel. Tapi, disamping semua itu, kelas kita tetep kompak! Dipimpin oleh Ratu Vera (Bu Vera) yang keren, beken, amazing, PD, dan dibantu oleh Jansen sebagai ketua kelas yang crazy abiz, wakilnya Lucas yang tinggi semampai, dan dalam urusan jurnal ada Zita yang mancoeng dan Rio. Dalam urusan uang ada Marvin dan Rose. Keunikan 8C : Calvin sipit, Catherine Big Bang-Holic, Caroline anti-serangga, dan Yvonne yang mbanyol. 8C HWAITING!! (*)

K

ELAS yang satu ini merupakan kelas tyang hidup dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Ya, kelas 8D yang diketuai oleh Andrew Tirtawardhana dan diwakiili Jessica Faustin ini. Banyak juga anak-anak berprestasi dari 8D. Baik prestasi akademis maupun non-akademis. Contohnya, sang ketua OSIS, Surya Siedharta dan wakilnya Jessica Claudia sama-sama berasal dari kelas ini. Selain ketua dan wakil, 8D punya sekretaris dan bendahara juga. Sekretaris 1 dijabat oleh Devina dan Sekretaris 2 dipegang oleh Felio Thamrin. Sedangkan bendahara 1 adalah Sharon Puspadewi dan bendahara 2 adalah Michelle Valerie. Motto 8D adalah Sempak, Selalu Kompak! (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

45


Our School

Kelas

9A

Kelas

46 46

9B

I

NILAH Kelas 9A, punya 36 murid dan masing-masing memiliki ciri khas luar biasa. Wali kelasnya Bu Atik, yaitu guru bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah, diketuai Austin Geraldi dengan humornya yang “OFF THE HOOK!”. Austin dibantu oleh Fransiska Christela (Ela) sebagai wakil. Urusan menulis jurnal dan absen diurus oleh Veronica Susanto dan Magdalena Suminto sebagai sekretaris 1 dan 2. Masalah keuangan ditangani oleh Jocellyne Saintz dan Kent Setiono sebagai bendahara 1 dan 2. “Kowah Kowoh!!” adalah frase yang sering dikatakan oleh 8 anak gokil yang selalu duduk di sebelah jendela kelas 9A. Mereka adalah Melki yang ‘baby face’, Galih, David, Ando, Hendi, Stifan, Niko, dan Ega. 2 kata yang benar-benar dapat menggambarkan kelas ini yaitu, kompak dan unik. And that’s why 9A is so AMAZING!! (*)

K

ELAS 9B terapit 2 kelas lain. Kepala sukunya jago main futsal dan lincah, yaitu Bryan Adams. Dibantu Celina Tashya, si pintar yang rajin. Dalam urusan uang, Adeline L memegang kendali. Jurnal kelas jadi “santapan” setiap pagi si sekretaris Clarissa Delindanoren dan Primadita Esther yang bertugas mengisi buku absen. Kelas 9B sayang banget sama Mam Erny, wali kelas yang dari dulu sampe sekarang tetep aja berjiwa muda dan murah senyum. Tapi kadang Mam Erny juga bisa marah ketika “pasukan” dari Dion, Rere, Calvin dkk, mulai bikin kelas ribut dan ramai! Pokoknya 9B asik deh! (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Our School

Kelas

9C

Kelas

9D

D

ILIHAT dari namanya saja bikin kita tau bahwa Kelas 9C punya siswa dan siswi yang Creative, Clever, dan pastinya Cool banget. Sebut saja ketua kelas mereka Tinong yang terkenal akan tompelnya dan kepandaiannya meng-MC. Bagian keuangan diserahkan kepada Cynde. Kemudian ada sekretaris kita Jessica yang mempunyai suara merdu dan Eric.G. yang berotak seperti Einstein. Kita juga memiliki kapten tim basket kita Felix bersama teman-temannnya Hansen, Tedy, Evan a.k.a Bobby yang mewakili sekolah meraih juara runner up DBL di tahun 2011. Kelas ini dikepalai oleh Pak Wiyoko, yang biarpun terlihat tegas dan disiplin, namun lucu dan enak dalam mengajar. Siswa-siswi 9C ada yang pintar menyanyi, main basket, IPA dan juga Inggris. (*)

K

ELAS 9D memang hebat dan kreatif. Kelas ini diketuai oleh Jennifer Cicilia dan wakilnya Qurnion. Wali kelasnya adalah Bu Anas yang biasa dipanggil Mami Anas. Bagian pengurus jurnal dan absen ditangani oleh Debby dan Lana. Kalalu masalah uang seperti urusan uang kas dan tabungan Didi dan Rendy jagonya. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

47


Here We Are

Dorongan untuk Lebih Berprestasi Hingga akhir Mei 2012, SMPK Santa Clara meraih 25 trofi dan penghargaan dalam aneka lomba akademik dan nonakademik. Jumlah ini, boleh jadi, yang terbanyak dalam lima tahun terakhir. Berikut wawancara dengan Pak Haryadi Amd, Wakil Kepala Sekolah untuk Kesiswaan. Laporan : Maureen, Sonya, Camilla DIANTARA (D) : Menurut Pak Har, kenapa kita bisa mendapat begitu banyak penghargaan tahun ini? Pak Haryadi (PH) : Ada dorongan doa yang luar biasa dari warga SMPK Santa Clara. Ada motivasi dari semua siswa untuk mendapat prestasi. D : Kapan itu dimulai Pak? PH : Diawali dengan prestasi di SMAK St Louis 1, itu yang menurut saya, membuat dorongan dan motivasi untuk mengikuti kegiatan lomba dan berprestasi. D : Dorongan lainnya apa ada? PH : Ya, ada tradisi setelah mendapat juara, dibuat acara serah terima piala atau penghargaan, disaksikan semua warga sekolah. Secara tidak langsung, ini menjadi dorongan bawah sadar yang luar biasa.

D : Kalau dibandingan beberapa tahun sebelumnya, penghargaan kita tahun 2011-2012 ini banyak, apa ini bisa disebut Tahun Prestasi? PH : Ya, sangat bisa. Ini tahun yang luar biasa, dari sejak semester ganjil hingga genap, dan membanggakan. Ini bisa jadi daya saing untuk berprestasi yang sehat. Bravo Sanclar. Trima kasih untuk yang telah mendukung. Ini anugerah Tuhan yang luar biasa. D : Gimana sikap sekolah terhadap prestasi kita ini? PH : Sebuah tahun emas buat Sanclar, dan perlu disyukuri, sekaligus menjadi tantangan untuk mempertahankan di tahun pelajaran ke depan. D : Harapan ke depan apa Pak? PH : Yang masih di Sanclar, jangan menjadi sombong atas perolehan prestasi

TAHUN PRESTASI SANCLAR

4 Juara II (Tim Basket Putra) Sanclar Cup V 2011. 4 Juara IV (Tim Basket Putri) Sanclar Cup V 2011. 4 Juara I (Celina Tasya, Nadia Clarissa, Hansen) English Competition SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011. 4 Juara III (Paulin, Aulia Zita, Marcella Jesslyn) Sains Competition SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011. 4 Juara I (Tim Paduan Suara) SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011. 4 Juara I (Fabian L, Inggrid Novelin, Tasha Ch), Lomba Debat Sosial SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011. 4 Juara Harapan II (Marcelino P, Tri Paramita, Alicia Maydeline), Lomba Sains SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011. 4 Juara I (Supporter Award) DBL Junior 2011. 4 Runner-Up Tim Basket Putra DBL Junior 2011. 4 Juara I Journalist Competition DBL Junior 2011. 4 Juara I (Magdalena Sumitno) Frateran Unforgettable Nights Bazaar 2011 SMAK Frateran Surabaya. 4 Juara II (Daniel Edgar Saputra) Frateran Unforgettable Nights Bazaar 2011 SMAK Frateran Surabaya. 4 Top Ten (Michelle dan Regina NE) Deteksi Scrapbook On The Competition, Deteksi-Con 2k11. 4 Juara I (Cynthia Dewi, Austin Geraldi, Kristian Pranata) Batik Fashion Show antar SMP Katolik se-Surabaya HUT Prof Dr John Tondowidjojo CM, 7 Oktober 2011. 4 Juara II (Robert Ricardo Tedja, John Santoso, Christopher Enrico S) Lomba Taman Mini Kreatif Putra Kreatiitas Pramuka 2011.

48 48

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

yang sudah ada di tahun 2011-2012 ini. Semoga prestasi yang sudah ada menjadi dorongan untuk lebih berprestasi. Jadilah selalu yang terbaik dari yang paling baik. Yang sudah lulus, jangan minder, tunjukkan anak Sanclar lebih baik dan punya prestasi lebih. (*)

4 Juara III (Christian Jonathan Hasimjaya, Leonardo Onggo, Richman) Lomba Taman Mini Kreatif Putra Kreatiitas Pramuka 2011. 4 Runner-Up IV (Nydia Velita, Sheilla Yendri) English Saints Agnes Intelligence for Junior High School East Java 2012. 4 Juara I (Basket Putra) Tingkat SMP se-Surabaya STAG CUP V 2012. 4 Juara II (Andrew) Olimpiade Math Competition Junior High School MIMI Open House 2012. 4 Juara V (Quinton) Olimpiade Math Math Competition Junior High School MIMI Open House 2012. 4 Juara VI (Marvin Jesse) Olimpiade Math Math Competition Junior High School MIMI Open House 2012. 4 Juara III (Gary William Tanara) Olimpiade Sains Competition Junior High School MIMI Open House 2012. 4 Juara II (Inggrid Novelin, Maudy Nugroho, Ovilia Cindy, Hans Christian, Alvin Kurniawan, Gabriel Octavianus, Yeremia Steven) Band Competition Junior High School MIMI Open House 2012. 4 Juara II (Garry William Tanara, Marcelino Putra Perdana) Science Competition in English 2012 ‘Live Science In Life� SMAK Hendrikus Surabaya. 4 Juara I (Celine Tasha, Nadia Clarissa) Lomba Bahasa Inggris Kosayu Intelligence Competition se-Jatim 2012. 4 Juara II (Sheilla Yendri, Nydia Velita) Lomba Bahasa Inggris Kosayu Intelligence Competition se-Jatim 2012. 4 Juara II (Inggrid Novelien, Yeremia Steven Putra) Lomba Debat Kosayu Intelligence Competition se-Jatim 2012.


Here We Are

Rebut Trofi Gubernur Beberapa teman kita mengikuti Kosayu Intelligence Competition (KIC) 2012 di SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu), Malang, pada Minggu (19 Februari 2012). Ada lomba MIPA, IPS, debat dan Bahasa Inggris. Wakil sekolah kita berhasil meraih juara.

Laporan : Alberto, Billy

R

ASA gugup menghinggapi Sheila Yendri (8B) dan Nydia Velita (8B) ketika tampil dalam lomba Bahasa Inggris. Padahal, keduanya sudah mempersiapkan diri dengan baik. “Syukur, kami berhasil mencapai final dan menjadi juara kedua,” tutur Sheila. Toh, duta SMPK Santa Clara tidak tampil memalukan. Gelar juara pertama direbut

Celina Tasha Evangelista dan Nadia Clarissa Njotowidjojo di lomba ini setelah terjadi All Sanclar Final. Sedangkan Inggrid Novellen dan Yeremia Steven Putra Ongkowijaya merengkuh juara II Debat. Andra Danika (8B), Aulia Zita (8C) dan Jevina Sicillia (8C) yang terlihat kompak di lomba MIPA tak mampu mengikuti jejak rekan-rekannya. Ketiganya kurang beruntung. Hal sama dialami Estherlita WA (8C) dan Jessica Claudia (8D) yang mengikuti debat. (*)

PEMENANG (KIC) 2012

4 MIPA : SMPK Petra 5 Surabaya, SMPK IPH,

SMPK Petra 3 Surabaya. 4 Bahasa Inggris : SMPK Santa Clara, SMPK Santa Clara, SMPK Santa Fatimah Jember. 4 IPS : SMP Negeri 3 Malang, SMPK Immanuel Situbondo, SMPK Kolese Santo Yusup 2. 4 Debat : SMPK Kolese Santo Yusup 2, SMPK Santa Clara, SMPK Immanuel Situbondo.

