Kabarserasan Edisi 35 (Oktober 2013)

Page 1

Kabar Serasan MEDIA PEMBANGUNAN MUARA ENIM

Muara Enim Nominator

Innovative Government Awards 2013 KABAR | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 EDISI 35 - TAHUN KE SERASAN III - OKTOBER 2013

1


2

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN


DARI MEJA BUPATI: Esensi Qurban...................................... 4 06

OPINI: Galau.................................................... 5 SERASAN UTAMA: Muara Enim Kembali Raih Piala WTN.................................... 6

08

10

12

15

16

18

PEMBANGUNAN: Sekda Muara Enim: Dengan Sistem CAT Calo PNS Sulit Bermain................................................. 8 NASIONAL: Larangan Mobil Dinas Gunakan BBM Subsidi Tidak Efektif ........................ 10 Bupati Segera Perbaikan Jalan Sosial .. 12 SKPD: BPBD Kurangi Resiko Bencana Alam..................................... 13 PDAM Belum Bisa Terima Proyek Air Mayan ................................................ 14 Muara Enim Nominator Innovative Government Awards 2013.................. 15 EKBIS: Joko Pramono: Briket, Komitmen PTBA Sebagai Agent of Development......................................... 16 SERBA SERBI: Muara Enim Raih 3 Gelar di Pemilihan Bujang Gadis Sumsel 2013.................. 18

Kabar Serasan Penerbit: YPM MUARA ENIM BANGKIT Pelindung: Ir. Muzakir Sai Sohar

PU/PP/Penanggung Jawab: Firdaus Masrun Pemimpin Redaksi: Khairul Amri Redaktur: M. Lutfi

Staf Redaksi: Muhammad Al Hadi Toto Fotografer: Riana

Design Grafis: A. Raghib Amirullah

Manajer Adm/Keu dan Sirkulasi: Tita Zen Alamat Redaksi : Perumahan Depok Maharaja B3/8 RT 01/15 Pancoran Mas - DepokJawa Barat Telp. (021) 2616 1894 Fax. (021) 7788 5465

Hotline: 0811926736/08176696468 Email: redaksi@kabarserasan.com

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Bagi yang tulisan yang dimuat akan diberikan uang lelah dan Tulisan maksimal 2 halaman folio (7500 Karakter) dan tidak menyangkut SARA.

Redaksi menerima kiriman (via email atau pos) naskah/tulisan dan foto kegiatan UPTD

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

3


DARI MEJA BUPATI

Esensi Qurban Ir. H. Muzakir Sai Sohar, Bupati Muara Enim

P

ada Hari Raya Idul Adha atau yang biasa disebut Idul Kurban yang ini jatuh pada hari Selasa 15 Oktober tahun 2013 , seluruh umat Islam di dunia merayakannya dengan menyembelih hewan kurban. Idul Adha mengingatkan kepada umat mengenai perjuangan, kerelaan serta ketaatan yang sempurna dari Nabi Ibrahim dan Ismail. Dari situ umat Islam diajak untuk lebih mudah dalam berbagi dan empati dengan sekitar. Ibadah kurban tidak semata-mata pengorbanan dari orang yang berkurban. Dengan kata lain, ibadah kurban justru memberi keuntungan kepada yang bersangkutan. Secara bahasa, kurban diambil dari kata qarabayaqrabu-qurbanan, yang artinya pendekatan atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah kurban memberi makna

bahwa segala perbuatan yang menyebabkan bertambah dekatnya seseorang dalam perjalanannya menapaki ridho Allah SWT.

Artinya esensi atau nilai ibadah kurban bukan terletak pada besar kecilnya atau sedikit banyaknya hewan kurban yang disembelih. Tetapi, yang justru terpenting, adalah bagaimana tingkat ketakwaan seseorang ketika melaksanakan ibadah kurban. Esensi yang terkandung dalam pesan kurban tersebut memberikan metafora agar setiap pribadi memiliki empati sosial yang tinggi. Dengan berempati berarti kita merasakan denyut penderitaan orang lain sebagaimana Rasulullah SAW selalu bergetar hatinya setiap kali melihat penderitaan orang lain. Di tengah kondisi masyarakat seperti sekarang ini, tentu saja kita rindu terhadap figur suri teladan yang melekat pada diri Rasulullah SAW. Beliau adalah figur yang sangat peka terhadap penderitaan orang lain. Sikap seperti inilah yang tentu saja sangat dibutuhkan pada kondisi kini. Melalui ibadah kurban inilah

diharapkan kepedulian kita untuk melaksanakan perintah Allah sebaik-baiknya akan tumbuh berkembang dengan optimal. Demikian pula kepedulian kita terhadap para mustahiq-nya, yakni orang-orang yang membutuhkan hewan kurban yang kini jumlahnya semakin hari semakin banyak. Karena itu, bagi kaum Muslimin yang diberikan kelapangan rezeki oleh Allah SWT agar segera berkurban, dalam rangka menumbuhkan ketajaman hati, pikiran, dan perasaan sosial. Dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, yang berada di berbagai daerah, kita akan merasakan denyut kemiskinan mereka. Dengan demikian, akan meningkatkan kepedulian kepada mereka, terutama kaum dhuafa, yang merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai saudara seiman. Dengan menumbuhkan semangat ingin berbagi dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai harganya bagi mereka yang berkurban.

No Telepon Penting di daerah Muara Enim:

Polres Kodim Pemadam Kebakaran RSUD DR H M Rabain

4

(0734) 421-192 (0734) 421-059 (0734) 421-113 (0734) 421-192

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

Gangguan PLN Gangguan Telkom PDAM Tirta Lematang Askes Cab Pemb. ME

KABAR SERASAN

(0734) 421-601 (0734) 421-999 (0734) 421-093 (0734) 422-678


OPINI

siapnya infrastruktur, sampai dalih belum siapnya masyarakat melaksanakan.

G a l a u

K

(Oleh Firdaus Masrun)

asihan pemerintah. Mungkin kalimat ini cukup tepat untuk menggambarkan bagaimana peliknya pemerintah mencari cara menekan pemakaian BBM Subsidi (Baca: Premium-Solar) yang kian hari kian meningkat dan notabene makin membebani anggaran APBN.

pula akhirnya pemerintah membatalkan kebijakan itu.

Galau. Ya, pemerintah terkesan galau dalam membuat kebijakan pembatasan pemakaian BBM Subsidi ini. Kegalauan itu sangat tampak ketika pemerintah berencana menerapkan kebijakan dua harga BBM. Pemerintah terkesan bingung menentukan harga. Karena kritik masyarakat

Rencananya, kebijakan ini akan diberlakukan setelah semua kendaraan di pasang Radio Frequency Identification (RFID). Tapi apa daya, target program terbaru ini akan dilaksanakan pertengahan Oktober 2013 tidak juga terlaksana. Alasannya bermacam-macam, dari belum

Berbagai cara telah dilakukan, dari pelarangan kendaraan pribadi membeli BBM Subsidi, pembatasan beli, pengenaan stiker, sampai pelarangan bagi mobil dinas, semuanya tidak bisa dijalankan.

Yang terbaru pemerintah akan melakukan pembatasan BBM subsidi. Sepeda motor dijatah 0,7 liter atau 4,9 liter BBM satu minggu sementara mobil dijatah 3-5 liter per hari atau atau sekitar 21- 35 liter satu minggu. Pembatasan ini dilakukan dengan dasar hasil riset pemerintah bahwa kebutuhan bensin motor hanya 0,7 liter per hari dan mobil 3-5 liter per hari.

Ada pendapat, kebijakan pembatasan BBM justru menyengsarakan rakyat, karena tidak didasari oleh fakta di lapangan bagaimana tingginya mobilitas pekerja kelas bawah di Indonesia. Karena itu pemerintah diminta mencari cara lain saja untuk menekan beban subsidi di APBN.

Pendapat lain, keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM subsidi bukan karena harga minyak mentah yang meningkat tajam— yang berdampak makin membengkaknya subsidi yang harus ditanggung, melainkan karena lemahnya rupiah terhadap mata uang internasional. Jika benar ini masalahnya, langkah penyelesaiannyapun tentu lain dan bukan membatasi pemakaian BBM masyarakat.

Pemerintah pusing memikirkan masalah ini, iya. Tapi masyarakatpun hendaknya tidak dibuat bingung. Karena itu kita harapkan, segera muncul ide cemerlang dari pemerintah, ide mana tidak membebani perekonomian masyarakat—kelas bawah, terutama. Agar tidak ada gejolak, karena itulah yang harus dihindari, terlebih akan segera datangnya tahun politik—Tahun 2014 di mana diselenggarakan pemilihan legislative dan pemilihan presiden, yang sangat sensitive dan memicu adrenalin.

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

5


SERASAN UTAMA

Muara Enim Kembali

Raih Piala WTN foto: Dok. Humas dan Protokol

Penganugrahan piala WTN 2013 ini menjadi salah satu bukti penilaian sekaligus pengakuan jika tata tertib berlalu lintas di Muaraenim cukup baik seperti menggunakan lampu dan helm standar, mentaati aturan rambu-rambu dan lainnya.

Muara Enim Peringkat 1 Penerima Piala WTN

T

ahun ini penganugerahan Piala Tata Wahana Tata Nugraha sedikit agak berbeda. JIka biasanya dilaksanakan di Jakarta, kali ini dilaksanakan di Surabaya. Penghargaan tertinggi Presiden RI dibidang transportasi dan lalu lintas ini diserahkan oleh Menteri Perhubungan EE. Mangindaan kepada kabupaten/kota yang memperoleh penilaian sistem transportasi dan lalu lintas terbaik di Indonesia pada 3

6

Oktober 2013 lalu.

Muara Enim meraih Peringkat 1 Kategori Kota Kecil dengan Sistem Transportasi dan Lalulintas terbaik di Indonesia, baik sistem angkutan perkotaan maupun ketertiban berlalulintas. Peringkat 1 Kategori Kota Metropolitan, Kota Palembang. Peringkat 1 Kategori Kota Besar, Kota Pekanbaru. Peringkat 1 Kategori Kota Sedang, Kota Madiun.

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN

Piala WTN 2013 diterima langsung oleh Wakil Bupati Muara Enim, H. Nurul Aman, SH. Bersama Wabub tampak hadiri Wakapolres Muara Enim, Kompol Hans Rachmatullah Irawan, S.IK dan Kadishub Muara Enim, Fatturahman.

Wabub Nurul Aman mengatakan, prestasi ini bisa diraih berkat kerja keras semua pihak, baik dari petugas Dinas Pehubungan, Kepolisian dan


foto: Dok. Kabar Serasan

SERASAN UTAMA

instansi terkait dalam menertibkan lalu lintas kota Muara Enim.

”Alhamdulillah, Kementerian Perhubungan RI hari ini telah menetapkan Kota Muara Enim kembali mendapatkan piala WTN bidang tertib lalu lintas katagori kota kecil bersama beberapa kota lainnya di Indonesia. Ini patut kita syukuri,” kata Nurul Aman.

Nurul mengungkapkan, piala WTN tersebut pertama kali diterima tahun 2005 lalu. Kemudian pada tahun berikutnya hanya menerima plakat. Namun sejak tahun 2011-2013 piala WTN, Muara Enim tak pernah absen menjadi daerah yang menerima Penghargaan tertinggi Presiden RI di bidang transportasi dan lalu lintas ini.

Penganugrahan piala WTN 2013 ini menjadi salah satu bukti penilaian sekaligus pengakuan jika tata tertib berlalu lintas di Muaraenim cukup baik. Untuk itu masyarakat harus tetap mentaati peraturan lalu lintas seperti menggunakan lampu dan helm

standar dan lainnya.“Dengan begitu penghargaan yang diberikan tidak siasia ini,” ujar Nurul. Sementara Kepala Dinas Perhubungan Muara Enim, Fatur Rahman mengatakan, untuk mendapatkan piala yang cukup bergengsi di bidang tertib lalu lintas tersebut ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan tim dari Kementerian Perhubungan. Penilaian yang dilakukan diantaranya ketepatan pemasangan rambu lalu lintas. Masalah kelengkapan sarana dan prasarana jalan, ketertiban pengemudi kendaraan bermotor roda dua dan roda empat dan penataan parkir yang baik. ”Untuk memenuhi kelengkapan sarana jalan, kita baru saja mendapatkan batuan pemasangan lampu patok marka jalan dari Dinas Perhubungan Provinsi dipasang di beberapa titik jalan lintas dalam Kota Muara Enim,” jelasnya. Penilaian lainnya, lanjut Fathur

ketertiban pelaporan administrasi angkutan penumpang umum. Diantaranya kelengkapan administrasi kendaraan, izin trayek dan laik jalan. Sebagai apresiasi kepada masyarakat Piala WTN diarak keliling kota Muaraenim, pada hari Jumat 4 Oktober 2013. Arak-arakan piala WTN ini, dilakukan dengan keliling kota Muaraenim mulai dari simpang Islamic Center dan berakhir di Rumah Dinas Bupati Muaraenim Balai Agung Serasan Sekundang (BASS). Ribuan masyarakat ikut memeriahkan arakarakan ini.

