Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Islam, dan Koloniasme di Minangkabau

Page 93

Sengketa Tiada Putus

51

sebagai titik kontak India bagi dunia Melayu. Istana Pagaruyung, kerajaan fabel di dataran tinggi Minangkabau, bagi penelitipeneliti Indologi abad ke-18 menempatkan orang Melayu pada tataran budaya yang sama dengan tetangga mereka yang lebih jelas terhindukan, orang Jawa. Ketika Thomas Stamford Raffles melakukan ekspedisinya yang terkenal itu ke dataran tinggi Padang pada 1818, hipotesis Marsden diuji. Raffles menjelajah ke pedalaman dari Padang, ber­usaha mencari kerajaan melegenda itu, dan menemukan reruntuhan yang batas-batasnya ditandai hanya oleh pohonpohon buah dan kelapa. Dengan suatu alkimia arkeologis, Raffles menciptakan Pagaruyung dari puing-puing dan semak belukar. “Kota yang pernah luas” itu telah tiga kali terbakar, dan Perang Padri telah menyebabkan benteng Hindu-Melayu yang besar itu ditinggalkan dan dipenuhi ilalang. Di kampung Suroaso, Raffles dan rombongannya diantar ke “tempat tinggal terbaik yang kini dipunyai tempat itu—ke istana, sebuah rumah papan kecil kirakira sepanjang 30 kaki∗, dengan indah terletak di tepi Sungai Emas (Soongy Amas). Di sini kami diperkenalkan pada Tuan Gadis, atau Ratu Perawan, yang memerintah negeri itu”. Reruntuhan (atau fantasi reruntuhan) ini adalah bukti sejarah orang Melayu yang besar dan agung, suatu peradaban yang pernah menyaingi orang Jawa dan kini jelas sedang mengalami “kemunduran”. Dan ketika Raffles menegakkan undakan batu sebuah mesjid kecil, menguakkan suatu prasasti “Kawi asli” (tulisan kuno Jawa Sanskrit), kita tahu apa yang harus dipersalahkan untuk degenerasi yang tragis itu—Islam. Kota mati Pagaruyung yang memilukan itu, “situs banyak bangunan besar yang kini sudah tiada”, kini batas-batasnya tinggal bumi hangus dan “beberapa pohon tua”. Melankolik, Raffles masih bisa melihat istana itu pada serumpun tebu, tahtanya terpatri di sebuah batu datar besar.31 Sembilan meter—Penerj. 31 Raffles, Memoir of the Life, 358-60. Perjalanan itu juga digambarkan dalam ∗

ISI Sengketa new.indd 51

22/09/2010 23:03:35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.