Epaper Belia 5 September 2017

Page 1

17

SELASA (PON) 5 SEPTEMBER 2017 14 ZULHIJAH 1438 H RAYAGUNG 1950

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr

IDUL ADHA dan APA kabar sobat Belia? Wah udah seger banget ya habis pada ngerasain long weekend karena libur Iduladha kemarin. Pasti nih sobat Belia udah ngelahap sate, gulai, semur, atau kalo nggak rendang. Gimana udah nambah berat badannya belum? Hehe. Ngobrol-ngobrol soal Iduladha, kayanya penting juga bagi kita buat ngebahas tentang salah satu hari raya umat Islam ini agar bisa memaknainya dengan lebih baik. Gimana, udah pada siap? Yuk simak ulasan kru belia berikut ini! ADI nih gengs, belia mau ingetin kalian lagi tentang apa sih hari raya Iduladha itu. Iduladha adalah hari di mana umat Islam memperingati peristiwa kurban yang pernah dilalui sama Nabi Ibrahim. Saat itu, Nabi Ibrahim bersedia buat menyembelih anaknya yang bernama Ismail sematamata karena perintah Allah SWT. Keduanya pun ikhlas untuk menjalani apa yang sudah diperintahkan Allah. Tetapi kemudian Allah mengganti Ismail dengan seekor domba. Nah, begitulah kira-kira peristiwa kurban yang kemudian menjadi salah satu ibadah umat Islam gengs. Semenjak itu, kurban menjadi salah satu cara umat Islam beribadah. Dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, dan kerbau umat Islam telah menjalankan salah satu perintah Allah SWT. Dalam melakukan ibadah yang satu ini juga kita harus mengikuti aturan-aturan yang ada gengs, jadi ngga bisa asal-asalan yaaa.

J

BELIA

Ngomong-ngomong soal kurban, kru belia juga udah sempet ngobrol sama beberapa orang yang lebih paham. Salah satunya adalah Pak Agus Rohman, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Darul Hikam Bandung. Kru belia ngobrolin soal kurban versi kita-kita yang masih pelajar ini. Kan kadang di sekolah itu ada semacam infak kurban, di mana kita patungan seikhlasnya kemudian dana yang terkumpul dibelikan hewan kurban. Istilahnya mah kurban keroyokan lah! Hehehe. Nah yang belia bingung nih, hukum kurbannya seperti apa, soalnya kan setau belia kalau kurban itu perorangan. Jadi kalau kata Pak Agus, siasatnya setelah dana terkumpul itu dibelikanlah hewan kurban atas nama seseorang misalnya ketua kelas, nah nanti si KM itu berucap kalau niat kurbannya atas nama kelas. ”Kurbannya kurban perorangan, tetapi nanti dia juga akan mengambil atas nama kelas. Hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw ketika selesai salat Iduladha dan selesai khotbah, beliau turun dari mimbarnya kemudian disodorkan dua ekor ghibas atau kambing. Saat itu beliau menyembelih dengan tangannya sendiri kemudian berkata ”terimalah ya Allah, kurban dariku dan dari umatku”, sementara kalau riwayat Muadz bin Jabbal, Rasulullah menyembelih kurban atas nama dirinya dan atas nama umat yang tidak berkurban. Artinya bahwa kita bisa meniatkan infaq kurban atas nama seseorang nanti seseorang itu mengatasnamakan dirinya dan teman-temannya. Itu secara niat,” tutur Pak Agus panjang lebar. Gimana guys? Udah paham kan sekarang? Bu Sari, salah satu orangtua murid juga ngungkapin pendapatnya soal kurban patungan ini gengs. ”Anak-anak kan jadi belajar, baguslah buat bekal pengetahuannya. Biar semakin paham dalam makna kurban dan berbagi,” tuturnya.

Anyways, kebetulan buat kita-kita yang masih remaja ini, nggak harus memaksakan buat ikut patungan buat beli hewan kurban. Kalau yang sedang ada rejeki, silakan saja. Tetapi buat yang lagi nggak memungkinkan menyumbang dana ya nggak masalah. Kita bisa tetap berkurban dengan cara lain. Sama nih dengan yang diungkapkan Pak Ustaz Imam Maulana Yusuf waktu belia tanya soal keikutsertaan kita-kita yang masih remaja dalam berkurban. ”Untuk remaja yang belum mampu berkurban, dapat menyemarakkan dengan membantu panitia Kurban di masjid-masjid, selain itu bisa juga dengan memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid di masjidmasjid,” ujar Pak Ustadz. Contohnya nih kita menyumbang tenaga sebagai panitia kurban di masjid dekat rumah, ikut bantu menyembelih, membersihkan, dan mengolah dagingnya. Bisa juga dengan sumbang pikiran, misalnya bikin planning teknis pembagian daging agar bisa sampai dengancepat, tepat, dan efektif pada yang berhak, karena kalian sering liat kan berita pembagian daging yang berujung ricuh cuma karena sistem pembagiannya kacau. Intinya sih kita bisa berkurban dengan segala hal, baik harta, tenaga maupun pikiran. Bentuknya nggak penting, yang penting niat kita buat mempraktekan nilai-nilai kurban udah terlaksana dan semoga suatu hari kita bisa kurban sendiri. Amin… Tuh, kan. Ternyata banyak gengs yang bisa kita kerjain di Hari Raya Iduladha. Meski kita-kita ini masih remaja, kita harus semangat juga dalam berbagi dan membantu sesama. Ngebantu sesama nggak akan pernah bikin kita rugi. Yuk semuanya selalu semangat berbagi ya!***

FOTO: DHIANY

"Maka dirikanlah shalat karena tuhanMu; dan berkorbanlah." - QS Al Kautsar:2

Apa Sih Makna Kurban bagi Kamu? Taufik Rahman, SMKN 1 Kota Sukabumi ”MENURUT saya kurban merupakan salah satu syarat bagi umat Islam yang mampu, sedangkan orang yang kurang mampu itu akan termasuk orang yang diberikan daging kurban. Jadi pada ibadah kurban itu semua umat Islam mendapatkan berkah.”

Farhan Muharram, SMKN 1 Kota Sukabumi ”BAGI saya ibadah kurban dapat menjadi sarana silaturahmi sesama umat Islam, misalnya dalam bentuk nyate-nyate, masakmasak, dan makan bareng.”

Melinda Indriani, SMAN 24 Bandung ”BAGI saya ibadah kurban dari sisi agama merupakan tempat menyedekahkan rezeki kita. Sementara itu, dalam sisi sosial, ibadah kurban bagi orang-orang yang tidak mampu mendapatkan berkah dengan menerima daging kurban.”

Annisa Hudiya Sabira, SMAN 1 Cileunyi ”KURBAN di Hari Iduladha adalah seperti kita tahu yakni arti kurban tersendiri berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kurban juga salah satu impelementasi sejarah bagaimana Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, di mana kesunggguhan hati kita dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta. Melalui kurban ini kita diajarkan untuk berbagi kepada yang lain, yang pastinya mereka kurang mampu. Agar yang tidak berkurban tetap dapat serta merasakan daging tersebut.”***

dhianynadya@gmail.com winniekellyp18@gmail.com anisyyya@gmail.com

winniekellyp18@gmail.com

Practice Makes Perfect! Workshop Kurban SMA Darul Hikam Bandung

N

GGAK ada orang yang jago, kalau nggak pernah latihan. Setuju nggak, daks? Hehehe. Begitu juga dengan pelaksanaan Iduladha. Kalau udah pernah belajar dan latihan dulu, dijamin bakal makin paham dan lancar jaya. Nah, untungnya nih beberapa hari sebelum pelaksanaan kurban tepatnya Selasa (29/08/2017) kemarin ada kegiatan simulasi salat Iduladha dan workshop pelaksanaan kurban di kampus SMA Darul Hikam Jalan Tubagus Ismail Bandung. Pagi-pagi mereka udah berkumpul dan ceritanya sedang melakukan pelaksanaan Iduladha. Mereka dibekali dulu dengan materi tentang ”aturan main” dalam peribadatan salat Iduladha ini. Seperti yang dicontohkan Rasulullah saw, bagaimana salat Iduladha yang baik, persiapan apa yang mesti disiapkan, kemudian tata cara salatnya seperti apa, sunah-sunahnya seperti apa, dan lainnya. Kalau menurut Pak Agus Rohman sebagai ketua pelaksana, simulasi ini juga dimaksudkan juga untuk melatih anak-anak jadi panitia pelaksana, memberi sambutan, termasuk memimpin takbiran. Tidak kalah pentingnya adalah mereka merasakan bagaimana sih menjadi imam dan khatib salat ied yang jamaahnya besar dari salat Jumat misalnya. Selesai simulasi salat ied, lanjut dengan workshop pelaksanaan kurban. Kegiatan yang diikuti oleh Ketua OSIS dan Rohis dari sekitar 150 SMP dan SMA di Kota Bandung ini juga diawali dengan pemberian materi yang disampaikan oleh ahlinya langsung dari Fakultas

18> Skul: SMKN 1 Sukabumi

Peternakan Universitas Padjadjaran. Naah, setelah materi lanjut ke bagian paling seru: praktik penyembelihan! Semua peserta turun ke lapangan sekolah di mana udah ada seekor domba yang menunggu mereka di sana. Terus nih beberapa perwakilan peserta gantian buat praktik penyembelihan mulai dari melumpuhkan si domba agar berada dalam posisi siap disembelih sampai menyembelih domba itu langsung. Yep, domba tersebut harus say goodbye pada dunia di tangan salah satu peserta. Hiks. Si penyembelih domba, Dandi Kusmayadi ngaku kalau doi ngerasa excited sekaligus degdegan banget karena ini kali pertamanya menyembelih hewan. ”Awalnya degdegan, tapi pas udah beres ngerasa puas karena udah bisa menyembelih. Semoga kegiatan kayak gini terus ada, karena kan di luar sana banyak yang belum bisa, jadinya mereka juga bisa merasakan pengalaman belajar ini,” kata peserta asal SMA Budi Istri ini. Oiya, abis nyembelih hewan kurban, para peserta juga dikasih kesempatan buat praktik mengurusi hewan sembelihan mulai dari menguliti, memisahkan daging dan jeroan, sampai mencacah tulang semua dilakukan oleh mereka sendiri. Asyik pisan ya? Kayaknya yang kemarin pada ikut workshop langsung semangat ikut pelaksanaan kurban di daerahnya masing-masing hihihi. Kalau cerita kurban kalian gimana gaes? Adakah yang turun tangan langsung juga?*** dhianynadya@gmail.com

19> Aksi: 19> MusicTerritory: Melepas RIndu Bersama ERK

Sharing Session Alumni SMAN 20 Bandung

19> Aksi:

Belajar Handlettering di Art Class Tridaya

19> Tautan:

19> Chat:

Enggak Pusing Beli Hewan Kurban

Fourtwnty


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.