Dengan kembali terpilih Muara Enim sebagai penerima WTN, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat dan instansi terkait dalam menjaga ketertiban berlalu lintas dan meningkatkan infrastruktur penunjang lainnya di Kota Muaraenim. Sehingga ditahun-tahun berikutnya Muara Enim tetap menjadi kota dengan Sistem Transportasi dan Lalulintas terbaik di Indonesia. (Amr)

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

7


PEMBANGUNAN

Sekda Muara Enim:

Dengan Sistem CAT Calo PNS Sulit Bermain Dari jadwal yang sudah diterima dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), pelaksanaan ujian untuk pelamar umum dilakukan pada 7 Nopember 2013. Sementara untuk K2 akan dilaksanakan pada 3 Nopember 2013.

Para pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dihimbau supaya waspada agar tidak menjadi korban penipuan. Soalnya saat ini para calo CPNS mulai bergerliya mencari mangsanya yang mengaku bisa membantu meluluskan tes CPNS tersebut. Para calo itu bukan berasal dari masyarakat biasa, melainkan dari kalangan oknum PNS tertentu. Bahkan ada yang mengaku bisa membantu meluluskan asalkan menyiapkan sejumlah dana yang dibuktikan dengan buku tabungan. Sekda Muara Enim, H Taufik Rahman SH yang dimintai tanggapannya seputar mulai berdearnya isu percaloan CPNS tersebut meminta kepada seluruh pelamar CPNS agar jangan mudah percaya dengan iming iming yang dijanjikan para calo. ”Khusus pada pelamar CPNS jangan mudah percaya pada iming-iming ada yang bisa

8

membantu untuk meluluskan tes tersebut,” jelas Sekda yang ditemui di ruang kerjanya, akhir September 2013 lalu.

Menurutnya, pelaksanaan seleksi tes CPNS itu menggunakan sistim Computer Assiseted Test (CAT) atau menjawab soal langsung melalui komputer. ”Dengan sistim ini maka sulit bagi para calo untuk bermain. Karena sistim CAT tersebut dilakukan secara online langsung ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan hasil ujiannya langsung bisa diketahui oleh peserta seleksi,” jelas Taufik. Lebih lanjut Taufik menjelaskan, dengan sistem ini CPNS yang mengikuti ujian akan tahu berapa nilai yang dia peroleh. ”Kita pilih tes seleksi CPNS gunakan sistim CAT, agar benar-

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

foto: Dok. Humas dan Protokol

T

es seleksi CPNS di Kabupaten Muara Enim akan menggunakan sistim CAT bertujuan agar proses penerimaan PNS benar-benar transparan. Selain itu dengan sistem ini , Calo akan sulit bermain.

Sekda Muara Enim Taufik Rahman SH

KABAR SERASAN


PEMBANGUNAN foto: Dok. Kabar Serasan

87 kursi CPNS di Bumi Serasan Sekundang tersebut.

Sekretaris Panitia Penerimaan CPNS, Erlandi mengatakan minimnya pelamar yang mendaftar, karena yang diterima lewat jalur umum formasi yang bersifat spesifik, seperti guru seni rupa, tari, guru pendidikan computer, pendidikan otomotif.

foto: Dok. Kabar Serasan

Dilingkungan Pemkab Muara Enim

Jumlah berkas pelamar yang sudah diverifikasi dan lolos mendapat nomor peserta sebanyak 1.383 pelamar. Sedangkan sekitar 2000 orang pelamar CPNS Pemkab Muara Enim dari jalur umum dinyatakan gugur tidak bisa mendapatkan nomor ujian tes. Soalnya mereka tidak lolos seleksi administrasi persaratan. Lamaran yang mereka sampaikan melalui online banyak tidak melampirkan berkas lamaran. “Jumlahnya pelamar umum yang tidak memenuhi persaratan cukup banyak lebih kurang 2.000 orang yang terpaksa tidak bisa diikutsertakan dalam tes seleksi CPNS dari jalur umum,� tutur Erlandi.

benar transparan apalagi kita telah ditunjuk Menpan sebagai pilot project reformasi birokrasi,� jelasnya

Taufik menuturkan, Pemkab Muara Enim juga sudah siap melaksanakan tes seleksi CPNS menggunakan sistim CAT. Sebanyak 100 unit lebih komputer telah disiapkan. Pelaksanaan tes dilakukan di gedung serba guna RSU dr HM Rabain Muara Enim. Para peserta tes nantinya akan dibuat sistim antrian dengan memberikan jadwal kepada mereka masing-masing.

Untuk itu dia menghimbau kepada seluruh PNS di lingkungan Pemkab Muara Enim supaya jangan coba coba menjadi calo CPNS. Kemudian jangan ada yang mencoba memberikan harapanharapan yang tidak mungkin bisa dilakukan. Apalagi penentuan kelulusan CPNS tersebut sepenuhnya dilakukan pihak BKN.

Tahun ini jumlah berkas pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diterima Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muara Enim hingga mencapai 3.548 pelamar. Mereka akan memperebutkan sebanyak

Dari jadwal yang sudah diterima dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), pelaksanaan ujian untuk pelamar umum dilakukan pada 7 Nopember 2013. Pihaknya sudah menerima surat dari BKN, pelaksanaan tes akan membutuhkan waktu beberapa hari.

