
6 minute read
3 Jangka Waktu Investasi, Mana yang Terbaik untuk
from Cognito Magazine Issue 24
by Cognito
Kamu?
Halo, JIESFolks! Membuat rencana hidup adalah langkah yang bisa diambil sejak usia dini. Salah satu langkah pertama yang dapat diambil untuk merencanakan kehidupan masa depan adalah mengetahui jenis investasi terbaik. JIESFolks harus mulai berpikir untuk melakukan investasi terbaik. Investasi itu sendiri seringkali memiliki citra publik yang ambigu dan proses yang kompleks. Kondisi ini tidak terlepas dari sulitnya memperoleh ilmu, takut kehilangan, dan sulitnya melakukan investasi terbaik. Namun, perlu diingat bahwa memilih investasi terbaik adalah pengalaman berharga yang bisa diperoleh di masa depan. Sebelum masuk ke pembahasan jangka waktu investasi, JIESFolks harus mengetahui terlebih dahulu apa itu investasi.
Advertisement
Berinvestasi adalah kegiatan menempatkan uang atau aset lain yang bernilai pada instrumen tertentu selama jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, dari investasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan. Cara terbaik untuk mulai berinvestasi adalah dengan menentukan tujuan atau rencana investasi. Tujuan atau rencana ini kemudian dapat menentukan jenis investasi mana yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhan JIESFolks di masa depan.
Pada dasarnya, jenis jangka waktu investasi terbaik dibagi menjadi tiga kategori, yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang sifatnya sementara dan umumnya mudah ditarik kembali dalam jangka waktu singkat. Investasi jangka pendek biasanya dilakukan hanya dalam waktu satu sampai dengan tiga tahun.
Sesuai dengan nama dan jangka waktunya, jenis investasi ini sangat direkomendasikan bagi JIESFolks yang memiliki keinginan atau kebutuhan yang harus dipenuhi dalam waktu singkat.
Strategi investasi jangka pendek adalah menggunakan dana yang dapat diakses setiap saat, seperti produk RDPU (Reksa Dana Pasar Uang), deposito, dan obligasi. RDPU menawarkan pengembalian optimal dengan risiko yang relatif rendah, dapat ditarik kapan saja atau likuid, dan lebih terlindungi dari volatilitas harga reksa dana.
Contoh tujuan investasi jangka pendek terbaik adalah untuk mengantisipasi pengeluaran yang tak terduga, merencanakan liburan, atau perjalanan pulang ke kampung halaman di tahun depan. Dengan mempersiapkan investasi untuk kebutuhan tersebut, JIESFolks tidak perlu lagi membuat perhitungan yang dapat mengacaukan situasi keuangan.
Dengan melakukan investasi jangka pendek sebagai investasi pilihan terbaik, JIESFolks akan memperoleh keuntungan yang lebih cepat, tetapi dengan pengembalian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi jangka panjang.
2. Investasi Jangka Menengah
Tujuan investasi jangka menengah adalah untuk melanjutkan pendidikan, menyiapkan uang muka perumahan, dan lain-lain. Tujuan investasi jangka menengah biasanya dapat dicapai dalam waktu satu sampai dengan lima tahun. JIESFolks bisa menggunakan RDPT (Reksa Dana Pendapatan Tetap) atau RDC (Reksa Dana Campuran) yang menawarkan potensi pengembalian dana lebih tinggi daripada RDPU. RDPT berinvestasi pada instrumen surat utang pemerintah dan perusahaan, sementara RDC maksimal 79% berinvestasi pada instrumen pasar uang, efek bersifat utang, dan/atau efek bersifat ekuitas atau saham.
Jenis investasi jangka panjang memiliki jangka waktu yang lebih panjang, yaitu lebih dari lima tahun. Jenis investasi ini sangat cocok bagi JIESFolks yang memiliki tujuan keuangan di masa depan; seperti membeli rumah, membiayai pendidikan anak, memiliki persediaan dana untuk pensiun, dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan jangka panjang dengan imbal hasil yang lebih besar, JIESFolks dapat menempatkan uang di instrumen investasi, seperti saham, reksa dana saham, emas, atau properti.
