SEULAS PINANG JANGAN SEPELEKAN SOSIALISASI
S
eperti pungguk merindukan bulan. Lama berharap Pemira bisa berlangsung tanpa aklamasi dan sistem lebih canggih, pupus sudah. Pasangan Nofrian Fadil Akbar dan Fitrah Agra Nugraha terpilih aklamasi akan memimpin BEM UNRI setahun ke depan. Begitupun dengan anggota dewan mahasiswa turut aklamasi. Sejak lima tahun terakhir hanya satu kali mahasiswa UNRI menyelenggarakan pesta demokrasi langsung. Sisanya terpilih aklamasi. Nasib serupa terulang lagi, tak ada pemilihan untuk ketua dan wakil ketua BEM maupun anggota DPM. Padahal Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU) sudah siapkan aplikasi bila Pemira dilaksanakan secara daring. Ya, meski nantinya tidak ada pandemi, sistem ini harus dipertahankan sebab mahasiswa tak repot-repot datang ke TPS. Maret sebelum pandemi, tahapan Pemira sudah masuk pendaftaran bakal calon. Namun karena UNRI mulai berlakukan pembelajaran jarak jauh, Pemira pun harus ditangguhkan. Mei, Steering Committee (SC) ambil keputusan Pemira akan dilanjutkan bergantung perkembangan Covid-19.
seadanya dan mahasiswanya saja yang apatis. Bisa jadi, kedua kemungkinan tersebut memang benar adanya. Lantas itu tidak seharusnya menjadi pembenaran tanpa pertimbangkan proses keduanya. Sosialisasi harus maksimal mendorong partisipasi mahasiswa menjadi meningkat. Ini menjadi tugas bersama. Sosialisasi yang lebih kreatif sangat perlu apalagi masa pandemi untuk memastikan penyebaran informasi itu sampai ke tiap mahasiswa. Misalnya web seminar dengan Zoom Cloud Meeting tentang Pemira yang disiarkan melalui seluruh kelembagaan UNRI khususnya tingkat fakultas. Tidak bergantung pada akun BEM dan DPM UNRI atau malah PPRU. Proses peliputan Pemira ini juga terkendala tak kooperatifnya panitia. Misalnya kru kami hendak wawancara ketua panitia Muhammad Untung berungkali tak bisa dengan alasan sibuk. Selain itu, mestinya SC mengambil keputusan langsung saja persiapkan Pemira daring menggunakan sistem E-Vote medio Mei lalu. Bukan malah menunggu perkembangan pandemi Covid-19 berakhir. Lantaran, tidak ada satu pun pihak yang bisa prediksi kapan musim pagebluk ini selesai. Jadinya, ada waktu empat bulan lebih PPRU dan Panwas enggak ngapa-ngapain.
Beberapa bulan tak ada kabar, keluarlah Surat Keputusan PPRU berupa mekanisme pemilihan Ilustrasi: Haby Frisco secara daring yang diunggah di akun Instagram @pemiraunri2020. Lalu tahapan pendaftaran Begitu ketemu bulan September, kadang-kadang bakal calon yang sempat tertunda kembali dilanjutkan. mahasiswa ini juga mirip DPR kolaborasi dengan Pemerintah bahas Omnibus Law. Bahas aturan secepat Sempat ada protes dari beberapa mahasiswa minta kilat tanpa partisipasi masyarakat yang baik. Menggesa Pemira dijadwalkan ulang khususnya sosialisasi lebih Pemira di bulan September dan Oktober tanpa sosialisasi maksimal. Permintaan itu dikabulkan namun hanya yang maksimal. menunda tujuh hari saja tanpa ada penambahan masa sosialisasi dengan sistem yang baru.
Simsalabim Aklamasi!
Komunikasi panitia Pemira kepada publik dominan melalui Instagram @pemiraunri2020 dengan pengikut hanya 1007 akun. Sementara mahasiswa aktif UNRI diperkirakan mencapai 30.000-an. Soal ini, tentunya hanya ada dua persepsi: sosialisasi
BAHANA MAHASISWA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2020
5