"Go and Do Something"

Page 38

sdg 1 7

bekerja sama Perkuat sarana implementasi dan revitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan • •

Tingkatkan kapasitas domestik untuk himpun pendapatan. Negara-negara maju agar melaksanakan sepenuhnya komitmen resmi mereka dalam membantu pembangunan. Mobilisasi sumber daya keuangan tambahan bagi negara berkembang dari berbagai sumber. Bantu negara berkembang dalam mencapai keberlanjutan hutang jangka panjang. Tingkatkan dukungan internasional untuk laksanakan pembangunan kapasits di negara berkembang.

• • •

Komisioner Jane Paone Koordinator Senior Internasional untuk Keadilan Sosial (Eropa)

A

khirnya, kita mencapai SDG yang terakhir ‐ nomor 17. 16 SDGs berisiko lainnya hanya menyisakan harapan dan impian bagi segelintir kecuali tujuan akhir tercapai. Saya pernah mengikuti satu forum yang memotivasi tentang status kaum wanita di Geneva. Ide-ide penting dihasilkan dari lokakarya dan diskusi terbuka. Namun, pada akhirnya, saya ingat mendengar bahwa bukan saja UU, perjanjian yang ditandatangani, pendanaan dan kerangka kerja adalah hal-hal yang penting, tetapi untuk mewujudkan transformasi yang konkret, persyaratan mendasarnya adalah ‘implementasi, implementasi, implementasi!’ ini masih berlaku hari ini. Agar dampak nyata dapat bertahan lama, pembangunan berkelanjutan perlu tindakan yang terinspirasi. Kita tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Kemitraan mengubah banyak hal. Juga, ingat, kemitraan mengubah kita sebagai individu! Terkadang hambatan untuk menjalin kemitraan apapun adalah kesediaan untuk mengambil risiko. Kemitraan melibatkan setidaknya dua pihak. Ini berarti semua pihak cenderung berubah dalam proses interaksi satu sama lain. Bagi mereka yang teguh dengan cara mereka sendiri dalam bernalar dan melakukan sesuatu, hal itu bisa dilihat sebagai ancaman, dan bukannya peluang indah untuk belajar. 1 38

Dengan menghimpun sumber daya, mitra menjadi jauh lebih kaya dari sebelumnya: efek riak terjadi yang cenderung membuat orang lain tertarik, bahkan di luar kemitraan awal. Yang lainnya ingin bekerja untuk tujuan yang sama. Kita temukan bahwa mitra yang mungkin sebelumnya kita anggap ‘miskin’ ternyata dapat mengajarkan kita pelajaran yang baik. Mereka membawa pengetahuan yang tajam terkait lingkungan lokal dan ide-ide praktis tentang bagaimana menciptakan dunia yang lebih baik dan adil, bahkan tanpa memiliki keahlian ‘resmi’. Kemitraan yang baik akan memperkuat harapan untuk mencapai tujuan – bersama. Kemitraan yang baik memberikan energi baru dan mengingatkan masing-masing tentang nilai mereka – nilai yang tidak hanya bersifat ekonomis. Kemitraan akan menjadi yang terbaik ketika ada lingkungan yang saling menghormati dan di mana menyimak (lebih dari sekadar mengungkapkan pendapat sendiri) dihargai. Dunia kita semakin saling terhubung dan kita berdoa agar kita dapat memberikan kontribusi yang valid untuk mencapai SDGs dengan memperkuat sarana pelaksanaan dan revitalisasi kemitraan global kita. Mungkin dengan sektor publik atau swasta dari masyarakat, atau mungkin juga terjadi dengan bekerja sama

dengan komunitas berbasis agama lainnya. Semoga kita memiliki mata dan hati yang terbuka untuk peluang yang muncul di depan kita. Tuhan menghendaki agar manusia bergantung pada-Nya dan saling bergantung dengan sesama. Alkitab sangat menekankan pada komunitas dari pada individualisme, namun setiap orang memiliki tanggung jawab untuk bekerja demi kebaikan dunia yang Tuhan ciptakan. Bersama-sama, kita lebih kuat. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menyatakan bahwa kita adalah ‘rekan sekerja Allah’ (2 Korintus 6:1). Ini adalah panggilan mulia untuk dilakukan setiap hari. Kita menerima mandat dari Pencipta dan penopang seluruh kehidupan. Dia menciptakan kita sebagai makhluk sosial. Cara-Nya mewujudkan keadilan adalah melalui kemitraan: lewat orang-orang dan individu-individu yang terdapat di berbagai tingkat masyarakat, berbicara, menjadi pelaku, seringkali menjadi kontra-budaya. Ini adalah dunia-Nya, dan kita terhubung dengan orang lain, bertanggung jawab atas kesejahteraan satu sama lain. Kathleen Darby Ray menyarankan: ‘Kita perlu dimotivasi oleh empati, bukan kerajaan; belas kasihan, bukan penguasaan; kerentanan, bukan kekerasan. Kerendahan hati berasal dari humus, kata untuk bumi, menjadi bumi, menjadi inkarnasi.’1

An interview with Kathleen Darby Ray, American Academy of Religion annual conference, Chicago, Illinois, 19 November 2012. (Source: Salvatierra and Heltzel, 2014, p90)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.