5 minute read

SDG17 Bekerja Sama

bekerja sama

Perkuat sarana implementasi dan revitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan

Advertisement

• Tingkatkan kapasitas domestik untuk himpun pendapatan. • Negara-negara maju agar melaksanakan sepenuhnya komitmen resmi mereka dalam membantu pembangunan. • Mobilisasi sumber daya keuangan tambahan bagi negara berkembang dari berbagai sumber. • Bantu negara berkembang dalam mencapai keberlanjutan hutang jangka panjang. • Tingkatkan dukungan internasional untuk laksanakan pembangunan kapasits di negara berkembang.

Komisioner Jane Paone

Koordinator Senior Internasional untuk Keadilan Sosial (Eropa)

Akhirnya, kita mencapai SDG yang terakhir ‐ nomor 17. 16 SDGs berisiko lainnya hanya menyisakan harapan dan impian bagi segelintir kecuali tujuan akhir tercapai.

Saya pernah mengikuti satu forum yang memotivasi tentang status kaum wanita di Geneva. Ide-ide penting dihasilkan dari lokakarya dan diskusi terbuka. Namun, pada akhirnya, saya ingat mendengar bahwa bukan saja UU, perjanjian yang ditandatangani, pendanaan dan kerangka kerja adalah hal-hal yang penting, tetapi untuk mewujudkan transformasi yang konkret, persyaratan mendasarnya adalah ‘implementasi, implementasi, implementasi!’ ini masih berlaku hari ini.

Agar dampak nyata dapat bertahan lama, pembangunan berkelanjutan perlu tindakan yang terinspirasi. Kita tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Kemitraan mengubah banyak hal. Juga, ingat, kemitraan mengubah kita sebagai individu!

Terkadang hambatan untuk menjalin kemitraan apapun adalah kesediaan untuk mengambil risiko. Kemitraan melibatkan setidaknya dua pihak. Ini berarti semua pihak cenderung berubah dalam proses interaksi satu sama lain. Bagi mereka yang teguh dengan cara mereka sendiri dalam bernalar dan melakukan sesuatu, hal itu bisa dilihat sebagai ancaman, dan bukannya peluang indah untuk belajar.

Dengan menghimpun sumber daya, mitra menjadi jauh lebih kaya dari sebelumnya: efek riak terjadi yang cenderung membuat orang lain tertarik, bahkan di luar kemitraan awal. Yang lainnya ingin bekerja untuk tujuan yang sama. Kita temukan bahwa mitra yang mungkin sebelumnya kita anggap ‘miskin’ ternyata dapat mengajarkan kita pelajaran yang baik. Mereka membawa pengetahuan yang tajam terkait lingkungan lokal dan ide-ide praktis tentang bagaimana menciptakan dunia yang lebih baik dan adil, bahkan tanpa memiliki keahlian ‘resmi’. Kemitraan yang baik akan memperkuat harapan untuk mencapai tujuan – bersama. Kemitraan yang baik memberikan energi baru dan mengingatkan masing-masing tentang nilai mereka – nilai yang tidak hanya bersifat ekonomis. Kemitraan akan menjadi yang terbaik ketika ada lingkungan yang saling menghormati dan di mana menyimak (lebih dari sekadar mengungkapkan pendapat sendiri) dihargai. Dunia kita semakin saling terhubung dan kita berdoa agar kita dapat memberikan kontribusi yang valid untuk mencapai SDGs dengan memperkuat sarana pelaksanaan dan revitalisasi kemitraan global kita. Mungkin dengan sektor publik atau swasta dari masyarakat, atau mungkin juga terjadi dengan bekerja sama dengan komunitas berbasis agama lainnya. Semoga kita memiliki mata dan hati yang terbuka untuk peluang yang muncul di depan kita.

Tuhan menghendaki agar manusia bergantung pada-Nya dan saling bergantung dengan sesama. Alkitab sangat menekankan pada komunitas dari pada individualisme, namun setiap orang memiliki tanggung jawab untuk bekerja demi kebaikan dunia yang Tuhan ciptakan. Bersama-sama, kita lebih kuat. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menyatakan bahwa kita adalah ‘rekan sekerja Allah’ (2 Korintus 6:1). Ini adalah panggilan mulia untuk dilakukan setiap hari. Kita menerima mandat dari Pencipta dan penopang seluruh kehidupan. Dia menciptakan kita sebagai makhluk sosial. Cara-Nya mewujudkan keadilan adalah melalui kemitraan: lewat orang-orang dan individu-individu yang terdapat di berbagai tingkat masyarakat, berbicara, menjadi pelaku, seringkali menjadi kontra-budaya. Ini adalah dunia-Nya, dan kita terhubung dengan orang lain, bertanggung jawab atas kesejahteraan satu sama lain.

Kathleen Darby Ray menyarankan: ‘Kita perlu dimotivasi oleh empati, bukan kerajaan; belas kasihan, bukan penguasaan; kerentanan, bukan kekerasan. Kerendahan hati berasal dari humus, kata untuk bumi, menjadi bumi, menjadi inkarnasi.

’1

1 An interview with Kathleen Darby Ray, American Academy of Religion annual conference, Chicago, Illinois, 19 November 2012. (Source: Salvatierra and Heltzel, 2014, p90)

Apa yang Alkitab ajarkan?

• Paulus menulis dalam Filipi 1:4‐6: ‘Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.’

• Dalam Filipi 2:5‐8, Kitab melanjutkan: ‘Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib’.

• Saat kita mulai bekerja dalam kemitraan dengan orang lain, kita mengalami penguatan bakat dan ketrampilan kita. Amsal 18:16 mengajar kita: ‘Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.’

APA yang seharusnya KITA DOAKAN?

• Keberhasilan individu, LSM, dan organisasi lainnya dalam upaya mereka untuk memenuhi Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan. Semoga kemitraan antara pihak-pihak ini menjadi kuat dan sukses.

• Bala Keselamatan yang berupaya mengembangkan kemitraan yang baik dengan lembaga dan kelompok lain di seluruh dunia. Semoga kita bersedia bekerja dengan orang lain untuk mencapai rencana Tuhan di bumi. Semoga kita juga bersedia menolak kemitraan jika kemitraan itu mengalihkan atau menyelewengkan kita dari partisipasi dalam misi Tuhan di Bumi.

• Rasa pengeritan di pihak semua orang yang mencari keadilan ‐ agar kita mungkin bersedia mendengarkan orang-orang di sekitar kita dan bertumbuh, dan di mana kita mengalami ketidaksepakatan agar kita melakukannya dengan rasa penghormatan.

Apa yang dapat kita lakukan?

• Berusahalah untuk memahami seseorang yang kurang bergaul baik dengan anda. Barangkali anda tidak setuju dengan mereka tentang suatu masalah ‐ tapi anda masih dapat menghormati sudut pandang mereka dan mencoba menemukan kesamaan. Baca Lukas 6:27‐28. Yesus ingin agar kita bersedia bergaul dengan orang lain di sekitar kita dan menghargai kontribusi orang lain terhadap kehidupan dan komunitas kita. Jika ini bukan sesuatu yang mudah bagi anda, mungkin anda dapat menetapkannya sebagai tujuan pribadi.

• Bekerja dalam kemitraan dengan orang lain. Tampaknya SDG 17 akan dimainkan secara internasional antara organnisasi tingkat tinggi, politisi, dan perusahaan, tetapi kita semua memiliki peran untuk dimainkan. Inisiatif baru akan dimuaki melalui individu yang bermitra dengan teman, keluarga dan kolega serta orang lain di gereja mereka. Temukan orang-orang di sekitar anda dengan ketrampilan untuk mengembangkan dan memajukan upaya anda dalam penggalangan dana, relawan, dan cara-cara lainnya.

This article is from: