E-Bulletin ISSaCT Ed. 6/I

Page 1

Edisi 6/Tahun I -- 26 Mei 2014

TRANSFORMASI Diterbitkan Oleh: The ISSaCT*

Menguji Otensitas Kepemimpinan Indonesia

sedang mencari pemimpin. Meskipun, kali ini, baru sebatas Kepala Pemerintahan alias pemimpin politik. Pemilihan Presiden RI sebentar lagi digelar, namun nuansa yang terbentuk seolah negeri berpenduduk 240 juta ini kekurangan sumber daya kepemimpinan nasional.

Angka Golput yang cukup tinggi (25 persen) dalam Pileg memperlihatkan gejala mencemaskan itu. Walaupun sebagian warga kelas menengah menyadari, Presiden RI yang terpilih nanti akan menentukan wajah Indonesia, sekurangnya untuk periode lima tahun ke depan (2014-2019).

Nama kandidat presiden yang men- Sebenarnya di luar kepemimpinan politik formal masih cuat sudah bisa ditebak. banyak sosok lain yang Joko Widodo atawa memiliki pengaruh Jokowi dicalonkan PDIP luas, namun jarang selaku pemenang pemilidisorot publik. Mereka han umum anggota legistak punya waktu dan latif yang penuh dengan dana besar untuk bercatatan penyimpangan. kampanye. Sebut saja, Kandidat lain, Prabowo Sugianto yang diajukan Lima tokoh yang memiliki Tokoh Perubahan yang Gerindra, partai menen- kepemimpinan & pengaruh baru ditetapkan koran Republika: dokter luas. gah yang meroket dalam muda sekaligus pendiri Pileg. Klinik Asuransi Sampah Gamal Albinsaid, aktor pencak silat Iko Uwais, Calon lain agak gamang, yakni pelatih Tim Nasional U-19 Indra Aburizal Bakrie alias Ical (panggilan Sjafri, pendiri Klinik Pendidikan yang tak digunakan lagi jelang PilMIPA Ridwan Hasan Saputra, dan pres), karena Golkar tak begitu yakin ketua Komisi Pemberantasan Korupsi dengan elektabilitasnya dan berenAbraham Samad. cana memasangkan dengan Prabowo, walau sebatas calon Wakil Presiden. Kandidat keempat bisa menjadi kuda Selain itu, ada pula Dr. Warsito P. hitam, yakni Dahlan Iskan, bila Par- Taruno, penerima anugerah Hak tai Demokrat mau dan mampu Kekayaan Intelektual dari Kemenhukham tahun 2014. Warsito menggalang poros baru. mengembangkan teknologi kapasitansi listrik berbasis medan listrik Rakyat menyimak dinamika politik untuk diagnosis dan terapi kanker. nasional dengan perasaan apatis, Ada banyak lagi figur berpengaruh karena masih banyak persoalan ekonyata di luar sektor politik dan nomi dan sosial belum terpecahkan.

mereka menunjukkan karya orisinal: tanpa polesan pencitraan dan bukan plagiat/tiruan sosok lain. Pemimpin Otentik, itulah yang kita cari: yang benar-benar dibutuhkan bangsa Indonesia kini. W.L. Gardner dkk (2011) mengungkapkan sebuah organisasi (termasuk institusi negara) mencerminkan secara otentik kepemimpinan yang mengendalikannya. Seluruh organisasi (termasuk rakyat dalam suatu negara) dapat bertindak seperti seorang manusia (pemimpin) melalui tanggung jawab, respon atas ketidakpastian, dan kreativitas. Pemimpin otentik secara aktual mendefinisikan perannya dalam sebuah organisasi.

“Ada banyak lagi figur berpengaruh nyata di luar sektor politik dan mereka menunjukkan karya orisinal: tanpa polesan pencitraan dan bukan plagiat/ tiruan sosok lain.� Saat ini rakyat menyambut kehadiran J o k o w i k a r e n a me r i n d u k a n "pemimpin yang sederhana dan jujur": berbicara apa adanya, bertindak spontan meski penuh perhitungan. Dulu, kita mengenal sosok Jenderal M. Yusuf (mantan Panglima ABRI), Jenderal Hoegeng (mantan Kapolri) atau Prof. Baharuddin Lopa (mantan Jaksa Agung); yang hidup, berkarya,

*The ISSaCT=The Institute of Strategic Studies and Civilizational Transformation


berjuang dan meninggal dalam kharisma istiqamah.

dan mempengaruhi perkembangan moral dan tata nilai yang dipegang. Otensitas kepemimpinan berakar dari cita ideal dan nilai etik, lalu diuji dalam Apakah Jokowi bisa melalui rute politik perjalanan hidup, yang berliku dengan kualitas serupa? karir dan pengabJika berhasil, Jokowi memang dibudian, yang pantuhkan bangsa ini untuk melakukan jang; bukan hasil perubahan mendasar. Jika gagal, Jokowi sebuah program mungkin hanya korban mesin pen- Berbagai konsep lain kepelatihan. Apalagi, citraan yang dikontrol pemilik modal mudian bermunculan untuk sekadar pencitraan menjelaskan gejala neobesar. kharismatik, seperti kepemim- Jokowi dan Prabowo, benarkah iklan, tak berpemimpin otentik? hubungan dengan Demikian pula, Prabowo dikagumi pinan melayani (servant leaderotensitas kepublik karena kebutuhan akan ship), kepemimpinan etik, pemimpinan hadirnya "figur yang tegas dan berjiwa spiritual atau visioner. Fenomena nasionalisme tinggi". Sayangnya, di politik jelang Pilpres di Indonesia menunjukkan khazanah kepemimpinan Bangsa ini akan rugi besar bila pemimIndonesia sosok semacam itu pin artifisial yang tampil, bukan hanya yang langka. diidentikkan dengan figur meraup simpati publik, namun memiliter berpangkat jenderal. Padahal, banyak tokoh sipil Sejarah akan membukti- megang otoritas yang besar. Sebab, yang memiliki ketegasan melekan siapa Pemimpin dalam menjalankan kekuasaannya bihi figur militer, seperti BaOtentik yang memiliki nanti dia akan terus berpura-pura dan haruddin Lopa yang tak perkualitas kepemimpinan rakyat akan tahu satu per satu topeng nah gentar hingga akhir hayat. sejati. Kita bersyukur kelemahannya. Sementara itu, sebuah masih banyak kaum kekuatan yang tak terlihat (invisible muda menempa diri power) ternyata menentukan beragam Sementara itu, tak kurang untuk membuktikan kebijakan strategis. Rakyat semakin Panglima Soedirman figur militer yang berjiwa adalah figur militer berotensitas di berbagai kecewa karena menaruh harapan palsu. kerakyatan, menjunjung sujiwa kerakyatan. bidang. Mereka menjadi premasi sipil dalam kerangka [] diri sendiri, sambil demokrasi. Misalnya, Jenderal M. Yusuf atau pendahulunya, Jenderal menunggu kesempatan untuk berkonA.H. Nasution dan Panglima Soedir- tribusi dalam percaturan nasional. Jika man. Apakah Prabowo memiliki kuali- tak ada peluang, karena sistem deRedaksi E-Bulletin Transformasi: tas kepemimpinan luhur itu, ataukah mokrasi saat ini semakin transaksional, maka mereka akan terus berkarya dan sekadar rekayasa imaji dalam iklan? Editor meraih pengakuan di sektor lain dan Sapto Waluyo Sepanjang abad 20 kita mengenal ber- mancanegara. Sekretaris bagai teori kepemimpinan. Pada tahun 1920-an Max Weber memperkenalkan Muhammad Ichsan “Fenomena politik jelang Pilpres di konsep kepemimpinan kharismatik Indonesia menunjukkan khazanah Tata Letak yang membeberkan sifat dan perilaku kepemimpinan yang langka.� sosok luar biasa dalam situasi yang tak Nur Ihsan R biasa, sehingga melahirkan respon Editor Ahli Mantan CEO Medtronic, Bill George masyarakat pengikut yang unik. (2003), mengungkapkan fondasi dari Drs. Abdi Sumaithi, MA Pada dekade 1970-an muncul teori kepemimpinan otentik ditentukan perDr. Ahzami Samiun Jazuli kepemimpinan transformasional yang jalanan hidup seseorang, termasuk membedakannya dengan kepemimpi- peristiwa yang menjadi pemicu dan Dr. Prihandoko nan transaksional. Pemimpin transfor- pembentuk jiwa kepemimpinan dalam masional mengilhami para pengikut dirinya. Bagaimana seorang pemimpin Hubungi kami di: tentang pentingnya upaya kolektif dan menafsirkan sejarah dan momen hidupnya akan membentuk identitas diri, hasil yang dicapai dengan cara menemredaksi@issact.or.id 2

patkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan organisasi, mencari kepentingan yang lebih tinggi. Sedangkan pemimpin transaksional bersikap egoistik dan kompromistik, apapun dilakukan asal kepentingan pribadi terpenuhi.

TRANSFORMASI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.