17
SELASA (pAhing) 15 AgUSTUS 2017 22 ZULKAiDAh 1438 h hApiT 1950
LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
Instagram: beliapr
MEMASUKI pertengahan bulan Agustus pasti mulai terasa ya suasana 17-an? Mulai dari jalan-jalan dan gedung-gedung di dekorasi serbamerah putih sampai persiapan segala lomba-lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Anyways, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ini belia mau membahas nasionalisme di kalangan generasi jaman ayeuna a.k.a barudak millenials alias kita-kita apalagi di tengah kepungan teknologi digital. Cusss yuk!
PIXABAY
NasioNalisme daN Kita! ERTAMA-TAMA apa sih emangnya nasionalisme teh? Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan: -- makin menjiwai bangsa Indonesia; 2 kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. Hmmm udah kebayang kan artinya? Ngomongin nasionalisme pada generasi jaman sekarang tentunya nggak bisa kalau cuma nanya sama barudaknya sendiri, sama kayak kita nggak bisa dong nilai diri sendiri. Makanya nih belia ngobrol sama beberapa yang beda generasi. Menurut ibu Hana Rohana, salah satu orang tua siswa, memerhatikan kalau nasionalisme pelajar saat ini tuh berbeda dengan jaman dulu. “Kalau saya lihat-lihat ya, berbeda itu. Misalnya kalau mendengar lagu Indonesia Raya itu, dulu kita (generasi Bu Hana) kalau dengar lagu itu sikapnya harus berdiri tegak karena menghormati dan merasakan makna lagu itu, kalau sekarang kok saya lihat ya santai-santai aja cuek begitu. Padahal kalau direnungi itu lagu punya arti yang luar biasa,” ujar Bu Hana. Terus masalah pengetahuan umum seputar kenegaraan juga dinilai Bu Hana jauh berkurang dibanding dahulu. “Jaman saya sekolah itu nama-nama mentri kabinet kita hafal semua. Terus
P
Nama & Sekolah
Millenials itu Siapa sih?
D
ARI tadi bahas-bahas generasi millenial. Emang siapa sih millenial tuh? Mengutip dari rumahmillenials.com, millennials atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir pada kisaran tahun 1980 - 2000an dan kalian juga bisa dibilang termasuk. Dari hasil conference Millenials and Digital Culture di IFI Bandung, 3 Agustus 2017 kemarin, kru belia bakal ngasih tau kamu fakta menarik soal generasi ini. Kuy! l Melek Teknologi Dibanding generasi sebelumnya, generasi millenial ini spesial karena dekat dengan teknologi masa kini. Media sosial kayak instagram, youtube, atau chat messenger kayak line udah jadi keseharian. Makanya hal itu bikin generasi milenial termasuk tipe yang User Generation Content. Contohnya, untuk beli barang nggak lagi bermodal kepercayaan iklan TV atau radio doang, tapi perlu cari tahu testimoni atau review dari orang yang udah pernah nyoba barang yang sama. l Haus Perhatian Karena perkembangan teknologi itu, secara nggak sadar bikin banyak dari generasi milenial jadi orang yang attention seeking. Online 24/7 bakal dijabanin demi nunggu like ratusan bahkan ribuan di postingan medsos terbarunya. Nggak jarang juga, cyber bullying makin menjadi karena orang-orang bisa dengan bebasnya bersuara di media sosial tanpa harus takut nunjukkin pribadi aslinya, ini nih yang berbahaya kalo teknologi yang dipake nggak digunakan dengan bijak.
l Online Activist Sobat belia pernah nggak ngeliat postingan yang suruhannya 1 like/1 share sama dengan doa? Hal ini bisa ditemuin dari postingan-postingan yang bermaksud mencari bantuan buat orang-orang yang lagi kesusahan, kayak misalnya bencana alam atau perang. Meskipun nggak selalu ngebantu dengan materi, tapi generasi milenial bakal memviralkan hal tersebut biar makin banyak orang tau. Petisi online semacam change.org atau crowdfunding kayak kitabisa.com banyak ngebantu dalam menumbuhkan jiwa sosial dari generasi milenial ini. l Banyak Start-Up Baru Nggak usah khawatir kalau di masa mendatang nanti, sobat belia bakal kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan kalian. Industri kreatif sekarang makin menjamur dan itu bikin generasi ini berusaha keras buat ngebikin perusahaan start-up yang cocok dengan passion yang diminatinya. Meskipun terbilang perusahaan rintisan baru, start-up jadi zona yang menyenangkan karena orang-orang yang berkontribusi di dalamnya nggak terkekang pakem. Ibarat dua mata koin, tiap generasi pasti punya baikburuknya. Yang penting adalah, gimana cara kita buat menumbuhkan kebaikan-kebaikan itu dan membuang yang buruk-buruknya. Siapapun kita, dari generasi apapun kita, tapi jangan lupa buat bareng-bareng ngebangun Indonesia yuk. So, see you on top!***
dhianynadya@gmail.com anisyyya@gmail.com
asysyifaahs@yahoo.com
Nominal
Tes Pengetahuan
pahlawan-pahlawan juga kita hafal, namanya siapa, lahir dan meninggal di mana, pokoknya tau semua itu. Anak sekarang mah saya lihat di tv ditanya Pancasila aja belum tentu hafal. Padahal itu dasar negara, paling inti. Walaupun memang jaman sekarang gampang kalau ditanya tinggal googling aja kali ya jadi mereka nggak dihafalkan lagi,” curhat Bu Hana. Terus belia juga ngobrol sama satu pengamat sosial yang akrab disapa Kang Maman. Ngomongin nasionalisme kalau kata Kang Maman nih daks, lihat aja ke lirik lagu yang dinyanyiiin sama Coklat yang judulnya “Bendera”. Dari situ kita bisa dapet makna nasionalisme yang lebih sederhana. “Nasionalisme itu sederhana kok. Cukup dengan nggak berbuat sesuatu yang merugikan negeri ini, tidak jadi koruptor, itu nasionalis,” tuturnya. Menurutnya meski generasi milenial ini tumbuh dengan kecanggihan teknologi dan internet rasa bangga akan jadi orang Indonesia tetap terus ada kok. Malahan daks dengan jaman yang serba canggih remaja-remaja Indonesia bisa berkarya di luar negeri dan tetap menjalin hubungan dengan Indonesia. Jadi nggak harus tetep diem di Indonesia buat mencintai Indonesia. Kalau ngomongin cinta Indonesia mungkin berat banget yah daks. Tapi semuanya bisa dilakukan kok dengan terus memberikan karya sesuai kemampuan dan nggak jadi beban buat negeri ini.***
Rifaldi Octafadila, SMAN 6 Cimahi
Cut Mutia
Hmm.. Nggak tau
Nggak tau
Frans..Frans Kaisiepo!
Sam Ratulangi
Nggak tau
Soekarno-Hatta
Shanice Stacia, SMAK BPK Penabur
Cut Mutia
Frans bukan sih?..Eh
Idham Chalid
Frans!
*ketawa doang*
Nggak tau
Soekarno-Hatta
Tania Nurfitri, SMAN 7 Bandung
Cut Nyak Dien
Nggak tau
Duh siapa ya hehe
Frans Kasipo
Ki Hajar Dewantara
Ir. Juanda
Bung Karno dan Bung Hatta
Bintang Hafidz A, SMPIT Raudhatul Muttaqin
Cut Mutia lah
Bentar.. hmm.. Nggak tau hehe
Kayaknya Sri Sultan Hamengkubuwono
Nggak tau
Siapa ya... Otto Iskandardinata
I Gusti Ngurah Rai bukan sih...
Soetta sama Moh Hatta
Nggak tau
Nggak tau
KH Idham Chalid
Nggak tahu
JJ Sam Ratulangi
Ir. Juanda Kartawidjaja
Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
Arigi Rizky, SMKN 15 Bandung
”NasioNalisme itu jalah suatu itikad; suatu keiNsyafaN rakjat bahwa rakjat itu ada satu goloNgaN, satu ’baNgsa’!” - Sukarno, Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1
18> Skul: smk bhakti kencana Ciamis 19> Ensiklobelia: fakta seru upacara bendera 19> MusicTerritory: showcase & rilis single ”binasa”
19> Aksi: l Pensi SMPN 5 Java Straat l Ulang Tahun Yayasan Pendidikan Sumatra 40 19> Chat: fita, lintang, feby