Epaper belia 11 februari 2014

Page 1

19

SELASA (MANIS) 11 FEBRUARI 2014 11 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

  

 

KAYAKNYA baru di event ini deh, kru belia nemuin konsep pentas seni yang disatuin gelaran pemilihan perdana Mojang Jajaka Pelajar Kota Bandung. Acara bertajuk Kopi Moka garapan barudak SMAN 17 Bandung ini emang dirancang untuk mengedepankan seni dan budaya Sunda. Digelar di Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jumat (7/2/2014), ajang pemilihan pun digelar setelah sebelumnya dilakukan berbagai tahapan seleksi. Para peserta yang mampu menembus gelaran final ini berasal dari delapan sekolah, yaitu SMAN 13, SMAN 17, SMAN 18, SMAN 22, SMAN 23, SMKN 1, SMKN 7, dan SMA Pasundan 1, semua dari Bandung. ENGAN bekerja sama bareng Paguyuban Mojang Jajaka Kota Bandung, Kopi Moka udah melaksanakan penjurian tertutup, para kandidat diberi berbagai macam tes seperti bahasa (Indonesia, Inggris, Sunda), wawancara, unjuk bakat, dan pengetahuan umum. Wawasan lain seperti kesenian Sunda dan public speaking juga jadi nilai lainnya. ”Persiapan acara ini sejak September 2013. Kami sudah sebar undangan ke 100 SMA dan SMK negeri dan swasta se-Kota Bandung dan sekolah yang mendaftarnya pun banyak. Kami memang ingin cari konsep berbeda yakni pemilihan mojang jajaka digabung dengan pentas seni,” ujar Salsabila dari kelas X IPA 1 sebagai salah seorang panitia. Grand final Kopi Moka sendiri diisi oleh penampilan delapan pasangan finalis yang kemudian mengerucut menjadi 5 besar. Di babak ini, setiap pasangan harus menjawab pertanyaan acak dengan topik beragam dari pelestarian flora dan fauna, kenakalan remaja, perusakan alam oleh manusia, hingga topik serius seputar keadaan perekonomian Indonesia yang menurun. Jawaban mereka pun harus jelas, lugas, dan singkat karena dibatasi waktu. Wow, menantang sekali! Nggak jarang kalau setiap jawaban yang telontar pun mengundang tepuk tangan penonton. Dengan tiket yang ludes terjual, Kopi Moka jadi gelaran seru dan menarik. Selain bisa nikmatin suguhan acara dan dapat pengalaman budaya dari para kandidat mojang jajaka, penonton juga dikasih kebebasan main sepuasnya di indoor theme park terbesar di Indonesia ini. Apalagi jajaran pengisi acaranya pun oke punya, kayak Ebith Beat A, Tulus, dan The S.I.G.I.T. Penampilan keren dateng dari Ebith yang ngasih aura hiphop dengan rasa kesundaan yang kental. Dibuka dengan suara karinding dan perlahan dicampur iringan DJ, Ebith langsung melempar lagu ”Teu Nyaho” yang disusul ”Saha Ngaran Maneh Saha”. Kejutan lain diberikan Ebith yang ngundang tim rap Siliwangi Squad! Grup sundanese hiphop se-Jabar Banten ini benar-benar semakin menyegarkan suasana. Kebayang nggak sih lirik berbahasa Sunda dipadukan rap dengan iringan DJ yang mendominasi? Lagu bertajuk ”Rempug” dan ”Ka Mana Atuh Gaya” kayaknya langsung jadi favorit para penonton deh. Penampilan lainnya datang dari band audisi yang dilanjutkan ekskul modern dance dan cheerleaders. Lagi-lagi nuansa daerah ditampilkan di sini melalui kostum yang nyunda abis meskipun tetap bermusik modern. Oh ya, lagu ”Es Lilin” pun sempat diremix lho dalam part ini. Keren! By the way, bocoran dari panitia sih katanya Kopi Moka bakal jadi gelaran rutin tahunan yang dibikin SMAN 17. So, kalau kamu ingin jadi mojang jajaka pelajar Kota Bandung selanjutnya, siapkan diri ya! ***

D

Kop iM oka

FOTO: KEKE

Paduan Mojang Jajaka dengan Pentas Seni

  Astari Ariffianti-Muhammad Rakha Pradana (SMAN 13 Bandung) SEBELUMNYA sih searching dulu di internet tentang kriteria mojang jajaka dan menggali wawasan. Pertama kali diseleksi di sekolah dengan dibagikan lembaran di setiap kelas, baru seminggu kemudian diseleksi lagi. Kami diberi tes bahasa Inggris, pengetahuan umum tentang Bandung, serta unjuk bakat dan diajarin latihan jalan. Setiap hari kami kerja keras sampai baru selesai latihan pukul 6 sore. Kami ingin ngenalin SMAN 13 bahwa sebagai sekolah di perbatasan, ada banyak prestasi di sini. Awalnya kami sempat pesimistis, tapi guru-guru selalu mendorong semangat dan mendukung. Mereka percaya bahwa kami harus yakin dan semaksimal mungkin. Sebagai juara pertama, kami ingin beri contoh yang baik dan ajak teman-teman mencintai budaya Sunda seperti angklung, pupuh, dan kawih. Sebagai mojang jajaka, kita harus talk less do more dan jadi generasi yang unggul, kreatif, inovatif, dan membanggakan.

Nazahah Sakinah Thahirah-Alhaq Prima Amini (SMKN 7 Bandung) PERSIAPAN untuk Kopi Moka ini terbilang sebentar, apalagi jadwal di SMKN 7 juga sedang padat. Makanya, sempat bingung ketika harus cari materi. Kami belajar materi tentang Kota Bandung, pariwisata, kepribadian, dan unjuk bakat nyanyi Sunda dan sajak. Sempat ngerasa deg-degan juga dan tegang karena persiapan kami hanya tiga hari. Tapi sekolah mendukung penuh dan memberi dispensasi walaupun pas final ini sedang ada praktikum. Motivasi kami ikutan Kopi Moka sih ingin jadi kebanggaan dan orang lain bisa mengikutinya dari sisi positif. Apa yang udah didapatkan dari sini ingin dibagi lagi ke orang banyak supaya termotivasi untuk melestarikan budaya.

Rahma Almuftiani-Hadi Abdilah (SMKN 1 Bandung) KEIKUTSERTAAN di Kopi Moka ini sempat hampir dibatalkan karena persiapannya yang nggak sampai seminggu, makanya kami nggak nyangka bisa masuk 5 besar. Saat unjuk bakat kemarin, tadinya kami mau tampilkan dongeng, kabaret, dan nyanyi, tapi jadinya kabaret doang. Kami selalu menyugesti diri sendiri supaya tetap tenang di atas panggung. Motivasi tetap ikutan acara ini yaitu ingin jadi mojang jajaka yang bertanggung jawab dan bangkitkan lagi budaya Sunda yang sekarang kurang diminati remaja. Sekolah juga ngedukung banget sampai mau ikutan riweuh sediakan kostum. Untuk ada di posisi ini bukan berarti segalanya, tapi jadi sesuatu yang baru untuk bisa kontribusi sebagai mojang jajaka pelajar.

Citra Ayu Widiantari-Bijaksana Syahasal Putra (SMAN 23 Bandung) DI sini benar-benar diuji secara materi dan mental karena banyak pertanyaan spontan. Kami sudah lewati audis seperti tes tertulis, pengetahuan umum, unjuk bakat, dan kenal dekat dengan sejarah dan budaya Sunda. Kalau Bijak latihan mental, baca materi pariwisata, dan program wali kota. Kalau Citra sih unjuk bakatnya akting dan storytelling. Sejak ikutan Kopi Moka, kami dapat pengalaman berharga dan pengetahuan baru. Motivasi kami ikutan pun ingin dapat membanggakan orangtua dan dapat teman baru. Kopi Moka itu acara yang lumayan besar. Selanjutnya kami juga berencana ikutan Mojang Jajaka dewasa Kota Bandung tahun ini.

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Oplosan Pencabut Nyawa

Nisrina Aprilia Putri-Windra Rachmawan (SMAN 22 Bandung)

”T

UTUPEN botolmu... Tutupen oplosanmu... Emanen nyawamu ojo mbok terus teruske mergane ora onok gunane....” Ssstt... Belia... Ada yang pernah dengar lagu ini nggak?? Pasti pernah donk?? Yap! Cuplikan lagu ciptaan Nur Bayan ini berhasil menarik perhatian sebagian besar masyarakat di Indonesia. Tapi ngomong-ngomong apa sih sebenarnya oplosan itu? Oplosan adalah sebutan untuk miras yang biasa dicampur atau dioplos dengan obat-obatan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan. Lah miras apaan lagi tuh? Kalau miras sendiri adalah singkatan dari minuman keras yang akhir-akhir ini sedang marak diketahui masyarakat luas karena mampu merenggut nyawa penikmatnya. Berita mengenai maraknya miras yang beredar dan menelan cukup banyak korban jiwa dapat kita jumpai dengan mudah melalui berbagai media. Bagaimana tidak? Miras yang sebelumnya pernah dilarang beredar karena tidak baik untuk kesehatan, sekarang kembali populer di kalangan masyarakat. Pantas saja kalau penikmat miras bersukacita karenanya ditambah lagi dengan gaya baru miras dikonsumsi setelah dicampur dengan berbagai obat-obatan yang dapat membahayakan kesehatan. Iiihh syereeemm.... Bahaya yang lain jika penikmat miras adalah anak-anak remaja seperti kita. Zaman sekarang banyak ”remaja galau” yang sedang mencari jati diri. Biasanya mereka yang berteman dekat dengan miras adalah mereka yang berasal dari keluarga broken home. Selain itu, orangtua terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu mengontrol anaknya sehingga akan terjerumus dalam lembah miras dengan mudah. Maka dari itu, buat sobat belia yang lagi pada galau, kurang waktu dengan orangtua, atau kalian yang berasal dari keluarga broken home sebaiknya kalian mulai bisa menjaga diri sendiri dari pergaulan-pergaulan yang membawa kita pada dampak negatif. Jangan sampai kita terjerumus dalam lembah miras. Apalagi sampai nyawa kita terenggut oleh miras.

BARU tahu bakal diaudisi itu dari semalam sebelumnya banget, makanya langsung siapkan materi dan baca sejarah dan menggali wawasan tentang Kota Bandung. Kami ikutan Kopi Moka karena memang dipilih sekolah dan ingin berpartisipasi membawa nama baik sekolah, jadi bukan mengejar gelar. Dukungan sekolah juga besar banget dari nganterisn saat seleksi sampai merias di salon. Kami ingin terus belajar sambil melestarikan budaya Indonesia. Sebagai mojang jajaka pelajar Kota Bandung, kami juga harus jaga image baik dan bisa kasih contoh nyata yang nggak hanya imbauan.*** siswanti.hanifa@yahoo.co.id



Quotes

Valerie Devina Rusli, XI IPS 2, SMAK Kalam Kudus Mekarwangi Bandung

Uncal tara ridueun ku tanduk -- paribasa Sunda

<21> Aksi: <20> Skul: SMPN 1 Panjalu, Ciamis

- J8W Cabaret Championship 2014 - Go Green Festival 2014

<21> Selancar: Mengapa Harus Cokelat?

<22> Review: <22> Chat: Adhitia Sofyan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.