Jawara Asam dan Basa Sebelum gemilang di Kosayu, 18 Februari 2012, Garry William Tanara dan Marcellino Putra Perdana membawa trofi Juara II dalam Science Competition in English yang diselenggarakan SMAK Hendrikus, Surabaya. Laporan : Billy, Garry

S

MPK Santa Clara mengirim Marcel, Garry, Egan, Yeremia (lomba IPA), Marvin, Anthony (lomba Matematika). “Lombanya seru, dan senang karena bisa

Juara II,” ungkap Marcel. Marcel dan Garry mendapat bimbingan dan pelatihan dari Ibu Vera untuk mata pelajaran Biologi. Keduanya berkompetisi mulai pukul 10.00 WIB. Pada babak penyisihan ini, Marvin dan Anthony tersisih saat mengerjakan soal dengan komputer. Ada 40 soal Biologi, 40 soal Fisika, serta 20 soal Kimia. Di babak kedua, peserta yang telah terseleksi melanjutkan babak semi final. Panitia mempersiapkan pos-pos untuk menguji. Di babak ini, Egan dan Yeremia terpental. Untuk final, peserta harus mengerjakan praktikum asam dan basa. Di sini, nama

Marcel dan Garry masuk dalam jajaran juara. “Terima kasih, ini juga karena dukungan teman-teman, guru dan keluarga,” tambah Marcel yang didampingi mama dan adiknya. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

49


Our School

Boyong Juara Pertama Empat lomba dipertandingkan di St Louis exHibition COmpetition Talent (Sinlui Hot), yakni Sains, English Competition, Debat Sosial dan Paduan Suara. Even ini berlangsung dua hari, 23-24 September 2011.

Laporan : Clara, Gary

B

ERKAT bimbingan Ma’am Evie, langkah Hansen, Nadia Clarisa, Celine Tasha, tidak menemui halangan untuk akhirnya menjadi juara I di English Competition. Hansen cs menyisihkan SMP YPPI 3 Surabaya, SMP Kosayu 2 Malang, SMPK Santa Agnes Surabaya dan SMP Al Hikmah. Sedangkan Fabian Liemawan, Inggrid

Novelien dan Tasha Christanto yang mewakili Sanclar, atas bimbingan Pak Wiyoko, berjaya di lomba debat sosial. Untuk bidang Sains, Sanclar mengirim kurang lebih 7 tim. Satu tim terdiri atas 3 anak. Hasilnya, hanya 2 tim yang lolos : tim Marcelina dan tim Marcelino. Di semifinal, kedua tim harus beradu dengan sekolah lain. Panitia memberikan sejumlah uang sebagai modal untuk ‘soa-soal MIPA’. Tim yang menghasilkan banyak uang,

berhak lolos ke babak berikutnya. Tim Marcelina dan Tim Marcelino bertahan. Keduanya lolos ke final bersama tiga tim lain dari SMPK St Carolus, SMPK Santa Maria dan SMPK Kosayu. Di final, masing-masing melakukan presentasi untuk tiap bidang MIPA seperti matematika, biologi, kimia, fisika dan logika. Sayang, keduanya kurang beruntung. Tim Marcelina meraih juara III sedangkan Tim Marcelino sebagai runner-up II. (*)

Lima Kali Seminggu Debut yang menggembirakan bagi Redemptus Arzde Widartha atau akrab dipanggil Kak Atta. Tampil memikat dengan baju daerah, tim paduan suara Sanclar, menyabet juara I di Sinlui HOT. Laporan : Clara, Tiffany Samantha

U

NTUK lomba di Sinlui, anak-anak ekstra SCC (Santa Clara Choir) sangat bersemangat dan antusias. “Mereka rela berlatih lima kali dalam seminggu, dan sekali latihan bisa 2 sampai 3 jam,” kata Kak Atta yang didampingi guru Seni Budaya,

50 50

Ibu Maria. Tim SCC mengirim 30 anak (25 inti dan 5 cadangan) dari hasil seleksi terhadap 40 anak. Di lomba menyanyikan 2 lagu, yang wajib Semanggi Suroboyo dan SCC memilih lagu bebas Bendera (Cokelat). Waktu pengumuman, disebut juara III dan itu bukan Sanclar. Begitu pula juara II. Eh, ternyata SCC juara I. “Kaget dong, nggak nyangka, padahal banyak dari 24 yang ikut itu lebih bagus,” tutur Kak Atta. Karena menang, anggota SCC minta trakti-

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII 8 TAHUN TAHUN2012 2012

ran semanggi. Orangtua Stevanus (Evan) menyetujui dan membawa anak-anak menikmati semanggi. Eh, ternyata rasa semanggi itu lebih enak dari pizza hut. (*)


Did You Know

Empat Abad di Balik Mural Sebuah lukisan karya Leonardo Da Vinci yang hilang selama 400 tahun, akhirnya ditemukan. Lukisan itu tersimpan di tempat penyimpanan rahasia di balik mural di Florence, Italia.

T

IM arkeolog yang dipimpin Maurizio Seracini menemukan lukisan ini di Palazzo Vechio, di balik lukisan mural karya Giorgio Vasari, pelukis yang wafat di tahun 1574. Lukisan berjudul “The Battle of Anghiari” itu terungkap setelah Seracini menemukan tulisan “cerca trova” (carilah dan kau akan temukan) di mural karya Vasari pada tahun 1970an. “Saya percaya, tulisan itu merujuk pada sebuah rahasia yang disembunyikan Vasari,” kata Seracini seperti dikutip Daily Mail, 12 Maret 2012. Selama 30 tahun, Seracini menggunakan teknik laser, thermal dan scan radar untuk mencari tahu makna di balik pesan rahasia itu. Seracini menemukan pigmen gelap dan sampel bahan kimia yang digunakan Da Vinci saat melukis Monalisa. “Saya telah menjelajah seisi Palazzo Vechio, ternyata rahasianya ada di balik fokus utama kami, lukisan mural Vasari. Apa yang kami temukan ternyata luar biasa,” ujar Seracini.

Pada 1503, Da Vinci diperintahkan oleh Gonfaloniere Piero Soderini untuk membuat lukisan yang menampilkan kemenangan dalam perang Anghiari. “The Battle of Anghiari” menjadi saksi bisu peperangan antara Milan dan tentara Italia yang dipimpin Republik Florence di tahun 1440. Saat itu, Florence menjadi sentral kekuatan Italia dan masih mendominasi percaturan politik negeri pizza itu hingga ratusan tahun berikutnya. Lukisan ini disebut-sebut sebagai salah satu lukisan Da Vinci yang paling berharga, namun hilang setelah kebakaran besar melanda Italia abad ke-16. Rupanya, Vasari berhasil menyelamatkan lukisan ini dengan membangun tembok di depannya, kemudian mengisi tembok itu dengan mural. “Kami masih di tahap awal penemuan lukisan ini, masih banyak riset yang harus kami lakukan untuk memecahkan misteri ini,” tutur Seracini kepada National Geographic. Ya, Leonardo Da Vinci memang penuh misteri. (*)

DIANTARA DIANTARA MEDIA MEDIAANAK ANAKSANTA SANTACLARA CLARA- EDISI - EDISIVIII 8 TAHUN 2012

51


Profile

Mulai dari Happy Birthday

Piano adalah alat musik paling romantis. Banyak orang terpesona dengan dentingannya. Untuk bermain piano, harus kenal tutsnya. Ada 2 hitam lalu putih, 3 hitam kemudian putih, begitu berulang-ulang.

S

ATU talenta seni dari sekolah kita. Nikita Limantara mulai mengenal musik sejak TK A. Kebetulan, di rumahnya ada keyboard kecil yang sering dimainkannya. “Lagu pertama kali yang bisa saya mainkan adalah Happy Birthday. Tapi, saya dibantu mama,” kata Nikita mengenang masa kecilnya. Memang, mamanyalah yang ikut menga-

52 52

jarkan memainkan lagu Happy Birthday. Sepertinya waktu itu, mamanya melihat kemampuan Nikita yang cepat belajar dan menghafal lagu. Bahkan, tak tanggung-tanggung, Nikita dibawa ke sekolah musik Melodia ketika menginjak TK B. Sayangnya, di sini kursusnya secara kelompok, sehingga Mama Nikita merasa kurang. “Mama memanggil guru privat,” papar Nikita. Meski awalnya pegang keyboard, ternyata Nikita lebih suka meminkan piano. Alasannya sepele, hanya ingin main piano seperti Beethoven, Mozart, Chopin, dan lain-lain. Tokoh musik klasik itu dikenal Nikita karena kebiasaan papanya memutar lagu-lagu itu sebelum dirinya tidur malam. Dari sekian banyak tokoh musik klasik itu, yang mana paling disukai Nikita? “Oh, semua tokoh piano klasik saya senangi dan kagumi. Saya mainkan lagu-lagu dari tokoh Beethoven, Chopin, Yiruma atau yang lainnya. Kecuali lagu-lagu yang menurut saya kurang menarik membuat saya jadi agak malas berlatih. Hehehe,” jawabnya. Sesudah belajar di kursus dan privat, Nikita berani naik panggung, ikut kompetisi piano. Yang penting nekat saja tampil, kadang dapat

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

nomor (juara), kadang tidak. Hal itu tak membuatnya down. Apapun hasil dari lomba tidak membuat Nikita lanas malas berlatih. Semua itu malah membuat saya semakin giat dan tekun berlatih piano. Iapun rela meluangkan waktu memberikan pelayanan di paroki atau menjadi pengiring misa atau persekutuan doa. Ngomong-omong, susah nggak main piano? Nikita tersenyum. “Kalau mau sih, mudah kok. Tinggal tekun, berlatih tiap hari. Tidak perlu lama, yang penting setiap hari harus ada waktu latihan. Dengan ketekunan dan latihan kita akan semakin terampil,” tandasnya. (*)


Profile

Tantangan itu Harus Dikalahkan Ruangan di samping ruang BK itu cukup luas, kira-kira 5x7 meter. Dua AC di ruangan itu baru saja menyala. Eveline Anggraeni SPd, atau lebih dikenal sebagai Ma’am Evie, melayani wawancara kami sembari bekerja dengan laptopnya.

Laporan : Thea, Jevina, Rizka, Siennia

K

ALAU belum mengenal dekat guru bahasa Inggris kita ini, pasti mengira sosoknya strict dan nggak seru. Anggapan itu salah besar. Begitu kami berbincang dengan guru senior in, 28 tahun mengabdi di SMPK Santa Clara, suasana langsung cair. Ma’am Evie sangat bersemangat berbagi pengalaman selama di Santa Clara. Ia bergabung di usis 29 tahun. Saat itu, baru saja Ma’am Evie melahirkan anak pertama. Sejak masuk, satu impian besarnya, ingin mengharumkan nama Santa Clara. Tekadnya muncul setelah siswa-siswi menggelar malam seni. “Waktu mereka mengajukan proposal ke kantor-kantor untuk acara seperti ini, ada donatur yang tanya ‘Santa Clara? Di mana itu?’ Mereka belum mengenal Santa Clara. Jadi, saya ingin membuat Santa Clara lebih dikenal masyarakat lewat prestasi-prestasinya,” tutur Ma’am Evie. Sejak itu, ia rajin mendorong para murid mengikuti berbagai lomba guna menunjukkan eksistensi Santa Clara. Tekadnya itu juga sekaligus balas jasanya terhadap sekolah yang telah bermurah hati mengirimnya dalam berbagai seminar dan pelatihan guru. “Santa Clara itu selalu memberi kesempatan pada para guru untuk terus berkembang. Saya punya 2 sertifikat dari Cambridge, ya

karena Santa Clara.” ucapnya seraya tersenyum. Selain faktor kesempatan yang diberikan Santa Clara, alasan lain yang membuatnya beroleh sejumlah sertifikat adalah sifat dasar Ma’am Evie yang punya semangat belajar tinggi. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikannya ke IKIP Malang jurusan pendidikan bahasa Inggris dan mendapat gelar sarjana muda. Lalu tahun 1977, ibu dua putera ini lulus dari ASMI (Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia) di Jakarta. Kemudian pada tahun 2001-2003 Ma’am Evie mengambil kuliah di Universitas Terbuka (UT). “Sebetulnya, bukan mau sekolah beneran, tapi saya ingin memberi semangat anak saya yang waktu itu baru lulus SMA,” terangnya. Ma’am Evie ingin memberi contoh bahwa dalam segala kesibukan pekerjaannya, ia masih bisa bersekolah, apalagi sang anak yang kegiatannya tidak sepadat ibunya. Hebatnya, walaupun Ma’am Evie jarang sekali mengetahui materi yang diujikan, toh ia tetap dapat mengerjakan ujiannya dan mendapat hasil cukup baik. Ketika ditanya tentang dirinya akan segera pensiun, Ma’am Evie menyatakan belum ada kepastian dan kalau suster yayasan mengatakan, tenaganya masih dibutuhkan di Santa Clara, maka Ma’am Evie masih akan

berada di Santa Clara. Kalau akhirnya benar-benar pensiun, akankah Ma’am Evie merasa sedih? “Tidak. Saya tidak akan merasa terlalu sedih. Masih banyak yang bisa saya kerjakan setelah pensiun. Saya tidak mau terlalu bersedih.” ujarnya. Ma’am Evie berhenti sebentar, lalu melanjutkan,”Mungkin yang paling akan saya kangenin adalah suasana kekeluargaan di ruang guru. Selalu ada saja guru yang melemparkan bahan candaan, istilahnya open mic,” ujar guru yang berulang tahun tiap 27 Desember ini. Kira-kira kegiatan seperti apa yang ingin Ma’am Evie lakukan setelah pensiun dari Santa Clara? “Saya itu hobi membaca. Jadi kepingin jadi penerjemah. Kan lumayan, bisa baca bukunya orang, nggak bayar, malah dibayar,” ucapnya lalu tertawa. Di balik kedisiplinan yang kadang kurang disukai murid, Ma’am Evie juga figur yang inspiratif. Mantan guru bahasa Inggris di Hwa Ind (Kolese Santo Yusuf) Malang ini, adalah tipe pekerja keras yang tak mudah menyerah. Baginya, kesulitan merupakan sebuah tantangan yang harus dikalahkan. Kata-katanya itu sesuai dengan motto hidupnya : Hidup itu Perlu Kerja Keras. “Jangan lari dari tantangan, karena tantangan itu harus dikalahkan,” tegas Ma’am Evie. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

53


Profile

Matematika Nggak Butuh Hafalan Alumnus SDK Alloysius ini punya segudang prestasi. Pernah ikut lomba matematika dan sains. Alicia Maydeline memang menyukai pelajaran matematika sejak Kelas 1 SD.

B

ELAJARLAH ketegaran dari cewek satu ini. Diumumkan sebagai peraih medali emas dan ditayangkan berbagai media, tiba-tiba hadiahnya dibatalkan sepihak. Kejadian itu tak membuatnya patah semangat atau berhenti mencintai matematika. Kepala Alicia menggeleng saat ditanya kelanjutannya protes kepada menteri pendidikan. “Nggak ada hasilnya sampai sekarang,” katanya mengenang kasus pada perlombaan Indonesia International Mathematics Competition (IIMC) di Bali, 18-23 Juli 2011. Oleh Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Dasar Kemendiknas Ibrahim Bafadal, nama Alicia disebutkan termasuk dalam lima anak yang menyumbang medali emas untuk tim Indonesia. Untuk kategori individu jenjang sekolah dasar (SD) bersama 2 temannya, Anthony William Brian dan Gian Cordana, Alicia meraih emas tapi mendadak dibatalkan dan digantikan hanya meraih Merit Medal (medali di bawah perunggu, seperti juara Harapan I). “Saya sangat kecewa, mestinya kan dapat gold medal saat diumumkan barengbareng sama teman lainnya. Tapi saya nggak kapok dan akan terus ikut perlombaan matematika,” ujar Alicia. Kembali ke soal kecintaan akan matematika, ia menuturkan Kelas 5 dan 6 merupakan masa-masa emas keikutsertaannya lomba matematika. Awalnya, ia mengikuti perlombaan dari Kelas 5. Bersama Billy ditunjuk mewakili sekolah untuk Olimpiade Sains Nasional tingkat kecamatan. Keduanya lolos, termasuk seorang anak dari sekolah lain. Ketiganya lalu dipanggil penyisihan guna mewakili Kota Surabaya. Alicia masuk tiga besar bersama Billy dan Michael dari SD Petra 9. Di tingkat provinsi, Billy tersisih dan tinggal Alicia, Michael dan Firda dari Probolinggo. “Saya tahu, kami membawa tanggung jawab besar mewakili Jawa Timur. Hampir 3 minggu, kami berlatih di Malang,” ungkapnya. Saatnya tiba. Pada 1-7 Agustus 2009, tiga wakil Jawa Timur ini berjuang di Medan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional. Mereka diinapkan di Hotel JW Marriott. Pada 6 Agustus adalah hari paling menegangkan. “Tak disangka, aku medali perak, dan Michael dan Firda dapat medali perunggu,” papar Alicia yang di sela waktu bisa jalan-jalan mengenal Kota Medan. Sesudah masa-masa manis itu, kini, siswa yang ikut ekstra jurnalistik ini, merasa lebih kuat untuk berkompetisi di level lebih tinggi. Kecintaan terhadap matematika sejak Kelas 5 terus membara. Menurut Alicia, trik termudah menguasai matematika adalah dengan berlatih mengerjakan. “Matematika itu nggak butuh hafalan. Kalau aku bisa matematika karena aku biasanya berlatih lebih dulu dari yang lainnya. Kalian pasti bisa,” jelasnya. (*)

PRESTASI

4 Second Runner-Up Team Indonesia International Competition 2011. 4 Mendapat medali Olimpiade Sains Nasional tingkat SD/MI mata pelajaran Matematika. 4 Juara 1 Matematika di Olimpiade MIPA siswa SD/MI Kota Surabaya 2010.

54 54

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Article

Belajar Jadi Manajer Belajar disiplin, jadi manajer sama dengan kita menanam biji, menyiraminya, tumbuh, berbunga dan berbuah. Berat untuk memulainya. Lama untuk menumbuhkannya. Tapi bila berbuah tak terkira senangnya. Maria Magdalena Verawati vivamariavera@gmail.com

A

DI masih termenung di meja belajar. Agenda harian terbuka lebar. Adi memandangnya. Warnawarni, tulisan besar kecil, sampai dengan emoticon berbagai ekspresi. Ibunya pernah bilang, agendanya tidak layak disebut agenda, lebih tepat kertas buram karena penuh corat-coret. Toh, Adi tetap asyik mencatat di situ. Dari buka mata sampai menarik selimut di malam hari. Dari kegiatan sekolah sampai refreshing. Setiap hari, Senin sampai Minggu, hari efektif atau hari lbur. Pokoknya semua ditulis. Apakah kita seperti Adi? Di sekolah ada yang namanya Buku Tugas. Apakah kita memanfaatkan dengan maksimal? Sesempuran ingatan seseorang, pasti akan lupa juga. Bila itu terjadi, ada kerugian besar. Kehilangan kesempatan besar karena lupa. Harus dapat nilai dibawah KKM karena lupa kalau hari ini ada jadwal ulangan terus nggak belajar. Harus ikut remidi karena waktu ulangan lupa bahan ujinya. Kalau begitu, mari belajar mengatur setiap menit dalam hari-hari kita supaya lebih teratur dan memberikan hasil maksimal walaupun tugas dan ulangan di sekolah kadang sudah seperti jadwal manggung para artis. Pertama, ingat ucapan Nelson Mandela, tokoh apartheid dari Afrika Selatan. “I am the master of my fate, and I am the captain of my soul� (Akulah penguasa atas nasib hidupku, dan akulah pemimpin atas jiwaku). Sebelum mengatur orang lain, mari belajar mengatur diri kita sendiri. Calon manajer yang baik adalah selalu punya catatan atau jadwal tentang yang akan dilakukan. Ingat, hidup adalah milik kita. Kedua, zaman sekarang ini zaman narsis, memuji diri sendiri. Yuuuk sekarang kita narsisin agenda kita. Mottonya : Cintai agenda kita seperti kita mencintai diri kita sendiri. Bawa deh kemana-mana itu agenda. Hias seindah mungkin. Rajin-rajin dibuka. Boleh dipamerin ke orang lain. Ketiga, mari isi agenda kita dengan menulis semua yang ada hubungannya dengan jadwal kegiatan kita. Bisa judul ke-

giatan saja, atau judul kegiatan, waktu dan tempat, atau komplet, judul, waktu, tempat dan dengan siapa saja berkegiatan. Yang berbau pribadi silakan tulis di buku harian, tidak disarankan ditulis di agenda, mengingat agenda kita bisa ‘jalan-jalan’ ke

mana-mana. Keempat adalah bagian tersulit, yakni mematuhi aturan yang kita buat sendiri. Kenapa sulit? Aturan buatan orang lain saja sering kita langgar. Kadang kita menggampangkan, nggak papa, cuman sekali, toh nggak ada yang tahu. Di hari kita melanggar, tak terasa dampaknya. Tapi, bila selalu melanggar dan menunda, tugas akan menumpuk, bahan ulangan terasa banyak sekali. Rasa menyesal baru ada. Kelima, saatnya melihat hasil. Kita bisa memonitor agenda kita selama satu minggu, kemudian hitung ada berapa hal yang sudah kita lakukan sesuai jadwal. Apabila semua terlaksana dengan baik, kita bisa memberi hadiah kepada diri kita sendiri berupa melakukan hal-hal yang sangat kita sukai. Misalnya, baca komik, baca teenlit, main games atau jalan-jalan bareng teman. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap diri kita sendiri yang dapat meningkatkan daya berpikir positif dalam diri. Berawal dari kita dapat menghargai diri sendiri, selanjutnya kita dapat menghargai orang lain dengan baik. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

55


Farewell Party

Sanclar is My Second Home London bridge is falling down! Itulah judul instrumen yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi SMPK Santa Clara setiap harinya. Lagu itu menandakan bel istirahat, bel pulang, dan tentunya juga bel masuk kelas. Oleh : Theresita Indrayana

R

ASA senang ketika bel istirahat dan bel pulang, berbeda jauh sama gerutu waktu bel masuk kelas. Uh, pelajaran lagi! Sama, kayak suka dukaku selama di Sanclar ini. Banyak banget kejadian manis, asem, asin. Berawal di TKK SanClar, aku mulai ‘berpetualang’ di sekolah ini. Dulu waktu TK, aku sering ikut kegiatan terutama modeling. Memang sih, aku sudah ada minat modeling sejak

56 56

masih kecil, mama udah tau hal itu. Tapi SanClar, yang ngasih wadah untuk nyalurin hobi itu. Aku diikutsertakan dalam berbagai lomba peragaan busana. Ini kesan pertama yang aku dapet kalo inget-inget zaman dulu. SanClar knows me, rek! Jelas, masa-masa di TK kurang bisa diinget. Itu sudah hampi satu dekade yang lalu. Berlanjut ke SD, kisahnya masih sama dengan waktu di TK. Sanclar punya berbagai wadah untuk menyalurkan bakat. Aku tetep aktif di modeling dan diminta oleh salah seorang guru untuk ikut ekstra drama-tari-puisi. Dan bukannya nyombong, aku cukup aktif di kegiatan ini. Lagi-lagi, aku ngerasa Sanclar benar-benar ngertiin murid-muridnya. Lulus SD, sampailah ke SMP, tahap remaja yang bikin aku jadi lebih ‘perasa’. Udah lebih tahu, mana kawan, mana lawan. Apa yang baik, apa yang buruk. Banyak kisah di SMP, terutama waktu Kelas 8. Wadah modeling masih ada, tapi aku nyoba jurnalistik dan berhasil meraih juara keempat untuk Journalist Blog DetEksi 2k10. Ini membanggakan, sekaligus jadi salah satu pengalaman mengesankan selama sekolah di sini. Dan masih di Kelas 8, buat aku mencoba ngebuka diri untuk ngumpulin temen lebih banyak lagi. Beneran bukan hal yang gampang. Aku tipikal orang yang sulit membaur. Rasanya selalu aja ada gap (jarak) di antara aku dan temen baru. Itu sempet jadi perhatian wali kelasku yang tercinta waktu Kelas 8. Seneng banget pokoknya waktu wali kelasku ngasih perhatian kayak gitu. So I got the point, Sanclar ngertiin muridnya lagi, dan lagi. Waktu kondisi kesehatanku menurun sampe sering banget absen sekolah, sekolah juga ngingetin. Meski cuman sekadar “Ayo jaga kesehatan!” atau “Jangan sakit terus

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA CLARA - EDISI - EDISI 8 TAHUN 8 TAHUN 2012 2012

dong..” Itu cukup bikin seneng. Huh, jadi sedih plus kangen ingetnya. Sekarang, aku udah ada di grade terakhir di sekolah Santa Clara. Angkatan 2012, berasa kayak keluarga, mau lulus rasanya sedih. Tapi gak lucu juga kalo gak lulus. Setelah ini, jelas, hal yang sulit untuk bikin satu angkatan lengkap untuk sekolah di sekolah yang sama. Pasti semua punya tujuan sendiri-sendiri. Dan, juga guru-gurunya, nggak bisa dong mendadak nyulik guru Sanclar buat jadi guruku di SMA nanti. Kesimpulannya, Sanclar ini sekolah yang berhasil banget. Berhasil mendidik dan berhasil bikin suasana sekolah kayak rumah kedua. For me, Sanclar is my second home, the teachers are my second parents and my friends are my second family. Uh, satu pertanyaan di benakku : Kenapa Sanclar nggak ada SMA-nya?!! Pasti rame deh tuh kalo bisa ngumpul lagi. Tapi, apa mau dikata, bentar lagi udah jadi alumnus. Nah adek-adek, jangan sia-siakan waktu belajarmu dan seneng-senengin ya, sekolah di Sanclar. Sincerely, dari kakak kelasmu, yang bakal bener-bener kangen sama sekolah ini. (*)


Farewell Party Kata Mereka

Magdalena Suminto : Tiga tahun bersekolah di SMPK Santa Clara ini tentu banyak pengalaman yang tidak akan terlupakan baik yang menggembirakan maupun menyedihkan. Gembira karena bisa bertemu dan berteman dengan teman-teman yang sangat menyenangkan hingga akhirnya berakhir dengan kesedihan jika harus berpisah. Pengalaman yang berkesan selama 3 tahun ini adalah DBL 2010 dan belajar di Kelas 9A pada Tahun Ajaran 2011/2012, khususnya seminggu menjelang Unas bersama “fighting�. Tiga tahun bukanlah waktu yang lama. Walau harus berpisah dengan semuga guru, dan teman, kenangan bersama tidak akan bisa terlupakan. (*) Kevin Chris : Kenangan bersama anggota OSIS, latihan bareng anak-anak SCC, siaran di RRI, lomba di Sinlui, sampai di Final Party DBL, nggak bakal dilupakan. Kebahagiaan bersama, kekecewaan bersama, sampai mengeluh bersama, yang membuat kita menerima hal-hal, pelajaran, pengalaman baru yang akan diingat sampai nanti. Semua itu adalah bagian indah dari hidupku. Dulu pingin cepet-cepet lulus, tapi sekarang masih ingin tetep di Sanclar. Tapi apa boleh buat, semua harus berakhir. Tahun terakhir di Sanclar benar-benar tahun yang berharga. Untuk teman-teman Kelas 7 dan 8, makin banggakan Sanclar ya! Kalian peneruspenerus kita. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

57


Sharing

High School Survival Waktu masih menjadi bagian keluarga besar SMPK Santa Clara, seringkali aku bersama teman-teman ngomongin, gimana ya rasanya kalo jadi anak SMA? Gimana, saat bangun dan seragam kita bukan berlambang Sanclar? Giselle Carmelia Aditya SMAK St Louis 1 Surabaya

K

ETIKA itu, nggak kebayang. Apalagi, denger cerita kakakkakak kelas, yang bilang MOS (Masa Orientasi Siswa) itu, pasti dibentak-bentak, pelajarannya susah setengah mati, plus temen-temen belum tentu klop. Gawaaat. Pada 11 Juli 2011, hari itu, seragam yang aku pakai bukan lagi putih biru, tapi putih abu-abu. Nervous, gugup, ngeri, seneng, semua nyampur jadi satu. Semua kengerianku nggak terjadi. Kelasku jadi juara I waktu outbound MOS! Aku jadi yakin ada di kelas yang tepat. Seiring waktu, aku dan teman-teman Kelas X-E, jadi semakin ngerti satu sama lain. Setelah berbulan-bulan, aku bisa nemuin temen-temen yang beneran klop sama aku. Jadi, hari-hariku di sekolah nggak diisi gerutuan. Hari-hariku diisi rasa curiosity karena nggak sabar nunggu kegilaan apa yang bakal terjadi. Dari beberapa bulan terakhir, aku banyak belajar. Pertama, Don’t be afraid to start. Di lingkungan yang baru, kita nggak mungkin belum saling kenal. Apa salahnya, ngulurin tangan dan ngomong, “hei, boleh kenalan?” Hanya saj, jangan jadi orang yang sok kenal sok dekat alias SKSD. Kedua, Stay low, but not too low. Nggak ada orang yang suka orang sombong. Yang rendah hati lebih dihargai dan dianggep. Tapi, jangan jadi orang yang terlalu ‘rendah’ alias rendah diri. Ketiga, Friendship has no boundaries. Terkadang, kita merasa lebih klop bergaul dengan lawan jenis. Ada yang lebih nyaman dengan sesama jenis. So what? It’s not a big deal! Seperti kata Christina Aguilera, “I got along better with the guys than with the girls. Only two girls came up to talk to me. Later I found out they were telling their boyfriends, ‘If you talk to her, I’ll kill you.’ It’s always rough with that high school thing”. Keempat, Don’t complain. Biasanya, kalau kita sudah dapet tugas atau ulangan numpuk, sering muncul kata-kata : “dulu di Sanclar nggak gini”. Wake up, Dude! Mungkin karena sudah biasa bersekolah di Sanclar, jadi cenderung mbandingin semua sama Sanclar. Padahal, tempat kita berada sekarang sudah bukan Sanclar. Kelima, Don’t ever forget where you came from. Kalau sudah ketemu teman-teman baru, sudah klop, kita cenderung lupa sama temen-temen yang dulu. Don’t ever do that! Kita nggak akan seperti kita sekarang kalau bukan karena orang-orang yang dulu ada di sekitar kita. Keenam, Pray. Sisihkan waktu sedikit buat Tuhan, bersyukur atas semua yang udah kita lewatin. Tanpa kita sadari, Tuhan selalu ada di sekitar kita lewat kasih sayang dan perhatian dari keluarga, teman, guru, dan orang-orang lain yang ada di sekitar kita. I think that’s all from me, folks! Good luck, and have fun in high school! (*)

58 58

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Sharing

Shock saat Masuk Pertama Tak terasa sudah dua tahun aku meninggalkan sekolah Santa Clara. Aku alumnus SMPK Santa Clara, namaku Ivana. Aku melanjutkan sekolahku di luar negeri setelah lulus SMP, tepatnya di Sydney, Australia.

Ivana Hadisaputra Willoughby Girls High School Sydney, Australia

A

KU memutuskan untuk bersekolah di Australia karena semua anggota keluargaku sudah terlebih dahulu pergi untuk bekerja di Negeri Kanguru itu. Sebelum aku berangkat ke Australia, aku sempat “nganggur” selama setahun menunggu visaku untuk disetujui. Selama itu, aku membantu beberapa keluarga dekatku di Semarang, menjaga kafé milik mereka.

Setelah sampai di Australia, aku masih menunggu dua minggu untuk memulai sekolah karena saat itu sedang liburan semester. Sebagai international student, sebelum kita masuk sekolah umum, kita harus masuk sekolah khusus bahasa, yang di sini dinamakan IEC (Intensive English Centre), paling tidak tiga bulan. Selama itu, proses pembelajarannya dinamakan Elicos. Waktu mendaftar di IEC, kita harus melewati test English Knowledge untuk menentukan berapa lama kita harus melewati Elicos sebelum masuk sekolah, sekaligus menentukan level bahasa Inggris kita. Setelah aku mengikuti tes itu, kepala sekolah IEC menyatakan kalau lulus level 4 ESL Scale (English as a Second Language). Itu level tertinggi bagi murid seumuranku sebagai syarat masuk sekolah umum. Menurut Kepala Sekolah IEC, aku tidak perlu melewati Elicos dan bisa langsung masuk. Sekolah umum tempatku belajar ini adalah salah satu Girls School yang terkenal di Sydney. Setiap hari sekolah dimulai pukul 9 dan berakhir 15.30. Untuk kelas 7-10 (Junior High School), pelajaran yang diajarkan adalah enam main subjek (Matematika, Bahasa Inggris, Science, Sejarah, Geografi, Health) dan tiga elektif yang bisa kita pilih. Aku memilih Food Technology, Computer, dan Visual Art. Untuk kelas 11-12 (Senior High School), kita bisa memilih enam subjek yang bisa mengarahkan kita ke course apa yang akan dipilih di universitas. Setiap dua bulan sekali, masing-masing subject memberikan assignment/assessment yang berpengaruh nilai tengah tahun/akhir tahun. Waktu pertama kali masuk sekolah, aku agak shock karena semua pelajaran yang disampaikan walaupun intinya sama, tapi dalam

Bahasa Inggris yang sangat fluent dan cepat, terutama untuk science yang istilah-istilahnya menggunakan benar-benar “English Science”. Aku juga sempat bingung karena di Australia ini, hampir setengah penduduknya adalah imigran dari luar negeri, terutama Asia. Sayangnya, aku adalah satu-satunya orang Indonesia di angkatanku. Untuk mengatasi kesulitanku dalam belajar, aku mulai membuka lagi buku-buku catatan lamaku dan aku terjemahkan kata-kata yang tidak aku mengerti. Berkat sekolah di Santa Clara, aku bisa melewati masa-masa sulitku di Australia, bahkan sampai tidak perlu sekolah di IEC. Tahun lalu aku menerima dua Bronze Award untuk Matematika karena nilaiku termasuk salah satu nilai tertinggi. Untuk itu, aku mendapat “promotion” ke kelas yang lebih tinggi (Extension Math). Semua berkat guru-guru di Santa Clara yang sudah membantuku. Jadi, jika kamu ingin sukses bersekolah di luar negeri, saranku jangan lupa belajar dan simpan semua catatanmu, karena catatancatatan itu pasti berguna bagi kamu. Special thanks untuk guru-guru dan teman-teman yang sudah mendukungku, hingga aku bisa sampai bersekolah di luar negeri. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

59


Short Story

CIA Agent Lori Williams My watch kept buzzing. I quickly got out of the store and left my groceries which I was about to pay. I ran on my way to my car and pushed the right button on my watch. I picked my small remote and switched it on, then the front glass transformed into a face of a goatee-bearded man in his fifties, who liked old-fashioned style, but on the screen, he was wearing a formal suit. S Audrey Susanto 7B/31

I

60 60

T is not like people out there were going to see this old man, as you see, my car was

kind of special. I’m a CIA agent. I set it myself so that I could do my jobs easier. Anyway, just when his face showed up I knew that my plan for this day-off was going to be ruined. It was my

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

German boss, Rutger Heijnen. “Agent Williams,” he started. “Is it you?” “Yeah, it’s me, General. So,” I said. “What happened?” He swept his hand on a-high-


Short Story

tech-touch screen-board and on his left there was a man in his late 20s with messy dark hair which had red streaks down his right side. I knew this man. “Alex Thompson?” I frowned. “A terrorist bomber, right? He’s a pro. Travis and I put him in prison since…when? 3-4 years ago?” “Correct.” Rutger said. “A few minutes ago, an officer called me. Thompson escaped. Now we’re trying our best searching for him. Cops are all on duty. They sent warnings to all the people in Virginia. Soon the entire states will know about this. Helicopters are activated; we’re doing all we can. One of our trusted sources said that Thompson might join Xion.” I shook my head. “No way. Xion’s leader is dead. Last year. Don’t you remember?” “In fact, I do remember.”

Rutger answered. “Xion’s got a new one. Sidney Spencer. She is recruiting the convicted criminals who escaped from the prison for the last few years. I bet she’s looking for Thompson. He’s a pro bomber.” It was weird how Xion’s already got a new leader. Xion’s like the deadest team of bad guys in the world. If someone disturbs them, they’ll kill them straight away. “This time,” Rutger continued. “I want you and Travis to track Xion down and destroy them, if possible.” Travis Weston’s a good partner. I haven’t thought of him being my possible boyfriend. We’ve been working for years that I consider him as my own brother.” “Come on, now,” Sidney said. “Surrender. You have no backups.” Just then Travis did some-

thing unexpected. He slipped his hand to his belt and pulled his own gun. He shot Sidney twice then she died a second before she hit the ground. Cops arrived a few minutes later and Travis was taken into prison because he had worked with Xion and had caused major problems in the city. A new head of CIA was chosen. He was old, like Rutger Heijnen, but he wasn’t German. A British man with a light British accent because he had lived in the USA for the last few years. His name was Frank Delano. Perhaps he could recruit more agents to cover the dead ones in the explosion and more trusted ones. Things were going normally and Delano had given me a new car, more modern than before, since mine was an old Porsche

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

61


Short Story

62 62

from the 1800s and it was my grandfather’s. The car was a Camaro, Chevrolet’s.But unlike the one in Transformers, it wasn’t yellow. I suppose it would be too bright for a CIA agent’s car. One day, I received a letter from Delano who asked me to visit agent Weston in prison. Delano asked me to told Travis that he would never be able to join CIA unless he swears not to betray the CIA. If Travis betrays CIA again, he would get a death sentence.

straight to the point. “There’s a new boss. Frank Delano. He asked me to tell you that you still can join the CIA again, but you had to swear not to betray CIA again or you’ll get a death sentence.” Travis actually raised an eyebrow. “Stop it.” I said. “I’m serious. Delano’s serious.” “Ok.” He said. “Thanks, by the way,” I said. “For standing up for me instead of Sidney that time.” He sighed. “It’s okay. I knew

self as the toughest, most independent, most unromantic girl in school. And I liked it that way. For me, love was a symptom of the weak, low-esteemed, and dependent. You can’t be wise and in love at the same time. But maybe now, wisdom doesn’t seem important anymore. I remembered John Steinbeck’s quote which I used as a slogan for myself. “You know, Travis,” I said. “You don’t need to worry about losing. If it’s right, it happens—

Well, I consider my visit as a friendly one, so I agreed. An officer called Travis from his cell and he picked his phone. I see him through the glass as a prisoner. Not as a partner we used to be. I picked my phone. “Hi.” He called. “How’re you doing? What makes you come here?” “Fine, thanks.” I decided to go

you would do the same thing.” I shrugged. “Fair enough.” He cleared his throat. “You know, about what Sidney said, I guess it’s true. You’re brave, strong, and confident. You’re really wise about your choices.” I decided to think for a while. Maybe Travis’s been watching me all the time, but I just didn’t pay attention. I remembered my-

the main thing is not to hurry. Nothing good gets away.” Travis actually smiled. “Ok. See you next time, then. I’ll remember the new dude’s offer.” “His name is Frank Delano.” I corrected. “Ok then. Bye.” Then we hung up the phone at the same time. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


X-tra

Buku Kenangan

Harry Potter

Scrapbook adalah kompetisi baru pengganti custom shoes di Deteksi Con. Untuk 2k11, Scrapbook boleh diikuti oleh siswa SMP dan SMA, dan lebih dari satu tim setiap sekolahnya. Laporan : Anastasia Niken

T

ERINSPIRASI dari film Harry Potter yang fenomenal, Michelle Rasali dan Regina NE mengusungnya dalam kompetisi scrapbook di Det-Con 2k11 yang diselenggarakan 1120 November 2011. Bukunya itu diberi nama Art of Magic dan berhasil masuk Top Ten Scrapbook tingkat SMP. Di scrapbook berbentuk kotak itu terdapat juga karakter-karakter dalam film Harry Potter. Ada pula karakter Dumbledore dan tokoh antagonis

Voldemort. “Tampilan tokoh baik dan jahat di sini bisa memberikan pesan kepada kita. Mulai perjuangan, cinta, pendidikan, hingga persahabatan,” jelas Michelle Rasali. Untuk ajang ini, sekolah menyertakan tiga tim. Dua tim lainnya adalah Michella Theofany dan Bianca Christina dari Kelas 8, serta tim Kelas 9 diwakili Chaterine Efendy dan Jocellynne Saintz. “Dari lomba ini, kita belajar untuk berjuang dan tidak menyerah. Waktu pengerjaan terbatas, 5 jam di hari pertama dan 3

jam di hari kedua,” tutur Michella. Semula orangtua tidak mudah mengizinkan lomba scrapbook karena takut nilai mata pelajaran menjadi turun. Apalagi, sebelum lomba, masing-masing tim harus sering bertemu untuk membahas secara detail konsep sekaligus cara bekerja tercepat untuk mewujudkan konsep scrapbook itu. Dana yang dikeluarkan oleh merekapun tidaklah sedikit namun mereka tetap senang dan mereka mengaku kalau mereka bisa mendapatkan banyak teman. “Rapi adalah hal terpenting dan nomor satu dalam mengikuti lomba scrapbook,” tutur Bianca yang sempat menghabiskan ratusan ribu rupiah hanya untuk berkirim SMS scrapbook favorit. Bagaimana dengan dana? Untuk tiga tim itu, dana yang dibutuhkan lumayan banyak. Tapi, Jo dan Catherine dibantu Jessica Claudia punya inisiatif mengampanyekan ‘SUSU TANTE’ alias Sumbangan Sukarela Tanpa Tekanan. Hasilnya, dipergunakan untuk mendukung lomba. Selamat ya. (*)

Kegagalan Bukan Segalanya Kejuaraan kulintang tingkat internasional.Ya, lomba ini banyak sekolah dari berbagai daerah di Indonesia, digelar di Batu, Jawa Timur. Laporan : Veryl, Surya

T

IM SMPK Santa Clara mewakilkan komposisi Christophorus P, Devina, Thea, Johanna, dll yang dilatih oleh Bapak Nico. “Walau cuman juara 8, kami nggak kecewa. Apalagi, kami memang kurang latihan,” tutur Devina. Sementara Christo mengakui, hampir semua anggota tim merasa gugup tampil karena jumlah penonton yang sangat banyak dan persaingan cukup ketat.

“Saya sangat senang ikut lomba ini, biarpun sedih karena gagal menjuarainya,” papar Christo. Selain berlatih, tim kulintang juga melakukan beberapa persiapan lain, seperti mempersiapkan kostum yang akan dipakai dan juga mempersiapkan mental. Lagu-lagu yang dibawakan ada 2, yaitu 1 lagu wajib dan 1 lagu pilihan. Lagu wajibnya, Mars Minahasa dan lagu pilihannya adalah Suka-suka. “Lawan-lawan yang kami hadapi hebat-hebat dan bagus,” tambah Devina. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

63


Article

Bangga Tidak Mencontek Ada yang berbeda dalam Ujian Nasional (Unas) sejak tahun lalu. Kalau sebelumnya pelaksanaan untuk setiap mata pelajaran yang di-Unaskan, dibagi dalam dua paket, sekarang ini ada lima paket. Stefanus Muryadi SAg Guru Agama SMP Katolik Santa Clara

S

ISWA yang menerima paket soal harus berbeda dengan samping kiri, samping kanan, depan dan belakang. Tujuannya, agar tidak mudah saling contekan. Apakah cara itu, anak tidak bisa mencontek? Dalam hati kecil saya, sebagai guru, saya punya impian menempatkan semua ujian, apapun mata pelajarannya, sebagai bagian dari pembelajaran. Tak ada yang perlu ditakutkan, didewakan, diistimewakan. Anak-anak mengerjakan ujian dengan tenang, percaya diri dan jauh dari motivasi mencontek. Pengawasan dilaksanakan dengan proporsional oleh guru yang mengajar. Itu untuk membantu siswa, bukan demi pengawasan. Masyarakat juga membantu penyelenggara pendidikan dengan tidak “menghakimi” sebagai sekolah yang gagal kalau ada siswanya belum berhasil. Guru tidak dalam tekanan dari otoritas yang harus memenuhi target lulus sekian persen. Kembali ke mencontek. Dalam suatu Misa Paskah yang bernuansa anak-anak, romo dalam kotbah bertanya, siapa yang pernah mencontek? Dengan kepolosannya, beberapa anak mengacungkan jarinya. Ketika ditanya mengapa? Ada yang menjawab takut dimarahi orangtua kalau nilainya jelek. Saya sendiri setelah membahas materi kejujuran, mengadakan ulangan dan selama anak-anak mengerjakan, saya

64 64

menulis di papan tulis “sudah/belum.” Anak-anak bertanya apa maksudnya? Saya menjawab, jawab dulu pertanyaannya. Saya sengaja tidak mengawasi ketat. Setelah kurang lima menit, saya menjelaskan untuk yang mengerjakan dengan jujur tanpa mencontek tulis “sudah” dan yang masih mencotek atau tidak jujur tulis “belum”. Jawabannya bervariasi. Ada yang menulis “sudah seratus persen”, ada yang menulis “belum tapi sedikit”, dan ada yang menulis “maaf pak, belum”. Dari dua peristiwa ini, praktik mencotek di kalangan siswa masih ada. Sebagai orang Katolik, bolehkah mencontek? Apakah mencontek itu berdosa? Bagaimana kalau nyontek tapi hanya sedikit? Tim redaksi Kanisius dalam buku Paradikma Pedagogi Reflektif halaman 46 menuliskan: “Nyontek menipu, karena mengaku-aku pekerjaan yang bukan hasil kerjanya sendiri. Nyontek tidak adil terhadap teman-teman karena yang bekerja keras mendapat nilai jelek, yang

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

tidak bekerja keras tetapi nyontek mendapat nilai bagus”. Ada dua hal negatif mencontek, yaitu menipu/tidak jujur dan tidak adil. Menurut Kitab Suci ketidakjujuran akan membawa akibat yang sangat fatal dan bahkan kematian. (bdk. Kis 5:5). Kematian ini bukan hanya kematian secara lahiriah akan tetapi kematian jiwa atau batiniah. Ketidakjujuran bukan hanya menipu diri sendiri dan orang lain, melainkan juga menipu Allah sendiri (bdk Kis 5:4). Sifat tidak jujur merusak hubungan dengan orang lain dan dengan Allah. Orang yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Allah, melainkan kemauan iblis. Tindakan Ananias dan Safira yang dikisahkan dalam Kis 5:1-11 merupakan contoh konkret orang yang mudah mengikuti bujukan setan sehingga mereka sepakat berbuat tidak jujur. Akibat tindakan mereka adalah kematian (lih Kis 5:10). Masihkah mau mencotek? Marilah hidup bangga sebagai siswa, bangga sebagai orang beriman Kristiani, bangga menjadi warga Santa Clara yang bebas dari mencotek. (*)


Creativity

Kucing Tanpa Spesies Gebyar Kreasi Seni, 14 Januari 2012, tidak hanya menampilkan ‘nyanyi’ saja. Di bagian lain, dapat disaksikan kreatifitas anak-anak di bidang visual dan penulisan. Oleh : Michelle Rasali

G

LMAO dan Ne Wall

I

NILAH dua koran dinding yang punya ‘nilai jual’ kepada pembacanya. Nilai jual itu terlihat dari pemberian skor terhadap dua koran dinding karya anak Kelas 7 yang ikut ekstra jurnalistik. Dua karya ini disajikan dengan desain yang lumayan bagus, tertata dengan baik, seolah benar-benar sebuah koran. LMAO mengandalkan laporan mengenai ‘Keserakahan’, dengan mewawancarai Pak Stefanus dan Bu Yayuk. “Orang yang egois itu biasanya serakah, karena ingin mementingkan diri,” kata Pak Stef. Sedangkan Bu Yayuk berpendapat,”Orang bisa serakah karena dia tidak puas atas apa yang dia punya dan selalu merasa kurang.”

Solusinya, menumbuhkan solidaritas, memperbesar iman dan takwa. “Kita harus takut pada Allah,” tukas Pak Stef. “Kita juga harus punya rasa syukur, menghargai orang lain,” lanjut Bu Yayuk. Sedangkan Ne Wall mengangkat tema ‘What Would I Do if I Were Rich’. Siswa Kelas 8B, Vidjerinalisa mengungkapkan, kalau dia jadi orang kaya, ingin menabung, dan membeli barang yang penting saja. “Biar ndak dikira sombong,” katanya. Kalau Kris dari Kelas 7C berharap, jika dirinya kaya, dia akan tetap bekerja keras dan hidup sederhana saja. “Saya juga akan tetap menabung,” terang Kris. (*)

AMBAR saya yang dipasang adalah gambar seekor kucing tanpa spesies yang jelas. Pokoknya, kucing itu berbulu putih. Saya memang menggambar hitam putih, karena sedang malas mewarna. Saya tidak tahu spesiesnya karena kurang tahu soal kucing. Yang jelas, kucing itu bermuka mengerikan. Punya 2 telinga, 2 mata, 1 hidung, dan 1 mulut, dan kumis yang buannyakk. Kucing yang saya gambar tidak ada kakinya. Posisinya sedang melihat keadaan di luar rumah melalui jendela. Ia menunggu hujan reda. Dari kaca itu, tercetak pantulan dari muka si kucing. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

65


Our Message Dari : Miss Lili Untuk : 8 Graders Pesan : Makin kompak, and try to be a better person. Dari : Mrs Sisca Untuk : Seventh Graders Pesan : Simply the best, face a newday and grab the goodness in yourlife. GBU Dari : Somebody Untuk : Sheilla Angeline Pesan : Smoga lekas dapat pacar ya Dari : S Untuk : Elaine Pesan : Tambah pinter dan punya banyak teman. Dari : Edwina Hartanti Untuk : Arek2 Saint-Ex Pesan : Woi, arek DBL...seng giat latihan. We will be the next champion. Dari : Stefanny MK Untuk : Kelas 9 Pesan : Selamat ya, jadilah kebanggaan orangtua.. Dari : Mrs X Untuk : Bu Tutik Pesan : Sehat selalu ya bu... Dari : Pak Dodit Untuk : Anak2 Sanclar Pesan : Rajin belajar, selalu ingat Tuhan... Dari : LL Untuk : Pak Gunawan Pesan : Thanks untuk dukungan dan motivasinya. GBU always. Dari : Kak Ata Untuk : Michelle PP Pesan : Iringi SCC yaaaa Dari : Pak Hadi Untuk : Teman2 El Paraiso di Lantai IV Pesan : Selamat bekerja demi kemajuan mini agro El Paraiso. Dari : Pak Stefanus Untuk : Warga SMPK Sanclar Pesan : Mari, tingkatkan kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab. GBU. Dari : Elhar Untuk : Siswa siswi SMPK Sanclar Pesan : Peraturan tetap peraturan, pakai seragam sekolah yang sopan dan rapi. Dari : Bu Yessi Untuk : Anak Kelas 9 Pesan : Lanjutkan perjuanganmu, buktikan

66 66

bahwa kalian mampu menjadi generasi yang tangguh dan luar biasa. Dari : @aloysianita (anita) Untuk : D5 Pesan : I love u so much, remember 28 Mei 2012. Dari : Amadea (7B) Untuk : Stefanny (8B) Pesan : Jangan lupa sapunya. Yang rajin ya.

Untuk : Saint-ex Pesan : Pasti jadi champion, selalu semangat ya. Go, go Saint-ex. Dari : @oliv_michelle Untuk : Beruang Pesan : I love you so much. Dari : Anak Kelas 9B Untuk : Mr K di 9B Pesan : Lebih cepat lebih baik, sebelum diambil orang lain.

Dari : Someone from 7B Untuk : RR (7B) Pesan : I love u

Dari : Karin Untuk : Sobat Supit + Esther Pipit Pesan : @esther, jok lupa bagi otakmu, @ pipit, piwuit...piwuit (calling a bird)

Dari : Ian 7B Untuk : Bella 7B Pesan : Walau aku ndak pinter, otakku encer.

Dari : 9B Members Untuk : Maam Erny Pesan : Senyumnya tetap lebar, tambah cantik, never forget us.

Dari : Adrian Untuk : Alfred, Jerry Pesan : Fred, jok makan ae. Buat Jerry, jok sok mancung.

Dari : Karin Untuk : Lana & Joce Pesan : Meski beda sekolah kita tetap satu..

Dari : Berlin Untuk : Ian Pesan : Berani serius???

Dari : Anak 9B Untuk : Mr S 9B Pesan : Jangan suka sembunyi-sembunyi, kasihan ceweknya.

Dari : Ibu Zuliana Untuk : Seluruh bapak/ibu guru sekolah Sanclar Pesan : Tetap sabar dan semangat dalam mencerdaskan generasi bangsa.

Dari : Bu Erny Untuk : Kelas 9B Pesan : Jadilah yang terbaik, di antara yang baik. Keep smilling.

Dari : Pak Bangkit Untuk : Kelas 9 Pesan : Conggrat.....and always success.

Dari : @teresmooch Untuk : Keziana Ha Pesan : Cemungudh.....

Dari : 7C/28 Untuk : 7D/25 Pesan : Ya, Ya, Ya.....

Dari : @maudysmooch Untuk : St 3V4N us Pesan : Gonna miss u.

Dari : @oliv_michelle Untuk : Taylor Swift Pesan : I really love your music...i just ask you when you come to Surabaya.

Dari : CDAL (9B) Untuk : EH (8D) Pesan : I’ll never forget u, so don’t forget me.

Dari : Laurensia dan Maria Angela Untuk : JAFD2 Pesan : Raih prestasi dan sehat selalu.

Dari : 9B Members Untuk : Maam Erny Pesan : Don’t cry..cantik kok, apa adanya. Thank u for everything. We love u.

Dari : Ibu Yayuk Untuk : Mitra kerja sekolah Sanclar Pesan : Selamat bekerja. Dari : Stefanny 8C Untuk : Bella, Lisa, Shania, Natasya, Prisila 7B Pesan : Halo, halo Dari

: Priscilia 7D

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Dari : Ando Untuk : Margareth Pesan : Kutunggu ya... Dari : Richman Untuk : Siennia Pesan : Apa beda panda sama kamu? Panda tinggal di China, kalau kamu tinggal di.....ku


Our Message Dari : Camilla Untuk : YS Pesan : Apa persamaan kamu sama mamaku? Sama-sama aku sayang....hehhee. Dari : Pak Hari Untuk : Anak2 Jurnal Pesan : Thank atas kerja samanya tahun ini... Dari : Someone (8B) Untuk : Kapek (8B) Pesan : Gak punya rumah ya? Hati menerima kost-kostan buat kamu.. Dari : Kevin Vebrian Untuk : Angelica Dian Pesan : Sorry, selama ini gangguin kamu. Miss u. Dari : Clara Untuk : Lisa, Diana, Michelle, Vidje, Rosaline, Agatha Pesan : K-pop ‘ers till the end.....wookie milikku. Dari : Michelle Untuk : Agatha, Clara, Diana, Vidje, Rosaline, Lisa Pesan : Smoga persahabatan kita nggak putus.

Pesan : Asah dan kembangkan terus talenta yang datang dari Tuhan, agar menjadi berkat bagi kita semua. Dari : Bu Agnes Untuk : Semua anak Sanclar Pesan : Tetap semangat, rajin belajar, untuk jadi terbaik. Dari : Bu Mar Untuk : Anak-anakku Kelas 7A Pesan : Doaku selalu menyertai perjuangan kalian dalam meraih mimpi. Jangan lupakan kebersamaan kita ya... Dari : Bu Agnes Untuk : Anak-anak Kelas 8B Pesan : Rajin belajar, kompak selalu, untuk jadi yang terbaik. Dari : Bu Vera Untuk : Anak2 Kelas 7, 8, 9 Pesan : Cintai biologi, seperti kau mencintai dirimu sendiri. Dari : XXX Untuk : Nikodemus Pesan : Kamu itu lucu Dari : XXXXXXX Untuk : XXXX Pesan : I love u so much

Dari : Jimmy Untuk : Sonya Pesan : Kamu tetep cantik.

Dari : Adrian Untuk : Siapa saja Pesan : Coming soon...

Dari : Agatha Untuk : Vidje, Rosanline, Diana, Alyssa, Michelle, Clara Pesan : Tambah kompak yo, jok tukaran.

Dari : Amadea Untuk : Venus Pesan : Semangat diet ya

Dari : Burger family Untuk : Delapan Behh Pesan : Jambu itu merah, melati itu hitam, burger family always crazy. Dari : Vania Untuk : Adik2 Sanclar (7 dan 8) Pesan : Teruskan prestasi kakak-kakak kelasmu....bangga nama Sanclar...kalau ketemu nyapa ya. Dari : Vania dan Momo Untuk : C.N.C Pesan : Be our best friends forever.

Laurensia, Mary, Vivi, Audrey, Tere Pesan : Do not flip your hair, guys... Dari : Tere Untuk : Amel, Nadja, Agatha, Tina, Audrey, Lauren, Mary, Vivi Pesan : Best friend forever, love u... Dari : Adeline Untuk : Anak2 Kelas 7B Pesan : Semoga sukses, met ketemu di kelas baru Dari : Tere Untuk : Amel Pesan : Jok gundam ae, mel... Dari : Laurensia Untuk : Agatha, Amel, Faustina, Nadja, Mary, Vivi, Audrey, Tere Pesan : Helllo USK, stay fearless, be directioners forever... Dari : Liam Payne Untuk : Agatha, Vivi, Amel Pesan : Being the way what you are enough...Thank u for support me until now... Dari : Amadea Untuk : Pricillia Pesan : Jangan lupakan babe....babe foreber... Dari : Zayn Javaad Malik Untuk : Laurensia, Faustina, Mary Pesan : Thank u for being my best directioners i have ever had...

Dari : Liam Payne Untuk : USK (Agatha, Vivi, Amel, Nadja, Tere, Faustina, Mary, Laurensia, Audrey) Pesan : Still be directioners... Dari : Taylor Swift Untuk : Laurensia dan Teresa Pesan : Stay fearless...be swifties forever. Dari : Vivi Untuk : Liam Payne Pesan : U mean everything to me

Dari : XX Untuk : Hanvin Pesan : Cepat dewasa ya, dan jangan gangguin teman terus. Dari : Someone Untuk : 7D Pesan : Selalu semangat ya, jok jadi arek kamseupay, jujur dan nggak sombong. Dari : Steffi Ardelia Untuk : Anak2 7D Pesan : Fighting, don’t stop study hard. Dari : Steffi Untuk : Priscil dan Marcella Pesan : You are the best friend

Dari : Niall Horan Untuk : Teresa Avila Pesan : I love u so much

Dari : Momo Untuk : Pooh Pesan : Good luck buat selanjutnya, keep fighting.

Dari : James Horan Untuk : Teresa Avila, Nadja Pesan : I love u so much

Dari : Bu Maria Untuk : Siswa Kelas 7, 8, 9

Dari : Zayn Malik (one direction) Untuk : Agatha, Amel, Faustina, Nadja,

Dari : Steffi & MP Untuk : Felicia Budi Pesan : We love u....so much. Dari : Miroku Verrotte Untuk : Ryu Kinoshita Pesan : Baka! Damare! You are the best.

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

67


Our School Dari : Ryu Kinoshita Untuk : Miroku Verrotte Pesan : Baka, Damare....Arigato for everything. You are my best friend. Dari : XXX Untuk : Pak Bxxxxxt Pesan : Pak, jangan males2 nilainya ya, hehehe. Dari : Mr X Untuk : Wilson Pesan : Kau belum membayar utangmu... Dari : Aditya Untuk : Laoshi Venny Pesan : Jangan pelit kasih nilai ya.. Dari : Aditya Untuk : Pak Benny Pesan : Tetap sehat Pak, dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dari : Aditya Untuk : Anak2 7C Pesan : Maaf ya telah banyak mengganggu, terutama Amel....

Dari : Anak2 Kelas 7 dan 8 Untuk : Kakak2 Kelas 9 Pesan : Sukses di tempat baru, jangan lupain kita ya... Dari : Someone Untuk : Camilla Pesan : Miss u... Dari : Kelas 8 dan Kelas 7 Untuk : Kakak Kelas 9 Pesan : Do not ever forget us...we will miss u.. Dari : BCP (8B) Untuk : Wewe Pesan : Belajar yang lebih pinter ya.. Dari : Diana Teresa Untuk : William S Pesan : Please, sampein maafku ke Tjen Tjen ya. Aku bener2 maaf puollll.

Dari : Aditya Untuk : Anak2 Kelas 7 dan 8 Pesan : Selamat atas kenaikan kelas, Tuhan memberkati selalu.

Dari : Arek 8B Untuk : Tim basket cowok Pesan : Congrats, menangterus...kalah jangan putus asa.....be Champion DBL pas SMA.

Dari : Someone Untuk : Stifan Pesan : When u were playing basketball, i cannot stop looked at u.

Dari : 7A Untuk : 7A Pesan : We miss our friendship in 7a... miss u all, hope our friendship never end.

Dari : Someone Untuk : Arthur Pesan : I am your big fans..good luck in senior high school.

Dari : Mr 22 Untuk : Aliena Pesan : I am sorry, i had made mistake for u.

Dari : Richman Untuk : MT Pesan : Stay smile, ndut...

Dari : Mr X Untuk : Nancy 8A Pesan : Aq fans beratmu, you are perfect.

Dari : Jambu merah Untuk : Melati hitam Pesan : I love u..terima aku ya.

Dari : Christian Owen Untuk : Sally Kurniawan Pesan : Jangan suka galau ya, alway stay cool and do not give up about love.

Dari : Angelica Vita Untuk : Kevin Pesan : Jelles puoll aku. Dari : Melita RP Untuk : Ign Stifan Pesan : Kamu unyu banget.... Dari : Belinda Untuk : Kevin Pesan : Jangan sama dia terus, aku jelles neh.

68 68

Dari : Mr X Untuk : Nancy si otot Pesan : Tambah kuat aja

Dari : Cowok 9C Untuk : Zita Pesan : Aku suka sekali lihat kamu free throw, keren banget... Dari : All Sanclar Untuk : DBL Jr 2012 Pesan : Keep trying to be a champion, make all happy. Dari

: Gondo

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Untuk : Jesika Althea Pesan : Meski aku sering ngejek kamu, jujur sebenernya aku itu..ssssssyyyggg Dari : Verto Untuk : Jacklyn Pesan : Sudah lama ingin kukatakan.... Dari : Your Secret Admirer (9C) Untuk : Vita 8A Pesan : Maukah kamu..... Dari : Seven Heaven Untuk : All Sanclar Pesan : Thanks, dah diberi kesempatan menghibur selama 3 tahun. Dari : Fantastic 4 Untuk : Kelas 9 Pesan : The best thing that have happened to us...meeting u. Dari : Angel Untuk : Tinong Pesan : Eh, cepet kurus ya....janjimu kutunggu di SMA. Dari : Caroline, Nadia, Calvencya, Kristian, Richard (9C) Untuk : All guru Pesan : Terima kasih atas bimbingannya selama ini. Semoga makin sabar, tambah gokil, tambah garang menghadapi adikadik kelas. Dari : Felicia Giovanni Untuk : Tinong Pesan : Jangan tambah beratmu ya... Dari : Butet Untuk : Mama Oline, ponakan Nadia/Memet Pesan : @Nadia, kok pipimu makin kontraksi...@mama oline, ayo, kalahkan angelina jolie. Dari : Persatuan Koloke sedunia Untuk : Nadia, Feli, Emak, Tinong, Icak 9C Pesan : Hidup ini bagaikan koloke, merasakan asam manisnya hidup. Dari : Bu Erny Untuk : Caroline, Kristian, Richard, Nadia, Calven Pesan : Best friends forever Dari : Icak Untuk : Manyar Community Pesan : Semoga tambah besar, grupnya abadi, dan jangan pasang foto aneh2. Dari : Caroline dan Tinonk Untuk : Nadia dan Angel Butet Pesan : We love u dol...


Our School Pesan : Semoga kawatnya bagus dua tahun lagi.

Dari : Butet Untuk : Yvinne, Shelly, Andrea, Tashya, Aulastine, Paulin, Melody Pesan : Makin imut, makin pinter, makin heboh aja. GBU.

Dari : Someone Untuk : All Sanclar Pesan : Thx for everything for 3 years. I will always miss anda remember all memories in junior high school.

Dari : Richard Untuk : Nadia, Butet, Caroline, Tinong Pesan : Smoga bisa ngomong ‘R’ tuk Butet, Caroline tambah sabar ya, Nadia tambah cantik deh dan Tinong tambah kaya. Dari : Caroline Untuk : Diva Danica Pesan : Gud lak buat setahun ke depan. Dari : The Butetz Untuk : Thesix man/mbak kentir Pesan : One for all and all for one. Dari : Ican herenzzbeudzz Untuk : My junior (cewek) Pesan : Gue tau loe keren, tapi kita bakal pisah, but do not worry, gue selalu ada di hati loe. Dari : Secret Admirer Untuk : Ko Richard Pesan : Ko, wait for me.....mudah2 an koko makin, biar nyamai aku... Dari : Toko kue crystal Untuk : Kunti Pesan : Akang jangan kabur lagi, kutunggu di toko kue... Dari : Teresa Untuk : Aldi Pesan : jok berpaling ke lain hati… Dari : Tere Untuk : Amel Pesan : Kamu jelek, tapi aku sayang kamu. Gundam forever... Dari : Amel Untuk : Agatha Pesan : Aku sayang kamu, muahhh. Dari : Amel Untuk : Vivi Pesan : Cepet gede yah... Dari : Bu Tutik Untuk : Kelas 7, 8, 9 Pesan : Rajin belajar ya, lebih tekun, semoga sukses. Dari : Bu Tutik Untuk : Kelas 7C Pesan : Raih cita2 setinggi langit ya Dari

: Pak Haryadi

Dari : Fighting Untuk : Angelica, Rico, Melki Pesan : We gonna miss u, we will be friends forever. Take care.. Untuk : All Sanclar Pesan : Belajarlah dalam kehidupan dan jadilah yang terbaik. Dari : Kak Ata Untuk : Santa Clara Choir Kelas 9 Pesan : Keep singing, okey.. Dari : LL Untuk : Pak Dicky Pesan : Thx untuk semua informasi dan nasihat. GBU. Dari : Amel Untuk : Mary Vanessa Pesan : Miss u....aha...aha.. Dari : Amel Untuk : Tere Pesan : Gundameus, love u... Dari : Mr X Untuk : Amel Pesan : Miss u... Dari : Giselle Untuk : Niall Hokon Pesan : Bring 1D to Indonesia concert up all night. Dari : Vivi Untuk : Amel Pesan : Gundamers, tetep usil, nakal yo... Dari : Amel dan Nadia Untuk : Nadia dan Amel Pesan : waduh...waduh...jleb, jleb, jleb. Dari : Nadja Untuk : Kantin Sanclar Pesan : Makanannya jangan mahal2 ya Mbak. Dari : Me Untuk : Michelle P Pesan : Semoga main biolanya sama pianonya, makin ciamik... Dari : SAC Untuk : MP

Dari : Papa Sheline aka Zayn Malik Untuk : Bunda Catherine Pesan : I love u bunda.. Dari : Penggemarmu Untuk : Lupita Pesan : lup, lup, u. Dari : Magda, Thea, Angel, Sheline, Stifan, Austin, Melki, Rico, Nico, Tinong. Untuk : Bunda Catherine Pesan : Jangan cengeng, bekerja keraslah buat membiayai anak-anakmu. Dari : Fighting Untuk : Fighting Pesan : Keep fighting....hehehhee Dari : Fighting Untuk : Veronica Susanto Pesan : Gordo... Dari : Teresahh Untuk : Pak Benny Pesan : Makasih ya Pak, dah ngajar dengan baik.. Dari : Claudia Untuk : Jennifer, Sasa, Nerissa Pesan : You are sweet in my sweet... Dari : Natasha Untuk : CNC, Lana, Joce, Karin Pesan : Meski pisah sekolah, jok lupa, jaga pertemanan, sering kumpul2 ya... Dari : Yeremia S Untuk : Helena Audrey Pesan : Bakal kangen deh sama kamu Dari : Jesslyn Untuk : Tere, Novi, Panci, Cindy, Nikita, Natasha, Inggrid, Momo Pesan : Sori ya nek aku punya salah mbek kalian... Dari : Your Secret Admirer Untuk : Karin 7A Pesan : Miss u...

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

69


Cover Story

Kaget Harus Bayar Rp 4,5 Juta

Pembuatan cover (sampul) merupakan salah satu hal penting dalam proses majalah kita, DIANTARA. Pilihan akan cover depan sudah kami rencanakan. Tim foto mempertimbangkan dengan matang, persiapannya, dan kami anggap ini yang terbaik. Laporan : Edward H, Michella, Sally K, Nancy, Daniel Edgar, Stevanus H

H

ARI itu, kami sepakati melakukan pemotretan di Laguna dan Hallo Surabaya. Hampir seharian, dari pagi hingga sore pada 13 Maret 2012, tim foto bekerja mengambil sejumlah gambar di beberapa lokasi. Sebelum menemukan kedua tempat itu, kami harus ‘berjuang’ ke sana kemari. Tak ketinggalan model yang sudah kami kontak untuk bergabung. Ada Karin Saraswati yang bakat dance, Christopher Enrico yang mahir bola basket, Marvin Jesse yang super pintar dengan banyak prestasi. Lalu, Benedicta Avena dari tim basket putri, dan Stanley Sebastian yang mempunyai bakat musik. Tiba di hutan mangrove Laguna, kami menelusuri spot foto yang layak. Tim foto harus rela melalui jalanan berlumpur hingga sepatu belepotan tanah. Namun, kami tetap semangat dan hal itu menurut kami sangat mengesankan. Ketika kami menemukan spot foto yang kami anggap layak dan cocok, kami langsung melakukan pemotretan. Setelah pemotretan,

70 70

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

kami tidak sabar untuk ke rumah salah satu anggota tim foto (Daniel Edgar) untuk membersihkan diri dan membersihkan sepatu kami yang penuh lumpur. Istirahat sejenak, lantas kami beranjak ke Apartemen Trillium. Bayangin kami akan lokasi menakjubkan sirna. Ternyata apartemen itu belum ‘apa-apa’. “Makanya, kalau cerita lokasi jangan baca di koran,” ledek anggota tim foto kepada Nancy. Semua tertawa tapi kembali serius karena harus mencari lokasi lain. Terpilihlah, Hotel Majapahit yang direkomendasikan oleh salah satu dari tim foto. “Ah,” kami semua kaget. Ternyata, untuk melakukan pemotretan di sana, kami harus membayar Rp 4,5juta atau harus ada proposal resmi yang ditandatangani sekolah. Wah…wah….nggak jadi deh. Karena beberapa kesalahan spot tempat, hampir semua anggota tim kesal. Apalagi, rasa capek mulai menyergap, tambah kesal rasanya. Akhirnya, ada ide untuk menuju Hallo Surabaya di kawasan Bubutan, Surabaya. Di sana banyak spot foto yang bagus. Kamipun mengambil beberapa gambar di sini. (*)


Cover Story

Luluh atas Ajakan Evan Di balik pembuatan cover DIANTARA, para model punya cerita tersendiri. Tidak hanya suka, duka pun mereka lewati bersama. Berikut kisah Rico dan Karin.

