Epaper Belia 19 April 2016

Page 1

21 Gold & Silver Winner IYRA 2016 untuk Belia Pikiran Rakyat T erima Kasih Terima Masyarakat Jawa Barat

LEMBARAN KHUSUS REMAJA

SELASA (WAGE) 19 APRIL 2016 - 11 RAJAB 1437 H - RAJAB 1949

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr

FOTO: HANI & DOK.

ian seru. Entah lepas dari kejadian-kejad h rna pe ak gg en N) (U l tar selebrasi setelah sanaan Ujian Nasiona SETIAP tahunnya, pelak an, atau kontroversi sepu ab jaw i nc ku eli l-b jua r lagi kebocoran soal, ntara tingkat SMP sebenta me se , res itu perubahan sistem, isu be h da su A SM sanaan UN. an. Tahun ini, UN tingkat jadi highlight dari pelak ng ya l UN yang dinilai berlebih ha pa ra be be as kru belia bakal membah dimulai. Di edisi kali ini,

Coret -c oretan Buat Apa, Sih?

Plus dan Minus CBT D

K

ALIAN yang rajin ngikutin berita pasti tau dong beberapa waktu lalu sempat rame kejadian anak SMA yang konvoi terus kena tilang seorang polwan? Di berita itu kita juga bisa lihat kalau seragam mereka penuh coret-coretan. Hmm, konvoi dan coretcoret seragam emang kesannya identik banget sama selebrasi barudak sekolah seberes ujian akhir yah? Buat apaan sih emangnya konvoi dan coret-coret seragam itu? Penting gak ya? Ada yang bilang konvoi itu penyaluran ekspresi saking senengnya beres ujian. Ujian akhir kan bikin tegang. Belum lagi pikiran aneh-aneh dari mulai takut nilainya kecil sampai takut gak lulus. Pokoknya anak sekolah tingkat akhir itu stressful banget deh jadi rasanya begitu ujian beres pengen bebas sebebas-bebasnya. Duuuh, tapi caranya gak konvoi juga kali, emang mau ditilang kayak di berita itu? Biar aja kasus yang kemarin jadi pelajaran biar kita gak ikut-ikutan. Lagian ditilang mah risiko yang gak ada apa-apanya dibanding celaka. Amit-amit deh, niatnya have fun tapi malah celaka pas konvoi. Ya udah deh, kalau gak konvoi, boleh dong coret-coret baju? Katanya kan coret-coretan mah gak bahaya, itu tuh salah satu aktualisasi diri karena merasa udah lepas dari beragam aturan sekolah yang mengikat. Bye-bye seragam ceritanya... Udah mau kuliah gitu looooh, gak bakalan lagi tuh belajar harus pakai seragamlah, sepatu inilah, rok panjang segitulah, rambut rapi, dan sebagainya. Hihihi, yakin banget nih itu seragam dll gak akan kepake lagi pas kuliah? FYI nih, kali-kali ada yang belum tau. saat masuk kuliah nanti, hal pertama yang bakal menyambut para mahasiswa adalah ospek atau masa orientasi, trus bi-

asanya dresscode waktu ospek adalah seragam sekolah. Begitu juga pas masuk SMA, para siswa baru masih kudu pake seragam SMP selama masa orientasi. Nah lho, apa kabar dong yang seragamnya udah dicoretcoret? Minta beliin seragam lagi ke orangtua? Sayang banget! Masa sengaja beli baru padahal cuma bakal dipake ospek seminggu? Tahun ajaran baru tuh bakal banyak pengeluaran tau! Kalau gitu mending seragamnya disimpen aja kan.. Gimana, gimana? Masih mau selebrasi kelulusan pake coret-coret seragam sama konvoi? Gak lah ya! Sayang badan, sayang barang. Cari cara lain aja buat selebrasi, misalnya bikin syukuran atau liburan bareng temen-temen, bikin acara musik di sekolah, atau bahkan bikin bakti sosial biar kita bisa berbagi kesenangan sama yang lain juga. Oke?*** dhianynadya@gmail.com

UA pekan lalu, tepatnya tanggal 46 April 2016, pelajar SMA sederajat di seluruh Indonesia secara serentak menggelar Ujian Nasional. Pelaksanaan UN tahun ini memang terasa lebih aman bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pelaksanaan UN dilakukan dengan dua metode yaitu UN dengan metode computer based test (CBT) atau UN berbasis komputer (UNBK) dan paper based test atau UN berbasis kertas. FYI, tahun ini jumlah siswa SMA di Jawa Barat yang mengikuti CBT mengalami peningkatan sebanyak 17% yang asalnya hanya 5%. Pak Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat, dilansir dari Tempo.co mengungkapkan, tahun ini sebanyak 113.166 siswa dari 538.404 peserta UN mengikuti CBT. Di Bandung sendiri sebanyak 55 sekolah dari 230 SMA negeri dan swasta menggelar UNBK. Namun, pelaksanaan CBT masih terkendala keterbatasan jumlah komputer, sehingga peserta UNBK dibagi menjadi tiga sif. Kru belia sempat menyambangi salah satu sekolah penyelenggara CBT, yaitu SMK Bakti Nusantara 666 Cileunyi. Hasil obrolan dengan Pak Asep Rudi Nurjaman selaku staf bidang kesiswaan menyebutkan, peserta UN di sekolahnya tidak mengalami kendala yang berarti. Pasalnya sistem ujian nasional berbasis online seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 2015, sehingga para siswa sudah siap melaksanakan UN. ”Persiapan UN

Mantep, Gan! M

ENJELANG pelaksanaan UN SMA kemarin, kru belia melihat ada beberapa siswa yang memasang display picture di akun media sosialnya dengan dihiasi frame yang seragam serta tulisan ”I Join Mantep Gan 2016”. Penasaran dengan kampanye ini, kru belia nanya langsung ke salah satu siswa yang juga pasang DP dengan template ini, yaitu Akbar Selamat dari SMA Negeri 4 Bandung. ”Ini adalah kampanye anti nyontek,” ujar Akbar dan langsung menghubungkan kru belia sama Geody Gantira, seorang siswa SMA

Negeri 5 Bandung yang didaulat sebagai Koordinator Kampanye Mantep Gan di tahun ini. Setelah ngobrol sama Geody, kru belia jadi tahu kalau Mantep Gan adalah singkatan dari Mandiri Terpercaya Gerakan Anti Nyontek. Awalnya gerakan ini diinisiasi oleh Ibrahim Imadudin Islam, alumnus angkatan 2007 di SMA Negeri 5 Bandung dan pertama kali dilaksanakan pada 2010 di bawah koordinasi Kavin Ziyanulhaq. Bentuk dari gerakan ini adalah pemakaian pita biru di lengan baju seragam sebagai simbol komitmen UN jujur. Gerakan ini

di Baknus ini tidak mendadak. Dari segi anak-anak no problem,” ujar Pak Asep. Pelaksanaan CBT menurut pengamatan Pak Asep memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut dia, dilihat dari segi anggaran, CBT sangat efektif menekan bujet sekitar 30%. Selain itu, ujian sistem online ini dapat mengurangi penggunaan kertas. Pak Asep menambahkan, keunggulan UN CBT ini yaitu waktu pengerjaan lebih efektif dan anak-anak lebih fokus mengerjakan. Menyinggung masalah soal ujian, Pak Asep menjelaskan bahwa tingkat kebocoranmya lebih minim. Hal ini karena setiap soal diacak secara komputerisasi sehingga setiap anak mengerjakan soal yang beda. ”Tingkat keakuratannya pun cukup tinggi karena tidak ditemukan kesalahan cetak seperti di UN manual,” begitu katanya. Nah, kalau ngomongin kekurangan CBT menurut Pak Asep lebih pada kesiapan fasilitas, jaringan yang belum memadai, serta kesiapan para peserta ujian. Bila peserta ujian belum siap dengan sistem CBT ini, pastinya secara psikologis akan terganggu. Selain itu, masalah mata lelah akan dihadapi siswa yang tidak terbiasa melihat komputer. ”Mental anakanak bisa down kalau fasilitas dan jaringannya tidak sesuai,” tutur Pak Asep. Keterbatasan jumlah komputer juga terjadi di Kabupaten Sukabumi. Menurut Pak Ajat Sudrajat selaku Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, pelaksanaan CBT tahun ini baru

pun setiap tahun ada dan diikuti banyak siswa dari puluhan sekolah di Bandung. Bahkan, sekolah di luar kota seperti Makassar pun ada yang berminat ikutan. Keren, ya? Anyways, pelaksanaan Mantep Gan di tahun ini bermula dari keresahan Geody yang ketika simulasi UN mendapat pesan broadcast yang entah dari mana sumbernya. Pesan broadcast itu mengimbau siswa untuk sengaja menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tidak benar dan nggak perlu nyontek agar nilainya jelek. Katanya, supaya nanti soal UN yang beneran dibuat lebih mudah kalau ternyata hasil simulasi banyak yang nilainya jelek. Wah, tentunya yang kayak begini nggak masuk akal, ya? Kalau soal nyontek, ya memang nggak boleh dilakukan dalam tes apa pun, bukan cuma simulasi UN. Lagian, ngapain coba nggak jujur akan kemampuan diri sendiri

diselenggarakan di delapan sekolah. Pak Cecep menambahkan, lebih dari 50 sekolah telah mendaftar agar bisa menyelenggarakan ujian menggunakan metode CBT. Namun, karena jumlah komputer tidak memadai dan tidak sesuai dengan syarat yaitu sepertiga dari jumlah peserta, akhirnya hanya delapan sekolah yang mendapat izin. ”Tahun ini CBT diikuti oleh dua SMA dan enam SMK, sedangkan 194 sekolah masih berbasis kertas,” ujar Pak Cecep saat dihubungi kru belia. Meski sempat mengalami pemadaman listrik pada pelaksanaan UN hari terakhir, penyelenggaraan UN dengan dua metode di Kabupaten Sukabumi berjalan dengan aman dan lancar. Isu kebocoran soal pun tidak lagi terjadi. Pak Ajat menjelaskan bahwa dirinya sangat menyambut baik pelaksanaan CBT karena kondisi keamanan soal lebih terjaga dibandingkan dengan pelaksanaan UN menggunakan kertas. Pak Ajat berharap, pelaksanaan CBT menjadi acuan pelaksanaan UN yang lebih baik, sehingga tahun depan semakin banyak sekolah yang menyelenggarakan CBT. Namun, menurut dia, peserta UN harus disiapkan dengan baik. Karena bagaimanapun terdapat perbedaan mengerjakan secara manual dan menggunakan komputer. ”Anak-anak harus disiapkan melalui latihan yang baik,” begitu katanya.*** rani_mulyati@yahoo.co.id agniahadini@yahoo.com

sampai disalah-salahin gitu? Sikap nggak jujur kayak ginilah yang biasanya jadi bibit perilaku curang di kala UN seperti nyontek dan kerja sama. Nah, Geody geram akan hal ini dan lantas mengumpulkan teman-teman perwakilan ekskul se-SMA Kota Bandung, untuk membuat sebuah gerakan UN jujur. ”Awalnya saya nggak tahu ada Mantep Gan ini. Ketika saya sedang ngonsep untuk bikin sebuah gerakan, ternyata ada yang bilang kalau di tahun-tahun sebelumnya pun sudah ada gerakan semacam ini dengan nama Mantep Gan. Akhirnya saya telusuri ke alumni dan saya dipercaya untuk mengoordinasi gerakan Mantep Gan tahun ini,” ujar Geody. Wah, ini nih gerakan yang kudu dilestarikan. Tahun depan harus ada penerusnya, ya?*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Cerita Pengalaman & Persiapan UN Kamu dong! Citra Nirmalasari, SMA Negeri 2 Purwakarta UN kemarin pake komputer, justru lebih nggak tegang karena berasa main komputer aja. Alhamdulillah pas sesi aku nggak ada kendala sama sekali meski pun di sesi lain ada yang sistemnya error dan nggak ada soalnya pas login, malah nge-blank.

Ananda Bintang, SMP Semi Palar KALO aku sih nyiapinnya udah dari 2-3 bulan lalu. Intensitas belajarnya masih lumayan santai, tetapi belakangan ini intensitasnya ditambah, belajarnya ditambah porsinya dari Senin sampai Sabtu, dan bi-

"SEKARANG BUKAN TARGET KELULUSAN 100% LAGI, TAPI KEJUJURAN 100%."

- Anies Baswedan

asanya abis pulang sekolah langsung bimbel. Dan pulang biasanya rada malem dari hari Senin sampai Sabtu. Istilahnya mah ”pergi sunrise pulang sunset”. Capek sih iya, tapi aku malah bilang seru, karena udah nemu ritme belajar meski nemunya telat, pas mau UN.

Alifa Zahra, SMA Negeri 8 Bandung DI sekolahku sistemnya UNBK, sempet didatengin Pak Dedi Mizwar sama pihak Diknas Provinsi juga. Menurutku sih UNBK ini mempermudah, kita nggak harus capek ngebuletin dan jadi lebih cepat. Kalau kendala sih ada aja seperti error dan mati lampu, tetapi karena udah ada di server jadi datanya nggak hilang.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

22> Skul: SMK Bakti Nusantara 666 Cileunyi

23> MusicTerritory: Record Store Day 2016

23> Aksi: BYTA Mutiara Bunda

23> Aksi: LKBB SMA Istiqamah 2016

23> Aksi: We’ve Got The Beat

23> Review:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.