Buku Saku Rintisan Edisi: Visionary

Page 1

IN-DEPTH

Kepemimpinan Visioner Bisa Diterapkan di Startup?

Yang Perlu Kamu Tahu

tentang Visi Produk

Mebiso: Perlindungan Merek Masa

Depan dengan Teknologi AI

BUKU INI TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN Visionary VOLUME 38

Susunan Redaksi

PENGARAH

Semuel Abrijani Pangerapan

PEMBINA

Bonifasius Wahyu Pudjianto

PENANGGUNG JAWAB & PEMIMPIN REDAKSI

Sonny Sudaryana

EDITOR

Fadhila Hasna Athaya

Putranto Adhi Nugroho

PENULIS

Mayasti Dwidya Nastiti

Nabila Savitri Erwansyah

Sofy Nito Amalia

Yurista Andina

Bunga Dea Laraswati

Ristiana D. Putri

DESAIN & LAYOUT

Bagus Septa Pratama

Rizka Irjayanti

ILUSTRASI COVER

Muhammad Alnauval

ILUSTRASI ARTIKEL

Nyoman Ayu Widyasari

Made Dwi Mulyawan

Refika Dameria Tamba

PRODUKSI & SIRKULASI

Anka Raharja

Fahmi Riskian

BUKU INI TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN
2 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Mengapa Founder Harus Menjadi Visioner?

Apakah seorang founder yang baik hanya dilihat dari kepiawaiannya dalam menjalankan bisnis, ataukah lebih dari itu? Pertanyaan ini mengajak kita untuk merenung, dan salah satu jawaban yang muncul dengan tegas adalah karakteristik visionary. Seorang founder yang visioner tidak hanya berfokus pada pengelolaan operasional saat ini, tetapi juga memiliki pandangan jauh ke depan, mampu membayangkan masa depan yang lebih baik, dan memiliki keberanian untuk mengarahkan tim menuju visi tersebut.

Visi tidak hanya tentang melihat peluang, tetapi juga tentang memiliki daya tarik dan inspirasi untuk membawa orangorang bersama-sama meraih tujuan yang lebih tinggi. Dalam edisi ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut mengenai apa itu kepemimpinan visionary. Artikelartikel dalam edisi ini akan membahas tentang keunikan visionary leadership, mengapa terkadang pendekatan ini gagal, serta menguraikan bahwa menjadi seorang visionary leader tidak selalu berarti harus menjadi CEO.

Salah satu kunci dari kepemimpinan visionary adalah kemampuan untuk membangun tim yang juga memercayai visi yang sama. Bukan hanya tentang mengejar tujuan bersama, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru dan kreativitas dapat berkembang. Memilih anggota tim yang berbagi nilai-nilai dan visi, serta memberi mereka kebebasan untuk berinovasi, adalah langkah awal dalam membangun fondasi tim yang visionary.

Namun, menjadi visionary tidak hanya tentang membayangkan masa depan, melainkan juga tentang meyakinkan orang lain untuk percaya pada visi tersebut. Ini melibatkan komunikasi yang kuat, kejelasan dalam visi, dan kemampuan untuk menginspirasi. Seorang visionary leader harus mampu mengajak orang untuk berjalan bersama, melihat potensi yang sama, dan bersama-sama mengatasi tantangan.

Bagaimana kita membuat produk atau layanan yang tidak hanya memiliki keunggulan fungsional, tetapi juga menciptakan dampak emosional dan menginspirasi? Inilah pertanyaan yang akan dijawab dalam artikel selanjutnya, menggali cara-cara untuk menciptakan visi produk yang menggugah semangat, yang bukan hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga memberikan arti yang mendalam.

Jadi, untuk mencoba menjawab pertanyaan awal, seorang founder yang baik adalah mereka yang tidak hanya melihat kemajuan hari ini, tetapi juga memiliki pandangan jauh ke depan, yang berani membayangkan dan membawa orang-orang bersamanya menuju masa depan yang lebih baik. Itulah kirakira pesan yang ingin kami sampaikan mengenai kepemimpinan visionary yang akan kita eksplorasi lebih bersama dalam edisi ini. Selamat membaca!

SURAT DARI REDAKSI
#1000STARTUPDIGITAL 3

Bayangkan Masa Depan, Ciptakan Perubahan, Visi sebagai Panduan

Saya ingin membahas mengapa berpikir visioner merupakan aset krusial bagi setiap founder dalam perjalanan mereka. Dari kecil, kita sering kali mendengar istilah "visi dan misi". Beberapa dari kita mungkin menganggapnya sebagai sekadar kalimat-kalimat normatif yang diucapkan dalam berbagai konteks organisasi.

Namun, jika kita mempelajarinya lebih dalam, kita akan menyadari bahwa visi dan misi

sebenarnya merupakan hal yang fundamental dan penting yang menggerakkan seluruh komponen dalam suatu organisasi.

Memiliki visi berarti mampu membayangkan dunia atau realitas yang kita inginkan dengan produk atau jasa yang kita tawarkan di dalamnya. Visi memberikan arah dan tujuan yang jelas bagi setiap langkah yang diambil oleh sebuah organisasi, termasuk startup. Dengan visi yang jelas, founder dapat memberikan alasan yang kuat bagi tim mereka untuk bangun setiap pagi dan terus bekerja, berkarya, menuju impian bersama.

PRAKATA DIRJEN APTIKA
RINTISAN | 38 - VISIONARY 4

Seorang founder visioner memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan, melampaui hal-hal yang tampak di hadapannya saat ini. Mereka tidak hanya memikirkan apa yang ada di depan mata, tetapi juga membayangkan kemungkinankemungkinan baru dan menciptakan masa depan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Inilah yang membedakan antara startup yang sekadar eksis dengan yang benar-benar mengubah dunia.

Dalam perjalanan menuju visi tersebut, peran keteladanan seorang founder sangat penting. Saya percaya bahwa sebuah visi yang kuat tidak hanya harus diucapkan, tetapi juga diterapkan dalam tindakan seharihari. Seorang founder yang visioner tidak hanya menggambarkan masa depan yang diinginkan, tetapi juga memimpin dengan contoh, menjadikan nilai-nilai dan tujuan perusahaan sebagai panduan dalam setiap keputusan yang diambil. Dengan mempraktikkan visi tersebut dalam budaya perusahaan, seorang founder mampu membangun komunitas yang terinspirasi, berinovasi, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama. Itulah

kekuatan nyata dari berpikir visioner – tidak hanya merancang masa depan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mampu mewujudkannya.

Saya berharap bahwa Rintisan ini dapat membantu Anda memahami betapa pentingnya memiliki pemikiran visioner dalam membangun startup. Semoga Anda juga mendapat wawasan yang berharga untuk merumuskan dan menentukan visi startup Anda. Akhir kata, saya punya pantun untuk Anda, “siapkan dirimu dengan visi yang mantap, setiap hari membawa perubahan positif dalam dunia startup!”

Semuel Abrijani

Pangerapan

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

Kementerian Komunikasi

dan Informatika RI

#1000STARTUPDIGITAL 5

Daftar Isi

PRAKATA SURAT REDAKSI

Mengapa

IN-DEPTH

Yang Perlu Kamu

Tahu tentang Visi Produk

Tantangan Jadi

Pemimpin: Membuat

Karyawan Percaya

dengan Visimu

Belajar Jadi

Pemimpin Visioner

dari 5 Tokoh

Fenomenal Ini

Kepemimpinan Visioner Bisa Diterapkan di Startup?

Membangun

Startup Visioner

dari Perusahaan

Hebat yang

Mendunia

Kamu Nggak

Perlu Jadi CEO

Supaya Bisa Visioner

Hati-hati, Kepemimpinan Visioner Bisa

Jadi Pedang Bermata Dua

08 — 15
22 — 28
46
51
36 — 39
40 — 45
03
Founder
Menjadi Visioner? 04
16 — 20
Harus
Bayangkan Masa Depan, Ciptakan Perubahan, Visi sebagai Panduan
30 — 34
Belajar Jadi Pemimpin Visioner, hal. 30
34
6 RINTISAN | 38 - VISIONARY
Sisi Data , hal. 52 — 55

SEKOLAH BETA

70 — 73

Serial Hacker: Cloud Security 101

Serial Hipster: Everyone is a Designer, but...

Serial Hustler: Crafting a Brand Story

PROFIL STARTUP

60 — 67

Mebiso: Perlindungan

Merek Masa

Depan dengan

Teknologi AI

REKOMENDASI

58 — 61

Buku, Film & Podcast

74 — 75

Direktori Startup 76

Glosarium

SISI DATA

54 — 57

Apakah

Demokratisasi

Data Terlalu

Berlebihan?

Kepemimpinan Visioner Bisa Jadi Pedang Bermata Dua , hal. 46 — 51
Mebiso, hal. 60 — 67
Volume 38
#1000STARTUPDIGITAL 7
Visionary

Yang Perlu Kamu Tahu tentang Visi Produk

Apa itu visi produk?

Visi produk menggambarkan keadaan masa depan suatu produk yang ingin dicapai oleh startup atau tim.

Visi produk punya fungsi lain yang gak kalah keren, misalnya sebagai landasan membuat topik tentang:

Visi Produk

Strategi produk

Peta jalan pengembangan produk ( product roadmap) alignment

Backlog dan perencanaan

Eksekusi dan peluncuran produk

Dengan visi produk yang tepat, tim akan lebih mudah dalam

mendefinisikan dan menyelaraskan semua topik tersebut (strategi produk sampai eksekusinya).

IN DEPTH
RINTISAN | 38 - VISIONARY 8

Apa yang harus ada dalam visi produk?

Penting untuk fokus pada pelanggan (baik pelanggan akhir B2C atau bisnis B2B)

Visi produk harus bisa menguraikan tujuan yang ingin dicapai oleh startup dengan jelas

Tujuan di poin kedua harus didasari oleh motivasi yang mendasari, dan menjawab tentang ‘mengapa’ (bukan tentang ‘bagaimana’)

Visi produk dibuat menarik dan membuatmu ingin memperkenalkannya pada orang lain

Berapa lama kerangka waktu membuat visi produk?

Lebih baik visi produk tidak punya batasan waktu

terlalu singkat

cukup pas

(tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh)

terlalu lama

Terutama untuk startup yang bergerak di industri teknologi

1-2 tahun 3-5 tahun 6-7 tahun
4 1 2 3 5
#1000STARTUPDIGITAL 9

Contoh visi produk

dari Google Calendar:

Cepat, menarik secara visual, dan menyenangkan untuk digunakan.

Sangat mudah untuk memasukkan informasi ke dalam kalender.

Lebih dari sekadar kotak di layar (pengingat, undangan, dll.).

Mudah dibagikan sehingga kamu dapat melihat seluruh hidup dan kegiatanmu di satu tempat.

Visi produk

≠ Visi perusahaan

Visi produk tidak sama dengan visi perusahaan. Visi perusahaan terlalu luas untuk menjadi sebuah visi produk yang baik.

Visi perusahaan lebih ditujukan pada pelanggan, sedangkan visi produk adalah pesan internal untuk menyelaraskan timmu.

10 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Visi produk dan strategi produk

Seberapa penting hal ini? Sangat penting.

Memiliki strategi produk yang didasarkan pada visi produk yang solid akan meningkatkan proses penetapan sasaran produk yang lebih rinci.

Visi produk mempermudah

penetapan tujuan lebih efektif

Diferensiasi produk adalah bagian penting dari strategi. Maka, visi produk juga harus menjadi pertimbangan. Itu akan menguraikan bagaimana kamu ingin produkmu lebih menonjol di pasar.

Tim harus bisa dengan mudah menggambarkan hasil yang ingin mereka capai. Itu berguna untuk memastikan bahwa semuanya sudah berada di jalur yang tepat.

Visi produk yang tepat akan berhasil menginspirasi tim. Jika tujuannya terlalu mudah dicapai atau tidak terlalu inovatif, itu tidak akan cukup memotivasi tim untuk menghasilkan kinerja maksimal demi terciptanya produk yang solutif.

#1000STARTUPDIGITAL 11

Kerangka untuk

mempertajam tujuan

Lingkaran dalam: Mengapa

Lingkaran tengah: Bagaimana

Ini adalah tujuanmu.

Lingkaran luar: Apa

Ini adalah prosesmu.

Merupakan langkah spesifik untuk mewujudkan perubahan dan menyadari pentingnya dari ‘mengapa’.

Merupakan motivasi untuk bertransformasi atau melakukan perubahan besar, inti dari nilai startupmu. Ini adalah hasilmu.

Layanan yang kamu tawarkan dan hasil akhir dari ‘mengapa’.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 12

Bagaimana membuat visi produk?

Kamu bisa pakai template ini, ya! (pilih salah satu saja)

Kami percaya (pada) dunia dimana [konsumen sasaran] dapat [tindakan + sasaran/sasaran], untuk/oleh/dengan [faktor pembeda utama].

Untuk [tindakan: membuka, mengaktifkan, membuat, dll.] [target konsumen] ke [tindakan + sasaran/sasaran].

Mengembangkan visi produk akan mempermudah menentukan user persona

Kamu dapat menjawab pertanyaan ini:

• Apa saja kebutuhan penggunamu?

• Apa pekerjaan yang harus mereka selesaikan?

• Apa saja kelemahan mereka?

• Seberapa baik pesaingmu dapat memenuhi kebutuhan pengguna?

• Fitur apa saja yang sudah tersedia untuk memenuhi kebutuhan itu?

• Apakah ada cara yang lebih baik untuk melakukannya?

• Jika tidak, apakah ada cara untuk meningkatkan kegunaan atau pengalaman pengguna secara keseluruhan?

Menjawab pertanyaan di atas akan memudahkanmu mengerucutkan nilai jual unik (USP/ Unique Selling Proposition , terkadang juga disebut dengan UVP/ Unique Value Proposition), dan menentukan strategi positioning dari produkmu.

1 2
#1000STARTUPDIGITAL 13

Manfaat positioning produk

Memudahkanmu menemukan pengguna yang tepat

Menumbuhkan loyalitas pelanggan

Lebih unggul dibandingkan pesaing

Peluncuran produk lebih menonjol

Memastikan strategi penjualan dan pemasaran yang konsisten

RINTISAN | 38 - VISIONARY 14

Masih bingung

menentukan visi produk?

Kamu perlu sedikit inspirasi sebelum memulai. Ini adalah beberapa pernyataan visi produk dari perusahaan terkemuka. Meskipun mereka tidak sepenuhnya mengikuti format atau template, tetapi semuanya aspiratif, membahas tentang produk, untuk siapa, dan apa yang menjadi pembeda.

Jaringan toko kelontong Inggris Tesco memiliki tim yang berfokus sepenuhnya pada ilmu untuk mencegah kerugian. Beginilah cara mereka menggambarkan visi mereka:

Visi produk kami adalah untuk menyediakan satu sumber pengambilan keputusan untuk pencegahan kerugian dalam Tesco, di semua saluran atau pasar. Kami beroperasi pada titik transaksi, sehingga Tesco memilih transaksi mana yang diizinkan, diblokir, atau diintervensi, untuk meningkatkan penjualan dan mengelola kerugian.

GitLab adalah platform DevOps, sumber terbuka yang memungkinkan tim mengirimkan perangkat lunak dengan lebih cepat dan efisien. Inilah visi mereka untuk GitLab Runner:

Visi kami untuk GitLab Runner adalah untuk menawarkan kepada tim DevOps agen pembangunan yang bekerja dengan lancar pada platform komputasi terdepan di pasar masa depan dan alat untuk menghilangkan kompleksitas operasional armada GitLab CI dalam membangun skala perusahaan.

Perusahaan alat musik ikonik Fender menggambarkan visi produk mereka untuk gitar dan bass elektrik seperti ini:

Visi produk kami adalah untuk menemani setiap pemain di setiap panggung dengan produk dan pengalaman merek yang mendorong upaya ekspresi musik bagi pemain di setiap level.

Sumber: https://www.mural.co/blog/product-vision

“ “ “ ” ” ”
#1000STARTUPDIGITAL 15

Tantangan Jadi Pemimpin: Membuat Karyawan Percaya

dengan Visimu

Karyawan bisa bekerja dengan totalitas jika mereka percaya dengan pemimpinnya.

Setuju kan, sama pendapat di atas?

IN DEPTH
RINTISAN | 38 - VISIONARY 16

Karyawan akan patuh, loyal, mau berkontribusi, dan melakukan apa yang diarahkan oleh pemimpinnya, karena mereka rela menaruh kepercayaan untuk pemimpinnya. Karyawan pasti percaya pada pemimpinnya, sebelum mereka percaya pada visinya.

Visi menjadi tidak penting jika ternyata pemimpin tidak bisa membuat karyawannya mempercayainya.

Bagaimanapun, kesuksesan pemimpin bisa dilihat dari kemampuan untuk membawa orang ke tempat yang mereka tuju. Namun, yang kerap terjadi justru sebaliknya.

Para pemimpin sudah mendedikasikan seluruh waktu dan kemampuannya untuk mengkomunikasikan visi perusahaan. Tapi, mengapa proses menyampaikan visi tersebut (visioning) gagal saat diterapkan ke karyawan? Apa yang menjadi penyebabnya?

Berdasarkan sumber dari gallup.com, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi proses visioning dan kegagalan pemimpin ketika menerapkannya ke karyawan.

Pertama

Kedua Ketiga

Proses visioning

tradisional umumnya memahami posisi saat ini, harapan yang diinginkan, serta kesenjangan di antaranya. Ini memunculkan pola pikir defisit, atau perusahaan dalam kondisi yang buruk atau minus.

Perusahaan hanya fokus bagaimana menutupi atau menyelesaikan kondisi buruk tersebut.

Proses visioning umumnya berbentuk analisis akar penyebab masalah, serta permasalahannya. Padahal, hal itu tidak cukup mumpuni untuk menyelesaikan sistem permasalahan manusia yang kompleks. Misalnya ketika masalah sering muncul dari asumsi, atau cara bertindak yang sudah menjadi kebiasaan (contohnya dari hambatan emosional, psikologis, dan sosiologis).

X X X

Rencana strategis yang dibuat cenderung terlalu kaku atau tidak dinamis. Misalnya jarang mengintegrasikan kemunduran atau kejadian di masa lampau, jalan memutar, dan hambatan yang bisa diramalkan. Rencana strategis dibuat tanpa menyertakan waktu untuk meninjau kembali dan mendefinisikan ulang visi karena terjadinya perubahan situasi.

#1000STARTUPDIGITAL 17

Penelitian dari Gallup membuktikan bahwa tim yang berfokus pada kekuatan akan mengalami peningkatan secara signifikan dalam berbagai metrik dan hasil utama organisasi dibandingkan dengan kelompok yang tidak fokus pada kekuatan. Hasilnya yaitu peningkatan laba sebesar 14% hingga 29%, peningkatan keterlibatan pelanggan sebesar 3% hingga 7%, dan peningkatan keterlibatan karyawan sebesar 9% hingga 15%.

Jadi, akan lebih baik jika para pemimpin fokus pada visi dan strategi yang mendukung penuh kekuatan mereka, daripada hanya fokus memperbaiki apa yang rusak atau menjadi kelemahan.

Keterlibatan karyawan 14% – 29% 9% – 15% 3% – 7% RINTISAN | 38 - VISIONARY 18
Laba Keterlibatan pelanggan

Lalu, bagaimana agar karyawan tergerak dan mau menjalankan visi yang sudah dibuat oleh pemimpin?

Mengutip dari gallup.com, ada sebuah cerita menarik dalam lembaga keuangan yang ingin mengembangkan visi dan serangkaian nilai baru. Daripada beberapa kelompok fokus dengan karyawan dan pimpinan di luar lokasi, tim eksekutif memutuskan untuk melibatkan sebagian besar populasi karyawan dalam proses menentukan visi dan nilai-nilai.

Selanjutnya, karyawan di seluruh tingkatan dan fungsi berkumpul dalam sesi pembuatan visi kolaboratif untuk mendiskusikan kekuatan, aspirasi, dan strategi masa depan organisasi, dan fokus pada apa yang sudah berjalan.

Komentar-komentar ini dikumpulkan dan dibagikan kepada para pemimpin yang kemudian mengembangkan pernyataan visi. Yang penting untuk disoroti, karena karyawan berperan penting dalam membentuk pernyataan visi, maka mereka akan mendukung dan berkomitmen kuat secara ‘alami’ terhadap visi tersebut.

Hasilnya ternyata mencengangkan, karena perubahan-perubahan mulai terjadi sejak hari pertama visi tersebut diterapkan.

Untuk membuat karyawanmu menjadi bersemangat, kamu perlu menginspirasi mereka dengan visi yang dibuat. Menurut hubspot.com, menginspirasi orang lain dan membangkitkan kegembiraan adalah cara yang bagus untuk mendapatkan dukungan dalam visioning. Ada satu taktik yang dibagikan oleh Simon Sinek, yaitu konsep golden circle, dan memulai semuanya dengan “mengapa”.

#1000STARTUPDIGITAL 19

Sumber: https://www.hubspot.com/ leader ship-tips-crafting-a-team-vision Secara garis besar, golden circle memuat tiga elemen. Yang terluar adalah “apa”, di tengah ada “bagaimana”, dan intinya adalah “mengapa”. why how what

Kamu dapat membuat pernyataan mengapa yang mengungkapkan kontribusi dan dampak unik dari visimu. Kontribusi adalah tindakan utama yang dapat kamu lakukan untuk dapat mewujudkan dampak tersebut. Keduanya punya peran penting dalam setiap pengambilan keputusan, dilakukan setiap hari, dan selaras dengan tujuan startup.

Ini adalah satu contoh pernyataan tentang 'mengapa' dari visi Airbnb:

‘Untuk menghubungkan jutaan orang dalam kehidupan nyata di seluruh dunia, melalui pasar komunitas, sehingga kamu dapat merasa memiliki tempat tersebut.’

Dimana kita hari ini?

Dengan ‘mengapa’, kamu bisa menemukan pesan inspiratif untuk mengajak karyawan lebih terlibat. Kamu dapat menanyakan tiga pertanyaan ini: Contohnya, hari ini kami menghasilkan prospek melalui formulir di landing page.

Kita ingin berada di mana?

Kami ingin mengirimkan detail kontak pengguna secara mudah dan tidak terkesan mengganggu.

Bagaimana kita bisa sampai di sana?

Kami bereksperimen dengan chatbots dan iklan utama.

Sebagai kesimpulan sekaligus penutup, kamu perlu membangun visi dengan mengajak orang lain, baik itu karyawan, mitra kerja, atau stakeholders. Melibatkan orang lain dalam visi adalah kunci untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan. Kerja sama akan memberikan energi positif pada tim, mendapatkan komitmen, dan memperjelas arahan.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 20

Membangun Startup Visioner dari Perusahaan Hebat yang Mendunia

Sebagai founder, perjalanan memimpin startup adalah hal yang mendebarkan sekaligus menantang. Seiring dengan datangnya peluang, risiko pun turut bermunculan. Founder yang bergerak sebagai pemimpin, harus punya cara khusus untuk mengelola ekspansi secara cepat, tanpa harus mengorbankan stabilitas.

IN DEPTH
22 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Untuk menjadi startup visioner, founder startup perlu berkaca dan mendapatkan pengetahuan dari para profesional yang punya jam terbang tinggi dalam mengelola perusahaan visioner. Para profesional ini tahu bagaimana cara terbaik dalam membangun perusahaan yang visioner.

Berita baiknya, kamu juga bisa belajar hal itu dengan membaca artikel ini, yang merupakan rangkuman

dari ulasan buku Built to Last. Ditulis oleh Jim

Collins dan Jerry Porras, kamu bisa mendapatkan wawasan penting tentang filosofi kesuksesan perusahaan yang abadi, seperti Marriott, Procter & Gamble, dan Walt Disney, yang kesuksesannya telah teruji oleh waktu.

Collins dan Porras mendedikasikan waktunya

untuk melakukan penelitian selama enam tahun terhadap 18 perusahaan visioner, dibandingkan dengan 18 perusahaan pembanding atau pesaing mereka.

Pada akhir tahun 1990, perusahaan pembanding memperoleh kinerja dua kali lebih baik

dibandingkan pasar saham sejak tahun 1926, sedangkan perusahaan visioner menunjukkan kinerja 15 kali lebih baik dibandingkan pasar saham.

#1000STARTUPDIGITAL 23

MENURUT SUMBER DARI READINGRAPHICS.COM, INILAH BEBERAPA KARAKTERISTIK

PERUSAHAAN VISIONER:

Institusi terkemuka di industrinya

Memiliki beberapa generasi CEO

Dikagumi secara luas oleh para pebisnis yang berpengetahuan luas

Telah melalui berbagai siklus hidup produk/jasa

Telah memberikan dampak luar biasa terhadap dunia

Berusia minimal 50 tahun

BISAKAH KAMU MENEBAK, PERUSAHAAN

MANA SAJA YANG TERGOLONG VISIONER?

RINTISAN | 38 - VISIONARY 24
VS VS VS VS VS VS VS VS

LALU, APA FAKTOR KUNCI SUKSES DARI PERUSAHAAN VISIONER?

Mereka ternyata menerapkan filosofi ini (Filosofi Built to Last), dimana filosofi ini membedakan perusahaan visioner dengan perusahaan pembanding. Berikut ini adalah rangkuman dari faktor-faktor utamanya:

Clock building, not time telling

Collin dan Porras

menggunakan perbandingan ‘menceritakan waktu’ dan ‘membuat jam’ untuk menceritakan perbedaan antara perusahaan visioner dan perusahaan sukses (pembanding).

Misalnya, jika ada orang yang bisa tahu waktu dengan tepat hanya dengan melihat matahari atau bintang, dia ibarat pemimpin karismatik yang bisa memberikan pengaruh signifikan untuk perusahaan.

Namun jika ada orang yang bisa membuat jam ajaib, yang dapat menunjukkan waktu selamanya, dia akan lebih dihormati lagi. Alasannya, karena dia menciptakan

Genius of the “AND”, bukan

Tyranny of the “OR”

Istilah tyranny of the “OR” menjelaskan tentang perusahaan yang harus memilih satu hal dibandingkan yang lain. Misalnya memilih stabilitas dibandingkan perubahan. Lalu memilih produksi berbiaya rendah dibandingkan kualitas tinggi.

Sebaliknya, prinsip genius of the “AND” merangkul keduanya. Misalnya memilih keuntungan dan tujuan secara bersamaan.

benda yang dapat bertahan dan awet, meskipun ia sendiri nantinya akan meninggal. Ini ibarat pemimpin yang dapat menciptakan dampak jangka panjang, meskipun nantinya ia sudah tidak menjabat sebagai pemimpin lagi.

Pemimpin visioner berhasil karena landasan kuat organisasi sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan dari siklus hidup produk. Mereka fokus pada desain organisasi dibandingkan ide spesifik atau peluang pasar yang unik. Perusahaan visioner membangun gerbang abadi yang dapat bertahan lebih lama dari lini produk tertentu.

Lalu memilih konservatif dan berani. Perusahaan visioner tidak hanya mementingkan keseimbangan antara kedua hal, namun justru unggul di kedua hal itu.

Perusahaan visioner berani mengambil risiko untuk menerima dua gagasan yang bertentangan pada saat yang sama.

#1000STARTUPDIGITAL 25

Lebih dari keuntungan

Mempertahankan inti dan mendorong kemajuan

Perusahaan visioner sangat paham bahwa profit penting agar perusahaan dapat terus berjalan, akan tetapi mereka juga sadar betul bahwa profit lebih dari sekadar keuntungan. Alasannya, mereka tidak hanya mengejar profit, melainkan juga ideologi. Ideologi inti digunakan untuk membimbing dan menginspirasi penggunanya di semua lini.

Jika boleh dibandingkan, keuntungan ibarat oksigen, makanan, air, dan darah bagi tubuh. Mereka bukan inti kehidupan, tapi tanpa mereka, tidak ada kehidupan. Menurut Collin dan Porras, perusahaan visioner punya idealisme pragmatis, di mana mereka mengejar keuntungan dan idealisme yang lebih tinggi. Mereka punya ideologi yang menggabungkan antara nilai inti perusahaan dan tujuan.

IDEOLOGI INTI NILAI INTI + TUJUAN =

Perusahaan visioner punya keinginan kuat untuk maju. Pada saat yang sama, mereka juga progresif dengan beradaptasi tanpa mengorbankan cita-cita intinya. Maksudnya, mereka merangkul antara cita-cita inti dan kemajuan secara bersamaan.

Meskipun norma, strategi, hingga struktur di perusahaan bisa berubah, akan tetapi ideologi inti,

nilai-nilai, dan tujuan tidak boleh berubah. Agar bisa mempertahankan inti dan mendorong kemajuan, perusahaan harus berani menetapkan tujuan dan mengambil risiko. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan kritik terhadap diri sendiri sehingga menjadikan perusahaan lebih baik dari sebelumnya.

26 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Selanjutnya, untuk bisa menerjemahkan filosofi tersebut menjadi hasil yang berbuah manis dan sukses jangka panjang, perusahaan visioner membangun mekanisme dengan beberapa cara ini:

BHAG

(Big Hairy Audacious Goals)

Dalam bahasa Indonesia, ini bisa diartikan dengan ‘cita-cita besar perusahaan’. Artinya, tujuan jangka panjang yang menginspirasi dan membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. BHAG adalah tugas besar yang membutuhkan waktu 10-25 tahun untuk bisa mencapainya. Untuk merealisasikannya, kamu sebagai pemimpin punya tugas untuk percaya bahwa hal itu mungkin dicapai sejak awal. Dengan menetapkan BHAG, secara otomatis kamu mencoba untuk melompat lebih tinggi dan menantang tim untuk membuat kemajuan besar. BHAG yang tepat adalah yang jelas, menarik, selaras dengan ideologi inti, selalu digantikan oleh ideologi lain (setelah tercapai), memiliki komitmen dan keyakinan tujuan yang tinggi, dan berada jauh di luar zona nyaman.

Budaya seperti kultus

Dalam konteks agama, kultus bisa dibilang sebagai totalitas praktik dan ketaatan terhadap agama. Perusahaan visioner cenderung punya budaya yang ‘ketat’ dan harus ditaati.

Mengapa begitu? Mereka berani mempertahankan ideologinya dengan cara yang khusus dan nyata. Misalnya pemilihan SDM yang ketat untuk memastikan kesesuaian dan elitisme, atau kecocokan profil perusahaan serta visi misi dengan karyawannya.

Pahitnya, dilihat dari sudut pandang lain, perusahaan visioner memang bukan tempat yang cocok untuk semua orang. Peneliti menemukan bahwa perusahaan visioner lebih menuntut karyawannya untuk menyesuaikan diri, bekerja sesuai standar, dan berpegang teguh pada ideologi mereka. Ini artinya karyawan harus keluar dari zona nyaman.

1 2 #1000STARTUPDIGITAL 27
Banyak bereksperimen dan mempertahankan yang berhasil

Rencana memang penting, akan tetapi eksperimen juga tidak boleh diabaikan. Perusahaan visioner tahu betul akan hal ini sehingga sebagian besar inovasinya datang dari trial and error, kegagalan, kecelakaan, hingga keberhasilan.

Menurut penulis buku Built to Last, perusahaan visioner terlalu sering mengambil langkah terbaik bukan dari rencana strategis yang rinci. Mereka mengambil keputusan lewat serangkaian proses eksperimen yang tiada henti.

Tips terbaik dalam bereksperimen adalah mencoba dengan cepat. Jika ragu, teruskan saja dan jangan berhenti. Lebih penting kita sudah melakukan sesuatu, lantas berbuat kesalahan. Kemudian, segera perbaiki dan jangan diam saja. Perusahaan harus menerima bahwa kesalahan pasti terjadi dan kita tidak tahu apa akibatnya, jadi bersiaplah untuk hal terburuk. Namun, dari kegagalan yang sering dan diperbaiki ternyata bisa menyelamatkan atau mencegah terjadinya kegagalan besar.

Meski memang perjalanannya tidak mulus dan selalu ada godaan dalam mengembangkan startup, kamu tidak boleh goyah pada tujuanmu. Memang setiap langkah terasa gontai, apalagi ketika tantangan yang datang rasanya tidak pernah selesai, tapi menjaga pikiran tetap terbuka sangatlah penting. Jangan takut mencoba ide atau pendekatan baru. Karena bagaimanapun, tantangan yang hadir ternyata memberikan peluang untukmu memperkuat tim startup, sekaligus mematangkan diri sebagai seorang pemimpin startup yang visioner.

3 28 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Belajar Jadi Pemimpin Visioner dari Lima Tokoh

Fenomenal Ini

Seorang pemimpin visioner tidak hadir dan jatuh dari langit. Ia punya karakter pemimpin visioner karena tumbuh dalam tempaan pengalaman pahit, gagal, sakit, hingga mungkin pernah bangkrut dari perusahaannya.

Tapi, yang berhasil menjadikan seseorang sebagai pemimpin visioner, adalah beberapa karakternya yang tahan banting, dapat menangkap gambaran besar, berinovasi, kreatif, berani mengambil risiko, beradaptasi, menginspirasi, hingga menjadi pengambil keputusan yang etis.

Untuk mencapainya, kamu dapat menangkap ide-ide cemerlang dan belajar banyak dari cerita lima orang pemimpin visioner ini, ya.

IN DEPTH
30 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Kalau bicara tentang visioner, rasanya tidak luput dari sosok Elon Musk. Pendiri, CEO, dan chief engineer SpaceX, CEO dan arsitek produk Tesla, CEO dan pemilik X (Twitter), salah satu pendiri Neuralink dan Open A.I., serta pendiri Boring Company, adalah orang yang punya visi mengubah dunia menjadi lebih maju.

Di tahun 2008, Elon Musk mendapat cobaan bahwa perusahaan SpaceX dan Tesla Motors dihadang kebangkrutan. Musk terpaksa memutuskan antara mengalokasikan sisa dananya di antara perusahaan atau berfokus pada satu perusahaan.

Tapi, ia terdorong untuk mendukung kedua usaha tersebut, dan semuanya terbayarkan. Tesla mengalahkan Ford dan General Motors dengan margin laba kotor lebih dari 20%. Sedangkan SpaceX adalah salah satu dari dua perusahaan yang dipilih NASA untuk mengembangkan sistem generasi berikutnya guna membawa astronot Amerika Serikat ke International Space Station.

Inovasi tiada henti dari Elon Musk menjadikannya sebagai pemimpin yang visioner. Pemimpin dengan prinsip visioner pasti paham apa yang berguna secara jangka panjang, dan menjadikan perusahaannya terus maju.

#1000STARTUPDIGITAL 31
Elon Musk

Alan Mulally, eks presiden dan CEO Ford Motor Company, memberikan kontribusi maksimal dan mengesankan dalam sejarah Amerika. Di tahun 2008, sebagian besar perusahaan otomotif di Amerika Serikat membutuhkan dana talangan dari pemerintah dalam jumlah besar akibat krisis keuangan. Namun, tidak dengan Ford Motor. Berkat

kepemimpinan visionernya, Mulally berhasil mengubah budaya perusahaan yang berfokus pada akuntabilitas dan kerja sama tim, sekaligus membawa perusahaan keluar dari kerugian miliaran dolar.

Alan Mulally punya satu sifat dari pemimpin visioner, yaitu resilient atau ketangguhan. Meski di masa sulit dan perusahaannya rugi besar, Alan fokus untuk bangkit dan memulihkannya. Sejak di bawah kepemimpinannya, Ford Motor menjadi perusahaan besar yang berpengaruh di dunia.

CEO Adobe Systems, Shantanu Narayen melihat tidak ada masa depan di perusahaan yang memproduksi cakram fisik (disk). Banyak bisnis yang berbasis disk kemudian mati dan tidak bisa beralih lagi karena tidak adanya inovasi. Narayen melihat hal ini jauh sebelum semuanya terjadi. Ia berhasil mengubah model distribusi perusahaan dari perangkat lunak fisik menjadi model berlangganan digital.

Memang faktanya, Netflix lah yang pertama kali mengadopsi model bisnis langganan digital. Namun, tantangannya beda bagi Adobe karena desain grafis Adobe dibuat berdasarkan set kotak dan rilis tahunan versi barunya. Langkah beraninya disambut baik oleh para penggunanya yang semakin bertumbuh, sekaligus menjadi bukti dari keberhasilan Adobe.

Shantanu Narayen punya kemampuan jeli dalam melihat perubahan, bisa beradaptasi, dan mengubah cara dalam menjalankan bisnis sehingga dapat berkembang dan bertahan di pasar, alih-alih menjadi bangkrut karena adanya perubahan baru.

Alan Mulally
32 RINTISAN | 38 - VISIONARY
Shantanu Narayen

Nick Woodman mungkin tidak begitu dikenal seperti para tokoh fenomenal lainnya, tetapi ia adalah contoh pemimpin visioner sejati. Nick Woodman mendirikan GoPro dari masalah pribadinya yang tidak dapat mengambil gambar dan video dengan kualitas baik saat berselancar. Ia melakukan riset dan fokus berbulanbulan secara intens lalu menciptakan prototipe. Woodman sekarang fokus membangun platform yang lebih besar agar pengguna GoPro dapat berbagi video dengan lebih mudah.

Berkat fokus dan tekadnya yang sungguh-sungguh, Woodman berhasil menjadikan GoPro sebagai perusahaan dengan nilai lebih dari 1,3 miliar dolar AS. Fokus dan kesungguhan menjadi ciri penting dari karakter pemimpin visioner, yang berhasil menjadikan Nick Woodman sebagai orang yang mampu mengubah dunia lewat GoPro.

#1000STARTUPDIGITAL 33
Nick Woodman

Sekarang, proses membeli tempat tidur sudah digantikan dengan cara baru. Philip Krim, CEO Casper, adalah orang yang dapat merevolusi produk kasur, yang dapat dikirim langsung ke rumah konsumen dalam bentuk kotak berukuran wajar. Ia berhasil menumbuhkan kepercayaan pengguna melalui masa uji coba 100 hari. Philip Krim mengubah cara pandang industri yang terkesan konvensional, dan menata ulang menjadi sebuah terobosan.

Casper yang diluncurkan pada bulan April 2014, mengumpulkan pendanaan lebih dari 15 juta dolar AS dan memperoleh pendapatan lebih dari 1 juta dolar AS di bulan pertama bisnisnya. Jerih payah Krim menjadi bukti bahwa inovasi bukan hanya milik industri teknologi tinggi.

Ia menjadi sosok pemimpin visioner yang mampu melakukan reimagining, menata ulang industri atau model distribusi yang sudah ada. Ia mengambil pasar yang sudah ada, alih-alih membuat sesuatu yang sama sekali baru. Krim mampu menata ulang prosesnya menjadi lebih mulus untuk menjadikan Casper sebagai perusahaan pionir di bidangnya.

Membaca prestasi dari kelima tokoh di atas, membuat kita menjadi kagum, sekaligus mungkin menjadi minder. Tapi, itu perasaan yang wajar. Jadi, terimalah perasaan itu karena kamu tidak mungkin mewujudkan semua sifat di atas dalam waktu yang singkat. Dan, itu tidak masalah. Yang lebih penting, kamu perlu tahu sifat mana yang muncul secara alami dari dari sendiri dan mana yang harus dikembangkan.

Tetaplah punya open mind untuk menerima segala ide baru. Kumpulkan pengalaman, terima umpan balik secara teratur, dan evaluasi tindakanmu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahanmu sebagai pemimpin.

Menumbuhkan kepemimpinan visioner tidak serta merta hadir begitu saja. Kamu perlu

menemukan berbagai mentor untuk memperkaya perspektifmu dalam merespon tantangan bisnis. Kamu juga dapat mencari studi kasus dan melakukan analisa dari situ. Terakhir, jangan lupa untuk membangun jaringan dengan orang lain agar sudut pandangmu semakin luas. Jadi, semangat terus wahai calon pemimpin visioner!

34 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Kamu Nggak Perlu Jadi CEO Supaya Bisa Visioner

Jika di artikel sebelumnya kita sering membahas tentang CEO atau founder yang visioner, sebenarnya pola pikir kita terhadap istilah visioner perlu diperluas dan dipertajam terlebih dahulu. Untuk menjadi visioner, kamu tidak perlu susah payah menyandang gelar sebagai CEO atau founder. Semua orang, di tingkat apa pun, di perusahaan apa pun, atau organisasi mana pun, bisa menjadi pemimpin yang visioner.

Apa pun sebutan gelarmu, misalnya manajer, kepala bagian, ketua divisi, team lead , head , atau sebutan lainnya yang menandakan bahwa kamu adalah pemimpin bagian menengah atau bawah, di artikel ini kita akan sepakat untuk menggunakan kata ‘manajer’ untuk penyebutannya, ya.

Lalu, bagaimana cara agar bisa menjadi manajer yang visioner?

Berikut adalah pembahasannya, seperti yang dikutip dari artikel Harvard Business Review

IN DEPTH
36 RINTISAN | 38 - VISIONARY
Menerjemahkan visi perusahaan agar relevan dengan timmu

Semua manajer, kepala bagian, ketua tim, atau sebutan lainnya yang mengindikasikan pemimpin bagian menengah atau bawah, pasti paham betul bahwa mereka tidak punya kesempatan untuk merancang ‘draf awal’ dari visi perusahaan. Draf awal adalah tugas para chief. Kemungkinan besar, sebagai manajer akan diminta bekerja sama menerjemahkan visi tersebut dalam tim. Hal ini merupakan penciptaan visi, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Contohnya, bayangkan jika kamu menjadi pemimpin tim logistik di Amazon.

Visi Amazon adalah

“Menjadi perusahaan yang paling berpusat pada pelanggan, tempat dimana orang dapat datang untuk mencari dan menemukan apa pun yang ingin mereka beli.

Tugasmu sebagai pemimpin tim logistik adalah merancang bagaimana tim dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tentang produk apa pun yang ingin dibeli secara akurat dan cepat.

Hal tersebut adalah proses menerjemahkan visi dari petinggi perusahaan. Maka, kamu perlu mengumpulkan ide dari bagian atau tim lain dari perusahaan yang punya kepentingan dalam aspirasi kinerja unit tim. Tidak hanya itu, manajer punya tugas penting dalam mengonfirmasi ‘terjemahan’ tersebut dengan para pemimpin senior yang memandu visi perusahaan secara keseluruhan.

#1000STARTUPDIGITAL 37

mengatalisasi visimu sendiri

Katalisasi adalah proses mempercepat perubahan. Konteks pada bagian ini maksudnya manajer perlu mendorong inovasi dan perubahan di unit atau tim mereka sendiri. Terkadang, visi perusahaan yang baru tidak bermula dari CEO atau jajaran chief, melainkan muncul dari visi para pemimpin di tingkat bawah.

Contohnya ketika penyiar PBS (Public Broadcasting Service) yang terletak di Virginia, Amerika Serikat, mengembangkan dan meluncurkan saluran baru yang sukses untuk anak-anak (PBS Kids 24/7). Visi awalnya justru datang dari Lesli Rotenberg, SVP Media Anak untuk jaringan tersebut. Rotenberg meyakinkan CEO Paula Kerger yang skeptis bahwa penawaran semacam itu konsisten dengan visi pendidikan jaringan secara keseluruhan. Menurut Lesli Rotenberg, program tersebut dapat dikembangkan dengan biaya yang efektif untuk memenuhi kebutuhan audiens yang tidak terpenuhi.

Melihat dari kacamata manajer yang bekerja di lapangan, startup atau perusahaanmu mungkin belum siap untuk bersimpati dengan pengembangan visi dari bawah ke atas. Namun, kebutuhan akan penyampaian ide secara berkelanjutan dapat memberimu peluang untuk mempromosikan wawasan baru dari pengalaman nyata manajer ketika bekerja. Karena, bagaimanapun, tim unit garis bawah dan menengah yang justru berhadapan langsung dan kerap menerima umpan balik dari pelanggan.

38 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Melibatkan diri

dalam visi

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat meningkatkan peluangmu untuk terlibat dalam proses pengembangan visi:

Memperjelas visi dan mengapa itu penting. Manajer perlu membedakan dan memahami tentang visi, misi, nilai, dan strategi.

• Visi adalah gambaran aspirasional kesuksesan masa depan.

• Misi menjelaskan tentang mengapa sebuah perusahaan harus ada.

• Nilai merupakan prinsip dan keyakinan moral yang digunakan perusahaan untuk beroperasi.

• Strategi adalah keputusan tentang di mana dan bagaimana cara mewujudkan visi.

Memperhatikan peluang untuk berkontribusi. Kamu dapat menerjemahkan visi perusahaan yang telah disepakati ke dalam unit yang dipimpin. Selanjutnya, kamu perlu jeli dan peka dalam menangkap kesempatan untuk ikut terlibat. Perluas skalamu sampai luar perusahaan, misalnya dengan bekerja sama dengan partner atau mitra kerja, membangun visi dalam organisasi sukarelawan, dan lain-lain.

Jika kamu menemukan peluang membangun visi, jangan mengambil keputusan sendirian. Kamu perlu berbagi prosesnya dengan orang lain yang bekerja sama denganmu. Itu sekaligus akan mempertajam keterampilanmu dalam berkolaborasi. 3

Bahkan jika kamu tidak terlibat secara aktif dalam proses merancang visi, kamu dapat belajar dengan proaktif mengamati bagaimana orang lain melakukannya. Kamu dapat bertemu dan berbicara dengan pemimpin lain tentang prosesnya. Pahami tentang caranya, bagaimana dan mengapa visi tersebut harus diwujudkan. 4

Sebagai penutup, ketika kamu belajar untuk melihat dan memahami visi dari perusahaan, divisi, atau tim, kamu akan lebih mengerti tentang apa saja yang dapat membuat perusahaan menjadi sukses. Proses memahami, merancang, dan menerjemahkan visi memerlukan latihan dan pengalaman. Jadi, tidak ada cara paling baik selain mempraktikkannya di tingkat mana pun.

1
2
#1000STARTUPDIGITAL 39

Kepemimpinan Visioner Bisa Diterapkan di Startup?

Visionary leadership atau kepemimpinan visioner jadi buzzword atau sering disebut dan dikaitkan dengan perusahaan yang berpengaruh terhadap dunia. Sebut saja raksasa teknologi Apple dengan Steve Jobs, atau

Richard Branson dari Virgin Group. Namun, sebenarnya, apa itu kepemimpinan visioner? Apakah startup yang masih pemula bisa mengadopsi kepemimpinan visioner? Simak selanjutnya lewat artikel ini, ya.

Apa itu kepemimpinan visioner?

Mengutip artikel di LinkedIn melalui akun Get A head by LinkedIn News, kepemimpinan visioner merupakan gaya kepemimpinan yang futuristik, inovatif, dan imajinatif. Di tahun 2002, Daniel Goleman, seorang penulis dan psikologi, menciptakan istilah visionary leadership dalam buku yang berjudul ‘Primal Leader ship’. Pemimpin visioner memiliki kemampuan untuk melihat gambaran besarnya, dan membayangkan cara-cara baru untuk melukiskan gambaran tersebut. Mereka mempunyai visi masa depan yang menarik, di mana mereka dapat memberikan dampak positif dan, sering kali, mengganggu status quo. Umumnya, mereka yang memiliki gaya kepemimpinan visioner ingin mengubah dunia dan punya banyak cara untuk bisa mewujudkannya.

IN DEPTH
RINTISAN | 38 - VISIONARY 40

Seperti apa pemimpin yang visioner?

Sebenarnya, gaya kepemimpinan visioner tumpang tindih dengan tipe kepemimpinan lainnya. Ini termasuk pemimpin transformasional, yang fokus pada penciptaan perubahan, dan pemimpin demokratis, yang fokus pada hubungan dan masukan antarmanusia.

Gaya kepemimpinan visioner umumnya bercirikan:

Penuh semangat. Pemimpin visioner orang yang antusias, optimis, dan menginspirasi orang lain.

Inovatif. Gaya kepemimpinan ini suka berpikir out of the box dan memberontak terhadap status quo, yang mengarah pada eksperimen dan inovasi.

Tidak terlalu memedulikan apa yang sudah terjadi dan fokus di masa depan.

Fleksibel. Meskipun mereka sangat fokus pada tujuan mereka, para visioner fleksibel dalam mencapai tujuannya.

Komunikator yang hebat. Mereka cenderung menjadi komunikator tertulis dan lisan yang sangat baik.

Toleransi risiko. Para visioner bersedia mengambil risiko untuk mewujudkan visi mereka karena mereka tahu setiap kegagalan ada hikmahnya.

#1000STARTUPDIGITAL 41

Gaya kepemimpinan visioner

1

Berorientasi masa depan

Pemimpin yang visioner fokus untuk mewujudkan rencana di masa depan. Visi yang dibuat umumnya terjadi dalam waktu yang tidak ditentukan di masa depan. Misalnya menciptakan produk terlaris di industri tertentu.

2

Inovatif

Kepemimpinan visioner

mendorong pemikiran terbuka, menerima perubahan dan ide-ide baru. Alasannya, mereka cenderung berorientasi pada pertumbuhan dan menyadari bahwa itu membutuhkan inovasi. Mencapai skala lebih besar artinya berinvestasi terhadap proses inovasi, menantang proses agar lebih efisien, dan mencari cara paling tepat dalam menambah nilai.

42 RINTISAN | 38 - VISIONARY

3 4 5

Mengambil risiko Berempati Artikulatif

Para pemimpin visioner menghargai pengambilan risiko yang sudah diperhitungkan demi mengharapkan perubahan besar. Mereka berani memposisikan diri di tengah ketidakpastian. Bahkan, saat semuanya gagal, mereka menganggapnya sebagai sebuah peluang emas untuk belajar. Mereka berpikiran bahwa itu adalah proses alami untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru.

Melalui survei, EY, firma akuntan yang tergolong dalam The Big Four, menemukan bahwa empati yang dibagikan antara karyawan dan pemimpin meningkatkan efisiensi, kreativitas, kepuasan kerja, berbagi ide, inovasi, dan pendapatan perusahaan hingga lebih dari 80%.

Pemimpin visioner menunjukkan tingkat empati yang tinggi dan berusaha mendengarkan ide, keinginan, dan masukan karyawannya.

Pemimpin visioner bisa mengartikan visi menjadi langkah-langkah taktis yang dapat diadopsi oleh karyawannya. Mereka mengkomunikasikan pesan dengan jelas, dapat mengekspresikan diri dan tujuan, dan mengajak karyawan lain untuk ikut serta dalam ide dan rencana mereka.

#1000STARTUPDIGITAL 43

Bagaimana mengembangkan kepemimpinan visioner?

Peka dalam memperhatikan lingkungan

Bagi kamu yang ingin menerapkan gaya kepemimpinan ini, kamu perlu memperhatikan aspekaspek yang mendorong kemajuan di masa depan. Misalnya dengan mengikuti perkembangan tren industri, membaca majalah, riset pelanggan secara rutin, dan menyelesaikan tugas lainnya.

Menurut sumber dari blog.hubspot.com, kepemimpinan visioner dapat dicapai oleh pemimpin startup, organisasi, atau perusahaan, melalui cara berikut:

Membangkitkan kreativitas

Kamu dapat memunculkan kreativitas dan inovasi dengan rutin melakukan brainstorming, ikut workshop, dan kegiatan kelompok lainnya.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 44

Memastikan tim berkolaborasi lintas lini

Kamu perlu menciptakan kesempatan untuk diri sendiri dan orang lain dengan bekerja sama. Misalnya melibatkan tim yang berbeda dalam proyek yang sama. Aktif terlibat untuk meminta pendapat dan menciptakan ruang untuk berbagi pengetahuan bersama.

Mengajarkan dengan contoh

Apalah arti visioner jika hanya berlandaskan teori. Kamu perlu menerapkan perilaku visioner, misalnya dengan menampilkan ketertarikan terhadap visi organisasi, bertanggung jawab ketika membuat kesalahan, dan menunjukkan komitmen terhadap perusahaan lewat kontribusi.

Tidak ada kata terlambat ketika kamu ingin menerapkan kepemimpinan visioner ini di startupmu yang masih tahap awal. Kamu perlu memberanikan diri untuk merangkul semangat visioner dalam diri dan membiasakannya dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Selamat menginspirasi perubahan dan memberikan dampak jangka panjang terhadap startup atau organisasimu, karena perjalanan visionermu dimulai sekarang.

Hati-hati, Kepemimpinan Visioner Bisa Jadi

Pedang Bermata Dua

Kunci perubahan strategis digadang-gadang bisa tercipta

apabila pemimpinnnya menerapkan gaya kepemimpinan visioner.

Alasannya, gaya kepemimpinan tersebut menetapkan arah strategis perusahaan, sekaligus menekankan mengapa perubahan penting untuk dilakukan. Pemimpin yang visioner mampu menginspirasi dan menggerakkan orang lain untuk bisa menerima dan menjalankan perubahan tersebut.

IN DEPTH
46 RINTISAN | 38 - VISIONARY
#1000STARTUPDIGITAL 47

Namun, kepemimpinan visioner tidak hanya fokus pada CEO, atau jajaran kepala direksi yang ada di tingkat atas. Kepemimpinan visioner menjadi penting untuk diterapkan secara menyeluruh, dan penting bagi manajer tingkat menengah dan bawah. Mereka juga memainkan peran penting dalam perubahan strategis.

Bahkan kegagalan kepemimpinan visioner juga bisa disebabkan oleh tidak selarasnya strategi yang dijalankan oleh manajer menengah dan bawah. Yang lebih buruk, kepemimpinan strategis

bisa menjadi pedang bermata dua. Bagaimana itu bisa terjadi?

Ini semua akan dijelaskan

berdasarkan artikel

dari Harvard Business Review. Penulis artikelnya terdiri

dari Nufer Yasin

Ates, Murat Tarakci, Jeanine P. Pork, Daan van Knippenberg, dan Patrick Groenen, mempelajari

kepemimpinan

visioner dan penyelarasan strategis di dua organisasi

jasa di Eropa Barat.

Perusahaan pertama masuk dalam industri energi, dan perusahaan kedua tergabung dalam industri transportasi. Kedua perusahaan tersebut mengalami perubahan strategi dan ingin menciptakan keselarasan strategi di perusahaan.

Penulis melakukan survei terhadap 136 manajer dan timnya untuk menilai kepemimpinan visioner (dinilai berdasarkan anggota tim), keselarasan strategis dalam tim (ditentukan dengan menghitung kesepakatan

antara peringkat prioritas strategis anggota tim), dan keselarasan strategis manajer dengan manajemen puncak (ditentukan dengan menghitung kesepakatan antara peringkat prioritas strategis manajer dan peringkat prioritas strategis CEO).

Mereka juga mewawancarai beberapa manajer dan karyawannya untuk

mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang hubungan yang ditemukan dalam penelitian survei.

48 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Apa hasilnya?

Kesimpulannya, kepemimpinan visioner bisa menjadi pedang bermata dua. Saat manajer menengah selaras dengan visi manajemen puncak, kepemimpinan visioner akan lebih mudah diterapkan. Semakin banyak manajer menengah yang terlibat dalam kepemimpinan visioner, maka semakin besar pemahaman tentang strategi dalam tim. Tidak hanya itu, manajer menengah dan anggota tim berkomitmen penuh terhadap pelaksanaan strategi.

Sebaliknya, jika para manajer menengah tidak selaras dengan strategi perusahaan, kepemimpinan visioner menjadi limbung dan kehilangan arah. Semakin banyak manajer yang tidak selaras, artinya semakin sedikit komitmen mereka untuk terlibat dalam mewujudkan visi dan strategi perusahaan. Ini bisa menjadi bencana yang kelam bagi perusahaan.

Dampak selanjutnya, karyawan dari manajer yang tidak selaras terhadap kepemimpinan visioner menjadi bingung dan merasa ragu saat bekerja. Efeknya, tim menjadi tidak terlibat dalam proses menerapkan strategi perusahaan.

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu karyawan dari tim dengan manajer visioner yang tidak selaras:

Kami banyak berbicara tentang strategi dengan manajer kami. Namun saya tidak melihat strategi perusahaan yang jelas. Saya lebih memilih untuk fokus pada tugas sehari-hari dan membiarkan [strategi] apa adanya.

Mengapa kepemimpinan visioner menjadi pedang bermata dua? Itu bisa menjadi kekuatan positif ketika manajer selaras dengan strategi perusahaan. Sedangkan sisi negatif akan muncul jika visi manajer menyimpang karena tidak adanya keselarasan dalam tingkat menengah.

Hasil temuan dalam penelitian tersebut sekaligus menjadi peringatan bagi perusahaan yang berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan kepemimpinan. Kepemimpinan visioner dianggap sebagai keterampilan sangat penting yang wajib dimiliki oleh para pemimpin. Namun, kesalahannya, mereka mengabaikan untuk berinvestasi pada proses keselarasan strategis di antara manajernya. Anehnya, para manajer justru diberi tugas untuk menyelaraskan organisasi dengan strategi, seolah-olah itu semua ditentukan berdasarkan posisi mereka saat ini.

#1000STARTUPDIGITAL 49

Lalu, apa yang menjadi penyebab dari manajer yang tidak selaras dengan strategi perusahaan?

Mereka terlalu fokus pada kepentingan unit bisnisnya sendiri. Para manajer ini juga belum mampu melihat gambaran yang lebih besar dari penciptaan visi dan strategi perusahaan.

Jadi, bagaimana agar kita sebagai pemimpin dapat memastikan bahwa manajer dapat selaras dengan strategi perusahaan?

RINTISAN | 38 - VISIONARY 50

Menurut penelitian, pemimpin dapat memulai dengan menciptakan keselarasan strategis di antara manajer menengah sebelum upaya pelaksanaan strategi dimulai. Para pemimpin harus berupaya untuk berkomunikasi secara intens dengan manajer. Lakukan dialog secara rutin, sehingga mereka merasa memiliki perubahan strategi tersebut.

Tidak hanya itu, para manajer juga merasa diyakinkan oleh nilai perubahan yang akan dilakukan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa perusahaan mendapatkan manfaat dari proses pengembangan kepemimpinan visioner, dibandingkan mengalami sisi buruknya.

Jadi, pada intinya, kepemimpinan visioner membutuhkan peran penting secara menyeluruh dari semua lapisan perusahaan. Mulai dari para chief, investor, pemangku kepentingan, manajer tingkat menengah, tingkat bawah, hingga karyawan. Semua mempunyai peran penting dan berkontribusi terhadap keberhasilan, atau sebaliknya, menjadi penyebab dari kegagalan dari perubahan strategi perusahaan.

Itu semua bergantung pada pemimpin, ingin memilih ada di posisi mana? Semuanya tergantung dari upayamu sebagai nahkoda yang mengarahkan kapal terus berlayar menuju tujuan, meski hujan badai dan cuaca buruk mengancam. Kolaborasi secara sinergis dari seluruh tim akan menjaga kapalmu tidak karam dan semua penumpangnya selamat.

#1000STARTUPDIGITAL 51

APAKAH DEMOKRATISASI DATA TERLALU BERLEBIHAN?

Demokratisasi data telah menjadi sorotan utama dalam pembahasan efektivitas penggunaan data bisnis. Namun, seberapa sebanding hype tersebut dengan manfaat yang dijanjikan? Artikel ini akan membahas pengertian demokratisasi data, manfaatnya, serta tantangan dan faktor keberhasilan yang perlu diatasi dalam implementasinya.

APA ITU DEMOKRATISASI DATA?

Demokratisasi data adalah konsep yang bertujuan untuk memberikan akses lebih luas kepada pengguna bisnis agar dapat mengakses dan menggunakan data organisasi mereka sendiri. Lebih dari sekadar memberikan akses, demokratisasi data juga mencakup pemberdayaan praktis dan berkelanjutan kepada karyawan agar mereka dapat terus menggunakan data dan meningkatkan keterampilan analitik mereka. Ini mencakup penciptaan budaya dimana penggunaan data menjadi integral dalam operasi sehari-hari organisasi.

SISI DATA
52 RINTISAN | 38 - VISIONARY

MANFAAT DEMOKRATISASI DATA

Demokratisasi data, yang memberikan akses data yang lebih luas kepada pengguna bisnis, membawa banyak manfaat bagi organisasi. Berikut penjelasan tentang manfaat-manfaat tersebut:

1 - Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Mempercepat

Pengambilan

Keputusan

Mengurangi

Duplikasi Upaya

Meningkatkan

Otomasi

Akses data yang mudah dan cepat memungkinkan karyawan untuk membuat keputusan berdasarkan data secara real-time, tanpa harus menunggu tim data atau IT.

Dengan akses data yang sama, karyawan dapat melihat pekerjaan yang telah dilakukan orang lain dan menghindari duplikasi upaya.

Data yang dianalisis dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, membebaskan waktu karyawan untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks dan strategis.

2 - Meningkatkan Kualitas Keputusan

Memperkaya

Perspektif

Mengurangi

Bias

Meningkatkan

Akuntabilitas

Dengan akses data yang sama, semua orang bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat. : : : : : :

Berbagai tim dengan latar belakang berbeda dapat menganalisis data dari sudut pandang mereka, menghasilkan keputusan yang lebih komprehensif dan holistik.

Akses data yang luas membantu mengidentifikasi bias dalam pengambilan keputusan dan mendorong penggunaan data yang objektif dan imparsial.

#1000STARTUPDIGITAL 53

Meningkatkan

Transparansi

Memberdayakan

Karyawan

Meningkatkan

Keterlibatan

Karyawan

4

Mempercepat

Penemuan Produk

dan Layanan Baru

Meningkatkan

Efisiensi

Operasional

Meningkatkan

Kemampuan

untuk Bersaing

5

Memprediksi Risiko

dan Tantangan

Meningkatkan

Kemampuan

Adaptasi

Meningkatkan

Ketahanan

Akses data yang terbuka membangun rasa saling percaya dan mendorong kolaborasi antar tim.

Memberikan akses data kepada karyawan menunjukkan kepercayaan dan memungkinkan mereka untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab.

Melibatkan karyawan dalam analisis data meningkatkan rasa memiliki dan mendorong mereka untuk memberikan ide-ide inovatif.

Akses data yang luas membantu mengidentifikasi peluang pasar baru dan mengembangkan solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Data dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan dan meningkatkan efisiensi proses.

Organisasi yang memanfaatkan data secara efektif dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar.

Data dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko dan tantangan di masa depan dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

Organisasi yang memiliki akses data yang luas dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan pasar dan kondisi ekonomi.

Data dapat membantu organisasi untuk lebih tahan terhadap krisis dan gangguan.

3 - Memperkuat Budaya dan Kolaborasi
- Meningkatkan Inovasi dan Keunggulan Kompetitif - Meningkatkan Kemampuan untuk Menghadapi Risiko dan Tantangan
: : : : : : : : :
RINTISAN | 38 - VISIONARY 54

TANTANGAN DAN FAKTOR

KEBERHASILAN DEMOKRATISASI DATA

Demokratisasi data, meskipun menjanjikan, menghadirkan berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuannya. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan sarana yang memadai. Organisasi harus menyediakan alat analitik yang mudah digunakan, memodelkan data dengan baik, dan berinvestasi dalam sumber daya teknologi yang tepat.

Tantangan berikutnya adalah literasi data. Karyawan perlu dididik dan dilatih secara efektif tentang penggunaan data, termasuk aspek praktis, hukum, dan etika yang terkait. Kesadaran akan pentingnya perlindungan data dan pelatihan tentang regulasi data dan keamanan siber juga menjadi faktor penting.

Perubahan budaya juga menjadi kunci. Dukungan manajemen puncak, visi dan rencana yang jelas, kesediaan untuk berbagi data, dan dorongan terhadap inisiatif berbasis data merupakan faktor penting untuk membangun budaya yang mendukung demokratisasi data.

Keberhasilan demokratisasi data membutuhkan upaya kolektif dan komitmen dari semua pihak dalam organisasi. Dengan mengatasi tantangan dan menerapkan faktor-faktor keberhasilan ini, organisasi dapat membuka potensi data mereka dan meningkatkan kinerja secara signifikan.

Demokratisasi data merupakan langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan data dalam bisnis. Meskipun kompleks, manfaat yang dijanjikan sangatlah besar. Namun, tantangan dalam implementasi tidak boleh diabaikan. Dengan penanganan yang tepat terhadap tantangan-tantangan tersebut dan dengan memperhatikan faktor keberhasilan yang relevan, organisasi dapat berhasil menerapkan demokratisasi data dan meraih manfaatnya secara maksimal.

Untuk itu, kami mengajak Anda untuk menjelajahi peluang belajar ilmu data di Algoritma Data Science School, di mana Anda dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi revolusi data yang sedang berlangsung di era digital saat ini. Dengan demikian, kita dapat bersamasama mencapai tujuan demokratisasi data yang lebih luas dan efektif dalam dunia bisnis.

Kunjungi algorit.ma dan #JadiTalentaData sekarang bersama Algoritma!

#1000STARTUPDIGITAL 55

Buku, Film & Podcast

Telah dikurasi, tinggal diresapi, dinikmati, dan dibagi pada temanteman lainnya!

Tak hanya piawai dalam menjalankan bisnis, tapi founder juga harus memiliki karakteristik visionary. Untuk menjadi seseorang yang memiliki pandangan jauh ke depan dan mampu merencanakan masa depan dengan ide-ide inovatif, kamu bisa mempelajarinya dari film, buku, bahkan podcast yang beberapa di antaranya kami rangkum di sini. Yuk, disimak!

REKOMENDASI
56 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Buku

START WITH WHY SIMON SINEK

Buku yang ditulis oleh Simon Sinek ini menekankan pentingnya memiliki visi yang jelas dan bermakna sebagai dasar setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh seorang pemimpin. Dengan memahami “ why ” atau “mengapa” perusahaanmu didirikan, maka kamu dapat menginspirasi tim, menarik pelanggan, dan membangun budaya perusahaan yang berorientasi pada nilai-nilai, sehingga meningkatkan peluang kesuksesan jangka panjang meski berada di tengah persaingan pasar yang kompetitif.

THE THIRD WAVE: AN ENTREPRENEUR’S VISION OF THE FUTURE STEVE MCCONNELL CASE

Steve McConnell Case, mantan CEO dan ketua America Online (AOL), memberikan panduan inspiratif kepada setiap individu yang ingin menjadi pemimpin visioner di era digital. Beliau menggambarkan tentang perubahan teknologi dan bagaimana cara seorang pemimpin harus bisa beradaptasi dengan visi yang fleksibel dan inovatif.

#1000STARTUPDIGITAL 57

CHEF 2014

Mengisahkan tentang seorang chef bernama Carl Casper yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di sebuah restoran populer. Kemudian ia memutuskan untuk mulai merintis bisnis makanan jalanan ( food truck) setelah melihat adanya peluang bisnis di sana. Film ini menyoroti pentingnya semangat, kreativitas, dan keberanian untuk mengambil risiko dalam berbisnis, khususnya di dunia kuliner.

WHIPLASH

2014

Andrew Neiman adalah seorang pemain drum berbakat yang baru masuk ke perguruan tinggi musik bergengsi di New York. Ia punya mimpi besar untuk bisa menjadi salah satu pemain drum musik jazz terbaik suatu saat nanti. Film ini menunjukkan bagaimana tekad, keteguhan, dan visi seseorang dapat membawanya menuju kesuksesan.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 58
Film

THE GROWTH SHOW

Saluran podcast ini menggali kisah sukses dari berbagai pendiri startup dan pemimpin bisnis yang berhasil membangun perusahaan mereka dari awal hingga mencapai pertumbuhan yang signifikan. Dalam setiap episode, para tamu berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan, mengidentifikasi peluang, dan memimpin tim menuju visi yang besar.

https://bit.ly/thegrowthshow-podcast

THE INNOVATION SHOW

Menyoroti inovasi di berbagai industri dan bagaimana inovasi tersebut dapat mendorong pertumbuhan bisnis. Dalam setiap episode, saluran podcast ini membahas tren terkini, teknologi canggih, dan strategi inovatif yang diterapkan oleh perusahaanperusahaan terkemuka di dunia.

https://spoti.fi/3Utw0Pm

Podcast
#1000STARTUPDIGITAL 59

Mebiso Perlindungan Merek Masa Depan dengan Teknologi AI

Kali ini, majalah Rintisan mewawancarai Hesti Rosa, Founder & CEO dari alumni Gerakan Nasional 1000 Startup, yakni Mebiso. Mebiso adalah startup yang menawarkan jasa merek dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membantu pengusaha melindungi mereknya secara real-time dan otentik.

PROFIL STARTUP
RINTISAN | 38 - VISIONARY 60

ELEVATOR PITCH

Mebiso adalah sebuah platform perlindungan dan penelusuran merek dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mempermudah para pemilik brand mendapatkan perlindungan merek usaha.

WEBSITE

https://mebiso.com/

INSTAGRAM

@mebiso

PADA MULANYA, BAGAIMANA CERITA

LATAR BELAKANG DALAM MENDIRIKAN MEBISO?

