Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Di Rs Hasan Sadikin Bandung

LAPORAN HASIL AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3

PEDOMAN PEMANTAUAN DAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH : GUATA NAIBAHO NIP. 198101092020121001

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat tersusun Rancangan Aktualisasi ini, dalam rangkaian Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 3 Kementerian Kesehatan Tahun 2021 di Bapelkes Cikarang.

Pada kesempatan ini, penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. dr. R. Nina Susana Dewi Sp.P (K), M.Kes, MMRS selaku Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

2. Dr. dr. Akhmad Imron, Sp.BS (K), M.Kes selaku Kepala Departemen / KSM Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

3. Drs. Suherman, M.Kes. selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.

4. Bapak Zaenal Abidin, SAP., MAP selaku Ketua Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang 5. drg. Yana Yojana, M.A. selaku Coach Angkatan 3 Kelompok D Latsar CPNS Golongan III tahun 2021 6. Dr. dr. Ruswana Anwar, Sp.OG (K), M.Kes. selaku Mentor penulis di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

7. Dr. Titiek Resmisari, MARS selaku penguji pada Latsar CPNS Golongan III tahun 2021 8. Bapak/Ibu Widyaiswara sekalian dan seluruh panitia Latsar CPNS Golongan III tahun 2021 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

9. Seluruh rekan-rekan Angkatan 3 Kelompok D Latsar CPNS Golongan III tahun 2021 Ucapan terima kasih penulis sampaikan karena proses aktualisasi ini melalui proses yang panjang dan mengalami banyak perbaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dokumen hasil aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

iii

karena itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Cikarang, 21 Oktober 2021

Guata Naibaho

iv

DAFTAR ISI

Halaman COVER

................................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN………………… ...................................... ………………….1 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….......1 1.2 Tujuan Aktualisasi …………….……………………………………....... 2 1.3 Manfaat Aktualisasi ………………………………………………......… 3 1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi ……………………………………….....…. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................4 2.1 Profil dan Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .....................4 2.2 Visi, Misi, dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ..5 2.2.1 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .....................5 2.2.2 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ................5 2.4

Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ...................................6

2.5 Profil Departemen Ilmu Bedah Saraf.................................................6 2.5.1 Visi, Misi, dan Tujuan Departemen Ilmu Bedah Saraf ..............7 2.6 Profil Peserta ......................................................................................8 BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................9 3.1 Identifikasi Isu.....................................................................................9 3.2 Isu Yang Diangkat ..............................................................................9 3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu...........................................................10 3.4 Gagasan Pemecahan Isu .................................................................11

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ……...…………………………............... 20

v

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi ……..………………………....….20 4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi …………………………..... 21 4.2.1 Hasil Capain Kegiatan I …………...……………………......…… 22 4.2.2 Hasil Capaian Kegiatan II …………...………………….....….…. 26 4.2.3 Hasil Capaian Kegiatan III ……………………………..….....….. 30 4.2.4 Hasil Capaian Kegiatan IV …………………………….……....... 34 4.2.5 Hasil Capaian Kegiatan V ……………………………….....…… 40 4.3 Rencana Tindak Lanjut .............……………………………….....…… 45 BAB V PENUTUP ……………………………………………………………............ 47 5.1 Kesimpulan ……………..………………………………….......……… 47 5.2 Saran ……………….……………………………………………......... 47 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 48 LAMPIRAN ......................................................................................................... 49

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak dapat ditawar lagi. Setiap lembaga pemerintah dituntut untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat, sehingga tercapainya tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Seperti yang tertuang dalam UUD 1945, layanan untuk kepentingan publik menjadi tanggung jawab pemerintah dan saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan hak-nya untuk mendapatkan layanan terbaik. Oleh sebab itu, diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.

Aparatur Sipil Negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 merupakan pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Adapun ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan dan harus bebas dari pengaruh per orangan maupun kelompok. ASN termasuk didalamnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berdasarkan UndangUndang, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sudah sedari dulu hingga sekarang tanpa perkecualian, PNS harus mengimplementasikan nilai-nilai yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara berada diatas kepentingan pribadi ataupun golongan. Saat ini PNS lebih ditekankan untuk melakukan perubahan atau sebagai agen perubahan (Agent of Change) yang melaksanakan atau menggagas perbaikan mulai dari sistem culture set, mindset, kompetensi, profesionalisme dan etos kerja. Oleh sebab itu, untuk mencapai hal-hal tersebut, penanaman nilai-nilai dasar keprofesian serta peningkatan soft skill PNS melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan lagi dan menjadi satu kesatuan.

Sistem pembelajaran baru pada pendidikan dan latihan dasar pola baru, menuntut setiap peserta diklatsar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Pola diklat lama mengalami inovasi ke arah revolusi mental ASN dalam hal ini PNS dalam mengimplementasikan nilai nilai ANEKA. Dimana, pola diklatsar dahulu hanya menekankan pada pembelajaran satu arah tidak lagi memenuhi kebutuhan PNS saat ini. Oleh karena itu diperlukan inovasi, gagasan, ide yang dapat mendorong terciptanya

1

pola pembelajaran diklatsar yang lebih menekankan pada pembelajaran dua arah yang sesuai dengan revolusi mental yang sangat diperlukan pada saat ini.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka Lembaga Administrasi Negara sebagai pusat pengembangan inovasi pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan untuk melakukan perubahan model diklatsar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III, dengan menambah pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi PNS, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi atau disingkat ANEKA, serta 3 substansi materi pembelajaran tambahan, yaitu manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government. Dalam rangka internalisasi nilai-nilai tersebut, maka peserta diklatsar diharuskan untuk menuangkan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi PNS (ANEKA) dan 3 substansi materi pembelajaran tambahan ke dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerjanya masing-masing.

Sistem baru ini mengharuskan CPNS untuk memahami, menginternalisasi, dan mengaktualisasikan

seluruh

substansi

materi

yang

telah

didapat,

sehingga

memunculkan PNS yang akuntabel dengan memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, profesional, dan bersih Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung dengan jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait. Selain itu, pemahaman akan pentingnya pelayanan publik dan manajemen ASN juga sangat diperlukan guna menjalankan Whole of Government di unit kerjanya masing-masing. Diharapkan dalam menjalankan profesinya, ASN mempunyai prinsip yang berlandaskan : 1. Nilai – nilai dasar ASN 2. Kode etik dan perilaku 3. Komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pada pelayanan 4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5. Kualifikasi akademik 6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas 7. Profesionalitas jabatan 1.2 Tujuan Aktualisasi Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut : 1. Peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

2

2. Mengetahui dampak implementasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 3. Memahami peran dan kedudukan PNS di NKRI 1.3 Manfaat Kegiatan 1. Bagi PNS Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA akan menciptakan PNS yang akuntabel dengan memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, profesional, dan bersih Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung oleh jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga akan berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait.

2. Bagi Satuan Kerja Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang lebih baik 1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilakukan meliputi rancangan aktualisasi kegiatan yang disusun berdasarkan SKP, perintah atasan, dan inovasi; tahap kegiatan, serta hasil kegiatan. Ruang lingkup ini dilakukan terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayanan Bedah anak dalam lingkungan Departemen Ilmu Bedah RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, serta memberikan bimbingan pada peserta didik. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai PNS yang berkarakter dan profesional.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil dan Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadikin Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161.

Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

Adapun peta lokasi RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung dapat dilihat pada lampiran.

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.

Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana.

Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara.

Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

4

Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :

1. Rumah Sakit Pemerintah.

2. Di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI.

3. Termasuk rumah sakit tipe A. 4. Rumah Sakit Pendidikan.

5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.

6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir 2.2 Visi, Misi, dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin 2.2.1 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Visi: Menjadi

institusi

kesehatan

yang

unggul

dan

transformatif

dalam

meningkatkan status kesehatan masyarakat (Transformative leader in health care) Misi: 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima 2. Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan bermutu 3. Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat yang lebih baik 2.2.2 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Moto Pelayanan: “Kesehatan Anda adalah prioritas kami” Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji layanan yaitu PAMINGPIN PITUIN Kepemimpinan:

Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya

Profesional:

Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalinan kemitraan

Inovatif:

Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Tulus:

Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive

5

Unggul:

Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas:

Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

2.4 Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat sebagai berikut

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2.5 Profil Departemen / KSM Ilmu Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin Bagian Bedah Saraf FK UNPAD secara resmi berdiri sejak tahun 1971; Prof.

Dr.med. Iskarno, SpBS yang merintis berdirinya Bagian Bedah Saraf dan merupakan salah satu diantara perintis Bedah Saraf di Indonesia. Dengan peralatan diagnostik dan teknologi anestesi yang masih sederhana, dirintislah pengembangan operasi di Bagian Bedah Saraf. Tahun 1972 dirintis pendidikan keahlian, dimulai dengan diterimanya dr.

Beny Atmadja Wirdjomartani, sebagai asisten Bedah Saraf angkatan pertama, disusul oleh dr. Kahdar Wiriadisastra, keduanya setelah selesai kemudian diterima sebagai staf pengajar di FK UNPAD-RSHS. Sarana diagnostik Bedah Saraf mengalami perkembangan yang signifikan dengan adanya alat CT Scan yang dirintis oleh Tim Bedah Saraf pada tahun 1980. Saat itu pula dimulai teknik bedah mikroskopik. Perkembangan teknik operasi yang pesat terjadi setelah era tahun 1990-an, dengan terdapatnya alat diagnostik yang lebih canggih (diantaranya MRI), alat bedah mikro yang lebih lengkap didapatkan melalui donasi dari Yayasan Sugita dari Universitas Nagoya Jepang. Seiring dengan

6

berkembangnya teknik Bedah Saraf di dunia, Bagian Bedah Saraf FK UNPAD-RSHS terus mengembangkan diri mengikuti perkembangan, pendekatan (approach) operasioperasi sulit seperti skull-base surgery, neurovascular, spine telah bisa dilakukan dengan baik. Pengembangan instrumentasi operasi terus dilakukan dan sejak tahun 2001 telah dimulai teknik operasi endoscopy neurosurgery dan juga telah dimiliki alat stereotaxy-neurosurgery.

Dalam eksistensinya sebagai bagian dari institusi pendidikan, Bagian Bedah Saraf FK UNPAD-RSHS secara terus menerus selalu membina hubungan dengan berbagai institusi pendidikan Bedah Saraf di dunia. Kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan tersebut diantaranya dengan dikirimnya asisten Bagian Bedah Saraf ke institusi-institusi luar untuk berpartisipasi aktif didalam berbagai kegiatan Bagian Bedah Saraf di institusi tersebut. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan formal yang termasuk dalam kurikulum pendidikan di bagian Bedah Saraf FK Unpad-RSHS.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen / KSM Bedah Saraf FK UNPAD / RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2.5.1 Visi dan Misi Departemen / KSM Ilmu Bedah Saraf RSHS Visi : Menjadi institusi pendidikan Bedah Saraf terkemuka di dunia yang berbasis riset dan berorientasi pada pelayanan yang berkualitas sesuai kaidah ilmiah terkini Misi : -

Menyiapkan Spesialis Bedah Saraf yang mempunyai integritas sesuai dengan Pancasila dan etik ilmu serta etik profesi.

-

Menyiapkan Spesialis Bedah Saraf yang kreatif, inovatif dan mampu mengembangkan ilmu Bedah Saraf.

7

-

Menyiapkan Spesialis Bedah Saraf yang mampu melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di bidang Bedah Saraf di Indonesia.

-

Memberikan Pendidikan Ilmu Bedah Saraf secara mendasar dan komprehensif, yang dapat menunjang Pendidikan Berkelanjutan.

2.6 Profil Peserta Nama

: Guata Naibaho

NIP

: 198101092020121001

Jabatan / Gol

: Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama / IIIb

Unit Kerja

: Departemen / KSM Ilmu Bedah Saraf RSUP RSHS

Instansi

: Kementerian Kesehatan Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu : 1.

Melaksanakan pelayanan medik spesialistik

2.

Melaksakan tindakan medis spesialistik sederhana dengan pembimbingan terhadap peserta pendidikan dokter

3.

Melakukan tugas jaga

4.

Menyusun laporan pelaksanaan tugas

5.

Melaksanakan tugas kedinasan lain

6.

Melaksanakan tindakan khusus

7.

Melaksanakan pelayanan kegawat daruratan

8.

Melaksanakan pelayanan rawat jalan

9.

Melaksanakan pelayanan medis rawat inap

10.

Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA

11.

Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman kerja untuk menyusun catatan medis pasien

12.

Menyusun draft visum et repertum

8

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

Salah satu persyaratan peserta Pelatihan Dasar CPNS adalah menyusun rancangan aktualisasi berdasarkan isu-isu yang ada di unit kerja masing-masing. Pada Departemen Ilmu Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sama halnya dengan departemen lain, sedang dalam penyesuaian kinerja dalam suasana pandemic Covid-19. Isu-isu yang ada kemudian akan ditapis untuk menentukan isu utama yang akan dibahas menggunakan tehnik USG. Isu utama tersebut kemudian diurai permasalahannya dengan menggunakan teknik fish bone, lalu dianalisis kembali masalah yang paling mampu laksana dan mungkin untuk diselesaikan dan dicarikan pemecahan masalahnya pada kesempatan rancangan aktualisasi. Untuk menentukan penyebab masalah mana yang akan diselesaikan, metode APKL akan membantu menguraikan kembali.

Rancangan kegiatan ini kemudian disusun sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitemen Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.

3.1 Identifikasi Isu Identifikasi isu dilakukan dengan metode Enviromental Scanning di unit kerja Departemen Ilmu Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan didapatkan isuisu aktual sebagai berikut: 1. Pandemi Covid-19 mengganggu pelayanan pasien tumor otak di RSHS 2. Penurunan angka operasi tumor otak di RSHS 3. Pemantauan tindakan medis spesialistik pada peserta didik Program Studi Bedah Saraf di RSHS tidak optimal 3.2 Isu yang Diangkat Penurunan drastis angka operasi tumor otak di RSHS adalah isu yang akan diangkat berdasarkan analisis penapisan isu menggunakan alat bantu Urgency, Seriousness, Growth (USG) seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

9

Tabel 3.1 Penapisan Isu Berdasarkan USG No Masalah 1

Urgency Seriousness

Pandemi Covid-19

Growth

Total

4

5

5

14

operasi

5

5

5

15

Pemantauan tindakan medis

4

5

5

14

mengganggu pelayanan pasien tumor otak di RSHS 2

Penurunan

angka

tumor otak di RSHS 3

spesialistik pada peserta didik Program Studi Bedah Saraf di RSHS

Keterangan : Skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar) Urgency (Urgensi): seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia; Seriousness (Keseriusan): apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih besar; Growth (perkembangan isu): apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk.

3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan rumah sakit pendidikan tipe A yang menjadi rujukan utama di Jawa Barat dan secara langsung berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Oleh sebab itu, RSHS menjadi lini terakhir tatalaksana pasien kasus tumor otak dengan berbagai tingkat kesulitan.

Masa pandemik Covid-19 mengganggu pelayanan kesehatan, begitu juga di RSHS serta layanan Bedah Saraf. Pasien tumor otak yang datang dengan berbagai tingkat kesulitan dan membutuhkan layanan diagnostik dan operasi ikut terdampak pada masa pandemi ini. Layanan kesehatan di masa ini lebih diperuntukkan untuk melayani pasien Covid-19, sehingga alokasi ruang rawat inap dan intensif pun terbatas.

Penurunan angka operasi tumor otak sangat nyata di RSHS. Pembatasan operasi pasien tumor otak sedianya dilakukan dengan evaluasi masa pandemi terkini.

Saat ini pelayanan tumor otak di RSHS mulai kembali meskipun belum normal seperti sedia kala, namun belum ada media informasi yang menjelaskan tentang hal ini

10

sehingga pelayanan yang belum maksimal akan tetap membuat antrian panjang. Dalam masa antriannya, banyak permasalahan yang bisa timbul: ukuran tumor yang mungkin berubah dan membesar, klinis yang memburuk serta resiko operasi yang tentunya akan bertambah bila penundaan operasi tumor ini berlangsung cukup lama. Hal ini akan berdampak buruk di kemudian hari bagi pasien, serta meningkatkan tingkat kesulitan saat operasi dilaksanakan. Permasalahan tersebut ditambah lagi dengan rasa takut para penderita tumor otak untuk datang ke RSHS selama masa pandemik ini. Saat ini, belum ada sistem atau langkah yang memantau bagaimana keadaan pasien yang sedang mengantri, kapan evaluasi diagnostik harus diperbaharui, siapa yang akan memantau serta kapan dan urutan pasien yang tepat untuk menerima layanan operatif berdasarkan tingkat atau perubahan status tumor otak yang diderita.

Melihat dampak dari isu yang cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab penurunan angka operasi di Departemen Bedah Saraf RSHS dengan menggunakan metode fish bone seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Fish Bone - Analisis Penyebab Isu Pada diagram fish bone diatas didapatkan adanya lima penyebab hingga terjadinya isu penurunan angka operasi tumor otak di RSHS, tiga diantaranya adalah pembatasan operasi, belum ada pedoman pemantauandaftar tunggu pasien tumor otak serta belum ada media informasi tentang situasi layanan bedah saraf terkini.

3.4 Gagasan Penyelesaian Isu ASN sebagai pelayan publik yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pelayanan publik di rumah sakit memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas. Strategi tersebut digunakan dalam memilih satu dari

11

beberapa penyebab isu yang dapat memberikan penyelesaian terhadap isu secara signifikan. Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak yang datang ke RS Hasan Sadikin menjadi pilihan yang tepat guna meningkatkan efesiensi dan efektif dalam mempersiapkan pasien yang berada dalam daftar tunggu untuk pelayan operasi bedah saraf serta kesiapan sarana dan prasarananya. Dalam menyelesaikan permasalahan di atas, maka akan melakukan beberapa kegiatan terkait pembuatan Sistem Pemantauan Pasien Tumor Otak di Departemen Bedah Saraf sesuai Sasaran Kinerja Pegawai, perintah atasan, dan inovasi. Kegiatan-kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahap dan diuraikan pada table berikut dibawah ini.

Tabel 3.3 Kegiatan Penyelesaian Isu No

Kegiatan

Sumber

Kegiatan Pre Penyusunan Pedoman Pemantauan Antrian Pasien Tumor Otak 1

Pengumpulan data antrian pasien tumor otak di RSHS dari

SKP

Bagian Informasi dan Pendaftaran RSHS, data yang tersimpan di Poli dan catatan peserta didik Program Spesialis Bedah Saraf 2

Penyusunan

laporan

tentang

pembuatan

Pedoman

SKP

Pemantauan Antrian Pasien Tumor Otak di RSHS 3

Rapat persiapan penyusunan Pedoman Pemantauan Antrian Pasien Tumor Otak di RSHS

Perintah atasan

Kegiatan Penyusunan Pedoman Pemantauan Antrian Pasien Tumor Otak 4

Penyusunan draft excel Pedoman Pemantauan Antrian

Inovasi

Pasien Tumor Otak 5

Pengajuan draft excel Pedoman Pemantauan Antrian

Perintah

Pasien Tumor Otak ke Kepala Bagian dan Ketua Program

atasan

Studi Bedah Saraf 6

Evaluasi draft excel Pedoman Pemantauan Antrian Pasien

Inovasi

Tumor Otak Kegiatan Pasca Penyusunan Pedoman Pemantauan Antrian Pasien Tumor Otak 7

Sosialisasi draft Pedoman Pemantauan Antrian Pasien

Perintah

Tumor Otak ke Seluruh Staf Medis Departemen Bedah

atasan

12

Saraf RSHS dan seluruh Peserta Didik Program Spesialis Bedah Saraf 8

Sosialisasi draft Pedoman Pemantauan Antrian Pasien

Perintah

Tumor Otak ke Bagian Administrasi dan Pendaftaran

atasan

RSHS 9

Sosialisasi draft Pedoman Pemantauan Antrian Pasien Tumor Otak ke Petugas Poli Bedah Saraf RSHS

Perintah atasan

Dalam melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu tersebut, maka disusun suatu matriks dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan prinsipprinsip manajemen ASN, Whole of Government, serta pelayanan publik sesuai peran dan kedudukan ASN. Selain itu, pada akhir kegiatan aktualisasi akan dilakukan analisis dampak terhadap pemecahan isu jika rangkaian kegiatan yang telah ditentukan tidak terlaksana ataupun tahap kegiatan tidak mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, dan peran serta kedudukan ASN. Matriks Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi dipaparkan pada Tabel

3.4 dan

aktualisasinya Rancangan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Aktualisasi pada Tabel 3.5.

13

Tabel 3.4 Matriks Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi

No 1.

Kegiatan

Tahapan

Penyampaia

1. Menyiapkan gagasan

n Gagasan

2. Meminta ijin kepada

Output

Kontribusi Visi dan

Penguatan Nilai

Misi

Organisasi

Berkoordinasi dengan

Menyesuaikan

Filosofi pelayanan

kepala

sekretariat untuk mengatur

dengan misi

RSHS PAMINGPIN

kepala departemen

departemen

pertemuan

RSUP Dr. Hasan

PITUIN yaitu:

dan ketua program

dan ketua

(Whole of Government)

Sadikin:

Kepemimpinan

studi untuk diskusi

program studi

Menyelenggaraka

Profesional

Pertemuan dan penyampaian

n pelayanan

Tulus

gagasan dengan

kesehatan

Unggul

menggunakan Bahasa yang

paripurna dan

Integritas

resmi dan sopan

prima

3. Menyusun dan mengundang pertemuan

1. Persetujuan

Keterkaitan Substansi

2. Undangan rapat 3. Dokumentasi pertemuan

(Komitmen Mutu, Etika Publik)

Profesional, Tulus Dengan cara

dan Integritas

Mencatat semua kegiatan dan

melakukan

berperan dalam

masukan yang diberikan oleh

pemantauan

ber-inovasi

atasan

pasien tumor otak

menghadapi situasi

(Akuntabilitas, Etika Publik)

sejak pertama kali

saat ini agar

14

2

Koordinasi

1. Menyampaikan surat

1. Data antrian

Berkoordinasi dengan pihak

datang, saat

pelayanan kepada

dengan

maksud dan tujuan

pasien tumor

administrasi rumah sakit untuk

menunggu antrian,

pasien tumor otak

administrasi

pengumpulan data

otak

mengetahui data pasien

sampai dengan

bisa optimal

rumah sakit,

2. Mengumpulkan data

terbaru

layanan operasi

(Whole of Government)

tumor otak

2. Peserta didik

peserta didik,

antrian pasien tumor

dan dokter

dokter

otak yang saat ini

spesialis yang

spesialis

sudah dalam antrian

akan menangani

Menyampaikan maksud dan

pasien tumor

tujuan sistem pemantauan ini

Menunjang visi

peserta didik dan

otak memahami

secara resmi, dengan Bahasa

RSUP Dr. Hasan

dokter spesialis

proses

yang santun dan jelas

Sadikin: Menjadi

pemantauan

(Akuntabilitas, Etika Publik)

institusi kesehatan

3. Sosialisasi terhadap

terlaksanakan

antrian pasien

yang unggul dan

tumor otak

transformatif

3. Dokumentasi 3

Pembuatan

1. Penyusunan

1. Draft Pedoman

dalam Bekerja dengan sepenuh hati

panduan

rancangan tabel

Pemantauan

dalam membuat sistem

pemantauan

pemantauan dalam

Antrian Tumor

pemantauan, dimana sistem

antrian

bentul Excel yang

Otak

tersebut harus mudah

pasien tumor

lengkap, berisikan

otak

data pasien tumor

2. Perbaikan draft

dikerjakan, efektif dan efesien dijalankan serta berguna bagi

meningkatkan status kesehatan masyarakat

Dengan cara membuat inovasi

15

otak, peserta didik

3. Dokumentasi

petugas administrasi, dokter

menyesuaikan

dan spesialis yang

pembuatan

dan pasien

dengan keadaan

akan memantau,

draft

(Whole of Government,

saat ini untuk

Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

tetap memberi

serta rencana tatalaksana lanjutan

pelayanan yang

2. Mendiskusikan dan

baik terhadap

mengkaji dengan

pasien tumor otak

mentor 3. Perbaikan rancangan sesuai hasil diskusi 4

Sosialisasi

1.

Menyiapkan

1. Pemahaman

Membuat laporan dengan

panduan

panduan

terhadap

cermat, teliti dan tidak

pemantauan

pemantauan yang

panduan

melakukan manipulasi data

antrian

akan disosialisasikan

pemantauan

pasien tumor otak

pasien tumor

dalam bentuk

yang akan

(Komitmen Mutu, Etika Publik,

otak

presentasi

dibuat

Anti Korupsi)

2.

Meminta ijin

sehingga dapat

kepada kepala

dilaksanakan

Sosialisi dan penyampaian

departemen dan

dengan efesien

gagasan dengan

ketua program studi

dan efektif

menggunakan Bahasa yang

16

3.

Melakukan

2. Notulensi

sosialisasi kepada

catatan

semua staff Bedah

masukan

Saraf, peserta didik

tambahan

spesialis dan petugas

resmi dan sopan (Komitmen Mutu, Etika Publik)

3. Dokumentasi

Poliklinik 5

Evaluasi pemantauan pasien tumor otak

1. Proses pemantauan berkala

1. Perbaikan

Membuat laporan evaluasi

Pedoman

secara rutin, cermat, teliti dan

Pemantauan

tidak melakukan manipulasi

hambatan yang

Antrian Pasien

data pasien tumor otak

ditemui

Tumor Otak

(Komitmen Mutu, Etika Publik,

2. Mencatat semua

3. Menampung semua

2. Testimoni atau

Anti Korupsi)

masukan dari

catatan dari

berbagai pihak

pengguna

Mencatat dan menampung

Pedoman

semua masukan berdasarkan

Pemantauan

pengalamn di lapangan dari

Antrian Pasien

semua pihak yang terkait

Tumor Otak

dengan tulus dan melakukan

3. Dokumentasi

perbaikan

17

(Komitmen Mutu, Etika Publik, Akuntabilitas)

18

Tabel 3.5 Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Waktu No

1 2 3

4

5

Kegiatan

Rapat Persiapan Penyusunan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Pengumpulan Data Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Penyusunan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Uji Coba Dan Sosialisasi Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Evaluasi Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak

6-10 Sept

13-17 Sept

20-24 Sept

27 Sept - 1

4-8 Okt

2021

2021

2021

Okt 2021

2021

* * *

*

*

19

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan pelaksanaan aktualisasi dilakukan selama 5 minggu, sejak tanggal 6 September 2021 sampai dengan 8 Oktober 2021 yang bertempat di Bagian Bedah Saraf RS Hasan Sadikin Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab serta menyesuaikan dengan jadwal rancangan waktu yang telah dibuat.

Tabel 4.1 Realisasi Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Waktu No

Kegiatan

6-10

13-17

20-24

27 Sept -

Sept

Sept

Sept

1 Okt

2021

2021

2021

2021

Rapat Persiapan

4-8 Okt

Realisasi

2021 Tercapai

Penyusunan Pedoman 1

Pemantauan

*

Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Pengumpulan 2

Data Daftar Tunggu Pasien

Tercapai *

Tumor Otak Penyusunan

Tercapai

Pedoman 3

Pemantauan Daftar Tunggu

*

Pasien Tumor Otak Uji Coba Dan 4

Sosialisasi

Tercapai *

Pedoman

20

Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Evaluasi

Tercapai

Pedoman 5

Pemantauan Daftar Tunggu

*

Pasien Tumor Otak

4.2 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi Aktualisasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut:

21

4.2.1

Hasil Capaian Kegiatan I Rapat Persiapan Penyusunan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak a. Waktu

: 6 – 8 September 2021

b. Tempat

: Kantor Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin

c. Tahapan i. Penyampaian Gagasan kepada DR. dr. Akhmad Imron Sp.BS (K), M.Kes selaku Kepala Bagian Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin ii. Permohonan Pembuatan Undangan Rapat Staff untuk membahas Gagasan kepada Sekretariat iii. Penyampaian Undangan Rapat kepada seluruh Staff Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin iv. Penyampaian Gagasan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin pada Rapat Staff Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin d. Output Kegiatan: i. Disetujuinya Gagasan untuk pembuatan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin ii. Disetujuinya pembentukan Rapat untuk menyampaikan gagasan kepada semua staff Bedah Saraf pada Rapat Staff iii. Penyusunan Rapat dan pembuatan Undangan Rapat Staff untuk membahas pembuatan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin iv. Masukan dan saran dalam bentuk Notulensi v. Daftar hadir rapat vi. Dokumentasi (lampiran) e. Keterkaitan Substansi i. Akuntabilitas 1. Menyampaikan maksud dan tujuan Gagasan dengan penuh tanggung jawab 2. Meminta masukan dan arahan dari atasan agar Gagasan bias menjadi lebih bermanfaat ii. Nasionalisme 1. Menyampaikan maksud dan tujuan Gagasan dengan penuh tanggung jawab

22

2. Mau bekerja sama dengan berbagai pihak agar Gagasan dapat dilaksanakan dengan baik iii. Etika Publik 1. Berbicara dengan sopan dan santun kepada atasan dan rekan kerja lainnya seperti sekretariat guna terbangun kepercayaan dan kerjasama yang baik 2. Mendengarkan masukan dan kritik dengan seksama iv. Komitmen Mutu 1. Memberikan penjelasan tentang gagasan dengan sungguh sungguh 2. Memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyampaikan gagasan dengan efektif dan efesien 3. Menerima masukan dan kritik yang diberikan guna hasil yang lebih memuaskan v. Anti Korupsi 1. Jujur dalam penyampaian maksud dan tujuan penyampaian Gagasan 2. Menyampaikan Gagasan dengan tepat waktu pada saat rapat f.

Kontribusi Visi dan Misi i. Menyesuaikan

dengan

misi

RSUP

Dr.

Hasan

Sadikin:

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima.

Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan pemantauan pasien tumor otak ini akan meningkatkan pelayan rumah sakit terhadap pasien tumor otak sejak pertama kali datang, saat menunggu daftar tunggu, sampai dengan layanan operasi tumor otak terlaksanakan ii. Menunjang visi RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan ini adalah suatu inovasi menyesuaikan dengan keadaan saat ini untuk tetap memberi pelayanan yang baik terhadap pasien tumor otak g. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan filosofi pelayanan RSHS PAMINGPIN PITUIN yaitu: Kepemimpinan, Profesional, Tulus, Unggul, Integritas. Penyampaian gagasan ini memiliki nilai Profesional, Tulus dan Integritas berperan

23

dalam ber-inovasi menghadapi situasi saat ini agar pelayanan kepada pasien tumor otak bisa optimal

Data Dukung Kegiatan I

24

25

4.2.2

Hasil Capaian Kegiatan II Pengumpulan Data Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak a. Waktu

: 13 – 18 September 2021

b. Tempat

: Kantor Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin

c. Tahapan i. Penyampaian Gagasan kepada DR. dr. Akhmad Imron Sp.BS (K), M.Kes selaku Kepala Bagian Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin untuk pembuatan Surat Permohonan Data Pasien ke Bagian Admission RSHS ii. Permohonan Pembuatan Surat Permohonan kepada Sekretariat iii. Penyampaian Surat Permohonan kepada Bagian Admission RSUP Dr. Hasan Sadikin iv. Koordinasi dengan Peserta Didik tentang pengumpulan Data Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin d. Output Kegiatan i. Disetujuinya pembuatan Surat Permohonan yang ditujukan ke Bagian Admission oleh Kepala Bagian Bedah Saraf RSUP dr. Hasan Sadikin ii. Dibuatnya surat Permohonan yang ditujukan ke Bagian Admission RSUP dr. Hasan Sadikin iii. Data Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak iv. Dokumentasi (lampiran) e. Keterkaitan Substansi i. Akuntabilitas 1. Menyampaikan

maksud

dan

tujuan

pembuatan

surat

permohonan dengan penuh tanggung jawab 2. Meminta masukan dan arahan dari atasan agar surat permohonan bisa menjadi lebih bermanfaat 3. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan peserta didik dalam mengumpulkan data ii. Nasionalisme 1. Menyampaikan maksud dan tujuan surat permohonan dengan penuh tanggung jawab 2. Mau bekerja sama dengan berbagai pihak agar surat permohonan dapat dibuat dan dilaksanakan dengan baik iii. Etika Publik

26

1. Berbicara dengan sopan dan santun kepada atasan, peserta didik dan rekan kerja lainnya seperti sekretariat guna terbangun kepercayaan dan kerjasama yang baik 2. Mendengarkan masukan dan kritik dengan seksama iv. Komitmen Mutu 1. Memberikan penjelasan tentang surat permohonan dengan sungguh sungguh 2. Memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyampaikan gagasan dengan efektif dan efesien 3. Menerima masukan dan kritik yang diberikan guna hasil yang lebih memuaskan v. Anti Korupsi 1. Jujur dalam penyampaian maksud dan tujuan penyampaian surat permohonan 2. Menyampaikan surat permohonan dengan menggunakan aplikasi internal komputer terpadu sesuai dengan protokol surat menyurat di lingkungan internal RSUP Dr. Hasan Sadikin f.

Kontribusi Visi dan Misi i. Menyesuaikan

dengan

misi

RSUP

Dr.

Hasan

Sadikin:

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima.

Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan pemantauan pasien tumor otak ini akan meningkatkan pelayan rumah sakit terhadap pasien tumor otak sejak pertama kali datang, saat menunggu daftar tunggu, sampai dengan layanan operasi tumor otak terlaksanakan ii. Menunjang visi RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan ini adalah suatu inovasi menyesuaikan dengan keadaan saat ini untuk tetap memberi pelayanan yang baik terhadap pasien tumor otak g. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan filosofi pelayanan RSHS PAMINGPIN PITUIN yaitu: Kepemimpinan, Profesional, Tulus, Unggul, Integritas. Penyampaian gagasan ini memiliki nilai Profesional, Tulus dan Integritas berperan

27

dalam ber-inovasi menghadapi situasi saat ini agar pelayanan kepada pasien tumor otak bisa optimal

Data Dukung Kegiatan II

28

29

4.2.3

Hasil Capaian Kegiatan III Penyusunan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak a. Waktu

: 20 – 24 September 2021

b. Tempat

: Kantor Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin

c. Tahapan i. Penyusunan Google Form & Sheet untuk proses pemantauan ii. Pembuatan Rancangan Tabel Excel Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak untuk proses pemantauan iii. Penyusunan Panduan pemantauan daftar tunggu pasien tumor otak d. Output Kegiatan i. Rancang susunan Google Form dan Sheet ii. Rancang tabel excel daftar tunggu Pasien Tumor Otak iii. Draft sementara panduan daftar tunggu pasien tumor otak iv. Dokumentasi (lampiran) e. Keterkaitan Substansi i. Akuntabilitas 1. Bekerja

dengan

mendapatkan

sungguh-sungguh hasil

yang

dan

baik

serius dan

agar dapat

dipertanggungjawabkan 2. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan peserta didik dalam mengumpulkan data ii. Nasionalisme 1. Mau bekerja sama dan meminta pendapat dari berbagai pihak dalam pembuatan tabel agar table daftar tunggu pasien dapat dipergunakan dengan baik dan mudah iii. Etika Publik 1. Berbicara dengan sopan dan santun kepada rekan kerja dan peserta didik guna terbangun kepercayaan dan kerjasama yang baik 2. Mendengarkan masukan dan kritik dengan seksama iv. Komitmen Mutu 1. Memanfaatkan waktu yang diberikan untuk membuat gagasan dengan efektif dan efesien 2. Menerima masukan dan kritik yang diberikan guna hasil yang lebih memuaskan

30

v. Anti Korupsi 1. Jujur dalam membuat daftar tunggu berdasarkan kebutuhan 2. Menyusun daftar tunggu berdasarkan kebutuhan atau tingkat keparahan pasien tumor otak f.

Kontribusi Visi dan Misi i. Menyesuaikan

dengan

misi

RSUP

Dr.

Hasan

Sadikin:

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima.

Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan pemantauan pasien tumor otak ini akan meningkatkan pelayan rumah sakit terhadap pasien tumor otak sejak pertama kali datang, saat menunggu daftar tunggu, sampai dengan layanan operasi tumor otak terlaksanakan ii. Menunjang visi RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan ini adalah suatu inovasi menyesuaikan dengan keadaan saat ini untuk tetap memberi pelayanan yang baik terhadap pasien tumor otak g. Penguatan Nilai Organisasi i. Sesuai dengan filosofi pelayanan RSHS PAMINGPIN PITUIN yaitu: Kepemimpinan, Profesional, Tulus, Unggul, Integritas. Penyampaian gagasan ini memiliki nilai Profesional, Tulus dan Integritas berperan dalam ber-inovasi menghadapi situasi saat ini agar pelayanan kepada pasien tumor otak bisa optimal

31

Data Dukung Kegiatan III

32

33

4.2.4

Hasil Capaian Kegiatan IV Uji Coba Dan Sosialisasi Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak a. Waktu

: 27 September – 01 Oktober 2021

b. Tempat

:

i. Kantor Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin ii. Poli Bedah Saraf RS Hasan Sadikin c. Tahapan i. Uji Coba Tabel Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan Peserta Didik yang sedang bertugas di Poli ii. Penyampaian Rencana Sosialisasi Gagasan untuk seluruh Staff dan Peserta Didik, kepada DR. dr. Akhmad Imron Sp.BS (K), M.Kes selaku Kepala Bagian Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin untuk pembuatan Surat Sosialisasi iii. Permohonan Pembuatan Surat Sosialisasi kepada Sekretariat dan penyebaran undangan iv. Sosialisasi Gagasan untuk seluruh Staff dan Peserta Didik Bagian Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin untuk pembuatan Surat Sosialisasi d. Output Kegiatan i. Pemahaman serta masukan dan evaluasi Tabel Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung ii. Disetujuinya sosialisasi Tabel Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung iii. Surat Sosialisasi Tabel Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung kepada Staff dan Peserta Didik iv. Terlaksananya sosialisasi panduan pemantauan v. Dokumentasi (lampiran) e. Keterkaitan Substansi i. Akuntabilitas 1. Menyampaikan

maksud

dan

tujuan

pembuatan

surat

permohonan dengan penuh tanggung jawab

34

2. Meminta masukan dan arahan dari atasan agar surat permohonan sosialisasi bisa menjadi lebih bermanfaat 3. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan peserta didik dalam mengumpulkan uji coba ii. Nasionalisme 1. Menyampaikan maksud dan tujuan surat permohonan sosialisasi dengan penuh tanggung jawab 2. Mau bekerja sama dengan berbagai pihak agar surat permohonan dapat dibuat dan dilaksanakan dengan baik iii. Etika Publik 1. Berbicara di depan umum dengan baik, sopan dan santun.

2. Berbicara

dengan

jelas

serta

tidak

bertele-tele

dan

memanfaatkan waktu dengan baik 3. Berbicara dengan sopan dan santun kepada atasan, peserta didik dan rekan kerja lainnya seperti sekretariat guna terbangun kepercayaan dan kerjasama yang baik 4. Mendengarkan masukan dan kritik dengan seksama iv. Komitmen Mutu 1. Memberikan penjelasan tentang surat sosialisasi dengan sungguh sungguh 2. Memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyampaikan gagasan dengan efektif dan efesien 3. Menerima masukan dan kritik yang diberikan guna hasil yang lebih memuaskan v. Anti Korupsi 1. Jujur dalam penyampaian maksud dan tujuan penyampaian surat permohonan sosialisasi 2. Menyampaikan surat permohonan sosialisasi kepada seluruh staff dan peserta didik secara terbuka melalui WA Group agar semua bias dapat hadir dan memberikan masukan serta kritik yang membangun f.

Kontribusi Visi dan Misi i. Menyesuaikan

dengan

misi

RSUP

Dr.

Hasan

Sadikin:

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima.

Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan pemantauan pasien

35

tumor otak ini akan meningkatkan pelayan rumah sakit terhadap pasien tumor otak sejak pertama kali datang, saat menunggu daftar tunggu, sampai dengan layanan operasi tumor otak terlaksanakan ii. Menunjang visi RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan ini adalah suatu inovasi menyesuaikan dengan keadaan saat ini untuk tetap memberi pelayanan yang baik terhadap pasien tumor otak g. Penguatan Nilai Organisasi i. Sesuai dengan filosofi pelayanan RSHS PAMINGPIN PITUIN yaitu: Kepemimpinan, Profesional, Tulus, Unggul, Integritas. Penyampaian gagasan ini memiliki nilai Profesional, Tulus dan Integritas berperan dalam ber-inovasi menghadapi situasi saat ini agar pelayanan kepada pasien tumor otak bisa optimal

Data Dukung Kegiatan IV

36

37

38

39

4.2.5

Hasil Capaian Kegiatan V Evaluasi Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak a. Waktu

: 04 – 08 Oktober 2021

b. Tempat

: Kantor Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin

c. Tahapan i. Evaluasi mandiri terhadap pedoman pemantauan pasien tumor otak di RSHS ii. Evaluasi

pemantauan

dengan

atasan

terhadap

pedoman

pemantauan pasien tumor otak di RSHS iii. Finalisasi Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RSHS d. Output Kegiatan i. Masukan dan saran terhadap pedoman pemantauan ii. Draft final Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin Bandung dalam bentuk booklet iii. Dokumentasi (lampiran) e. Keterkaitan Substansi i. Akuntabilitas 1. Menyampaikan maksud dan tujuan dengan penuh tanggung jawab 2. Meminta masukan dan arahan dari atasan agar pedoman bisa menjadi lebih bermanfaat 3. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan peserta didik dalam mengumpulkan masukan evaluasi ii.

Nasionalisme 1. Menyampaikan maksud dan tujuan evaluasi penuh tanggung jawab 2. Mau bekerja sama dengan berbagai pihak agar evaluasi dapat dilaksanakan dengan baik

iii. Etika Publik 1. Berbicara di depan umum dengan baik, sopan dan santun 2. Berbicara

dengan

jelas

serta

tidak

bertele-tele

dan

memanfaatkan waktu dengan baik

40

3. Berbicara dengan sopan dan santun kepada atasan, peserta didik dan rekan kerja lainnya seperti sekretariat guna terbangun kepercayaan dan kerjasama yang baik 4. Mendengarkan masukan dan kritik dengan seksama iv. Komitmen Mutu 1. Memberikan penjelasan tentang surat pedoman dengan sungguh sungguh 2. Memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyampaikan gagasan dengan efektif dan efesien 3. Menerima masukan dan kritik yang diberikan guna hasil yang lebih memuaskan v. Anti Korupsi 1. Jujur dalam penyampaian maksud dan tujuan penyampaian pedoman 2. Menyampaikan evaluasi pedoman secara terbuka dan menerima masukan serta kritik yang membangun vi. Kontribusi Visi dan Misi 1. Menyesuaikan dengan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima.

Dengan

cara

menyampaikan

bahwa

Gagasan

pemantauan pasien tumor otak ini akan meningkatkan pelayan rumah sakit terhadap pasien tumor otak sejak pertama kali datang, saat menunggu daftar tunggu, sampai dengan layanan operasi tumor otak terlaksanakan 2. Menunjang visi RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menjadi institusi kesehatan

yang

unggul

dan

transformatif

dalam

meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dengan cara menyampaikan bahwa Gagasan ini adalah suatu inovasi menyesuaikan dengan keadaan saat ini untuk tetap memberi pelayanan yang baik terhadap pasien tumor otak vii. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan filosofi pelayanan RSHS PAMINGPIN PITUIN yaitu: Kepemimpinan, Profesional, Tulus, Unggul, Integritas.

Penyampaian gagasan ini memiliki nilai Profesional, Tulus

41

dan Integritas berperan dalam ber-inovasi menghadapi situasi saat ini agar pelayanan kepada pasien tumor otak bisa optimal

Data Dukung Kegiatan V

42

43

44

4.3

Rencana Tindak Lanjut Dalam penyelesaian laporan hasil ini didapatkan banyak hal yang memerlukan

perhatian dan perlu ditindak lanjuti. Setelah menjalani berbagai tahap tersebut, maka ada tahapan-tahan yang akan dilakukan selanjutnya agar aktualisasi “Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RS Hasan Sadikin” ini menjadi lebih bermanfaat.

Adapun tahapan tindak lanjut berikutnya adalah: a. Penyebaran manfaat dengan Divisi lain Pada saat uji coba pemantauan ini, dirasakan bahwa pemantauan ini memiliki manfaat yang cukup karena menjadikan pelayan bedah saraf menjadi lebih efektif dan efesian.

Pemantauan yang saat ini dibuat adalah pemantauan khusus pasien tumor otak, dimana secara umum Bedah Saraf memiliki banyak divisi selain Tumor.

Oleh sebab itu, strategi pemantauan ini akan disebarluaskan kepada divisi lain dengan harapan juga memberi manfaat yang sama untuk masing-masing divisi. b. Perbaikan lebih lanjut Setelah penyebar luasan dengan semua divis bedah saraf, maka ada baiknya untuk melakukan perbaikan dengan meminta masukan lebih lanjut dari divisi lain, agar pedoman pemantauan ini bias berguna bagi semua yang bekerja di RS Hasan Sadikin. c. Pengesahan Setelah ditemukan pedoman yang cocok dan efektif untuk digunakan dan manfaatnya, maka pedoman pemantauan ini perlu mendapatkan pengesahan dari Kepala Bagian untuk digunakan secara sah oleh semua dokter bedah saraf dan peserta didik di RS Hasan Sadikin

45

Tabel 4.3 Rencana Tindak Lanjut No 1

2 3

Kegiatan Penyebaran manfaat dengan Divisi lain di Bedah Saraf Perbaikan lebih lanjut panduan pemantauan Advokasi dan pengesahan panduan pemantauan

Output Persamaan persepsi tentang panduan pemantauan pasien, masukan dan saran Draft perbaikan panduan pemantauan Draft panduan pemantauan yang disetujui dan disahkan

Waktu 26 Okt – 30 Nov 2021 1 – 23 Des 2021 27 – 31 Des 2021

Pihak Terkait Kepala divisidivisi di bedah saraf Pembuat panduan Kepala Bagian Bedah Saraf

Sumber Biaya Tidak ada

Keterangan

Tidak ada Tidak ada

46

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Aktualisasi penyusunan Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak RS Hasan Sadikin merupakan satu dari rangkaian Latihan Dasar CPNS, yaitu tahapan pembelajaran aktualisasi. Hal ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan PNS Profesional berkarakter sebagai pelayan masyarakat. Dimulai dari analisa masalah di tempat kerja, aktualisasi ini merupakan hasil dari semua materi pada setiap tahap pembelajaran berdasarkan pada nilai ANEKA. Dalam memecahkan masalah menurunnya angka operasi tumor otak di RS Hasan Sadikin pada dasarnya membutuhkan suatu gagasan yang berasal dari pegawai yang bekerja didalamnya. Terjun langsung dan membuat suatu Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak merupakan suatu proses yang didapatkan dari hasil pembelajaran selama Latsar CPNS ini. Pedoman tersebut nyatanya sangat bermanfaat untuk pelayanan agar lebih efektif dan efesien.

5.2 Saran Aktualisasi

kegiatan

sewajarnya

disusun

dan

dikerjakan

mengikuti

perkembangan terkini situasi di ruang lingkup pekerjaan. Penyederhanaan modul materi pembelajaran akan memberikan waktu lebih banyak dalam proses pengerjaan aktualisasi dan bimbingan. Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu pasien Tumor Otak yang telah diaktualisasikan ini sangat banyak kekurangan yang mungkin dapat disebabkan kurangnya waktu konsultasi. Oleh sebab itu, sebaiknya Pedoman ini terus dievaluasi sampai terbukti dapat meningkatkan angka operasi tumor otak di RS Hasan Sadikin.

47

DAFTAR PUSTAKA

LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Analisis isu kontemporer. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Antikorupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Whole of government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Pelayanan publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

48

LAMPIRAN

49

PEDOMAN PEMANTAUAN DAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

DEPARTEMEN ILMU BEDAH SARAF RS HASAN SADIKIN

DAFTAR ISI Cover Daftar Isi Pengantar I Pendahuluan II Akun III Pedoman Pemantauan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak

1 2 3 4 5 6 7 8

Tahap 3. Evaluasi oleh Dokter Penanggung Jawab IV Pengisian Pemantauan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru

9 10 10

Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak Tahap 3. Evaluasi oleh Dokter Penanggung Jawab

26 29

V Penutup PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

31 2

PENGANTAR Seiring dengan perkembangan situasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat saat ini, meningkatkan pelayanan Bedah Saraf juga perlu ikut berkembang agar dapat memaksimalkan pelayanan. Tumor otak merupakan kasus Bedah Saraf yang cukup banyak dan tingkat variasi yang luas serta membutuhkan pelayanan yang optimal. Kecepatan dan ketepatan pelayanan pasien tumor otak di rumah sakit pusat rujukan seperti di RS Hasan Sadikin harus terus mengalami perbaikan mengikuti perkembangan situasi terkini.

Pandemi Covid-19 membuat segala aspek pelayanan kesehatan terganggu, demikian juga pelayanan terhadap pasien tumor otak.

Mulai dari pelayan di poliklinik, ruang rawat inap dan kebutuhan akan ruang intensif. Pedoman ini akan menuntun pasien tumor otak oleh tim Dokter Bedah Saraf dan Peserta Didik Dokter Spesialis mulai dari penerimaan pasien, pendataan pasien sampai dengan penjadwalan pasien untuk bisa menerima tindakan operasi di saat yang cepat dan tepat dengan menyesuaikan dengan ketersediaan sarana-prasarana di RS Hasan Sadikin melalui suatu sistem daftar tunggu.

Dengan demikian, diharapkan pedoman ini dapat mengoptimalkan pelayan bagi pasien tumor otak yang datang ke RS Hasan Sadikin berdasarkan daftar tunggu yang disusun ini.

Bandung, 11 Oktober 2021 Kepala Departemen Bedah Saraf

Dr. Akhmad Imron, dr., Sp.BS(K)., M.Kes

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

3

I. PENDAHULUAN RS Hasan Sadikin merupakan rumah sakit pusat rujukan di Jawa Barat.

Pasien yang datang atapun yang dirujuk, datang dengan berbagai tingkat kesulitan, terutama pasien dengan tumor otak. Pasien tumor otak membutuhkan pelayanan yang cepat dan komprehensif serta persiapan yang matang sebelum menjalani operasi sampai dengan kelanjutan paska operasinya.

Dalam mempersiapkan pasien untuk dilayani, jumlah pasien yang banyak dengan tingkat keparahan yang berbeda, serta ketersediaan sarana prasarana di RS Hasan Sadikin, dibutuhkan suatu panduan untuk membuat daftar antrian pasienpasien yang datang. Pedoman ini dibuat untuk mengefesiensikan pelayanan agar lebih efektif dan optimal dalam memanfaatkan sumber daya dan saran prasarana yang ada.

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

4

II. AKUN Telah dibuatkan akun khusus untuk pemantauan daftar tunggu pasien tumor otak di RSHS dan dapat diakses dan dikelola oleh seluruh Dokter Penanggung Jawab dan Peserta Didik Akun

: daftarpasientumorncbandung@gmail.com

Password

: tum***********ung

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

5

III. PANDUAN PEMANTAUAN Pedoman pemantauan ini berisikan serangkaian tahap sebagai berikut: ­ Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru ­ Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak ­ Tahap 3. Evaluasi oleh Dokter Penanggung Jawab

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

6

III. PANDUAN PEMANTAUAN

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

7

III. PANDUAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru Pengisian data pasien baru ini dibuat untuk mempermudah mendata pasien yang akan mendapatkan pelayanan bedah saraf. Pada tahap pertama ini, akan dilakukan pendataan melalui “google form”, yang berisikan: identitas pasien, kelengkapan data medis pasien, serta rencana tindak lanjut pasien tersebut.

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

8

III. PANDUAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak Pada tahap kedua ini, dilakukan pemindahan data yang terkumpul dari “google form” ke table “google sheet”. Data pada “google sheet” ini kemudian dipindahkan kembali ke Tabel Excel untuk dipilah berdasarkan Dokter Penanggung Jawab yang akan menangani tindakan bedah saraf.

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

9

III. PANDUAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 3. Evaluasi Oleh Dokter Penanggung Jawab Data yang telah diterima oleh Dokter Penanggung jawab kemudian dibahas internal Dokter Penanggung jawab beserta peserta didik untuk mmbuat urutan daftar tunggu mana yang menjadi prioritas berdasarkan kedatangan, keparahan jenis tumor serta kebutuhan ruang intensif.

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

10

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Setiap Dokter Penanggung Jawab dan Peserta Didik memulai mengisi google form dengan memasukkan email yang bersangkutan PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

11

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Nama pasien diisi dengan lengkap tanpa imbuhan Tn. ataupun Ny. ­ Jenis kelamin diisi dengan meng’klik’ pilihan laki-laki atau perempuan

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

12

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Umur pasien diisi tanpa akhiran “tahun”, “thn”, ataupun “th” ­ Nomer rekam medis diisi sesuai no rekam medis pasien yang tertera di buku rekam medis pasien PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

13

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Nomor telepon / Hp yang disimpan adalah nomor telepon yang dapat dihubungi kemudian hari untuk rencana tatalaksana selanjutnya ­ PPDS Penerima pasien diisi dengan menuliskan nama Residen yang bertugas saat pasien tersebut datang ke Poliklinik PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

14

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Kolom Dokter DPJP diisi dengan meng’klik’ salah satu nama Dokter yang akan menjadi Dokter Penanggung Jawab pasien tersebut

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

15

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Temuan Klinis Awal diisi dengan menuliskan klinis singkat dan lengkap saat pasien tersebut datang ke Poli

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

16

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Hasil Radiologis dan Laboratorium yang sudah ada dan dibawa oleh pasien dari rumah sakit lain dilakukan dokumentasi berupa foto atau scan, yang kemudian di upload pada kolom “add file”

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

17

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Tanggal diagnosis diisi sesuai dengan tanggal pasien tersebut datang ­ Diagnosis awal adalah diagnosis yang dituliskan sesuai dengan temuan awal di Poli PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

18

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Rencana lanjutan berisikan semua informasi narasi Panjang yang didapatkan untuk kelanjutan terhadap pasien tersebut, baik itu: observasi klinis, pemeriksaan lab atau radiologi lanjutan, rencana pemeriksaan khusus lainnya atau sudah akan direncanakan untuk rawat inap dan operasi serta diskusi apa yang akan disampaikan ke Dokter Penanggung Jawab PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

19

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Pada kolom Rencana Pemeriksaan Radiologis lanjutan, dilakukan checklist terhadap rencana pemeriksaan imaging lanjutan. Bila ada pemeriksaan yang tidak tercantum maka ditulis pada checklist Other PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

20

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Rencana Pemeriksaan Laboratorium Lanjutan diisi dengan deskripsi jenis pemeriksaan khusus yang dibutuhkan ­ Rencana Operasi berisikan perkiraan tanggal operasi bila segala pemeriksaan telah lengkap PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

21

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Jenis operasi diisikan sesuai dengan nama rencana tindakan operatif, setelah hasil diskusi dengan Dokter Penanggung Jawab

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

22

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Persiapan operasi berisikan check list kelengkapan yang harus dipersiapan sebelum pasien dirawat untuk menjalani operasi

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

23

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Kebutuhan ruang post op dipilih berdasarkan kebutuhan paska operasi sesuai dengan hasil konsultasi dengan dr. Anastesi

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

24

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Screening Covid-19 berisikan checklist terhadap status vaksinasi dan swab PCR sebelum pasien dirawat

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

25

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 1. Pengisian data pasien tumor otak baru pada google form

­ Bilamana data dan semua isiian sudah lengkap, maka pada sesi akhir meng”klik” tombol Submit

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

26

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak dari Google Form ke Goole Sheet

Pada portal Google Form paling atas, ditemukan 3 panel Question (yang telah diisi sebelumnya pada tahap 1), kemudian Responses dan Settings. Klik Responses untuk melihat seberapa banyak yang telah merespon Google Form tersebut PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

27

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak dari Google Form ke Goole Sheet

Semua data responden akan tercantum dan tersusun otomatis pada sheet dengan meng’klik gambar Google Sheet

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

28

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 2. Pemindahan data pasien tumor otak dari Google Form ke Goole Sheet

Berikut tampilan Google Sheet PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

29

IV. PENGISIAN PEMANTAUAN Lanjutan Tahap 3. Evaluasi Oleh Dokter Penanggung Jawab File pada Google Sheet kemudian di “Copy-Paste” berdasarkan pengelompokan Dokter Penanggung Jawab masing-masing File ini kemudian di print dan diserahkan ke masing-masing Dokter Penanggung Jawab untuk didiskusikan mengenai urutan daftar tunggu pasien yang akan dihubungi untuk tatalaksana operasi tumor otak Contoh di halaman selanjutnya.

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

30

Dr. Akhmad Imron, dr., SpBS(K)., M.Kes

Roland Sidabutar, dr., SpBS (K)., M.Kes

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

31

V. PENUTUP Dengan adanya Pedoman Pemantauan Daftar Tunggu Pasien Tumor Otak di RS Hasan Sadikin Bandung diharapkan adanya efesiensi dan efektif dalam pelayanan terhadap pasien serta meningkatkan angka operasi. Hal ini dapat diupayakan dengan menimbang segala sesuatu pada data yang didapatkan melalui proses pemantauan ini serta diskusi antara Dokter Penanggung Jawab dan Peserta Didik serta ketersediaan saran prasarana dalam menangani pasien.

PANDUAN PEMANTAUANDAFTAR TUNGGU PASIEN TUMOR OTAK RS HASAN SADIKIN BANDUNG

32