Buletin Indo March 2013

Page 89

paranoid | buletin indo

89

Suku Aztec

SukuDayak Punan

Suku Fiji

Suku Karibia

Suku Maori

SukuKarowai

D

Suku Kanibal Legendaris

ari semua suku yang ada di dunia, Kanibal adalah salah satu suku yang paling fenomenal. Saking populernya, kehidupan mereka sampai difilmkan – pertama adalah film “Cannibal Holocaust” pada tahun 1980. Bagi orang di dunia luar yang modern, kanibalisme mungkin adalah hal yang sangat tak masuk akal dan mengerikan. Namun kenyataannya, hingga saat ini terdapat sekelompok orang yang masih mempraktekan kanibalisme. Belum lama ini, pihak kepolisian di daerah terpencil Papua Nugini menahan 29 tersangka suku kanibal yang diduga telah membunuh sedikitnya tujuh orang. Mereka memakan bagian tubuh orang yang diduga sebagai paranormal - memakan bagian otak dan membuat sup dari alat kelamin paranormal tersebut. Dikutip dari surat kabar The National, para tersangka adalah anggota kelompok beranggotakan 1.000 orang yang sengaja dibentuk untuk memerangi paranormal yang mematok biaya sangat tinggi dan juga meminta berhubungan seks.

Suku Karibia dan Aztec

Bicara mengenai kanibalisme, semua tak bisa terlepas dari yang namanya suku Kabiria. Suku ini diketahui merupakan suku pertama di dunia yang melakukan praktek kanibalisme. Oleh para pelaut biasa disebut “The Carib people of the Lesser Antilles”. Nama ini diberikan oleh Christopus Colombus, yang dalam catatannya menyebut nama caniba - merupakan kata lain dari karibia yang artinya orang pemakan orang. Para suku Karibia biasanya melakukan kanibalisme kepada musuhnya, namun semenjak masuknya agama Kristen ke kebudayaan mereka, perlahan lahan praktek kanibalisme mulai meredup. Kemudian ada suku Aztec,yang tidak diragukan lagi sebagai suku paling brutal sebelum ditemukannya benua Amerika oleh Colombus. Mereka melakukan ribuan pengorbanan menggunakan manusia setiap tahunnya. Korban biasanya dicabut jantungnya yang masih dalam keadaan berdetak selagi hidup. Lalu tubuhnya dijadikan

masakan untuk dimakan beramai-ramai. Akhir tahun 2012 lalu, arkeolog menemukan 50 tengkorak dan lebih dari 250 tulang rahang di Templo Mayor, Tenochtitlan (kota Meksiko modern). Penemuan tersebut adalah bukti kuat bahwa suku Aztec memiliki ritual brutal yang mengerikan. Tengkoraktengkorak ini ditemukan di bawah platform yang disebut cuauhxicalco, biasa digunakan untuk acara pengorbanan. Usia tengkorak ini diperkirakan lebih dari 500 tahun dan merupakan jumlah tumbal terbanyak yang pernah ditemukan. Suku Aztec menggunakannya untuk melakukan ritual persembahan untuk dewa kematian, Mictlantecuhtli.

Suku Fiji dan Karowai

Budaya kanibalisme juga diketahui telah menyebar ke kawasan Polinesia dan Melanesia. Sebagai contoh, Fiji dikenal sebagai pulau para kanibalisme. Suku Fiji diketahui gemar memakan daging pasukan musuhnya yang kalah, bahkan seorang kepala suku Fiji dengan bangga mengaku telah memakan 875 orang. Dikutip dari Dailymail.co.uk, beberapa alat makan khusus berbentuk seperti garpu (panjang antara 6 hingga 17 inci) untuk menyantap daging manusia, baru-baru ini ditemukan dan terjual seharga £30.000 di sebuah lelang. Kanibalisme juga menyebar hingga ke Indonesia, tepatnya di sebelah selatan Papua. Pulau seluas 600 km persegi ini dihuni oleh suku Karowai, yang dilaporkan sebagai suku kanibal yang masih tersisa di dunia dan melakukan kanibalisme hingga saat ini. Keberadaan suku ini baru diketahui pada tahun 1970-an, ketika seorang misionaris datang ke sana dan mulai hidup bersama suku Korowai. Dari misionaris inilah pada akhirnya suku Korowai mempelajari bahasa mereka, yaitu bahasa Awyu-Dumut, sebuah bahasa dari wilayah tenggara Papua. Meskipun masyarakat Korowai masih memiliki kebiasaan untuk memakan daging manusia, mereka tidak mengonsumsi daging manusia secara sembarangan.

Berdasarkan kepercayaan yang mereka anut, suku Korowai hanya membunuh manusia yang dianggap melanggar aturan. Salah satunya jika salah seorang warga diketahui sebagai penyihir atau khuakhua. Warga yang dicurigai sebagai khuakhua akan diadili dan jika terbukti akan segera dibunuh dan dimakan. Anggota tubuh khuakhua yang telah mati akan dibagi-bagikan pada semua warga, sementara otaknya akan dimakan selagi hangat.

Suku Dayak Punan dan Maori

Selain suku Karowai, kanibalisme juga menyelinap ke daerah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah yang dihuni oleh suku Dayak Punan. Meskipun sebagian besar dari mereka sudah hidup secara modern, tetapi diketahui bahwa nenek moyang mereka tidak tabu untuk memakan daging manusia. Hal itu menggerakkan pemerintah Republik Indonesia melarang para tentara untuk turun langsung ke lapangan pada 1970an. Suku Dayak Punan menetap di sepanjang aliran sungai dan sering berpindah-pindah. Dahulu mereka dikenal andal dalam berperang dan selalu menebas kepala musuhnya, hingga dikenal istilah ‘Ngayau’ atau ‘Head hunter’. Dari riset terkini, suku Dayak Punan yang primitif masih terlihat di goa-goa pedalaman rimba hutan Kalimantan. Sementara itu, suku Maori merupakan suku kanibal yang pernah terdokumentasikan dengan sangat baik. Mereka adalah pendatang pertama di Selandia Baru, tiba berabad-abad sebelum Eropa dengan budaya modern awal. Mereka mengenal praktek kanibalisme selama peperangan, dan tidak pernah berhenti memakan musuhnya. Ketika kapal Inggris, The Boyd, berlabuh pada Oktober 1809 dan para awaknya membunuh anak dari kepala suku Maori - para pejuang suku Maori membalas dendam dengan membunuh dan memakan 66 awak kapal itu. Peristiwa tersebut akhirnya terkenal sebagai “Body massacre”.

buletinindo.com.au | facebook.com/buletin.indo | advertising@buletinindo.com.au


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.