Epaper belia 17 desember 2013

Page 1

19

SELASA (KLIWON) 17 DESEMBER 2013 14 SAFAR 1435 H SAPAR 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: KEKE

Pasti kamu pernah dong main hujanhujanan sambil keketawaan bergembira bareng temen-temen? Rasanya seru banget ya! Apalagi kalau sekujur badan sampai basah kuyup, wah pengalaman yang enggak tergambarkan deh. Biarpun jibrug nggak ketulungan, kayaknya asyik pisan kalau rintik-rintik yang turun itu akhirnya turun setelah mendung seharian. KAN tetapi, kalau hujan-hujanannya sambil berdiri di genangan banjir, duh itu mah bukan seru namanya. Apalagi di musim hujan kayak sekarang. Sebenarnya bukan musimnya sih yang salah karena ketika musim kemarau aja bisa tuh banjir pun tiba-tiba datang. Well, tentang banjir yang sering mampir, terutama di Kota Bandung seperti sekarang, sebenernya akar permasalahan dari mana, ya? Trus penanggulangannya kudu kumaha, ya? ”Permasalahan banjir itu kompleks, nggak bisa diambil dari satu hal saja. Lokasi Kota Bandung ada di cekungan juga dipengaruhi kondisi lingkungan di bagian hulu dan hilir. Pembangunan pakai beton terjadi di mana-mana, baik di hulu maupun di hilir. Di hulu ada permukiman berupa vila, resor, sampai hotel menjamur. Bogor, Bandung, dan daerah sekitarnya yang seharusnya menjadi daerah tangkapan dan resapan air, kini berubah menjadi daerah permukiman yang padat,” ujar Rahyang Nusantara, pegiat lingkungan dari Greeneration Indonesia. Di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, para petani terpaksa panen padi lebih awal karena lahannya sering terendam banjir kalau musim hujan. Padahal, bulir padi masih hijau lho. Dayeuhkolot adalah bukti langsung alih fungsi lahan yang terjadi di bagian hulu Bandung. Padahal, kalau bagian hulu dijaga dan nggak dijual kepada pihak swasta untuk membangun bangunan beton, bagian hilir Bandung enggak akan mengalami banjir. Semakin sedikit daerah yang jadi resapan air, semakin banyak juga yang jadi limpasan dan masuk ke sungai. Nah, debit sungai yang membludak ini jelas nggak akan mampu ditampung dan akhirnya bikin banjir di hilir, yaitu Jakarta dan sekitarnya. Untuk Kota Bandung sendiri, tentu harus ada kerja sama oleh pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung untuk beresin masalah banjir. Untuk urusan sistem drainase yang dibagun saat ini pun sangat minim. Gorong-gorong nggak cukup besar untuk mengaliri air. ”Bisa dilihat dari kebiasaan buruk warga Indonesia, apalagi Kota Bandung yang buang sampah nggak pada tempatnya, malah ke sungai, selokan, got, kali, sampai tanah kosong. Apa yang terjadi bisa ditebak, yaitu memperparah drainase yang memang sudah buruk. Udah mah drainasenya nggak mampu menampung, eh ditambah sampah yang menyumbat,” ujar Rahyang menambahkan. Untuk jangka panjang, Pemkot Bandung berencana bikin dua danau buatan seluas masing-masing 7 hektare buat reduksi banjir di Gedebage. Untuk jangka

A

Indeks: 20> Skul: SMPN 38 Bandung

21> Aksi : Porak SMAN Tanjungsari 21> MusicTerritory: - Tribute to Angels and Airwaves - Pesta Rilis Sunyaruri 22> Review : 22>Chat: Kick It Out

pendek, biopori dan sumur resapan rencananya diperbanyak (Pikiran Rakyat, 11 Desember 2013). Ruang terbuka hijau memang lebih baik untuk menyimpan air. ”Namun, alangkah lebih baik melindungi lahanlahan hijau yang masih tersisa di bagian hulu dari alih fungsi lahan yang mungkin akan terjadi. Greeneration Indonesia mendukung gerakan Sejuta Biopori yang dilakukan pemkot untuk menanggulangi banjir di Kota Bandung,” ujar Rahyang. Yap, komunitas ini memang bekerja sama dengan banyak pihak untuk bikin tentang tanggap banjir. Salah satunya bikin video #TanggapBanjir di YouTube terkait kepedulian dalam menangani bencana banjir. Mereka juga mendukung Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik untuk program Wisata Plastik di Sungai Ciliwung sebagai bentuk edukasi kepada publik bahwa kondisi sungai yang tercemar sampah berpotensi luapan air dan banjir. Selain itu, kontribusi banjir dari sektor industri juga besar, lho. Harusnya sih industri kudu punya amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) yang baik terhadap lingkungan. Tanpa itu, jelas aja mereka nggak boleh melakukan aktivitas produksi. Kegiatan bisnis seharusnya memasukkan aspek lingkungan ke sistemnya. Pemerintah, masyarakat, dan swasta kudu berkolaborasi mengontrol kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan. ”Juga memberikan sanksi kepada pihak yang merugikan lingkungan, terlebih lagi sungai yang memiliki fungsi penting bagi manusia dan juga hewan dan tumbuhan yang hidup di sungai,” ujar cowok berkacamata ini. Kontribusi Remaja Perilaku buang sampah di jalanan dan sungai masih ada dan malah seringnya dilakukan oleh kalangan atas yg terpelajar. Aduh miris banget! Dari kecil kita dididik bahwa sesuatu yang sudah nggak digunakan itu adalah sampah yang harus dibuang dan dibersihkan dari rumah kita. Parahnya lagi, pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah masih belum tepat, yaitu hanya dibuang dan ditimbun di TPS/TPA. Mengubah pola pikir masyarakat yang masih suka buang sampah sembarangan ini memang sulit, tetapi bukan sesuatu yang nggak mungkin untuk dilakukanjuga sih. ”Era saat ini yang memudahkan kita cari informasi harusnya dipakai untuk cari tahu dampak negatif sampah dan perjalanan sampah yang nggak tepat. Gaya hidup nol sampah adalah cara terbaik yang bisa kita lakukan, yaitu dengan kurangi konsumsi barang yang berpotensi menjadi sampah dankurangi produk anorganik. Kalau sampahnya telanjur ada, pisahin dalam tempat yang berbeda antara organik dan anorganik, kemudian manfaatin sampah tersebut! Sampah organik bisa dikomposkan dan sampah anorganik bisa dipakai ulang atau didaur ulang sesuai jenisnya masing-masing,” papar Rahyang. Sebagai remaja masa kini, kita memang mesti bergerak bikin kontribusi nyata. Seenggaknya sih ada beberap cara, yaitu kurangi gaya hidup konsumtif dengan beli barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan. So, sampah yang dihasilkan bisa berkurang atau bahkan enggak ada sama sekali. Nah, kalau telanjur ada sampah, kelola aja secara individu ataukomunitas. Ini bisa mengurangi beban TPS dan TPA numpuk sampah! Selanjutnya ajak juga orang tua untuk bikin sumur resapan di rumah supaya bisa nabung air hujan yang masuk ke pekarangan rumah. ***

Biopori

T

AHU nggak sih, ternyata banyak cara mudah dan murah yang bisa kita lakukan supaya mencegah banjir! Selain buang sampah pada tempatnya atau membersihkan saluran air, kita juga bisa membuat Lubang Resapan Biopori. Biopori sendiri artinya lubang atau pori-pori di tanah yang terbentuk oleh flora/fauna. Lubang yang terbentuk itu nantinya akan terisi oleh udara dan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Akar tanaman, cacing, semut, dan fauna lainnya adalah makhluk yang sering membuat biopori. Nah, kita bisa banget nih bantuin aktivitas flora dan fauna dalam membuat tempat berlalunya air di tanah dengan bikin LRB. LRB adalah lubang yang dibuat vertikal, kemudian diisi bahan-bahan organik. Lubang vertikal tersebut kurang lebih sepanjang 100 cm dengan diameter 10 cm. Agar mulut lubang kuat, bisa dilapisi semen setebal 2 cm. LRB bisa kita buat di sekitar pohon atau permukaan yang secara alami sering menjadi tempat berkumpulnya air. Bahan organik yang dijadikan isi LRB bisa berupa potongan rumput, sampah organik rumah tangga, dedaunan kering, dan sejenisnya. Nantinya bahan organik ini bisa menjadi sumber energi bagi flora dan fauna di dalam tanah agar aktivitas mereka dalam membuat biopori alami semakin meningkat. Setelah LRB selesai dibuat, jangan lupa untuk mengisi terus amunisi lubang dengan bahan organik.

Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

MENGURANGI sampah plastik dan membuangnya ke tempat sampah yang sesuai seperti memasukkan plastik ke bagian sampah anorganik dan sisa-sisa makanan ke bagian tempat sampah organik. Lalu berusaha mengurangi sampah plastik dengan mendaur ulang kayak membuat keraji-

