In-Depth Startup Culture vs Corporate Culture, Mana yang Cocok Untukmu?
In-Depth Inspirasi 10 Company
Values dari Berbagai
Perusahaan di Dunia
Profil Komunitas
UX Indonesia (UXiD)
Tyovan Ari Widagdo
VOL. 05 • NOVEMBER 2020 STARTUP • TALENTA DIGITAL • IDE • INOVASI
BUKU INI TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN
Kata Founder
Pengarah
Semuel Abrijani Pangerapan
Pembina
Slamet Santoso
Penanggung Jawab & Pemimpin Redaksi
Sonny Sudaryana
Editor
Fadhila Hasna Athaya
Putranto Adhi Nugroho
Penulis
Sofy Nito Amalia
Desain & Layout
Rizka Irjayanti
Adinda Hapsari
Produksi & Sirkulasi
Fahmi Riskian
#1000StartupDigital 2 1000STARTUPDIGITAL.ID
Rintisan
Surat dari Redaksi
Mencari Gaya dan Budaya Kerja di Startup Kita
Saat merintis sebuah startup, kamu dan tim secara sadar ataupun tidak, juga membangun sebuah budaya kerja.
Katakan, satu co-foundermu selalu memulai hari kerja dengan meminta semua tim untuk melaporkan progres pekerjaan masingmasing, apa kendala yang dihadapi, apa solusi yang coba dilakukan, dan bantuan apa yang dibutuhkan. Dilakukan secara konsisten, itu akan menjadi sebuah budaya. Budaya speak up, misalnya.
Lalu, ada satu co-foundermu yang lain selalu memulai waktu kerja lebih siang karena merasa lebih produktif bekerja di sore dan malam hari. Kerjaannya selalu beres dan tim yang lain tidak keberatan walau ia memiliki jam kerja yang berbeda. Ini pun juga akan tumbuh sebagai budaya. Kita namakan, budaya mengedepankan hasil dan tidak terikat rutinitas jam kerja, misalnya.
Yang ingin kami tekankan dengan contoh ini, budaya adalah sesuatu yang kamu jalankan sehari-hari. Budaya bukan hanya nilai-nilai yang kamu sepakati berdasarkan turunan dari visi misi perusahaan. Budaya adalah perilaku sehari-hari yang menjadi cerminan dari bagaimana kamu bertindak dan mengambil keputusan. Dengan demikian, penting bagimu untuk mempertajam self-awareness karena itu adalah modal utama untuk membangun kepekaan pada budaya
yang akan tercipta dalam startupmu.
Untuk menambah wawasanmu tentang
budaya kerja di startup, dalam RINTISAN edisi
November, kami sajikan kumpulan bacaan
tentang: Startup Culture . Mengapa investasi
dalam membangun budaya kerja sangat
penting? Apa yang harus dilakukan untuk
membangun budaya startup? Apa perbedaan
budaya startup dan budaya korporat? Mengapa harus membuat Culture Handbook? Gimana membangun budaya remote working untuk tetap produktif saat pandemi? Bagaimana perusahaan global menentukan nilai dan prinsip budaya kerjanya? Dan beberapa artikel lainnya untuk menjadi referensi belajarmu tentang membentuk budaya kerja.
Kami harap, artikel-artikel dalam edisi ini dapat membantumu dalam membangun budaya kerja di startupmu. Oh iya, tak bosan-bosan kami ingatkan, bahwa kami menanti masukan darimu agar Buku Saku RINTISAN ini dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya. Untuk menyampaikan masukan, silakan akses bit.ly/ fbrintisan ya!
Selamat membaca dan semangat berkarya!
Tim Redaksi
Rintisan #1000StartupDigital 3 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Penting
untuk memahami diri
untuk dapat memvisualisasikan
seperti apa budaya startupmu yang ingin dibentuk.
Semuel Abrijani Pangerapan
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
Rintisan #1000StartupDigital 4 1000STARTUPDIGITAL.ID
Prakata Dirjen Aptika
Merealisasikan Visi Mulai
dari Membangun Budaya
Berbicara tentang budaya institusi, bagi saya itu berarti membicarakan sesuatu yang abstrak. Memang, beberapa bagian dari budaya dapat terlihat dari artefakartefak seperti, bagaimana orang-orang dalam institusi tersebut berpakaian dan bagaimana ruang kerja ditata. Namun, sebagian besar budaya itu terletak dalam perilaku dari orang-orang yang ada di dalam institusi tersebut dan itu tidak kasat mata. Dengan demikian, mari kita coba bahas definisi budaya dengan menggunakan sebuah analogi.
Jika diibaratkan dengan mengendarai sebuah mobil, visi institusi adalah destinasi yang ingin dituju, nilainilai institusi adalah aturan dalam mengemudikan mobil tersebut, dan budaya adalah kumpulan interaksi yang terjadi sepanjang perjalanan. Sehingga, di sini kita dapat melihat bahwa budaya adalah hal yang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Budaya bukan sebuah variabel yang berdiri sendiri. Budaya bukan hal yang dapat ditentukan oleh pimpinan seorang, melainkan hal yang dicontohkan oleh pimpinan, dipelajari oleh tim dan diterapkan dalam keseharian selama berinteraksi.
Dengan demikian, jika budaya adalah hal yang bersumber dari kebiasaan yang terbangun selama interaksi, komponen
terbesarnya adalah bagaimana kita sebagai anggota dari sebuah institusi berperilaku satu sama lain. Dalam sebuah startup, 80% budaya dibentuk dari para co-founder dan para karyawan awal yang direkrut. Untuk itu, penting bagi Anda untuk memetakan kelebihan dan kekurangan diri, apa yang membedakan Anda dengan orang lainnya dalam tim, dan berbagai aspek lainnya dalam diri selama berinteraksi dengan tim. Ini berarti, penting untuk memahami diri untuk dapat memvisualisasikan seperti apa budaya startupmu yang ingin dibentuk.
Selain memahami diri, akan lebih baik jika Anda dapat mencari referensi di luar sana. Pelajari budaya apa yang berhasil membawa startup dan perusahaan teknologi ternama yang mungkin relevan dengan keadaan tim startupmu. Semakin banyak referensi, itu akan membuka wawasan tentang apa aspirasi yang ingin dicapai oleh startupmu. Untuk itu, saya harap RINTISAN edisi
Budaya Startup ini dapat memperkaya referensi dan membuka wawasan startup Anda agar dapat berinovasi dengan lebih efisien dan efektif.
Semuel Abrijani Pangerapan
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
5 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
Daftar
November 2020 Lowongan Pekerjaan Vacancy 39 Daftar 15 Startup Enabler UMKM Indonesia Daftar Startup 30 Apa yang Harus Dilakukan untuk Membangun Budaya Startup? In-Depth 14 In-Depth 3 Alasan Mengapa Investasi dalam Budaya Kerja Sangat Penting 8 The Startup Triangle Team Kata Founder 54 UX Indonesia (UXiD) Bersama Tyovan Ari Widagdo, kenali apa itu Hustler, Hipster, dan Hacker. 60 Profil Komunitas Rintisan #1000StartupDigital 6 1000STARTUPDIGITAL.ID
Isi
17 Tips Membangun Budaya Remote Working In-Depth 48 Mengapa Startup Harus Membuat Culture Handbook? In-Depth 40 Buku, Film, & Podcast Telah dikurasi, tinggal diresapi, dinikmati, dan dibagi pada teman-teman lainnya! Rekomendasi 20 Startup Culture vs Corporate Culture, Mana yang Cocok Untukmu? In-Depth 24 Karakteristik Budaya Startup yang Hebat Inspirasi 10 Company Values dari Berbagai Perusahaan di Dunia 72 64 In-Depth In-Depth 7 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
3 Alasan Mengapa Investasi dalam Budaya
In-Depth
Rintisan #1000StartupDigital 8 1000STARTUPDIGITAL.ID
Pada dasarnya, budaya bukan sesuatu yang abstrak.
Penting
Kerja Sangat
Mereka mungkin tidak dapat dilihat secara
langsung, tapi memberikan dampak besar terhadap keseluruhan elemen organisasi atau perusahaan.
Jika boleh dibandingkan, budaya hampir mirip dengan soft skill
Tidak bisa dilihat secara langsung, tapi punya peran besar dalam meningkatkan kemampuan seseorang.
Budaya perusahaan adalah sekumpulan dari nilai, tujuan, tindakan, norma, dan karakter dari perusahaan tersebut. Yang juga termasuk dalam budaya adalah aturan kerja serta harapan para karyawan dan konsumen terhadap perusahaan. Lalu, seberapa penting budaya kerja mempengaruhi perusahaan?
Menurut artikel yang dilansir dari Harvard Business Review, budaya adalah apa yang terjadi saat CEO meninggalkan ruangan kerja dan menyisakan para karyawan dalam sebuah kantor.
Kira-kira, apa yang akan para karyawan ini lakukan?
Bagaimana mereka menjalin interaksi satu sama lain?
Bagaimana mereka mengerjakan tugas dan menghadapi tantangan?
Apakah mereka
merasa nyaman dalam mengekspresikan diri dan gagasannya saat di kantor?
Selanjutnya, mari kita ketahui mengapa startup perlu mempertimbangkan untuk berinvestasi dari segi waktu, tenaga, dan biaya dalam mengembangkan budaya kerja mulai dari saat ini:
9 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
Dapat Kualitas Kandidat yang Mumpuni
Orang-orang pada umumnya mencari perusahaan dengan reputasi dan kredibilitas yang baik. Perusahaan yang membangun budaya kerjanya, akan menarik orang-orang tertentu yang
sesuai dengan kriteria serta penjelasan tentang budaya kerja yang mereka cantumkan. Bagi calon kandidat yang ingin mendaftar kerja, mereka sebagian akan menyortir atau menyeleksi, perusahaan mana yang punya visi, misi, dan budaya yang sejalan dengan apa yang mereka yakini. Dengan kata lain, budaya kerja sangat berperan sebagai faktor untuk menarik minat kandidat atau pelamar kerja dengan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Menurut penelitian dari Deloitte Millennial Survey pada tahun 2018, yang sering terjadi terutama bagi generasi millenial dan Gen Z yakni cenderung mencari pekerjaan yang dapat membantu mereka berkembang secara personal dan profesional. Oleh karena itu, gaji dan tunjangan bukan hanya satu-satunya patokan yang dicari oleh calon karyawan. Dengan begitu, budaya perusahaan yang lebih baik, akan menyaring kandidat yang lebih baik. Ini menjadi alasan mengapa penting bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam budaya kerja yang positif dan dapat membangkitkan semangat para karyawannya.
Rintisan #1000StartupDigital 10 1000STARTUPDIGITAL.ID
Meningkatkan Performa Kerja atau Kinerja Karyawan
Tahukah kamu, bahwa karyawan yang bahagia sangat mempengaruhi produktivitas kerja mereka? Kebahagiaan
karyawan bisa ditingkatkan dengan menyusun budaya kerja yang sesuai dengan visi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh New Century Financial Corporation
menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia, performa kerjanya akan terlihat lebih baik. Karyawan yang bahagia
menunjukkan performa 20% lebih baik
dan menghasilkan profit 1.2%-1,7% lebih besar daripada perusahaan sejenis.
Selain itu, terdapat studi menarik
lainnya yang dikemukakan oleh Departemen Ekonomi dari University of
Warwick, bahwa karyawan yang
bahagia 12% lebih produktif dari ratarata karyawan yang lain. Bagaimana dengan sisanya? Karyawan yang tidak
bahagia menunjukkan kinerja 10% kurang produktif.
Jika berbicara dari segi pendapatan, penelitian yang dilakukan oleh James L. Heskett dan John Kotter dari Harvard Business School, menunjukkan bahwa
perusahaan dengan budaya yang
kuat menghasilkan pendapatan 4x lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak membangun budaya kerja.
Penelitian ini akhirnya diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul Corporate Culture and Performance.
Rintisan #1000StartupDigital 11 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Membangun Loyalitas Karyawan
Karyawan yang memahami tentang
budaya kerja di perusahaannya, cenderung lebih loyal dan mau
berinteraksi lebih banyak dan melibatkan
diri dalam memberikan kontribusi
perusahaan. Berinvestasi lebih terhadap
budaya perusahaan sama artinya dengan
merencanakan biaya perekrutan secara
lebih efektif. Perusahaan, terutama divisi
HRD tidak perlu melakukan pemborosan
dari segi wawancara dan merekrut
kandidat baru.
Menanamkan budaya perusahaan, sama artinya dengan memberikan
suntikan semangat kepada karyawan.
Mereka akan rela datang lebih pagi dan pulang agak terlambat karena memiliki rasa memiliki dan antusias yang tinggi.
Bahkan, ketika kondisi perusahaan sedang berada di fase yang kurang
baik, karyawan akan berusaha setia dan tetap percaya dengan misi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak punya budaya kerja, para karyawan cenderung akan mencari pekerjaan baru karena mereka tidak nyaman dan tidak betah terhadap lingkungan kerja dan budaya perusahaan yang dijalani.
Dari penjelasan di atas, sekarang kamu dan teman-temanmu memahami mengapa investasi dalam budaya adalah salah satu tindakan nyata untuk mendapatkan kandidat karyawan yang berkualitas, meningkatkan pendapatan, branding, kinerja tim, hingga loyalitas karyawan. Masa depan startupmu bisa jadi bergantung pada budaya kerja yang kamu bangun, jadi sekarang tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi di dalamnya, ya.
Rintisan #1000StartupDigital 12 1000STARTUPDIGITAL.ID
Tidak ada formula ajaib untuk budaya perusahaan yang hebat.
Kuncinya adalah memperlakukan staf Anda sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
Richard Branson Founder, Virgin Group
CREDITS: GUARDIAN.CO.UK
13 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
Apa yang Harus Dilakukan Untuk Membangun Budaya Startup
In-Depth Rintisan #1000StartupDigital 14 1000STARTUPDIGITAL.ID
Mungkin kamu pernah melihat kantor startup
(meskipun lewat internet), dan terkagum dengan tampilan kantornya yang keren, terlihat casual, banyak bangku dan bean bag bertebaran. Beberapa orang terlihat lalu lalang sambil menenteng laptop, berjalan santai mengenakan kaos, dan yang lainnya sedang berada di ruang meeting. Itu semua mungkin
tampak dari luar. Namun jauh di dalam sana, hal-hal yang kamu lihat barusan adalah hasil
dalam membangun budaya perusahaan.
Darimana budaya
perusahaan itu berasal?
Budaya di berbagai organisasi, termasuk perusahaan, komunitas, dan tentunya startup, dimulai saat awal penciptaan organisasi tersebut. Budaya tercipta dari akumulasi proses interaksi yang terjalin setiap hari. Bagaimana seorang founder bertindak, menyampaikan pendapat, memberikan kritik, itu akan membentuk budaya yang akan dipelajari dan diadopsi oleh tim.
Budaya juga bisa dibentuk saat di tengah proses berkembangnya startup
Yang perlu kamu tahu, budaya startup itu hampir mirip seperti lem. Membuat aturan menjadi panduan dalam
merealisasikan visi misi yang ingin dicapai karena membuat orang-orang bisa berkolaborasi dengan efektif sesuai dengan gaya yang disepakati bersama.
Dengan adanya budaya, startup dapat menentukan keputusan dan tindakan dari setiap individu. Contoh tindakan dalam budaya kerja adalah saat kamu
melakukan perekrutan, mengadakan meeting, mengukur kinerja, dan berbagai
tindakan lainnya yang seringkali kamu
lakukan, namun tidak sadar bahwa hal tersebut adalah penerapan dari budaya startup
Rintisan #1000StartupDigital 15 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Kemudian, bagaimana cara menciptakan budaya startup?
1
Jangan Lupakan Persiapan
Startup yang membiasakan anggota
timnya untuk memberikan ide, sama saja dengan membangun budaya
perusahaan yang terbuka. Sebaiknya, tim atau karyawan dapat membicarakan ide, mengajukan hal-hal tentang ketidaksetujuan, memberikan pendapat, atau turut andil dalam memutuskan perubahan. Dengan ini, maka karyawan merasa dihargai dan didengarkan.
Bagaimana pun, karyawan adalah orang yang ada garis paling depan dan berhadapan langsung dengan konsumen. Maka dari itu, sangat penting bagi mereka untuk dapat mewujudkan
value dan budaya dari startupmu. Kamu dapat memancing umpan balik (feedback) dari karyawan saat meeting Tanyakan bagaimana pendapat mereka dan respon yang harus diberikan. Jika ternyata dalam beberapa kali pertemuan meeting, ada anggota tim yang cenderung pasif, maka kamu berhak mengadakan sesi 1-on-1 untuk berbicara santai dan mengajak ia memberikan idenya. Karena pada akhirnya, karyawan yang merasa dihormati oleh atasannya pada umumnya akan bekerja lebih keras dan cenderung lebih loyal.
Kurangi Micro Management 2
Micro management adalah gaya kepemimpinan saat sedang mengarahkan atau
mengawasi tim, namun dilakukan secara berlebihan. Biasanya, atasan yang micromanaging cenderung mengontrol dan terlalu banyak ikut campur atas detail pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh bawahan. Salah satu cara menghindarkan terjadinya micro management,
mau tidak mau, memang harus memberikan kepercayaan kepada karyawan. Dengan upaya ini, maka lebih memungkinkan produktivitas serta kreativitas mereka lebih tersalurkan. Selain itu, sebagai pemimpin, kamu justru punya waktu lebih untuk mengerjakan hal-hal yang sebenarnya memang urgent
Rintisan #1000StartupDigital 16 1000STARTUPDIGITAL.ID
Cerita adalah pemersatu manusia. Dengan cerita, semua orang bisa relevan dan punya keterkaitan satu dengan yang lain. Melalui cerita, startup bisa tumbuh dan berkembang dengan dukungan dari para founder dan juga teman-teman tim. Adanya cerita juga memungkinkan anggota tim berinteraksi lebih banyak, sehingga mereka mau berkontribusi lebih untuk perusahaan.
Salah satu cara untuk mendorong para anggota tim dengan bercerita adalah
rutin mengadakan sharing session
Sampaikan kepada semua anggota tim bahwa startup mu muncul dengan visi dan misi yang terstruktur, mulia, dan juga memberikan dampak positif bagi banyak orang. Kamu juga bisa membiasakan mereka untuk diskusi, mengadakan polling , merumuskan strategi, dan aktivitas lain yang membutuhkan cerita. Semakin sering mereka bercerita, maka mereka biasanya akan merasakan nyaman berada dalam budaya startup yang kamu bangun.
Rintisan #1000StartupDigital 17 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Gunakan Cerita 3
Mencoba untuk Terus Bereksperimen 4
Budaya startup dapat lahir karena founder dan timnya yang selalu memiliki rasa curiosity (keingintahuan).
Mereka mau mencoba untuk terus bereksperimen. Karena mereka yakin, melalui eksperimen akan lahir inovasi atau ide-ide yang mungkin sebelumnya tidak pernah terbayangkan.
“Pemimpin itu memimpin dengan contoh, bukan dengan paksaan.”
— Sun Tzu
Cara untuk mengajak anggota tim agar tidak takut untuk bereksperimen yakni, kamu dapat memberikan contoh nyata, tindakan-tindakan yang sekiranya bisa dilakukan dan memberikan dampak bagi startup. Ambil risiko untuk gagal, karena dengan kegagalan, akan ada orang lain yang belajar dari proses kegagalan tersebut. Namun, jika eksperimennya berhasil, orang lain juga bisa termotivasi, dan hasilnya bisa dinikmati bersama-sama dengan tim.
Kamu bisa melakukan empat hal ini untuk dapat membangun budaya startup. Lakukan hal ini secara konsisten. Jangan lupa
lakukan evaluasi bersama tim. Gunanya untuk membahas, mana
saja budaya yang cocok untuk diterapkan, atau budaya mana yang
sekiranya kurang dan perlu untuk diperbaiki.
Rintisan #1000StartupDigital 18 1000STARTUPDIGITAL.ID
Alih-alih mencari jawaban, buatlah pilihan. Tidak peduli apa yang Anda pilih, Anda akan dikritik. Jika Anda takut dengan kritik itu, Anda tidak bisa membuat keputusan apa pun.
CREDITS: WWW.COSMOPOLITAN.CO.ID 19 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
Han Ji Pyeong
Buku, Film, & Podcast
Telah dikurasi, tinggal diresapi, dinikmati, dan dibagi pada teman-teman lainnya!
Rekomendasi Rintisan #1000StartupDigital 20 1000STARTUPDIGITAL.ID
Pada edisi kali ini, kami telah memilih sumber-sumber inspirasi yang akan membantumu untuk menyelami tentang user research lebih dalam. Kami harap, kamu dapat menemukan hal yang dapat diterapkan dalam karyakaryamu ke depannya!
Podcast
Rocketship.fm
Konsisten di feature sebagai top podcast di Huffington Post, Forbes, Inc, Entrepreneur dan beberapa publikasi bisnis lain. Memiliki lebih dari 400 episode, host dan tamu di podcast ini merinci konsep dan strategi yang perlu kamu tau berkaitan dengan manajemen product, marketing, sales, dan funding.
https://rocketship.fm/
Mixergy
Dalam 1,000 wawancara, Andrew Warner menanyakan pertanyaan tak biasa yang menggali lebih dalam tentang kesuksesan dan kegagalan dari berbagai entrepreneur paling sukses di dunia. Salah satu tamunya, Jimmy Wales membagikan bagaiman dia membuat Wikipedia menjadi sebuah world-changing site.
https://mixergy.com/interviews/
Rintisan #1000StartupDigital 21 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Powerful: Building a Culture of Freedom and Responsibility
Patty McCord
Dalam hal merekrut, memotivasi, dan menciptakan tim yang hebat, Patty McCord mengatakan sebagian besar perusahaan salah. McCord membantu menciptakan budaya unik dan berkinerja
tinggi di Netflix, di mana dia adalah chief talent officer. Dalam ini, dia membagikan apa yang dia pelajari di sana dan di tempat lainnya di Silicon Valley.
Work Rules!: Insights from Inside Google That Will Transform How You Live and Lead
Lazslo Bock
Dari buah pikiran sosok visioner yang inovatif di divisi People Operations Google, temukan pertanyaan inovatif tentang filosofi kerja - dan cetak biru untuk menarik bakat paling spektakuler ke startup dan memastikan bahwa mereka berhasil.
Buku
Rintisan #1000StartupDigital 22 1000STARTUPDIGITAL.ID
Start-Up (2020)
Seo Dal Mi bermimpi menjadi
Steve Jobs orang Korea sendiri, dan dengan cinta pertamanya yang jenius, seorang investor, dan orang dalam bisnis di sisinya, mimpinya mungkin lebih dekat daripada yang dia pikirkan.
Sillicon Valley (2014-2019)
Serial ini, parodi budaya Silicon Valley, berfokus pada Richard Hendricks, seorang programmer
yang mendirikan perusahaan startup bernama Pied Piper, dan menceritakan perjuangannya
mencoba mempertahankan perusahaannya sambil
menghadapi persaingan dari entitas yang lebih besar.
Film
Rintisan #1000StartupDigital 23 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Startup Culture vs Corporate Culture, Mana yang Cocok Untukmu? In-Depth Rintisan #1000StartupDigital 24 1000STARTUPDIGITAL.ID
Jika berbicara tentang budaya startup dengan budaya di perusahaan, pada dasarnya mereka punya beberapa kesamaan. Seperti contohnya nilai-nilai yang dianut, tujuan bisnis dan pencapaian kerja, serta etika bisnis.
Namun, startup dan perusahaan dalam cakupan lebih luas, ternyata memiliki cara yang berbeda dalam melakukan
pekerjaan masing-masing. Beberapa kategori dan perbedaan tentang budaya kerja akan dijabarkan menggunakan ilustrasi
seperti berikut:
Kamu akan cocok dengan
budaya di startup jika…
Di startup , kamu bisa mengerjakan banyak hal, selain di luar tanggung
jawab utama. Suasana kerja di startup jauh dari mengerjakan hal
yang serba rutin atau mengikuti
template . Ini disebabkan karena
tantangan yang besar sebagai
perusahaan yang baru, sehingga
mengharuskan para karyawan
serta tim untuk bisa beradaptasi
dengan cepat. Agility sangat
diutamakan dalam budaya kerja di startup , karena jika bekerja dengan
lambat, artinya sama dengan
memberi kesempatan lebih bagi kompetitor untuk selangkah lebih
maju daripada startup milikmu. Di startup , kamu sering kali didorong untuk mengemukakan ide-ide segar dan out of the box .
Rintisan #1000StartupDigital 25 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Kamu lebih menyukai suasana kerja yang bergerak cepat.
Bekerja di startup artinya kamu berkomitmen untuk mengambil banyak tanggung jawab.
Maksudnya adalah, kamu tidak
hanya menjalankan tugas individu saja, tapi punya peran sangat
besar dalam tanggung jawab
tim. Ini dikarenakan di startup , biasanya jumlah timnya lebih
terbatas daripada di perusahaan,
sehingga keputusan sekecil apa pun dampaknya akan sangat terasa. Bekerja dengan tim yang lebih kecil, berarti mau mengambil konsekuensi untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab dan terlibat dengan banyak pekerjaan.
Budaya di startup memungkinkanmu untuk bergerak lebih cepat, sehingga ada peluang maju untuk lebih cepat.
Tidak jarang orang yang bekerja di startup pada level paling bawah, seiring dengan peningkatan kompetensi karena sudah berhasil
mengambil tanggung jawab yang banyak, ia bisa dengan cepat naik ke level senior.
Dari segi komunikasi, interaksi antar individu atau lintas tim/divisi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah.
Budaya startup cenderung casual sehingga memungkinkan individu untuk melakukan komunikasi dengan atasan, Vice President ,
bahkan menyampaikan pendapat langsung kepada founder atau C-level .
Rintisan #1000StartupDigital 26 1000STARTUPDIGITAL.ID
Karyawan dituntut untuk Go Extra Miles.
Seringkali, dalam merintis
bisnis, perusahaan belum bisa
meluangkan banyak anggaran
dalam pelaksanaan operasional, sehingga karyawan dituntut
untuk go extra miles , misalnya saja
dengan merangkap banyak jabatan, mengerjakan banyak tugas, dan
menyelesaikan tanggung jawab
dengan cara yang mengeluarkan
biaya seminimal mungkin. Dengan
ini, maka kamu dilatih untuk
berkembang dan bekerja dengan
kreativitas. Di startup , kompensasi
mungkin tidak sebesar seperti
jika bekerja di perusahaan. Bisa
jadi mendapatkan tunjangan yang
minimal. Namun benefit yang
bisa didapatkan lebih kepada
fleksibilitas waktu, suasana kerja
yang casual, snack atau makan
siang gratis, hingga akses untuk
remote working .
Rintisan #1000StartupDigital 27 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Kamu akan lebih cocok dengan budaya di perusahaan jika…
Kamu lebih menyukai stabilitas dalam bekerja dan merasa enjoy mengerjakan hal-hal yang bersifat rutin.
Dalam lingkungan perusahaan, peran dalam bekerja pada umumnya lebih jelas karena
hirarki yang lebih terstruktur. Ini tidak memungkinkanmu untuk eksplorasi lebih jauh tentang
pekerjaan lainnya sehingga lebih memudahkanmu untuk fokus
dengan apa yang sudah menjadi tanggung jawabmu. Perusahaan dengan cakupan yang lebih besar, biasanya memiliki aturan yang semakin ketat dan tidak rentan terhadap benturan.
Di perusahaan besar, setiap orang punya tanggung jawabnya masing-masing.
Perbedaannya, jika di startup , kamu bisa saja mengerjakan pekerjaan yang bukan menjadi ranahmu asalkan demi kemajuan tim. Namun, di perusahaan besar, peran antar individu ditetapkan dengan jelas. Ini menimbulkan kesan bahwa peran individu menjadi kurang terlihat
dibandingkan dengan cakupan perusahaan yang sangat besar.
Karena dilibatkan dalam tim yang jumlahnya banyak, kamu jadi bisa lebih efektif dan menyelesaikan apa yang menjadi peran dan tanggung jawabmu.
Rintisan #1000StartupDigital 28 1000STARTUPDIGITAL.ID
Budaya perusahaan mencerminkan kestabilan dan juga ritme yang lebih teratur.
Untuk peningkatan karir di perusahaan, pada umumnya membutuhkan
waktu yang lebih lama dibandingkan peningkatan karir di startup. Hal ini
bisa terjadi karena jalur serta struktur organisasi di perusahaan lebih kompleks.
Alur komunikasi yang lebih panjang namun memiliki hirarki yang terstruktur karena ada SOP (Standar Operational Procedure) yang mengatur.
Pada umumnya, karyawan dengan level staff akan lebih sulit untuk
berkomunikasi langsung dengan manager , founder , atau C-level .
Budaya kerja di perusahaan lebih mencerminkan kemapanan.
Perbedaannya, jika di startup, kamu bisa saja mengerjakan pekerjaan yang
bukan menjadi ranahmu asalkan demi
kemajuan tim. Namun, di perusahaan besar, peran antar individu ditetapkan dengan jelas. Ini menimbulkan
kesan bahwa peran individu menjadi kurang terlihat dibandingkan dengan
cakupan perusahaan yang sangat besar. Karena dilibatkan dalam tim yang jumlahnya banyak, kamu jadi
bisa lebih efektif dan menyelesaikan apa yang menjadi peran dan tanggung jawabmu.
Rintisan #1000StartupDigital 29 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Daftar 15 Startup Enabler UMKM Indonesia Direktori Startup Rintisan #1000StartupDigital 30 1000STARTUPDIGITAL.ID
Mokapos
Menyediakan aplikasi kasir secara online dengan lebih mudah.
https://mokapos.com
Bukuwarung
Aplikasi pencatatan keuangan harian dan pembukuan usaha UMKM.
https://bukuwarung.com
Moodah
Aplikasi pembukuan dan catatan keuangan harian yang mudah digunakan.
https://moodah.id Rintisan #1000StartupDigital 31 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Legalku
Jasa layanan hukum yang berkualitas dan terjangkau untuk mendukung bisnis skala besar dan kecil.
https://legalku.com
Jurnal
Layanan software akunting online yang aman dan andal untuk usaha kecil dan menengah.
https://jurnal.id
Bukukas
Membantu UMKM Indonesia memahami dan mengatur alur keuangan secara efektif dengan pembukuan digital.
https://bukukas.co.id
Rintisan #1000StartupDigital 32 1000STARTUPDIGITAL.ID
Sleekr
Platform bisnis terdiri dari software HR dan akuntansi sebagai solusi untuk UMKM Indonesia.
https://sleekr.co
Gadjian
Platform yang menangani sumber daya manusia dan penggajian berbasis cloud.
https://gadjian.com
Feedloop
Feedloop menyediakan perangkat untuk para staf pemasaran dalam membuat kampanye pemasaran yang sangat interaktif, seperti survei, kuis, dan cerita interaktif.
https://feedloop.io
Rintisan #1000StartupDigital 33 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
GDIAnalytics
Membantu UMKM dengan sistem terpadu untuk memantau dan menganalisis performa pemasaran lewat media sosial.
https://gdilab.com
Paper.id
Aplikasi invoicing dan akuntansi untuk UMKM.
Pawoon
Menyediakan layanan pengelolaan transaksi dan inventori dengan mudah.
https://pawoon.com
https://paper.id Rintisan #1000StartupDigital 34 1000STARTUPDIGITAL.ID
Turboly
Solusi ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis cloud untuk usaha ritel dan grosir.
https://turboly.com
Ukirama
Jasa penyedia layanan penyewaan gudang dan penyedia fulfillment.
https://ukirama.com
Mtarget
Menyediakan tools otomasi pemasaran untuk bisnis dan UMKM.
https://mtarget.co
Rintisan #1000StartupDigital 35 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Anne Caron
Anne
PRESENTS Chirayu Wadke Member at XANetwork.co & Technical Advisor at Prime Minister Office Evan Tan Chief of Staff, Holistics Software Building a Resilient Team Structure Fundraising Post-Pandemic: Start Now How Business Decision Making Has Changed with Technology and Data EPS. EPS. EPS. 01 02 03 Rintisan #1000StartupDigital 36 1000STARTUPDIGITAL.ID
Founder,
Caron Consulting THE INTERNATIONAL SPEAKER SERIES
EPS. EPS. EPS. 06 05 04 Kevin Haldeman Founder, Anne Caron Co Staffing Lead, Southeast Asia at Google Hiring The Best Talent Joe Vasquez Venture Partner at Revel Partners Innovation Consultant Wayne Chan Monitoring Executive, Gobi Partners Industry 5.0 Finding The Silver Lining During Pandemic Watch on YouTube bit.ly/insightspeakers Strategic Partner: Community Partner: Strategic Partner: TicketingPartner: Rintisan #1000StartupDigital 37 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Salah satu nilai kami adalah
Anda harus saling memperhatikan. Setiap orang harus mencoba membuat kehidupan setiap orang yang bekerja di sini sedikit lebih simpel.
Stewart Butterfield Founder, Slack
Rintisan #1000StartupDigital 38 1000STARTUPDIGITAL.ID
CREDITS: COMMONS.WIKIMEDIA.ORG
Peluang
Lowongan Pekerjaan
Startup dalam lowongan kerja ini merupakan startup terpilih dalam program Startup Studio Indonesia. Startup Studio Indonesia adalah program intensif yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo untuk memberdayakan early-
Nectico
MISI
Memberikan solusi proses digitalisasi dan konektivitas di dalam ekosistem koperasi untuk mewujudkan koperasi yang unggul dan maju untuk kesejahteraan anggota koperasi.
DIVISI
Human Resource & General Affair
WEBSITE nectico.com/jobs
stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi fundraising, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.
Career Support
MISI
Menyediakan portal pusat karir digital yang
terintegrasi & terdapat fitur fitur yang dapat
membantu siswa & alumni mencari kerja.
DIVISI Growth
WEBSITE career.support
MISI
Menyediakan portal pusat karir digital yang
terintegrasi & terdapat fitur fitur yang dapat
membantu siswa & alumni mencari kerja
PEKERJAAN
Tutor Live Session, Class Manager, Community Manager [Intern], Learning Operation, Digital Marketing [Intern]
WEBSITE bit.ly/loker-rakamin
39 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
Rakamin Academy
Mengapa Startup Harus Membuat Culture Handbook?
In-Depth Rintisan #1000StartupDigital 40 1000STARTUPDIGITAL.ID
Membentuk tim dalam startup membutuhkan proses
yang panjang. Mungkin pada awalnya hanya ada tiga hingga empat orang founder yang mengawali
perjalanan. Di tahap ini, budaya kerja akan dibentuk sesuai dengan value yang diyakini oleh founder.
Lambat laun seiring berkembangnya startup, maka founder merekrut karyawan baru.
Dari sini, budaya kerja rawan mengalami perubahan, atau hilang, akibat pertambahan sumber daya manusia. Setiap karyawan baru yang masuk dengan kompetensi masingmasing, bisa jadi juga menerjemahkan budaya startup dengan cara yang berbeda. Pada akhirnya, budaya kerja di startup harus dirumuskan dan didokumentasikan agar apa yang dirumuskan tidak hilang atau
diterjemahkan dalam bentuk yang berbeda. Untuk itu, sangat penting bagi startup untuk membuat culture handbook.
Tips saat membuat culture handbook adalah menulis dengan bahasa yang jelas dan ringkas. Usahakan apa yang ditulis di dalam culture handbook tidak bertele-tele atau menimbulkan penafsiran yang berbeda.
Nah, supaya kamu lebih terbayang, seperti apa sih, bentuk culture handbook, cek dulu di artikel berikut ini, ya:
Rumuskan Bersama 1
Membuat culture handbook artinya membuat budaya yang akan ‘dipakai’ oleh semua orang yang ada di startup. Agar hasilnya sesuai, maka kamu harus menampung aspirasi dari tim. Tidak perlu semua orang, beberapa perwakilan sudah cukup untuk memberikan ide-ide terkait pembentukan budaya startup
Rintisan #1000StartupDigital 41 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Tentukan Misi 2
Culture handbook berhubungan langsung dengan strategi perusahaan atau produk yang sedang kamu rancang. Culture handbook bahkan lebih dari itu. Sederhananya, dampak apa yang ingin kamu ciptakan melalui budaya kerja? Pertanyaan yang bisa kamu renungkan bersama dalam menentukan misi adalah: bagaimana caranya agar pekerjaan yang dilakukan bisa mengubah suasana kerja menjadi lebih baik?
Tentukan Values 3
Values atau nilai adalah hal-hal yang mendasari misi yang kamu buat. Nilai adalah apa saja yang menurutmu penting dan yang tidak penting. Kamu dapat menulis daftar nilai-nilai yang kamu dan tim yakini. Coret beberapa yang tidak sesuai dan prioritaskan pada values yang relevan diterapkan di dalam startup
4
Tentukan Kadar Sukses
Menentukan misi dan values rasanya seperti melakukan hal-hal yang formalitas, karena terkesan ‘menciptakan hal yang tidak tampak’. Agar terasa lebih konkret, maka kamu harus tentukan kadar kesuksesan dari misi dan nilai yang kamu yakini. Kapan bisa disebut sukses? Apa harapan dari tim tentang hal ini? Intinya, jadikan misi dan nilai sebagai hal-hal yang mudah dan realistis untuk dicapai.
5
Tentukan Tradisi
Yang istimewa dalam menentukan culture handbook adalah menentukan tradisi. Budaya bisa mempersatukan banyak orang, tanpa membuat mereka merasa terikat atau terkekang. Untuk itu, kamu dapat ciptakan tradisi khusus untuk membuat tim merasa betah serta tetap produktif dalam bekerja dan menjalin interaksi di startup
Rintisan #1000StartupDigital 42 1000STARTUPDIGITAL.ID
5 Yang istimewa dalam menentukan culture handbook adalah menentukan tradisi. Budaya bisa mempersatukan banyak orang, tanpa membuat mereka merasa terikat atau terkekang. Untuk itu, kamu dapat ciptakan tradisi khusus untuk membuat tim merasa betah serta tetap produktif dalam bekerja dan menjalin interaksi di startup
6
Tentukan Tradisi
Tentukan Bagaimana Perkembangannya
Membuat culture handbook bukan berarti digunakan untuk sekali dan selama-lamanya. Budaya tumbuh dan hidup seiring dengan pertumbuhan tim yang ada. Bahasa kerennya sih, “people come and go.”
Bisa jadi hal-hal dari eksternal memicu terjadinya perubahan. Bisa juga perubahan terjadi karena ada kesuksesan yang berkembang dari dalam tim. Atau bahkan, ada kemungkinan perubahan didorong oleh sesuatu hal yang negatif.
Karena rentan terhadap perubahan, salah satu tantangan dalam membuat culture handbook adalah membiarkan budaya berkembang sembari mempertahankan nilai aslinya.
Itu tadi beberapa tips tentang bagaimana merumuskan culture handbook dalam startup. Lalu, bagaimana sih, bentuk culture handbook dari startup atau perusahaan digital lainnya? Simak referensi di bawah ini, yuk!
Netflix
Nilai yang diusung Netflix dalam culture handbook antara lain:
Ȉ Performa tinggi
Ȉ Bebas dan bertanggung jawab
Ȉ Konteks, bukan kontrol
Ȉ Promosi dan pengembangan
Rintisan #1000StartupDigital 43 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Spotify
Beberapa poin penting dalam culture handbook Spotify adalah:
Ȉ Semua tugas harus selesai
Ȉ Dilakukan dengan maksimal
Ȉ Karyawan harus bahagia
Ȉ Pemimpin memberi arahan dan bimbingan untuk mendapatkan solusi
Ȉ Keberhasilan dirayakan
Asana
Culture handbook di Asana cukup unik dan menekankan poin-poin seperti:
Ȉ Mindfulness
Ȉ Ketenangan hati
Ȉ Berinvestasi pada diri sendiri dan satu sama lain secara efisien
Ȉ Kurangi ego
Rintisan #1000StartupDigital 44 1000STARTUPDIGITAL.ID
Hubspot
Mereka menyebut culture handbook versinya dengan Hubspot Culture Code:
Ȉ Berkomitmen ‘gila-gilaan’ untuk misi dan metrik
Ȉ Kami melihat sesuatu sebagai jangka panjang dan memberikan solusi untuk pelanggan
Ȉ Kami berbagi secara terbuka dan transparan
Ȉ Kami percaya keuntungan terbaik adalah memiliki talenta yang luar biasa
Buat kamu yang mau tahu lebih lanjutnya, dapat cek dengan scan QR code ini, ya:
bit.ly/netflix-cb
bit.ly/spotify-cb
Rintisan #1000StartupDigital 45 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Netflix
Asana
Spotify Hubspot
bit.ly/hubspot-cb
bit.ly/asana-cb
NOVEMBER 2020
Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi.
Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti.
Najwa Shihab Co-founder, Narasi
CREDITS: DEWIMAGAZINE.COM
46 1000STARTUPDIGITAL.ID Rintisan #1000StartupDigital
Rintisan #1000StartupDigital 47 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 NOVEMBER 2020
Membangun
In-Depth Rintisan #1000StartupDigital 48 1000STARTUPDIGITAL.ID
In-Depth
17 Tips
Budaya Remote Working
17 Tips Membangun Budaya Remote Working
Tulis to-do-list setiap
hari sehingga kamu
tahu apa saja yang
harus dikerjakan. Kamu
bisa tulis di malam
hari sebelumnya atau
pagi hari sebelum siap
bekerja.
Video call 10 menit
untuk membahas
1 3 4
pekerjaan lebih baik
daripada 40 menit
texting lewat chat, karena kamu lebih bisa saving time dan fokus
untuk mengerjakan hal lainnya.
2
Bentuk accountability system
dengan cara menyetorkan
to-do-list setiap hari kepada
tim, terutama kepada
atasan. Dengan ini, kamu
dan teman/atasan dapat
saling mengingatkan dan meminimalisir hal-hal yang
Buat tempat khusus
untukmu kerja dari
rumah. Kamu dapat
bekerja dimanapun kamu
inginkan. Namun, pastikan
tempatnya kondusif
sehingga kamu bisa tetap
produktif. Entah itu di meja
kerja, di dapur, di dekat
halaman, atau di teras.
rawan untuk terlewat. Rintisan #1000StartupDigital 49 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
5
Pisahkan tempat
kerja dengan tempat
istirahat. Usahakan
tidak bekerja di tempat
tidur karena akan
mengaburkan batasan
antara pekerjaan dan waktu rehat.
6
Pisahkan pekerjaan dengan
keluarga. Ini mungkin menjadi
tantangan bagi kamu yang
bekerja dari rumah serta
tinggal bersama dengan
keluarga. Beri pengertian
kepada keluargamu bahwa
dengan bekerja di rumah, sama artinya seperti saat
bekerja di kantor, sehingga
tercipta komunikasi yang baik
dan saling berempati.
7
Buat batasan jam kerja.
Atur jam berapa kamu
harus mulai bekerja, dan kamu juga harus
patuh untuk mengakhiri
jam kerja. Ingat bahwa
tubuhmu juga perlu
istirahat. Kesehatan
fisik dan kesehatan
mental sangat penting
untuk dijaga ketika
remote working.
8
Jadwalkan obrolan ringan
seputar hal lain di luar
pekerjaan. Kamu bisa set up
untuk conference call atau
video call yang membicarakan
seputar hal ringan lain yang
bisa membuatmu rehat
sejenak dari pekerjaan.
Anggaplah waktu ini sama
seperti layaknya chit-chat
santai di pantry kantor atau
saat makan bersama di kantin.
Rintisan #1000StartupDigital 50 1000STARTUPDIGITAL.ID
Transisi dari offline working ke remote working bagi sebagian orang mungkin tidak berjalan dengan mulus. Ingatlah bahwa transisi ini adalah sebuah perjalanan. Mungkin memang di awal ada kesulitan, namun berusahalah untuk tetap terbuka, menjaga komunikasi, dan bereksperimen terhadap style bekerjamu saat remote working.
9 10
Yang sering dilupakan saat membangun budaya remote working adalah memberikan motivasi, terutama bagi para leader kepada anggota timnya. Sebagai leader, kamu bisa memberikan pengakuan ke publik tentang kinerja yang baik bagi anggota tim, misalnya saja saat video call meeting. Beri apresiasi kepada tim dan bagikan untuk memotivasi yang lainnya. Begitu pula jika ada hal-hal yang perlu dikoreksi, sampaikan secara personal dan usahakan tidak melalui komunikasi tertulis karena akan membuat kesalahpahaman.
11
Lacak perkembangan dari setiap pekerjaan. Jadwalkan follow up kepada tim yang bersangkutan tentang update progress. Beri jeda waktu dan batasan yang pas, agar tim lain juga dapat mengerjakan pekerjaan tersebut secara maksimal. Hindari memberi pekerjaan dengan tenggat waktu yang terbatas secara mendadak. Untuk itu, penting sekali melakukan update pekerjaan menggunakan timeline yang terstruktur.
Rintisan #1000StartupDigital 51 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
12
Dokumentasikan semuanya
dengan rapi. Bagaimanapun, remote working adalah
mengurangi arsip-arsip dokumen fisik yang tidak bisa dilihat oleh semua anggota tim. Catatlah segala hal
secara tertulis dan bagikan kepada tim yang terlibat. Ini juga dapat mengurangi
konflik akibat penugasan yang menumpuk karena semuanya dapat dilihat secara transparan dan online.
13
File dan folder yang tertata
jelas akan memudahkan dan mempercepat pekerjaanmu. Bagikan
file dan folder kepada anggota tim yang membutuhkan. Pastikan
mereka memahami
setiap bagiannya. Jika mereka bingung, maka
berikan arahan sampai
mereka memahami
14
Arsipkan file lama
yang sudah tidak
relevan dengan project terbaru yang sedang kamu tangani. Jangan
biarkan file menumpuk
tidak beraturan dan menghambat proses kerjamu.
seperti apa yang kamu pahami (bersepakat untuk menyelaraskan pemikiran).
Rintisan #1000StartupDigital 52 1000STARTUPDIGITAL.ID
15
Buatlah file khusus yang
menampung attachment
file dari email penting
yang masuk. Klasifikasikan
berdasarkan kategori, timeline, atau project.
16
Komunikasi secara tertulis
atau texting jadi hal
yang tidak nyaman bagi
orang-orang yang sering
berkomunikasi langsung
secara tatap muka. Misalnya
17
Ketahui kapan
waktunya kamu harus
berkomunikasi secara
tertulis, dan kapan harus
melakukan voice/video
call. Pahami bahwa
tidak semua pesan bisa
disampaikan secara
verbal, misalnya saja
tentang revisi dokumen.
Begitu pula dengan
komunikasi secara voice/
video call, akan lebih
tepat dilakukan untuk
membahas rancangan
pekerjaan yang
melibatkan banyak orang.
koordinasi antar tim yang
ternyata saat di kantor, tempat kerja mereka
berhadapan. Membiasakan
komunikasi dengan teks dan
menggunakannya secara
efektif membutuhkan
waktu dan kesiapan mental.
Hargai proses setiap orang
saat sedang berkomunikasi
dalam remote working.
Tanyakan apa saja kesulitan yang dialami. Bahkan, para anggota tim yang
lain juga dapat saling
sharing bagaimana mereka
mengatasi kesulitan tentang
koordinasi pekerjaan saat
remote working.
53 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
The Startup Triangle Team
Membangun sebuah startup (perusahaan rintisan)
tidak semudah yang dibayangkan, ada banyak hal
yang akan kalian hadapi kedepan. Startup yang kuat
juga harus memiliki tim yang kuat dan mau berkerja
bersama untuk mencapai tujuan startup tersebut.
Kata Founder
Tyovan Ari Widagdo | Founder, Bahaso.com & Chairman, Vemobo
PHOTO CREDITS : LOKADATA.ID
#1000StartupDigital 54 1000STARTUPDIGITAL.ID
Rintisan
Kamu bisa memulai membangun startup tanpa tim, ya kamu bisa mengusahakan
semuanya sendiri dan bekerja keras untuk mewujudkan startupmu ini sebagai single fighter . Tapi ingat, bekerja membangun startup sendirian sebagai single fighter itu berat, sob!
Saya memulai Vemobo saat masih kelas 1 SMA, saat itu produk pertama yang saya bikin berupa portal informasi untuk kota Wonosobo bernama ewonosobo.com.
Pada saat awal membangun portal tersebut saya melakukan segalanya sendirian. Menyiapkan mesin CMS, membuat design website, membuat content, melengkapi data, marketing, cari iklan, PR dan sebagainya saya lakukan sendiri.
Pada saat itu, saya belum berpikiran
untuk membentuk sebuah tim, saya ingin melakukan semua sendiri, dan tahukah apa yang saya alami saat itu ? Ya saya berkerja bagaikan robot, saya menghabiskan waktu hampir 24 jam untuk startup saya tersebut. Pada saat itu saya hanya tidur sehari maksimal 3 jam. Konsekuensi saya yang lain yaitu saya harus rela menjadi murid terdepan untuk mendapat teguran dari guru-guru saya waktu itu karena nilai-nilai mata pelajaran saya yang sangat jeblok, ya saya adalah murid dengan ranking nomor 2 dari bawah hehe…
Saya hampir tak punya waktu untuk bermain saat itu, tidur pagi, berangkat sekolah selalu telat, pulang sekolah harus buka komputer sampai larut, tidur pagi, dan berangkat sekolah telat lagi, ya itu keseharian saya dulu.
Belajar dari pengalaman tersebut, saya selalu bilang ke teman-teman
agar membuat tim terlebih dahulu jika
ingin membangun sebuah startup yang
kuat, bukan berarti sendirian tidak bisa
membangun startup yang kuat, tetapi
dengan tim kamu bakalan lebih ringan
dalam mengerjakan segalanya. Saya
setuju dengan konsep dari Michael Thomas bahwa ada tiga hal yang harus
diperhatikan jika kamu ingin membangun tim untuk startup kamu. Tiga hal yang
disebut sebagai The Startup Triangle Team ini adalah:
Rintisan #1000StartupDigital 55 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Ga kebayang beratnya saat itu, ya itu karena saya memulai semuanya sendirian, tanpa tim!
Hipster
Hustler
Hustler merupakan istilah bagi orang dalam
sebuah startup yang memiliki tanggung jawab untuk pengembangan bisnis. Jangan identikan startup sebagai membangun se-
Hacker
buah teknologi baru yang keren sehingga kamu hanya akan fokus kepada teknologi. Membangun sebuah startup harus memilki landasan bisnis yang kuat.
Landasan bisnis yang kuat akan membuat startup kamu bertumbuh dan cepat dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Fokuslah kepada market dan seorang hustler harus mengetahui apa yang diinginkan oleh market (pasar / calon customer kita).
Saat memulai membangun startup, hustler harus fokus pada hal-hal berikut :
ASPEK DESAIN
FOKUS PADA
FOKUS PADA ASPEK BISNIS
FOKUS PADA TEKNOLOGI PRODUK
Rintisan #1000StartupDigital 56 1000STARTUPDIGITAL.ID
Hustler
Customer Development
Hustler harus bertemu dan berbicara langsung dengan calon customer, bicaralah kepada mereka dan tanyakan apakah mereka betul-betul butuh dengan solusi yang kalian buat. Apakah mereka mau membeli atau memakai apa yang kalian ciptakan. Bicaralah kepada banyak orang setiap hari, dan dengarkan masukan-masukan dari calon customermu itu.
Product Management
Tanyakan kepada calon customermu, fitur-fitur apa saja yang mereka inginkan, taruh masukan dari customer tersebut ke dalam product roadmap untuk membangun fitur produk startupmu.
Setelah melakukan customer development, saatnya untuk berjualan! ya jualah jasa atau produk startupmu kepada calon customer potensialmu. Jika kamu bikin produk yang berbasis consumer, mulailah fokus dalam mencari investor untuk fundraising, jual idemu dan tawarkan kerjasama kepada calon investor.
Blogging
Belajarlah menulis, tulislah semua masalah melalui blog startupmu tentang apa yang sedang terjadi saat ini, dan dengan kehadiran startupmu apa solusi yang bisa dibawa. Selain blog, maksimalkan penggunaan sosial media untuk membangun channel startupmu. Beberapa hal tersebut akan membuat brand atau citra startupmu memiliki value dimata customer atau orang lain.
Selling Recruiting
Saat startupmu mulai tumbuh, fokuskan pada membangun SDM yang kuat, carilah
SDM yang memiliki kemampuan dalam skill yang kamu butuhkan, pastikan dia memiliki passion dan kemauan untuk belajar. Carilah orang yang bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan.
Hipster adalah istilah lain dari designer, dalam mengawali startup kamu juga harus memiliki orang yang mengerti tentang
Buatlah Landing Page
design, mengerti tentang bagaimana mencitrakan perusahaanmu sebagai sebuah brand yang keren. Sejatinya manusia itu lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat visual.
Hipster harus memiliki pengetahuan dalam membuat sesuatu agar tampak keren, dia juga harus bisa menerjemahkan keinginan user kedalam sebuah user experience produk startupmu.
Hal-hal yang harus diperhatikan hipster saat memulai adalah:
Penting bagi startup saat mengawali membangun produk juga harus membuat sebuah landing page. Untuk apa? Landing page bisa berguna untuk memvalidasi ide, menerangkan apa yang sedang kalian lakukan, meng-grab calon customer potensial yang tertarik dengan produk startupmu.
Landing page yang dibuat haruslah memiliki deskripsi produk, gambar menarik atau screenshot, pricing, link social media atau blog, dan yang paling penting adalah form registrasi untuk mendapatkan data nama dan email customer.
Desain Produk
Hipster harus berkerja bersama dengan hustler untuk menentukan dan mendesain fiturfitur apa saja yang ingin diberikan kepada customer, buatlah mockup atau wirefrime menggunakan tool-tool seperti Balsamiq, Invision, JustInMind, KeyNote, OmniGraffle atau yang lagi hits, Figma.
Design Testing
Untuk melakukan testing, pasanglah mockup-mockup tersebut pada landing page yang telah dibuat, ajaklah hustler untuk menemui calon customer dan terangkan kepada mereka mengenai bentuk produk yang akan kalian tawarkan, mintalah input dari mereka.
Rintisan #1000StartupDigital 58 1000STARTUPDIGITAL.ID
Hipster
Branding
Hal tak kalah penting adalah menentukan nama brand startupmu dan buatlah logonya. Selain itu, buatlah desain-desain lain yang akan mendukung pengemasan dari visi dan produk dari startup kamu.
Technical
Jika tim hipster-mu tidak mengerti hal-hal teknis, nah sekarang saatnya untuk belajar frontend Technical seperti HTML, Javascript, JSON, Ajax dll. Hal ini penting agar desain produk yang kamu buat juga bisa di convert dalam bentuk yang siap diolah oleh programmer.
Hacker
dengan dunia programming, selalu update dengan teknologi-teknologi terbaru, dan yah carilah hacker yang bisa diajak untuk berkomunikasi dengan mudah.
Tim terakhir yang harus ada saat memulai startup, yaitu hacker! Ya, dialah yang akan bertanggung jawab dalam hal teknologi. Hacker haruslah orang yang sangat cinta
Terkadang sebuah startup memiliki talent yang hebat dalam hal teknologi, tetapi acapkali sulit untuk diajak kerjasama dalam membangun produk. Sekali lagi, carilah hacker yang mau dan memiliki tekad kuat untuk bertumbuh dengan startup yang sedang kalian rintis. Fokus utama hacker adalah pada produk, produk dan produk.
Untuk lebih memahami tentang
Startup Triangle Team, kamu juga
dapat menonton videonya di sini:
Rintisan #1000StartupDigital 59 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
bit.ly/katafounder-tyovan
Profil Komunitas
UX Indonesia (UXiD)
MOTTO
UX Indonesia adalah komunitas terbuka, nirlaba (non-profit), untuk mereka yang tertarik dengan user experience (pengalaman pengguna) di Indonesia yang dijalankan secara sukarela.
VISI
Tempat belajar untuk membuat desain/produk terbaik yang bermanfaat bagi banyak orang.
PENGGAGAS DAN PENGGERAK AWAL
Borrys Hasian, Bayu Yunantias Amus, Cipta Pratama, Ketut Sulistyawati, Siti Hapsari Dyahningrum, dan Qonita Shahab.
DIDIRIKAN PADA April 2011
FOKUS UTAMA Desain Produk Digital WEBSITE uxid.org
JUMLAH ANGGOTA 18.302 anggota
FACEBOOK facebook.com/groups/uxindonesia SLACK join-uxid.herokuapp.com LINKEDIN linkedin.com/groups/2972882
Rintisan #1000StartupDigital 60 1000STARTUPDIGITAL.ID
Apa awal mula UXiD didirikan?
UXiD dimulai secara organik dan informal dari terbentuknya Facebook dan LinkedIn group di tahun 2011. Kemudian, di bulan September 2012, kami mulai mengadakan meetup dengan skala yang lebih besar dan terorganisir. Semenjak meetup ini, komunitas UXiD semakin berkembang di berbagai
kota, meetup mulai dilakukan secara reguler, dengan semakin banyak anggota yang menjadi volunteer dalam penyelenggaraan kegiatan. Keadaan terkini, per 14 November 2020, jumlah anggota UXiD yang terdaftar di Facebook Group mencapai 18 ribu orang.
Apa visi yang ingin dicapai UXiD?
Visi yang ingin dicapai dari dirintisnya komunitas
UXiD ini adalah untuk menjadi tempat belajar untuk membuat desain atau produk yang terbaik dan memberi manfaat bagi banyak orang.
Siapa saja yang ditargetkan
untuk bergabung dalam
jejaring UXiD?
Siapapun yang tertarik dengan dunia UX boleh bergabung dengan UXiD. Tidak ada keanggotaan secara formal, cukup bergabung ke kanal UXiD di Facebook, LinkedIn, Twitter, Slack, datang dan berkontribusi ke meetup dan acara-acara UXiD lainnya, serta mengikuti pedoman komunitas.
UXiD adalah komunitas terbuka yang berjalan secara organik dan tidak memiliki struktur organisasi yang kaku, sehingga semua anggota UXiD bertanggung jawab terhadap perkembangan UXiD.
Apa saja program yang
dilakukan oleh UXiD?
Kami mengadakan pertemuan secara teratur di mana praktisi UX di Indonesia berbagi dan mendiskusikan pengalaman
mereka menerapkan UX di bidang pekerjaan mereka. Kegiatan yang pernah dilakukan selama ini:
y Meetups di Jakarta, Bandung, dan Bali.
y UXiD 2014 conference
y Design Disruptor Film Screening di Jakarta dan Bandung di 2016
y Hangout over coffee (kongkow-kongkow bareng)
Apa rencana program ke depannya yang ingin dijalankan oleh UXID?
Idealnya ada program terstruktur dan rutin yang dijalankan setiap kota. Untuk saat ini, dengan bentuk keanggotaan sukarela,
setiap anggota diharapkan memiliki inisiatif atau kemauan sendiri untuk belajar desain.
Rintisan #1000StartupDigital 62 1000STARTUPDIGITAL.ID
Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success.
CREDITS: PIXABAY.COM
Henry Ford Founder, Ford Motor Company
In-Depth Inspirasi 10 Company Values dari Berbagai Perusahaan di Dunia Rintisan #1000StartupDigital 64 1000STARTUPDIGITAL.ID
Berbicara tentang company values
atau nilai perusahaan, menjadi penting diaplikasikan di startup . Ini karena company values akan memandu atau
menjadi pegangan paling dasar yang membantu startup mu untuk mencapai tujuan bersama.
Company values pada umumnya berkaitan dengan bisnis, bagaimana cara memperlakukan pelanggan, serta bagaimana perusahaan bisa berkembang. Secara tidak langsung, merumuskan company values artinya mengkomunikasikan prinsip kepada karyawan dan juga konsumen. Lebih
dari itu, company values juga berpengaruh pada pembuatan keputusan perusahaan dan juga budaya yang berkembang di perusahaan.
Sebagai inspirasi, berikut adalah 10 company values dari berbagai perusahaan di dunia.
65 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital
Bukalapak
Ȉ Go the extra mile (berjuang lebih jauh)
Ȉ Customer obsessed (berorientasi dengan pelanggan)
Ȉ Speak up (berani berbicara)
Tokopedia
Ȉ Focus on consumer (fokus pada konsumen)
Ȉ Growth mindset (pola pikir yang berkembang)
CREDITS:MEDIUM.COM/INSIDEBUKALAPAK
Ȉ Gotong royong
Ȉ Try, fail, and try again (eksperimen dan tidak takut gagal)
CREDITS:FRONTIER-ENTERPRISE.COM
Ȉ Make it happen, make it better (wujudkan dan jadikan lebih baik)
Rintisan #1000StartupDigital 66 1000STARTUPDIGITAL.ID
Traveloka
Ȉ Dedication (dedikasi)
Ȉ Intellectual honesty (kejujuran intelektual)
Ȉ Curiosity (keingintahuan)
Gojek
Ȉ Speed (kecepatan)
Ȉ Innovation (inovasi)
Ȉ Social impact (dampak sosial)
Rintisan
CREDITS:GLASSDOOR.COM
Ȉ Empathy (empati)
Ȉ Humility (rendah hati)
CREDITS: GOJEK.IO
#1000StartupDigital 67 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Ȉ Innovation (inovasi)
Ȉ Diversity and inclusion (keragaman dan inklusif)
Ȉ Corporate social responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan)
CREDITS:OFFICESNAPSHOT.COM
Ȉ Philanthropies (filantropi)
Ȉ Environment (lingkungan)
Ȉ Trustworthy computing (komputasi yang terpercaya)
Ȉ Empathy (empati)
Ȉ Courtesy (santun)
Ȉ Thriving (berkembang)
CREDITS:FASTCOMPANY.COM
Ȉ Craftsmanship (ahli)
Ȉ Playfulness (kegembiraan)
Ȉ Solidarity (solidaritas)
Microsoft Slack
Rintisan #1000StartupDigital 68 1000STARTUPDIGITAL.ID
Ȉ Accessibility (aksesibilitas)
Ȉ Education (pendidikan)
Ȉ Environment (lingkungan)
Ȉ Inclusion and diversity (inklusif dan keragaman)
Ȉ Privacy (kebebasan pribadi)
Ȉ Supplier responsibility (tanggung jawab pengembang)
Apple CREDITS:FORBES.COM Rintisan #1000StartupDigital 69 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Ȉ We dare to design the future of sport (kami berani merancang masa depan dari aktivitas olahraga)
Ȉ A team that’s empowered, diverse, and inclusive (tim saling menguatkan, beragam, & inklusif)
CREDITS:GLASSDOOR.COM
Ȉ The world is our community (dunia adalah komunitas bersama)
Ȉ A fair sustainable future for every athlete (masa depan yang adil dan berkelanjutan untuk setiap atlet)
Ȉ Customer obsession (obsesi terhadap konsumen)
Ȉ Ownership (kepemilikan)
Ȉ Invent and simplify (ciptakan dan sederhanakan)
CREDITS:ABOUTAMAZON.CO.UK
Ȉ Learn and be curious (belajar dan terus cari tahu)
Ȉ Think big (berpikir besar)
Nike Amazon
Rintisan #1000StartupDigital 70 1000STARTUPDIGITAL.ID
Google
Ȉ Focus on the user and all else will follow (fokuslah kepada user dan semuanya akan mengikuti)
Ȉ It’s best to do one thing really, really well (lakukan satu hal dengan sebaik mungkin)
Ȉ Fast is better than slow (cepat lebih baik daripada lambat)
Ȉ Democracy on the web works (kebebasan dalam menggunakan internet)
Ȉ You don’t need to be at your desk to need an answer (jawaban atau solusi bisa dicari selain dari meja kerja)
Ȉ You can make money without doing evil (buatlah keuntungan tanpa harus berbuat kurang pantas)
Setelah melihat beberapa referensi di atas, mungkin kamu bertanya-tanya tentang, “berapa company values yang harus dibuat?”
Idealnya, company values berjumlah tiga hingga sepuluh poin. Usahakan agar company values ditulis secara jelas dan mudah diingat.
Kemudian, dari company values yang ada, yang terpenting adalah bagaimana startup dapat mengembangkan nilai-nilai tersebut dengan bekerja bersama tim dan mencapai tujuan perusahaan.
CREDITS:OFFICESNAPSHOT.COM
Rintisan #1000StartupDigital 71 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Karakteristik Budaya Startup yang Hebat
In-Depth
Rintisan #1000StartupDigital 72 1000STARTUPDIGITAL.ID
Kebanyakan orang akan menyangka, keberhasilan startup atau
perusahaan biasanya meliputi beberapa faktor. Yang pertama, punya tim yang solid, memiliki kompetensi, dan kerja sama yang
membangun. Kedua, produk atau layanannya memecahkan
masalah dari pelanggan. Ketiga, pelanggan yang membutuhkan produk atau layanan dari startup .
Akan tetapi, ada satu faktor lain yang tidak tampak di permukaan sebagai faktor pendorong keberhasilan startup , yaitu budaya kerja. Ya, faktor budaya kerja sering terlupakan sebagai hal
yang dapat mendorong kinerja tim, menciptakan produk solutif, dan fit into market . Lalu, seperti apa sih , karakteristik budaya dalam startup yang hebat? Berikut adalah ulasannya:
Bekerja dengan Misi 1
Misi adalah sesuatu yang ajaib. Lewat misi, maka sekelompok individu yang tergabung dalam tim tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Karakteristik budaya startup yang hebat adalah yang menjalankan sesuatunya tidak hanya berlandaskan pekerjaan atau sekadar menyelesaikan job description . Jika
hanya berpatokan pada job description , maka setelah tugas tersebut selesai, tanggung jawab anggota tim juga selesai. Namun melalui misi, semua tim tentu harus bergotong royong untuk dapat menyelesaikan misi tersebut dengan sukses.
Rintisan #1000StartupDigital 73 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Tidak ada Ruang untuk Mediocre 2
Di startup, semua pekerjaan harus dikerjakan secara cepat dan maksimal.
Budaya kerja seperti ini minim memberikan ruang untuk karakter individu yang mediocre (biasa-biasa saja); bekerja tidak dengan semangat dan tidak pula bersungguh-sungguh.
Budaya kerja di startup dibentuk dari
semangat para pendiri dan timnya untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Maka dengan ini, startup membutuhkan sumber daya yang punya kompetensi, memiliki semangat dan etos kerja yang baik, serta tidak pernah setengahsetengah dalam mengerjakan sesuatu.
Komunikasi yang Tepat 3
Startup adalah tempat dimana para talenta terbaik bekerja dengan memanfaatkan peralatan dan teknologi. Dimana, orang-orang yang bekerja menggunakan teknologi berkomunikasi menggunakan bahasa pemrograman, membentuk machine learning, hingga menganalisis data. Namun, koordinasi antar tim tentu
dilakukan menggunakan komunikasi verbal atau non-verbal. Di sini, kemampuan koordinasi menjadi penting karena melibatkan sisi humanis. Misalnya saat startup sedang ada di masa kritis ataupun masa yang menyenangkan, budaya kerja melalui alur komunikasi yang hebat harus mulai dibiasakan.
Rintisan #1000StartupDigital 74 1000STARTUPDIGITAL.ID
Salah satu alasan mengapa seseorang nyaman dan terus meningkatkan kinerja kariernya adalah saat memiliki leader yang mengayomi. Begitu berpengaruhnya peran leader dalam performa tim yang hebat, jika ia adalah seorang problem solver serta bisa mengayomi anggota timnya. Menjadi orang yang bisa
peka terhadap masalah dan mencari celah untuk menciptakan peluang tidak diciptakan dalam waktu singkat. Leader dibentuk dengan tantangan serta kondisi sulit yang dihadapi sehari-hari. Maka, carilah leader yang punya kemampuan berpikir kritis, menjadi problem solver, dan mengayomi.
Pelanggan adalah Kunci
Karakteristik budaya startup selanjutnya adalah menyediakan solusi bagi pelanggan. Startup pada dasarnya bekerja dengan cara menyediakan solusi dan memecahkan masalah pelanggan. Artinya, budaya kerja yang pertama kali difokuskan adalah tentang pelanggan. Jadikan umpan balik (feedback) sebagai
sesuatu yang berharga dan bagian paling penting dari proses pembuatan produk. Dengan bersikap proaktif kepada pelanggan, maka budaya kerja yang berorientasi pada pelanggan akan berlaku.
4
Leader yang Problem Solver dan Mengayomi
5 Rintisan #1000StartupDigital 75 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Kamus Startup
Temukan makna dari jargon startup dan istilah lainnya dalam artikel-artikel di sini.
1 ON 1
Diskusi yang dilakukan antara dua orang. Bisa dilakukan oleh orang yang levelnya setara (misal sesama karyawan), atau level berbeda (misal antara karyawan dengan atasan).
Agility
Kemampuan individu, tim, atau organisasi untuk dapat mengubah arah dengan cepat tanpa kehilangan keseimbangan atau tujuan.
Rintisan
76 1000STARTUPDIGITAL.ID
#1000StartupDigital
MBO
Kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan organisasi dalam rangka membangun dan mengembangkan brand.
Culture Handbook
Panduan yang digunakan
organisasi dalam menggunakan budaya organisasi, mengatur cara kerja, nilai yang diyakini, dan peraturan lain yang berhubungan dengan budaya.
C-Level
Merupakan kependekan dari chief level, yaitu orang yang memegang kendali dalam perusahaan. Mereka memiliki kekuasaan untuk bisa menentukan keputusan.
Machine Learning
Pembelajaran mesin, merupakan ilmu dari cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence), mencakup perancangan dan pengembangan algoritma yang memungkinkan komputer untuk mengembangkan perilaku atas dasar data empiris.
Mediocre
Istilah yang mencerminkan kesan negatif karena mengandung pengertian biasa-biasa saja.
Micro Management
Istilah yang berkonotasi negatif dan digunakan dalam pengertian gaya memimpin yang terlalu ikut campur dan berlebihan mengontrol staff atau bawahannya.
Remote Working
Pekerjaan yang dikerjakan tanpa harus berada di kantor atau bekerja dari jarak jauh.
To-do-list
Urutan pekerjaan yang akan dikerjakan.
Daily Scrum
Kegiatan dengan batasan waktu maksimal 15 menit yang bertujuan untuk mensinkronisasikan pekerjaan antar tim. Tiap anggota tim harus melaporkan apa saja yang telah dilakukan pada hari sebelumnya dan membuat perencanaan selama 24 jam ke depan.
Rintisan #1000StartupDigital 77 VOL. 05 • NOVEMBER 2020
Bergabung Jadi Kontributor
Rintisan memiliki satu tujuan utama: menjadi sarana untuk membuka wawasan mengenai startup, talenta digital, ide, dan inovasi di ekosistem digital Indonesia.
Artikel di Rintisan memiliki topik yang beragam dan relevan untuk berbagai industri dan fungsi manajemen. Adapun beberapa area fokus yang dibahas adalah kepemimpinan, strategi, teknologi,
KEAHLIAN
Siapapun dapat menjadi kontributor, asalkan ia benar-benar menguasai materi dalam tulisannya.
ORISINALITAS
Walaupun suatu topik mungkin sudah banyak yang membahas, selalu ada cara untuk melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Temukan itu dan bagikan pada pembaca.
operasional, branding, marketing, legal, keuangan, manajemen sumber daya manusia, produktivitas, dan kreativitas. Dalam memilih artikel yang diterbitkan, ini adalah 4 poin yang Rintisan cari:
BUKTI
Menulis secara deskriptif itu bagus. Namun, lebih baik lagi jika tulisanmu didukung dengan data dan fakta.
KEGUNAAN
Utamakan gagasan yang praktikal dan dapat dengan mudah dimengerti. Jika kamu bisa menjelaskan pemikiranmu sehingga pembaca mengerti bagaimana menerapkannya dalam situasi nyata, artikelmu dapat mengubah hidup seseorang!
Ingin menjadi kontributor bagi Rintisan?
Kirim tulisanmu ke gerak@1000startupdigital.id dengan subjek
“Artikel untuk Rintisan”. Kami akan memberikan honorarium bagi kontributor yang artikelnya terpilih untuk diterbitkan.
Rintisan #1000StartupDigital 78 1000STARTUPDIGITAL.ID
Kritik & Saran
Kami ingin mendengar
pendapatmu mengenai artikel dan topik yang kami sajikan.
Yuk, sampaikan kritik dan saranmu di bit.ly/fbrintisan
79 VOL. 05 • NOVEMBER 2020 Rintisan #1000StartupDigital