Setelah penutupan pendaftaran pelamar, BKD Muara Enim selanjutnya akan menyampaikan jumlah data pelamar yang akan mengikuti tes. Sedangkan bagi mereka yang tergolong kategori K2, tinggal menunggu pelaksanaan tes pada 3 Nopember 2013 mendatang. (ME-01/Amr)

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

9


NASIONAL

Larangan Mobil Dinas Gunakan BBM Subsidi

foto: istimewa

Tidak Efektif

Jero Wacik menteri ESDM

B

erbagai usaha dilakukan pemerintah untuk mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsisi; premium dan solar, terkait besarnya subsidi yang harus ditanggung pemerintah setiap tahunnya. Tapi berbagai instrument yang pernah dibuat selalu kandas, karena terbukti tidak bisa dijalankan.

Tahun 2012 lalu pemerintah, melalui Kementerian ESDM membuat larangan mobil dinas, truk dan kapal niaga membeli BBM subsidi, dengan menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM nomor 1 Tahun 2013 tentang pengendalian penggunaan bahan bakar minyak.

Dalam aturan ini mobil dinas pemerintah,

10

Pemda, BUMN dan BUMD, mobil barang roda empat lebih yang ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi dilarang menggunakan BBM subsidi terutama BBM premium atau Ron 88.

Utak atik kebijakan dari pemerintah ini bisa dipahami, karena dari tahun ke tahun beban subsidi BBM yang harus dikeluarkan memang berat. Kendaraan pribadi masih menjadi konsumen bahan bakar minyak bersubsidi terbesar. Sepanjang 2011, kendaraan mobil pribadi menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 77,9 triliun. Parahnya, angkutan umum hanya mengonsumsi 3 persen, sedangkan mobil barang 4 persen.

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN

Jika dirupiahkan, angkutan umum itu hanya kebagian Rp 4,1 triliun dan mobil barang merasakan Rp 5,9 triliun. Sedangkan sepeda motor menghabiskan Rp 58,8 triliun. Akibatnya, target subsidi BBM Rp 129,7 triliun membengkak menjadi Rp 165,2 triliun.

Karena itu rencana pemerintah untuk menghemat konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi dengan cara melarang kendaraan dinas menggunakan BBM bersubsidi, sejak awal dicetuskan memang menuai banyak kritik. Selain tidak signifikan menekan subsidi, pemerintah dianggap masih bisa memilih alternatif langkah. Seperti yang diutarakan Direktur Eksekutif Institute for Development of


NASIONAL foto: merdeka.com

biaya tambahan ketika mendapatkan kartu atau voucher. Peralatannyapun disediakan pihak perbankan di SPBUSPBU. "Sistem pembelian ini tidak ribet, cuma faktor kurang biasa saja, hanya mengganti biasanya beli BBM subsidi dengan uang tunai, nanti cara belinya diganti wajib pakai kartu debit ATM, e-money, atau voucher," ujar Susilo menjelaskan.

foto: iyaa.com

Enny Sriharti Peneliti Indef

Pemerintah menargetkan penerapan sistem pembelian BBM subsidi dengan cara non tunai diterapkan pertengahan Oktober 2013. Dan untuk tahap awal akan diberlakukan di DKI Jakarta, Bali dan Batam dulu yang infrastrukturnya sudah lengkap, untuk daerah lain bertahap. Ssistem ini diyakini bisa dilaksanakan dan banyak manfaatnya, misalnya semua data penjualan BBM subsidi tercatat lengkap.

Namun ternyata sistem ini belum siap, sehingga pemerintah belum akan memberlakukannya. "Belum siap sistem ini. Kalau sudah siap baru saya izinkan diterapkan," kata Menteri ESDM Jero Wacik di sela-sela peresmian PLTU di Pacitan, Jawa Timur, Rabu (16/10/2013) lalu.

Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati yang mengusulkan pemerintah sebaiknya menyediakan energi alternatif yang murah bagi industri dan Perusahaan Listrik Negara. Misalnya bahan bakar gas (BBG).

“Sebab kalau kebijakannya melarang mobil dinas memakai BBM Subsidi itu sama saja keluar kantong kanan masuk kantong kiri. Pasalnya, pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang lebih besar karena harus membeli BBM nonsubsidi yang harganya lebih mahal. Otomatis anggaran operasional pemerintah pun akan melonjak" ujar Enny. Mungkin karena tidak efektif dan tidak tepat itulah, belakangan pemerintah akhirnya menganulir lagi kebijakan melarang mobil dinas memakai BBM Subsidi ini. Wakil Menteri Energi

Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Susilo Siswoutomo mengakui kebijakan larangan mobil dinas, truk, dan kapal niaga menggunakan BBM subsidi ini tidak efektif. Sehingga pemerintah akan mencari cara lain agar kuota BBM subsidi setiap tahun tak terus jebol. . "Pengendalian BBM subsidi yang dilakukan BPH Migas dan aparat sebagai implementasi aturan Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2013 kurang efektif. Sebagai gantinya pemerintah akan mengeluarkan cara baru yakni melakukan sistem pembelian BBM subsidi dengan cara non tunai� ujar Susilo, Minggu (20/10/2013) lalu.

Dengan sistem pembelian BBM subsidi cara non tunai ini pemerintah maupun masyarakat tidak mengeluarkan uang sama sekali, juga tidak dikenakan

Menteri BUMN Dahlan Iskanpun mempertanyakan kesiapan program pengaturan konsumsi BBM subsidi menggunakan pembayaran non tunai ini, karena menurutnya masih belum siap. Tidak hanya dari masyarakat, bahkan BUMN Pertamina dan PT INTI sebagai pelaksana program inipun belum memahami betul sistem ini. Untuk itu Dahlan akan mengutus Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur BUMN Dwijanti Tjahjaningsih untuk mencari kejelasan di Kementerian ESDM.

Bagaimanapun kita masyarakat tentu mendukung langkah pemerintah untuk menekan subsidi BBM yang membebani APBN sepanjang tahun ini. Tapi tidak berarti kita setuju saja program yang ditetapkan pemerintah, jika jelas-jelas tidak bisa dilaksanakan, apalagi hanya menguntungkan kelompok tertentu saja. Karena itu kita tunggu saja program yang betul-betul mantap dari pemerintah. Mantap dalam arti tepat sasaran, riil, adil dan tidak memang mengurangi beban pemerintah. (Firdaus masrun)

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

11


PEMBANGUNAN

Bupati Segera Perbaikan Jalan Sosial

Kebijakan Umum APBD (KUA) prioritas dan Palfon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2014 sudah kita sampaikan kepada DPRD untuk dibahas. Namun saya akan mencoba memasukkan anggaran perbaikan jalan pemukiman trans Sosial tersebut agar bisa dibangun pada tahun anggaran 2014 ini. (Muzakir Sai Sohar)

M

elihat kondisi jalan Transad yang yang berlumpur, Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar berinisiatif untuk melakukan perbaikan. Jalan di pemukiman warga Trans Sosial, Desa Karang Raja, Kecamatan Kota Muara Enim akan diperbaik dangan dana dari anggaran APBD tahun 2014 mendatang.

” Kebijakan Umum APBD (KUA) prioritas dan Palfon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2014 sudah kita sampaikan kepada DPRD untuk dibahas. Namun saya akan mencoba memasukkan anggaran perbaikan jalan pemukiman trans Sosial tersebut agar bisa dibangun pada tahun anggaran 2014 ini,” jelas bupati.

foto: Dok. Humas

Dia berharap agar dewan bisa menyetujui perbaikan jalan tersebut pada anggaran APBD 2014 nanti. ”Saya minta tolong juga dengan teman-teman media agar membantu saya meyakinkan dewan. Karena yang menyetujui anggaran

12

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN

itu dewan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Muara Enim, Aries HB SE, ketika dikonfirmasi mengaku akan mendukung anggaran perbaikan jalan pemukiman trans Sosial tersebut. ”Selaku dewan kami mendukung rencana bupati menganggarkan perbaikan jalan ini. Karena jalan itu untuk kepentingan masyarakat banyak. Inilah fungsi dewan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi jalan itu merupakan akses ke kebun masyarakat untuk mengangkat hasil kebunnya,” jelas Aries. Jalan Transad ini cukup vital bagi perekonomian masyarakat di kampung yang berjarak sekitar 7 km dari kota Muara Enim, namun hidup mereka penuh penderitaan. Jalan yang akan segera diperbaiki itu, selain menuju pemukiman warga, juga dipergunakan sebagai jalan produksi menuju lahan usaha mereka. Karena masyoritas warga tersebut bertani dengan membuka usaha berkebun karet dan kelapa sawit. Jika musim penghujan warga benar-benar kesulitan untuk mengeluarkan hasil kebunnya. Karena itu warga menyambut gembira inisiatif bupati untuk segera memperbaiki jalan tersebut. (Amr)


SKPD

BPBD Kurangi Resiko Bencana Alam foto: Istimewa

Kabupaten Muara Enim termasuk salah satu daerah yang rentan terjadi sejumlah bencana alam seperti, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan serta puting beliung.

B

adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim terus melakukan upaya mengurangi resiko terjadinya bencana alam. Soalnya penanganan bencana alam tidak bisa dilakukan sepihak oleh BPBD, melainkan harus adanya koordinasi tim yang solid.

apa yang menjadi potensi bencana, seperti jangan mendirikan rumah di daerah yang rawan terjadi bencana longsor.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumsel, Cik Din SE didampingi Ketua Pelaksana, Lihan, mengatakan, risiko dari terjadinya bencana alam setidaknya bisa diminimalisir dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Salah satu dengan memahami

Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar yang diwakili Asisten I, Bulgani Hasan menyampaikan Kabupaten Muara Enim termasuk salah satu daerah rawan bencana alam. Dengan adanya sosialisasi diharapkan aparatur dari 13 instansi dapat memahami

Upaya pengurangan resiko bencana alam itu, terungkap pada rapat sosialisasi pengurangan risiko bencana tingkat Kabupaten Muara Enim di hotel Griya Serasan Muara Enim, Rabu (2/10).

Menurutnya, dari peta dan evaluasi terjadinya bencana alam di Provinsi Sumsel, Kabupaten Muara Enim termasuk salah satu daerah yang rentan terjadi sejumlah bencana alam seperti, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan serta puting beliung. Selain di Muara Enim, lanjut Lihan, BPBD juga melihat Banyuasin, MUBA, Ogan Ilir, dan OKUS juga rawan bencana.

dan koordinasi lebih ditingkatkan.

“Aspek dan gejala yang timbul dari bencana alam diminimalisir seperti tidak menggunakan peralatan listrik yang tidak berstandar karena rawan menyebabkan terjadi kasus kebakaran,� jelas Bulgani.

Untuk mencegah terjadinya kemungkinan terburuk dari berbagai potensi bencana alam tersebut, tentu diperlukan berbagai upaya untuk mengurangi resiko bencana. Pelibatan unsur pemerintah harus menyeluruh hingga tingkat desa dan kelurahan dengan melibatkan lurah dan kepala yang berhubungan langsung dengan masyarakat di tingkat bawah. Lurah dan kepala diberikan pembekalan mengenai langkah yang diperlukan jika menemukan potensi bencana. (Me-01/Amr)

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

13


SKPD

foto: Dok. Kabar Serasan

PDAM Belum Bisa Terima Proyek Air Mayan

Direktur PDAM Lematang Enim Puryadi ST

PDAM

K

etegasan manajemen PDAM Tirta Lematang Enim patut diacungi jempol. Perusahaan penyuplaiair minum di Kabupaten Muara Enim ini belum mau menerima peyerahan proyek air bersih Air Mayan yang dibangun di Desa Airing Agung, Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim. Soalnya proyek yang dibangun Balai Besar Sumber Daya Alam Sumsel menghabiskan dana hampir Rp 15 miliar itu karena sampai sekarang airnya belum mengalir ke resorvoir (bak penampungan). ”Perbaikan pipa yang rusak akibat terkena tanah longsor sebanyak 30 batang sudah selesai diperbaiki oleh kontraktor yang mengerjakan pembangunan air bersih tersebut. Namun kami belum bisa menerima

14

penyerahan proyek itu karena air dari intake belum mengalir ke resorvoirnya,” jelas Direktur PDAM Lematang Enim, Puryadi ST, medio Oktober 2013. Menurutnya, proyek air bersih itu menggunakan tenaga grafitasi bumi. Jarak antara intake pengambilan air baku dengan resorvoirnya sekitar 11 km yang terletak diatas perbukitan. Proyek itu dibangun oleh Balai Besar Sumber Daya Alam Sumsel selama tiga tahun anggaran menggunakan dana APBN.

Namun dia tidak tahu berapa jumlah dana yang digunakan untuk membangun proyek tersebut. Karena dalam pembangunan proyek itu, pihaknya tidak terlibat langsung, melainkan hanya sebatas diminta untuk mengawasi saja. ”Saya sudah buat surat

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN

kepada Balai Besar Sumber Daya Alam Sumsel meminta penanganan kembali proyek tersebut untuk menindak lanjuti kendala apa saja yang terjadi pada proyek itu,” jelasnya. Tetapi sampai sekarang surat itu belum juga dibalas. Surat yang disampaikannya meminta agar proyek itu dilanjutkan kembali. Karena Kapasitas kafasitas airnya cukup besar 10 liter/detik yang nantinya bisa memenuhi kebutuhan air bersih seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Semende Darat Ulu dan Semende Darat Tengah. Dijelaskannya, sebelum proyek itu dilanjutkan, terlebih dahulu dibentuk tim untuk mencari tahu kendala apa saja yang terjadi sehingga air tersebut belum juga bisa dialirkan.(me)


Muara Enim Nominator

EKBIS

Innovative Government Awards 2013

foto: Dok. Kabar Serasan

S

ebanyak 25 kepala daerah masuk nominator Innovative Government Awards (IGA) 2013 yang diselenggarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Innovative Government Award 2013 ini diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang dinilai paling Inovatif se-Indonesia.

Piagam Nominator IGA 2013

Pengumuman nama-nama nominator dilakukan dalam seminar sosialisasi dan penyerahan piagam penghargaan IGA di Kemendagri, Rabu, 24 Oktober 2013. Piagam diserahkan Sekjen Kemendagri Diah Anggraeini.

Salah satu kepala daerah yang masuk nominasi tersebut adalah Ir H Muzakir Sai Sohar, Bupati Muara Enim, Sumatera Selatan. Muzakir dinilai berhasil dalam inovasi pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik di Kabupaten Muara Enim untuk program Gerakan Pembangunan Masyarakat di Bumi Serasan Sekundang atau yang dikenal dengan Gerbang Serasan. Piagam sebagai nominator untuk Muara Enim diterima oleh Wabub bupati Muara Enim. Bupati Muara Enim , melalui Kepala Bappeda Muara Enim, Ir Abdul Nadjib mengatakan sangat

bersyukur dengan terpilihnya Muara Enim sebagai nominator IGA tahun ini melalui program Gerbang Serasan.

“Alhmadulillah. Gerbang Serasan dinilai sebagai program salah satu paling innovative di Indonesia,” kata Nadjib kepada Kabar Serasan.

Gerbang Serasan , kata Nadjib merupakan salah satu terobosan Pemkab Muara Enim yang sangat Innovatif. Program ini benarbenar dapat memberdayakan masyarakat, khususnya UMKM dalam penguatan modal. Buktinya, lanjut Nadjib, Gerbang Serasan pada tahun 2012 ada telah menyalurkan kredit bersubsidi sebesar Rp 35 miliar. Sementara hingga Agustus 2013, program ini sudah menyalurkan kredit sebesar Rp28 miliar. Jadi sangat wajar jika Gerbang Serasan masuk nominasi. “Saya berharap, Muara Enim dapat menjadi pemenang tahun ini. Mohon dukungan semua pihak agar Muara Enim bisa berhasil,” pungkas Nadjib.

Selain Muara Enim, Ke-24 kepala daerah yang menjadi nominator adalah; Kab Serdang Berdagai, Toba Samosir, Agam, Pelalawan, Bogor, Purwakarta, Pekalongan, Boyolali, Bantul, Lamongan, Pasuruan, Surabaya, Lumajang, Badung, Lombok Timur, Malinau, Kutai Kartanegara, Bantaeng,Pinrang, Maros, Minahasa Utara, Palu, Gorontalo, dan Maluku Tengah.(Amri)

Wabub Muara Enim, Nurul Aman SH menerima piagam nominator IGA 2013 foto: Dok. Kabar Serasan

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

15


EKBIS

Joko Pramono:

Briket, Komitmen PTBA Sebagai Agent of Development

Sekper Joko Pramono foto: Dok. Humas

B

riket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan sedikit campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket Batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah sepeti untuk pengolahan makanan, pengeringan, pembakaran, dan pemanasan.

Bahan baku utama briket batubara adalah batubara yang sumbernya berlimpah di Indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama lebih kurang 150 tahun. Teknologi pembuatan briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan oleh masyarakat maupun pihak swasta dalam waktu singkat. Sebetulnya di Indonesia telah mengembangkan briket batubara sejak tahun 1994. Namun tidak dapat berkembang dengan baik mengingat minyak tanah masih disubsidi, sehingga harganya masih sangat murah. Pengaruhnya, masyarakat lebih memilih minyak tanah untuk bahan bakar sehari-hari. Namun kenaikan harga BBM pada Oktober 2005, mau tidak mau masyasrakat harus berpaling

16

pada bahan bakar alternatif yang lebih murah seperti briket batubara. Berangsur-angsur masyarakat beralih dari mitan ke briket. Artinya briket mulai dilirik.

Terkait dengan terus melambungnya harga minyak tanah, pada tahun 2010, pemerintah mencari alternatif energi lain. Briket mendapat support untuk dikembangkan.

PT Bukit Asam (Persero) Tbk sebagai BUMN tambang batubara terbesar lalu menyiapkan diri untuk mengembangkan briket. Bahkan PTBA membangun pabrik briket di tiga lokasi. Yakni di Tanjung Enim, Lampung, dan Gersik. Namun sayangnya kebijakan pemerintah berubah dengan meluncurkan program Gas 3 kilogram untuk rumah tangga. Masyarakat yang tadinya menggunakan briket, ramairamai pindah ke gas. Hal ini tentu berimbas pada penurunan konsumen briket PTBA. Meskipun secara komersial briket belum menguntungkan, PTBA tetap konsisten untuk mengembangkan briket. Apa pertimbangannya?

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN

Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramano menjelaskan, Bukit Asam sebagai BUMN mempunyai tugas untuk mencari energi yang bersih, bertanggungjawab, mempunyai nilai tambah, namun murah. Kami juga mencari solusi terhadap energi yang saat ini tidak diminati masyarakat bagaimana caranya bisa dikenal dan diminati. Murah tapi bisa menggantikan kerusakan lingkungan. Itu awalnya Bukit Asam terjun ke dunia briket, sebagai agent of development. Bukit Asam punya misi untuk mengembangkan briket. “Mengembangkan apa? Ya itu tadi, dari hal yang tidak menarik, jadi menarik, dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Seperti kita ketahui, semula untuk memasak misalnya, masyarakat menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar. Cara ini kan merusak lingkungan. Nah, hal-hal seperti ini kita ganti dengan energi yang kita create dengan murah, tapi bisa menggantikan pola kebiasaan menebang pohon, sehingga bisa meminimalisir kerusakan lingkungan,� kata Joko.


EKBIS foto: Dok. Kabar Serasan

Menurut Joko, komitmen PTBA untuk memproduksi komoditi energi yang ramah lingkungan secara nasional tersebut, mendapat dukungan dari pemerintah. Lalu perseroan mengembangkan briket di tiga lokasi. Yakni di Tanjung Enim pusatnya, di Lampung, dan di Gersik.

Di tengah perjalanan, saat itu harga minyak disubsidi, sedangkan briket tidak. Saat itu pengguna briket banyak, tersebar di Sumsel, di Jawa, bahkan sampai ke Nusa Tenggara.

Mesin Cetak Briket foto: Dok. Kabar Serasan

Saat itu, lanjut Joko, masyarakat sudah menerima briket sebagai energi alternatif. Terutama rumah makan, industri kecil, pondok pesantren, peternakan, kemudian tempat-tempat pengeringan tembakau. Dan jumlahnya cukup besar.

Pada tahun 2010, subisidi minyak dikurangi, briket kembali dilirik pemerintah. “Briket mau kita support,” kata pemerintah saat itu. “Kita sudah menyiapkan, tapi kemudian kebijakan itu berubah lagi. Beberapa waktu kemudian yang dikembangkan justru gas. Briket hilang dari program pemerintah, digantikan gas 3 kilogram. Gas 3 kilogram ini langsung disebarkan pada masyarakat. Masyarakat yang sebelumnya menggunakan briket banyak yang beralih menggunakan gas. Ini mengakibatkan penurunan konsumen,” tutur Joko.

Di tengah kondisi marketing yang sulit, PTBA masih tetap mengembangkan briketi. Secara teknologi, harus tetap bisa melakukan efisiensi, karena itu pabrik briket di Tanjung Enim kita perbaharui. Agar lebih efisien, maka digunakan batubara berkalori rendah sebagai bahan pembuat briket. Ternyata, hasilnya cukup baik, pasarnya masih sama meskipun berkurang. Briketing ini bisa dijadikan produk jadi, bisa dijual ke masyarakat, atau bisa juga produk antara untuk dunia usaha seperti pabrik-pabrik. Briket sebagai umpan coal gasifikasi. Gasifikasi batubara merupakan teknologi terbaik serta paling bersih dalam mengkonversi batubara menjadi gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik. “Nah, gasifiksi ini juga kita

Area Packing Briket

kembangkan. Saat ini kita menjalin kerjasama antara lain dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang. Kita juga sudah melakukan study (pre Feasibility Study),”paparnya. Saat ini, dari briket memang perseroan belum mendapatkan keuntungan secara finalsial. Karena itu, briket masih kami masukkan sebagai biaya yang harus kita tanggung. Atau bisa dikatakan sebagai biaya penelitian. Kita punya cita-cita ke depan, jika nanti program gasifikasi atau coal benefisiasi mulai mendapat tempat, kita sudah berpengalaman untuk melakukannya. Saat ini PTBA adalah satu-satunya perusahaan tambang batubara yang melakukan coal briketing dan berhasil

hanya PTBA. Walaupun belum dalam skala komersial, karena kalau dilihat secara komersial masih merugi.

Lalu kenapa kalau merugi tidak ditutup? Ya karena itu tadi. Biaya kita sisihkan untuk kepentingan jangka panjang. Biaya tadi memang sudah kita pridiksikan. Untuk briketing ini sekitar Rp 1 miliar. Kalau ini yang disebut kerugian tadi. Kita terus berusaha menekan angka itu, syukur-syukur kalau bisa untung.

Kedepan, Jika nanti program gasifikasi ini mulai dilaksanakan secara nasional, PTBA sudah siap. Dan kita yakin, suatu saat briket bisa menjadi energi yang dibutuhkan secara massal. (Amr)

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

17


SERBA SERBI

Muara Enim Raih

3 Gelar di Pemilihan Bujang Gadis Sumsel 2013

Menurut salah satu pembina bujang gadis serasan Muara Enim, Wulan Pratiwi, prestasi Ini merupakan kerja keras dan kerja kompak dari pembina dan dukungan penuh dari Pemkab Muara Enim. Sehingga wakil Muara Enim mampu meraih prestasi yang membanggakan. “Pemilihan Bujang Gadis Sumsel ini adalah ajang bergengsi bagi seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Karena itu kami sebagai pembina Bujang Gadis Serasan Muara Enim di bawah bimbingan Dinas Pemuda

M

uara Enim berjaya di pemilihan Bujang Gadis Sumatera Selatan 2013. Wakilnya Bujang Leo Ferdinand Hadinata (Leo) dan Gadis Reksipesi Zezkiazhi (Ceci) berhasil meraih posisi terhormat diajang bergengsi di Sumatera Selatan ini.

Leo 24 tahun yang berprofesi sebagai Guru Olahraga di SMK Gelumbang berhasil menyabet 2 gelar, yakni sebagai Bujang Favorit dan Bujang Persahabatan Sumatera Selatan 2013.

18

Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013 |

KABAR SERASAN

Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Muara Enim betul-betul memilih dan mempersiapkan perwakilan kita diajang tersebut” ujar wulan

Keberhasilan yang di capai Muara Enim tahun ini, kata Wulan, bukan tanpa persiapan dan bukan pula sebuah keberuntungan belaka. Terpilihnya bujang Leo dan gadis Ceci mewakili Muara Enim melalui tahap seleksi yang diselenggarakan oleh Dinas POPK Kab. Muara Enim dan pembinaan selama kurang lebih satu tahun. Menjelang keberangkan karantina di Palembang Bujang Leo dan Gadis ceci mendapatkan pelatihan intensif dari pembina Bujang Gadis serasan Muara Enim mulai dari Materi Etika dan kepribadian, Wawasan umum, latihan unjuk bakat dan publik speaking.

“Selama tiga tahun kami mempelajari apa saja yang menjadi kekurangan perwakilan kami dipemilihan ini sehingga belum tembus di 3 besar. Pada akhirnnya kami mengadosi bagaimana Kota Palembang mempersiapkan wakil-wakilnya di ajang ini. Palembang mempersiapkan wakil-wakil mereka dengan pembekalan dan pelatihan selama satu tahun dan terbukti hasilnya sesuai target. Ini yang kami adopsi,” ujar Wulan. foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

Sementara Gadis Ceci yang merupakan wakil II Gadis Serasan 2010, asal Tanjung Enim saat ini berstatus Mahasiswa di Universitas Padjajaran Bandung dan aktif dan berprofesi sebagai model, berhasil menempati posisi tiga besar dan menjadi Wakil II Gadis Sumsel 2013.


SERBA SERBI Menurut Wulan, keberhasilan Muara Enim ini juga tidak luput dari dukungan penuh Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Sai Sohar dan pemerintah Kabupaten Muara Enim. Salah satu dukungan nyata yang diberikan Muzakir, dia hadir langsung pada malam final pemilihan Bujang Gadis Sumsel 2013.

foto: Dok. Kabar Serasan

foto: Dok. Kabar Serasan

Orang nomor satu di Bumi Serasan Sekundang ini menyatakan rasa bangga kepada perwakilan Muara Enim dengan hasil yang dicapai. Dia berharap ke depan perwakilan Muara Enim terus meningkat baik dari segi kualitas wawasan dan performance.

“Saya bangga dengan perwakilan muara enim, terutama saat menjawab pertanyaan dari juri dimalam final tidak sedikit pun ragu bahkan terlihat sudah menguasai pertanyaan tersebut, ini artinya perwakilan kita sudah sangat dipersiapkan” ujar

Muzakir.

Sementara itu, Reksipesi Zezkiazhi yang akrab di panggil Ceci ini menyampaikan rasa bahagia yang luar biasa karena bisa mengemban tugas untuk mewakili Muara Enim diajang tersebut. Rasa optimis sejak awal tumbuh dalam diri putri pasangan Muhamad Azhari dan khasnizah itu. Pribadinya memang suka mengeksplorasi diri dan mencari hal baru dan unik yang dapat meningkatkan wawasannya.

“Harus diakui melalui ajang ini banyak prospek baik untuk karier kedepannya” papar ceci yang belum lama ini juga pernah mengikuti ajang pencarian Top Model di Jakarta,” kata Ceci yang ditemui seusai acara pemilihan Bujang Gadis Sumsel 2013.

Lebih lanjut Ceci mengatakan, keikutsertaan dalam pemilihan BGSS tidak main-main.

Kerja keras, disiplin serta mengikuti arahan pembina dan pelatih adalah kuncinya. Tak tanggung-tanggung, ia berniat mengikuti ajang Miss Indonesia 2014 mendatang. Dia bahkan menargetkan namanya masuk 10 besardi ajang itu. “Kenapa tidak mencoba, saya terinspirasi dari Marisa (Marisa Sartika Maladewi Runner Up 1 putri Indonesia 2013), yang berani ikut dan menjadi juara 2 di ajang pemilihan Putri Indonesia 2013. Peluang itu selalu ada yang penting mau mencoba berusaha dan berdoa,” ujar gadis 20 tahun ini penuh percaya diri.

Senada dengan Ceci, Leo Ferdiand Hadinata juga menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada seluruh masyarakat Muara Enim yang telah mendukungnya dengan mengirimkan sms sehingga Leo terpilih menjadi Bujang Favorit. Bujang Leo yang berkepribadian bersahaja dan menyenangkan menjadikan dirinya dipilih oleh seluruh finalis menjadi Bujang Persahabatan. “Saya berusaha menjadi diri saya sendiri saat karantina, saya berusaha untuk dapat menjadi pribadi yang menyenangkan sehingga saya pun enjoy selama dikarantina,” ujar Leo yang aktif menjadi wasit bersertifikasi di Perbasi Muara Enim.

Disamping dua kategori yang dia peroleh, ternyata Bujang Leo mendapat nilai tertinggi untuk category unjuk bakat. Saat menunjukan bakatnya yaitu gerakan wasit yang dikombinasikan dengan lagu Hiphop dan freestyle basket, Leo berhasil memukau juri dan audien di Palembang Indah Mall yang pada saat itu menjadi lokasi untuk unjuk bakat. Namun karena sudah 2 kategori dia dapatkan, maka kategori tersebut di berikan untuk peserta dengan nilai urutan ke 2 tertinggi. “Pada saat unjuk bakat saya ingin menunjukan jati diri dan profesi saya sebagai seorang guru olahraga dan juga wasit bersertifikasi, saya combaine keduanya. Tentu saja persiapan latihannya dibantu oleh Pelatih Bakat dari pembina BGS Muara Enim,” kata Leo. Prestasi yang di raih Muara Enim di ajang Bujang Gadis Sumsel 2013 ini, tentu patut kita berikan apresiasi yang tinggi baik kepada konstestan, pembina maupun pihakpihak yang telah membantu sehingga Muara Enim kini diperhitungkan pada ajang ini. Dengan prestasi yang telah diraih jangan menjadikan kita berpuas diri. Tapi teruslah menempa diri, agar mampu bersaing di ajang yang lebih tinggi. Dengan kerja keras dan disiplin diri tak ada yang tak mungkin. Jadi, teruslah berpacu untuk menggapai impian. Selamat untuk Bujang Leo dan Gadis Ceci. (Wul/Amri)

KABAR SERASAN | Edisi 35 | Tahun ke III | Oktober 2013

19


foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

foto: Dok. Humas dan Protokol

LENSA SERASAN


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.