Lama-kelamaan jumlah bahan organik itu tingginya akan menyusut dan harus diisi ulang agar nggak terisi oleh material lain seperti pasir atau tanah. Selain mencegah banjir karena meningkatkan daya resap air di tanah, LRB juga dapat menabung jumlah air di dalam tanah lho, menyuburkan tanah, dan mengubah bahan-bahan organik dari dedaunan atau sampah dapur menjadi kompos. Saat ini, Kota Bandung sedang menggencarkan pembuatan LRB dengan adanya Gerakan Sejuta Biopori. Sebanyak 9.691 RT di Bandung bergotong royong membuat LRB agar dapat mengurangi masalah banjir. Sebenarnya teknologi pembuatan lubang biopori sudah ditemukan sejak lama, bahkan Rekti, vokalis The S.I.G.I.T, pun pernah membuat tulisan tentang pentingnya biopori untuk mengatasi banjir dari tiga tahun yang lalu. ”Langkah paling sederhana adalah bebenah kebiasaan diri untuk membuat sampah pada tempatnya, kemudian membersihkan lingkungan sekitar. Penyebab banjir di Bandung selain karena berkurangnya lahan hijau dan area resapan hujan, ada permasalahan drainase yang nggak teratur dan sering tersumbat juga. Mungkin ada baiknya kita perbaiki dulu sistem yang ada di sekitar rumah atau sekolah, supaya bersih dan nggak tersumbat,” ujar Rekti. Yuk kita ikut bantu ngurangin banjir demi kota tercinta! *** jannisha95@yahoo.com

KONTRIBUSINYA buat mencegah banjir ya menjaga kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, terus sering dilakukan pembersihan saluran-saluran air yang ada di sekolah.

nan.

MENURUT aku cara kita mencegah banjir itu bisa dari drainase di rumah. Misalkan kita jangan membuang sampah sembarangan, terus jangan membuang suatu hal yang nggak seharusnya ke dalam kloset. Lebih banyak menanam pohon dan juga lebih menghargai lingkungan hidup sekarang sih soalnya kan sekarang musim hujannya kadang gak tentu jadi sebisa mungkin kita bisa meminimalkan pembuangan sampah ke sungai.

BISA mulai dari hal-hal kecil, seperti di sekolah kan ada tuh ekskul tentang lingkungan. Nah kenapa nggak ikut berkontribusi aja. Misalkan sampah di sekolah diminimalkan dengan recycle, terus juga bisa bikin lubang biopori di sekolah.

VoxPop VoxPop

Surga di Telapak Kaki Ibu

S

ETIAP tahun, tanggal 22 Desember ini kita merayakan Hari Ibu. Menurutmu, apa Hari Ibu itu? Di hari Ibu ini kita mengingat jasa dan kasih sayang yang diberikan ibu pada kita. Kasih sayang yang diberikan oleh Ibu kita sangatlah besar, menyayangi kita walau kadang kala kita nakal. Biasanya hal yang dilakukan saat hari Ibu adalah memberi kartu ucapan atau memberi hadiah padanya. Atau bisa juga dengan membebastugaskan pekerjaan yang biasanya dilakukan ibu kita setiap harinya, seperti mencuci piring, memasak, dan pekerjaan lainnya. Hari Ibu sebenarnya penting karena dengan memberi ucapan selamat Hari Ibu, Ibu kita akan merasa dihargai dan dicintai. Merasa bahwa keberadaan Ibu itu sangatlah penting. Jika tidak ada Ibu, kita tidak akan ada di dunia ini, juga tidak ada yang merawat kita dengan penuh kasih sayang. Walaupun peranan seorang Ibu tidak terlalu berpengaruh besar karena ada peranan ayah dalam mendidik anak. Seorang Ibu rela mengorbankan dirinya demi anaknya, apa pun akan dilakukannya, walaupun risiko menghadapinya. Ibu yang merawat kita sejak dalam kandungannya, memberi kita makanmakanan yang bergizi. Kadang kala kita menganggap Ibu kita tak mau memberi apa yang kita inginkan, tetapi ibu kita bukan tidak mau memberikan hanya belum tepat waktunya untuk diberikan pada kita atau

barang yang kita inginkan ini berpengaruh buruk bagi kita. Berapa kali dia memaafkan kenakalan-kenakalan yang kita lakukan padanya? Satu kali, 2 kali, lebih dari itu, dia sabar menghadapi kenakalan yang kita lakukan padanya walaupun yang kita lakukan membuat hatinya sakit, dia berusaha sabar menghadapinya. Jika kita melakukan kesalahan padanya, dia akan memaafkan kita. Ibu memenuhi kebutuhan kita, apa pun yang kita perlukan, ia berikan demi kesenangan anaknya. Hanya itukah yang dilakukan seorang Ibu yang begitu kita cintai, tidak masih banyak yang dia lakukan untuk kita. Seharusnya kita memanfaatkan perayaan Hari Ibu ini. Untuk membalas cinta kasih yang ia berikan pada kita, selama Ibu kita masih hidup. Kita balas dengan kebaikan, sikap yang kita berikan padanya agar dia merasa senang, dan bangga mempunyai seorang anak yang berbakti pada Ibunya. Walaupun yang kita lakukan tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya selama kita hidup. ”Surga berada di bawah telapak kaki ibu”, kasih sayang yang kita berikan padanya, sudah cukup membuatnya bahagia atas sikap anaknya. *** Diana Prasanti Atmariani Kelas VII B, SMP Waringin, Bandung

Quotes “The earth does not belong to us. We belong to the earth.” --Chief Seattle, The Chief Seattle's Speech


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper belia 17 desember 2013 by cnexus kidz - Issuu