5 minute read

D. Ruang Lingkup

kredibilatas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal. 5) Kepercayaan Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain lingkungan yang akuntabel tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya. 6) Keseimbangan Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. 7) Kejelasan Kejelasan juga salah satu elemen dalam menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas agar individu dan kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang dharapkan. 8) Konsisten Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan ataupun prosedur akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidan akuntabel akibat melemahnya komitmen dan kredebilitas anggota organisasi. 9) Tanggung jawab Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.

b. Nasionalisme

Advertisement

Nasionalisme dalam arti sempit memiliki makna sebagai suatu sikap yang meninggikan bangsanya, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain (Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia, 2014). Indikator-indikator di dalam nilai nasionalisme terkandung dalam isi Pancasila yaitu :

1) Ketuhanan 2) Kemanusiaan 3) Persatuan 4) Musyawarah 5) Keadilan

c. Etika Publik

Menurut Ricocur (1990), etika merupakan tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan demikian, etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan (Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia, 2014). Dalam kaitannya dengan pelayanan public, etika public adalah refleksi tentang standar norma yang menetukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun beberapa indikator di dalam nilai dasar etika publik adalah sebagai berikut: 1) Jujur 2) Tanggung jawab 3) Kesetaraan 4) Saling menghormati

d. Komitmen Mutu

Komitmen mutu dapat dilihat dari cara seseorang bekerja yaitu dengan bekerja secara efektif dan efisien, serta mampu untuk melakukan inovasi dalam pekerjaan yang dilakukan (Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia, 2014). Beberapa indikator di dalam nilai komitmen mutu antara lain adalah sebagai berikut:

1) Efektif

Efektif yaitu sejauh mana seseorang dapat mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.

Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. 2) Efisien Efisien yaitu jumlah sumber daya yang digunakan untuk tujuan. Efisiensi ditentukan oleh bahan baku, kegiatan, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 3) Orientasi Mutu Mutu adalah ukuran baik buruk yang dipersepsikan individu terhadap sesuatu barang atau jasa. Orientasi mutu dapat diartikan dengan memelihara/ memastikan kualitas yang dihasilkan dari suatu pekerjaan.

e. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin Coruptio dan Corruptus yang berarti kerusakan atau kebobrokan (Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia, 2014). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa korupsi merupakan tindakan pelanggaran terhadap norma maupun aturan yang berlaku. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya tindak korupsi. Beberapa indikator dari nilai Anti

Korupsi ini antara lain: 1) Berani Berani adalah suatu sikap kepercayaan diri dalam mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain. 2) Mandiri Mandiri merupakan tidak akan menjalin hubungan dengan pihakpihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat. Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS, misalnya adalah dengan mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan tidak melimpahkannya kepada orang lain. 3) Jujur Yang dimaksud dengan jujur adalah tidak curang dalam mengelola informasi yang ada sesuai dengan fakta dan kejadian yang sebenarnya tanpa ada penambahan atau pengurangan dari informasi tersebut.

4) Disiplin

Disiplin dapat diartikan sebagai sikap taat atau patuh terhadap tatatertib atau peraturan yang berlaku. 5) Sederhana

Sederhana dalam hal ini adalah berkaitan dengan gaya hidup yang tidak berlebihan. 6) Peduli

Peduli dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan untuk membantu atau ikut menghadapi masalah yang sedang dialami orang lain. 7) Adil

Adil memiliki makna sebagai suatu sikap yang bebas dari diskriminasi dan ketidakjujuran. 8) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggungmemikul jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat. 9) Kerja keras

Kerja keras memiliki arti bahwa pekerjaan dikerjakan dengan sunguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target tercapai.

BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Profil Satuan Kerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah naungan sekaligus bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (DitJen P2P ). Berdasarkan PERMENKES Nomor 2348/MENKES/PER/IX/2011, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pulang Pisau berubah menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya yang berkedudukan di ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Palangka Raya memiliki wilayah kerja aktif yaitu : 1. Wilayah Kerja Pulang Pisau 2. Wilayah Kerja Kapuas 3. Wilayah Kerja Kelanis 4. Pos di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Selanjutnya Tugas pokok KKP berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Sedangkan Fungsi dari KKP adalah : a. Pelaksanaan kekarantinaan b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lalu lintas batas darat negara d. Pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali

e. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan nonopengion, biologi dan kimia f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring survailens epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor j. Pelaksanaan kesehatan alat angkut dan muatannya k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan survailens kesehatan pelabuhan o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara p. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan q. Pelaksanaan urusan administrasi KKP

Sedangkan fungsi perawat dalam Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah ( PRL&KLW ) adalah 1. Memberikan pelayanan kesehatan baik itu kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan haji, vaksinasi internasional 2. Memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara 3. Melakukan kegiatan bantuan penanganan bencana dalam sistem penanganan bencana, atau berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat

This article is from: