Kliping Artikel Perpustakaan Freedom

Page 1

KLIPING FREEDOM INSTITUTE Artikel & Berita Juli - Desember 2011


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Kliping Freedom Institute Artikel & Berita Juli - Desember 2011

Penyusun RAHAYU

Perpustakaan Freedom Wisma Proklamasi Jl. Proklamasi No.41 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 021-3100349 Fax. 021-31909227 www.freedom-institute.org 2011


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

DAFTAR ISI Juli Menpora Bantah Kenalkan Angie ke Wafid Sejarawan A.B Lapian Terima Bakrie Award Ulil: DK Demokrat Punya Kewenangan Pemeriksaan Sendiri Novelis NH Dini Raih Achmad Bakrie Award Berharap, Penghargaan Achmad Bakrie Tak Ditolak Enam Tokoh Terima Penghargaan Ahmad Bakrie Almarhum Adrian Tetap Terima Penghargaan Rizal Mallarangeng: Nobel Saja Pernah Ditolak Ini Dia 6 Pemenang Achmad Bakrie Award ke-9 Ini Dia Penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Freedom Institute Kembali Berikan Penghargaan Achmad Bakrie 6 Tokoh Terima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Penghargaan Achmad Bakrie Digelar untuk Kesembilan Kalinya Ini Dia Penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Untuk Negeri

1 2 3 4 6 8 10 11 12 13 15 17 18 19 21

Agustus Penghargaan Achmad Bakrie Kembali di Gelar Profil Penerima Penghargaan Achmad Bakrie NH Dini Dapat Penghargaan Achmad Bakrie "Penghargaan Ini Lukisan Terindah Hidup Saya" Penerima Bakrie Award: Adrian B. Lapian Satyanegara, Si Penakluk Tumor Otak Jatna Supriatna, Pejuang Konservasi Terkemuka Winarno, Ahli Teknologi Gizi Tepat Guna Hokky S, Ilmuwan Muda RI yang Mendunia Penerima Bakrie Award: Nh. Dini Ical : Penerima Bakrie Award Orang Berjasa Inspirasi dari Para Pemenang Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Politik Pemberian Penghargaan

22 23 29 30 32 34 35 36 38 40 41 43 48

September "Obama Menang Karena Dibantu Tim Ilmuwan" Andi Mallarangeng Tak Mau Jenguk Wafid Muharam Putusan Ditunda, Aktivis Bendera Demo

50 60 61


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Oktober Kemenangan Argumen: Laporan Diskusi Freedom Institute Andi Mallarangeng Penuhi Panggilan KPK Dua Aktivis Bendera Divonis Siang Ini Demokrat Akui Golkar Pesaing Kuat Ical: Padi Menguning, Jadi Beras di 2014 "Jangan Hakimi TNI Polri Soal Papua" "Partai Golkar Kritis, Tapi Loyal" Pepi Fernando Juga Incar Gereja Bintara Teroris Bom Buku Tentukan Korban Lewat Google An Oasis of Peace for Book-Lovers in Menteng

62 65 66 68 70 71 73 74 75 76

November Golkar Minta Pemerintah Konkret Tangani Papua Ical: Golkar Perlu Mengkritik Pemerintah Golkar Ucapkan Selamat pada Partai Nasdem Golkar Instruksi Kader Tak Pakai Mobil Mewah Ultah ke-65, Ical Diguyoni Cicip Jadi Capres Ical dan Akbar Hadiri HUT Golkar di NTB Kunjungi Thailand, Ical Bantah untuk 2014 Golkar Jajaki Partai Berkuasa Thailand Golkar Turut Berduka atas Banjir di Thailand Golkar Tawarkan Penyelesaian Konflik Thailand Ical Dorong BPK Tuntaskan Kasus Century Ical Lantik Pengurus Balitbang Partai Golkar Ical: Subsidi, Skandal Anggaran Terbesar Golkar Panaskan Mesin Ical: Papua Ingin Merdeka dari Kemiskinan

78 79 80 81 82 84 85 87 88 89 91 92 93 94 96

Desember Ical Bicara Soal Capres 2014 di AS Ical: Soal Papua, Sikap Saya Jelas Di AS, Aburizal Jelaskan Posisi Golkar 2014 Golkar Hidupkan Lagi Kelompencapir dan KUD Ical: Golkar Dekat dengan Semua Partai Kasus Mesuji, Ical Minta Hukum Ditegakkan Suami Istri Saja Pecah, Apalagi Kepala Daerah Aburizal: Golkar Hormati Hasil Audit BPK Politisi PD Wacanakan Duet Dahlan-Hatta untuk Pilpres 2014

98 99 100 102 103 104 105 106 108


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Menpora Bantah Kenalkan Angie ke Wafid Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallaranggeng, sampaikan komitmennya

Penulis Waktu

: Eko Priliawito | Syahrul Ansyari : Minggu, 3 Juli 2011 | 19:31 WIB

VIVAnews - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng membantah tuduhan yang menyebut bahwa dirinya terkait dengan kasus suap pembangunan Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang. Terlebih dengan anggapan bahwa dirinya yang sudah memperkenalkan anggota Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh dengan Sesmenpora Wafid Muharram. "Nggak ada itu," bantah Andi saat ditemui usai menghadiri pembukaan Muktamar VII PPP di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 3 Juli 2011. Andi juga membantah dirinya menyuruh Wafid untuk membantu Angie. Lantas, saat ditanya apa keterlibatannya dalam dugaan suap Sesmenpora, mantan Juru Bicara Presiden SBY itu pun menjawab, "Apa yang harus diakui, itu tidak benar." Andi mengungkapkan komitmennya dalam membantu tugas Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. Bahkan, bila KPK memanggilnya lagi untuk dimintai keterangan, dia mengaku siap untuk datang. "Ya, saya siap. Selama ini, saya selalu memenuhi panggilan KPK," ujar Andi. Sementara itu, terkait dengan kabar akan dipulangkannya Nazaruddin oleh Partai Demokrat, Andi enggan menanggapinya. (art)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/230680-menporabantah-kenalkan-angie-kepada-wafid 1


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Sejarawan A.B Lapian Terima Bakrie Award Almarhum dikenal sebagai sejarawan maritim kondang Penulis Waktu

: Denny Armandhanu Beno Junianto : Rabu, 20 Juli 2011 | 22:48 WIB

VIVAnews - Indonesia khususnya Tanah Minahasa berduka setelah kehilangan putra maritim terbaiknya sekaligus sejarawan maritim kondang, A.B Lapian, setelah menjalani perawatan serius di RSPAD Gatot Subroto akibat kanker otak. Almarhum menghembuskan nafas terakhir kemarin, Selasa 19 Juli 2011. Kepergian A.B Lapian menjadikan kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan bagi orang-orang terdekatnya. Termasuk Freedom Institute yang turut menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga A.B LApian. "Semoga jasa dan warisan kesarjanaan almarhum terus dikenang, dirawat dan dikembangkan lebih jauh lagi oleh masyarakat ilmiah Indonesia secara umum dan masyarakat sejarah secara khusus. Semoga jiwa almarhum tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa." tulis Freedom Institute dalam rilisnya yang diterima VIVAnews.com, Rabu 20 Juli 2011. Dalam rilis tersebut juga dituliskan Freedom Institute sebagai penyelenggara hadiah tahunan Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) pada 16 Juni 2011 telah menetapkannya sebagai penerima PAB 2011 untuk kategori pemikiran sosial. Sedikit mengenal almarhum, penyandang doktor Ilmu Sejarah Universitas indonesia ini adalah salah satu sosok penting dalam kemaritiman Indonesia. Almarhum pernah menjadi Kepala Seksi Sejarah Angkatan Laut dan Maritim Markas Besar TNI AL dan pernah menjadi Ketua Puslitbang Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sampai pensiun pada tahun 1994. (eh)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/234679sejarawan-a-b-lapian-terima-bakrie-award 2


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ulil: DK Demokrat Punya Kewenangan Pemeriksaan Sendiri Penulis Waktu

: Torie Natallova : Kamis, 28 Juli 2011 | 13:47 WIB

JAKARTA--MICOM: Perlakuan berbeda datang dari Partai Demokrat khususnya dalam pemeriksaan kadernya yang bermasalah dengan hukum. Ketika menangani kasus Nazaruddin, Dewan Kehormatan Partai Demokrat langsung memberi sanksi pencopotan jabatannya sebagai Bendahara Umum. Namun, saat nama Anas Urbaningrum disebut terlibat kasus Wisma Atlet, DK Demokrat seolah tidak bergerak. Tak hanya masalah Ketua Umum Demokrat, masalah yang menimpa Ketua Divisi Komunikasi Publik Andi Nurpati terkait pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi serta kasus dugaan korupsi Jhonny Allen Wakil Ketua Umum Demokrat seolah tidak diselidiki oleh Dewan Kehormatan Demokrat. Ulil Abshar, Ketua Pengembangan Strategi Kebijakan Partai Demokrat mengatakan DK Demokrat memiliki penilaiannya tersendiri terhadap kasus yang menerpa kader-kadernya. "Karena DK punya pertimbangan sendiri, yang tidak bisa diungkap ke publik. Di mana bedanya, itu wewenang DK sendiri," kata Uli saat ditemui di Freedom Institute, Jakarta, Kamis, (28/7). Dewan Kehormatan hingga kini belum melakukan pemeriksaan terhadap kader-kadernya yang menjabat posisi strategis di tubuh Partai Demokrat seperti Anas dan Andi Nurpati. Ulil mengatakan hingga kini Dewan Kehormatan belum berencana memanggil sang Ketua Umum untuk menjelaskan tuduhan Nazaruddin kepada Anas. "Sejauh ini belum ada niat untuk seperti itu (memanggil)," tandasnya. Partai Demokrat menurutnya masih dalam proses menunggu tindakan lanjut dari KPK. Nazaruddin bisa segera pulang untuk mengungkap bukti-bukti yang dimilikinya. Partai Demokrat sendiri masih tetap memegang asas praduga tak bersalah sebelum ada kepastian hukum dari penegak hukum seperti KPK. "Dalam kasus Nazar yang melibatkan Anas, Demokrat menunggu proses hukum dari pihak KPK. Makanya kepulangan Nazar itu menjadi sangat penting. Untuk mengungkap seluruh data-datanya," ucapnya. (*/OL-12)

Sumber :

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/28/245871/2 84/1/Ulil-DK-Demokrat-Punya-Kewenangan-Pemeriksaan3


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Novelis NH Dini Raih Achmad Bakrie Award Selain Dini, ada lima putra bangsa lain yang juga meraih penghargaan atas pemikiran

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi | Fadila Fikriani Armadita : Kamis, 28 Juli 2011 | 12:13 WIB

VIVAnews – Enam putra bangsa meraih Achmad Bakrie Award atas pemikiran dan kontribusi mereka bagi kemajuan bangsa, salah satunya adalah novelis sastra terkemuka, NH Dini. Penghargaan tersebut akan diserahkan menjelang peringatan proklamasi di Ballroom Djakarta Theatre pada 14 Agustus 2011. Ketua Panitia Penghargaan Achmad Bakrie Award, Ardiansyah Bakrie, mengatakan bahwa pihaknya ingin memberikan apresiasi kepada anak-anak bangsa yang berkualitas, meski mereka mungkin belum banyak dikenal masyarakat. “Ini untuk memberikan apresiasi kepada pahlawan-pahlawan bangsa,” kata dia. Penggagas Achmad Bakrie Award, Rizal Malaranggeng, meminta semua pihak untuk tidak melihat Bakrie Award dari nominal hadiah yang diberikan. “Sebuah bangsa bisa maju bukan karena emas dan minyak, tapi karena pemikiran yang seimbang. Jadi harus ada penciptaan tradisi ini, dan ilmuwan yang berdiri di garis terdepan,” jelasnya. Lantas siapa saja peraih Achmad Bakrie Award tahun ini? Adrian B. Lapian Adrian meraih penghargaan di bidang pemikiran sosial. Ia merupakan sejarawan bidang maritim yang membuka lembaran baru penulisan sejarah kawasan Indonesia dan Asia Tenggara. “Tanpa henti dia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara laut yang utama di dunia,” kata Wakil Ketua Dewan Juri Bakrie Award, Ulil Abshar Abdala, di Freedom Institute, Jakarta, Kamis 28 Juli 2011. Ulil menjelaskan, Adrian memberikan sudut pandang baru terhadap peran bajak laut dalam sejarah Indonesia. “Dia juga memperbaiki citra pelayaran pribumi yang sempat merosot pada abad ke-18 dan ke-19,” papar Ulil. Namun, imbuhnya, berita duka datang karena Adrian wafat pada 19 Juni 2011, tak lama setelah Dewan Juri menetapkannya sebagai peraih penghargaan.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/236463-novelis-nhdini-raih-achmad-bakrie-award 4


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

NH Dini Siapa tak kenal NH Dini? Ia meraih penghargaan di bidang sastra. Di sepanjang kariernya, Dini dinilai telah memperkuat realisme, merintis ideologi antipatriarki, dan mendalami novel otobiografis. “Dini memperlihatkan, perempuan bisa tampil wajar dengan dirinya sendiri,� kata Ulil. Sebelumnya, jelas Ulil, sosok perempuan dalam dunia sastra biasa digambarkan oleh penulis laki-laki. Karya Dini juga dinilai sebagai induk dari novel populer. Dini merupakan pionir novelis perempuan di awal tahun 90-an. Satyanegara Satyanegara meraih penghargaan di bidang kedokteran. “Dia mempelopori penentuan standar rumah sakit di Indonesia,� ujar Ulil. Satyanegara merupakan satu-satunya penulis buku teks ilmu bedah saraf di Indonesia. Dia dinilai layak disebut sebagai peletak pondasi sekaligus wali bedah saraf Indonesia. Jatna Supriatna Jatna meraih penghargaan di bidang sains. Ia merupakan ilmuwan dan pejuang konservasi. Dia memperteguh pentingnya wallace area dengan menjadikan Sulawesi dan daerah di sekitarnya sebagai laboratorium alam untuk mendeduksi proses evolusi. FG Winarno Winarno meraih penghargaan di bidang teknologi. Ia mengembangkan ilmu pangan dan memberi karakter pada pertumbuhan teknologi pangan di Indonesia, yaitu keamanan pangan dan teknologi tepat guna. Ia dinilai paham dan konsisten soal ketahanan pangan. Dia mengkampanyekan pentingnya kecukupan gizi pada setiap orang. Tujuannya, agar individu mampu hidup sehat dan produktif. Hokky Situngki Hokky meraih hadiah khusus untuk ilmuwan muda berprestasi. Hokky banyak melakukan penelitian menarik yang sifatnya nontradisional. Dia memanfaatkan teknologi modern dalam penelitianpenelitiannya. Hasil penelitian Hokky dimuat dalam berbagai konferensi dan jurnal internasional. (ren)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/236463-novelis-nhdini-raih-achmad-bakrie-award 5


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Berharap, Penghargaan Achmad Bakrie Tak Ditolak Penulis Waktu

: Maria Natalia | Heru Margianto : Kamis, 28 Juli 2011 | 15:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Penghargaan Achmad Bakrie berharap agar masyarakat tidak mengaitkan apresiasi tahunan terhadap tokoh-tokoh berpengaruh ini dengan persoalan-persoalan yang selama ini diidentikan dengan pengusaha Aburizal Bakrie. Panitia berharap, mereka yang terpilih tidak menolak menerima penghargaan ini. "Selalu ada kontroversi dalam hal seperti ini. Kami menghargai orang-orang yang menolak. Penolakan mereka tidak mempengaruhi pilihan kami. Mereka adalah tetap tokoh-tokoh-tokoh yang sudah membawa perubahan," ujar salah seorang penggagas Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) Rizal Mallarangeng di Kantor Freedom Institute, Jakarta, Kamis (28/7/2011). Ia didampingi salah seorang juri PAB 2011 Ulil Abshar Abdalla. Tahun ini PAB diberikan kepada enam orang yang dianggap berjasa di bidangnya masing-masing. Mereka adalah sejarawan maritin Adrian B. Lapian, novelis NH Dini, peneliti tumor Satyanegara, dan tiga orang ilmuwan yaitu Jatna Supriatna, FG Winarno, Hokky Situngkir. Mereka akan menerima trofi, piala, dan uang sebesar Rp 250 juta. Beberapa tahun lalu, sejumlah tokoh seperti Goenawan Muhammad, Romo Frans Magnis Suseno dan Daoed Joesoef pernah menolak dan mengembalikan Penghargaan Achmad Bakrie dari Freedom Institute. Goenawan terpilih mendapat penghargaan dalam bidang sastra pada tahun 2004. Ia mengembalikan penghargaan tersebut pada tahun 2010. Alasannya, ia kecewa dengan Aburizal Bakrie yang dianggapnya melakukan praktik kurang mulia dalam menjalankan bisnis dan politiknya. Tahun 2007, Romo Magnis juga mengembalikan penghargaan tersebut. Sejak awal Magnis menolak menerima PAB karena menurutnya Aburizal belum memperlihatkan tanggungjawabnya kepada para korban lumpur Lapindo.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2011/07/28/15284116/Berh arap.Penghargaan.Achmad.Bakrie.Tak.Ditolak 6


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Menanggapi pengalaman penolakan ini, Rizal berpendapat, penghargaan Achmad Bakrie tidak perlu dicampuri dengan masalah di luar itu. Menurutnya, juri penghargaan ini berasal dari tokoh-tokoh independen, cerdas, dan kredibel. "Penghargaan, ini tidak ada kaitannya dengan hal-hal lain. Ini sudah dilaksanakan sejak sembilan tahun lalu, tahun 2003, sebelum kejadian itu (lumpur Lapindo). Ini merupakan penghargaan untuk menghargai para pemikir. Ini bagian dari tradisi. Jangan dicampurkan dengan yang lain-lainnya," kata dia. Hal yang sama juga diungkapkan Ulil. Menurutnya, keputusan yang sudah diambil dewan juri tidak bisa diubah oleh penolakan. Kata dia, tokoh-tokoh yang terpilih memang pantas mendapat apresiasi dan penghargaan. "Kebijakan yang diambil dewan juri tidak bisa berubah meski terjadi penolakan ataupun ada yang meninggal sebelum menerima penghargaan ini. Penghargaan tetap akan diberikan kepada mereka," tegas Ulil.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2011/07/28/15284116/Berha rap.Penghargaan.Achmad.Bakrie.Tak.Ditolak 7


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Enam Tokoh Terima Penghargaan Ahmad Bakrie Salah satu tokoh yang mendapat penghargaan adalah Nh Dini. Di bidang kesusastraan

Penulis Waktu

: Elin Yunita Kristanti : Kamis, 28 Juli 2011 | 13:15 WIB

VIVAnews - Enam tokoh lintas disiplin ilmu menerima Penghargaan Ahmad Bakrie (Ahmad Bakrie Award) 2011. Penghargaan diberikan karena karya, dedikasi dan pemikirannya di bidang masing-masing. Mereka dianggap berprestasi mengembangkan dan memajukan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan ekonomi masyarakat Indonesia. Keenam tokoh tersebut ialah Adrian B Lapian untuk Bidang Pemikiran Sosial, Nh Dini untuk Bidang Kesusastraan, Satyanegara untuk Bidang Kedokteran, Jatna Supriatna untuk Bidang Sains, FG Winarno untuk Bidang Teknologi dan Hokky Situngkir yang menerima hadiah khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi. Ketua Panitia Pelaksana Penghargaan Ahmad Bakrie, Anindra Ardiansyah Bakrie, menjelaskan, penghargaan diberikan untuk mengapresiasi karya dan prestasi anak-anak bangsa. Diharapkan juga dapat memotivasi masyarakat untuk terus menyumbangkan inovasi dan gagasan pada bidang sains, sosial, kesusastraan, teknologi dan kedokteran. "Jadi, (Penghargaan Ahmad Bakrie) ini bukan sekadar masalah hadiahnya, tetapi kita harus belajar menghargai karya dan prestasi dari putra-putri terbaik Indonesia," kata Ardiansyah dalam konferensi pers di kantor Freedom Institute, Jakarta, Rabu, 28 Juli 2011. Menurut putra ketiga Aburizal Bakrie itu, almarhum kakeknya, Ahmad Bakrie, sangat memberikan perhatian pada potensi sumber daya manusia Indonesia. Karena itu, katanya, Ahmad Bakrie menyusun suatu bentuk apresiasi bagi putra dan putri Indonesia yang berkarya guna mengembangkan dan memajukan kebudayaan, pengetahuan, termasuk ekonomi masyarakat Indonesia.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/236487-enam-tokohterima-penghargaan-ahmad-bakrie 8


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Ini juga sesuai dengan konsep Trimatra Bakrie, yakni Keindonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan," pungkas Direktur Viva Media Group tersebut. Penghargaan Ahmad Bakrie tahun ini telah memasuki tahun ke-9. Penghargaan akan dianugerahkan kepada keenam tokoh tersebut di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, pada 14 Agustus 2011, pukul 18.0020.00 WIB. Stasiun televisi TVOne dan portal berita Vivanews.com akan menyiarkan secara langsung proses penganugerah tersebut. Stasiun televisi ANTV akan melakukan liputan khusus pada Minggu, 14 Agustus 2011, pukul 19.30 WIB. Pada malam penganugerahan itu, masing-masing tokoh akan menerima trofi dan piagam serta uang senilai Rp250 juta.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/236487-enam-tokohterima-penghargaan-ahmad-bakrie 9


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Almarhum Adrian Tetap Terima Penghargaan Adrian Lapian, sejarawan maritim itu meninggal dunia pada 19 Juli 2011 Penulis waktu

: Elin Yunita Kristanti : Kamis, 28 Juli 2011 | 14:33 WIB

VIVAnews - Satu dari enam penerima Penghargaan Ahmad Bakrie 2011, Adrian B. Lapian, wafat sebelum Penghargaan dianugerahkan pada 14 Agustus nanti. Tokoh yang dikenal sebagai sejarahwan maritim itu meninggal dunia pada 19 Juli 2011. Menurut Ketua Dewan Juri Penghargaan Ahmad Bakrie, Ulil Abshar Abdalla, Adrian B Lapian wafat sebulan setelah Dewan Juri memutuskannya sebagai penerima Penghargaan untuk bidang Pemikiran Sosial. Namun, Penghargaan tetap akan diberikan kepada yang berhak meski sudah wafat, dan Dewan Juri tidak akan mencari penggantinya. "Penghargaan kepada yang wafat, tidak mengubah keputusan kita (Dewan Juri), dan tetap akan diberikan," kata Ulil, dalam konferensi pers di kantor Freedom Institute, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2011. Ulil menjelaskan, ia sempat bertemu Adrian sebelum wafat, yakni ketika dirawat di Rumah Sakit Gatot Subroto. "Saat itu, beliau menyampaikan bahwa kalau beliau tidak bisa hadir (dalam acara Malam Penganugerahan Penghargaan Ahmad Bakrie), akan diwakilkan kepada sahabatnya," ujarnya. "Saya kira, beliau sudah menyelesaikan urusannya sebelum wafat," imbuh Ulil menjelaskan bahwa Almarhum telah memberikan amanat kepada sahabatnya untuk menerima penghargaan itu. Adrian B. Lapian merupakan sejarawan maritim yang menulis perspektif baru penulisan sejarah kawasan Indonesia dan Asia Tenggara. Menurut dia, Indonesia adalah 'negara laut utama' yang ditaburi pulaupulau, bukan negara pulau-pulau yang dikelilingi laut. Pemikirannya tentang sejarah maritim Indonesia ditulis dalam bukunya yang berjudul Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. (eh)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/236504-almarhumadrian-tetap-terima-penghargaan 10


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Rizal Mallarangeng: Nobel Saja Pernah Ditolak Jean-Paul Sartre pernah menolak penghargaan Nobel pada 1961 Penulis Waktu

: Ismoko Widjaya | Fadila Fikriani Armadita : Kamis, 28 Juli 2011 | 15:35 WIB

VIVAnews - Dua tahun terakhir, tiga penerima penghargaan Achmad Bakrie Award mengembalikan penghargaan. Mereka yang mengembalikan penghargaan itu yakni Frans Magnis Suseno, Goenawan Mohamad, dan Daoed Joesoef. Penggagas Achmad Bakrie Award sekaligus Direktur Freedom Institute, Rizal Malarangeng, mengatakan dari 37 penerima Achmad Bakrie Award baru tiga orang yang menolak. Dan penolakan itu merupakan hal biasa. Hal sejenis juga pernah terjadi, bahkan di tingkat penghargaan Nobel sekalipun. Adalah JeanPaul Sartre yang menolak penghargaan nobel untuk bidang sastra. "Intinya begini nobel prize juga pernah ditolak Sartre pada tahun 1961," kata Rizal dalam Jumpa Pers di Freedom Institute, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 28 Juli 2011. Menurut Rizal, alasan yang dikemukakan Sartre cukup unik yaitu dia menganggap bahwa penghargaan itu tidak tepat diberikan kepada dia. Rizal juga mencontohkan, tahun lalu ada kontroversi besar soal pemberian nobel perdamaian. "Yang menerima Presiden Obama," kata dia. Rizal menekankan selalu ada kontroversi seputar penghargaan dan soal pengembalian penghargaan akan menjadi pelajaran tersendiri. "Penghargaan ini tidak ada kaitannya dengan apa yang disebutkan Pak Magnis," kata dia. Penghargaan itu, kata Rizal, untuk merangsang dan membuka lembaran baru bagi kaum pemikir. "Tradisi ini jangan dicampuradukan dengan hak-hak lain," ucapnya. Meski demikian Rizal meyakini, tradisi penghargaan ini sangat penting. Dia juga berharap tidak ada penerima penghargaan yang mengembalikan penghargaan ini. Untuk tahun ini ada enam tokoh yang menerima penghargaan Achmad Bakrie. Keenam tokoh itu ialah Adrian B Lapian untuk Bidang Pemikiran Sosial, Nh Dini untuk Bidang Kesusastraan, Satyanegara untuk Bidang Kedokteran, Jatna Supriatna untuk Bidang Sains, FG Winarno untuk Bidang Teknologi dan Hokky Situngkir yang menerima hadiah khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi. (eh)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/236531-rizalmallarangeng--nobel-saja-pernah-ditolak 11


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ini Dia 6 Pemenang Achmad Bakrie Award ke-9 Penulis Waktu

: Egir Rivki : Kamis, 28 Juli 2011 | 13:11 WIB

Jakarta - Freedom Institute kembali menggelar 'Penghargaan Achmad Bakrie' yang ke-9. Penghargaan tersebut akan diberikan kepada tokoh-tokoh bangsa yang berjasa di berbagai bidang, seperti bidang sains, kedokteran, teknologi dan masih banyak lagi. "Acara ini diadakan, sebagai wujud terimakasih kepada para tokoh yang berjasa bagi bangsa dan negara," ujar Ketua Panitia, Ardiansyah Bakrie ,dalam jumpa pers 'Penghargaan Achmad Bakrie' di Sekertariat Freedom Institute, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2011). Penghargaan yang akan digelar pada 14 Agustus 2011, diharapkan dapat menjadi penghargaan setingkat Nobel di kalangan tokoh-tokoh nasional. "Dan bisa memotivasi masyarakat untuk menyumbangkan inovasi dan gagasan pada bidang sains, sosial, sastra, teknologi dan kedokteran," harap Ardi. Hadir pula dalam jumpa pers, Ketua Dewan Juri, Ulil Abshor Abdalla. Ia menjelaskan bahwa penghargaan Achmad Bakrie Award akan memberikan penghargaan kepada enam tokoh bangsa. "Enam tokoh tersebut adalah, Almarhum, Adrian B Lapian untuk kategori pemikiran sosial, NH Dini untuk kategori sastra, Satyanegara untuk kategori kedokteran, Jatna Supriatna untuk kategori sains, FG Winarno untuk kategori teknologi, dan Hokky Sitongkir, untuk kategori khusus Ilmuwan muda berprestasi," terang politisi Partai Demokrat ini. Ulil juga menjelaskan, para peraih penghargaan akan mendapatkan trofi dan piagam, serta uang tunai Rp 250 juta.(rdf/rdf)

Sumber :

http://www.detiknews.com/read/2011/07/28/131119/1691394 /10/ini-dia-6-pemenang-achmad-bakrie-award-ke-9 12


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ini Dia Penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Penulis Waktu

: Maria Natalia | Heru Margianto : Kamis, 28 Juli 2011 | 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Center For Democracy, Nationalism and Market Economy Studies, Freedom Institute akan memberikan Penghargaan Achmad Bakrie pada enam orang anak bangsa yang berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan menjelang hari peringatan Kemerdekaan RI pada 14 Agustus 2011. Penghargaan ini dilakukan untuk kesembilan kalinya sejak tahun 2003. "Kami ingin mengajak masyarakat menghargai para tokoh dan ilmuwan kita, putra-putri bangsa Indonesia yang telah menunjukkan kebesaran dan memberikan perubahan bagi bangsa maupun dunia," ujar wakil dari keluarga Bakrie, Ardi Bakrie di dalam jumpa pers, di kantor Freedom Institute, Jakarta, Kamis (28/7/2011). Mereka yang mendapatkan penghargaan adalah Adrian B. Lapian. Ia merupakan sejarawan maritim yang mengenalkan Indonesia sebagai negara laut utama lewat tulisan tangannya. Salah satu buku Lapian, yang selalu menceritakan keindahan dan sejarah laut Indonesia adalah "Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi". "Sayangnya, ada berita duka, karena Lapian wafat di Jakarta 19 Juli 2011 sebelum menerima penghargaan ini. Ia diputuskan untuk mendapat penghargaan untuk kategori Pemikirian Sosial," ujar salah satu tim juri Ulil Abshar Abdalla. Selain itu nama penulis Nh. Dini juga masuk dalam penghargaan ini. Wanita ini sangat terkenal lewat karya novel-novelnya yang memperkuat realisme, merintis ideologi anti-patriarki, dan mendalami novel autobiografis. Novel Dini, menjadi induk dari novel-novel populer yang ditulis oleh pengarang perempuan. Ia mendapatkan penghargaan dalam bidang kesustraan.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2011/07/28/13585055/Ini.D ia.Penerima.Penghargaan.Achmad.Bakrie.2011 13


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Di bidang kedokteran, penghargaan jatuh pada Satyanegara. Sejak 1967 Satya melakukan kajian imunologi tumor otak. Ia membuat protein dan anti bodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan dan memusnahkan sel-sel tumor. Ia juga merupakan pelopor yang menentukan standar rumah sakit di Indonesia berdasarkan riset-riset kedokteran terbaru di dunia. "Dalam bidang sains dipilih nama Jatna Supriatna seorang ilmuwan biologi dan pejuang konservasi. Ia memperteguh pentingnya Wallace Area dengan menjadikan Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya sebagai laboratorium alam," imbuh Ulil. Jatna, kata Ulil, telah menulis sepuluh buku tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan Indonesia. Ia juga menulis kurang lebih 100 artikel yang tersebar dari jurnal ilmiah internasional. Di bidang yang sama, penghargaan juga diberikan pada tokoh di bidang teknologi. F.G. Winarno. Ia dikenal mengembangkan ilmu pangan dengan pertumbuhan teknologi yang tepat guna. Winarno mendirikan Pusat Pengembangan Teknologi Pangan (Pusbangtepa), sebuah lembaga di Institut Pertanian Bogor yang dibiayai Bank Dunia. Terakhir, hadiah khusus diberikan untuk ilmuwan muda berprestasi, Hokky Situngkir. Ia dikenal telah banyak melakukan penelitian menarik diantaranya buku Fisika Batik. Dalam buku itu disorot unsur fraktal dalam motif-motif batik Nusantara. Ia juga mendirikan Indonesia Archipelago Cultural Initiatives dan mewujudkan Ensiklopedi Budaya Nusantara. Para penerima penghargaan akan menerima trofi dan piagam serta uang Rp 250 juta. Hadiah akan diberikan di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2011/07/28/13585055/Ini.Di a.Penerima.Penghargaan.Achmad.Bakrie.2011 14


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Freedom Institute Kembali Berikan Penghargaan Achmad Bakrie Penulis Waktu

: Torie Natallova : Kamis, 28 Juli 2011 | 13:23 WIB

JAKARTA--MICOM: Untuk kesembilan kalinya, Freedom Institute yang didukung oleh Bakrie Untuk Negeri memberikan penghargaan Achmad Bakrie 2011 kepada enam anak bangsa yang berprestasi. Tahun ini, penghargaan Achmad Bakrie memberikan enam kategori di bidang Pemikiran Sosial, Kesusastraan, Kedokteran, Sains, Teknologi dan Hadiah Khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi. Kategori Pemikiran Sosial dimenangkan oleh Adrian B Lapian yang berprestasi lewat bukunya yang berjudul Orang Laut Bajak Laut Raja Laut tentang kawasan Indonesa dan Asia tenggara khususnya maritim. Penghargaan Kesusastraan diraih oleh Nh Dini yang juga terkenal lewat karya-karya sastra dan novel. Satyanegara berhasil meraih penghargaan untuk kategori kedokteran yang berprestasi dalam melakukan kajian imunologi tumor otak. "Dalam kategori Sains dimenangkan oleh Jatna Supriatna yang berprofesi sebagai ilmuwan biologi dan pejuang konservasi di Pulau Sulawesi. Kategori teknologi dimenangkan oleh FG Winarno yang berhasil memberi karakter pada pertumbuhan teknologi pangan di Indonesia. Sementara itu penghargaan terakhir merupakan hadiah khusus untuk ilmuwan muda berprestasi, Hokky Situngkir yang menerbitkan buku Fisika Batik tentang motif-motif batik Indonesia," kata Ulil Abshar selaku panitia dari Freedom Institute di Wisma Proklamasi, Jakarta, Kamis, (28/7). Menurut Ketua Panitia Achmad Bakrie IX Ardiansyah Bakrie pemberian penghargaan tersebut akan diberikan pada 14 Agustus 2011 di XXI Ballroom Djakarta Theatre. Pemenang akan mendapatkan penghargaan berupa trofi dan piagam serta uang senilai Rp250 juta. Sementara itu, menurut Ulil, keputusan dari panitia tidak akan diubah meski ada yang menolak ataupun meninggal seperti yang terjadi pada Adrian B Lapian yang meninggal sebulan setelah keputusan pemenang kategori Pemikiran Sosial diumumkan.

Sumber :

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/28/245829/293/14/ Freedom-Institute-Kembali-Berikan-Penghargaan-Achmad-Bakrie

15


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Kita tidak akan mengubah keputusan jika terjadi penolakan. Seperti Adrian yang meninggal sebulan setelah keputusan tersebut. Kami lihat ekspresi gembira dari beliau, dan beliau menerima dengan senang hati penghargaan ini," kata Ulil. (*/OL-12)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/28/245829/293/14/F

reedom-Institute-Kembali-Berikan-Penghargaan-Achmad-Bakrie

16


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

6 Tokoh Terima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Penulis Waktu

: Susi Fatimah : Kamis, 28 Juli 2011 | 11:32 WIB

JAKARTA - Freedoom Institute yang didukung oleh Bakrie Untuk Negeri kembali memberikan Penghargaan Achmad Bakrie. Dalam acara yang ke-9 kalinya ini, penghargaan akan diberikan kepada enam anak bangsa berprestasi, di antaranya sejarawan maritim (Alm) Adrian B. Lapian dalam bidang pemikir sosial, Nh. Dini dalam bidang kesustraan, Satyanegara dalam bidang kedokteran, Jatna Supriatna di bidang sains, F.G Winarno dalam bidang teknologi dan Hokky Situngkir dalam kategori imuwan muda berprestasi. Menurut salah satu Dewan Juri, Ulil Abshar Abdalla, penghargaan akan diberikan dalam bentuk trofi, piagam serta uang tunai Rp250 juta. Acara penganugerahan dijadwalkan pada hari Minggu, 14 Agustus 2011 bertempat di XXI Ballroom Jakarta Theatre pukul 18.00 - 22.00 WIB. Malam puncak penghargaan tersebut juga akan dimeriahkan oleh artis dan seniman Ibu Kota seperti Idris Sardi, Tompi, Dira Sugandi, Mike Mohede dengan iringan Magenta Orchestra. Setiap pemenang juga akan berdialog dengan para tokoh seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI ketiga BJ. Habibie, Bungaran Saragih, Roosniah Bakrie dan Yohanes Surya. Ketua Panitia Ardiansyah Bakrie mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk rasa syukur dan ungkapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada masyarakat yang telah mengabdikan hati dan fikirannya untuk bangsa Indonesia. "Semoga dengan adanya penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus berkarya bagi kebesaran bangsa dan negara," kata suami Nia Ramadhani ini. Penghargaan Achmad Bakrie tercatat beberapa kali ditolak oleh nominator, di antaranya rohaniwan Franz Magnis Suseno dan Daoed Jusuf. Budayawan Goenawan Mohamad juga mengembalikan penghargaan yang diterimanya karena kecewa dengan Aburizal Bakrie, salah satu penyandang dana acara ini.(abe)

Sumber :

http://news.okezone.com/read/2011/07/28/337/485279/6tokoh-terima-penghargaan-achmad-bakrie-2011 17


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Penghargaan Achmad Bakrie Digelar untuk Kesembilan Kalinya Penulis Waktu

: Ari Kurniawan : Kamis, 28 Juli 2011 | 10:08 WIB

MELANJUTKAN tradisi yang sudah berlangsung sejak sembilan tahun lalu, Freedom Institute siap menyelenggarakan ajang Penghargaan Achmad Bakrie 2011. Ajang tahunan ini akan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat yang telah mengabdikan hati dan fikirannya bagi Indonesia. "Ajang ini dibuat untuk menghargai teman-teman yang punya sumbangsih kepada negara. Bagaimana menghargai orang yang kreatif dan memberikan banyak sumbagan kepada indonesia," ujar Ardiansyah Bakrie, Ketua Panitia Penghargaan Achmad Bakrie 2011 dalam jumpa pers di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/7). Bukan hanya memberi apresiasi, Ardi melanjutkan, ajang ini juga dimaksudkan sebagai sumber inspirasi bagi generasi bangsa. Kami juga sekaligus mengajak teman-teman untuk menghargai tokoh-tokoh yang belum dikenal, padahal mungkin secara tak sadar kita memanfaatkan hasil karya mereka," lanjut suami artis Nia ramadhani itu. Penghargaan Achmad Bakrie ke-9 Untuk Negeri akan dihelat 14 Agustus 2011, mulai pukul 19.30 WIB, disiarkan langsung oleh stasiun TvOne. Beberapa artis papan atas rencananya juga akan ikut memeriahkan. Di antaranya Tompi, Dira Sugandi, Mike Mohede, dengan iringan Magenta Orchestra.(ari/gur)

Sumber : http://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/14508-

penghargaan-achmad-bakrie-digelar-untuk-kesembilan-kalinya.html

18


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ini Dia Penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Penulis Waktu

:: Kamis, 28 Juli 2011 | 15:07 WITA

JAKARTA, tribunkaltim.co.id - Center For Democracy, Nationalism and Market Economy Studies, Freedom Institute akan memberikan Penghargaan Achmad Bakrie pada enam orang anak bangsa yang berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan menjelang hari peringatan Kemerdekaan RI pada 14 Agustus 2011. Penghargaan ini dilakukan untuk kesembilan kalinya sejak tahun 2003. "Kami ingin mengajak masyarakat menghargai para tokoh dan ilmuwan kita, putra-putri bangsa Indonesia yang telah menunjukkan kebesaran dan memberikan perubahan bagi bangsa maupun dunia," ujar wakil dari keluarga Bakrie, Ardi Bakrie di dalam jumpa pers, di kantor Freedom Institute, Jakarta, Kamis (28/7/2011). Mereka yang mendapatkan penghargaan adalah Adrian B. Lapian. Ia merupakan sejarawan maritim yang mengenalkan Indonesia sebagai negara laut utama lewat tulisan tangannya. Salah satu buku Lapian, yang selalu menceritakan keindahan dan sejarah laut Indonesia adalah "Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi". "Sayangnya, ada berita duka, karena Lapian wafat di Jakarta 19 Juli 2011 sebelum menerima penghargaan ini. Ia diputuskan untuk mendapat penghargaan untuk kategori Pemikirian Sosial," ujar salah satu tim juri Ulil Abshar Abdalla. Selain itu nama penulis Nh. Dini juga masuk dalam penghargaan ini. Wanita ini sangat terkenal lewat karya novel-novelnya yang memperkuat realisme, merintis ideologi anti-patriarki, dan mendalami novel autobiografis. Novel Dini, menjadi induk dari novel-novel populer yang ditulis oleh pengarang perempuan. Ia mendapatkan penghargaan dalam bidang kesustraan.

Sumber :

http://kaltim.tribunnews.com/2011/07/28/ini-dia-penerimapenghargaan-achmad-bakrie-2011 19


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Di bidang kedokteran, penghargaan jatuh pada Satyanegara. Sejak 1967 Satya melakukan kajian imunologi tumor otak. Ia membuat protein dan anti bodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan dan memusnahkan sel-sel tumor. Ia juga merupakan pelopor yang menentukan standar rumah sakit di Indonesia berdasarkan riset-riset kedokteran terbaru di dunia. "Dalam bidang sains dipilih nama Jatna Supriatna seorang ilmuwan biologi dan pejuang konservasi. Ia memperteguh pentingnya Wallace Area dengan menjadikan Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya sebagai laboratorium alam," imbuh Ulil. Jatna, kata Ulil, telah menulis sepuluh buku tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan Indonesia. Ia juga menulis kurang lebih 100 artikel yang tersebar dari jurnal ilmiah internasional. Di bidang yang sama, penghargaan juga diberikan pada tokoh di bidang teknologi. F.G. Winarno. Ia dikenal mengembangkan ilmu pangan dengan pertumbuhan teknologi yang tepat guna. Winarno mendirikan Pusat Pengembangan Teknologi Pangan (Pusbangtepa), sebuah lembaga di Institut Pertanian Bogor yang dibiayai Bank Dunia. Terakhir, hadiah khusus diberikan untuk ilmuwan muda berprestasi, Hokky Situngkir. Ia dikenal telah banyak melakukan penelitian menarik diantaranya buku Fisika Batik. Dalam buku itu disorot unsur fraktal dalam motif-motif batik Nusantara. Ia juga mendirikan Indonesia Archipelago Cultural Initiatives dan mewujudkan Ensiklopedi Budaya Nusantara. Para penerima penghargaan akan menerima trofi dan piagam serta uang Rp 250 juta. Hadiah akan diberikan di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta.

Sumber :

http://kaltim.tribunnews.com/2011/07/28/ini-dia-penerimapenghargaan-achmad-bakrie-2011 20


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Untuk Negeri Penulis Waktu

: Supriyanto : Kamis, 28 Juli 2011

Jakarta - Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Freedom Institute didukung oleh Grup Bakrie mengadakan acara Penghargaan Achmad Bakrie kepada enam anak bangsa yang berprestasi. Penghargaan Achmad Bakrie yang ke-9 akan disiarkan secara langsung di tvOne dari XXI Ballroom Djakarta Theater pada hari Minggu, 14 Agustus 2011, pukul 19.30 wib. Konsep kegiatan akan dikemas dengan menarik sehingga menghadirkan tayangan berkualitas sekaligus memberikan wawasan dan informasi. Dimeriahkan oleh artis-artis dan seniman seperti Idris Sardi, Tompi, Dira Sugandi, Mike Mohede dengan diiringi Magenta Orchestra pimpinan Andi Rianto. Setiap pemenang akan berdialog dengan para tokoh seperti Jusuf Kalla, BJ. Habibie, Bungaran Siragih, Roosniah Bakrie, dan Yohanes Surya. Penghargaan ini merupakan bentuk rasa syukur dan ungkapan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada tokoh masyarakat yang mengabdikan hati dan pikiranya kepada bangsa Indonesia. "Inikan rencana untuk menghargai yang sudah memberikan sumbangsing ke Indonesia, agar bisa menghargai orang yang belum dikenal padahal mereka sudah memberikan sumbangsih" ujar Ardi Bakrie sebagai ketua pelaksana Penghargaan Achmad Bakrie di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (28/7) Untuk tahun 2011, penghargaan Achmad Bakrie diberikan kepada Adrian B. Lapian, Nh Dini, Satyanegara, Jatna Supriatna, FG Winarno, Hokky Situngkir. Keenam orang tersebut akan mendapat penghargaan dan piagam serta uang dengan nominal Rp250 juta. [mor]

Sumber :

http://id.berita.yahoo.com/penghargaan-achmad-bakrie-2011untuk-negeri-074500173.html 21


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Penghargaan Achmad Bakrie Kembali di Gelar Penulis Waktu

:: Rabu, 03 Agustus 2011

JAKARTA,Parahyangan Post - Freedom Institute didukung oleh Bakrie Untuk Negeri kembali menggelar Penghargaan Achmad Bakrie. Penghargaan yang sudah ke-9 kali diadakan ini akan memberikan kepada enam anak bangsa yang berprestasi. Masing-masing akan menerima trofi dan piagam serta uang Rp 250 juta yang akan diserahkan pada Minggu malam, 14 Agustus 2011 di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta. “Pada awalnya kami hanya memberikan kepada anak bangsa yang berprestasi dibidang Pemikiran Sosial dan Kesusastraan, namun seiring dengan perkembangan zaman kami menambah untuk bidang Kedokteran, Sains, Teknologi, dan Ilmuwan Muda Berprestasi,” jelas Rizal Mallarangeng, pimpinan Freedom Institute pada press conference di Ballroom Freedom Institute, Jakarta, Kamis (28/7). Rizal mengatakan, melalui penghargaan ini diharapkan memotivasi masyarakat untuk terus menyumbangkan inovasi dan gagasan pada bidang sains, teknologi, sosial, kesusasteraan, teknologi dan kedokteran. “Ini salah satu bentuk apresasi dan menghargai karya anak negeri sendiri,” kata Rizal. Ditambahkan Ardiansyah Bakrie, bahwa Penghargaan Achmad Bakrie didasari atas kepedulian dan perhatian Achmad Bakrie bagi putra dan putri Indonesia yang berkarya guna mengembangkan dan memajukan kebudayaan, pengetahuan termasuk ekonomi masyarakat Indonesia. “Penghargaan ini merupakan bentuk syukur dan ungkapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada tokoh masyarakat yang telah mengabdikan hati dan fikirannya untuk bangsa Indonesia,” ungkap suami artis sinetron Nia Ramadhani. * (ratman/rd)

Sumber :

http://parahyanganpost.blogspot.com/2011/08/penghargaanachmad-bakrie-kembali-di.html 22


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Profil Penerima Penghargaan Achmad Bakrie Adrian B Lapian, penerima penghargaan bidang pemikiran sosial wafat 19 Juli 2011 lalu

Penulis Waktu

: Suwarjono : Senin, 8 Agustus 2011 | 13:53 WIB

Setiap menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Freedom Institute didukung oleh Bakrie Untuk Negeri memberikan Penghargaan Achmad Bakrie kepada enam anak bangsa yang berprestasi. Untuk tahun 2011, Penghargaan Achmad Bakrie diberikan kepada: Adrian B. Lapian (Pemikiran Sosial) Adrian B. Lapian adalah sejarawan maritim yang membuka lembaran baru penulisan sejarah kawasan Indonesia dan Asia Tenggara. Tanpa henti ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah ‘negara laut utama’ yang ditaburi dengan pulau-pulau, bukan negara pulau-pulau yang dikelilingi laut. Bukunya, Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX, memberi sudut pandang baru yang segar dan berbeda terhadap penulisan sejarah yang bertumpu pada pengalaman manusia di daratan, merombak pemahaman tentang bajak laut dalam sejarah Indonesia, dan mengoreksi citra kemerosotan pelayaran pribumi pada abad ke-18 dan ke-19. Bagi Lapian, ilmu sejarah tidak hanya sekadar suatu latihan akademis yang eksotik, tapi sejarah memainkan peran penting dalam menjaga episodic memory bagi pembinaan kewarasan berbangsa. Sebagai sejarawan, Lapian bak pluit kapal yang santer dan tak hentihentinya mengingatkan ihwal kebaharian kita. Menurutnya, melupakan lautan membuat Indonesia menjadi bangsa yang ‘ketinggalan kapal’ dan membuat masa depannya tercecer tak karuan. Anthony Reid, sejarahwan terkemuka asal Australia, pernah berkata: “tidak ada sarjana Indonesia yang mendemonstrasikan keahliannya sebagai sejarawan lebih baik dari Adrian B. Lapian.” Lapian pantas mendapat pujian ini, sebab ia telah membuka lembaran baru dalam penulisan sajarah Indonesia. Ia merintis jalan baru studi sejarah Indonesia sebagai sea system sebagai satuan-satuan jaringan bahari yang berproses menjadi satu-kesatuan wilayah besar yang saling terintegrasi.

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/2389 98-profil-penerima-penghargaan-achmad-bakrie 23


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Sebulan setelah Dewan Juri memutuskannya sebagai penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 untuk pemikiran sosial, Adrian B Lapian wafat. Sebelum menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 19 Juli 2011, Adrian sempat dirawat di RSPAD. Nh. Dini (Kesusastraan) Sepanjang karirnya sebagai penulis, Nh. Dini telah memperkuat realisme, merintis ideologi anti-patriarki, dan mendalami novel autobiografis, dalam sastra berbahasa Indonesia. Sastra �realisme fotografis�-nya kaya dengan detail. Pencapaiannya menonjol dalam menggali dunia perempuan, termasuk seksualitas tersembunyi, khususnya perempuan Jawa. Novel-novelnya menjadi induk dari novel-novel populer yang ditulis pengarang perempuan, juga menjadi pendahulu bagi karya sejumlah penulis-perempuan yang sejak akhir 1990-an mendorong lebih jauh lagi feminisme ke arah pengungkapan seks dan seksualitas. Novelnovel otobiografisnya sanggup melebur antara kenyataan faktual dan kenyataan fiksional dengan baik. Dalam sastra Indonesia, dunia perempuan sebelumnya hampir selalu dilukiskan oleh pengarang laki-laki. Tetapi Dini merebut itu semua dan menegaskan bahwa perempuan hanya bisa tampil wajar dalam fiksi jika dikisahkan oleh perempuan sendiri. Perempuan memiliki suaranya sendiri yang bukan lagi pemalsuan dari suara laki-laki. Dalam novel autobiografis riwayat hidup si pengarang menjadi bahan utama pengisahan. Tetapi hanya pengarang yang cemerlang seperti Dinilah yang sanggup melebur antara kenyataan faktual dan kenyataan fiksional dengan amat baiknya. Beda Dini dari para penerusnya adalah novel-novelnya hadir dengan kualitas bahasa yang tetap terjaga. Kalimat-kalimatnya kokoh, pelukisannya tentang sesuatu tampak halus, kadang samar-samar, sehingga memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menerkanerka.

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/2389 98-profil-penerima-penghargaan-achmad-bakrie 24


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Satyanegara (Kedokteran) Sejak 1967, Satyanegara melakukan kajian imunologi tumor otak. Ia menemukan protein dan antibodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan dan memusnahkan sel-sel tumor tersebut. Pengalaman klinis dan berbagai kajiannya mengenai tumor otak, mendorongnya melengkapi berbagai alat penunjang diagnostik bedah saraf di Indonesia. Satyanegara merupakan pelopor yang menentukan standar rumah sakit di Indonesia berdasarkan riset-riset kedokteran terbaru di dunia. Ia juga penulis satu-satunya buku teks ilmu bedah saraf dalam bahasa Indonesia. Ia layak disebut sebagai peletak fondasi sekaligus wali ilmu bedah saraf di Indonesia. Satyanegara berperan besar dalam penggunaan immunoterapi sebagai terapi alternatif, yang banyak diterapkan untuk kasus-kasus tumor jenis glioma, di mana sistem imunitas tubuh menurun. Pasien glioma yang diterapi terutama adalah yang mempunyai harapan hidup panjang, atau tidak menjalani tindakan terapi lainnya. Penelitian Satyanegara mengenai tumor otak turut mendorong dilengkapinya berbagai alat penunjang diagnostik di Indonesia. Ia mendorong pemasangan CT scan pertama kali di RS Gatot Subroto pada Februari 1980. Ia juga menentukan dalam penggunaan sinar laser untuk pembedahan otak di RS Pusat Pertamina, penggunaan MRI di RS. Dr.Ciptomangunkusumo, disusul RS. Pusat Pertamina, pada 1990. Kehadiran Digital Substraction Angiography (DSA) untuk mendiagnosa kelainan vaskuler otak di RS. Pusat Pertamina sejak 1992 terjadi antara lain karena peran Satyanegara. Jatna Supriatna (Sains) Jatna Supriatna adalah ilmuwan biologi dan pejuang konservasi terkemuka. Ia memperteguh pentingnya Wallace Area dengan menjadikan Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya sebagai laboratorium alam untuk mendeduksi proses evolusi. Ia menemukan intergradasi sekunder dan hibridisasi di kawasan tersebut.

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/2389 98-profil-penerima-penghargaan-achmad-bakrie 25


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Primata hibrid yang ditemukannya menarik perhatian dunia, sebab hibridisasi memungkinkan terjadinya perubahan genetik dan perilaku serta sifat-sifat biologi lainnya. Selain primata hibrid dan monyet spesies baru, ia juga menemukan virus baru pada monyet ekor panjang Jawa Barat. Di tengah kesibukannya sebagai peneliti dan pengajar, Jatna juga memimpin beberapa lembaga penting yang terkait dengan profesinya sebagai biolog. Pada 1999 dia dipilih sebagai ketua Indonesia Biologist Association. Pada 2006, dia ditunjuk sebagai presiden South East Asia Primatologist Association, dan pada 2007 dia menjadi salah satu ketua World Conservation Union-SSC PSG South East Asia. Jatna telah menulis 10 buku tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan Indonesia, dan telah mempublikasikan lebih dari 100 artikel yang tersebar di berbagai jurnal ilmiah Internasional. F.G. Winarno (Teknologi) Selain meletakkan dasar dan mengembangkan ilmu pangan di Indonesia, F.G. Winarno juga memberi karakter pada pertumbuhan teknologi pangan di tanahair, yakni keamanan pangan dan teknologi tepat guna. Ketahanan pangan berhubungan dengan daya saing bangsa. Kondisi ketahanan pangan yang baik akan meningkatkan status kesehatan, yang akan mendongkrak kinerja sumberdaya manusia, dan secara nasional mendorong pertumbuhan ekonomi. F.G. Winarno memahami betul arti penting ketahanan pangan. Secara konsisten, ia mengkampanyekan pentingnya peranan kecukupan gizi di tingkat individu, agar mampu hidup sehat dan produktif. Ia mendorong pemenuhan gizi ibu “andungteki� atau ibu mengandung dan ibu yang menyusui bayi. Winarno meyakini, jika suatu negara ingin memiliki sumberdaya berkualitas tinggi, maka yang harus dilakukan adalah menjamin bahwa setiap bayi yang dilahirkan bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas. Melihat betapa seringnya dijumpai bayi lahir dalam kondisi gizi yang buruk, Winarno aktif dalam program peningkatan gizi untuk ibu sehingga bayi yang lahir akan sehat, dan sang ibu mampu memberikan air susu (ASI) yang berkualitas. Keyakinan itulah yang mendorongnya mendirikan Pusat Pengembangan Teknologi Pangan (Pusbangtepa), sebuah lembaga di IPB yang dibiayai Bank Dunia. Melalui lembaga yang dipimpinnya, Winarno mengembangkan ilmu dan teknologi pangan, yang

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/238 998-profil-penerima-penghargaan-achmad-bakrie 26


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

dituntun oleh kesadaran mengenai kondisi budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia. Teknologi yang dikembangkannya bukan teknologi canggih; tetapi lebih berupa teknologi tepat guna. Selain melahirkan beraneka jenis teknologi yang langsung dibutuhkan masyarakat, Pusbangtepa juga mengembangkan berbagai program pendidikan pangan dan gizi, agar masyarakat mampu memilih dan mengolah sumber pangan yang ada di sekitarnya menjadi menu pangan bergizi. Hokky Situngkir (Hadiah Khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi) Hokky Situngkir telah melakukan banyak penelitian menarik. Bahan-bahan penelitiannya penting dan pendekatannya tidak tradisional. Dengan sadar Hokky memanfaatkan teknologi modern. Bersama Rolan Dahlan, ia menerbitkan buku Fisika Batik, yang menyorot unsur fraktal dalam motif-motif batik Nusantara. Ia juga mendirikan Indonesia Archipelago Cultural Initiatives (IACI) dan mewujudkan Ensiklopedi Budaya Nusantara. Hokky telah menghasilkan lebih dari seratus makalah ilmiah. Hasil penelitiannya dimuat di berbagai proceedings konferensi dan jurnal internasional bergengsi lainnya. Di jurnal Physica A, Hokky Situngkir membahas penggunaan persepsi jaring saraf buatan pada peta Poincare data keuangan. Di Journal of Knowledge Management, ia membahas evolusi sistem ekonomi. Karyanya juga dimuat di Journal of Social Complexity, Journal of Peace and Conflict Resolution, Journal of Literary Complexity Studies, Journal of Mathematics and Culture, serta berbagai proceedings konferensi dan jurnal internasional bergengsi lainnya. Prestasi-prestasi penelitian tersebut memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil dan berbicara di berbagai konferensi ilmiah internasional. Di usia 25 tahun, ia telah mendapatkan kehormatan untuk berbicara di Applications of Physics in Financial Analysis untuk mempresentasikan karyanya dalam penggunaan persepsi jaring saraf buatan dalam analisis data keuangan.

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/2389 98-profil-penerima-penghargaan-achmad-bakrie 27


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Pada usia 27, ia telah diundang untuk mempresentasikan karyanya dalam kajian studi pasar modal artifisial di New Economic Windows, sebuah pertemuan ekslusif yang diikuti sejumlah peraih nobel dan sangat menentukan dalam mengarahkan kurikulum ekonomi ke depan. Dalam 2 tahun terakhir, Hokky telah mendapatkan 5 penghargaan, untuk karya yang berbeda dari Business Innovation Center bersama Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Hokky juga adalah pembimbing berprestasi bagi para peneliti belia, dalam aktivitasnya bersama Surya Research International dan Surya Institute. Beberapa orang siswa binaannya mendapatkan medali emas di International Conference of Young Scientists dan First Step to Nobel Prize in Physics. Atas prestasi, ketekunan, dan sumbangan mereka yang luar biasa bagi bidang masing-masing, Freedom Institute memberi para tokoh dan ilmuwan tersebut Penghargaan Achmad Bakrie 2011. Bentuk penghargaan berupa trofi dan piagam serta uang Rp 250 juta, yang akan diserahkan pada malam penganugerahan pada Minggu, 14 Agustus 2011, bertempat di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, pukul 20.00-22.00.

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/2389 98-profil-penerima-penghargaan-achmad-bakrie 28


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

NH Dini Dapat Penghargaan Achmad Bakrie Penulis Waktu

: Tomy Trinugroho A. | Agus Mulyadi : Minggu, 14 Agustus 2011 | 09:06 WIB

JAKARTA, KOMPAs.com - Pengarang NH Dini mendapatkan Penghargaan Achmad Bakrie untuk bidang kesusastraan. Selain dia, ada lima orang lagi yang dinilai telah menyumbangkan sesuatu untuk bidang yang digelutinya, sehingga layak memperoleh Penghargaan Achmad Bakrie. Para pemenang Penghargaan Achmad Bakrie lainnya ialah Satyanegara (kedokteran), Jatna Supriatna (sains), FG Winarno (teknologi), Adrian B Lapian (pemikiran sosial), serta Hokky Situngkir (ilmuwan muda berprestasi). Adrian wafat pada 19 Juli 2011 akibat kanker otak, satu bulan setelah Dewan Juri memnutuskan dirinya sebagai pemenang Penghargaan Achmad Bakrie 2011. "Ini merupakan pemberian Penghargaan Achmad Bakrie yang kesembilan kalinya. Penghargaan Achmad Bakrie semakin mapan, terpola, dan sistematis, ujar Direktur Program Freedom Institute Ulil Abshar-Abdalla, Sabtu (13/8/2011) malam, di Kantor Freedom Institute, di Jalan Proklamasi, Jakarta. Ulil menyampaikan itu di sela-sela ramah tamah bersama pemenang Penghargaan Achmad Bakrie 2011. Anindya Bakrie yang mewakili keluarga besar Bakrie juga hadir. Anindya adalah putra dari Aburizal Bakrie dan cucu dari Achmad Bakrie. Menurut Ulil, ada tiga kriteria penentuan pemenang, yaitu dedikasi, inovasi, serta pengaruh. "Penghargaan diberikan kepada orang yang telah mendedikasikan hidupnya kepada bidang ilmu tertentu, dan penemuannya memberikan pengaruh besar," ujarnya. Ia mengakui, kriteria dedikasi selalu dipenuhi orang-orang berusia tua karena dedikasi hanya dibuktikan lewat waktu. Maka, Freedom Institute menyediakan kategori khusus bagi orang muda, yang diberi nama kategori ilmuwan muda berprestasi.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2011/08/14/09065817/NH.D ini.Dapat.Penghargaan.Achmad.Bakrie 29


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Penghargaan Ini Lukisan Terindah Hidup Saya" Satyanegara dinilai layak disebut sebagai peletak fondasi bedah saraf Indonesia

Penulis Waktu

: Suwarjono : Minggu, 14 Agustus 2011 | 05:10 WIB

VIVAnews - Lima dari enam penerima Penghargaan Ahmad Bakrie 2011, Sabtu sore, 13 Agustus 2011, melakukan ramah-tamah sekaligus berbuka puasa bersama di kantor Freedom Institute, Jakarta. Mereka adalah Nh. Dini untuk Bidang Kesusastraan, Satyanegara untuk Bidang Kedokteran, Jatna Supriatna untuk Bidang Sains, F.G. Winarno untuk Bidang Teknologi dan Hokky Situngkir yang menerima Hadiah Khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi. Satu di antara mereka, Adrian B. Lapian, yang memenangi penghargaan untuk Bidang Pemikiran Sosial, telah wafat pada 19 Juli 2011. Tokoh yang dikenal sebagai sejarahwan maritim itu meninggal dunia beberapa saat setelah Dewan Juri Penghargaan Ahmad Bakrie menetapkannya sebagai salah satu pemenang. Penasihat Panitia Penghargaan Ahmad Bakrie 2011 yang juga putra sulung Aburizal Bakrie, Anindya Novyan Bakrie, turut hadir pada kesempatan tersebut. Satyanegara, dalam sambutannya, mengatakan, hal yang dilakukannya di bidang kedokteran, terutama tentang aspek imunologis yang menyertai tumor otak, pada 45 tahun lalu, sekarang terasa kecil artinya. Sebab, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat. "Apa yang saya lakukan dulu, sekarang seperti sudah sangat ketinggalan," katanya. Tetapi, imbuhnya, Penghargaan Ahmad Bakrie memberi nilai lebih bagi hal-hal yang dilakukannya di masa lampau tersebut. Ia mengaku merasa ada penghormatan dan penghargaan yang tak ternilai atas karya dan dedikasinya selama ini. "Penghargaan Ahmad Bakrie, buat saya, adalah lukisan terindah dalam kehidupan saya".

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/2405 13--penghargaan-ini-lukisan-terindah-hidup-saya30


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Satyanegara yang meraih penghargaan di bidang kedokteran, telah mempelopori penentuan standar rumah sakit di Indonesia. Ia juga merupakan satu-satunya penulis buku teks ilmu bedah saraf di Indonesia. Dia dinilai layak disebut sebagai peletak fondasi sekaligus wali bedah saraf Indonesia. Anindya Novyan Bakrie, yang mewakili keluarga besar Ahmad Bakrie, menjelaskan, Penghargaan Ahmad Bakrie dibuat untuk menghargai dedikasi dan karya anak bangsa yang berprestasi di bidang masing-masing. Menurutnya, karya, dedikasi dan pemikiran mereka dianggap berprestasi mengembangkan dan memajukan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan ekonomi masyarakat Indonesia. Selain itu, imbuhnya, juga untuk meneruskan amanat kakeknya, Ahmad Bakrie, yang memang sangat mencintai ilmu pengetahuan. "Kakek saya adalah seorang otodidak. Tetapi, beliau selalu bilang kepada kami (anak dan cucunya) agar giat menuntut ilmu," katanya. "Uang akan selalu berkurang. Ilmu adalah sebaliknya, akan selalu bertambah," ucap Anindya, menirukan pesan kakeknya. Karya, dedikasi dan prestasi para penerima Penghargaan Ahmad Bakrie, menurut Anindya, juga telah memberikan nilai bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Ia mengutip pernyataan ilmuwan Albert Enstein, "Kerja keras bukan untuk kesuksesan, tetapi untuk sebuah nilai." Penghargaan Ahmad Bakrie tahun ini telah memasuki tahun ke-9. Penghargaan akan dianugerahkan kepada keenam tokoh tersebut di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, pada 14 Agustus 2011, pukul 18.0020.00 WIB. Stasiun televisi TVOne dan portal berita Vivanews.com akan menyiarkan secara langsung proses penganugerahan tersebut. Stasiun televisi ANTV akan melakukan liputan khusus pada Minggu, 14 Agustus 2011, pukul 19.30 WIB. Pada malam penganugerahan itu, masing-masing tokoh akan menerima trofi dan piagam serta uang senilai Rp250 juta. (sj)

Sumber :

http://cangkang.vivanews.com/achmadbakrie/news/read/240 513--penghargaan-ini-lukisan-terindah-hidup-saya31


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Penerima Bakrie Award: Adrian B. Lapian Penulis Waktu

: Eko Huda S : Minggu, 14 Agustus 2011 | 18:02 WIB

VIVAnews - Freedom Institute didukung oleh Bakrie Untuk Negeri memberikan Penghargaan Achmad Bakrie kepada enam anak bangsa yang berprestasi. Penghargaan ini selalu diberikan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini penghargaan itu diberikan pada malam ini, Minggu 14 Agustus 2011. Pemberian penghargaan itu digelar di Jakarta dan dihadiri ratusan tokoh penting. Salah satu penerima penghargaan itu adalah Adrian B. Lapian, seorang pemikir sosial. Adrian B. Lapian adalah sejarawan maritim yang membuka lembaran baru penulisan sejarah kawasan Indonesia dan Asia Tenggara. Tanpa henti ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah ‘negara laut utama’ yang ditaburi dengan pulau-pulau, bukan negara pulau-pulau yang dikelilingi laut. Bukunya, Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX, memberi sudut pandang baru yang segar dan berbeda terhadap penulisan sejarah yang bertumpu pada pengalaman manusia di daratan, merombak pemahaman tentang bajak laut dalam sejarah Indonesia, dan mengoreksi citra kemerosotan pelayaran pribumi pada abad ke-18 dan ke-19. Bagi Lapian, ilmu sejarah tidak hanya sekadar suatu latihan akademis yang eksotik, tapi sejarah memainkan peran penting dalam menjaga episodic memory bagi pembinaan kewarasan berbangsa. Sebagai sejarawan, Lapian bak pluit kapal yang santer dan tak hentihentinya mengingatkan ihwal kebaharian kita. Menurutnya, melupakan lautan membuat Indonesia menjadi bangsa yang ‘ketinggalan kapal’ dan membuat masa depannya tercecer tak karuan.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240582-penerimabakrie-award--adrian-b--lapian 32


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Anthony Reid, sejarahwan terkemuka asal Australia, pernah berkata: “tidak ada sarjana Indonesia yang mendemonstrasikan keahliannya sebagai sejarawan lebih baik dari Adrian B. Lapian.� Lapian pantas mendapat pujian ini, sebab ia telah membuka lembaran baru dalam penulisan sajarah Indonesia. Ia merintis jalan baru studi sejarah Indonesia sebagai sea system sebagai satuan-satuan jaringan bahari yang berproses menjadi satu-kesatuan wilayah besar yang saling terintegrasi. Sebulan setelah Dewan Juri memutuskannya sebagai penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011 untuk pemikiran sosial, Adrian B Lapian wafat. Sebelum menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 19 Juli 2011, Adrian sempat dirawat di RSPAD. Atas prestasi, ketekunan, dan sumbangan mereka yang luar biasa bagi bidang masing-masing, Freedom Institute memberi para tokoh dan ilmuwan tersebut Penghargaan Achmad Bakrie 2011. Bentuk penghargaan berupa trofi dan piagam serta uang Rp 250 juta, yang akan diserahkan pada malam penganugerahan pada Minggu, 14 Agustus 2011, bertempat di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, pukul 20.00-22.00.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240582-penerimabakrie-award--adrian-b--lapian 33


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Satyanegara, Si Penakluk Tumor Otak Penulis Waktu

: Eko Huda S : Minggu, 14 Agustus 2011 | 18:58 WIB

VIVAnews - Tumor otak seperti sebuah lonceng kematian. Mereka yang menderita penyakit ini selalu merasa ajal sudah diambang pintu. Bertahun-tahun semenjak ditemukan, dunia kedokteran selalu berusaha menaklukan penyakit ini. Dan kita harus berterima kasih kepada Satyanegara. Yang semenjak tahun 1967 berkubang di laboratorium, menggeluti sejumlah fakta tentang imunologi tumor otak. Untuk pengabdian yang teramat panjang nan melelahkan itu, Achmad Bakrie Award memberikan penghargaan kepada Satyanegara. Penghargaan itu diberikan malam, Minggu 14 Agustus 2011 di Jakarta. Live Streaming acara itu bisa ditonton di sini. Ia menemukan protein dan antibodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan dan memusnahkan sel-sel tumor tersebut. Pengalaman klinis dan berbagai kajiannya mengenai tumor otak, mendorongnya melengkapi berbagai alat penunjang diagnostik bedah saraf di Indonesia. Satyanegara merupakan pelopor yang menentukan standar rumah sakit di Indonesia berdasarkan riset-riset kedokteran terbaru di dunia. Ia juga penulis satu-satunya buku teks ilmu bedah saraf dalam bahasa Indonesia. Ia layak disebut sebagai peletak fondasi sekaligus wali ilmu bedah saraf di Indonesia. Satyanegara berperan besar dalam penggunaan immunoterapi sebagai terapi alternatif, yang banyak diterapkan untuk kasus-kasus tumor jenis glioma, di mana sistem imunitas tubuh menurun. Pasien glioma yang diterapi terutama adalah yang mempunyai harapan hidup panjang, atau tidak menjalani tindakan terapi lainnya. Penelitian Satyanegara mengenai tumor otak turut mendorong dilengkapinya berbagai alat penunjang diagnostik di Indonesia. Ia mendorong pemasangan CT scan pertama kali di RS Gatot Subroto pada Februari 1980. Ia juga menentukan dalam penggunaan sinar laser untuk pembedahan otak di RS Pusat Pertamina, penggunaan MRI di RS. Dr.Ciptomangunkusumo, disusul RS. Pusat Pertamina, pada 1990. Kehadiran Digital Substraction Angiography (DSA) untuk mendiagnosa kelainan vaskuler otak di RS. Pusat Pertamina sejak 1992 terjadi antara lain karena peran Satyanegara.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240584-penerimabakrie-award--satyanegara 34


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Jatna Supriatna, Pejuang Konservasi Terkemuka Penulis Waktu

: Eko Huda S : Minggu, 14 Agustus 2011 | 19:13 WIB

VIVAnews - Jatna Supriatna terpilih sebagai penerima penghargaan Achmad Bakrie 2011 di bidang sains. Jatna Supriatna adalah ilmuwan biologi dan pejuang konservasi terkemuka. Penghargaan itu diberikan malam ini, Minggu 14 Agustus 2011 di Jakarta. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh dan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Juri acara ini sudah menelusuri dan mengangap Jatna layak menerima penghargaan. Ia memperteguh pentingnya Wallace Area dengan menjadikan Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya sebagai laboratorium alam untuk mendeduksi proses evolusi. Ia menemukan intergradasi sekunder dan hibridisasi di kawasan tersebut. Primata hibrid yang ditemukannya menarik perhatian dunia, sebab hibridisasi memungkinkan terjadinya perubahan genetik dan perilaku serta sifat-sifat biologi lainnya. Selain primata hibrid dan monyet spesies baru, ia juga menemukan virus baru pada monyet ekor panjang Jawa Barat. Di tengah kesibukannya sebagai peneliti dan pengajar, Jatna juga memimpin beberapa lembaga penting yang terkait dengan profesinya sebagai biolog. Pada 1999 dia dipilih sebagai ketua Indonesia Biologist Association. Pada 2006, dia ditunjuk sebagai presiden South East Asia Primatologist Association, dan pada 2007 dia menjadi salah satu ketua World Conservation Union-SSC PSG South East Asia. Jatna telah menulis 10 buku tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan Indonesia, dan telah mempublikasikan lebih dari 100 artikel yang tersebar di berbagai jurnal ilmiah Internasional. Supriatna dalam kata sambutannya dalam acara ini mengaku sangat senang dengan penghargaan ini sebagai bukti bahwa ada perhatian pada konservasi di Indonesia. "Indonesia adalah negara yang kaya akan primata yang perlu mendapat perhatian," katanya.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240588-penerimabakrie-award--jatna-supriatna 35


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Winarno, Ahli Teknologi Gizi Tepat Guna Penulis Waktu

: Eko Huda S : Minggu, 14 Agustus 2011 | 19:36 WIB

VIVAnews - F.G. Winarno adalah peletak dasar dan pengembang ilmu pangan di Indonesia, F.G. Winarno juga memberi karakter pada pertumbuhan teknologi pangan di tanahair, yakni keamanan pangan dan teknologi tepat guna. Untuk semua jasa dan ketekunan itu, Achmad Bakrie memberinya penghargaan kategori bidang teknologi. Dia secara konsisten berkampanye soal gizi terutama untuk kaum ibu. Ketahanan pangan berhubungan dengan daya saing bangsa. Kondisi ketahanan pangan yang baik akan meningkatkan status kesehatan, yang akan mendongkrak kinerja sumberdaya manusia, dan secara nasional mendorong pertumbuhan ekonomi. F.G. Winarno memahami betul arti penting ketahanan pangan. Secara konsisten, ia mengkampanyekan pentingnya peranan kecukupan gizi di tingkat individu, agar mampu hidup sehat dan produktif. Ia mendorong pemenuhan gizi ibu “andungteki� atau ibu mengandung dan ibu yang menyusui bayi. Winarno meyakini, jika suatu negara ingin memiliki sumberdaya berkualitas tinggi, maka yang harus dilakukan adalah menjamin bahwa setiap bayi yang dilahirkan bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas. Melihat betapa seringnya dijumpai bayi lahir dalam kondisi gizi yang buruk, Winarno aktif dalam program peningkatan gizi untuk ibu sehingga bayi yang lahir akan sehat, dan sang ibu mampu memberikan air susu (ASI) yang berkualitas. Keyakinan itulah yang mendorongnya mendirikan Pusat Pengembangan Teknologi Pangan (Pusbangtepa), sebuah lembaga di IPB yang dibiayai Bank Dunia. Melalui lembaga yang dipimpinnya, Winarno mengembangkan ilmu dan teknologi pangan, yang dituntun oleh kesadaran mengenai kondisi budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240589-penerimabakrie-award--f--g--winarno 36


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Teknologi yang dikembangkannya bukan teknologi canggih; tetapi lebih berupa teknologi tepat guna. Selain melahirkan beraneka jenis teknologi yang langsung dibutuhkan masyarakat, Pusbangtepa juga mengembangkan berbagai program pendidikan pangan dan gizi, agar masyarakat mampu memilih dan mengolah sumber pangan yang ada di sekitarnya menjadi menu pangan bergizi.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240589-penerimabakrie-award--f--g--winarno 37


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Hokky S, Ilmuwan Muda RI yang Mendunia Penulis Waktu

: Eko Huda S : Minggu, 14 Agustus 2011 | 19:59 WIB

VIVAnews - Penerima penghargaan Bakrie Award 2011 yang terakhir adalah Hokky Situngkir. Dia memperoleh hadiah Khusus untuk ilmuwan muda berprestasi. Penghargaan itu diberikan di Jakarta malam ini. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Live streaming acara ini bisa ditonton di sini. Hokky Situngkir telah melakukan banyak penelitian menarik. Bahan-bahan penelitiannya penting dan pendekatannya tidak tradisional. Dengan sadar Hokky memanfaatkan teknologi modern. Bersama Rolan Dahlan, ia menerbitkan buku Fisika Batik, yang menyorot unsur fraktal dalam motif-motif batik Nusantara. Ia juga mendirikan Indonesia Archipelago Cultural Initiatives (IACI) dan mewujudkan Ensiklopedi Budaya Nusantara. Hokky telah menghasilkan lebih dari seratus makalah ilmiah. Hasil penelitiannya dimuat di berbagai proceedings konferensi dan jurnal internasional bergengsi lainnya. Di jurnal Physica A, Hokky Situngkir membahas penggunaan persepsi jaring saraf buatan pada peta Poincare data keuangan. Di Journal of Knowledge Management, ia membahas evolusi sistem ekonomi. Karyanya juga dimuat di Journal of Social Complexity, Journal of Peace and Conflict Resolution, Journal of Literary Complexity Studies, Journal of Mathematics and Culture, serta berbagai proceedings konferensi dan jurnal internasional bergengsi lainnya. Prestasi-prestasi penelitian tersebut memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil dan berbicara di berbagai konferensi ilmiah internasional. Di usia 25 tahun, ia telah mendapatkan kehormatan untuk berbicara di Applications of Physics in Financial Analysis untuk mempresentasikan karyanya dalam penggunaan persepsi jaring saraf buatan dalam analisis data keuangan.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240591-penerimabakrie-award--hokky-situngkir 38


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Pada usia 27, ia telah diundang untuk mempresentasikan karyanya dalam kajian studi pasar modal artifisial di New Economic Windows, sebuah pertemuan ekslusif yang diikuti sejumlah peraih nobel dan sangat menentukan dalam mengarahkan kurikulum ekonomi ke depan. Dalam 2 tahun terakhir, Hokky telah mendapatkan 5 penghargaan, untuk karya yang berbeda dari Business Innovation Center bersama Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Hokky juga adalah pembimbing berprestasi bagi para peneliti belia, dalam aktivitasnya bersama Surya Research International dan Surya Institute. Beberapa orang siswa binaannya mendapatkan medali emas di International Conference of Young Scientists dan First Step to Nobel Prize in Physics. Penghargaan yang diterima Hokky malam ini, diberikan oleh Freedom Institute yang didukung Bakrie untuk Negeri.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240591-penerimabakrie-award--hokky-situngkir 39


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Penerima Bakrie Award: Nh. Dini Penulis Waktu

: Eko Huda S : Minggu, 14 Agustus 2011 | 18:30 WIB

VIVAnews - NH Dini. Kita mengenal namanya semenjak Sekolah Dasar. Puisinya kerap kali dibacakan dalam perlombaan. Dia adalah seorang sastrawan yang novel-novelnya dianggap sebagai hulu dari para novelis perempuan di belakang hari. Untuk segenap jasanya itu, malam ini, Minggu 14 Agustus 2011, NH Dini dianugerahi Penghargaan Achmad Bakrie Award. Penghargaan di berikan di Jakarta, dihadiri ratusan tokoh dari berbagai disiplin ilmu. Sepanjang karirnya sebagai penulis, Nh. Dini telah memperkuat realisme, merintis ideologi anti-patriarki, dan mendalami novel autobiografis, dalam sastra berbahasa Indonesia. Sastra �realisme fotografis�-nya kaya dengan detail. Pencapaiannya menonjol dalam menggali dunia perempuan, termasuk seksualitas tersembunyi, khususnya perempuan Jawa. Novel-novelnya menjadi induk dari novel-novel populer yang ditulis pengarang perempuan, juga menjadi pendahulu bagi karya sejumlah penulis-perempuan yang sejak akhir 1990-an mendorong lebih jauh lagi feminisme ke arah pengungkapan seks dan seksualitas. Novelnovel otobiografisnya sanggup melebur antara kenyataan faktual dan kenyataan fiksional dengan baik. Dalam sastra Indonesia, dunia perempuan sebelumnya hampir selalu dilukiskan oleh pengarang lakilaki. Tetapi Dini merebut itu semua dan menegaskan bahwa perempuan hanya bisa tampil wajar dalam fiksi jika dikisahkan oleh perempuan sendiri. Perempuan memiliki suaranya sendiri yang bukan lagi pemalsuan dari suara laki-laki. Dalam novel autobiografis riwayat hidup si pengarang menjadi bahan utama pengisahan. Tetapi hanya pengarang yang cemerlang seperti Dinilah yang sanggup melebur antara kenyataan faktual dan kenyataan fiksional dengan amat baiknya.Beda Dini dari para penerusnya adalah novel-novelnya hadir dengan kualitas bahasa yang tetap terjaga. Kalimat-kalimatnya kokoh, pelukisannya tentang sesuatu tampak halus, kadang samar-samar, sehingga memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menerka-nerka. Penghargaan Achmad Bakrie ini akan diserahkan pada malam penganugerahan pada Minggu, 14 Agustus 2011, bertempat di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, pukul 20.00 WIB22.00 WIB.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240583-penerimabakrie-award--nh--dini 40


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical : Penerima Bakrie Award Orang Berjasa Penulis Waktu

: Aries Setiawan : Minggu, 14 Agustus 2011 | 23:22 WIB

VIVAnews - Enam tokoh lintas disiplin ilmu penerima Achmad Bakrie Award merupakan orang yang berprestasi dan bersedia mengabdikan diri untuk ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Karyakarya dan jasa mereka sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Aburizal Bakrie, putra sulung Achmad Bakrie mengatakan hal tersebut dalam Malam Penganugerahan Penghargaan AChmad Bakrie, di Djakarta Theatre, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2011. Menurut Aburizal, bangsa Indonesia harus berterima kasih kepada keenam tokoh penerima Penghargaan Achmad Bakrie. Sebab, mereka telah menghasilkan karya dan mengabdikan hidup dan kehidupan mereka dalam pengembangan keilmuan, sastra, pemikiran sosial, kedokteran, teknologi dan penelitian dasar. "Kepada mereka semua, kita harus berterima kasih. Sebagai bangsa, kita bangga kepada mereka. Semoga anak-anak bangsa kita dari Sabang hingga Merauke mampu belajar dan tumbuh berkembang lewat contoh dan tauladan yang telah diberikan oleh berbagai tokoh seperti (almarhum) Adrian B. Lapian, Nh Dini, Satyanegara, Jatna Supriyatna, FG Winarno, dan Hokky Situngkir," kata Aburizal. Adrian B. Lapian menerima Penghargaan untuk Bidang Pemikiran Sosial, Nh. Dini untuk Bidang Kesusastraan, Satyanegara untuk Bidang Kedokteran, Jatna Supriatna untuk Bidang Sains, F.G. Winarno untuk Bidang Teknologi, dan Hokky Situngkir yang menerima Hadiah Khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi. Aburizal menjelaskan, penghargaan Achmad Bakrie tidak dapat dinilai sebagai sekadar penghargaan. Penghargaan yang digelar tiap tahun sejak 2003 itu, katanya, memberi pesan, terutama kepada generasi muda Indonesia. "Bahwa pengabdian pada dunia ilmu, teknologi, kesusastraan, kedokteran dan pemikiran sosial adalah kunci kemajuan yang tak pernah boleh kita lupakan," tuturnya.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240622-ical--penerima-bakrie-award-orang-berjasa 41


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Aburizal menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang terus mendorong agar pengabdian dan dedikasi di bidang-bidang yang penting tersebut terus berkembang dan berlanjut, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Malam Penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie 2011, selain dihadiri para pemenang (kecuali Adrian B. Lapian), juga dihadiri sejumlah menteri dan tokoh nasional. Di antaranya, mantan Wakil Presiden Jusul Kalla, Menteri Pendidikan M. Nuh, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, dan lain-lain.

Sumber :

http://us.wap.vivanews.com/news/read/240622-ical--penerima-bakrie-award-orang-berjasa 42


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Inspirasi dari Para Pemenang Penghargaan Achmad Bakrie 2011 Penulis Waktu

: Anindya Bakrie : Selasa, 16 Agustus 2011

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Freedom Institute kembali menyelenggarakan Penghargaan Achmad Bakrie. Malam penganugerahan penghargaan ini digelar pada Minggu, 14 Agustus 2011, di Djakarta Theater. Acara tersebut didahului dengan ramah tamah yang diadakan sehari sebelum malam penganugerahan yaitu pada Sabtu, 13 Agustus 2011. Dalam acara yang digelar di Kantor Freedom Institute itu, saya hadir mewakili keluarga Achmad Bakrie bertemu dan beramah-tamah dengan para penerima penghargaan. Acara ramah tamah kali ini sekaligus dirangkai dengan buka puasa bersama. Para pemenang Penghargaan Achmad Bakrie 2011 adalah Prof Adrain B Lapian untuk bidang Pemikiran Sosial, Nh. Dini untuk Bidang Kesusastraan, Prof. Satyanegara untuk Bidang Kedokteran, DR. Jatna Supriatna untuk Bidang Sains, Prof F.G. Winarno untuk Bidang Teknologi dan Hokky Situngkir yang menerima hadiah khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi. Semua pemenang hadir, kecuali Prof Lapian yang telah wafat pada 19 Juli 2011, beberapa saat setelah diumumkan sebagai pemenang oleh panitia seleksi. Mewakili Keluarga Besar Achmad Bakrie, saya menyatakan turut berduka dan menyampaikan bela sungkawa sedalamdalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Indonesia kehilangan salah satu ilmuwan besarnya. Prof Lapian merupakan sejarawan maritim yang berjasa menulis perspektif baru penulisan sejarah kawasan Indonesia dan Asia Tenggara. Menurutnya, Indonesia adalah ‘negara laut utama’ yang ditaburi pulaupulau, bukan negara pulau-pulau yang dikelilingi laut. Pemikirannya tentang sejarah maritim Indonesia ini salah satunya ditulis dalam bukunya yang terkenal berjudul “Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX”.

Sumber :

http://aninbakrie.com/?p=1390 43


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Dalam buku tersebut Prof Lapian mencoba meluruskan tentang “bajak laut” yang dipersepsikan oleh penjajah Belanda sebagai penjahat. Mereka sesungguhnya adalah para pejuang gagah berani yang melakukan perang gerilya melawan penjajahan Belanda. Pemenang penghargaan lainnya tidak kalah hebat. Saya akui, saya sangat terkesan saat bertemu dengan mereka dalam pertemuan malam itu. Dalam acara singkat itu, masing-masing dari mereka mendapat kesempatan untuk berbicara, dan mereka umumnya menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan pada mereka. Misalnya saja, Pak Satyanegara, yang menerima penghargaan untuk Bidang Kedokteran. Menurutnya, penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi dan memberikan nilai pada hal-hal yang dilakukannya di bidang kedokteran, terutama atas kajiannya tentang imunologi tumor otak pada tahun 1967. Diakui Pak Satyanegara, kajiannya tersebut memang telah lampau, dan ilmu kedokteran sekarang sudah jauh lebih maju. Tetapi, katanya, Penghargaan Ahmad Bakrie menghargainya sebagai bagian dari sumbangsih berharga bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Pak Satyanegara mengaku merasa ada penghormatan dan penghargaan yang tak ternilai atas karya dan dedikasinya selama ini. Beliau mengatakan “Penghargaan Achmad Bakrie, akan menjadi lukisan indah dalam perjalanan hidup saya” . Selain kajiannya tentang imunologi tumor otak yang hasilnya menemukan protein dan antibodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan serta memusnahkan sel-sel tumor, Pak Satyanegara juga berjasa mempelopori penentuan standar rumah sakit di Indonesia. Ia merupakan satu-satunya penulis buku teks ilmu bedah saraf di Indonesia. Dia dinilai layak disebut sebagai peletak fondasi sekaligus wali bedah saraf Indonesia. Atas jasanya itu, Beliau mendapat julukan wali bedah saraf Indonesia. Berikutnya Ibu Nh. Dini, yang meraih penghargaan untuk Bidang Kesusastraan juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan, dengan nada bercanda, Bu Dini mengatakan dengan reputasinya yang telah mendunia, sesungguhnya sudah berharap mendapat Penghargaan Ahmad Bakrie di tahun-tahun sebelumnya. Sebab saat ini beliau menderita vertigo dan osteoporosis. Untuk pengobatan diperlukan biaya yang cukup besar. “Penghargaan ini selain membuat saya suka, juga bahagia,” ujarnya.

Sumber :

http://aninbakrie.com/?p=1390 44


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Khusus untuk ibu NH Dini rupanya punya pengalaman khusus dengan kakek saya almarhum Haji Achmad Bakrie. Semasa muda dan masih menjadi pramugari Garuda, beliau ditempatkan di Bandara Kemayoran, Jakarta pada bagian informasi. Tugasnya adalah membantu para pengguna Garuda dengan berbagai keperluan. Para pelanggan yang merasa terbantu sering membawakan berbagai oleh-oleh bila pulang bepergian dari luar negeri. “Salah satunya adalah Pak Achmad Bakrie. Kami sering di bawakan berbagai buah dan makanan yang lezat, yang masih sulit diperoleh di Indonesia,� kenangnya. Nama Nh. Dini sudah saya kenal sejak kecil. Novel-novelnya merupakan karya sastra yang sangat legendaris. Novel Pada Sebuah Kapal pada 1972, terbit dua tahun sebelum saya lahir, atau La Barka pada tahun 1975, yang baru sempat saya baca setelah saya remaja, telah menjadi bacaan yang selalu dikenang dari waktu ke waktu, hingga sekarang. Maka, kesempatan ini merupakan satu kehormatan bagi saya yang dapat bertemu secara langsung dengan beliau. Berikutnya adalah Bapak Jatna Supriatna yang merupakan seorang ilmuwan dan pejuang konservasi. Ahli primata ini bercanda, bahwa banyak orang menyebutnya sebagai “manusia monyet�, karena ia banyak meneliti berbagai hal berkaitan dengan monyet. Hidupnya banyak didedikasikan untuk menjaga danmempromosikan pentingnya wallace area di Sulawesi sebagai laboratorium alam untuk mendeduksi proses evolusi. Ia menemukan intergradasi sekunder dan hibridisasi di kawasan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara kaya dengan keanekaragaman hayati. Sebab sebagian besar kekayaan hayati dunia, ada di Indonesia. Perjumpaan saya dengan Pak Jatna menjadi berkah tersendiri,sebab kami di Grup Bakrie bekerja sama dengan lembaga internasional, tengah mencoba untuk ikut berpatisipasi dalam konservasi orangutan yang jumlah semakin sedikit. Ternyata hampir seluruh orangutan itu ada di Indonesia, jumlahnya terus turun dari 35 ribu pada 15 tahun lalu, menjadi 20 ribu pada saat ini. Akan sangat sedih jika anakcucu kita hanya bisa melihat keaneragaman hayati bangsa hanya dalam buku sejarah.

Sumber :

http://aninbakrie.com/?p=1390 45


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Selanjutnya adalah Prof. Dr F.G. Winarno. Beliau adalah salah satu ilmuwan yang sangat berjasa mengembangkan ilmu pangan dan memberi karakter pada pertumbuhan teknologi pangan di Indonesia, yakni keamanan pangan dan teknologi tepat guna. Saya baru tahu beliau ternyata adalah tokoh yang sangat berjasa “menangkal� racun dalam tempe bongkrek, yang di masa lalu banyak menyebabkan korban kematian bagi warga yang mengkonsumsinya. Masalah kecukupan dan keamanan pangan yang menjadi concernnya menjadi sangat penting artinya karena menyangkut kemandirian bangsa, apalagi kalau ke depannya kita bisa mengolah sehingga bisa memberi nilai tambah pada komoditas pangan Indonesia. Prof. Winarno memahami betul arti penting ketahanan pangan. Kondisi ketahanan pangan yang baik akan meningkatkan status kesehatan, yang akan mendongkrak kinerja sumber daya manusia, dan secara nasional mendorong pertumbuhan ekonomi. Pak Winarno meyakini, jika suatu negara ingin memiliki sumberdaya berkualitas tinggi, maka yang harus dilakukan adalah menjamin bahwa setiap bayi yang dilahirkan bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas. Potensi pangan Indonesia sangat besar. Terakhir adalah Sdr. Hokky Situngkir. Dia ilmuwan muda berprestasi. Usianya hampir sebaya dengan saya, bahkan lebih muda, tapi prestasinya sangat membanggakan. Sosok Hokky memberikan harapan cerah kepada semua anak-anak masa depan Indonesia dan menjadi contoh bagi kita semua. Hokky telah melakukan banyak penelitian menarik. Bahan-bahan penelitiannya penting dan pendekatannya tidak tradisional. Dengan sadar, Hokky memanfaatkan teknologi modern. Bersama Rolan Dahlan, dia menerbitkan buku Fisika Batik, yang menyorot unsur fraktal dalam motif-motif batik Nusantara. Dia juga mendirikan Indonesia Archipelago Cultural Initiatives (IACI) dan mewujudkan Ensiklopedi Budaya Nusantara. Hooky juga telah menghasilkan lebih dari seratus makalah ilmiah. Hasil penelitiannya dimuat di berbagaiproceedings konferensi dan jurnal internasional bergengsi lainnya. Di jurnal Physica A, Hokky Situngkir membahas penggunaan persepsi jaring saraf buatan pada peta Poincare data keuangan. Di Journal of Knowledge Management, ia membahas evolusi sistem ekonomi. Karyanya juga dimuat di Journal of Social Complexity, Journal of Peace and Conflict Resolution, Journal of Literary

Sumber :

http://aninbakrie.com/?p=1390 46


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Complexity Studies, Journal of Mathematics and Culture, serta berbagai proceedings konferensi dan jurnal internasional bergengsi lainnya. “Kalau berbicara di luar negeri, dia sudah dipanggil professor, walaupun dia tidak mau melanjutkan S3,“ kata fisikawan Prof Johannes Surya yang banyak membimbing Hokky Semua tokoh yang mendapat Penghargaan Ahmad Bakrie adalah pribadi-pribadi yang istimewa dan sangat inspiratif. Meski pertemuan dalam acara ramah tamah tersebut cukup singkat, namun inspirasi yang mereka bagi begitu terasa bagi saya dan para hadirin malam itu. Ini adalah pertemuan yang sangat mengesankan, apalagi momennya bersamaan dengan bulan Ramadan. Kami keluarga Bakrie akan terus mengapresiasi orang-orang hebat seperti mereka. Bangsa ini membutuhkan orang-orang seperti mereka, orang-orang yang berprestasi dan bisa memberikan inspirasi kepada umat manusia.

Sumber :

http://aninbakrie.com/?p=1390 47


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Politik Pemberian Penghargaan Penulis Waktu

: Triyono Lukmantoro : Kamis, 18 Agustus 2011

PEMBERIAN penghargaan atau tanda jasa dari negara atau lembaga nonnegara terhadap seseorang pada dasarnya bersifat politis. Demikian halnya ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), atas nama negara, memberikan Bintang Republik Indonesia Adipradana kepada istrinya, Kristiana Herrawati. Reaksi berisi gugatan pun mencuat: apa jasa Ani, panggilan akrabnya, kepada negara? Pantaskah dia menerima tanda jasa itu? Memang, tidak hanya Ani yang menerima tanda jasa dari negara terkait dengan peringatan HUT Ke-66 Kemerdekaan RI itu. Sejumlah pejabat, mantan pejabat, atau mereka yang pernah mendampingi (sebagai suami atau istri) pejabat, menerima tanda jasa dengan kategori tertentu, totalnya 30 nama. Pertanyaannya, mengapa tidak ada satu pun orang awam? Bukankah sangat mungkin di luar para penerima itu ada banyak pihak yang lebih tulus melakukan berbagai upaya untuk kebaikan negara kita? Di luar lembaga negara, ada institusi tertentu yang juga menjalankan tradisi pemberian penghargaan. Salah satu yang menonjol adalah Freedom Institute. Lembaga itu sejak 2003 memberikan ’’Penghargaan Achmad Bakrie’’ kepada sejumlah nama yang dipandang berjasa atau berprestasi. Publisitas amat menonjol karena ditayangkan TVOne dan pemasangan iklan yang menarik perhatian di media massa cetak. Namun, bukan berarti penghargaan itu sepi dari tentangan. Franz Magnis-Suseno, filsuf dan rohaniwan, menolak menerimanya. Tindakan serupa dilakukan oleh sastrawan Sitor Situmorang dan pemikir sosial Daoed Jusuf. Bahkan, Goenawan Mohamad, dan penulis kolom, yang pernah menerima penghargaan itu, dengan sadar mengembalikannya kepada Freedom Institute. Alasan dari mereka yang menolak ataupun mengembalikan adalah sosok Aburizal Bakrie yang dianggap harus bertanggung jawab terhadap korban lumpur Lapindo dan pertautan politik dan bisnis yang tak etis.

Sumber :

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/ 18/156442/10/Politik-Pemberian-Penghargaan 48


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Menerima atau menolak penghargaan adalah hak tiap orang. Kita dapat belajar kepada Jean-Paul Sartre (1905-1980). Pada 1964, seperti diuraikan K Bertens (Filsafat Barat Kontemporer Jilid II: Prancis, 2006), filsuf eksistensialisme itu menerima Hadiah Nobel untuk Bidang Kesusastraan. Sartre menolaknya dengan alasan bahwa menerima penghargaan bergengsi itu mengurangi kebebasannya dan ia tidak ingin dimasukkan dalam golongan borjuis. Mengungkap Motif Pendirian Sartre dalam menyikapi pemberian penghargaan sangat tegas. Pihak mana pun, entah lembaga negara atau institusi nonnegara, yang dipandang sekadar ingin menobatkannya dengan penghargaan tertentu jelas-jelas memiliki misi politis tertentu. Sartre tidak sudi direngkuh dalam penjara dan kategori ideologis tertentu. Bagi dia, kebebasan tidak mungkin dapat ditukar dengan popularitas nama pemberi penghargaan, apalagi nilai uang yang sedemikian menjulang. Memberikan penghargaan sebenarnya setara dengan memberikan hadiah (gift) sehingga, ketika pemberian penghargaan selalu memuat nilai politik tertentu maka ada keharusan untuk mengungkap motif dari si pemberi. Aafte Komter (Social Solidarity and the Gift, 2006) menguraikan 5 motif pemberian hadiah, yakni: (1) Perasaan positif. Hadiah mengekspresikan persahabatan, cinta, penghormatan, kesetiaan, dan solidaritas; (2) Ketidakamanan. Hadiah diberikan untuk mengurangi ketidakpastian relasi-relasi sosial yang terjadi; (3) Kekuasaan dan gengsi. Hadiah diberikan untuk menampilkan reputasi dan keterkenalan; (4) Resiprositas dan kesederajatan. Hadiah dikaitkan dengan harapan psikologis ketimbalbalikan dan kesamaan; dan (5) Kepentingan diri. Hadiah sengaja diberikan untuk mempromosikan kepentingan diri yang merugikan pihak yang menerimanya. Dalam konteks politik kontemporer, pemberian penghargaan oleh pejabat negara atau pengusaha pasti menyembunyikan agenda politik tertentu. Tipis kemungkinannya diberikan karena didasari rasa cinta atau penghormatan. Mengurangi perasaan tak nyaman, menonjolkan kepentingan diri, atau bahkan membuktikan seberapa besar kekuasaan politik dan uang, merupakan motif yang lebih niscaya. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pihak-pihak yang menerima berbagai jenis penghargaan dari aktor negara atau pelaku bisnis, persoalan penting yang hendak ditekankan adalah tiap penghargaan prinsipnya tidak akan pernah bebas nilai, terlebih lagi kepentingan politik. (10)

Sumber :

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/ 18/156442/10/Politik-Pemberian-Penghargaan 49


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Obama Menang Karena Dibantu Tim Ilmuwan" Dia "meramal" bursa saham, korupsi, pemilu, hingga bencana dengan metode kompleksitas

Penulis Waktu

: Indra Darmawan : Selasa, 6 September 2011 | 22:03 WIB

VIVAnews – Penampilannya terlihat nyentrik dan energetik. Bicaranya cepat, terkadang tak begitu jelas; mungkin karena letupanletupan ide di kepalanya terlalu deras untuk diungkapkan. Hokky Situngkir memang tidak seperti profil peneliti kebanyakan. Di usianya yang masih cukup muda, ratusan makalah ilmiah telah ia telurkan. Hasil penelitiannya telah mendapat pengakuan di berbagai jurnal dan konferensi internasional. Tak kurang dari lima penghargaan prestisius ia sabet dalam dua tahun terakhir. Yang terakhir ia diganjar Penghargaan Achmad Bakrie Award untuk kategori 'Hadiah Khusus untuk Ilmuwan Muda Berprestasi'. Ketika dijumpai di kantornya di bilangan Sarijadi Bandung, pertengahan Agustus lalu, Hokky kembali mengenakan "pakaian kebangsaannya":batik coklat muda dibalut jaket biru berlogo institusi penelitian yang ia komandani: Bandung Fe Institute. Kepada VIVAnews, pria 33 tahun itu bercerita berbagai macam hal, tentang batik, candi, fraktal, korupsi, hingga masalah Bank Century.Berikut petikannya. Profesor Yohanes Surya menggelari Anda sebagai ‘Bapak Kompleksitas Indonesia’. Sebenarnya apa itu kompleksitas? Ah Itu bisa-bisanya Pak Yohanes saja. saya belum punya istri belum punya anak dibilang "bapak" ... hahaha. Kompleksitas adalah sebuah metode, cara melihat yang berbeda. Selama ini, dari kecil, sejak SD, SMP, SMA, kita ditumpuk berbagai ilmu, kemudian baru disuruh memilih jurusan.Dan setelah itu baru disuruh membuat tugas akhir, thesis, skripsi, di mana Kita disuruh mencari masalah, dari tumpukantumpukan ilmu tadi. Nah, complexity itu kebalikan daripada proses itu. Ada permasalahan, kemudian kita definisikan, kemudian dicari, apa ilmu yang terkait dengan permasalahan itu.Misalnya ada masalah BBM atau Bantuan Langsung Tunai (BLT). Lalu kita cari, apa bidang-bidang yang terkait dengan masalah itu. Tak cuma terkait masalah ekonomi, dia juga terkait dengan budaya, geografi, demografi. Jadi sebenarnya social complexity ini mengubah cara pandang saja.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan50


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Karena selama ini sistem konvensional terlanjur seperti itu, ya solusinya adalah interdisplineritas. Sejak, tahun 1980-an ketika muncul Teori Chaos, kita sudah bisa menyimpulkan bahwa tidak mungkin suatu masalah itu memiliki sebuah "ultimate solution".Sebab, semua elemen di alam ini saling berinterrelasi. Saling berkaitan. Jadi sekarang bukan saatnya lagi ada arogansi-arogansi domain ilmu. Jadi untuk memecahkan masalah BLT tadi, kita harus melibatkan ekonom, sosiolog, demograf, rohaniwan, budayawan. Sebenarnya sesederhana itu, tidak rumit. Dengan metode kompleksitas, berarti matematika bisa digunakan untuk menganalisa berbagai macam masalah? Bisa dibilang begitu. Untuk diketahui, bahwa matematika saat ini sudah tidak bisa dibilang lagi sebagai ilmu pasti. Bukan lagi sebagai ilmu eksakta, melainkan sebagai ilmu tentang pola dan probabilitas atau peluang.Jadi, tidak ada yang pasti.Demikian pula dengan fisika. Sekarang matematika bisa merambah kepada kajian-kajian sosial yang penuh dengan ketidakpastian. Kompleksitas itu definisinya adalah suatu sistem yang sulit diurai karena elemen penyusunnya saling bertalitalian. Namun, sekarang ini sudah ada diferensiasi matematikanya. Kapan awalnya peneliti menerapkan diferensiasi matematika ke berbagai bidang dan mengembangkan sistem kompleksitas ini? Yang pertama-tama melakukannya adalah alumni-alumni pembuat bom atom itu, yang tergabung dalam Manhattan Project pemerintah AS. Mereka terdiri dari peneliti interdisipliner. Setelah bom nuklir meletus di Jepang, kemudian mereka membentuk Santa Fe Institute. Ini adalah pusat studi kompleksitas yang pertama. Makanya, kami juga mengambil nama Bandung Fe. Awalnya kami cuma membuat parodi, tapi kemudian malah jadi serius. Bagaimana ceritanya sehingga Anda bisa mengklaim bahwa Candi Borobudur itu merupakan bangunan yang mengadopsi bentuk fraktal (pola geometris yang dapat dibagi-bagi lagi)? Borobudur adalah megastruktur. Besarnya minta ampun, tapi memiliki kedetilan. Untuk membangun bangunan seperti itu, tentu memerlukan disiplin ilmu tertentu, seperti arsitektur, struktur (teknik sipil). Tapi kedua bidang itu membutuhkan apa yang tidak dimiliki oleh bangsa kita saat itu, yakni ukuran standar panjang, karena saat itu tidak dikenal meter standar, atau semacam hasta standar.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan51


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Selain itu, dibutuhkan juga eksperimaen-eksperimen kecil untuk menguji struktur. Itu kan butuh model. Nah, saat itu tidak pernah mengenal hal itu. Tidak pernah dijumpai literatur-literatur yang mengarah ke sana. Apalagi, alat-alat yang digunakan sederhana. Karena cara berpikir mereka saat itu juga sederhana seperti halnya orang Jawa saat itu. Dari situ awalnya kecurigaan kami. Pada akhirnya teori fraktal, chaos,dan social complexity itu menyimpulkan bahwa tidak semua yang kompleks itu berasal dari yang kompleks. Yang simpel juga bisa menghasilkan yang kompleks. Apa simplisitas yang bisa menghasilkan yang kompleks? Ya itu tadi, sistem konstruksi yang organis, yang menggunakan aturan-aturan sederhana, yakni penempatan batu. Itu hipotesisnya. Kemudian kami uji. Cara mengujinya pertama dengan mengukurnya terlebih dulu. Kami mengukur secara manual maupun dengan GPS (Global Positioning System). Dari situ kami pindahkan ke komputer. Lalu kami buat modelnya. Kami suruh komputer mencari, apa aturan sederhana yang bisa menghasilkan bangunan serupa itu. Setelah itu kami mendapatkan conjecture (perkiraan), kemungkinan beginilah cara mereka membangun Borobudur. Dengan pemodelan komputasional cellular automata, ditemukan bahwa candi Borobudur memenuhi aturan dengan indeks 816 untuk celullar automata totalistik 3 dimensi. Nenek moyang kita diperkirakan membuat Borobudur dengan menumpuk blok batuan sesuai dengan biner ‘1’ pada bilangan desimal 816, yaitu digit ke 5, 6, 9, dan 10. Atau dalam jumlah blok batu: 4, 5, 8, dan 9. Pada prakteknya blok batuan itu bisa saja digantikan dengan bentuk stupa ataupun patung Budha, tergantung dari segi estetikanya. Dapat dibuktikan pula bahwa Borobudur itu bangunan yang tidak murni dua dimensi, tapi juga tidak murni bangunan tiga dimensi. Oleh karena itu, walaupun merupakan bangunan tiga dimensi, kalau kita perhatikan gambar Borobudur juga bisa ditafsirkan sebagai bangunan dua dimensi. Dari gambar ini misalnya, seolah-olah stupa di kanan-kiri bisa dianggap sebagai stupa yang lebih kecil dari stupa yang ada di tengah dengan jarak masing-masing yang sama. Padahal pada kondisi aslinya, masing-masing stupa itu ukurannya sama. Hanya saja letaknya agak menjorok di bagian belakang.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan52


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Bagaimana dengan rasio proporsi bangunan Candi Borobudur yang 4:6:9? Rasio 4:6:9 itu temuan dari Pak P. Atmadi dari Universitas Gajah Mada. Waktu itu Borobudur direstorasi oleh UNESCO. Karena puncak Borobudur rusak akibat tertimbun di dalam bukit dan digali, lalu mereka memperkirakan tinggi Borobudur. Mereka mempelajari literatur-literatur Buddha. Relief di Borobudur itu ternyata ilustrasi dari salah satu kitab suci Buddha. Dan kitab itu penuh dengan angka-angka. Di situ ada suatu hal yang bisa diinterpretasikan dengan ukuran-ukuran candi mencakup bagian kaki, badan, dan kepala. Kemudian Pak Atmadi berhipotesis bahwa Borobudur mengadopsi rasio 4:6:9, yang ternyata dipenuhi oleh postur candi secara vertikal maupun horisontal. Nah, rasio itu kemudian itu kami cek juga ke stupa, maupun stupika (stupa yang kecil). Dan ternyata memang benar semuanya memenuhi aturan 4:6:9. Jadi, kami mengamini temuan dari Pak Atmadi, dan kami simulasikan dengan komputer. Lalu, bagaimana Anda bisa menyimpulkan bahwa batik itu juga merupakan sebuah fraktal? Penemuan batik sebagai fraktal kami lakukan sebelum Borobudur. Saya seringkali terlibat diskusi-diskusi serius dengan banyak orang. Suatu saat saya sempat berdiskusi dengan seorang seniman. Ternyata, gambar di salah satu slide presentasi yang dia miliki, mirip dengan bentukbentuk pola geometri yang kami pelajari, yakni bentuk-bentuk fraktal. Gambar itu diperoleh dari candi dan batik. Akhirnya kami melakukan penelitian bersama dengan Pak Bambang Subarnas yang saat itu Dekan Falultas Seni Rupa dan Desain Universitas Pasundan. Akhirnya kami mulai riset dan membuat makalah bareng. Kami menemukan beberapa bukti matematika pada lukisan Renaissance, kubisme, dan lain-lain. Lalu wacana berkembang ke sini. Kami mulai melihat batik. Tapi, kami tidak bisa ngomong tanpa data. Kami cari data ke mana-mana. Ke Kementerian Budaya dan Pariwisata, Lembaga Arsip Nasional, dan lain-lain. Ternyata, tidak ada yang mengumpulkan motif-motif batik.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan53


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Akhirnya, kami mulai mengumpulkan sendiri. Kami datang ke museum-museum batik. Kami ambil foto sehingga koleksi kami ada ratusan.Sekarang, koleksi kami sudah ribuan. Sepertinya tidak berlebihan mengatakan kami memiliki koleksi motif batik Indonesia yang terlengkap. Untuk koleksi batik Jawa, koleksi kami memang mungkin tidak selengkap Keraton Yogyakarta. Tapi, untuk motif batik seluruh Indonesia kami lebih lengkap. Setelah itu, kami mengecek apakah batik benar-benar fraktal, atau setidaknya, adakah conjecture (perkiraan) yang benar bahwa batik adalah fraktal. Ternyata, kami kaget sekali, karena hasilnya memang fraktal. Kami sampai mengecek lagi, kami datangi tempat-tempat pembuatan batik. Hasilnya mengejutkan, ternyata benar bahwa mereka (nenek moyang kita) memang telah menerapkan fraktal Jadi orang yang menggambar klowongan, orang yang bikin harmonisasi ornamen, orang yang mewarnai, adalah orang yang berbedabeda. Jadi, hal-hal yang kompleks dari batik tadi sebenarnya berasal dari hal yang simpel tadi. Harus diakui juga bahwa saya sempat stress selama sekitar delapan bulan, karena kami selama ini tidak mengetahui bahwa ternyata pada batik ada matematikanya orang Indonesia. Orang Indonesia biasanya tak suka dengan matematika. Kami terus berpikir, sebenarnya di kepala pembuat batik ini apa? Bagaimana dia melihat semesta? Batik itu sebenarnya bukan bahan pakaian, tapi lukisan, kain yang dilukis. Kita tidak akan menjumpai lukisan abad 14-15 seperti halnya Mona Lisa, yang dibuat orang Jawa. Bagaimana mungkin kita tidak punya artefak dua dimensional untuk mengekspresikan pikiran, padahal tiga dimensi ada, misalnya candi? Ternyata, mereka memang tidak menggambar sebagaimana orang Barat menggambar secara geometris. Tapi, mereka menggunakan fraktal. Jadi ketika mereka menggambar burung, mereka tidak menggambar fisik burung. Mereka itu suka bercerita. Yang digambar itu justru terbangnya si burung. Maka digambarlah sawat. Di dalam sawat itu ada self similarity. Ada sayap di dalam sayap di dalam sayap di dalam sayap. Hanya saja, karena canting memiliki keterbatasan resolusi, maka gambar sawat itu punya batas. Saya curiga, jangan-jangan ada Phytagoras di dalamnya. Phytagoras kan saat itu pernah konflik dengan filsafat Aristotelian. Tapi Pyhytagoras kalah dan kurang berkembang, karena memang ada unsur mistiknya. Mereka terkagum-kagum dengan bilangan irasional. Ada

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan54


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

bilangan akar dua yang hasilnya 1,2222 dan mereka pikir itu bilangan Tuhan. Tapi, orang Yunani itu tidak terlalu suka dengan hal-hal semacam itu. Itu yang membuat kami sempat jadi stres. Apa benar dengan menurunkan rumus batik, Anda bisa mengidentifikasi asal genetika dari batik itu, dari Indonesia atau bukan? Setiap batik punya DNA. Kami membuat pohon DNA berdasarkan koleksi batik yang kami miliki. Seperti halnya DNA manusia, DNA batik bisa dipetakan menggunakan komputasi. Bisa dilihat kekerabatannya. Misalnya manusia, bisa dicek, oh ternyata dekat dengan simpanse. Perbedaan manusia dengan simpanse cuma sekian persen, tapi jauh dari amuba maupun reptil. Nah, pada batik kami juga sudah terapkan hal serupa. Kami tentukan dimensi fraktalnya. Kami juga menemukannya secara tidak sengaja. Awalnya iseng saja. Data sudah banyak, kami coba komputasikan semua dimensi yang ada. Sumatera bagaimana, Jambi, Padang, Kalimantan, Papua, dan sebagainya. Lalu, kami urutkan dimensi fraktalnya. Ternyata, kok mereka berkumpul. Jambi berkumpul, Jawa berkumpul. Tapi, antara Yogyakarta dan Solo berbeda. Dengan Jawa Barat juga beda. Walaupun misalnya mereka punya motif yang miripmirip, seperti motif sawat. Sekilas, sawat di batik Solo, Yogya, dan Garut, itu sama. Tapi ternyata mereka punya karakter dimensi fraktal yang berbeda. Dan itu keras perbedaannya. Jadi ini tidak mengelompok berdasarkan kemiripan motif, tapi dia mengelompok berdasarkan daerah. Jadi, dengan metoda ini kita bisa mementahkan klaim Malaysia terhadap batik. Selain batik, apakah produk tekstil tadisional lain di Indonesia juga menerapkan fraktal? Kami berhipotesis seperti itu, Tapi itu semua kan perlu diuji. Sekarang kami sudah punya peta batik. Selain itu kami juga sudah punya peta lagu tradisional, dan juga peta arsitektur bangunan tradisional di Indonesia. Kami juga akan tambah terus. Nanti kami akan buat peta tentang tarian-tarian tradisional. Tujuannya adalah, bila nanti sudah punya banyak data, kami jadi bisa punya peta kekerabatan orang Indonesia. Kami bisa melihat kekerabatan orang Toraja dengan orang batak, orang Jawa dengan orang Lombok, itu seperti apa?

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan55


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Sekarang, masih sedikit sekali yang kita ketahui. Kalau ini kami tambah terus, dia akan semakin detail dan makin bagus. Ini bisa dipetakan secara kognitif, bukan secara geografis. Ini kan penting, untuk implementasi macam-macam kebijakan. Bagaimana cara terbaik untuk menerapkan kebijakan baru kepada publik. Ini akan bisa menajamkan kebijakan yang akan diambil. Anda pernah melakukan penelitian untuk memetakan anatomi korupsi di Indonesia? Bisa Anda ceritakan tentang penelitian ini? Iya benar. Jadi, dalam penelitian itu kami definisikan dulu apa itu korupsi. Kemudian, kami bikin modelnya. Kami tumbuhkan sistem korupsi di komputer. Kami tetapkan agen-agen mana yang terlibat dalam sistem korupsi. Kami biarkan mereka berinteraksi, bertransaksi, saling mempengaruhi. Lalu, muncul dinamika korupsi. Itu menjadi lab kita. Kami bereksperimen, bila parameterparameter diubah, akan seperti apa hasilnya? Misalnya, kami mencari tahu apa yang terjadi bila semua orang beriman? Bagaimana bila gaji dinaikkan? Apa hasilnya? Dari eksperimen tadi, apa yang seharusnya dilakukan pemerintah agar sukses memberantas korupsi? Kadang-kadang kita bingung dan tidak bisa membedakan kita sekarang tengah berada di domain mana: hukum, ekonomi, budaya? Padahal, korupsi itu murni masalah hukum. Jadi sebaiknya tidak kita campur adukkan. Contohnya, dari hasil penelitian kami, ternyata ekonomi bisa tumbuh dengan struktur yang korup. Dan ketika Anda menghilangkan masalah korupsinya, boleh jadi malah bisa ambruk ekonominya. Kami pernah melakukan percobaan ini di tahun 2008, dan penelitian di India itu mengutip hasil penelitian kami juga. Hasilnya mirip dengan penelitian kami. Ada sebuah threshold tertentu, di mana korupsi justru mendorong ekonomi berjalan. Nah, itu kan bahaya hasil penelitian seperti itu. Seram bukan? Pada akhirnya kita harus lokalisasi bahwa korupsi itu masalah hukum. Itu saja. Tangkaplah koruptor, jangan tarik-tarik itu ke masalah ekonomi, jangan tarik-tarik itu ke ilmu tata negara, atau ke masalah budaya. ini masalah hukum.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan56


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Bila ada pendapat, wajarlah dia korupsi karena gajinya kecil, itu salah. Ternyata bila kita naikkan gajinya, ternyata masih korup dia. Karena ini bukan masalah sederhana. Tidak bisa kita mengatasi masalah korupsi ini dengan hanya menaikkan gaji. Kita jadikan parameter semua orang beriman, tapi tetap saja korup. Begitu pula dengan kebebasan pers. Pada level tertentu, saat kita naikkan tingkat kebebasan pers, mungkin korupsi bisa menurun. Tapi ada threshold tertentu ketika kebebasan pers terus meningkat, ternyata tingkat korupsi kembali naik. Selain itu, kabarnya Anda juga sempat meneliti kebijakan bail out Bank Century? Ya. Saat itu kami menghitung apa benar kondisi saat itu memiliki peluang sistemik atau tidak. Kami buat semacam sistem early warning. Ternyata, memang ada peluang sistemik. Kalau tidak di-handle dengan cermat,memang bisa dropped. Bisa ke mana-mana. Bisa merembet ke harga pangan, bahan pokok. Padahal, awalnya cuma sedikit. Tapi, saya tetap tidak sepakat dengan kebijakan bail out Bank Century ini. Bagi saya itu jahat. Misalnya, seorang komisaris bank kinerjanya bagus, nasabahnya nambah, investasi lancar. Dia dapat bonus. Tapi ada komisaris, kinerjanya jelek, negatif, bangkrut, tapi kemudian malah di-bail out. Masa dia dapat bonus? Tukang becak saja kalau salah diomel-omelin. Supir taksi saja kalau salah alamat dimakimaki. Masa bankir gagal, dia malah di-bail-out, dapat angin surga. Tidak adil itu. Apa benar tim sukses Obama juga menggunakan sistem kompleksitas dalam kampanyenya mereka? Yang jelas, kemenangan Obama itu adalah kemenangan saintifik. Kemenangan metode. Tim kampanye itu diketuai oleh David Axelrod. Kebetulan saya kenal dia. Waktu dia belum begitu terkenal saya pernah beberapa kali kontak dia. Tapi, sekarang dia susah dihubungi. Saat Bandung Fe Institute berdiri, ia juga sempat kasih selamat. Yang pasti banyak komunitas ilmuwan di tim kampanye Obama. Ada sosiolog, game theorist, yang kerja di tim Obama. Ada George Lakov, pakar yang menghubungkan antara emosi, neuron, dan politik; dikenal dengan istilah moral politics, dan lain-lain. Mereka banyak dibantu oleh ilmuwan.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan57


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Berarti bidang ini juga bisa dimanfaatkan untuk pemilu 2014? Ada lah yang sedang kami siapkan. Waktu pemilu kemarin, sebenarnya kami juga sudah tahu perkiraan persentase perolehan SBYBoediono, jauh hari sebelumnya. Saat diumumkan hasil quick count saya langsung diselamati oleh teman saya. Ternyata, benar perkiraannya. Waktu itu saya melihatnya dari data pemilu legislatif, lalu kami petakan siapa saja yang ke SBY.Buat 2014 kami menyiapkan beberapa metoda yang bisa menelaah lebih jauh nanti. Pemilu itu menarik, karena di situ kita merayakan banyak data. Kalau digunakan untuk memperkirakan bencana? Bisa. Bahkan modelnya itu mirip dengan model perkiraan pasar modal. Kami juga sudah beberapa kali diskusi sama teman-teman di kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bencana, Andi Arief. Ada beberapa pekerjaan bareng, terkait gempa bumi. Ini semacam early warning system untuk gempa dengan data-data seismik. Kami baru saja dapat data-data lengkap dari zaman purba. Sebenarnya apa sih cita-cita Anda di masa kecil sehingga Anda bisa seperti sekarang? Saat kecil saya tumbuh di Medan. Dari SD hingga SMA. Sejak kecil saya suka matematika dan fisika. Saya mengidolakan Newton dan Darwin. Mereka itu luar biasa, natural born scientists. Dilempar ke manapun mereka, ditelanjangi, dibuang ke jalan, mereka akan tetap jadi seorang scientist. Sejak kecil saya suka bereksperimen. Waktu SD saya pernah bikin percobaan pendeteksi asam dari bunga-bunga yang ada di halaman. Saya coba, saya tumbuk buahnya, bila asam, dia berubah warna. Terus saya laporkan temuan itu. Tentang warna saya banyak baca dari buku kimia milik pelajar SMP yang indekos di rumah saya. Jadi, sejak kecil, saya suka membaca buku mereka yang kos, termasuk yang kuliahan. Saya curi-curi bukunya. Kalau tidak mengerti saya tanya ini apa, ini apa? Saya sering dimarahi karena terlalu banyak bertanya ... hehehe. Akhirnya saya harus mencari ensiklopedia. Untuk membacanya saya harus datang ke perpusatakaan daerah Sumatera Utara yang jauh, jaraknya lebih dari 30-40 km dari rumah. Biasanya saya ke sana naik sepeda. Dulu ensiklopedi kesukaan saya adalah Encyclopedia Americana yang 30 seri.

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan58


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Apa Obsesi Anda yang saat ini belum terwujud? Tidak ada. Keinginan saya sederhana. Indonesia ini sebenarnya kaya, tapi semrawut. Saya cuma ingin agar Indonesia ini menjadi makmur, tapi tidak semrawut. Teratur. Itu saja, sih. Tidak ada obsesi lainnya. Bagi saya menemukan sesuatu itu nikmat. Tidak terbayar itu. Apalagi kalau penemuan itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Bagi saya, sains yang baik adalah sains yang musti berguna. Kalau sains tidak berguna, tinggalkan saja. (kd)

Sumber :

http://analisis.vivanews.com/news/read/245152--obamamenang-karena-dibantu-tim-ilmuwan59


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Andi Mallarangeng Tak Mau Jenguk Wafid Muharam Penulis Waktu

: Elvan Dany Sutrisno : Kamis, 08 September 2011 14:27 WIB

Jakarta - Menpora Andi Mallarangeng mengaku tak berminat menjenguk mantan Sesmenpora Wafid Muharam. Ia tak ingin menganggu konsentrasi eks anak buahnya itu menghadapi proses hukum kasus suap Wisma Atlet. "Ya memang saya tidak ingin mengganggu dan konsentrasi beliau. Jadi beliau sudah menghadapi pengadilan jadi biar beliau berkonsentrasi di situ," ujar Mallarangeng. Hal ini disampaikan Mallarangeng di sela-sela Raker Komisi X DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2011). Wafid, yang baru menjalani sidang perdana kemarin ini, ditahan di Rutan Cipinang. Mallarangeng mengatakan, ia juga tak ingin kehadirannya mengacaukan proses hukum. Apalagi menimbulkan praduga macammacam. "Kalau saya menjenguk nanti ada persoalan lagi atau mengganggu konsentrasi beliau," terangnya. Lantas apa dukungan Mallarangeng terhadap Wafid? "Biar beliau berkonsentrasi secara penuh, saya tidak ingin mengganggu," ujarnya.

Sumber :

http://www.detiknews.com/read/2011/09/08/142726/1718278 /10/andi-mallarangeng-tak-mau-jenguk-wafid60


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Putusan Ditunda, Aktivis Bendera Demo Penulis Waktu

: Jayadi Supriadin : Kamis, 29 September 2011 | 16:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan relawan aktivis Bendera yang kebanyakan perempuan berunjuk rasa di luar ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini, Kamis 29 September 2011. Mereka memprotes penundaan putusan untuk aktivis Bendera Mustar Bonaventura dan Ferdinandus Semaun yang dijadwalkan hari ini. Terdakwa Mustar yang memimpin sendiri demo itu. "Ini bentuk ketidakadilan hukum bagi warga negara," kata Mustar. Mustar mendesak agar pemerintah jujur mengungkap penyelewengan dana bantuan bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. "Yang ada hanya berani menangkap koruptor recehan. Saya minta pemerintah jujur soal Bank Century." Demonstran perempuan terusmenerus meneriakkan yel-yel "Bongkar Century... bongkar Century". Aksi itu berlangsung tertib setelah keamanan terus melakukan pengawalan. Pada 30 September 2009 kedua aktivis Bendera itu merilis namanama yang diduga menerima aliran dana Bank Century. Bendera melansir dana Bank Century sebesar Rp 1,8 triliun mengalir ke Partai Demokrat dan Tim Sukses SBY-Boediono dalam pemilihan presiden 2009. Sebelas nama yang dituding Mustar dan Ferdinandus menerima dana Bank Century, yakni KPU Rp 200 miliar, LSI sebesar Rp 50 miliar, FOX Rp 200 miliar, Partai Demokrat Rp 700 miliar, Edi Baskoro sebesar Rp 500 miliar, Hatta Rajasa Rp 10 miliar, Joko Suyanto sebesar Rp 10 miliar, Andi Malarangeng sebesar Rp 10 miliar, Riza Malarangeng Rp 10 miliar, Choel Malarangeng Rp 10 miliar, dan Hartati Murdaya sebesar Rp 100 miliar. Mustar dan Ferdi dilaporkan sejumlah tokoh dan pejabat, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, CEO Fox Indonesia Choel Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, putra Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, serta pengusaha Hartati Murdaya atas pencemaran nama baik. Pembacaan putusan dua aktivis bendera diundur. Alasannya, Ketua Majelis Hakim Istidiantoro berhalangan karena sakit. Sidang diundur dan putusan akan dibacakan pada 13 Oktober mendatang.

Sumber :

http://www.tempo.co/read/news/2011/09/29/057359016/Putu san-Ditunda-Aktivis-Bendera-Demo 61


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Kemenangan Argumen: Laporan Diskusi Freedom Institute Penulis Waktu

: Saidiman Ahmad : Selasa, 4 Oktober 2011

Hubungan negara dan agama merupakan isu yang cukup tua di Indonesia. Pada setiap pembahasan mengenai hubungan negara dan agama, biasanya dua kubu selalu diperhadapkan. Di satu kubu berdiri kaum agama yang diandaikan sepenuhnya menolak ide pemisahan agama dan negara. Sementara ada kubu di seberangnya yang memiliki pandangan berbeda. Diskusi Freedom Institute, 11 Agustus 2011, mencoba mengekplorasi perdebatan di kalangan kaum agama (Islam) sendiri mengenai isu hubungan negara dan agama, khususnya negara Islam. Diskusi ini sendiri membahas satu buku baru yang ditulis oleh Luthfi Assyaukanie, Ideologi Islam dan Utopia: Tiga Model Negara Demokrasi di Indonesia.” Buku tersebut awalnya adalah disertasi penulis yang diajukan di Universitas Melbourne. Hadir dalam diskusi ini dua orang narasumber: Kuskrido Ambardi (Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia) dan Ulil Abshar-Abdalla (Direktur Freedom Institute). Ulil mengakui bahwa buku tersebut sangat baik menerangkan perkembangan pemikiran di kalangan tokoh-tokoh sentral Islam di Indonesia pasca kemerdekaan. Pertanyaan utama yang ingin dijawab oleh Luthfi adalah kenapa pada tahun lima puluhan para pengusung Islam politik sangat besar (43% pada Pemilu 1955), tapi empat puluhan tahun kemudian menurun drastis (14% pada Pemilu 1999)? Ulil memulai pemaparan dengan memberi pembedaan antara “tipologi” dan “model.” Bagi Ulil, yang dicari dalam “tipologi” adalah ilusi. Sementara sasaran “model” adalah “utopia.” Buku karya Luthfi itu sedang berusaha menjelaskan tiga utopia mengenai negara Islam dan demokrasi yang berkembang dalam pemikiran tokoh-tokoh Islam Indonesia. Utopia pertama muncul dari kalangan pengusung negara Islam. Kelompok ini diwakili oleh tokoh-tokoh yang bergabung dalam Partai Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi). Mereka antara lain adalah M. Natsir, Zainal Abidin Ahmad, Mohamad Roem, Abu Hanifah, Hamka, dan Muhammad Rasjidi. Luthfi Assyaukanie menyebut utopia model ini sebagai Negara Demokrasi Islam (NDI).

Sumber :

http://saidiman.wordpress.com/2011/10/04/kemenanganargumen-laporan-diskusi-freedom-institute/ 62


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Meski kelompok pertama ini mengusung gagasan negara Islam, tapi negara yang mereka bayangkan sebagai model bukanlah Pakistan, Iran, apalagi Arab Saudi, melainkan Belanda, Swedia atau Inggris. Kelompok ini secara cerdik mengemukakan sejumlah argumen yang menyatakan bahwa gagasan negara Islam tidak sama sekali bertentangan dengan demokrasi. Kenyataannya, para pendukung model ini adalah mereka yang juga sangat getol mendukung demokrasi ketika demokrasi terancam oleh kediktatoran rezim Soekarno dan ancaman totalitarianisme komunis. Utopia kedua adalah Negara Demokrasi Agama (NDA). Kelompok ini didukung oleh tokoh-tokoh semacam Amin Rais, Syafi’i Ma’arif, Kuntowijoyo, Dawam Rahardjo, Sahal Mahfudz, Ali Yafie, Achmad Siddiq, Munawir Syadzali, dan Adi Sasono. Kelompok ini memiliki pandangan yang lebih terbuka dibanding kelompok pertama. Mereka tidak mendukung pendirian negara Islam, sebagaimana yang diusung kelompok pertama. Tapi mereka memperjuangkan pemberian hak yang sama bagi semua agama untuk memberi inspirasi bagi negara. Sebagaimana kelompok pertama, mereka juga menolak konsep pemisahan negara dan agama. Itulah sebabnya mereka menganggap tidak ada persoalan dengan UU yang bersifat keagamaan. Utopia ketiga adalah Negara Demokrasi Liberal (NDL). Model ini terutama diusung oleh tokoh-tokoh Muslim seperti Abdurrahman Wahid, Nurcholish Madjid, Djohan Effendi, dan Harun Nasution. Kelompok ini secara tegas mendukung gagasan sekularisme. Bagi mereka, negara adalah institusi rasional yang juga harus dikelola dengan menggunakan kalkulasi rasional. Meski utopia ketiga semakin meninggalkan gagasan negara Islam, tapi justru kelompok inilah yang memiliki argumentasi yang lebih mengakar pada tradisi Islam. Para tokoh pendukungnya adalah sarjana-sarjana Muslim yang paling serius. Mereka memiliki semua perangkat keilmuan Islam. Tapi pada saat yang sama mereka juga menguasai khazanah intelektual Barat. Yang menarik bahwa meski ketiga utopia ini memiliki pandangan yang berbeda dalam hal hubungan negara dan agama, tapi ketiganya adalah pendukung demokrasi. Ulil menggarisbawahi bahwa bahkan tokohtokoh Masyumi (model I) pun merupakan pendukung demokrasi. Kelompok ini tidak bisa dibandingkan dengan HTI (pengusung negara Islam kini). “Jauh,� tegas Ulil.

Sumber :

http://saidiman.wordpress.com/2011/10/04/kemenanganargumen-laporan-diskusi-freedom-institute/ 63


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Pada diskusi kali ini, Dodi Ambardi lebih banyak memberi masukan dan kritik terhadap doktrin negara Islam. Menurut Dodi, salah satu kelemahan fatal pengusung negara Islam adalah bahwa mereka gagal menempatkan warga non-Muslim setara dengan warga Muslim. Bentuk negara seperti itu pastilah diskriminatif, dan itu menyalahi semangat negara modern. Nirwan Ahmad Arsuka, dalam sesi komentar, memberi semacam kesimpulan dalam bentuk pertanyaan mengenai kemungkinan teori evolusi diterapkan dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Ulil mengamini pendapat Nirwan tersebut. Sebetulnya Luthfi Assyaukanie, melalui bukunya, sedang mencoba memotret perjalanan evolusi pemikiran Islam Indonesia di tangan tokoh-tokoh utamanya. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam evolusi tersebut adalah bentuk nyata dari kemenangan argumen. Argumen-argumen barulah yang menjadikan pengusung negara Islam semakin terdesak ke pinggir.

Sumber :

http://saidiman.wordpress.com/2011/10/04/kemenanganargumen-laporan-diskusi-freedom-institute/ 64


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Andi Mallarangeng Penuhi Panggilan KPK "Saya akan menjelaskan dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya" Penulis Waktu

: Arry Anggadha | Dedy Priatmojo : Senin, 10 Oktober 2011 | 10:22 WIB

VIVAnews - Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Andi akan diperiksa terkait kasus suap wisma atlet dengan tersangka Muhammad Nazaruddin. Andi tiba di gedung KPK sekitar pukul 10.00. Andi yang mengenakan batik krem lengan panjang tak berkomentar banyak, ia hanya mengatakan akan diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Muhammad Nazaruddin. "Saya dipanggil dalam sebagai saksi dalam kasus yang menyangkut saudara Nazaruddin," kata Menpora Andi Mallarangeng di Gedung KPK, Jakarta, Senin 10 Oktober 2011. Andi yang juga politisi Partai Demokrat berjanji akan menjelaskan kasus yang menyeret mantan bendaharanya itu dan anak buahnya, Wafid Muharram. "Saya akan menjelaskan dengan sebaik-baiknya dan sebenarbenarnya. Pokoknya nanti apapun yg ditanyakan akan saya jelaskan," ujar Andi. Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 4 tersangka. Mereka adalah Nazaruddin, Wafid Muharram, Mindo Rosalina Manulang, dan Mohammad El Idris. Rosa dan Idris sudah divonis bersalah. Mereka masing-masing diganjar hukuman 2,5 tahun dan 2 tahun penjara. Sedangkan Wafid, saat ini masih menjalani proses persidangan. (umi)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/254087-andimallarangeng-penuhi-panggilan-kpk 65


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Dua Aktivis Bendera Divonis Siang Ini Penulis Waktu

: Jayadi Supriadin : Kamis, 13 Oktober 2011 | 08:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dua aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Mustar Bonaventura dan Ferdinandus Semaun, siap menghadapi putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat siang ini."Agendanya jam 11.00, tapi kurang tahu mulainya jam berapa," ujar anggota tim pengacara kedua terdakwa, Osland Edward Hutahaean, saat dikonfirmasi, Kamis, 13 Oktober 2011. Menurut Osland, kedua kliennya dalam keadaan sehat dan siap menjalani sidang hari ini. Dalam sidang putusan sebelumnya pekan lalu, pembacaan putusan akhirnya ditunda setelah ketua majelis hakim, Istidiatmoko, sakit. Seperti sidang aktivis Bendera sebelumnya, ratusan simpatisan terdakwa diperkirakan kembali memadati ruang sidang. Pekan lalu, saat putusan gagal dibacakan, ratusan simpatisan yang didominasi ibu-ibu itu memadati ruang sidang. Bahkan setelah sidang, mereka tak segan melangsungkan demo di depan ruang sidang pengadilan. Mereka mendesak pengadilan menunjukkan surat keterangan sakit berikut rekam sakit yang dialami Istidiatmoko, serta menuntut keberanian pengadilan untuk menuntaskan mega skandal pengucuran bantuan bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Beruntung, kegaduhan itu dapat segera diatasi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian yang telah disiagakan sejak pagi hari di lokasi pengadilan. Dalam sidang tuntutan sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) mengajukan tuntutan selama 1 tahun penjara kepada kedua terdakwa. Seperti diketahui, Mustar dan Ferdi dilaporkan sejumlah tokoh dan pejabat, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, CEO Fox Indonesia Choel Mallarangeng, Rizal Mallarangeng.

Sumber :

http://www.tempo.co/read/news/2011/10/13/057361168/DuaAktivis-Bendera-Divonis-Siang-Ini 66


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Kemudian putra Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, serta pengusaha Hartati Murdaya melaporkan atas perkara pencemaran nama baik. Laporan itu dipicu publikasi yang dilakukan Bendera terkait aliran dana penyelamatan Bank Century pada Senin, 30 November 2009. Bendera melansir bahwa dana Bank Century sebesar Rp 1,8 triliun mengalir ke Partai Demokrat dan Tim Sukses SBY-Boediono dalam Pilpres 2009. Pada 30 September 2009, bertempat di kantor Bendera, Jalan Diponogoro 58 Menteng Jakarta Pusat, kedua aktivis Bendera itu merilis nama-nama yang diduga menerima aliran dana Bank Century untuk kepentingan politik 2009 (mafia pemilu). Ada 11 nama, yang dituding Mustar Bona Ventura dan Ferdinandus Semaun, menerima dana Bank Century, yakni KPU sejumlah Rp 200 miliar, LSI sebesar Rp 50 miliar, FOX sebesar Rp 200 miliar, Partai Demokrat Rp 700 miliar, Edi Baskoro sebesar Rp 500 miliar, Hatta Radjasa sebesar Rp 10 miliar, Joko Suyanto sebesar Rp 10 miliar, Andi Mallarangeng sebesar Rp 10 miliar, Rizal Mallarangeng Rp 10 miliar, Choel Mallarangeng Rp 10 miliar, dan Hartati Mudaya sebesar Rp 100 miliar. Dalam pembelaannya, kedua terdakwa menyatakan bertanggung jawab atas konferensi pers yang dilakukannya dalam menyebut namanama penerima aliran dana Bank Century. Namun keduanya menganggap pertanggungjawaban itu hanya sebatas moral dan etika yang tak perlu dihukum.

Sumber :

http://www.tempo.co/read/news/2011/10/13/057361168/DuaAktivis-Bendera-Divonis-Siang-Ini 67


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Demokrat Akui Golkar Pesaing Kuat Demokrat akan menyusun strategi 'coming back' untuk menaikkan reputasi di mata publik

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi : Selasa, 18 Oktober 2011, 12:34 WIB

VIVAnews –Dukungan publik atas Partai Demokrat, menurut survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia, merosot. Hal itu sejalan dengan tingkat kepuasan masyarakat yang turun atas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berbarengan jatuhnya popularitas Demokrat, popularitas Partai Golkar disebut kian menguat. “Untuk kedua kalinya sejak tahun 2009, Demokrat tak lagi di papan atas. Golkar kini sudah mengalahkan Demokrat. Pemilih mulai mencari alternatif kekuatan di luar SBY atau Demokrat. Seorang responden mengatakan, ‘wahyu’ mulai terbang dari SBY ke kompetitornya,” kata peneliti LSI Ardian Sopa di Jakarta, Minggu 16 Oktober 2011 kemarin. Ketua DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengakui Golkar partai yang paling banyak diuntungkan dari kemerosotan suara Demokrat. “Ini karena konstituen dan pemilih Demokrat dan Golkar banyak beririsan. Kedua partai ini memperebutkan pangsa pasar sama. Bila Demokrat merosot, cipratan suara akan banyak lari ke Golkar, sementara bagi PDIP tak banyak berpengaruh,” ujar Ulil saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 18 Oktober 2011. Menurutnya, Demokrat dan Golkar memang memiliki ideologi, watak, dan platform yang tidak jauh berbeda. Ia menilai persaingan Golkar dan Demokrat di masa mendatang akan menarik diamati. “Tapi kami tentu tidak tinggal diam melihat kemerosotan popularitas Demokrat. Kami akan kerja keras mengejar ketertinggalan,” ujar Ulil. Ia mengatakan, masih ada waktu tiga tahun menjelang Pemilu 2014. “Kalau dalam tiga tahun ini, pemerintah SBY berhasil merealisasikan janjijanjinya yang agak tersendat karena serangan kiri-kanan, maka dampak positifnya pasti akan lari ke Demokrat,” kata Ulil optimis.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/256547-demokrat-akuigolkar-adalah-kompetitor-kuat 68


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Reshuffle kabinet, ujar Ulil, juga dilakukan dalam rangka itu. “SBY ingin meninggalkan warisan dan manfaat untuk bangsa sekaligus Partai Demokrat,” kata dia. Di sisi lain, imbuhnya, Demokrat akan menyusun strategi ‘coming back’ untuk menaikkan reputasi mereka di mata publik. “Survei jadi masukan yang bagus bagi kami. Ini tantangan bagi Demokrat,” ujar Ulil. Apapun, lanjutnya, sebetulnya Demokrat tak terkejut dengan hasil survei yang menunjukkan turunnya popularitas partai mereka. “Secara insting, kami di dalam sudah bisa menduga, terutama pasca kegaduhan di sekitar kasus Nazaruddin. Itu pasti membuat citra Demokrat merosot. Sudah pasti,” kata dia.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/256547-demokrat-akuigolkar-adalah-kompetitor-kuat 69


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical: Padi Menguning, Jadi Beras di 2014 "Tahun ini saya laporkan padi semakin menguning dan akan menjadi beras pada 2014."

Penulis Waktu

: Pipiet Tri Noorastuti | Suryanta Bakti Susila : Sabtu, 29 Oktober 2011 | 20:15 WIB

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie semakin percaya diri dengan kekuatan partainya menghadapi pemilu 2014. Ia yakin popularitas Partai Golkar akan terus meningkat. "Tahun ini saya laporkan padi semakin menguning dan akan menjadi beras pada 2014 mendatang," kata pria yang akrab disapa Ical, dalam pidato politik HUT Partai Golkar ke-47, di Senayan, Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2011. Di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah kader yang hadir di acara tersebut, Ical melanjutkan perumpamaannya, "Kami juga terus berharap matahari tetap bersinar di langit yang biru, pohon yang ijo royo-royo, dan diterima oleh jiwa suci yang putih." Selepas kalimat itu diucapkan, seluruh tamu undangan yang hadir tertawa sambil bertepuk tangan. Warna biru identik dengan warna Partai Demokrat yang tengah berkuasa. Sedangkan warna kuning identik dengan Partai Golkar. Keyakinan Ical akan popularitas Partai Golkar menguat setelah melakukan perjalanan ke sejumlah daerah di tanah air. "Saya telah melihat semangat sungguh-sungguh untukk melanjutkan kembali kebesaran partai ini. Saya bangga, sebab semua pengurus dan kader telah bekerja keras untuk merebut hati rakyat," ujarnya. Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar, Kamis lalu, Ical juga menunjukkan isyarat untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu mendatang. "Saya tidak menolak pencalonan saudara-saudara," katanya menanggapi dukungan klaim 33 Dewan Pimpinan Daerah (DPD I) Partai Golkar. (umi)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/259893-ical--padimenguning--jadi-beras-di-2014 70


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Jangan Hakimi TNI Polri Soal Papua" Aburizal Bakrie meminta masyarakat berpikir jernih menanggapi kasus kekerasan di Papua.

Penulis Waktu

: Pipiet Tri Noorastuti | Suryanta Bakti Susila : Sabtu, 29 Oktober 2011 | 20:37 WIB

VIVAnews - Ekskalasi kekerasan meningkat di sejumlah kawasan di Papua. Pendekatan keamanan yang dilakukan pemerintah dalam sejumlah kasus penembakan tak jarang menyudutkan aparat seperti TNI dan kepolisian. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta masyarakat berpikir jernih menanggapi kasus sensitif semacam itu. "Publik jangan terlalu cepat menghakimi serta menyalahkan TNI dan Polri," katanya dalam pidato politik HUT Partai Golkar ke-47, di Senayan, Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2011. Pria yang akrab disapa Ical itu sepakat untuk memberikan hukuman tegas bagi oknum yang terlibat. Namun, tidak lantas menghakimi institusinya secara umum. "Mereka adalah aparat keamanan negara dan petugas penegak hukum, yang dalam pekerjaannya terkadang harus mempertaruhkan nyawa. Kita harus ingat bahwa dalam situasi krisis di mana negara berada dalam keadaan bahaya, kepada merekalah kita semua menggantungkan harapan." Selain isu Papua, ia juga menyoroti sejumlah masalah yang rentan kekerasan seperti konflik hubungan antaragama, konflik di perbatasan, perkelahian pelajar di kota-kota besar, dan narkoba. "Kita perlu merangkul dan, yang lebih penting lagi, kita harus sungguh-sungguh merebut hati rakyat, dan menciptakan kedamaian," ujarnya. Pendekatan Keamanan LSM Imparsial memandang, pemerintah selalu menggunakan pendekatan keamanan untuk menyelesaikan semua kasus di Papua. Imparsial mendesak Pemerintah untuk jernih dan komprehensif melihat konteks permasalahan di Papua. Impartial menyesalkan pendekatan kekerasan dalam menangani tuntutan aspirasi merdeka sekelompok masyarakat dalam Konggres Rakyat Papua III yang berlangsung di Abepura. Pembubaran itu menyebabkan jatuhnya tiga korban meninggal dunia.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/259894-ical--soalpapua--jangan-hakimi-tni-polri 71


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Untuk kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata, Imparsial menyarankan pemerintah hendaknya mengevaluasi terlebih dahulu pengiriman-pengiriman pasukan non-organik. Baik pasukan dari kepolisian maupun militer yang sudah diturunkan sebelumnya. (umi)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/259894-ical--soalpapua--jangan-hakimi-tni-polri 72


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Partai Golkar Kritis, Tapi Loyal" Yudhoyono siap menerima sikap kritis Partai Golkar terhadap pemerintah

Penulis Waktu

: Pipiet Tri Noorastuti | Suryanta Bakti Susila : Sabtu, 29 Oktober 2011 | 22:49 WIB

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan bahwa partainya setia mendukung pemerintahan SBY-Boediono sampai 2014. Meski kritis, partainya tetap loyal terlepas keberadaan tiga menteri di kabinet. "Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa posisi Partai Golkar adalah posisi seorang sahabat yang sejati. Ramah tapi tegas, kritis tetapi loyal, lembut dan santun, namun keras dan berani manakala memang diperlukan untuk kebaikan semua," ujar pria yang akrab disapa Ical, dalam pidato politi HUT Partai Golkar ke-47, Sabtu, 29 Oktober 2011. Menurutnya, Golkar siap bekerja sama dengan siapapun membangun bangsa. "Partai Golkar mengulurkan persahabatan kepada semua pihak, di dalam dan di luar pemerintahan. Partai Golkar akan menengahi, memediasi serta melembutkan perbedaan-perbedaan yang ada untuk mencari jalan keluar," kata dia. Menyusul ucapan Ical, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir di acara tersebut meminta Golkar sebagai partai pendukung pemerintah, untuk mendukung perkembangan ekonomi, meningkatkan ketahanan pangan, serta pelayanan kepada masyarakat. "Terus memberantas korupsi dan menjaga kerukunan antarumat beragama," kata Yudhoyono. Yudhoyono siap menerima sikap kritis Partai Golkar terhadap pemerintah. "Saya mengucapkan terimakasih karena telah memberikan kritik kepada permerintah, karena saya sadar banyak sekali kader Golkar yang ada di pemerintah pusat, dan daerah daerah," ujar Yudhoyono. Yudhoyono mencatat kiprah partai berlambang beringin itu dalam membangun perekonomian bangsa selama lima hampir lima dasawarsa. "Atas nama negara dan pemerintah saya ucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya, saya berharap di tahun-tahun depan Partai Golkar menjadi partai pelopor dalam membangun kesejahteraan dan pembangunan ekonoimi." (umi)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/259904--partai-golkarkritis--tapi-loyal73


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Pepi Fernando Juga Incar Gereja Bintara Bom dibuat dari tabung gas LPG 3 kg dengan pematik yang terbuat dari handphone

Penulis Waktu

: Elin Yunita Kristanti | Nila Chrisna Yulika : Senin, 31 Oktober 2011, 19:04 WIB

VIVAnews -- Gembong teroris bom buku dan bom Serpong, Pepi Fernando, ternyata telah membuat delapan jilid buku yang berisi bom. Delapan bom itu akan dikirimkan Pepi kepada tokoh-tokoh yang dianggapnya kafir. Lima diantaranya telah dikirimkan ke Kantor Kajian Islam Komunitas Utan Kayu yang ditujukan kepada Ketua Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, Kantor BNN yang ditujukan kepada Ketua BNN Gorries Mere, Ketua Pemuda Pancasila Yapto, Studio Musik milik Ahmad Dhani, dan Ketua Himpunan Gereja Indonesia. Delapan bom itu dirakit dengan menjilid buku-buku bekas sebanyak 36 buku dengan berbagai jenis buku dan ukuran. Satu bom buku, Pepi menggunakan empat sampai lima buku yang dijadikan satu dengan ketebalan rata-rata 4,5 cm hingga 5 cm. Setelah selesai pembuatan bom buku dan menentukan sasaran, Pepi dan Zokaw mengirim paket buku itu melalui kantor pos di daerah Bogor untuk dikirim ke alamat yang telah ditentukan. Kemudian satu minggu setelah pengiriman paket bom buku di Utan Kayu, rumah Ahmad Dhani, Yapto dan kantor BNN, Pepi kemudian membuat bom dari tabung gas LPG 3 kg dengan pematik yang terbuat dari handphone. "Pada saat itu, Pepi menyuruh Bari dan Darto datang ke rumahnya untuk menyampaikan tentang rencana pengalihan perhatian terhadap paket bom buku dengan menggunakan bom dari tabung gas LPG," kata kata JPU Izanzam di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin 31 Oktober 2011. Bom gas LPG rencananya akan diledakkan di Gereja Bintara. Namun, bom gas itu tidak jadi diledakkan karena Gereja itu dijaga ketat. Setelah pemantik bom yang terbuat dari handphone di non aktifkan, bom itu disembunyikan di rumah Darto dan Mugianto (adik Darto). Kemudian, pada Maret 2011 bom itu diletakkan oleh Bari di pinggir kali Banjir Kanal Timur. "Tidak lama kemudian Bari memberitahu Mugiarto bahwa bom itu meledak," kata Izanzam.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/260322-pepifernando-juga-incar-gereja-bintara 74


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Teroris Bom Buku Tentukan Korban Lewat Google "Dia search 'Yahudi Indonesia' di google, lalu muncul nama Yapto, Ahmad Dhani dan Ulil"

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi; Nila Chrisna Yulika : Kamis, 3 November 2011, 13:40 WIB

VIVAnews – Otak teroris bom buku, Pepi Fernando, ternyata menentukan nama-nama korban yang akan dikiriminya bom buku lewat mesin pencari (search engine) google di internet. Hal itu diungkapkan oleh Jaksa Penuntut Umum Bambang Suharijadi, dalam persidangan terdakwa Pepi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, hari ini. Bambang menjelaskan, Pepi meng-googling nama-nama orang yang berkaitan dengan Yahudi. “Dia search ‘Yahudi Indonesia,’ lalu muncul nama Yapto, Ahmad Dhani, Ulil Abshar Abdalla, Gories Mere,” kata Bambang di PN Jakarta Barat, Kamis 3 November 2011. Yapto adalah Ketua Pemuda Pancasila, Ahmad Dhani adalah musisi Indonesia, Ulil adalah Koordinator Jaringan Islam Liberal, dan Gories Mere adalah Ketua Badan Narkotika Nasional. Keempat orang itu menerima paket kiriman bom buku dari jaringan teroris yang dipimpin Pepi. Bom yang dikirim ke Ulil di Utan Kayu bahkan meledak dan melukai tangan kiri Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan. “Ulil dinilai Pepi sering salah menafsirkan ajaran Islam. Pepi lalu mencari alamat Ulil. Sementara Gories Mere dipilih karena seorang Kristen dan aktif di Densus 88,” terang Bambang. Judul-judul buku yang dipilih untuk menempatkan bom, lanjut Bambang, adalah yang diperkirakan akan menarik perhatian target, yaitu ‘Atas Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Muslim, Merekalah yang Dibunuh’ untuk Ulil, ‘Yahudi Militan’ untuk Ahmad Dhani, ‘Pesta Narkoba di Kalangan Pejabat Negara’ untuk Gories Mere, dan ‘Masih Adakah Pencasila’ untuk Yapto. “Buku-buku itu dikirim melalui Kantor Pos Bogor. Mereka ke Bogor dengan menggunakan sepeda motor Mio,” ujar Bambang. Pepi Fernando, dalang teroris bom buku itu, adalah lulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam. Ia adalah lulusan tahun 2001. Ia juga dikenal sebagai penulis buku dan skenario film. Sementara perannya dalam aksi bom buku ini adalah sebagai “pimpinan kelompok dan pencetus ide bom buku,” kata Bambang.

Sumber :

http://teknologi.vivanews.com/news/read/261110-teroris-bombuku-tentukan-korban-lewat-google 75


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

An Oasis of Peace for Book-Lovers in Menteng Penulis Waktu

: Tasa Nugraza Barley : Jumat, 04 November 2011

There’s a common perception among people in Jakarta that a library is an uncomfortable, boring or even spooky place, where dusty books are scattered everywhere. That’s not the case at Perpustakaan Freedom (Freedom Library), a public library on Jalan Proklamasi in Menteng, Central Jakarta. Every day, the library, which seems like an exciting oasis in an otherwise plain library desert, is packed with people who come to read quietly in a comfortable environment. In a city where public spaces are still hard to find, Freedom Library is a blessing. Owned by the Freedom Institute, which describes itself as the “Center for Democracy, Nationalism and Market Economy Studies,” the library opened late last year and was inaugurated by Vice President Boediono. Visitors will find that Freedom Library is different from other facilities they’ve visited. The library is located on the ground level of a beautiful minimalist, three-story building that resembles a roofless rectangle. The aesthetic warmth of the library permeates the entrance corridor, where you can see the rest of the facility through the large windows. Decorative wooden touches, such as ornate window frames, dominate the interior design, while the walls are decorated with photographs of Indonesian presidents and famous quotes, among them some apt words from Johann Wolfgang von Goethe: “To rule is easy, to govern difficult.” The library is filled with wooden tables and cubicles that can accommodate dozens of visitors, the majority of whom are university students who come to study or work on research projects. Freedom Library now has more than 12,000 book titles and 27,000 journals. Foreign magazines and newspapers are also available. Outside of the facility, visitors will find a small green garden that provides a social hub for visitors. There is also a coffee shop nearby, which is the perfect spot for people to enjoy some fresh air and caffeine while reading a good book. The garden also frequently hosts cultural events and social and political discussions. Oscar Gerhat is a librarian

Sumber :

http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/an-oasis-ofpeace-for-book-lovers-in-menteng/476299 76


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

who manages a library in the Sudirman area. As a book-lover, he says he enjoys spending time at Freedom Library. “It’s a very comfortable library,” he said. “I love spending hours here.” Oscar said that a good library shouldn’t always be big. “As long as it has a nice ambience and good books, people will come,” he said, adding that the city needs more public libraries like Freedom. The library also has several cozy couches and reclining chairs, so visitors can get comfortable while enjoying their reading picks from the library’s wide selection of books, journals and other publications. To support and encourage constructive discussions among young minds, a special discussion room is also available for use; this way, a heated discussion will not disturb those who want to read in peace. To provide ample reading light, the facility is equipped with aluminum lamps hanging from the ceiling. And the large windows successfully create the illusion that the library is even more spacious. The windows also create an internal green space by allowing abundant views of the grass, plants and trees outside. And the facility is clean, which adds to its overall comfort. The library also has other modern conveniences such as airconditioning and free Internet access. And the best part of Freedom Library is that it is free and open to the public so anyone can come in and enjoy a good read in comfort. With its welcoming environment and extensive collection, Freedom Library may quickly become the new hot spot for people in the capital who want to experience something different. Meanwhile, for book-lovers, this place will become a new haven. Freedom Library Wisma Proklamasi Jl. Proklamasi No. 41 Menteng Central Jakarta Tel. 021 3190 9226 Monday-Friday:9 a.m. to 9 p.m. Saturday-Sunday:10 a.m. to 5 p.m. freedom-institute.org

Sumber :

http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/an-oasis-ofpeace-for-book-lovers-in-menteng/476299 77


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Minta Pemerintah Konkret Tangani Papua "Papua adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Papua," kata Golkar dalam sikap politiknya

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi | Suryanta Bakti Susila : Senin, 14 November 2011| 13:20 WIB

VIVAnews – Partai Golkar meminta pemerintah mengambil kebijakan konkret untuk menyelesaikan masalah Papua. Sooal Papua ini menjadi adalah salah satu poin dalam pernyataan politik Partai Golkar yang dibacakan hari ini. “Salah satu poin penting adalah masalah Papua,” kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, saat Pembacaan Pernyataan Politik Golkar di Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin 14 November 2011. Golkar menyatakan, solusi konkret soal Papua perlu segera dijalankan agar masalah yang ada di sana bisa segera teratasi. “Partai Golkar mendesak pemerintah segera mengambil kebijakan mendasar yang konkret, sebagai upaya mewujudkan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Papua, sebagai bagian integral dari NKRI,” kata Ketua Komisi Pernyataan Politik Rapimnas Golkar, Aulia Rachman, yang membacakan Pernyataan Politik. Golkar juga menolak proklamasi negara transisi Papua, serta mengajak mereka yang bergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Masalah Papua, juga dinilai Golkar bukan merupakan isu internasional. Golkar menegaskan, NKRI adalah harga mati dan integrasi Indonesia di atas segala-galanya. “Partai Golkar berdiri di garis terdepan untuk membela dan melindungi Papua, karena Papua adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Papua,” kata Aulia.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/263963-golkar-mintapemerintah-konkret-tangani-papua 78


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical: Golkar Perlu Mengkritik Pemerintah Sahabat sejati, kata dia, berani bilang salah itu salah, benar itu benar.

Penulis Waktu

: Ita Lismawati F. Malau : Senin, 14 November 2011 | 13:32 WIB

VIVAnews - Salah satu isi pernyataan politik Partai Golkar adalah tetap mendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Namun, Golkar tetap kritis jika ada kebijakan yang dinilai merugikan rakyat. Mengenai sikap loyal tapi kritis ini, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, punya alasan tersendiri. Menurut Ical, loyal tapi kritis ini bukan sikap aneh. Ini adalah ciri sahabat sejati. Sahabat sejati, kata dia, berani bilang salah itu salah, benar itu benar. "Orang yang paling berbahaya adalah yang mengaku sahabat, tapi selalu mengatakan sahabatnya selalu benar. Sahabat sejati berani mengkritik sahabatnya jika ada kesalahan," kata Ical, Senin 14 November 2011. Ical mengatakan sahabat perlu mengkritik atau mengingatkan sahabatnya agar tak melakukan kesalahan yang lebih besar. Hal itulah yang dilakukan Golkar karena merupakan mitra koalisi pemerintah. Meski mengkritisi Golkar akan tetap menjaga pemerintahan agar terus berjalan sampai 2014 dan tidak turun di jalan. "Pemerintahan harus dijamin tetap jalan agar pembangunan untuk rakyat tidak terganggu," tandasnya.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/263965-karenasahabat--golkar-kritisi-pemerintah 79


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Ucapkan Selamat pada Partai Nasdem Nasdem telah dinyatakan lolos verifikasi parpol dan berhak mengikuti Pemilu 2014.

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi | Suryanta Bakti Susila : Senin, 14 November 2011 | 14:24 WIB

VIVAnews – Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengucapkan selamat kepada Partai Nasdem yang telah lolos verifikasi Kementerian Hukum dan HAM. Ical menyatakan, Nasdem sama sekali tak membuat Golkar gentar. “Tak ada masalah. Saya ucapkan selamat kepada Partai Nasdem yang lulus seleksi,” kata Ical di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin 14 November 2011. Bergabungnya dua pengusaha media dalam Nasdem, yaitu Surya Paloh dan Hary Tanoe, juga dirasa wajar oleh Ical. “Silakan saja,” imbuhnya. Kemenkumham Jumat pekan lalu mengumumkan bahwa Partai Nasdem lolos verifikasi partai politik baru sebagai peserta pemilu 2014. “Per tanggal 11 November 2011 ini, partai yang sudah diverifikasi adalah Partai Nasdem sebagai partai politik yang berbadan hukum, untuk selanjutnya akan diumumkan dalam berita negara,” kata Menkumham Amir Syamsuddin. Sehari sebelumnya, Kamis 10 November 2011, ratusan fungsionaris Partai Nasdem mendatangi Kemenkumham untuk menanyakan hasil verifikasi Partai Nasdem. Namun Wakil Menkumham Denny Indrayana menyatakan, pengumuman lolosnya Partai Nasdem dalam verifikasi parpol bukan karena intervensi. “Tidak ada kaitannya dengan kejadian-kejadian yang sebelumnya. Kami bekerja secara independen dan bisa dipertanggungjawabkan untuk menjamin kebebasan hak berpolitik warga negara,” kata dia. (eh)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/263990-golkarucapkan-selamat-pada-partai-nasdem 80


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Instruksi Kader Tak Pakai Mobil Mewah "Tiga bulan lalu saya sudah imbau seluruh anggota Partai Golkar yang duduk di parlemen."

Penulis Waktu

: Arfi Bambani Amri | Suryanta Bakti Susila : Senin, 14 November 2011 | 16:09 WIB

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie angkat bicara soal mobil dan gaya hidup mewah politisi. Menurut dia, hal itu merupakan hak semua orang, menikmati hasil jerih payahnya. "Bahwa pendapatan itu benar-benar didapat dari hasil mereka, hasil dari bisnis mereka, itu tidak masalah," kata Ical di Jakarta, Senin 14 November 2011. Namun demikian, menurut dia, politisi harus bijak saat memakainya. Menurut Ical, Golkar sudah menginstruksikan para anggota legislatifnya agar tidak memakai mobil mewahnya, meski itu hasil kerja sendiri, saat bertugas ke DPR. "Saya juga mengimbau pemakaian itu pada Partai Golkar. Pada 3 bulan lalu saya sudah imbau pada seluruh anggota Partai Golkar yang duduk dalam parlemen untuk tidak memakai mobilnya yang mewah meskipun mereka mendapatkan dari hasil keringat sendiri untuk tidak memakainya ke DPR," kata dia. Soal perilaku bermewah-mewah ini pertama kali dilansir Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas. Belakangan, sejumlah anggota DPR yang terkenal memiliki mobil mewah miliaran rupiah merasa tersentil. (umi)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/264037-golkarinstruksi-kader-tak-pakai-mobil-mewah 81


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ultah ke-65, Ical Diguyoni Cicip Jadi Capres "Salah satu caranya, dengan maju jadi capres," canda sahabat Ical, Syarif Cicip Sutardjo.

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi : Selasa, 15 November 2011, 13:34 WIB

VIVAnews – Hari ini, Selasa, 15 November 2011, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berulang tahun ke-65. Dalam acara syukuran sederhana di Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Ical-begitu Aburizal dipanggil--menyatakan akan mengabdikan sisa usianya untuk berjuang dan mengabdi pada bangsa dan negara. “Insya Allah, sisa hidup saya akan saya baktikan untuk kepentingan rakyat, kaum duafa, bangsa, dan negara,” kata Aburizal saat memberikan sambutan dalam acara syukuran ulang tahunnya bersama anak yatim piatu di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Acara syukuran ulang tahun itu dihadiri para petinggi DPP Partai Golkar, keluarga, dan 200-an anak yatim binaan PP Al Hidayah. Dalam acara itu, Aburizal berkali-kali mengungkapkan syukur atas nikmat yang diterimanya dalam hidup. Dia mengatakan, akan terus mensyukuri nikmat itu dengan berbuat lebih banyak lagi bagi sesama. Kepada anak-anak yatim yang mendoakannya, dia mendoakan balik agar mereka lebih sukses dari dirinya. “Semoga kalian menjadi orang yang lebih pandai, lebih baik, lebih kaya, dan lebih bisa memimpin dari saya,” kata Ical. Ical juga menyatakan, meski anak-anak yatim itu tak punya orang tua, namun bukan berarti mereka tidak bisa sukses. Dia mengatakan, banyak orang sukses yang awalnya kekurangan, namun pada akhirnya berhasil asal rajin belajar dan mau berusaha. Sebagai motivasi belajar, Ical juga memberi beasiswa kepada mereka. “Saya akan berikan tambahan beasiswa pada anak-anak ini. Saya tidak mau kasih tahu jumlahnya, karena nanti dibilang riya. Ini untuk pendidikan,” ujar Ical.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/264347-ultah--icalabdikan-sisa-umur-untuk-bangsa 82


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Dalam kesempatan itu, para sahabat Aburizal secara bergantian memberikan pesan dan kesan kepada Ical. Wakil Ketua Umum Syarif Cicip Sutardjo misalnya mengaku sudah lama bersahabat dengan Ical. Cicip mengatakan, selama ini Aburizal banyak berbuat baik kepada dirinya. Salah satu contohnya adalah berkontribusi dalam menjadikan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. “Tanpa budi baik Beliau, tak mungkin saya pakai lencana di sini,” ujarnya disambut tawa Ical dan hadirin. Cicip menambahkan, dia berjanji, akan membantu Ical mewujudkan tekadnya untuk berjuang dalam mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Sembari berkelakar, Cicip juga mengatakan, untuk mengabdi dan berjuang bagi bangsa, salah satunya Ical harus mau maju jadi capres. “Kami dukung. Jadi abang siap-siap aja,” imbuhnya.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/264347-ultah--icalabdikan-sisa-umur-untuk-bangsa 83


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical dan Akbar Hadiri HUT Golkar di NTB Ical sempat mengumpulkan pengurus Golkar, terutama Ketua DPD II Partai Golkar se-NTB.

Penulis Waktu

: Ismoko Widjaya : Kamis, 17 November 2011 | 19:09 WIB

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Golkar ke-47 yang dipusatkan di Gelanggang Olahraga Turide, Kota Mataram, Kamis 17 November 2011. Ical, panggilan akrab Aburizal, tiba di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bersama Ketua Dewan Pertimbangan, Akbar Tandjung. Setibanya di Lombok, Ical bersama rombongan langsung disambut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar NTB, Zaini Arony. Rombongan Ical mendapat pengawalan ketat ratusan kader Golkar yang mengiringnya dari Bandara Internasional Lombok di Lombok Tengah hingga Mataram. Rombongan selanjutnya mendapat jamuan makan siang di rumah Ketua DPDP Partai Golkar NTB di Dasan Tapen, Desa Bleke, Gerung, Lombok Barat. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah fungsionaris Partai Golkar NTB termasuk anggota DPR asal NTB, Adi Putra Darmawan Taher. Dalam kesempatan itu, Ical sempat mengumpulkan seluruh pengurus Golkar terutama Ketua DPD II Partai Golkar se-NTB. "Saya akan memberikan pengarahan untuk internal partai," kata Ical, Kamis 17 Nopember 2011. Ketua DPD Golkar NTB, Zaini Arony, mengatakan HUT ke-47 Golkar yang dilaksanakan di NTB akan dihadiri ribuan kader Golkar se-NTB. Kehadiran ribuan kader Golkar itu menurutnya sebagai wujud kecintaan masyarakat NTB terhadap partai berlambang beringin itu. "Insya Allah ribuan kader Golkar yang akan hadir nanti malam dapat menyemarakkan acara peringatan HUT Partai Golkar ke-47," kata Zaini. Berbagai kegiatan dalam rangka menyambut HUT Partai Golkar ke47 sudah diadakan seperti khitanan massal, pasar murah, sepeda santai dan lainnya memeriahkan peringatan yang mengangkat tema "Golkar dalam Lintas Sejarah". Zaini mengatakan saat ini Partai Golkar terus berupaya menyatukan langkah bersama rakyat dengan mengusung jargon " Suara Golkar Suara Rakyat". Maka itu berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan mulai ditingkatkan di NTB.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/265203-ical-dan-akbarhadiri-hut-golkar-di-ntb 84


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Kunjungi Thailand, Ical Bantah untuk 2014 Kunjungannya murni kerja sama partai untuk mempererat hubungan kedua negara.

Penulis Waktu

: Hadi Suprapto : Selasa, 22 November 2011 | 19:39 WIB

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie membantah kunjungannya ke Pheu Thai Party (Partai Rakyat Thailand) -yang merupakan partai berkuasa di Thailand-- untuk kepentingan pencalonan pada Pemilu 2014. Demikian juga dengan kunjungannya ke beberapa partai politik sejumlah negara, seperti China, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. "Tidak ada hubungannya dengan (Pemilu) 2014. Ini murni kerja sama partai (Partai Golkar dengan Pheu Thai Party), juga untuk mengeratkan hubungan kedua negara (Indonesia dengan Thailand)," ujar Ical, sapaan Aburizal kepada wartawan di kantor Kedutaan Besar RI di Bangkok, Selasa, 22 November 2011. PTP merupakan partai politik negara asing keempat yang telah dikunjungi dan dijajaki kerja sama oleh Partai Golkar. Sebelumnya, Aburizal dan sejumlah petinggi Golkar mengunjungi Partai Komunis China, Partai UMNO di Malaysia, dan Partai Demokrat di Timor Leste. Menurut dia, banyak hal yang perlu dikerjasamakan antarkedua partai, juga dengan kedua negara, baik di bidang politik, pemerintahan, ekonomi, dan lain-lain. Lagi pula, Partai Golkar maupun Pheu Thai Party adalah sama-sama partai pendukung pemerintah berkuasa sekarang. Golkar merupakan partai politik anggota koalisi pendukung pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sedangkan Pheu Thai Party adalah partai pendukung utama Perdana Menteri (PMI) Yingluck Shinawatra. Setelah Selasa sore berkunjung dan menemui para pimpinan Pheu Thai Party, Aburizal beserta seluruh rombongan dijadwalkan bertemu PM Yingluck pada Rabu pagi. Dalam kesempatan itu, Aburizal dan PM Yingluck akan membahas hubungan Indonesia dengan Thailand. Aburizal didampingi beberapa pejabat teras DPP Partai Golkar, di antaranya Theo L Sambuaga (Wakil Ketua Umum), Fuad Hasan Masyhur (Ketua), Setya Novanto (Ketua Fraksi Golkar DPR RI), dan Iris Indiramurti (Ketua). Sedangkan di pihak Pheu Thai Party, hadir Yongyoot Wichaidit (Ketua Umum), Kanawat Wasinsungworn (Deputi), dan sejumlah petinggi Partai lainnya.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/266521-ke-thailand-ical-bantah-untuk-2014 85


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Pheu Thai Party merupakan partai politik baru di Thailand yang didirikan pada 2008. People Power Party (Partai Kekuatan Rakyat) -partai pendukung mantan PM Taksin Shinawatra, bergabung dengan Pheu Thai Party, setelah dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi pada 2 Desember 2008. Yingluck maju bertarung dalam Pemilu negeri itu pada 3 Juli 2011 dan memenangkan 265 kursi dari 500 kursi parlemen. Sementara, Partai Demokrat yang berkuasa hanya mampu merebut 160 suara. Dengan tingkat partisipasi 65,99 persen (hampir 31 juta pemilih), partainya memenangkan lebih dari setengah kursi di parlemen.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/266521-ke-thailand-ical-bantah-untuk-2014 86


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Jajaki Partai Berkuasa Thailand Tindak lanjut dari pertemuan para pimpinan kedua partai akan dibahas di Jakarta

Penulis Waktu

: Hadi Suprapto : Rabu, 23 November 2011 | 00:35 WIB

VIVAnews - Partai Golkar dan Pheu Thai Thailand), partai berkuasa di Thailand, berupaya Pemimpin kedua partai, Aburizal Bakrie dan melakukan pertemuan di kantor pusat PTP di November 2011.

Party (Partai Rakyat menjajaki kerjasama. Yongyoot Wichaidit, Bangkok, Selasa, 22

Kerja sama Golkar dengan partai pendukung utama Perdana Menteri Yingluck Shinawatra secara terperinci masih akan dibicarakan lebih lanjut. Tetapi, secara umum meliputi kerja sama penguatan kaderisasi masing-masing partai, seminar internasional tentang politik dan dunia usaha, dan lain-lain. "Kami (Partai Golkar) menyadari keberadaan partai politik sangat penting dalam negara demokrasi, sebagai alat menyerap aspirasi rakyat," kata Aburizal. Tindak lanjut dari pertemuan para pimpinan kedua partai itu nantinya akan dibicarakan di Jakarta. Partai Golkar, menurut Aburizal, telah secara lisan mengundang PTP datang ke Jakarta. Selain membahas upaya kerja sama, Golkar dan PTP juga memaparkan profil masingmasing partai. Wakil Juru Bicara PTP, Thai Pithaya Pookaman, menjelaskan bahwa partainya yang dibentuk pada 2006 kini sudah menguasai separuh Parlemen. Sedangkan Aburizal lebih menjelaskan tentang posisi Partai Golkar sebagai salah satu partai politik anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengatakan, meski merupakan anggota koalisi, Golkar tetap kritis terhadap pemerintah. PTP merupakan partai politik negara asing keempat yang telah dikunjungi dan dijajaki kerja sama oleh Partai Golkar. Sebelumnya, Aburizal dan sejumlah petinggi Golkar mengunjungi Partai Komunis China, Partai UMNO di Malaysia, dan Partai Demokrat di Timor Leste. Dalam kesempatan kunjungan ke Bangkok itu, Aburizal didampingi beberap pejabat teras DPP Partai Golkar, di antaranya, Theo L Sambuaga (Wakil Ketua Umum), Fuad Hasan Masyhur (Ketua), Setya Novanto (Ketua Fraksi Golkar DPR RI), dan Iris Indiramurti (Ketua).

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/266545-golkar-jajakipartai-berkuasa-thailand 87


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Turut Berduka atas Banjir di Thailand Dalam beberapa bulan terakhir, bencana itu menewaskan 562 jiwa dan merusak jutaan rumah.

Penulis Waktu

: Ismoko Widjaya : Rabu, 23 November 2011 | 15:04 WIB

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, hari ini bertemu dengan Ketua Parlemen Thailand, Somsak Kiatsuranon. Dalam kesempatan itu, Aburizal mengucapkan simpati dan duka cita yang mendalam untuk rakyat Thailand yang sedang dilanda bencana alam banjir. "Saya atas nama Partai Golkar, juga rakyat Indonesia, mengucapkan simpati dan duka cita untuk rakyat Thailand," kata Aburizal di gedung Parlemen di Bangkok, Rabu 23 November 2011. Kunjungan Aburizal ke Thailand diikuti sejumlah pejabat teras DPP Partai Golkar antara lain, Wakil Ketua Umum Theo L Sambuaga, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto, Ketua DPP Fuad Hasan Masyhur, Iris Indiramurti, dan lain-lain. Banjir di negeri Gajah Putih yang terjadi sejak Juli lalu itu telah mempengaruhi 13 juta warga Thailand. Sebagian besar Kota Bangkok terus dipenuhi air dan dikhawatirkan kondisi ini akan berlanjut memenuhi seluruh wilayah Ibukota Thailand. Banjir yang melanda Thailand saat ini adalah yang terburuk yang pernah dialami selama setengah abad terakhir. Hal ini disebabkan hujan muson yang turun deras dan ditambah gelombang air laut yang tinggi. Bencana itu sudah menyebabkan 562 jiwa orang tewas dan merusak jutaan rumah serta merusak pertanian milik warga dihampir 50 provinsi di Thailand. (ren)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/266727-ical-bertemuketua-dpr-thailand 88


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Tawarkan Penyelesaian Konflik Thailand Indonesia memiliki cukup pengalaman dalam penyelesaian konflik Aceh, Papua, dan Poso

Penulis Waktu

: Hadi Suprapto : Rabu, 23 November 2011 | 22:34 WIB

VIVAnews - Partai Golkar menawarkan upaya kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Thailand dalam penyelesaian konflik di Thailand Selatan. Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan kepada Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, bahwa Indonesia memiliki cukup pengalaman dalam penyelesaian konflik, seperti di Aceh, Papua, Poso, dan lain-lain. Karenanya, jika diperlukan, Golkar melalui pemerintah Indonesia, siap membantu atau sekadar berbagi pengalaman dengan Thailand. "Bahkan, jika perlu, kerjasama dilakukan antara Partai Golkar dengan Pheu Thai Party (Partai Rakyat Thailand, yang merupakan partai pendukung utama Yingluk Shinawatra)," ujar Aburizal kepada wartawan seusai bertemu Perdana Menteri Yingluk Shinawatra, di gedung Parlemen, Bangkok, Rabu, 23 November 2011. Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Muhammad Hatta, yang turut mendampingi Aburizal dalam pertemuan itu, mengakui bahwa kunjungan Partai Golkar ke Thailand cukup membantu tugas-tugas kediplomatikan Indonesia. Jika pemerintah Thailand meminta bantuan Indonesia untuk penyelesaian konflik Thailand Selatan, KBRI siap melakukannya. Jalinan komunikasi antara salah satu partai politik (parpol) di Indonesia dengan parpol di Thailand pun, katanya, pasti sangat berguna. Lagi pula, Partai Golkar maupun Pheu Thai adalah sama-sama partai pendukung pemerintah berkuasa sekarang. Golkar merupakan partai politik anggota koalisi pendukung pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sedangkan Pheu Thai adalah partai pendukung utama PM Yingluck.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/266849-golkartawarkan-penyelesaian-konflik-thailand 89


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Partai Golkar, kata Dubes Hatta, merupakan parpol pertama Indonesia yang melakukan kunjungan dan menjalin komunikasi dengan parpol berkuasa di Thailand, juga dengan Parlemen dan Pemerintah negeri Gajah Putih itu. "Ini pertama kali setelah 61 tahun hubungan Indonesia-Thailand." Konflik di Thailand Selatan berakar pada keinginan masyarakat muslim di wilayah tersebut untuk mendapatkan hak mengatur tanah dan wilayah mereka sendiri. Sekitar 1.800 orang telah kehilangan nyawa selama waktu tiga tahun pertama konflik meletus. Kini, jumlah itu telah mencapai sekitar 2.800. Wilayah selatan sebelumnya adalah wilayah otonomi kesultanan Melayu, hingga masuk wilayah Thailand pada 1902.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/266849-golkartawarkan-penyelesaian-konflik-thailand 90


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical Dorong BPK Tuntaskan Kasus Century Sebagai auditor negara, BPK memiliki kewenangan menjustifikasi kasus Century

Penulis Waktu

: Hadi Suprapto | Dedy Priatmojo : Kamis, 24 November 2011 | 21:42 WIB

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mendorong agar penyelidikan kasus pemberian dana talangan Bank Century dapat tuntas dan dibuka sejelas-jelasnya. Aburizal, yang akrab disapa Ical, mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan harus melengkapi laporannya sesuai yang diminta DPR. "Itu sehingga publik tahu mana yang salah atau benar, jangan terjadi satu fitnah kepada orang," kata Ical saat menghadiri syukuran hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-66 di Jakarta, 24 November 2011. Menurut Ical, sebagai auditor negara, BPK memiliki kewenangan untuk melakukan justifikasi terhadap kasus Century, apakah kebijakan bailout Bank Century adalah suatu kesalahan atau sebaliknya. "Kalau DPR memberikan pertimbangan secara politis, tapi kalau BPK bisa memberikan pertimbangan secara audit," ujarnya. Meski demikian Ical mengaku belum memperoleh laporan resmi dari fraksi terkait perkembangan kasus Century yang masih diinvestigasi oleh BPK. "Kami menunggu, semua partai menunggu hasil lengkap dari laporan BPK tersebut," katanya. (ren)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/267135-ical-dorongbpk-tuntaskan-kasus-century 91


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical Lantik Pengurus Balitbang Partai Golkar Penulis Waktu

: Adi Suhendi : Senin, 28 November 2011 15:11 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang biasa disapa Ical, melantik pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Aula DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (28/11/2011). Turut mendampingi Ical dalam pelantikan ini, Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad, Theo L Sambuaga, dan sejumlah pejabat teras partai berlambang pohon beringin ini. "Saya ingin sampaikan penghargaan dan terimakasih kepada tim pembentukan Balitbang DPP Partai Golkar 2011, Rizal Mallarangeng, Happy Bone Zulkarnain, Indra Bambang Utoyo, Rene F Manembu, dan Nurul Arifin," kata Ical dalam sambutannya. Ical berharap tim ini mampu memumpuni dan menyumbangkan gagasan-gagasan yang cemerlang bagi Partai Golkar untuk menyukseskan cita-cita besar Golkar menjadi pemenang Pemilu 2014. "Selain itu juga bisa mendorong kesejahteraan rakyat ke tingkat yang belum pernah sebelumnya," ujar Ical. Ical merasa senang, karena tim barunya kali ini terdiri dari berbagai unsur mulai dari tokoh masyarakat, akademisi, intelektual, kaum profesional, serta kader-kader partai yang sekarang menjadi pengurus dan penggerak Balitbang Partai Golkar. "Ada tokoh-tokoh senior, tetapi yang lebih banyak anak-anak muda. Baik dari kader partai, profesional maupun akademisi yang memiliki semangat besar untuk berbuat dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Partai Golkar," ungkapnya.

Sumber :

http://www.tribunnews.com/2011/11/28/ical-lantik-pengurusbalitbang-partai-golkar 92


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical: Subsidi, Skandal Anggaran Terbesar Pengurangan subsidi justru akan menghemat anggaran negara Penulis Waktu

: Ismoko Widjaya : Senin, 28 November 2011 | 17:08 WIB

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyatakan, sebagian besar subsidi pemerintah, terutama untuk bahan bakar minyak dan listrik yang jumlahnya triliunan rupiah, selalu menjadi "skandal" dalam kebijakan publik di negeri ini. Golkar terus-menerus mengusahakan agar subsidi itu dikurangi secara drastis namun bertahap. "Berapa banyak sekolah, universitas, jalan, jembatan, fasilitas umum, tenaga listrik yang dapat kita bangun setiap tahun dengan dana sebesar itu?" kata Aburizal Bakrie dalam pidato pada acara Pelantikan Pengurus Badan dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar periode 2011-2015, di kantor Partai, Jakarta, Senin, 28 November 2011. Menurut mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu, pengurangan subsidi justru akan menghemat anggaran negara. Dengan demikian, anggaran itu dapat diberikan langsung kepada rakyat miskin. Dan sebagian lagi bisa digunakan untuk betul-betul membangun pendidikan, fasilitas umum dan infrastruktur. Subsidi, kata Aburizal, selama ini diberikan "dalam jumlah yang dahsyat" tetapi tidak tepat sasaran dan lebih banyak dinikmati masyarakat kalangan menengah ke atas. "Ratusan triliun rupiah setiap tahun terbuang percuma, dibakar dan menjadi asap tanpa bekas," kata politisi yang akrab disapa Ical ini. Meski mengusahakan pengurangan subsidi secara drastis dan bertahap, Partai Golkar, akan memberi pengertian kepada rakyat bahwa berkorban sedikit demi kejayaan masa depan bangsa adalah kearifan yang sungguh-sungguh harus dijalankan. Selain itu, pengurangan subsidi juga harus dirumuskan konsepnya dengan baik agar hasilnya dapat benar-benar dapat dinikmati rakyat secara luas.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/267944-ical--subsidianggaran-jadi-skandal-terbesar 93


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Panaskan Mesin Penulis Waktu

:: Selasa, 29 November 2011 | 10:43:32 WITA

JAKARTA,FAJAR -- Ingin lebih mengedepankan ide dan gagasan. Partai Golkar mematangkan persiapan menuju Pemilu 2014 dengan mengoptimalkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) yang diisi tokoh-tokoh senior dan muda dari berbagai kalangan. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie berharap, Balitbang yang diisi kalangan akademisi, pemerintah, militer, profesional dan tokoh-tokoh lainnya ini mampu menelurkan ide maupun gagasan, tidak hanya bagi kepentingan partai tapi juga bangsa ke depan. "Pemikiran tokoh ini berbeda-beda. Ada yang nasionalis, ada yang nasionalis tapi sosialis. Dan ada yang nasionalis militer. Ketokohan ini akan menggetarkan semua kalangan. Insya Allah tokoh-tokoh ini akan menyumbangkan gagasan yang cemerlang bagi Partai Golkar untuk menyukseskan sebuah agenda besar yaitu menjadi pemenang Pemilu 2014,\" kata pria yang akrab disapa Ical ini saat melantik Balitbang Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Sederet nama mengisi susunan pengurus Balitbang Partai Golkar 2011-2015, seperti Marzuki Darusman, Siswono Yudhohusodo, Hasyim Djalal, Ilham Habibie, Andi Mattalata, Rizal Mallarangeng, Happy Bone Zulkarnain, Indra Bambang Utoyo, Rene F Manembu, Indra J piliang, Nurul Arifin, dan tokoh muda Golkar asal Sulsel, Andi Rio Padjalangi. Lebih jauh, Ical menandaskan, berawal dari tahun ini perdebatan politik sudah tidak lagi berdasarkan fitnah dan intrik tapi berdasarkan ide dan gagasan. Dia berharap Balitbang yang telah dibentuk mampu mencari jalan keluar berbagai permasalahan bangsa seperti ekonomi, pendidikan, perbatasan dan keterbelakangan. "Karena itulah kita mengumpulkan seluruh senior yang mempunyai dasar pemikiran yang berbeda tapi mempunyai tujuan yang sama yaitu Indonesia yang lebih maju dan Indonesia yang sejahtera dan lebih adil ke depan," cetusnya.

Sumber :

http://www.fajar.co.id/read-20111129104332-golkar-panaskanmesin 94


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Dengan komposisi Balitbang yang ada saat ini, mantan Menko Kesra ini berharap menjadi motor penggerak Partai Golkar dalam bidang ide dan gagasan. "Dalam kehidupan modern, kehidupan politik tidak boleh hanya berisi pertarungan dan kompetisi antara pribadi, kelompok atau kepentingan semata. Ekspresi dan pencitraan pribadi terlihat kadang berlebihan dan berubah menjadi tujuan tertinggi dalam berpolitik. Partai Golkar harus menunjukkan kompetisi politik itu adalah sebuah kompetisi ide dan gagasan," paparnya. Senada, Ketua Dewan Pengarah Balitabang Partai Golkar, Rizal Mallarangeng berharap dengan kemajemukan para pengurusnya, Balitbang dapat memberikan sumbangsih ide-ide cemerlang dari berbagai macam latar belakang. "Sesuai dengan backgroundnya masing-masing. Ada akademisi bisa melahirkan ide memajukan pendidikan bangsa. Ada dari pemerintahan, juga ada dari kalangan profesional, dan militer. Semua memberikan ide di bidangnya masing-masing," ujarnya. Sementara itu, salah satu tokoh muda Partai Golkar, Andi Rio Padjalangi menyatakan, Balitbang Partai Golkar saat ini lebih komplit karena perpaduan tokoh senior dan muda. "Saya harap dengan dipercayakannya kader muda, bisa lebih memberikan sumbangsih dan ide-ide segar bagi kebesaran partai dan negara," tandas anggota DPR RI asal Sulsel ini.(al/fmc)

Sumber :

http://www.fajar.co.id/read-20111129104332-golkar-panaskanmesin 95


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical: Papua Ingin Merdeka dari Kemiskinan "Ada tidak menteri lain yang pernah ke puncak-puncak gunung?" kata Ical.

Penulis Waktu

: Ismoko Widjaya : Selasa, 29 November 2011 | 16:02 WIB

VIVAnews - Mantan Menko Kesra Aburizal Bakrie mengatakan penyelesaian masalah Papua membutuhkan upaya luar biasa. Masalah Papua, tidak bisa didekati dan diselesaikan dengan pendekatan biasabiasa saja. Ical, sapaan Aburizal, mengungkapkan pendekatan luar biasa itu telah diterapkannya saat memimpin penanggulangan kelaparan di Yahukimo dan pembangunan di Papua, saat masih menjabat Menko Kesra. "Saat itu saya pilih staf saya saudara Rizal Mallarangeng untuk memimpin tim. Ini agak aneh, waktu itu karena saudara Rizal bukan PNS. Tapi saya lihat kemampuannya. Inilah pendekatan luar biasa," kata Ical. Hal itu disampaikan saat memberikan pidato kunci dalam Seminar Nasional "Reformasi Strategi Pembangunan yang Berkeadilan di Papua" di Hotal Le Meredien, Jakarta, Selasa 29 November 2011. Bukan hanya Rizal saja, Ical juga pernah menunjuk pejabat nonPNS untuk jadi pimpinan pananggulangan AIDS di Papua, yaitu Nafsiah Mboi. Menurut Ical hal birokratis sering menghambat upaya seperti itu. Bagi Ical, yang paling penting adalah menunjuk orang yang tepat. Upaya luar biasa, kata Ical, juga berarti memahami Papua dengan turun langsung melihat masyarakatnya. Bukan hanya yang di kota saja, namun juga yang di pelosok pegunungan. Ical mengkritik para pejabat yang tidak pernah turun dan mengenal Papua hanya dari media. "Banyak pejabat mengenal Papua hanya dari laporan-laporan koran. Mereka paling ke Manokwari dan Jayapura, tak pernah ke gunung-gunung," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini. Ical bahkan berani memastikan tidak ada menteri selain dirinya yang pernah masuk sampai ke pelosok-pelosok gunung. Bahkan untuk berdialog dengan para pemberontak. "Ada tidak menteri lain yang pernah ke puncak-puncak gunung? ke Puncak Jaya ketemu pemimpinpeminpin pemberontak? Tidak ada," tegasnya.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/268228-ical--papuaingin-merdeka-dari-kemiskinan 96


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Jika tidak pernah ke pegunungan, lanjut Ical, bagaimana bisa tahu masalah apa yang mereka hadapi. Tanpa tahu langsung, maka solusi yang tepat mustahil dibuat. Dalam kesempatan itu, Ical berbagi pengalamannya di Papua. Mulai dari mengatasi masalah Yahukimo sampai membujuk Organisasi Papua Merdeka untuk kembali ke Negara Kesatuan RI. Intinya, di sana butuh pendekatan kesejahteraan, bukan pendekatan keamanan. "Problemnya bukan mau merdeka. Mereka mau merdeka dari kemiskinan," tegasnya. Ical juga mengatakan, orang Papua harus didekati dengan hati. Bukan dengan pendekatan militeristik yang justru akan meninggalkan luka. "Kalau kita sungguh-sungguh membangun Papua tidak susah mengambil hati mereka," tegas Ical. (umi)

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/268228-ical--papuaingin-merdeka-dari-kemiskinan 97


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical Bicara Soal Capres 2014 di AS Ia mengaku bahwa sejumlah daerah memintanya agar Ketua Umum Partai Golkar maju.

Penulis Waktu

: Antique : Selasa, 6 Desember 2011 | 22:12 WIB

VIVAnews - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden masih tiga tahun lagi, atau 2014. Namun, gemanya sudah sering muncul di sejumlah media. Bahkan, beberapa tokoh kerap disebut sebagai calonnya. Termasuk, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Bahkan, saat bertemu dengan sejumlah warga Indonesia di Kediaman Resmi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, di Washington DC, Ical --panggilan akrabnya-- dimintai pendapatnya mengenai kesediannya menjadi Capres pada 2014 mendatang. Menutur Aburizal, saat ini, dirinya berkonsentrasi untuk memimpin Partai Golkar agar memberikan yang terbaik bagi masyarakat sekarang, dan tahun-tahun mendatang. "Jadi, belum memikirkan untuk Capres 2014," ujarnya. Namun, ia mengakui, dalam Rapat Pimpinan Nasional II Partai Golkar beberapa waktu lalu, sejumlah daerah memintanya agar Ketua Umum Partai Golkar maju sebagai Capres di 2014. "Memang, daerah meminta agar menjadi Capres 2014. Saya belum menjawab keinginan itu, sebab saya ingin membesarkan partai, dan mendorong kader Golkar secara aktif berkontribusi atas solusi masalah bangsa, termasuk di daerah," tutur Aburizal. Apalagi, Aburizal menambahkan, kita sedang mengalami situasi ekonomi dunia yang cukup mengkhawatirkan, dan pasti ada dampaknya bagi ekonomi Indonesia, dan rakyatnya. "Bagaimana agar masyarakat tidak terkena dampak parah, begitu juga ekonomi kita tetap survive, itu lebih penting buat saya dan Golkar," kata dia. Dia melanjutkan, kalau masyarakat merasakan manfaat atas kehadiran Golkar, diharapkan mereka akan mendukung partai saat pemilu 2014. "Ini tantangan terbesar. Memenangkan hati rakyat. Ini fokus saya," tutur Aburizal. Lagipula, kata Aburizal, baginya hal paling penting adalah mendapatkan restu dari keluarga, Ibu, Istri dan tiga anak serta tiga adik-adiknya. "Sampai sekarang, mereka belum memberikan lampu hijau. Jadi, saya mesti bekerja keras lagi," ujarnya disambut tertawa para hadirin.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/270118-ical-bicarasoal-capres-2014-di-as 98


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical: Soal Papua, Sikap Saya Jelas Baginya, Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penulis Waktu

: Antique : Rabu, 7 Desember 2011 | 06:03 WIB

VIVAnews - Aksi penembakan oleh kelompok bersenjata kembali terjadi di Papua. Tidak hanya orang sipil, aparat keamanan pun kerap kali menjadi korban kebrutalan kelompok pengganggu keamanan di negara yang berbatasan dengan Papua Nugini tersebut. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie angkat bicara. Menurutnya, soal Papua, Ical---panggilan akrabnya--memiliki sikap jelas. Baginya, Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kita harus sama-sama memperjuangkan itu. "Jangan sampai konflik di Papua separah Aceh, sebelum akhirnya dicapai perdamaian di sana," kata dia, saat bertemu dengan sejumlah warga Indonesia di Kediaman Resmi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, di Washington DC, Senin waktu setempat. Pada kesempatan itu, Aburizal mengungkapkan, solusi bagi Papua yakni harus dicapai secara damai, berdasarkan penghormatan atas hukum, juga pembangunan kesejahteraan rakyat. Sebab, dibandingkan bagian lain dari Indonesia, khususnya di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua relatif tertinggal, apalagi mereka yang tinggal di pegunungan seperti di Jayawijaya. "Papua harus dibangun, melibatkan tokoh dan masyarakat setempat, local wisdom. Untuk itu capacity building menjadi penting. Kombinasi antara kekayaan alam, termasuk keanekaragaman hayati di Papua dengan pengelolaan yang baik. Saya yakin, akan menjadikan Papua sebagai kawasan yang bisa dibanggakan 5-10 tahun ke depan," tuturnya. Jadi, dia menambahkan, solusi Papua tidak terlalu sulit kalau kita serius membangun dialog dan membangun masyarakjat pegunungan."Dulu, sebagai Menko Kesra saya puluhan kali ke Papua, dan bahkan terlibat langsung menangani kelaparan di Yahokimo. Saya juga kenal belasan tokoh Papua, termasuk pembuat bendera Bintang Kejora Nicholas Jouwe. Mereka datang ke saya, menyerahkan senjata dan berjanji komitmen NKRI. Saya merasa bisa berhubungan baik dengan tokoh-tokoh di Papua," tutur Aburizal.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/270124-ical--soalpapua--sikap-saya-jelas 99


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Di AS, Aburizal Jelaskan Posisi Golkar 2014 Golkar menargetkan menang Pilpres dan Pemilu Legislatif di 2014. Penulis Waktu

: Bayu Galih : Kamis, 8 Desember 2011 | 09:10 WIB

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie diundang menjadi pembicara oleh Lembaga Persahabatan Indonesia - Amerika Serikat (United States-Indonesia Society /USINDO) di Amerika Serikat. Dalam pertemuan yang dihadiri Mantan Presiden Bank Dunia dan Bekas Duta Besar AS untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, Aburizal bicara tentang proses demokrasi di Indonesia, dan posisi Partai Golkar di tahun 2014. Ical, sapaan Aburizal, menjelaskan, Indonesia telah berhasil melalui masa transisi sejak krisis ekonomi tahun 1998. "Berkat kegigihan masyarakat, kita bertahan dan selamat. Ujian dan cobaan di periode itu membuat kita semakin kuat," kata Ical. Indonesia, menurut Ical, kemudian berkembang menjadi negara demokrasi yang lebih terbuka, memberi kebebasan untuk berekspresi, dan menjamin perlindungan hak asasi manusia. Tapi, karena keragaman budayanya, Indonesia harus tetap menjaga dan mengembangkan toleransi antar-umat beragama. "Sejumlah hal buruk telah terjadi seperti bom di Bali, konflik berdarah di Ambon dan Poso. Ini merupakan ujian terhadap komitmen dan keinginan politik kami untuk menjaga keharmonisan sosial dan agama, sesuai dengan falsafah Bhineka Tunggal Ika, atau yang masyarakat Amerika kenal dengan sebutan E Pluribus Unum," jelas Ical. Ical pun menyoroti pentingnya untuk menjaga iklim yang bagus untuk pertumbuhan ekonomi. "Yang bisa berkembang mencapai 8 hingga 9 persen per tahun, bahkan lebih baik," ucapnya. Penegakan hukum, menurut Ical, juga menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Apalagi, pemberantasan korupsi masih menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan secara signifikan.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/270472-di-as--aburizaljelaskan-posisi-golkar-2014 100


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

"Tanpa reformasi institusi hukum dan keadilan, dan tanpa reformasi pengelolaan ekonomi, saya khawatir pemberantasan korupsi hanya sesuatu yang berjalan di permukaan," tutur Ical. Karena itu, Ical pun kemudian menjelaskan posisi Partai Golkar menjelang Pemilihan Umum 2014. Golkar merupakan partai tertua yang berpengalaman dalam hal kekuasaan. Ketika situasi politik berubah dan memasuki periode demokratisasi, Golkar pun dengan cepat merespon dan memposisikan diri dengan melakukan reformasi diri. "Kami sangat mendukung semangat baru demokrasi, sambil menata identitas dasar sebagai partai yang berjuang untuk pembangunan, kesejahteraan sosial, stabilitas, dan pemerintahan yang kuat namun bertanggung jawab," jelasnya. Walau di pemilu lalu Golkar hanya menduduki peringkat dua, tapi kemenangan Golkar di sejumlah Pemilihan Kepala Daerah membuat Ical yakin Golkar bisa 'bersuara' di 2014. Ical pun kemudian mengatakan, Golkar menargetkan untuk mendapatkan 30 hingga 35 persen suara di Pemilu 2014. Ical pun menjelaskan, Golkar akan menargetkan menang di Pemilihan Presiden. "Indonesia tidak lagi membutuhkan deadlock politik dan badan eksekutif yang sulit untuk menghasilkan terobosan kebijakan yang baik. Golkar ingin menghindari ini dengan memenangkan keduanya, baik pemilihan presiden dan suara mayoritas di legislatif," jelas Ical. Selain Paul Wolfowitz, pertemuan yang diadakan di Cosmo Club, Washington D.C, ini juga dihadiri sejumlah bekas Duta Besar AS untuk AS. Dalam pertemuan ini, hadir pula Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal. (eh)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/270472-di-as--aburizaljelaskan-posisi-golkar-2014 101


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Golkar Hidupkan Lagi Kelompencapir dan KUD Kelompencapir akan diadakan di beberapa daerah yang menjadi kantong suara Golkar

Penulis Waktu

: Arfi Bambani Amri : Jum'at, 16 Desember 2011 | 15:22 WIB

VIVAnews - Partai Golkar akan merevitalisasi program Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa (Kelompencapir) dan Koperasi Unit Desa (KUD). Dua program yang pernah populer di masa Orde Baru ini akan dibangun kembali dengan target kalangan petani dan nelayan. "Kami akan merevitalisasi KUD dan Kelompencapir di beberapa wilayah," kata Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPP Partai Golkar Titiek Soeharto saat Rakornas Bidang Tani dan Nelayan Partai Golkar, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat 16 Desember 2011. Titiek mengatakan revitalisasi KUD penting, karena dengan KUD yang berdaya maka petani dan nelayan bisa terbantu. Sedangkan untuk Kelompencapir akan diadakan di beberapa daerah yang jadi kantong Partai Golkar. "Kelompencapir akan jadi media komunikasi tani dan nelayan," ujarnya. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyambut baik program tersebut. Dia mengatakan program tersebut bagus dan karena itu perlu direvitalisasi. "Saya tanya Bu Titiek, Kelompencapirnya mau di mana. Beliau menyebut di dua televisi swasta. Semoga ini berjalan dengan baik," katanya. Aburizal juga mendukung rencana revitalisasi KUD. Dia senang Titiek dan timnya akan membuat KUD percontohan. "Kalau berjalan baik maka ini akan jadi contoh yang baik, dan akan sangat membantu petani dan nelayan," kata Ical.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/272732-golkarhidupkan-lagi-kelompencapir-dan-kud 102


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Ical: Golkar Dekat dengan Semua Partai Ical juga menegaskan Golkar belum punya calon presiden untuk Pilpres 2014.

Penulis Waktu

: Ita Lismawati F. Malau : Jum'at, 16 Desember 2011 | 17:04 WIB

VIVAnews - Ramai dikabarkan bahwa menghadapi Pemilu 2014, PDI Perjuangan sedang menjajaki koalisi dengan Partai Golkar. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan bahwa partainya ingin dekat dengan semua partai. Menurut Ical, Golkar siap dekat dengan siapa saja yang punya visi sama untuk membangun bangsa. "Mendekat dengan PDI Perjuangan, mendekat dengan Demokrat, mendekat ke PKS, mendekat ke semua," kata Ical, di DPP Partai Golkar, Jumat 16 Desember 2011. Ical mengatakan Golkar selalu ingin berposisi di tengah sehingga bisa mempersatukan semua partai dan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Ical juga ditanya mengenai kemungkinan dirinya dipasangkan dengan Puan Maharani dari PDI Perjuangan di Pemilihan Presiden 2014. Menurutnya, gadang-gadang semacam ini masih terlalu dini. "Kami saja belum ajukan calon," tandasnya.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/272781-ical--golkardekat-dengan-semua-partai 103


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Kasus Mesuji, Ical Minta Hukum Ditegakkan "Kita lihat dulu persoalannya, kita harapkan hukum ditegakkan. Tanpa pandang bulu."

Penulis Waktu

: Arry Anggadha : Jum'at, 16 Desember 2011 | 17:11 WIB

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta agar kasus Mesuji diselesaikan dengan baik. Dia berharap hukum ditegakkan tanpa pandang bulu dalam kasus tersebut. "Kita lihat dulu persoalannya, kita harapkan hukum ditegakkan. Tanpa pandang bulu," kata Ical, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat 16 Desember 2011. Ical mengatakan tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan dan harus ditindak. Tak peduli pelakunya masyarakat atau aparat. "Apakah aparat, apakah masyarakat pelakunya semua harus sadar hukum harus ditegakkan," ujarnya. Dugaan pembantaian massal petani ini terkuak saat para petani mendatangi Komisi III Bidang Hukum DPR pagi tadi. Para petani yang didampingi Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi membawa bukti rekaman video pembantaian 30 petani di Tulang Bawang Bawang Induk dan Tulang Bawang Barat, Lampung. Dalam video itu diperlihatkan adanya pembantaian yang dilakukan dengan keji oleh orang-orang berseragam aparat. Ada dua video yang merekam proses pemenggalan dua kepala pria. Sementara tampak satu pria bersenjata api laras panjang dengan penutup kepala memegang kepala yang telah terpenggal. Selain merekam pembunuhan keji lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah penduduk. Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan PT Silva Inhutani sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu diduga menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet. "Saya belum ke sana. Jadi untuk sementara, kami belum bisa beri tanggapan soal ini. Karena belum ada laporan yang masuk," kata Nanan yang juga mantan Kapolda Sumatera Utara ini. PT Silva Inhutani sendiri tidak mengetahui adanya peristiwa keji itu. Perusahaan membantah ada peristiwa pembantian massal petani di lokasi perusahaannya. "Indonesia itu negara hukum, bagaimana mungkin bisa terjadi peristiwa seperti itu?" kata Sudirman yang mengaku sebagai staf akunting PT Silva Inhutani kepada VIVAnews.com lewat telepon, Rabu 14 Desember 2011. Sebelumnya, dua staf di perusahaan itu menyatakan Sudirman adalah pejabat di perusahaan itu yang membawahi masalah Lampung.

Sumber :

http://nasional.vivanews.com/news/read/272782-kasus-mesuji-ical-minta-hukum-ditegakkan 104


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Suami Istri Saja Pecah, Apalagi Kepala Daerah Masalah utama pecah kongsi kepala daerah adalah pembagian tugas dan wewenang.

Penulis Waktu

: Ita Lismawati F. Malau : Selasa, 27 Desember 2011 | 13:28 WIB

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai maraknya pecah kongsi antara kepala daerah dan wakilnya bukan karena kesalahan sistem. "Apapun sistemnya, tidak ada jaminan mereka akan bersama. Jangankan diangkat DPRD, diangkat oleh rakyat saja tetap bisa pecah," kata Ical dalam acara bincang santai akhir tahun 2011 dengan wartawan, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa 27 Desember 2011. Hal ini menanggapi pertanyaan wartawan mengenai solusi pecah kongsi diatasi dengan perubahan undang-undang soal mekanisme penunjukan wakil kepala daerah. "Suami istri yang tidur bersama saja bisa pecah apalagi kepala daerah. "Seperti diketahui akhir-akhir ini dua wakil kepala daerah mundur dari jabatannya di tengah jalan. Dimulai dengan Wakil Bupati Garut Dicky Candra, kemudian Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menyusul mundur. Kemudian muncul wacana revisi UU 32 tentang Pemerintah Daerah yang mencantumkan bahwa wakil kepala daerah diusulkan ke DPRD oleh kepala daerah terpilih. Ical mengatakan sistem itu juga tidak jaminan mereka akan harmonis nantinya. Sebab bukan di situ masalah ketidakharmonisannya. "Masalahnya apakah ada pembagian tugas yang jelas antara keduanya. Di mana wewenang dan tugas masing-masing. Tanpa itu akan pecah, apapun sistemnya," paparnya. Selain itu, Ical juga berpesan seharusnya kepala daerah menerima jabatan sebagai sebuah amanah dari rakyat. Dengan itu seorang pejabat atau pemimpin tidak akan turun di tengah jalan apa pun alasannya. "Perlu ditanamkan jabatan adalah pengabdian, bukan perebutan hak," tukasnya. (eh)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/275159-suami-istrisaja-pecah--apalagi-kepala-daerah 105


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Aburizal: Golkar Hormati Hasil Audit BPK "Bisa jadi hasil temuan BPK justru menjelaskan, orang yang dianggap salah, malah benar."

Penulis Waktu

: Anggi Kusumadewi : Selasa, 27 Desember 2011 | 14:15 WIB

VIVAnews – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, partainya menghormati hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dalam kasus Bank Century. Aburizal menjelaskan, BPK adalah satu-satunya lembaga negara yang diberi kewenangan untuk mengaudit kasus dana talangan Bank Century. Maka, kata dia, apapun hasil audit BPK tersebut harus dihormati semua pihak. “Kita tidak boleh mengatakan (hasil audit) itu palsu atau salah,” ujar Aburizal dalam ‘Bincang Santai Akhir Tahun 2011 Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan Wartawan’ di Kantor Pusat Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 27 Desember 2011. Bagi Ical, panggilan akrab Aburizal, puas atau tidak puas adalah hak semua orang. Tetapi, tegasnya, semua pihak harus menghormatinya sebagai hasil dari kerja lembaga negara yang berwenang. “Kita tidak bisa menuntut BPK untuk mengatakan si ini salah, si itu salah. Bisa jadi hasil temuan BPK itu justru menjelaskan bahwa seseorang yang selama ini dianggap salah, malah benar,” kata Ical yang hadir didampingi Sekjen Golkar Idrus Marham, dan Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono dan Sharif Cicip Sutardjo. Ical menekankan, yang kini harus dituntaskan adalah proses hukumnya. Ia pun menaruh banyak harapan kepada pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk dapat menuntaskan proses hukum Century tersebut. Sebelumnya, Fraksi PDIP berniat menggelontorkan hak menyatakan pendapat. “Fraksi PDI Perjuangan siap melobi fraksi-fraksi lain di DPR untuk menggunakan hak-hak politik terkait Century. Kami siap menggunakan hak politik konstitusional DPR: Hak Menyatakan Pendapat,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo.

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/275174-aburizal-golkar-hormati-hasil-audit-bpk 106


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

PPP juga menyatakan kecewa atas audit forensik BPK itu, meski mengaku sudah memperkirakan hasil audit tersebut tak akan menguak fakta baru seputar indikasi tindak pidana korupsi oleh pejabat terkait yang diduga bertanggung jawab atas kasus Century. “Kita sudah memprediksikan, bukti (korupsi) tidak akan ada,� Sekjen PPP Romahurmiziy. Sebelumnya, hasil audit forensik BPK menyimpulkan adanya 13 temuan dan 2 informasi tambahan terkait adanya aliran dana Bank Century. Namun tak ada temuan terkait indikasi korupsi oleh pihak-pihak tertentu seperti yang ditunggu-tunggu oleh Tim Pengawas Century DPR. (eh)

Sumber :

http://politik.vivanews.com/news/read/275174-aburizal-golkar-hormati-hasil-audit-bpk 107


Kliping Freedom Institute

Juli - Desember 2011

Politisi PD Wacanakan Duet Dahlan-Hatta untuk Pilpres 2014 Penulis Waktu

: Indra Subagja : Rabu, 28 Desember 2011 | 10:48 WIB

Jakarta - Di tengah muka-muka lama yang muncul sebagai Capres 2014, politikus Partai Demokrat (PD) Ulil Abshar memunculkan nama baru. Dia memunculkan nama Dahlan Iskan untuk maju di 2014. Dahlan akan berduet dengan Ketum PAN Hatta Rajasa. Cocok? Wacana yang disampaikan Ulil bukan main-main. Dia serius akan menindaklanjuti usulnya ke DPP PD. "Ini akan coba saya angkat ke partai, kita wacanakan," kata Ulil yang juga Ketua DPP PD saat dihubungi, Rabu (28/12/2011). Ulil melihat sosok Dahlan sebagai figur yang unik. Dengan situasi Indonesia saat ini, tentu akan menarik kalau Indonesia dipimpin oleh orang yang unik dan menarik. Apalagi selama ini Dahlan sudah membuat sejumlah gebrakan bagus. "2014 diperlukan tokoh alternatif. Tidak hanya 1 atau 2 tokoh yang stok lama. Kita butuh menggeber nama-nama baru," jelas Ulil. Ulil melihat, dari sisi kepemimpinan, Dahlan memiliki karakter yang kuat. Dahlan sosok yang menarik, praktis dan tidak macam-macam. "Dalam bahasa Inggrisnya, get things done dan prinsip Pak Dahlan just do it. Tapi tentu Pak Dahlan harus diusung partai besar seperti Demokrat," jelasnya. Untuk sosok cawapres, Ulil melirik nama Hatta Rajasa. Saat ini, dengan kapasitas yang dimiliki, Hatta merupakan tokoh yang bisa menemani Dahlan. "Idealnya seperti itu. Tapi kan Pak Hatta diusung PAN jadi Capres," terangnya. Saat ini, Dahlan yang merupakan bos Jawa Pos menjabat Menteri BUMN. Sedangkan Hatta Rajasa menjabat Menko Perekonomian. (ndr/asy)

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/12/28/104814/1801127/10/p

olitisi-pd-wacanakan-duet-dahlan-hatta-untuk-pilpres-2014

108


Perpustakaan Freedom Wisma Proklamasi Jl. Proklamasi No. 41 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 021-3100349 Fax. 021-31909227 www.freedom-institute.org 2011


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.