Berangkat dari pengalaman saya bekerja di sebuah biro jasa pengurusan legalitas yang menyediakan jasa pendirian PT, CV, izin perizinan, hingga hak intelektual, saya sering menemui banyak klien yang membutuhkan bantuan untuk pendaftaran merek. Saya selalu mendapatkan pertanyaan yang sama, 'Apakah merek saya dapat didaftarkan?' Saat itu, kami melakukan penelusuran dan pengecekan merek secara manual. Dalam sehari kami dapat mengecek 20 hingga 50 klien, dan satu pengusaha biasanya memiliki tiga hingga lima merek yang akan didaftarkan. Karena itu, melakukan pengecekan secara manual membutuhkan waktu yang sangat panjang.

FOUNDER

Hesti Rosa

CO-FOUNDER

• Danton Prabawanto

• Andina Paramitha

DIDIRIKAN PADA

Agustus 2022

INDUSTRI

Intellectual Property (Merek Dagang)

JUMLAH TIM 20 orang

FASE PENDANAAN

Angel Investor, PT.

#1000STARTUPDIGITAL 61

Selain proses yang panjang, ini juga memakan biaya, di mana biro jasa mematok harga Rp300.000 - Rp500.000 per merek. Memang

bagus jika mereknya berhasil diterima, tapi jika pada akhirnya biaya sudah dikeluarkan dan ternyata ditolak, hal ini akan menjadi dan sia-sia.

Berkolaborasi dengan Jagoan Hosting yang memiliki keahlian di bidang IT, khususnya domain hosting, kami memutuskan untuk mendirikan Mebiso. Dengan latar belakang saya di bidang merek dagang atau legalitas, kami mengembangkan sebuah analisis merek yang hanya perlu diklik untuk mengetahui persentase kemungkinan keberhasilannya, tidak hanya sekadar melihat kesamaannya. Itulah mengapa Mebiso juga dikatakan berbasis AI karena dapat menghemat waktu dan biaya, serta lebih murah.

SEBELUM MENDIRIKAN STARTUP, APA

PEKERJAAN/KEGIATAN ANDA SEBELUMNYA?

Sebelum mendirikan startup, pengalaman terakhir saya sebagai profesional adalah di sebuah biro jasa legalitas yang menangani perizinan. Sebelum itu, saya juga memiliki pengalaman sebagai profesional di bidang penjualan dan pemasaran di sektor perhotelan.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 62

APA MISSION STATEMENT MEBISO?

Kami menggabungkan misi dan visi kami menjadi satu, yaitu mendukung upaya pemerintah dan pelaku usaha serta praktisi hukum profesional dalam bersamasama menciptakan ekosistem kekayaan intelektual yang aman dan transparan.

BAGAIMANA

CARA MEBISO

MENGGAET KLIEN DI AWAL-AWAL BERDIRI?

Untuk meningkatkan kesadaran pasar, kami rutin mengadakan acara pro bono yang berkolaborasi dengan teman-teman dari dinas setempat di Jawa Timur. Kami aktif mengisi acara yang berkaitan dengan pentingnya hak atas merek intelektual. Selain itu, kami juga memberikan pemeriksaan gratis.

Untuk meningkatkan pengenalan produk, kami melakukan aktivasi melalui iklan, yang berujung pada pengenalan produk kami di seluruh Indonesia. Tak hanya di Jawa Timur, kegiatan yang kami lakukan juga menarik perhatian pelaku UMKM yang berasal dari Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Sumatera. Dampak terkuat diperoleh melalui kolaborasi dengan dinas-dinas di daerah dan startup lain yang memiliki pasar dan visi yang sama terkait edukasi.

Sementara kami fokus pada acara daring dan luring, dari laporan iklan, kami menemukan bahwa pasar terbesar kami berada di Jabodetabek, diikuti oleh Jawa Timur. Antusiasme pelanggan di Jawa Timur juga sangat terasa saat grand launching di bulan Mei 2023, meskipun PT kami telah didirikan sejak Agustus 2022.

#1000STARTUPDIGITAL 63

APA TANTANGAN TERBESAR YANG DIHADAPI SAAT TAHUN PERTAMA MERINTIS?

Tantangannya adalah meyakinkan diri sendiri untuk tetap aktif terjun langsung sebagai pendiri yang sebelumnya berprofesi sebagai profesional. Ini menjadi tantangan pribadi karena tidak mudah mengelola tim dan memahami pasar.

Tantangan bagi Mebiso sebagai startup adalah kurangnya kesadaran publik yang masih belum besar saat ini. Produk yang kami tawarkan masih belum umum diketahui, terlihat dari data bahwa hanya 28% dari 800 ribu pengusaha baru setiap tahunnya yang menyadari pentingnya merek.

Sebagai pebisnis, keuntungan yang kami miliki masih sedikitnya kompetitor di bidang ini, tapi mengedukasi pasar menjadi tantangan tersendiri.

Itulah sebabnya kami tidak ingin berjalan sendiri, sesuai dengan tujuan kami untuk menjadi partner resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

64 RINTISAN | 38 - VISIONARY

BAGAIMANA MODEL BISNIS YANG DIMILIKI MEBISO?

Mebiso saat ini fokus pada empat produk unggulannya, dua diantaranya adalah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan dua lainnya merupakan layanan biro jasa. Produk pertama adalah "Trademark Analyzer", sebuah layanan dimana pengguna melakukan pembayaran sekali untuk setiap pengecekan merek dengan hasil analisis yang disajikan secara real-time. Selanjutnya, produk kedua adalah "Trademark Monitoring and Protection", yang berbasis langganan per tahun. Layanan ini dirancang untuk mengawasi status merek dari pra pendaftaran hingga pasca pendaftaran, karena status merek biasanya akan terbit dalam waktu maksimal 18 bulan dan perlu dimonitor minimal selama dua tahun.

Layanan monitoring ini dirancang untuk memantau dari awal proses pendaftaran hingga pascapendaftaran. Sedangkan layanan proteksi fokus pada pengecekan kata kunci untuk mendeteksi jika adanya potensi penjiplakan merek yang ingin didaftarkan oleh pengguna. Dengan menawarkan dalam bentuk subscription, Mebiso membantu pengguna mendapatkan informasi secara proaktif dan bisa mengambil tindakan yang diperlukan dengan cepat.

#1000STARTUPDIGITAL 65

APA YANG SEDANG FOKUS DIKERJAKAN MEBISO SEKARANG?

DAN APA PRIORITAS UTAMA DALAM DUA TAHUN MENDATANG?

Saat ini, Mebiso berfokus pada sejumlah inisiatif strategis yang akan membentuk arah perkembangan startup kami. Dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan, Mebiso diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 10 persen per tahun. Hingga 22 April 2024, tercatat sudah ada 329,360 pelaku UMKM yang menggunakan tools Mebiso untuk fitur pencarian merek. Kemudian, ada 4,601 UMKM yang memanfaatkan fitur DHA untuk meminimalisir usul tolak saat melakukan pendaftaran merek. Selain itu, kami ingin memperluas basis data dari tingkat nasional menjadi internasional. Tujuan ini mewakili aspirasi kami untuk menjadi pemain global dalam industri, menjembatani kesenjangan antara perusahaan di seluruh dunia dengan solusi kami.

Selanjutnya, kami sedang dalam tahap pengembangan fitur "Logo Similarity Checker" yang akan memungkinkan pengguna untuk mendeteksi kemiripan logo berdasarkan desain, bukan hanya kata-kata. Ini merupakan langkah strategis kami dalam mendukung pelanggan untuk memastikan keaslian dan keunikan dari merek mereka, mencerminkan dedikasi kami dalam menyediakan solusi inovatif untuk pasar yang semakin global.

BAGAIMANA

PERKEMBANGAN

MEBISO SAAT INI?

APA PENCAPAIAN

TERBESAR YANG

PERNAH DIRAIH

MEBISO?

Selama setahun terakhir, pencapaian

Mebiso telah membantu hampir 2.000 merek dari perusahaan dan UMKM untuk melakukan pendaftaran melalui platform kami. Dan juga layanan "Trademark Checking ", yang digunakan oleh pengunjung untuk

pengecekan merek tanpa melakukan transaksi, telah mencapai lebih dari 150.000 pengguna setelah diluncurkan.

Selain itu, Mebiso telah mencapai berbagai pencapaian signifikan melalui partisipasi dalam berbagai program, terutama dalam program 1000 Startup Digital yang telah memfasilitasi Mebiso dalam kolaborasi dan mentorship. Selain itu, Mebiso juga telah berhasil mencapai tahap final dalam kompetisi tahun 2023 yang berfokus pada inovasi teknologi. Meskipun bukan produk makanan atau barang konsumsi, keberhasilan ini menunjukkan potensi besar untuk teknologi dan layanan berbasis AI di pasar saat ini. Pencapaian ini memperkuat keyakinan Mebiso dalam potensi produknya dan mendorong untuk terus fokus pada pengembangan dan inovasi di bidang AI.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 66

APAKAH ADA PESAN UNTUK PESERTA 1000 STARTUP DIGITAL?

Untuk para founder yang sedang mengikuti Program 1000 Startup Digital, manfaatkan sepenuhnya ekosistem akses yang telah tersedia. Sebagai alumni dari program Hatch, saya telah merasakan manfaat dari kolaborasi dan keterlibatan yang memungkinkan kerja sama yang produktif dan pembelajaran yang mendalam. Jangan ragu untuk bertanya dan berbagi tantangan yang Anda hadapi; mentor dan sesama peserta program ini selalu siap membantu dan memberikan jawaban yang Anda butuhkan. Jadi, manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya!

Mebiso adalah salah satu alumni dari program Hatch

Batch 3 dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia. Untuk tahu lebih lanjut tentang program ini, silahkan mengunjungi website 1000startupdigital.id

#1000STARTUPDIGITAL 67

Program pembinaan talenta digital bagi startup dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tiga jalur: Hacker, Hipster, dan Hustler.

68 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Pada episode Sekolah Beta serial Hacker kali ini dibawakan oleh Muhamad Nur Arifin , ia merupakan Senior Security Engineer, tiket.com yang membagikan konsep dasar dan pemahaman awal tentang keamanan cloud.

Di awal disk usi Arifin memberikan penjelasan mengenai cloud , yaitu sebuah layanan yang on demand diakses dan dibuat, yang dapat dikonfigurasi dan digunakan dengan cepat untuk meluncurkan sebuah aplikasi. Saat ini cloud computing hampir diadopsi oleh perusahaan atau organisasi karena beragam manfaatnya, yaitu kecepatan, efisiensi, skalabilitas, dan keandalan.

Terdapat dua bagian pada cloud security, yang pertama adalah public cloud security dan yang yang kedua adalah cloud native security. Pembagian tersebut dilakukan berdasarkan pengamanan. Public cloud security berfungsi untuk keamanan dari luar, sedangkan untuk ruang lingkup di dalam oleh cloud native security.

Sebagai seorang senior security engineer, Arifin mengatakan jika ingin fokus pada bidang cloud security kamu harus mempelajari fundamental

cloud computing dan cloud security, cukup mengambil satu servis yang ditawarkan oleh penyedia layanan dan mempelajarinya lebih dalam, dan memanfaatkan security service yang disediakan. Dengan begitu, peran security engineer dapat lebih optimal.

Penasaran bagaimana peran cloud computing dalam mengakses dan menyimpan data serta menjaga keamanannya?

Temukan jawabannya di Sekolah Beta episode 160 ini. Jangan lupa tonton sampai akhir karena Arifin juga menjawab berbagai pertanyaan yang menarik dan praktikal yang mungkin saja berguna bagimu dan startupmu.

Buat kamu yang ingin tips menjadi seorang ‘good designer ’. Yuk, baca serial berikutnya ya!

#1000STARTUPDIGITAL 69

Pada

Beta kali ini menghadirkan Rifat Najmi , ia merupakan Product Design Lead yang membagikan pandangan dan wawasan mengenai cara menjadi ‘good designer ’ yang berbeda dengan desainer kebanyakan.

