4 minute read

Pentingnya Memilah Sampah Rumah Tangga Bagi Kesehatan Lingkungan

Sampah adalah benda atau material sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak dipakai lagi dan biasanya dibuang karena sudah tidak memiliki nilai yang berguna. Pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat. Tanpa pengelolaan secara baik dan benar, sampah dapat menimbulkan masalah yang akan mencemari lingkungan, menimbulkan bau busuk, dan menyebarkan berbagai penyakit. Selain itu, sampah jika dibiarkan juga dapat menumpuk dan berserakan sehingga dapat menganggu kenyamanan sekitar.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Indonesia menghasilkan 29,8 juta ton sampah sepanjang tahun 2021. Sebanyak 40,88 persen sumber sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga. Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang paling dekat dengan masyarakat. Sampah rumah tangga adalah jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, seperti sisa makanan, kemasan plastik, botol, kaleng, kertas, dan lain-lain. Setiap saat masyarakat menghasilkan sampah baik organik, anorganik maupun bahan beracun atau berbahaya yang terkadang tidak disadari oleh masyarakat sehingga persoalan sampah menjadi semakin meresahkan apabila tidak dikelola dengan baik.

Dampak negatif akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik pada akhirnya akan kita rasakan dan tentu menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup kita. Sampahsampah ini apabila tidak dikelola dengan baik akan mencemari lingkungan dan menjadi penyebab berbagai bencana. Pencemaran lingkungan dapat menimbulkan penyakit yang memberikan dampak buruk bagi kesehatan kita. Selain itu, bukan hanya berdampak bagi manusia tetapi juga makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan. Rusaknya habitat mereka akibat pencemaran sampah di laut menimbulkan kematian bagi hewan laut tersebut. Selanjutnya sampahsampah ini juga menjadi penyebab berbagai bencana, mulai dari banjir hingga longsor. Tumpukan sampah di dasar sungai serta sampah yang menutupi aliran air dapat mengakibatkan permukaan sungai meninggi dan menjadi penyebab banjir. Selain banjir, sampah juga dapat menyebabkan longsor akibat tumpukan sampah yang menggunung.

Dosen Teknik Lingkungan Universitas Andalas, Yenni Ruslinda, menjelaskan bahwa tujuan akhir pembuangan sampah itu tidak hanya dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. Namun, sampah harus dipilah terlebih dahulu dengan konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recyle). Hal ini dilakukan agar dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir serta mempermudah proses daur ulang.

Beberapa Cara Memilah Sampah di Rumah

Kesadaran masyarakat akan memilah sampah saat ini memang belum optimal. Namun, kontribusi kita dalam memilah sampah dari rumah sangat dibutuhkan. Yenni menjelaskan untuk mengaplikasikannya harus dibangun dari kesadaran masyarakat itu sendiri. Agar bisa mulai memilah sampah di rumah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, berikut penjelasannya:

1) Mengelompokkan karakteristik sampah melalui wadah

Memilah sampah rumah tangga bisa dilakukan dengan menyiapkan wadah atau tempat penyimpanan sementara yang berbeda, untuk mempermudah mengelompokkan jenis sampah dengan tujuan bisa memudahkan pengolahan sampah yang sudah dipilah. Jenis sampah tersebut bisa dibedakan jadi sampah organik, sampah anorgnik,bahan berbahaya, sampah kertas, dan sampah residu. Wadah tersebut bisa berupa bak plastik, ember, atau keranjang yang mudah dibersihkan. Pemakaian jenis wadah tersebut juga harus memperhatikan jenis sampah.

2) Mengenali dan mempelajari cara memilah sampah

Jika kita ingin memulai pemilahan sampah di rumah, perlu untuk mengenali jenis-jenis sampah yang dihasilkan dalam rumah tangga, seperti sisa makanan yang termasuk ke dalam sampah organik, sampah plastik dan kertas yang termasuk sampah nonorganik dan sampah berbahaya seperti baterai. Kemudian, perlu mempelajari cara memilah sampah yang benar dengan memisahkan sampah organik dari sampah nonorganik atau memisahkan sampah kering dari sampah basah.

3) Memanfaatkan Sampah Kembali

Sampah bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang-barang yang berharga. Contohnya adalah membuat vas bunga dari botol plastik, tas dari bahan plastik bekas, dan berbagai barang dari sampah lainnya. Memanfaatkan sampah kembali bisa berguna untuk mengurangi sampah yang ditampung di TPA. Selain itu, memanfaatkan sampah kembali tentu juga menambah keuntungan bagi orang yang melakukannya sebab bisa membuat benda seperti sampah menjadi barang yang berguna.

Bukan hal yang mudah untuk membiasakan diri memilah sampah rumah tangga. Membiasakannya perlu kesadaran dalam diri tiap individu akan sampah. Bahwa sampah yang tercampur dapat menimbulkan ancaman dan dampak negatif yang tidak diinginkan bagi lingkungan kita. Perlu disadari bahwa kontribusi kita dalam memilah sampah dapat meningkatkan jumlah sampah yang akan didaur ulang dan dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA dan lingkungan. ●Ifa, Nabila, Tata

"Kunci utama dari pemilihan sampah adalah menggunakan konsep 3R. Reuse yaitu menggunakan kembali, reduce yaitu mengurangi, dan recyle yaitu mendaur ulang. Masyarakat juga harus tau cara memilah sampah yang dibedakan dengan warna tempat sampah. Tempat sampah organik berwarna hijau, sampah nonorganik berwarna kuning, sampah nonorganik berbahaya berwarna merah, sampah nonorganik berbahan kertas berwarna biru, dan tempat sampah residu berwarna abu-abu,” jelas Yenni pada Sabtu (6/5/2023).

This article is from: