Epaper belia 17 februari 2015

Page 1

19

SELASA (PAHING) 17 FEBRUARI 2015 27 RABIUL AKHIR 1436 H SILIH MULUD 1948

Br onze W inner Bronze Winner The Best of Java Newspaper IYRA 2015

Terima Terima Kasih Pembaca Belia!

LEMBARAN KHUSUS REMAJA FOTO: DHIANY & DWI

Berbeda di 14 Februari PacaRUN

SEPEKAN terakhir ini, ornamen berbentuk hati, warna merah muda, dan segala macam yang berbau cinta dan kasih sayang bisa kita lihat di mana-mana. Apa sebabnya? Yep, apa lagi kalau

I

NI dia salah satu alternatif kegiatan Valentine-an yang beda dari biasanya. Nggak sekadar ngerayain Valentine dengan cara yang mainstream, coba-coba hal baru nggak ada salahnya! Salah satunya ikut ”PacaRUN”. Acara yang diadakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung ini adalah sebuah ajang ”fun run” dengan jarak tempuh 5 kilometer. Meskipun namanya ”PacaRUN” alias ”pacaran”, kita nggak mesti punya pacar kok buat ikutan acara ini. Semua orang boleh ikut, hehehe. FYI, di ”PacaRUN”, setiap peserta yang ikut bisa memilih satu dari tiga warna t-shirt yang berbeda yaitu putih buat mereka yang ”single”, merah buat yang udah punya cemceman alias ”taken”, dan biru buat yang ngerasa hubungannya lagi ”complicated”. Psst, coba tebak warna kaus mana yang lebih banyak dipilih? Hehehe. Acara yang diikuti oleh sekitar 800 peserta ini dimulai jam enam pagi. Diawali dengan pemanasan yang dipimpin oleh Giring ”Nidji”, Stella ”Cherrybelle”, Aaron Ashab, juga pemain Persib Atep. Para peserta antusias

bukan perayaan Hari Kasih Sayang alias Valentine’s Day yang jatuh pada Sabtu (14/2/2015) lalu? Anyways, masih ada nggak nih di antara kamu yang merayakannya dengan cara tuker-tukeran cokelat, sok-sok romantis sama gebetan atau pacar gitu? Duh, basi deh! Hehehe. Menunjukkan kasih sayang mah tiap hari juga bisa kali ah! Ada banyakhal lain yang bisa dilakuin di 14 Februari. Nih, contohnya adalah dua gelaran yang kru belia datangi pada Sabtu lalu. Yang pertama ada ”PacaRUN” yang ngajak muda-mudi olah raga biar sehat. Kedua, ada gelaran yang digarap oleh Karisma ITB yang ngajak barudak SMP dan SMA ngobrol seputar cinta. Nih, simak deh ulasan tentang kedua acara tersebut yang udah belia siapin khusus buat kamu!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

mengikuti setiap gerakan stretching. Sekitar jam 7, semua peserta bersiap-siap di garis start. Bersamaan dengan bunyi trompet, semua peserta mulai lari dengan rute SabugaSumur Bandung-Simpang Dago-Dipati UkurHassanudin-Ir H Djuanda-TamansariSabuga. Begitu sampai di garis finis, para peserta disambut color powder plus dikalungin medali. Nggak cuma itu, mereka juga bisa berfoto di podium yang disediakan penyelenggara. Sambil istirahat para pelari juga menikmati suguhan musik dari DJ Diana Rush dan Ukeba Ukulele Bandung. Dua orang peserta, Michael dan Jessica dari Santa Angela ngaku kalau mereka ikutan acara ini memang dalam rangka mencari Valentine yang berbeda. Gak cuma dateng sama pacar, mereka juga datang bareng tementemennya. Soalnya kata mereka, Valentine itu kan gak cuma berbagi kasih sayang sama pacar, tetapi juga sama semua orang. Hmm, sepakat!*** dhianynadya@gmail.com

Festival Cinta Remaja: ”Exploring Love for Youth”

D

I tengah ramainya Alun-alun Kota Bandung (14/2/2015) kemarin, ada juga nih suatu acara yang diberi nama Festival Cinta Remaja (Fescara): ”Exploring Love for Youth”. Acara yang berlangsung jam 13.00-17.00 ini dibagi dua kegiatan, yakni foto maraton dan Kobacin (Kongkow Sambil Bahas Cinta). Seperti apa sih acaranya? ”Sebenarnya Fescara ini dibagi dua, preevent dan main event. Yang sekarang berlangsung ini preevent. Nanti, tanggal 22 Februari akan berlangsung main event di Salman ITB,” ujar Syarifudin selaku ketua pelaksana. Nah, foto maraton sendiri adalah kegiatan di mana peserta diajak untuk berfoto sambil membawa selembar tulisan yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama. ”Harapannya, remaja-remaja ini bisa menyalurkan cinta mereka kepada sesama. Misalnya ke orang-orang sekitar seperti pedagang di jalanan. Hal ini buat menyadarkan kalau mereka bisa menyalurkan cinta secara siapa aja termasuk orangtua,” ujar Syarifudin menambahkan.

TERIMA kasih ya kalian para pembaca setia belia. Dua tahun berturut-turut ini, suplemen Belia dapet penghargaan di eventnya Indonesia Young Reader Awards. Event yang diadakan oleh Serikat Perusahan Pers sejak tahun 2011 ini emang punya misi untuk meningkatkan minat baca anak muda Indonesia. Yeaay, mudah-mudahan hadirnya belia tiap Selasa, bisa bikin kamu tambah senang membaca dan membuat tulisan. Sekali lagi, terima kasih, semoga tahun depan kami bisa lebih baik lagi! *

Kelar berfoto ria, peserta yang berjumlah sekitar 60 orang dari berbagai SMP/SMA ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Lalu, mereka saling sharing tentang ”cinta dan berbagi ke sesama”, dipimpin oleh mentor yang berasal dari Karisma Salman ITB dan sudah di-training. ”Kalau foto-foto tadi kan ibaratnya mereka menjalankan esensinya. Nah di tahap mentoring atau kobacin ini mereka lebih diajak berdiskusi saling berbagi pengetahuan. Masa remaja ini kan masa di mana mereka mulai tertarik dengan lawan jenis. Nah, kalau disalahartikan kan bisa bahaya. Makanya kita berusaha backup dulu,” tutur Sayrifudin mengenai materi mentoring. Syarifudin sendiri mengaku senang bisa ngadain acara seperti ini lagi. Setelah tahun lalu temanya ”kreativitas” kini mereka membahas ”cinta”. ”Siapin aja buat main event tanggal 22 nanti. Bakal ada yang jauh lebih seru dan kami akan mengadakan dengan jauh lebih baik. Kami tunggu kedatangannya!” ujar Syarifudin. Oke deh!*** dwilukita@gmail.com

"BE MORE CONCERNED WITH YOUR CHARACTER THAN YOUR REPUTATION, BECAUSE YOUR CHARACTER IS WHAT YOU REALLY ARE, WHILE YOUR REPUTATION IS MERELY WHAT OTHERS THINK YOU ARE."

- John Wooden

Gimana sih Hari Valentine di mata kamu? Bias Fajar A, SMAN 11 Bandung KALO kata aku Valentine's Day itu Hari Kasih Sayang di mana semua orang terdekat saling mengasihi, mau dalam bentuk kasih sayang atau hadiah. Nggak harus yang punya pacar, jomblo juga bisa kok ngerayain Valentine. Kebetulan di sekolah ada acara Flowers Day.

Mutia Dewi A, SMAN 2 Bandung HARI Valentine kan artinya Hari Kasih Sayang, tetapi kalo menurut aku sih nggak harus pas Hari Valentine aja kita ungkapin rasa sayang, tetapi harus tiap hari! Kasih sayang ke mamah, papah, keluarga, sahabat, pacar, dan orang yang kita sayangi lainnya.

Kemal Putra, SMA Alghifari HAMPIR semua orang mungkin sepakat bahwa Valentine’s Day adalah Hari Kasih Sayang sedunia. Tetapi di kalangan alim ulama atau umat Islam, Valentine ini adalah sesuatu yang tidak patut untuk dirayakan karena pada dasarnya tradisi ini menjurus pada kemaksiatan. Menurut saya, Hari Kasih Sayang bukan hanya tanggal 14 Februari, tetapi setiap hari kita harus menyayangi sesama kita dengan penuh sukacita.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Hargai Bahasa Daerah

20> Skul: SMAN 18 Garut 21> Aksi: 1. Bandung Youth Festival 2015 2. Spectro 3. Popchestra Bina Bangsa School 21> MusicTerritory: Konser Catatan Hitam Sarasvati 21> Gaya: Lebih Gaya dengan Polo Shirt

22> Review:

22>Chat: Abdul

J

UJUR, terkadang hati saya suka merasa sedih jika menyaksikan anak-anak muda yang kurang menghargai budaya leluhurnya. Beberapa bukti kurang menghargai budaya leluhur dibuktikan dengan menulis kalimat dengan bahasa asing seperti ”Save KPK” ketika menulis status pada salah satu media sosial dalam rangka mendukung KPK. Selain itu, lebih sering saya saksikan, pada saat para pelajar mengadakan acaranya, nama acaranya ditulis dengan bahasa Inggris. Memberi nama acara dengan bahasa Indonesia saja bisa dikatakan hampir tidak pernah, apalagi dengan bahasa daerah. Padahal, apa salahnya untuk menulis status ”Salametkeun KPK” serta memberi nama acara dengan bahasa Sunda? Malukah jika menulis status dengan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah di Tatar Sunda? Untuk apa malu? Apakah merasa lebih bangga

dan lebih keren jika menggunakan bahasa asing dalam memberi nama acara yang diselenggarakan di Tatar Sunda? Mengapa tidak merasa lebih bangga dan lebih keren bila memberi nama acara dengan bahasa Sunda? Saya berkata begitu bukan berarti tidak

menghargai bahasa asing. Bukan pula berpendapat bahwa bahasa asing itu tidak penting. Bahasa asing seperti bahasa Inggris merupakan bahasa yang diperlukan bagi kita untuk berkomunikasi saat kita ke luar negeri, berbicara dengan bule, belajar ilmu dari buku-buku berbahasa Inggris, dan yang lainnya. Namun, jika hanya untuk menulis status serta memberi nama acara yang dilakukan di wilayah sendiri, untuk apa menggunakan bahasa asing? Tengoklah Purwakarta. Langkah mengganti nama seluruh sekolah yang dilakukan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di wilayah yang dipimpin olehnya merupakan bukti nyata dari pemimpin yang benar-benar Nyunda, bukan sekadar omdo, alias omong doang. Sungguh aksi nyata yang amat hebat dan patut untuk diteladani oleh seluruh pemimpin dan rakyat yang hidup di Tatar Sunda! Apakah aksi Bupati Purwakarta terse-

but mendapat kecaman, protes, atau ancaman dari berbagai pihak? Tidak sama sekali! Justru malah mendapatkan apresiasi dari Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (Pikiran Rakyat, 4 Februari 2015). Selain itu, Belia semuanya harus tahu bahwa Jepang bisa menjadi negara maju bukan dengan cara mengganti bahasa Jepang dengan bahasa asing dalam kehidupan nasional Jepang, melainkan dengan disiplin dan rajin belajar. Rakyat dan pemerintah Jepang sangat menghargai bahasa Jepang, sehingga bila sewaktu-waktu ada kesempatan bagi kita untuk mengunjungi Jepang, meski kita telah jago berbahasa Inggris, jangan harap kita bisa berkomunikasi dengan warga Jepang bila tidak menggunakan bahasa Jepang.*** Awalia Zehra Giantri, XI MIA 2, SMAN 1 Kebomas


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.