Epaper Belia 25 April 2017

Page 1

21

SELASA (KLIWON) 25 APRIL 2017 28 RAJAB 1438 H RAJAB 1950

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr ID.BOOKMYSHOW.COM

BIKIN IBU KARTINI TERSENYUM ASTI hafal dong potongan lagu di atas? Lagu nasional yang satu ini memang akrab di telinga, selain karena melodinya yang simpel dan ”ngena” di telinga, liriknya juga nggak kalah ngena, menggambarkan sosok Ibu Kartini alias Raden Ajeng Kartini, salah satu pahlawan nasional kita yang jasanya kita peringati setiap tanggal 21 April. Ditetapkan jadi pahlawan nasional sampai punya hari peringatan sendiri tentu jasa pahlawan perempuan ini nggak main-main dong? Semua pasti hafal kisah Kartini dalam memperjuangkan hak-hak untuk kaum perempuan, termasuk hak untuk memperoleh kebebasan mengenyam pendidikan yang layak. Kalian juga pasti tau bukunya yang fenomenal berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang yang menceritakan surat-surat yang ditulis Kartini untuk para sahabat penanya di Belanda. Kartini membuat kita kagum karena pemikirannya yang luas dan tergolong maju untuk perempuan di era tersebut. Dari mana semua pemikiran itu ia dapat? Dari membaca dan bertukar pikiran (lewat korespondensi) dengan teman-temannya di Eropa. Apa nilai-nilai yang bisa kita petik dari Kartini? Membaca dan berdiskusi bakal membuka pikiran kita. Nggak perlu takut banyak baca, nggak perlu takut jadi kepinteran, karena nggak ada tuh yang

P

namanya kita bakal terlalu ”Ibu Kita Kartini, banyak punya informasi, just bePutri sejati, putri Indo cause akan selalu banyak hal nesia, baru yang terjadi di dunia ini yang Harum namanya...” harus kita tau dan tau dan tau lagi. Jadi nih, mumpung akses kita buat belajar nggak seribet dan sesusah zaman Kartini dulu, manfaatkan sebaik-baiknya. Baca buku sebanyak-banyaknya. Setuju nggak nih guys? Kalau kata kalian gimana? Nah, buat bahas ini belia bikin semacam diskusi kecil-kecilan via online sama beberapa sobat Belia nih. Ada Anindita Utami, Mohamad Reza, dan Silva Salsabila. Kita ngomongin gimana sih cuma tamatan SD, mentok-mentok SMP. Apalagi perjuangan Kartini dulu yang perempuan itu, katanya sayang sekolah tinggi membela hak peremkarena bentar lagi juga dikawinin,” tutur siswi yang puan buat belajar dibaru aja beres UN ini. kaitin sama kondisi ”Sedih sih denger kata Silva, di masa satu abad sekarang. setelah perjuangan Kartini ternyata masih ada Sebenernya mereka mindset-mindset semacam itu yang tertinggal. bertiga setuju sih Agak susah sih memang buat mengubahnya, tapi kalau akses buat beharus diubah, istilahnya jangan bikin perjuangan lajar di zaman para pahlawan sia-sialah. Sedikit demi sedikit sekarang ini meharus diberi pengertian ke masyarakat, terutama di mang jauh lebih mudaerah tentang pentingnya pendidikan. Nggak dah dibandingkan cuma buat cewek lho, buat cowok juga. Meskipun dengan dulu, nanti dia akan jadi petani, dia tetap perlu penmeskipun memang didikan. Jadi petani yang lulusan ilmu pertanian belum merata. pastinya bakal lebih berguna kan,” timpal Reza. WiKayak apa yang hh, belia sih setuju banget apa yang dibilang sama disampaikan sama siswa SMAN 25 Bandung ini. Silva, ”Kalau di kotaTernyata nih, dari hasil obrol-obrol kita, perkota besar sih iya, masalahan tentang mindset pentingnya penudah gampang buat sekolah, ada program didikan terutama buat perempuan nggak cuma tersekolah gratis dan memang berlomba-lomba buat jadi di daerah, di kota besar juga punya problemsekolah setinggi mungkin. Cuma kalau di daerah nya sendiri. Lagi-lagi penyebabnya adalah mindset nih ya, waktu aku mudik dulu, aku tau kalau ada atau pola pikir yang berkembang di masyarakat. beberapa kerabat jauh aku tuh yang sekolahnya Kayak yang diceritain Anindita kalau kakak perem-

puannya dulu sempat dilarang buat kuliah S-2 sama orangtua mereka karena takut sama mitos ”kalau cewek kepinteran nanti susah dapat jodoh karena cowok pada minder”, untungnya sih akhirnya kakaknya Anin berhasil meyakinkan orangtuanya dan bisa berangkat S-2 di Australia, beasiswa pula. Bravo! But still, pemikiran kayak gitu bukan cuma ortunya Anin yang punya, pasti masih ada yang berpikiran serupa, pun para anak cowoknya. Hmm, jadi makin pusing nggak sih? Gini deh guys, biar nggak pusing belia sedikit kutip dari bukunya Henry Manampiring The Alpha Girls ya, katanya ”Nggak ada yang lebih bego dari mementingkan cowok di atas pendidikanmu. Ilmu tidak akan selingkuh atau minta putus. Ilmu tidak akan minta kawin lagi atau minta cerai. Ilmu akan selalu ikut kamu”. Ihhhh, setuju banget deh! Terus nih buat para cowok yang mentalnya masih ”aku sih gak mau punya pacar yang lebih pinter dari aku” peliiiiisss deh guys. Ke laut aja. Kata-kata itu cuma boleh diucapkan sama cowok yang nggak minderan. Nah, kalau kamu oke punya, tunjukin dong! Pas liat cewek yang pinter, jangan malah minder tapi jadikan itu motivasi kamu

buat jadi setara atau bahkan bisa lebih baik lagi dari mereka. Contoh simpelnya gini deh, cewek kamu tuh pinter banget dan selalu rangking di kelas, kalau ada PR matematika malah kamu yang nanya ke dia. Sekali-kali gantian dong, coba kamu usaha belajar lebih keras biar seenggaknya bisa bahas soal bareng atau malah kamu yang ajarin dia. Kece kan? So girls, jangan takut buat jadi pinter dan keren karena percayalah, di luar sana ada cowok-cowok yang nggak kalah pinter nan kece menunggu kalian. Perkayalah pengetahuan kalian seluas-luasnya, baca buku sebanyak-banyaknya, mumpung udah nggak di zaman Kartini! Bayangkan ibu Kartini tersenyum melihat perempuan-perempuan sekarang pintar-pintar dan cerdas. And for you guys, jadilah cowok yang nggak kalah keren, karena perubahan akan nasib para perempuan bukan hanya menjadi peran perempuan, tapi kalian juga. Last but not least, percayalah, punya pasangan atau temen yang sama-sama pinter itu menyenangkan kok. Cheers!*** dhianynadya@gmail.com

”Buat kamu perempuan dan pendidikan seperti apa sih?”

Kartini Masa Kini

Manik Walisantri, SMA PGII 1 ”Menurut aku perempuan banyak yang nyia-nyiain waktunya di sekolah. Banyak yang udah punya kesempatan tapi malah terbawa pergaulan bebas.”

Vicko Maoritzio, SMAN 19 Bandung OSOK Kartini identik dengan emansipasi wanita,sosok yang memperjuangkan hak pendidikan bagi kaum perempuan, sosok yang memiliki keberanian untuk menjadi wanita cerdas pada abad pembodohan kaum wanita, memberikan pergerakan lewat pemikirannya, tulisannya, dan tentu saja tindakannya. So, masih ada nggak sih perempuan seperti Kartini? Yuk kita lihat wanita-wanita hebat berikut ini!

Raya Selatan 226, Punclut, Ciumbuleuit, Kota Bandung, dengan tidak kurang dari 12.000 judul di dalamnya. Tidak ada maksud lain baginya untuk mendirikan perpustakaan sendiri, selain karena kecintaannya terhadap buku, ia ingin menyediakan buku-buku bacaan untuk anakanak kurang mampu, untuk belajar, untuk menciptakan generasi yang gemar membaca, dan memudahkan akses bagi orang-orang yang ingin membaca.

1. Rita Koesma (Pustakawan) Berawal dari kegemarannya membaca buku sejak kecil, Rita Koesma memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke Fikom Unpad Jurusan Ilmu Perpustakaan. Saat kecil, kecintaannya terhadap buku sempat terhalang karena kesulitan membeli buku. Dimulai dari membangun perpustakaan kecil-kecilan di teras rumah, pada usianya yang genap 64 tahun ini, Rita sudah berhasil membangun ”Rita Home Library” di Jalan Bukit

2. Okky Madasari (Penulis) Selanjutnya ada Okky Madasari, penulis yang dikenal dengan karya-karya bermuatan kritik sosial. Wanita asal Magetan ini sudah menulis beberapa novel berjudul Entrok (2010), 86 (2011), Maryam (2012), dan Pasung Jiwa (2013) yang semuanya merupakan tulisan kritis dalam bidang politik-sosial. Berkat isi yang menarik, novelnya yang berjudul Entrok dan Maryam pun sudah diterjemahkan

S

ke dalam bahasa Inggris dengan masing-masing berjudul The Years of The Voiceless serta The Outcast. 3. Putri Gayatri (Aktivis Anak) Siswi SMAN 1 Banjaran bernama Putri Gayatri juga bisa disebut sebagai sosok Kartini masa kini. Perempuan kelahiran 12 Februari 2000 ini merupakan salah satu aktivis muda pembela hak anak. Ia berhasil mewakili Indonesia pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke70 di New York. Ia mengangkat isu sosial seperti pernikahan usia anak dan pendidikan bagi anak disabilitas secara global di panggung Global Citizen Concert. Hingga kini Putri masih disibukkan dengan berbagai organisasi yang berfokus pada hak anak. 4. Merry Riana (Motivator) Pasti sudah banyak dari Belia yang kenal dengan nama ini, Merry Riana, ia adalah

Suatu kewajiban yang tinggi murni yaitu "terima kaSih" namanya. - RA Kartini

22> Skul: SMPN 2 Cibadak 22> Ensiklobelia: Trivial Facts Kartini 23> MusicTerritory: Bandung Record Store Day

23> Aksi: l Students’ Work Camp SMA Darul Hikam Bandung l Nyobain Cyber Detox Ala Barudak 12

23> Chat: Dewi Lestari

seorang perempuan yang mengalami kesulitan akibat kerusuhan ’98 di Jakarta. Dikirim untuk berkuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura tidak membuat hidupnya menjadi lebih mudah, kesulitan ekonomi menuntut dirinya untuk bisa menghidupi diri sendiri dengan berbagai cara hingga sekarang ia menjadi wanita yang sukses. Perjalanan hidup dan keberaniannya di masa lalu hingga kini Merry Riana telah menjadi seorang pebisnis, penulis, dan motivator sangat menginspirasi wanita di Indonesia. Hebat-hebat banget ya Belia, ternyata di era modern ini kita masih punya sosok Kartini yang peduli terhadap orang banyak karena Kartini mengajarkan kita untuk selalu peduli, kreatif, dan kritis. So, kalau mereka bisa kenapa kita nggak? Yuk mulai menjadi pribadi yang kritis dan do something!*** winniekellyp18@gmail.com

Bahas perempuan dan pendidikan saya ingetnya sama Kartini. Sayang banget sih kalau masih ada cewek yang nggak memanfaatkan kesempatan yang udah dikasih ke dia.

Ruth Claraditya, SMAS Sumatra 40 ”Sebagai perempuan aku merasa sudah banyak dapet kesempatan untuk pendidikan. Banyak perempuan juga yang jadi guru san terus menularkan ilmunya."

Muhammad Fiqri, SMA Pasundan 2 Keduanya penting dan nyambung, karena pendidikan perlu untuk masa depan, dan di masa depan kita pasti ingin mencari perempuan cerdas untuk dinikahi. Di balik pria sukses ada wanita yang hebat di belakangnya. Intinya itu.*** meilanifagustia@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.