kredibilatas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal. 5)
Kepercayaan Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan yang akan melahirkan
akuntabilitas.
Dengan
kata
lain
lingkungan
yang
akuntabel tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya. 6)
Keseimbangan Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya
keseimbangan
antara
akuntabilitas
dan
menciptakan
dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. 7)
Kejelasan Kejelasan
juga
salah
satu
elemen
dalam
mempertahankan akuntabilitas agar individu dan kelompok dalam melaksanakan
wewenang
dan
tanggung
jawabnya
memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang dharapkan. 8)
Konsisten Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan ataupun prosedur akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidan akuntabel akibat melemahnya komitmen dan kredebilitas anggota organisasi.
9)
Tanggung jawab Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
b.
Nasionalisme Nasionalisme dalam arti sempit memiliki makna sebagai suatu sikap yang meninggikan bangsanya, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain (Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2014). Indikator-indikator di dalam nilai nasionalisme terkandung dalam isi Pancasila yaitu :
7