EDITORIAL Mundurnya Semangat Demokrasi Mahasiswa Unand Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan P ers Mahasiswa Pers Genta Andalas dengan SK No.373/XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Tafdil Husni, SE., MBA Penasehat: Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd Dewan Redaksi: Laila Mukhtari Wizra, Randy Febrian, Clara Octaria Rija, Gita Puspita, Lailatul Zuhri Indriani, Suci Ramadhanty, Yori Andriani, Annisa Rhadiani, Devita Sari, Fanny Wulandari, Nite, Rina Sephtiari, Syinta Tesya Apriliani, Wina Sartika Pemimpin Umum: Syukri R. Yoga Sekretaris Umum: Mishthafiyatillah Bendahara Umum: Rizka Desri Yusfita edaksi: Pemimpin R Redaksi: Mis Fransiska Dewi Pemimpin P erusahaan Perusahaan erusahaan: Ratna Sani Tambunan Pemimpin P Prr oduksi: Novia Ratna Dewita Pemimpin Litbang: Rival Lidra Redaktur P elaksana: Pelaksana: Suci Addina Islamy Koordinator Liputan: M. Ilham RF, & Ulfa Sevia Azni Redaktur: Endrik Ahmad Iqbal & Rafikha Novita Sari Bisnis & P eriklanan: Periklanan: Muthia Ekadiany Marketing & Sirkulasi: Metria Indeswara Layouter: Agung Ramadhan Ilustrator: Indah Hestina Yulianti Videografer: Ade Rahmat Syarif & Nindika Widya Tirta PSDM: Azalia Mutiara Fitri Event Organizer & Riset Survei: Novia Permata Sari Anggota: Renal, Ayi, Chacha, Dilla, Gefi, Ivo, Juni, Melati, Nisa, Nurul, Pitnia, Rani, Uci, Sukma, Tika, Uus, Viocta Dicetak oleh: PT adang Graindo Mediatama PT.. P Padang (Isi di luar tanggungjawab percetakan)
P
emilihan raya (Pemira) Unand sejatinya merupakan gambaran nyata dari sebuah demokrasi dalam lingkup universitas. Tak ayal membuat banyak mahasiswa mengincar posisi sebagai orang berkedudukan tinggi untuk memimpin, menampung, dan menyalurkan aspirasi dari mahasiswa. Disaat seperti itu tentu akan sangat terasa suasana pesta demokrasi dan panasnya sebuah persaingan antar calon presiden dan wakil presiden mahasiswa. Namun sayang pada Pemira kali ini mahasiswa Unand tidak merasakan susana pesta demokrasi itu. Sebab, untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden tahun ini telah terpilih secara aklamasi. Mengapa bisa secara aklamasi? Cacatkah demokrasi kita? Menjadi calon tunggal tanpa persaingan membuat pemira Unand terasa begitu sendu, apalagi bagi mahasiswa baru yang masih sekejap merasakan kehidupan kampus tidak dapat merasakan bagaimana rasanya memilih calon presiden dan wakil presiden mahasiswa. Memang tidak mudah untuk menjadi seorang presiden dan wakil presiden mahasiswa. Namun jumlah mahasiswa Unand juga tidaklah sedikit, ada lebih dari 20.000 mahasiswa. Dari jumlah yang tidak sedikit itu, akan ada setidaknya beberapa calon untuk menjadi pemimpin mahasiswa. Badan Pemilihan Umum (BPU) katanya juga telah melakukan berbagai cara untuk menyosialisasikan pemira.
Melihat hasil yang terjadi saat ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah sosialisasi yang dilakukan BPU belum cukup? Apakah mahasiswa sudah tidak lagi berminat menjadi seorang presiden mahasiswa? Apakah BEM tidak melakukan regenerasi untuk meneruskan estafetnya? Hal itu tentu telah menandakan redupnya semangat mahasiswa dalam berorganisasi. Mundurnya kekuatan mahasiswa dalam memperebutkan sebuah kursi tertinggi di BEM KM Unand juga penanda semakin kurangnya ketidakpedulian mahasiswa. Lebih menyayangkan lagi, tidak seluruh mahasiswa Unand mengetahui bahwa presiden dan wakil presiden saat ini terpilih secara aklamasi. Lantas apakah mahasiswa saat ini benar-benar telah apatis? sehingga untuk sebuah informasi terkait Universitas saja mahasiswa banyak yang tidak tahu. Kita semua berharap agar mahasiswa berjuang dalam menyuarakan haknya. Agar mahasiswa dapat merasakan arti sebuah pesta demokrasi dan penyaluran aspirasi. Karena demokrasi itu sesungguhnya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Agar terwujudnya keinginan dan harapan tersebut dibutuhkan sikap, tindakan, dan kerja keras dari semua elemen terkait. Unand harusnya saling merangkul untuk sebuah kemajuan yang selama ini ingin diwujudkan. Hidup mahasiswa!
Salam Redaksi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
P
uji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kami segenap Kru Genta Andalas dapat menghadirkan tabloid edisi LXXI November-Desember 2017 kepada khalayak pembaca guna memenuhi kebutuhan akan informasi. Salawat beriring salam tidak lupa kami haturkan kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan penerang jalan seluruh umatnya. Lega, syukur, haru dan bangga adalah gambaran perasaan yang kami rasakan setelah menyelesaikan tabloid edisi LXXI November-Desember 2017 ini. Berbagai halangan dan rintangan mewarnai perjalanan panjang berhasil kami lalui untuk menghadirkan kembali tabloid Genta Andalas ke tengah pembaca. Di selasela waktu ujian semester, segenap kru tetap meluangkan waktu dan mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, perhatian, dan waktu untuk menyelesaikan tabloid ini. Seperti tak kenal lelah dan terus berjuang, berburu informasi terkini untuk menyajikan berita informatif dan karya terbaik demi terbitnya tabloid mahasiswa Genta Andalas edisi LXXI. Pada edisi ini, kami menghadirkan laporan utama mengenai pemilihan presiden mahasiswa yang merupakan calon tunggal dan terpilih
secara aklamasi menandakan mundurnya demokrasi di Unand. Selanjutnya, kami juga turut menghadirkan laporan khusus terkait kurangnya partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi karena mereka lebih dituntut untuk mendapatkan nilai-nilai terbaik dan lulus dengan cepat . Semuanya akan kami bahas dalam sajian laporan khusus. Pada rubrik sorotan kampus, kami menghadirkan mengenai asrama baru Unand yang hingga saat ini masih belum ditempati serta kebijakan baru Wakil Rektor II terhadap denda perpustakaan. Tidak hanya itu, khasanah budaya, aneka ragam, aspirasi, aktivis, wawasan, resensi, dan sosok kembali kami kemas dalam suguhan menarik dan informatif. Kami juga menambahkan kritik sastra sebagai pelengkap rubrik sastra dan seni. Tak ketinggalan kami menghadirkan jawaban pesanmu untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa. Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi kehidupan kampus bagi pembaca. Sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai pers kampus. Kritik dan saran yang solutif kami harapkan dari pembaca, agar karya ini dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata selamat membaca. Hidup mahasiswa!
Dapur ............................ 2 Jendela .......................... 3 Laporan Utama ............. 4 Sorotan Kampus ........... 6 Feature .......................... 7 Laporan Khusus ............ 8 Survei ............................ 9 Liputan ......................... 10 Galeri ........................... 12 Rehat ............................ 13 Aspirasi ........................ 14 Aneka Ragam .............. 16 Teknologi ..................... 17 Aktivis .......................... 18 Khasanah Budaya ........ 19 Sastra dan Seni ............ 20 Wawasan ..................... 22 Resensi.......................... 23 Sosok ........................... 24
Sosok Edisi LXXI