Sebagai contoh, pengembalian instrumen investasi ekuitas bervariasi dari 12% hingga 15% per tahun, atau bahkan lebih. Investasi emas jangka panjang berpotensi menghasilkan imbal hasil hingga 12% per tahun. Namun, semakin lama jangka waktu investasi, semakin besar risikonya, seperti saham yang dikenal sebagai investasi berisiko tinggi dengan imbalan tinggi karena mengikuti pergerakan pasar yang berubah-ubah.

Sekalipun JIESFolks telah memilih jenis investasi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, JIESFolks perlu tahu bahwa setiap investasi memiliki risiko kerugian. Oleh karena itu, sebaiknya JIESFolks tidak berinvestasi hanya pada satu produk atau jenis investasi saja. JIESFolks juga dapat memasukkannya ke dalam berbagai produk keuangan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Risiko ini dapat diatasi dengan persiapan yang matang, dengan mengacu pada perencanaan dan memiliki pengetahuan yang memadai sebelum mulai melakukan investasi. Meski cenderung berisiko, berinvestasi juga memiliki berbagai manfaat. Investasi memberikan dampak positif tidak hanya secara finansial, tetapi juga meningkatkan taraf hidup yang lebih baik terutama di masa depan. Agar tujuan finansial tercapai, JIESFolks dapat mulai merencanakan dan merealisasikan dari yang lebih mudah terlebih dahulu. Menetapkan target dapat membantu JIESFolks untuk memantau proses dan memberikan semangat sehingga JIESFolks dapat mencapai tujuan finansial yang diharapkan. JIESFolks juga wajib untuk disiplin pada proses pemenuhan tujuan finansial dalam mengatur keuangan dan memantau perkembangannya.
Insightfully Yours, Amelia Rosa JIESociety
Ada Bom di Konser
NCT 127?
Pada tanggal 4-5 November 2022, boyband kenamaan asal Korea Selatan, NCT 127, melangsungkan konser mereka yang berjudul “NEO CITY: The Link in Jakarta” di ICE BSD, Tangerang. Akan tetapi, pada tanggal 4 November 2022 muncul suatu kabar burung yang menghebohkan media sosial di Indonesia. Ada apa, sih? Ternyata muncul surat kaleng yang berisi permintaan tolong seseorang untuk menyelamatkan dirinya beserta keluarganya dari ancaman bom dan membeberkan skema pengeboman yang akan dilaksanakan pada hari itu di kerumunan orang yang sedang berada di ICE BSD. Surat kaleng itu berisi sebagai berikut:

“Kepada siapapun yang menemukan surat ini tolong hentikan aksi biadab yang akan dilaksanakan pada 4 Nov 2022 di ICE BSD dan acara akhir tahun di Gelora Bung Karno!!
Saya dan keluarga dipaksa untuk mengikuti aksi ini oleh sekelompok orang yang tergabung suatu organisasi.
Terdapat ratusan gram bahan peledak berjenis TNT dan TATP yang akan siap dipakai. Saya mohon kepada siapapun yang menemukan surat ini untuk menghentikan aksi ini!!! Saya mohon selamatkan keluarga saya!”

Setelah berita itu muncul dan viral, tim kepolisian bersama dengan tim gabungan yang terdiri dari tim penjinak bom (Jibom), unit K9, hingga Densus 88 langsung menuju ke sana. Mereka memeriksa seluruh daerah di sana secara menyeluruh dengan menggunakan alat pelacak serta menurunkan anjing pelacak. Setelah penelusuran, dapat dipastikan bahwa
ICE BSD steril dari bom atau semacamnya dan polisi akan menindaklanjuti si penyebar berita hoax ini.
Setelah pengecekan, konser NCT
127 pun lanjut diselenggarakan pada hari itu dan esok hari dengan pengamanan ketat sebagai tindakan antisipasi.
Nah, selain isu pengeboman yang terjadi di konser NCT 127, baru-baru ini juga Indonesia diterpa kasus bom bunuh diri yang berlokasi di Polsek
Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.
Pelaku, Agus Sujatno, merupakan mantan narapidana kasus terorisme. Ia pernah ditahan di Lapas Kelas II A Pasir
Putih Nusakambangan selama empat tahun terkait kasus terorisme dan dibebaskan pada Maret 2021 lalu.
Diketahui kasus ini mengakibatkan sepuluh korban luka-luka dan satu orang anggota Polri yang meninggal dunia.
Berita-berita di atas merupakan contoh gerakan terorisme. Apakah terorisme itu? Terorisme adalah tindakan kekerasan atau radikalisme (merupakan suatu paham yang menghendaki adanya perubahan atau pergantian terhadap suatu sistem di masyarakat sampai ke akarnya dengan menggunakan caracara kekerasaan). Contohnya adalah pengeboman, penjarahan, dan sebagainya.
Nah, pasti Cogniters penasaran kan kenapa sih ada kasus pengeboman ini? Penyebabnya itu apa sih? Lalu, apa yang mereka inginkan setelah menjalankan pengeboman ini? Yuk, kita bahas satu persatu!
Penyebab dari kasus pengeboman atau terorisme biasanya terjadi karena para pelaku mengikuti salah satu jaringan atau organisasi yang menyimpang, baik menyimpang dari aturan negara maupun agama. Faktor penyebabnya dibagi menjadi dua, internal dan eksternal. Berikut ini adalah faktor penyebab internalnya:
Rasa ketidakadilan dan tersentuh yang dirasakan oleh para pelaku.
Biasanya rasa ketidakadilan ini muncul karena rasa kekecewaan seseorang yang merasa diperlakukan tidak adil baik oleh teman, masyarakat sekitar, maupun pemerintah.
Rasa ingin dipandang ‘hebat’ oleh semua orang. Penyebab ini berawal dari rasa kepedulian seseorang yang ingin membantu orang lain dengan cara cepat dan ingin dipandang sebagai ‘superhero’ tetapi menempuh jalur yang salah.
Emosi. Emosi seseorang yang mudah berubah-ubah memudahkan para oknum untuk mencuci otaknya agar bergabung pada organisasi teroris.
Minimnya pengetahuan dan wawasan. Faktor ini merupakan salah satu faktor utama penyebab aksi terorisme, karena kurangnya pengetahuan serta wawasan yang menyebabkan seseorang mudah terhasut untuk masuk organisasi yang menyimpang.
Sedangkan, faktor penyebab eksternalnya ialah:
Keluarga. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga menyebabkan seseorang mengambil jalan yang tidak benar dan menyimpang.
Lingkungan. Jika dalam lingkungan terdapat banyak oknum, kemungkinan sangat besar seseorang mudah terhasut.
Kemiskinan & pendidikan. Biasanya para oknum menyasar pada orang yang memiliki pendapatan dan pendidikan yang rendah dengan iming-iming berupa materi maupun kenaikan derajat.
Terorisme merupakan ancaman serius bukan hanya terhadap perdamaian dan keamanan, namun juga berdampak kepada perkembangan hukum, sosial dan ekonomi. Maka dari itu, tindakan terorisme harus dicegah sedini mungkin. Apakah gerakan terorisme ini bisa kita cegah atau kita berantas? TENTU SAJA! Kita bisa mencegah atau mengurangi terjadinya gerakan ini di masa depan, dengan cara:
Menjaga persatuan dan kesatuan.
Memperkuat relasi antar komunitas yang ada dalam merespon persoalan terorisme dengan tujuan membangun ketahanan sosial masyarakat di tengah terpaan pahan dan aksi terorisme.
Membangun jaringan dan jembatan pemahaman lintas komunitas terkait ancaman terorisme. Menghindari perpecahan dan kesenjangan sosial.
Memperkenalkan dan memberikan pemahanan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar.
6.
Mendukung aksi damai serta berperan aktif melaporkan aksi terorisme dan radikalisme.
Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang masih mudah terpengaruh dengan pemahamanpemahaman baru yang biasanya muncul di tengah-tengah masyarakat, kita harus pintar-pintar untuk menghindari pergaulan maupun lingkungan yang menyimpang. Pererat persatuan, hindari perpecahan, dan ikut berperan aktif melawan gerakan terorisme dan radikalisme. Mari bersatu melawan terorisme!
RUBRIK PENULIS
PPM Berprestasi Tim Neraca V Suny Andayani
COGNITO - ISSUE 24 - A Spark of Memories That Will Turn into A Light of Fire