Bagi Rifat semua orang yang terlibat dalam proses desain adalah desainer. Namun, tidak semua orang adalah ‘good designer ’. Value desain terletak pada prosesnya sebab tugas desainer bukanlah membuat keputusan desain sendirian, tapi memfasilitasi tim yang terlibat untuk menghasilkan sebuah desain. Oleh karena itu, ‘good designer ’ adalah seorang fasilitator.

Seorang desainer harus mampu melihat akibat dari desain yang dikerjakan, yang pertama melalui actualised design . Actualised design adalah hasil dari pengerjaan, yaitu dapat berupa produk yang sudah dikembangkan oleh engineer. Kedua melalui design outcome, yaitu dampak apa yang diberikan, seperti pada desain poster berapa banyak yang mengikuti acara.

Dalam menjadi fasilitator, desainer harus dapat membimbing banyak pihak, mulai dari

anggota tim, pemangku kepentingan, hingga klien untuk mengikuti seluruh rangkaian proses desain dengan mendorong cara berpikir, bertindak, dan menghadapi masalah.

Penasaran bagaimana cara menjadi ‘good designer ’ yang dapat memfasilitasi tujuan bersama? Dan mempelajari teknik menjadi fasilitator desain yang baik?

Temukan jawabannya di Sekolah Beta episode 161 ini. Jangan lupa tonton sampai akhir karena Rifat juga menjawab berbagai pertanyaan yang menarik dan praktikal yang mungkin saja berguna bagimu dan startupmu.

Yuk temukan insight lainnya dari para ahli yang bisa bantu kembangin bisnis kamu! Jangan lupa buka halaman selanjutnya!

materi Sekolah
70 RINTISAN | 38 - VISIONARY

Pada episode Sekolah Beta serial Hustler kali ini dibawakan oleh

Maria Sattwika Duhita, Chief of Storyteller, Digital Communication Consultant atau yang akrab

disapa Wika. Ia akan memberikan panduan dalam merancang brand story agar bisa memikat pasar.

Wika menjelaskan saat ini konsumen didorong oleh koneksi pribadi untuk membeli suatu produk. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari brand story Brand story adalah bagaimana sebuah brand , produk, atau startup menunjukkan value melalui sosial media, kampanye, atau iklan.

Setiap brand harus memiliki sebuah cerita karena akan mengaktivasi emosi dan nilai-nilai yang membangun kedekatan secara personal. Konsumen akan merasa dekat dengan brand ,

sehingga mereka bisa menjadi pelanggan, dan merekomendasikan brand kepada orang lain. Untuk membangun sebuah brand story yang kuat adalah menjadi otentik, jujur, dan konsisten.

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk memiliki brand story yang kuat. Pertama, brand dapat menunjukkan bagaimana produk dapat berdampak bagi konsumen atau lingkungan. Kedua, dapat menyentuh emosi konsumen. Ketiga, brand dapat terhubung dengan konsumen secara personal. Dan keempat, menghadirkan cerita yang tulus dan jujur.

Penasaran bagaimana membangun brand story yang dapat diingat oleh audiens? Lalu, elemen apa saja yang harus ada di dalamnya?

Temukan jawabannya di Sekolah Beta episode 162 ini. Jangan lupa tonton sampai akhir karena Wika juga menjawab berbagai pertanyaan yang menarik dan praktikal yang mungkin saja berguna bagimu dan startupmu.

Untuk diskusi selengkapnya, simak semua episode Sekolah Beta Kelas daring melalui:

Startup Visionary

Outschool: Tempat anak-anak mengasah potensinya

Kebanyakan online course yang tersedia diperuntukan bagi dewasa, namun Outschool mencoba menghadirkannya untuk anak berusia 3-18 tahun. Terbentuk pada 2015, Outschool merupakan platform pendidikan yang menyajikan ribuan kelas daring untuk menggali potensi, bakat, dan ketertarikan anak. Mulai dari kelas untuk mengenal kesenian, bahasa, coding, hingga mengasah mata pelajaran tertentu. Setiap pengajar memiliki metode khusus yang menarik dan interaktif. Hal ini membuat Outschool yang tadinya ditujukkan untuk anak-anak homeschooling, juga digunakan oleh anak yang ingin mencoba beragam hal.

HTTPS://OUTSCHOOL.COM/

Finxone: Tools ajaib pembuat aplikasi fintech

Membuat aplikasi keuangan yang sederhana bisa kamu wujudkan dengan Finxone. Startup asal London ini menawarkan produk inovatif berupa platform untuk membuat aplikasi fintech tanpa melakukan coding. Kamu tinggal memilih jenis fintech yang dibutuhkan, dan menyusun aplikasi melalui proses drag & drop fitur yang sudah disediakan. Bagi pemilik usaha atau bisnis kecil, Finxone tentu akan membantumu menyederhanakan sistem atau proses keuangan yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

HTTPS://FINXONE.COM/

DIREKTORI
RINTISAN | 38 - VISIONARY 72

Headspace: Ruang digital yang tenang untuk jaga kesehatan mental

Peneliti dan dokter kesehatan mental telah melakukan berbagai uji klinis untuk menghadirkan tindakan khusus yang tersedia di Head space. Sebagai aplikasi kesehatan virtual, Head space menyediakan beragam panduan dalam bentuk video dan audio untuk merawat kesehatan mental. Mulai dari untuk meditasi, meningkatkan kualitas tidur, hingga melatih fokus. Head space tercipta dari ide para pendirinya yang merupakan mantan biksu Budha, Andy Puddicombe dan Richard Pierson, yang memiliki latar belakang periklanan.

HTTPS://WWW. HEAD SPACE.COM/

Too Good to Go: ‘Lemari’ penyimpanan makanan terbaik di berbagai kota

Ide produk yang inovatif juga bisa dimulai dari hal sederhana di sekitarmu, seperti layanan yang dimiliki Too Good To Go. Startup asal Denmark yang berdiri sejak 2016 ini mampu mengatasi limbah makanan lewat sebuah aplikasi. Pada aplikasi tersebut kamu bisa membeli sisa makanan layak konsumsi dengan potongan harga dari kafe, restoran, hotel, toko, dan produsen. Selain mengurangi limbah makanan, Too Good to Go juga membantu pengusaha terhindar dari kerugian yang besar.

HTTPS://WWW.TOOGOODTOGO.COM/

#1000STARTUPDIGITAL 73

Nuro: Kurir canggih dari masa depan

Menggabungkan teknologi baru mobil self-driving dan pengiriman barang lokal, Nuro berupaya mengubah cara pandang kita terhadap pengantaran produk. Sebagai perusahaan teknologi, Nuro berinovasi menciptakan produk yang efektif dalam melakukan pengantaran barang. Dengan berbagai jenis ukuran mobil, Nuro memungkinkan pengguna mengirim barang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dipakai juga memungkinkan paket yang diantarkan sampai di alamat dengan tepat.

HTTPS://WWW.NURO.AI/

Lodgify: Aplikasi pengelola dan pengembang bisnis pariwisata

Startup asal Barcelona, Spanyol ini melihat peluang lain dalam bisnis pariwisata. Tidak berfokus pada turis atau pengunjung, Lodgify menyasar para pemilik usaha properti dan pebisnis yang menyewakan barangbarang di tempat wisata. Lewat sebuah situs web, pemilik bisnis bisa mengelola pemesanan, menerima reservasi, dan melakukan sinkronisasi di berbagai platform , termasuk Airbnb, Vrbo, dan Expedia.

HTTPS://WWW.LODGIFY.COM/

RINTISAN | 38 - VISIONARY 74

Glosarium

Buzzword:

Sebuah kata yang menjadi ikonik dan terkenal, atau bisa dikatakan viral.

Genius of the “AND”:

Prinsip yang merangkul tentang kedua hal secara bersamaan. Misalnya memilih keuntungan dan tujuan secara bersamaan. Lalu memilih konservatif dan berani. Perusahaan visioner tidak hanya mementingkan keseimbangan antara kedua hal, namun justru unggul di kedua hal itu.

Misi:

Menjelaskan tentang mengapa sebuah perusahaan harus ada.

Nilai:

Prinsip dan keyakinan moral yang digunakan perusahaan untuk beroperasi.

Strategi:

Keputusan tentang di mana dan bagaimana cara mewujudkan visi.

Product backlog:

Daftar prioritas dari seluruh pekerjaan yang ada dalam pengembangan produk software

Product roadmap:

Rencana tindakan yang akan diambil tentang bagaimana sebuah produk dapat berkembang dari waktu ke waktu.

Product strategy:

Visi perusahaan yang digabung dengan rencana teknis agar berhasil mencapai tujuan.

Status quo:

Secara sederhana, artinya kondisi yang tetap, tidak ada perubahan apa pun.

Tyranny of the “OR”:

Menjelaskan tentang perusahaan yang harus memilih satu hal dibandingkan yang lain. Pada umumnya, kedua hal ini saling bertentangan. Contohnya perusahaan lebih mengutamakan profit, dibandingkan etika. Contoh lainnya, memilih stabilitas dibandingkan perubahan.

Visi:

Gambaran aspirasional kesuksesan masa depan.

Visioning:

Tahap awal yang dilakukan pada proses perencanaan strategis yang berisi tentang proses bisnis perusahaan.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 76

Kamu bisa mendapat

Rintisan versi cetak!

Untuk menjangkau pembaca setia buku saku Rintisan lebih dekat, Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka kesempatan khusus bagi para pembaca terpilih untuk kami kirimkan buku saku Rintisan versi cetak setiap kali edisi baru diterbitkan.

Gimana caranya?

Ceritakan dengan detail mengapa kamu harus menjadi satu dari para pembaca terpilih yang akan kami kirimkan buku saku Rintisan dalam form ini:

http://bit.ly/komunitas-rintisan

Bergabung Jadi

Kontributor

Rintisan memiliki satu tujuan utama: menjadi sarana untuk membuka wawasan mengenai startup, talenta digital, ide, dan inovasi di ekosistem digital Indonesia.

Artikel di Rintisan memiliki topik yang beragam dan relevan untuk berbagai industri dan fungsi manajemen. Adapun beberapa area fokus yang dibahas adalah kepemimpinan, strategi, teknologi, operasional, branding, marketing, legal , keuangan, manajemen sumber daya manusia, produktivitas, dan kreativitas. Dalam memilih artikel yang diterbitkan, ini adalah 4 poin yang Rintisan cari:

ORISINALITAS

Walaupun suatu topik mungkin sudah banyak yang membahas, selalu ada cara untuk melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Temukan itu dan bagikan pada pembaca.

KEAHLIAN

Siapa pun dapat menjadi kontributor, asalkan ia benar-benar menguasai materi dalam tulisannya.

KEGUNAAN

Utamakan gagasan yang praktikal dan dapat dengan mudah dimengerti. Jika kamu bisa menjelaskan pemikiranmu sehingga pembaca mengerti bagaimana menerapkannya dalam situasi nyata, artikelmu dapat mengubah hidup seseorang!

BUKTI

Menulis secara deskriptif itu bagus. Namun, lebih baik lagi jika tulisanmu didukung dengan data dan fakta.

Ingin menjadi kontributor bagi Rintisan?

Kirim tulisanmu ke

gerak@1000startupdigital.id dengan subjek

“Artikel untuk Rintisan”. Kami akan memberikan merchandise bagi kontributor yang artikelnya terpilih untuk diterbitkan.

RINTISAN | 38 - VISIONARY 78

Kritik & Saran

Kami ingin mendengar pendapatmu mengenai artikel dan topik yang kami sajikan. Yuk, sampaikan kritik dan saranmu di bit.ly/ksrintisan

#1000STARTUPDIGITAL 79

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.