3 minute read

Opini, Tayo Untuk Sekolah

Tayo

Untuk Sekolah

Advertisement

OPINI

Oleh: Zahra Safi Ramadhani

“Hey!.... Tayooo. Begitulah yang kerap dilakukan anak jaman sekarang, tak hanya anak muda orang dewasa pun ikut melakukan guyonan lucu semacam itu. Lantas, apa kabar Sidoarjo? Sudah adakah tayo untuk sarana kami untuk menuju sekolah?

Tayo sebutan sebuah bus kecil yang tayang di salah satu stasiun televisi. Di Sidoarjo sendiri belum banyak bus, apalagi untuk fasilitas sarana sekolah. Halte pun sama nasibnya. Para pelajar pun merasa, kalau bus sangat dibutuhkan untuk sarana transportasi sekolah, bus sekolah misanya. Terbatasnya sarana disetiap sekolah merupakan masalah yang bisa dibilang simple, namun sebenarnya perlu perhatian khusus. Murid-murid yang terbatas kendaraan yang menjadi korban. Mereka harus ‘berjuang’ agar bisa sampai sekolah ataupun sebaliknya. Saya juga mengalaminya. Ada yang pulang sekolah naik gojek maupun naik “len”. Hanya sebagian sekolah saja yang sudah ada sarana ke sekolah atau sebaliknya, contohnya mobil antar jemput. Selanjutnya, maraknya balap liar merupakan salah satu dampak tidak adanya fasilitas yang memadai bagi para remaja untuk menyalurkan bakatnya. Waktu produktif balap liar biasanya tengah malam, karna di waktu tersebut semua orang terelap dalam tidurnya. Mereka bisa bebas melakukan kegiatannya. Nah disitu, kegiatan patroli polisi sangat diperlukan pada waktu itu, untuk menertibkan para anak yang melakukan balap liar. Lalu seperti sekolah membawa motor, itu sudah melanggar peraturan lalu lintas yang pasti. Tetapi mengapa masih banyak terjadi? Faktornya banyak, mulai dari lingkungan rumah, sebagai contoh orang tua yang mungkin tidak terlalu menghiraukan anaknya, atau bahkan diberi ijin oleh orang tuanya. Dampak anak menggunakan sepeda motor sangat banyak, mulai dari kecelakaan, ditilang polisi, dan lain sebagainya. Untuk menekan angka terjadinya kecelakaan menjadi rendah bisa dilakukan dengan menyediakannya fasilitas bus sekolah bagi para murid sekolah. Bis sekolah memang sangat diperlukan saat ini, khususnya di Sidoarjo. Setidaknya itu akan membantu para siswa untuk datang ke sekolah maupun pulang sekolah. Tidak perlu mewah cukup sederhana saja namun bermanfaat bagi siswa warga Sidoarjo. Halte juga perlu diperbanyak untuk tempat pemberhetian bus. Penempatan halte juga harus diperhatikan, misalnya halte di tempatkan di beberapa meter dekat sekolah agar bisa dijangkau dengan mudah. Di luar kota sendiri sudah banyak bus sekolah tersedia. Surabaya misalnya, disana sudah tersedia fasilitas bus sekolah. Meskipun tidak menyebar ke seluruh sudut kota tetapi itu sudah sangat membantu murid di Surabaya. Bisnya nyaman, ber-AC, bersih 29

dan luas. Selain di Surabaya di Denpasar pun sama. Lantas, kapan di Sidoarjo? Dinas pendidikan Sidoarjo harus memperhatikan masalah ini. Karna dengan adanya bus sekolah bisa memudahkan para siswa untuk berangkat menuju sekolah ataupun pulang sekolah. Saya rasa semua sekolah di Sidoarjo mampu, jika diharuskan untuk membayar uang iuran pembuatan bus sekolah itu. Selain dari uang iuran dari sekolah sekolah tentunya akan mendapat anggaran dari pemerintah Sidoarjo. Untuk rute lebih di fokuskan di daerah tengah kota, karena di tengah kotalah yang paling banyak kendaraan lalu lalang. Dengan adanya bus sekolah juga bisa meminimalisir angka kemacetan di Sidoarjo. Sidoarjo yang dulunya kota kecil dan sepi sekarang sudah berubah total. Seiring berjalannya waktu, kota Sidoarjo bertambah luas dan padat penduduk. Oleh karena itu sarana prasaran untuk pendidikan sangat diperlukan di kota bandeng ini. Semakin banyak penduduk berarti semakin banyak pula siswa / murid yang bertambah jumlahnya, yang semakin kekurangan kendaraan menuju sekolahnya ataupun sebaliknya. Di era modernisasi ini pihak dinas pendidikan bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Sebagai contoh jika sudah ada bus sekolah bisa pesan tempat duduk di dalam bus waktu sebelum bus datang di halte masing-masing.

Dengan begitu akan mempersingkat waktu untuk jalannya bus. Siswa juga tidak perlu berdesakan masuk bus berebut tempat duduk. Di zaman sekarang pula banyak aplikasi ojek online yang beroperasi, go-jek misalnya. Go-jek bisa dimanfaatkan untuk sarana para siswa, namun apakah tidak lebih efektif lagi jika aplikasi go-jek bisa ditambahkan dengan fitur go-jek bagi pelajar. Ya, khusus bagi pelajar. Maksudnya untuk tarif disesuaikan dengan kantong pelajar. Dengan itu pula akan menambah daya tarik agar semakin maju aplikasi karya anak bangsa itu. Sebagaimana akhir sebuah tulisan, saya akhiri tulisan saya ini. Mohon maaf jika ada salah kata, tanggal maupun tempat. Saya hanya seorang pelajar budiman yang ingin menuangkan isi otak saya dalam tulisan ini. Satu pesan saya kepada pendidikan di Sidoarjo “Semua adalah proses, jadi berproseslah dengan baik agar yang kau dapat hasilnya baik juga”.

This article is from: