
4 minute read
SDG16 Perdamaian & Keadilan
sdg 1 6 Dorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, memberikan akses keadilan bagi semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan
• Secara signifikan kurangi semua bentuk terkait kekerasan dan angka kematian dimana saja. • Akhiri kekerasan, eksplooitasi, perdagangan dan segala bentuk pelecehan dan penyiksaan terhadap anak. • Dorong supremasi hukum di tingkat nasional dan internasional dan pastikan akses yang sama terhadap keadilan bagi semua. • Secara signifikan kurangi aliran keuangan dan senjata ilegal, memperkuat pemulihan dan pengembalian aset yang dicuri, dan perangi semua bentuk kejahatan terorganisir. • Secara substansial kurangi korupsi dan suap dalam segala bentuknya. • Kembangkan lembaga yang efektif, akuntabel dan transparan di semua tingkatan. • Pastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif dan representatif di semua tingkatan. • Perluas dan perkuat partisipasi negara berkembang di lembaga pemerintahan global.
Advertisement
Mayor Christine Volet
Perwakilan PBB di Geneva, Swis
Saya seorang yang gemar membaca dan sangat menyukai novel detektif. Dari petulangan Gabriel Allon dan tokoh utamanya, David Silva, saya temukan dunia terorisme, pencucian uang, dan penembakan. Penulis favorit saya yang lain, Donna Leon, menggunakan setiap pertanyaan dari Komisioner Brunetti untuk memaparkan beberapa bentuk ketidakadilan.
Namun, dalam kehidupan nyata, masalah ini jauh lebih menantang. Selama tiga tahun saya berada di Haiti, saya sering mendengarkan teman-teman saya yang baru saja kehilangan kerabat, ditembak di jalanan karena mereka membela keadilan atau menolak korupsi. Satu keluarga yang akrab dengan saya, diancam akan dibunuh dalam kejadian perampokan rumah. Keluarga lain menyaksikan ayah mereka ditembak di depan mata mereka.
Bentuk-bentuk kekerasan yang lebih halus dilakukan pada wanita dan anakanak di Haiti. Keluarga mengirim anakanak mereka untuk bekerja di ladang dan bukan disekolahkan. orangtua menempatkan anak-anak mereka pada keluarga lain tanpa sadar bahwa anak-anak mereka dijadikan budak. Kadang, akibat kemiskinan, mereka memilih untuk menikahkan anak perempuan mereka sebelum dewasa atau menawarkan mereka di pelacuran. Dalam setiap kasus, anakanak di Haiti berpeluang besar hidupnya rusak.
Yang paling dekat terjadi di sekitar saya, karena saya tinggal di Swis, adalah penghindaran pajak. Orangorang kaya menyembunyikan keuntungan dan aset mereka di rekening di luar negeri. Berita yang dirilis baru-baru ini dari ‘Panama Papers’ mengungkapkan kebobrokan hal ini. Pasar gelap (atau abu-abu) merampas uang berharga negara kita yang menekan ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Sayangnya, di mana ada pemerintah yang lemah dan tidak adil, di situ jurang antara orang kaya dan orang miskin melebar.
Keserakahan, korupsi & kemiskinan terkait dalam lingkaran setan. Menurut PBB, ‘korupsi, penipuan, pencurian & penggelapan pajak merampas biaya $1.26 triliun per tahun untuk negara-negara berkembang. Jumlah uang ini dapat digunakan untuk membantu mereka yang hidup dengan pendapatan kurang dari $1.25 per hari selama setidaknya enam tahun.
’1
Pemerintahan yang stabil dan adil memungkinkan suatu negara untuk berkembang, menyediakan perlindungan bagi warganya dan meningkatkan akses bagi semua ke layanan kesehatan, pendidikan dan keadilan. Setiap tindakan korupsi, setiap penipuan dan setiap pemerasan uang merusak seluruh umat manusia.
Masalah ini mempengaruhi setiap bagian dunia ‐ termasuk Bala Keselamatan. Jenderal André Cox mendorong akuntabilitas yang lebih besar di seluruh organisasi kita: 'Di dunia dengan nilai-nilai yang terus berubah, kita perlu menjadi pribadi yang memiliki vitalitas dan integritas rohani, setia dan dinamis dalam misi.' Kunjungi situs web Gerakan Akuntabilitas di
www.salvationarmy.org/account
ability untuk informasi lebih lanjut.
1 https://www.unodc.org/unodc/en/press/releases/2015/November/eliminating‐corruption‐is‐crucial‐to‐sustainable‐development.html
Apa yang Alkitab ajarkan?
• Membaca Perjanjian Lama, kita melihat ketidakadilan dan kekerasan selalu ada. ‘Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan yang mengempaskan kebenaran ke tanah!’ kita membaca dalam Amos 5:7. ‘Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang’ (Amos 5:12).
• Zakaria meminta kita untuk bertindak, sebaliknya, dengan kearifan dan integritas: ‘Beginilah firman Tuhan semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing! Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing… Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu”’ (Zakaria 7:9‐10; 8:16).
• Yesaya mengingatkan kita bahwa Tuhan mengharapkan kita untuk membela yang paling lemah – untuk ‘membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk’. Tantangannya berlanjut: ‘ … memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar … membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah – apabila engkau melihat orang telanjang, … memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!’ (Yesaya 58:6‐7).
APA yang seharusnya KITA DOAKAN?
• Otoritas kita, secara nasional dan internasional; untuk semua bentuk institusi, pemerintah, swasta, agama dan keuangan – agar Tuhan memimpin dan menegur mereka jika perlu supaya mereka jujur, agar hukum diterapkan dan keadilan ditegakkan.
• Mereka yang menyalahgunakan, mereka yang memanipulasi yang paling lemah, mereka yang memperkaya diri dengan korupsi, penyuapan dan penggelapan pajak. Semoga Tuhan membuka mata mereka terhadap konsekuensi dari tindakan mereka dan menaruh dalam diri mereka roh pertobatan.
• Mereka yang menderita ketidakadilan dan kekerasan: yang lemah, anak-anak, perempuan, yang terpinggirkan, pengungsi dan populasi yang ditolak – agar Tuhan mengulurkan tangan penyembuhan dan perlindungan-Nya kepada mereka.
• Berdoa bagi negara-negara yang, karena sejarahnya, memiliki budaya ketergantungan dan ketundukan. Semoga negara-negara ini pulih, diperkuat, dan bertanggung jawab untuk masa depan mereka.

Apa yang dapat kita lakukan?
• Selalu terinformasi. Baca dan tonton berita dan kejadian terkini dan waspadai bagaimana pemerintah di negara anda dan di negara lain bertindak. Ini memungkinkan anda untuk melihat korupsi dan praktik yang tidak adil, dan berada dalam posisi untuk menentangnya dan memberitahu orang lain tentangnya. Ini adalah langkah awal yang penting untuk memiliki institusi yang kuat.
• Menjadi pendukung bagi yang tertindas dan kurang beruntung. Ketika pemerintah (pemerintah negara atau organisasi) telah mengecewakan seseorang, bersuara dan bela mereka. Anda dapat membuat perbedaan bagi individu dan masyarakat.