Epapaer Harian Mistar Edisi 108 Rabu 5 Feb 2020

Page 1

Nomor 108 Tahun Ke-I

Rabu, 5 Februari 2020 Info Berlangganan/Iklan

0821 6751 3231 Kantor Redaksi

Terbit 16 Halaman

0622 7431 343

HARGA: Rp3000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Akurat dan Terpercaya HAL

Pajak Barang Impor Di Atas Rp45 Ribu Resmi Berlaku!

HAL

HAL

4

Gerakan Kampung Sendiri Akan Lukis Stadion Teladan

2

Kadis Lingkungan Hidup Samosir Diadukan

12

HAL

Rehab Gedung SD Terindikasi Bermasalah

8

HAL

Gambar Senjata Laras Panjang Dan Pistol Ada Di Akun FB

13

Di Sumatera Utara

Warga China Bisa Gunakan Visa Darurat Pemerintah Indonesia menghentikan sementara penerbangan langsung ke Tiongkok untuk mencegah penyebaran virus korona masuk ke negara ini. Penghentian tersebut mulai berlaku hari ini, Rabu (5/2/20) pukul 00.00 WIB. Medan | Mistar

Selain menghentikan penerbang­an ke Negeri China, warga negara Indonesia juga di­ larang untuk melakukan kunjung­an ke Negeri Tirai Bambu itu. WNA China yang akan berkunjung ke Indonesia juga akan ditolak. Kepala Kantor Imigrasi Klas I Khusus Medan, Suparto­ no mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menyiagakan petugas terutama di bandara untuk memeriksa siapa saja WNA yang masuk ke Sumatera Utara. “Nanti akan kita cek. Jika ada WNA yang datang dari China, langsung ditolak,” katanya di Medan, Selasa (4/2/20). Penerbangan langsung dari dan ke Tiongkok memang sudah ditutup. Tetapi sebagian besar WNA dari Tiongkok yang masuk ke Sumut biasanya transit lebih dulu di Singapura atau Malaysia. Tentu hal ini menjadi perhatian pihaknya untuk lebih

teliti memeriksa WNA yang masuk ke Bandara Kualanamu. “Itu hanya berlaku bagi warga China yang datang dari China daratan, karena memang di sana ada virus korona. Tetapi jika ada WNA China yang tinggal di Australia atau lain, bukan China daratan, tetap kami izinkan masuk,” jelasnya. Adapun sejak diberlakukannya pelarangan penerbangan langsung ke China dan menyusul penghentian sementara bebas visa terhadap WNA Tiongkok, Tono meminta para WNA tak panik. Sebab, pemerintah akan memvasilitasi perpanjangan visa. Apalagi, Tiongkok sendiri sudah melarang masuknya orang luar ke negara itu.Otomatis, WNA China yang hendak pulang ke negara­nya kemungkinan besar akan ditolak. Konsekuensinya, mereka harus memperpanjang visa atau izin tinggal di Indonesia. Bersambung ke Hal 7...

Menag: Pemerintah Kaji Pemulangan Mantan ISIS

MONITOR: Petugas kesehatan Indoesia sedang memperhatikan monitor thermal scanner di Bandara Husein Sastranegara Bandung (27/2/20), untuk mencegah masuknya virus korona ke Indonesia. (f:ist/mistar)

BNPB Segera Siapkan Skenario

Bogor | Mistar

Presiden Joko Widodo meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan skenario jika Virus korona masuk ke Indonesia. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB dengan tema Penanggulangan Bencana 2020 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/20). “Saya perlu ingatkan bencana se­karang Menteri Agama Fachrul Razi usai menghadiri Rapat Pleno ke-47 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia di Jakarta. (f:antara/mistar) Jakarta | Mistar

Pemerintah masih mengkaji pemulangan ke warga negara Indonesia mantan anggota kelompok bersenjata ISIS ke Tanah Air. “Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait, di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya,” kata Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Selasa (4/2/20). Saat ini, sejumlah WNI matan ISIS tersebar di beberapa wilayah di Timur Tengah. Fachrul mengatakan pembahasan nasib WNI itu me­ nunggu pembahasan dari sejumlah pihak. Dia mencontohkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggaris­bawahi pentingnya upaya pembinaan apabila WNI bekas ISIS dipulangkan. Menag mengatakan proses pembinaan bukan persoalan mudah karena mantan anggota kelompok bersenjata ISIS sudah terpapar paham yang sangat radikal. Pemerintah, kata dia, bersinergi dengan berbagai unsur se­perti lembaga swadaya masyarakat dan ormas keagamaan untuk membahas kemungkinan pemulangan WNI mantan ISIS. Kemenag, kata dia, akan terus menggerak­ kan penguatan moderasi beragama dan toleransi. “Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para mantan ISIS jika mereka akan dipulangkan,” katanya.*

Bersambung ke Hal 7...

kita. Kalau terjadi harus ada skenario apa, penyiapan apa, di mana, dikerjakan apa, step-step itu harus kita miliki. Karena kalau tidak kita akan tergagap-gagap,” katanya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sendiri mengapresiasi langkah jajarannya yang sigap saat proses evakuasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, pada Sabtu (1/2/20).

Jakarta | Mistar

Kasus virus korona baru yang merebak akhir-akhir ini membuat masyarakat dunia khawatir. Terlebih jumlah pasien yang terinfeksi dan korban jiwa terus bertambah. Data Organisasi Kesehatan Dunia per 4 Februari 2020 menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 17.391 dengan angka kematian 361 jiwa. Bersambung ke Hal 7... Kendati demikian, hingga saat ini di Indonesia belum ada kasus virus korona baru yang terkonfirmasi. Hasil pemeriksa­ an terhadap 38 spesimen juga negatif. Kendati demikian, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan. Sebab tetap ada kemungkinan terjadinya kasus. Sejauh ini, pemerintah melalui Kementeri­an Kesehatan menyatakan sejumlah rumah sakit di Indonesia telah siap melakukan penanganan medis apabila ke depan ada kasus yang terkonfirmasi. Contohnya di Jakarta ada tiga rumah sakit rujukan yakni RSPI Sulianti Saro­ so, RSPAD Gatot Soebroto, dan RS Persahabat­an. Namun bagaimana dengan biaya pengobatannya? Apakah ditanggung oleh BPJS Kesehatan? Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma’ruf memberikan keterangan terkait jaminan terhadap biaya pengobatan pasien dengan virus korona baru. Menurut­ nya, hingga saat ini pihaknya menjamin biaya pengobatan. “Bisa dijamin asal sesuai mekanisme dan prosedur JKN-KIS,” ujar Iqbal saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (4/2/20).

Terancam Dana Rp4 Triliun Untuk Danau Toba Medan | Mistar

Pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp4,04 triliun membangun kawasan Danau Toba menjadi destinasi pariwisata super prioritas. Namun sebagian besar dana itu terancam dialihkan ke daerah lain. Direktur Pemasaran Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Basar Simanjuntak, Selasa (4/2/20) Februari 2020, membenarkan adanya anggaran triliunan rupiah untuk pembangunan destinasi pariwisata super prioritas kawasan Danau Toba. Menurut dia, dana itu dialokasikan di APBN 2020 dan siap dikucurkan. Direncanakan dana itu digunakan untuk persiapan berbagai fasilitas pariwisata di kabupaten seputaran Danau Toba. Menurut Basar, dana akan dialokasian untuk pembangunan seperti pelabuhan bebas Parapat, pelabuhan Sigapiton di Kabupaten Toba Samosir, waterfront Pangururan di Kabupaten Samosir, waterfront Pantai Atsiri, Padat Barelong di Kabupaten Toba Samosir dan sebagainya. Bersambung ke Hal 7...

Tortor, salah satu daya tarik budaya tradisional di Kawasan Danau Toba. (f:ist/mistar)

Bersambung ke Hal 7...

Korona, Awal Turunnya Digdaya Tiongkok?

Mei atau Juni 2020

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebutkan keputusan kepulangan WNI yang menjadi Foreign Terrorist Fighter (FTF) atau terduga teroris lintasbatas dari Indonesia pada Mei atau Juni 2020. “Nanti terakhir akan dibawa kepada Pre­ siden Jokowi untuk didiskusikan secara lebih mendalam dan diambil keputusan apakah akan dipulangkan atau tidak.

bukan bencana alam saja tapi juga nonalam. Kita lihat virus korona, ini benca­na non-alam. Hati-hati, kita harus punya skena­rio kalau itu terjadi,” ujar Jokowi. Dia menuturkan skenario itu meliputi tahapan-tahapan yang harus dilakukan saat menghadapi persebaran virus itu; mulai dari persiapan, lokasi, hingga tugas ma­ sing-masing kementerian/lembaga. “Moga-moga enggak terjadi di negara

Korona Ditanggung BPJS?

Presiden Cina Xi Jinping (f:ist/mistar)

S

etelah dunia mengetahui berbahaya­ nya virus korona, berbagai kebijakan preventif agar virus tersebut tidak menular telah diterapkan. Mulai dari penghentian

penerbang­an dari dan ke Tiongkok, penghentian impor barang dari Tiongkok, hingga pada timbulnya reaksi represif masyarakat di berbagai negara yang menolak berinteraksi secara langsung dengan orang Tiongkok. Dengan berbagai kebijakan dan reaksi tersebut, benarkah virus korona telah menjadi preseden buruk terhadap kehancuran ekonomi Tiongkok? Kkorona virus, atau lengkapnya novel korona virus 2019 atau 2019-nCoV benar-benar tengah menyedot perhatian dunia. Membandingkannya dengan kasus Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS pada 2002 di Tiongkok yang mencatatkan 305 kasus dalam 135 hari, terang saja membuat 2019-nCoV yang mencatatkan 7.921 kasus hanya dalam 30 hari membuat virus yang tengah heboh ini benar-benar memberi kesan

yang jauh lebih menakutkan. Dengan jumlah 20 ribu kasus dan kini 427 orang telah meninggal dunia, World Health Organization (WHO) lantas menetapkan wabah virus korona sebagai darurat global pada 30 Januari 2020 lalu. Menariknya, di tengah “kondisi ketakut­an” yang terjadi karena mewabah­ nya virus korona, dengan kecepatan penyebaran virus yang dinilai tidak normal, muncul spekulasi yang berasumsi bahwa virus tersebut kemungkinan merupakan senjata biologis yang bocor. Hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah tuduhan tersebut bisa dibuktikan kebenarannya, atau hanya sekedar kabar bohong atau hoaks yang selalu muncul silih berganti. Tidak hanya ditulis oleh berbagai media, bahkan platform sosial media ber-

bagai video, TikTok juga menjadi tempat penyebaran informasi yang menyebutkan bahwa virus korona diciptakan oleh pe­ merintah Tiongkok untuk mengurangi jumlah penduduk. Media-media pro-Kremlin (Rusia) bahkan secara spesifik menyebutkan bahwa virus korona adalah senjata biologi Amerika Serikat (AS) yang memang menempatkan Tiongkok sebagai target sasarannya. Me­ nimbang pada perang dagang yang terjadi antara Tiongkok dan AS dalam beberapa tahun terakhir, narasi semacam itu tentu saja menjadi masuk akal untuk didengungkan. Di tengah berbagai gempuran asumsi yang menyelimuti virus korona, hal apakah yang dapat dimaknai dari wabah tersebut? Bersambung ke Hal 7...


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.