Kabarserasan Edisi 17 (April 2012)

Page 5

OPINI

Dalam kerangka berfikir seperti itulah, Pak Wid terus mengkampanyekan bahwa sudah saatnya Bangsa Indonesia memaksimalkan pemakaian energi alternatif seperti batubara, gas, panas bumi gas metana batubara atau coal bed methane (CBM) yang kekayaannya melimpah, tapi masih dipandang sebelah mata. Nah, Dalam konteks inilah pemikiran Pak Wid terkait dengan kita, masyarakat dan daerah Kabupaten Muara Enim, sebagai daerah dengan kekayaan potensi energi alternatif yang melimpah tapi belum dipakai—secara—maksimal.

PAK WID, SELAMAT JALAN

S

(Oleh Firdaus Masrun)

abtu, 21 April 2012 lalu masyarakat di Tanah Air dikejutkan kabar meninggalnya Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Widjajono Partowidagdo, dalam kegiatannya mendaki Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat (NTB). Lalu apa hubungannya dengan kita, masyarakat dan daerah Kabupaten Muara Enim?

Tentu saja ada hubungan. Bahkan menurut penulis, sangat berkait erat. Pak Wid (demikian sang Wamen akrab dipanggil) adalah pakar perminyakan dan dikenal tokoh yang terus memperjuangkan pemakaian energi alternatif, atau istilah lainnya energi terbarukan, di luar BBM (Bahan Bakar Minyak). Widjajono adalah tokoh penting di balik kebijakan pemerintah membatasi pemakaian

sekaligus menaikkan harga BBM jenis premium yang selama ini terus disubsidi pemerintah. Maksudnya jelas, agar kita mulai mengurangi pemakaian BBM jenis ini. Bukan saja karena subsidinya terus membebani keuangan negara, tapi juga ketersediannya di seluruh dunia yang makin menipis. Itu sebabnya, Pak Wamen ini terus mengkampanyekan pentingnya mengurangi pemakaian BBM premium. Salah satu caranya, menurut Pak Wamen, harganya dinaikkan dan membatasi pemakaiannya. Untuk menggambarkan dilematisnya persoalan ini, dalam satu kesempatan Widjojono pernah berucap, “Silahkan, Pilih jalan sulit tapi berhasil secara jangka panjang atau pilih yang gampang tetapi tidak ke mana-mana?�

Sayang, tokoh ini telah pergi. Bahkan dianggap banyak pihak, sebagai kepergian yang terlalu cepat. Pemikirannya yang segar dan orisinil masih sangat diperlukan dan relevan bagi masa depan bangsa ini, khususnya bagi kepentingan masa depan Kabupaten Muara Enim. Bayangkan, jika pemikirannya diteruskan, dan pemerintah meresponnya dalam bentuk kebijakan konkrit, betapa menguntungkannya bagi daerah yang kaya akan potensi enegeri alternatif ini. Tak hanya batubara yang melimpah, tapi juga gas metana batubara atau coal bed methane (CBM), gas bumi, apalagi geothermal yang konon potensinya terbesar di dunia.

Terbayang, kejayaan energi alternatif itu berselaras dengan derap pembangunan dan kemajuan daerah ini. Tidak saja pendapatan daerah akan melonjak pesat, tapi juga serapan tenaga kerja akan beriring sejalan dengan kesejahteraan masyarakat yang akan makin meningkat. Tapi tak apalah, meskipun telah pergi, tapi pemikirannya akan terus terpakai. Selamat jalan Pak Wid, semoga sumbangan pemikiranmu menjadi amal ibadah, dan membawa manfaat bagi kami yang kau tinggalkan. ] (Penulis adalah Ketua Umum YPM Muara Enim Bangkit)

KABAR SERASAN | Edisi 17 | Tahun II | April 2012

5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.