Laporan : Jessica Claudia

S

ENYUM dingin dan tatapan mata menyipit. Itulah Rico, sebutan untuk Christopher Enrico dari Kelas 8A. Dia dipilih karena masuk skuad basket Sanclar di DBL Jr 2012. “Awalnya, saya menolak, malu,” kata Rico yang kaget dirinya dipilih. Hal sama dirasakan Karin Saraswati atau Karin. Dia juga kaget dan sempat menolak saat diberitahu Stevanus Hendranata atau Evan, salah satu anggota tim foto. Keduanya akhirnya luluh atas ajakan Evan. Alasannya? “Terpaksa. Kasian Evan,” jawab keduanya kompak. Kebetulan,

orangtua mereka malah mendukung. Bahkan, teman-temannya mulai menggoda. “Ada yang teriak-teriak nyorakin, ada yang nggodain,” tutur Rico cengengesan. Gimana cerita saat hunting? Karin langsung nyerocos. Menurutnya, yang paling seru waktu kecemplung di hutan mangrove. “Pulang dari sana, bersih-bersih di rumah Daniel, tapi sepatunya Nancy aku isi air sampai dia teriak-teriak gitu, mbanyol,” jelasnya lantas tertawa. Meskipun menemui berbagai halangan, tim foto berhasil melaksanakan tugas dan mereka sangat puas dengan hasilnya. Good job, Guys! (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

71


Insight

Gebyar Seni, Banyak Nyanyi Unjuk kreasi seni bertajuk ‘Sparkling Friendship’, 14 Januari 2012, walau ada gangguan kecil seperti disk yang tak mau bunyi ketika dance Kelas 9, dan harus mengganggu pelajaran buat latihan, tapi acaranya tetap meriah. Laporan : Felicia Nadia, Felicia, Regina NE, Regina NA, Axel, Tyo, Radityo, Aditya Guncoro

P

ANGGUNG setinggi kurang lebih 75 cm, bergelar karpet merah. Di belakang sebuah backdrop hitam bertuliskan ‘Sparkling Friendship’ Gebyar Kreasi dan Prestasi. Di depan panggung, berjajar rapi gamelan yang siap dimainkan. Gamelan dan kemudian kulintang memang membuka acara unjuk kreasi seni yang digagas oleh anak-anak dari Kelas 9. Dari pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB, acara di atas panggung didominasi ‘nyanyian’. Ada nyanyi duet siswa dan guru, dance, vocal group, band, gitar tunggal dan tentu saja, sajian fashion show. “Tema ini benarbenar bahan baru, dan baru tahun ini Santa Clara mengadakan gebyar seni yang banyak nyanyinya,” kata Bu Sisca Yovita, salah satu panitia. Sedangkan pilihan tema Sparkling Friendship diambil untuk menyesuaikan dengan tema Natal dan Tahun Baru. Tema mengajak untuk semakin memahami dinamika persahabatan yang selama ini hadir dan terbentuk di SMPK Santa Clara. Menurut Bu Sisca Yovita, persiapan unjuk kreasi seni yang dirancang siswa Kelas 9 itu, dimulai jauh sebelum liburan akhir semester I 2011/2012. Latihan intensif berlaku untuk pemain drama, vokal group dan duet nyanyi.

72 72

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Sedangkan dance dari Kelas 7, 8, dan 9, berlatih sendiri-sendiri. Mereka ini tetap percaya diri walau selama latihan tidak didampingi pelatih. “Kami juga buat sendiri koreografinya,” kata seorang siswa yang ikut nge-dance. Stevanus Diovan Arditosunu bangga keinginannya menjadi vokalis band terwujud bahkan tampil dalam Gebyar Kreasi Seni 2012. Ia dapat tampil bersama teman-teman sepermainannya. Secara fisik tak ada persiapan khusus, hanya ia telah siap mental di depan cermin agar penampilannya tidak memalukan. “Biar nggak nervous dan lebih percaya diri,” kata Dito yang merasa terbantu dengan bimbingan Pak Horison, pembina ekstra band. Gebyar Seni 2012 juga menampilkan talenta baru di bidang MC. Salah satunya, Laurensia NW. Dirinya sempat kaget terpilih menjadi pembawa acara. Soalnya, sewaktu seleksi, Lauren merasa tidak siap. “Waktu itu, ada 2 ulangan, seabrek tugas dan beberapa kejadian yang benar-benar menguras tenagaku. Benar-benar aku nggak mempersiapkan diri untuk seleksi,” tuturnya. Setengah jam sebelum tampil ‘membawa acara’, perasaan Lauren sungguh tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata. Tubuhnya gemeteran. Syukurlah, rekannya, Reimons Santoso mampu mengimbangi sehingga Lauren tidak kehilangan ide. (*)


Insight

Dari Bola Bekel hingga Popcorn

N

AMANYA Bing Bing. Ini stan atau kios di sisi kanan panggung dekat dengan gambar art design. Stan ini menjual tas, bola karet, bola bekel, gantungan kunci boneka, kartu VIP mainan, kartu game monopoli dan pernik lainnya. “Mau yang lain, ada gantungan HP, action figure, silakan pilih,” kata si penjaga stan. Bukan kali pertama ini, Bing Bing mengisi stan bazar yang meramaikan Gebyar Kreasi Seni 2012 di halaman SMPK Santa Clara. Di stan makanan, terlihat sajian mi pangsit, pop corn, snack, dan masih banyak lainnya. Harga paling mahal Rp 15.000. Ada stan minuman seperti tong ji yang menjual jasmine tea, milk tea, ice tea, choco tea. Lalu, ada stan dari sekolah. Yang dipamerkan adalah mading sekolah, cerita-cerita menarik, serta beberapa buah komik pendek. Meirawati Turi Hidayati yang menjaga stan popcorn menawarkan dagangannya dengan harga Rp 5.000. Perempuan yang tinggal di Bratang Gede ini menjaga stan bersama temanya. Ukuran stand sekitar1,5x1,5 meter. Dia juga menjual jagung manis yang kecil Rp 4.000 dan jagung manis besar Rp 7.000. “Maaf, tidak ada diskon,” katanya. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

73


Insight

Multitalented Girl Siapa nggak kenal Celina Tasya, mantan wakil ketua OSIS ini. Selain bakat story telling , menjadi penyiar radio sekolah, diam-diam piawai membuat naskah drama. Laporan : Laurensia NW, Agatha Caroline, Mary Vanessa

K

AMU terpingkal-pingkal nonton drama ‘Timun Mas’? Kalau ya, artinya normal. Naskah yang awalnya serius itu digubah menjadi kocak oleh Celine Tasya. “Naskah ini pernah saya buat Kelas 7 untuk drama kamping pramuka,” tuturnya. Kecakapannya menyusun dialog diperoleh karena hobinya membaca novel. Salah satunya novel Hunger Games. “Soalnya, ceritanya nggak perfect, nggak ngayal, jadinya kayak lebih real,” kilahnya. Suka dukapun terjadi saat ia membuat naskah. Sukanya, bangga ternyata bisa jadi juga. Kalo dukanya, selain membuatnya membutuhkan proses panjang, untuk menjadikan

74 74

drama konkret dari naskahnya juga banyak tantangan. Untuk mencari pemeran sulit karena ketika itu sudah liburan sekolah. Tasya harus mengirim SMS dan mengajak anak-anak yang terpilih buat latihan. “Wes gitu, waktunya sudah mepet, jadi waktu latihannya ya cuma 2-3 mingguan,” bebernya. Untuk biaya drama tidak seberapa banyak. Paling banyak untuk rekaman dan membuat background. Sedangkan kostum pinjam dari TK. Di balik sukses dramanya, Tasya juga dibantu oleh Citra, sang koreografer dan juga para tokohnya yang super supergokil, di antaranya : Tinong (Kristian), Austin, Bobbi (Evan), Icak (Richard), Nadine, Mak (Caroline), Cilla, Jessica, Mega dan Gio. (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012


Insight

Topeng Bikin Bingung Berjalan dengan tangan di pinggang mungkin biasa. Berjalan dengan dagu terangkat juga biasa. Namun, apa yang terjadi jika berlenggak-lenggok dengan tangan di pinggang dan dagu terangkat?

Laporan : Beatrix, Cindy, Alicia M

P

ERSIAPAN seminggu cukup membuahkan hasil. Pergantian tema dari harajuku menjadi masquerade sampai pergantian peserta, menjadi kendala bagi Theresita (9B) dan Cynthia (9C) selaku penanggung jawab acara fashion show sekaligus pelatih. “Sulit ngatur anak-anak kelas 7 dan 8, banyak yang masih malu-malu,” Cynthia. Kendalanya bukan hanya itu saja. Topeng yang menjadi keistimewaan tema fashion show pada hari itu turut membuat panitia bingung. “Gimana nih ce topengnya..” “Ce belum nemu topengnya ini..” Tibalah saatnya, satu per satu modelmodel cantik dan ganteng melakukan parade. Topeng siap dengan jas dan gaun, mereka berjalan dengan anggun dan gagah. Semuanya bisa serius dan blockingnya sesuai yang diajarkan. “Aku sing isin nek pas tampil kayak orang gendeng gitu,” ucap Calvin Arandy dari Kelas 9B, yang terkenal usil dan selengekan selama latihan. “Lagian kan ini tahun terakhir di SancClar, jadi harus bikin bangga 9B dan Mam Erny dong, hahaha.” Akhirnya, pengumuman tiba. Juri modeling, menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Matthew Rajoso-Tri Paramitha CS (9C) sebagai juara pertama, Calvin ArandyMaria Felicia (IX sebagai juara kedua, dan Billy Gozali-Roseline (8) sebagai juara ketiga. Penilaian berdasarkan keserasian, ekspresi, blocking, dan busana. Miss Sisca, yang menjadi juri sempat menyayangkan adanya model yang tanpa pasangan. Namun, ia bangga terhadap Anita yang tetap bisa tampil penuh percaya diri. So, untuk teman-teman yang belum berhasil, ciayo ya.. Next year better! (*)

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

75


Our Teachers

Masih ingat nggak pada 13 Februari 2012, anak-anak Santa Clara merayakan valentine bersama. Ternyata, diam-diam ada valentine untuk guru yang gak kalah serunya.

Lebih Heboh, Kado Lebih Banyak Laporan : Alyssa Akane, Marvelia

S

AMBIL mengumbar senyum, Pak Benny mengelus-elus lampu belajar hasil tukar kado. Lampu dengan tutup warna kuning itu terus dilihat sambil menebak-nebak siapa pemilik awalnya. Di bagian lain, Pak Vincent langsung memainkan alat musik yang diperolehnya. Ia memukul dengan alat khusus yang disertakan dalam kado itu. Begitulah kehebohan Valentine ala guru Sanclar, pada pukul 14.00 – 14.30 WIB di Kelas IXB yang diikuti segenap guru, suster serta beberapa pembina ekstrakurikuler. Tukar kado, cerita tentang kehidupan cinta

76 76

kasih dan menyanyi lagu cinta itulah acara Valentine guru tahun 2012. Sama seperti para murid, tukar kado dengan harga minimal Rp 50.000 dan dibungkus koran.

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Setelah tukar kado, para guru saling bertukar cerita, baik manis maupun pahit yang berhubungan dengan cinta kasih, sambil membuka kado yang diperolehnya. Kesempatan langka ini dimanfaatkan para guru untuk mempererat hubungan kekeluargaan di antara mereka. Selain lebih meriah, jumlah kado juga lebih banyak dan MC- nya lebih heboh. Miss Sisca dan Pak Dodit mampu mengubah suasana hingga cair, tanpa jarak. Semoga, makna Valentine lebih mengentalkan hubungan para guru di Sanclar. Selamat. (*)


DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012

5


2

DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.