DMUSE XXIV Edition - Talent Matters

Page 1

CASSANDRA LEE

A Candid Interview with the Talented Young Actress

VOL. XXIV - TALENT MATTERS

INES DE LA FRESSANGE

Spring / Summer 2023

Koleksi musim ini sangat terinspirasi oleh keindahan India. Bisakah Anda ceritakan lebih lanjut tentang sumber inspirasi Anda? Apa saja hal yang baru jika dibandingkan dengan koleksi sebelumnya? Bisakah Anda memberi kami beberapa saran mengenai penggunaan warna? Dan apa warna favorit Anda?

Ines: Koleksi ini memang mengandung banyak warna. Beberapa kaos polo berwarna merah muda cerah atau biru kehijauan… Biru kehijauan adalah warna yang belum pernah kami gunakan sebelumnya. Kami juga menambahkan berbagai warna dalam motif kotak-kotak. Beberapa di antaranya sangat cerah dan penuh warna, misalnya seperti pada kain katun. Semuanya terjalin secara harmonis dan alami. Namun, ada satu warna yang selalu hadir di setiap musim, yaitu biru. Warna biru ini dapat berupa biru tua, biru indigo, biru muda, dan sekarang biru turquoise . Saya percaya bahwa penampilan kita akan sangat bervariasi tergantung pada kain, bentuk, atau kepekatan warna yang dipakai. Warna sangat mirip dengan not musik: hanya dengan menggunakan beberapa warna saja, kita bisa melakukan banyak hal.

Mr. Takizawa: Ya, saya setuju.

Perjalanan Anda ke India tampaknya memiliki pengaruh besar pada diri Anda, khususnya dalam inspirasi gaya aksesori, kain, warna dan desain. Apa kesan Anda tentang negara ini?

Ines: Saya sangat menyukai India dan sudah sering berkunjung kesana. Akan sangat menyenangkan untuk suatu hari pergi ke sana bersama seluruh tim UNIQLO. Pertama, karena cahaya di India benar-benar bagus, dan melihat bagaimana orang-orang berpakaian di sana selalu menarik, apalagi karena mereka begitu bebas dalam mengaitkan warna. Mereka bisa memadukan warna pink dengan merah, atau hijau dengan pink… Dan itu menjadi sumber inspirasi bagi saya. Sebagai contoh, saya pernah melihat beberapa pria dengan turban berwarna pink pucat, yang saya yakin awalnya berwarna merah tetapi telah berubah melalui proses pencucian atau karena terpapar sinar matahari. Saya juga menyukai warna musim gugur pada kain sari dan selendang. Saya rasa semua orang yang bekerja di dunia fashion pasti akan tersentuh oleh keindahan dan keanggunan yang dapat dilihat di India.

Mr. Takizawa: Saya juga sempat tinggal di India selama beberapa minggu ketika saya bekerja di pekerjaan sebelumnya. Saya meng -

FASHION NEWS
Simak Wawancara Resmi Uniqlo dengan Ines de la Fressange dan Naoki Takizawa

habiskan waktu untuk mempelajari kain dan aspek-aspek lain dari budaya ini. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Warna-warnanya sangat cerah, tetapi pada saat yang sama mereka terlihat sangat alami dan selaras dengan lingkungannya. Ines selalu mengirimi saya foto-foto perjalanannya di India sehingga saya tahu apa yang menarik perhatiannya, seperti misalnya kain-kain buatan tangan atau detail yang impresif. Melalui koleksi ini, kita seperti dibawa oleh Ines untuk melihat India melalui matanya.

Dalam koleksi musim ini, Anda menggunakan banyak bahan alami. Apa filosofi Anda mengenai kain-kain alami ini?

Ines: Saya rasa saat ini orang-orang lebih memilih untuk menyimpan pakaian mereka dan meninggalkan dunia konsumerisme. Saya menyadari bahwa yang dimaksud dengan kain alami adalah kain yang menua dengan cara terbaik. Filosofi Jepang wabisabi mengajarkan kita untuk melihat keindahan bahkan pada benda-benda yang rusak atau sudah diperbaiki. Ini merupakan hal yang menarik untuk saya. Saya ingin pakaian yang saya buat dapat menua dengan indah, tidak hanya saat dipandang namun juga ketika disentuh. Pakaian harus selalu terasa lembut dan nyaman. Ketika saya

FASHION NEWS

bekerja di tahun 80an dan 90an, terdapat banyak sekali penelitian tentang jenis kain baru. Semua penelitian tersebut memang menarik, tetapi tidak dapat mengubah kecintaan saya terhadap katun, wol, kasmir, dan linen.

Mr. Takizawa: Saya sangat menyukai keterbukaan Ines terhadap budaya lain, seperti budaya Jepang dan Eropa. Setiap budaya berkembang dari waktu ke waktu, menciptakan tren yang berbeda untuk setiap generasi. Namun, terlepas dari proses penyempurnaan atau perubahan desainnya, dasarnya tetap saja sama. Jaket atau kemeja pada akhirnya tetaplah sama. Menurut saya, memahami pentingnya elemen-elemen dasar ini merupakan titik temu antara gaya Jepang dan Prancis. Ines mencoba memasukkan konsep ini ke dalam koleksinya. Sebagai orang Jepang, saya berterima kasih kepadanya untuk hal ini.

Ines: Saya selalu menghormati tradisi dan budaya. Saya ingin menciptakan sesuatu yang dapat terus berkembang namun tetap selalu mengingat masa lalu. Saya memiliki ketertarikan yang besar pada budaya Jepang. Bagi saya, koleksi ini adalah suatu pernikahan antara dua kebudayaan, dan bukan untuk memaksakan sudut pandang Prancis. Pada intinya, ini benar-benar suatu perpaduan.

Apa busana favorit Anda dalam koleksi ini dan saran Anda tentang cara memakainya?

Ines: Selama beberapa musim ini, khususnya untuk koleksi musim panas, kami telah merancang jaket tanpa garis yang seringan kemeja. Naoki dan saya selalu berhasil menciptakan sesuatu yang baru tanpa melanggar filosofi kami. Misalnya, jaket ringan dengan satu datar dan leher jaket yang sangat sejuk dan bahkan bisa dipakai di musim panas. Jaket ini tersedia dalam warna biru tua atau krem, dan kali ini kami juga membuatnya dalam motif kotak-kotak bergaya madras. Saya yakin bahwa para pelanggan kami akan senang melihat konsep lama yang menarik ini dikreasikan kembali dengan cara baru. Jaket ini sangat mudah untuk dipakai. Seseorang dapat memakainya di atas tank top katun, t-shirt, atau kemeja. Gaya ini sa -

ngat ideal ketika cuaca di kota sedang panas dan Anda harus pergi bekerja.

Pakaian seperti apa yang sering Anda gunakan di musim panas (tidak harus yang berhubungan dengan UNIQLO)?

Ines: Saya sering memakai sandal di musim panas, bahkan ketika berjalan-jalan di pusat kota. Saya bisa memadukannya dengan gaun atau celana panjang. Saya menyukai jenis sandal dengan sol yang tebal. Saya percaya bahwa aksesoris itu penting dan bisa mengubah penampilan kita secara keseluruhan. Dalam hal ini, kami membuat tas belanja berbahan katun yang juga dapat dipakai sebagai tas tangan atau tas sekunder. Secara pribadi, saya selalu membutuhkan lebih banyak tas, dan saya tidak pernah merasa cukup. Selain itu, di Prancis, kami memproduksi espadrilles, sebuah sandal bersol tali yang sangat sederhana dan murah namun tetap terlihat elegan. Saya ingin menunjukkan bahwa hal yang paling biasa pun bisa menjadi sangat bergaya.

Untuk koleksi ini, Anda pasti banyak berdiskusi dengan Mr. Takizawa. Seperti apa kolaborasi Anda berdua?

Ines: Kami bekerja dalam suasana yang menyenangkan. Kami tidak mengurung diri di dalam kantor untuk memikirkan rencana penyerangan seperti tentara. Kami terus saling berkirim pesan sepanjang musim yang berupa email, postingan SNS, atau gambar sesuatu yang saya beli di pasar loak atau di toko. Saya seringkali langsung masuk saja ke inti pembicaraan. Sebagai contoh, alihalih menulis “ Dear Naoki-san ”, saya mungkin menulis, “Saya menemukan ini di toko dan saya menyukainya!” dan kemudian ia menjawab “Saya juga! Bagus!” Kami selalu berkomunikasi sepanjang waktu. Saya selalu memikirkan tentang dia dan apa yang bisa kita lakukan bersama. Ada keterikatan yang baik di antara kami. Yang terpenting, ini adalah kolaborasi yang penuh dengan keceriaan. Saya rasa hal ini dapat dirasakan dalam desain pakaian yang kami hasilkan. Saya sangat percaya pada Naoki. Bahkan ketika saya mengirimkan sesuatu yang mungkin terlihat sedikit kitsch , atau aneh, atau mengejutkan, dan tidak sesuai dengan

FASHION NEWS

apa yang biasanya kami buat, saya tahu dia akan mengerti dan tidak akan menilai saya dengan cara yang buruk. Jadi, saya mengirimkan apapun yang saya inginkan. Keterikatan ini, dan rasa percaya di antara kami berdua, sangat penting bagi saya. Saya tidak takut dengan apa yang akan dia pikirkan tentang saya. Jika apa yang saya tunjukkan kepadanya dapat menginspirasi dia, itu bagus! Dan ketika dia berpikir, “kali ini dia agak ketinggalan jaman,” tidak apaapa!

Mr. Takizawa: Itu semua benar. Karena virus corona, saya lebih sering berada di Jepang, jadi tidak selalu mudah untuk menghubungi Ines, tetapi saya selalu tahu di mana ia berada. Dia mengirimi saya pesan setiap saat, bahkan ketika sedang makan atau mandi. Dengan begitu, saya langsung tahu pakaian apa yang ingin ia kenakan atau ia minati. Ini memungkinkan saya untuk memahami suasana hatinya dan memikirkan perkembangan karya kami. Terkadang, sebuah gambar bisa lebih berarti daripada kata-kata.

Bagaimana Anda menggambarkan koleksi ini dalam satu kata?

Ines: Menurut saya, kata yang tepat adalah “menyegarkan.”

Perasaan apa yang Anda ingin orang lain rasakan ketika memakai pakaian yang Anda rancang?

Ines: “Bahagia.” Karena kebahagiaan adalah riasan dan pakaian terbaik. Jika pakaian kami dapat memberikan kebahagiaan, maka kita telah menyelesaikan misi kita.

Mr. Takizawa: Pakaian yang Ines ingin ciptakan adalah pakaian yang lembut, nyaman, meringankan suasana hati, namun juga terlihat menarik. Sangatlah penting untuk membangkitkan dua perasaan yang saling bertentangan ini. Jika terasa terlalu menenangkan, orang tentunya akan merasa bosan. Tetapi jika ada satu detail saja yang dapat membuat pelanggan merasa seperti orang baru ketika memakainya, maka saya pikir itu menarik. Ines tahu bagaimana ca -

FASHION NEWS

THE SUPER GIRL

Memulai karir sebagai penyanyi cilik, Cassandra Lee lebih memilih terjun ke dunia film dan serius dalam mengasah aktingnya. Tak hanya itu, dia juga menunjukkan kepeduliannya kepada hewan dengan menjadikan rumahnya seperti zoo. Hal apa saja yang membuat pecinta hewan ini nyaman dalam akting? Simak pembicaraan seru kami bersama cewek blasteran cantik berikut ini.

Photographer Winston Gomez @winstongomez

Fashion Director Caroline Meliala @carolinemeliala

Editor: Olivia Elena Hakim @oliphviola

Makeup Artist Vina Vania @vinaavaniaa

Hair Stylist Rury Padwa @rurypadwa

Brands: Kate Spade, Rent A Gown, Balmer and Lofoten from Time Kingdom

Watch, LOFOTEN from TIME KINGDOM Dress, Rent A Gown

Dress, Rent A Gown

D: Boleh diceritakan mengenai project baru yang sedang ongoing apa saja?

C: Aku lagi Persiapan shooting layar lebar bareng kak Arifin Putra, tante Cut Mini, Naufal Samudra dan lainnya. Cerita filmnya bagus , karena itu aku tertarik banget saat disodorin skenario nya. Aku berharap semuanya bisa berjalan dengan lancar baik proses persiapan maupun shootingnya. Tapi untuk cerita , judul dan karakter nya belum boleh dibocorin ya maaf, hehe. Yang pasti ada pesan yang sangat mendalam yang bakal disampaikan lewat film ini . Tunggu aja nanti.

D: Hal apa saja yang membuat project shoHoting Mantan Tapi Menikah berkesan?

C: Cast dan krunya sih. kita semua benerbener saling merangkul selama proses shootingnya, bahkan saling curhat dan becanda ketika ngga take adegan. Apa aja kita obrolin. Dan shootingnya juga benar benar shooting yang sehat baik secara mental juga tenaga. Sutradaranya, Oom Arwin , juga baik banget dan bisa diajak berdikusi.

Senang sekali bisa nemu keluarga baru di series MTM kemarin . Pokoknya berkesan banget shooting sama mereka semua. Doain semoga kita bisa satu project lagi ke depannya .

D: Kenapa saat ini memilih akting daripada nyanyi?

Kayaknya karena aku sudah sempat menjalani karir nyanyi dr umur 9 sampai 13 tahun dan akhirnya mencoba akting aku ngerasa lebih nyaman dan cocok di dunia akting dibanding nyanyi...

Jadi saat ini aku benar benar serius menjalani dunia akting.

D: Dari info yang kami dapat, Cassandra merupakan seorang dog lovers, saat ini, apakah ada pets yang sedang dipelihara? Why do you choose dog as your pet?

C: Haha sebenernya aku animal lovers aja. Hampir semua hewan aku suka karena kebetulan Papa aku vegetarian — dia jadi vegetarian karena sayang hewan dari dia umur 17 tahun , karena dia found out what happened in abattoir (tempat pemotongan hewan) yang membuat dia terpukul dan memutuskan jadi seorang vegetarian. Jadi dari kecil aku selalu diajari orang tuaku untuk menyayangi hewan . Saat ini aku sedang memelihara 9 hewan di rumah hehe , 3 anjing (satunya adopsi dari animal shelter), 4 kucing (2 diadopsi) , sempat rescue 1 kucing jalanan tapi namanya stray cat jadi dia pengen keluar rumah terus, dan 2 sugar gliders. Kayak Little Shelter deh rumahku.

Jacket and skirt, COACH

Louis Vuitton Spring/ Summer 2023 Spinoff Show in Singapore

Held in the self-effacing industrial cultural landmark that is Pasir Panjang power station, this past Wednesday saw the Louis Vuitton spring/summer 2023 spin-off runway show happen in Singapore. Designed to replicate the original show held at the Cour Carrée—one of the main courtyards at the Louvre Palace in Paris—the venue’s exterior seemed unassuming; a clear juxtaposition to the glamour and allure of the set inside.

FASHION NEWS

Fan-favourite public figures including the likes of the Fandi and Bradshaw siblings were in attendance at the Louis Vuitton spin-off show in Singapore.Courtesy of Louis Vuitton

Show attendees streamed in decked in their fashion-forward ensembles, from the sharpest tailored suits to enchanting Louis Vuitton numbers. Present that night were regional celebrities and popular influences, including Fiona Xie, Fann Wong, Glenn Yong and the Fandi siblings . Editors, stylists and clients of the maison were in the midst as well, fervently anticipating for the show to begin.

Take a look below at Vogue Singapore ’s key highlights from the eventful night.

FASHION NEWS
Courtesy of Louis Vuitton

1. It was the second Louis Vuitton spin-off show to happen in Singapore

With the first Louis Vuitton spin-off show happening back in March of 2021—unveiling the spring/summer 2021 collection—this show built on the success of the previous one. Remembered as the first physical fashion show since the beginning of the pandemic, the show was a sliver of positivity in a turbulent and uncertain time.

2.The collection went against traditional ideas of femininity and beauty

There was a play on proportions seen in many of the looks that night. Supersized zippers, necklines and buckles reimagined contemporary garments for the modern woman, all with a utilitarian twist. There was embroidery layered over printed tweed, and hyperbolic shoulders and hip detailing. “The idea was to look at something pretty, something sweet, and to see in those elements what strength they

FASHION NEWS
Courtesy of Louis Vuitton

have,” shared creative director Nicolas Ghesquière when initially asked about the collection.

FASHION NEWS
Courtesy of Louis Vuitton

3. The show was held in a local historical landmark

To the uninitiated, the show venue might seem to just be a forgotten industrial building modelled entirely of brick. Dig a little deeper and one would uncover the culture and legacy of Pasir Panjang power station, which played a vital role in launching Singapore’s big industrial push in the ’60s. Now decommissioned, it is a buzzing hub for the music and arts scene, a frequent space for new-age techno raves and hip-hop festivals.

FASHION NEWS
FASHION NEWS
Courtesy of Louis Vuitton

4. There were an extensive curation of bags on the runway Accessories have always been a strong point for the maison, and this spring/summer 2023 spin-off show was no different. Models strutted down the runway clasping some of the season’s most coveted pieces, from the monogram clutch and  Tilsitt  bag to the embossed metallic and leather  S-Lock  numbers. With each bag model available in various finishes and colours, fans are sure to be spoilt for choice.

5. There was a energetic afterparty with a live DJ The show had an after-party later in the evening, featuring acclaimed guest DJ Ashley Lau. The runway space was turned into a dance floor, with the show attendees mingling about with the models who walked earlier. EDM favourites and unique mash-ups flooded the venue, the perfect way to end off the memorable night.

FASHION NEWS
Courtesy of Louis Vuitton

IT’S SUMMER TIME

Wondering what the best places to travel in the upcoming holiday? Let’s check out our dream destinations so far.

After re-opening their borders after years of COVID-19 closures, trips to the Asian and Australian continents are set to make a roaring comeback, with countries like Japan and Singapore leading the way. Not only that, pack your bags for the Yukon, Chilean Patagonia, or Greenland.

Then there are the hotel openings. One classic city, in particular, is seeing the arrival of several new high-end properties, adding refreshed intrigue to this already popular European destination.

1. Guatemala

While Guatemala has long sat in the shadow of more widely-visited Latin American counterparts, this is a misstep: it offers a veritable ‘best of’ without the masses, and is one of the most culturallyrich LATAM destinations, and time for its moment in the spotlight. Visit Guatemala expressly to absorb the magnificent natural beauty of the surroundings, but also to connect deeply with its people. Newly-opened, luxurious, and intimate Villa Bokeh is a game-changer for Antigua and marks one of the more elevated luxury hotel offerings to date. -Tom Marchant, co-founder of Black Tomato

Antigua, Guatemala. Photo: Getty Images

3. The Arctic

While Antarctica became the 2022 darling of adventure travel, look to the Arctic to be the next “must-see” spot. Iceland and now Greenland both offer “isolation with intention”—an opportunity to escape crowds and explore your own personal limits—and it’s where people will head next for unspoiled beauty and a glimpse at the Northern Lights. -Misty Belles, managing director at Virtuoso

East Greenland.Photo: Getty Images

2. Yukon Territory, Canada

Stemming from a desire of our travelers to experience more off-the-beaten-track discoveries, and also lifeways, we’re exploring Canada’s Northwest Territories and the Yukon, an unfettered and mostly undiscovered part of Canada. The Northwest Territories are teeming with wildlife, Indigenous-owned lodging, and exceptional positioning to—season-dependent—witness the majesty of the Northern Lights; the Yukon is marked by historic landmarks, rich culture, and dazzling landscapes. What makes it most special, however, are the local people you will meet along the way. -Tom

Yukon Territory, Canada.Photo: Getty Images

THE BEST, WORST, AND MOST HEARTWARMING MOMENTS OF THE 2023 OSCARS

Nothing nearly as dramatic as a certain slap happened at the 95th Academy Awards —which is probably for the best. Everything Everywhere All at Once dominated the night with seven wins, of its 11 nominations, including Best Picture, and three of the four acting trophies for Michelle Yeoh, Ke Huy Quan, and Jamie Lee Curtis. All Quiet on the Western Front also had a strong showing with four wins throughout the evening. The evening was filled with feel-good moments, from Ruth E. Carter winning a second Oscar (she’s the first Black woman to do so) to a donkey cameo to an electrifying performance of RRR’s “Naatu Naatu.” Here were the best and worst moments of the night.

Safest opening monologue

The Academy Awards opened with a monologue from host Jimmy Kimmel, who joked about Will Smith slapping Chris Rock on stage last year, with a nod to the crisis team that was put in place to avoid a similar moment. The late night host also quipped about Batgirl ’s untimely demise to the Warner Bros. Discovery merger and Seth Rogen’s role in Steven Spielberg’s The Fablemans . Kimmel noted that John Williams is the oldest nominee in the awards show history, the lack of women directors in the Best Directors category, as well as the Academy shutting out The Woman King and Till ’s from the awards. The monologue, as a whole, was a safe choice after the chaos of last year’s award ceremony.

Sweetest moment

Ke Huy Quan has one hell of a comeback story. The actor became known and beloved early in his career, with back-to-back roles as Short Round in Indiana Jones and the Temple of Doom and Data in The Goonies .

In the early 2000s, though, Quan retired from acting due to lack of opportunities. In 2018, he was so moved by Crazy Rich Asians that he decided to get back into acting.

Two weeks after that decision, Quan auditioned for Everything Everywhere All at Once . And the rest is history: On Sunday night, Quan became the first Vietnamborn actor to win an Oscar—Best Supporting Actor for his role as Waymond in Everything Everywhere All at Once.

“My mom is 84 years old, and she’s at home watching,” Quan said in his acceptance speech. “Mom, I just won an Oscar! My journey started on a boat. I spent a year in a refugee camp. And somehow, I ended up here, on Hollywood’s biggest stage. They say stories like this only happen in the movies. I cannot believe it’s happening to me. This, this is the American dream!”

The actor was born in Saigon, fled to a refugee camp in Hong Kong at age seven, and moved to Los Angeles in 1979, five years before his breakout role.

“Dreams are something you have to believe in. I almost gave up on mine. To all of you out there, please keep your dreams alive! Thank you so much for welcoming me back. I love you.”

Most divisive on Twitter

When Jamie Lee Curtis won Best Supporting Actress—for her Everything Everywhere All at Once role as IRS inspector Deirdre Beaubeirdre—the internet wasn’t quite sure how to react. Curtis was nominated in the same category as her Everything Everywhere All at Once costar Stephanie Hsu (for her role as Joy/Jobu Tupaki), as well as Angela Bassett, for her role as Ramonda in Black Panther: Wakanda Forever. Lots of people had lots of feelings: to some, it was a well-deserved career win for an older actress who had spent years in the genre film trenches. To others, it was yet another example of a white performer boxing out women of color. Bassett, in particular, has spoken at length about her struggles in Hollywood—despite consistently delivering excellent work.

Best reminder that Disney owns ABC

Between presenting Oscars, Halle Bailey and Melissa McCarthy took the stage to debut the full trailer for the live-action remake of Disney’s The Little Mermaid . The confusing moment quickly reminded viewers that Disney now owns multiple media companies, including ABC. The trailer saw mixed reviews with many saying Bailey sounds angelic, but questioning the nature of the CGI.

Best surprise cameo: a donkey in homage to The Banshees of Inisherin

Jenny the Donkey undoubtedly stole the scene in The Banshees of Inisherin . The cuddly sidekick to Best Actor nominee Colin Farrell sadly met an early end due to Brendan Gleeson’s character. Before the award for Best Costume Design was presented, Kimmel surprised the audience by bringing out a donkey onstage. It was a heartwarming moment for the Banshees fans and he joked that Jenny is officially an emotional support animal, offering hugs and well, emotional support to the nominees on this stressful day. Vulture did confirm, however, that it was not the actual donkey from the movie, it was “just a random donkey.”

Happiest birthday

“It’s his birthday today (and) this was always the second most important thing of the day,” White told the PA news agency backstage.

“We just wanted to make sure he had an extra special moment so it was amazing to have everyone singing for him at the Dolby Theater—how ridiculous!”

Best banger

Indian actress Deepika Padukone introduced a riveting live performance of “Naatu Naatu” from the action-drama RRR , performed by Rahul Sipligunj, Kaala Bhairava, and a crew of wildly talented dancers. (“Naatu Naatu” was the first song from an Indian production to be nominated for Best Original Song— which it won—although RRR itself was snubbed.)

“An irresistibly catchy chorus, electrifying beats, and killer dance moves to match have made this next song a global sensation,” Padukone said. “It plays during a pivotal scene in RRR , a movie about the friendship between real-life Indian revolutionaries Alluri Sitarama Raju and Komaram Bheem.”

“In addition to being sung in Telugu and illustrating the film’s anti-colonialist themes,” she continued, “it’s also a total banger.”

Ruth E. Carter makes history

Black Panther: Wakanda Forever won its first Oscar of the night for Best Costume Design, the same award the first movie won back in 2019. Ruth E. Carter, the costume designer for both films, took home the golden statuette—making her the first Black woman to win two Oscars. She dedicated the award to her mom who recently died at the age of 101, saying “This past week, Mable Carter became an ancestor. This film prepared me for this moment. Chadwick, please take care of Mom.”

Rihanna’s performance

Ever since Rihanna announced her second pregnancy at the Super Bowl Halftime Show, the hope for more performances and music has gone out the window. In a rare performance, the Bajan superstar took the Oscars stage to sing the “Best Original Song” nominated, “Lift Me Up” from the Black Panther: Wakanda Forever soundtrack. She delivered a vocally-strong performance of the heartfelt ballad that was meant as a tribute to the late Chadwick Boseman written by Grammy Award winning Nigerian singer Tems, director Ryan Coogler, and composer Ludwig Gцransson.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
DMUSE XXIV Edition - Talent Matters by D-Muse Magazine - Issuu