Nomor 111 Tahun Ke-I
Sabtu, 8 Februari 2020 Info Berlangganan/Iklan
0821 6751 3231 Kantor Redaksi
Terbit 16 Halaman
0622 7431 343
HARGA: Rp3000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)
Akurat dan Terpercaya HAL
Kementan: Pupuk 2020 Cukup
4
HAL
HAL
Pemprov Sumut Kumpulkan Seluruh RSU
2
Pelamar CPNS Dairi 19.026 Orang
12
HAL
Parkir Tanpa Karcis Jangan Dibayar
8
HAL
Penendang Teman Hingga Tewas Jadi Tersangka
13
Orangtua Balita Korban Bom:
Untuk Apa Mereka Pulang? Pemerintah mengkaji rencana pemulangan 600 WNI eks ISIS dari Suriah. Wacana pemulang an ini ditolak mentah-mentah orang tua korban pelemparan bom molotov di Gereja Oiku mene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Samarinda | Mistar
Salah satu korban ialah balita Trinity Hutahaean. Saat peristiwa yang terjadi pada akhir 2016 itu, Trinity masih berumur 3 tahun. Rencana pemulangan eks ISIS membangkitkan trauma korban. “Untuk apa mereka pulang? Mereka adalah orang-orang yang kejam. Mereka bantai saudaranya sendiri, dan mengaku menyesal, lalu ingin pulang. Apakah masyarakat Indonesia tidak khawatir? Mereka adalah bibit terorisme,” kata ibu Trinity, Sarina Gultom, saat ditemui di Samarinda, Jumat (7/2/20). Trinity merupakan salah satu korban bom gereja yang menderita luka bakar terparah. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 13 November 2016 silam. Dua balita lain, yakni Alvaro Aurelius Tristan Sinaga dan Anita Kristobel, juga jadi korban. Sarina menilai pemulangan 600 WNI eks ISIS berisiko tinggi. Dia mempertanyakan jaminan keselamatan bagi warga Indonesia setelah para pendukung ISIS itu datang. Dia meminta pemerintah membatalkan rencana tersebut. Bersambung ke Hal 7...
Kabar Terbaru Trinity-Alvaro
MOLOTOV: Seorang petugas kepolisian berjaga-jaga di luar Gereja Oikume di Samarinda, Kalimantan Timur di Indonesia, pada 13 November 2016, setelah seorang lelaki diduga melemparkan bom molotov ke arahnya, membunuh seorang anak dan melukai tiga lainnya. (f:ist/mistar)
Pengusaha Siap Hadapi Korona
Jakarta | Mistar
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apin do) siap menghadapi dampak virus koro na terhadap dunia usaha di Tanah Air. Kekhawatiran terhadap wabah mematikan itu masih belum menunjukkan tanda penurunan. Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani menyebut perlu kerja sama berbagai pihak dalam mencegah dampak ekonomi yang lebih buruk bagi ekonomi RI. Pasalnya,
indikasi penurunan saat ini telah terjadi di beberapa sektor seperti industri pariwisata. “Kita harus bangun kerja sama erat di antara kita, kita belum pernah hadapi seperti ini, untungnya saat low season tapi kalau berlanjut sampai pertengahan Februari jadi serius,” kata Hariyadi di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/20). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ini bisnis pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak
signifikan. Saat ini, pemerintah telah menutup seluruh penerbangan dari dan ke Tiongkok. Penurunan jumlah wisatawan asal Tiongkok sangat terasa di destinasi pariwisata Bali. Bahkan, pelancong Tiongkok telah membatalkan seluruh rencana mereka untuk berlibur ke Indonesia. “Baru saja habis Imlek ada virus korona buat kita kelimpungan, apalagi kita sektor
Mendagri: Aktifkan FKUB Di Daerah
Jakarta | Mistar
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah (Pemda) untuk mengaktifkan keberadaan forum kerukunan umat beragama (FKUB) di da erah lewat pemberian alokasi dana APBD bagi FKUB, sehingga forum tersebut dapat aktif dalam menjalankan fungsinya menjaga toleransi di daerah. Hal itu disampaikan Tito setelah meng Bersambung ke Hal 7... ikuti rapat internal bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di Kantor Wapres Jakarta, Jumat (7/2/20). “Kami (Kemendagri) menyampaikan kepada kepala daerah, gubernur dan bupati, walikota agar program (FKUB) ini menjadi suatu program yang penting, yang menjadi prioritas,” kata Tito. Keberadaan FKUB sebenarnya sudah tersebar di daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota. Namun, ada juga FKUB yang tidak aktif dalam menjalankan fungsinya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di daerah. Tito mengatakan ketidakaktifan FKUB tersebut disebabkan oleh kurangnya dukungan dari masing-masing peme rintah daerah melalui alokasi APBD untuk FKUB. “Salah satu yang dibahas tadi adalah memperkuat instrumen FKUB yang selama ini sudah ada.
Indonesia Masih Bebas Korona
Jakarta | Mistar
Trinity Hutahaean, salah seorang korban bom. (f:ist/mistar) Samarinda | Mistar
Empat balita jadi korban pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada November 2016 lalu. Satu dari empat korban akhirnya tewas usai dirawat di rumah sakit (RS). Tiga balita lainnya ialah Trinity Hutahaean, Alvaro Aurelius Tristan Sinaga, dan Anita Kristobel. Ketiganya sempat mengalami luka bakar cukup parah akibat peristiwa tersebut. Bagaimana kondisi mereka sekarang? Di media sosial, video yang memperlihat kan Trinity dan Alvaro bermain bersama kembali beredar. Video ini diunggah terkait dengan rencana pemulangan WNI eks ISIS dari Suriah. Orang tua Trinity dan Alvaro sama-sama menolak rencana pemulangan eks ISIS. Me reka menganggap rencana tersebut berisiko dan membutuhkan biaya besar. Mereka kecewa karena pemerintah justru memperhati kan pihak yang telah memutuskan keluar dari Indonesia dan bergabung dengan kelompok pemberontak di Timur Tengah tersebut. Sementara korban kekejaman pelaku teror di Indonesia tidak terperhatikan. Ibu Trinity, Sarina Gultom, menjelaskan kondisi terkini putrinya. Dia mengatakan kedua tangan putrinya kaku seperti kayu bakar. Pengobatan terus dilakukan sejak Trinity terkena lemparan bom molotov. Bahkan, mereka sempat bertahan di China selama setahun untuk fokus pada pengobatan Trinity. Dia mengatakan selain fisik, ada tekanan batin yang dialami anaknya. “Trinity itu marah kalau dilihat orang, dia sadar dua tangannya tidak berfungsi. Bersambung ke Hal 7...
Pusat informasi terpadu virus korona di bawah naungan kantor staf presiden memastikan belum ada warga di Indonesia terinfeksi virus korona. Pemerintah terus waspada. “Pemerintah terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan untuk identifikasi virus korona,” kata pelaksana tugas (Plt.) Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Abetnego Tarigan di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/20). Abet mengatakan pemerintah bakal bekerja sama dengan organisasi kesehatan dunia (WHO). Ia memastikan penanganan virus korona sesuai prosedur yang ditetapkan WHO. “Namun penting bagi kami untuk waspada. Karena yang namanya epidemi urusannya public health,” tutur dia. Bersambung ke Hal 7...
M
Bersambung ke Hal 7...
Warga Wuhan menjalankan aktivitas di tengah wabah virus korona. (f:ist/mistar)
Pers Penentu Kualitas Pilkada
edia massa berperan penting Selain itu, media massa juga punya dalam menjaga kualitas demokrasi fungsi krusial untuk membantu pemilih sepanjang perhelatan pemilihan kepala mengenal kandidat yang lebih memiliki daerah (pilkada) serentak yang digelar integritas dan kapabilitas. Hal tersebut tahun ini. Perilaku tidak etis seperti mengemuka dalam diskusi bertajuk “Memahar dalam penjaringan dia Berkualitas untuk Pilkada Damai” kandidat dan kecurang dalam rangkaian perayaan Hari Pers an seperti vote bu Nasional yang diselenggarakan ying (menyuap pedi Banjarmasin, Kalimantan milik suara) dan Selatan, Jumat (7/2/20). vote rigging Hadir dalam acara tersebut (manipul asi antara lain Ketua Dewan Pers dalam pengMuhammad Nuh, Direktur Jenderal hitungan Informasi dan Komunikasi Publik suara) Kementerian Kominfo Widodo b i s a Muktiyo, dan para panelis yaitu diketahui Direktur Pemberitaan Berita publik dan satu Media Holdings Primus mendapat sanksi Dorimulu, anggota dari otoritas pemilu Dewan Pers Agus Ilustrasi: (Gom T obing/M jika media menjalank an Sudibyo, anggota Deistar) fungsinya dengan benar. wan Penasihat Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Eduard Depari, dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalimantan Selatan Fathurrachman. Muhammad Nuh mengatakan media punya peran penting untuk menyejukkan situasi pilkada yang terlalu panas, dan menghangatkan situasi ketika proses pemilihan berjalan “adem ayem” tanpa dinamika. “Kalau pilkada terlalu panas itu tidak baik. Ibarat kita kalau kepanasan, maka harus buka baju, kalau buka baju maka auratnya terlihat dan ibadahnya tidak sah,” kata dia. Dalam proses pemilihan yang terlalu panas, pihak-pihak yang bersaing cenderung akan berusaha untuk saling membuka aib lawan-lawannya kepada publik, ujarnya. Sebaliknya, pilkada yang adem ayem saja juga tidak baik karena membuat Bersambung ke Hal 7...
Anggaran Pilkada 2020 Rp15 Triliun Jakarta | Mistar
Kementerian Dalam Negeri mencatat, total anggaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 yang berlangsung di 270 daerah, ditaksir mencapai Rp 15 triliun. “Cukup besar biaya Pilkada. Kalau ditotal kurang lebih Rp 15 triliun seluruh Indonesia,” ujar Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar di kantor Kemen dagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (7/2/20). Bahtiar mengatakan, jumlah itu belum termasuk anggaran yang diperuntukan bagi pengamanan pelaksanaan pesta demorkasi lima tahunan tersebut. Dia mengatakan, sejauh ini 270 daerah sudah menanda tangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara pemerintah daerah dengan penyelenggara setempat. Menurut Bahtiar, besaran anggaran dalam kesepakatan tersebut tergantung dengan kekuatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di masing-masing. Bersambung ke Hal 7...